75

Click here to load reader

3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Brain and mind

M.Azhari

Page 2: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Mekanik – mekanik bangun, tidur dan aktifitas listrik dari otak.

1. Formasio reticularis ( reticular formasio )dan sistem aktifasi retikuler ( reticular aktivating system ) :

- bagian tengah ventral dari batang otak ditempati neuron –neuron

kecil ( sel – sel reticularis ) banyak sekali.

- sebagai pusat – pusat respirasi, jantung, vasomotor, dll.

- berperan dlm fasilitasi / inhibisi reflex regang .

- berhubungan dgn keadaan sadar, bangun dan tidur.

a. sistem aktifasi reticuler yg menaik ( SAR ) :

- polysinaps.

- menerima colaterals dr sistem specific ( sistem antero lateral, sis-

tim lemniscus, sistem audition,sistem vision, sistem olfaction, dan

sistem pengecapan ).

Page 3: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Akibatnya aktifitas sistem aktifasi reticuler tdk specifik.

b. Sistem aktifasi reticuler : sebagian langsung menuju cerebral cortex

( tdk melalui thalamus ) secara diffus.

sebagian melalui thalamus ( kelompok nukleus medialis nonspesifik )

menuju cerebral cortex secara diffus.

c. Aktifitas sistem aktifasi reticuler berhubungan erat dgn aktifitas listrik

dari cerebral cortex. Ini bisa dilihat pada Gbr berikut.

Page 4: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt
Page 5: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

2. Thalamus.

Thalamus terdiri dari : - epithalamus.

- thalamus dorsalis.

- thalamus ventralis.

Epithalamus mempunyai hubungan dgn sistem penciuman.

Thalamus ventralis blm diketahui hubungannya.

Thalamus dorsalis tediri dari :

I. Nukleus – nukleus proyeksi nonspecific, proyeksi diffus ke seluruh

neocortex.

1. nukleus mid line dan 2. nukleus intralaminaris, menerima ma –

sukan dari aktifasi retikuler, mengirim impuls – impuls yg bertang

gung jawab untuk “ diffuse secondary response “ dan “ pengaruh

waspada “ dari sistem aktifasi retikuler.

Page 6: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

II. Nukleus – nukleus rilei sensori specifik ( Gbr.11.4 ).

3. Corpus geniculatum medialis ( medial geniculate body ) untuk pendengaran dan radiasi ke area 41 ( gyrus temporalis superior ).

4. Corpus geniculatum lateralis ( lateral geniculate body ) untuk penglihatan dan radiasi ke area 17 ( fissura calcarina ).

5. Kelompok nukleus – nukleus ventro basal (nukleus ventralis posterolateralis, nukleus ventralis posteromedialis ) untuk somestesia dan radiasi gyrus postcentralis = area 3 – 1 – 2 = S I.

III. Nukleus – nukleus yg berhubungan dgn mekanisme kontrol efferen( motorik ).

6. Kelompok nukleus – nukleus anterior dan ventral lateral, menerima masukan dari ganglia basalis ( basal ganglia ) dan dari cerebellum dan proyeksi ke area 6 dan 4 ( premotor dan motor area ).

Page 7: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr.11.4.

Page 8: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Aspek medial dari cerebrum.

Page 9: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Thalamus ( Thalamus dorsalis ). Nucleus – nucleus proyeksi nonspesifik, proyeksi secara diffus ke –

seluruh neocortex.1. nucleus midline.2. nucleus intralaminaris.1 & 2 menerima masukan dari sistem aktifasi retikuler. impuls – im puls yg bertanggung jawab untuk :- “ diffuse secondary response “- “ pengaruh waspada “ dari sistem aktifasi retikuler.

Page 10: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

7. Kelompok nukleus – nukleus anterior.menerima masukan dari corpus mammilari dan gyrus cingulum.

Proyeksi ke gyrus cingulum ( sistem limbik ) untuk memori – memori –Jangka pendek dan emosi.IV. Kelompok nukleus – nukleus yg berhubungan dgn fungsi – fungsi

integrasi komplex. Dijumpai hubungan timbal balik antara thalamusdan cerebral cortex :8. Pulviner.

berhubungan secara dua arah dgn lobus parietalis, lobus temporalis dan lobus occipitalis, associasi pendengaran, penglihatan,somatik dan visceral.

