31
By : Ridwan Demianus  Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-1 1 st Short Course Auto CAD Land Desktop Membuat Garis Kontur (Contour) A. Pendahuluan Dalam Short Course ini yang akan kita pelajari adalah cara membuat garis kontur. Kontur adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik pada per-mukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar peta. Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan timbunan. Dalam Auto CAD Land Desktop (kita sebut CAD Land) kita juga dapat membuat Kontur dari sebuah data pengukuran topografi, CAD Land yang kita gunakan adalah CAD Land 2009 dan dalam CAD Land 2009 sudah disertakan Civil Design, Survey dan Map. B. Kesepakatan Agar memudahkan kita dalam memahami maksud penyajian tulisan, maka terlebih dahulu marilah kita membuat kesepakatan istilah untuk mengartikan tampilan-tampilan yang ada di windows dengan yang dinyatakan dalam tulisan ini. Menu Bar Tool Bar Property Bar Command Bar

1st Short Course

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Auto CAD Land

Citation preview

Page 1: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-1

1st Short Course Auto CAD Land Desktop

Membuat Garis Kontur (Contour)

A. Pendahuluan

Dalam Short Course ini yang akan kita pelajari adalah cara membuat garis kontur. Kontur adalah

suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik pada per-mukaan bumi yang memiliki ketinggian

yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat

ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal

antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling

berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam

maupun di luar peta.

Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya

dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang dipetakan.

Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis kontur antara lain untuk pembuatan

trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan timbunan.

Dalam Auto CAD Land Desktop (kita sebut CAD Land) kita juga dapat membuat Kontur dari

sebuah data pengukuran topografi, CAD Land yang kita gunakan adalah CAD Land 2009 dan dalam CAD Land

2009 sudah disertakan Civil Design, Survey dan Map.

B. Kesepakatan

Agar memudahkan kita dalam memahami maksud penyajian tulisan, maka terlebih dahulu marilah

kita membuat kesepakatan istilah untuk mengartikan tampilan-tampilan yang ada di windows dengan yang

dinyatakan dalam tulisan ini.

Menu Bar

Tool Bar

Property Bar

Command Bar

Page 2: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-2

Window

Win Menu

Membuka menu

File > Drawing Utilities > Audit

Page 3: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-3

Jika diminta mengisi data, misal masukkan “Latihan1” dalam text box, maka ketik Latihan1 tanpa tanda kutip

Nama tombol ataupun label yang terdapat pada tampilan ditulis dengan huruf miring, missal tombol OK atau

(label) Project Path

C. Menggambar Kontur

1. Pertama-tama kita siapkan dulu data Topografi dengan format PENZD (P = Point, E = East, N = North, Z

(Elevation), D = Description) dalam format file “*.text”. Berikut ini adalah contoh membuat data topografi

dari file Excel yang akan diexport ke file notepad (*.text)

format decimal menggunakan titik (.) bukan koma (,)

Blok semua cell yang berisi data pengukuran (cell A6:E255), lalu copy (Ctrl + C), setelah itu bukalah program

Notepad dan paste (Ctrl +V) file yang sudah di copy sebelumnya ke dalam lembar Notepad yang sudah

terbuka, hingga tampak seperti gambar di bawah

Page 4: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-4

Lalu simpan file dengan nama “Tanah Asli.txt”

2. Secara default Folder penyimpanan File Path CAD Land disimpan pada direktori “C:\Land Projects

2009\.....”, jika kita ingin menyimpannya dalam direktori yang lain, misalnya dalam drive “D:\” maka buatlah

New Folder di drive “D” beri nama “LAND PROJECT” (D:\LAND PROJECT\)

3. Jalankan program CAD Land hingga tampak seperti gambar di bawah

Pada Win Menu Start Up pilih New…

maka akan tampak Win Menu New Drawing: Project Base

Pada text box Name: isi “Latihan 1”,

Kita akan mengganti default Project and Drawing Location ke tempat penyimpanan yang sudah kita siapkan

sebelumnya yakni di “D:\LAND PROJECT\”.

Page 5: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-5

Pada Project Path: pilih tombol Browse… akan muncul Win Menu Browse Folder

Scroll ke drive D: lalu pilih folder LAND PROJECT dan akhiri dengan OK

Pilih tombol Create Project…

akan muncul Win Menu Project Details

Pada Name isikan “Tutorial1”,

pada description isikan keterangan apa saja, misalkan “Buat kuntur dan hitung volume cut and fill”

Page 6: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-6

Pada Prototype: ganti ke Default (Meters),

Pilih opsi Project “DWG” Folder , lalu khiri dengan OK.

