26
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2014:8) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, 2. Diukur dalam satuan uang, 3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi, 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Menurut Amin Widjaja Tunggal (2014:8) biaya merupakan nilai moneter yang sekarang dan sumber ekonomi yang dikorbankan atau yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa. Menurut Purwanti dan Prawironegoro (2013:19) biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang. Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:7) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, dan George Foster yang diterjemahkan oleh P. A. Lestari (2012:35) mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2009:30) biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat.

2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Biaya

2.1.1 Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi (2014:8) mendefinisikan biaya sebagai berikut:

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam

satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu. 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas:

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,

2. Diukur dalam satuan uang,

3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi,

4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2014:8) biaya merupakan nilai moneter

yang sekarang dan sumber ekonomi yang dikorbankan atau yang harus dikorbankan

untuk memperoleh barang dan jasa.

Menurut Purwanti dan Prawironegoro (2013:19) biaya adalah kas dan setara

kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang

diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang.

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:7) mendefinisikan biaya sebagai

berikut:

Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu

biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Biaya atau cost adalah

pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Beban atau expense

adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis.

Menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, dan George Foster yang

diterjemahkan oleh P. A. Lestari (2012:35) mendefinisikan biaya (cost) sebagai

sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2009:30) biaya

adalah suatu nilai tukar, pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk

menjamin perolehan manfaat.

Page 2: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

12

Menurut Supriyono (2011:14) biaya dalam arti cost (harga pokok) adalah

“jumlah yang dapat diukur satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa

yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi)

maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi).

Ony Widilestariningtyas, Sonny W.F, Sri Dewi Anggadini (2012:10)

mengemukakan bahwa biaya adalah “biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran,

pengorbanan untuk memperoleh manfaat”.

Mursyidi (2010:14) mengemukakan biaya adalah suatu pengorbanan yang

dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat

dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.

Samryn (2012:26) mengemukakan bahwa biaya adalah pengorbanan manfaat

ekonomis untuk memperoleh jasa yang tidak dikapitalisir nilainya.

Berdasarkan beberapa uraian pengertian biaya diatas, dapat disimpulkan

bahwa biaya adalah suatu nilai tukar atau sumber daya yang dikorbankan atau

dikeluarkan dalam bentuk satuan uang untuk mendapatkan barang dan jasa yang

dapat memberikan manfaat saat kini atau masa depan untuk tercapainya suatu tujuan

tertentu.

2.1.2 Objek Biaya

Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective) menurut Bastian Bustami dan

Nurlela (2013:8) adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau

diukur.

Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya adalah:

1. Produk

2. Produksi

3. Departemen

4. Divisi

5. Batch dari unit-unit sejenis

6. Lini produk

7. Kontrak

8. Pesanan pelanggan

9. Proyek

10. Proses

11. Tujuan strategis

Page 3: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

13

Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan

seberapa objektif biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran

biaya yang dihasilkan.

2.1.3 Penelusuran Biaya ke Objek Biaya

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:8) pengukuran biaya tergantung

kepada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuri biaya

ke objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan biaya tidak

langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke

sasaran biaya atau objek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat

ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Contoh:

1. Jika objek biaya yang digunakan adalah produksi, maka biaya bahan langsung

dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya langsung, sedangkan biaya

overhead merupakan biaya tidak langsung.

2. Jika objek biaya yang digunakan adalah produk, maka setiap bahan yang

menyusun produk tersebut serta biaya paten dan royalti merupakan biaya

langsung. Demikian juga dengan tenaga kerja langsung yang merubah bahan

baku menjadi produk jadi juga merupakan biaya langsung. Biaya tidak langsung

seperti asuransi, sewa pabrik dan lain sebagainya yang tidak dapat ditelusuri

secara langsung ke produk.

3. Jika objek biaya yang digunakan adalah batch, maka biaya persiapan (setup

cost) merupakan biaya langsung karena biaya ini dapat dialokasikan secara

arbitrer (dialokasikan secara tidak jelas) kesetiap unit produk.

2.1.4 Klasifikasi Biaya

Menurut William K. Carter (2009:40) klasifikasi biaya sangat penting untuk

membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya.

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:12) klasifikasi biaya atau

penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas

keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih

ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting.

Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan:

1. Produk

2. Volume produksi

Page 4: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

14

3. Departemen dan pusat biaya

4. Periode akuntansi

5. Pengambilan keputusan

2.1.4.1 Biaya Dalam Hubungannya dengan Produk

Biaya dalam hubungannya dengan produk dapat dikelompokan menjadi biaya

produksi dan biaya non produksi.

1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri

dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya

produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat

dihubungkan dengan suatu produk dimana biaya ini merupakan bagian dari

persediaan.

a. Biaya Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada

produk selesai.

Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu dalam pembuatan mebel, kain

dalam pembuatan pakaian, karet dalam pembuatan ban, tepung dalam

pembuatan kue, minyak mentah dalam pembuatan bensin, kulit dalam

pembuatan sepatu, dan lain-lain.

b. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah

atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri

secara langsung kepada produk selesai.

Contoh dari tenaga kerja langsung adalah upah tukang serut dan potong kayu

dalam pembuatan mebel, tukang jahit, bordir, pembuatan pola dalam

pembuatan pakaian, operator mesin jika menggunakan mesin, dan lain-lain.

c. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga

kerja langsung, tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk

selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk

selesai.

Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi elemen:

Page 5: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

15

i. Bahan Tidak Langsung (Bahan Pembantu atau Penolong)

Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian

produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat

ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.

Contohnya amplas, pola kertas, oli dan minyak pelumas, paku, sekrup,

mur, dan lain-lain.

ii. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam

pengolahan produk selesai tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada

produk selesai.