9. kelompok nukleus – nukleus dorsal – lateral.berhubungan secara dua arah dgn area associasi 5 – 7, 24 dan18 – 19, fungsi bahasa.

Page 11: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Organisasi Neocortex. 6 lapisan neuron – neuron ( I s/d VI ).

- axon memberikan collateral recurrent dan mengadakan sinaps pddendrit.

- serabut afferen yg diterima berasal dari thalamus ( kelompok nuk-leus spesifik ) berakhir terutama pd lapisan IV. Afferen yg berasal-dari nukleus nonspesifik thalamus berakhir pd lapisan I s/d IV.ini bisa dilihat pada gbr. 11.2 dan gbr. 11.3 yg berikut ini.

Page 12: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr 11.2.

Page 13: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr 11.3.

Page 14: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

4. Potensial – potensial yang timbul pada cerebral cortex (evoked cortical potentials ).

Stimulasi receptor ( organ sensorik ) akan menimbulkan potensial pd area penerima primer ( primary receiving area ) di cerebral cortex .Hal ini dapat dilihat pada gbr 11.4. berikut.

Page 15: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr.11.4.

Page 16: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Potensial – potensial yang dapat dicatat terdiri dari:a. Primary evoked potensial :

- elektroda pencatat pd lapisan II s/d VI yg dihubungkan dengan elektroda indifferen pd tempat lain.- positive – negative potensial.- masa laten 5 – 12 ms ( millisecond ).- lokasi spesifik pada area penerima primer .

b. Diffuse secondary response.- lokasi tidak spesifik.- masa laten sama 20 – 80 ms.- disebabkan aktifitas SAR ( sistem aktifasi retikuler )

Page 17: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

5. Electroencephalogram ( EEG ).- Elektroda pd permukaan kepala ( batok kepala tidak dibuka akan

memberikan electroencephalogram ( EEG ).kalau elektroda diataspiamater ( batok kepala dibuka ) akan memberikan electrocortico-gram.

- Pencatatan secara unipolar atau bipolar.

a) Manusia dewasa, istirahat/tidur terlentang, ngelamun, mata ditutup(ruangannya tidak ada suara, nyaman = tdk ada stimulasi sensorik )pencatatan EEG memberikan : “Ritme Alpha” :

- frekuensi gelombang 8-12 per second- amplitudo 50 μV- reguler- lokasi : daerah parieto occipital- kegiatan sinkron pada Gbr.11.5.

Page 18: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr.11.5.

Page 19: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

b) Alpha block.JIka orang tadi membuka matanya (stimulasi sensorik spesifik) makaRitme alfa akan digantikan oleh aktifitas voltase rendah, tidak teratur dan cepat disebut “Alpha block” (desinchronisasi)Lihat Gbr. 11.6. yang berikut.

Page 20: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr.11.6.

Page 21: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

c) Mekhanisme terjadinya EEG.

Dipole berganti (shifting dipole) yang ditunjukkan pada Gbr.11.8. yang berikut ini.

Page 22: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Gbr. 11.8.

Page 23: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

d) Mekhanisme-mekhanisme sinkronisasi (Syncrhonizing mechanisms)- Satuan dendrite yang aktif mempengaruhi satuan dendrite yang di

dekatnya dan ini menghasilkan sinkronisasi.- Letupan ritmis impuls-impuls dari Thalamus memberikan sinkronisasi. Jika

nukleus Thalamus distimulasi 8 kali/second makaakan timbul respons 8 kali/second pada Cerebral cortex (ispilateral)dan ini disebut “Recruting response”.

- Ritme alpha (sinkronisasi) juga dijumpai pada keadaan tidur.EEG keadaan tidur dijumpai pada stimulasi :* diencephalic sleep zone di Hypothalamus posterior berdekatan dengan nukleus-nukleus Intralaminaris dan Anterior dari Thalamus. Frequensi stimulasi 8 kali/second. Kalau stimulasi cepat akan menimbulkan arousal (bangun).

