5
Jakarta Berita Berketahanan FEBRUARI, 2019 Lingkungan Halaman 2 Halaman 2 Halaman 3 Jakarta Tinjau Kondisi Polusi Udara Lingkungan Pemuka Kelompok Agama Sepakat Melaksanakan Pembangunan Rendah Emisi Perkotaan Jakarta Terpilih Sebagai Lokasi Pilot Project Implementasi NUA LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Sekretariat Jakarta Berketahanan Kolaborasi “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari” Maju Bersama Wujudkan Sekolah yang Aman dari Bencana Pada tanggal 1 Februari 2019, Jakarta Berketahanan menghadiri diskusi publik bertajuk “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari” yang diselenggarakan oleh Rujak Center for Urban Studies bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, para wali kota, kepala SKPD beserta jajarannya, lembaga dan kampung yang terlibat dalam implementasi dari program Community Action Plan (CAP). Pertemuan ini berisi tiga kegiatan; Pertama, penyampaian laporan tahap awal implementasi CAP oleh perwakilan pendamping kampung. Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta. Kedua, sambutan dan pidato singkat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diskusi publik mengenai kampung kota dalam pembangunan DKI Jakarta. Diskusi ini dipandu oleh moderator dan berisi 4 (paparan) paparan yaitu : (i) Perwakilan Kampung Muara Angke dan Kampung Tongkol terkait implementasi CAP (ii) Elisa Sutanudjaja terkait pengarusutamaan kampung kota dalam kebijakan (ii) Semiarto Aji Purwanto terkait perspektif antropologi dalam community action plan (CAP), dan (iii) Joko Adiyanto terkait aspek legalitas penataan kampung di Jakarta dalam eksisting Perda/Pergub. Kamis, 28 Februari 2019, Jakarta Berketahanan menghadiri acara lokakarya “Peran Pemerintah dalam Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di Tingkat Provinsi”. Sejumlah Lembaga dan Instansi Pemerintah yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain: dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BAPPEDA DKI Jakarta, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, BPBD DKI Jakarta, DAMKAR Provinsi DKI Jakarta, PMI DKI Jakarta, Pramuka, Tagana Provinsi DKI Jakarta, MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), HFI (Humanitarian Forum Indonesia), Muslim Aid, LPBI NU, Dompet Dhuafa, PKPU, Youth Ambassadors, Lembaga Dhaya Dharma. Bersambung ke Hal. 4 >>> Bersambung ke Hal. 4 >>> Para penggiat pendidikan kebencanaan bersama-sama mendiskusikan upaya mitigasi dan adaptasi bencana di lingkungan pendidikan sebagai bentuk upaya mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana. JAKARTA bERKETAHANAN Selayang Pandang Source : Dokumentasi JakBer Source : Dokumentasi JakBer

20190319 Newsletter JakBer Feb 2019jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/03/20190319_Newsletter... · kepala SKPD beserta jajarannya, ... untuk membantu Koordinator Ketahanan

  • Upload
    tranthu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 20190319 Newsletter JakBer Feb 2019jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/03/20190319_Newsletter... · kepala SKPD beserta jajarannya, ... untuk membantu Koordinator Ketahanan

JakartaBerita

BerketahananFEBRUARI, 2019

LingkunganHalaman 2 Halaman 2 Halaman 3

Jakarta Tinjau Kondisi Polusi Udara

LingkunganPemuka Kelompok Agama Sepakat Melaksanakan Pembangunan Rendah Emisi

PerkotaanJakarta Terpilih Sebagai Lokasi Pilot Project Implementasi NUA

LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Sekretariat Jakarta Berketahanan

Kolaborasi “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari”

Maju Bersama Wujudkan Sekolah yang Aman dari Bencana

Pada tanggal 1 Februari 2019, Jakarta Berketahanan menghadiri diskusi publik bertajuk “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari” yang diselenggarakan oleh Rujak Center for Urban Studies bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, para wali kota, kepala SKPD beserta jajarannya, lembaga dan kampung yang terlibat dalam implementasi dari program Community Action Plan (CAP).

Pertemuan ini berisi tiga kegiatan; Pertama, penyampaian laporan tahap awal implementasi CAP oleh perwakilan pendamping kampung.

Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation).

Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Kedua, sambutan dan pidato singkat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diskusi publik mengenai kampung kota dalam pembangunan DKI Jakarta. Diskusi ini dipandu oleh moderator dan berisi 4 (paparan) paparan yaitu : (i) Perwakilan Kampung Muara Angke dan Kampung Tongkol terkait implementasi CAP (ii) Elisa Sutanudjaja terkait pengarusutamaan kampung kota dalam kebijakan (ii) Semiarto Aji Purwanto terkait perspektif antropologi dalam community action plan (CAP), dan (iii) Joko Adiyanto terkait aspek legalitas penataan kampung di Jakarta dalam eksisting Perda/Pergub.

Kamis, 28 Februari 2019, Jakarta Berketahanan menghadiri acara lokakarya “Peran Pemerintah dalam Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di Tingkat Provinsi”.

Sejumlah Lembaga dan Instansi Pemerintah yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain: dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BAPPEDA DKI Jakarta, Sekretariat Nasional Satuan

Pendidikan Aman Bencana, BPBD DKI Jakarta, DAMKAR Provinsi DKI Jakarta, PMI DKI Jakarta, Pramuka, Tagana Provinsi DKI Jakarta, MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), HFI (Humanitarian Forum Indonesia), Muslim Aid, LPBI NU, Dompet Dhuafa, PKPU, Youth Ambassadors, Lembaga Dhaya Dharma.

Bersambung ke Hal. 4 >>>

Bersambung ke Hal. 4 >>>

Para penggiat pendidikan kebencanaan bersama-sama mendiskusikan upaya mitigasi dan adaptasi bencana di lingkungan pendidikan sebagai bentuk upaya mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana.

JAKARTA bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

Page 2: 20190319 Newsletter JakBer Feb 2019jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/03/20190319_Newsletter... · kepala SKPD beserta jajarannya, ... untuk membantu Koordinator Ketahanan

Jakarta Tinjau Kondisi Polusi Udara

2

Rabu, 13 Februari 2019, Jakarta Berketahanan berpartisipasi dalam Forum Diskusi Polusi Udara DKI Jakarta yang diinisiasi oleh Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta. Forum ini melibatkan berbagai lembaga lain seperti Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, BMKG, Qlue, Jakarta Smart City, serta Institut Teknologi Bandung yang diwakili oleh Driejana, Ph.D.

Forum ini dimaksudkan sebagai wadah untuk berbagi informasi dan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan oleh setiap lembaga terkait tingkat polusi

udara di DKI Jakarta termasuk tindakan dan kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat.

Pada pertemuan ini BMKG menyampaikan bahwa konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Di DKI Jakarta, fluktuasi konsentrasi gas rumah kaca dan emisi (CO2) memang lebih banyak dipengaruhi jumlah kendaraan transportasi serta aktifitas fotosintesis dari vegetasi yang ada. Secara Keseluruhan, konsentrasi tahunan yang didapat dari pemantauan gas rumah kaca untuk GAW Bukit Kototabang

tercatat mencapai 402 ppm dan CH4 tercapai 1.9 ppm. Angka ini menunjukan bahwa pemerintah harus segera melakukan tindakan pengurangan GRK karena hasil pemantauan menunjukan Indonesia sudah melewati batas aman.

Berdasalkan hasil penelitian UDARA (Urban Hybrid Model for Air Pollution Exposure Assessment) oleh Driejana, Ph.D dari Institut Teknologi Bandung, didaptkan pula bahwa polusi udara di DKI Jakarta sudah sangat membahayakan. Terbukti, dari hasil uji yang menunjukan udara yang ada di DKI Jakarta mengandung hampir 80% PM 1.0 yang merupakan partikel sangat kecil sehingga bisa masuk ke dalam organ tubuh dengan sangat mudah karena tidak bisa disaring dengan masker biasa. Sehingga Pemprov DKI harus melakukan tindakan cepat.

Pada pertemuan ini, Qlue menyampaikan bahwa kedepannya perlu dilakukan integrasi data secara online. hal ini menjadi sangat penting guna berbagi informasi lintas sektor. Agar pembuat kebijakan maupun pelaku utama yang terkait dengan isu kualitas udara di DKI Jakarta dapat segera melakukan tindakan taktis dan dapat pula merencanakan kegiatan strategis untuk kebutuhan yang lebih besar.

