27
7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 1/27 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subarachnoid hemorrhage (SAH) atau perdarahan subarachnoid (PSA) menyiratkan adanya darah didalam ruang subarachnoid akibat beberapa proses patologis. Penggunaan istilah medis umum SAH merujuk kepada tipe perdarahan non-traumatik,  biasanya berasal dari ruptur aneurisma Berry atau arteriovenous malformation (AVM)/malformasi arteriovenosa (MAV). 1 Insiden tahunan PSA aneurisma non-traumatik adalah 6-25 kasus per 100.000. Lebih dari 27.000 orang Amerika menderita ruptur aneurisma intrakranial setiap tahunnya. Insiden tahunan meningkat seiring dengan usia dan mungkin dianggap remeh karena kematian dihubungkan dengan penyebab lain yang tidak dapat dipastikan dengan autopsi. Beragam insiden PSA telah dilaporkan pada daerah lain di dunia (2-49 kasus per 100.000). 1  insidennya 62% pendarahan subarachnoid timbul pertama kali pada 40-60 tahun. Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering menyerang usia 25-50 tahun. Perdarahan subaraknoid jarang terjadi setelah suatu cedera kepala. Pada MAV laki-laki lebih banyak daripada wanita. 2  1.2 Mortalitas / Morbiditas Diperkirakan 10-15% pasien meninggal sebelum akhirnya sampai di rumah sakit. Angka mortalitas meningkat sebesar 40% dalam minggu pertama. Sekitar setengahnya meninggal dalam 6 bulan pertama. Angka mortalitas dan morbiditas meningkat seiring usia dan perburukan keseluruhan kesehatan pasien. Kemajuan dalam manajemen PSA telah menghasilkan pengurangan relatif pada angka mortalitas yang melebihi 25%. Bagaimanapun, lebih dari 1/3 yang selamat memiliki defisit neurologis mayor. 1  

54953550 Perdarahan Subarachnoid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 1/27

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Subarachnoid hemorrhage (SAH) atau perdarahan subarachnoid (PSA)

menyiratkan adanya darah didalam ruang subarachnoid akibat beberapa proses patologis.

Penggunaan istilah medis umum SAH merujuk kepada tipe perdarahan non-traumatik,

 biasanya berasal dari ruptur aneurisma Berry atau arteriovenous malformation

(AVM)/malformasi arteriovenosa (MAV).1

Insiden tahunan PSA aneurisma non-traumatik adalah 6-25 kasus per 100.000.

Lebih dari 27.000 orang Amerika menderita ruptur aneurisma intrakranial setiap tahunnya.

Insiden tahunan meningkat seiring dengan usia dan mungkin dianggap remeh karena

kematian dihubungkan dengan penyebab lain yang tidak dapat dipastikan dengan autopsi.

Beragam insiden PSA telah dilaporkan pada daerah lain di dunia (2-49 kasus per 

100.000).1 

insidennya 62% pendarahan subarachnoid timbul pertama kali pada 40-60 tahun.Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering

menyerang usia 25-50 tahun. Perdarahan subaraknoid jarang terjadi setelah suatu cedera

kepala. Pada MAV laki-laki lebih banyak daripada wanita.2 

1.2  Mortalitas / Morbiditas

Diperkirakan 10-15% pasien meninggal sebelum akhirnya sampai di rumah sakit.

Angka mortalitas meningkat sebesar 40% dalam minggu pertama. Sekitar setengahnya

meninggal dalam 6 bulan pertama. Angka mortalitas dan morbiditas meningkat seiring

usia dan perburukan keseluruhan kesehatan pasien. Kemajuan dalam manajemen PSA

telah menghasilkan pengurangan relatif pada angka mortalitas yang melebihi 25%.

Bagaimanapun, lebih dari 1/3 yang selamat memiliki defisit neurologis mayor.1 

Page 2: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 2/27

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Perdarahan Subarachnoid adalah perdarahan ke dalam rongga diantara otak dan selaput

otak (rongga subarachnoid). Perdarahan subarachnoid merupakan penemuan yang sering

 pada trauma kepala akibat dari robeknya pembuluh darah leptomeningeal pada vertex di

mana terjadi pergerakan otak yang besar sebagai dampak, atau pada sedikit kasus, akibat

rupturnya pembuluh darah Serebral Major.

Subarachnoid Hemorrhage (SAH) atau Perdarahan Subarachnoid (PSA) menyiratkan

adanya darah di dalam ruang Subarachnoid akibat beberapa proses patologis. SAH

 biasanya disebabkan oleh tipe perdarahan non-traumatik, biasanya berasal dari ruptur 

aneurisma Berry atau arteriovenous malformation (AVM)/malformasi arteriovenosa

(MAV) dan trauma kepala4.2.2 Anatomi 2

Otak dibungkus oleh selubung mesodermal, meninges. Lapisan luarnya adalah

 pachymeninx atau duramater dan lapisan dalamnya, leptomeninx, dibagi menjadi

arachnoidea dan piamater.

Page 3: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 3/27

3

  Duramater 

Dura kranialis atau pachymeninx adalah suatu struktur fibrosa yang kuat dengan

suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar (periostal). Kedua lapisan dural yang

melapisi otak umumnya bersatu, kecuali di tempat di tempat dimana keduanya berpisah

Page 4: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 4/27

4

untuk menyediakan ruang bagi sinus venosus (sebagian besar sinus venosus terletak di

antara lapisan-lapisan dural), dan di tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di

antara bagian-bagian otak.

  Arachnoidea

Membrana arachnoidea melekat erat pada permukaan dalam dura dan hanya

terpisah dengannya oleh suatu ruang potensial, yaitu spatium subdural. Ia menutupi

spatium subarachnoideum yang menjadi liquor cerebrospinalis, cavum subarachnoidalis

dan dihubungkan ke piamater oleh trabekulae dan septa-septa yang membentuk suatu

anyaman padat yang menjadi system rongga-rongga yang saling berhubungan.

Cavum subaracnoidea adalah rongga di antara arachnoid dan piamater yang secara

relative sempit dan terletak di atas permukaan hemisfer cerebrum, namun rongga tersebut

menjadi jauh bertambah lebar di daerah-daerah pada dasar otak. Pelebaran rongga ini

disebut cisterna arachnoidea, seringkali diberi nama menurut struktur otak yang

 berdekatan. Cisterna ini berhubungan secara bebas dengan cisterna yang berbatasan

dengan rongga sub arachnoid umum.

