26
 DIARE AKUT PADA ANAK Upaya Mengurangi Kejadian Komplikasi Diare Akut  Oleh : Dr. Deddy Satriya Putra, SpA ( Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad / FK UNRI ) A. Pendahuluan Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia 1 . Sebagian besar diare akut disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrovili dapat menimbulkan keadaan maldiges dan malabsorpsi 2 . Bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi sistemik 2 . Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah/menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, kemungkinan terjadinya intolerasi, mengobati kausa diare yang spesifik, mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta. Untuk melaksanakan terapi diare secara komprehensif, efisien dan efekstif harus dilakukan secara rasional. Pemakaian cairan rehidrasi oral secara umum efektif dalam mengkoreksi dehidrasi. Pemberian cairan intravena diperlukan jika terdapat kegagalan oleh karena tingginya frekuensi diare, muntah yang tak terkontrol dan terganggunya masukan oral oleh karena infeksi. Beberapa cara pencegahan dengan vaksinasi serta pemakaian probiotik telah banyak diungkap dan penanganan menggunakan antibiotika yang spesifik dan antiparasit 3 .

45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2)

Embed Size (px)

Citation preview

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 1/26

DIARE AKUT PADA ANAK

Upaya Mengurangi Kejadian Komplikasi Diare Akut  

Oleh :

Dr. Deddy Satriya Putra, SpA 

( Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad / FK UNRI )

A.  Pendahuluan

Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di

negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah Tangga

diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di

Indonesia1. Sebagian besar diare akut disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi

karena infeksi seluran cerna antara lain pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan

gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan

keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi sel epitel,

penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrovili dapat menimbulkan keadaan maldiges

dan malabsorpsi2. Bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat

mengalami invasi sistemik 2.

Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah/menanggulangi dehidrasi

serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, kemungkinan terjadinya intolerasi,

mengobati kausa diare yang spesifik, mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta

mengobati penyakit penyerta. Untuk melaksanakan terapi diare secara komprehensif, efisien

dan efekstif harus dilakukan secara rasional. Pemakaian cairan rehidrasi oral secara umum

efektif dalam mengkoreksi dehidrasi. Pemberian cairan intravena diperlukan jika terdapat

kegagalan oleh karena tingginya frekuensi diare, muntah yang tak terkontrol dan

terganggunya masukan oral oleh karena infeksi. Beberapa cara pencegahan dengan vaksinasi

serta pemakaian probiotik telah banyak diungkap dan penanganan menggunakan antibiotika

yang spesifik dan antiparasit3.

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 2/26

Makalah ini membahas tatalaksana diare akut dalam upaya mengurangi kejadian

komplikasi akibat diare akut.

B. Definisi

Diare akut menurut Cohen4

adalah keluarnya buang air besar sekali atau lebih yang

berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14 hari. Menurut Noerasid5 diare akut

ialah diare yang terjadi secara mendakak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.

Sedangkan American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan diare dengan karakteristik 

peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan

tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3  – 7 hari6.

C. Epidemiologi

Setiap tahun diperikirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan 3,3 juta

kasus kematian sebagai akibatnya7. Diperkirakan angka kejadian di negara berkembang

berkisar 3,5  –  7 episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama kehidupan dan 2  –  5

episode per anak per tahun dalam 5 tahun pertama kehidupan8. Hasil survei oleh Depkes.

diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000 sebesar 301 per 1000 penduduk angka ini

meningkat bila dibanding survei pada tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk. Diare

masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 didapat

proporsi kematian bayi 9,4% dengan peringkat 3 dan proporsi kematian balita 13,2% denganperingkat 29. Diare pada anak merupakan penyakit yang mahal yang berhubungan secara

langsung atau tidak terdapat pembiayaan dalam masyarakat. Biaya untuk infeksi rotavirus

ditaksir lebih dari 6,3 juta poundsterling setiap tahunya di Inggris dan 352 juta dollar di

Amerika Serikat.

D. Klasifikasi

Diare secara garis besar dibagi atas radang dan non radang. Diare radang dibagi lagi atas

infeksi dan non infeksi. Diare non radang bisa karena hormonal, anatomis, obat-obatan dan

lain-lain. Penyebab infeksi bisa virus, bakteri, parasit dan jamur, sedangkan non infeksi

karena alergi, radiasi10

.

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 3/26

E. Etiologi

Penyebab diare akut pada anak secara garis besar dapat disebabkan oleh gastroenteritis,

keracunan makanan karena antibiotika dan infeksi sistemik. Etiologi diare pada 25 tahun yang

lalu sebagian besar belum diketahui, akan tetapi kini, telah lebih dari 80% penyebabnya

diketahui. Pada saat ini telah dapat diidentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme

yang dapat menyebabkan diare pada anak dan bayi7.

Penyebab utama oleh virus yang terutama ialah Rotavirus (40 – 60%) sedangkan virus lainya

ialah virus Norwalk, Astrovirus, Cacivirus, Coronavirus, Minirotavirus.

Bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Aeromonas hydrophilia, Bacillus cereus,

Compylobacter jejuni, Clostridium defficile,Clostridium perfringens, E coli, Pleisiomonas,

Shigelloides, Salmonella spp, staphylococus aureus, vibrio cholerae dan Yersinia

enterocolitica, Sedangkan penyebab diare oleh parasit adalah Balantidium coli, Capillaria

phiplippinensis, Cryptosporodium, Entamoba hystolitica, Giardia lambdia, Isospora billi,

Fasiolopsis buski, Sarcocystis suihominis, Strongiloides stercorlis, dan trichuris trichiura.

4,7,11,12 

Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan virus yaitu virus yang masuk melalui makanandan minuman sampai ke enterosit, akan menyebabkan infeksi dan kerusakan villi usus halus.

Enterosit yang rusak diganti dengan yang baru yang fungsinya belum matang, villi mengalami

atropi dan tidak dapat mengabsorpsi cairan dan makanan dengan baik, akan meningkatkan

tekanan koloid osmotik usus dan meningkatkan motilitasnya sehingga timbul diare.4,7 

Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan dengan

pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus cAMP,cGMP, dan Ca dependen. Patogenesis

terjadinya diare oleh salmonella, shigella, E coli agak berbeda dengan patogenesis diare oleh

virus, tetapi prinsipnya hampir sama. Bedanya bekteri ini dapat menembus (invasi) sel

mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi sistemik.Toksin shigella juga dapat

masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri

ini dapat menyebabkan adanya darah dalam tinja yang disebut disentri.5,7

 

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 4/26

 

Sebuah studi tentang maslah diare akut yang terjadi karena infeksi pada anak di bawah 3

tahun di Cina, India, Meksiko, Myanmar, Burma dan Pakistan, hanya tiga agen infektif yang

secara konsisten atau secara pokok ditemukan meningkat pada anak penderita diare. Agen ini

adalah Rotavirus,Shigella spp dan E. Coli enterotoksigenik Rotavirus jelas merupakan

penyebab diare akut yang paling sering diidentifikasi pada anak dalam komunitas tropis dan

iklim sedang.13 Diare dapat disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan tertentu seperti

susu, produk susu, makanan asing terdapat individu tertentu yang pedas atau tidak sesuai

kondisi usus dapat pula disebabkan oleh keracunan makanan dan bahan-bahan kimia.