Pada hari kamis 14 Februari 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam FGD yang diadakan oleh ICLEI terkait upaya pembangunan rendah emisi di DKI Jakarta. FGD ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ICLEI dalam membangun mindset ramah dan cinta lingkungan. Jika sebelumnya melibatkan pemuda, kali ini ICLEI berusaha melibatkan kelompok agama untuk ikut andil dalam upaya perwujudan proses pembangunan yang rendah emisi dan berkelanjutan. Kelompok agama dinilai sebagai entitas yang memberikan pengaruh besar dan mempunyai peranan yang fundamental dalam proses pembangunan. Oleh karenanya, ICLEI mengajak semua kelompok agama yang diakui di Indonesia seperti Islam, Katholik, Protestan, Budha, Hindu serta Kong Hu Cu untuk bergerak bersama dalam mengarusutamakan konsep pembangunan rendah emisi.

Gina (ICLEI Indonesia) menyampaikan, lewat kelompok agama diharapkan konsep pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat lebih mudah disampaikan. Karena pada dasarnya setiap agama mempunyai konsep yang menganjurkan setiap manusia untuk hidup selaras dengan lingkungan termasuk merawat dan menjaganya sebaik mungkin. Atas dasar itu, bentuk-bentuk kolaborasi dengan kelompok agama merupakan hal yang mungkin untuk dilalkukan, tambahnya.

Selaras dengan yang disampaikan oleh Gina, sebagian besar undangan menyampaikan bahwa masing-masing kelompok agama sudah mempunyai program yang dilaksanakan untuk membangun mind set mengenai lingkungan hidup. Sebagai contoh, perwakilan dari agama Katholik sudah menerapkan standar green building bagi gereja dan yang akan dibangun. Begitu halnya dengan kelompok agama Islam yang sudah melaksanakan edukasi pada masyarakat lewat kampanye penghematan air wudlu, upaya pembangunan masjid ramah lingkungan yang menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Kelompok agama Hindu juga menyampaikan bahwa

mereka sudah bisa melakukan pelarangan penggunaan bahan plastik pada acara-acara keagamaan, dan menyarankan bahan-bahan seperti daun dan bambu yang lebih ramah lingkungan yang mana dapat pula berdampak pada kegiatan ekonomi di level UKM.

Dari pertemuan ini, para pemuka agama dari masing-masing kelompok sepakat untuk melakukan gerakan yang lebih besar yang dilabeli dengan gerakan “Ikhtiar Jakarta”. Gerakan ini akan diawali dengan pembuatan modul ceramah yang mengandung konsep ramah lingkungan dari masing-masing sudut pandang agama yang ada. Sehingga didapatkan arah gerakan yang seirama.

Lin

gkung

an

Lin

gkung

an

FEBRUARI, 2019

Pemuka Kelompok Agama Sepakat Melaksanakan Pembangunan Rendah Emisi

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

JakartaBerita

Berketahanan

Page 3: 20190319 Newsletter JakBer Feb 2019jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/03/20190319_Newsletter... · kepala SKPD beserta jajarannya, ... untuk membantu Koordinator Ketahanan

Jakarta Terpilih Sebagai Lokasi Pilot Projcet Implementasi New Urban Agenda

Sekretariat Jakarta Berketahanan Diajak Menjadi Kontributor “A Beter World” Vol.5

3

Selasa, 12 Februari 2019, Jakarta Berketahanan berpartisipasi dalam diskusi mengenai rencana implementasi New Urban Agenda (NUA) di Jakarta yang diinisiasi oleh Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH), Yayasan KARINA, dan Ruang Waktu. Diskusi ini dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan lokakarya mengenai NUA di Jakarta yang sudah dilaksanakan pada tahun 2018.

Lokakarya yang sudah dilaksanakan sebelumnya merupakan langkah awal untuk menghimpun data dan masukan yang diperlukan dalam menyusun panduan yang bersifat implementatif.

Lokakarya yang sudah dilaksanakan sebelumnya telah memberi gambaran awal untuk menyusun buku panduan. Semua data lokakarya menjadi masukan dan penambahan dalam proses penyusunan dan revisi buku panduan praktis NUA.

