48 Benarkah Ramadhan Dibagi Tiga Bagian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

48 Benarkah Ramadhan Dibagi Tiga Bagian

Citation preview

Benarkah Ramadhan Dibagi Tiga Bagian?Di masyarakat, telah dikenal luas hadis yang menyatakan bahwa Ramadhan dibagi ke dalam tiga bagian, yakni awalnya terdapat rahmat, pertengahannya terdapat ampunan, dan di sepuluh terakhir terdapat pembebasan dari api neraka. Bagaimanakah derajat hadis tersebut? Mari kita bahas di sini.Diriwayatkan oleh Al Mahamili dalamAmaliyyah(293), Ibnu Adi dalamAl Kamil Fid Dhuafa(6/512).Said bin Muhammad bin Tsawab menuturkan kepadaku, Abdul Aziz bin Abdillah Al Judani menuturkan kepadaku, Said bin Abi Arubah menuturkan kepadaku, dari Ali bin Zaid, dari Said bin Musayyib, dari Salman Al Farisi, ia berkata: RasulullahSaw berkhutbah kepada kami di akhir hari bulan Syaban atau di awal hari bulan Ramadhan, beliau bersabda:Wahai manusia, bulan yang agung telah mendatangi kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai ibadahtathawwu (sunnah). Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong. Di dalamnya rezki seorang mukmin ditambah. Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa, dosa-dosanya akan diampuni, diselamatkan dari api neraka dan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi sedikitpun Kemudian para sahabat berkata, Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan kepada orang yang berpuasa. Rasulullah Saw berkata, Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan hidangan berbuka berupa sebutir kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.Juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887) dari Ali bin Hujr As Sadi, dari Yusuf bin Ziyad, dari Hammam bin Yahya dari Ali bin Zaid bin Judan, dari Said bin Musayyab dari Salman Al Farisi.Hadits ini lemah karena terdapat perawi Ali bin Zaid bin Judan. Yahya bin Main berkata: Ia dhaif dalam segala hal. Imam Ahmad berkata: dhaiful hadits. Ad Daruquthni berkata: fihi layyin. Ali Al Madini berkata: Ia dhaif menurut kami. Adz Dzahabi berkata: Ia salah seoranghuffadz, namun tidaktsabt.Namun At Tirmidzi menyatakan: shaduq. Tapi yang tepat adalah sebagaimana yang dikatakan Ibnu Hajar: Dhaiful hadits, haditsnya tidak bisa dihasankan kecuali denganmutabaahdansyawahid. Dan untuk Ali bin Zaid ini tidak terdapatmutabaahyang menguatkannya.Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Aini dalam Umdatul Qari(10/383), Al Mundziri dalamAt Targhib Wat Tarhib(2/115), Al Albani dalamTakhrij Al Misykah(1906), juga didhaifkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi diSifatu Shaumin Nabiy(110).Bahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razi dalamAl Ilal(2/50) juga Al Albani dalamSilsilah Adh Dhaifah(871) bahwa hadits inimunkar. Karena matan hadits ini bertentangan dengan riwayat-riwayat lain yang shahih yang menyatakan bahwa di seluruh waktu di bulan Ramadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapat ampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya. Di antaranya hadits Abu Hurairahradhiallahuanhu, Rasulullah Saw bersabda: Orang yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari no.38, Muslim, no.760)Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunan Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan Ramadhan saja. Lebih jelas lagi pada hadits Abu Said Al Khudriradhiallahuanhuyang dikeluarkan oleh At Tirmidzi, RasulullahShallallahualaihi Wasallambersabda: Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu. Allah pun memberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya.Dan itu terjadi setiap malam (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)Juga hadits Jabir bin Abdillahradhiallahuanhu, RasulullahSaw bersabda: Sesungguhnyadi setiap hari dan malam bulan Ramadhandari Allah ada pembebasan dari api neraka. dan bagi setiap Muslim ada doa yang jika ia berdoa dengannya maka akan diijabah (HR. Ahmad 2/254, Al Bazzar 3142, Al Haitsami berkata: semua perawinya tsiqah).Dengan demikian jelaslah bahwa di seluruh waktu di bulan Ramadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapat ampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya.Walhamdulillah.

[diolah dari muslim.or.id]