Akhiri dengan memilih tombol OK

4. Langkah selanjutnya adalah pengaturan

Setelah langkah ke-3 di atas akan muncul Win Menu Load Settings disini kita akan mengatur pengunaan

parameter, apakah akan menggunakan Imperial atau Metric,

Dalam latihan ini kita menggunakan Matric dengan skala 1 : 1000,

maka pilih m1000.set (Matric, 1 : 1000) lalu pilih tombol Next > hingga nampak Win Menu Units.

Page 7: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-7

Berikutnya adalah pengaturan satuan (unit), bilangan, penentuan sistem pengukuran, format bilangan sudut,

dan jumlah digit decimal. Dalam latihan ini kita akan menggunakan satuan Meter, format sudut dengan

derajat maka pada Linear Units pilih Meters, pada Angle Units pilih Degrees, pada Angle Display Style pilih

Bearing. Untuk digit decimal, pada Linear, Elevation, Coordinate masukkan masing-masing dengan “3”,

sedang pada Angular masukkan “4”. Setelah itu lanjutkan dengan memilih tombol Next > hingga tampak

Win Menu Scale

Disini kita akan menentukan skala baik vertical atau pun horizontal, serta format lembar kerja yang akan kita

gunakan, untuk skala horizontal pilih 1 : 1000, pada skala vertical pilih 1 : 100, dan pada Sheet Size pilih

297_x_420 untuk ukuran kertas A3. Setelah itu pilih Next > hingga tampak Win Menu Zone

Pada Categories pilih Indonesia, dan pada list di bawah pilih wilayah lokasi pengukuran, dalam latihan ini

wilayahnya kita pilih Makassar. Lalu pilih tombol Next > hingga tampak Win Menu Orientation

Page 8: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-8

Biarkan secara default X, Y, Northing dan Easting seting dengan nilai “0.000”

Lalu pilih tombol Next > hingga tampak Win Menu Text Style

Disini kita mengatur tentang ukuran teks, kita akan menggunakan ukuran 4mm

Lalu lanjut dengan Next > hingga muncul Win Menu Border

Disini kita mengatur tentang bentuk etiket lembar kerja, jika kita memiliki standar etiket (dalam bentuk block)

maka kita dapat memilih Scaled Block , lalu pada Costum Block pilih Browse lalu cari file (*.Dwg) tempat

etiket yang kita miliki.

Tapi dalam latihan ini pembuatan etiket dikerjakan kemudian, karena itu kita memilih opsi None

Pilih Next > dan akan muncul Win Menu Save Settings

Page 9: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-9

Setelah semuanya sudah diatur simpan pengaturan dengan memilih tombol Save lalu akhiri dengan tombol

Finish lalu akan muncul Win Menu Finish

Lalu akhiri dengan tombol OK dan akan muncul Win Menu Create Point Database

Pada Point Description Field Size isi dengan nilai “32” lalu pilih tombol OK dan kita akan kembali ke

Window utama

Pilih tombol Workspace Switching dari property bar, lalu pilih Land Desktop Complete

hingga window kita tampak seperti gambar di bawah

Page 10: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-10

5. Sebelum kita mulai menggambar ada baiknya kita mempersiapkan nama layer untuk object yang akan kita

gambar. Pada Toolbar Menu Pilih tombol layer untuk membuka Win Menu Layer Properties Manager

Klik kanan dalam list Name lalu pilih New Layer, dalam list Name akan muncul Layer1 ganti nama dengan

“Point” dan pada Color ganti dengan warna merah (warna lain boleh tergantung selera)

Buat juga layer baru dengan nama “Batas” hingga tampak seperti gambar di bawah

Close Win Menu Layer Properties Manager.

6. Persiapkan setingan point, pilih Points > Point Settings…

Akan muncul Win Menu Point Settings, Pilih tab Marker

Page 11: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-11

Pilih model marker yang kita sukai, lalu pada Size masukkan “0.50” Unit, lalu pilih tab Text

Ganti warna sesuai selera, pada Text Style kita dapat memilih ukuran teks yang akan kita gunakan, dalam

latihan ini kita menggunakan ukuran standar, dan akhiri denga tombol OK.

7. Pada toolbar Layer, aktifkan layer Point

8. Langkah selanjutnya adalah mengimport data topografi, pilih Point > Import/Export Points > Import

Points…

Akan muncul Win Menu Format Manager – Import Points

Page 12: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-12

Pada Format: pilih PENZD (Space delimited) pada Source File: pilih tombol lalu cari dan pilih file

Tanah Asli.text yang sudah kita buat sebelumnya

Klik Open

Akhiri denga tombol OK

akan muncul Win Menu COGO Database Import Options

Dalam menu ini kita diminta apakah yang akan kita lakukan saat mengimport point. Biarkan dalam keadaan

default, pilih OK. Tunggu beberapa detik selama proses loading.