Beberapa macam obat, terutama antibiotika dapat juga menjadi penyebab diare. Antibiotika

akan menekan flora normal usus sehingga organisme yang tidak biasa atau yang kebal

antibiotika akan berkembang bebas.7,14 Di samping itu sifat farmakokinetik dari obat itu

sendiri juga memegang peranan penting. Diare juga berhubungan dengan penyakit lain

misalnya malaria, schistosomiasis, campak atau pada infeksi sistemik lainnya misalnya,

pneumonia, radang tenggorokan, dan otitis media.4,7

 

F. Patofisiologi

Menurut patofisiologinya diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu diare osmotik,

sekretorik dan diare karena gangguan motilitas usus. Diare osmotik terjadi karena terdapatnyabahan yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus akan difermentasi oleh bahteri usus sehingga

tekanan osmotik di lumen usus meningkat yang akan menarik cairan. Diare sekretorik terjadi

karena toxin dari bakteri akan menstimulasi c AMP dan cGMP yang akan menstimulasi

sekresi cairan dan elektrolit. Sedangkan diare karena gangguan motilitas usus terjadi akibat

adanya gangguan pada kontrol otonomik,misal pada diabetik neuropathi, post vagotomi, post

reseksi usus serta hipertiroid.7 

G. Manifestasi kinis

1.  Tanda dan gejala gastrointestinal : diare (Na, Cl, CH3COO hilang dari tubuh  

dehidrasi, asidosis metabolic, hipokalemi), dehidrasi (bahaya harena menimbulkan

hipokalemi, kolaps kardiovaskuler, kematian), muntah, mual 

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 5/26

2.  Infkesi ektra intestinal: vulvovaginitis, ISK, endokarditis, osteomielitis, pneumonia,

hepatitis, septic 

3.  Gejala neurologi: parestesia, hipotoni, kelemahan otot.

4.  Immune mediated extra intestinal: reactive arthritis, Guillain Barre Syndrome,

glumeronefritis, Ig A nefropati, eritema nodusum, hemolitik anemia, hemolitik uremik 

sindrom.

5.  Panas: karena adanya proses peradangan/ dehidrasi, dapat terjadi pada penderita dengan

inflammatory diare. 

Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering disertai

dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa. Dehidrasi dapat diklasifikasikan

berdasarkan defisit air dan atau keseimbangan elektrolit. Dehidrasi ringan bila penurunan

berat badan kurang dari 5%,dehidrasi sedang bila penurunan berat badan antara 5%-10% dan

dehidrasi berat bila penurunan lebih dari 10%.7,15

 

Derajat Dehidrasi

Gejala &

Tanda

Keadaan

UmumMata

Mulut/ 

LidahRasa Haus Kulit

%

turun

BB

Estimasi

def. cairan

Tanpa

DehidrasiBaik, Sadar Normal Basah

Minum

Normal,

Tidak Haus

Dicubit

kembali

cepat

< 5 50 %

Dehidrasi

Ringan -

Sedang

Gelisah

RewelCekung Kering

Tampak 

Kehausan

Kembali

lambat5 – 10 50 – 100 %

Dehidrasi

Berat

Letargik,

Kesadaran

Menurun

Sangat

cekung

dan

kering

Sangat

kering

Sulit, tidak 

bisa minum

Kembali

sangat

lambat

>10 >100 %

Sumber : Sandhu 200116 

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 6/26

Berdasarkan konsentrasi Natrium plasma tipe dehidrasi dibagi 3 yaitu : dehidrasi

hiponatremia ( < 130 mEg/L ), dehidrasi iso-natrema ( 130m  –  150 mEg/L ) dan dehidrasi

hipernatremia ( > 150 mEg/L ). Pada umunya dehidrasi yang terjadi adalah tipe iso  – natremia

(80%) tanpa disertai gangguan osmolalitas cairan tubuh, sisanya 15 % adalah diare

hipernatremia dan 5% adalah diare hiponatremia.

Kehilangan bikarbonat bersama dengan diare dapat menimbulkan asidosis metabolik dengan

anion gap yang normal ( 8-16 mEg/L), biasanya disertai hiperkloremia. Selain penurunan

bikarbonat serum terdapat pula penurunan pH darah kenaikan pCO2. Hal ini akan merangsang

pusat pernapasan untuk meningkatkan kecepatan pernapasan sebagai upaya meningkatkan

eksresi CO2 melalui paru ( pernapasan Kussmaul ) Untuk pemenuhan kebutuhan kalori terjadi

pemecahan protein dan lemak yang mengakibatkan meningkatnya produksi asam sehingga

menyebabkan turunnya nafsu makan bayi. Keadaan dehidrasi berat dengan hipoperfusi ginjal

serta eksresi asam yang menurun dan akumulasi anion asam secara bersamaan menyebabkan

berlanjutnya keadaan asidosis.17

 

Kadar kalium plasma dipengaruhi oleh keseimbangan asam basa , sehingga pada keadaan

asidosis metebolik dapat terjadi hipokalemia. Kehilangan kalium juga melalui cairan tinja dan

perpindahan K+ ke dalam sel pada saat koreksi asidosis dapat pula menimbulkan hipokalemia.Kelemahan otot merupakan manifestasi awal dari hipokalemia, pertama kali pada otot anggota

badan dan otot pernapasan. Dapat terjadi arefleks, paralisis dan kematian karena kegagalan

pernapasan. Disfungsi otot harus menimbulkan ileus paralitik, dan dilatasi lambung. EKG

mnunjukkan gelombang T yang mendatar atau menurun dengan munculnya gelombang U.

