1807 Perencanaan Jalan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    1/79

    Perencanaan Jalan

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    2/79

    Abutment Jembatan

    ilmu teknik sipil Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi :

    1.

    Pangkal jembatan / abutment + pondasi

    2. Pilar / pier + pondasi

    Bangunan bawah pada umumnya terletak disebelah bawah bangunan atas. Fungsinya

    untuk menerima beban-beban yang diberikan bengunan atas dan kemudian

    menyalurkan kepondasi, beban tersebut selanjutnya disalurkan ke tanah oleh pondasi.

    Bagian-bagian Konstruksi Jembatan

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    3/79

    Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar

    pilar jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup (Angin, kendaraan,

    dll) dan mati (beban gelagar, dll) pada jembatan.

    End Dam = Akhir jembatan

    Top of Roadway = Jalan

    Bearing Seat = Pengunci

    Battered pile = Tumpuan / Penyangga

    Pile = Penyangga

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    4/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    5/79

    Pelaksanaan pembuatan pier head/ pile cap dilakukan dalam tiga tahap, yaitu

    pembuatan bekisting, pembesian, dan pengecoran. Pengecoran dilakukan dalam dua

    tahap, yaitu bagian bawah pier dan bagian atas pier.

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    6/79

    Setelah bekisting selesai dikerjakan, dilakukan pekerjaan pembesian yang meliputi

    pemasangan/ pengelasan besi WF pengikat tiang pancang, pembesian tulangan pilar

    bagian bawah, pilar samping, dan pilar bagian atas. Setelah semua tulangan terpasang,

    tahap berikutnya adalah pekerjaan pengecoran.

    Loading dari dek diterapkan untuk abutment melalui bantalan. Maksimum beban

    bantalan vertikal diperoleh dari analisis dek. Beban ini, bersama-sama dengan jenis

    pengekangan yang dibutuhkan untuk mendukung geladak, akan menentukan jenis

    bantalan yang disediakan.

    Elastomer Bearing Pads / Bantalan adalah karet jembatan yang merupakan salah satu

    komponen utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam

    benturan antara jembatan dengan pondasi utama.

    Sifat elastomer utama ini tidak mutlak berperilaku sebagai sendi atau roll murni,

    tapi dalam aktual fisik di lapangan, jembatan yang menggunakan tipe tumpuan seperti

    ini berperilaku layaknya bertumpuan sendi-roll murni dalam pemodelan (komputer).

    Memang ada banyak tambahan komponen selain tumpuan utama untuk mencapai

    keadaan tersebut dan perilakunya menyerupai mekanika sendi-roll.

    Elastomer Bearing Pads / Bantalan

    Set lengkap tumpuan elastomeric untuk jembatan antara lain sbb :

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    7/79

    1. Elastomeric bearing utama (menahan displacement vertikal; sedikit

    displacement horisontal dan kemampuan rotasi-sesuai desain)

    2. Lateral stopper (menahan displacement horisontal berlebih & mengunci posisi

    lateral jembatan)

    3. Seismic buffer (menahan displacement horisontal berlebih arah memanjang

    jembatan)

    4. Anchor bolt (menahan uplift yang mungkin terjadi pada salah satu tumpuan

    pada saat gempa)

    Bahan elastomeric bearing sendiri terbuat dari karet yang biasanya sudah dicampur

    dengan neoprene (aditif yang memperbaiki sifat karet alam murni) dan didalamnya

    diselipkan berlapis2 pelat baja dengan ketebalan dan jarak tertentu untuk memperkuat

    sifat tegarnya.

    Biasanya tumpuan karet tersebut dipasang setelah pengecoran slab beton untuk lantai

    selesai (setelah beton kering), guna menghindari translasi dan rotasi awal yang timbul

    akibat deformasi struktur jembatan oleh beban mati tambahan.

    Karena sifat karet yang lebih rentan terhadap panas dan fluktuasi cuaca, biasanya

    dalam kurun waktu tertentu tumpuan2 ini dicek oleh pemilik dan bila perlu di replace

    dengan unit yang baru.

    Untuk jembatan baja dengan bentang lebih dari 60 meter biasanya tipe ini sudah

    jarang digunakan karena keterbatasannya.