Page 24: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

* Medullary synchronizing zone

* Basal forebrain sleep zone (preoptic area, diagonal band of Broca = Sistem limbik).

e) Mekanisme-mekanisme desinchronisasi (desynchronizing mechanisms)- Aktifasi Sistem Aktfasi Reticuler (SAR) akan memberikan EEG- desinchronisasi (bangun)- Kerusakan Sistem Aktifasi Reticuler (SAR) akan menimbulkan koma (tidak sadar)- Stimulasi SAR (Sistem Aktifasi Reticuler) menyebabkan bangun, waspada (arousal, alert).

Page 25: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Aktivasi otak : - waspada.- tidur.- listrik otak.

Impuls dari berbagai sensorik cortex cerebri. brain stem melalui colateral reticular

actvating system persepsi.lokalisasi.

Sadar dan waspada daya tangkap ( persepsi )

Page 26: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Formasio reticularis dan reticular activating system. genetis : sudah berusia tua. lokalisasi : midventralis : - medulla oblongata.

- mid brain.

RAS dan reticular component : sadar. tidur.

Dipengaruhi oleh :- pendengaran. - penglihatan.

- penciuman.Proyeksi thalamus cortex aktivitas listrik otak.

Thalamus : - epithalamus sistim penciuman.- thalamus dorsalis neocortex , limbic system.- thalamus ventralis.

Thalamus menerima masukan dari RAS proyeksi ke:- Corpus geniculatm lat / med : pendengaran, penglihatan.

Page 27: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

► perangsangan mesensefalon aktivitas seluruh otak keadaan waspada normal pd otak.

Kerusakan mesensefalon bisa disebabkan oleh: tumor. perdarahan.

ensefalitis letargika penyakit tidur koma tdk peka pd rangsangan normal.

Page 28: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Fungsi luhur fungsi yang memungkinkan manusia hidup didunia penuh dengan kebutuhan, bahaya, tantangan, kesenangan - learning and memory, bahasa dll..

1.Metoda.- PET ( positron emission tomography scanning )- FMRI ( functional magnetig resonance imaging )

Kedua metoda / teknik ini dipergunakan untuk : - menentukan aktivitas berbagai bagian otak pada manusia sehat dan sakit, seperti :- bagaimana gambaran otak pd manusia yg sehat. - bagaimana gambaran otak pd manusia yg sakit. Dipergunakan untuk mempelajari : learning and memory.

perception. Hal ini bisa dilihat pd gbr.11.9 berikut.

Page 29: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

GBR.11.9.

Page 30: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

PET scans dari cerebral hemisfer sebelah kiri area – area aktivitas neuron pdberbagai keadaan, spt :a) Melihat pd perkataan – perkataan activitas area 17, 18 dan 19.b) Mendengarkan perkataan activitas daerah perbatasan area temporal – dan cortex parietalis.c) Mengucapkan perkataan activitas area Broca dan lobus frontalis yg ber

dekatan.d) Memikirkan perkataan activitas sebagian besar cortex,termasuk seba-

gian besar lobus frontalis.

Page 31: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

2. Belajar dan Ingatan ( Learning and memory ). ► Belajar :

pengalaman perilaku berobah, memperoleh informasi perobahan peri-laku.

► Ingatan ( memory ) :retensi dan penyimpanan informasi belajar dan ingatan sangat –dekat satu sama lain dan berkaitan.

