SAMBUNGAN

Tipe-tipe bautSecara umum baut terdiri atas baut tipe

A 307, A325 dan A490. umumnya baut A325 dan A 490 yang sering digunakan.

A307 diamater (6,35-104mm) kuat tarik min 60 Mpa

A325 diameter (12,7-25,4mm) kuat tarik min 825 Mpa

A490 diamater (12,7-38,1mm) kuat tarik min 1035 MPa

A. SAMBUNGAN A.1 Sambungan Baut A.1.1. Sambungan Baut Tipe

Tumpu

1. Kuat Tarik BautKuat tarik nominal (satu baut) :Rn = Tn = An. fub

fu b = kuat tarik baut , Mpa

2. Kuat Geser Baut Kuat geser baut ditentukan oleh

jumlah bidang geser yang terjadi pada batang baut (m) dan oleh ada tidaknya ulir baut pada bidang geser tersebut.

3. Kuat TumpuDitentukan oleh yang terlemah diantara baut atau komponen pelat yang disambung.

Untuk lebih dari dua buah baut dalam arah gaya, dan :

Le ≥ 1,5 db Le = jarak tepi (pusat lubang ke sisi pelat)

s ≥ 3 db s = jarak antar lubang baut (pusat ke pusat

4. Kombinasi Geser dan TarikBaut yang memikul gaya dalam berupa kombinasi gaya geser (Vu) dan gaya tarik (Tu) harus direncanakan mampu memikul kedua jenis gaya tersebut dengan memenuhi kedua persyaratan berikut

Baut mutu tinggi (A-325) :f1 = 807 Mpa , f2 = 621 Mpar2 = 1.9 untuk baut dengan ulir pada bidang geser = 1.5 untuk baut tanpa ulir pada bidang geser.

Baut mutu biasa (A-307) :f1 = 410 Mpa , f2 = 310 Mpar2 = 1.9

5. Kuat SambunganKuat rencana sambungan ditentukan sebagai yang terkecil dari nilai baut rencana yang diberikan oleh a. baut, b. pelat sambung, c. maupun komponen yang disambung;

Kuat sambungan harus direncanakan lebih besardaripada kuat komponen struktur yang disambungnya

A.1.2. Sambungan Baut Tipe FriksiKuat rencana baut tipe friksi ditentukan oleh mekanisme tahanan friksi yang direncanakan dikembangkan pada sambungan dalam memikul jenis dan besar gaya dalam yang direncanakan; yaitu sebagai slip-critical connection.

μ = Koef. Gesek = 0,35 ( permukaan kontak dalam keadaan bersih)Tb = gaya tarik minimum pada pemasangan baut = (0.7 fub) (0.75 Ab)m = jumlah bidang geser

1. Kuat rencana geser pada baut :(tahanan friksi terhadap beban geser terfaktor)

Sambungan Las

Keuntungan sambungan las1. Sambungan las lebih murah dari sambungan baut. Pada

perencanaan jembatan dapat mengurangi sekitar maksimal 15 %

2. Fleksibel untuk berbagai tampang baja3. Lebih kaku dibanding sambungan baut/paku keling4. Noiseless dan fleksibel untuk pelaksanaan di lapangan

Jenis lasJenis las yang ditentukan dalam peraturan ini adalah las tumpul,sudut, pengisi, atau tersusun.

Jenis-jenis sambungana. Sambungan sebidang (butt joint)b. Sambungan lewatan (lap joints)c. Sambungan tegak (tee joint)d. Sambungan sudut (corner joint)e. Sambungan sisi (edge joint)

A.2 Sambungan LasA.2.1. Las TumpulPenyaluran gaya pada las terjadi pada bidang kedalaman/ketebalan bahan induk (elemen yang disambung).

Tebal rencana las : ditentukan berdasarkan jenis geometri penetrasiPanjang efektif : Le = panjang las ukuran penuh yang menerus.

Luas efektif : Aw = Le x tt

Kuat Las : Gaya per – satuan panjang las

(i) Sambungan dibebani gaya tarik / tekan aksial terhadap luas efektif :

φy Rnw = 0,9 tt fy (bahan dasar)φy Rnw = 0,9 tt fyw (las)

(ii) Sambungan dibebani gaya geser terhadap luas efektif :φy Rnw = 0,9 tt (0,6 fy) (bahan dasar)φy Rnw = 0,8 tt (0,6 fuw) (las)

A.2.2. Las SudutUkuran las dihitung berdasarka geometri penyambungan antara pelat-pelat yang disambung.

Kuat Las :φf Rnw = 0,75 tt (0,6 fu) (bahan dasar)φf Rnw = 0,75 tt (0,6 fuw) (las)

fuw : tegangan tarik putus logam las, Mpafu : tegangan tarik putus bahan dasar, Mpatt : tebal rencana las, mm

A.2.3. Las Pengisi

Kuat Las :φf Rnw = 0,75 (0,6 fuw)Aw

Aw adalah luas (lubang) las pengisi