13
2.2 Kemudi Kapal Kemudi kapal dan instalasinya adalah suatu system didalam kapal yang memegang peranan penting didalam pelayaran dan menjamin kemampuan olah gerak kapal.Oleh karena itu, sebuah kemudi dan instalasinya harus memenuhi ketentuan didalam keselamatan suatu pelayaran. System kemudi mencakup semua bagian alat-alat yang diperlukan untuk mengemudikan kapal, mulai dari kemudi, poros, dan instalasi penggerak sampai ke pengemudinya sendiri, instalasi penggerak kemudi terletak diruang mesin kemudi geladak utama dan peralatan untuk mengatur gerakan kemudi diletakkan didalam ruang kemudi atau ruang navigasi. Ruang instalasi harus dibuat bebas dari peralatan- peralatan lain, agar tidak menghalangi kerja instalasi penggerak utama ataupun penggerak Bantu kemudi. Ruangan tersebut harus direncanakan terpisah dari ruangan lainnya dengan suatu dinding yang terbuat dari baja yang disebut mesin kemudi.

2.2 KEMUDI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEMUDI

Citation preview

2.2 Kemudi Kapal

Kemudi kapal dan instalasinya adalah suatu system didalam kapal yang memegang peranan penting didalam pelayaran dan menjamin kemampuan olah gerak kapal.Oleh karena itu, sebuah kemudi dan instalasinya harus memenuhi ketentuan didalam keselamatan suatu pelayaran.

System kemudi mencakup semua bagian alat-alat yang diperlukan untuk mengemudikan kapal, mulai dari kemudi, poros, dan instalasi penggerak sampai ke pengemudinya sendiri, instalasi penggerak kemudi terletak diruang mesin kemudi geladak utama dan peralatan untuk mengatur gerakan kemudi diletakkan didalam ruang kemudi atau ruang navigasi.

Ruang instalasi harus dibuat bebas dari peralatan-peralatan lain, agar tidak menghalangi kerja instalasi penggerak utama ataupun penggerak Bantu kemudi. Ruangan tersebut harus direncanakan terpisah dari ruangan lainnya dengan suatu dinding yang terbuat dari baja yang disebut mesin kemudi.

Gambar 1. Kemudi dan Instalasinya

Keterangan :

1. roda kemudi (jantera) 6. Pegas

2. Celaga kemudi 7. Tongkat kemudi

3. Transmisi 8. Daun kemudi

4. Kuadran kemudi 9. Roda gigi penggerak

5. Motor listrik 10. Ulir cacing.

2.2.1 Bentuk dan Jenis Kemudi

Menurut Djaya dan SofiI (2008), jenis-jenis kemudi ditinjau dari letak daun kemudi terhadap poros dibedakan atas :

a. Kemudi biasa

Kemudi biasa yaitu kemudi yang mempunyai luas daun kemudi yang terletak dibelakang sumbu putar kemudi, seperti gambar berikut :

Gambar 2. Kemudi biasa

b. Kemudi Balansir

Kemudi balansir yaitu jenis kemudi yang mempunyai luas daun tang terbagi menjadi dua bagian, yaitu didepan dan dibelakang sumbu putar kemudi. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 3. Kemudi Balansir

c. Kemudi Setengah Balansir

Kemudi ini merupakan jenis kemudi yang bagian atas termasuk kemudi biasa, tetapi bagian bawahnya merupakan kemudi balansir. Kemudi bagian bawah dan atas tetap merupakan satu bagian. Seperti gambar berikut :

Gambar 4. Kemudi setengah balansir

Sedangkan ditinjau dari penempatannya, dibedakan atas :

a) Kemudi meletak, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya ditumpu oleh sepatu kemudi.

Gambar 5. Kemudi Melekat

b) Kemudi menggantung, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya disangga oleh bantalan-bantalan kemudi digeladak.

Gambar 6. Kemudi Menggantung

c) Kemudi setengah menggantung, yaitu kemudi yang bebannya disangga oleh bantalan-bantalan pada tanduk kemudi.

