Upload
bobby-im-sibarani
View
723
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Reformasi Birokrasi
Citation preview
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penataan tatalaksana (business process) pada unit kerja di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas,
efektif, efisien dan terukur pada masing-masing unit kerja yang berada di lingkungan
KKP. Penataan tata laksana dilaksanakan melalui serangkaian proses analisis dan
perbaikan tatalaksana berupa penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan penggunaan e-government dalam setiap aktivitas unit kerja. Tujuan penataan
tatalaksana membuat proses lebih efektif, efisien dan adaptif (mudah menyesuaikan
dengan keadaan) melalui program ini yang ingin dicapai antara lain adalah
meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan bidang
kelautan dan Perikanan serta kinerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Adapun target yang diperoleh antara lain penurunan biaya, peningkatan kualitas
output, peningkatan kualitas layanan dan peningkatan kecepatan delivery.
Namun demikian, serangkaian proses analisis dan perbaikan/penataan
tatalaksana (business process) seperti yang disebutkan di atas hanyalah sebagai
alat bantu atau tools yang tidak harus selalu digunakan secara formal bila ingin
melakukan peningkatan efisiensi dan efektivitas. Beberapa perbaikan/penataan
dapat dilakukan secara intuitif dan segera tanpa harus melalui proses analisis dan
perbaikan business process yang panjang.
Perbaikan/penataan ulang tatalaksana (business process) perlu dilakukan
bilamana, antara lain:
• Terjadi perubahan arah strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan (visi, misi
dan sasaran strategis) yang berdampak pada atau mengakibatkan perubahan
tugas dan fungsi serta keluaran (output) organisasi/unit kerja; dan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 2
• Adanya keinginan/dorongan dari dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan
atau pun dorongan dari publik/masyarakat sebagai salah satu pemangku
kepentingan untuk memperbaiki kinerja pelayanan publik secara signifikan.
Muara dari penataan tatalaksana (business process) adalah sebagai berikut,
antara lain:
a. Pembuatan atau perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk di
dalamnya perbaikan standar kinerja pelayanan;
b. Pemanfaatan e-government dalam setiap aktivitas unit kerja;
c. Perbaikan struktur organisasi; dan
d. Pembuatan atau perbaikan uraian pekerjaan (job descriptions).
1. Standar Operasional Prosedur (SOP):
Dalam suatu manajemen pemerintahan, Prosedur Operasional Standar
(SOP) mutlak diperlukan oleh setiap pegawai agar mereka dapat menjalankan
tugasnya secara terarah dan jelas. Hal tersebut searah dengan pencapaian tujuan
organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah dijabarkan
dalam Visi dan Misi Organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Secara sederhana SOP dapat diartikan sebagai penetapan secara tertulis
mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana, dan oleh siapa. SOP dibuat
untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan yang
akan mengganggu kinerja. Dengan ketiga instrumen tersebut di atas, Kementerian
Kelautan dan Perikanan dapat mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan
kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan dan
Perikanan.
SOP merupakan mekanisme penggerak organisasi maupun lembaga agar
dapat berjalan dan berfungsi secara efektif dan efisien. Dalam organisasi
pemerintah, SOP diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada stakeholder
maupun kepada masyarakat secara umum. Pelayanan publik yang optimal
dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 3
Kondisi ini pada akhirnya akan memotivasi partisipasi sukarela masyarakat pada
program pemerintah.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memandang bahwa SOP dapat
memberikan kepastian hukum dan transparansi bagi stakeholder. Bagi internal
organisasi, SOP memperjelas persyaratan dan target pekerjaan dalam format yang
siap diaplikasikan pada pekerjaan, serta memberikan informasi dengan detail apa
yang diharapkan oleh organisasi untuk dilakukan oleh pegawai dalam situasi yang
dialami atau sedang dan akan dihadapi. Sementara, bagi pimpinan Kementerian
Kelautan dan Perikanan SOP dapat menyediakan informasi bagi perumusan
strategi, dan menyediakan informasi implementasi peraturan perundang-undangan.
Sejalan dengan pengembangan organisasi, SOP bermanfaat sebagai standardisasi
cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi
kesalahan dan kelalaian serta meningkatkan akuntabilitas.
2. E-Government:
Pada dasarnya penerapan ketatapemerintahan yang baik (Good
Governance) adalah pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Untuk
mencapai cita-cita ideal tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu
memperbaiki sistim birokrasi yang ada. Karena selama ini birokrasi cenderung tidak
seperti apa yang diharapkan, maka birokrasi yang ada tidak bisa menciptakan
efisiensi dan efektifitas kerja, sehingga birokrasi sering dianggap menjadi
penghambat untuk mencapai tujuan pemerintahan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah merupakan salah satu
solusi memperbaiki birokrasi, untuk mencapai ketata-pemerintahan yang baik. Di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, penerapan TIK dengan sistim e-
government, merupakan bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung
aktivitas-aktivitas pemerintahan, serta yang terpenting untuk pemberian pelayanan
yang prima dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat.
Semua aktivitas dalam e-government ditujukan untuk mendukung
terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan dan berwibawa.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 4
e-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk
administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan
yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi
pemerintahan akan terpengaruh oleh perkembangan e-government ini.
Selain itu e-government menjanjikan suatu hasil kerja yang efisien,
partisipasif, berkeadilan, demokratis dan yang terpenting adalah transparan dan
akuntabel, hal ini merupakan unsur penting dalam membangun aparatur negara
yang modern, yang dilandasi oleh derajat rasionalitas yang tinggi. Kementerian
Kelautan dan Perikanan sendiri sudah menyadari bahwa e-government penting
dalam reformasi birokrasi dengan harapan akan memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada masyarakat, namun untuk penerapannya memang tak mudah, karena
memerlukan proses dan tahapan-tahapan seperti halnya meningkatkan kinerja
birokrasi itu sendiri.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-government memberi arah yang tepat bagi penerapan
TIK di pemerintahan. Strategi pengembangan e-goverment sebagaimana tertera
dalam lampiran Inpres, antara lain:
1. Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal,
terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan
dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara
dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah pembentukan portal informasi dan
pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan proses
kerja instansi pemerintah.
2. Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah secara
holistik. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen dan
prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi
informasi secara cepat.
3. Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Sasaran yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan
interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal pemerintah.
Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 5
informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar berbasis elektronik seperti
e-billing, e-procurement, e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs
pemerintah untuk menjamin keamanan transaksi informasi dan pelayanan
publik. Sasaran lain adalah pengembangan jaringan intra pemerintah. 4. Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan
mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang
ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat
pencapaian tujuan strategis e-government. Itu berarti, pengembangan
pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan Maksud dari penataan tatalaksana (Business Process) adalah untuk
memberikan suatu kepastian bagi para pengguna tatalaksana yang merupakan
bagian dari proses analisis tatalaksana (business process) dan merupakan hal yang
penting bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan, terutama dalam melayani para
pemangku kepentingan eksternal (publik/masyarakat dan Kementerian/Lembaga
yang lain).
Tujuan yang hendak dicapai dalam program penataan tatalaksana adalah
merumuskan penataan tatalaksana (business process) dengan cara:
a. menyusun SOP yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas yang bersifat
substantive dan administratif, yang meliputi persiapan, penilaian kebutuhan
SOP, penjelasan SOP, integrasi SOP, serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan SOP.
b. melakukan asesmen dokumen E-Government pada unit kerja di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
C. Sasaran Sasaran yang akan dicapai adalah dirumuskannya penataan tatalaksana
(business process) unit kerja di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
berdasarkan perumusan SOP yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas substantif
dan fasilitatif yang meliputi persiapan, penilaian kebutuhan SOP, penjelasan SOP,
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 6
integrasi SOP, monitoring dan evaluasi pelaksanaan SOP serta melakukan e-
government untuk melaksanakan urusan pemerintahan bidang kelautan dan
Perikanan serta penyediaan pelayanan publik agar lebih baik dan berorientasi pada
pelayanan masyarakat.
D. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari program penataan tatalaksana (business
process) adalah sebagai berikut:
a. dokumen SOP yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas substantive dan
administrative pada unit kerja di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
b. hasil asesmen dokumen E-Government yang ada di unit kerja di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
E. Dasar Hukum
1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim
Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana telah dirubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 23 Tahun 2010;
3. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-government;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 –
2014;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
No.PER/21/M.PAN/11/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyusunan Road Map
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 7
Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Kementerian Kelautan dan
PerikananDaerah;
7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.04/MEN/2011 tentang
Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.15/MEN/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
F. Metodologi Metodologi penataan tatalaksana (business process) mencakup dua aspek
yaitu Asesmen/pengumpulan data dan analisis. Asesmen/ pengumpulan data
adalah cara-cara pengambilan data atau informasi sedemikian rupa sehingga data
atau informasi yang diperoleh valid dan merepresentasikan seluruh aspek cakupan
kajian. Analisis dalam kajian tatalaksana lebih fokus pada pemahaman, pemetaan
dan perbaikan seluruh tatalaksana yang ada dalam organisasi sehingga dapat
disusun suatu rekomendasi yang aplikatif sekaligus efektif dalam penerapannya.
Metode yang dipilih adalah metode yang memungkinkan hasil tatalaksana yang
langsung dapat digunakan.
Ada 3 Tahapan Asesmen SOP Unit Kerja di lingkungan KKP meliputi:
a. Tahap penilaian identifikasi, berupa penilaian atas informasi output dari tugas
dan fungsi, jumlah dan judul SOP dan pengisian formulir identifikasi;
b. Tahap penilaian penyusunan, berupa penilaian atas informasi identitas SOP,
uraian proses, flowchart, dan pengisian mutu baku;
c. Tahap penilaian dokumentasi, berupa penilaian atas informasi bentuk dan layout,
format dan isi, perumusan penjelasan penggunaan, bentuk pengesahan, dan
pendokumentasian.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 8
Sedangkan, E-Government memiliki 4 tahapan:
a. Tahap pertama, berupa penampilan website (web presence) yang berisi
informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat.
b. Tahap kedua, tahap interaksi yaitu berisi informasi yang ditampilkan lebih
bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website
pemerintah.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 9
c. Tahap ketiga, tahap transaksi berupa penerapan aplikasi/formulir untuk secara
online mulai diterapkan.
d. Tahap Keempat, tahap transformasi berupa pelayanan yang terintegrasi, tidak
hanya menghubungkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan
masyarakat tetapi juga dengan organisasi lain yang terkait (Kementerian
Kelautan dan Perikanan ke antar pemerintah, sektor non pemerintah, serta
sektor swasta).