  Piamater 

Piamater merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang menutupi

 permukaan otak dan membentang ke dalam sulcus,fissure dan sekitar pembuluh darah di

seluruh otak. Piamater juga membentang ke dalam fissure transversalis di abwah corpus

callosum. Di tempat ini pia membentuk tela choroidea dari ventrikel tertius dan lateralis,

dan bergabung dengan ependim dan pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk 

membentuk pleksus choroideus dari ventrikel-ventrikel ini. Pia dan ependim berjalan di

atas atap dari ventrikel keempat dan membentuk tela choroidea di tempat itu.

2.3 Etiologi

Perdarahan subarachnoid secara spontan sering berkaitan dengan pecahnya

aneurisma (85%), kerusakan dinding arteri pada otak. Dalam banyak kasus PSA

merupakan kaitan dari pendarahan aneurisma. Penelitian membuktikan aneurisma yang

lebih besar kemungkinannya bisa pecah. Selanjunya 10% kasus dikaitkan dengan non

aneurisma perimesencephalic hemoragik, dimana darah dibatasi pada daerah otak tengah.

Page 5: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 5/27

5

Aneurisma tidak ditemukan secara umum. 5% berikutnya berkaitan dengan kerusakan

rongga arteri, gangguan lain yang mempengaruhi vessels, gangguan pembuluh darah pada

sum-sum tulang belakang dan perdarahan berbagai jenis tumor.2 

PSA primer dapat muncul dari ruptur tipe kesatuan patologis berikut ini (2 yang

 pertama adalah yang tersering): 1 

  Aneurisma sakular 

  MAV

  Ruptur aneurisma mikotik 

  Angioma

   Neoplasma

  Trombosis kortikal

  PSA dapat mencerminkan diseksi sekunder darah dari hematom intraparenkim (misal

 perdarahan dari hipertensi atau neoplasma)

  2/3 kasus PSA non-traumatik disebabkan ruptur aneurisma sakular 

  Penyebab kongenital mungkin bertanggung jawab untuk PSA

o  Kejadian familial sesekali

o  Frekuensi aneurisma multipel

o  Hubungan aneurisma dengan penyakit sistemik tertentu termasuk sindroma

Ehlers-Danlos, sindroma Marfan, coarctatio aorta, dan penyakit ginjal polikistik 

  Faktor lingkungan yang dihubungkan dengan defek dinding pembuluh darah dapatan

termasuk usia, hipertensi, merokok dan artrosklerosis.

2.4 Etiologi

Perdarahan pada rongga subarakhnoid paling sering terjadi akibat :

  Ruptur aneurisma

Penyebab tersering perdarahan subarakhnoid spontan adalah ruptur aneurisma salah

satu arteri di dasar otak. Ada beberapa jenis aneurisma.

Page 6: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 6/27

6

Aneurisma sakular (“berry”) ditemukan pada titik

bifurkasio arteri intrakranial. Arteri ini terbentuk

pada lesi pada dinding pembuluh darah yang

sebelumnya telah ada, baik akibat kerusakan

struktural (biasanya kongenital) maupun cedera

akibat hipertensi. Lokasi tersering aneurisma

sakular adalah arteri komunikans anterior (40%),

bifurkasio arteri serebri media di fisura sylvii (20%),

dinding lateral arteri karotis interna (pada

tempatnya berasalnya arteri oftalmika atau arteri komunikans posterior (30%)) dan

basillar tip (10%). Aneurisma pada lokasi lain, seperti pada tempat berasalnya PICA,

segmen P2 arteri serebri posterior, atau segmen perikalosal arteri serebri anterior, jarang

ditemukan. Aneurisma dapat menimbulkan defisit neurologis dengan menekan struktur di

sekitarnya bahkan sebelum ruptur. Misalnya aneurisma pada arteri komunikans posterior

dapat menekan nervus okulomotorius, menyebabkan paresis saraf kranial ketiga (pasien

mengalami diplopia).

Aneurisma fusiformis. Pembesaran pembuluh

darah yang memanjang (“berbentuk gelondong”)disebut aneurisma fusiformis. Aneurisma tersebut

umumnya melibatkan segmen intrakranial arteri

karotis interna, trunkus utama arteri serebri

media, dan arteri basilaris. Struktur ini biasanya

disebabkan oleh aterosklerosis dan/atau

hipertensi, dan hanya sedikit yang menjadi sumber

perdarahan. Aneurisma fusiformis yang besar pada arteri basilaris dapat menekan batang

otak. Aliran yang lambat di dalan aneurisma fusiformis dapat mempercepat pembentukan

bekuan intra-aneurismal, terutama pada sisi-sisinya dengan akibat stroke embolik atau

tersumbatnya pembuluh darah perforans oleh perluasan trombus secara langsung.

Aneurisma ini biasanya tidak dapat ditangani secara pembedahan saraf, karena

merupakan pembesaran pembuluh darah normal yang memanjang, dibandingkan

struktur patologis (seperti aneurisma sakular) yang tidak memberikan kontribusi pada

suplai darah serebral.

Page 7: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 7/27

7

Aneurisma mikotik. Dilatasi aneurisma pembuluh darah intrakranial kadang-kadang

disebabkan oleh sepsis dengan kerusakan yang dimiliki oleh bakteri pada dinding

pembuluh darah. Tidak seperti aneurisma sakular dan fusiformis, aneurisma mikotik

umumnya ditemukan pada arteri kecil otak. Terapinya terdiri dari terapi infeksi yang

mendasarinya. Aneurisma mikotik kadang-kadang mengalami regresi spontan, struktural

ini jarang menyebabkan perdarahan subarakhnoid; struktur ini jarang menyebabkan

perdarahan subarakhnoid.

  Malformasi arteriovenosa

Pembuluh darah anomali yang malformasi, juga kongenital, yang membesar dan terjadi

saat dewasa.

2.4 Patofisiologi 2

Aneurisma pada Arteri Serebri yang paling sering adalah aneurisma sakular yang bersifat

kongenital, di mana terjadi kelemahan dinding vaskuler terutama yang terletak pada

cabang-cabang arteri. Aneurisma sakular terjadi pada Bifurcatio Arteri Intakranial dan bisa

ruptur ke dalam ruang Subarachnoid di dalam sisterna basalis. Sekitar 85% aneurisma

terjadi pada Sirkulasi Anterior terutama pada Sirkulus Willisi. 20% kasus dilaporkan

terjadi aneurisma multipel. Ukuran dan lokasi aneurisma sangat penting dalam

menentukan risiko ruptur. Aneurisma dengan diameter 7mm, terletak lebih tinggi dari

Arteri Basilaris atau berasal dari Arteri Comunikan Posterior mempunyai risiko yang

tinggi untuk ruptur 7,8.

