111
9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to write (menulis) merupakan seni dan teknik menulis sebuah pembahasan dalam bentuk huruf, menggunakan kombinasi typeface styles, point sizes, line lengths, line leading, character spacing dan word spacing untuk menghasilkan typeset artwork in physical or digital form. Bahasa tulis yang pertama kali ditemukan berupa cuneiform yaitu tulisan- tulisan kuno berbentuk baji. Cuneiform, tulisan Mesir, Yunani, alfabet Etruscan yang merupakan inspirasi dari lahirnya huruf Roman yang telah digunakan saat ini sehari-hari. Gambar 2.1. Cuneiform Bahasa tulis ditemukan oleh bangsa Sumeria yang merupakan peradaban yang cukup makmur di sebelah selatan Mesopotamia pada masa 3500 tahun sebelum masehi. Bangsa Sumeria dihargai sebagai bangsa yang membuat tanda yang pertama yang dibuat dalam bentuk sebuah catatan. Tanda yang sederhana tersebut kemudian berkembang menjadi lebih rumit dan pada masa 3000 tahun sebelum masehi, bangsa Sumeria telah menemukan sistem penulisan untuk pertama kalinya. Mereka membuat tulisan tentang benda-benda yang ada di sekitarnya seperti manusia, binatang dan senjata. Gambar-gambar itu disebut sebagai pictograph, yaitu symbol yang mewakili sebuah objek 2 2 Craig, James. Designing With Type: A Basic Course In Typography. 1992. Watson-Guptill: New York, Hal. 5. Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

9

2. IDENTIFIKASI DATA

2.1. Tipografi

2.1.1. Sejarah Tipografi

Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein

= to write (menulis) merupakan seni dan teknik menulis sebuah pembahasan

dalam bentuk huruf, menggunakan kombinasi typeface styles, point sizes, line

lengths, line leading, character spacing dan word spacing untuk menghasilkan

typeset artwork in physical or digital form.

Bahasa tulis yang pertama kali ditemukan berupa cuneiform yaitu tulisan-

tulisan kuno berbentuk baji. Cuneiform, tulisan Mesir, Yunani, alfabet Etruscan

yang merupakan inspirasi dari lahirnya huruf Roman yang telah digunakan saat ini

sehari-hari.

Gambar 2.1. Cuneiform

Bahasa tulis ditemukan oleh bangsa Sumeria yang merupakan peradaban

yang cukup makmur di sebelah selatan Mesopotamia pada masa 3500 tahun

sebelum masehi. Bangsa Sumeria dihargai sebagai bangsa yang membuat tanda

yang pertama yang dibuat dalam bentuk sebuah catatan. Tanda yang sederhana

tersebut kemudian berkembang menjadi lebih rumit dan pada masa 3000 tahun

sebelum masehi, bangsa Sumeria telah menemukan sistem penulisan untuk

pertama kalinya. Mereka membuat tulisan tentang benda-benda yang ada di

sekitarnya seperti manusia, binatang dan senjata. Gambar-gambar itu disebut

sebagai pictograph, yaitu symbol yang mewakili sebuah objek2

2 Craig, James. Designing With Type: A Basic Course In Typography. 1992. Watson-Guptill: New

York, Hal. 5. Universitas Kristen Petra

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

10

Kebudayaan Sumeria telah mendapat pengaruh yang besar dari peradaban

bangsa lainnya yaitu Babilonia dan Mesir. Pada masa 2500 tahun sebelum masehi,

bangsa Mesir telah memberi kontribusi yang lebih hebat untuk perkembangan

sistem penulisan. Penemuan alat tulis yaitu alang-alang dan papyrus sebagai

tempat/alas untuk menulis. Huruf Mesir merupakan huruf yang dikenal dengan

nama Hieroglyph/Hieratic Script. Melihat sejarah dari sistem penulisan dan

tipografi, penemuan alat dan alas merupakan titik awal dari bentuk huruf yang

terus berubah dan berkembang.

Gambar 2.2. Hierogliph

Berbagai teori awal mula perkembangan alfabet telah dikemukakan dan

dari semua teori itu berasal dari penemuan yang besar dari perkembangan

peradaban bangsa-bangsa. Alfabet merupakan sistem penulisan dengan satu

bentuk visual yang unik (huruf), setiap konsonan dan vokal dapat dikombinasikan

menjadi bentuk unit visual (kata) yang dapat merepresentasikan sebuah bahasa3.

Pada masa 1500 tahun sebelum masehi bangsa Semitic telah

mengembangkan sistem alfabet yang pertama yaitu bahasa tulis Phonetic. Sistem

ini terdiri dari sebuah tanda, untuk setiapnya dari 22 bunyi konsonan menyerupai

gambaran Hieratic Script. Sistem penulisan alfabet berkembang menuju bangsa

Yunani.

Gambar 2.3. Alfabet Phoenician

3 Perfect, Christopher and Jeremy Austen. The Complete Typographer. Trans. Massachusetts:

Rockport Publishers.1992, Hal.10. Universitas Kristen Petra

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

11

Saat ini di Yunani terdapat berbagai macam dialek lokal dan alfabet yang

digunakan, namun pada prinsipnya terdapat dua sistem alfabet yaitu Ionian yang

digunakan di sebelah timur Yunani dan Chalcidian yang digunakan di sebelah

barat. Pada masa 500 tahun sebelum masehi, petunjuk mengenai penulisan telah

dibalik yaitu dari sebelah kiri ke kanan. Alfabet Ionian telah secara resmi diadopsi

di Athena sebagai Alfabet Yunani Klasik.

Gambar 2.4. Alfabet Yunani yang diadopsi dari Phoenician.

Begitu pula dengan Chalcidian yang telah banyak mendapat pengaruh dari

sistem Phonetic merupakan bagian dari awal mula perkembangan dari Alfabet

Roman. Perkembangan perdagangan antar Yunani dengan Etruscan yaitu

masyarakat yang menetap di pantai sebelah barat Italia, melewati hubungan

perdagangan yang mempengaruhi penyebaran alfabet Chalcidian ke Italia dan

dipercaya bahwa Alfabet Etruscan berasal dari Chalcidian4.

Gambar 2.5. Huruf Etruscan

Etruscan merupakan dasar penciptaan Alfabet Roman yang kita gunakan

sehari-hari saat ini. Setelah mengalami beberapa modifikasi, Roman mengubah

bentuk huruf, menambah dan menghapus. Kemudian tercipta 23 huruf yang sama

dengan Alfabet Roman yang digunakan saat ini (tidak termasuk J, U, dan W yang

ditambahkan pada perkembangan selanjutnya)

4 Ibid, Hal. 11.

Universitas Kristen Petra

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

12

Setelah masa 500 tahun sebelum masehi, Roman memulai untuk menyebar

luaskan kekusaannya melalui invasi, kolonialisasi dan termasuk sistem penulisan

alfabet untuk menaklukan seluruh bangsa. Pengaruh yang didapat adalah alfabet

tersebut ditetapkan menjadi sebuah penulisan huruf di berbagai negara di Eropa

dan Asia (skala kecil) sebagai bahasa internasional.

Pada masa kekuasaan Roman, dua macam bentuk huruf yang digunakan

adalah huruf kapital (disebut majuscules) untuk penulisan secara formal dan

bentuk kursif (berbentuk seperti italic) untuk tujuan informal seperti penulisan

surat. Bentuk kursif merupakan bentuk huruf kecil yang disebut minuscules.

Bnetuk-bentuk huruf tersebut di buat dari bentuk geometri seperti persegi,

lingkaran atau segitiga yang menjadi bentuk huruf kapital yang saat ini digunakan.

Gambar 2.6. Minuscule

Pertama kali, bentuk stroke yang dibuat sangat tipis kemudian lebar stroke

berkembang secara bervariasi. Kesulitan untuk mengubah bentuk stroke adalah

bentuk huruf semula dibuat dengan garis lurus. Membuat variasi lebar huruf

berhubungan dengan perubahan secara bertahap dari berabad-abad lamanya sejak

terdapat pictogram dan phonetic. Bentuk serif berkembang secara alami sebagai

langkah finishing untuk memperkuat terminal dari sebuah huruf secara visual.

Pada abad pertama, bentuk yang sederhana dan ringan untuk huruf kapital

(rustic) telah berkembang seperti contoh tulisan yang ditemukan di tembok di

kota Pompeii. Hal ini merupakan respon secara langsung dari sistem penulisan

Roman untuk menulis dengan menggunakan pena atau kuas secara cepat. Rustic

menggunakan bentuk stroke yang vertikal, lebih kurus sejak pena telah ditemukan

dengan sudut yang tajam.

Universitas Kristen Petra

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

13

Gambar 2.7. Alfabet Rustica

Pada abad ke-4, variasi huruf kapital terus berkembang yang disebut

uncial. Uncial memiliki bentuk yang berbeda, lebih sederhana, dan memiliki lebar

stroke yang kontras seiring dengan ditemukannya pena yang datar dengan

permukaan kertas yang halus.

Di abad ke-6 sebagian dari uncial telah digunakan tersebar. Penulisan ini

di tandai dengan penghubung (antar stroke yang terhubung) dan pemanjangan dari

stroke vertikal seperti pada huruf ‘b’, ‘d’, dan ‘p’, maka memberi jalan untuk

menciptakan ascender dan descender. Hal merupakan perkembangan yang sangat

penting karena ini membuat huruf tampak berbeda antara satu dengan yang

lainnya agar lebih mudah untuk dikenali. Sistem alfabet terus berkembang hingga

bangsa Romawi menyempurnakannya ke dalam bentuk yang sebagaimana kita

kenal dan gunakan sekarang.

Bangsa Cina memberi kontribusi yang cukup besar yaitu pada tahun 105

dengan hadirnya T’sai Lun seorang ahli pembuat kertas. Sebelumnya mereka

menulis di atas selembar kayu dengan menggunakan pena bambu, baru pada abad

ke-7 bangsa Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.

Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal millennium

kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi

cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan

tangan. Konon untuk penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta

untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahir huruf Blackletter

Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping.

Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat

mempercepat kerja penulisan. Di samping itu, dengan keuntungan bentuk yang

indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih

banyak di atas satu halaman buku.

Perkembangan yang cukup besar terjadi ketika alat untuk memindahkan

huruf yang telah diukir. Pada tahun 1450 Johann Gensfleisch Zum Guttenberg

dari Jerman merupakan penemu mesin cetak dengan sistem movable type. Dia Universitas Kristen Petra

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

14

telah membawa banyak perubahan yang sangat besar dalam sejarah tipografi,

terutama teknik pencetakan, pengukuran serta produksi.

Gambar 2.8. Potret Diri Johann Guttenberg

Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann Guttenberg

mengembangkan teknik cetak yang dibuat di atas permukaan bahan metal yang

diukir5. Setiap huruf, angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horisontal yang

terdapat di antara huruf-huruf dibentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta

mempercepat proses kerja pada saat pencetakan di atas kertas, guttenberg

memerlukan hampir 50.000 blok metal yang terdiri dari berbagai macam jenis

huruf (metal type). Sebelum melakukan pencetakan, setiap blok metal tersebut

disusun satu per satu di atas sebuah wadah yang menjadi bagian permukaan cetak,

yang mana cara ini disebut sebagai typecasting. Blok-blok huruf yang digunakan

dapat dipindahkan atau diubah susunannya sesuai dengan kebutuhan dari naskah

yang akan dicetak.

Prinsip dasar yang digunakan oleh Johann Guttenberg masih digunakan

hingga pada abad ke-20 selama hampir 400 tahun dengan berbagai

penyempurnaan terhadap sistem yang telah diciptakan oleh Johann Guttenberg.

Pada tahun 1886, Ottmar Mergenthaler dari Jerman menemukan mesin

typecasting yang cara kerjanya adalah dengan memasangkan sejumlah huruf yang

disusun per baris (linecasting). Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan

Linotype, yang berasal dari kata ‘Line of Type’. Mesin teknologi cetak tinggi ini

masih digunakan sampai saat ini. Selain Linotype, juga ada mesin-mesin 5 Ibid, Hal. 12.

Universitas Kristen Petra

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

15

typecasting yang lain seperti Monotype (cara kerjanya dengan menyusun huruf

satu per satu).

Gambar 2.9. Mesin Linotype dan Monotype Caster

Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting

yang menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetakan.

Mesin phototypesetting dari Intertype Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud,

dikeluarkan pada tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah

cetak datar atau offset ini jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan

typecasting yang sebagian besar pekerjaan masih dilakukan dengan tangan6.

Pada perkembangan selanjutnya teknik pra-cetak analog yang

menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh teknik

pra-cetak digital (digital press). Sedangkan perambahan teknologi digital tipografi

dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan URW dari Hamburg, Jerman dengan

produknya yang bernama IKARUS7. Teknologi ini berfungsi untuk membuat

huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer. Setiap huruf

disimpan dalam data elektronik dengan berbagai perintah yang dapat

6 Ellen Lupton and Abbott Miller. Design Writing Research: Writing On Graphic Design. Trans.

New York: Phaidon. 1999, Hal 13. 7 Sihombing, Danton. MFA. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.2001, Hal. 8. Universitas Kristen Petra

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

16

mengaktifkan komputer dalam kalkulasi yang dapat mengaktifkan komputer

dalam kalkulasi setiap garis ataupun ruang dalam huruf.

Pada pertengahan tahun 1980, software komputer baru yang bernama

PostScript dibuat oleh Adobe Systems di Amerika Serikat. Pada tahun 1991 Apple

Komputer dan Microsoft Corporation mengeluarkan TrueType Font. PostScript

dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang sering disebut font. Huruf

digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi menterjemahkan

kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di

layar monitor maupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan beragam

jenis huruf digital yang digunakan dalam program komputer.

Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangakt lunak yang

semakin canggih, serta ditambah dengan meningkatnya apresiasi dari para

perancang grafis dan masyarakat umum terhadap perkembangan tipografi

merupakan penyebab terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital. Hal

tersebut pula yang memicu lahirnya industri perancangan dan produksi huruf

digital yang produk-produknya banyak digunakan untuk media cetak dan web.

Sejak akhir tahun delapan-puluhan, para perancang huruf (type designer) di

berbagi negara seperti Amerika, Swiss, Jerman, Rusis dan Jepang telah

menggunakan teknologi komputer sebagai perangkat kerja utama mereka. Hanya

dengan sebuah personal komputer typedesigners dapat merancang berbagai

macam jenis huruf baru dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan

masa-masa ketika huruf masih dibuat secara manual. Berbagai program

pembuatan huruf secara individual didukung oleh hadirnya program-program

yang mendukung seperti Microsoft Typography, Font Editor, dan Fontographer.

Kontribusi perancangan huruf digital bukan hanya berasal dari perorangan saja,

karena saat ini banyak sekali ditemukan perusahaan-perusahaan yang bergerak

dalam bisnis perancangan serta produksi huruf digital (typefoundary) seperti

Émigré, Font Bureau, T-26 dan Agfa yang beroperasi di Amerika, serta Linotype

Hell AG di Jerman.

Universitas Kristen Petra

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

17

2.1.2. Sejarah Perkembangan Desain Dan Gaya Huruf

Dalam sejarah perkembangan tipografi, lahirnya desain dan gaya huruf

banyak mendapat pengaruh dari faktor budaya dan teknik pembuatannya.

2.1.2.1 Roman

Perkembangan huruf dari abad-abad mengalami perubahan, dari awal

alfabet Phoenician kemudian huruf Yunani. Setelah itu bangsa Romawi telah

memberikan perubahan dan kontribusi terbesar dalam sejarah perkembangan

tipografi. Dimana telah dibahas sebelumnya bahwa bangsa Romawi telah

mengembangkan sistem penulisan huruf kapital, huruf kecil, serta perkembangan

bentuk-bentuk huruf dari bagian stroke yang bervariasi yang merupakan ciri fisik

dari huruf-huruf Roman Script. Penggunaan bentuk-bentuk geometri yang

diterapkan pada huruf kapital telah memberi bentuk visual yang mudah dikenali

dan huruf ini dikenal sebagai jenis Square Kapitals yang merupakan cikal bakal

dari huruf kapital yang digunakan sekarang. Huruf-huruf tersebut memiliki garis

lurus karena bentuk lengkung lebih sulit untuk di buat. Pada akhir stroke hingga

terminal huruf terdapat sebuah bentuk yang disebut serif.

Gambar 2.10. Square Capital dan Huruf Roman

Huruf kapital atau yang disebut uncial mulai tercipta. Runtuhnya kerajaan

Romawi pada abad ke-3 menyebabkan kerajaan Romawi terbelah menjadi dua

wilayah yaitu bagian timur dengan peradaban Constantinople dan bagian barat

terpecah menjadi perkampungan kecil yang peradabannya hampir punah. Pada

abad pertengahan ini (Medival Era), sebagian besar masyarakat hidup dalam

kemiskinan, banyak sekali yang buta huruf, perdagangan lumpuh serta muncul

feodalisme. Walaupun Medival Era sering disebut sebagai abad kegelapan (The

Universitas Kristen Petra

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

18

Dark Ages), namun kegiatan perancangan huruf tidaklah terhenti, terutama untuk

kepentingan pembuatan buku-buku. Pada masa itu, biara-biara umat Nasrani

menjadi pusat kegiatan pendidikan dan kebudayaan. Penyelamatan tulisan dan

naskah-naskah yang bernuansa kegamaan merupakan sumber inspirasi serta

motivasi utama dalam pengadaan dan pengembangan pembuatan buku-buku.

Uncial Script banyak digunakan oleh gereja-gereja pada abad ke-5 sampai abad

ke-9, hingga huruf-huruf ini memiliki citra yang kuat sebagai ‘huruf gereja’8.

Selain uncial juga terdapat half-uncial script atau huruf kecil. Huruf kecil banyak

digunakan untuk menulis catatan pendek dari sebuah naskah. Half Uncial Script

memiliki tinggi setengah kali lebih kecil dari Uncial Script. Dengan adanya kedua

jenis huruf tersebut maka dapat memberikan tekanan pada ascender dan

descender yang membantu kemudahan untuk dibaca.

Gambar 2.11. Gambar Huruf Uncial

2.1.2.2. Angka Arab

Bangsa Romawi menulis angka dengan simbol dari huruf kapital mereka

seperti I, V, X, L, C, D dan M. Angka yang kita gunakan dalam alfabet Latin

berasal dari kebudayaan Islam. Di sekitar abad ke-7 bangsa Arab mendominasi

kepiawaian dalam ilmu matematik. Sebelumnya , titik pokok dari kegiatan

matematik berawal dari Mesir ke Yunani kemudian Roma, India dan akhirnya

masuk ke Arab. Baru kemudian di sekitar abad ke-13, angka yang bentuk

dasarnya berawal dari alfabet Arab diterapkan ke dalam sistem alfabet Latin.

Awalnya angka-angka ini digunakan secara luas oleh para pedagang serta ahli

matematik dari wilayah Eropa.

2.1.2.3. Carolingian Minuscule Script

Pada tahun 800 sebuah gaya huruf baru muncul yaitu Carolingian

Minuscule. Gaya huruf ini berkembang pada saat pemerintahan Raja Charlemagne 8 Ibid, Hal. 45.

Universitas Kristen Petra

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

19

(724-814). Raja Charlemagne tidak membaca dan menulis, namun lewat

gagasannya dibangun sebuah sekolah di istananya yang mengajarkan cara

menyalin dan memproduksi naskah-naskah yang akan menjadi sumber lahirnya

ilmu pengetahuan. Alcuin of York yang merupakan penasihat Raja Charlemagne

sekaligus merupakan budayawan yang menangani pengadaan buku dan

pembuatan huruf. Alcuin menciptakan suatu standarisasi untuk desain tata letak

serta gaya huruf baru yang dikenal dengan Carolingian Minuscule.

Gambar 2.12. Carolingian Script

Gaya huruf ini diperkenalkan ketika raja dan Gereja Kristiani mengadakan

program tambahan untuk pendidikan dan kebudayaan yaitu Carolingian

Renaissance. Gaya huruf ini lebih kontras pada lebar stroke dan diagonal yang

kontras pula pada sudut dimana ujung pena ditorehkan. Carolingian Minuscule

dipengaruhi oleh Anglo-Irish Half Uncial dan The Frankish Script yang dikenal

dengan nama Merovingian dan huruf Carolingian mudah dibaca dan setiap huruf

memiliki bentuk yang berbeda dan terdapat jarak yang rapi antara kata dengan

garis. Carolingian Minuscule bertahan di Eropa hingga akhirnya muncul

gelombang kedua dari huruf nasional di Eropa pada abad ke-12, dimana The

German Gothic Minuscule atau Blackletter merupakan perkembangan yang paling

mencolok di masa perkembangan Movable Types.

2.1.2.4. Gothic

Setelah penemuan yang sangat penting dalam dunia tipografi yaitu sistem

movable types oleh Johann Guttenberg, jenis huruf yang merupakan

perkembangan dari huruf Roman yang muncul di Italia pada abad ke-12 hingga

abad ke-15 yaitu Gothic. Pada jaman Renaissance ini, periode gothic ini ditandai

dengan dimunculkannya kembali elemen-elemen klasik ke dalam perbendaharaan

visual.

Universitas Kristen Petra

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

20

Gambar 2.13. Huruf Gothic

Ciri utama huruf gothic adalah dominasi garis-garis vertikal yang sangat

kuat serta penggunaan ornamen-ornamen pada huruf inisial9. Tulisan bergaya

Gothic secara umum sukar dibaca. Ini merupakan contoh dari peranan nilai estetik

yang lebih dominan dibanding nilai fungsionalnya. Gaya huruf yang berlekuk-

lekuk pada masa ini diberi nama Bastarda. Selain itu juga terdapat huruf Gothic

yaitu Textura. Kata Textura berasal dari bahasa Latin, Textum yang artinya kain

yang dianyam atau dapat juga berarti tekstur. Huruf ini sukar dibaca karena

bentuknya yang tipis, monoton, terlihat berat di mata. Blackletter yang termasuk

dalam gaya gothic juga memunculkan jenis huruf baru yaitu Rotunda. Baik

blackletter maupun gothic merupakan modifikasi dari Carolingian Minuscule

dengan perampingan dan pemendekan fisik huruf.

2.1.2.5. Renaissance

Dalam dunia seni, periode Renaissance ditandai dengan kembalinya

komponen klasik di berbagai media. Kata Renaissance berarti lahir kembali.

Terminologi ini dipakai untuk mengacu kepada periode yang dimulai pada abad

ke-14 hingga abad ke-15 di Italia, ketika kesusasteraan klasik Yunani kuno dan

Roma dihidupkan kembali. Dalam dunia grafis lahirnya kembali kesusasteraan

klasik dikaitkan erat dengan pendekatan-pendekatan yang inovatif terhadap

desain-desain buku yang mencakup rancangan huruf, tata letak, ilustrasi gambar

serta ornamen.

Pada periode Renaisannce, alfabet Latin yang dalam bentuk Square

Capitals, menjadi subjek analisis para seniman dan ahli matematika. Mereka tidak

menciptakan bentuk-bentuk huruf, namun lebih kepda penemuan prinsip

konstruksi huruf yang dapat menjadi referensi penting bagi para perancang atau

penyalin huruf. Pada tahun 1463, Felice Feliciano merancang Alfabetum

Romanum, sebuah pola konstruksi huruf dengan menggunakan bentuk bujur

9 Ibid, Hal. 47.

Universitas Kristen Petra

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

21

sangkar yang di dalamnya terdapat sebuah lingkaran yang beraksis pada

persilangan dua garis diagonal. Pola konstruksi ini dapat mengontrol setiap

pengembangan komponen pada huruf yang keseluruhannya berbasis pada bentuk-

bentuk geometrik.

