of 28 /28
Turbin Uap

5 Turbin Uap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfd

Text of 5 Turbin Uap

Page 1: 5 Turbin Uap

Turbin Uap

Page 2: 5 Turbin Uap
Page 3: 5 Turbin Uap

TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adalah air) mengalami perubahan fasa dari cair ke uap atau sebaliknya selama menjalani siklus.

Penggunaan: penggerak kapal

utilitas (penggerak pompa dan kompresor) penghasil daya listrik (PLTU, PLTN, PLTP).

Page 4: 5 Turbin Uap

Keunggulan: biaya operasional murah karena dapat menggunakan bahan bakar kualitas rendah dapat menyediakan uap untuk proses dalam industri

Kerugian : biaya investasi mahal karena ukurannya sangat besar susah dipindahkan dan di-install butuh waktu untuk starting

Page 5: 5 Turbin Uap

Prinsip kerja

Air umpan untuk generator uap dialirkan dengan bantuan pompa sehingga mengalami kenaikan tekanan dan masuk ke generator uap. Di dalam generator uap air boiler dipanaskan oleh api dalam ruang bakar secara radiasi dan dipanaskan lebih lanjut oleh aliran gas hasil pembakaran sehingga berubah uap jenuh (saturated vapor) dan kemudian menjadi uap panas lanjut (superheated steam).

Page 6: 5 Turbin Uap

Uap panas lanjut keluar dari generator uap masuk ke dalam turbin dan mengalami ekspansi sehingga dapat menggerakkan sudu-sudu turbin. Putaran sudu-sudu turbin diteruskan oleh poros untuk menggerakkan pompa, kompresor, atau pembangkit listrik. Uap keluar dari turbin dalam bentuk campuran jenuh (saturated mixture). Uap campuran jenuh masuk ke kondenser untuk mengalami kondensasi dengan melepas kalor sehingga berubah menjadi cairan terkompresi (compressed liquid). Selanjutnya air ini dipompa masuk ke generator uap lagi dengan penambahan make-up water.

Page 7: 5 Turbin Uap

Siklus Ideal Turbin Uap (Rankine Cycle)

Page 8: 5 Turbin Uap

1-2 : kompresi dalam pompa secara isentropis 2-3 : penambahan kalor dalam generator uap pada tekanan konstan (isobaris) 3-4 : ekspansi dalam turbin secara isentropis 4-1 : pembuangan kalor dalam kondenser

Page 9: 5 Turbin Uap

aliran steadi

Asumsi:

Kalor masuk :

Kalor yang dibuang :

Kerja bersih :

23in hhq −=

14out hhq −=

ptoutinnet wwqqw −=−=

perubahan energi kinetik & potensial bisa diabaikan

Page 10: 5 Turbin Uap

Kerja yang dihasilkan turbin : Kerja yang dibutuhkan pompa: Efisiensi termal :

43t hhw −=

)( 12112p ppvhhw −≅−=

23

14

in

pt

in

nett 1

hhhh

qww

qw

−−

−=−

==η

Page 11: 5 Turbin Uap

Siklus Aktual Turbin Uap

Page 12: 5 Turbin Uap

Pada kondisi yang sesungguhnya terjadi kerugian-kerugian yang berupa gesekan aliran dan aliran kalor ke sekeliling. Akibatnya terjadi penurunan tekanan di dalam pipa-pipa boiler (tidak isobaris) dan di dalam kondenser, sehingga dalam siklus aktual dibutuhkan tekanan pompa yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pompa siklus ideal. Ireversibilitas yang terjadi dalam pompa dan turbin juga menyebabkan penyimpangan dari kondisi ideal. Sehingga kerja yang dibutuhkan pompa menjadi lebih besar dan kerja yang dihasilkan turbin menjadi lebih kecil. Untuk menilai performa pompa dan turbin digunakan istilah efisiensi adiabatis.