Infeksi sistemik seperti endokarditis bisa menyebar ke Arteri Serebri dan menyebabkan

aneurisma mikotik, dilaporkan sebanyak 2 hingga 3% kasus dari ruptur aneurisma.

Malformasi arteriovenosa adalah gangguan komunikasi vaskuler di mana darah arterial

memasuki system venous. Sering terjadi pada Arteri Serebri Media8.

Ruptur aneurisma intrakranial bisa meningkatkan tekanan intrakranial dan menyebabkan

nyeri kepala. Tekanan intrakranial bisa mencapai tekanan perfusi sistemik dan

menurunkan sirkulasi darah secara akut, di mana bisa menyebabkan penurunan kesadaran

yang terjadi pada onset sekitar 50% dari pasien. Peningkatan tekanan intrakranial secara

cepat bisa menyebabkan perdarahan retina subhyaloid8.

Page 8: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 8/27

8

Gambar 4: Perdarahan Subarachnoid 

Gambar 5: Aneurisma pada arteri cerebri 

2.5 Gejala 3

Sebelum pecah aneurysm biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala sampai

menekan saraf atau bocornya darah dalam jumlah sedikit, biasanya sebelum pecahnya

 besar (yang menyebabkan sakit kepala). Kemudian menghasilkan tanda bahaya, seperti

 berikut di bawah ini :

Page 9: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 9/27

9

o  Sakit kapala, yang bisa tiba-tiba tidak seperti biasanya dan berat (kadangkala disebut

sakit kepala thunderclap).

o   Nyeri muka atau mata.

o  Penglihatan ganda.

o  Kehilangan penglihatan sekelilingnya.

Tanda bahaya bisa terjadi hitungan menit sampai mingguan sebelum pecah. Orang

harus melaporkan segala sakit kepala yang tidak biasa kepada dokter dengan segera.

Pecahnya bisa terjadi karena hal yang tiba-tiba, sakit kepala hebat yang memuncak dalam

hitungan detik. Hal ini seringkali diikuti dengan kehilangan kesadaran yang singkat.

Hampir separuh orang yang terkena meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Beberapa

orang tetap dalam koma atau tidak sadar. Yang lainnya tersadar, merasa pusing dan

mengantuk. Mereka bisa merasa gelisah. Dalam hitungan jam atau bahkan menit, orang

 bisa kembali menjadi mengantuk dan bingung. Mereka bisa menjadi tidak bereaksi dan

sulit untuk bangun. Dalam waktu 24 jam, darah dan cairan cerebrospinal disekitar otak 

melukai lapisan pada jaringan yang melindungi otak (meninges), menyebabkan leher kaku

sama seperti sakit kepala berkelanjutan, sering muntah, pusing, dan rasa sakit di punggung

 bawah. Frekwensi naik turun pada detak jantung dan bernafas seringkali terjadi,

kadangkala disertai kejang.

Sekitar 25% orang mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan kerusakan pada

 bagian spesifik pada otak, seperti berikut di bawah ini :

o  Kelelahan atau lumpuh pada salah satu bagian tubuh (paling sering terjadi).

o  Kehilangan perasa pada salah satu bagian tubuh.

o  Kesulitan memahami dan menggunakan bahasa (aphasia).

Gangguan hebat bisa terjadi dan menjadi permanen dalam hitungan menit atau jam.

Demam adalah hal yang biasa selama 5 sampai 10 hari pertama.

2.6 Diagnosa dan Penatalaksanaan

Anamnesa 1 

Page 10: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 10/27

10

o   Nyeri kepala

  Pasien mengalami onset mendadak nyeri kepala yang hebat.

   Nyeri kepala prodromal (peringatan) dari kebocoran darah kecil (ditunjuk 

sebagai nyeri kepala sentinel) dilaporkan pada 30-50% aneurisma PSA.

  Nyeri kepala sentinel dapat muncul beberapa jam sampai beberapa

 bulan sebelum ruptur, dengan nilai tengah yang dilaporkan adalah 2

minggu sebelum diagnosa PSA.

  Kebocoran kecil umumnya tidak memperlihatkan tanda-tanda

 peningkatan tekanan intrakranial (TIK) atau rangsang meningeal.

  Kebocoran kecil bukanlah gambaran MAV.

  Lebih dari 25% pasien mengalami kejang mendekati onset akut; lokasi

 pusat kejang tidak ada hubungannya dengan lokasi aneurisma.

  Mual dan/atau muntah

  Gejala rangsang meningeal (misal kaku kuduk, low back pain, nyeri tungkai

 bilateral): ini terlihat pada lebih dari 75% kasus PSA, namun kebanyakan

membutuhkan waktu berjam-jam untuk terbentuk.

  Fotofobia dan perubahan visus

  Hilangnya kesadaran; sekitar setengah pasien mengalami hal ini ketika onset

 perdarahan.

Pemeriksaan Fisik 1

Temuan pada pemeriksaan fisik bisa jadi normal, atau dokter mungkin menemukan

 beberapa hal berikut:

o  Kelainan neurologis global atau fokal pada lebih dari 25% pasien

o  Sindroma kompresi nervus kranialis

  Kelumpuhan nervus okulomotorius (aneurisma arteri komunis posterior)

dengan atau tanpa midriasis ipsilateral.

Page 11: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 11/27

11

  Kelumpuhan nervus abdusens

  Hilangnya penglihatan monokuler (aneurisma arteri oftalmika menekan nervus

optikus ipsilateral)

o  Defisit motorik dari aneurisma arteri serebral media pada 15% pasien

o  Tidak ada tanda-tanda lokal pada 40% pasien

o  Kejang

o  Tanda-tanda oftalmologis

  Perdarahan retina subhyaloid (perdarahan bulat kecil, mungkin terlihat

miniskus, dekat dengan pangkal nervus optikus), perdarahan retina lainnya.

  Edema papil

o  Tanda – tanda vital

  Sekitar setengah pasien memiliki peningkatan tekanan darah (TD) ringan

sampai sedang.

  TD menjadi labil seiring meningkatnya TIK.

  Demam tidak biasa pada awalnya namun umum setelah hari keempat dari

gangguan darah didalam ruang subarachnoid.