2.1.2.6. Humanist Types

Kembalinya periode Rennaisance di Itali telah membawa banyak

perubahan yang banyak. Selain bentuk-bentuk geometrik, huruf juga dibuat

berdasarkan tulisan para humanis yang kemudian disebut sebagai Humanist atau

Venetian Typefaces. Humanist Typefaces merupakan pembaharuan dari

Carolingian Minuscule yang lebih sempurna, sebagai tambahan untuk serif pada

huruf kecil dibuat dengan harmoni yang lebih baik. Penambahan serif pada huruf

kapital. Pada tahun 1465, Conrad Sweynheym dan Arnold Pannartz, dua orang

berkebangsaan Jerman yang telah terinspirasi oleh Guttenberg, menciptakan huruf

yang merupakan perpaduan antara Blackletter dan Roman. Pada tahun 1470,

mereka menciptakan kelompok huruf yang lebih ringan dan terinspirasi oleh

tulisan humanis.

Gambar 2.14. Huruf Humanis

Pada tahun 1470, Nicholas Jenson (1420-1480), seorang Perancis yang

hidup di Venice menciptakan huruf yang melampaui seluruh jenis huruf Roman

terdahulu di Italia. Jenson menciptakan huruf keduanya 6 tahun kemudian yang

dikenal sebagai ‘the white letter roman’ dan digunakan untuk pada pencetakan

buku Nonius Peripatetica. Huruf ini memiliki tampilan yang kontras antara lebar

tipisnya bentuk stroke. Bentuk serif yang berat dan kemiringan yang curam, huruf

kecil memiliki bentuk horisontal, penekanan pada diagonalnya serta pada

ascender terdapat serif yang memiliki bentuk yang melengkung dan miring.

Kalimat pertama pada setiap paragraf dimulai dari kiri dan diberi jarak masuk

(indentation). Setiap permulaan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan bentuk

Universitas Kristen Petra

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

22

paragraph menjadi justified (setiap baris memiliki panjang yang sama rata).

Bentuk yang sempurna dari huruf Jenson telah menginspirasi para type designer

sejak itu hingga sekarang.

2.1.2.7. Old style-Italy

Pada tahun 1490, Aldus Manutius (1450-1515), seorang Yunani pindah ke

Venice dan membangun bisnis penerbitan yaitu The Aldine Press. Setelah 5 tahun

kemudian, ia memproduksi sebuah buku dimana ia menggunakan sebuah gaya

huruf baru dari tipe roman yaitu huruf kapital yang memiliki tinggi badan (x-

height) lebih pendek daripada ascender huruf kecil (misal pada huruf ‘b’). Pada

tahun yang sama, ia menerbitkan De Atena yang dibuat oleh Cardinal Pietro

Bembo, yang mana ia mengungkapkan huruf kecil yang baru yang dibuat oleh

Fransesco Griffo dan memiliki harmoni yang seimbang dengan huruf besar10.

Griffo merupakan tukang emas seperti Guttenberg menciptakan seluruh

gaya huruf di The Aldine Press. Gaya huruf yang dibuatnya memiliki karakteristik

yaitu penekanan pada kemiringan huruf, stroke yang kontras pada ketebalannya,

serif yang tepat, lebih ringan, lintang yang horisontal pada huruf kecil. Hasilnya

huruf ini memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, hal ini menunjukkan keahlian

Griffo dalam pengetahuannya akan efek yang akan terjadi pada proses pencetakan

yaitu huruf cenderung menebal karena saputan tinta. Ini juga merupakan gerakan

yang jauh dari peniruan tulisan humanis. Periode ini merupakan awal mula

munculnya gaya baru yaitu Old style.

Griffo juga membuat perubahan besar dalam dunia tipografi, dimana ia

membuat bentuk paragraf dengan rata sebelah kiri dan sebelah kanan unjustified

menyerupai penulisan manual dengan tangan. Periode ini juga menghadirkan

bentuk italic types yang diambil dari nama kota Italia. Italic types memiliki

goresan pengikat antara huruf satu dengan lainnya (ligature), dimana lebih sulit

dibaca karena menyerupai tulisan tangan. Pada periode ini disebut juga masa italic

types.

10 Perfect, Christopher and Jeremy Austen. Opcit. Hal.14.

Universitas Kristen Petra

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

23

2.1.2.8. Old style-France

Pada tahun 1530 hingga 1585, ide-ide baru mengenai desain tipografi dan

penemuan huruf banyak berasal dari Perancis. Periode ini disebut juga periode

emas dari dari tipografi Perancis, periode dimana buku dengan tulisan tangan

yang dekoratif diproduksi. Pencetak yang berasal dari Perancis yaitu Robert

Estienne, Simon de Colines dan Geofry Tory telah terinspirasi oleh buku dan

perkembangan huruf roman di Italia. Pembuat mesin cetak yang meliputi Claude

Garamond telah dipekerjakan oleh Antoine Augreau11.

Pada tahun 1530, Garamond membuat seri dari roman baru dan huruf

italic. Ia terinspirasi dari huruf Roman De Atena dan huruf italic dari Arrighi.

Huruf Garamond memiliki bentuk yang lebih ringan, elegan dan memiliki bentuk

yang sempurna. Garamond mendapat perintah raja pada saat itu untuk mendesain

huruf Yunani yaitu The Gree du Roi. Ia terus menyempurnakan huruf yang

dibuatnya hingga tahun 1540 dan membuat standar untuk tahun-tahun berikutnya.

Pada akhir abad ke-16, pembuatan huruf (typefounding) menjadi pekerjaan yang

terpisah dari pencetakan.

Robert Granjon (1513-1589) memiliki semangat tinggi dalam menciptakan

huruf. Pada tahun 1545 meskipun ia menciptakan berbagai macam jenis huruf

roman namun desain huruf italic yang membangun reputasinya dalam dunia

tipografi. Pembuatan Garamond Italic yang telah dilakukan oleh Granjon menjadi

model huruf hingga abad ke-20. Pada tahun 1565, ia membuat huruf untuk

Christopher Plantin, kepadanya Plantin meneruskan untuk bekerja hingga tahun

1578 ketika ia pindah ke Roma.

2.1.2.9. Barouque Scripts

Pada periode Rennaisance, desain grafis banyak sekali dipengaruhi oleh

prinsip-prinsip yang berbasis pada harmoni, proporsi dan keseimbangan terhadap

kontras ruang dan warna. Sebaliknya rancangan huruf pada periode Baroque, pada

abad ke-16 sampai dengan abad ke-17 memiliki kecenderungan kepada seni

kaligrafi. Desain huruf dipenuhi oleh hiasan serta ornamen dari elaborasi guratan-

guratan garis yang memberikan kesan mewah.

11 Ibid, Hal. 14.

Universitas Kristen Petra

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

24

Rancangan-rancangan huruf dalam periode Baroque dipengaruhi oleh

perkembangan perangkat yang dimulai pada awal abad ke-16. Perubahan dari

pena berujung lancip, mulai adri pena bulu angsa hingga pena baja yang

memungkinkan terciptanya guratan-guratan garis yang sangat tipis.

2.1.2.10. Old style-Belanda

Pada akhir abad ke-16, periode emas Perancis mengalami kemunduran dan

Belanda menjadi titik penting dari perkembangan baru dalam desain tipografi.

Penurunan produksi buku di Perancis telah disebabkan oleh proses sensor yang

dilakukan oleh pemerintah Perancis dan gereja-gereja. Hal ini menyebabkan

perpindahan para French printer ke Belanda termasuk Christopher Plantin yang

menjalankan sebuah perusahaan percetakan terbesar dan paling berpengaruh di

Eropa12. Plantin dan perusahaan percetakan lainnya berkembang pesat di abad ke-

17.

Pertama kali, banyak para pencetak di Belanda memesan mesin pelubang

(punch) dan plat acuan (matrice) milik Garamond dan Granjon yang berasal dari

Perancis. Namun di pertengahan abad ke-17, beberapa freelancer dengan

keterampilan yang tinggi akan pembuat mesin pelubang (punchcutter) telah

bermunculan. Seperti Dirk Voskens dan Cristoffel van Dijck (1601-72)

merupakan pembuat acuan cetak yang terbaik dan menghasilkan bentuk huruf

yang rapi dan sempurna. Jenis Old style dari Belanda secara bertahap mengalami

perkembangan dengan karakter yang bentuk yang tajam, kontras antara tebal

tipisnya stroke, tinggi huruf yang lebih besar (x-height), dan lebar yang lebih

sempit pada huruf kecil.

2.1.2.11. Old Style-England

Typefounding di Inggris dikontrol secara ketat oleh pemerintah hingga

pada tahun 1637 hingga akhirnya para pencetak harus memesan huruf dari

Belanda. Pengaruh dari Dutch Old Style di Inggris dirangkum ke dalam sebuah

cerita dari Dr. John Fell (1625-1686), uskup dari Oxford dan wakil konselor

Universitas Oxford. Ia membawa kembali koleksi huruf-huruf, mesin pelubang

12 Ibid, Hal.15.

Universitas Kristen Petra

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

25

dan plat acuan dari Belanda sekitar pada tahun 1670 untuk digunakan di

perkumpulan pers di Universitas Oxford yang dipeloporinya. Pada tahun 1676, ia

membangun perkumpulan penemuan huruf dan memperkerjakan pembuat mesin

pelubang dari Belanda yaitu Peter Walpregen yang menghasilkan sebuah huruf,

sekarang dikenal dengan nama Fell Types (1693).

The Old Style di Inggris baru benar-benar di tetapkan secara independen di

awal tahun pada abad ke-18, dimana sekelompok pencetak memperkerjakan

pengukir muda yaitu William Caslon (1692-1766) untuk menciptakan jenis huruf

baru. Huruf yang mendapat pengaruh yang kuat dari orang-orang Belanda tekanan

pada garis vertikal dan lebih kontras, dikeluarkan pada tahun 1734. Hal itu

merupakan sebuah kesuksesan yang pasti dari pencetak Inggris yaitu jasa di

bidang type design dan mereka tidak harus memesan huruf dari luar negeri.

Huruf Caslon menjadi sangat terkenal di Inggris hingga pada abad ke-19

terdapat persaingan ketat desain huruf baru dari John Baskerville. Perluasan

kekuasaan kerajaan di Inggris, huruf Caslon juga tersebar luas di daerah kolonial

Inggris termasuk Amerika. Huruf Old Style pertama kali diperkenalkan oleh

Aldus Manutius di Italia pada tahun 1495 dan Caslon merupakan goresan terakhir

dari Old Style.

2.1.2.12. Transisional

Pada dekade terakhir dari abad ke-17, setelah lebih dari 200 tahun dimana

Old Style telah berjaya di Eropa. Angin perubahan mulai berhembus di Perancis.

Pada tahun 1692, Philipe Grandjean (1666-1714), pembuat huruf yang berasal

dari Perancis diperkerjakan untuk memproduksi sebuah huruf roman yang

berkesan royal yaitu The Roman du Roi. Untuk pertama kalinya desain setiap

huruf didasarkan pada ukuran presisi bentuk kotak dan garis luar (outline) diukur

secara matematis dalam sebuah grid untuk menghasilkan bentuk yang presisi.

Huruf tersebut dilengkapi pada tahun 1720, dengan sangat tajam dan

memiliki kombinasi dengan berbagai fitur lainnya. Bentuk serif yang datar dan

tidak berhimpitan, bentuk yang lebih sempit, kontras yang ideal antara tebal

tipisnya bentuk stroke dan penekanan pada bentuk vertikal. Pengaruh dari desain

ini, gaya baru yang pertama kali muncul ini dinamai Transitional, menjadi sangat

Universitas Kristen Petra

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

26

melekat pada para penemu huruf di seluruh Eropa. Periode transisional diadopsi

dari bentuk Old Style dan modern.

Beberapa tahun kemudian, pembuat mesin pelubang yaitu Fournier (1712-

1768) dan J. F. Fleischman (1730-68) membuat huruf yang mirip dengan The

Roman du Roi. Pada tahun 1737, Fournier memberi kontribusi yang lebih lanjut

dan besar untuk perkembangan tipografi dengan penemuan sistem poin Eropa

yaitu sistem pengukuran huruf. Walaupun mengalami beberapa perubahan, namun

sistem tersebut masih digunakan di Eropa hingga saat ini. Tidak lama kemudian

setelah perkembangan ini, John Baskerville (1707-1775) membuat kontribusi

pertama yang original dari Inggris kepada jenis huruf roman. Pada tahun 1750,

pembuat huruf dan seorang berkebangsaan Jepang mendirikan sebuah percetakan

di Birmingham untuk memproduksi buku Baskerville. Ia meluncurkan buku

pertamanya pada tahun 1757 yaitu The Georgics of Virgil dan tahun berikutnya

bukunya yang kedua . Desain buku ini mewakili perkembangan tipografi baru.

Huruf yang dibentuk oleh John Handy memiliki proporsi yang tepat, memakai

warna terang, kontras yang ideal antara tebal tipisnya stroke dan penekanan pada

garis vertikal. Pendekatan radikal dari Bakerville terhadap desain tipografi yaitu

spasi antar kata, leading, dan margin membawa new simplicity dan keterbukaan

terhadap halaman yang dicetak. Untuk pertama kalinya huruf berperan utama dan

tidak memainkan ilustrasi tambahan dan berbagai ornament dalam desain sebuah

buku.

Meskipun telah melakukan inovasi dan berjasa dalam pembuatan desain

huruf, bisnis Baskerville tidak begitu sukses. Huruf Baskerville tidak terlalu

dihargai hingga awal abad ke-20 ketika Bruce Rogers (1870-1957), seorang

pembuat huruf dan buku mengangkatnya kembali.

2.1.2.13. Late Transitional di Inggris

Pada tahun 1790, Wiliam Bulmer (1757-1830), seorang pencetak yang

telah melakukan banyak jasa untuk menaikkan standar percetakan di Inggris dan

ia juga memproduksi buku-buku Shakespeare13. Ia ingin menciptakan sebuah

gaya roman yang baru melalui Wiliam Martin yang mana memiliki seorang kakak

13 Ibid, Hal. 17.

Universitas Kristen Petra

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

27

yang bekerja pada Baskerville. Huruf tersebut merupakan perpaduan antara

transisional dengan modern yang dikenal dengan nama Bulmer dan Bulmer

mendapat pengaruh yang kuat dari huruf Baskerville dan huruf modern yang

dibuat oleh Firmin Didot (1740-1804) dan Gambattista Bodoni (1740-1813).

Pada saat yang sama, John Bell (1746-1831), seorang penerbit dari Inggris

memperkerjakan seorang pengukir yaitu Richard Austin untuk membuat huruf

baru. Huruf tersebut didasarkan pada model Old Style tetapi memiliki stroke yang

kontras, tekanan pada garis vertikal, bentuk serif yang lebih sempurna, warna

serta tekstur yang modern. Namun pada saat yang bersamaan muncul huruf Didot

dan Bodoni yang telah disempurnakan. Di abad ke-20, huruf Bell mendapat

perhatian dari Bruce Rogers, Daniel Updike; keduanya berasal dari Amerika, dan

Stanley Morison (1889-1967) di Inggris. Morison memasukkan huruf Bell ke

dalam Monotype Corporation pada tahun 1931.

2.1.2.14. Modern

Perubahan radikal yang dibuat oleh Baskerville telah jatuh, namun

membawa inspirasi bagi penemu huruf-huruf baru di Eropa. Firmin Didot,

seorang Perancis membuat huruf untuk Raja Louis XVI dan kakak Raja Louis

XVI. Huruf pertamanya dibuat pada tahun 1784, berdasarkan huruf Fornier (1750)

yang memiliki kemiripan dengan Romain du Roi yang dibuat oleh Grandjan

namun tidak diragukan lagi ia juga terpengaruh gaya Baskerville. Gaya Didot

memiliki bentuk tebal-tipis stroke yang kontras, penekanan garis vertikal, terdapat

garis tipis dan serif yang memiliki jarak yang sempurna. Huruf tersebut

dimasukkan ke dalam periode Modern. Teknologi dan bahan-bahan baru berperan

dalam kreasi huruf-huruf Modern. Penemuan alat untuk mengukir memungkinkan

bentuk huruf dapat dibuat dengan halus dan pembuatan kertas dengan bahan yang

halus membuat mereka suskes14.

Bodoni yang juga mendapat pengaruh dari Bakerville membuat huruf

diatas kanvas yang sama dengan yang dilakukan oleh Didot. Gaya Bodoni

memiliki kemiripan dengan Didot hanya pada serif yang berdekatan (bracketed).

Bodoni menjadi sangat popular di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, sebagai

14 Ibid, Hal. 17.

Universitas Kristen Petra

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

28

teks dan bentuknya serta banyak dibangkitkan kembali oleh penemu huruf lainnya

di abad ke-20 buku yang berjudul Manuale Tipografico dijadikan sebagai buku

contoh-contoh huruf yang paling baik yang pernah dicetak.

2.1.2.15. Revolusi Industri

Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1760 sampai dengan 1840 di

Inggris membawa dampak yang kuat terhadap ekonomi dan sosial. Penemuan

mesin uap oleh James Watt di sekitar tahun 1780 mendorong terciptanya gerak

industri yang semakin pesat dan dinamis. Pertumbuhan populasi masyarakat urban

yang semakin melonjak ditambah dengan daya beli masyarakat yang semakin

menguat menjadi sumber inspirasi serta perangsang dalam setiap usaha

peningkatan kualitas teknologi.

Aktivitas tradisional type foundary yang menggabungkan pembuatan dan

produksi huruf dengan tangan mulai punah karena tuntutan produksi yang

membutuhkan waktu sangat cepat (di sekitar periode ini mesin Linotype lahir).

Para spesialis desain dan produksi tidak lagi bekerja dalam satu atap melainkan

pekerajaan didistribusikan dalam satu dua kelompok yaitu desain dan produksi

cetak.

Desain grafis memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran

produk-produk yang dihasilkan oleh berbagai pabrik dan industri. Billboard dan

poster pada masa itu merupakan media penting dalam periklanan yang banyak

sekali digunakan. Eksekusi gambar atau tanda-tanda ditransformasikan ke dalam

bentuk abstrak visual yang lebih nyata dengan proyeksi bentuk yang kuat dan

ukuran yang besar.

Hingga pada abad ke-19, pekerjaan membuat huruf dan mencetak di

Inggris di orientasikan kepada produksi buku. Tipografi menjadi senjata yang kuat

untuk berperang dalam dunia bisnis komersil. Selain mesin uap juga terdapat

penemuan lainnya yaitu lisrik, telepon, fonograf dan fotografi yang membawa ke

arah mekanisasi seluruh proses industri dan manufacture. Pada perusahaan

percetakan, teknologi baru dan permintaan pasar membawa ke arah otomatisasi

proses percetakan, pembuatan kertas, dan pembuatan huruf.

Universitas Kristen Petra

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

29

Para pekerja pabrik, perlu untuk mempromosikan produk-produk mereka

kepada masyarakat yang lebih luas dan pasar yang lebih makmur dan

menghasilkan kegiatan promosi berupa media cetak yaitu poster, brosur, dan

iklan. Pada saat yang sama, keinginan untuk menyebarkan berita dan informasi

membawa kepada perluasan industri surat kabar melalui pembentukan pers.

Hasilnya para pembuat huruf memasukki persaingan ketat untuk memuaskan para

customer mereka yang bekerja sebagai pengusaha akan huruf baru yang dapat

menunjukkan slogan mereka. Genre baru dari gaya desain huruf muncul dan

diberi nama display15.

Pertama kali, para pencetak mencoba untuk memenuhi permintaan dari

para customer mereka dengan menggunakan huruf teks yang sudah ada. Namun

huruf-huruf tersebut terbatas dalam hal ukuran dan pengaruh, maka para pencetak

mengarahkan para pembuat huruf untuk membuat yang lebih besar, lebih tebal

dan lebih semarak. Inspirasi diambil dari bentuk huruf umum daripada kaligrafi

tradisional dan para pembuat huruf mendapatkan berbagai macam bentuk huruf

baru seperti fat face, square serif, dekoratif dan san serif. Pada kasus lainnya,

terdapat berbagai variasi bentuk yaitu bentuk tiga dimensi, shaded, outline, inline,

condensed, expanded, dan lain-lain. Dari masa inilah, huruf menjadi pengikut dari

mode.

2.1.2.16. Fat Faces

Pada awal tahun di abad ke-19, bentuk huruf yang paling popular dan

diterima di masyarakat adalah gaya Modern yaitu Bodoni. Gaya modern menjadi

model untuk huruf display. Pada tahun 1800, Robert Thorne membuat huruf fat

faces, bentuk outline yang tiga dimensi dan variasi italic bermunculan tak lama

kemudian. Dengan membuat stroke yang kurus pada huruf, mengurangi berat dari

serif dan membuat menjadi ukuran besar, pembuat huruf di Inggris yaitu Thomas

Cottrel menciptakan huruf yang dikenal dengan nama Fat Faces. Popularitas dari

fat faces meredup setelah tahun 1850, namun ketertarikan kepada fat faces

kembali pada awal abad-20an. Bentuknya sedikit janggal dan sulit untuk dibaca

namun, mereka popular karena bentuknya yang berbeda.

15 Ibid, Hal. 18.

Universitas Kristen Petra

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

30

2.1.2.17. Square Serif Types

Tidak lama setelah fat faces muncul, huruf-huruf lainnya bermunculan

yaitu square serif atau Egyptian atau yang dikenal saat ini dengan nama slab serif.

Bentuk ini pertama kali muncul dalam buku contoh-contoh huruf milik pembuat

huruf yaitu Vincent Figgins pada tahun 1817. Robert Thorne juga mendesain

beberapa bentuk square serif yang ia beri nama Egyptians.

Model huruf ini memiliki tebal stroke yang sama dan serif yang

berdekatan, sehingga memberikan kesan monoton dan penampilan mekanis yang

menyiratkan semangat penggunaan mesin dan industrialisasi. Pada tahun 1825,

bentuk square serif pertama kali yang dipublikasikan adalah Caslon Foundry.

Pada tahun 1845, square serif yang lainnya yaitu Claredon dibuat oleh Robert

Besley dipublikasikan oleh William Thorowgood. Bentuk ini memiliki ciri-ciri

yang hampir sama dengan Caslon yaitu tebal stroke yang sama dan lebih sempit

(narrow). Claredon membuktikan daya tahannya sebagai huruf untuk teks dan

display yang dicetak pada kualitas kertas yang rendah seperti kertas koran. Square

serif menjadi popular hingga tahun 1925 dan mengalami kebangkitan di tahun

1930-an dan 1950-an.

2.1.2.18. Sans-serif

Tempat penting dalam sejarah desin huruf pada tahun 1816, ketika pabrik

Caslon mengeluarkan sebuah desain monoline ( bentuk stroke yang memiliki

ketebalan yang sama) tanpa serif yaitu sans-serif, sans-serif pertama atau gothic

yang dikenal dengan nama tersebut di Amerika Serikat. Huruf ini yang memiliki

bentuk yang kasar mendapat respon diam dari dunia bisnis, hal ini dikarenakan

oleh kehadiran fat faces dan square serif yang mengambil perhatian pasar secara

luar biasa.

Pada tahun 1830, banyak pembuat huruf dari Inggris yang membuat huruf-

huruf sans-serif dalam sebuah buku. William Thorowgood merupakan orang

pertama yang menciptakan huruf kecil sans-serif yaitu Grotesque. Di tahun 1850,

konsep desain sans-serif yang fleksibel menyebabkan produksi huruf yang

berlebihan dan banyak memiliki variasi serta ukuran yang berbeda-beda. Desain

Universitas Kristen Petra

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

31

sans-serif tidak lagi popular pada tahun 1870, baru di abad ke-20 ide-ide tersebut

berkembang.

