56
SKENARIO 3 GIT FKUY 2012/2013 SASBEL 1. MM ANATOMI INTESTINUM TENUE & CRASSUM 1.1. Makroskopis 1.2. Mikroskopis 2. MM FISIOLOGI USUS HALUS DAN BESAR 3. MM Ileus 3.1. Definisi Ileus 3.2. Etiologi Ileus 3.3. Epidemiologi Ileus 3.4. Klasifikasi Ileus 3.5. Patofisiologi Ileus Obstruktif 3.6. Manifestasi Klinis Ileus Obstruktif 3.7. Diagnosis & DB Ileus Obstruktif 3.8. PF & PP Ileus Obstruktif 3.9. Tatalaksana & Pencegahan Ileus Obstruktif 3.10. Komplikasi Ileus Obstruktif 3.11. Prognosis Ileus Obstruktif 4. TINDAKAN OPERASI DAN BEDAH MENURUT ISLAM LUSY NOVITASARI 1102011144 ILEUS Page 1

3 - Illeus -

Embed Size (px)

DESCRIPTION

git

Citation preview

Page 1: 3 - Illeus  -

SKENARIO 3GITFKUY 2012/2013

SASBEL

1. MM ANATOMI INTESTINUM TENUE & CRASSUM1.1. Makroskopis1.2. Mikroskopis

2. MM FISIOLOGI USUS HALUS DAN BESAR

3. MM Ileus 3.1. Definisi Ileus 3.2. Etiologi Ileus 3.3. Epidemiologi Ileus 3.4. Klasifikasi Ileus 3.5. Patofisiologi Ileus Obstruktif3.6. Manifestasi Klinis Ileus Obstruktif3.7. Diagnosis & DB Ileus Obstruktif3.8. PF & PP Ileus Obstruktif3.9. Tatalaksana & Pencegahan Ileus Obstruktif3.10. Komplikasi Ileus Obstruktif3.11. Prognosis Ileus Obstruktif

4. TINDAKAN OPERASI DAN BEDAH MENURUT ISLAM

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 1

Page 2: 3 - Illeus  -

SKENARIO 3

Perut Kembung

Seorang pria, 40 tahun, datang ke dokter dengan keluhan perut kembung disertai dengan muntah, nyeri perut, tidak bisa buang angina dan tidak bisa buang air besar sejak 3 hari yang lalu.

Pada pemeriksaan fisik terlihat distensi abdomen, pemeriksaan colok dubur didapatkan tonus spincter ani baik, ampulla kolaps, serta tidak ditemukan feses, lendir dan darah. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan radiologi foto polos abdomen dan BNO 3 posisi. Kemudian dokter merencanakan untuk melakukan tindakan operasi. Pasien bersedia dilakukan tindakan operasi karena tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 2

Page 3: 3 - Illeus  -

1. MM ANATOMI INTERSTINUM TENUE - CRASSUMa. Makroskopis

Usus halus (Intestinum Tenue)

Usus halus merupakan tabung yang kompleks, berlipat-lipat yang membentang dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12 kaki (22 kaki pada kadaver akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan bawah abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah sekitar 3,8 cm, tetapi semakin kebawah lambat laun garis tengahnya berkurang sampai menjadi sekitar 2,5 cm (Price & Wilson, 1994).

Usus halus berbentuk tabung berbelit-belit, membentang dari pylorus ke katup kolik. Dimana ia berakhir di usus besar. Usus halus dibagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum.

Figure 1 usus halus dan kolon (isharmanto,2011)

Duodenum (usus duabelas jari)Panjang dari duodenum adalah 12 jari atau 25 cm. usus ini adalah usus terpendek dan terlebar dari semua usus halus. Duodenum tidak memiliki mesenterium tetapi sebagian duodenum tertutup oleh peritoneum. Duodenum melengkung berbentuk seperti huruf C sehingga dapat dibedakan menjadi:o Pars superior duodeni

Panjangnya sekitar 5 cm dan berawal di pylorus dan berakhir pada leher kantung empedu. Hamper semua bagian ini ditutupi oleh peritoneum. Batas atas dari pars superior duodeni adalah kantung empedu dan hati, belakangnya berbatasan dengan arteri lambung, saluran empedu umum dan vena portal. Dibawah dan belakangnya berbatasan dengan pancreas.

o Pars descendens duodeniPanjangnya 7 sampai 10 cm dan memanjang dari leher kantung empedu pada vertebra lumbalis pertama hingga vertebra lumbalis keempat. Pada permukaan posterior dapat ditemukan peritoneum dan terhubung ke duodenum oleh sejumlah kecil jaringan ikat. Bagian posteriornya tidak ditutupi oleh peritoneum.

o Pars inferior duodeni

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 3

Page 4: 3 - Illeus  -

Pars horizontalisPanjangnya sekitar 5 sampai 7,5 cm. permukaan depan ditutupi oleh peritoneum kecuali didekat garis tengah dimana ia melewati saluran mesenterika superior.

Pars ascendensBagian dari duodenum ini panjangnya sekitar 2,5 cm. perbatasan antara duodenum pars ascendens dan jejunum disebut dengan flexura duodenojejunalis.

Perdarahan duodenum

Figure 2 Perdarahan Duodenum (oriented anatomy 4th edition,1999)

Pasokan arteri utama dari pancreaticoduodenal arteri inferior dan superior. Ini menyediakan bagian proksimal dan distal masing-masing. Arteri pancreaticoduodenal terletak pada kurva antara duodenum dan kepala pankreas dan penawaran kedua struktur. Mereka beranastomosis untuk membentuk arcade arteri anterior dan posterior. Pembuluh darah duodenum mengikuti arteri dan mengalir ke vena portal, beberapa langsung dan lain-lain tidak langsung, melalui pembuluh darah dan limpa mesenterika superior.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 4

Page 5: 3 - Illeus  -

Figure 3 Duodenum (Clinically oriented anatomy 4th edition,1999)

JejunumPanjang jejunum adalah sekitar 2,5 meter dan memanjang dari flexura duodenojejunalis sampai ke ileum. Ileum terletak melingkar dibagian atas rongga peritoneal menempati daerah iliaka pusar dan kiri. Sebagian jejunum terletak didaerh kuadran kiri atas dengan diameter ±4 cm. jejunum melekat di dinding posterior abdomen di sisi kiri aorta.

IleumPanjang ileum sekitar 3,5 m dan bergabung dengan kolon pada katup ileocaeal. Ileum terletak melingkar dibawah rongga peritoneum dan di panggul, terutama menempati daerah pusar, hipogastrik, kanan iliaka dan panggul. Sebagian ileum terletak pada kuadran kanan bawah. Bagian terminal ileum biasanya terletak diaderah panggul dengan diameter sekitar 3,75 cm dan mesentrium yang lebih tipis dan kurang vascular dibandingkan jejunum.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 5

Page 6: 3 - Illeus  -

Perdarahan Jejunum dan ileum:

Arteri ke jejunum dan ileum timbul dari arteri mesenterika superior (SMA). SMA biasanya muncul dari aorta perut pada tingkat vertebra L1, kira-kira 1 cm lebih rendah daripada batang celiac, dan berjalan di antara lapisan mesenterium mengirim 15 sampai 18 cabang ke jejunum dan ileum. Arteri bersatu untuk membentuk loop atau lengkungan, arkade arteri, yang menimbulkan arteri lurus, vasa recta. V.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 6

Figure 4 Perbedaan jejunum dan ileum

Page 7: 3 - Illeus  -

mesenterika superior menguras jejunum dan ileum. Itu terletak anterior dan ke kanan dari SMA di root mesenterium dan bersatu dengan vena lienalis untuk membentuk vena portal.

Figure 6 Perdarahan jejunum dan ileum (Clinically oriented anatomy 4th edition,1999)

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 7

Page 8: 3 - Illeus  -

Usus Besar (Intestinum Crassum)

Figure 7 Anatomi Colon

Lokasi bagian-bagian dari usus besar baik dalam rongga perut atau belakangnya di retroperitoneum. Usus besar di daerah adalah tetap di lokasi.