Pada pertemuan ini, Oswar Mungkasa sebagai Deputi TRLH menyampaikan bahwa panduan praktis yang akan disusun harus benar-benar praktis. Artinya dia benar-benar memberikan informasi yang tepat guna bagi pemangku kepentingan dan stakeholder penting dalam proses pembangunan. Untuk melihat kesesuaian pedoman

implementasi NUA, dapat dilakukan FGD di Jakarta. Uji coba atau pilot project di Jakarta dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan pilihan kebijakan yang sesuai dan cocok untuk dilaksanakan terkait implementasi NUA.

Chasan dari KARINA menambahkan, FGD yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat harus mampu memberikan masukan dan sesuai dengan kebutuhan. Penting untuk menyusun pertanyaan yang sesuai, koridor dan arah yang jelas dalam proses diskusi, agar FGD tidak hanya menjadi sarana brainstorming yang tidak menjawab kebutuhan dan membantu proses penyusunan buku panduan versi selanjutnya.

Selain itu, pelaksanaan FGD juga dapat dilakukan berseri. Hal ini dikarenakan OPD utama yang dinilai bisa memberika masukan tidak terlalu banyak. Penyusunan TOR harus sangat jelas dan menjadi koridor utama. Fasilitator yang mendampingi kegiatan FGD harus mempunyai kapasitas yang tinggi dan mampu mengarahkan forum dengan baik untuk menghindari pembahasan dan diskusi yang tidak sesuai koridor, imbuhnya. Pilot Project ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi yang berharga bagi buku panduan NUA.

Rabu, 13 Rebruari 2019, Sekertariat Jakarta Berketahanan menerima conference call dari Human Development Forum dan Tudor Rose yang diwakili oleh Ben Cornwell. Diskusi ini dimaksudkan untuk membicarakan beberapa potensi kerjasama yang dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Human Development Forum dan Tudor Rose sedang menyusun buku yang berjudul “A Better World“. Buku ini merupakan bentuk kerjama dengan UN-Habitat untuk memberikan gambaran dan ulasan terkait kegiatan atau program pencapaian Sustainable Development Goals yang sudah dilaksanakan di seluruh dunia.

Saat ini Human Development Forum, Tudor Rose dan UN-Habitat sedang berusaha menyusun buku edisi ke-5 terkait SDG’s 11 yang mana fokus pada perwujudan Kota dan Komunitas yang berkelanjutan. Human Development Forum dan Tudor Rose ingin melibatkan Sekertariat Jakarta Berketahanan sebagai salah satu kontributor dalam buku “A Better World” Vol.5.

dengan memberikan ulasan mengenai kegiatan dan capaian yang sudah dilakukan oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Ben Cornwell juga menyampaikan bahwa, untuk menjadi kontributor, Sekretariat Jakarta Berketahanan tidak diharuskan membayar sejumlah uang. Melainkan diajak untuk berkontribusi pada pembelian buku jika berkenan. Sebagai salah satu kontributor

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga akan mendapatkan potongan biaya menjadi sekitar US$ 99.50 dari US$ 125 per buku. Hal ini dimaksudkan agar setiap kontributor dapat menyebarkan informasi di lingkungan tempat berkeja. Adapun jumlah maksimal yang bisa diberikan dengan potongan harga adalah sekitar 100 buku.

Perk

ota

an

Keg

iata

n S

ekre

taria

t Jakarta

Berk

eta

hanan

FEBRUARI, 2019

Source : Dokumentasi JakBer

JakartaBerita

Berketahanan

Page 4: 20190319 Newsletter JakBer Feb 2019jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/03/20190319_Newsletter... · kepala SKPD beserta jajarannya, ... untuk membantu Koordinator Ketahanan

Kolaborasi “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari”

4

Pada pertemuan ini terdapat paparan oleh perwakilan pendamping warga Kampung Muara Angke dan Kampung Tongkol terkait pelaksanaan tahap I program CAP. Mereka menyampaikan bahwa terdapat 21 kampung yang menjadi bagian dari program CAP dalam Pergub nomor 90 tahun 2018, namun hanya 15 kampung yang mengikuti implementasi tahap I. Dengan adanya kegiatan ini, telah muncul ide-ide perencanaan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan CAP dilakukan dengan proses perencanaan lebih partisipatif dengan durasi lebih panjang dibanding Musrenbang.