  Takikardi mungkin muncul selama beberapa hari setelah kejadian perdarahan.

o  Skema grading yang diajukan oleh Hunt dan Hess pada tahun 1986 masih berguna pada

praktek klinis, dan memberikan gambaran kasar pada prognosis pasien.

GRADE GAMBARAN KLINIS

1 Asimtomatik atau sakit kepala ringan dan iritasi meningeal

2 Sakit kepala sedang atau berat (sakit kepala terhebat seumur hidupnya), meningismus,

defisit saraf kranial (paresis nervus abdusen sering ditemukan)

Page 12: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 12/27

12

3 Mengantuk, konfusi, tanda neurologis fokal ringan

4 Stupor, defisit neurologis berat (misalnya hemiparesis), manifestasi otonom

5 Koma, deserebrasi

Studi Laboratorium4

  Jumlah sel darah lengkap

  Prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT)

  Pemeriksaan golongan darah

  Pemeriksaan golongan darah diindikasikan ketika PSA teridentifikasi atau

diduga ada perdarahan hebat.

  Transfusi intra operatif mungkin dibutuhkan

  Troponin I (cTnI): pengukuran cTnI adalah alat prediksi yang sangat hebat

 pada kemunculan komplikasi pulmonal dan kardial, namun cTnI tidak 

membawa nilai prognosis tambahan untuk hasil akhir klinis pada pasien dengan

aneurisma PSA.

Studi Pencitraan4

  Pilihan studi awal adalah CT-scan urgensi tanpa zat kontras

  Sensitivitas menurun seiring dengan waktu onset dan dengan resolusi scanner yang

lebih tua.

Brain CT scan showing subtle

finding of blood at the area of the

circle of Willis consistent with acute

subarachnoid hemorrhage.

Page 13: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 13/27

13

  Pada satu studi yang dipublikasikan New England Journal of Medicine, CT scan yang

 berkualitas baik mengungkapkan PSA pada 100% kasus dalam 12 jam onset dan 93%

dalam 24 jam onset. Studi tradisional lainnya melaporkan sensitivitas 90-95% dalam

24 jam onset perdarahan, 80% dalam 3 hari, dan 50% dalam 1 minggu.

  CT scan juga dapat mendeteksi perdarahan intraserebral, pengaruh massa, dan

hidrosefalus.

  CT scan negatif palsu dapat dihasilkan dari anemia berat atau PSA volume kecil.

  Distribusi PSA dapat menyediakan informasi tentang lokasi aneurisma dan prognosis.

  Perdarahan intraparenkim dapat muncul dengan aneurisma arteri komunikan

media dan arteri komunikan posterior. Perdarahan intrahemisfer dan

intraventrikular dapat muncul dengan aneurisma arteri komunis posterior.

  Hasil akhir menjadi buruk pada pasien dengan bekuan luas pada cisterna basalis

dibandingkan mereka dengan perdarahan tipis yang difus.

  Angiografi serebral dilakukan ketika diagnosa PSA sudah dibuat.

  Studi ini menilai hal-hal berikut:

  Anatomi vaskular 

  Tempat perdarahan terbaru

  Kehadiran aneurisma lainnya

  Studi ini membantu merencanakan pilihan operasi.

  Temuan angiografi negatif pada 10-20% pasien dengan PSA.

  Jika negatif, beberapa menganjurkan untuk angiografi ulangan beberapa

minggu kemudian.

  MRI jika tidak ditemukan lesi pada angiografi.

  Sensitivitasnya dalam mendeteksi darah dianggap sama atau lebih rendah

dibanding CT scan.

  Biaya lebih tinggi, availabilitas lebih rendah, dan waktu studi yang lebih lama

menjadikannya kurang optimal untuk mendeteksi PSA.

  MRI seringnya digunakan untuk mendeteksi kemungkinan MAV yang tidak 

terlihat pada angiografi.

  MRI dapat kehilangan lesi simtomatik kecil yang belum ruptur.

  Magnetic resonance angiography (MRA) kurang sensitif dibandingkan

angiografi dalam mendeteksi lesi vaskular; bagaimanapun banyak yang percaya

Page 14: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 14/27

14

angiografi CT dan/atau MRA akan memainkan peranan yang lebih terpusat

suatu hari nanti.

  Multidetector computed tomography angiography (MD-CTA) pada pembuluh

darah intrakranial sekarang ini merupakan pemeriksaan rutin, digabungkan

seutuhnya kedalam algoritma pencitraan dan perawatan pada pasien dengan

PSA akut di banyak pusat studi di Inggris dan Eropa. *Pengurangan-digital

angiografi serebral telah menjadi kriteria standar untuk mendeteksi aneurisma

serebral, namun angiografi CT lebih populer dan sering digunakan berdasar 

 pada sifat non-invasifnya dan; sensitifitas dan spesifitas dapat dibandingkan

dengan angiografi serebral.

Tes Lainnya4 

  EKG

  Sekitar 20% kasus PSA memiliki iskemik miokard akibat peningkatan sirkulasi

katekolamin.

  Hasil khusus adalah ST non-spesifik dan perubahan gelombang-T, segmen

QRS memanjang, gelombang U, dan peningkatan interval QT.

  Perubahan EKG mencerminkan iskemik miokard atau infark dan harus diobati

dengan cara biasa. Dugaan PSA kontraindikasi untuk terapi trombolitik dan

antikoagulan.

Prosedur 4 

  Lumbal Punksi

  Punksi lumbal diindikasikan jika pasien memiliki kemungkinan PSA dan

temuan CT-scan negatif.

  Melakukan CT scan sebelum punksi lumbal untuk menyingkirkan efek massa

intrakranial penting atau perdarahan intrakranial yang nyata.

  Punksi lumbal bisa jadi negatif jika dilakukan kurang dari 2 jam setelah

 perdarahan; punksi lumbal paling sensitif pada 12 jam setelah onset gejala.

  Sel darah merah pada cairan serebrospinal meningkat secara konsisten dalam 2

contoh tabung pada PSA, dimana jumlah sel darah merah pada trauma punksi

secara teknis menurun seiring berjalannya waktu.

  Xanthochromia (supernatan cairan serebrospinal kuning-merah muda) biasanya

terlihat 12 jam setelah onset perdarahan; idealnya diukur secara spektrografis

walaupun banyak laboratorium bersandar pada inspeksi visual.