Gambar 7. Kemudi setengah menggantung

Menurut Adlin et al (2012), pembagian dan jenis kemudi kapal dibedakan sebagai berikut :

1. Dilihat dari konstruksi plat penyusunnya

Kemudi plat tunggal

Daun kemudi terbuat dari satu plat yang diberi penguat. Kemudi jenis ini sudah tidak digunakan lagi karena memiliki kekuatan yang sangat kecil, sehingga kemudi jenis ini sudah tidak digunakan lagi untuk kapal kapal berukuran besar.

Kemudi plat ganda

Daun kemudi yang terbuat dari dua plat dengan penguatan didalamnya sehingga dalam tipe kemudi ini akan terbentuk suatu rongga-rongga. Dengan adanya dua lapisan plat pada daun kemudi ini maka akan memungkinkan daunkemudi tersebut memiliki tingkat kekuatan yang lebih dibandingkan pada tipe kemudi dengan plat tunggal.

2. Dilihat dari peletakannya

Kemudi meletak

Adalah peletakan daun kemudi yang diletakkan pada solepiece / sepatu kemudi pada linggi kapal.

Kemudi menggantung

Peletakan daun kemudi yang secara keseluruhan menggantung pada badan kapal dan tanpa penyangga.

Kemidi setengah menggantung (semi menggantung)

Adalah peletakan daun kemudi dengan separuh bagian daun kemudi yang menggantung pada rudder horn.

3. Dipandang dari pembagian luas daun kemudi terhadap sumbu tongkat kemudi

Kemudi tidak balans / unbalance rudder

Adalah kemudi yang seluruh luas daunnya terletak dibelakang sumbu kemudi.

Kemudi setengah balans / semi- balanced rudder

Adalah jenis daun kemudi yang sebagian besar luas daun berada dibelakang sumbu tongkat kemudi.

Kemudi balans / balanced rudder

Adalah jenis daun kemudi yang luas daun nya dibelakang dan didepan hampir sama besarnya (balanced)

Gambar 8. Kemudi Berdasarkan Pembagian Luas Daun Kemudi.

Untuk semua jenis kemudi, semuanya terletak pada buritan kapal. Besar

sudut kemudi 350 kekanan dan 350 kekiri, dan dapat mencapai maksimal yaitu 370 kekanan dan 370 kekiri. Keadaan maksimal ini disebut dengan cikar.

Penggunaan kemudi balansir pada kapal-kapal adalah untuk mengurangi pemakaian tenaga mesin kemudi yang disebabkan bergesernya pusat tekanan melintang kearah dekat poros putar kemudi. Pada kemudi balansir penuh, pusat tekanan melintang tepat pada poros putar kemudi sehingga tenaga yang diperlukan untuk memutar kemudi cukup kecil. Hal tersebut akan berlainan dengan pemakaian kemudi biasa, sebab untuk menggerakkan daun kemudi dibutuhkan tenaga yang cukup besar.

2.2 Perubahan Kemudi Terhadap Perubahan Kapal

Menurut Adlin et al (2012), Kemudi adalah bagian kapal yang memegang peran sangat penting dalam pelayaran sebuah kapal. Bahkan ikut menentukan faktor keselamatan sebuah kapal. Sehubungan dengan peranan kemudi tersebut, SOLAS 74 melalui Peraturan 29 Bagian B, BAB II -1 mengenai Perangkat kemudi (Resolusi A.210 (VII)) menyebutkan sebagai berikut :

1). Bagi kapal penumpang dan kapal barang

Kapal-kapal harus dilengkapi dengan perangkat kemudi induk (utama) dan perangkat kemudi bantu yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Perangkat kemudi utama harus berkekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal pada kecepatan ekonomis maksimum, demikian untuk dipergunakan mengemudikan kapal mundur tidak mengalami kerusakan.

Perangkat kemudi bantu harus mempunyai kekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal dan dapat dipakai segera dalam keadaan darurat.

Kedudukan kemudi yang tepat pada kapal tenaga harus terlihat distasiun pengemudi utama (kamar kemudi anjungan).

2) Hanya bagi kapal penumpang

Perangkat kemudi induk harus mampu memutar daun kemudi dari kedudukan 35 di satu sisi sampai kedudukan 35 disisi lain dalam waktu 28 detik selagi kapal berjalan maju dengan kecepatan ekonomis maksimum.