Ingatan dibagi atas bentuk : explicit dan implicit.a) Bentuk ingatan explicit ( declarative = recognition memory )

- consciousness disadari.- untuk retensi diperlukan Hypocampus dan lobus temporalis bgn medial.terdiri atas: 1. ingatan tentang kejadian ( episodic memory ).2. ingatan tentang perkataan, peraturan dan bahasa ( semantic memory )

Page 32: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

b. Bentuk ingatan Implicit. - nondeclarative / reflexive. - tidak memerlukan kesadaran. - retensi / storage tidak melibatkan hypocampus, terdiri atas :

1. keterampilan ( skills ) 2. kebiasaan ( habits ) 3. reflex bersyarat ( conditioned reflex )

Ingatan explicit diperlukan pd mulanya utk kegiatan belajar mengendarai se -peda dan dapat berobah menjadi ingatan implicit kalau sudah mahir !Ingatan explicit dan berbagai bentuk ingatan implicit akan mengalami : Penyimpanan informasi temporer, working = short term memory ingatan jangka pendek detikmenit. Periode processing di hypocampus atau tempat lain ingatan bentuk yg

lebih lama > 1 jam.

Page 33: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

INGATAN JANGKA PANJANG ( LONG TERM MEMORY ):- Bertahun – tahun.- Seumur hidup.Ingatan implicit a) Belajar nonassociative = belajar tentang 1 stimulus ingatan.

- habituation:1 stimulus netral diberikan manusia respons ( apa itu ? ) orientingreflex.stimulus yang sama dibrikan berulang – ulang manusia respons la-ma – lama akan hilang ( adaptasi ).

SENSITIZATIONKebalikan dari habituation, 1stimulus responsberulang – ulang responsbertambah hebat.

Page 34: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

b) ASSOCIATIVE LEARNING ingatan mahluk belajar tentang hu-bungan satu stimulus dgn stimulus yg lain .- classic conditioning reflex bersyarat ( condition reflexes ) percobaanyg dilakukan Ivan pavlov pd anjing dalam keadaan normal :1. daging dimulut anjing salivasi ( innate respons ) sifat yg di - bawasejak lahir.

2. dibunyikan lonceng ( conditioned stimulus ) + diikuti daging dimulut ( unconditioned stimulus ) salivasi, dilakukan 2 – 3 x / hari 1 bln – hanya lonceng yg dibunyikan salivasi ( complex unconditioned reflexes )

Page 35: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Jika conditioned stimulus diberikan berulang tanpa unconditioned stimulus Salivasi tidak terjadi ( reflex bersyarat mati )extinction( internal inhibi –

tion ).conditioned stimulus diberikan dan segera diikuti oleh pemukulan ( stimulus external ) salivasi tdk terjadi ( external inhibition ).conditioned stimulus diberikan segera diikuti unconditioned stimulus berpasangan dari waktu ke waktu ( reinforcement ) reflex bersyarat ber –tahan selamanya.

OPERANT CONDITIONING suatu bentuk conditioning dimana mahluk / binatang diajar mengerjakan sesuatu ( operate on the environment ) untukmendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.

Unconditioned stimuli kejadian enak ( pleasant event) atau kejadian tdk enak ( unpleasant event ).

Page 36: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Respon motorik bersyarat untuk menghindari kejadian yg mengakibatkan Unpleasant event conditioned avoidance reflexes.3. Pemindahan antar hemisfer dari belajar dan ingatan ( intercortical transfer of learning and memory )a. Kucing dan monyet ( salah satu mata ditutup ) diajar memberikan respons pada

rangsang cahaya lalu ditest pada mata yg ditutup respons yg sama terjadi.

jika chiasma opticum dipotong hal diatas terjadi juga. jika chiasma opticum, commisura anterior / posterior dan corpus callosum dipotong ( split brain animal ) tidak terjadi pemindahan belajar dan ingatan.

b. Hal serupa terjadi pada pada manusia.

Page 37: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

4. Dasar molekuler dari ingatan ( molecular basic of memory ). Perobahan didalam kekuatan hubungan – hubungan sinaptik tertentu meliputi :a. Sintesis protein.b. Aktifasi gene.

hal ini terjadi pada perobahan “ Working memory “ ( short term memo-ry ) ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang ( long term me-mory ).

4.1. proses ingatan Implicit ( encoding ) melibatkan berbagai bagian SSP striatum ( ganglia basalis ) cerebellum.