Pada ginjal kekurangan K+ mengakibatkan perubahan vakuola dan epitel tubulus dan

menimbulkan sklerosis ginjal yang berlanjut menjadi oliguria dan gagal ginjal.7 

H. Penatalaksanaan

Pengantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi efektif 

diare akut.6

Beratnya dehidrasi secara akurat dinilai berdasarkan berat badan yang hilang

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 7/26

sebagai persentasi kehilangan total berat badan dibandingkan berat badan sebelumnya sebagai

baku emas.18

 

Pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parateral. Pemberian secara oral

dapat dilakukan untuk dehidrasi ringan sampai sedang dapat menggunakan pipa nasogastrik,

walaupun pada dehidrasi ringan dan sedang. Bila diare profus dengan pengeluaran air tinja

yang banyak ( > 100 ml/kgBB/hari ) atau muntah hebat (severe vomiting) sehingga penderita

tak dapat minum sama sekali, atau kembung yang sangat hebat (violent meteorism) sehingga

upaya rehidrasi oral tetap akan terjadi defisit maka dapat dilakukan rehidrasi parenteral

walaupun sebenarnya rehidrasi parenteral dilakukan hanya untuk dehidrasi berat dengan

gangguan sirkulasi15

. Keuntungan upaya terapi oral karena murah dan dapat diberikan

dimana-mana. AAP merekomendasikan cairan rehidrasi oral (ORS) untuk rehidrasi dengan

kadar natrium berkisar antara 75-90 mEq/L dan untuk pencegahan dan pemeliharaan dengan

natrium antara 40-60mEq/L11

Anak yang diare dan tidak lagi dehidrasi harus dilanjutkan

segera pemberian makanannya sesuai umur6. 

1.  Dehidrasi Ringan – Sedang

Rehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang dapat dilakukan dengan pemberian

oral sesuai dengan defisit yang terjadi namun jika gagal dapat diberikan secara intravena

sebanyak : 75 ml/kg bb/3jam. Pemberian cairan oral dapat dilakukan setelah anak dapat

minum sebanyak 5ml/kgbb/jam. Biasanya dapat dilakukan setelah 3-4 jam pada bayi dan

1-2 jam pada anak . Penggantian cairan bila masih ada diare atau muntah dapat diberikan

sebanyak 10ml/kgbb setiap diare atau muntah.17 

Secara ringkas kelompok Ahli gastroenterologi dunia memberikan 9 pilar yang perlu

diperhatikan dalam penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada anak,

yaitu12

:

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 8/26

a.  Menggunakan CRO ( Cairan rehidrasi oral )

b.  Cairan hipotonik 

c.  Rehidrasi oral cepat 3 – 4 jam

d.  Realiminasi cepat dengan makanan normal

e.  Tidak dibenarkan memberikan susu formula khusus

f.  Tidak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan

g.  ASI diteruskan

h.  Suplemen dengan CRO ( CRO rumatan )

i.  Anti diare tidak diperlukan

2.  Dehidrasi Berat

Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari 10% untuk bayi dan anak dan

menunjukkan gangguan tanda-tanda vital tubuh ( somnolen-koma, pernafasan Kussmaul,

gangguan dinamik sirkulasi ) memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral.

Penggantian cairan parenteral menurut panduan WHO diberikan sebagai berikut12,15,17

:

Usia <12 bln: 30ml/kgbb/1jam, selanjutnya 70ml/kgbb/5jam

Usia >12 bln: 30ml/kgbb/1/2-1jam, selanjutnya 70ml/kgbb/2-2½ jam

Walaupun pada diare terapi cairan parenteral tidak cukup bagi kebutuhan penderita akan

kalori, namun hal ini tidaklah menjadi masalah besar karena hanya menyangkut waktu

yang pendek. Apabila penderita telah kembali diberikan diet sebagaimana biasanya .

Segala kekurangan tubuh akan karbohidrat, lemak dan protein akan segera dapat

dipenuhi. Itulah sebabnya mengapa pada pemberian terapi cairan diusahakan agar

penderita bila memungkinkan cepat mendapatkan makanan / minuman sebagai biasanya

bahkan pada dehidrasi ringan sedang yang tidak memerlukan terapi cairan parenteral

makan dan minum tetap dapat dilanjutkan.18

 

I.  Pemilihan jenis cairan

Cairan Parenteral dibutuhkan terutama untuk dehidrasi berat dengan atau tanpa syok,

sehingga dapat mengembalikan dengan cepat volume darahnya, serta memperbaiki renjatan

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 9/26

hipovolemiknya. Cairan Ringer Laktat (RL) adalah cairan yang banyak diperdagangkan dan

mengandung konsentrasi natrium yang tepat serta cukup laktat yang akan dimetabolisme

menjadi bikarbonat. Namun demikian kosentrasi kaliumnya rendah dan tidak mengandung

glukosa untuk mencegah hipoglikemia. Cairan NaCL dengan atau tanpa dekstrosa dapat

dipakai, tetapi tidak mengandung elektrolit yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup. Jenis

cairan parenteral yang saat ini beredar dan dapat memenuhi kebutuhan sebagai cairan

pengganti diare dengan dehidrasi adalah Ka-EN 3B.16 Sejumlah cairan rehidrasi oral dengan

osmolaliti 210  –  268 mmol/1 dengan Na berkisar 50  –  75 mEg/L, memperlihatkan efikasi

pada diare anak dengan kolera atau tanpa kolera.19 

Komposisi cairan Parenteral dan Oral :

Osmolalitas(mOs

m/L) 

Glukosa(g/ 

L) 

Na+(mEq/ 

L) 

CI-

(mEq/L

K+(mEq/ 

L) 

Basa(mEq/ 

L) 

NaCl 0,9 % 308 - 154 154 - -

NaCl 0,45 %+D5 428 50 77 77 - -

NaCl 0,225%+D5 253 50 38,5 38,5 - -

Riger Laktat 273 - 130 109 4 Laktat 28

Ka-En 3B 290 27 50 50 20 Laktat 20

Ka-En 3B 264 38 30 28 8 Laktat 10

Standard WHO-

ORS311 111 90 80 20 Citrat 10

Reduced

osmalarity WHO-

ORS

245 70 75 65 20 Citrat 10

EPSGAN

recommendation213 60 60 70 20 Citrat 3

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 10/26

Komposisi elektrolit pada diare akut :

Macam 

Komposisi rata-rata elektrolit

mmol/L 

Na  K  Cl  HCO3 

Diare Kolera

Dewasa140 13 104 44

Diare Kolera Balita 101 27 92 32

Diare Non Kolera

Balita56 26 55 14

Sumber : Ditjen PPM dan PLP,199920

 

J. Mengobati kausa Diare

Tidak ada bukti klinis dari anti diare dan anti motilitis dari beberapa uji klinis.18