G. Model Penataan Tata Laksana
1. Model SOP
Dokumen SOP merupakan dokumen yang berisi prosedur-prosedur yang
distandarkan yang secara keseluruhan prosedur-prosedur tersebut membentuk satu
kesatuan proses. Adapun informasi yang dimuat dalam dokumen SOP yang
direkomendasikan Dalam Kebijakan Reformasi Birokrasi Nasional sesuai Pedoman
dari Kementerian PAN dan RB adalah sebagai berikut:
a. Halaman Judul
Halaman pertama adalah halaman judul (cover) yang berisi informasi
mengenai: Judul SOP, Instansi/Satuan Kerja, Tahun pembuatan dan Informasi
lain yang diperlukan.
Berikut adalah contoh halaman judul sebuah dokumen SOP, halaman
judul ini dapat disesuaikan dengan identitas instansi yang membuat.
Tahap 1 Penampilan Web
Tahap 2 Interaksi
Tahap 3 Transaksi
Tahap 4 Transformasi
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 10
Contoh Cover SOP
b. Keputusan Pimpinan
Karena Dokumen SOP merupakan pedoman setiap pegawai (baik pejabat
struktural, fungsional atau yang ditunjuk untuk melaksanakan satu tugas dan
tanggungjawab tertentu), maka dokumen ini harus memiliki kekuatan hukum.
Dalam halaman selanjutnya setelah halaman judul, disajikan keputusan
Pimpinan Kementerian/Lembaga/Pemda tentang penetapan dokumen SOP ini.
c. Daftar isi dokumen SOP
Bagian ketiga adalah daftar isi. Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu
mempercepat. pencarian informasi dan menulis perubahan/revisi yang dibuat
untuk bagian tertentu dari SOP terkait. (Catatan: Pada umumnya, karena
prosedur-prosedur yang di-SOP-kan akan mencakup prosedur dari seluruh unit
DOKUMEN SOP
……………………………….
2011
Kementerian/Lembaga Jl. …………………… Telp. …………………
Jakarta
Logo/Lambang Kementerian/Lembaga/Pemda..
Judul Dokumen SOP
Tahun Pembuatan
Alamat Instansi
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 11
kerja, maka kemungkinan besar dokumen SOP akan sangat tebal. Oleh karena
itu, dokumen ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yang masing-masing
memiliki daftar isi).
d. Penjelasan singkat penggunaan
Sebagai sebuah dokumen yang menjadi pedoman, maka dokumen SOP
hendaknya memuat penjelasan mengenai cara membaca dan menggunakan
dokumen tersebut. Isi dari bagian ini antara lain mencakup: Ruang Lingkup,
menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan organisasi, ringkasan,
memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat; dan
Definisi/Pengertian-pengertian umum, memuat beberapa definisi yang terkait
dengan prosedur yang distandarkan.
e. Dokumen Standar Operasional Prosedur
Bagian ini adalah bagian inti dari dokumen SOP. Untuk memudahkan
implementasinya, sebaiknya SOP dibagi ke dalam klasifikasi tertentu, sesuai
dengan kebutuhan instansi.
Setiap dokumen SOP harus dilengkapi dengan beberapa hal sebagai
berikut:
Judul SOP, judul dari prosedur yang di-SOP-kan;
Nomenklatur satuan kerja/unit kerja;
Nomor SOP, nomor urutan dokumen SOP disesuaikan dengan tata
naskah dinas yang berlaku;
Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP dibuat dan yang
merupakan tanggal selesainya SOP dibuat;
Tanggal revisi, tanggal dokumen SOP direvisi, untuk awal merupakan
tanggal rencana direvisi, sedangkan berikutnya merupakan tanggal
direvisinya SOP tersebut;
Tanggal efektif, tanggal efektif rnulai diberlakukan berdasarkan peraturan;
Pengesahan oleh pejabat yang berkompeten adalah bentuk legalisasi dari
pejabat yang berwenang sesuai tingkatan organisasi;
Dasar hukum, peraturan perundang-undangan yang mendasari prosedur
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 12
yang di-SOP-kan;
Keterkaitan, memberikan penjelasan keterkaitan prosedur yang
distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan yang merupakan
bagian dari prosedur yang di-SOP-kan;
Peringatan, memberikan penjelasan mengenai kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan (atau tidak
dilaksanakan). Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan
yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika
prosedur dilaksanakan, dan berbagai dampak yang ditimbulkan;
Kualifikasi Personel, memberikan penjelasan mengenai kualifikasi
bersama dari pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya
pada prosedur yang distandarkan tersebut;
Peralatan dan Perlengkapan, memberikan penjelasan mengenai daftar
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
prosedur yang di-SOP-kan;
Uraian SOP, dijelaskan langkah-tangkah kegiatan secara terinci dan
sistematis dari prosedur yang distandarkan. Agar SOP ini terkait dengan
kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengindikasikan mutu baku
tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan,
persyaratan/kelengkapan yang diperlukan (standar input), dan output-nya,
Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya
(end product) dari sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang
diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan;
Pencatatan, memuat buku kontrol atau buku kendali berbagai hal yang
perlu didata dan dicatat oleh setiap pegawai yang berperan dalam
pelaksanaan prosedur yang telah distandarkan. Contoh: Buku Kas untuk
pengelolaan keuangan, Buku Ekspedisi untuk pengiriman surat, Buku Log
untuk pencatatan pekerjaan pegawai.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 13
Contoh SOP menurut Format :
SOP Format Simple Step
SOP Format Hierarchical Step
SOP Format Graphic
SOP Format Flowcharts (yang sifatnya umum dipakai)
Contoh 1 : Format Simple Step
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 14
Contoh 2 : Format Hierarchical Step
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 15
Isi formulir
1. Pegawai yang mengajukan cuti, mengisi formulir cuti tahunan
2. Serahkan formulir ke Bagian Kepegawaian
3. Bagian Kepegawaian meneliti ketersediaan cuti bagi pegawai yang meng-ajukan dan menyerahkan kepada yang bersangkutan
4. Pegawai menandatangani formulir dan menyerahkan kepada atasan langsung
Persetujuan
1. Pegawai mengajukan kepada atasan langsung
2. Atasan langsung menandatangani dan menyampaikan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti
3. Pejabat yang berwenang memberikan cuti menandatangani pengajuan dan menyampaikan kembali kepada atasan langsung pegawai yang bersangkutan
4. Atasan langsung menyampaikan kepada yang bersangkutan
1. Pegawai yang mengajukan cuti menyampaikan formulir kepada Bagian Kepegawaian, copy untuk unit kerjanya dan copy untuk yang bersangkutan
2. Pegawai yang mengajukan cuti wajib melaporkan kemajuan pekerjaannya sebelum cuti.
3. Pelaksanaan cuti oleh yang bersangkutan
Cuti
Standard Operating Procedure Pengajuan Cuti Tahunan
Nomor : PK-C05 Tanggal : 4 Maret 2005
Contoh 3 : Format Graphic
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 16
Contoh 4 : Format Graphic (Annotated Picture)
SOP Pegadaian Barang Jaminan
Nasabah membawa barang jaminan ke
loket penaksir
Penaksir memeriksa barang jaminan. Apabila tidak dapat
diterima barang jaminan dikembalikan ke nasabah
dengan penjelasan seperlunya
Nasabah mengisi formulir permintaan
kredit dilengkapi dengan fotocopy KTP
Penaksir menaksir nilai nominal dari barang
jaminan, dan meminta disposisi Manajer Cabang.
Penaksir mengeluarkan Surat Bukti Kredit (SBK) untuk
diserahkan kepada nasabah
Nasabah mengambil uang pinjaman ke Kasir dengan menunjukkan
SBK
Kasir memberikan uang pinjaman sesuai dengan nominal yang tercantum
Nasabah pulang dengan
tersenyum
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 17
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 18
2. Model E-Government
Seiring dengan perkembangan yang sangat cepat dalam digital economy,
pemerintah secara bersamaan mencoba menerapkan suatu teknologi yang
diasumsikan akan merubah pola layanan, mengurangi biaya dan waktu yang biasa
terjadi pada model administrasi paper-based. Selain itu pemerintah secara terus
menerus mencoba meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pencapaian
tujuan negara.
E-Government di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
mencakup semua usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kementerian
Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya adalah
peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Misalnya, masyarakat umum seharusnya bisa mendapatkan layanan
tertentu (perizinan, sertifikasi dan sebagainya) dalam hitungan menit atau jam,
bukan lagi dalam hitungan hari apalagi minggu. Hal yang sama dapat juga
dilakukan untuk proses-proses administrasi pemerintahan yang lain, misalnya
dalam hubungannya dengan para pelaku bisnis atau bahkan antar entitas
pemerintahan itu sendiri.
Paling tidak ada 4 model e-Government, yaitu:
1. Layanan individual/warga negara atau Government to Citizens (G2C). G2C
membangun fasilitas satu pintu yang mudah ditemui dan mudah digunakan
untuk semua layanan pemerintahan kepada warga negara.
2. Layanan Bisnis atau Government to Bussiness (G2B). G2B mengurangi
beban kerja pengontrolan bisnis (misalnya pelaporan keuangan perusahaan
pada pemerintah, penghitungan pajak, dan sebagainya) dengan cara
menghilangkan duplikasi pengumpulan data.
3. Antar entitas pemerintahan atau Government to Government (G2G) G2G
memudahkan penyelenggara pemerintahan lokal untuk mendapatkan data
dari partnernya (misalnya pemerintah lokal yang lain).