Colon Ascendens

Usus besar mendaki di sisi kanan perut, sekitar 12,5 cm. Ini adalah bagian dari usus besar dari sekum ke lentur hati (pergantian dari usus besar oleh hati). Ini adalah [retroperitoneal] pada manusia kebanyakan. Pada hewan merumput sekum bermuara ke dalam usus spiral. Bagian depan itu berhubungan dengan gulungan usus kecil, tepi kanan dari omentum yang lebih besar, dan dinding anterior abdomen. Posterior, hal ini berkaitan dengan iliacus, ligamen iliolumbar, yang lumborum kuadratus, yang abdominis melintang, diafragma di ujung tulang rusuk terakhir; saraf kulit, ilioinguinal, dan iliohypogastric lateral, cabang-cabang iliaka kapal iliolumbar, yang lumbar keempat arteri, dan ginjal kanan.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 8

Page 9: 3 - Illeus  -

Colon Transversum

Usus besar melintang adalah bagian dari usus besar dari hati lentur (pergantian dari usus besar oleh hati) ke lentur lienalis (pergantian dari usus besar oleh limpa). Usus besar melintang hang dari perut, melekat padanya oleh band luas jaringan disebut omentum yang lebih besar. Pada sisi posterior, kolon melintang dihubungkan dengan dinding abdomen posterior oleh mesenterium yang dikenal sebagai mesokolon melintang. Usus besar melintang terbungkus peritoneum, dan karena itu bergerak (tidak seperti bagian dari usus besar segera sebelum dan sesudahnya). kanker Lebih bentuk sebagai usus besar sejalan dan isi menjadi lebih padat (air dihapus) dalam rangka untuk membentuk tinja. Hal ini terutama diberikan oleh arteri kolik tengah, sebuah cabang dari arteri mesenterika superior.

Colon Descendens

Usus turun adalah bagian dari usus besar dari lentur lienalis ke awal dari usus besar sigmoid. Hal ini retroperitoneal di dua pertiga dari manusia. Di ketiga lainnya, ia memiliki mesenterium (biasanya pendek).

Colon Sigmoid

Kolon sigmoid adalah bagian dari usus besar setelah usus turun dan sebelum rektum. The sigmoid namanya berarti S-berbentuk (lihat sigmoid). Dinding kolon sigmoid yang berotot, dan kontrak untuk meningkatkan tekanan di dalam usus besar, menyebabkan bangku untuk pindah ke rektum. Karena tekanan tinggi intermiten di dalamnya, kolon dapat mengembangkan kantong-kantong yang disebut diverticuli di dinding. Kehadiran diverticuli, apakah berbahaya atau tidak, disebut diverticulosis. Infeksi diverticuli adalah diverticulitis disebut. Sigmoidoscopy merupakan teknik diagnostik yang umum digunakan untuk memeriksa kolon sigmoid.

Jika diteliti dengan seksama, permukaan dari usus kecil memiliki penampilan beludru lembut. Hal ini karena tertutup oleh jutaan proyeksi kecil yang disebut vili yang memperpanjang sekitar 1 mm ke dalam lumen (ruang kosong di dalam usus kecil). Tapi vili hanya fitur yang paling jelas dari dinding usus. Seperti yang kita sudah dibahas, mukosa (lapisan paling dalam dinding usus) mengandung sejumlah sel yang berbeda termasuk: memperbarui sel-sel epitel populasi, sel sekresi, dan endokrin diri. Mari kita lihat dinding usus dalam sedikit lebih rinci.

Usus kecil memiliki empat lapisan yang sama sebagai bagian dari saluran GI, tetapi mereka dimodifikasi untuk daya serap maksimal.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 9

Page 10: 3 - Illeus  -

b. Mikroskopis

Figure 8 Lapisan-lapisan secara histologi usus

Serosa - penutup peritoneal dari permukaan luar dari usus kecil. Muskularis - lapisan otot yang mengatur gerak peristaltik. Secara khusus, berisi:

o Lapisan tipis yang membentang otot longitudinal usus.o Lapisan tebal otot melingkar yang menutup dari bagian usus yang diperlukan untuk

memungkinkan usus untuk bekerja, bergerak, dan menggiling air perut yg menghancurkan makanan yang di bagian atas dan lebih dari sebelum rilis ke bagian berikutnya dari usus kecil dimana proses mengulangi lagi.

o Myenteric plexi dari Auerbach, yang koordinat gerak peristaltik. Secara khusus, plexi (kelompok berpotongan sel saraf) berada di lapisan otot longitudinal usus kecil. sel-sel saraf pada setiap pleksus terutama proyek ke lapisan otot melingkar dan memainkan peran penting dalam mengatur motilitas usus.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 10

Page 11: 3 - Illeus  -

Submucosa - jaringan ikat. submucosa terdiri dari jaringan ikat padat, meskipun sel-sel lemak mungkin ada. Bahkan, semua tiga bagian dari usus kecil (duodenum, jejunum, dan ileum) semua ditandai dengan modifikasi submucosa tersebut. Para submucosa di usus kecil berisi:o Arteriol, venula, dan pembuluh limfatik (lacteals) yang mengatur aliran darah dan cairan getah

bening pergi ke dan dari mukosa dari usus kecil. Sebagai catatan, pembuluh limfatik juga memainkan peran kunci dalam penyerapan lemak dari usus kecil, sesuatu yang kita akan berbicara lebih banyak tentang sedikit kemudian.

Mukosa - vili. Ini adalah hadiah utama, di mana sebagian besar aksi di usus kecil terjadi. Oleh karena itu, sekarang kita akan fokus pada lapisan ini.

Vili

Vili adalah proyeksi ke dalam lumen tertutup didominasi dengan matang, enterosit serap, bersama dengan percikan dari sel goblet yang mensekresi lendir. Sel-sel hidup hanya untuk beberapa hari, mati dan gudang ke lumen untuk menjadi bagian dari air perut yg menghancurkan makanan mana mereka dicerna dan diserap. Dan ya, jika Anda ingin memikirkan cara itu, kita semua kanibal makan dinding usus kita sendiri. Kata vili harfiah berarti "seberkas rambut," yang persis apa yang vili terlihat seperti. Pada kenyataannya, mereka adalah proyeksi fingerlike mukosa, dengan kurang lebih 40 vili / sq mm di dalam dinding usus kecil. Seperti telah dibahas sebelumnya, masing-masing villus tunggal berisi kapiler arteri dan venus (arteri dan venule) dan lacteal (setara limfatik dari kapiler). Catatan: Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi yang pertukaran cairan antar sel, mengalir ke pembuluh darah di leher, dan dapat menyerap lemak. Dalam usus kecil, transportasi lacteals lemak dari saluran pencernaan ke dalam sistem peredaran darah.

Mikro dari villus tunggal

villus Masing-masing mengandung sel absorptif beberapa di permukaannya. Dan menonjol dari permukaan sel-sel ini absorptif pada setiap villus adalah banyak luas mikrovili. Mikrovili yang teliti proyeksi mirip rambut kecil yang berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan setiap villus.

Figure 9 Mikrovili berbaris disepanjang tepi villus (C.Brown,1987)

villus Masing-masing memiliki sekitar 200 juta mikrovili / sq mm. Hal ini menciptakan permukaan beludru pada dinding usus kecil yang dikenal sebagai perbatasan kuas.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 11

Page 12: 3 - Illeus  -

Jika usus kecil dipandang sebagai sebuah pipa yang sederhana, luas permukaan total sekitar setengah meter persegi. Tapi ini bukan sebuah pipa sederhana. Faktor dalam lipatan mukosa, vili, dan mikrovili, dan luas permukaan penyerapan dari usus kecil pada kenyataannya sekitar 250 meter persegi - ukuran lapangan tenis. Hal ini meningkatkan daya serap dari usus kecil eksponensial.

Kelenjar usus berada di kriptus dari Lieberkuhn di dasar villus (lihat ilustrasi di atas). Sel-sel / kelenjar di sini mengeluarkan jus usus. Menjelang dasar kriptus adalah sel induk, yang terus-menerus membagi dan menyediakan sumber dari semua sel epitel di kriptus dan di vili tersebut. Cara mereka membagi sebenarnya cukup menarik. Satu anak perempuan dari masing-masing sel pembelahan sel batang tetap dipertahankan sebagai sel batang - sehingga melestarikan sumber asli murni. Sel anak yang lain membedakan sepanjang salah satu dari empat jalur untuk menjadi baik sebagai enterocyte, sel enteroendocrine, sel piala, atau sel Paneth. sel Enterocyte bermigrasi atas kriptus, dan ke vili, dimana mereka menjadi sel-sel matang serap epitel penting untuk mengekstraksi nutrisi dari air perut yg menghancurkan makanan tersebut. Hampir semua nutrisi, termasuk semua asam amino dan gula, masukkan di seluruh tubuh sel-sel absorptif yang membentuk epitel meliputi vili tersebut.