Proses kegiatan CAP dibantu oleh pendamping yang bisa berasal dari kampung tersebut dan juga oleh komunitas/organisasi seperti Urban Poor Consortium (UPC), Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), dan Rujak. Proses CAP dibagi menjadi beberapa bagian :(i) Persiapan, (ii)Perencanaan, (iii)Pelaksanaan. Beberapa capaian yang sudah terlihat setelah pelaksanaan tahap I adalah sebagai berikut; (i) peluang masyarakat biasa untuk terlibat dalam perencanaan lebih besar, (ii) terbentuknya tim kerja kampung, (iii) lebih banyak ide dan program yang muncul, dan (iv) informasi rencana program/kegiatan terpilih lebih detail.

Namun dalam pelaksanaannya, masih ada beberapa hambatan yaitu distribusi

Dalam pembukaan acara ini, Gubernur DKI Jakarta menyampaikan beberapa hal penting seperti esensi dari CAP adalah untuk membalik perspektif lama dimana masyarakat kampung dipandang sebagai objek yang mengikuti rencana pembangunan yang disusun oleh Pemprov DKI Jakarta. CAP menjadi peluang untuk Pemprov mendapat perspektif baru perencanaan pembangunan dengan belajar kepada masyarakat Kampung. Lalu, kampung kota bukan untuk dihilangkan, tetapi kondisi yang terkesan kumuh pada kampung tersebut yang harus dihilangkan dan ditata ulang.

Selain itu, Anies Baswedan juga berpendapat bahwa proses penataan kampung kota harus partisipatif karena dapat mendorong munculnya inspirasi dan ide yang baik melalui interaksi sosial antar pemangku kepentingan. Interaksi tersebut dapat dibangun di ruang publik sehingga pemerintah provinsi DKI Jakarta dan warga kampung dapat bertukar pikiran dan saling belajar terkait penataan kampung kota. Interaksi ini juga harus dibarengi dengan langkah-langkah kecil agar implementasinya dapat dilakukan secara konkret. Lebih dari itu masyarakat bisa harus terus terlibat langsung dalam pembangunan kampung dan mampu bekerja sama dengan pemerintah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus membahagiakan masyarakat kota

laporan akhir dan dokumen terhambat sehingga berita acara belum ditandatangani.

Oleh karenanya terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam konsep dan praktik CAP adalah sebagai berikut: (i) Frekuensi pertemuan/rembug harus lebih banyak dan berkualitas karena selama ini tim konsultan dating paling banyak tiga kali, (ii) Tim konsultan harus lebih konsisten dalam dalam menjadwal kerja-kerja karena terkadang suka mengubah jadwal tanpa berkoordinasi, (iii) komunikasi antar pihak harus ditingkatkan karena selama ini hanya dilakukan sesama tim kerja dan belum melibatkan komponen masyarakat secara lebih luas, dan (iv) Cara tim konsultan berkolaborasi dan memfasilitasi masih sangat kaku (seringkali hanya berkomunikasi dgn pihak-pihak yang dikenal).

Bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta, proses interaksi yang dilakukan merupakan proses belajar yang tidak lagi dilihat sebagai proses konsultasi namun sebagai proses kolaborasi yang melibatkan masyarakat secara mendalam. Keadaan ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Karena dengan demikian upaya pembangunan dapat benar-benar memperhatikan aspirasi masyarakat dan tentunya menjawab kebutuhan masyarakat secara luas dan juga tantangan masa depan yang terus berkembang.

FEBRUARI, 2019

Source : Dokumentasi JakBer

>>>

Maju Bersama Wujudkan Sekolah yang Aman dari Bencana

Kegiatan ini merupakan bagian dari Kegiatan ASEAN Safe School Initiative (ASSI) yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan anak dalam menghadapi bencana dan mendorong terciptanya lingkungan pembelajaran yang aman di sekolah. Di Indonesia kegiatan ini diusung oleh Plan International, Save the Children dan Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan ASEAN Sekretariat dibawah program AADMER (Asean Agreement On Disaster Menagement and Emergency Respond), yang selanjutnya disebut sebagai AADMER partnership group Indonesia. AADMER partnership group Indonesia mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah melalui Sekretariat Nasional Sekolah Aman Bencana untuk mengembangkan sekolah aman di Indonesia dengan lebih intensif. Adapun tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kegiatan Satuan