Setelah loading selesai, maka akan tampak seperti gambar di bawah

Page 13: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-13

Jika tidak tampak seperti gambar di atas, coba ketik pada command bar “zoom” <Enter> “all” <Enter> maka

akan tampak seperti gambar di atas.

9. Membuat Garis batas agar garis kontur kita tidak keluar dari bidang gambar, atau agar garis kontur kita tidak

melakukan koneksi ke titik diluar bidang gambar. Aktifkan layer Batas

Sebelum mulai menggambar aktifkan dulu Object Snap dari Property Bar, klik kanan pada tombol lalu

pilih Setting hingga muncul Win Menu Drafting Settings

Page 14: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-14

Pilih tombol Select All, lalu akhiri dengan OK, pastikan dalam keadaan aktif.

Pilih Draw > Polyline

Buatlah garis yang menghubungkan semua point-point terluar hingga menjadi kurva tertutup.

Aktifkan layer 0 dan matikan layer Batas

10. Langkah berikut adalah mempersiapkan data untuk pembuatan garis kontur

Pilih Terrain > Terrain Model Expolorer…

Lalu akan muncul Win Menu Terrain Model Explorer, Klik kanan pada Terrain lalu pilih Create New

Surface

Page 15: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-15

Maka pada layar sebelah kanan akan muncul , Klik kanan pada lalu pilih Rename,

ganti nama Surface1 menjadi “Tanah asli”

Klik kanan pada lalu pilih Add Points from AutoCAD Objects > Points

Perhatikan command bar.

Tekan ENTER

Pilih semua (blok) point yang tampak dilayar

Dalam command bar ditemukan 250 buah point, itu sesuai dengan jumlah point yang kita gunakan maka

lanjut denga tekan ENTER

Page 16: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-16

Nyalakan kembali layer Batas (layer 0 tetap sebagai layer aktif)

Klik kanan pada lalu pilih Add Boundary Definition

Pilih garis batas sudah kita buat sebelumnya,

Beri nama “garisbatas” (tanpa spasi) lalu tekan ENTER

Pilih Outer atau ketik “O” lalu tekan ENTER

Pilih Yes atau ketik “Y” lalu tekan ENTER lalu tekan ESC

Page 17: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-17

Klik kanan pada lalu pilih Build….

Akan muncul Win Menu Build Tanah Asli

pada Description : isikan apa saja misalnya “Tanah Asli”, centang Use point file data dan Apply boundaries

lalu klik Apply dan OK.

Klik kanan pada lalu pilih Add Countur Data…

Page 18: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-18

Pada win Menu Contour Weeding isikan seperti data di gambar

Lalu tekan OK

Pada command bar pilih Entity atau ketik “E”, lalu tekan ENTER

Pilih semua (blok) point yang tampak dilayar

Dalam command bar ditemukan 251 buah object, itu sesuai dengan jumlah 250 point + 1 garis batas yang

kita gunakan maka lanjut denga tekan ENTER

Page 19: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-19

11. Setelah semua data sudah di input, maka langkah selanjutnya adalah mengatur gambar garis Kontur

Pilih Terrain > Contour Style Manager…

Akan tampak Win Menu Contour Style Manager

Pada tab Contour Appearance pilih sesuai gambar di bawah,

Atur Smoothing Option ke 50 lalu buka tab Text Style

Pada Style pilih Standars, pilih warna sesuai kebutuhan dengan mengklik pada object warna.

Ubah ukuran label di Height menjadi “2”, lalu pilih tab Label Position

Page 20: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-20

Pada opsi Orientation pilih On Contour, centang pada Break Contour For Label, untuk opsi lain sesuaikan

dengan gambar di atas, untuk Manage Style biarkan dalam keadaan default, lalu akhiri dengan OK

12. Selanjutnya kita akan mulai menggambar garis kontur

akan muncul Win Menu Create Contours,

Isi data sesuai gambar di atas, lalu tekan OK

Pada command bar pilih Yes atau ketik “Y”, lalu tekan ENTER

Sekarang kita sudah memiliki gambar Kontur seperti yang tampak pada gambar di bawah

Page 21: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-21

Untuk membedakan (warna) antara Kontur Minor dan Kontur Mayor, maka pilih toolbar Layer

Ganti warna pada layer TANAH ASLI-TP-CONT-MAJ (kontur mayor) dengan warna sesuai selera

Ganti warna pada layer TANAH ASLI-TP-CONT-MIN (kontur minor) dengan warna sesuai selera

Lalu tutup Win Menu Layer Properties Manager, dan akan tampak seperti gambar di bawah

Page 22: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-22

13. Langkah selanjutnya adalah menambahkan label elevasi pada garis kontur, tapi sebelumnya point-point yang

ada dilayar di sembunyikan (Hide).