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    8/79

    DASAR-DASAR PERENPERKERASAN JALAN

    Perkerasan Lentur Jala

    Kuliah -2

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    9/79

    COURSEOUTLINE

    PERTEMUANHARI Jum'at

    /TGLWAKTU SUB POKOK BAHA

    1 07/09/2012 14.00-16.15 Pendahuluan, Sejarah Perkera

    2 14/09/2012 14.00-16.15 Dasar Perencanaan Perkerasa

    3 21/09/2012 14.00-16.15 Parameter Perenc Tebal Perk.

    4 28/09/2012 14.00-16.15 Beban Kendaraan (Vehicle Dam

    5 05/10/2012 14.00-16.15 Perhitungan Perkerasan Lentu

    6 12/10/2012 14.00-16.15 Perhitungan Perkerasan Lentu

    7 19/10/2012 14.00-16.15 Tugas Besar

    8 02/11/2012 14.00-16.15 Presentasi Tugas Besar

    9 09/11/2012 14.00-16.15 MIDTEST

    10 16/11/2012 14.00-16.15 Pelaksanaan Perkerasan Lentu

    11 23/11/2012 14.00-16.15 Parameter Perenc. Perkerasan

    12 30/11/2012 14.00-16.15 Metode Penrenc. Perkerasan k13 07/12/2012 14.00-16.15 Metode Penrenc. Perkerasan k

    14 14/12/2012 14.00-16.15 Penulangan Perkerasan kaku

    15 21/12/2012 14.00-16.15 Metode Pelaksanaan Perkeras

    16 28/12/2012 14.00-16.15 Tugas Besar

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    10/79

    Faktor-faktor yang memfungsi pelayanan jala

    Fungsi dan Kelas jalan

    Kinerja Perkerasan

    Umur Rencana

    Beban Lalu lintas

    Sifat dan daya dukung Tanah d

    Kondisi Lingkungan

    Sifat dan ketersediaan bahan k Bentuk geometrik jalan

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    11/79

    Faktor-faktor yang memPerencanaan Tebal Pe

    Beban lalu lintas

    Daya dukung tanah dasar

    Fungsi jalan

    Kondisi lingkungan

    Mutu struktur perkerasan ja

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    12/79

    Bagan alir prosedur perencanaan flpavementdengan metode Analisa K

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    13/79

    Kinerja perkerasan

    Keamanan, ditentukan berdasark

    akibat adanya kontak antara ban permukaan jalan

    Wujud Perkerasan Fungsi pelayanan

    Wujud perkerasan dan fungsi pela

    umumnya satu kesatuan yag digadengan kenyamanan mengemud

    quality)

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    14/79

    Tingkat kenyamanan dberdasarkan angga

    Jalan disediakan untuk memberikdan kenyamanan pada pemakai j

    Kenyamanan sebenarnya merupasubjektif

    Kenyamanan berkaitan dengan bperkerasan yang dapat diukur sec

    Wujud perkerasan juga dapat dapdari sejarah perkerasan jalan

    Pelayanan jalan dapat dinyatakanrata-rata yang diberikan oleh si pe

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    15/79

    Kinerja perkerasan dinyatakan denga

    Indeks permukaan /

    serviceability index

    Indeks kondisi jalan /road condition index

    Indeks Permuk

    (IP)

    4 - 5

    3 - 4

    2 - 3

    1- 2

    0 - 1

    RCI K

    8 10

    7 8

    6 7

    5 6

    4 5

    3 4

    2 3

    2

    San

    San

    Bai

    Cu

    lubJele

    per

    Ru

    Ru

    dae

    Tid

    jee

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    16/79

    Lalu Lintas

    Tebal perkerasan jalan ditentbesar beban yang akan dipiku

    Besar beban lalu lintas dapat

    dari :- Analisa lalu lintas saat in

    - Perkiraan pertumbuhan

    kendaraan selama umur

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    17/79

    Beban sumbu standar (Standa

    Jenis kendaraan yang memakai jalan bvariasi ukuran, beban, konfigurasi sumb

    Perlu ada beban standar

    Beban standar adalah beban sumbu tu

    seberat 18.000 pound (8.16 Ton)

    8.16 ton

    T

    5

    33 cm

    11 cm

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    18/79

    ESAL (Equivalent StandardAxle Load)