Obat anti

diare hanya simtomatis bukan spesifik untuk mengobati kausa, tidak memperbaiki kehilangan

air dan elektrolit serta menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Antibiotik yang

tidak diserap usus seperti streptomisin, neomisin, hidroksikuinolon dan sulfonamid dapat

memperberat yang resisten dan menyebabkan malabsorpsi.21

Sebagian besar kasus diare tidak 

memerlukan pengobatan dengan antibiotika oleh karena pada umumnya sembuh sendiri (self 

limiting).12 Antibiotik hanya diperlukan pada sebagian kecil penderita diare misalnya kholera

shigella, karena penyebab terbesar dari diare pada anak adalah virus (Rotavirus). Kecuali pada

bayi berusia di bawah 2 bulan karena potensi terjadinya sepsis oleh karena bakteri mudah

mengadakan translokasi kedalam sirkulasi, atau pada anak/bayi yang menunjukkan secara

klinis gajala yang berat serta berulang atau menunjukkan gejala diare dengan darah dan lendir

yang jelas atau segala sepsis15. Anti motilitis seperti difenosilat dan loperamid dapat

menimbulkan paralisis obstruksi sehingga terjadi bacterial overgrowth, gangguan absorpsi dan

sirkulasi.21

 

Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain15,18

 

1.  Kolera :

Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis (2 hari)

Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis (3 hari)

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 11/26

 

2.  Shigella :

Trimetroprim 5-10mg/kg/hari

Sulfametoksasol 25mg/kg/hari Diabgi 2 dosis (5 hari)

Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hari dibagi 4 (5 hari)

3.  Amebiasis:

Metronidasol 30mg/kg/hari dibari 4 dosis 9 5-10 hari)

Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg (maks 90mg)(im) s/d 5 hari

tergantung reaksi (untuk semua umur)

4.  Giardiasis :

Metronidasol 15mg.kg/hari dibagi 4 dosis ( 5 hari )

K. Antisekretorik - Antidiare

Salazer  – lindo E dkk 22

dari Department of Pedittrics, Hospital Nacional Cayetano

Heredia, Lima,Peru, melaporkan bahwa pemakaian Racecadotril ( acetorphan ) yang

merupakan enkephalinace inhibitor dengan efek anti sekretorik serta anti diare ternyata cukup

efektif dan aman bila diberikan pada anak dengan diare akut oleh karena tidak mengganggumotilitas usus sehingga penderita tidak kembung .Bila diberikan bersamaan dengan cairan

rehidrasi oral akan memberikan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan hanya

memberikan cairan rehidrasi oral saja .Hasil yang sama juga didapatkan oleh Cojocaru dkk 

dan cejard dkk.untuk pemakaian yang lebih luas masih memerlukan penelitian lebih lanjut

yang bersifat multi senter dan melibatkan sampel yang lebih besar.23 

L. Probiotik

Probiotik merupakan bakteri hidup yang mempunyai efek yang menguntungkan pada

host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik didalam lumen saluran cerna

sehingga seluruh epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor

dalam sel epitel usus. Dengan mencermati penomena tersebut bakteri probiotik dapat dipakai

dengan cara untuk pencegahan dan pengobatn diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 12/26

maupun mikroorganisme lain, speudomembran colitis maupun diare yang disebabkan oleh

karena pemakaian antibiotika yang tidak rasional rasional (antibiotik asociatek diarrhea ) dan

travellers,s diarrhea.14,15,24

 

Terdapat banyak laporan tentang penggunaan probiotik dalam tatalaksana diare akut pada

anak. Hasil meta analisa Van Niel dkk  25 menyatakan lactobacillus aman dan efektif dalam

pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan lamanya diare kira-kira 2/3 lamanya

diare, dan menurunkan frekuensi diare pada hari ke dua pemberian sebanyak 1  –  2 kali.

Kemungkinan mekanisme efekprobiotik dalam pengobatan diare adalah : Perubahan

lingkungan mikro lumen usus, produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen,

kompetisi nutrien, mencegah adhesi patogen pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor

toksin, efektrofik pada mukosa usus dan imunno modulasi.14,24

M. Mikronutrien

Dasar pemikiran pengunaan mikronutrien dalam pengobatan diare akut didasarkan

kepada efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan

terhadap proses perbaikan epitel seluran cerna selama diare. Seng telah dikenali berperan di

dalam metallo – enzymes, polyribosomes , selaput sel, dan fungsi sel, juga berperan penting

di dalam pertumbuhan sel dan fungsi kekebalan .

19

Sazawal S dkk 

26

melaporkan pada bayidan anak lebih kecil dengan diare akut, suplementasi seng secara klinis penting dalam

menurunkan lama dan beratnya diare. Strand27

Menyatakan efek pemberian seng tidak 

dipengaruhi atau meningkat bila diberikan bersama dengan vit A. Pengobatan diare akut

dengan vitamin A tidak memperlihatkan perbaikan baik terhadap lamanya diare maupun

frekuensi diare. 19 Bhandari dkk  28 mendapatkan pemberian vitamin A 60mg dibanding

dengan plasebo selama diare akut dapat menurunkan beratnya episode dan risiko menjadi

diare persisten pada anak yang tidak mendapatkan ASI tapi tidak demikian pada yang

mendapat ASI.

N.  Mencegah / Menanggulangi Gangguan Gizi

Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare, terutama pada

anak dengan gizi yang kurang. Minuman dan makanan jangan dihentikan lebih dari 24 jam,

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 13/26

karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi yang cukup.Bila tidak makalah ini akan

merupakan faktor yang memudahkan terjadinya diare kronik 29

Pemberian kembali makanan

atau minuman (refeeding) secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi kurang yang

mengalami diare akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan

mempercepat kesembuhan. Air susu ibu dan susu formula serta makanan pada umumnya

harus dilanjutkan pemberiannya selama diare penelitian yang dilakukan oleh Lama more RA

dkk 30 menunjukkan bahwa suplemen nukleotida pada susu formula secara signifikan

mengurangi lama dan beratnya diare pada anak oleh karena nucleotide adalah bahan yang

sangat diperlukan untuk replikasi sel termasuk sel epitel usus dan sel imunokompeten. Pada

anak lebih besar makanan yang direkomendasikan meliputi tajin ( beras, kentang, mi, dan

pisang) dan gandum ( beras, gandum, dan cereal). Makanan yang harus dihindarkan adalah

makanan dengan kandungan tinggi, gula sederhana yang dapat memperburuk diare seperti

minuman kaleng dan sari buah apel. Juga makanan tinggi lemak yang sulit ditoleransi karena

karena menyebabkan lambatnya pengosongan lambung.31

 

Pemberian susu rendah laktosa atau bebas laktosa diberikan pada penderita yang

menunjukkan gejala klinik dan laboratorium intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa

berspektrum dari yang ringan sampai yang berat dan kebanyakan adalah tipe yang ringan

sehingga cukup memberikan formula susu biasanya diminum dengan pengenceran olehkarena intoleransi laktosa ringan bersifat sementara dan dalam waktu 2  – 3 hari akan sembuh

terutama pada anak gizi yang baik. Namun bila terdapat intoleransi laktosa yang berat dan

berkepanjangan tetap diperlukan susu formula bebas laktosa untuk waktu yang lebih lama.