Contohnya gaji satpam pabrik, gaji pengawas pabrik, pekerja bagian

pemeliharaan, penyimpanan dokumen pabrik, gaji operator telepon pabrik,

pegawai pabrik, pegawai bagian gudang pabrik, pegawai yang menangani

barang, dan lain-lain.

iii. Biaya Tidak Langsung Lainnya

Biaya tidak langsung lain adalah biaya selain bahan tidak langsung dan

tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk

selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.

Contohnya pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, air dan telepon

pabrik, sewa pabrik, asuransi pabrik, penyusutan pabrik, peralatan pabrik,

pemeliharaan mesin dan pabrik, gaji akuntan pabrik, reparasi mesin dan

peralatan pabrik, dan lain-lain.

2. Biaya Non Produksi

Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses

produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya operasi.

Biaya komersial atau operasi ini juga digolongkan sebagai biaya periode yaitu biaya-

biaya yang dapat dihubungkan dengan interval waktu. Biaya ini dapat dikelompokan

menjadi elemen:

a. Beban Pemasaran

Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan apabila

produk selesai dan siap dipasarkan ke tangan konsumen.

Contohnya beban iklan, promosi, komisi penjualan, pengiriman barang,

sampel barang gratis, biaya telepon, biaya alat tulis, gaji bagian penjualan,

biaya penjualan, dan lain-lain.

Page 6: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

16

b. Beban Administrasi

Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan

kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan perusahaan

secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Contohnya gaji administrasi kantor, sewa kantor, penyusutan kantor, biaya

piutang tak tertagih, biaya alat-alat tulis, biaya urusan kantor, dan lain-lain.

c. Beban Keuangan

Beban keuangan adalah biaya-biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi

keuangan. Contohnya beban bunga.

2.1.4.2 Biaya Dalam Hubungannya dengan Volume Produksi

Biaya dalam hubungannya dengan volume biaya atau perilaku biaya dapat

dikelompokkan menjadi elemen:

1. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume

produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap.

Contohnya perlengkapan, bahan bakar, peralatan kecil, kerusakan bahan, royalti,

upah lembur, biaya komunikasi, biaya pengiriman barang, biaya sumber tenaga,

dan lain-lain.

2. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang

relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah.

Contohnya gaji eksekutif produksi, pajak properti, gaji supervisor, asuransi

properti dan kewajiban, gaji satpam dan pegawai kebersihan, pemeliharaan dan

perbaikan gedung dan bangunan, sewa, dan lain-lain.

3. Biaya Semi

Biaya semi adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung

unsur variabel. Biaya semi ini dapat dikelompokkan dalam dua elemen biaya,

yaitu:

a. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan

memperlihatkan karakter tetap dan variabel.

Contohnya biaya listrik, telepon dan air, bensin, perlengkapan, asuransi jiwa,

pajak penghasilan, dan lain-lain.

Page 7: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

17

b. Biaya Semi Tetap

Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah dan volume secara bertahap.

Contohnya gaji penyelia.

2.1.4.3 Biaya Dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi

Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen dengan

berbagai nama seperti departemen, kelompok biaya, pusat biaya, unit kerja yang

dapat digunakan dalam mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung departemen

dan biaya tidak langsung departemen.

1. Biaya Langsung Departemen

Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung

ke departemen bersangkutan.

Contohnya gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen bersangkutan

merupakan biaya langsung bagi departemen.

2. Biaya Tidak Langsung Departemen

Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara

langsung ke departemen bersangkutan.

Contohnya biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang

manfaatnya digunakan secara bersama oleh masing-masing departemen, oleh

karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen.

2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi

Dalam hubungannya dengan periode waktu biaya dapat dikelompokkan

menjadi biaya pengeluaran modal dan biaya pengeluaran pendapatan.

1. Biaya Pengeluaran Modal

Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan

manfaat dimasa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan

sebagai aktiva.

Contohnya pembelian mesin dan peralatan.

2. Biaya Pengeluaran Pendapatan

Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya yang memberikan manfaat untuk

periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.

Contohnya mesin atau peralatan yang dibeli apabila dikonsumsi akan kehilangan

kegunaan dan akan menimbulkan penyusutan.

Page 8: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

18

Penyusutan ini disebut sebagai pengeluaran pendapatan yang akan dilaporkan

sebagai beban.

2.1.4.5 Biaya Dalam Hubungannya dengan Pengambilan Keputusan

Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi

biaya relevan dan biaya tidak relevan.

1. Biaya Relevan

Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa

alternatif yang berbeda. Biaya relevan terdiri dari:

a. Biaya Diferensial

Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam

beberapa alternatif pilihan. Biaya diferensial disebut juga dengan biaya

marginal atau biaya incremental.

b. Biaya Kesempatan

Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu

alternatif.

c. Biaya Tersamar

Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi

tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Contohnya biaya bunga.

d. Biaya Nyata

Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu

alternatif. Contohnya biaya yang dikeluarkan akibat memilih jika menerima

pesanan dari luar.

e. Biaya Yang Dapat di Lacak

Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada produk

selesai. Contohnya biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

2. Biaya Tidak Relevan

Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi

keputusan apa pun. Biaya tidak relevan dapat dikelompokkan menjadi elemen:

a. Biaya Masa Lalu

Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi

tidak mempengaruhi keputusan apa pun. Contohnya pembelian mesin.

b. Biaya Terbenam

Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali.

Page 9: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

19

Contohnya kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan

penyusutan bangunan.

2.2 Harga Pokok Produksi

2.2.1 Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2014:10) harga pokok produksi atau disebut harga pokok

adalah pengobanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah

terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh penghasilan.

Bastian Bustami dan Nurlela (2013:49) mendefinisikan harga pokok produksi

sebagai berikut:

Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan

produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir.

Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan

produk dalam proses awal dan akhir”.

Menurut Hansen dan Mowen (2009:60) mengemukakan bahwa harga pokok

produksi (cost of good manufactured) mencerminkan total biaya barang yang

diselesaikan selama periode berjalan.

Dunia dan Abdullah (2012:24) mengemukakan bahwa harga pokok produksi

adalah biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan manufaktur. Biaya

produksi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bahan langsung (direct material), tenaga

kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead).

Berdasarkan uraian pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa harga pokok

produksi adalah seluruh biaya yang dikorbankan atau dikeluarkan yang diukur dalam

satuan uang untuk proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi yang siap

untuk dijual yang terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik.

2.2.2 Fungsi Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Harga Pokok Sebagai Penetapan Harga Jual

Harga pokok merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh perusahaan

karena harga pokok dapat memberikan pengaruh terhadap penentuan harga jual

produk tertentu.

Page 10: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

20

2. Harga Pokok Sebagai Dasar Penetapan Laba

Apabila perusahaan telah membuat perhitungan harga pokok maka perusahaan

dapat menetapkan laba yang diharapkan yang akan mempengaruhi tingkat harga

jual suatu produk tertentu.

3. Harga Pokok Sebagai Dasar Penilaian Efisiensi

Harga pokok dapat dijadikan dasar untuk mengontrol pemakaian bahan, upah

dan biaya produksi tidak langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan

harga pokok standar terlebih dahulu dan kemudian membandingkan dengan

harga pokok yang aktual atau yang sebenarnya terjadi. Apakah terdapat selisih

antara perhitungan kedua harga pokok tersebut, apabila ada selisih negatif berarti

proses produksi yang dilaksanakan belum efisien dan perusahaan perlu

mengetahui penyebab terjadinya selisih tersebut, sehingga dapat diambil

tindakan koreksi untuk memperbaiki kesalahan tersebut sedangkan bila ada

selisih positif maka perlu ditelusuri terlebih lanjut atas selisih tersebut apakah

karena perusahaan telah menjalankan proses produksi secara efisien atau

perhitungan harga pokok standar yang kurang tepat.

4. Harga Pokok Sebagai Dasar Pengambilan Berbagai Keputusan Manajemen

Harga pokok merupakan suatu pedoman penting sekaligus sebagai suatu dasar

untuk pengambilan keputusan khususnya perusahaan, misalnya:

a. Menetapkan perubahan harga penjualan.

b. Menetapkan penyesuaian proses produksi.

c. Menetapkan strategi persaingan di pasaran luas.

d. Merencanakan ekspansi perusahaan.

e. Pengambilan keputusan-keputusan khusus manajemen, seperti apakah akan

membeli atau membuat sendiri suatu suku cadang, apakah menerima suatu

pesanan khusus dengan harga khusus atau tidak.

2.2.3 Unsur-unsur Harga Pokok Produksi

Menurut Carter dan Usry (2009), unsur-unsur harga pokok produksi terdiri

atas:

1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Cost)

Biaya bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian

integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan

biaya produk.

Page 11: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

21

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)

Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan

baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke

produk tertentu.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Biaya overhead pabrik disebut juga overhead manufacture, beban manufaktur

atau beban pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri

secara langsung ke output tertentu.

2.2.4 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Dalam perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan biasanya memakai

metode tradisional, komponen-komponen harga pokok produk atau jasa terdiri dari

biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead baik

yang bersifat tetap atau variabel. Activity Based Costing muncul pada awal tahun

1987, metode perhitungan harga pokok produksi ini muncul sebagai respon terhadap

tekanan kompetitif yang terkena ketidakakuratan dalam metode tradisional.

Saat ini kedua metode tersebut yang digunakan dalam perusahaan untuk

perhitungan harga pokok produksi, yaitu metode tradisional (full costing dan variable

costing) dan metode Activity Based Costing (ABC).

Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang

membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel.

Biaya produksi yang diperhitungkan adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel.

Metode variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi

yang menghitung biaya produksi yang berperilaku variabel saja. Biaya produksi yang

diperhitungkan adalah hanya terdiri dari biaya produksi variabel, yaitu biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya variabel

adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan jumlah kegiatan (volume)

atau unit produksi atau jumlah unit penjualan yang berkaitan dengan biaya tersebut.

2.3 Metode Tradisional

2.3.1 Pengertian Metode Tradisional

Menurut Garrison, Noreen, Brewer yang diterjemahkan oleh Kartika Dewi

(2013:442) dalam akuntansi tradisional semua biaya dibebankan ke produk bahkan

Page 12: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

22

biaya produksi yang tidak disebabkan oleh produk.

Menurut Horngren dan Harrison (2007:509) sistem biaya tradisional

mengalokasikan semua overhead manufaktur secara tradisional berdasarkan satu

tingkat organisasi

Menurut Hansen & Mowen yang diterjemahkan oleh Deny Arnos Kwary dan

Dewi Fitriasari (2009:162) biaya tradisional adalah perhitungan biaya produk dengan

membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada

produk dan biaya overhead dibebankan dengan menggunakan penggerak aktivitas

unit. Penggerak aktivitas unit adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan

dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode tradisional adalah

perhitungan biaya produk atau harga pokok produksi yang membebankan biaya

overhead berdasarkan unit atau volume yang diproduksi.

2.3.2 Mekanisme Perhitungan Biaya dengan Metode Tradisional

Perhitungan biaya dengan menggunakan metode tradisional yaitu hanya

dengan membebankan biaya produksi pada produk. Pembebanan biaya utama ke

produk tidak memiliki kesulitan, tetapi sebaliknya biaya overhead memiliki

masalah dalam pembebanan biaya keproduk, karena hubungan antara masukan dan

keluaran tidak dapat diperhatikan secara fisik.