Matikan layer Point.

Pilih Terrain > Contour Labels > Group Interior

Akan Muncul Win Menu Contour Labels – Increments

Masukkan nilai “0.400” (sesuai dengan increment kontur minor pada langkah 13 diatas) untuk Elevation

Increment :, lalu akhiri denga OK

Klik di titik 1 lalu klik lagi di titik 2, seperti gambar di atas

1

2

Page 23: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-23

Dan hasilnya tampak seperti gambar di bawah

Ulangi untuk memasang label pada garis kontur yang lain.

14. Untuk lebih memperjelas peta topografi kita ada baiknya kita menambahkan symbol agar mudah dalam

membaca peta. Sebelumnya buatlah terlebih dahulu border/batas untuk print ke lembar kerja.

Pilih Draw > Rectangle

buatlah gambar persegi yang menutupi gambar topografi kita

Lalu pilih Utilities > Symbol Manager…

Page 24: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-24

Akan muncul Win Menu Symbol Manager, pada Palette: ganti ke Details

Pilih Grid Ticks lalu akhiri dengan OK, perhatikan command bar

Isikan “30” untuk Northing Interval lalu tekan ENTER

Secara default Easting Interval akan sama dengan Northing Interval, maka masukkan nilai “30” lalu tekan

ENTER

Klik di sudut kiri bawah

Klik di sudut kanan atas

Page 25: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-25

Pilih Tick atau ketik “T” lalu tekan ENTER

Pilih model tick yang tampak di layar

Misalkan kita memilih mode yg nomor 4, maka masukkan dalam command bar “4”, lalu ENTER

Masukkan ukuran tick, disini kita coba memasukkan nilai “8” lalu ENTER

Tunggu beberapa saat sampai tick-tick terbentuk.

Memasang nilai pada tick-tick terluar, pertama-tama hapus garis border yang kita buat hingga tampak seperti

gambar di bawah

Pilih tick sudut kiri bawah, lalu klik kanan dan pilih Properties

Page 26: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-26

Maka akan muncul Win Menu Properties, perhatikan pada pilih Tab Design, lalu pada Geometry,

Position_X adalah 407520.000 dan Position Y adalah 957429.000

Lalu masukkan secara manual nilai ini pada Tick Kiri bawah dengan cara pilih Draw > Text > Multiline

Text…

Buat hingga tampak seperti gambar di bawah,

Page 27: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-27

Lanjutka ke tick berikutnya denga cara yang sama, hingga tampak seperti gambar di bawah

D. Menggambar Profil Lintasan

Setelah kita telah selesai menggambar Kontur maka sekarang kita akan belajar bagaimana menggambar profil

lintasan dari suatu potongan, misalnya potongan A-A seperti tampak pada gambar di bawah

Pilih Terrain > Section >Define Section

Pada command Bar

Page 28: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-28

Beri nama pada Group Label dengan “PotA-A” lalu tekan ENTER

Pada Section Label : isi dengan “1” lalu tekan ENTER

Pilih dan klik titik pertama, lihat gambar di bawah

Pilih dan Klik titik kedua, lihat gambar

Tekan ENTER

Tekan ENTER

Pilih Terrain > Section > Process Sections

Pada Win Menu Select Surface, pilih Tanah Asli

Page 29: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-29

Lalu akhiri dengan OK

Lalu pilih Terrain > Section > Import Sections

Pada command bar pilih datum dengan menekan ENTER

Pada Vertical Scale factor <10.000>: isikan dengan “5” lalu tekan ENTER

Klik pada tempat yang kosong di layar lembar kerja

Tekan ENTER , akan muncul gambar potongan seperti gambar di bawah

Page 30: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-30

Agar lebih mudah dalam membaca gambar ini maka ada baiknya jika ditambahkan grid tapi sebelumnya ada

baiknya kita mengganti ukuran teks yang akan digunakan. Pilih Utilities >Set Text Style …

Pada Win Menu Text Style, untuk Styles : pilih Standard , Font Name : pakai Arial , Font Style : pilih Regular,

Height isi dengan 1.50,

klik tombol Set Current

Klik Yes, lalu tutup Win Menu Text Style

Page 31: 1st Short Course

By : Ridwan Demianus  

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-31

Pilih Terrain > Sections >Grid For Sections

Tekan ENTER

Pilih block Datum…… seperti gambar di bawah

Pada Elevation increment <10.000>: isikan dengan “1” tekan ENTER

Pada Offset increment <10.000>: isikan dengan “10” tekan ENTER

Maka akan tampak seperti gambar di bawah

Demikianlah Short Course pertama kita, Short Course berikutnya kita akan mempelajari bagaimana menghitung

volume Cut and fill.