Perangkat kemudi bantu dapat digerakan dengan tenaga dimana Pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi celaga berukuran lebih 9 (228,6 mm).

Sarana yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Pemerintah harus dilengkapkan untuk memungkinkan penyampaian aba-aba dari anjungan kestasiun pengemudian pengganti.

3) Hanya untuk kapal barang

Perangkat kemudi bantu harus digerakan dengan tenaga dimana Pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi celaga berukuran lebih dari 14 (355 mm).

Penataan kemudi ikut menentukan faktor keselamatan kapal sehingga memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh SOLAS (Safety of Life at Sea) yaitu :

1) Dengan mesin kecepatan penuh waktu mengubah kedudukan kemudi cikar kiri dan kanan atau sebaliknya harus tidak lebih dari 28.

2) Kapal harus dilengkapi dengan penataan kemudi darurat, dan waktu yang diperlukan untuk mengubah kedudukan dari 20 kanan ke 20 kiri atau sebaliknya, tidak lebih dari 60 detik, dengan kecepatan mesin setengah atau minimal 7 knots,

3) Luas permukaan daun kemudi adalah 2 % dari luas bidang simetri kapal.

Kerja kemudi ketika kapal sedang maju dan mesin dimundurkan adalah sebagai berikut :

1. Kemudi tengah-tengah

Kemudi tengah-tengah digunakan untuk mengolah gerak ditempat yang sempit juga ketika kita ingin memberhentikan kapal untuk mencegah pelanggaran. Bila mesin bekerja mundur maka air baling-baling akan didorong kemuka dan terjadilah pengaliran air ke baling-baling. Gerak dari air yang mengalir ini juga disebut arus isian dan dalam hal ini umumnya mengalir kedepan. Pada posisi kemudi cikar maka arus isian ini akan menekan bagian belakang daun kemudi sehingga arus isian ini bila kapal sedang melaju akan berlawanan kerjanya dengan arah kerja kemudi. Bila kapal sedang melaju dan mesin digerakkan mundur maka arus isian tidak akan berpengaruh selama kemudi berada diposisi tengah-tengah. Secara pasti dapat dikatakan bahwa dalam hal ini haluan kapal akan lari kekanan. Jadi jika kapal sedang maju penuh dan mesin digerakkan mundur sedangkan kemudi berada di posisi tengah-tengah maka akan berpindah ke sebelah kanan dari haluan mula-mula.

1. Kemudi dicikar kekanan

Ketika kapal yang sedang melaju, mesin digerakkan mundur penuh dan segera setelah itu kemudi dicikar kekanan maka haluan kapal akan bergerak kekanan mula-mula yang disebabkan oleh pengaruh gaya baling-baling dan oleh air yang ketika kapal sedang melaju masih mempengaruhi kemudi. Akan tetapi segera setelah itu gerak ini akan dilawan oleh arus isian karena kapal mundur. Arus isian ini akan mengenai bagian belakang dari kemudi. Akibatnya kapal berputar kekanan dan akan menjadi lebih pelan dan akhirnya berhenti, dan mulailah haluan berputar kekiri. Kapal pada waktu mundur akan berada di garis haluan dan ketika kapal sudah berhenti maka haluan akan berputar sedikit kekiri.

1. Kemudi dicikar kekiri

Ketika kapal yang sedang melaju mesin digerakkan mundur penuh dan kemudi diputar cikar kiri maka mula-mula haluan kapal akan berputar secara pelan kekiri karena kapal masih ada kekuatan majunya akan tetapi tidak jauh lari kekirinya. Setelah itu haluan kapal akan berputar kekanan dan jika kapal berhenti akan berada di posisi sebelah kanan dari arah haluan mula-mula. Lebih-lebih bila kapal maju pelan-pelan makan pengaruh kapal dimana haluan akan lari kekanan bila kemudi dicikar kekiri dan mesin mundur penuh akan kelihatan jelas sekali. Sifat ini banyak dipakai untuk menyandarkan kapal pada sebelah kanan bila sedang mendekati dermaga. Melihat contoh-contoh diatas ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kerja dari kemudi pada waktu kapal mundur tergantung terutama dari gerak baling-baling dan tidak pada kemudi kapal.