Dalam metode tradisional, untuk membebankan biaya ke produk digunakan

penggerak aktifitas tingkat unit (unit level activity drivers), hal ini disebabkan karena

merupakan faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit

yang diproduksi. Contoh penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan untuk

membebankan overhead antara lain adalah unit yang diproduksi, jam tenaga kerja

langsung, jam mesin dan bahan baku langsung.

Setelah mengidentifikasi penggerak biaya (cost driver) tingkat unit, lalu

menetapkan tingkat keluaran aktivitas yang diukur oleh penggerak tersebut, yaitu

apakah berdasarkan aktivitas aktual yang diharapkan (expected activity level) dan

aktivitas normal (normal activity level). Expected activity level adalah output

aktivitas yang diharapkan dicapai oleh perusahaan pada tahun yang akan datang,

sedangkan normal activity level adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan

pengalaman perusahaan dalam jangka panjang. Aktivitas normal mempunyai

keunggulan berupa penggunaan tingkat aktivitas yang sama dari tahun ketahun,

Page 13: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

23

sehingga pembebanan overhead ke produk tidak begitu berfluktuasi. Pembebanan

overhead pada metode tradisional dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Tarif Pabrik Menyeluruh

Pembebanan overhead ke produk secara tradisional dapat menggunakan tarif

pabrik menyeluruh. Dengan menggunakan tarif ini, biaya overhead pertama

sekali diakumulasi dalam kelompok besar pabrik secara menyeluruh. Overhead

dibebankan pada kelompok hanya dengan menjumlahkan semua biaya overhead

yang diharapkan terjadi di pabrik selama setahun. Semua biaya overhead adalah

untuk pabrik, maka pembebanan kepada kelompok dilakukan sangat akurat.

Tahap selanjutnya menghitung tarif pabrik menyeluruh dengan menggunakan

satu penggerak tingkat unit, biasanya adalah jam tenaga kerja langsung atau jam

mesin.

2. Tarif Departemental

Dasar pemikiran tarif departemental ini adalah untuk menghindari pembebanan

rata-rata seperti yang digunakan pada tarif pabrik menyeluruh. Tarif

departemental berasumsi bahwa beberapa departemen mungkin lebih intensif

apabila overhead dibandingkan dengan yang lain, sehingga produk yang

menghabiskan waktu lebih banyak pada departemen akan dibebankan overhead

yang lebih besar dari yang menghabiskan waktu yang lebih sedikit.

2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Tradisional

Dalam setiap metode pasti memiliki kelemahan dan kelebihan dalam

perhitungan. Kelebihan dari metode tradisional adalah proses perhitungan lebih

mudah dan tidak rumit karena hanya mempertimbangkan variabel utama yaitu

volume produksi, tenaga kerja langsung, bahan baku lansung, jam mesin. Selain itu

kelebihan metode tradisional adalah tidak membutuhkan seseorang yang memiliki

keahlian khusus dalam perhitungan.

Kelemahan metode tradisional menurut Rudianto (2013:159) adalah:

1. Sistem akuntansi biaya tradisional terlalu menekankan pada tujuan penentuan

harga pokok produk yang dijual. Akibatnya, sistem ini hanya menyediakan

informasi yang relatif sangat sedikit untuk mencapai keunggulan dalam

persaingan global.

2. Berkaitan dengan biaya overhead, sistem akuntansi biaya tradisional terlalu

memusatkan pada distribusi dan alokasi biaya overhead ketimbang berusaha keras

Page 14: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

24

mengurangi pemborosan dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai

tambah.

3. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak mencerminkan sebab akibat biaya karena

sering kali beranggapan bahwa biaya ditimbulkan oleh faktor tunggal, seperti

volume produk atau jam kerja langsung.

4. Sistem akuntansi biaya tradisional sering kali menghasilkan informasi biaya yang

terdistorsi sehingga mengakibatkan pembuatan keputusan yang justru

menimbulkan konflik dengan keunggulan perusahaan.

5. Sistem akuntansi biaya tradisional menggolongkan biaya langsung dan tidak

langsung serta biaya tetap dan biaya variabel hanya berdasarkan faktor penyebab

tunggal, yaitu volume produk. Padahal dalam lingkungan teknologi maju, metode

penggolongan tersebut menjadi kabur karena biaya dipengaruhi oleh berbagai

aktivitas.

6. Sistem akuntansi biaya tradisional menggolongkan suatu perusahaan ke dalam

pusat-pusat pertanggungjawaban yang kaku dan terlalu menekankan kinerja

jangka pendek.

7. Sistem akuntansi biaya tradisional memusatkan perhatian pada perhitungan selisih

biaya pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan dengan

menggunakan standar tertentu.

8. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak banyak memerlukan alat-alat dan teknik-

teknik yang canggih dalam sistem informasi dibandingkan pada lingkungan

teknologi maju.

9. Sistem akuntansi biaya tradisional kurang menekankan pentingnya daur hidup

produk. Hal ini dibuktikan dengan perlakuan akuntansi biaya tradisional terhadap

biaya aktivitas. Biaya-biaya tersebut diperlakukan sebagai biaya periode sehingga

menyebabkan terjadinya distorsi harga pokok produk.

Dalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara

arbitrer kepada harga pokok produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk

yang tidak akurat atau terjadinya distorsi penentuan harga pokok produk per unit

sehingga tidak bisa diandalkan dalam mengukur efisiensi dan produktivitas.

Penentuan harga pokok per unit yang lebih akurat penting bagi manajemen

sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Agar tidak terjadi distorsi penentuan

harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi penggunaan sistem

penentuan harga pokok (costing) berbasis aktivitas (ABC).