Page 38: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Pada binatang / Aplysia : latihan menguasai respons motorik tertentu .Akuisisi ( proses belajar / ingatan ).- Jika dalam 5 menit sesudah sessi latihan, binatang dianestesi, electro shock,

hipothermia tidak terjadi akuisisi.- Jika dilakukan sesudah 4 jam sesudah sessi latihan respons akuisisi tidak

terganggu.Habituasi dan sensitisasi memegang peranan. Mekanisme seperti ini juga ter-Jadi pada manusia.4.2. proses ingatan Eksplisit ( encoding explicit memory ) proses untuk -

ingatan jangka pendek ( short term memory ), melibatkan : - lobus occipitalis.

- lobus parietalis. - prefrontal cortex.

Page 39: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Proses eksplisit dihubungkan dgn : - Hypocampus.- entorhinal, perirhinal.- parahypocampus dari lobus temporalis bagian medial.

Outputnya melalui subiculum dan entorhinal cortex lingkaran sinaps padaberbagai area neocortex ingatan jangka panjang.

Page 40: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

5. Penyakit Alzheimer dan dementia senilis. kehilangan progrersive dari ingatan jangka pendek, diikuti oleh gangguan fungsi kognitive secara umum.consciousness : adalah kesadaran akan diri sendiri dan sekitarnya.terdapat 2 aspek :a. Arousal keadaan bangun.b. cognition semua aktivitas mental untuk mengetahui adanya sensasi

dan penyebabnya. fungsi cerebral cortex, terutama : prefrontalis cortex, area 5 – 7, area 18, 19, dan 22 – 24.

DEMENTIA ☼Gangguan fungsi Cognitive global yang tidak disertai gangguan derajat kesadaran, tapi bersamaan dengan perubahan tabiat secara mendadak .

Page 41: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Jenis – jenis DemensiaDemensia reversibel daya kognitif global dan fungsi luhur terganggu metabolisme dari neuron – neuron kedua hemisfer tertekan atau dilumpuhkan oleh berbagai sebab, mis: hepatitis, ginjal kronis ( endogenic toxic ).

Apabila penyebabnya dihilangkan demensia hilang, fungsi kognitif dan fungsi luhur kembali seperti semula.

Demensia tak reversibel ( irreversibel ) disertai kerusakan infrastruktur neuron – neuron kortikal fungsi kortikal tidak akan pulih dan demensia menetap.

Page 42: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Pada orang lanjut usia dijumpai “ Dementia senilis “Dementia = lupa , senilis = tua, 50 – 60 % penderita Alzheimer adalah Dementia senilis.

Patofisiologi- atropi hypocampus dan entorhinal cortex.- degenerasi neuron – neuron cholinergic di Nukleus basalis of Meinert basal forebrain.- penyebab degenerasi neuron – neuron pada penyakit Alzheimer :

a. berkaitan dengan gen tertentu ( β – amyloid, presenilin 1, presenilin 2 )

b. Apo – lipoprotein E.

Page 43: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

6. Fungsi Neocortex.I. ciri – ciri.6.1. otak manusia mempunyai 3 area asosiasi yang besar.

a. Frontal area, didepan premotor cortex ( area 6 ). b. Parieto temporo occipital, diantara area somesthesia, visual

cortex temporo posterior. c. area asosiasi temporal lobus temporalis ke sistim limbik.

6.2. Perbandingan berat otak/ berat badan pada manusia lebih besar dari gajah, whale dan dolhpin.

Page 44: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

6.3. Lapisan sel – sel neuron ada 6 lapisan disertai :‘’ recurrent collateral ‘’‘’ afferents yang diterima ‘’‘’ bentuk dendrites ‘’berguna untuk fungsi bahasa ( fungsi neocortex selain learning &

memory ).B. Spesialisasi complementer dari hemisphere.

Satu hemisphere berfungsi untuk bahasa , hemisphere yang lain untukfungsi hubungan ‘’ spatio – temporal ‘’.

Fungsi bahasa :- Mengerti perkataan yang diucapkan dan dituliskan.- Mengucapkan / menuliskan ide secara lisan / tertulis terletak pada salah satu

Hemisphere

Page 45: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Hubungan bahasa dengan visuo – spatial.- Hubungan spatio – temporal : * identifikasi objek dari bentuk.