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 19
4. Internal pemerintahan atau Internal Efficiency & Effectiveness (IEE)
memanfaatkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya administrasi
pemerintahan dengan menggunakan alat bantu yang sudah teruji
efektifitasnya di dunia bisnis seperti supply chain management, financial
management dan knowledge management.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 20
BAB II KONDISI SAAT INI
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) di KKP
Sebagai organisasi yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
kelautan dan Perikanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan Negara diarahkan untuk menghasilkan proses bisnis
yang akuntabel dan transparan, dan mempunyai kinerja yang cepat dan ringkas. Untuk
itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya menyusun Standar Operasional
Prosedur yang rinci dan dapat menggambarkan setiap jenis keluaran pekerjaan secara
komprehensif;
Dengan SOP tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan dibidang kelautan dan Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada saat ini sedang menyusun SOP sebanyak 4.153 SOP yang terdiri dari SOP prioritas sebanyak 353 SOP dan SOP Penunjang sebanyak 3.800 SOP (seperti pada tabel 1). Sampai saat ini SOP Prioritas yang terkait dengan tugas dan fungsi serta pelayanan publik sebanyak 353 SOP telah selesai disusun, sedangkan sisanya berupa SOP Penunjang sebanyak 3.800 SOP masih dalam proses penyusunan di masing-masing unit kerja eselon I, dan diharapkan selesai pada tahun 2013. Untuk mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan dibidang kelautan dan Perikanan, pelaksanaan SOP akan terus dimonitor, dievaluasi, dan disempurnakan secara berkesinambungan, sehingga terwujud kinerja yang prima.
Menyusun Standar Operasional Prosedur ( SOP) yang efektif pada dasarnya
menunjukan bahwa organisasi mempunyai kemauan memperbaiki langkah-langkah
kegiatan serta pengambilan keputusan dan memperbaruinya sesuai dengan tuntutan
perubahan yang dialami.
SOP adalah salah satu modal paling penting bagi organisasi untuk mengendalikan
seluruh keputusan dan kegiatan yang dilakukannya dalam koridor yang sistematis dan
efektif. Semakin besar organisasi, semakin besar pula tuntutan untuk mempunyai
perangkat kontrol yang memadai. Aspek operasi harus sama baik dengan aspek
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 21
administrasi. Sisi pendapatan harus juga sama baiknya dengan pengendalian biaya.
Semua itu hanya bisa terwujud apabila organisasi memiliki panduan yang jelas tentang
pengambilan keputusan dan kegiatannya.
Tabel 1. Penyusunan SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan (per Juli 2011)
Unit Kerja SOP Prioritas Penunjang Jumlah
1. Sekretaris Jenderal 129 338 467 2. Ditjen Perikanan Tangkap 45 324 369 3. Ditjen Perikanan Budidaya 16 918 934 4. Ditjen P2HP 10 190 200
5. Ditjen KP3K 15 185 200 6. Ditjen PSDKP 102 494 596 7. Inspektorat Jenderal 3 10 13 8. Badan Litbang KP 10 943 953 9. BPSDM KP 10 276 286 10. BKIPM 13 122 135
Jumlah 353 3.800 4.153
Tabel 2. Judul SOP Prioritas pada Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Unit Kerja SOP Prioritas
1. Sekretariat Jenderal
1. Penyusunan Rencana Strategis KKP
2. Mekanisme Usulan PHLN
3. Usulan Penetapan Kawasan Minapolitan
4. Mekanisme Usulan PNPM Mandiri KKP
5. Penyusunan RKT KKP
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 22
Unit Kerja SOP Prioritas 6. RAKORNAS
7. Penetapan Kinerja Departemen (TAPJA)
8. Penyusunan RENJA KKP
9. Penyiapan Bahan Rapat Pimpinan
10. Koordinasi Penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Perbantuan
11. Indikator Teknis Penggunaan DAK Bidang
KKP
12. Penyusunan Analisis dan Formulasi
Anggaran Tugas Perbantuan
13. Penelaahan Konsep SRAA dan DIPA
14. Penyusunan dan Penelaahan RKAKL
15. Penyusunan Analisis dan Formulasi
Anggaran Tugas Perbantuan
16. Penyusunan LAKIP KKP
17. Penyusunan Laporan Tahunan KKP
18. Laporan Tahunan DAK Bidang KKP
19. Laporan Bulanan KKP
20. Laporan Monev Terpadu
21. Laporan Pelaksanaan PHLN
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 23
Unit Kerja SOP Prioritas 22. Laporan Triwulan PP 39/2006
23. Laporan Evaluasi RENJA KKP
24. Rencana Kerja KKP
25. Pengusulan Formasi PNS KKP
26. Pengusulan Pengadaan Pegawai Sipil KKP
27. Pengusulan CPNS Menjadi PNS
28. Pengusulan Pembuatan Kartu Pegawai
(KARPEG)
29. Pengusulan Pembuatan Kartu Istri (KARIS)
30. Pengusulan Pembuatan Kartu Suami
(KARSU)
31. Pengusulan Kenaikan Pangkat (KP) PNS
Sampai dengan Golongan IV/b
32. Pengusulan Surat Ijin Belajar Bagi Pejabat
Eselon II (Mengikuti Pendidikan S2-S3)
33. Pengusulan Surat Ijin Belajar PJB Eselon III
Ke Bawah (Mengikuti Pendidikan S2-S3)
34. Pengusulan Ujian Dinas dan Ujian
Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah
35. Peremajaan Data Pegawai KKP
36. Pengusulan Mutasi Antar Unit Eselon I
37. Pengusulan Mutasi Antar Instansi
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 24
Unit Kerja SOP Prioritas 38. Pengusulan Tanda Penghargaan/Tanda
Kehormatan/ Tanda Jasa
39. Pengusulan Pensiun PNS
40. Penyusunan Laporan Realisaasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak
41. Pengajuan Usulan Target dan Pagu PNBP
KKP ke Kementerian Keuangan
42. Pembahasan Usulan Target dan Pagu
PNBP KKP ke Kementerian Keuangan
43. Penentuan DBH SDA Perikanan KKP
44. Rekonsiliasi DBH SDA Sektor Perikanan
45. Penyusunan Standar Biaya Khusus KKP
46. Pembahasan Usulan Revisi DIPA di Biro
Keuangan
47. Pembahasan Usulan Revisi
SAPSK/RKAKL/ di Biro Keuangan
48. Optimalisasi PNBP
49. LAKIP Biro Keuangan
50. Penyusunan Database Pejabat Pengelola
Anggaran
51. Surat Edaran Permintaan Data Calon
Pejabat Pengelola Anggaran
52. Surat Ijin Permohonan Pembukaan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 25
Unit Kerja SOP Prioritas rekening Pemerintah Lainnya
53. Penyusunan Petikan SK Menteri Kelautan
dan Perikanan
54. Pernyataan Penggunaan Rekening
Pemerintah Lainnya
55. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Bidang Keuangan Negara
56. Fasilitasi Penyusunan Prosedur
Operasional Standar (POS) Lingkup Biro
Keuangan
57. Fasilitasi Penyempurnaan POS Lingkup
Biro Keuangan
58. Mekanisme Surat Edaran dalam Rangka
Pembinaan Satker KKP
59. Inventarisir Surat Edaran Peraturan Bidang
Keuangan Berdasarkan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan
60. Mekanisme Pelaporan Rekeninng Satker
Lingkup Pusat Kepada Setjen u.p. Biro
Keuangan
61. Mekanisme Pelaporan Rekening Satker
Tugas Pembantuan
62. Mekanisme Pelaporan Rekening Satker
Dekonsentrasi
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 26
Unit Kerja SOP Prioritas 63. Penyusutan Data Base Rekening Satker
KKP
64. Mekanisme Perencanaan Kas Satker di
Lingkungan KKP
65. Analisis Penerapan Peraturan Perundang-
Undangan Bidang Keuangan Negara
66. Implementasi PMK tentang Standar Biaya
Umum
67. Penyusunan Tim Pengelolaan Rekening di
Lingkungan KKP
68. Penyusunan Buku pedoman, Juklak,
Juknis, Mekanisme Lingkup KKP
69. Analisis Pelaksanaan Anggaran
70. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
71. Inventarisasi Kerugian Negara
72. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup
KKP
73. Pengendalian Pelaksanan Anggaran
74. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
(RLA) & Neraca (UAKPA) Semester Satker
Lingkup KKP
75. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) & Neraca (UAKPA) Semester Satker
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 27
Unit Kerja SOP Prioritas DK/TP Lingkup KKP
76. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) & Neraca (UAKPA) UPT SETJEN
Semster Satker Lingkup KKP
77. Penyusunan LRA & Neraca (UAKPA)
Tahunan Satker Lingkup KKP
78. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) & Neraca (UAKPA) Bulanan Satker
Lingkup KKP
79. Rekonsiliasi Sistem Akuntansi Instansi
(SAI) & Sistem Akuntansi Umum (SAU)
Bulanan Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran-Eselon I (UAPPA-E1)
BA 032
80. Penyusunan PERMEN/KEPMEN
81. Analisis Beban Kerja di Lingkungan Biro
Hukum dan Organisasi
82. Pengesahan/Ratifikasi Perjanjian
Internasional di Bidang Hukum Laut
83. Penyusunan Kesepakatan Bersama
84. Pengkajian di Bidang Hukum Laut Nasional
85. Penataan Organisasii dan Tata Kerja di
Lingkup KKP
86. Desain Perizinan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 28
Unit Kerja SOP Prioritas 87. Pendamping dalam Rangka Pemberian
Bantuan Hukum
88. Penerimaan Tamu Pimpinan (Dalam
Negeri)
89. Pengurusan Rekomendasi Visa dan Exit
Permit DELRI
90. Pelayanan Keprotokolan Tamu Asing
(Coutessy Call)
91. Kunjungan Kerja Menteri Ke Daerah
92. Jamuan Tamu Asing