    Dengan ;ESAL = Ekivalensi standard axle load

    L = Beban satu sumbu kendaraank = 1 ; untuk sumbu tunggal= 0.086 ; untuk sumbu tandem= 0.021 ; untuk sumbu triple

    4

    16.8

    =L

    kESAL

    Variasi L sangat sensitif

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    19/79

    Lintas Ekivale Lintas ekivalen adalah repetisi beban y

    dalam lintas sumbu standar diterima ole

    Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) adalaekivalen pada saat jalan tersebut dibuk

    LEP = LHRi x Ei x Ci x (1 x

    Lintas Ekivalen Akhir (LEA) adalah besekivalen pada saat jalan tersebut membperbaikan (akhir umur rencana)

    LEA = LEP (1 + r)n

    Lintas Ekivalen Selama Umur Rencanaadalah jumlah lintasan ekivalen yang aselama masa layan dari saat dibuka sarencana.

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    20/79

    Kinerja perkerasan selama m

    NKo

    NKT

    NKK

    Nilai Kondisi(NK)

    KondisiPerencanaan Ideal

    KondisiKritis

    KondisiRuntuh

    Rehabilitasi

    PemeliharaanRutin danBerkala

    Masa Pemeliharaan Rutin dan

    Berkala

    Masa Peningkatan

    Masa Rekonstruksi

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    21/79

    Jumlah lajur dan distribusi la

    Pedoman penentuan

    jumlah lajur

    Koefisien distribusi

    lajur

    Lebar Perkerasan (L)

    L 5 ton

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    22/79

    Kondisi Lingkungan dan penterhadap konstruksi perkera

    Mempengaruhi sifat teknis koperkerasan dan komponen mperkerasan

    Pelapukan bahan meterial Mempengaruhi penurunan tin

    pelayanan dan tingkat penyam

    perkerasan jalan.

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    23/79

    Faktor lingkungan yang mem

    Air Tanah dan hujan, adanya alira

    badan jalan mengakibatkan perembadan jalan yang mengakibatkan

    ikatan antar butiran agregat deng

    perubahan kadar air akan mempe

    dukung tanah dasar. Kemiringan medan, untuk mempe

    pengaliran air.

    Perubahan temperatur, bahan as

    meterial termo plastis.

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    24/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    25/79

    Daya dukung tanah

    Metode metode penentuan datanah dasar;

    CBR (California Bearing Ratio)

    Mr (Resilient Modulus)

    k (Modulus Reaksi Tanah)

    DCP (Dynamic Cone Panetrati

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    26/79

    Test-test pada subgrade

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    27/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    28/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    29/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    30/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    31/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    32/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    33/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    34/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    35/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    36/79

    CBR (California bearing ratio)

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    37/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    38/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    39/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    40/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    41/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    42/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    43/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    44/79

    CBR (California bearing ratio

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    45/79

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    46/79

    Penentuan Nilai CBR Tanah

    Niali CBR satu titik pengamatCBR titik = {(h1(CBR1)

    1/3+ .+ hn(C

    CBR segmen

    - Cara analitis :CBR segmen = CBR rata-rata (CBR

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    47/79

    DAFTAR NILAI R SETIAP JUMLAH CBR Segmen

    Jumlah Titik R Jumlah Titik R Jumlah Titik R Jum

    2 1,41 21 3,18 41 3,18

    3 1,91 22 3,18 42 3,18

    4 2,24 23 3,18 43 3,18

    5 2,48 24 3,18 44 3,18

    6 2,67 25 3,18 45 3,18

    7 2,83 26 3,18 46 3,18

    8 2,96 27 3,18 47 3,18

    9 3,18 28 3,18 48 3,18

    10 3,18 29 3,18 49 3,18

    11 3,18 30 3,18 50 3,18

    12 3,18 31 3,18 51 3,18

    13 3,18 32 3,18 52 3,18

    14 3,18 33 3,18 53 3,18

    15 3,18 34 3,18 54 3,18

    16 3,18 35 3,18 55 3,18

    17 3,18 36 3,18 56 3,18

    18 3,18 37 3,18 57 3,18

    19 3,18 38 3,18 58 3,18

    20 3,18 39 3,18 59 3,18

    40 3,18 60 3,18

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    48/79

    CBR segmen Metoda Grafis

    CBR Ruas : 1

    No CBR (%)