Catatan: Setelah melewati epitel vili, sebagian besar molekul nutrisi menyebar ke jaringan kapiler di dalam villus yang digambarkan di atas, dan kemudian ke dalam aliran darah. Beberapa molekul, lemak secara khusus, tidak diangkut ke dalam kapiler, tetapi lebih ke dalam pembuluh limfatik (lacteals), yang mengalir dari aliran usus dan cepat ke dalam darah melalui duktus toraks.

Secara khusus, sel-sel / kelenjar ditemukan di kriptus dari Lieberkuhn, pada dasar vili, meliputi:

sel Paneth berada di bagian terdalam dari kelenjar. Mereka mengeluarkan lisozim (enzim bacteriocidal), dan mereka fagosit. Tujuan mereka adalah untuk melindungi terhadap penjajah yang telah membuat jalan mereka ke dalam saluran usus bersama dengan makanan yang kita makan.

kelenjar Enteroendocrine adalah bagian terdalam dari kelenjar. Sel di sini rahasia tiga hormon: secretin (S-sel), CCK (CCK-sel), dan peptida penghambat lambung (K-sel).

Kelenjar Brunner adalah di bagian terdalam dari mukosa duodenum. Mereka mengeluarkan lendir basa untuk menetralkan asam.

Piala sel mengeluarkan lendir pelumas. patch Peyer adalah bagian dari jaringan limfatik yang mendeteksi unsur-unsur asing di saluran GI

dan sinyal sistem kekebalan tubuh.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 12

Page 13: 3 - Illeus  -

Figure 10 Villi, sel epitel dan mikrovili (R.Bowen, 2000)

Duodenum

Dinding duodenum tersusun atas 4 lapisan:

1. Lapisan paling luar yang dilapisi peritoneum, disebut serosa.

Merupakan kelanjutan dari peritoneum, tersusun atas selapis pipih sel-sel mesothelial diatas jaringan ikat longgar.

2. Lapisan muskuler (tunika muskularis) tersusun atas serabut otot longitudinal ( luar) &sirkuler (dalam). Pleksus myenterikus Aurbach terletak diantara kedua lapisan ini.  Pleksus Meissner’s ditemukan didalam submukosa di antara jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah dan limfe.

3. Submukosa.

Terdapat kelenjar Brunner yang bermuara ke krypta Lieberkuhn melalui duktus sekretorius. Sekresi kelenjar Brunner bersifat visceus , jernih, dengan pH alkali ( pH 8,2 – 9,3 ), berguna melindungi mukosa duodenum terhadap sifat korosif dari gastric juice. Epitel kollumnernya mengandung 2 jenis sel: mucus secreting suface cell – HCO3- secreting surface cell dan absorptive cell.

4. Mukosa, yang merupakan lapisan dinding yang paling dalam.

Terdiri dari 3 lapisan: lapisan dalam adalah muskularis mukosa , lapisan tengah adalah lamina propria, lapisan terdalam terdiri dari selapis sel-sel epitel kolumnar yang melapisi krypte dan villi-villinya. Fungsi utama krypte epitelum ialah (1)  pertumbuhan sel ; (2) fungsi eksokrin, endokrin, dan fungsi sekresi ion dan air ; (3) penyerapan garam, air dan nutrien spesifik. Krypte epitelium paling sedikit tersusun atas 4 jenis sel yang berbeda ; Paneth, goblet, undefferentieted cell dan sel-sel endokrin. Pada bagian pertama duodenum ditutupi oleh banyak lipatan sirkuler yang di namakan plica circularis, tempat saluran empedu & duktus pancreatikus mayor menembus dinding medial bagian ke dua duodenum. Duktus pankreatikus accesorius (bila ada) bermuara ke duodenum pada papila yang kecil  yang jaraknya sekitar 1,9 cm di atas

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 13

Page 14: 3 - Illeus  -

papilla duodeni mayor. Dinding duodenum sebelah posterior dan lateral letaknya retoperitoneal sehingga tidak ditemukan lapisan serosa

Figure 11 Histologi duodenum dan pylorus (David King, 2001)

Jejunum (jejunum intestinum) lebih lebar, diameternya menjadi sekitar 4 cm dan., Lebih tebal, lebih pembuluh darah, dan warna yang lebih dalam dari ileum, sehingga panjang diberikan lebih berat. Lipatan melingkar (valvulæ conniventes) dari selaput lendir perusahaan dan tebal set besar, dan vili yang lebih besar daripada di ileum. Nodul getah bening agregat hampir tidak ada di bagian atas jejunum, dan di bagian bawah kurang sering ditemukan daripada di ileum, dan lebih kecil dan cenderung untuk mengasumsikan bentuk melingkar. Dengan memegang jejunum antara jari dan jempol lipatan melingkar bisa dirasakan melalui dinding usus; ini yang tidak ada di bagian bawah ileum, adalah mungkin dengan cara ini untuk membedakan bagian atas dari bagian bawah usus kecil.

Figure 12 Histologi jejunum (David king, 2001)

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 14

Page 15: 3 - Illeus  -

Ileum (ileum intestinum) sempit, diameternya menjadi 3,75 cm dan., Mantel yang lebih tipis dan kurang vaskular dibandingkan jejunum. Ini memiliki lipatan melingkar tetapi sedikit, dan mereka kecil dan menghilang seluruhnya menuju akhir yang lebih rendah, tetapi nodul getah bening agregasi ('s patch Peyer) yang lebih besar dan lebih banyak. The jejunum sebagian besar menempati daerah iliaka kiri dan pusar, sementara ileum menempati terutama itu, hipogastrikus, kanan iliaka, dan panggul daerah pusar. Bagian terminal ileum biasanya terletak di panggul, dari yang naik di atas psoas kanan dan pembuluh iliaka kanan; itu berakhir di fosa iliaka kanan dengan membuka ke sisi medial dimulainya dari usus besar. The jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior oleh lipat luas peritoneum, mesenterium, yang memungkinkan gerakan paling bebas, sehingga setiap kumparan dapat mengakomodasi sendiri untuk perubahan bentuk dan posisi. mesenterium ini berbentuk kipas; yang posterior perbatasan atau akar, sekitar 15 cm. panjang, melekat pada dinding abdomen posterior dari sisi kiri dari tubuh vertebra lumbar kedua artikulasi sacroiliac kanan, berturut-turut melintasi bagian horisontal dari duodenum, aorta, vena cava inferior, ureter, dan kanan psoas otot. lebarnya Its antara perbatasan tulang belakang dan usus rata-rata yang sekitar 20 cm, dan lebih besar di tengah dari pada atas dan bawah ujung-ujungnya. Menurut Lockwood cenderung meningkat pada usia luasnya sebagai uang muka. Antara dua lapisan yang terdiri terkandung pembuluh darah, saraf, lacteals, dan kelenjar getah bening, bersama-sama dengan jumlah variabel lemak.

Figure 13 Histologi Ileum

Colon

Ada peningkatan ketebalan mukosa dari usus buntu (500 mikrometer) ke rektum (1000 mikrometer).

Kriptus sejalan sejajar dengan dasar ruang bawah tanah. Kriptus lurus dan sempit dan sebagian besar tidak bercabang dipisahkan oleh pelek tipis lamina propria. Jarak antara kriptus dan diameter internal kriptus adalah konstan.

Sedikit variasi dalam arsitektur crypt, jarak intercryptal dan crypt kadang-kadang bercabang bisa terjadi pada biopsi normal.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 15

Page 16: 3 - Illeus  -

Kriptus lebih dalam dalam rektum dan kolon sigmoid daripada di bagian proksimal dari usus besar.

Permukaan epitel:

Terdiri dari serap tinggi) kolumnar, piala (dan sel-sel endokrin. Rasio jumlah sel kolumnar tinggi untuk piala sel adalah 4:1. Sel Paneth biasanya hadir dalam usus buntu & usus proksimal (biasanya terbatas pada basis crypt). Kehadiran sel Paneth lebih distal menunjukkan perubahan metaplastic terlihat pada infeksi kronis. Zona proliferasi di dasar ruang bawah tanah terdiri dari sel-sel induk cuboidal rendah. Permukaan sel-sel epitel folikel limfoid atasnya lebih cuboidal dan kompak diatur daripada sel columnar tempat lain (ini tidak boleh salah untuk sel displastik dalam radang borok usus besar).