93. Penggunaan Ruang-ruang Rapat dan
Ruang Serbaguna
94. Pelayanan Kesehatan Umum
95. Pengaduan Kehilangan
96. Fasilitasi Audit BPK Atas LK KKP
97. Penghapusan BMN pada UPB KKP
98. Penghapusan BMN pada UPPB E1
99. Penghapusan BMN Rusak Berat pada
UAKPB
100. Penghapusan Barang Milik Negara dan
Tindak Lanjut Dengan Cara Dijual
101. Prosedur Akutansi Untuk Satuan Kerja
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 29
Unit Kerja SOP Prioritas Likuidasi
102. Penetapan Status BMN
103. Hibah BMN dari Pemerintah Daerah ke
Pemerintah Pusat
104. Hibah BMN dari Pemerintah Pusat
Kepemerintahan Daerah
105. Penghapusan BMN dengan Tindak Lanjut
Dengan Cara Dihibahkan
106. Proses Alih Status Penggunaan BMN Antar
Kementerian/Lembaga Pemerintah
107. Penataan Arsip Aktif dan In Aktif
108. Pemberkasan Arsip
109. Pemusnahan Arsip
110. Pengelolaan Arsip Elektronik
111. Pengelolaan Surat Masuk Bersifat Rahasia
112. Penyusunan Kelautan dan Perikanan
Dalam Angka
113. Pembuatan Buku Statistik Kelautan dan
Perikanan
114. Pendamping Kunjungan Kerja Komisi IV
DPR
115. Rapat Kerja Menteri Kelautan dan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 30
Unit Kerja SOP Prioritas Perikanan dengan Komisi IV DPR
116. Peliputan dan Pendampingan Kunjungan
Kerja Pimpinan KKP
117. Fasilitasi Wawancara dengan Media Massa
118. Pemuatan Berita dan Informasi di Website
KKP
119. Pembuatan User Hotspot
120. Persiapan Penyelenggaraan Jumpa Pers
121. Pengurusan Administrasi Perjalanan Dinas
Luar Negeri
122. Perjanjian Kerja Sama Bilateral/Multilateral
123. Penyelenggaraan Pertemuan Internasional
124. Menghadiri Pertemuan di Luar Negeri
125. Penyiapan Penyusunan Kertas Posisi Kerja
Sama Internasional Bidang Kelautan dan
Perikanan
126. Penyiapan Bahan Courtesy Call untuk
Menteri Kelautan dan Perikanan
127. Rekomendasi Penugasan Tenaga Ahli
Asing dalam Bidang Kelautan dan
Perikanan
128. Penyusunan Perjanjian Kerja Sama Luar
Negeri di Lingkungan Kementerian
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 31
Unit Kerja SOP Prioritas Kelautan dan Perikanan
129. Penyusunan Kertas Posisi RI
2. Ditjen Perikanan Tangkap
1. Penerbitan SIUP
2. Perpanjangan SIUP
3. Penerbitan SIPI/SIKPI
4. Perpanjangan SIPI/SIKPI
5. Pelayanan Cek Fisik Kapal Perikanan
6. Pelayanan Penerbitan SIB
7. Pelayanan Penerbitan SHTI
8. Pelayanan Jasa Kebersihan Kawasan
9. Pelayanan Peralatan TPI
10. Pelayanan PAS Masuk Langganan
11. Pelayanan PAS Masuk Harian
12. Pelayanan Sewa Bangunan
13. Pengelolaan MCK
14. Pelayanan Penumpukan Barang
15. Pelayanan Penyimpanan pada Unit
Pendingin
16. Pelayanan Dock
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 32
Unit Kerja SOP Prioritas 17. Pelayanan Jasa Bengkel
18. Pelayanan Sewa Unit Pengolahan
19. Pemanfaatan Alat Berat
20. Pemanfaatan Lahan dan Bangunan
21. Pengelolaan Balai Pertemuan
Nelayan/R.Rapat
22. Pemeliharaan Alat Berat
23. Pemeliharaan Jalan dan Drainase
24. Pemeliharaan Instalasi Air dan Sumur Bor
25. Pemeliharaan Instalasi Listrik dan Genset
26. Pemeliharaan IPAL (Instalasi Pengolah Air
limbah)
27. Pemeliharaan Instalasi Hydran
28. Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
29. Pemeliharaan Reverment/Turap
30. Pemeliharaan Jetty/Dermaga
31. Pemeliharaan Jaringan Instalasi SBNP
32. Pemeliharaan Kolam dan Alur
33. Pemeliharan Breakwater/Groin
34. Pelayanan LOG BOOK Perikanan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 33
Unit Kerja SOP Prioritas 35. STBL Keberangkatan Kapal
36. Monitoring Kondisi Fasilitas
37. Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan Gedung Fasilitas Pelabuhan
38. Pengembangan Gedung dan Bangunan
Fasilitas Pelabuhan
39. Tambat Labuh
40. STBL Kedatangan Kapal
41. Pelayanan Floating Repair
42. Pelayanan Penjualan Es
43. Pelayanan Penjualan Air Bersih
44. Pelayanan Jasa Listrik dan Genset
45. Pelayanan Bongkar/Muat
3. Ditjen Perikanan Budidaya
1. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan
2. Penerbitan Surat Keterangan Teknis Pakan
Benih Impor
3. Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik
(CBIB)
4. Pendaftaran Obat Ikan, Kimia, dan Bahan
Biologi
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 34
Unit Kerja SOP Prioritas
5. Penerbitan Izin Usaha Produsen
(Persetujuan Prinsip atau Izin Tetap) dan
Importir/Eksportir Obat Ikan
6. Penerbitan Surat Rekomendasi
Import/Eksport Obat Ikan
7. Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik
8. Penerbitan Surat Keterangan Teknis Bahan
Baku dan/atau Pakan Ikan
9. Penerbitan Surat Izin Pemasukan Ikan
Hidup ke Dalam Wilayah Negara RI
10. Rekomendasi Pengeluaran Ikan Hidup ke
Luar Wilayah RI
11. Penerbitan Rekomendasi Pembudidaya
Ikan Penanaman Modal ( RPIPM)
12. Diseminasi Pembesaran Udang
13. Pelayanan Jasa Uji Lapang (Registrasi
Pakan)
14. Pendamping Magang/Praktek/Penelitian
15. Penjualan Ikan
16. Sertifikat Laporan Hasil Uji Laboratorium
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 35
Unit Kerja SOP Prioritas
4. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
1. Kegiatan Bimtek Konsultan Keuangan Mitra
Bank
2. Pelaksanaan Kegiatan Inkubasi Bisnis
Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan
3. Pameran Produk Nonkonsumsi
4. Pemberian Penghargaan GEMARIKAN
5. Penerbitan Izin Impor Hasil Perikanan
Konsumsi
6. Penetapan Nominasi Eksportir UKM
7. Pembinaan UPI (Pra-SKP) dan Penerbitan
Sertifikat Kelayakan Pengolahan
8. Temu Bisnis/Koordinasi Pelaku Pemasaran
Produk Nonkonsumsi
9. Pelaksana Temu Kemitraan
10. Verifikasi Unit Pengolahan Ikan
5. Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
1. Bantuan Sarana dan Prasarana Pulau-
Pulau Kecil
2. Identifikasi Calon Penerima Bantuan
Sarana dan Prsarana Pulau-Pulau Kecil
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 36
Unit Kerja SOP Prioritas 3. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan yang Terancam
Punah
4. Surat IzinPengusahaan Parawisata Alam
Perairan Pada Kawasan Konservasi
Perairan Nasional
5. Identifikasi Kemitraan Usaha Mikro
6. Penerbitan Izin Pengangkatan Benda
Berharga Asal Muatan Kapal tenggelam
(BMKT)
7. Penerbitan Izin Survey Benda Berharga
Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)
8. Promosi dan Investasi Pulau-Pulau Kecil
9. Surat Izin usaha Pengangkatan dan
Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan
Kapal yang Tenggelam (BMKT)
10. Surat Izin Angkut Ikan Dalam Negeri
11. Peneliaian Adibakti Mina Bahari Bidang
Pesisir
12. Identifikasi Calon Kawasan Konservasi
13. Surat Izin Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Perairan Nasional untuk
Kegiatan Penelitian dan Pendidikan
14. Penyusunan Rencana Zonasi Rinci
Kabupaten/Kota
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 37
Unit Kerja SOP Prioritas 15. Inisiasi Penyusunan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Zonasi
6. Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
1. Evaluasi Kinerja POKMASWAS
2. Pembinaan Operasi Pengawasan Usaha
Pembudidayaan Ikan
3. Evaluasi Penerapan HPK Kapal Perikanan
4. Evaluasi Penerapan SLO
5. Identifikasi dan Verifikasi Kapal Perikanan
6. Identifikasi dan Verifikasi Usaha
Pengolahan, Pengangkutan dan
Pemasaran
7. Analisis Operasional Kapal Perikanan
8. Pembinaan Operasi Pengawasan
Penangkapan Ikan
9. Pembinaan Operasi Pengawasan Usaha
Pengolahan Ikan
10. Pembinaan Pengawasan Pengangkutan,
Pengolahan dan Pemasaran
11. Evaluasi Buku Lapor Pangkalan
12. Evaluasi Hasil Pengawasan Pembudidaya
13. Pembinaan POKMASWAS Penangkapan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 38
Unit Kerja SOP Prioritas Ikan
14. Menganalisa Database Perizinan
15. Operasi Pemantauan Kerusakan Pesisir
dan PPK
16. Pengembangan dan Penanggulangan
Desructive Fishing
17. Operasi Pengawasan dan Pengendalian
Pencemaran Perairan Laut
18. Operasi Pengawasan dan Pengendalian
Pencemaran Perairan Umum
19. Gelar Operasi Pengawasan BMKT
20. Penggunaan Senjata Api Dinas
21. Penerbitan Surat Keterangan Aktivasi
Transmitter (SKAT)
22. Analisis Operasional Kapal Perikanan
23. Pinjam Pakai Transmitter
24. Perpanjangan Ijin Alkom Pusat dan Daerah
25. Evaluasi Rancangan Kapal Pengawas
26. Pembinaan Awak Kapal Pengawas
27. Docking Kapal Tahunan
28. Inventarisasi Data, Informasi, dan Fakta
29. Pemantauan dan Pengumpulan Data Hasil
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 39
Unit Kerja SOP Prioritas Operasi Rutin KP
30. Perintah Gerak Kapal Pengawas
31. Rencana Strategi Operasi Rutin
32. Perintah Operasi Rutin
33. Penyidikan Tindak Pidana Perikanan di
Lapangan
34. Penanganan ABK Asing Non Justitia
35. Forum Komunikasi Penanganan Tindak
Pidana Perikanan
36. Penghibahan Kapal yang Dirampas untuk
Negara
37. Operasi Sekretariat RPOA
38. Pelatihan Calon Awak Kapal Pengawas
39. Pelatihan Calon Pengawas Perikanan