Untuk intoleransi laktosa ringan dan sedang sebaiknya diberikan formula susu rendah

laktosa. Sabagaimana halnya intoleransi laktosa, maka intoleransi lemak pada diare akut

sifatnya sementara dan biasanya tidak terlalu berat sehingga tidak memerlukan formula

khusus.Pada situasi yang memerlukan banyak energi seperti pada fase penyembuhan diare,

diet rendah lemak justru dapat memperburuk keadaan malnutrisi dan dapat menimbulkan

diare kronik 32

 

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 14/26

O.  Menanggulangi Penyakit Penyerta

Anak yang menderita diare mungkin juga disertai dengan penyakit lain. Sehingga dalam

menangani diarenya juga perlu diperhatikan penyakit penyerta yang ada. Beberapa penyakit

penyerta yang sering terjadi bersamaan dengan diare antara lain : infeksi saluran nafas,

infeksi susunan saraf pusat, infeksi saluran kemih, infeksi sistemik lain (sepsis,campak ),

kurang gizi, penyakit jantung dan penyakit ginjal 33. 

P.  Kesimpulan

Diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, karena

masih tingginya angka kesakitan dan kematian. Penyebab utama diare akut adalah infeksi

Rotavirus yang bersifat self limiting sehingga tidak memerlukan pengobatan dengan

antibiotika. Pemakaian antibitika hanya untuk kasus-kasus yang diindikasikan.Masalah

utama diare akut pada anak berkaitan dengan risiko terjadinya dehidrasi. Upaya rehidrasi

menggunakan cairan rehidrasi oral merupakan satu-satunya pendekatan terapi yang paling

dianjurkan. Penggantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi

diare akut. Pemakaian anti sekretorik,probiotik, dan mikronutrien dapat memperbaiki

frekuensi dan lamanya diare. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian makanan

atau nutrisi yang cukup selama diare dan mengobati penyakit penyerta.

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 15/26

 

Diare Persisten pada Anak

Oleh :

Dr. Deddy Satriya Putra, SpA

( Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad / FK UNRI )

Pendahuluan

Diare persisten merupakan penyebab penting kematian pada anak di negara berkembang.

Kemudian karena diare berhubungan dengan diare persisten yang semakin meningkat pada

pertengahan tahun 1980-an. Organisasi Kesehatan Dunia mengakui bahwa usaha untuk mengendalikan diare persisten belumlah cukup. Beberapa studi sejak itu telah dilakukan untuk 

dapat merumuskan strategi penatalaksanaan dan pengendalian diare persisten.1

Sekitar 10 – 15 %

episode diare akut akan menjadi diare persisten yang sering menyebabkan status gizi memburuk 

dan meningkatkan kematian. Diare persisten menyebabkan 30  –  50 % dari semua kematian

karena diare di negara berkembang.23

Makalah ini membahas : definisi, angka kejadian, etiologi, patofisiologi, patogenesis, diagnosis

dan penatalaksanaan diare persisten

Definisi

Diare persisten didefinisikan sebagai berlanjutnya episode diare selama 14 hari atau lebih yang

dimulai dari suatu diare cair akut atau berdarah (disentri)4. Kejadian ini sering dihubungkan

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 16/26

dengan kehilangan berat badan dan infeksi non intestinal.5

Diare persisten tidak termasuk diare

kronik atau diare berulang seperti penyakit sprue, gluten sensitive enteropathi dan penyakit Blind

loop4. Walker-Smith mendefinisikan sebagai diare yang mulai secara akut tetapi bertahan lebih

dari 2 minggu setelah onset akut6 

Angka Kejadian

Dari 8 studi komunitas di Asia dan Amerika Latin didapati persentase diare persisten antara 3

sampai 23% dari seluruh kasus diare. Pada 7 studi lainnya insiden diare persisten sangat

bervariasi. Di India insiden diare persisten per tahun sekitar 7 kasus tiap 100 anak yang berumur

4 tahun atau kurang dan 150 kasus di Brazil. Pada seluruh studi insiden tertinggi pada anak 

dibawah 2 tahun.1

WHO dan UNICEF memperkirakan pada tahun 1991 diare persisten terjadi

10% dari episode diare dengan kematian sebanyak 35% pada anak di bawah 5 tahun1,6

. Studi di

Banglades, India, Peru dan Brazil mendapatkan kematian sekitar 45% atau 30-50% kematian dari

diare persisten.1 

Meskipun insiden diare persisten paling banyak terjadi pada anak di bawah 2 tahun, namun

kematian sering terjadi pada anak 1  –  4 tahun dimana malnutrisi sering timbul. Hal ini

dikarenakan kamatian oleh karena diare persisten sering berhubungan dengan malnutrisi.1,8

 

Tabel 1. Lamanya episode diare.1 

NegaraPersentase lamanya episode diare(%)

1-7 hari 8-14 hari >14 hari

Indonesia 83 14 4

Guatemala 53 27 19

Peru 79 14 7

Peru 88 9 3

Bangladesh 66 21 14

Bangladesh 71 22 7

Bangladesh 50 27 23

India 35 55 10

Tabel 2 Insiden diare persisten ( 100 anak/tahun) berdasarkan kelompok umur.1 

Negara Kelompok Umur

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 17/26

<1 thn. 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 0-4 thn.

India 31 9 6 2 1 7

Nepal 15 17 12 10 10 14

Peru 31 22 16 - - 26

Bangladesh 75 25 29 28 6 34

Bangladesh 58 57 55 39 33 48

Bangladesh 64 74 67 43 43 59

Brazil 171 216 160 90 60 150

Etiologi 

Sejumlah studi telah mencoba menemukan patogen utama yang berhubungan dengan diare

persisten. Informasi ini berguna untuk meramalkan perjalanan penyakit dan membantu

memutuskan apakah perlu pemakaian antibiotik.1,3 Empat studi di India, Bangladesh dan Peru

menemukan bahwa Rotavirus, Aeromonas, Campylobacter, Shigella dan Giardia Lamblia sama

seringnya pada diare akut dan diare persisten. Cryptosporidium lebih sering pada diare persisten

dibanding diare akut di Bangladesh. Bukti dari beberapa studi menyatakan bahwa Entero-

adherent E Coli terutama dihubungkan dengan diare persisten1,8

. Studi Ashraf, dkk di

Bangladesh mendapatkan bakteri patogen dari isolasi feses berupa Diaregenic E coli sebesar

66% (ETEC,EAEC dan EPEC) diikuti C jejuni 32%.9 

Terdapat banyak bakteri, virus dan parasit sebagai penyebab diare karena infeksi, sejumlah

patogen baru memperlihatkan agen penyebab diare yang sering ditemukan.