2.1.2.19. Decorative

Tulisan tangan merupakan awal mula penemuan huruf dekoratif. Union

Pearl merupakan huruf italic yang dibuat pada tahun 1690 yang merupakan huruf

dekoratif pertama yang diketahui. Tidak banyak yang mengetahui huruf tersebut

hingga pertengahan abad ke-18, Fournier seorang pembuat huruf menciptakan

huruf yang sama16. Huruf tersebut kemudian diikuti oleh huruf-huruf lainnya yang

memiliki garis lengkung klasik roman.

Banyak pembuat huruf dari Inggris yang membuat huruf dekoratif dan

memakai imajinasi desain yang berbunga-bunga. Kemudian pembuatan itu

berpindah ke Amerika Serikat untuk menaikkan tekanan terhadap nilai konstan

dari huruf dekoratif, namun kualitas huruf dekoratif tersebut mengalami

kemunduran secara bertahap. Abad ke-19 merupakan era produksi huruf-huruf

dekoratif.

2.1.2.20. Art Nuoveau

Dua dekade (1890-1910) perkembangans seni arsitektur, desain produk,

furnitur, mode pakaian hingga desain grafis mengacu kepada gaya dekoratif Art

Nuoveau yang merupakan reaksi terhadap gerak dari revolusi industri yang

eksesif. Kebalikan dari gaya rancangan di era revolusi industri dengan pengaruh

mesin begitu besar, Art Nuoveau mengangkat alam sebagai referensi dengan

keindahan dan harmoni berbasis pada bentuk-bentuk geometrik yang alami.

Art Nuoveau diidentifikasikan secara visual dengan bentuk-bentuk

organik, yang menyerupai tanaman. Garis-garis hadir mendominasi ruang,

sedangkan properti visual yang lain seperti warna dan tekstur menjadi minoritas.

Eksistensi ornamen-ornamen organik dalam desain huruf pada periode Art

Nuoveau tidak lagi menjadi penghias saja, namun terintegrasi dalam struktur

sebuah huruf.

16 Ibid, Hal. 20.

Universitas Kristen Petra

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

32

2.1.2.21. Pengaruh Modern Art Movement

Revolusi Industri merupakan pertumbuhan sistem mekanisasi, inovasi

perindustrian, perkembangan perdagangan, dan penghargaan teknologi. Namun

dampak dari revolusi industri adalah populasi yang semakin bertambah,

ketidakadilan sosial, eksploitasi manusia serta katastrofi lingkungan yang besar.

Masyarakat menjadi tidak sabar untuk sebuah perubahan, dan memiliki keinginan

untuk perubahan tersebut dilakukan segera.

Harapan mereka berada pada sesuatu yang baru yaitu sekelompok seniman

Eropa yang membentuk ‘modern art movement’ seperti futurism, dadaism,

construtivism, suprematism dan de stijl. Futurism merupakan merupakan gerakan

‘isms’ yang pertama, di luncurkan pada tahun 1909 oleh Filippo Marineti seorang

berkebangsaan Italia. Ia melakukan gerakan itu untuk menemukan ekspresi visual

yang baru dalam seni dan desain yang akan mencerminkan peroide ‘modern

machine’. Pada tahun 1913, gerakan suprematis telah dibentuk oleh Rusia dan

bentuk geometri yang sederhana dalam desain digunakan dalam propaganda yang

menjadi terobosan dari gambar abstrak yang diikuti di Eropa. Laszlo Moholy-

Nagy dan El Lissitzky yang merupakan anggota tetap gerakan suprematis. Di

tahun 1916, Dadaist juga hadir dalam dunia perkembangan tipografi. Gerakan

artistik ini datang melalui oposisi dari kegagalan Perang Dunia I dan propaganda

mereka memiliki karakteristik penggunaan teknik grafis.

Pada tahun berikutnya, gerakan De Stijl, yang mana Theo Van Doesburg

dan Piet Mondrian merupakan dua orang yang paling berpengaruh memulainya di

Belanda. Hal ini dengan cepat memperoleh dukungan dari berbagai kalangan di

Eropa dan manifestonya mengatakan bahwa bentuk geometrik yang simpel dan

warna primer merupakan ekspresi visual yang tepat untuk periode ‘modern

machine’.

Pada tahun 1919, Bauhaus merupakan sekolah seni yang berada di

Weimar, Jerman. Arsiteknya yaitu Walter Gropius yang merupakan kepala

sekolah yang pertama dan ia mendefinisikan bahwa tujuan dari sekolah ini adalah

untuk membawa bersama antara visual art dan industri. Banyak pengaruh dari

gerakan new art ini dan tokoh-tokohnya antara lain Wassily Kindinsky, Laszlo

Moholy-Nagy, dan Paul Klee yang menjadi pengajar dan pengaruhnya dapat

Universitas Kristen Petra

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

33

dilihat dalam pekerjaan murid-murid mereka. Gaya desain yang berbeda yang

diajarkan oleh Bauhaus, mencerminkan pendekatan modern kepada tipografi.

Berbagai metode pengajaran dan pelajaran struktur yang berkembang pada saat itu

menjadi framework dari pendidikan seni dan desain saat ini. Perpindahan Bauhaus

ke Berlin, sekolah tersebut ditutup oleh Nazis pada tahun 1933 namun

pengaruhnya masih hidup hingga sekarang.

2.1.2.22. Tipografi Digital

Sedikit melihat ke belakang, pada tahun 1970 komputer memulai revolusi

teknologi dalam memproduksi huruf dan industri typesetting17. Kehadiran

komputer memberikan solusi yang lebih bersifat teknis bagi perkembangan dunia

tipografi. Namun, kecanggihan perangkat keras serta perangkat lunak telah

memberikan banyak peluang serta mempermudah pekerjaan para perancang huruf

untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru dalam proses penciptaan

desain huruf baru.

Kehadiran teknologi komputer memberikan solusi yang lebih bersifat

teknis bagi perkembangan dunia tipografi. Namun, kecanggihan perangkat keras

serta perangkat lunak telah memberikan benyak peluang serta mempermudah

pekerjaan para perancang huruf untuk mengeksplorasi kemungkinan-

kemungkinan baru dalam proses penciptaan desain huruf baru.

Setiap bentuk karakter huruf dibentuk dalam grid berbentuk kotak kecil

yang disebut pixcels dan bersamaan dengan instruksi letterspacing, kerning,

measure dan spesifikasi tipografi yang lainnya. Bentuk karakter huruf tersebut

disimpan dalam komputer sebagai informasi digital.

Pada pertengahan tahun 1980, sebuah software baru yaitu postscript

diproduksi oleh Adobe Systems di Amerika Serikat yang merupakan terobosan

teknologi18. Postscript merupakan bahasa komputer yang memberi kode dari

informasi deskriptif mengenai desain dan layout dari halaman teks. Postscript

juga merupakan peralatan dan resolusi yang independen. Postscript dapat

beroperasi terlepas dari resolusi peralatan lainnya.

17 Warford and Hon. Design For Production. Trans. London: Focal Press. 1971, Hal. 54. 18 Kunkel, Gerard. Graphic Design With Postscript. Trans. London: Scott Foresman&Company.

1990, Hal. 12. Universitas Kristen Petra

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

34

Format Postscript dan TruetType merupakan jawaban dari permasalahan

yang dimiliki oleh Bitmap Fonts. Postscript dan TrueType sering disebut juga

sebagai outline fonts dan scalable fonts. Keduanya dideskripsikan secara

matematik dengan berbagai instruksi yang dapat mengaktifkan komputer dan

printer untuk menggambar huruf dengan berbagai ukuran dan resolusi.

Satu hal yang membedakan antara PostScript dan TrueType adalah cara

pembentukan garis lengkung yang menggunakan beberapa buah titik.

Teknologi komputer digital telah mengubah bisnis typefounding. Berbagai

grup desain huruf menyebar dan menjamur di seluruh dunia. Alasan terjadinya ini

adalah dikarenakan oleh pertumbuhan perhatian dari industri yang mempengaruhi

huruf dan gambar. Komputer grafis menjadi kenyataan yang menjual dan bersifat

komersil. Hanya dengan menekan sebuah tombol, huruf dihilangkan, diputar 360

derajat. Hadirnya Apple Macintosh membawa perubahan, huruf dapat

didistorsikan, overlapped, squashed dalam mendesain huruf. Di masa mendatang,

kehebatan teknologi dalam tipografi digital akan terus berlanjut, terutama dalam

perkembangan akan harga yang murah namun resolusi yang tinggi. Disitu akan

terjadi kenaikkan permintaan untuk mengeksplor horison baru dalam huruf dan

desain tipografi dalam upaya untuk memuaskan keinginan kesadaran huruf di

masa mendatang dan masyarakat yang dapat membaca. Desain tipografi yang

telah lama merupakan perpaduan antara fashion dan arsitektur akan terus

berkembang seperti itu dan berubah sesuai tren baru serta fashion dari ilmu displin

lainnya mengenai desain. Sejak kehadiran tipografi digital ini, tentu saja akan

mempermudah produksi tipografi dan huruf baru. Stanley Morison mengatakan

bahwa “the way to go forward is to make a step backward” artinya untuk para

tipografer tidak ada keraguan untuk mendapat inspirasi yang sumber yang kaya

berasal dari masa lampau.

2.1.3. Klasifikasi Huruf

Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis

bentuk huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan

konvensi klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat

klasfikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran Helvetica pada

Universitas Kristen Petra

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

35

tahun 1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar

belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil dari momentum-

momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptaan dan pengembangan

bentuk huruf.

2.1.3.1. Humanis

Setelah penemuan movable type oleh Gutenberg pada tahun 1455,

kelompok huruf roman yang pertama adalah Humanis19. Huruf Humanis yang

paling sempurna dibuat oleh pencetak Nicholas Jenson selama tahun 1470-an. Ia

sangat mengagumi huruf roman yang dibuat oleh Willam Moris pada tahun 1891,

yang telah diperbaharui kembali oleh International Typeface Corporation (ITC).

Desain humanis tidak digunakan secara terus-menerus saat ini. Bentuknya

yang berat, lebar, dan huruf kapital yang besar menyebabkan bentuknya yang sulit

dibaca. Sebagai tambahan, Humanis juga terpengaruh model tulisan kaligrafi yang

menyebabkan bentuk huruf tidak dapat digunakan untuk teks namun huruf

humanis digunakan dalam berbagai iklan dan brosur.

Gambar 2.15. Karakteristik Huruf Humanis

Karakter utama huruf Humanis adalah:

• Perbedaan antara lebar stroke tidak terlalu kontras.

• Penekanan pada kemiringan

• Garis yang condong pada huruf kecil

• Huruf kecil memiliki ascender dan foot yang miring

• Huruf kapital memiliki tinggi yang sama dengan tinggi ascender. 19 Perfect, Christopher and Jeremy Austen. The Complete Typographer. Trans. Massachusetts:

Rockport Publishers.1992, Hal. 38.

Universitas Kristen Petra

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

36

• Bentuk serif yang tebal dan miring

• Set huruf cenderung lebar

• Bentuk dan warna yang berat

Huruf Humanis mempunyai keluarga huruf yang termasuk di dalamnya

adalah Centaur dan Kennerly.

a. Centaur

Centaur didesain oleh pembuat buku dan huruf yang berasal dari Amerika

yaitu Bruce Rogers dan huruf tersebut merupakan salah satu huruf yang paling

baik dari keseluruhan huruf roman yang pernah ada. Dibentuk oleh pencetak huruf

Venetian yaitu Nicholas Jenson pada tahun 1470. Huruf tersebut dibuat secara

asli untuk huruf nama museum yaitu Metropolitan Museum of New York namun

kemudian dikombinasikan dengan komposisi mekanis oleh Monotype di Inggris

pada tahun 192920. Centaur merupakan huruf yang elegan dan cocok untuk teks

karena memiliki descender yang panjang dan memerlukan leading. Saat ini jenis

Centaur bold dan italic telah ada.

Gambar 2.16. Variasi huruf Centaur

20 Ibid, Hal. 40.

Universitas Kristen Petra

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

37

b. Kennerly

Kennerly diterbitkan oleh Mitchell Kennerley, New York Publisher.

Kennerley seorang berkebangsaan Amerika, merupakan pembuat huruf Goudy

yang menajdi huruf yang sangat sukses. Pada tahun 1920, huruf Kennerly dibuat

untuk komposisi mekanis oleh Lanston Monotype di Amerika Serikat21. Huruf

tersebut memiliki kunci karakteristik huruf Humanis tetapi juga memiliki

kemiripan dengan Goudy seperti ear pada huruf kecil ‘g’ descender yang sangat

pendek, bentuk angka 5 yang aneh, dan huruf kecilnya hampir menyerupai huruf

italic. Kennerley tidak dapat digunakan untuk tulisan teks namun, huruf ini

menjadi favorit bagi para tipografer dalam dunia advertising. Kennerley memiliki

dua macam variasi yaitu regular dan bold.

Gambar 2.17. Variasi Huruf Kennerly

21 Ibid, Hal. 42.

Universitas Kristen Petra

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

38

Gambar 2.18. Poster Tipografi

2.1.3.2. Old Style

Huruf Old Style pertama dibuat oleh Fransesco Griffo untuk De Atena,

sebuah buku yang diterbitkan di Venice oleh Aldus Manutius pad tahun 1495.

Huruf ini terus berkembang hingga abad ke-18 di Perancis, Belanda, dan Inggris.

Old Style menjadi huruf yang dilupakan hingga tahun 1920-an.

Old Style dikenal sebagai Old Face atau Garalde (nama yang berasal dari

Garamond dan Aldine, huruf pada Aldine Press). Old Style juga meliputi jenis

huruf setelah kebangkitannya pada abad ke-15, 18 dan 20. Old Style mendapat

pengaruh yang kuat dari tulisan kaligrafi sama halnya dengan Humanis namun,

alat yang digunakan lebih tajam dan dibuat oleh para ahli dalam bidang mengukir.

Kualitas huruf Old Style dapat dilihat pada kelompok huruf pertama yang dibuat

oleh Aldus Manutius di Italia, yang mempunyai bentuk stroke yang kontras, lebih

ringan, jarak serif yang tidak berhimpitan. Crossbar pada huruf ‘e’ horisontal,

bentuknya yang cenderung lebih sempit, huruf kapital lebih pendek daripada

ascender huruf kecil dan hal ini yang membedakan dengan desain humanis22.

Huruf Roman Aldine ini menjadi pembahasan atas dua kebangkitan huruf

yaitu Bembo (1929) dan Poliphilus (1937). Model huruf Old Style menjadi huruf

yang paling legible dan popular seperti Bembo, Caslon, Ehrhardt (1937),

Garamond, Goudy Old Style, Palatino, Plantin (1913), dan Times New Roman

(1932). Hal yang menjadikan huruf-huruf tersebut cocok untuk dibuat teks adalah

karena legibilitas, bentuknya yang medium (tidak terlalu berat atau ringan),

22 Ibid, Hal. 52.

Universitas Kristen Petra

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

39

kontras antara tebal tipis stroke yang medium, dan keterbukaan setiap huruf yang

membuat mudah dibaca dan dikenali.

Hampir semua huruf Old Style memiliki variasi roman dan italic.

Beberapa huruf memiliki bentuk yang ekstra bold dan berat namun, huruf-huruf

ini jarang digunakan karena tampilan mereka yang agak janggal. Dutch Old Style,

seperti Van Dijck dan Ehrhardt memiliki bentuk yang lebih sempit dan legible.

Times New Roman merupakan huruf yang memiliki bentuk tampilan yang

sempurna sehingga dapat digunakan pada kertas yang berkualitas rendah seperti

kertas koran.

Breughel (1982) dibuat oleh Adrian Frutiger, Plantin, Times New Roman

dan kebanyakan desain ITC memiliki x-height yang besar yang membuat huruf-

huruf tersebut mudah dibaca bahkan dalam ukuran (point) kecil. Times New

Roman dengan descender yang pendek merupakan alternatif yang baik untuk

penggunaan pada teks.

Gambar 2.19. Huruf Old Style

Universitas Kristen Petra

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

40

Karakter utama huruf Old Style yaitu:

1. Tebal tipis stroke yang tidak terlalu kontras

2. Ascender dan foot pada serif yang oblique

3. Serif yang tidak saling berhimpitan

4. Crossbar yang horisontal pada huruf kecil ‘e’

5. Huruf kapital lebih pendek daripada ascender huruf kecil

Huruf Old Style memiliki keluarga huruf yang didalamnya ternasuk huruf

Garamond dan Times New Roman

a. Garamond

Garamond merupakan huruf yang salah satu huruf yang paling popular

dari French Old Style pada abad ke 16, huruf Garamond diciptakan oleh Claude

Garamond di tahun 1530. Meskipun huruf Garamond dibuat berdasarkan huruf

Roman Venetian oleh Aldus Manutius untuk De Aetna pada tahun 1495, huruf ini

lebih ringan, memiliki stroke yang kontras, bentuk huruf yang pas, dan secara

keseluruhan huruf Garamond menunjukkan nilai elegan dan harmonis. Versi

Garamond Italic dibuat berdasarkan desain pada abad ke-16 oleh Robert Granjon.

Selama abad ke-12, Garamond telah digunakan kembali hampir oleh

seluruh perusahaan yang memproduksi huruf seperti American Typefounders,

Monotype, Linotype, Berthold, dan ITC. Garamond (1924) telah terpilih menjadi

huruf yang paling baik karena berdasarkan pembuatan yang original oleh

Garamond dan memiliki berbagai macam variasi ukuran, lebar dan italic.

Universitas Kristen Petra

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

41

Gambar 2.20. Variasi Huruf Garamond

b. Times New Roman

Times New Roman merupakan huruf yang paling sukses dari seluruh

huruf yang pernah diproduksi. Times New Roman pertama kali dibuat pada tahun

1932 oleh seorang berkebangsaan Inggris, tipografer yaitu Stanley Morison untuk

koran The Times di London. Monotype membuat distribusi huruf ini secara umum

pada tahun-tahun berikutnya. Morison mengambil Plantin sebagai model untuk

huruf yang dibuatnya dan membuatnya lebih modern serta lebih legible dengan

bentuk/proporsi yang pas, ascender dan descender yang pendek, serif yang

meruncing dan x-height yang lebar.

Universitas Kristen Petra

Page 34: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

42

Times New Roman merupakan huruf yang menjadi pilihan pertama

sebagai huruf teks karena bentuknya yang tepat serta terdapat variasi italic dan

bold sehingga memudahkan penulisan teks.

Gambar 2.21. Variasi Huruf Times New Roman

Gambar 2.22. Packaging Obat Flu Universitas Kristen Petra

Page 35: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

43

2.1.3.3. Transitional

Pada tahun 1962, Roman du Roi, sebuah hruuf roman baru dibuat oleh

Phllipe Grandjean untuk Imprimerie Nationale di Paris. Grandjean membuat huruf

Fournier di Perancis dan Baskerville di Inggris disebut huruf transisional karena

huruf-huruf tersebut memiliki karakteristik Old Style dan Modern Style yang hadir

pada abad ke-18. Transisional juga dikenal dengan nama Reales23.

Huruf transisional didesian pada abad ke-18 dan abad ke-20 mengalami

kebangkitannya. Gaya huruf transisional abad ke-18 mencerminkan ukuran yang

lebih presisi karena dibuat dari alat chopperplate engraving. Huruf-huruf itu juga

mewakili desain yang sama sekali berbeda dari pengaruh kaligrafi Humanis dan

Old Style. Pada awal huruf transisional ini muncul, seorang punchcutter yaitu

Phillipe Grandjean membuat huruf Roman Du Roi dengan karakteristik serif yang

datar, perbedaan stroke yang kontras dan stress yang vertikal. Huruf tersebut

dibuat dalam versi italic untuk membuat harmonis dengan keberadaan huruf

regular. Pada tahun 1750, Pierre Fournier membuat desain sebuah huruf roman

yang mirip dengan Roman Du Roi yang dikembangkan oleh Stanley Morison

pada tahun 1924.

John Baskerville, seorang Inggris yang membuat huruf yang paling

signifikan dan berpengaruh terhadap desain huruf transisional pada tahun 1750.

Huruf John pertama kali muncul pada tahun 1757 dan bentuknya yang ringan dan

dibuat dengan sangat sempurna sehingga memiliki bentuk yang presisi pada

proses pencetakan dan pelubangan. Pada akhir abad ke-18, Baskerville hilang

dibawah bayangan hadirnya huruf baru yaitu Didot dan Bodoni

Karakteristik huruf Transisional adalah:

• Stress yang vertikal

• Perbedaan stroke yang tidak terlalu kontras

• Serif pada ascender cenderung lurus

• Bentuk serif yang meruncing.

23 Ibid, Hal. 88.

Universitas Kristen Petra

Page 36: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

44

Gambar 2.23. Karakteristik Huruf Transisional

Huruf Transisional memiliki keluarga huruf yang didalamnya termasuk

Baskerville dan Century Schoolbook.

a. Baskerville

Huruf Baskerville dibuat oleh John Baskerville sekitar tahun 1754 yang

merupakan huruf yang menjadi ciri utama huruf transisional. Desain Baskerville

memiliki perbedaan stroke yang cukup kontras, bentuk serif horisontal, huruf-

hurufnya dinamis dan stress vertikal24. Pada tahun 1923, huruf Baskerville

mengalami kebangkitan dan telah dibentuk kembali menjadi lebih sempurna.

Huruf itu telah diubah kedalam bentuk digital, semi-bold, dan bold, huruf

24 Ibid, Hal. 90.

Universitas Kristen Petra

Page 37: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

45

Baskerville menjadi salah satu huruf yang paling popular yang pernah ada.

Namun, Baskerville memiliki kelemahan yaitu memerlukan jaraj sapasi yang

lebar karena bentuk yang bulat dan memerlukan banyak tempat. Linotype telah

mengeluarkan versi huruf Baskerville, Baskerville no.2, dan New Baskerville

(1982)

Gambar 2.24. Variasi Huruf Baskerville

b. Century Schoolbook

Century Schoolbook didesain pada tahun 1924, dan merupakan anggota

keluarga huruf Century yang paling popular. Huruf ini memiliki warna yang berat,

stress yang vertikal dan x-height yang lebar. Century Schoolbook merupakan

huruf yang banyak digunakan untuk teks karena legible, digunakan untuk teks

pada koran, majalah, dan untuk buku-buku publishing. Century Schoolbook yang

asli tidak memiliki versi tebal dan italic, Linotype mengeluarkan versi terbaru dari

Century Schoolbook yang bold dan ekstra bold.

Universitas Kristen Petra

Page 38: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

46

Gambar 2.25. Variasi Huruf Century Schoolbook

Gambar 2.26. Poster Tipografi

Universitas Kristen Petra

Page 39: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

47

2.1.3.4. Modern

Didot merupakan huruf roman yang dibuat pada tahun 1784 sebagai huruf

pada klasifikasi huruf Modern. Tiga tahun kemudian, Didot diikuti dengan hasil

yang mirip namun berukuran lebih besar yang dibuat oleh type designer

Giambattista Bodoni. Modern merupakan huruf yang standar hingga abad ke-19.

Perkembangan proses cetak, kertas dan tinta membuat para puchcutter

modern dapat menciptakan huruf-huruf yang sebelumnya tidak terpikirkan. Didot

yang merupakan huruf yang memiliki ciri-ciri yaitu perbedaan stroke yang

kontras, stress yang vertikal, hairline dan serif yang horisontal. Bodoni yang

dibuat setelah Didot memiliki bentuk yang lebih detil.