40. HPK Kedatangan Kapal Perikanan
41. HPK Keberangkatan Perikanan
42. SLO
43. Penerbitan HPK Kedatangan (Bitung)
44. Penerbitan HPK Keberangkatan (Bitung)
45. Penerbitan SLO (Bitung)
46. Operasi Rutin Mandiri (Bitung)
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 40
Unit Kerja SOP Prioritas 47. Serah Terima Kapal Hasil tangkapan kapal
Pengawas Perikanan (Bitung)
48. Pengumpulan Bahan dan Keterangan Kapal
Hasil Tangkapan (Bitung)
49. Penanganan ABK Justitia dan Non Justitia
(Bitung)
50. Pemberitahuan ke Kedutaan Besar Asal
Abk (Bitung)
51. Pemberitahuan kepada Instansi Terkait
(Bitung)
52. Rapat Koordinasi Gelar Perkara (Bitung)
53. Penanganan Barang Bukti (Bitung)
54. Deportasi ABK Non Justitia (Bitung)
55. Penyelidikan Kapal Hasil Tangkapan
(Bitung)
56. Klarifikasi Dokumen Kapal Hasil Tangkapan
(Bitung)
57. Pelelangan Barang Bukti (Bitung)
58. Proses Penyusunan Surat Perintah
Penyidikan (Bitung)
59. Proses Penyusunan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (Bitung)
60. Penyediaan Saksi Ahli dan Juru Bahasa
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 41
Unit Kerja SOP Prioritas (Bitung)
61. Pemanggilan Tersangka dan Saksi (Bitung)
62. Pemberkasan Perkara (Bitung)
63. Penyerahan Pemberkasan Perkara (Bitung)
64. Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
(Bitung)
65. Penitipan Barang Bukti (Bitung)
66. Pengawasan Masuk/Keluar Komoditas
Perikanan (Bitung)
67. Pengawasan Masuk/Keluar Benih
Ikan/Benur (Bitung)
68. Pengawasan Penggunan Bahan Kimia
untuk Budidaya (Bitung)
69. Pengawasan Usaha Budidaya (Bitung)
70. Operasi Pengawasan BMKT (Bitung)
71. Pengawasan Mangrove (Bitung)
72. Operasi Pengawasan Pencemaran (Bitung)
73. Operasi Pengawasan Terumbu Karang
(Bitung)
74. Operasi Pengawasan Pasir Laut yang Akan
di Eksport (Bitung)
75. Operasi Rutin Pengawasan SDKP (Tual)
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 42
Unit Kerja SOP Prioritas 76. Serah Terima Kapal Hasil Tangkapan Kapal
Pengawas Perikanan (Tual)
77. Pengumpulan Bahan dan Keterangan Kapal
Hasil Tangkapan (Tual)
78. Penanganan ABK Justitia dan Non Justitia
(Tual)
79. Pemberitahuan ke Kedutaan Besar Asal
Abk (Tual)
80. Pemberitahuan kepada Instansi Terkait
(Tual)
81. Rapat Koordinasi Gelar Perkara (Tual)
82. Penanganan Barang Bukti (Tual)
83. Deportasi ABK Non Justitia (Tual)
84. Penyelidikan Kapal Hasil Tangkapan (Tual)
85. Klarifikasi Dokumen Kapal Hasil Tangkapan
(Tual)
86. Pelelangan Barang Bukti (Tual)
87. Proses Penyusunan Surat Perintah
Penyidikan (Tual)
88. Proses Penyusunan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (Tual)
89. Penyediaan Saksi Ahli dan Juru Bahasa
(Tual)
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 43
Unit Kerja SOP Prioritas 90. Pemanggilan Tersangka dan Saksi
penangkapan Kapal (Tual)
91. Pemberkasan Perkara (Tual)
92. Penyerahan Pemberkasan Perkara (Tual)
93. Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
(Tual)
94. Penitipan Barang Bukti (Tual)
95. Pengawasan UPI dan Cold Storage (Tual)
96. Pengawasan Masuk/Keluar Komoditas
Perikanan (Tual)
97. Pengawasan Masuk/Keluar Benih
Ikan/Benur (Tual)
98. Pengawasan Penggunan Bahan Kimia
untuk Budidaya (Tual)
99. Pengawasan Usaha Budidaya (Tual)
100. Operasi Pengawasan BMKT (Tual)
101. Pengawasan Mangrove (Tual)
102. Operasi Pengawasan Pencemaran (Tual)
7. Inspektorat Jenderal
1. Sanggah Banding
2. Pendamping Program Sektor Kelautan dan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 44
Unit Kerja SOP Prioritas Perikanan
3. Pengaduan Masyarakat
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
1. Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP
2. Analisa Sampel
3. Magang/PKL
4. Penggunaan Mess/Asrama
5. Izin Litbang Perikanan dengan
Menggunakan Bahan Berbahaya
6. Izin Litbang Perikanan dengan
Menggunakan Kapal atau Peralatan Litbang
Perikanan
7. Izin Litbang Perikanan dengan Objek yang
Memiliki Karakteristik Unik
8. Izin Litbang Perikanan di Laut Lepas
9. Izin Pengolahan dan Analisis Data dan
Sampel Perikanan di Luar Negeri
10. Pertimbangan Teknis Libang Asing
9. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
1. Festival Karya
2. Prosedur Seleksi Peserta Pelatihan Non
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 45
Unit Kerja SOP Prioritas Aparatur
3. Wisuda
4. Pengisian Website Pusat Pendidikan
Kelautan dan Perikanan
5. Penerbitan Ijazah
6. Pengajuan Penerbitan Surat Keputusan
Tugas Belajar
7. Pelatihan Berdasarkan Permintaan
8. Pembuatan dan Penerbitan Sertifikat
Pelatihan
9. Temu Komunikasi, Informasi, dan Praktek
Pemecahan Masalah (Temu KIPRAH)
10. Simposium Diseminasi Hasil Riset
11. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
1. Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK)
Online
2. Alur Sampel Pemeriksaan penyakit ikan di
laboratorium pada komoditas yang
dilalulintaskan
3. Pemeriksaan HPIK Golongan Mikotik
4. Pemeriksaan HPIK Golongan Virus
5. Pemeriksaan HPIK Golongan Bakteri
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 46
Unit Kerja SOP Prioritas 6. Pemeriksaan HPIK Golongan Parasit
7. Tindakan Karantina Ikan Ekspor Bersyarat
Untuk Media Pembawa Ikan Hidup
Sebagai Barang Muatan
8. Tindakan Karantina Pemusnahan Media
Pembawa HPIK
9. Penangkapan (tertangkap tangan)
10. Pemasukan (Impor) Media Pembawa
Melalui Jalur Merah
11. Pemasukan (Impor) Media Pembawa
Melalui Jalur Hijau
12. Pelayanan Penetapan Instalasi Karantina
Ikan Sementara (IKIS)
13. Pemeriksaan Tersangka dan Saksi/
Keterangan Ahli
A. Rencana Kerja Rinci.
1. Membentuk Tim Integrasi SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2. Melakukan penilaian, kajian dan integrasi SOP Kementerian Kelautan dan
Perikanan 3. Mensosialisasikan format dan materi SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan. 4. Menyelesaikan penyusunan SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 47
B. Kriteria keberhasilan
1. Tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan KKP; 2. Meningkatnya kualitas kinerja aparatur negara; 3. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara.
C. Rencana Tindak Lanjut.
1. Melakukan koordinasi secara berkala untuk penerapan program/kegiatan percepatan penyusunan tata laksana (Business Process);
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan percepatan Penyusunan tata laksana (Business Process) yang menghasilkan SOP;
3. Melakukan penyempurnaan Business Process untuk SOP.
4. Mentransfer SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan ke dalam bentuk elektronik dan memuatnya dalam website dan forum Reformasi Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.
5. Mensosialisasikan SOP kepada internal dan eksternal Kementerian Kelautan dan Perikanan.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi SOP Kementerian Kelautan dan Perikanan
2. E-Government Di KKP
Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa Inggris
electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online government
atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan
bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan
pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau
administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan
publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang
utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C),
Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G).
Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 48
Jika e-government seringkali dianggap sebagai pemerintahan online ("online
government") atau pemerintahan berbasis internet ("Internet-based government"),
banyak teknologi pemerintahan elektronik non-internet yang dapat digunakan dalam
konteks ini. Beberapa bentuk non-internet termasuk telepon, faksimil, PDA, SMS,
MMS, jaringan dan layanan nirkabel (wireless networks and services), Bluetooth,
CCTV, sistem penjejak (tracking systems), RFID, indentifikasi biometrik, manajemen
dan penegakan peraturan lalu lintas jalan, kartu identitas (KTP), kartu pintar (smart
card) serta aplikasi NFC lainnya; teknologi polling station (dimana e-voting non-
online kini dipertimbangkan), penyampaian layanan pemerintahan berbasis TV dan
radio, fasilitas komunitas online, news group dan electronic mailing list, chat online,
serta teknologi pesan instan (instant messenger). Ada pula sejumlah sub-kategori
dari e-government spesifik seperti m-government (mobile government), u-
government (ubiquitous government), dan g-government (aplikasi GIS/GPS untuk e-
government).
Ada banyak pertimbangan dan dampak potensial penerapan dan
perancangan e-government, termasuk disintermediasi pemerintah dengan
warganya, dampak pada faktor sosial, ekonomi, dan politik, serta halangan oleh
status quo pada ranah ini.