Tabel 3. Penyejuk infeksi diare

EnteropathogenDiare

AkutDisentry

Diare

persisten

Virus 

Rotavirus + + +

Enteric adenovirus (types 40.41) + + +

Calicivirus + + +

Astrovirus + + +

Cytomegalovirus + + +

Bakteri

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 18/26

Vibrio cholera and other vibrios + - +

Enterotoxigenik E coli (ETEC) + - +

Enteropathogenic E coli (EPEC) + - +

Enteroaggregative E coli (EAggEC) + - +

Enteroinavsive E coli (EIEC) + - +

Enterohaemorraghic E coli (EHEC) + + +

Shigella spp + + +

Salmonella spp + + +

Campylobacter spp + + +

Yersinia spp + + +

Clostridium defficile + + +

Mycobacterium tuberculosis - + +

Protozoa 

Giardia intestinalis + - +

Cryptosporidium parvum + - +

Microsporidia + - +

Isospora belli + - +

Cyclospora cayetanensis + - +

Entamoeba histolytica + + +Balantidium coli + + +

Helminths 

Strongyloides stercoralis - - +

Schistosoma spp - + +

Sumber 10 

Patofisiologi dan Patogenesis

Diare persisten menyebabkan berlanjutnya kerusakan mukosa dan lambatnya perbaikan

kerusakan mukosa yang menyebabkan gangguan absorpsi dan sekresi abnormal dari solute dan

air.4,11

Proses ini disebabkan oleh infeksi, malnutrisi, atau intoleransi PASI (non human milk)

secara terpisah atau bersamaan.

Patofisiologi Diare Persisten 

Infeksi usus sebelumnya

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 19/26

Kurang Energi Protein (KEP)

Intoleransi non Human Milk (PASI

Intoleransi Lakosa

Intoleransi protein susu sapi

Sumber12

Infeksi parenteral sebagai penyakit penyerta atau sebagai komplikasi seperti campak, otitis media

akut, infeksi saluran kencing dan pneumonia dapat menyebabkan gangguan imunitas.

Menurunnya imunitas yang disebabkan faktor etiologi seperti pada shingellosis, dan rotavirus 

yang diikuti enteropathi hilang protein, Kurang Energi Protein (KEP) dan kerusakan mukosa

sendiri yang merupakan pertahanan lokal saluran cerna.3,4,13

KEP menyebabkan diare menjadi

lebih berat dan lama karena lambatnya perbaikan mukosa usus.14

Pasien KEP secara histologi

memiliki mukosa usus yang tipis, penumpulan mikrovili mukosa dan indek mitosis yang rendah

sehingga mengganggu absorpsi makanan.

Diare persisiten sering berhubungan atau bersamaan dengann intoleransi laktosa dan protein susu

sapi, tapi angka kejadian sebenarnya tidak diketahui.4

Intoleransi laktosa dan protein susu sapi

dapat terjadi secara terpisah atau bersamaan. Kedua keadaan ini muncul sekunder karena

kerusakan mukosa usus akibat infeksi, KEP atau reaksi alergi protein susu sapi atau protein

lain.12

Beberapa penelitian berbasis rumah sakit di India dan Brazil mendapatkan 28  – 64 % bayi

KEP dengan diare persiten mengalami intoleransi laktosa dan 7  –  35 % dengan intoleransiprotein susu sapi.15,16,17 

Titik sentral patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus yang pada tahap awal

disebabkan oleh etiologi diare akut. Berbagai faktor resiko melalui interaksi timbal balik 

menyebabkan rehabilitasi kerusakan mukosa terhambat dan memperberat kerusakan.13 

Faktor resiko tersebut adalah usia penderita, karena diare persisten ini umumnya terjadi pada

tahun pertama kehidupan dimana pada saat itu pertumbuhan dan pertambahan berat badan bayi

berlangsung cepat. Berlanjutnya paparan etiologi diare akut seperti infeksi Giardia yang tidak 

terdeteksi dan infeksi shinggella yang resisten ganda terhadap antibiotik dan infeksi sekunder

karena munculnya C.  Defficile akibat terapi antibiotika. Infeksi oleh mikro organisme tertentu

dapat menimbulkan bakteri tumbuh lampau yang menyebabkan kerusakan mukosa usus karena

hasil metaboliknya yang bersifak toksik, sehingga terjadi gangguan penyerapan dan bakteri itu

sendiri berkompetisi mendapatkan mikronutrien. Gangguan gizi yang terjadi sebelum sakit akan

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 20/26

bertambah berat karena berkurangnya masukan selama diare dan bertambahnya kebutuhan serta

kehilangan nutrien melalui usus. Gangguan gizi tidak hanya mencakup makronutrien tetapi juga

mikronutrien seperti difisiensi Vitamin A dan Zinc.

Faktor resiko lain berupa pemberian jenis makanan baru dan menghentikan pemberian makanan

selama diare akut, menghentikan atau tidak memberikan ASI sebelum dan selama diare akut dan

pemberian PASI selama diare akut.4,12,13 

Diagnosis

Pasien dengan diare persisten melakukan pemeriksaan lebih lanjut berupa mikroskopis dan

kultur feses. Pemeriksaan ini merupakan pilihan pertama. Tiga sampel feses harus dilihat

dibawah mikroskop cahaya terhadap parasit oleh yang berpengalaman dan kemudian dilakukan

kultur bakteri pathogen. Pemeriksaan antibodi berguna untuk konfirmasi atau mendukung

pemeriksaan lain terhadap infeksi tertentu. Serum antibodi spesifik terdapat pada 80  –  90 %

penderita amobiasis infasif, antibodi juga berguna terhadap infeksi  yersinia interocolica, namun

memerlukan waktu 10  – 14 hari guna mendapat hasilnya. Kit ELISSA untuk  strongiloides dan

Schistosoniasis dapat diperoleh secara luas dan digunakan skrening pertama dan terutama bagi

pelancong baru kembali dari daerah indemik.