* mengenal tema – tema musik.* mengenali wajah.

Lokasi : terletak pada hemisphere yang satu lagi ( hemisphere representasi ).

* Lesi pada hemisphere categori gangguan bahasa• Lesi pada hemisphere representasi Astereognosis dan agonsis lainnya ketidak

sanggupan mengenali benda dengan merabanya lobus parietalis – ( hemisfer representasi ).

• Lesi daerah” lobus parietalis inferior “ unilateral Inattention and neglect.lupa memperhatikan separuh bagian badan ( mencukur muka separuh , pa-kaian separuh , dll ).

Page 46: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

C. Specialisasi komplementer dan handedness ( ketrampilan tangan )91 % populasi terampil dengan tangan kanan, hemisfer kiri untuk bahasa hemisphere category.

LEFT HANDED MAN ( orang – orang kidal ) 9% dari populasi.70 % hemisfer kiri ( left handed individual ).15 % hemisfer kanan ( left handed ) tdk jelas lateralisasinya.

Page 47: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

D. Fisiologi bahasa.

Page 48: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

BAHASA BELAJAR / INTELIGENSIA BUDAYA.

Area Wernicke ( area 22 ) pemahaman informasi, pendengaran dan peng –lihatan. melalui fasciculus arcuatus proyeksi ke area Broca ( area 44 ).Area Broca ( 44 ) berfungsi dalam proses informasi yang diterima dari area Wernicke. pola vokalisasi terkoordinasi dan terperinci. diproyeksian ke –Insula dari cortex motorik pergerakan lidah dan larynx pembicaraan speech . Daerah Cortex yang dominan dalam produksi bahasa ( verbal ) terletak dibagian posterior girus frontalis inferior gerakan bibir, lidah, pita suara Pusat area Broca

Page 49: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Penglihatan dan pendengaran mempengaruhi fungsi bahasa

Page 50: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Bagian – bagian yang bersangkutan diproyeksikan pada seksi horizontal otak.

Page 51: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Kemungkinan proses yang terjadi jika seorang ( subject ) menyebut nama benda yang dilihatnya. proses awal dari lateral geniculated body.Area 17 area penglihatan primer.Area 18 area assosiasi penglihatan.Area 39 area angular gyrus.Area 22 area Wernicke.Area 44 area Broca.Area 4 motor cortex untuk wajah / muka ( ekspresi).

Gangguan bahasa ( language disorders )

Lesi hemisphere – category aphasia dimana : tidak ada kerusakan / defect penglihatan. tidak ada kerusakan / defect pendengaran. tidak ada paralisis motorik.

Page 52: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Lesi daerah Parieto - oksipitalisAgnosia kerusakan area 18, 19 agnosia visual benda yan dilihat tidak dikenal

dan tidak diketahui ( penderita tidak buta ).Lesi daerah lobus temporalis yang berdominansi ( berpengaruh )Agnosia auditorik hilang kemampuan untuk mengenal apa yang didengar oleh

orang yang tidak tuli, tapi abstraksi dari apa yang didengar itu tidak dikenal lagi.

Lesi area 5 dan 7Astereognosis hilangnya kemampuan untuk mengenal sesuatu dengan sensibilitas

taktil, tanpa melihat benda yang dipegang.Lesi area 3, 1 dan 2Gramagnosia hilangnya kemampuan untuk mengenal apa yang sedang ditulis pada

permukaan tubuh seseorang.

Page 53: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Perilaku instinct dan emosi

Page 54: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

PERILAKU INSTINCT DAN EMOSI

Perilaku Instinct : makan / minum. sexual / reproduksi. proteksi.

Perilaku ini dibawa sejak lahir Emosi adalah cara merasakan dan bertindak.Emosi mempunyai komponen mental :a. Cognition mengetahui adanya sensasi dan penyebabnya.b. Affect perasaan itu sendiri ( menyenangkan atau tidak ).c. Conation dorongan untuk bertindak.Komponen fisik : - hypertention.

- heart rate / tachycardia.- berkeringat.