Di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, e-government sudah banyak
digunakan untuk berbagai kegunaan, diantaranya:
Memperbaiki kualitas pelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada
para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama
dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan
bernegara.
Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang
dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun stakeholdernya
untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 49
Memberikan peluang bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk
mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan
pihak-pihak yang berkepentingan.
Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan
tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan
berbagai perubahan global dan trend yang ada.
Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra Kementerian
Kelautan dan Perikanan dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik
secara merata dan demokratis.
Berikut ini adalah salah satu website Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
merupakan portal utama sebagai sumber informasi Kementerian Kelautan dan
Perikanan terhadap masyarakat kelautan dan Perikanan khususnya dan
merupakan salah satu contoh dari e-government, dengan alamat www.kkp.go.id
seperti telihat pada gambar dibawah ini.
Gambar.1
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 50
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 51
Dari gambar website KKP diatas, terlihat tampilan halaman utama website
Kementerian Kelautan dan Perikanan penuh dengan beragam informasi dimana
terdapat gambar berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan, gambar lambang
Kementerian Kelautan dan Perikanan, galeri video berita, berita yang terjadi di
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang update, dan berbagai opsi yang bisa di
akses dari website tersebut seperti: info media, info daerah, program khusus,
artikel, download buku, daftar kontak, agenda, jajak pendapat,dsb. sebagai sarana
informasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu juga, terdapat pula
sarana untuk berkomentar pada buku tamu. Opsi yang terdapat pada halaman awal
tersebut semuanya dapat diakses oleh masyarakat, dan banyak lagi manfaat yang
dapat di peroleh dari membuka website KKP ini.
Berdasarkan 4 tahapan e-government, maka tahap pertama yang berupa
penampilan website (web presence) yang berisi informasi dasar yang dibutuhkan
masyarakat telah dipenuhi oleh website Kementerian Kelautan dan Perikanan,
bahkan sudah sangat baik dalam mempublikasikan berbagai data dan informasi
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 52
untuk diakses oleh masyarakat secara online. Seperti misalnya mendownload
peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan (Undang-
undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, dsb.) dapat
di download di website www. infohukum. kkp.go.id. seperti gambar dibawah ini:
sehingga masyarakat apabila ingin mengetahui suatu peraturan di bidang kelautan
dan perikanan tidak lagi harus datang ke Biro Hukum dan Organisasi, Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang berada di Jakarta, karena sudah tersedia pada
website ini dan dapat di download oleh siapapun dan dimanapun dia berada
sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Untuk tahapan e-government yang kedua yaitu interaksi, dimana komunikasi
dilakukan dua arah antara pemerintah dengan masyarakat. Masyarakat dapat
melakukan diskusi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, baik secara
langsung (chatting), maupun tidak langsung (e-mail). Disini telah tersedia layanan
interaksi dengan masyarakat dengan mengirimkan kritik atau saran pada interaksi
(kontak kami) yang mana akan terkirim berupa email dan Kementerian Kelautan
dan Perikanan akan menjawabnya pada email pengirim yang bersangkutan.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 53
Selain itu, layanan interaksi masyarakat juga dapat dilakukan secara online pada
chat room dan pengunjung dapat mengisi buku tamu yang akan dibalas oleh
redaksi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Akan tetapi, untuk interaksi melalu
chat room masih belum dapat di akses. Dan ini menjadikan salah satu kekurangan
dari segi interaksi pada website ini dan diharapkan aksesnya segera diperbaharui
sehingga akan memudahkan para pengunjung yang ingin berinteraksi.
Kemudian untuk tahapan e-government yang ketiga yaitu transaksi, berupa
penerapan aplikasi/formulir untuk secara online mulai diterapkan. Misalnya pada
aplikasi penghitungan Analisis Beban Kerja di www.abk.kkp.go.id seperti gambar
dibawah ini.
Atau pada proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement)
yang telah diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama
dengan Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang merupakan situs
pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement) yang memfasilitasi
lelang secara elektronik, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan terkait
dengan Pengadaan Barang Jasa pemerintah dan transaksi elektronik.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 54
Yang terakhir adalah tahap keempat, yaitu tahap transformasi berupa pelayanan
yang terintegrasi, tidak hanya menghubungkan Kementerian Kelautan dan
Perikanan dengan masyarakat tetapi juga dengan organisasi lain yang terkait
(Kementerian Kelautan dan Perikanan ke antar pemerintah, sektor non pemerintah,
serta sektor swasta). Hal ini misalnya dapat dilihat pada menu Informasi Cuaca dan
Iklim Maritim yang bekerjasama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
Kementerian Perhubungan; Dinas KP Kabupaten; dan Link Lembaga Terkait.
Seperti kita ketahui bahwa dalam e-government untuk tercapainya good
governance maka tahapan e-government harus sangat diperhatikan. Dari keempat
tahapan e-government pada website Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah
cukup baik dan sudah melakukan empat tahapan tersebut meskipun masih ada
kekurangan di dalamnya.
Untuk menyempurnakan website ini agar lebih menarik perhatian masyarakat dan
dapat lebih bermanfaat perlu lebih memaksimalkan fitur yang terdapat pada
website ini sebagai sarana yang menunjang masyarakat dalam mengenal
Kementerian Kelautan dan Perikanan ini lebih jauh, serta memberikan informasi
yang up to date setiap waktunya, dan mengaktifkan layanan chat room agar
pengunjung bisa chat langsung dan saling berinteraksi dengan mudah untuk
mengetahui perkembangan kelautan dan perikanan di seluruh pelosok tanah air
Indonesia sehingga akan tercipta masyarakat kelautan dan perikanan yang
mengenal teknologi.
Sejarah perkembangan e-government di Kementerian Kelautan dan Perikanan telah berkembang dengan pesat, dimulai sejak tahun 2000 dengan dibangunnya portal utama www.dkp.go.id yang terus berkembang di masing-masing unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sampai sekarang.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 55
Tabel 2. Data Aplikasi e-government di unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2000 Aktif
2 SETJENPenyedia akses data dan informasi 2008 AktifKepegawaian KKP secara onlinePenyedia akses data dan informasi 2010 Aktifdibidang hukumMengetahui tugas dan fungsi 2007 Aktifpekerjaan yang diembanPerangkat lunak berbasis web yang 2011 Aktifbertugas dalam mengiventarisirperhitungan yang berhubungan dengandata kelautan dan perikananPenyedia akses data dan informasi 2010 Aktifdibidang keuangan (uji coba)Melakukan pengawasan internal untuk 2010 Aktifsetiap kebijakan dilingkungan KKP
4 DJPTPerikanan Tangkap Not Working Nonakttif
merupakan media informasi pelabuhan 2005 Aktifperikanan dibawah KKPmelaksanakan perumusan dan pelaksanaan 2010 Aktifevaluasi sumber daya ikanInformasi tentang kapal perikanan 2010 Aktifdan alat tangkap ikan
PUPIMySql otomatis
Web based aplication
online menyiapkan rumusan kebijakan 2011 Aktif
dibidang pengembangan usahapenangkapan ikan
SDI
KAPI
3
SIDATIK
Analisis Beban Kerja
Kepegawaian
Hukum
Mysql otomatis
MySql otomatisWeb based aplication online
ITJEN MySql otomatis Web based aplication
online
MySql
Web based aplication
online
Web based aplication
onlineMySql otomatis
otomatisWeb based aplication
online
MySql otomatis Web based aplication
online
No. NAMA APLIKASIBASIS DATA
YANG DIGUNAKAN
UPDATE DATABASE
INTERFACE
1 Website KKP MySql otomatisWeb based aplication
SAI KKP
Pelabuhan Perikanan
FUNGSI DIBANGUN TAHUN
STATUS
OnlinePenyedia akses data dan informasi kelautan dan perikanan secara terintegrasi (merupakan portal utama)
MySql otomatisWeb based aplication
online
KONEKSI
MySql otomatisWeb based aplication
online
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 56
Perijinan MySql otomatis Web based aplication
online Not Working Aktifmasyarakat dapat dengan mudahmengakses berbagai informasiperkembangan teknologipenangkapan ikanmeningkatan peran sektor kelautan 2009 Aktifdan perikanan dalam perekonomiannasional
6 DJP2HPSistem informasi Bursa produk 2009 AktifperikananSistem informasi Warta produk 2009 Aktifikanmengembangkan hasil produk dan 2008 Aktifpengolahan perikanan yang bermutu
7 DJKP3K8 DJKPSDKP
Sebagai portal untuk tracking pergera 2001-2011 off Linekan kapalmenjalin informasi dan kerjasama 2009 Aktifdibidang perikanan antar negara Asean
9 Sebagai diseminasi hasil-hasil 2009 Aktifriset kelautan dan perikanan sertateknologinyasistem informasi riset strategis 2009 Aktifpengolahan produk dan biteknologikelautan dan perikanansistem informasi hasil riset dan 2009 Aktifkebijakan teknis dan penyerasiansosial ekonomi kelautan danperikanansistem informasi berbasis web tentang 2009 Aktifhasil riset dan observasi pengelolaansumber daya kelautan
10 memformulasikan dan menganalisis 2010 Aktifkebijakan program pengembangansumberdaya manusia perikanan dan manajemen pendidikan, pelatihan danpenyuluh perikanan
sistem informasi berbasis web 2009 Aktiftentang kegiatan pelatihan, kerjasamadi bidang kelautan dan perikananSistem informasi berbasis web tentang 2009 Aktifstandar, dan bimbingan tata penyelenggaraan pendidikan serta pengembanganpenyusunan pendidikan dan monitoringdi bidang kelautan dan perikananSistem informasi berbasis web tentang 2008 Aktifkegiatan dan proses pendidikan tinggidi bidang perikanan, serta mampu mengeloladan mengembangkan usaha perikanan secara mandirisebagai sistem informasi pendidikan 2008 Aktiftinggi kedinasan lingkup KKp
Ap Sorong Not Working Non Aktifsebagai sistem informasi pendidikan 2008 Aktiftinggi kedinasan lingkup KKpmerupakan media informasi berbasis web Aktifuntuk penyediaan data dan informasitentang ke karantinaan ikan
11 BKIPM
Puslat
STP MySql
AP Sidoarjo
Ap Bitung
Pusdik
Web based aplication
Otomatis online
5
BPSDMKP MySql OtomatisWeb based aplication online
BROK
BBRSE
BBRP2B
BalitbangKP
RPOA
VMS
PUSJUI KKP Mysql otomatis Web based aplication
online
Warta Pasar Ikan MySql otomatis Web based aplication
online
Bursa Produk MySql otomatis Web based aplication
online
DJPB
BPPPI semarang
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 57
Rencana Kerja Rinci Penataan tata laksana e-government melalui pembenahan Sistem Aplikasi Utama dan
Pendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pembenahan Sistem Manajemen Database Internal;
2. Pembenahan Website Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3. Pembenahan Sistem Aplikasi Naskah Dinas;
4. Pembenahan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);
5. Pembenahan Sistem Info Hukum;
6. Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan;
7. Pembenahan Sistem Pusat Sistem Informasi Karantina Ikan;
8. Pembenahan Sistem Pusat Infomasi Jasa Usaha dan Investasi Kelautan dan
Perikanan;
9. Pembenahan Sistem Informasi Data dan Statistik Kelautan dan Perikanan;
10. Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian dan Informasi Fishing Vessel;
11. Pembenahan Sistem Pusat Informasi Sumber Daya Ikan;
12. Pembenahan Sistem Aplikasi Perpustakaan KKP;
13. Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian Sistem Informasi KKP (NOC);
14. Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pementaan Potensi Pulau-pulau Kecil
(Geographical Information System/GIS).