Lamina propria:

Loose, jaringan ikat areolar yang muncul sangat seluler karena kehadiran sel-sel inflamasi kronis di bagian dangkal dari lamina propria. Didominasi sel plasma yang hadir bersama dengan limfosit tersebar (kebanyakan T-sel). Sel-sel inflamasi di bagian lebih dalam dan pemisahan basis crypt dari mukosa muskularis oleh sekelompok sel plasma dan limfosit adalah indikasi penyakit usus inflamasi kronis. Sesekali neutrofil hadir dalam lamina propria dari biopsi kolon normal. Neutrofil di permukaan dan epitel crypt merupakan indikasi dari proses patologis. folikel limfoid B-limfosit yang hadir di mukosa kolon dan dapat memperpanjang melalui mukosa muskularis ke submucosa. Pada titik ini kriptus mukosa memperpanjang ke-kelenjar mukosa membentuk kompleks limfoid (tidak boleh salah untuk proses patologis).

Muskularis mukosa:

Tipis lapisan otot polos (dan luar lapisan memanjang melingkar dalam).

Submucosa:

Ada longgar jaringan ikat dengan serat kolagen dan elastis. Teman-pleksus Meissner serat saraf otonom dengan sel ganglion yang hadir. pemeriksaan rinci dari lapisan ini diperlukan dalam Penyakit Hirschsprung.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 16

Page 17: 3 - Illeus  -

Figure 14 Perbandingan usus halus dan usus besar (Sahaja,2008)

Figure 15 Histologi colon (Encyclopedia britannica, 2003)

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 17

Page 18: 3 - Illeus  -

Rektum menduduki bagian posterior rongga pelvis. Rektum ke atas dilanjutkan oleh kolon sigmoid dan berjalan turun di depan sekum, meninggalkan pelvis dengan menembus dasar pelvis. Disisni rektum melanjutkan diri sebagai anus dalan perineum (Snell, 1997).

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 18

Page 19: 3 - Illeus  -

2. MM FISIOLOGI USUS

Usus halus mempunyai dua fungsi utama: (1) pencernaan, yaitu proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang dapat tercerna melalui kerja berbagai enzim dalam saluran gastrointestinal, dan (2) absorpsi bahan-bahan nutrisi dan air. Semua aktivitas lainnya mengatur atau mempermudah berlangsungnya proses ini. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, HCI, pepsin, mukus, renin, dan lipase lambung terhadap makanan yang masuk. Proses ini berlanjut dalam duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Mukus juga memberikan perlindungan terhadap asam. Sekresi empedu dan hati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang lebih luas bagi kerja lipase pankreas.

Kerja empedu terjadi akibat sifat deterjen asam-asam empedu yang dapat melarutkan zat-zat lemak dengan membentuk misel. Misel merupakan agregat asam empedu dan molekul-moliekul lemak. Lemak membentuk inti hidrofobik, sedangkan asam empedu karena merupakan molekul polar, membentuk permukaan misel dengan ujung hidrofobik mengarah ke dalam dan ujung hidrofilik menghadap ke luar menuju medium cair. Bagian sentral misel juga melarutkan vitamin-vitamin larut lemak dan kolesterol. Jadi, asam-asam lemak bebas, gliserida dan vitamin larut-lemak dipertahankan dalam larutan sampai dapat diabsorpsi oleh permukaan sel epitel.

Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim yang terdapat dalam getah usus (sukus enterikus). Banyak enzim-enzim ini terdapat pada brush border villi dan mencerna zat-zat makanan sambil diabsorpsi.

Dua hormon berperan penting dalam pengaturan pencernaan usus. Lemak yang bersentuhan dengan mukosa duodenum menyebabkan kontraksi kandung empedu yang diperantarai oleh kerja kolesistokinin. Hasil-hasil pencernaan protein tak lengkap yang bersentuhan dengan mukosa duodenum merangsang sekresi getah pankreas yang kaya enzim ; hal ini diperantarai oleh kerja pankrezimin. Pankreaozimin dan kolesistokinin sekarang diduga merupakan satu hormon yang sama dengan efek berbeda; hormon ini disebut scbagai CCK (beberapa buku teks menyebut hormon ini CCK-PZ). Hormon ini dihasilkan oleh mukosa duodenum.

Asam lambung yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkan dikeluarkannya horrnon lain, yaitu sekretin, dan jumlah yang dikeluarkan sebanding dengan jumlah asam yang mengalir melalui duodenum. Sekretin merangsang sekresi getah yang mengandung bikarbonat dan pankreas, merangsang sekresi empedu dari hati, dan memperbesar kerja CCK.

Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dan salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan asupan kontinu isi lambung.

Absorpsi

Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein (gula sederhana, asam lemak, dan asam amino) melalui dinding usus ke dalam sirkulasi darah dan limfe untuk

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 19

Page 20: 3 - Illeus  -

digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu juga diabsorpsi air, elektrolit, dan vitamin. Absorpsi berbagai zat berlangsung dengan mekanisme transpor aktif dan pasif yang sebagian besar belum begitu dipahami.

Walaupun banyak zat yang diabsorpsi di sepanjang usus halus, namun terdapat tempat-tempat absorpsi khusus bagi zat-zat gizi tertentu. Tempat-tempat absoprsi ini penting diketahui agar dapat memahani proses terjadinya defisiensi nutrisi tertentu akibat penyakit pada usus halus.

Absorpsi gula, asam amino, dan Jemak hampir selesai pada saat kimus mencapai pertengahan jejunum. Besi dan kalsium sebagian besar diabsorpsi dalam duodenum dan jejunum, dan absorpsi kalsium memerlukan vitamin D. Vitamin larut-lemak (A, D, F, dan K) diabsorpsi dalam duodenum dan untuk absorpsi dibutuhkan garam-garam empedu. Sebagian besar vitamin yang larut-air diabsorpsi dalam usus halus bagian atas. Absorpsi vitamin B12 berlangsung dalam ileum terminalis melalui mekanisme transpor khusus yang membutuhkan faktor intrinsik lambung. Sebagian besar asam empedu yang dikeluarkan oleh kandung empedu ke dalam duodenum untuk membantu pencernaan lemak, akan direabsorpsi dalam ileum terminalis dan masuk kembali ke hati. Siklus ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatik garam empedu dan sangat penting untuk mempertahankan cadangan empedu. Dengan demikian asam atau garam empedu manipu bekerja untuk mencema lemak berkali-kali sebelum dikeluarkan dalam feses. Penyakit atau reseksi pada ileum terminalis dapat menyebabkan terjadinya defisiensi garam-garam empedu dan mengganggu pencernaan lemak. Masuknya garam empedu dalam jumlah besar ke dalam kolon menyebabkan terjadinya iritasi kolon dan diare.

3. MM Ileus a. Definisi Ileus

Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus Obstruktif  adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Ileus Paralitik adalah hilangnya peristaltik usus sementara.

Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan.

Ileus terbagi dua :

Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus(Sabara, 2007).

Ileus Paralitik adalah suatu keadaan akut abdomen berupa kembung (distensi abdomen) karena usus tidak berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas,karena peristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin ataupun trauma yang mempengaruhi kontrol otonom pergerakan usus sehingga usus tidak dapat mendorong kebawah.

Pada ileus obstruksi dapat dibedakan lagi menjadi obstruksi sederhana dan obstruksi strangulasi. Obstruksi sederhana ialah obstruksi yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah. Pada strangulasi ada

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 20

Page 21: 3 - Illeus  -

pembuluh darah terjepit sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir dengan nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren. Jadi strangulasi memperlihatkan kombinasi gejala obstruksi dan gejala sistemik akibat adanya toksin dan sepsis. Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi, dan volvulus mungkin sekali disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau askaris adalah obstruksi sederhana yang jarang menyebabkan strangulasi.

Ileus lebih sering terjadi pada obstruksi usus halus daripada usus besar. Keduanya memiliki cara penanganan yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Obstruksi usus halus yang dibiarkan dapat menyebabkan gangguan vaskularisasi usus dan memicu iskemia, nekrosis, perforasi dan kematian, sehingga penanganan obstruksi usus halus lebih ditujukan pada dekompresi dan menghilangkan penyebab untuk mencegah kematian. 