Page 55: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Sistim limbik ( limbic ) dan hypothalamus perilaku instinct dan emosi berasal dari bahasa latin limbus ( border ) ( Robert carola ).

HISTOLOGI bagian tertua dari korteks serebri. type primitive jaringan korteks :

- Allocortex. - Yukstalocortex.

ANATOMY dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 56: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Anatomy dari sistim limbik

Page 57: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

HUBUNGAN SYARAF AFFERENT DAN EFERENT.a. Hippocampus

Mamillari body / corporab. Mamillari body

Anterior thalamic nuclei

c. Anterior thalamic nuclei menyambung ke cortex cinguli.d. Cortex cinguli menyambung ke hippocampus.Hubungan diatas dikenal dengan" Papez circuit ".

e. Hubungan olfactory bulb dengan septum dan amygdala.f. Hubungan amygdala dan hypothalamus.

Fornix

Mamillo thalamic tract

Page 58: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Hubungan dua arah. Sisim limbik Emosi

Sistim limbik + hypothalamus

Emosi tidak bisa dihilangkan dengan kehendak walaupun rangsangan yang menimbulkannya sudah hilang respons emosi berlama – lama di polysinaps After discharge ( letupan ikutan ).

Fungsi sistim limbik. penciuman. Respon otonomik, misal perubahan tekanan darah dan respirasi.

neocortex

Aktifitas neocortex experience

batang otak ekspresi emosi

Page 59: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Perilaku makan / minum : lapar / haus dorongan mendapatkan makan dan minum peran Amygdaloiod.Kerusakan pada amygdaloid hyperfagia moderat memakan segala ma –kanan ketidak mampuan membedakan objek yang akan dimakan ( kebutaanpsikis ). Perilaku sexual dorongan copulasi mencari lawan jenis ( reflexes )Suatu rangkaian reflex yang diintegrasikan di medullaspinalis dan batang otak bagian bawah dikendalikan oleh sistim limbik dan hypothalamus.

Pada mamalia tingkat tinggi dipengaruhi oleh faktor sosial dan psikis Ensefalisasi budaya / learning.

Page 60: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt
Page 61: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

TAKUT ( FEAR ) DAN MARAH ( RAGE )

Pada binatang percobaan seperti monyet bilateral temporal lobectomy

sangat jinak ( docile ).

Pada jantan hypersexualitas, karena sistim limbik terangkat.

Dijumpai visual agnosia setiap benda yang didapat oral exploration ( di –

pegang, gigit, kunyah ) dilakukan berulang – ulang, seperti tidak pernah dilihat.

Takut ( fear ) Hypothalamus + amygdala lari ( proteksi ) avoidance re-

action.

Rage ( marah ) pada kucing menggigit, mencakar dsb, attack reaction.

Nuclei amygdaloid bekerja merekam memory yang mencetuskan rasa takut ke

amygdala tanpa melalui area kortek sensorik.

Page 62: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Jika cortex prefrontalis normal pertimbangan apakah suatu stimulus

diexpresikan atau diredam?↯!

Page 63: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Klinis.Pada penyakit enchefalitis merusak neuron – neuron di sistim limbik dan hypothalamus respon marah dan takut.

Pada nara pidana yang agresifitasnya tinggi dibuat lesi amygdaloid bilateral tenang dan dapat diatur, tapi tidak kehilangan daya ingat.

MOTIVASI : affect menyenangkan. tidak menyenangkan.

Percobaan “ self stimulation “ ( tikus ) , didalam otak dijumpai :a. sistim hadiah ( reward system ) stimulasi bagian tertentu perasaan

senang stimulasi berulang – ulang.

sensasi

Page 64: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

b. sistim hukuman ( punishment system ) stimulasi bagian tertentu perasaan tidak menyenangkan stimulasi dihentikan ( avoidance ).

Hal ini bisa dilihat pada gambar berikutnya.