Kriteria Keberhasilan 1. Dapat diaksesnya website sebagai berikut:
a. http://www.kkp.go.id b. http://www.ropeg.kkp.go.id c. http://www.infohukum.kkp.go.id d. http://www.abk.kkp.go.id e. http://www.puskari.kkp.go.id f. http://www.bpsdm.kkp.go.id
2. Meningkatnya kecepatan dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan kinerja KKP.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 58
Rencana Tindak Lanjut
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas operasional dan pemeliharaan sistem
aplikasi komputer;
2. Melakukan pembinaan agar terbangun tertib dalam penggunaan fasilitasi sistem
aplikasi komputer;
3. Melakukan penyempurnaan yang diperlukan.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 59
BAB III RENCANA YANG AKAN DATANG
1. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SOP sebagai pedoman kerja pegawai harus selalu dievaluasi,direvisi, atau dibuat SOP baru sesuai kebutuhan unit kerja dan perkembangan global agar mekanisme kerja di unit kerja lingkup KKP dapat berjalan lancar, efektif dan efisien. Dari jumlah SOP penunjang di lingkungan KKP yang tersisa sebanyak 3.800 SOP, maka proses penyelesaiannya akan dilakukan secara bertahap, sebagai berikut:
Unit Kerja Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1. Sekretariat Jenderal 51 - -
2. Ditjen Perikanan Tangkap 129 100 100
3. Ditjen Perikanan Budidaya 395 323 250
4. Ditjen P2HP 76 60 60
5. Ditjen KP3K 74 60 60
6. Ditjen PSDKP 208 146 140
7. Inspektorat Jenderal 10 - -
8. Balitbang KP 377 320 300
9. BPSDM KP 112 100 105
10. BKIPM 122 62 60
Jumlah 1.554 1.171 1.075
Pentahapan penyelesaian SOP diatas disesuaikan dengan kemampuan unit kerja masing-masing yang ada di lingkungan KKP.
Pelaksanaan SOP sebagai bagian dari Reformasi Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan dipantau, dievaluasi dan dilaporkan kemajuannya kepada Presiden dan pihak-pihak yang terkait.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 60
2. E-GOVERNMENT
Pengamanan sistem e-Government tidak terlepas dari pengamanan jaringan
komputer dan Internet secara umum karena pengembangan jaringan komputer dan
Internet dinilai sebagai awal model penerapan e-government secara penuh oleh
lembaga pemerintah di pusat dan daerah. Pengembangan e-government dapat dimulai
dengan pembangunan situs yang menyediakan peluang untuk pooling atau mekanisme
interaksi, penyediaan pelayanan administratif untuk perijinan atau yang terkait dengan
sistem persyaratan tertentu.
Langkah yang umum dilakukan pada implementasi e-Government adalah penjaminan
layanan elektronik yang menyediakan akses melalui portal dan secure gateway bagi
seluruh stake holder pemerintahan. Beberapa metode pengamanan yang dapat
dilakukan adalah pengaturan :
1. Authentication, Pemahaman tentang personal dan jenis perangkat yang
dipergunakan untuk mengakses sistem. Hal yang menjadi perhatian utama dalam
proses authentication adalah :
o Komponen informasi yang diketahui pengguna, seperti password atau nomor PIN
o Komponen informasi yang dimiliki oleh pengguna, seperti smart card atau
hardware token.
o Komponen informasi yang secara natural dimiliki oleh pengguna, seperti
fingerprint atau iris scan.
Satu hal yang perlu diingat bahwa model authentication bukan suatu metode
pengamanan tunggal, melainkan salah satu bagian dari metode pengamanan
modul e-Government.
Beberapa alternatif implementasi yang dapat dipilih pada proses online
authentication diantaranya :
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 61
o Passwords, personal identification number (PINs) dan user
identification (User ID).
Metode ini adalah model yang paling umum dipergunakan pada on-line transaction,
terdapat beberapa hal penting yang menjadi kunci utama
keberhasilan model authentication ini, yaitu :
Panjang karakter ID (diperlukan manajemen jumlah minimum karakter bagi
password) Penggunaan verifikasi dengan model kamus bahasa, hal ini memaksa
pengguna untuk tidak menggunakan serangkaian karakter yang terdefinisi sebagai
suatu kalimat dalam kamus. Penerapan waktu kadaluarsa
pencatatan waktu login untuk proses audit sangat menguntungkan untuk
penelusuran suatu tidak kejahatan dalam sistem.
o One-time password.
Seringkali kata password terlupakan oleh pengguna, hal ini merupakan suatu yang
cukup riskan bagi metode pengamanan suatu aplikasi. Onetime password mencoba
mengeliminasi resiko ini dengan mempergunakan perangkat keras yang mampu
membangkitkan kode unik setiap pengguna memasuki aplikasi. Token password
dibangkitkan dengan model symmetric key yang hanya akan valid pada saat itu saja.
o Challenge and response system
Model authentication ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan cara
manual (dengan form register) dan secara otomatis (menggunakan perangkat keras
atau token). Secara manual pengguna akan memasukan ID dan password,
selanjutnya sistem akan secara acak menanyakan suatu informasi dari biodata yang
terdapat dalam form registrasi. Sedangkan proses secara otomatis melibatkan
asymmetric cryptography dan user mempergunakan perangkat keras pembangkit
sandi yang unik sesuai dengan yang diisukan oleh sistem.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 62
o Cookies
Cookies adalah serangkaian informasi yang disimpan secara lokal dalam sistem
pengguna. Informasi ini dikirimkan oleh situs web yang diakses oleh pengguna dan
akan tersimpan serta valid dalam jangka waktu tertentu.
o Biometrics
Teknologi biometric menggunakan suatu ciri fisika atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh pengguna sistem. Sebagai contoh adalah : Iris Scan, Retina scan,
Finger scan, hand geometry, voice verification dan dynamic signature verification.
Seluruh metode tersebut mencoba menyajikan ciri fisik manusia ke dalam bentuk
informasi digital yang dapat diinterpresikan oleh sistem serta dapat di identifikasi
secara unik.
o Conventional encryption
Contentional encryption adalah suatu algoritma yang bekerja menyandikan suatu
text. Beberapa referensi menyebutnya sebagai‘symmetric cryptography’ sistem
menggunakan secret key, dimana melibat perhitungan matematik untuk melakukan
proses enkripsi dan dekripsi dari element informasi. Kelemahan dari metode ini
adalah dari sisi pengguna diharuskan selalu menyimpan secret key untuk setiap
transaksi sehingga dibutuhkan mekanisme distribusi yang aman, hal ini tentunya
membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit.
o Public key crytography (digital ceritificates)/Public key infrastructure
(PKI)
Permasalahan pendistribusian secret key yang terjadi pada model conventional
encryption dapat diselesaikan dengan penggunaan public key cryptography. Public
key crypthography menggunakan pasangan kunci terpisah untuk melakukan proses
validasi. Pasangan kunci ini dinyatakan sebagai public key dan private key. Public
key berfungsi menangani proses enkripsi dengan cara sebagai berikut: Pada saat
penggunakan pasangan kunci authentication, pengguna menyebarkan informasi
public key ke seluruh komponen sistem, jika terdapat sebuah modul sistem yang
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 63
memiliki public key yang sama maka modul sistem mampu mendekripsi public key
yang dikirim serta memberikan penjaminan untuk pengiriman private key yang
dipergunakan pada proses dekripsi level berikutnya.
o Pretty good privacy (PGP)
PGP adalah sebuah aplikasi enkripsi yang diperuntuk bagi sekelompok kecil orang
yang ingin bertukar informasi secara aman. Proses ini sepenuhnya dilakukan dengan
pertukaran private key di antara sesama pengguna.
o Secure socket layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS)
SSL protokol adalah satu set aturan komunikasi yang sepenuhnya disandikan dan
hanya dapat dipahami oleh pengguna dan server yang sedang berkomunikasi.
Protokol ini dikembangkan untuk mengamankan transmisi data penting pada jaringan
internet.
2. Authorization, pemahaman tentang sumberdaya apa yang tersedia untuk pengguna
dan perangkat yang telah lulus proses validasi. Proses ini sepenuhnya diserahkan
pada tahapan identifikasi kebutuhan sistem dan identifikasi komponen yang terlibat
dalam desain e-Government.