Obstruksi usus besar sering disebabkan oleh neoplasma atau kelainan anatomic seperti volvulus, hernia inkarserata, striktur atau obstipasi. Penanganan obstruksi kolon lebih kompleks karena masalahnya tidak bisa hilang dengan sekali operasi saja. Terkadang cukup sulit untuk menentukan jenis operasi kolon karena diperlukan diagnosis yang tepat tentang penyebab dan letak anatominya. Pada kasus keganasan kolon, penanganan pasien tidak hanya berhenti setelah operasi kolostomi, tetapi membutuhkan radiasi dan sitostatika lebih lanjut.

b. Etiologi Ileus

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Markogiannakis et al (pada tahun 2001 – 2002), ditemukan 60% penderita yang dirawat di Hippokration Hospital, Athens mengalami ileus obstruksi dan rata – rata berumur sekitar 16 – 98 tahun, dengan perbandingan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki – laki.

ILEUS OBSTRUKTIF ILEUS PARALITIK

1. Obstruksi intrinsik :

tumor primer intususepsi penyakit crohn striktur

2. Intra luminal:

Non hernia : Penyempitan lumen usus Isi Lumen : Benda asing, skibala,

ascariasis. Dinding Usus : stenosis (radang

kronik), keganasan.

1. Pembedahan Abdomen2. Trauma abdomen : Tumor yang ada

dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus

3. Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitis

4. Pneumonia5. Sepsis6. Serangan Jantung7. Ketidakseimbangan elektrolit,

khususnya natrium8. Kelainan metabolik yang

mempengaruhi fungsi otot

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 21

Page 22: 3 - Illeus  -

Gallstone

3. Ekstra luminal :

Hernia inkarserata : usus terjepit di dalam pintu hernia

Tumor intraabdomen. Adhesi Invaginasi : bagian yang masuk

makin diteruskan oleh peristaltik Volvulus Tumor Malformasi Usus, abses

9. Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensi

10. Mesenteric ischemia

Ileus obstruktif dapat disebabkan oleh: 1

1. Adhesi (perlekatan usus halus) merupakan penyebab tersering ileus obstruktif, sekitar 50-70% dari

semua kasus. Adhesi bisa disebabkan oleh riwayat operasi intraabdominal sebelumnya atau proses

inflamasi intraabdominal. Obstruksi yang disebabkan oleh adhesi berkembang sekitar 5% dari pasien

yang mengalami operasi abdomen dalam hidupnya. Perlengketan kongenital juga dapat

menimbulkan ileus obstruktif di dalam masa anak-anak.

2. Hernia inkarserata eksternal (inguinal, femoral, umbilikal, insisional, atau parastomal) merupakan

yang terbanyak kedua sebagai penyebab ileus obstruktif, dan merupakan penyebab tersering pada

pasien yang tidak mempunyai riwayat operasi abdomen. Hernia interna (paraduodenal, kecacatan

mesentericus, dan hernia foramen Winslow) juga bisa menyebabkan hernia.

3. Neoplasma. Tumor primer usus halus dapat menyebabkan obstruksi intralumen, sedangkan tumor

metastase atau tumor intraabdominal dapat menyebabkan obstruksi melalui kompresi eksternal.

4. Penekanan eksternal oleh tumor, abses, hematoma, intususepsi, atau penumpukan cairan.

5. Intususepsi usus halus menimbulkan obstruksi dan iskhemia terhadap bagian usus yang mengalami

intususepsi. Tumor, polip, atau pembesaran limphanodus mesentericus dapat sebagai petunjuk awal

adanya intususepsi.

6. Penyakit Crohn dapat menyebabkan obstruksi sekunder sampai inflamasi akut selama masa infeksi

atau karena striktur yang kronik.

7. Volvulus sering disebabkan oleh adhesi atau kelainan kongenital, seperti malrotasi usus. Volvulus

lebih sering sebagai penyebab obstruksi usus besar.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 22

Page 23: 3 - Illeus  -

8. Divertikulum Meckel yang bisa menyebabkan volvulus, intususepsi, atau hernia Littre.

9. Batu empedu yang masuk ke ileus. Inflamasi yang berat dari kantong empedu menyebabkan fistul

dari saluran empedu ke duodenum atau usus halus yang menyebabkan batu empedu masuk ke traktus

gastrointestinal. Batu empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian ileum

terminal atau katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi.

10. Striktur yang sekunder yang berhubungan dengan iskhemia, inflamasi, terapi radiasi, atau trauma

operasi.

Hernia Oklusi mesentrial Volvulus

Adhesi Tumor Invaginasi

Gambar 4. Etiologi obstruksi usus

c. Epidemiologi Ileus

Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel, 2003). Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif  tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan Indonesia.

d. Klasifikasi Ileus

1. Ileus Mekanik 2

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 23

Page 24: 3 - Illeus  -

1.1 Lokasi Obstruksi

1.1.1 Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum

1.1.2 Letak Tengah : Ileum Terminal

1.1.3 Letak Rendah : Colon-Sigmoid-rectum

1.2 Stadium

1.2.1 Parsial : menyumbat lumen sebagian

1.2.2 Simple/Komplit: menyumbat lumen total

1.2.3 Strangulasi: Simple dengan jepitan vasa 6

2. Ileus Neurogenik

2.1 Adinamik : Ileus Paralitik

2.2 Dinamik : Ileus Spastik

3. Ileus Vaskuler : Intestinal ischemia

e. Patofisiologi Ileus Obstruktif

Merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi) akibat peningkatan tekanan intralumen yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Sumbatan yang terjadi menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan serangan kolik abdomen dan muntah-muntah. Muntah merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 24

Page 25: 3 - Illeus  -

Versi 2

Penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Sehingga terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan pada bagian proksimal tempat penyumbatan yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi). Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraluminal sehingga terjadi hipersekresi kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas semakin bertambah sehingga menyebabkan distensi usus sebelah proksimal sumbatan. Selain hipersekresi meningkat, kemampuan absorbsi usus pun menurun, sehingga terjadi kehilangan volume sistemik yang besar dan progresif. Hal ini dapat menyebabkan tejadinya syok hipovolemik. 6,7

Awalnya, peristaltik pada bagian proksimal usus meningkat sebagai kompensasi adanya sumbatan atau hambatan. Bila obstruksi terus berlanjut dan terjadi peningkatan tekanan intraluminal, maka bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi dengan baik dan bising usus menjadi tidak teratur dan hilang. Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya distensi menyebabkan gangguan vaskuler terutama stasis vena. Dinding usus menjadi udem dan terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah. Produksi toksin yang disebabkan oleh adanya translokasi bakteri menyebabkan timbulnya gejala sistemik. Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat nekrosis disertai absorbsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik. Hal ini biasanya terjadi pada obstruksi usus dengan strangulasi. Bahaya umum dari keadaan ini adalah sepsis. 6,7

Pada obstruksi mekanik sederhana, hambatan pasase muncul tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik. Makanan dan cairan yang tertelan, sekresi usus dan udara akan berkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian proksimal dari usus mengalami distensi dan bagian distalnya kolaps. Fungsi sekresi dan absorbsi membran mukosa usus menurun dan dinding usus menjadi edema dan kongesti. Distensi intestinal yang berat dengan sendirinya secara terus menerus dan progresif akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa serta meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, iskemik, nekrosis, perforasi, peritonitis dan kematian.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 25

Page 26: 3 - Illeus  -

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 26

Page 27: 3 - Illeus  -

f. Manifestasi Klinis Ileus Obstruktif

Nyeri abdomen biasanya agak tetap pada mulanya dan kemudian menjadi bersifat kolik. Sekunder terhadap kontraksi peristaltik kuat pada dinding usus melawan obstruksi. Frekuensi episode tergantung atas tingkat obstruksi, yang muncul setiap 4 sampai 5 menit dalam ileus obstruktif usus halus, setiap 15 sampai 20 menit pada ileus obstruktif usus besar. Nyeri dari ileus obstruktif usus halus demikian biasanya terlokalisasi supraumbilikus di dalam abdomen, sedangkan yang dari ileus obstruktif usus besar biasanya tampil dengan nyeri intaumbilikus. Dengan berlalunya waktu, usus berdilatasi, motilitas menurun, sehingga gelombang peristaltik menjadi jarang, sampai akhirnya berhenti. Pada saat ini nyeri mereda dan diganti oleh pegal generalisata menetap di keseluruhan abdomen. Jika nyeri abdomen menjadi terlokalisasi baik, parah, menetap dan tanpa remisi, maka ileus obstruksi strangulata harus dicurigai.

