22
Ilmu gizi blok tumbang

5. Gizi Lansia

  • Upload
    prabu

  • View
    532

  • Download
    146

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkkk

Citation preview

  • Ilmu gizi blok tumbang

  • Lansia > 65 tahun?> 60 tahun?> 55 tahun?Klasifikasi 65-74: young-old75-84: aged>85: oldest-old(Schlenker, 1998)

  • Proses normal yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir pada kematianMasa pertumbuhan anabolik > katabolikSetelah kematangan fisiologis tercapai katabolik (degeneratif) > anabolik (regeneratif)Ditandai dengan kehilangan masa otot secara progresif, dan perubahan pada sebagian besar sistem tubuh

  • Kehilangan kemampuan sensoris (perasa, penghidu, penglihatan, pendengaran, sentuhan)Kesehatan mulut : xerostomia (mulut kering), gigi tanggal akibat karies dan periodontitisFungsi pencernaan (asupan, pencernaan, dan penyerapan makanan)

  • Fungsi metabolisme: toleransi glukosa,kecepatan metabolisme basalFungsi kardiovaskuler: elastisitas pembuluh darah, kadar kolesterolFungsi ginjal: respon terhadap perubahan kadar cairan tubuh dan keseimbangan asam basa metabolisme kelebihan protein & elektrolit

  • Fungsi muskuloskeletalSarcopenia (pengurangan otot rangka akibat proses penuaan) penurunan kekuatan otot, perubahan keseimbangan tubuhPeningkatan lemak tubuh akibat kurangnya aktivitas fisik dan penurunan produksi hormon testosteron dan pertumbuhan

  • Fungsi neurologis: parkinson, alzheimerFungsi imunologisFaktor psikososial: depresi, kesepian, perubahan rutinitas, ketergantungan, problem keuangan

  • EnergiRisiko kematian akibat kurang gizi dan obesitas sama besarnya pada lansiaKebutuhan kalori berkurang namun kebutuhan protein, vitamin dan mineral tetap atau bahkan bertambahUntuk usia > 50 tahun, dianjurkan mengurangi 600 kkal (pria) dan 300 kkal (wanita)

  • Masa otot berkurang cadangan protein berkurang asupan protein sangat pentingAsupan untuk orang tua 1-1.25 g/kg BB per hariIndikator kecukupan protein: kadar albumin serumKebutuhan protein meningkat: penyakit akut maupun kronik, stres fisik dan psikologis, infeksi

  • Pada orang tua:Gangguan toleransi glukosa menyebabkan hipoglikemi, hiperglikemi, DM tipe 2Sekresi laktosa berkurang intoleransi laktosa dan keluhan saluran cernaAnjuran:50-60% energi berasal dari KHMeningkatkan konsumsi KH kompleks dan serat, mengurangi KH sederhana

  • Anjuran:Kalori yang bersumber dari lemak tidak lebih dari 30% namun tidak boleh kurang dari 20%Asupan lemak jenuh dikurangi,

  • Asupan makanan yang rendah asupan mineral kurangOsteoporosis asupan Ca 1200 mg, P 700 mgPerdarahan sal cerna (o.k keganasan, ulkus peptik, AINS) anemia defisiensi besiZn (15 mg/hr utk pria & 12 mg/hr utk wanita)Defisiensi Zn ggn imunologis, anoreksia, luka sukar sembuh, ulkus tropikum

  • Batasi sodium (2-4 g/hari), kecuali pada lansia yang dirawat di RS atau panti jompoSelenium (sama dengan orang dewasa)

  • Penggunaan suplemen vitamin A dosis tinggi hipervitaminosis AVitamin D (anjuran, 10 mcg/hari utk usia 51-70 th & 15 mcg/hr utk usia >70 th)Risiko defisiensi vitamin D akibat:Menurunnya aktivitas di luar rumah pajanan sinar matahari kurang Penurunan massa ginjal

  • Vitamin Canjuran 60 mg utk usia > 51 th yg tdk merokok, 100 mg bagi perokokVitamin C & E anti oksidan melindungi terhadap beberapa kerusakan akibat proses penuaanGastritis atropi & pertumbuhan bakteri sec berlebihan mengganggu absorpsi vitamin B6 & B12

  • Vitamin B6anjuran 1.7 mg/hr utk pria, 1.5 mg/hr utk wanita usia > 50 thFolatanjuran 400 mcg/hr utk pria & wanita usia > 50 thB6, B12 dan folat terbukti melindungi risiko penyakit KV

  • 50% BB lansia terdiri dari airPada lansia:Rasa haus berkurangAkses ke air terbatasCadangan air ginjal berkurangrisiko dehidrasiKebutuhan air 30-35 mL/kgBB, atau minimum 1500 mL/hr, atau 1.0-1.5 mL/kkal

  • Depresi atau merasa tidak berhargaPolifarmasi mempengaruhi apetit, asupan makanan, absorpsi, utilisasi atau eksresi zat giziPenurunan pendapatan, kemiskinanIsolasi sosial, kehilangan orang tercinta, kesepianPenyakit yang mengurangi apetit,menurunkan absorpsi atau utilisasi zat gizi, atau meningkatkan kebutuhan akan zat gizi

  • Kurang pengetahuan tentang gizi yang baikMasalah pada gigi atau gusiMasalah mental atau pikunPenurunan fungsi tubuhPenyalahgunaan zat

  • Perencanaan makanPenyediaan makanan dan snack yang sarat gizi, menarik, lezat dan konsistensi cukupFrekuensi lebih sering (4-5x per hari) dengan porsi yang lebih kecilAsupan seimbang berbagi kelompok bahan makananPengadaan program nutrisi lansia di komunitas (karang wreda, dll)

  • Trauma, pembedahan, emfisema, bronkitis, kanker, sindrom otak organik, sirosis, gangguan pencernaanKetidak-mampuan makan secara normal nutrisi enteral maupun parenteral

  • **********************