15
Perencanaan Fasilitas Transport 1 Posisi Perencanaan Fasilitas Transportasi Pada Proses Perencanaan Transportasi di City of Bellevue,Washington, USA

1a Istilah-Istilah Dalam Pelayaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Transportasi keairan

Citation preview

ISTILAH-ISTILAH DALAM PELAYARAN UU NO. 17 TAHUN 2008

Perencanaan Fasilitas Transport1

Posisi Perencanaan Fasilitas Transportasi Pada Proses Perencanaan Transportasi di City of Bellevue,Washington, USAPerencanaan Fasilitas Transport2Comprehensive Plan/Long-range transportation facility plans. The Citys Comprehensive Plan outlines Bellevues long-term (20+ years) land use and transportation visions. Long-range transportation plans are prepared for various subareas of the City or for specific components of the transportation system. These plans include a wide range of improvement projects designed to meet the mobility goals of the plan area. These subarea transportation plans are typically adopted directly into the Citys Comprehensive Plan. Examples are the Bel-Red Plan (adopted Feb 2009), Bel-Red/Overlake Transportation Study (BROTS, adopted Sept.1999 and undergoing an update in early 2009), Pedestrian and Bicycle Transportation Plan (update adopted Feb 2009), Downtown Implementation Plan Update (2003), BROTS North-South Corridor Study (2003), East gate/I-90 Corridor Study (2003), Bellevue Transit Plan (2003) and the Factoria Area Transportation Study Update (2005). Perencanaan Fasilitas Transport3The Transportation Facilities Plan (TFP), reflecting a comprehensive, citywide study, collects the priority projects identified in the long-range plans, as well as other emerging transportation facility needs and opportunities. The TFP serves as an implementation plan constrained by identified City and other revenues that are projected for the next 12 years. Catatan: dasar untuk meranking prioritas suatu proyek bisa didasarkan pada beberapa parameter: mobility, reliability, dan sustainability transport. Contoh: City of Bellevue menekankan pd mobility management.The Capital Investment Program (CIP) Plan provides a minimum six-year period (Bellevue adopts a seven-year CIP every two years) for identification and implementation of projects in the TFP that are likely to be needed in the short term. It may also include projects, based on operational, safety and maintenance needs identified by City staff, the public or other sources, that were not included in the TFP. Projects in the CIP have implementation funding committed to them by the Bellevue City Council through the Citys biennial budget update process. Perencanaan Fasilitas Transport4Bagaimana aplikasinya di Indonesia???Terdapat sedikit gambaran pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan 2005 2025

Contoh Perencanaan Fasilitas Transportasi dan program Pembangunannya:

City of Bellevue, 20092020 TRANSPORTATION FACILITIES PLANArizona, 2012-2016 Five-Year Transportation Facilities Construction Program Bel-Red/Overlake Transportation Facility Plan 2010/2012Perencanaan Fasilitas Transport5

UU, PP, dan Keputusan Menteri tentang Transportasi LautdanIstilah-istilah dalam Transportasi Laut

Perundang-undangan Negara RI terkait dengan transportasi laut antara lain:UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 17 TAHUN 2008, TENTANG PELAYARAN.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2000, TENTANG KEPELAUTAN. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011, TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN.Perencanaan Fasilitas Transport7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2000 TENTANG KENAVIGASIAN.PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 51 TAHUN 2011 TENTANG TERMINAL KHUSUS DAN TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI.KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 39 TAHUN 2004 TENTANG MEKANISME PENETAPAN TARIF DAN FORMULASI PERHITUNGAN TARIF PELAYANAN JASA KEPELABUHANAN PADA PELABUHAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BADAN USAHA PELABUHAN.KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 74 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN TELUK BAYUR.KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 2 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN MAKASAR.Perencanaan Fasilitas Transport8

ISTILAH-ISTILAH DALAM PELAYARAN UU NO. 17 TAHUN 2008

Angkutan di Perairan adalah kegiatan mengangkut dan/atau memindahkan penumpang dan/atau barang dengan menggunakan kapal.Angkutan Laut Khusus adalah kegiatan angkutan untuk melayani kepentingan usaha sendiri dalam menunjang usaha pokoknya.Angkutan Laut Pelayaran-Rakyat adalah usaha rakyat yang bersifat tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan dengan menggunakan kapal layar, kapal layar bermotor, dan/atau kapal motor sederhana berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu.Trayek adalah rute atau lintasan pelayanan angkutan dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.Pelayaran-Perintis adalah pelayanan angkutan di perairan pada trayek-trayek yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk melayani daerah atau wilayah yang belum atau tidak terlayani oleh angkutan perairan karena belum memberikan manfaat komersial.Perencanaan Fasilitas Transport9

Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra-dan/atau antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.Tatanan Kepelabuhanan Nasional adalah suatu sistem kepelabuhanan yang memuat peran, fungsi, jenis, hierarki pelabuhan, Rencana Induk Pelabuhan Nasional, dan lokasi pelabuhan serta keterpaduan intra-dan antarmoda serta keterpaduan dengan sektor lainnya.Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.Perencanaan Fasilitas Transport10

Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.

Perencanaan Fasilitas Transport11

Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang.Perencanaan Fasilitas Transport12

Terminal Khusus adalah terminal yang terletak di luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.Terminal untuk Kepentingan Sendiri adalah terminal yang terletak di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.Perencanaan Fasilitas Transport13

Kolam Pelabuhan adalah perairan di depan dermaga yang digunakan untuk kepentingan operasional sandar dan olah gerak kapal.Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi- Pelayaran, Telekomunikasi-Pelayaran, hidrografi dan meteorologi, alur dan perlintasan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan, penanganan kerangka kapal, salvage dan pekerjaan bawah air untuk kepentingan keselamatan pelayaran kapal.Navigasi adalah proses mengarahkan gerak kapal dari satu titik ke titik yang lain dengan aman dan lancar serta untuk menghindari bahaya dan/atau rintangan pelayaran.Perencanaan Fasilitas Transport14

Alur-Pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari.Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran adalah peralatan atau sistem yang berada di luar kapal yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal dan/atau lalu lintas kapal.Perencanaan Fasilitas Transport15