    1 7,29

    2 3,85

    3 3,81

    4 0,62

    5 6,98

    6 3,87

    7 3,95

    8 7,27

    9 9,17

    10 3,54

    11 9,74

    12 2,22

    13 0,8314 0,17

    15 1,15

    CBR Jumlah >

    0 15 15/15 *

    1 12 12/15 *

    2 11 11/15 *

    3 10 10/15 *

    4 5 5/15 *

    5 5 5/15 *

    6 5 5/15 *

    7 4 4/15 *

    8 3 3/15 *

    9 2 2/15 *

    Analisa CBR segmen

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    49/79

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    0 1 2 3 4 5 6 7

    CBR

    %S

    AMAA

    TAULEBIHDARI

    2.8 %

    CBR segmen Metoda Grafis

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    50/79

    1. Apa yang dimaksud dengan tadan faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhi kekuatan tanahjalan raya?

    2. Sebutkan dan Jelaskan cara-cnilai CBR tanah dasar untuk peperkerasan lentur?

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    51/79

    TATA CARA

    PELAPISAN ULANGDENGAN CAMPURAN ASPAL EMULSI

    NO. 05/T/BNKT/1992

    DIREKTORAT J ENDERAL BINA MARGA

    DIREKTORAT PEMBINAAN J ALAN KOTA

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    52/79

    PRAKATA

    Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan perkotaan yang efisien

    dengan kualitas yang baik, perlu diterbitkan buku-buku standa r mengena iperencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan.

    Untuk maksud tersebut Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Direktorat

    Jenderal Bina Marga, selaku pembina pengembangan jalan-jalan di kawasan perkotaan

    berusaha menyusun standarstandar yang diperlukan sesuai dengan priorita s

    dan kemampuan yang ada.

    Sesuai dengan ketentuan-ketentuan Dewan Standarisasi Indonesia

    yang diberikan oleh Panitia Tetap Standarisasi Departemen Pekerjaan

    Umum, standar-standar bidang konstruksi di kelompokan kedalam standar mengenai

    Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi dan Metode Pengujian.

    Buku standar"Tata Cara Pelapisan Ulang dengan Campuran Aspal

    Emulsi" ini ah satu konsep dasar yang dihasilkan oleh Direktorat

    Pembinaan Jalan Kota yang masih memerlukan persetujuan Menteri

    Pekerjaan Umum untuk menjadi Standar Konsep Nasional Indonesia

    (SKSNI) dan persetujuan Dewan Standarisasi Nasional Indonesia untuk

    menjad i Standa r Nasional Indonesia (SNI).

    Namun demikian sambil menunggu persetujuan tersebut, kiranya

    standar ini dapat diterapkan di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

    penataan pelapisan ulang aspal emulsi. Dan kami harapkan dari penerapandilapangan, dapat kami peroleh masukan-masukan kembali berupa saran dan

    tanggapan guna penyempurnaan selanjutnya.

    Jakarta, Januari 1993

    DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA

    SUNARYO SUMADJI

    i

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    53/79

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

    Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i i

    I. DESKRIPSI ........................................... 1

    1. 1 Maksud dan Tuj uan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

    1. 2 Ruang Li ngkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

    1. 3 Penger t i an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

    II. PERSYARATAN - PERSYARATAN ......................... 4

    III. KETENTUAN-KETENTUAN ............................... 5

    3. 1 Per al at an Pr oduksi Campur an Di ngi n. . . . . . . . . . . . . 5

    3. 2 Per al atan Unt uk Pel aksanaan Per ker asan AspalDi ngi n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

    3. 3 Per al at an Unt uk Pel aksanaan Per ker asan Bur t u

    dan Bur da . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

    3. 4 Bahan Unt uk Bur t u dan Bur da . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

    3. 5 Bahan Unt uk Aspal Di ngi n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

    IV. PELAKSANAAN ..................................... 10

    4. 1 Pel aksanaan Peker j aan Burt u dan Burda . . . . . . . 10

    4. 2 Pel aksanaan Peker j aan Campur an Di ngi n . . . . . . . 21

    LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

    ii

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    54/79

    I. DESKRIPSI

    1.1. Maksud dan Tujuan

    Buku Tat a Car a i ni di maksudkan unt uk menj adi pegangan bagi

    pel aksana pekerj aan dan pengawas dal am mel akukan pel api sanul ang dengan menggunakan campuran emul si , dengan t uj uan

    agar dapat mel aksanakan pel api san ul ang dengan bai k dan

    menghasi l kan pekerj aan yang t epat dan benar .