Muntah refleks ditemukan segera setelah mulainya ileus obstruksi yang memuntahkan apapun makanan dan cairan yang terkandung, yang juga diikuti oleh cairan duodenum, yang kebanyakan cairan empedu. Setelah mereda, maka muntah tergantung atas tingkat ileus obstruktif. Jika ileus obstruktif usus halus, maka muntah terlihat dini dalam perjalanan dan terdiri dari cairan jernih hijau atau kuning. Usus didekompresi dengan regurgitasi, sehingga tak terlihat distensi. Jika ileus obstruktif usus besar, maka muntah timbul lambat dan setelah muncul distensi. Muntahannya kental dan berbau busuk (fekulen)

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 27

Page 28: 3 - Illeus  -

sebagai hasil pertumbuhan bakteri berlebihan sekunder terhadap stagnasi. Karena panjang usus yang terisi dengan isi demikian, maka muntah tidak mendekompresi total usus di atas obstruksi. Distensi pada ileus obstruktif derajatnya tergantung kepada lokasi obsruksi dan makin membesar bila semakin ke distal lokasinya. Gerkakan peristaltik terkadang dapat dilihat. Gejala ini terlambat pada ileus obstruktif usus besar dan bisa minimal atau absen pada keadaan oklusi pembuluh darah mesenterikus.

Konstipasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konstipasi absolut (dimana feses dan gas tidak bisa keluar) dan relatif (dimana hanya gas yang bisa keluar). Kegagalan mengerluarkan gas dan feses per rektum juga suatu gambaran khas ileus obstruktif. Tetapi setelah timbul obstruksi, usus distal terhadap titik ini harus mengeluarkan isinya sebelum terlihat obstipasi. Sehingga dalam ileus obstruktif usus halus, usus dalam panjang bermakna dibiarkan tanpa terancam di usus besar. Lewatnya isi usus dalam bagian usus besar ini memerlukan waktu, sehingga mungkin tidak ada obstipasi, selama beberapa hari. Sebaliknya, jika ileus obstruktif usus besar, maka obstipasi akan terlihat lebih dini. Dalam ileus obstuksi sebagian, diare merupakan gejala yang ditampilkan pengganti obstipasi.

Gejala selanjutnya yang bisa muncul termasuk dehidrasi, oliguria, syok hypovolemik, pireksia, septikemia, penurunan respirasi dan peritonitis. Terhadap setiap penyakit yang dicurigai ileus obstruktif, semua kemungkinan hernia harus diperiksa.

Dehidarasi umumnya terjadi pada ileus obstruktif usus halus yang disebabkan muntah yang berulang-ulang dan pengendapan cairan. Hal ini menyebabkan kulit kering dan lidah kering, pengisian aliran vena yang jelek dan mata gantung dengan oliguria. Nilai BUN dan hematokrit meningkat memberikan gambaran polisitemia sekunder.

Hipokalemia bukan merupakan gejala yang sering pada ileus obstruktif sederhana. Peningkatan nilai potasium, amilase atau laktat dehidrogenase di dalam serum dapat sebagai pertanda strangulasi, begitu juga leukositosis atau leucopenia.

g. PF, PP, Diagnosis & DB Ileus Obstruktif

Anamnesis

Pada anamnesis ileus obstruktif usus halus biasanya sering dapat ditemukan penyebabnya, misalnya berupa adhesi dalam perut karena pernah dioperasi sebelumnya atau terdapat hernia. Pada ileus obstruksi usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilikus, sedangkan pada ileus obstruksi usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. Muntah pada ileus obstruksi usus halus berwarna kehijauan dan pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama.

Pemeriksaan fisik

Inspeksi Perut distensi, dapat ditemukan darm kontur (gambaran usus) dan darm steifung (gambaran gerakan usus). Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 28

Page 29: 3 - Illeus  -

Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit maupun mulut dan lidah kering. Pada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen. Terkadang dapat dilihat gerakan peristaltik usus yang bisa bekorelasi dengan mulainya nyeri kolik yang disertai mual dan muntah. Penderita tampak gelisah dan menggeliat sewaktu serangan kolik.

Gerakan peristaltik usus

Auskultasi Hiperperistaltik, berlanjut dengan Borborygmus (bunyi usus mengaum) menjadi bunyi metalik (klinken) / metallic sound. Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang.

Perkusi Hipertimpani. Pada obstruksi usus dengan strangulasi dapat ditemukan ascites.

Palpasi Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.

Rectal toucher

a. Isi rektum menyemprot : Hirschprung diseaseb. Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasmac. Feses yang mengeras : skibalad. Feses negatif : obstruksi usus letak tinggie. Ampula rekti kolaps : curiga obstruksif. Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis

Laboratorium

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 29

Page 30: 3 - Illeus  -

Leukositosis, biasanya terjadi bila terdapat strangulasi, tetapi hitung darah putih yang normal tidak menyampingkan strangulasi. Peningkatan amilase serum kadang-kadang ditemukan pada semua bentuk ileus obstruktif, khususnya jenis strangulasi.

RADIOLOGI (FOTO POLOS ABDOMEN)

- rontgen ileus obstruksi pada colon- -rontgen abdomen normal-

Gambar 2.4 Radiolagi dari Ileus obstruktif (American Gastroenterological Association, 2003)

♥ Pada foto posisi tegak akan tampak bayangan air fluid level yang banyak di beberapa tempat (multiple air fluid level) yang tampak terdistribusi dalam susunan tangga (step ladder appearance), sedangkan usus sebelah distal dari obstruksi akan tampak kosong.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 30

Page 31: 3 - Illeus  -

♥ tingkat sensitivitas 66% pada obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas 84% pada obstruksi kolon

♥ stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat gambaran berupa hilangnya mukosa yang reguler dan adanya gas dalam dinding usus

♥ Udara bebas pada foto thoraks tegak menunjukkan adanya perforasi usus.♥ Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae coniventes yang memberi

gambaran fish bone appearance.♥ Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya

perforasi

CT scan

untuk menegakkan diagnosa pada obstruksi usus halus untuk mengidentifikasi pasien dengan obstruksi yang komplit dan pada obstruksi usus besar yang dicurigai adanya abses maupun keganasan.

Diagnosis banding

Ileus dapat disebabkan oleh adanya proses dalam intraabdominal dan retroperitoneal, termasuk iskemik usus, kolik ureter, fraktur pelvis dan setelah operasi abdomen. Jika terjadi ileus paralitik, nyeri biasanya tidak terlalu berat dan lebih konstan.Obstipasi dan distensi abdomen menunjukkan adanya obstruksi usus besar.Muntah jarang terjadi dan nyeri tidak bersifat kolik.

Patofisiologi dari ileus paralitik merupakan manifestasi dari terangsangnya sistem saraf simpatis dimana dapat menghambat aktivitas dalam traktus gastrointestinal, menimbulkan banyak efek yang berlawanan dengan yang ditimbulkan oleh sistem parasimpatis. Sistem simpatis menghasilkan pengaruhnya melalui dua cara: (1) pada tahap yang kecil melalui pengaruh langsung norepineprin pada otot polos (kecuali muskularis mukosa, dimana ia merangsangnya), dan (2) pada tahap yang besar melalui pengaruh inhibitorik dari noreepineprin pada neuron-neuron sistem saraf enterik. Jadi, perangsangan yang kuat pada sistem simpatis dapat menghambat pergerakan makanan melalui traktus gastrointestinal (Badash, 2005).

Hambatan pada sistem saraf parasimpatis di dalam sistem saraf enterik akan menyebabkan terhambatnya pergerakan makanan pada traktus gastrointestinal, namun tidak semua pleksus mienterikus yang dipersarafi serat saraf parasimpatis bersifat eksitatorik, beberapa neuron bersifat inhibitorik, ujung seratnya mensekresikan suatu transmitter inhibitor, kemungkinan peptide intestinal vasoaktif dan beberapa peptide lainnya.

Menurut beberapa hipotesis, ileus pasca operasi dimediasi melalui aktivasi hambat busur refleks tulang belakang. Secara anatomis, 3 refleks berbeda yang terlibat: ultrashort refleks terbatas pada dinding usus, refleks pendek yang melibatkan ganglia prevertebral, dan refleks panjang melibatkan sumsum tulang belakang. (Nobie, 2003)

Respon stres bedah mengarah ke generasi sistemik endokrin dan mediator inflamasi yang juga mempromosikan perkembangan ileus.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 31

Page 32: 3 - Illeus  -

Penyakit atau keadaan yang menimbulkan ileus paralitik dapat diklasifikasikan seperti yang tercantum dibawah ini:

Neurogenik

- Refleks inhibisi dari saraf afferent: incisi pada kulit dan usus pada operasi abdominal.