Endoskopi kolon berguna jika hasil kultur dan mikroskopis feses negatif dan disentri atau diare

masih berlangsung. Pemeriksaan ini berguna untuk membedakan positif infeksi atau

Inflammatory Bowel Disease (IBD). Ulserasi yang menyebar dapat terjadi pada amobiasis dantuberkulosa kolon dan sulit dibedakan dengan ulserasi karena penyakit Crohn. Psudomembran

pada colon secara umum disebabkan oleh infeksi C. Dificille tetapi dapat juga ditemukan pada

kolitis iskemik. Biopsi colon dapat mendeteksi adanya histolitica, cytomegalovirus, dan telur 

Schistosoma spp. Jika biopsi mukosa colon dibaca dalam waktu 24 - 72 jam pertama, secara

histologi dapat dilihat adanya infeksi berupa edema mukosa, mengecilnya kelenjar-kelenjar dan

infiltrat inflasi akut. Tetapi jika melebihi waktu diatas akan sangat susah untuk membedakan

kolitis infeksi dengan IBD non spesifik. Biopsi dapat mengungkapkan C. Defficile

pseudomembran dan perkijuan granuloma dari tuberkulosa.10

 

Tatalaksana

Pemberian makan merupakan bagian esensial dalam tatalaksana diare persisten untuk 

menghindari dampak diare persisten terhadap status gizi dan mempertahankan hidrasi. Hidrasi

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 21/26

dipertahankan dengan pemberian tambahan cairan dan cairan rehidrasi oral jika diperlukan.

Kadang diperlukan pemberian cairan intravena bila gagal pemberian oral.4 

Diare persisten akan mempengaruhi status gizi karena penurunan masukan makanan, gangguan

penyerapan makanan, kehilangan zat gizi dari dalam tubuh melalui kerusakan saluran cerna dan

meningkatnya kebutuhan energi oleh karena demam dan untuk perbaikan saluran cerna.

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) harus dilanjutkan selama diare berlangsung.1,4 

Ada dua kunci dalam tatalaksana pemberian makan pada anak dengan diare persisten. 1 

1.Rencana laktosa dengan mengurangi jumlah susu formula dalam diet.

Anak dengan diare persisten mungkin tidak toleran dengan susu sapi karena ketidak mampuan

memecah laktosa, kemudian laktosa akan melewati usus halus dan menarik cairan kelumen usus

sehingga akan memperberat diare. Hal ini dapat dihindari dengan mengurangi masukan laktosa

sekitar 2-3 gr/kg/hari (30-50 ml/kg/hari susu sapi murni) dan mencampurkan dengan sereal. Cara

lain dengan metode tradisional seperti pembuatan yoghurt mungkin efektif untuk sebagian

pasien, jika tidak, maka susu soya dapat dicoba.1,4

Ashraf dkk dalam penelitiannya melaporkan

107 anak umur 4 – 23 bulan dengan diare persisten 57% membaik setelah diberikan diet rendah

laktosa, 36% Membaik dengan diet bebas laktosa dan sukrosa, 4% dengan diet berisikan ayam,

minyak kedele dan glukosa dan 2% membaik dengan progestimil.9 

2.Pastikan anak mendapat makanan yang cukup.

Rekomendasi tatalaksana pemberian makan harus didasarkan kepada harga yang tidak mahal,

mudah didapat, diterima secara kultural dan mudah disajikan di rumah.1

Untuk bayi diatas 6

bulan pemberian makanan lokal yang mengandung kalori tinggi dan lumat yang secara kultural

dapat diterima. Diet pilihan lainnya berupa bubur ayam dapat dicoba. Vitamin seperti asam folat

dan B12 serta mineral seperti zinc mungkin membantu dalam perbaikan usus dan meningkatkan

sistim imun.1,4

 

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 22/26

Banyak acuan dan cara pemberian makanan pada penderita diare persisten. Makanan dapat

diberikan dalam bentuk padat atau cair, alami atau hidrolisat atau produk nutrisi elemental

sintesis, kontinue atau intermiten, diberikan secara oral atau melalui pipa lambung atau secara

parenteral. Nutrisi enteral harus merupakan prioritas walaupun terjadi peningkatan volume dan

frekuensi depekasi.13

 

Studi evaluasi efikasi makanan lokal dalam penatalaksanaan diare persisten yang dilakukan oleh

Applied Diarrhoeal Disease Research Project dan WHO telah dilakukan di enam negara. Studi

ini didasarkan pada prinsip, mengurangi proporsi laktosa di dalam diet untuk diare persisten.

Anak-anak di Pakistan diberi suatu diet khitchri (Beras dan tanaman kacang-kacangan lentil yang

dimasak dengan minyak.) dengan yoghurt, anak-anak di Peru, India, Vietnam dan Bangladesh

diberi susu beras, dan anak-anak di Mexico diberi susu jagung. Anak   –  anak yang tidak 

memperlihatkan perbaikan dengan makanan diatas diganti dengan pilihan kedua berupa makanan

tanpa susu berupa beras yang dicampur dengan protein berupa ayam atau putih telur.7,18

 

Composition of Study Diets

Country Ingredients

Energy

Density

(kcal/100gr)

Protein

(%)

Laktosa

(gr/150kcal)

Diet A 

Bangladesh Rice milk sucrose oil 87 9.8 3.70India Rice milk sucrose oil 87.96* 10.0 3.04

Mexico Maize milk sucrose oil 77 9.0 2.65

PakistanRice yogurt lentils (dhal)

oil100 13.1 <1.80

Peru Rice milk sucrose oil 75 9.6 3.67

Vietnam Rice milk sucrose oil 85 11.7 2.54

Diet B 

Bangladesh Rice egg white glucosa oil 92 9.7 0

India Rice chicken glucosa oil 78 11.7 0

Mexico Rice chicken glucosa oil 70 13.0 0

Pakistan Rice chicken glucosa oil 120 14.5 0

Peru Rice egg white glucosa oil 75 12.7 0

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 23/26

Vietnam Rice chicken glucosa oil 65 14.1 0

*Energy Density Varied by age group

Sumber8 

Recommended Mikronutrien Intakes for Persisten Diarrhea and severe malnutrition

Micronutrient

Intake for severe

Malnutrition

(mg/100kcal)

Intake for

Persisten diarhea

(mg/per day)