Kebanyakan dari huruf-huruf Modern tidak legible untuk digunakan

sebagai teks, terutama karena memiliki stroke yang kontras seperti Bodoni, Neo

Didot, dan Walbaum. Hal ini memerlukan leading untuk menyeimbangkan dengan

stress yang vertikal. Scotch Roman dan desain huruf yang mirip lebih tepat

digunakan untuk teks namun, kebanyakan huruf-huruf tersebut tidak memiliki

variasi bold italic atau dalam beberapa kasus tidak terdapat huruf bold sama

sekali.

Gambar 2.27. Karakteristik Huruf Modern

Universitas Kristen Petra

Page 40: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

48

Huruf Modern memiliki keluarga huruf yang diantaranya adalah Bell dan

Bodoni.

a. Bell

Pada tahun 1788, John Bell seorang penerbit dan penjual buku dari Inggris

menetapkan Bell’s Britain Letter Foundry dan pada tahun yang sama ia

memperkerjakan seorang punchcutter yaitu John Handy untuk membuat huruf

roman baru. Bell memiliki ide yang brilian dalam desain huruf, dan huruf

romannya memiliki karakteristik dari Modern Style. Desain Bell memiliki narrow

set, bentuk serif yang runcing, perbedaan stroke yang kontras serta stress yang

vertikal. Stanley Morison menemukan kembali huruf Bell pada tahun 1920 yang

dibuat ulang oleh Monotype pada komposisi hot metal pada tahun 1931. Bell

memiliki berbagai variasi, italic, semi-bold dan bold. Bell merupakan huruf yang

‘tampan’ namun karena kehalusan huruf pada desain sehingga jarang digunakan.

Gambar 2.28. Variasi Huruf Bell

Universitas Kristen Petra

Page 41: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

49

b. Bodoni

Huruf Modern Style yang radikal dibuat oleh Giambattista Bodoni, hadir

pada tahun 1787 di Eropa25. Huruf Bodoni digunakan kembali oleh berbagai type

founder menjelang abad ke-20 termasuk Linotype (1914-1916) dan Monotype

(1921). Bodoni memiliki variasi Poster Bodoni dan Ultra Bodoni yang tidak

berhubungan dengan desain asli Bodoni.

Gambar 2.29. Variasi Huruf Bodoni

Gambar 2.30. Kemasan Rokok Marlboro 25 Meggs, Philip.B. Revival Of The Fittest: Digital Version Of Classic Typefaces. Trans. New

York: RC Publications, Inc. 2000, Hal. 34. Universitas Kristen Petra

Page 42: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

50

2.1.3.5. Slab Serif

Slab serif juga direferensikan sebagai square serif, Egyptian, dan pada

abad ke-19 ketika mereka muncul pertama kali dikenal dengan nama Antiques.

Slab serif pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1817 dimana huruf display

dibuat untuk advertising dan pekerjaan yang lainnya. Slab Serif memiliki bentuk

mechanical structure yang memberikan pengaruh dan membuat menjadi sukses.

Awalnya Slab Serif dibuat hanya dalam bentuk huruf kapital namun kemudian

bentuk huruf kecil dibuat dan slab serif menjadi huruf yang popular hingga tahun-

tahun akhir abad ke-1926.

Pada tahun 1920-an dan 1930-an, bentuk baru geometri dari slab serif

dikeluarkan sebagai lawan dari geometric san serif Futura. Bentuk baru ini seperti

Memphis (1929), Beton (1931), Stymie (1931) dan Rockwell (1934) sering

disebut sebagai Futura dengan tambahan serif. Berbagai macam nama keluarga

huruf Slab Serif bermunculan dan memiliki berbagai macam variasi huruf.

Gambar 2.31. Karakteristik Huruf Slab Serif

26 Ibid, Hal. 130.

Universitas Kristen Petra

Page 43: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

51

Huruf Slab Serif memiliki keluarga huruf dan diantaranya terdapat huruf

Clarendon dan Rockwell

a. Clarendon

Clarendon dibuat pertama kali oleh English Fann Street Foundry pada

tahun 1845 sebagai bold square serif untuk melengkapi versi regular. Clarendon

memiliki bentuk perbedaan yang kontras pada stroke dan x-height yang lebar,

Clarendon, cocok untuk digunakan sebagai teks dan display serta merupakan

pilihan huruf yang tepat untuk dicetak diatas kertas yang berkualitas rendah

seperti kertas koran.

Gambar 2.32. Variasi Huruf Clarendon

b. Rockwell

Rockwell dikeluarkan oleh Monotype pada tahun 1934, ketika slab serif

mengalami masa kebangkitan. Rockwell banyak digunakan untuk teks pada

brosur dan memiliki penggemar di Inggris. Bentuknya yang monoline dan

geometris namun narrow, x-height yang lebar dan memiliki bentuk serif yang

Universitas Kristen Petra

Page 44: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

52

unik pada huruf kecil ‘m’ yaitu setengah serif, memiliki berbagai variasi bold,

ekstra bold, light, medium, italic, condensed, bold condensed.

Gambar 2.33. Variasi Huruf Rockwell

Gambar 2.34. Poster Merek Sepatu Bally

Universitas Kristen Petra

Page 45: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

53

2.1.3.6. Sans-Serif

Sans-Serif dikenal juga dengan nama Gothic di Amerika Serikat dan

Lineales di Eropa27. Huruf-huruf sans-serif termasuk huruf yang legible sehingga

lebih fleksibel untuk digunakan sebagai teks dan display.

Gambar 2.35. Karakteristik Huruf Sans-Serif

Huruf Sans-Serif memiliki beberapa keluarga huruf dan diantaranya adalah

Helvetica dan Univers.

a. Helvetica

Helvetica dibuat pada tahun 1957 oleh Max Miedinger dan awalnya

bernama Neue Hass Grotesque, Helvetica merupakan salah satu huruf yang paling

sukses pada abad ke-20. Selama tahun 1960 dan 1970, Helvetica merupakan satu-

satunya huruf yang digunakan oleh Swiss Typographic Movement. Gerakan itu

mempengaruhi seluruh dunia pada waktu itu dan hasilnya, Helvetica menjadi

27 Ibid, Hal. 144.

Universitas Kristen Petra

Page 46: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

54

sangat popular. Helvetica merupakan huruf yang memiliki x-height yang lebar,

ascender dan descender yang pendek dan memiliki tampilan yang biasa.

Beberapa orang mengatakan Helvetica tidak memiliki karakter yang kuat,

namun banyak digunakan untuk teks, buku dan advertising. Helvetica memiliki

keluarga yang bermacam-macam dari bentuk berat, lebar dan italic. Linotype

memperkenalkan Neue Helvetica yang merupakan versi modern termasuk shaded

dan ultrathin.

Gambar 2.36. Variasi Huruf Helvetica

b. Univers

Univers dibuat oleh desainer Adrian Frutiger pada tahun 1957. Bentuk

Univers memperhatikan detail dan Frutiger menghilangkan fitur-fitur yang aneh

dari bentuk tradisional. Univers memiliki 21 anggota, dimulai dari ultra light

condensed hingga extra black extended. Karakteristik huruf Univers adalah

perbedaan stroke yang tidak terlalu kontras, ascender dan descender yang pendek

dan apabila dibandingkan dengan Helvetica bentuknya lebih kaku.

Universitas Kristen Petra

Page 47: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

55

Gambar 2.37. Variasi Huruf Univers

2.1.3.7. Display

Display typography memiliki beberapa macam jenis huruf dan dapat

digunakan pada saat yang tepat. Area yang tepat pada tipografi dimana display

types memainkan peran yang penting adalah pada media seperti packaging, book

cover, iklan, cover album lagu, pameran, poster, desain iklan TV, dan lain

sebagainya serta peletakkannya yang persuasif untuk menarik perhatian

masyarakat adalah di rumah, kantor, toko, public building dan pada transportasi

umum. Saat ini, para tipografer mempunyai beragam pilihan mengenai huruf

display yang dapat digunakan untuk memberikan efek secara individual mengenai

huruf tersebut atau penggunaannya yang dikombinasikan dengan huruf teks serta

penggabungan dengan gambar, foto dan ilustrasi. Namun, apabila ada aturan yang

penting mengenai huruf display, maka aturan itu adalah bagaimana membuat

huruf display dalam cara yang sensitif dan memiliki tujuan agar dapat

memaksimalkan efek yang ditimbulkan.

Universitas Kristen Petra

Page 48: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

56

Gambar 2.38. Contoh-contoh Huruf Display

Poin ini menerangkan kembali huruf-huruf yang paling banyak hadir saat

ini seperti fat face, thin face, decorative, ornamental, inline, outline, shaded, 3-D,

brush script, pen script, expanded, condensed dan lainnya. Huruf yang dibahas

disini juga merupakan huruf yang dipakai dalam skala kecil pada iklan, brosur,

dan lainnya. Peranan utama dari huruf-huruf tersebut adalah untuk tujuan display,

mereka dibuat untuk dikenal. Display types membawa pesan dan emosi, mereka

bisa menjadi agresif, tenang, modern, tradisional, senang, sedih, high tech, low

tech, keras, halus, tua, muda dan sebagainya28.

Display types dibagi kedalam 5 kategori. Kategori yang pertama meliputi

huruf yang meniru tulisan tangan (handwriting) yaitu blackletter atau gothic

minuscule, uncial, pen, brush script, dan cursive handwriting. Empat kategori

lainnya adalah serif dan slab serif, sans-serif, hybrid serif serta dekoratif dan

ornamental. Semua huruf-huruf tersebut dibuat untuk tujuan komersil dan untuk

bisnis tipografi yang menjamur sejak Revolusi Industri seperti packaging, brosur,

poster, leaflet, iklan.

2.1.4. Analisis Huruf

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang

menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’

dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi anata

komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari

Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal

28 Ibid, Hal. 178.

Universitas Kristen Petra

Page 49: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

57

dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku

manusia. Setiap bagian dari sebuah gambar dapat dianalisis dan dievaluasi sebagai

komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dari teori ini adalah

membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan

adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ground29.

2.1.4.1. Anatomi Huruf

Kita cenderung melihat kata-kata dari sisi apa arti kata tersebut dan

memberi pengertian apa, dan jarang untuk memperhatikan penampilan fisik yang

sebenarnya dari sebuah huruf secara individu. Namun sebagai desainer, kita wajib

untuk memahami bentuk huruf tidak hanya sebagai hitam di atas putih tetapi juga

ruang putih di dalamnya dan seluruh bagian dari huruf.

Gambar 2.39. Anatomi Huruf (1)

Bagian-bagian huruf:

a. Uppercase

Semua huruf besar

b. Lowercase

Semua huruf kecil

c. Baseline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian

terbawah dari setiap huruf besar.

29 Sihombing, Danton. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2001, Hal. 12. Universitas Kristen Petra

Page 50: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

58

d. Capline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas

dari setiap huruf besar.

e. Meanline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas

dari setiap huruf kecil.

f. X-Height

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-height merupakan

tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian badan

huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf ‘x’.

g. Ascender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara meanline dan

capline

h. Descender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline

i. Counter

Ruang kosong yang berada pada bagian dalam setiap huruf.

j. Stem

Batang vertikal yang terdapat huruf kecil ataupun huruf besar yang pada

bagian ujungnya dapat ditemukan beberapa akhir garis penutup yang disebut

terminal

Gambar 2.40. Anatomi Huruf (2)

Universitas Kristen Petra

Page 51: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

59

Gambar 2.41. Anatomi Huruf (3)

Gambar 2.42. Garis Pembuka dan Penutup Huruf

Setiap individu huruf, angka dan tanda baca dalam tipografi disebut

sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Setiap

character apakah huruf kecil atau besar memiliki batang (stem) yang pada bagian

ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang

disebut terminal.

Universitas Kristen Petra

Page 52: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

60

Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis

(stroke) yang terbagi menjadi dua yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan

guratan garis sekunder (secondary stroke)30.

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi

struktur huruf dalam alphabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar yaitu:

• Kelompok garis tegak-datar

• Kelompok garis tegak-miring

• Kelompok garis tegak-lengkung

• Kelompok garis lengkung

Gambar 2.43. Kelompok Garis

Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf maka

secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Ruang negatif bersudut lengkung

Gambar 2.44. Ruang Negatif Sudut Lengkung

30 Ibid, Hal. 15.

Universitas Kristen Petra

Page 53: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

61

2. Ruang negatif bersudut persegi-empat

Gambar 2.45. Ruang Negatif Sudut Persegi Empat

3. Ruang negatif bersudut persegi-tiga

Gambar 2.46. Ruang Negatif Sudut Persegi Empat

Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal matematis, dalam

pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alphabet

memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf

tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga

lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang

lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa

huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara

optis.

2.1.5. Sistem pengukuran dalam tipografi

Apabila kita perhatikan susunan huruf-huruf pada sebuah naskah dalam

majalah, buku ataupun brosur, maka akan terlihat bahwa susunan dari huruf-huruf

Universitas Kristen Petra

Page 54: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

62

tersebut memiliki suatu disiplin dalam pengukuran dan proporsi. Hal tersebut

biasanya mencakup pengukuran tinggi huruf, panjang baris huruf, jarak antara

huruf yang satu dengan yang lain serta jarak antar baris.

Selama lebih dari 250 tahun lamanya setelah penemuan movable types

oleh Guttenberg, setiap penemu huruf memproduksi huruf dengan ukuran dan

spesifikasinya sendiri sehingga antara huruf satu dengan huruf lainnya tidak

mungkin tertukar. Namun sebagai reaksi atas situasi yang kacau ini, seorang

typecutter yang berasal dari Perancis yaitu Pierre Simon Fournier

memperkenalkan point system pada tahun 1737. Hal ini merupakan metode

standar pertama untuk sistem pengukuran tipografi. Meskipun metode tersebut

diubah pada tahun 1785 oleh Firmin Didot, sistem tersebut masih menjadi metode

pengukuran di Eropa, yang kemudian dikenal dengan Europian Didot Point

System.

Point system lainnya yang berbeda juga digunakan di Inggris dan Amerika

Serikat pada tahun 1870. Sistem ini masih menggunakan sistem pengukuran

dasar, lebih kecil yaitu 0.0138 inch untuk setiap huruf dibandingkan dengan poin

yang digunakan Europian Didot yaitu 0.0148 inch untuk setiap huruf. Peningkatan

penggunaan sistem metric di seluruh dunia sebagai standar sistem pengukuran

membawa hasil pada sistem pengukuran tipografi seperti kolom.

2.1.5.1. Point dan Pica

Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (disingkat pt),

pica (dibaca paika) dan unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf,

sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar

persatuan huruf serta jarak antar huruf dihitung dengan satuan unit. Perhitungan

unit hanya digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi photosetting

dan digital composition yaitu teknologi yang digunakan untuk pengetikan dan

pencetakan huruf agar dapat menghasilkan hasil cetak yang tajam dan presisi.

Acuan yang dipakai sekarang adalah sistem Anglo Saxon dengan

perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2.539 cm. Sistem pengukuran

tipografi di atas berawal dari teknik cetak movable type yang pada perkembangan

berikutnya diciptakan standarisasi pengukuran dan satuannya. Untuk lebih

Universitas Kristen Petra

Page 55: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

63

memperjelas gambaran terhadap sistem pengukuran huruf, kita dapat melihat

gambar potongan metal type di sebelah kanan halaman ini.

Blok metal ini memiliki bidang permukaan cetak pada bagian teratas.

Keseluruhan dari blok metal ini disebut sebagai body dan permukaan cetak

disebut sebagi face. Lebar dari body adalah set-width, yang memiliki berbagai

macam ukuran tergantung kepada lebarnya masing-masing huruf31. Kedalaman

dari body adalah dimensi yang dipakai untuk mengukur tinggi huruf yang disebut

body size. Satuan pengukuran yang dipakai untuk mengukur tinggi huruf adalah

point. Satu hal yang perlu diingat bahwa acuan pengukuran tinggi sebuah huruf

bukan dihitung dari tinggi huruf yang tercetak namun dihitung dari kedalaman

dari body size. Sebagai gambaran, 10 pt kedalaman dari body size akan

menghasilkan huruf setinggi 10 pt.

Gambar 2.47. Blok Metal

2.1.5.2. Pengukuran Ruang Tipografi

Istilah spasi sering kita gunakan dalam pekerjaan pengetikan naskah.

Pengertian istilah ini sebenarnya adalah berupa interval antar elemen tipografi

yang mencakup jarak antarhuruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau

yang disebut word spacing dan jarak antarbaris atau yang disebut leading.

31 Ibid, Hal. 21.

Universitas Kristen Petra

Page 56: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

64

a. Jarak antarhuruf atau kerning

Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital

composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan

pengukuran yang tetap, dalam penertian bahwa unit memiliki nilai yang berbeda-

beda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa kotak seukuran

besarnya huruf kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang

sama besar, maka setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat

memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6 unit.

Gambar 2.48. Satuan Em

Dalam metal typesetting seperti kombinasi Ti, Yi, fi memiliki jarak yang

kacau diantara kedua huruf tersebut. Untuk memberikan jarak yang sempurna

diantara huruf-huruf tersebut, kombinasi tersebut di buat menjadi individu yang

ligature.

Hadirnya phototypesetter di tahun 1950an, masalah dan kesulitan kerning

menghilang karena hadir sebuah mesin yang dapat mengatur huruf tanpa ruang

dan jarak yang aneh. Kemampuan untuk mengatur kerning sangat penting

terutama ketika mengatur display type32, karena huruf itu menghindari mengatur

letterspacing secara manual untuk memperoleh hasil yang sempurna. Saat ini,

phototypesetting dan sistem digital typesetting diprogram untuk mengatur spasi

secara otomatis.

32 Bridgewater, Peter. An Introduction To Graphic Design. Trans. London: Grange Books.1996,

Hal 23. Universitas Kristen Petra

Page 57: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

65

b. Jarak antar baris atau leading

Pengukuran jarak antar baris (leading) dihitung dengan menggunakan

satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang sisipkan di antara

baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam.

Jika tidak ada tambahan ruang vertikal yang disisipkan diantara garis

dibawah huruf maka pengaturan tidak dapat dikatakan solid. Interline spacing

disebut juga leading.

Gambar 2.49. Lembaran Ketebalan

c. Jarak antarkata atau word spacing

Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak

antarkata adalah penyisipan potongan metal yang diletakkan di antara huruf yang

satu dan yang lain. Potongan metal ini disebut quad. Sebuah quad berbentuk

persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan

yag disebut em. Ukuran dari setengah em adalah en. Untuk memperjelas gambaran

tentang teknik tradisional ini, berikut adalah contoh penggunaan pengukuran

dengan satuan em dan en.

Gambar 2.50. Pengukuran Em dan En

Universitas Kristen Petra

Page 58: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

66

2.1.6. Keluarga Huruf

Keluarga huruf terdiri atas berbagai kembangan yang berakar dari struktur

bentuk dasar (regular) sebuah alfabet dan setiap perubahan berat huruf masih

memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam keluarga

huruf dibagi menajdi tiga bentuk pengembangan yaitu berat, proporsi dan

kemiringan.

2.1.6.1. Berat

Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada

perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Bila

ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari keluarga huruf ini daapt dibagi

menjadi tiga kelompok pokok yaitu : light, regular dan bold.

Gambar 2.51. Pengembangan Berat

Setiap anggota keluarga huruf baik light, regular dan bold memiliki

kesamaan ciri fisik namun, dengan tampilnya perbedaan berat dapat memberikan

dampak visual yang berbeda. Seperti contoh, huruf bold karena ketebalannya

memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya kelompok

huruf bold ini banyak sekali digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah,

Universitas Kristen Petra

Page 59: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

67

baik untuk iklan, poster, maupun media terapan lainnya33. Untuk mendapatkan

gambaran terhadap perubahan berat huruf yang ideal disamping ini adalah tabel

perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar stroke dari huruf

tersebut.

2.1.6.2. Proporsi

Perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar dari huruf itu

dibagi menjadi lima kelompok bila ditinjau dari perbandingan proporsi terhadap

bentuk dasar huruf tersebut. Pembagiannya adalah regular, condensed, dan

extended. Regular merupakan bentuk standar huruf atau juga dikenal dengan nama

normal. Kelompok huruf-huruf condensed dapat terakomodasi lebih banya dalam

sebuah bidang atau ruang. Namun, huruf-huruf tersebut apabila dicetak untuk

keperluan naskah dalam jumlah panjang akan dapat melelahkan mata. Karena

bentuk condensed merupakan versi sempit (narrow) dari bentuk regular.

Gambar 2.52. Pengembangan Proporsi

Extended merupakan versi lebar (wide ) dari bentuk regular huruf.

Extended juga disebut dengan expanded. Huruf-huruf condensed dan extended

biasanya layak diterapkan untuk teks pendek, seperti untuk headline ataupun sub-

judul (sub-head).

33 Branczyk, Alexander, Jutta Nachtwey, Heike Nehl, Sibylle Schlaich, Jurgen Siebert. (Eds).

Emotional Digital. Trans. United Kingdom: Thames&Hudson. Ltd. 1999, Hal. 25. Universitas Kristen Petra

Page 60: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

68

2.1.6.3. Kemiringan

Huruf yang tercetak miring dalam terminology tipografi disebut italic.

Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah

kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau

kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks

dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar

(caption), highlight dari naskah (copy blurb) serta kadang juga digunakan sebagai

headline atau sub-head.

Gambar 2.53. Kemiringan Huruf

Apabila kita perhatikan secara seksama, huruf italic dirancang dengan

sudut kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata

kita dalam membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 12°. Mata kita

akan sukar mengidentifikasi huruf italic apabila sudut kemiringan lebih kecil dari

12°. Sebaliknya apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12°, akan

mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf.

2.1.7. Prinsip dasar dalam perancangan tipografi

Tujuan perancangan tipografi adalah menyusun komponen-komponen dari

sebuah desain menjadi harmonis dan kohesif. Hal ini dapat diraih melalui

kesatuan dari elemen-elemen desain atau dengan membuat komposisi yang

dinamis dari nilai-nilai yang kontras. Sebelum membuat keputusan, harus

Universitas Kristen Petra

Page 61: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

69

mempunyai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang penting antara lain kepadas

siapa desain itu ditujukan, apa tujuan desain itu dan apa isi pesannya.

Pendekatan yang digunakan untuk perancangan tipografi adalah dengan

diawali oleh kompleksitas dan keasliannya. Seprti contoh, manuskrip untuk

sebuah buku biasanya memiliki struktur yang kompleks untuk teks utama,

berbeda lagi dengan judul, keterangan gambar dan lain sebagainya. Sebagai

perbandingan, teks yang sedikit pada poster dan iklan lebih mudah untuk di atur.

Irama dan gaya teks yang digunakan juga mempengaruhi struktur perancangan

apakah untuk tujuan promosi atau tujuan informasi.

Proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang

paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Pada tahap vital dalam proses

kreatif dari sebuah perancangan tipografi, seorang desainer akan bertindak sebagai

komunikator visual yang memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan

kreatif yang kelak dapat memperkuat efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan

yang akan disampaikan kepada khalayak penerimanya.

2.1.7.1. Sintaksis tipografi

Dalam ilmu bahasa dikenal istilah sintaksis, yang berarti penyusunan kata-

kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah

dibakukan, seperti: huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk kalimat

yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, perdikat dan objek.

Sedangkan sintaksis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah

proses penataan elemen-elemen visual ke dalam kesatuan bentuk yang kohesif.

Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi yang terkecil

yaiut huruf, kata, garis, kolom dan margin.