Page 15: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 15/27

15

  Temuan punksi lumbal disangka positif pada 5-15% dari seluruh gambaran

PSA yang tidak jelas pada CT-scan. Angka ini mungkin tidak lagi valid dengan

kehadiran generasi baru CT scan. Tabel retrospektif kecil akhir-akhir ini

meninjau ulang tentang pasien pada bagian emergensi yang mengalami

generasi kelima CT-scan dan punksi lumbal; menunjukkan tidak ada pasien

dengan lumbal punksi positif dan CT scan negatif.

2.7 Diagnosa Banding

  Ensefalitis

 Cluster headache

  Migraine headache

  Emergensi hipertensif 

  Meningitis

  Stroke hemoragik 

  Stroke iskemik 

  Arteritis temporal

 Transient Ischemic Attack 

2.8 Pengobatan1 

Perawatan pra-rumah sakit

  Menilai prosedur ABC

  Triase dan pindahkan pasien dengan tingkat kesadaran berubah atau pemeriksaan

neurologis abnormal ke pusat medis terdekat yang memiliki CT scan dan bedah saraf.

  Idealnya, diarahkan untuk mencegah sedasi pada pasien ini.

Perawatan departemen emergensi

  Pada pasien yang diduga dengan PSA grade I atau II, perawatan departemen emergensi

dibatasi pada diagnosa dan terapi suportif.

  Identifikasi awal nyeri kepala sentinel merupakan kunci untuk mengurangi

angka mortalitas dan morbiditas.

  Penggunaan sedasi dengan bijaksana.

Page 16: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 16/27

16

  Amankan akses intravena selama menetap di departemen emergensi dan pantau

status neurologis pasien.

  Pada pasien dengan PSA grade III, IV, atau V (misal, pemeriksaan neurologis

 berubah), perawatan departemen emergensi lebih luas.

  Menilai prosedur ABC

  Intubasi endotrakeal pada pasien melindungi dari aspirasi yang disebabkan oleh

refleks proteksi saluran nafas yang tertekan.

  Intubasi untuk hiperventilasi pasien dengan tanda-tanda herniasi:

  Thiopental dan etomidate adalah agen induksi optimal pada PSA selama

intubasi. Thiopental bekerja singkat dan memiliki efek sitoprotektif barbiturat.

Thiopental harusnya hanya digunakan pada pasien hipertensi karena

kecenderungannya menurunkan tekanan darah sistolik, yang merupakan

 penyebab cedera otak sekunder. Pada pasien hipotensi dan normotensi,

gunakanlah etomidate.

  Gunakan rangkaian intubasi cepat jika memungkinkan. Pada prosesnya, untuk 

mengurangi peningkatan TIK, idealnya gunakanlah sedasi, defasikulasi, blok 

neuromuskular kerja-singkat, dan agen lain dengan kemampuan mengurangi-

TIK (seperti lidokain intravena).

  Hindari hiperventilasi berlebihan atau hiperventilasi yang tidak mencukupi.

Target pCO2 adalah 30-35 mmHg untuk mengurangi peningkatan TIK.

Hiperventilasi berlebihan mungkin membahayakan daerah yang mengalami

vasospasme.

  Cegah sedasi berlebihan, yang menyebabkan pemeriksaan neurologis serial

menjadi lebih sulit dan telah dilaporkan meningkatkan TIK secara langsung.

  Jika disangka terjadinya herniasi, dapat dilakukan intervensi dibawah ini :

  Gunakan agen osmotik, seperti mannitol, yang mengurangi TIK sebesar 50%

dalam 30 menit, puncaknya setelah 90 menir, dan berakhir dalam 4 jam.

  Diuretik loop, seperti furosemid, juga menurunkan TIK tanpa meningkatkan serum

osmolalitas.

  Terapi steroid intravena untuk mengontrol edema otak adalah kontroversial dan

ditentang.

  Monitoring

Page 17: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 17/27

17

  Awasi aktivitas jantung, oksimetri, tekanan darah otomatis, dan CO2 tidal-akhir,

ketika diaplikasikan.

  Pengawasan CO2 tidal-akhir pada pasien yang diintubasi memungkinkan klinisi

menghindari hiperventilasi berlebihan atau tidak mencukupi. Target pCO2 adalah

30-35 mmHg untuk mengurangi peningkatan TIK.

  Pengawasan lini arteri invasif ketika berurusan dengan tekanan darah yang labil

(sering pada PSA tingkat tinggi).

  Obat antihipertensi

  Agen anti hipertensi sebelumnya telah dianjurkan untuk tekanan darah sistolik >

160 mmHg atau tekanan darah diastolik > 90 mmHg.

  Jaga tekanan darah sistolik dalam rentang 90-140 mmHg sebelum pengobatan

aneurisma, kemudian biarkan hipertensi untuk mempertahankan tekanan darah

sistolik < 200 mmHg.

  Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan yang akan terlibat dalam

 pengobatan pasien, seiring praktek individu yang beragam.

  Gunakan pengobatan yang dapat diencerkan dengan cepat.

  Vasopresor dapat diindikasikan untuk mempertahankan tekanan darah sistolik 

melebihi 120 mmHg; hal ini mencegah kerusakan SSP pada penumbra iskemik dari

vasospasme reaktif yang terlihat pada PSA.

  Terapi adjuntif 

  Sediakan oksigen tambahan untuk semua pasien dengan cacat SSP.

  Tinggikan kepala setinggi 30° untuk memudahkan drainase vena-vena intrakranial.

  Cairan dan hidrasi

  Pertahankan euvolemia (CVP, 5-8 mmHg); jika ada vasosapsme serebral,

 pertahankan hipervolemia (CVP 8-12 mmHg, atau PCWP 12-16 mmHg)

  Jangan sampai pasien over hidrasi karena dapat meningkatkan resiko

hidrosfalus

  Pasien dengan PSA juga mengalami hiponatremia dengan terbuangnya garam

dari otak 

  Serum glukosa: pertahankan pada level 80-120 mg/dL; gunakan bolus atau infus

insulin jika dibutuhkan.

  Suhu tubuh pusat: jaga agar tetap 37,2°C; berikan asetaminofen (325-650 mg per 

oral setiap 4-6 jam) dan gunakan alat pendingin jika dibutuhkan.

Page 18: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 18/27

18

  Memberikan antiemetik untuk mual atau muntah.

  Berikan sedasi dengan hati-hati untuk mencegah penyelubungan pemeriksaan

neurologis, yang dapat membahayakan hasil temuan. Bagaimanapun, cegah

 peningkatan TIK sehubungan dengan agitasi luas dari nyeri dan ketidaknyamanan.