- Refleks inhibisi dari saraf efferent: menghambat pelepasan neurotransmitter asetilkolin.

Hormonal

Kolesistokinin, disekresi oleh sel I dalam mukosa duodenum dan jejunum terutama sebagai respons terhadap adanya pemecahan produk lemak, asam lemak dan monogliserida di dalam usus. Kolesistokinin mempunyai efek yang kuat dalam meningkatkan kontraktilitas kandung empedu, jadi mengeluarkan empedu kedalam usus halus dimana empedu kemudian memainkan peranan penting dalam mengemulsikan substansi lemak sehingga mudah dicerna dan diabsorpsi. Kolesistokinin juga menghambat motilitas lambung secara sedang. Oleh karena itu disaat bersamaan dimana hormon ini menyebabkan pengosongan kandung empedu, hormon ini juga menghambat pengosongan makanan dari lambung untuk memberi waktu yang adekuat supaya terjadi pencernaan lemak di traktus gastrointestinal bagian atas.

Hormon lainnya seperti sekretin dan peptide penghambat asam lambung juga memiliki fungsi yang sama seperti kolesistokinin namun sekretin berperan sebagai respons dari getah asam lambung dan petida penghambat asam lambung sebagai respons terhadap asam lemak dan asam amino.

Inflamasi

- Makrofag: melepaskan proinflammatory cytokines (NO).

- prostaglandin inhibisi kontraksi otot polos usus.

Farmakologi

Opioid menurunkan aktivitas dari neuron eksitatorik dan inhibisi dari pleksus mienterikus. Selain

itu, opioid juga meningkatkan tonus otot polos usus dan menghambat gerak peristaltik

terkoordianasi yang diperlukan untuk gerakan propulsi.

- Opioid: efek inhibitor, blockade excitatory neurons yang mempersarafi otot polos usus.

Pasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya kembung (abdominal distention), anoreksia, mual dan obstipasi. Muntah mungkin ada, mungkin pula tidak ada. Keluhan perut kembung pada ileus paralitik ini perlu dibedakan dengan keluhan perut kembung pada ileus obstruksi. Pasien ileus paralitik mempunyai keluhan perut kembung, tidak disertai nyeri kolik abdomen yang paroksismal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya distensi abdomen, perkusi timpani dengan bising usus yang lemah dan jarang bahkan dapat tidak terdengar sama sekali. Pada palpasi, pasien hanya menyatakan perasaan tidak enak pada perutnya. Tidak ditemukan adanya reaksi peritoneal (nyeri tekan dan nyeri

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 32

Page 33: 3 - Illeus  -

lepas negatif). Apabila penyakit primernya peritonitis, manifestasi klinis yang ditemukan adalah gambaran peritonitis.

Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi abdomen berupa silent abdomen yaitu bising usus menghilang. Pada gambaran foto polos abdomen didapatkan pelebaran udara usus halus atau besar.

BNO 3 POSISI

FOTO BNO DENGAN FOTO POLOS ABDOMEN (ABDOMEN 3 POSISI) BERBEDA!!!

1. Foto BNO

Foto BNO atau Blass Nier Oversich *dalam bahasa inggris disebut KUB (Kidney Ureter Bladder)* adalah foto didaerah abdomen untuk melihat tractus urinaria dari nier (ginjal) hingga blass (kandung kemih). Pemeriksaan dilakukan DENGAN PERSIAPAN. Biasanya indikasi pemeriksaan ini adalah batu ginjal. Pemeriksaan kompleksnya adalah BNO IVP yang menggunakan media kontras. Tujuan dari persiapan BNO adalah untuk membersihkan rongga abdomen dari udara dalam usus yang dapat mengganggu gambaran foto BNO. Persiapan yang dilakukan yaitu puasa dari malam sebelum pemeriksaan, meminum obat pencahar, dan tidak banyak bicara dan tidak merokok selama sebelum pemeriksaan.

PS : untuk foto BNO, luas lapangan penyinaran atau kolimasinya harus mencakup daerah ginjal hingga blass yaitu titik pusat sinar (CP) berada di daerah umbikus dan batas bawahnya adalah simfisis pubis.

 

2. Foto Polos Abdomen (FPA)

Foto Abdomen adalah foto didaerah abdomen untuk melihat Gastro Intestinal, disebut juga foto abdomen polos. Indikasi pemeriksaan ini salah satunya adalah untuk melihat ada atau tidaknya udara bebas dalam rongga perut. Pemeriksaan lengkapnya ada ABDOMEN 3 POSISI yaitu foto abdomen yang dilakukan dalam 3 proyeksi atau posisi yaitu ABD AP, ABD setengah duduk, dan ABD LLD (Left Lateral Decubitus). an segera.

Acute Abdominal Series : Acute Abdomen, Abdomen tiga posisi

Abdomen tiga posisi : Abdomen AP Supine, Abdomen Tegak (atau LLD), dan Thorak PA

Untuk melihat gambaran umum serata mengetahui adanaya cairan dan udara bebas di dalam rongga abdomen.

1.     Foto Abdomen AP Supine

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 33

Page 34: 3 - Illeus  -

Pasien tidur telentang diatas meja pemeriksaan Kedua tangan disamping tubuh Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan

karena massa atau gas pada kolon itu.

2.     Foto Abdomen Semi Erect

Posisi pasien semi erect Kedua tangan disamping tubuh Posisikan kaset dibelakang tubuh dengan lhysolum menempel pada kaset dan atur sedemikian

rupa hingga tepat pada pertengahan objek Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah diafragma.

3.     Foto Abdomen LLD (Left Lateral Decubitus)

Posisi pasien true lateral Sisi kiri menempel film dan sisi kanan diatas Kedua tangan diatas kepala Kedua lutut di flexikan Posisikan kaset dibelakang tubuh dengan lhysolum menempel pada kaset dan atur sedemikian

rupa hingga tepat pada pertengahan objek Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi

akibar perforasi kolon.

Adapun Abdomen tiga posisi meliputi , Posisi basic :  Abdomen AP Supine, Abdomen Tegak (erect), dan Thorak PA sedangkan posisi khusus Left Lateral Decubitus.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 34

Page 35: 3 - Illeus  -

                                  

                                                AP Erect Abdomen

 

                            

                                                                      LLD 

 

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 35

Page 36: 3 - Illeus  -

                           

                                                           Thorax PA

 

                              

                                                         AP Supine

Instruksi nafas : Pada foto thorax diambil pada saat inspirasi penuh sedangkan abdomen pada saat pada expirasi. Pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan berhenti, diafragma akan naik dan gambaran abdomen akan tampak jelas.

Central ray : CR pada level dari crista iliaca pada pasien supine, dan kira-kira 5 cm (2 inches) diatas setinggi crista iliaca termasuk diafragma pada posisi tegak (erect) atau decubitus.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 36

Page 37: 3 - Illeus  -

                                          

                                                     Abdomen tegak

 

                                         

                                                        Abdomen supine

 

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 37

Page 38: 3 - Illeus  -

                        

                                                                 LLD

 

                         

                                                             Thorax PA

 

Indikasi klinik spesifik untuk Acute Abdominal Series :

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 38

Page 39: 3 - Illeus  -

I. Ileus (obstruksi usus kecil non mechanical ) atau mechanical ileus (obstruksi usus dari hernia, adhesi, dll)

II. Ascites (akumulasi cairan abnormal didalam abdomen)III. Perforated hollow viscus (semacam usus atau lambung , ditunjukkan oleh

udaraintraperitoneal )IV. Massa Intra abdomen (neoplasma, benigna atau maligna)V. Post op (abdominal surgery)

h. Tatalaksana & Pencegahan Ileus Obstruktif

1. Konservatif

§ Penderita dirawat di rumah sakit.§ Penderita dipuasakan§ Kontrol status airway, breathing and circulation.§ Dekompresi dengan nasogastric tube.§ Intravenous fluids and electrolyte§ Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.§ Lavement jika ileus obstruksi, dan kontraindikasi ileus paralitik.

2. Farmakologis 4

§ Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.§ Analgesik apabila nyeri.

3. Operatif 10 14

§ Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis.§ Obstruksi usus dengan prioritas tinggi adalah strangulasi, volvulus, dan jenis obstruksi kolon.§ Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.§ Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui laparotomi.o Lisis pita untuk bando Herniorepair untuk hernia inkarseratao Pintas usus : ileostomi, kolostomi.o Reseksi usus dengan anastomosiso Diversi stoma dengan atau tanpa reseksi.