Page 15: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

25

2.4 Metode Activity Based Costing (ABC)

2.4.1 Pengertian Metode Activity Based Costing (ABC)

Menurut Garrison, Noreen, Brewer (2013:342) metode ABC adalah metode

costing yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk

pembuatan keputusan strategis dan keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan

biaya tetap.

Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel (2010:948) “Activity Based Costing is a

cost accounting system that focuses on the activities performed in manufacturing a

specific product”. Yang berarti Activity Based Costing adalah suatu metode dalam

akuntansi biaya yang berfokus pada aktivitas yang dilakukan dalam proses

manufaktur dari suatu produk.

Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2009:496) metode

ABC adalah suatu sistem perhitungan biaya dimana tempat penampungan biaya

overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang

memasukkan satu atau lebih faktor yang berkaitan dengan volume (non-volume-

related factor)”.

Menurut Horngren dan Harrison (2007:507) kalkulasi biaya berdasarkan

aktivitas (Activity Based Costing) berfokus pada aktivitas. Biaya aktivitas tersebut

menjadi building block untuk mengukur biaya produk dan jasa.

Menurut Rudianto (2013:160) Activity Based Costing (ABC) adalah

pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa

berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas.

Menurut Krismiaji dan Aryani (2011:110) ABC sistem adalah merupakan

sebuah sistem yang pertama kali menelusur biaya ke aktivitas yang menyebabkan

biaya tersebut dan membebankan biaya aktivitas kepada produk.

Menurut Blocher (2011:206) ABC merupakan pendekatan perhitungan biaya

yang membebankan biaya sumber daya ke objek biaya berdasarkan aktivitas yang

dilakukan untuk objek biaya.

Menurut Samryn (2012:156) ABC merupakan suatu metode yang membentuk

kumpulan biaya untuk tiap kegiatan utama dalam suatu organisasi melalui dua tahap.

Tahap pertama meliputi identifikasi pusat-pusat aktivitas sebagai cost driver, dan

yang kedua mengalokasikan biaya overhead pada setiap aktivitas.

Berdasarkan beberapa uraian diatas mengenai pengertian metode Activity

Based Costing, dapat disimpulkan bahwa metode Activity Based Costing adalah

Page 16: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

26

metode dalam perhitungan biaya dalam proses produksi berdasarkan aktivitas

perusahaan dengan mengalokasikan biaya overhead pada setiap masing-masing

aktivitas.

ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan

aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang

bersangkutan. Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan

informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam

berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat.

2.4.2 Klasifikasi Aktivitas

Dalam Activity Based Costing dasar yang digunakan untuk mengalokasikan

biaya overhead disebut penggerak atau pemicu biaya (cost driver). Pemicu aktivitas

(activity driver) adalah suatu dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari

suatu aktivitas ke produk, pelanggan atau objek biaya lainnya. Terdapat 4 tingkatan

aktivitas pada metode Activity Based Costing yaitu:

1. Tingkat Unit (Unit Level)

Adalah biaya yang akan meningkat ketika suatu unit diproduksi. Biaya ini

merupakan biaya yang dapat dengan akurat dibebankan secara proporsional

terhadap volume.

2. Tingkat Batch (Batch Level)

Adalah biaya yang disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi dan dijual.

Besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah batch produk yang

diproduksi. Contoh dari biaya tingkat batch mencakup biaya persiapan dan

sebagian besar dan sebagian besar dari biaya penanganan bahan baku. Jika bahan

baku dipesan dari pemasok untuk batch tertentu, maka sebagian besar dari biaya

pembelian, penerimaan merupakan biaya tingkat batch.

3. Tingkat Produk (Product Level)

Adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung berbagai produk atau jasa

yang diproduksi atau dihasilkan oleh suatu perusahaan. Aktivitas ini

mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk atau memungkinkan

produk diproduksi atau dijual. Aktivitas ini dapat diketahui pada produk yang

dihasilkan. Biaya tersebut tidak harus dipengaruhi oleh produksi dan penjualan

dari suatu batch atau satu unit. Contohnya biaya desain produk, biaya

pengembangan produk, biaya teknik produksi.

Page 17: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

27

4. Tingkat Fasilitas (Facility Level)

Adalah aktivitas penopang, meliputi aktivitas untuk menopang proses yang secara

umum diperlukan untuk menyediakan fasilitas atau kapasitas secara bersama oleh

berbagai jenis produk yang berbeda. Contonya biaya tingkat fasilitas mencakup

sewa, penyusutan, pajak, pemeliharaan bangunan, keamanan.

2.4.3 Kelemahan dan Kelebihan Metode Activity Based Costing (ABC)

Dalam setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan dalam perhitungan.

Kelemahan metode Activity Based Costing adalah sebagai berikut:

1. Activity Based Costing mempunyai batas dalam pengambilan keputusan jangka

pendek karena memperlakukan semua biaya secara variabel.

2. Activity Based Costing membutuhkan usaha tambahan untuk mengumpulkan

data yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelaporan eksternal.

Menurut Charter dan Usry (2009) Activity Based Costing menunjukkan

berapa banyak suatu produk bervolume rendah merupakan produk yang merugi,

maka kerugian tersebut tidak dapat dihilangkan seluruhnya dengan cara

menghentikan produksi tersebut, karena beberapa biaya yang dibebankan ke produk

tersebut tidak dapat dihindarkan.

Adapun keunggulan dari metode Activity Based Costing, diantaranya:

Menurut Blocher (2011:212) mengemukakan manfaat dari metode Activity

Based Costing, yaitu:

1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik, karena metode ABC menyajikan

informasi yang lebih akurat dan informatif.

2. Pengambilan keputusan yang lebih baik, karena metode ABC menyajikan

perhitungan yang lebih akurat mengenai biaya yang dipicu oleh aktivitas,

membantu manajer untuk meningkatkan nilai produk dan proses dengan

membuat keputusan yang lebih baik mengenai desain produk, keputusan yang

lebih baik mengenai dukungan bagi pelanggan serta mendorong proyek-proyek

yang meningkatkan nilai.