  Terapi Kejang

  Penggunaan anti konvulsan sebagai profilaksis tidak dengan segera mencegah

kejang setelah PSA, tapi gunakanlah anti konvulsan pada pasien yang memang

kejang atau jika praktek lokal menginginkan penggunaan rutin.

  Mulailah dengan anti konvulsan yang tidak merubah tingkat kesadaran (misal,

awalnya fenitoin, barbiturat atau benzodiazepin hanya untuk menghentikan kejang

aktif).

  Kalsium antagonis untuk mengurangi tingkat keparahan vasospasme otak 

  Penggunaannya yang bijak penting karena resiko kenaikan hipotensi primer atau

sekunder.

  Medikasi kerja-singkat direkomendasikan; diskusikan intervensi ini dengan ahli

 bedah.

  Statin

  Statin dapat memperbaiki reaktivitas vasomotor serebral melalui mekanisme

kolesterol-dependen dan kolesterol-independen.

  Penggunaannya masih kontroversial, namun 2 studi kecil cukup menjanjikan.

Pengobatan akut dengan statin memperbaiki vasospasme serebral dan mengurangi

vasospasme sehubungan dengan defisit iskemik tertunda.

  Magnesium

  Percobaan baru saat ini sedang mengevaluasi peran magnesium sulfat untuk 

mencegah iskemik serebral tertunda. Magnesium adalah agen neuroprotektif yang

 bertindak sebagai antagonis reseptor-NMDA dan penghambat kanal kalsium. Studi

dua fase telah menunjukkan efek yang bermanfaat, dan percobaan fase ketiga

sedang berlangsung.

  Penggunaan anti fibrinolitik, seperti asam aminokaproat epsilon, merupakan

kontroversi

  Anti fibrinolitik secara kompetitif menghambat aktivasi plasminogen dan telah

dilaporkan mengurangi insiden perdarahan ulang.

Page 19: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 19/27

19

  Laporan lainnya memperingatkan pengurangan efek vasospasme dan meningkatkan

kemunculan hidrosefalus. Diskusikan dengan ahli bedah saraf tentang

 penggunaannya.

  Drainase ventrikular emergensi oleh ahli bedah saraf mungkin penting.

Konsultasi

  Dapatkan konsultasi bedah saraf emergensi untuk pengobatan yang pasti.

  Intervensi radiologi mungkin dibutuhkan ketika intervensi bedah dianggap penting

oleh konsultan bedah saraf (misalnya, bekuan besar yang menyebabkan munculnya

efek massa dan membutuhkan pengangkatan emergensi)

  Banyak pusat-pusat pemeriksaan untuk angiografi dini pada semua pasien.

Medikasi

Tujuan medikasi adalah untuk mengurangi nyeri, edema, dan keparahan vasospasme

serebral, membebaskan mual dan muntah dan mencegah konvulsi.

  Analgetik 

Kontrol nyeri penting untuk kualitas perawatan pasien. Analgetik memastikan

kenyamanan pasien. Kebanyakan analgetik memiliki kemampuan sedasi yang

menguntungkan pasien yang didukung oleh trauma.

Fentanyl citrate (Sublimaze)

Dosis

  Dewasa :

2- 3 mcg/kg BB i.v; tidak boleh melebihi 50 mcg

  Anak-anak :

< 12 tahun : tidak ditetapkan

> 12 tahun : pemberian seperti pada dewasa

  Antiemetik 

Promethazine (phenergan)

Obat anti dopaminergik yang efektif dalam mengobati muntah. Menghambat

reseptor dopaminergik mesolimbik post sinaptik di otak dan mengurangi stimulus pada

sistem retikular batang otak.

Dosis

  Dewasa :

12,5 mg p.o/p.r 3 x sehari; 25 mg pada jam

Page 20: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 20/27

20

25 mg i.v/i.m; diulang setiap 2 jam seperlunya

  Anak-anak :

< 2 tahun : kontraindikasi

> 2 tahun : 0,25-1 mg/kg BB p.o/i.v/i.m/p.r 4-6 x/hari seperlunya

  Antikonvulsi

Obat ini digunakan untuk mencegah kejang paska trauma. Penggunaan pada pasien

dengan PSA yang tidak kejang merupakan kontroversi dan bergantung pada pilihan bedah

saraf masing-masing individu; biasanya digunakan pada pasien yang kejang. Mungkin

diberikan dosis awal konvensional.

Phenytoin (Dilantin)

Bekerja di korteks motorik, dimana fenitoin dapat menghambat aktivitas kejang;

aktivitas pusat batang otak yang bertanggung jawab pada fase tonik kejang grand mal juga

dihambat.

Dosis individual; berikan dosis yang lebih besar sebelum dihentikan jika dosis tidak bisa

dibagi rata.

Dosis

  Dewasa

dosis muatan : 15-20 mg/kg BB p.o/i.v sekali atau dalam dosis terbagi, diikuti dengan

100-150 mg/dosis dengan interval 30 menit

dosis awal : 100 mg (suspensi 125 mg) p.o/i.v dibagi 3 x/hari

dosis pemeliharaan : 300-400 mg/hari p.o/i.v dibagi 3 x/hari (1 x sehari/2 x sehari jika

darurat); naikkan menjadi 600 mg/hari (suspensi 625 mg) seperlunya; tidak lebih dari 1500

mg/hari; infus rata-rata tidak lebih dari 50 mg/menit

  Anak-anak 

dosis muatan : 15-20 mg/kg BB p.o/i.v sekali atau dalam dosis terbagi, diikuti dengan

100-150 mg/dosis dengan interval 30 menit

dosis awal : 5 mg/kg BB/hari p.o/i.v dibagi 2 x/hari atau 3 x/hari

dosis pemeliharaan : 4-8 mg/kg BB p.o/i.v dibagi 2 x/hari atau 3 x/hari

> 6 tahun : membutuhkan dosis dewasa minimal (300 mg/hari); tidak lebih dari 300

mg/hari

Page 21: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 21/27

21

Fosphenytoin (Cerebyx)

Garam ester difosfat pada fenitoin yang bekerja sebagai prodrug fenitoin larut-air;

esterase plasma merubah fosfenitoin menjadi fosfat, formaldehida, dan fenitoin; fenitoin,

 pada gilirannya, menstabilkan membran neuron dan menurunkan aktivitas kejang.