Vitamin A 150 400 – 1600

Vitamin D 3 10 – 40

Vitamin E 2.2 5 – 20

Vitamin K 24 15 – 20

Vitamin C 10 40 – 160

Thiamin (B1) 70 0.7 – 2.8

Riboflavin (B2) 200 0.8 – 3.2

Niacin 1 9 – 36

Vitamin B6 70 1 – 4

Folic acid 100 50 – 200

Vitamin B12 100 0.7 – 2.8

Biotin 10 20 – 80

Pantothenic Acid 300 3 – 12

Potassium 160 -

Calsium 80 800 – 3200

Phosphorus 60 800 – 3200

Magnesium 10 80 – 320

Iron - -

Zinc 2 10 - 40

Coper 3 1 – 4

Iodine 12 70 – 280

Selenium 4.7 20 – 80

Manganise 300 1.25 – 6.0

Sumber8 

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 24/26

Suplemen mikronutrient diberikan minimal dua kali kebutuhan sehari-hari vitamin dan mineral

yang dicampur dengan makanan. Paling sedikit diberikan 6 kali perhari. Untuk mendapatkan 150

kcal /kg/hari dan tidak ada pembatasan makanan. Air sesuai dengan yang diinginkan dan ASI

bebas diberikan kepada anak yang menyusui.7,13

 

Penelitian Abbas dkk mendapatkan bahwa absorbsi asam lemak rantai sedang tidak berpengaruh

pada anak dengan diare persisten dan penambahan diet lemak pada tatalaksana diare persisten

bermanfaat terhadap peningkatan masukan kalori dan kesembuhan.19 

Antibiotik tidak selalu diberikan pada diare persisten kecuali pada patogen tertentu. Patogen

spesifik penyebab diare persisten umumnya dapat diobati dengan pemberian antimikrobal

sehingga dapat menurunkan berat dan lamanya diare.9

Obat antimotilitas tidak direkomendasikan

pada bayi dan anak karena mempunyai efek terhadap susunan saraf pusat dan dapat mendepresi

pernapasan.10

Disamping antibiótik sejumlah obat telah dicoba pada tatalaksana diare persisten.

Cholestyramin dan bismuto subsalisilat terlihat bermanfaat pada beberapa studi tetapi tidak 

direkomendasikan untuk penggunaan rutin.1 

Antimicrobial therapy of persistent infectious diarrhea

EnteropathogenAntimicrobial

TheraphyAlternative (s)

Protozoa Giardia intestinalis Metronidazole Tinidazole

Cryptosporidium parvum ?Paromomycin ?Nitazoxanide

Cyclospora cayetanensis TMP-SMX

Isospora belli TMP-SMX

Microsporodial 

Encephalitozoon intestinalis ?Albendazole ?furazolidone

Enterocytozoon bieneusi ?Atovaquone

Entamoeba histolytica Metronidazol Paromomicyn

Dilaxanide furoate

Balantidium coly Mimetonidazole Tetracyclin

Helminthes 

Strongyloides stercoralis Albendazol Thiabendazole

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 25/26

Schistosoma spp Praziquantel

S mansoni, S haematobium Praziquantel

S japonicum Praziquantel

Virus 

Cytomegalovirus Ganciclovir Foscarnet

Maintenance therapy

required

Sumber 10 

Kesimpulan

Diare persisten merupakan diare akut yang berlanjut lebih dari 14 hari. Diare persisten sering

mengenai anak dibawah 2 tahun dan kematian sering mengenai pada anak berumur 1  – 4 tahun

yang berhubungan dengan malnutrisi. Patogen penyebab diare persisten sama dengan diare akut.

Beberapa faktor resiko dapat menyebabkan diare akut berlanjut menjadi daiare persisten.

Tatalaksana diare persisten pada prinsipnya sama dengan diare akut yaitu mempertahankan

hidrasi dan pemberian makanan guna menghindari dampak malnutrisi akan memperlambat

proses penyembuhan.

Kepustakaan 

1. WHO CDD Programme and The Applied Diarrhoeal Disease Research Project (ADDR).Clinical

Updae : Persistent Diarrhoe 1992

2. Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP Buku Ajar Diare 1995 : 93-98.

3. Black RE.Persistent diarrhea in children of develophing countries.Pediatric Infectious Disceases

Journal 1993;12:751-761

4. WHO/CDD Persistent diarrhea in developing contries; memorandum from a WHO meeting Bull

World Health Organ 1988;66;709-17

5. World health organization. The treatment of diarrhea. A manual for physicians and other senior

health workers WHO/CDR/95.3.

5/12/2018 45323927-Diare-Akut-Pada-Anak (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/45323927-diare-akut-pada-anak-2 26/26

6. Walker-Smith JA Majasah Pediatric di bidang Gastroenterology Tropis dalam : Problem

Gastroenterologi daerah Tropis, Ed edisi pertama Jakarta 2003: EGC hal 133-41

7. Wold Health Organization 1998. The Epidemiology and Etiology of Diarrhea.

8. Child Health Research Project.Synopsis : Persisten Diarrhea algorithm Oktober 1997 Number 1

9. Ashraf H, Ahmad S, Fuchs Journal of Tropical pediatrics;jun 2002;48.hal142-48

10. A C Casburn-Jones and M J G Farthing Management of infectious diarrhea Gut 2004;53;296-305

11. Sullivan PB Marsh MN Small intestinal mucosal histology in the syndrome of persistent diarrhea

and malnutrition : areview.Acta suppl 1992;381:72-7

12. WHO/CHD /97.8:persistent diarrhea and breastfeeding.Geneven 1997

13. Badan koordinasi gastroenterology Anak Indonesia.Diare persisten dalam Tatalaksana Kasus Diare

Bermasalah .Jakarta 1999.hal 11-9

14. Black RE: Brown KH,Becker S. Malnutrition is a detem lining factor in diarrheal duration,but not

incidence:among young children in a longitudinal study in rural Bangladesh’Am j ClinNutr 

1984;39;87-94

15. Arora NK,bhan MK,Ghai OP.Protracted diarrhea of infancy its etiology and management in 25

patient India Pediath 1981;18:272-8

16. Khoshoo V,Bhan M-Arora NK Sood D, Kwnar R, Stintzing G Leucocyte migration inhibition in

cow’s milk protein intolerance.Acta Paediatr Scand 1986;75;308-12.

17. Thapa BR.Intractable diarrhea of infancy and its management : modified cost effective treatment .JTrap Pediarth 1994:40:157-61.

18. International Woking Group on persistent Diarrhea.Evaluation of an algorithm for the treatment of 

persistent diarrhea :a multicentre study : Bulletin of the world Heath Organization 1996;74

(5):478-489.

19. Abbas KA,Bilal R, Sajjad MI,Latif Z.Fat absorption in persistent diarrhea using 13C labeled

trioctanoin tes.journal of Tropical Pediatrics; Apr 1999;45,hal87-94