3. Perbaikan proses, metode ABC menyediakan informasi untuk mengidentifikasi

bidang-bidang dimana perbaikan proses dibutuhkan.

4. Estimasi biaya. Meningkatkan biaya produk yang mengarah pada estimasi biaya

pesanan yang lebih baik untuk keputusan penetapan harga, anggaran dan

perencanaan.

Page 18: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

28

5. Biaya dari kapasitas yang tidak digunakan. Metode ABC menyediakan informasi

yang lebih baik untuk mengidentifikasi biaya dari kapasitas yang tidak

digunakan dan mempertahankan akuntansi secara terpisah untuk biaya tersebut.

Menurut Samryn (2012:161) keuntungan dari penggunaan akuntansi ABC

adalah memungkinkan perhitungan biaya yang lebih akurat karena dalam

implementasinya akuntansi ABC:

1. Mempunyai banyak elemen biaya yang digunakan untuk mengumpulkan

biaya overhead.

2. Mengubah dasar yang digunakan untuk membebankan biaya overhead

kepada produk menjadikan hampir setiap biaya dapat ditelusuri hubungannya

dengan produk atau jasa yang diberikan. Atau minimal menjadi biaya langsung

yang dapat ditelusuri hubungannya dengan obyek yang dibiayai.

3. Dengan system ini biaya overhead yang dalam akuntansi konvensional

dikelompokkan sebagai biaya tetap dalam akuntansi ABC bisa diperlakukan

sebagai biaya variabel.

4. Mengubah persepsi para manajer tentang biaya overhead sehingga

menjadikan tiap aktivitas dapat diikuti hubungannya dengan tiap produk.

Dari uraian diatas mengenai kelemahan dan kelebihan metode Activity Based

Costing, dapat disimpulkan bahwa perhitungan metode Activity Based Costing dapat

dikatakan lebih tepat dan akurat dibandingkan dengan metode tradisional. Hal ini

disebabkan karena dalam perhitungan, metode Activity Based Costing tidak

membebankan seluruh biaya setiap aktivitas dalam biaya overhead.

2.4.4 Konsep Dasar dan Syarat Penerapan Metode Activity Based Costing

(ABC)

Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus

pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa.

Activity Based Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber

daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas

adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver)

yakni, bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi.

Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya. Dalam sistem ABC, biaya

ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke produk. Sistem ABC mengasumsikan bahwa

aktivitas-aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya produk.

Page 19: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

29

Dalam penerapannya, penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem

ABC menyaratkan tiga hal:

1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi

Sistem ABC mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi beberapa macam

produk atau lini produk yang diproses dengan menggunakan fasilitas yang

sama. Kondisi yang demikian tentunya akan menimbulkan masalah dalam

membebankan biaya ke masing-masing produk.

2. Tingkat persaingan industri yang tinggi

Yaitu terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang sama atau

sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang sejenis tersebut maka

perusahaan akan semakin meningkatkan persaingan untuk memperbesar

pasarnya. Semakin besar tingkat persaingan maka semakin penting peran

informasi tentang harga pokok dalam mendukung pengambilan keputusan

manajemen.

3. Biaya pengukuran yang rendah

Yaitu bahwa biaya yang digunakan sistem ABC untuk menghasilkan informasi

biaya yang akurat harus lebih rendah dibandingkan dengan manfaat yang

diperoleh.

Menurut Rudianto (2013:160) terdapat dua hal yang menjadi dasar

penyusunan metode ABC. Kedua hal tersebut merupakan alasan yang penting dalam

penerapan metode ABC, yaitu:

1. Biaya memiliki penyebab

Biaya ada penyebab nya dan penyebab biaya adalah aktivitas. Dengan demikian,

pemahaman yang mendalam tentang aktivitas yang menyebabkan timbulnya

biaya akan menempatkan personil perusahaan pada posisi dapat mempengaruhi

biaya.

ABC sistem berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya menyediakan

kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan

timbulnya aktivitas biaya.

2. Penyebab biaya dapat dikelola

Penyebab terjadinya biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola. Melalui pengelolaan

terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya biaya, personil perusahaan

dapat mempengaruhi biaya. Pengelolaan terhadap aktivitas memerlukan

berbagai informasi tentang aktivitas.

Page 20: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

30

2.4.5 Langkah-langkah Perhitungan Biaya dengan Metode Activity Based

Costing (ABC)

Menurut Garrison (2013) tahapan dalam menerapkan perhitungan biaya

dengan metode Activity Based Costing adalah:

1. Prosedur Tahap Pertama (First-stage Allocation)

Pada tahap ini dilakukan proses pembebanan biaya overhead ke kelompok biaya

aktivitas. Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah:

a. Mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas.

Tahap pertama dalam menerapkan metode Activity Based Costing adalah

mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas perusahaan dalam melakukan proses

produksi dari awal hingga produk jadi.

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data dan informasi dengan pihak

yang terkait dengan cara wawancara atau observasi. Hal ini dilakukan agar

data dan informasi yang didapat akurat dan relevan karena didapatkan dari

pihak perusahaan yang terkait dengan proses produksi.

b. Mengalokasikan biaya ke kelompok biaya aktivitas.

Pada tahap ini dilakukan pengelompokan biaya kedalam kelompok biaya

yang ditentukan berdasarkan penggerak biaya (cost driver) yang paling sesuai

dengan aktivitas tersebut.Faktor penggerak biaya dapat berupa volume

produksi, jam tenaga kerja langsung, luas lantai, jam mesin, jumlah

pengiriman.

c. Mengelompokan biaya (cost pool) yang homogen

Pada tahap ini, aktivitas-aktivitas dikelompokan kedalam suatu kelompok

biaya yang sejenis. Pengelompokan biaya bertujuan untuk memudahkan

perhitungan biaya overhead pada setiap aktivitas.

d. Menghitung tarif aktivitas.