Pendidikan Aman Bencana dalam rangka menyusun rencana aksi jangka menengah (2020-2024), serta mendorong pembentukan sekretariat bersama satuan pendidikan aman bencana di Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu, Lokakarya ini merupakan wadah bagi penggiat pendidikan kebencanaan dari berbagai lembaga pemeritah dan non pemeritah untuk mengarustamakan kegiatan satuan pendidikan aman. Dan keluaran yang diharapkan dari lokakarya ini adalah untuk mendapatkan pola kerjasama yang baik antar stakeholder baik pemerintah dan non-pemerintah mengenai implementasi sekolah aman yang efektif di level provinsi.

Pada kegiatan ini diketahui bahwa, Dari 30 Provinsi, BNPB menetapkan 136 kabupaten/kota yang menjadi sasaran prioritas intervensi untuk periode 2015-2019 (Kebijakan & Strategi Nasional). DKI Jakarta termasuk provinsi

yang menjadi sasaran prioritas intervensi untuk periode 2015-2019. Diketahui pula bahwa 52.902 Sekolah rawan terhadap bencana gempa, 2.417 Sekolah risiko tsunami, 54.080 Sekolah risiko banjir, 1.685 Sekolah risiko letusan gunung api, dan 15.597 Sekolah risiko longsor. Hal ini menunjukan bahwa upaya pendidikan kesiapsiagaan bencana dilingkungan sekolah sangat dibutuhkan. Untuk itu, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dibentuk untuk menjawab tantangan ini,

Adapun peran dari (SPAB) adalah untuk pemetaan program aman bencana untuk kegiatan pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana di satuan pendidikan yang dilaksanakan oleh unit kerja terkait,koordinasi pelaksanaan rencana aksi program satuan pendidikan aman bencana, pendampingan teknis, mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik penerapan satuan pendidikan aman bencana melalui media komunikasi informasi dan edukasi, serta melakukan evaluasi dan pelaporan guna menciptakan sistem yang baik dan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat di lingkungan pendidikan.

>>>

JakartaBerita

Berketahanan

Page 5: 20190319 Newsletter JakBer Feb 2019jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/03/20190319_Newsletter... · kepala SKPD beserta jajarannya, ... untuk membantu Koordinator Ketahanan

BeritaJakarta BerketahananKlipingRevolutionary Transjakarta proves its relevance after 15 years08 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/08/revolutionary-transjakarta-proves-its-relevance-after-15-years/

JK: Punya MRT 200 Km, Baru DKI Bisa Bersaing sebagai Kota Metropolitan08 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/21/jk-punya-mrt-200-km-baru-dki-bisa-bersaing-sebagai-kota-metropolitan/

Perbandingan Biaya LRT Jabodebek dengan 5 Negara Lainnya18 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/21/perbandingan-biaya-lrt-jabodebek-dengan-5-negara-lainnya/

Satu Per Satu Proyek Kereta Cepat di ASEAN Rontok20 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/22/satu-per-satu-proyek-kereta-cepat-di-asean-rontok/

Studies show Jakarta quickly sinking20 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/25/studies-show-jakarta-quickly-sinking/

Portal Jakarta BerketahananSekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Februari 2019

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/03/05/laporan-bulanan-sekertariat-jakarta-berketahanan-bulan-februari-2019/

Draft Nol Strategi Ketahanan KotaSekretariat Jakarta Berketahanan

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/Jakarta-Draft-0-Resilience-Strategy_v10_181130.pdf

5E

nerg

iFEBRUARI, 2019

JAKARTA bERKETAHANAN

Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,

Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : [email protected], Portal : www.jakberketahanan.org

SEKERTARIATJAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta Berketahanan

JakBerketahanan

jakberketahanan

Produk Sekretariat Jakarta BerketahananLaporan - Dokumentasi - Strategi Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Pustaka

Media Informasi Jakarta BerketahananMedia Digital

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

UDARA – Urban Hybrid Model for Air Pollution Exposure Assessment

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/02/14/udara-urban-hybrid-model-for-air-pollution-exposure-assessment/

Kliping

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

JakartaBerita

Berketahanan