    1.2. Ruang Lingkup

    Ruang l i ngkup buku Tat a Cara i ni yai t u

    a. J eni s peker j aan unt uk l api s per ker asan yang menggunakanaspal emul si , seper t i : Burt u, Bur da, dan Campur an

    Di ngi n ( Col d Mi x) yang pada buku i ni hanya di urai kan

    Campur an Emul si Ber gr adasi Ter buka dan Campur an Emul si

    Ber gr adasi Rapat .

    b. Langkah- l angkah peker j aan di mul ai dar i t ahap per si apan,

    pencampur an bahan, pengat ur an l al u- l i nt as, pel aksanaan

    penghamparan ser t a pemadat an.

    1.3. Pengertian.

    a. Burtu (Laburan Aspal Satu Lapis) mer upakan l api s penut up

    yang t er di r i dar i l api san aspal emul si yang di t abur i

    agr egat ber ukur an nomi nal 13 mmatau 20 mm.

    b. Burda (Laburan Aspal Dua Lapis) merupakan l api s penutup

    yang t er di r i dar i l api san aspal emul si yang di t abur i

    agr egat yang di ker j akan dua kal i secar a ber ur ut an dengan

    t ebal maksi mum35 mm.

    c. Chips atau batuan yai t u agr egat pecah at au bat u ber ukur an

    t unggal ( si ngl e si ze) yang di gunakan unt uk menut upi

    aspal .

    1

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    55/79

    d. Campuran Dingin (cold mix), yai t u campur an bat uan dengan

    aspal t anpa memer l ukan pr oses pemanasan.

    e. Aspal Emulsi yai t u aspal yang di l ar ut kan dal am ai r me-

    l al ui pr oses t eknol ogi t er t ent u, ber war na cokl at

    kehi t aman dan encer .

    f . Emulsi Kationik mer upakan aspal emul si yang par t i kel

    par t i kel aspal nya ber muat an l i str i k posi t i f , car a peng-

    ur ai an ai r dan aspal dengan pr oses r eaksi , mempunyai

    var i abi l i tas yang l uas, bai k unt uk kel ekat an terhadap

    bat uan asam dan dapat di si mpan ( st ock) .

    g. Aspal Emulsi di bagi atas 3 j eni s, yai tu :

    - Rapid Setting EmulsionsAspal emul si i ni mempunyai wakt u set t i ng yang si ngkat

    sehi ngga hanya cocok unt uk pel aburan sepert i Burt u,

    Bur da, Bur as, Penet r asi Makadam, Lapi s Resap Pengi kat

    ( Pr i me Coat ) at au Lapi s Pengi kat ( Tack Coat ) .

    - Medium setting Emulsions

    Aspal emul si i ni mempunyai waktu set t i ng yang sedang

    sesuai unt uk di gunakan dal am campur an dengan agr egat

    kasar.

    - Slow Setting Emulsions

    Aspal emul si i ni mempunyai wakt u set t i ng yang l ambat

    sehi ngga memungki nkan unt uk di gunakan pada pencampur an

    dengan agr egat hal us yang t i nggi at au agr egat ber -

    gradasi menerus.

    h. Setting yai t u pemi sahan aspal dar i ai r dan mel ekat nya

    pada permukaaan agr egat t el ah sempur na.

    i . Campuran Emulsi Bergradasi Terbuka (open Graded Emulsion

    Mix) yai t u campur an emul si dengan agr egat ber gr adasi

    t unggal yang di gunakan sebagai l api s pondasi at au l api s

    permukaan, ser t a untuk penambal an.

    2

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    56/79

    j . Campuran Emulsi Bergradasi Rapat (Dense Graded Emulsion

    Mix) yai t u campur an emul si dengan agr egat ber gr adasi

    mener us dan di gunakan sebagai l api s pondasi at au l api s

    per mukaan, ser t a penambal an.