Page 65: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Anatomy sistim hadiah dan hukuman

Page 66: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Stimulasi sistem hadiah ( reward system ).Motivasi yang kuat untuk belajar melalui “ mazes “ ( suatu perangkat berlorong )pada binatang percobaan.Pada ventral tegmental area dan nucleus acumbens neuron dopaminergic reseptor dopaminergic post synaptic :

a. blokade reseptor oleh obat – obatan ↓ self stimulation.b. agonist dopamin ↑ self stimulation.

Kimia otak ( brain chemical ) Fisiologis fungsi organ.

perilaku. psikis.

Page 68: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Jenis – jenis kimia otak .- Dopamin.- Serotonin.- Norepineprin.- Epineprin.- Histamin.- Asetilkolin.

Dopamin mid brain / subtansia nigra proyeksi striatum ganglia basalis, hypothalamus.

Fungsi : tekanan darah. heart rate. vaso konstriksi / vasodilatasi.

Page 69: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Zat – zat yang mempengaruhi kerja dari dopamin. Kokain stimulan CNS high direward system tegmentum ventral &

nucleus acumbens reuptake dopamin di halangi ↑ dopamin di ekstra seluler euphoria.

Kokain juga menghambat reuptake serotonin dan norepineprine ↑ seroto nin dan nor epineprin di ekstraseluler euphoria ↑ ↑.

Efek samping : tekanan darah ↓ heart rate ↓

hyposekresi bronchussuddent death !

Page 70: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

ZAT – ZAT ADIKTIV

Page 71: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Addiction penggunaan suatu zat ( repeated compulsive used) ketagihan akibat – akibat negatif.

Hal ini akan terjadi pada orang – orang yang mempergunakan obat – obatan atau

suatu zat, seperti :

- Morphine dan heroin ( opiates )

- Cocaine

- Amphetamine

- Alkohol

- Nicotine

- cafein

Sifat obat – obatan ini ↑ jumlah dopamine yang bekerja pada D2 reseptor

didalam nucleus acumbens stimulasi sistim hadiah toleransi ( tolerance )

Page 72: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Toleransi ( tolerance ) perlu dosis obat pada penggunaan berikutnya efek

yang sama ( high ) efek anak tangga kepekaan dari c AMP dari berbagai

neuron – neuron, up regulation dan down regulation dari berbagai reseptor.

Up regulation jika defisiensi ( sedikit ) hormon / neurotransmitter maka

Reseptor – reseptor banyak.

Down regulation jika zat neuro transmitter banyak maka reseptor – rseptor sedikit.

Jika segera obat – obatan dihentikan withdrawal symptoms pembebasan

bertambah dari : glutamate

norepineprine

Page 73: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

Obat – obatan , perilaku dan transmisi sinaptik di SSPObat – obatan : - agen hallucinogenic halusinasi.

- tranquilizers mengurangi anxietas. - anti depressant.

Obat diatas bekerja di SSP perilaku berubah.Sistem – sistem aminergic didalam otak ( badan sel ) axon yang bercabangcabang proyeksi ke sebagian besar sistem syaraf terdiri dari :1) Sistem serotonergic.2) Sistem noradrenergic.3) Sistem adrenergic.4) Sistem histaminergic.Selain itu dijumpai sistem dopaminergic ( badan sel di banyak lokasi ) pro –yeksi keberbagai daerah sistem syaraf.

Page 74: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

1. Sistem serotonergic ( pada otak tikus )

Page 75: 3,4,5.Brain and Mind,Ppt

St = striae terminalis.D, M dan Cs = dorsal, medial dan central superior nucleus raphe.• Neuron – neuron yang mengandung serotonin ( serotonergic neuron ) dijum – pai

pada “ raphe nuclei “ dorsal medial dan sentral superior raphe nuclei batang otak.

Proyeksi hypothalamus, sistem limbik, neocortex, spinal cord.

Obat – obatan yang menimbulkan halusinasi ( hallucinogenic agent ) :- LSD lysergic acid diethylamide.- DMT dimethyltryptamine. - Ampetamine ecstasy 3,4 methylene dioxymethamphetamine . Semua obat diatas meningkatkan efek serotonin euforia. Kalau kadar serotonin menurun depresi, curiga berlebihan insomnia.