Penatalaksanaan Ileus Obstruksi

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 39

Page 40: 3 - Illeus  -

Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan, menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal

Pre-operatif

Dasar pengobatan obstruksi usus meliputi :

a) Penggantian kehilangan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus sampai pencapaian tingkat

normal hidrasi dan konsentrasi elektrolit bisa dipantau dengan mengamati pengeluaran urin

(melalui kateter), tanda vital, tekanan vena sentral dan pemeriksaan laboratorium berurutan.

b) Dekompresi traktus gastrointestinal dengan sonde yang ditempatkan intralumen dengan tujuan

untuk dekompresi lambung sehingga memperkecil kesempatan aspirasi isi usus, dan membatasi

masuknya udara yang ditelan ke dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi distensi usus

yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan intalumen.

c) Pemberian obat – obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis. Antiemetik

dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.

Operatif

Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis sekunder.

Operasi diawali dengan laparatomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan

hasil eksplorasi selama laparatomi. Jika obstruksinya berhubungan dengan suatu simple obstruksi

atau adhesi, maka tindakan lisis yang dianjurkan. Jika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi

intestinal sangat diperlukan.

Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus. 9

a) Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk

membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia inkarserata non-strangulasi, jepitan oleh

streng/adhesi atau pada volvulus ringan.

b) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus yang

tersumbat, misalnya pada tumor intraluminal, Crohn disease, dan sebagainya.

c) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca

stadium lanjut.

d) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung- ujung usus untuk

mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata,

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 40

Page 41: 3 - Illeus  -

dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operatif

bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya

pada Ca sigmoid obstruktif, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi

usus dan anastomosis.

Post-operatif

Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit. Kita harus

mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang cukup. Perlu diingat bahwa

pasca bedah usus pasien masih dalam keadaan paralitik.

Suatu problematik yang sulit pada keadaan pasca bedah adalah distensi usus yang masih ada. Pada tindakan operatif dekompressi usus, gas dan cairan yang terkumpul dalam lumen usus tidak boleh dibersihkan sama sekali oleh karena mengandung banyak bahan-bahan digestif yang sangat diperlukan. Pasca bedah tidak dapat diharapkan fisiologi usus kembali normal, walaupun terdengar bising usus. Hal tersebut bukan berarti peristaltik usus telah berfungsi dengan efisien, sementara ekskresi meninggi dan absorpsi sama sekali belum baik.

Sering didapati penderita dalam keadaan masih distensi dan disertai diare pasca bedah. Tindakan dekompressi usus dan koreksi air dan elektrolit serta menjaga keseimbangan asam basa darah dalam batas normal tetap dilaksanakan pada pasca bedahnya. Pada obstruksi yang lanjut, apalagi bila telah terjadi strangulasi, monitoring pasca bedah yang teliti diperlukan sampai selama 6 – 7 hari pasca bedah. Bahaya lain pada masa pasca bedah adalah toksinemia dan sepsis. Gambaran kliniknya biasanya mulai nampak pada hari ke 4-5 pasca bedah. Pemberian antibiotika dengan spektrum luas dan disesuaikan dengan hasil kultur kuman sangatlah penting.

i. Komplikasi Ileus Obstruktif

Komplikasi dari ileus obstruktif antara lain terjadinya nekrosis usus, perforasi usus, Sepsis, Syok-dehidrasi, Abses Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi, Pneumonia aspirasi dari proses muntah, gangguan elektrolit, meninggal. Strangulasi menjadi penyebab dari kebanyakan kasus kematian akibat obstruksi usus. Isi lumen usus merupakan campuran bakteri yang mematikan, hasil-hasil produksi bakteri, jaringan nekrotik dan darah. Usus yang mengalami strangulasi mungkin mengalami perforasi dan mengeluarkan materi tersebut ke dalam rongga peritoneum. Tetapi meskipun usus tidak mengalami perforasi bakteri dapat melintasi usus yang permeabel tersebut dan masuk ke dalam sirkulasi tubuh melalui cairan getah bening dan mengakibatkan syok septik.

j. Prognosis Illeus ObstruktifSaat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya. Setelah pembedahan dekompresi, prognosisnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya. Obstruksi usus halus yang tidak

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 41

Page 42: 3 - Illeus  -

mengakibatkan strangulasi mempunyai angka kematian 5 %. Kebanyakan pasien yang meninggal adalah pasien yang sudah lanjut usia. Obstruksi usus halus yang mengalami strangulasi mempunyai angka kematian sekitar 8 % jika operasi dilakukan dalam jangka waktu 36 jam sesudah timbulnya gejala-gejala, dan 25 % jika operasi diundurkan lebih dari 36 jam. 11

Pada obstruksi usus besar, biasanya angka kematian berkisar antara 15–30 %. Perforasi sekum merupakan penyebab utama kematian yang masih dapat dihindarkan.

4. TINDAKAN OPERASI DAN BEDAH MENURUT ISLAM

A. OPERASI MEDIS

Terkadang seorang muslim diuji oleh Allah dengan suatu penyakit, dia ingin sembuh dari penyakit tersebut, dia mengetahui bahwa berobat dianjurkan, akan tetapi penyakit di mana dia diuji oleh Allah dengannya, jalan menuju kepada kesembuhannya menurut para dokter adalah operasi. Pertanyaannya bagaimana pandangan syariat terhadap operasi medis yang umumnya adalah tindakan pembedahan?

Dalil-dalil dari al-Qur`an dan sunnah menetapkan dibolehkannya operasi medis dengan syarat-syaratnya, dan bahwa tidak ada dosa atas seorang muslim melakukannya untuk meraih kesembuhan dari penyakit yang Allah ujikan kepadanya dengan izin Allah.

Adapun dalil-dalil tersebut maka ia sebagai berikut:Firman Allah, “Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, makaseolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Al-Maidah: 32).

Dalam ayat ini Allah memuji orang yang berusaha menghidupkan dan menyelamatkan jiwa dari kematian dan sudah dimaklumi bahwa dalam banyak kasus operasi medis menjadi sebab terselamatkannya jiwa dari kematian yang hampir dipastikan.

Tidak sedikit penyakit di mana kesembuhannya tergantung setelah Allah kepada operasi medis, tanpa operasi penyakit penderita akan memburuk dan membahayakannya, jika tim medis melakukannya dan penderita sembuh dengan izin Allah berarti mereka telah menyelamatkannya. Tanpa ragu ini termasuk perbuatan yang dipuji oleh ayat di atas.

Adapun dari sunnah maka ada beberapa hadits yang bisa dijadikan pijakan dalammenetapkan dibolehkannya operasi medis, di antaranya

1. Hadits hijamah (berbekam)Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw berbekam di kepalanya. (HR. Al-Bukhari).Dari Jabir bahwa dia menjenguk orang sakit. Dia berkata, “Aku tidak meninggalkantempat ini sebelum kamu berbekam karena aku mendengar Rasulullah saw bersabda,‘Padanya terdapat kesembuhan”. (HR. Al-Bukhari).

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 42

Page 43: 3 - Illeus  -

Hadits tersebut menetapkannya disyariatkannya hijamah dan sudah dimaklumi bahwa hijamah dilakukan dengan membedah atau menyayat tempat tertentu pada tubuh untuk menyedot darah kotor dan membuangnya. Jadi disyariatkannya hijamah merupakan dasar dibolehkannya membedah tubuh untuk membuang penyakit atau penyebab penyakit.

2.Hadits Jabir bin AbdullahJabir bin Abdullah berkata, “Rasulullah SAW mengirim seorang tabib kepada Ubay binKaab maka tabib tersebut memotong pembuluh darahnya dan menempelnya dengan besipanas”. (HR. Muslim).

Dalam hadits ini Nabi SAW menyetujui apa yang dilakukan oleh tabib tersebut terhadap Ubay bin Kaab, dan apa yang dilakukan oleh tabib tersebut adalah salah satu bentuk operasi medis yaitu pemotongan terhadap anggota tertentu.

Kemudian dari sisi pertimbangan kebutuhan penderita kepada operasi yang tidak lepas dari dua kemungkinan yaitu menyelamatkan hidup dan menjaga kesehatan, pertimbangan yang dalam kondisi tertentu bisa mencapai tingkat dharurat maka tidak ada alasan yang rajih menolak operasi medis.

LUSY NOVITASARI1102011144ILEUS Page 43