Sintaksis tipografi tidak memiliki aturan yang baku. Namun dalam proses

perancangan tipografi, penggunaan logika-logika dan prinsip-prinsip persepsi

visual yang diterapkan dalam setiap pendekatan kreatif akan secara bertahap

melahirkan suatu sistematika penataan elemen-elemen visual huruf. Tugas

seorang perancang grafis adalah meciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah

dipahami oleh penglihat. Pemahaman terhadap prinsip persepsi visual adalah kata

kunci untuk memahami tendensi mata kita dalam melihat sebuah pola visual.

Universitas Kristen Petra

Page 62: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

70

Gambar 2.54. Sintaksis Tipografi

Seperti telah diulas pada sub bab sebelumnya mengenai teori Gestalt,

untuk selanjutnya dalam beberapa bagian pembahasan dalam bab ini akan

digunakan penerapan prinsip persepsi visual dari teori yang dapat memperjelas

gambaran-gambaran terhadap penerapan dari teori tersebut.

2.1.7.2. Focal Point

Musuh besar dari serang perancang grafis adalah keapatisan penglihat

terhadap hasil rancangannya. Tugas perancang grafis adalah menarik perhatian

penglihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara tepat dan

cepat dapat menstimulasi penglihat lewat pokok penekanan (focal point). Namun,

sebagai catatan, focal point yang gamblang tidak merupakan keharusan untuk

menciptakan sebuah rancangan yang berhasil.

Gambar 2.55. Focal Point

Universitas Kristen Petra

Page 63: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

71

Dalam desain tipografi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

menciptakan focal point dengan berbagai kemungkinan sebagai contoh berikut.

Semenjak focal point terlalu umum digunakan sebagai salah satu dari perangkat

arstistik, kadang untuk menarik perhatian penglihat, kehadiran focal point hanya

digunakan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari rancangan serta pesan yang

akan disampaikan.

2.1.7.3. Alignment

Dalam sebuah perancangan tipografi penataan baris (alignment) memiliki

peranan penting sebagai penunjang legibility serta estetika dari rancangan. Huruf-

huruf dalam beberapa baris berikut disejajarkan dengan lima cara berikut:

1. Justified (rata kiri-kanan)

Pada era medival, tulisan yang dibuat sangat simetris dan sempurna, sisi

kanan serta sisi kiri teks disejajarkan. Dengan adanya penemuan movable types

pada abad ke-15, para pencetak menggunakan sistem ini.

Sistem justified masih popular hingga sekarang. Terkadang sistem lain

juga digunakan seperti rata kanan, rata kiri. Justified merupakan sistem yang

paling popular dan gaya yang biasa dipakai karena ketenangannya, dan

penampilannya yang sederhana. Pengaturan justified yang tertata dengan rapi

membuat pembaca dapat fokus pada elemen desain lainnya seperti ilustrasi dan

foto. Kelemahan dari justified adalah jarak kata yang lebar. Sehingga harus

diperhatikan jarak antarkata bila jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar

kolom.

2. Unjustified

Hingga akhir abad ke-19, bentuk justified dan centered merupakan yang

paling sering digunakan. Namun, pada tahun 1920-an, tipografi yang modern

muncul akibat Art Movement di Eropa dan Bauhaus di Jerman mencerminkan

ritem dinamis dari abad ke-20 yang merupakan periode mekanisasi. Karakteristik

dari modern tipografi ini merupakan metode yang fungsional untuk digunakan

pada teks yaitu unjustified setting.

Universitas Kristen Petra

Page 64: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

72

Terdapat dua variasi dari unjustified setting yaitu:

a. Rata kiri (flush left)

Layak digunakan untuk naskah yang panjang atau pendek. Bagian kanan

susunan huruf menghasilkan bentuk iregular yang memberi kesan dinamis. Sistem

ini banyak digunakan untuk brosur, laporan. Spasi perkata yang rapi dan bentuk

yang iregular menghasilkan tampilan yang menarik dan legible. Namun bentuk

yang panjang garis yang iregular harus diperhatikan agar tampilan tidak membuat

bentuk yang aneh.

b. Rata kanan (flush right)

Sistem rata kanan ini jarang digunakan dan hanya layak digunakan untuk

jumlah naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf-huruf yang seimbang

pada tiap barisnya.

3. Centered (rata tengah)

Sistem centered hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek

dengan penataan jumlah huruf yang seimbang pada tiap barisnya. Bentuknya

statis, simetris pada bagian tengah antara kanan dengan kiri serta spasi perkata

yang rapi. Bentuk centered ini banyak diasosiasikan dengan nilai tradisional dan

popular untuk display seperti cover buku dan packaging.

4. Asimetris

Penataan ini berbeda engan empat cara penataan yang telah dijelaskan di

atas. Setiap baris disusun secara acak (random) sehingga tidak ada pola baris yang

dapat diprediksi panjangnya atapun penempatannya. Biasanya digunakan untuk

keperluan informal dan menghasilkan efek dramatis. Futurist Movement

menggunakan gaya ini, dan gaya ini memiliki spasi kata yang rapi dan hanya

layak digunakan untuk keperluan display. Leading yang banyak terkadang

diperlukan untuk membantu pembaca menempatkan permulaan baris berikutnya.

2.2. Madura

2.2.1. Sejarah Pulau Madura

Masyarakat Pulau Madura menjaga nilai-nilai mitos yang menjadi awal

mula kehidupan di Pulau Madura. Dikatakan pada jaman dahulu kala Kerajaan

Jawa Medang Kamulan diperintah oleh Prabu Gilingwesi, yang memiliki seorang

Universitas Kristen Petra

Page 65: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

73

putri yaitu Dewi Bendoro Gung. Dewi Bendoro Gung hamil pada saat itu dan

dipercaya sebagai anak titipan dari Tuhan dan karena Dewi Bendoro Gung pernah

bermimpi bertemu dengan bulan purnama yang kemudian bulan tersebut masuk

ke dalam tubuhnya. Raja menjadi marah dan memerintahkan salah satu perdana

menterinya, Patih Pragulang untuk membunuh Dewi Bendoro Gung.

Patih tersebut memenuhi permintaan sang raja dan Patih Pragulang

membawa sang putri menuju laut yang gelap namun rakit berhenti pada sebuah

hutan. Patih segera menuruti permintaan sang raja namun ketika pedang

diayunkan kepada Dewi Bendoro Gung, pedang itu jatuh ke tanah dan hingga tiga

kali pedang itu diayunkan. Patih memerintahkan sang putri untuk segera pergi dari

tempat itu dan rakit yang dinaikki oleh putri perlahan-lahan meninggalkan tempat

itu34.

Patih Pragulang masuk kembali ke hutan dan mengganti nama dengan

Poleng dan merubah bentuk menjadi pusaka yaitu Alugro. Rakit yang dinaiki

Dewi Bendoro Gung terbawa arus ke utara dan beberapa hari lamanya ia

terkatung-katung di tengah laut. Pada suatu malam, bulaan sedang purnama.

Cahaya bulan tampak menerangi laut, ketika bulan purnama sedang rembang,

Dewi Bendoro Gung merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya dan ia

melahirkan seorang anak laki-laki. Karena anak itu lahir di tengah laut maka

diberi nama Raden Segoro, Segoro yang artinya laut.

Rakit bergerak mendekati sebuah pulau, Dewi Bendoro Gung dan Raden

Segoro turun seperti anak yang berumur dua tahun. Mereka menemukan sebuah

tanah lapang yang luas. Di sudut tanah lapang itu Raden Segoro melihat sebatang

pohon dan melihat lebah-lebah berterbangan. Raden Segoro menikmati madu dari

sarang lebah itu. Karena mereka menemukan madu di tanah lapang yang luas

maka tempat itu diberi nama Madura yang berasal dari kata maddu e ra-ara

artinya madu di tanah dataran.

Beranjak dewasa, Raden Segoro menghamba pada Raja Medang Kamulan

dan pada saat bersamaan datang invasi dari Bangsa Cina. Ketika kembali ke

Madura, ia menanyakan identitas ayahnya. Karena merasa kebingungan

menjawab pertanyaan anaknya maka Dewi Bendoro Gung berpindah tempat ke 34 Imron, Zawawi. Cerita Rakyat Dari Madura. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

1993, Hal. 2. Universitas Kristen Petra

Page 66: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

74

suatu tempat yang disebut Nepa dan tempat dimana terdapat banyak monyet

berdasarkan kepercayaan lokal bahwa monyet-monyet tersebut merupakan prajurit

Raden Segoro.

Legenda lainnya mengulang kembali cerita Jokotole, putra dari Putri

Kuning yang merupakan cucu dari Pangeran Bukabu Sumenep. Jokotole dan

kakaknya, Jokowedi telah diberi mimpi mengenai pertengkaran antara ibunya

dengan ayahnya, Adipoday. Ketika berlayar ke Majapahit untuk menolong ayah

tirinya yaitu Empu Kelleng, Jokotole bertemu dengan pamannya, Adirasa yang

memberinya kuda terbang, Si Mega dan sebuah pecut yang mana kedua benda

tersebut dipercayakan kepadanya oleh Adipoday.

Si Mega terus hidup sebagai lambang dari Kabupaten Sumenep. Pecut

juga merupakan souvenir yang sangat terkenal di Madura dan nama Jokotole serta

Putri Kuning dapat ditemukan di kapal feri yang berlayar dari Surabaya menuju

Pelabuhan Madura, Kamal.

Beberapa bukti-bukti membantu untuk mengungkap kebenaran mengenai

sejarah Madura serta hubungannya dengan aturan-aturan Jawa masa kuno. Untuk

sekilas, pada masa pemerintahan Kerajaan Singosari (tahun 1222-1292),

Kabupaten Sumenep, diperintah oleh Aria Wiraraja bersama dengan Raden

Wijaya, yang membangun Kerajaan Majapahit setelah berhasil menundukkan

Kerajaan Kublai Khan dari China (1292-1293)

Pada awal periode Islam, agama baru diperkenalkan kepada masyarakat

Madura oleh Pangeran Kerajaan Palakaran (Arosbaya, Bangkalan) yang bernama

Pratanu, putra dari Pangeran Pragalbo.

Satu abad kemudian, selama peride emas pemerintahan Mataram, dibawah

pimpinan Sultan Agung, cucu dari Pratanu yang bernama Raden Praseno diberi

kekuasaan atas seluruh wilayah Madura dengan gelar sebagai Pangeran

Cakraningrat I. Daerah kekuasannya berada di Sampang. Kemudian

pemerintahannya diteruskan oleh putranya yaitu Raden Undakan yang menjadi

Pangeran Cakraningrat II.

Selama periode ini, Belanda (VOC) mulai untuk mengambil alih

kekuasaan politik Madura yang menimbulkan pemberontakan Trunojoyo dan

Pangeran Cakraningrat II diasingkan ke Lodaya. Ketika pemberontakan selesai,

Universitas Kristen Petra

Page 67: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

75

Cakraningrat II memerintah kembali Madura dan daerah kekuasaannya berpindah

ke Tonjung (Bangkalan). Cakraningrat III memerintah setelah ayahnya

Cakraningrat II, dan terjadi pemberontakan dengan adiknya yaitu R.T.

Suroadiningrat yang menjadi Cakraningrat IV35.

Bagaimanapun juga karena ia menentang VOC, ia dipaksa untuk

diasingkan di Tanjung Harapan dan putranya, R.A. Secoadiningrat (Cakraningrat

V) mengambil alih kekuasaan. Daerah kekuasaan kembali berpindah tempat ke

Sembilangan. Cakraningrat V memberikan kekuasaanya kepada cucunya

Panembahan Adipati Cakraningrat VI dan diteruskan oleh pamannya Adipati

Cakraningrat VII. Sejak kekuasaan berada di daerah Arosbaya tahun 1528, agama

Islam menyebar luas ke luar Pulau Madura dan memberikan pengaruh kepada

kehidupan sosial dan politik Madura.

2.2.2. Keadaan Geografis Pulau Madura

Madura merupakan pulau yang termasuk dalam propinsi Jawa Timur,

terletak di sebelah timur Pulau Jawa. Madura merupakan pulau yang indah dengan

pasirnya yang putih namun, tidak begitu banyak penduduk, biaya hidup yang

murah dan berbagai macam makanan yang unik.36. Pulau ini tidak begitu subur

karena sebagian tanahnya mengandung kapur. Terbatasnya sumber air di daerah

tersebut juga melengkapi kesan “tidak suburnya” Madura.37

Luas daratan Pulau Madura sebesar 547.514 Ha. Pulau Madura tidak

memiliki gunung berapi, sedangkan pada bagian punggung pulau terdiri dari

perbukitan tandus dengan ketinggian maksimum + 471 m diatas permukaan air

laut. Dataran tertinggi terletak pada ketinggian + 321 m dan dataran terendah +2m

diatas permukaan air laut.

Sungai-sungai umumnya kecil, pendek dan sebagian terbesar tergantung

pada air hujan. Mata air sedikit jumlahnya dan tidak ada yang besar. Dengan

demikian maka pulau ini sebagian besar terdiri dari tanah gersang dan tandus

karena irigasi teknis amat terbatas lingkupnya.

35 PH, Mijiyono dan R. Sjamsuddin S.H. Madura Island Of Charm. Surabaya: Government

Tourism Service Regional Government Of East Java. 1992, Hal. 1. 36 Indonesia. 1990. Odyssey Guides: Hong Kong, Hal. 163. 37 Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 10. 1990. PT Cipta Adi Pustaka: Jakarta, Hal. 18.

Universitas Kristen Petra

Page 68: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

76

Iklim di Madura terbagi atas musim kering dan musim hujan, Di daerah

timur (terutama daerah Sumenep), musim kering seringkali lebih panjang daripada

musim hujan. Hujan baru mulai turun sekitar bulan Oktober atau November

hingga akhir bulan 2, suhu udara di Madura relatif panas38.

Kurangnya air tanah dan keadaan tanah yang kurang subur menyebabkan

pertanian dengan irigasi hanya dapat dilakukan pada beberapa tempat saja. Oleh

karena itu kegiatan pertanian sebagian besar tergantung pada besarnya curah

hujan. Tanah pulau ini terutama terdiri atas batu kapur yang merupakan kelanjutan

bukit-bukit kapur bagian utara Jawa Timur, marl (tanah yang mengandung

lempung dan karbonat), dan juga sediment-sedimen vulkanik tua. Berikut keadaan

geografis tiap kabupaten:

2.2.2.1. Bangkalan

Bangkalan merupakan kabupaten yang memiliki luas 1.260,14 kilometer

persegi yang berada dibagian paling barat dari Pulau Madura, yang tereletak

diantaar koordinat 112°40’06”-113º08’04” Bujur Timur serta 6°51’39”-7º11’39”

Lintang Selatan

Adapun batas-batas wilayah Bangkalan sebagai berikut39:

• Utara : Laut Jawa

• Selatan: Selat Madura

• Timur : Kabupaten Sampang

• Barat : Selat Madura

Dilihat dari topografi, maka daerah Kabupaten Bangkalan berada pada

ketinggian 2-100 m diatas permukaan air laut. Wilayah yag terletak di pesisir

pantai, seperti Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Socah, Kamal, Modung, Kwanyar,

Arosbaya, Klampis, Tanjungbumi, Labang dan Kecamatan Burneh mempunyai

ketinggian antara 2-10 m diatas permukaan air laut. Sedangkan wilayah yang

terletak di bagian tengah mempunyai ketinggian antara 19-100 m diatas

38 Geografi Budaya Jawa Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. 39 http://www. eastjava/tourism/bangkalan.

Universitas Kristen Petra

Page 69: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

77

permukaan laut, tertinggi adalah Kecamatan Geger dengan ketinggian 100 m

diatas permukaan air laut40.

Kemampuan tanah di Kabupaten Bangkalan jika dilihat dari

kemiringannya maka sebagian besar memiliki kemiringan 2-15% yaitu sekitar

50,45% atau 63,002 Ha dan kemiringan 0%-2% sekitar 45, 43 atau 56,738 Ha

apabila dilihat dari tekstur tanahnya maka sebagian besar bertekstur sedang yaitu

seluas 116.267 Ha atau sekitar 93,10% sedangkan dari kedalaman spektip

tanahnya maka prosentase terbesar adalah tanah yang kedalamannya ≥ 90 cm

yaitu sekitar 64.131 Ha atau 51,35%

Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bangkalan sebesar 1.865 mm, jauh

lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1.247

mm atau naik 49.56%. Pada periode yang sama rata-rata jumlah hari hujan per

tahun juga mengalami peningkatan yaitu dari 59 hari per tahun menjadi 107 per

tahun. Dengan demikian meningkatnya curah hujan tersebut seiring dengan

meningkatnya jumlah hari hujan. Di Kabupaten Bangkalan, keadaan iklim

cenderung lebih lembab. Biasanya hujan turun sekitar bulan Desember hingga

January.

2.2.2.2. Sampang

Sampang merupakan kabupaten kedua setelah Bangkalan, berada pada

garis 7º13’ Lintang Selatan dan 113º08’-113º39’ Bujur Timur.

Kabupaten Sampang memiliki batas-batas41:

• Utara : Laut Jawa

• Selatan : Selat Jawa

• Barat : Kabupaten Bangkalan

• Timur : Kabupaten Pamekasan

Dilihat dari kondisi topografi Kabupaten Sampang, maka daerah ini berada

pada ketinggian 50 m diatas permukaan air laut. Berdasarkan penyebaran macam-

macam tanah dan kondisi geologinya maka di Sampang, penggunaan tanah dibagi

atas kesuburan tanah.

40 Opcit. Hal. 15. 41 http://www. eastjava/tourism/sampang

Universitas Kristen Petra

Page 70: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

78

Penggunaan tanah di Sampang:

a. Bagian Selatan daerah Sampang relatif subur dan kondisi tanah yang subur ini

terdapat di daerah Sampang, Camplong, Jrengik dan Sreseh

b. Bagian Utara daerah Sampang memiliki kondisi tanah yang tidak begitu subur

dan terdapat di daerah Sokobanah, Ketapang dan Banyumas

c. Bagian Barat dan Timur daerah Sampang memiliki tanah yang paling kering

dibandingkan dengan daerah Utara dan Selatan dan terdapat di daerah

Kedungdung, Tamelangan, Robatal, dan Omben.

Kabupaten Sampang berada pada daerah dengan iklim tropis. Terdiri dari

dua musim yaitu musim kering atau kemarau dan musim hujan. Curah hujan turun

sekitar 1.800 mm hingga 2.000 mm. Hujan turun dengan total 75 hari per tahun.

Temperatur di daerah Sampang yaitu 29°C hingga 30°C.Setiap tahunnya,

Sampang mengalami musim hujan yang berlangsung selama 7 bulan dan periode

kering berlangsung selama 5 bulan dan kondisi seperti ini menyebabkan kondisi

tanah untuk pertanian juga terpengaruh.

Kabupaten Sampang merupakan daerah yang lebih primitif dan memiliki

karakteristik pedesaan, kecuali pada tengah kota Sampang. Area yang digunakan

di Sampang sebagian besar untuk bercocok tanam. Penggunaan tanah di daerah

Sampang yaitu:

• Ladang Padi dengan Pengolahan Teknis : 3.615 Ha

• Ladang Padi dengan Pengolahan Semi Teknis : 988 Ha

• Perairan Sawah : 15.862 Ha

• Sawah tanpa Irigasi : 68.024 Ha

• Perkebunan : 15.399 Ha

• Hutan : 617 Ha

2.2.2.3. Pamekasan

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kota di kawasan Madura.

Secara astronomis berada pada 6°51’-7°31’ Lintang Selatan dan 113°19’-113°58’

Bujur Timur.

Universitas Kristen Petra

Page 71: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

79

Dari sisi geografis Kabuapten Pamekasan memiliki batas-batas42:

• Utara : Laut Jawa

• Selatan: Selat Madura

• Barat : Kabupaten Sampang

• Timur : Kabupaten Sumenep

Dataran tertinggi di Kabupaten Pamekasan mencapai 350 meter diatas

permukaan air laut dan yang terendah berada di Kecamatan Galis setinggi 6 meter.

Seperti daerah lainnya di Indonesia, dalam satu tahunnya berlaku dua

musim. Musim hujan jatuh pada bulan Oktober-April dan musim kemarau jatuh

pada bulan April-Oktober. Meskipun curah hujan dapat dikatakan tidak jauh

berbeda dengan di Jawa, namun struktur tanahnya yang tidak kedap dengan air

menyebabkan sektor pertanian masih banyak berharap belas kasih sang hujan.

Kondisi ini secara drastis akan menyebabkan kekurangan suplai air pada saat

musim kemarau. Curah hujan yang turun di Pamekasan adalah 1.574 mm per

tahun dan dengan total 92 hari per tahun. Periode hujan di Pamekasan berlangsung

selama 3 bulan dan musim kering berlangsung selama 5 hingga 9 bulan.

Temperatur rata-rata di Pamekasan adalah 28°C hingga 30°C dengan kelembaban

80%

Kondisi tanah di Pamekasan cenderung kering dengan total sawah dan

lading sebesar 15% dan 85% adalah tanah kering dan tidak diolah. Tanah di

Pamekasan terdiri dari lapisan-lapisan yaitu Mediteranian 60%, Alluvial 15%,

Regusol 10% dan Grumosol 5%. Penggunaan tanah di Pamekasan terdiri atas

beberapa kategori yaitu:

a. Ladang Padi Resmi : 45,15 km²

b. Perairan Sawah : 59,49 km²

c. Ladang Kering : 466,92 km²

d. Perumahan : 98,70 km²

e. Kebun : 68,82 km²

f. Hutan : 8,62 km²

g. Tambak Ikan : 2.03 km²

42 http://www.eastjava/tourism/pamekasan

Universitas Kristen Petra

Page 72: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

80

2.2.2.4. Sumenep

Kabupaten Sumenep merupakan daerah paling Timur Pulau Madura,

Sumenep memiliki luas sebesar 185.759 Ha atau 33,92% dari total luas Pulau

Madura. Sumenep berada pada 113º32’54”-116º16’48” Bujur Timur dan 4º55’-

7º24’ Lintang Selatan.

Batas-batas wilayah Sumenep adalah43:

• Utara : Laut Jawa

• Selatan : Selat Madura

• Barat : Kabupaten Pamekasan

• Timur : Laut Flores

Makin ke bagian Timur Pulau Madura ternyata hujan semakin berkurang.

Keadaan yang demikian kering ini dimanfaatkan oleh penduduk Sumenep

terutama di daerah Kalianget, untuk usaha pembuatan garam. Dari areal usaha

garam di Madura yang luasnya 6.399,77 Ha, sebagian besar yaitu 3.442,29 Ha

atau 53,79% berada di Sumenep.

Secara geografis, Sumenep terbagi atas 2 teritorial yaitu:

a. Tanah Dataran

Tanah dataran sebesar 57% dari total area Sumenep meliputi 17 kecamatan

yaitu: Kecamatan Sumenep, Kalianget, Manding, Bluto, Saronggi, Lenteng,

Guluk-guluk, Ganding, Pragaan, Ambunten, Pasongsongan, Dasuk, rubaru,

Batang-batang, Batuputih, Dungkek dan Gapura.

b. Daerah Archipelago

Daerah Archipelago memiliki luas sebesar 43% dari total luas daerah

Sumenep yang meliputi 76 pulau yang dihuni maupun tidak dihuni yang tersebar

di area laut. Area Archipelago meliputi 8 daerah kecil yaitu Talango, Giligenting,

Gayam, Nongunong, Raas, Masalembu, Arjasa dan Sapeken. Kondisi tanah di

Kabupaten Sumenep memiliki kondisi tanah yang cukup kering dan tandus.

Kondisi tanah dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu:

• Tanah tandus : Tanah yang tidak ditanami karena terjadi akibat

erosi sehingga tingkat kesuburan yang rendah menyebabkan kesulitan

memproduksi.