Pada tahap ini dilakukan perhitungan tarif aktivitas yang akan digunakan

untuk pembebanan biaya overhead ke produk dan pelanggan. Rumus yang

digunakan untuk menghitung tarif aktivitas adalah:

Pool Rate = Total Overhead Cost : Total Cost Driver

2. Prosedur Tahap Kedua (Second-stage Allocation)

Pada tahap ini dilakukan proses lanjutan dari tahap pertama dimana tarif

aktivitas yang telah dihitung digunakan untuk membebankan biaya ke produk

dan pelanggan. Langkah dalam tahap ini meliputi:

Page 21: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

31

a. Membebankan biaya overhead berdasarkan tarif aktivitas.

Pada tahapan ini dilakukan pembebanan biaya secara langsung ke objek

biaya dengan memperhitungkan tarif aktivitas dengan melihat kaitan dengan

unit penggerak yang telah diidentifikasikan pada tahap sebelumnya. Rumus

yang digunakan adalah:

Overhead yang dibebankan = Tarif aktivitas x Unit penggerak yang

dikonsumsi produk

b. Menyiapkan laporan manajemen

Pada tahap ini, setelah semua biaya produksi dihitung, maka disiapkan

laporan manajemen untuk memberikan informasi mengenai seluruh biaya

produksi dengan metode ABC.

2.5 Pembebanan Biaya Overhead pada Activity Based Costing

Pada Activity Based Costing meskipun pembebanan biaya-biaya overhead

pabrik dan produk juga menggunakan dua tahap seperti pada akuntansi biaya

tradisional, tetapi pusat biaya yang dipakai untuk pengumpulan biaya-biaya pada

tahap pertama dan dasar pembebanan dari pusat biaya kepada produk pada tahap

kedua sangat berbeda dengan akuntansi biaya tradisional.

Activity Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila

dibandingkan dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional.

Sebelum sampai pada prosedur pembebanan dua tahap dalam Activity Based Costing

perlu dipahami hal-hal sebagai berikut:

1. Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver

merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead.

Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan

menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya.

2. Rasio konsumsi adalah proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi

oleh setiap produk, dihitung dengan cara membagi jumlah aktivitas yang

dikonsumsi oleh suatu produk dengan jumlah keseluruhan aktivitas tersebut dari

semua jenis produk.

3. Homogeneous Cost Pool merupakan kumpulan biaya dari overhead yang

variasi biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja. Atau untuk

dapat disebut suatu kelompok biaya yang homogen, aktivitas-aktivitas overhead

Page 22: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

32

secara logis harus berhubungan dan mempunyai rasio konsumsi yang sama

untuk semua produk.

2.6 Cost Pool

Cost pool adalah kelompok biaya yang disebabkan oleh aktivitas yang sama

dengan satu dasar pembebanan (cost driver). Cost pool ini berisi aktivitas yang

biayanya memiliki hubungan yang kuat antara cost driver dengan biaya aktivitas.

Setiap cost pool menampung biaya-biaya dari transaksi-transaksi homogen. Semakin

banyak aktivitas dalam suatu kegiatan menyebabkan semakin bertambahnya biaya

dalam cost pool. Aktivitas yang ada dalam perusahaan dapat digabungkan menjadi

cost pool atau beberapa cost pool. Semakin tinggi tingkat kesamaan aktivitas yang

dilaksanakan dalam perusahaan, semakin sedikit cost pool yang dibutuhkan untuk

membebankan biaya-biaya tersebut. Sistem biaya yang menggunakan beberapa cost

pool akan lebih menjelaskan hubungan sebab akibat antara biaya yang timbul dengan

produk yang dihasilkan. Untuk membebankan biaya pada setiap cost pool digunakan

tarif tertentu yang dihitung dengan membagi biaya cost pool dengan cost driver.

2.7 Cost Driver

Menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, George Foster dalam buku

nya yang berjudul akuntansi biaya penekanan manajerial, pemicu biaya (cost driver)

adalah variabel, seperti tingkat aktivitas atau volume yang menjadi dasar timbulnya

biaya dalam rentang waktu tertentu. Artinya terdapat hubungan sebab-akibat antara

perubahan tingkat aktivitas atau volume dengan perubahan tingkat biaya total.

Sebagai contoh, jika biaya desain produk berubah sejalan dengan perubahan jumlah

komponen produk, jumlah komponen adalah pemicu biaya atas biaya desain produk.

Pemicu biaya dari suatu biaya variabel adalah tingkat aktivitas atau volume

yang perubahannya proporsional dengan perubahan biaya variabel. Sebagai contoh,

jumlah mobil yang dirakit merupakan pemicu biaya atas biaya setir. Jika pekerja

setup dibayar berdasarkan jam kerja, jumlah jam setup adalah pemicu biaya atas

biaya setup (variabel).

Menurut Rudianto (2013:160) pemicu biaya (cost driver) adalah faktor-faktor

yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang

dapat diukur yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari

aktivitas ke aktivitas lainnya, produk atau jasa.

Page 23: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

33

Landasan penting untuk menghitung biaya berdasarkan aktivitas adalah

dengan mengidentifikasi pemicu biaya atau cost driver untuk setiap aktivitas.

Pemahaman yang tidak tepat atas pemicu akan mengakibatkan ketidaktepatan pada

pengklasifikasian biaya, sehingga menimbulkan dampak bagi manajemen dalam

mengambil keputusan.

