44907359 Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi Sosial

Embed Size (px)

Citation preview

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIALOLEH: YULI DARWATI,M.Si

Pengertian:Secara umum: cabang ilmu psikologi yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kehadiran orang-orang lain baik secara aktual (nyata) ataupun imagine (dibayangkan). Shaw dan costanzo (Sarwono,1987): Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsangan-rangsangan sosial. Rangsangan sosial yang dimaksud adalah manusia dan seluruh hasil karya manusia yang ada disekitar individu.

LanjutBrehm dan Kassin (1993): ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa dan bertingkah dalam latar atau setting sosial. Michener & Delamater (1999): psikologi sosial sebagai studi yang sistematik tentang sifat alami dan sebab-sebab dari perilaku sosial manusia.

Ruang lingkup psikologi sosial:Proses-proses individual : prestasi dan performance, sikap dan perubahan sikap, atribusi, proses-proses kognitif, disonansi,persepsi, perkembangan sosial dan kepribadian. Proses interpersonal: stres, emosi dan arousal, victims (korban-korban), agresi, daya tarik dan afiliasi, bargaining dan koalisi, konformitas dan kepatuhan,persamaan, keadilan, dan pertukaran sosial, pertolongan, komunikasi non verbal.

LanjutProses-proses kelompok: peranan dan perbedaan seks, pengaruh sosial, interaksi sosial, riset crossculture,crowding dan jarak interpersonal, psikologi lingkungan dan kependudukan, proses kelompok,riset yang berhubungan dengan hukum dan kejahatan, isu-isu etnis dan rasial.

Tiga wilayah psikologi sosial (Shaw & costanzo):Studi tentang pengaruh sosial terhadap individu. Studi tentang proses-proses individu bersama seperti: bahasa, sikap sosial, dan sebagainya. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komformitas, kerjasama, persaingan, peran sosial dan sebagainya.

Michener & Delamater:Pengaruh individu terhadap orang lain. Pengaruh kelompok terhadap individu-individu anggotanya. Pengaruh individu anggota terhadap kelompoknya sendiri. Pengaruh satu kelompok terhadap kelompok lainnya.

Kesimpulan;Minat utama psikologi sosial adalah mencari pemahaman tentang sebabsebab atau faktor-faktor yang membentuk perilaku, pikiran atau perasaan indiviu dalam latar atau setting sosial.

Hubungan psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain:Psikologi sosial mengakui penting untuk memandang individu dalam suatu sistem sosial yang lebih luas karena itu dekat dengan sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan ekonomi. Psikologi mengakui aktivitas manusia yang luas dan pengaruh budaya serta pengaruh manusia di masa lampau, oleh karena itu psikologi sosial beririsan dengan filsafat, sejarah, seni, dan musik.

Lanjut..Ciri khas psikologi sosial : memfokuskan pada individu daripada kelompok atau unit, sementara ahli sosial lain mempergunakan analisis kemasyarakatan untuk menjelaskan perilaku sosial. Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur dan fungsi kelompok. Psikologi sosial juga dekat dengan psikologi kepribadian. Perbedaan keduanya adalah bahwa psikologi kepribadian berusaha mengidentifikasi bagaimana keunikan masing-masing orang, sementara psikologi sosial mengidentifikasi respon dari sebagian besar atau kebanyakan orang dalam situasi dan meneliti bagaimana situasi itu mempengaruhi respon tersebut.

Contoh: terjadinya tindak kekerasan.Pendekatan kemasyarakatan: adanya kaitan antara tingkat kejahatan yang tinggi dengan kemiskinan, urbanisasi, dan industrialisasi dalam suatu masyarakat. Bukti; kejahatan banyak dijumpai di daerah kumuh katimbang daerah elit, kriminalitas meningkat pada masa resesi ekonomi katimbang di saat ekonomi membaik.

LanjutPendekatan individual (psikologi kepribadian, perkembangan dan klinis).menjelaskan kriminalitas berdasarkan karakteristik dan pengalaman kriminal individu yang unik. Pendekatan psikologi sosial, memfokuskan pada situasi interpersonal apa yang membuat marah atau agresi. Misalnya frustrasi membuat marah yang memungkinkan terjadinya agresi, sehingga situasi frustrasi dapat menjadi alternatif untuk menjelaskan terjadinya tindak kejahatan. Contoh; miskin ke kota akan mengalami frustrasi, karena sulit cari pekerjaan, tidak dapat hidup layak, sehingga timbul kriminal.