43 http://www. eastjava/tourism/sumenep

Universitas Kristen Petra

Page 73: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

81

• Tanah Hidrolik : Tanah yang sangat sulit menyerap air

Tipe tanah di Kabupaten Sumenep dapat dibagi kedalam 4 macam yaitu:

• Mediteran (merah-kuning) : Tanah yang berasal dari bukit dan

berwarna kuning serta grumosol yang berasal dari sediment yang

membentang dari daerah perbukitan.

• Regosol : Tanah yang berasal dari pantai dan tanah sedimen pantai dan

sediment berbatuan yang berasal dari daerah perbukitan

• Aluvial : Tanah yang berasal dari sediment sungai dan danau di daerah

kosong dan sunken area

2.2.3. Keadaan Flora dan Fauna

2.2.3.1. Keadaan Flora

Karena keadaan tanahnya yang tandus dan gersang maka laha persawahan

di Pulau Madura relatif amat sempit yakni hanya seluas 61,163 Ha atau hanya

11,17% dari luas pulau itu. Itupun yang dapat panen dua kali dalam setahun hanya

seluas 17,787 Ha atau hanya 3,25% saja. Sisanya merupakan lahan persawahan

tadah hujan, yakni seluas 43,376 Ha.

Di pihak lain tanah kering terhampar seluas 300.821 Ha atau sebesar

52,36% dari luas pulau sedangkan juga terdapat tanah kritis yang cukup dominant

yakni sebsar 51.009 H, nyaris seluas lahan persawahan di Pulau Madura.

Areal hutan di Pulau Madura amat sempit yaitu hanya seluas 2402 atau

0,373% dari total luas pulau. Dengan demikian maka hutan yang amat sempit ini

tak mampu memberikan fungsi hidrolik yang memadai. Di pihak lain juga tidak

terdapat gunung berapi dan sungai-sungai besar. Dengan demikian maka tanah

kurang subur dan irigasi teknik menjadi amat sempit sehingga amat sulit untuk

memperluas lahan pertanian. Dengan demikian maka akhir-akhir ini diusahakan

pencarian sumber air untuk irigasi dari air tanah. Usaha ini juga didukung oleh

program penghijauan. Usaha penghijauan yang dilakukan oleh pihak masyarakat,

seperti pondok pesantren, mendapat perhatian dan penghargaan yang memadai

dari pemerintah. Dengan demikian maka diharapkan pulau yang gersang ini

setapak demi setapak akan menjadi lebih hijau dan lebih subur.

Universitas Kristen Petra

Page 74: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

82

2.2.3.2. Keadaan Fauna

Hujan yang tak merata sepanjang tahun, bahkan musim kering yang sering

berkepanjangan menyebabkan tetumbuhan banyak yang mati. Hal ini kemudian

menyebabkan pula jenis dan jumlah satwa di Pulau Madura amat terbatas. Kaerna

usaha pertanian demikian sulit itu, maka penduduk Madura mencari alternatif lain

yaiut bidang perternakan. Maka dari itu hasil perternakan sapi menjadi amat

dominan di pulau ini. Bahkan daerah Kabupaten Sumenep merupakan daerah

potensial di bidang ini. Selain mutunya yang tinggi, Sumenep juga merupakan

daerah yang potensial di bidang ini serta menjadi produsen sapi yang paling

menonjol di antara kabupaten lainnya. Bekisar atau ayam hutan dari Pulau

Kangean di Kabupaten Sumenep cukup terkenal dalam dunia perunggasan di

Indonesia, sehingga hal ini sekaligus mendorong usaha kerajinan ukiran kayu

untuk kurungan Ayam Bekisar di daerah Karduluk Sumenep.

2.2.4. Area Adsministrif

2.2.4.1. Bangkalan

Wilayah Kabupaten Bangkalan dikepalai oleh seorang bupati terbagi

menjadi 18 kecamatan dan 281 desa/kelurahan atau lebih spesifik terdiri dari 273

desa dan 8 kelurahan44. Dilihat dari komposisi jumlah desa, maka Kecamatan

Tanah Merah memiliki jumlah desa terbanyak yaitu 23 desa/kelurahan, sedangkan

yang paling sedikit Kecamatan Kamal sebanyak 10 desa/kelurahan.

Gambar 2.56. Lambang Kabupaten Bangkalan

44 http://www. eastjava/tourism/bangkalan

Universitas Kristen Petra

Page 75: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

83

Pembangunan di segala bidang yang telah digalakkan oleh pemerintah

bersama masyarakat selama ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

Khusus dibidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi semakin mantap. Bahkan dari

281 desa yang ada, seluruhnya merupakan klasifikasi desa swasembada dan 199

desa diantaranya termasuk desa swasembada mantap II dan yang 82 desa

termasuk desa swasembada mantap III.

Kabupaten Bangkalan pertama ini terbagi dalam 18 kecamatan yaitu:

a. Kamal

b. Labang

c. Kwanyar

d. Modung

e. Blega

f. Konang

g. Galis

h. Tanah Merah

i. Tragah

j. Socah

k. Bangkalan

l. Burneh

m. Arosbaya

n. Geger

o. Kokop

p. Tanjungbumi

q. Sepuluh

r. Klampis

2.2.4.2. Sampang

Untuk membentuk suatu sistem pemerintahan yang terkoodinir dengan

baik maka dibentuklah suatu garis koordinasi secara tertorial maupun teknis.

Secara territorial terbagi dalam wilayah kecamatan dan level yang lebih rendah

terdapat sejumlah desa dan kelurahan

Universitas Kristen Petra

Page 76: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

84

Gambar 2.57. Lambang Kota Sampang

Kabupaten Sampang memiliki daerah administratif yang berpusat di

Pamekasan, dikepalai oleh seorang bupati dan memiliki Asisten Bupati di

Pamekasan. Kabupaten Sampang terdiri dari 4 kecamatan dibawah naungan

Pemerintah Daerah, 12 kecamatan, 8 daerah perwakilan, 6 kelurahan dan 180

desa45.

Detil pembagian daerah administratif Sampang adalah:

1. Daerah Pemerintahan Sampang terdiri dari:

• Kecamatan Sampang yang terdiri dari 12 kelurahan dan 6 daerah

pemerintahan yang dikepalai oleh Lurah

• Kecamatan Camplong yang terdiri dari 14 kelurahan

• Kecamatan Omben yang terdiri dari 20 kelurahan

2. Daerah Pemerintahan Torjun terdiri dari:

• Kecamatan Torjun yang terdiri dari 18 kelurahan

• Kecamatan Jrengik yang terdiri dari 14 kelurahan

• Kecamatan Sreseh yang terdiri dari 12 kelurahan

3. Daerah Pemerintahan Kedungdung

• Kecamatan Kedungdung yang terdiri dari 18 kelurahan

• Kecamatan Tambelangan yang terdiri dari 10 kelurahan

• Kecamatan Robatal yang terdiri dari 12 kelurahan

• Kecamatan Ketapang yang terdiri dari 14 kelurahan

• Kecamatan Banyumas yang terdiri dari 20 kelurahan

• Kecamatan Sukobanah yang terdiri dari 12 kelurahan 45 http://www. eastjava/tourism/sampang

Universitas Kristen Petra

Page 77: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

85

2.2.4.3. Pamekasan

Sebagai langkah untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan,

berbagai proyek, berbagai proyek kegiatan dilakukan di wilayah desa dalam

lingkup terkecil. Wilayah desa dijadikan sebagai fokus berbagai proyek kegiatan,

sebab secara akumulasi sangat menentukan tingkat perkembangan dan

kesejahteraan di seluruh Pamekasan.

Gambar 2.58. Lambang Kabupaten Pamekasan

Untuk membentuk garis koordinasi secara teknis dibentuklah berbagai

Bagian, Badan, Kantor, dan Dinas yang terkait dengan masing-masing bidang

dengan maksud untuk memudahkan dalam penentuan langkan dan evaluasi

kinerjanya dari tahun ke tahun. Komponen teknis Pemerintah Kabupaten

Pamekasan terdiri dari Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Bagian serta

Dinas/Badan/Kantor yang terkait dalam suatu sistem Pemerintahan

Secara garis administratif, Kabupaten Pamekasan terdiri dari46:

• 4 daerah administrasi politik

• 13 kecamatan

• 11 kelurahan

• 178 desa

Detil pembagian daerah administrasi Kabupaten Pamekasan dibawah

naungan Asisten Bagian dan Kecamatan adalah

a. Kecamatan Pamekasan : Kecamatan Pamekasan, Proppo dan Tanakan

b. Kecamatan Galis : Kecamatan Galis, Pademawu dan Larangan

46 http://www. eastjava/tourism/pamekasan

Universitas Kristen Petra

Page 78: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

86

c. Kecamatan Pegantenan : Kecamatan Pegantenan, Palengaan, Pakong dan

Kadur

d. Kecamatan Waru : Kecamatan Waru, Batumarmar dan Pasean

2.2.4.4. Sumenep

Kabupaten Sumenep merupakan daerah terbesar di Pulau Madura dengan

struktur administrasi yang terbagi atas 7 kecamatan, 25 kelurahan, 4 asisten

bagian, 4 area pedesaan47.

Gambar 2.59. Lambang Kabupaten Sumenep

Detil mengenai pembagian daerah administratif Sumenep adalah:

1. Daerah Pemerintahan Sumenep terdiri dari 4 kecamatan, 4 kelurahan di daerah

perkotaan dan 45 kelurahan.

2. Daerah Pemerintahan Bluto terdiri dari 4 kecamatan dan 62 kelurahan

3. Daerah Pemerintahan Guluk-Guluk terdiri dari 3 kecamatan dan 40 kelurahan

4. Daerah Pemerintahan Ambunten terdiri 4 kecamatan dan 51 kelurahan

5. Daerah Pemerintahan Batang-Batang terdiri dari 4 kecamatan dan 62

kelurahan

6. Daerah Pemerintahan Sepudi terdiri dari 4 kecamatan dan 31 kelurahan

7. Daerah Pemerintahan Kangean terdiri dari 2 kecamatan dan 37 kelurahan.

2.2.5. Penduduk dan Tenaga Kerja

Data kependudukan umumnya diperoleh melalui sensus penduduk. Sensus

Penduduk adalah pengumpulan data penduduk yang dilakukan menyeluruh setiap

47 http://www. eastjava/tourism/sumenep

Universitas Kristen Petra

Page 79: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

87

10 tahun sekali dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)48. Hasil sensus

penduduk selain bermanfaat untuk mengetahui jumlah penduduk pada waktu

tertentu, juga berguna sebagai data utama proyeksi penduduk pada tahun

sesudahnya. Registrasi penduduk adalah kegiatan pencatatan rutin tentang

kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk, biasanya dilakukan pada

pertengahan dan akhir tahun. Survei Penduduk merupakan pengumpulan data

penduduk dengan teknik sampel seperti: survei Sosial Ekonomi Nasional dan

Survei Angkatan Kerja Nasional yang dilakukan oleh BPS. Data kependudukan

yang disajikan dalam publikasi ini adalah dari registrasi penduduk yang dilakukan

rutin 2 kali dalam satu tahun dan proyeksi dari data Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas)

Penduduk yang mendiami Kepulauan Madura hampir seluruhnya terdiri

dari Suku Madura. Penduduk asli Madura lebih tradisional dibandingkan dengan

Suku Jawa49. Campuran antara suku Jawa dan suku Madura hanya terdapat di

daerah pantai Selatan dan bagian Barat Pulau Madura. Di Pantai Timur pulau,

tepatnya di Pinggirpas Sumenep terdapat masyarakat keturunan Suku Bali,

sedangkan di pulau-pulau bagian Timur Kabupaten Sumenep terdapat penduduk

campuran keturunan Suku Bugis-Suku Makasar-Suku Madura. Di pulau

Masalembo dan Karamian terdapat campuran suku Madura dengan suku Banjar.

Penduduk campuran keturunan Bangsa Arab dan Suku Madura tersebar di seluruh

pulau, sedangkan campuran dengan Bangsa Cina terdapat di daerah perkotaan.

Pulau Madura merupakan pulau yang menjadi program transmigrasi paling

pokok dari pemerintah pada abad ke-19 dan ke-20 , dan penduduk Madura

bermukim di Pulau lain di Indonesia terutama Kalimantan dan Sumatera. Sebagai

hasil program transmigrasi, karena masyarakat Madura masih mempertahankan

kebudayaan dan komunitasnya meski di luar Madura maka, terjadi konflik dengan

komunitas penduduk asli di pulau lain. Konflik yang paling besar dan mencuat

dipermukaan media adalah di daerah Kalimantan yaitu konflik antara Suku

Madura dengan Suku Dayak50.

48 Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2003: Pamekasan Regency In Figure 2003. Pamekasan:

Badan Pusat Statistik. 2003, Hal. 3. 49 Indonesia. 1990. Odyssey Guides: Hong Kong, Hal. 63. 50 http://en.wikipedia.org/wiki/Madurese

Universitas Kristen Petra

Page 80: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

88

Selain itu suku Madura juga banyak yang tersebar di Pulau Jawa.

Perpindahan Suku Madura ke Jawa Timur dikarenakan kondisi geografis yang

letaknya berdekatan.51. Di Jawa Timur suku Madura tersebar di daerah pantai

Utara daerah ini sehingga penyebarannya menyerupai tapal kuda yang

membentang dari pulau Madura, daerah Kabupaten Lamongan, Gresik, Surabaya,

Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.

Sedangkan daerah pedalaman seperti Jember, Malang dan Jombang juga masih

terdapat daerah-daerah yang dihuni oleh Suku Madura. Suku Madura yang

merantau dan hidup di luar daerah ini dinamakan Suku Madura Medalungan52.

Akibat tanahnya yang gersang maka jiwa bahari suku Madura amat menonjol,

sehingga selain sebagai nelayan pencari ikan mereka juga amat berani mengarungi

lautan sehingga suku ini tersebar sampai ke daerah yang amat jauh seperti

Malaysia dan Singapura.

Gambar 2.60. Penduduk Laki-laki dengan baju khas Madura

51 Geografi Budaya Jawa Timur. 1983. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta, Hal. 3. 52 Ensiklopedia Indonesia Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. 1984, Hal. 2528.

Universitas Kristen Petra

Page 81: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

89

Gambar 2.61. Dokar

Gambar 2.62. Clurit

Penduduk Madura memiliki khas yaitu pakaian yang lorek-lorek berwarna

merah-putih, menggunakan destar yaitu ikat kepala berwarna hitam untuk laki-

laki dan kebaya tradisional yang masih banyak digunakan oleh penduduk

wanita53. Kendaraan tradisional di Pulau Madura yaitu dokar masih banyak

dijumpai di jalan-jalan di daerah Madura. Clurit merupakan salah satu ciri senjata

yang dikenal dari Pulau Madura dan dihubungkan dengan ciri khas penduduk

Madura yang suka bertengkar dengan menggunakan clurit atau yang lebih dikenal

dengan sebuatan carok.

Suku Madura merupakan suatu kelompok etnik yang asli penghuni Pulau

Madura dan merupakan kelompok etnik terbesar ketiga di Indonesia. 54. Mata

53 Ibid, Hal. 2529. 54 Loc cit, par 3.

Universitas Kristen Petra

Page 82: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

90

pencaharian Suku Madura sebagian besar adalah bertani dan sebagai nelayan

sebanyak 82%, pengerajin sebanyak 3.2% dan lain-lain 3.5%. Bidang perternakan

menghasilkan sapi potong, sapi karapan, kuda dan lain-lain. Suku Madura

mengembangkan industri penambangan garam dan kapur, pembuatan ukir-ukiran

kayu, perabot, dan menganyam tikar.

Gambar 2.63. Nelayan

Gambar 2.64. Pengerajin Batik

Pada musim kemarau, penduduk Madura bermigrasi ke daerah lain dan ini

disebut sebagai migrasi musiman. Mereka mengadu nasib di daerah lain karena

kondisi fisik Pulau Madura yang kering dan tandus.55 Biasanya saat datang musim

kemarau, penduduk Madura pindah ke Surabaya untuk mencari penghasilan yang

lebih baik. Proses perpindahan penduduk (migrasi) Suku Bangsa Madura telah

55 Oey, Eric. ed. Java: Garden Of TheEast. 1995. Periplus Editions: Singapore, Hal. 56.

Universitas Kristen Petra

Page 83: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

91

berlangsung sejak lampau. Di dalam berlangsungnya perpindahan penduduk ini

akan diikuti oleh proses akulturasi antara penduduk asli di Jawa Timur dalam hal

ini suku bangsa Jawa, dengan pendatang Suku Madura. Gejala akulturasi banyak

terjadi di pantai yang berhadapan dengan Selat Madura dan juga Pantai Selatan

daratan Madura yang berbatasan dengan Selat Madura. Tetapi di beberapa gejala

akulturasi seperti halnya di daerah Pantai Utara Jawa Timur tersebut. Salah satu

bentuk akulturasi budaya yang jelas kelihatan adalah di bidang kesenian56.

Pada kenyataannya di daerah sepanjang Pantai Utara Jawa Timur bagian

Timur yang berbatasan denga Selat Madura, banyak terdapat orang-orang Suku

Bangsa Madura. Bahkan dibeberapa tempat mereka migran, mereka masih

menggunakan bahasa Madura.

2.2.6. Latar belakang terjadinya migrasi Suku Madura adalah:

2.2.6.1. Keadaan Fisik Pulau Madura

Keadaan fisik Pulau Madura yang kurang menguntungkan untuk usaha

pertanian. Sebagian besar tanahnya terdiri dari kapur, yang berbentuk pada jaman

pleistosin, yang umumnya kurang subur untuk pertanian. Keadaan morfologinya

juga kurang menguntungkan sebab banyaknya pegunungan dan bukit-bukit dan

terbatasnya dataran rendah yang bisa dipergunakan untuk pertanian. Secara

keseluruhan tanah yang terdapat di Madura mempunyai sifat solum, tanahnya

dangkal, tekstur tanahnya liat, struktur kersai bergumpal tidak tahan terhadap

erosi, tingkat kesuburan rendah hingga sedang saja dan kadar unsur haranya

rendah terutama unsur nitrogennya.

Disamping itu 18,20% atau ± 99,650 Ha, merupakan tanah gundul dalam

keadaan fisik teknis kritis dan hidrologisnya kritis. Ditambah lagi masih

banyaknya tanah-tanah kritis yang masih tetap diusahakan oleh penduduk, akibat

kurangnya tanah garapan mereka. Keadaan tata airnya juga kurang

menguntungkan. Pada musim penghujan banyak sungai meluap dan banjir,

sedangkan pada musim kemarau kering sama sekali atau sangat sedikit airnya.

Dengan demikian secara keseluruhan keadaan fisik Pulau Madura baik

yang mencakup masalah tanahnya, iklimnya morfologinya dan tata airnya kurang

56 Ensiklopedia Indonesia Jilid 4. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. 1983, Hal. 2080.

Universitas Kristen Petra

Page 84: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

92

menguntungkan untuk usaha pertanian. Justru mata pencaharian ini merupakan

paling banyak di Madura. Keadaan alam yang kurang menguntungkan ini

mendorong mereka meninggalkan daerahnya untuk bermigrasi.

2.2.6.2. Segi Politis

Dari data-data historis dapat diketahui bahwa antar penguasa-penguasa di

Jawa dan Madura telah ada hubungan, baik melalui proses perkawinan ataupun

melalui penguasaan militer antara kedua daerah tersebut. Semuanya ini dengan

tujuan politis yang dilakukan oleh penguasa-penguasa di kedua daerah tersebut.

a. Sebuah konflik Madura mengatakan bahwa adanya hubungan darah

antara penguasa Bangkalan dengan Raja-raja Majapahit. Trunojoyo menganggap

dirinya merupakan keturunan kesebelas dari Raja Barwijaya-Majapahit.

b. Adanya hubungan politik antara Prasena atau Pangeran Cakraningrat I

dengan Sultan Agung di Mataram

c. Dalam penempatan Wiraraja di Sumenep oleh Kerajaan Singsari,

kemudian Wiraraja mengadakan hubungan rahasia dengan Jayakatong di Kediri

untuk meruntuhkan kekuasaan Singasari. Dikatakan pula sewaktu pembukaan

hutan Tarik dikerjakan oleh pengikut Wiraraja dan pada saat pertama mulai

berdirinya Kerajaan Majapahit.

d. Hubungan antara Madura dengan Surabaya telah terjadi pada tahun

1791, yaitu Bupati Kasepuhan Surabaya, Raden Tumenggung Cakranegara, kawin

dengn Putri Panembahan Madura.

2.2.6.3. Perdagangan

Hubungan antara pelabuhan-pelabuhan di Madura dengan kota-kota di

pantai Utara Jawa Timur telah ada sejak jaman dahulu. Pelabuhan-pelabuhan itu

adalah Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Kamal. Sedangkan pelabuhan-

pelabuhan di pantai Utara Jawa Timur diantaranya Gresik, Surabaya, Pasuruan,

Probolinggo dan Besuki. Melalui kontak dengan pelabuhan-pelabuhan tersebut

terjadilah perdagangan beras yang sangat diperlukan oleh daratan Madura.

Universitas Kristen Petra

Page 85: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

93

2.2.6.4. Peperangan

Kegiatan yang dilakukan di bidang militer yang dilakukan oleh penguasa-

penguasa sendiri ataupun dalam rangka memberi bantuan pada pemerintahan

Belanda ataupun raja-raja banyak melibatkan orang-orang Madura di daratan

Jawa.

a. Bantuan orang Madura di dalam penyerangan Singasari, oleh

Jayakatong dari Kediri

b. Bantuan orang Madura dalam mendirikan Kerajaan Majapahit, dalam

perang Trunojoyo dalam pemberantasan pemberontakan orang Cina di

Kartasura oleh Pangeran Cakraningrat IV pada tahun 1767

c. Perlawanan Prabu Joko di Malang dan Ngantang tahun 1768 dimana

Kompeni Belanda minta bantuan orang Madura sebanyak 1.000 orang

d. Dalam Perang Diponegoro tahun 1825, Sumenep menyerahkan pasukan

Madura sebanyak 2.677 orang

Dari gambaran peristiwa-peristiwa diatas menunjukkan bahwa orang

Madura cukup banyak keluar dari daerah Madura, masuk ke Jawa ataupun daerah-

daerah lain untuk perlawatan perang. Sebagian pasukan Madura atau pekerja kasar

yang masih hidup dan tertinggal tidak semuanya kembali ke Madura. Mereka

akan berintegrasi dengan penduduk setempat dan selanjutnya keturunannya akan

menempati tempat tinggalnya yang baru ini.

2.2.6.5. Perpindahan Mata Pencaharian

Sebenarnya sebagian besar penduduk Madura bermata pencaharian

sebagai petani. Karena keadaan alamnya yang kurang menguntungkan untuk

usaha pertanian ini, menyebabkan banyak diantara orang Madura ini berpindah

mata pencaharian, misalnya berdagang, mencari ikan. Yang mendorong mereka

untuk ke luar dari daerahnya hingga akhirnya sampai ke Jawa. Dari perantau-

perantau ini banyak yang menetap di daerah baru dan berintegrasi dengan

penduduk setempat.