Page 13: 5 Turbin Uap

Efisiensi adiabatis pompa

Efisiensi adiabatis turbin

12

12

hhhh

ww

a

s

a

sP −

−==η

14

14

hhhh

ww

s

a

s

aT −

−==η

Page 14: 5 Turbin Uap

Metode Dasar Peningkatan Efisiensi Termal Peningkatan tekanan pemanasan air dalam generator uap (p2 atau p3). Peningkatan temperatur uap panas lanjut (T3). Metode ini mempunyai keuntungan bahwa uap keluar turbin dalam kondisi lebih kering (kualitas uap meningkat). Harga T3 dibatasi oleh kekuatan material yaitu sekitar 620°C. Penurunan tekanan dalam kondenser (p4 atau p1)

Page 15: 5 Turbin Uap

Metode Peningkatan Performa Turbin Uap 1. Reheating (pemanasan ulang)

Page 16: 5 Turbin Uap

uap yang berekspansi di turbin dan hampir mencapai kondisi jenuh dipanaskan lagi dalam generator uap untuk kemudian dialirkan ke tingkat turbin berikutnya untuk berekspansi lebih lanjut.

dengan metode ini tidak diperlukan temperatur masuk turbin yang sangat tinggi untuk mendapatkan daya turbin yang dibutuhkan.

Page 17: 5 Turbin Uap

Kerja yang dihasilkan turbin:

Kerja yang dibutuhkan pompa:

Efisiensi termal:

LPTHPT

)()( 6543tww

hhhhw −+−=

12p hhw −=

)()()(1

)()()()()(

4523

16

4523

126543

in

in,2in,1

hhhhhh

hhhhhhhhhh

qww

qq

ptt

−+−−

−=

−+−−−−+−

=−

=

η

Page 18: 5 Turbin Uap

pemanasan ulang biasanya hanya dilakukan maksimal 2 kali karena pemanasan ulang yang ketiga hanya akan meningkatkan efisiensi yang tidak signifikan (tidak seimbang dengan investasi dan kompleksitasnya).

temperatur pemanasan ulang dibuat hampir sama dengan temperatur inlet turbin tekanan tinggi (HPT), sedangkan tekanan pemanasan ulang adalah sekitar 1/4 tekanan maksimum turbin.

Page 19: 5 Turbin Uap

2. Regenerative

Page 20: 5 Turbin Uap

air umpan boiler sebelum masuk boiler dipanasi terlebih dahulu dengan uap panas yang diekstrak dari turbin sehingga dapat meminimalkan kalor input (qin) dari pembakaran bahan bakar

dengan metode ini kalor laten (kalor penguapan) tidak hilang dibuang di kondenser tetapi bermanfaat untuk memanasi air isian boiler

Page 21: 5 Turbin Uap

Kalor masuk:

Kalor yang dibuang:

Kerja turbin:

45in hhq −=

))(1( 17out hhyq −−=

))(1()( 7665t hhyhhw −−+−=

Page 22: 5 Turbin Uap

Kerja pompa:

Fraksi uap yang diekstrak:

2,p1,pp )1( wwyw +−=

56 mmy −=

Page 23: 5 Turbin Uap

3. Binary Vapor Cycles Syarat-syarat ideal untuk fluida kerja dalam siklus Rankine:

a. Temperatur kritis tinggi (porsi transfer kalor pada temperatur konstan besar) dan tekanan maksimum yang aman (tekanan terlalu besar menyebabkan persoalan kekuatan material).

b. Tekanan kondenser tidak terlalu rendah (tidak menyebabkan kebocoran udara).

Page 24: 5 Turbin Uap

c. Enthalpi penguapan besar (laju massa tidak perlu terlalu besar).

d. Kurva jenuh dengan bentuk “U” terbalik (mengurangi kandungan moisture dalam turbin).

e. Konduktivitas tinggi.

f. Tidak bereaksi, tidak beracun, murah, dan mudah didapat.

Page 25: 5 Turbin Uap

Air merupakan fluida yang paling baik tetapi dengan kelemahan pada poin (a) yaitu temperatur kritisnya 374°C (<< 620°C) dan tekanan jenuh tinggi pada temperatur tinggi (16,5MPa pada 350°C) ⇒ membagi siklus turbin uap menjadi siklus temperatur tinggi dan siklus temperatur rendah dengan masing-masing fluida yang cocok.

Untuk siklus temperatur rendah tetap digunakan air sebagai fluida kerja dan untuk siklus temperatur tinggi dapat digunakan mercury, potassium, dan sodium-potassium.

Page 26: 5 Turbin Uap
Page 27: 5 Turbin Uap
Page 28: 5 Turbin Uap

Karakteristik mercury:

Temperatur kritis tinggi 898°C dengan tekanan kritis 18MPa.

Tekanan jenuh pada temperatur kondenser 0,07Pa ⇒ terlalu rendah (temperatur jenuh pada tekanan minimum kondenser 7kPa adalah 237°C ⇒ terlalu tinggi). Beracun dan mahal.