Dosis ditampilkan sebagai phenytoin equivalents (PE) untuk menghindari perlunya

melakukan penyesuaian berbasis berat molekul ketika mengubah antara dosis sodium

fosfenitoin dan fenitoin. Pemberian secara intravena merupakan pilihan dan harus

digunakan pada situasi emergensi

Dosis

  Dewasa

Dosis muatan : 15-20 mg PE/kg BB i.v/i.m pada 100-150 mg PE/menit

Dosis pemeliharaan : 4-6 mg PE/kg BB/hari i.v/i.m pada 150 mg PE/menit untuk 

meminimalkan resiko hipotensi

  Anak-anak 

Dosis muatan : 15-20 mg PE/kg BB i.v/i.m

Dosis awal : 5 mg PE/kg BB/hari i.v/i.m

Dosis pemeliharaan : 4-8 mg PE/kg BB i.v/i.m

> 6 tahun : membutuhkan dosis dewasa minimal (300 mg PE/hari); tidak lebih dari

300 mg PE/hari

Agen Osmotik 

Obat ini digunakan dalam usaha menurunkan TIK dan edema otak dengan

menciptakan gradien osmotik melewati sawar darah otak yang tetap utuh; sebagaimana

difusi air dari otak ke kompartemen pembuluh darah, TIK menurun.

Mannitol (Osmitrol, Resectisol)

Dapat mengurangi tekanan ruang subaraknoid dengan menciptakan gradien

osmotik antara CSS didalam ruang subaraknoid dan plasma; tidak untuk pemakaian jangka

 panjang

Dosis

Page 22: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 22/27

22

  Dewasa : Awalnya menilai kecukupan fungsi ginjal dengan memasukkan dosis

 percobaan sebesar 200 mg/kg BB i.v selama 3-5 menit (harus menghasilkan urin

sekurang-kurangnya 30-50 mL/jam urin selama 2-3 jam) 1,5-2 g/kg BB sebagai larutan

20% (7,5-10 mL/kg BB) atau larutan 15% (10-13 mL/kg BB) i.v selama setidaknya 30

menit

  Anak-anak : Awalnya menilai kecukupan fungsi ginjal dengan memasukkan dosis

 percobaan sebesar 200 mg/kg BB i.v selama 3-5 menit; harus menghasilkan urin

sekurang-kurangnya 1 mL/kg BB/jam selama 1-3 jam; jika fungsi ginjal mencukupi,

 berikan sebagai berikut: 0,5-1 g/kg BB i.v, diikuti dengan dosis pemeliharaan sebesar 

0,25-0,5 g/kg BB i.v setiap 4-6 jam

Diuretik 

Obat ini digunakan untuk menurunkan volume plasma dan edema dengan

menyebabkan diuresis.

Furosemide (Lasix)

Digunakan pada keadaan akut untuk mengurangi peningkatan TIK. Mekanisme

usulan dalam menurunkan TIK termasuk berikut: (1) supresi ambilan sodium serebral, (2)

hambatan karbonik anhidrase menghasilkan pengurangan produksi CSS, dan (3) hambatan

 pompa kation-klorida membran sel, dengan demikian mempengaruhi perpindahan air 

kedalam sel astroglial. Dosis tersendiri.

Dosis

  Dewasa : 20-40 mg/hari i.v/i.m diberikan lambat; bergantung pada respon, berikan

 pada kenaikan 20-40 mg, tidak lebih dari 6-8 jam setelah dosis sebelumnya, sampai

muncul diuresis yang diinginkan

   Neonatus: 1 mg /kg BB i.v/i.m diberikan lambat dengan pengawasan cermat; encerkan

dengan 1 mg/kg BB/kenaikan dosis, tidak lebih dari 2 jam mengikuti dosis awal,

sampai dicapai efek yang memuaskan

  Anak-anak: 1 mg /kg BB i.v/i.m diberikan lambat dengan pengawasan cermat; tidak 

melebihi 6 mg/kg BB

Penghambat kanal kalsium

Page 23: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 23/27

23

Obat ini dapat mengurangi efek mengganggu influks kalsium pada pasien dengan

trauma saraf akut. Sayangnya studi eksperimental menggunakan penghambat kanal

kalsium konvensional pada model cedera kepala, hasilnya mengecewakan secara

keseluruhan; bagaimanapun, beberapa studi menyarankan penghambat kanal kalsium yang

mungkin efektif dalam mengurangi edema otak dan disfungsi kognitif dibandingkan

dengan plasebo.

 Nimodipine (Nimotop)

Digunakan untuk memperbaiki cacat neurologis akibat spasme yang mengikuti

PSA disebabkan ruptur kongenital aneurisma intrakranial pada pasien dalam kondisi

neurologis yang baik. Ketika penelitian menunjukkan manfaatnya, tidak ada bukti yang

mengidentifkasikan obat untuk mencegah atau mengurangi spasme arteri serebral;

karenanya mekanisme aksi sesungguhnya tidak diketahui.

Memulai terapi dalam 96 jam setelah PSA. Jika pasien tidak dapat menelan kapsul

karena sedang dalam operasi atau dalam keadaan tidak sadar, buatlah lubang pada kedua

ujung kapsul dengan jarum 18-gauge dan pindahkan isinya kedalam spuit, kosongkan

isinya kedalam NGT pasien, dan bilas tabung dengan saline isotonik 30 mL.

Dosis

  Dewasa : 60 mg p.o/n.g setiap 4 jam selama 21 hari

Agen Hemostatik 

Obat ini merupakan penghambat poten fibrinolisis dan dapat membalik keadaan

yang dihubungkan dengan fibrinolisis luas. Penggunaannya masih kontroversial; dihimbau

untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

Aminocaproic acid (Amicar)

Menghambat fibrinolisis melalui hambatan substansi plasminogen activator dan,

untuk mengurangi derajatnya, melalui aktivitas anti plasmin. Masalah utama pada

 penggunaan obat ini adalah trombus yang terbentuk selama pengobatan tidak mengalami

lisis dan efektivitasnya tidak pasti. Telah digunakan untuk mencegah rekurensi PSA.

Dosis

  Dewasa : 36 g/hari p.o/i.v dibagi dalam 6 dosis, tidak boleh melebihi 30

g/hari

Page 24: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 24/27

24

  Anak-anak : 5-30 g/hari p.o/i.v dibagi setiap 3-6 jam, tidak boleh melebihi 18

g/m2/hari

Obat anti hipertensi

Obat ini digunakan dalam usaha mengurangi TIK dengan mengurangi tekanan darah

 perifer.

 Nitroprusside (Nitropress)

Menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan aktivitas inotropik jantung. Kerja-

singkat dan poten. Pentingnya pengawasan yang cermat.