Universitas Kristen Petra

Page 86: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

94

2.2.7. Angka Populasi dan Penyebarannya

2.2.7.1. Bangkalan

Total populasi di Kabupaten Bangkalan adalah 880.772 jiwa. Dibawah ini

berikut angka tenaga kerja yang tersebar di berbagai bidang

1. Agrikultur : 49.22%

2. Pertambangan : 6.63%

3. Industri/Pabrik : 11.13%

4. Listrik, gas dan air : 0.13%

5. Pembangunan : 3.30%

6. Restauran dan hotel : 17.30%

7. Transportasi dan komunikasi : 3.23%

8. Keuangan dan asuransi : 0.48%

9. Jasa sosial dan swasta : 15.81%

10. Lain-lain : 0.77%

Populasi di Kabupaten Bangkalan terdiri dari 421.982 jiwa penduduk laki-

laki (47,91%) dan 458.790 jiwa penduduk perempuan (52,09%). Secara

keseluruhan jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar 7.48% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Penduduk Madura yang mengenyam pendidikan sangat

minim. Angka pendidikan di tingkat sekolah dasar yaitu 107.063 jiwa, tingkat

menengah pertama yaitu 9.115 jiwa, tingkat menengah ke atas yaitu 5.538 dan

universitas hanya 2.400 jiwa.

2.2.7.2. Sampang

Populasi di Kabupaten Sampang lebih sedikit daripada Kabupaten

Bangkalan yaitu 704.445 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak

337.541 jiwa dan perempuan 365.594 jiwa. Penduduk di Sampang sangat sedikit

dikarenakan luas daerah yang kecil dan kondisi lingkungan, namun, populasi di

Kabupaten Sampang mengalami kenaikan sebanyak 1.55%. Kepadatan penduduk

di Kabupaten Sampang yaitu 570 jiwa/km². Karena penduduk yang relative

sedikit dan kondisi lingkungan yang tidak begitu menguntungkan maka, sebagian

besar penduduk Kabupaten Sampang bermata pencaharian sebagai petani dan

nelayan. Jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan sekolah dasar adalah

Universitas Kristen Petra

Page 87: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

95

94.459 jiwa, tingkat menengah pertama sebesar 6.844 jiwa dan menengah ke atas

sebesar 2.986 jiwa sedangkan yang mengenyam pendidikan di tingkat universitas

hanya sebesar 233 jiwa.

2.2.7.3. Pamekasan

Populasi di Kabupaten Pamekasan mengalami kenaikan sebanyak 1.54%

dari tahun 2002 dan dari sensus terakhir pada tahun 2003, populasi di Pamekasan

menjadi 634.127 dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 304.264 jiwa dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 329.933 jiwa. Jumlah penduduk yang

mengenyam pendidikan sekolah dasar sebesar 107.063, sekolah tingkat pertama

sebesar 9.115 jiwa, sekolah menengah ke atas sebanyak 2.400 jiwa dan yang

mengenyam pendidikan di universitas sebanyak 2.400 jiwa

Angka penyebaran tenaga kerja di Pamekasan:

1. Pegawai Pemerintahan : 8.720

2. Pegawai Swasta : 2.771

3. Militer : 3.268

4. Wirausaha : 11.851

5. Petani : 372.225

6. Nelayan : 8.441

2.2.7.4. Sumenep

Penduduk Kabupaten Sumenep tercacat sebanyak 861.015 jiwa dengan

komposisi laki-laki sebanyak 412.964 jiwa dan perempuan sebanyak 448.051.

Suatu komposisi yang lazim yang mana jumalh penduduk wanitanya sedikit lebh

banyak daripada jumlah penduduk wanita.

2.2.8. Keadaan Agama

Hampir seluruh penduduk Madura beragama Islam (90%)57. Penduduk asli

umumnya pemeluk agama Islam yang taat. Sebagian terbesar menganut mazab

Ahli Sunnah Wal Jama’ah dan sebagian kecil penganut pergerakan

Muhammadiyah (pembaharuan). Agama lain seperti Nasrani, Budha Tri Darma

57 Geografi Budaya Jawa Timur. 1983. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Universitas Kristen Petra

Page 88: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

96

dan lainnya amat sedikit jumlahnya. Dan agama ini umumnya dipeluk oleh

pendatang dan relatif sedikit jumlahnya. Agama Islam pertama kali dibawa oleh

Wali Songo pada abad ke-15 dan ke-16 dan dipercaya bahwa masyarakat Madura

merupakan pengikut Sunan Giri dari Gresik.58

Agama Islam menjadi agama yang terutama di daerah Madura. Hampir

semua lapisan masyrakat memeluk agama ini, dengan demikian maka peran Kaum

Ulama menjadi amat menonjol. Demikian pula peran pendidikan madrasah dan

pondok pesantren menjadi amat potensial. Dalam bidang pendidikan, Agama

Islam sangat mendominasi, bahkan untuk tingkat menengah ke atas tidak terdapat

sekolah swasta.

Umat Islam di Madura justru amat bangga karena dapat dikatakan bahwa

hanya pulaunya sajalah di antara ribuan pulau di kepulauan Indonesia yang tidak

tercampur agamanya. Pulau Sumatera masih mempunyai daerah penganut Kristen

yaitu Batak, Pulau Jawa terdapat sejumlah besar penganut dan ajaran Kristen,

Budha dan Hindu, Pulau Kalimantan juga mempunyai daerah penganut Kristen

yaitu Suku Dayak sedangkan Sulawesi berada di daerah Toraja dan Minahasa.

Tidak demikian halnya Pulau Madura. Daerah ini tidak memiliki daerah kantong

yang beragama lain seperti di empat pulau itu. Jadi Islam di daerah Madura dapat

dikatakan merata dan homogen.

Para kyai merupakan figur sentral yang amat dihormati dan ditaati.

Sebelum masyarakat menerima sesuatu ajaran atau perintah dari pamong desa,

maka terlebih dahulu mereka akan memohon fatwa dari Pak Kyai. Dengan

demikian maka para pemimpin formal yang ingin memimpin daerahnya dengan

sukses umumnya mereka harus pandai-pandai menghargai dan memanfaatkan

peran sentral para kyai itu.

Kehidupan keagamaan bagi masyarakat amat terasa. Pada setiap gugus

bangun rumah tinggal dari suatu Brayat (extended family) akan selalu membangun

langgar di bagian Barat Taneannya. Setiap warga masyarakat umumnya selalu

bercita-cita agar dapat menunaikan ibadah haji, meskipun hidupnya serba

sederhana. Kalau dia menunaikan ibadah haji maka sebagian besar masyarakatnya

akan menyambut hangat dan bahkan berduyun-duyun mengantarkannya ke

58 http://www.maduraislandofcharm_culture

Universitas Kristen Petra

Page 89: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

97

pangkalan haji. Setelah ia berhasil menunaikan rukun islam yang kelima ini maka

ia akan dielu-elukan masyarakatnya dan mendapat gelar Tuan Haji. Suatu gelar

yang sangat berlebihan tetapi sangat diidamkan.

Meskipun sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Islam namun,

mereka belum sepenuhnya meninggalkan bentuk-bentuk kepercayaan lama. Jadi,

selalu muncul tata nilai dan tata laku yang berdasarkan kepercayaan lama yang

telah berakar sebelum agama Islam hidup subur di daerah ini.

Menurut masyarakat Madura, dunia yang telah diciptakan Tuhan

merupakan dunia gaib (supernatural) yang selain dihuni oleh umat manusia,

binatang dan tetumbuhan, juga didiami oleh makhluk halus dan kekuatan gaib.

Mereka percaya adanya makhluk halus. Mereka mengenal jenis dan nama mahluk

halus itu seperti: jin, gondoruwo, setan gundul, dindadin, jerangkong, searaksa

bengko (= penunggu rumah) dan sebagianya. Mereka juga percaya kepada

kekuatan gaib terutama kekuatan yang berada pada benda-benda yang dianggap

sakti dan keramat. Mereka amat menghormati benda-benda peninggalan leluhur.

Keris, tombak, pedang pusaka dianggap memiliki kekuatan sakti sehingga harus

kerap diziarahi.

Tentang kepercayaan terhadap hidup dan mati umumnya berdasarkan

ajaran agama Islam. Mereka telah percaya bahwa hidup dan mati itu ditentukan

oleh Tuhan. Setiap orang diwajibkan mencari kesehatan dan kesembuhan atau

kematian itu sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Mereka seperti yang diajarkan oleh

agamanya tidak mempercayai adanya reincarnatie atau reinkarnasi. Mereka

percaya bahwa roh orang yang mati secara baik-baik akan terus masuk ke dalam

alam barzah (alam kubur). Di dalam menghadapi dunia gaib itu mereka was-was,

takut, atau bahkan ngeri. Oleh karenanya mereka lalu menghormatinya dan

menyucikan kekuatangaib yang ada di dalam pusaka, jimat dan makam seseorang

yang dianggap sakti. Untuk menjaga agar kekuatan gaib itu tidak marah, tidak

mengganggu dan bahkan sebaliknya dapat memberikan manfaat kepadanya maka

mereka masih suka dengan pembacaan doa dan ayat-ayat suci Al-Quran.

Mereka masih mengenal Upacara rokad di desa (bersih desa), rokad tasik

(selamatan di laut), nyadar (selamatan di laut) dan sebagainya. Upacara yang

bertalian dengan siklus hidup juga masih dikerjakan. Tata nilai dan tata lakunya

Universitas Kristen Petra

Page 90: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

98

juga hampir mirip dengan berlaku di masyarakat Jawa. Sebagai pemeluk agama

Islam yang taat mereka juga tetap mengadakan upacara dan peringatan keagamaan

seperti: Mauladan, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Peringatan Nuzurul

Quran , Khitanan, Nikah, Khataman dan sebagainya.

Demikian pula di dalam proses pembangunan rumah juga terdapat

beberapa upacara. Menjelang pembangunan rumah, seorang Kyai atau Dukun

Sarat dikunjungi dan dimohon memperhitungkan dan menentukan tempat yang

paling baik dan waktu yang paling tepat sedemikian sehingga nantinya rumah itu

akan memberikan kesejahteraan lahir batin kepada penghuninya dan sebaliknya

terjauh dari segala penderitaan dan gangguan dari kekuatan gaib. Hasil dari

perhitungan berdasarkan Kitab atau Primbon itu kemudian digunakan untuk

menentukan letak rumah tonggu (rumah tinggal yang pertama) dan waktu yang

akan digunakan untuk memulai pekerjaan itu biasanya diadakan selamatan pada

persil yang akan dibangun. Untuk upacara itu disediakan nasi ponar (nasi kuning)

dan tajin (jenang aneka warna). Tajin ini nantinya boleh dimakan oleh para

pekerja atau ditanamkan di bawah empat sasaka agung (saka guru) rumah itu.

Di antara sendi-sendi sasaka agung ini sering dimasukkan uang perak, agar

suasana rumah itu nantinya “dingin” artinya terdapat berkah dan sebagai

kepsekkep artinya sebagai benda penolak bala. Di dalam pendiriannya maka

sasaka agung yang terletak di arah Timur Laut dipasang terlebih dahulu. Jadi di

sini arah Timur Laut merupakan tempat suci. Hal ini mengingatkan pada Agama

Hindu Bali bahwa arah Timur Laut merupakan arah yang paling suci dan

dikatakan “utamaning utama”59. Pada tiang utama ini selama masa pembangunan

digantungkan untalan padi dan jagung sebagai lambang rejeki. Sore harinya

setelah pekerjaan mendirikan rumah selesai seluruhnya diadakan upacara

selamatan yang dipimpin oleh seorang Kyai dan dihadiri oleh semua orang yang

membantu waktu membangun rumah tersebut. Sebagai penutupnya setelah makan

dan minum, semua yang hadir diberikan berkat untum dibawa pulang ke

rumahnya masing-masing.

59 Wiryoprawiro, Zein. M. Arsitektural Tradisional Madura Sumenep Dengan Pendekatan

Historis Dan Deskriptif. Surabaya: Laboratorium Arsitektur Tradisional ITS Surabaya. 1986, Hal. 15.

Universitas Kristen Petra

Page 91: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

99

Kehidupan keagamaan di Madura sangat kental dengan ajaran agama

Islam, meski terdapat beberapa agama lain yang masuk dan menjadi agama bagi

sebagian kecil dari total penduduk di Madura60.

2.2.9. Kebudayaan

Pada dasarnya kebudayaan masyarakat Madura adalah Kebudayaan Jawa.

Merek percaya bahwa mereka adalah keturunan orang Jawa. Menurut sejarah dan

legenda yang berlaku di masyarakat Madura nampak bahwa kecenderungan itu

amat kuat. Bahkan dari segi bahasa menunjukkan bahwa kalau mereka pergi ke

Pulau Jawa, mereka menganggap atau mengatakan akan naek meskipun kedau

pantai penyeberangannya sama-sama landainya, dan kalau mau kembali dari Jawa

maka mereka mengatakan akan toron. Jadi mereka menganggap bahwa Tanah

Jawa adalah tanah para leluhurnya yang dipuja dan dihormatinya.

Di pihak lain, komunikasi yang paling dekat dengan mereka tentu saja

hanya dengan suku Jawa. Oleh sebab itu maka kebudayaan Jawa mendasari

kebudayaan Madura, meskipun kemudian diwarnai oleh Kebudayaan Melayu,

Eropa dan Cina.

Pada lapisan masyarakat atas dan menengah yakni bangsawan tinggi dan

bangsawan lainnya maka kebudayaan mereka cenderung berkiblat ke arah raja

atau bangsawan Jawa. Dalam sejarah hal itu memang nampak adanya pertautan

kekuasaan antara penguasa Madura. Hal itu memang nampak pada kurun waktu

berkembangnya kekuasaan Raja-raja Hindu dan Budha di Jawa, jaman Wali

Songo dan jaman kekuasaan Raja-raja Islam di Jawa Tengah.

Pada lingkungan masyarakat ini berkembang kesenian yang mirip dengan

kesenian Jawa. Kesenian Topeng Dalang dalah sangat mirip dengan kesenian

Wayang Orang Jawa, dengan takhasus bahwa setiap pemainnya menggunakan

topeng. Di Sumenep juga dikenal kesenian Karawitan dan Macama yang sangat

nirip dengan Karawitan dan Macapat di Jawa.

Nama para bangsawan Madura adalah nama-nama Jawa seperti: Ario

Danurwondo, Panembahan Mondokoro, Raden Wetan, Tirtonegoro, Panembagan

Sumolo dan sebagainya. Kesemuanya itu dapat ditemukan dalam daftar Nama

60 Ensiklopedia Indonesia. Jilid 3. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1989, Hal. 2524.

Universitas Kristen Petra

Page 92: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

100

Bupati Sumenep yang terlampir. Bahkan rumah mereka merupakan pola dan

bentuk rumah Jawa. Komposisi rumah: Pendopo, Peringitan, Dalem dan Pawon

seperti di Jawa juga nampak pada rumah bangsawan. Demikian pula bentuk

bangunan Joglo, Limasan dan Kampung seperti di Jawa juga nampak disana

meski dalam skala yang agak berbeda dan nama yang berbeda pula.

Pada lapisan menengah ke bawah atau rakyat kebanyakan, kebudayaan

mereka cenderung berkiblat kepada kebudayaan Islam Melayu, Bugis dan Aceh.

Masyarakat ini amat taat kepada Kyai meskipun tetap hormat kepada

raja/bangsawan61. Huruf Arab atau huruf Al’Quran lebih mereka kuasai daripada

huruf Jawa. Nama-nama mereka juga cenderung lebih banyak menggunakan

nama-nama Islam Arab. Kesenian Jawa kurang disenangi, namun kesenian

Hadrah, Samsoh, Qosidah, Qurrok dan sejenisnya amat disenangi. Ludruk,

kesenian rakyat dan masyarakat Islam yang konon dulu lahirnya di hutan-hutan

daerah Jombang itu banyak digemari dan tersebar ke seluruh pulau.

2.2.9.1.Pengaruh Budaya Jawa-Islam

Islam datang di Madura berkat hasil penyebaran dan pengajaran Sunan

Giri di Gresik (murid Sunan Ampel Surabaya), serta saudagar-saudagar Islam dari

Gujarat yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Madura terutama di Kalianget. Dan

kemudian rakyat Madura tertarik dengan ajaran agama Islam ini. Dalam tempo

yang relatif singkat agama ini menyebar ke pedalaman Madura62.

Diceritakan selanjutnya bahwa di Parsanga (Sumenep), datanglah seorang

penyiar agama ini yang kemudian tenar dengan sebutan Sunan Padusan, sebab

setiap orang yang telah masuk Islam dan telah dipandang mampu untuk

menjalankan syariat Islam, maka orang tersebut kemudian “diedus”, dimandikan

dengan air bunga yang harum.

Rakyat Madura semakin antusias untuk mempelajari agama Islam,

kemudian Joko Tole (1415-1460); keturunan Raja Sumenep, tertarik dan memeluk

61 Wiryoprawiro. Opcit. Hal 35. 62 Abdullah, Taufik. ed. Sejarah Lokal di Indonesia: Kumpulan Tulisan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, Hal. 44.

Universitas Kristen Petra

Page 93: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

101

agama ini. Bahkan kemudian Sunan Padusan diambilnya menantu dan dijodohkan

dengan putrinya.

Dengan meluasnya dan mendalamnya ajaran Islam di Madura, maka

kebudayaan Islam-Jawa ikut terbawa serta sampai ke pelosok-pelosok desa.

Karena itu kesenian seperti Hadrah, Gambus, Zamroh masih terdapat di pelosok-

pelosok desa dan menjadi kesenian rakyat.

a. Bangunan

Gambar 2.65. Asta tinggi dengan prasasti tertulis dalam Bahasa Arab

Pengaruh budaya Islam sangat kental di Madura dan masih terdapat

beberapa tempat yang diagungkan dan didatangi peziarah untuk berdoa. Asta

Tinggi merupakan Pemakaman Kerajaan yang berlokasi di Kebunagung di

sebelah tenggara Kabupaten Sumenep, berjarak 2,5 km dari Sumenep. Asta Tinggi

dibangun oleh Panembahan Romo (1678-1709)63. Asta Tinggi memiliki dua

bangunan utama yaitu yang pertama dapat ditemui pendopo dan didalamnya

terdapat 3 buah makam. Pendopo digunakan untuk pertemuan dahulu kala dan

makam adalah tempat mengubur keluarga kerajaan. Makam yang pertama terletak

di sebelah Barat dan merupakan makam Raden Pulang Jiwo. Makam yang kedua

berada di sebelah Utara, merupakan makam Raden Jimat dan yang terakhir

terletak di sebelah Timur yang merupakan makam Bindoro Soad dan Raden

63 Wiryoprawiro, Zein. M. Arsitektural Tradisional Madura Sumenep dengan Pendekatan Historis

dan Deskriptif. 1986. Laboratorium Arsitektur Tradisional FTSP ITS: Surabaya, Hal. 77. Universitas Kristen Petra

Page 94: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

102

Tirtonegoro. Bangunan kuno ini dibangun pada tahun 1750 dalam masa

pemerintahan Bindoro Soad yang memiliki gelar Raden Tumenggung

Tirtonegoro.

Gambar 2.66. Pendopo

Bangunan kedua terletak di sebelah Utara. Jalan masuk Asta Tinggi besar

dan indah yang berada 2 meter dan setelah itu dapat ditemukan prasasti yang

tertulis dalam Bahasa Arab64. Bangunan ini memiliki pemakaman yang menarik

dan merupakn makam Arya Noto Kusumo dan keturunan-keturunannya. Banguan

yang kedua ini dibangun pada tahun 1763 oleh Arya Noto Kusumo I. terlihat jelas

bangunan-bangunan tersebut merupakan pengaruh Islam dan hingga kini masih

menjadi tempat yang dirawat oleh masyarakat Madura (Sumenep)

64 http://www.eastjava.com/tourism/sumenep/sumenep/asta04

Universitas Kristen Petra

Page 95: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

103

Gambar 2.67. Pemakaman Aryo Kusumo

Pengaruh ajaran agama Islam cukup melekat di Madura terutama di daerah

Sumenep. Dengan demikian maka pada budaya kaum bangsawan terlihat adanya

Islam-Kejawen, dimana unsur tradisional Jawa masih terlihat jelas. Pada seni

bangunan masjid dengan beratap tajug yang bersusun tiga (ganjil) sedangkan

bentuk menaranya menggunakan bentuk kubah/bawang. Timbul pula bangunan

langgar atau Mushola merupakan bangunan pengaruh ajaran Islam.

b. Ukir-ukiran

Bentuk ukir-ukiran Madura yang kini masih bertahan di desa Karduluk

Sumenep diperkirakan merupakan perkembangan dari ukiran Jepara di Jawa

Tengah dan merupakan pengaruh Jawa. Keduanya memiliki pola sangat mirip

yakni agak kasar namun lebih dinamis65. Hal itu amat berbeda dengan ukiran

Majapahit, Mataram dan Bali yang halus dan lembut. Keadaan yang demikian

nampaknya sesuai dengan latar belakang sejarahnya, di mana terdapat

bupati/adipati Sumenep yang berasal dari Demak, Kudus dan Semarang.

65 Bastoni, Suwaji. Drs. Seni Ukir. Semarang: Percetakan IKIP. 1982, Hal. 16.

Universitas Kristen Petra

Page 96: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

104

Gambar 2.68. Pola Ukiran Jawa, Madura dan Mataram

Motif-motif ukiran Jawa pada umumnya merupakan gubahan dari tumbuh-

tumbuhan. Motif dasarnya sama, dengan bagian-bagian:

• Daun pokok sebagai bentuk dasar

• Lung, gubahan dari batang tumbuh-tumbuhan yang melilit atau menjalar

• Ikal = ukel = ulir = gelung = yaitu ujung daunyang diikal atau digelung,

sehingga menjadi bentuk bulatan.

• Benangan yaitu gubahan dari tulang daun

• Pecahan yaitu pinggiran daun yang dipecah dengan garis untuk menambah

keindahan

• Cawen yaitu pecahan yang pahatannya diperlebar

• Angkup yaitu gubahan kuncup daun, kuncup bunga, lipatan daun atau daun

yang menelungkup

• Ceplok yaitu gubahan bunga yang sedang berkembang

• Sulur yaitu serupa benang yang tumbuh dari batang

• Simbar yaitu sirip daun yang terletak pada bagian depan atau tengah-tengah

daun

• Endhong yaitu sirip daun bagian belakang

• Trubusan yaitu tunas daun, gubahan daun kecil atau angkup yang tumbuh di

sekitar daun pokok sebagai pelengkap.

Universitas Kristen Petra

Page 97: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

105

Pola ukiran Madura nampak kasar-dinamik, mirip dengan pola ukiran

Jepara. Pada tiap-tiap motif terdapat sebagian besar unsur tersebut diatas, tetapi

tidak semuanya berkedudukan sama. Bentuk tiap-tiap unsur berbeda-beda,

sehingga memberi ciri khusus pada tiap-tiap motif tersebut. Pola dasar motif

ukiran Jawa sesuai dengan motif geometri yang disebut ikal dengan arah seperti

gelombang. Ikal tersebut ada yang berakhir dengan simpul ke dalam, tetapi ada

pula yang berakhir dengan simpul mengarah ke luar yang disebut ikal mursal atau

ikal recalsitran. Berdasarkan bagian-bagian motif serta bentuk motif Jawa, dapat

dikatakan bahwa ukiran Madura memiliki bagian-bagian yang sama dan bentuk

yang mirip. Bentuk atau motif ukiran Madura selalu sama pada setiap bagian

daerah di Madura. Motif tersebut memiliki bagian-bagian yang sama.

Gambar 2.69. Pola ukiran yang terdapat pada tiang/pilar bangunan Keraton

Bangkalan dan Ukir-ukiran pada list jendela di Keraton Sumenep

2.2.9.2. Pengaruh Kolonial Belanda

Kompeni Belanda atau VOC datang ke Madura khususnya Sumenep pada

kurun pemerintahan Raden Bugan (1648-1672), sahabat Pangeran Trunojoyo.