Jika perusahaan memiliki beberapa jenis produk maka biaya overhead yang

terjadi ditimbulkan secara bersamaan oleh seluruh produk. Hal ini menyebabkan

jumlah overhead yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis produk harus

diidentifikasi melalui cost driver.

Cost driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-

biaya overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktifitas

yang akan menyebabkan biaya dalam aktifitas.

Ada dua jenis cost driver, yaitu:

1. Cost Driver Berdasarkan Unit

Cost Driver berdasarkan unit membebankan biaya overhead pada produk

melalui penggunaan tarif overhead tunggal oleh seluruh departemen.

2. Cost Driver Berdasarkan Non Unit

Cost Driver berdasarkan non unit merupakan faktor-faktor penyebab selain unit

yang menjelaskn konsumsi overhead.

Contoh cost driver berdasarkan unit pada perusahaan jasa adalah luas lantai,

jumlah pasien, jumlah kamar yang tersedia.

2.8 Perbedaan Metode Activity Based Costing dengan Metode Tradisional

Charter dan Ursy (2009) menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara

traditional costing dan activity based costing, perbedaan tersebut diantaranya:

1. Sistem activity based costing mengharuskan penggunaan tempat penampungan

overhead lebih dari satu.

2. Jumlah penampungan biaya overhead dan dasar alokasi cenderung lebih banyak

di sistem activity based costing, tetapi ini sebagian besar disebabkan karena

banyak sistem tradisional menggunakan satu tempat penampungan biaya atau

satu dasar alokasi untuk semua tempat penampungan biaya.

3. Perbedaan umum antara sistem activity based costing dan tradisional adalah

pada sistem activity based costing terjadi perhitungan dua tahap, sementara

tradisional bisa merupakan sistem perhitungan satu atau dua tahap. Di tahap

Page 24: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

34

pertama sistem activity based costing, tempat penampungan biaya aktivitas

dibentuk ketika biaya sumber daya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan pemicu

sumber daya. Di tahap kedua, biaya aktivitas dialokasikan dari tempat

penampungan biaya aktivitas ke produk atau objek biaya final lainnya. Tetapi,

sistem biaya tradisional menggunakan dua tahap hanya jika departemen atau

pusat biaya lain dibuat. Biaya sumber daya dialokasikan ke pusat biaya di tahap

pertama, dan kemudian biaya dialokasikan dari pusat biaya ke produk tahap

kedua. Namun untuk kebanyakan kasus, sistem tradisional hanya terdiri dari satu

tahap karena pada sistem ini tidak menggunakan pusat biaya yang terpisah.

Tetapi, untuk sistem activity based costing, tidak ada yang hanya terdiri dari satu

tahap perhitungan. Berikut adalah tabel perbedaan antara metode ABC dengan

metode tradisional:

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Metode ABC dengan Metode Tradisional

Metode Tradisional Metode Activity Based

Costing

Tujuan Inventory level Product costing

Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi,

pengembangan

Fokus Biaya bahan baku, tenaga

kerja langsung

Biaya overhead

Periode Periode akuntansi Daur hidup produk

Teknologi yang

digunakan

Metode manual Komputer telekomunikasi

Sumber: (Mulyadi, 2014)

2.9 Pengaruh Utama Terhadap Keputusan Penetapan Harga

Penentuan harga sebuah produk atau jasa yang dibuat perusahaan pada

akhirnya bergantung pada permintaan dan penawaran.

Tiga hal yang mempengaruhi permintaan dan penawaran adalah pelanggan,

pesaing, dan biaya.

Page 25: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

35

1. Pelanggan

Pelanggan mempengaruhi harga melalui pengaruhnya terhadap permintaan atas

suatu produk atau jasa, berdasarkan faktor-faktor seperti fitur produk dan kualitas

produk. Perusahaan harus selalu menguji keputusan penetapan harga melalui para

pelanggannya. Harga yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pelanggan menolak

produk suatu perusahaan dan memilih produk pengganti atau yang bersaing.

2. Pesaing

Tidak ada bisnis yang beroperasi dalam lingkungan hampa. Perusahaan harus

selalu waspada terhadap tindakan para pesaingnya. Pada satu sisi, produk alternatif

atau produk pengganti dari pesaing dapat mempengaruhi permintaan dan memaksa

perusahaan untuk menurunkan harganya. Di sisi lain, perusahaan yang tidak

memiliki pesaing dapat menetapkan harga yang lebih tinggi. Apabila terdapat

pesaing, pengetahuan tentang teknologi si pesaing, kapasitas pabrik, dan kebijakan

operasi membuat perusahaan mampu mengestimasi biaya pesaingnya. Karena

persaingan membentang batasan internasional, biaya dan keputusan penetapan harga

jual terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar mata uang antarnegara.

3. Biaya

Biaya mempengaruhi harga karena biaya mempengaruhi penawaran. Selama

perusahaan menawarkan lebih banyak produk, biaya untuk membuat setiap unit

tambahan pada awalnya turun tetapi kemudian naik. Perusahaan menawarkan produk

selama pendapatan tambahan dari menjual lebih dari satu unit melebihi biaya

tambahan untuk membuatnya. Semakin rendah biaya pembuatan sebuah produk,

semakin besar kuantitas produk yang bersedia ditawarkan oleh perusahaan. Para

manajer yang memahami biaya pembuatan produk perusahaannya menetapkan harga

yang membuat produk itu menarik bagi pelanggan sehingga dapat memaksimalkan

laba operasi perusahaan. Dalam menghitung biaya yang relevan untuk sebuah

keputusan penetapan harga, manajer harus mempertimbangkan biaya yang relevan

dalam seluruh fungsi bisnis rantai nilai.

Page 26: 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya · PDF filesatuan uang, yang telah ... karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 2.1.4.4 Biaya Dalam Hubungannya ... Contohnya

36