Dosis

  Dewasa

Dosis awal : 0,3-0,5 mcg/kg BB/menit i.v; meningkat pada kenaikan 0,5 mcg/kg

BB/menit; pengenceran untuk mendapatkan efek hemodinamik 

Dosis rata-rata : 3 mcg/kg BB/menit

  Anak-anak 

Diberikan seperti pada dewasa

Labetalol (Trandate, Normodyne)

Menghambat kedudukan reseptor α, β-1 dan β-2 adrenergik; menurunkan TD

Dosis

  Dewasa : 20-30 mg i.v selama 2 menit diikuti dengan 40-80 mg selang

10 menit; tidak boleh melebihi 300 mg/dosis

  Anak-anak : dosis yang dianjurkan 0,4-1 mg/kg BB/jam i.v, tidak boleh

melebihi 3 mg/kg BB/jam

2.9 Komplikasi 1 

  Hidrosefalus dapat terbentuk dalam 24 jam pertama karena obstruksi aliran CSS dalam

sistem ventrikular oleh gumpalan darah.

  Perdarahan ulang pada PSA muncul pada 20% pasien dalam 2 minggu pertama.

Puncak insidennya muncul sehari setelah PSA. Ini mungkin berasal dari lisis gumpalan

aneurisma.

  Vasospasme dari kontraksi otot polos arteri merupakan simtomatis pada 36% pasien.

Page 25: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 25/27

25

  Defisit neurologis dari puncak iskemik serebral pada hari 4-12.

  Disfungsi hipotalamus menyebabkan stimulasi simpatetik berlebihan, yang dapat

menyebabkan iskemik miokard atau menurunkan tekanan darah labil.

 Hiponatremia dapat muncul sebagai hasil pembuangan garam serebral.

  Aspirasi pneumonia dan komplikasi lainnya dapat muncul.

  Disfungsi sistole ventrikel kiri: disfungsi sistole ventrikel kiri pada orang dengan PSA

dihubungkan dengan perfusi miokard normal dan inervasi/persarafan simpatetik 

abnormal. Temuan ini dijelaskan oleh pelepasan berlebihan norepinefrin dari nervus

simpatetik miokard, yang dapat merusak miosit dan ujung saraf.

2.10 Prognosis1

  Munculnya defisit kognitif, bahkan pada kebanyakan pasien yang dianggap memiliki

hasil akhir yang baik.

  Lebih dari 1/3 yang selamat dari PSA memiliki defisit neurologis mayor.

  Faktor yang mempengaruhi angka morbiditas dan mortalitas adalah sebagai berikut:

o  Beratnya perdarahan

o  Derajat vasospasme serebral

o Muculnya perdarahan ulang

o  Lokasi perdarahan

o  Usia dan kesehatan keseluruhan pasien

o  Kemunculan kondisi komorbid dan sumber dari rumah sakit (misal infeksi, infark 

miokard)

o  Angka ketahanan hidup dihubungkan dengan tingkatan PSA saat munculnya.

Laporan menggambarkan angka ketahanan hidup 70% untuk grade I, 60% untuk 

grade II, 50% untuk grade III, 40% untuk grade IV dan 10% untuk grade V.

Page 26: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 26/27

26

BAB III

SARAN

Orang yang mengalami subarachnoid hemorrhage dirawat di rumah sakit dengan

segera. Istirahat total tanpa alasan adalah perlu. Analgesik seperti opoid (tetapi bukan

aspirin atau obat-obatan anti-inflammatory nonsteroidal lainnya, yang dapat memperburuk 

 pendarahan) diberikan untuk mengendalikan sakit kepala hebat. Pelembut tinja diberikan

untuk mencegah bersusah payah selama buang air besar. Nimodipine, penghambat saluran

kalsium, biasanya diberikan melalui mulut untuk mencegah vasospasm dan stroke

ischemis berikutnya. Dokter melakukan penghitungan (seperti memberikan obat-obatan

dan menyesuaikan jumlah cairan infus yang diberikan) untuk menjaga tekanan darah padalevel rendah yang cukup untuk menghindari pendarahan lebih lanjut dan cukup tinggi

untuk menjaga aliran darah menuju bagian-bagian rusak pada otak. Kadangkala, potongan

tabung plastik (shunt) kemungkinan diletakkan di dalam otak untuk mengeringkan cairan

cerebrospinal keluar dari otak. Prosedur ini menghilangkan tekanan dan mencegah

hydrochepalus.

Penderita segera dirawat dan tidak boleh melakukan aktivitas berat. Obat pereda

nyeri diberikan untuk mengatasi sakit kepala hebat. Kadang dipasang selang drainase

didalam otak untuk mengurangi tekanan.Pembedahan untuk menyumbat atau memperkuat

dinding arteri yang lemah, bisa mengurangi resiko perdarahan fatal di kemudian hari.

Pembedahan ini sulit dan angka kematiannya sangat tinggi, terutama pada penderita yang

mengalami koma atau stupor. Sebagian besar ahli bedah menganjurkan untuk melakukan

 pembedahan dalam waktu 3 hari setelah timbulnya gejala. Menunda pembedahan sampai

10 hari atau lebih memang mengurangi resiko pembedahan tetapi meningkatkan

kemungkinan terjadinya perdarahan kembali.

Page 27: 54953550 Perdarahan Subarachnoid

7/30/2019 54953550 Perdarahan Subarachnoid

http://slidepdf.com/reader/full/54953550-perdarahan-subarachnoid 27/27

27

DAFTAR PUSTAKA

1.  Zebian RC. Subarachnoid Hemorrhage : Overview. Last updated 25 Februari 2009.

Available from http://emedicine.medscape.com/article/794076-overview 

2. 

Perdarahan Subaraknoid. Last updated 2009. Available fromhttp://irwanashari.blogspot.com/2009/12/perdarahan-subaraknoid.html 

3.  Subarachnoid Hemorrhage. Available from

http://medicastore.com/penyakit/3103/Subarachnoid_Hemorrhage.html 

4.  Zebian RC. Subarachnoid Hemorrhage : Subarachnoid Hemorrhage: Differential

Diagnoses & Workup. Last updated 25 Februari 2009. Available from

http://emedicine.medscape.com/article/794076-diagnosis 

5.  Zebian RC. Subarachnoid Hemorrhage : Treatment & Medication. Last updated 25

Februari 2009. Available from http://emedicine.medscape.com/article/794076-

treatment