Setelah perjuangan Trunojoyo dapat dipatahkan, maka Pamekasan dan Sumenep

takluk pada kekuasaan Kompeni. Bahkan sepeninggal Raden Bugan, kompeni

jelas telah ikut campur menentukan tampuk pemerintahan Sumenep. Bahkan

kemudian menentukan bahwa Raden Sudarmo, satu-satunya putra laki-laki Raden

Universitas Kristen Petra

Page 98: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

106

Bugan yang masih remaja, dibawa dan diasuh oleh Kompeni Belanda di Batavia

(1668)

Pada tahun 1704, Pangeran Cakraningrat meninggal dan di Mataram

terjadi peristiwa penandatanganan antara Pangeran Puger (saudara laki-laki Sultan

Amangkurat II) dengan kompeni mengakui kekuasaan Pangeran Puger yang saat

itu masih berselisih dengan Sunan Mas (Amangkurat III). Sebaliknya Pangeran

Puger berkewajiban menyerahkan sebagian dari Tanah Jawa dan Madura bagian

timur kepada kompeni.

Kolonial Belanda berhasil baik dapat memanfaatkan keperwiraan prajurit-

prajurit Sumenep untuk memerangi saudara-saudaranya setanah air yang justru

berjuang menentang Kolonial Belanda. Hal ini merupakan bukti realisasi politik

devide et impera dari Kolonial Belanda.

a. Bangunan

Kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda tertanam cukup kuat dan cukup

lama kira-kira selama 3 abad di Sumenep. Karena siasat dan kecerdikan

Pemerintah Kolonial Belanda, maka setelah Perang Trunojoyo dapat dipatahkan,

maka politik devide et impera dapat dilaksanakan dengan cukup berhasil terutama

melalui daerah ini. Pemimpin-pemimpin Sumenep yang dulunya berkiblat ke

Singosarri, Mojopahit, Demak, dan Mataram, lama-lama beralih kiblat kepada

bangsa Belanda. Dengan bujuk rayu, puji-pujian, bintang penghargaan dan

onderstand dari Pemerintah Hindia Belanda, maka bangsawan-bangsawan

Sumenep umumnya menjadi terlena dan kemudian menjadi demikian taat dan

setiap kepadanya, sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat dimanfaatkan

oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk membantu menumpas perjuangan

saudara-saudara setanah air-nya yang justru tegak berjuang melawan penjajah

Belanda. Dengan demikian kebudayaan Belanda ikut andil memberikan warna

pada kebudayaan Madura. Hal ini terlihat pada konsepsi ruang pada bangunan

rumah tinggal kaum bangsawannya. Bangunan ini mirip dengan konsepsi ruang

pada bangunan Kolonial Belanda yang banyak terlihat di Batavia dan kota-kota

besar di Jawa yang disebut “landhuise” yaitu bentuk arsitektur Belanda yang

sudahdisesuaikan dengan iklim di Indonesia. Demikian pula beberapa bentuk

Universitas Kristen Petra

Page 99: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

107

elemen bangunan seperti kolom banyak yang diselesaikan dengan gaya Arsitektur

Belanda (Yunani).

Gambar 2.70. Gerbang masuk Asta Tinggi dengan khas bangunan Eropa

Gambar 2.71. Labang Mesem

Labang Mesem merupakan bangunan di bagian depan tempat masuk

menuju Keraton Sumenep66. Labang Mesem berarti “Pintu (gerbang) yang

tersenyum” adalah sebuah pintu yang ramah (welcome), sesuai dengan ajaran

Islam untuk selalu memuliakan tamu kita sebagai perwujudan ukhuwah Islamiah.

Masyarakat Madura terkenal dengan tutur bahasanya yang kasar dan berintonasi

tinggi namun, ketika melewati Labang Mesem maka anggapan itu akan hilang dan

orang akan tersenyum serta disambut dengan senyuman.

66 http://www.eastjava.com/tourism/sumenep/sumenep/keraton

Universitas Kristen Petra

Page 100: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

108

Gambar diatas merupakan Labang Mesem tampak dari depan samping.

Tampak hiasan tembok meniru bentuk Parthenon dengan pilar-pilarnya yang

bergaya ionic, pengaruh Arsitektur Belanda (Yunani).

Gambar 2.72. Gedong Lonceng

Pada bagian dalam Keraton Sumenep, terdapat bangunan kecil menyerupai

bangunan pos penjaga. Bangunan tersebut adalah Gedong Lonceng, didalam

bangunan tersebut terdapat lonceng sebagi isyarat apabila keratin kedatangan

tamu agung. Bangunan Gedong Lonceng memiliki bentuk arsitektur Eropa.

2.2.9.3. Pengaruh Budaya Cina

Karena orang-orang Cina di Sumenep selain berusaha pada bidang

perdagangan juga banyak yang tekun pada bidang pertukangan, maka pengaruh

kebudayaan Cina terlihat jelas pada seni bangunan dan ukiran67. Bentuk penutup

atap dan pengukiran atap dengan top gavel (gunung-gunung) yang menjulang,

keramik, dan porselin dari Cina dan sebagainya merupakan pengaruh kebudayaan

Cina. Pada ukir-ukiran juga terlihat pengaruhnya dengan bentuk-bentuk Naga,

Burung Merak. Demikian pula pintu gerbang Masjid Agung Sumenep yaitu

Masjid Jamik yang mengingatkan kita pada Tembok Raksasa di Cina.

67 Prawirodiningrat, Syamsul Imam. Sepintas Adat Budaya Sumenep Sebagai Aspek

Pembangunan Nyata. Sumenep: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dati II, Hal. 20.

Universitas Kristen Petra

Page 101: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

109

Gambar 2.73. Ukiran Cina pada tembok Masjid Jamik, Sumenep

Gambar 2.74. Porselin Cina pada mesbah Masjid Jamik

Universitas Kristen Petra

Page 102: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

110

Gambar 2.75. Labang Mesem dengan atap menyerupai Pagoda Cina

Bangunan ini mempunyai konstruksi tembok pemikul dengan tebal ± 50

cm. Selain itu ruang masuk atau koridor yang mempunyai skala amat tinggi

sehingga kendaraan bisa lewat, di sisi kiri dan kanan terdapat ruang samping

(istirahat penjaga) yang mempunyai skala amat rendah sehingga untuk keluar

masuk ruang tersebut penjaga terpaksa membungkuk karena pintu yang amat

rendah dan di dalam ruang ia harus duduk bersila. Dari sini dapat diperkirakan

betapa wajib hormatnya para petugas jaga di tempat ini terhadap setiap tamu yang

lewat di pintu gerbang ini. Hal inilah yang dimaskudkan dengan pintu senyum itu.

Gambar 2.76. Bagian depan Pendopo Keraton yang menghadap ke Selatan

Universitas Kristen Petra

Page 103: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

111

Pada Pendopo Keraton Sumenep, bagian atap terdapat duri di setiap ujung-

ujungnya yang menyerupai bentuk wuwungan pada klenteng dan sangat

mencerminkan khas bangunan Cina. Selain itu pengaruh kebudayaan Cina sangat

berpengaruh terhadap rumah tradisional Madura yang dapat ditemui hampir di

seluruh daerah di Madura. Ujungnya yang memiliki duri merupakan gubahan dari

cakar naga yang merupakan hewan khas Bangsa Cina.

Gambar 2.77. Klenteng Buddha di Pantai Talang Siring, Selatan

Pamekasan

Gambar 2.78. Rumah Tradisional Madura

Universitas Kristen Petra

Page 104: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

112

Penampilan rumah tinggal mereka berdasarkan bentuk rumah Jawa di sisi

kiri dan kanan seolah-olah dipotong68. Hal ini mungkin merek tunujkkan bahwa

kebudayaan mereka tidak identik dengan kebudayaan Jawa. Bentuk bangunan

Bangsal, Pegunn dan Trompesan diperkirakan varian dari bentuk bangunan Jawa

Joglo, Limasan dan Kampung. Juga berkembang bentuk bangunan Pacenan yang

mirip dengan bentuk rumah kaum Cina yang biasa terdapat di kota-kota besar.

Bentuk ini seing juga tampil pada gugus bangun kaum bangsawan.

Gambar 2.79. Ukir-ukiran Naga di Pendopo Keraton Bangkalan.

68 Wiryoprawiro, Zein. M. Arsitektural Tradisional Madura Sumenep Dengan Pendekatan

Historis Dan Deskriptif. Surabaya: Laboratorium Arsitektur Tradisional ITS Surabaya. 1986, Hal. 38.

Universitas Kristen Petra

Page 105: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

113

Gambar 2.80. Lambang Keraton Sumenep

Pengaruh Cina, Islam dan Eropa sangat dalam di Madura khususnya

daerah Sumenep, sehingga dengan adanya pengaruh kebudayaan asing maka,

Keraton Sumenep membuat lambang dengan perpaduan unsur-unsur Cina dan

Eropa.

Pengertian Lambang Keraton Sumenep:

• Mahkota Kerajaan bergaya Eropa

• Kuda Terbang sebagai simbol tunduk pada pemerintahan dan pengaruh Islam

• Naga terbang sebagai symbol Cina dan Putra Bangsawan ada dibawah jangan

diinjak

• Rumah berarti memberi perlindungan pada masyarakat

• Bintang berarti keagamaan

• Gambar orang memegang senjata artinya jangan acuh tak acuh kalau bicara

• Bunga berarti perdamaian

2.2.10. Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh penduduk Madura adalah Bahasa Madura.

Bahasa madura merupakan keluarga bahasa Hesperonesian, cabang bahasa

Indonesia Barat69. Bahasa ini berkaitan erat dengan Bahasa Jawa. Bahasa terbagi

atas dialek Bangkalan dan Sampang (Madura Barat), dialek Pamekasan (Madura

Tengah), dialek Sumenep (Madura Timur) dan dialek Kangean serta dialek

Girpapas yang digunakan penduduk di luar Pulau Jawa. Bahasa Madura juga

69 Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 10. 1990. PT Adi Cipta Pustaka: Jakarta, Hal. 63.

Universitas Kristen Petra

Page 106: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

114

dipakai para perantau Madura yang bertempat tinggal di Pulau Jawa seperti di

Surabaya, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, Jember dan Probolinggo.

Penduduk juga menggunakan bahasa Jawa. Dialek Sumenep dan Pamekasan yang

dominan. Bahasa Madura disini mempunyai tingkatan-tingkatan seperti Bahasa

Jawa70. Penggunaan dan penerapan Bahasa Madura di desa maupun di desa sama

saja dengan penggunaan Bahasa Madura pada umumnya khususnya Bahasa

Sumenep sebagai Bahasa Sastra atau Bahasa Buku. Karena itulah penggunaan

Bahasa Madura juga mengikuti tingkatan-tingkatan sosial tertentu.

Di daerah ini juga bahasa daerahnya terdiri dari tiga tingkatan pokok yaitu

bahasa halus, menengah atau tengahan dan kasar. Dalam prakteknya walaupun

hany tiga tingkatan, tetapi dalam penggunaan sehari-hari ada istilah-istilah

tertentu sampai mencapai tujuh tingkatan dan adakalanya sama sekali tidak

mengenal tingkatan. Bahasa kasar digunakan untuk teman sebaya dan akrab,

orang yang lebih muda yang sudah kenal lama atau masih dalam lingkungan

keluarganya dan untuk diri sendiri. Walaupun masih ada kata-kata tertentu yang

digunakan untuk diri sendiri, seperti Sake’ (sakit), untuk diri sendiri anglo dan

untuk bahasa halusnya songkan. Bahasa tengahan, digunakan untuk orang-orang

ayng lapisan sosialnya termasuk pertengahan, seperti umur sebaya atau lebih tua

sedikit atau orang yang baru kenal dan orang-orang yang menurut pandangannya

tidak perlu mendapat penghormatan yang tinggi. Misalnya, kita berbicara dengan

kerabatnya yang lebih tua umurnya atau teman sekantor. Dipergunakan, nila kita

berbicara dengan orang yang paling dihormati menurut pandangannya, seperti

orang tua, guru/bekas gurunya, neneknya dan para pejabat, kyai/alim ulama dan

semacamnya.

Contoh tingkatan bahasa:

Saya = Sengko’ bula, kaula (kasar)

Badan kaula (tengahan)

Abdina, abdi dalem (halus)

Demikian seterusnya, yan pada umumnya hanya ada tiga tingkatan atau

dua tingkatan seperti surat = sorat (kasar) dan bahasa halusnya = serat

70 Geografi Budaya Jawa Timur. 1983. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta, Hal. 50.

Universitas Kristen Petra

Page 107: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

115

Disamping hal-hal tersebut diatas, kita masih mengenal bahasa-bahasa

khusus dalam hubungan dengan kesatuan hidup setempat, antara lain seperti:

Sakaron : Satu rumah yang terdiri dari beberapa keluarga

batih

Sajudu : Suami-istri atau juga bisa dikatakan pada binatang

(jantan dan betina)

Sasoma : Satu keluarga batih

Sagalebenggan : Satu kompleks keluarga besar yang menempati

satu kompleks perumahan/seketurunan

Sakampong : Jumlah penduduk dalam satu desa

Sajina : Sepuluh

Sakaban : Empat

Sedangkan bahasa halusnya sangat mirip dengan bahasa Jawa yang halus

serta dengan intonasinya yang agak berbeda. Huruf Jawa juga masih digunakan

oleh para bangsawan di samping huruf Arab.

Bahkan Almarhum Sultan Sumenep Abdurakhman Pakunataningrat adalah

seorang ahli bahasa yakni Bahasa Jawa, Sansekerta, Belanda, Inggris dan

bahasanya sendiri yaitu Bahasa Madura. Karena keahliannya itu maka sultan

pernah menjadi sahabat Letnan Jendral Sir Thomas Stamford Rafles, penguasa

tunggal pemerintah kolonial Inggris untuk Pulau Jawa dan Madura. Bahkan sultan

pernah diikutsertakan Rafles di dalam penyusunan bukunya The History Of Java,

terutama untuk yang berkenaan dengan Bahasa Sansekerta.

Pemakai Bahasa Madura berjumlah 7.5 juta orang. Bahasa Madura

berkedudukan sebagai bahasa daerah utama dan berperan sebagai lambang

kebangsaan daerah, lambang identitas daerah dan alat perhubungan di dalam

keluarga dan masyarakat daerah. Bahasa Madura digunakan sebagai bahasa

pengantar di sekolah, terutama sekolah dasar di Madura.

2.2.11. Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan dan prinsip keturunan orang Madura bersifat bilateral.

Garis keturunan ditarik melalui pihak laki-laki maupun perempuan. Tetapi sistem

pewarisan gelar, yang masih terdapat pada golongan bangsawan, berlaku secara

Universitas Kristen Petra

Page 108: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

116

patrilineal dan diwariskan hanya kepada anak laki-laki. Di Madura terdapat satuan

kekerabatan yang disebut koren ,yaitu beberapa keluarga yang menempati suatu

pekarangan tertentu, terpisah dari koren yang lain. Suatu koren biasanya didiami

oleh suatu keluarga sampai empat generasi, dengan rumah yang berjumlah tidak

lebi dari 10 buah71.

Kesatuan yang lebih besar daripada koren adalah kampung, yang namanya

berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lainnya. Di daerah pegunungan, kampung

yang disebut kampong meji terdiri atas 20 rumah yang didiami oleh lima generasi

keturunan. Di daerah Sumenep, kampung yang disebut tanean lanjeng didiami

oleh suatu keluarga besar dengan rumah-rumah yang dibangun saling berhadapan.

Selain itu, ada juga pamekang yaitu kampung yang terdiri atas paling banyak lima

rumah yang didiami tiga generasi keturunan.

Suatu desa di Madura dipimpin oleh seorang kepala desa (kelebun). Dalam

menjalankan tugasnya, kelebun dibantu oleh tiga orang pembantunya, yaitu carek

(juru tulis) yang membantu di bidang administrasi desa, dan apel yang mengepalai

sebuah kampung. Selain tokoh-tokoh formal desa ini, tokoh agama Islam, kyai

dan santri, di Madura mempunyai peranan yang sangat besar. Mereka merupakan

lapisan sosial tersendiri yang kedudukannya sangat dihormati dalam masyarakat.

2.2.11.1. Keluarga Inti

Keluarga inti atau keluarga batih orang-orang Madura terdiri dari sepasang

suami-istri beserta anak-anaknya yang belum kawin. Status anak tiri atau anak

angkat pada umumnya diperlakukan sebagaimana yang diajarkan oleh agama

Islam.

Keluarga batih besar terdiri atau yang lebih kompleks terdiri dari seorang

suami dengan beberapa istri, masksimum 4 orang istri beserta anak-anaknya yang

belum menikah (poligini). Hal ini hanya dapat dilakukan oleh masyarakat yang

kaya, pejabat pemerintah dan kyai. Biaya upacara perkawinan yang mahal, nafkah

yang harus adil dibagikan kepada setiap istri beserta anak-anaknya, sumber

kehidupan yang demikian berat di daerah minus ini, dan tuntutan agamanya yang

71 Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Jawa Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. 1982, Hal. 46.

Universitas Kristen Petra

Page 109: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

117

mengharuskan suami untuk memperlakukan istri-istrinya secara adil lahir dan

batin, mengakibatkan jumlah poligini tidak banyak. Poliandri atau perkawinan di

mana seorang istri mempunyai beberapa orang suami merupakan pantangan keras

bagi masyarakat Madura.

Orang yang melakukan poligini umumnya karena alasan istrinya tidak

dapat memberikan keturunan. Istri-istri tersebut adakalanya tinggal serumah,

tetapi tidak tinggal di lingkungan kerabat salah seorang di antaranya atau neokal;

tapi adakalanya istri-istrinya itu masih tinggal di lingkungan kerabatnya sendiri-

sendiri atau uxorilokal. Kalau tidak mau beristri lagi maka keluarga yang tidak

mempunyai keturunan itu dapat mengambil anak angkat (adopsi) dari anak

kerabatnya. Biasanya mereka mengambil kemenakkannya sendiri.

Dalam kehidupan keluarga batih orang Madura, suami adalah pemimpin

dan penanggung jawab keluarga itu. Istri bertindak sebagai pengendali,

pemelihara, dan perawat rumah tangga dan anak-anaknya. Suami wajib

memberikan enggon (papan), sandang, pangan, membisikkan adzan kepada

anaknya yang baru lahir, ngokom atau membayarkan zakat fitrah untuk anak-

anaknya sebagai wali jika anak-anaknya mau menikah dan sebagainya.

Istri wajib bakti, setia dan patuh pada suami. Ia wajib menjadi ibu rumah

tangga yang baik, yang pandai memasak, mengatur rumah tangga, merawat anak,

merawat diri dan sebagainya. Hal ini sudah menjadi adat dalam kehidupan

berumah tangga. Adat seperti ini masih dipatuhi secara sempurna di Madura. Di

kota-kota dan terutama keluarga yang telah mendapatkan pendidikan yang lebih

baik serta pada masyarakat Madura ke arah bagian Barat, adat ini cenderung

makin longgar. Hal yang sama berlaku juga pada kuatnya sistem kekerabatan.

2.2.11.2. Keluarga Luas

Keluarga luas, keluarga brayat atau extended family di daerah Madura

terdiri dari keluarga kakek-nenek beserta keluarga anak-anaknya dengan keluarga

cucu-cucunya. Dengan kata lain keluarga luas ini adalah keluarga besar yang

masih sedarah atau seketurunan.

Hubungan dengan masa lampau dalam bentuk peringatan kepada jasa-jasa

para leluhur seraya mengharapkan perlindungannya dan hubungan masa

Universitas Kristen Petra

Page 110: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

118

mendatang bagi kelangsungan keturunannya, dipelihara dalam bentuk upacara,

tata cara, tata nilai yang dibakukan dalam adat. Hal itu menandai segala corak

kehidupan masyarakat Madura dalam menjaga hubunagn kekerabatannya. Gerak

aktivitas kehidupan masyarakat Madura seperti ini mengakibatkan pentingnya arti

kerukunan keluarga brayat yang berintikan pada keluarga batih.

Ikatan seperti itu di bagian besar desa-desa di Madura ditandai dengan

kesatuan-kesatuan rumah yang masing-masing didiami lingkungan pagar hidup

yang umumnya berupa batih ini yang merupakan satu brayat terhimpun dalam

kesatuan: Pamekang, Koren, Tanean Lanjang dan Kampong Meji seperti yang

telah dijelaskan di atas. Pada pola gugus bangun Pamekang dan Koren jumlah di

rumah maupun keluarga batih yang terdapat di dalam rumpun itu belum banyak

jumlahnya. Akan tetapi pada pola Tanean Lanjang dan Kampung Meji jumlah

rumah dan jumlah keluarga batihnya jauh lebih besar sehingga bisa mencapai

sekitar 20 buah rumah keluarga batih.

Di dalam satu gugus bagun terkecil atau gugus bangun paling awal uang

dinamakan Tanean Lanjang yang lengka terdiri dari beberapa bangunan. Di

antaranya adalah: Romah (ruang tidur wanita), Langgar (ruang ibadat, belajar

agama, terima tamu, ruang tidur anak laki-laki), Dhapor, Kandang, Lombung

(kadang-kadang tidak ada), Gandhu (gardu di tengah Tanean), Jeding atau

Pakeban (kamar mandi dan WC), sering pula tidak nampak di daerah sulit air.

Sekalipun orang Madura menganut prinsip kekerabatan bilateral/parental

(tiap individu di dalam masyarakat termasuk kerabat kedua orang tuanya), akan

tetapi pada umumnya sepasang suami-istri setelah kawin akan berkumpul di

lingkungan kerabat istri, yang biasanya disebut dengan istilah exorilokal. Namun

demikian keluarga baru itu dapat pula tinggal di lingkungan kerabat suami yang

disebut dengan istilah virilokal asal pihak keluarga suami meminta dan mendapat

persetujuan dari pihak keluarga istri. Namun, apabila mampu dan disetujui oleh

semua pihak, maka keluarga baru dapat pula mendirikan rumah baru dalam gugus

bangun yang sama sekali baru dan tidak terkait lagi dengan gugus bangun kerabat

lama baik kerabat istri maupun kerabat suami. Hal ini disebut dengan istilah

neologikal.

Universitas Kristen Petra

Page 111: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi · 9 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Tipografi 2.1.1. Sejarah Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein = to

119

Dalam hal tata warisan bagi masyarakat Madura lebih banyak berdasarkan

hukum waris Islam, yang didalamnya antara lain ditentukan bahwa pembagian

warisan dari orang tua, maka anak lelaki akan mendapat bagian dua kali lipat

lebih besar besar dari warisan yang didapatkan oleh anak perempuan. Namun

demikian apabila semua pihak menyetujui maka dapt terjadi pula cara-cara lain

seperti:

• Para ahli waris membagi rata warisan

• Para ahli waris yang sudah kaya memberikan seluruh haknya atau

sebagian kepada ahli waris yang miskin

• Warisan tidak dibagi-bagi (lebih-lebih rumah), tetapi ditempatkan

statusnya sebagai rumah milik keluarga besar, sebagai tempat-tempat

pertemuan keluarga besar dengan upacara selamatan untuk para

leluhur. Salah seorang anggota keluarga menempati rumah tersebut

untuk memeliharanya.

• Warisan tidak dibagi selagi salah seorang dari orang tua masih hidup.

Pembagian warisan tergantung dari kesepakatan ahli waris nantinya.

Pada umumnya masyarakat cenderung untuk tetap menggunakan hukum

Islam. Dengan menggunakan hukum ini maka umumnya orang akan cenderung

takut untuk menggugat soal warisan karena adanya sanksi Tuhan dan sanksi

dikucilkan oleh masyarakatnya yang taat memeluk agama Islam.

Universitas Kristen Petra