3. Pengamanan Sistem Jaringan, Pada lapisan terakhir ini diperlukan pengamanan
lebih serius, hal ini disebabkan sistem jaringan merupakan tulang punggung
komunikasi bagi seluruh modul e-government. Beberapa implementasi fisik yang
dapat dilakukan adalah:
o Firewall
Firewall adalah sebuah system proteksi untuk melaksanakan pengawasan lalu lintas
paket data yang menuju atau meninggalkan sebuah jaringan komputer sehingga
paket data yang telah diperiksa dapat diterima atau ditolak atau bahkan dimodifikasi
terlebih dahulu sebelum memasuki atau meninggalkan jaringan tersebut.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 64
o Intrusion Detection System
Sistem ini akan mendeteksi pola atau perilaku paket data yang masuk ke jaringan
untuk beberapa waktu sehingga dapat dikenali apakah paket data tersebut
merupakan kegiatan dari pihak yang tidak berhak atau bukan.
o Network Scanner
Scanner adalah sebuah program yang secara otomatis akan mendeteksi kelemahan-
kelemahan (security weaknesses) sebuah komputer di jaringan\ local (local host)
maupun komputer di jaringan dengan lokasi lain (remote host).
o Packet Sniffing
Program ini berfungsi sebagai alat untuk memonitor jaringan komputer. Alat ini dapat
diperasikan hampir pada seluruh tipe protokol seperti Ethernet, TCP/IP, IPX, dan
lain-lain.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 65
BAB IV RENCANA RINCI PENYUSUNAN SOP KKP DAN E-GOVERNMENT
1. Standar Operasional Prosedur
RENCANA TEKNIS PELAKSANAAN MASING-MASING PROGRAM/KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
(Dibuat untuk setiap kegiatan reformasi birokrasi sesuai prioritas)
PROGRAM PENATAAN TATA LAKSANA
Nama Kegiatan
Penyusunan Tata Laksana (Business Process) yang Menghasilkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
a. Rencana Kerja Rinci 1. Tahapan
kerja
Tahap 1: Pembangunan/pembenahan sistem Penyempurnaan sistem perencanaan dan sistem evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan nasional serta pengembangan sistem data dan informasi KKP dalam rangka menghasilkan perencanaan Business Process yang terintegrasi dengan tahapan sebagai berikut: 1. inventarisasi uraian kegiatan setiap tupoksi di setiap unit kerja; 2. pengumpulan data yang berhubungan dengan setiap Business
Process;
3. penyusunan formulir Business Process; 4. evaluasi sistem Business Process.
Tahap 2: Sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi penyempurnaan sistem Business Process 2. Implementasi Business Process
Tahap 3: Mengukur dampak/perubahan Pengukuran dampak/perubahan atas implementasi Business Process berupa persentase pencapaian penerapan Business Process
2. Penang-gungjawab danpelak sana
Penanggung jawab : Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para
Direktur Jenderal, dan Kepala Badan Pelaksana : Masing-masing Unit Kerja Eselon I
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 66
RENCANA TEKNIS PELAKSANAAN MASING-MASING PROGRAM/KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
(Dibuat untuk setiap kegiatan reformasi birokrasi sesuai prioritas)
3. Waktu pelaksanaan dan jangka waktu
2 (dua) tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2012
4. Perkiraan besarnya anggaran
Rp 2 Milyar selama 2 (duat) tahun untuk semua kegiatan Penyusunan tata laksana (Business Process) yang menghasilkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
5. Sumber anggaran
APBN
6. Kriteria keberhasilan
1. Tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan KKP; 2. Meningkatnya kualitas kinerja aparatur negara; 3. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara.
b. Rencana Tindak Lanjut
1. Melakukan koordinasi secara berkala untuk penerapan program/kegiatan percepatan penyusunan tata laksana (Business Process);
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan percepatan Penyusunan tata laksana (Business Process) yang menghasilkan SOP;
3. Melakukan penyempurnaan Business Process untuk SOP.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 67
c. Jadwal/Agenda Pelaksanaan Kegiatan
JADWAL/AGENDA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2010-2014 NAMA PROGRAM : PENATAAN TATA LAKSANA NAMA KEGIAATAN : PENYUSUNAN TATA LAKSANA (BUSINESS PROCESS) YANG MENGHASILKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No URAIAN
TAHAPAN
2010 2011 2012 2013 2014 PIC
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahapan 1:
Pembenahan/
Pembanguna
n Sistem
2. Tahapan 2:
Sosialisasi
dan
Implementasi
Sosialisasi
3. Tahapan 3:
Pengukuran
Dampak/Peru
bahan
Keterangan:
1. Uraian kegiatan pada masing-masing tahapan dapat dilihat pada huruf A rencana
kerja rinci
2. Setiap tahun pelaksanaan program dan kegiatan dibagi dalam empat bagian dan
satu bagian mewakili waktu pelaksanaan selama tiga bulan.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 68
2. E-Government
RENCANA TEKNIS PELAKSANAAN MASING-MASING PROGRAM/KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
(Dibuat untuk setiap kegiatan reformasi birokrasi sesuai prioritas)
PROGRAM PENATAAN TATA LAKSANA
Nama
Kegiatan
Elektronisasi Pemerintahan (E-Government)
A
Rencana Kerja Rinci
1. Tahapan kerja
Tahap 1: Pembangunan/pembenahan sistem Penataan tata laksana melalui pembenahan Sistem Aplikasi Utama dan Pendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pembenahan Sistem Manajemen Database Internal; 2. Pembenahan Website Kementerian Kelautan dan Perikanan; 3. Pembenahan Sistem Aplikasi Naskah Dinas; 4. Pembenahan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG); 5. Pembenahan Sistem Info Hukum; 6. Pembenahan Sistem Analisis Beban Kerja; 7. Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan; 8. Pembenahan Sistem Pusat Sistem Informasi Karantina Ikan; 9. Pembenahan Sistem Pusat Infomasi Jasa Usaha dan Investasi
Kelautan dan Perikanan; 10. Pembenahan Sistem Informasi Data dan Statistik Kelautan dan
Perikanan; 11. Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian dan Informasi Fishing
Vessel; 12. Pembenahan Sistem Pusat Informasi Sumber Daya Ikan; 13. Pembenahan Sistem Aplikasi Perpustakaan KKP; 14. Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian Sistem Informasi KKP
(NOC); 15. Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pementaan Potensi Pulau-
pulau Kecil (Geographical Information System/GIS).
Tahap 2: Sosialisasi dan implementasi 1. Sosialisasi dan implementasi Manajemen Database Internal
sebagai suatu integrasi bank data dan informasi yang dikelola secara mandiri oleh masing-masing unit kerja di KKP;
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 69
2. Sosialisasi dan implementasi website KKP sebagai suatu web aplikasi yang menampilkan data dan informasi yang lengkap seputar kegiatan, produk, data dan informasi serta hal-hal lain yang berhubungan dengan KKP dan kegiatan pembanguan kelautan dan Perikanan;
3. Sosialisasi dan implementasi sistem aplikasi perpustakaan KKP sebagai suatu sistem aplikasi berbasis web yang digunakan untuk melayani pengguna perpustakaan KKP dalam melakukan pencarian buku, abstrak dan isi dari buku atau dokumen yang diperlukan;
4. Sosialisasi dan implementasi informasi sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum sebagai suatu sistem aplikasi berbasis web produk peraturan perundang-undangan di bidang Kelautan dan Perikanan.
Tahap 3: Mengukur dampak/perubahan 1. Pemantauan pelaksanaan berbagai sistem aplikasi utama dan
pendukung tersebut di atas;
2. Evaluasi/penilaian atas dampak penerapan sistem aplikasi utama dan pendukung tersebut terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan kinerja KKP.
2. Penanggungjawab dan pelaksana
Penanggungjawab : Sekretaris Jenderal, Inspektur
Jenderal, Para Direktur Jenderal,
dan Kepala Badan
Pelaksana : Masing Masing Unit Kerja Eselon I
3. Waktu pelaksana an dan jangka waktu
4 (empat) tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2014
4. Perkiraaan besarnya anggaran
Rp 5 Milyar selama 4 (empat) tahun untuk semua kegiatan Elektronisasi Government
5. Sumber anggaran
APBN
6. Kriteria keberhasilan
1. Dapat diaksesnya website sebagai berikut:
a. http://wwwkkp.go.id
b. http://www.ropeg.kkp.go.id
c. http://www.abk.kkp.go.id
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 70
d. http://www.infohukum.kkp.go.id
e. http://www.puskari.kkp.go.id
f. http://www.bpsdm.kkp.go.id
2. Meningkatnya kecepatan dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan kinerja KKP.
b.
Rencana Tindak Lanjut
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas operasional dan pemeliharaan sistem aplikasi komputer;
2. Melakukan pembinaan agar terbangun tertib dalam penggunaan fasilitasi sistem aplikasi komputer;
3. Melakukan penyempurnaan yang diperlukan.
c. Jadwal/Agenda Pelaksanaan Kegiatan
JADWAL/AGENDA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2010-2014
NAMA PROGRAM : PENATAAN TATA LAKSANA NAMA KEGIATAN : Elektronisasi Pemerintahan (E-Government)
NO
URAIAN TAHAPAN
2010 2011 2012 2013 2014 PIC
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahapan 1: Pembenahan/Pembangunan Sistem
2. Tahapan 2: Sosialisasi dan Implementasi Sosialisasi
3. Tahapan 3: Pengukuran Dampak/Perubahan
Keterangan: 1. Uraian kegiatan pada masing-masing tahapan dapat dilihat pada huruf A rencana kerja
rinci 2. Setiap tahun pelaksanaan program dan kegiatan dibagi dalam empat bagian dan satu
bagian mewakili waktu pelaksanaan selama tiga bulan.
PENATAAN TATA LAKSANA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dokumen Penataan Tata Laksana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Page 71
TIM PENATAAN TATALAKSANA TIM PELAKSANA Koordinator : Kepala Biro Umum
Wakil Koordinator : Sekretaris Ditjen KP3K
Anggota : 1. Kabag Perjanjian dan Bantuan Hukum, Biro Hukum dan Organisasi;
2. Kabag Tata Usaha dan Persuratan, Biro Umum; 3. Kasubbag Tatalaksana, Biro Hukum dan Organisasi; 4. Kasubbag Tata Usaha, Biro Umum.