    3

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    57/79

    II. PERSYARATAN-PERSYARATAN

    Dal am pel aksanaan pel api san ul ang dengan pengi kat emul si

    har us di perhat i kan beberapa hal , ant ara l ai n yai t u :

    a. Sal ur an sampi ng har us t er pel i har a dengan bai k agar kadarai r pada campur an t i dak t er ganggu.

    b. Di s t r i but or as pal t el ah di kal i br as i s ehi ngga mampu

    menyemprotkan aspal secara merata sesuai takaran

    r encana.

    c. Penggunaan peral at an har us t epat sesuai dengan per un-

    t ukan dan kebutuhannya.

    d. Agr egat agar di j aga j angan sampai mengandung kadar ai r

    yang t i nggi , kar ena dengan penambahan kadar ai r yang

    ber asal dar i emul si maka menyebabkan t i ngkat kepadat an

    t i dak maksi mum.e. Ai r yang di gunakan har us bersi h.

    f . Pemakai an bat uan kapur hendaknya memenuhi

    spesi f i kasi Bi na Mar ga.

    g. Agar mendapat kan kual i t as peker j aan yang bai k per l u

    di l akukan desai n campur an dan penguj i an di l abor at or i um.

    h. Unt uk menget ahui t ebal hampar an gembur di l akukan

    per cobaan t er l ebi h dahul u di l abor at or i um agar t ebal

    padat yang di i ngi nkan t er capai .

    i . Sebel um mel akukan penghampar an di l akukan penambal an

    t er hadap l ubang- l ubang.j . Penghampar an sebai knya di l akukan pada wakt u cuaca bai k,

    at au pal i ng t er paksa di per bol ehkan pada waktu ger i mi s.

    k. Pel aksanaan penghamparan t i dak bol eh di at as perker asan

    yang basah, ser t a bebas dar i debu.

    l . Unt uk mel i ndungi peker j aan dar i huj an, maka pel aksana

    menyi apkan penut up konst r uksi ( t er pal / pl ast i k)

    m. J al an di buka unt uk l al u- l i nt as dua j am setel ah pemadatan

    akhi r pada peker j aan Bur t u/ Bur da dan enam j am pada

    campur an di ngi n, dengan cat at an kecepat an kendar aan

    di usahakan r endah ( 30 km/ j am) .

    4

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    58/79

    III. KETENTUAN-KETENTUAN

    3.1. Peralatan Produksi Untuk Campuran Dingin

    a. Bet on Mol en kapasi t as 250 l i t er at au Asphal t Mi xi ng

    Pl ant t anpa pr oses pembakar an at au Bat chi ng Pl ant t i pePugmi l l .

    b. Wheel l oader .

    c . Al at bantu ( sekop, cangkul , gerobak dorong) .

    3.2. Peralatan Untuk Pelaksanaan Perkerasan Campuran Aspal Dingin

    a. Dump Tr uck.

    b. Asphal t Fi ni sher .

    c. Asphal t Spr ayer .d. Compressor .

    e. Tandem Rol l er 6 - 8 t on.

    f . Pneumat i c Ti r e Rol l er 8 - 12 t on.

    g. Tangki Ai r .

    h. Al at Bant u Lai nnya.

    3.3. Peralatan Untuk Pelaksanaan Pekerasan Burtu atau Burda

    a. Compressorb. Di st r i but or Aspal .

    c. Dump Tr uck.

    d. Pneumat i c Tyr e Rol l er 8- 12 t on.

    e. Chi p Spr eader .

    f . Al at Bant u ( s apu l i di , si kat baj a, si kat i j uk kasar )

    3.4. Bahan Untuk Burtu dan Burda

    a. Agr egat yang di gunakan har us ber upa bat u pecah/ ker i ki lyang bers i h, kuat , ker i ng, bebas kot oran, l empung at au

    debu.

    b. Gradasi agregat pada l api s pert ama l ebi h besar dari pada

    gr adasi pada l api s kedua.

    5

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    59/79

    c. Ukur an nomi nal Bur t u at au l api s per t ama Bur da yai t u 13

    mm, dengan ukur an t er keci l r at a- r at a ant ar a 6, 4 - 9, 5mm.

    Sedangkan ukur an nomi nal l api s kedua Bur da yai t u 6 mm.

    Agregat untuk l api s kedua Burda berbentuk kubus dan

    har us dapat sal i ng mengunci ke dal am r ongga - r ongga

    permukaan l api s pert ama.d. Aspal emul si yang di pakai yai t u j eni s Cat i oni c Rapi d

    Set t i ng ( t i pe CRS- 1 at au CRS- 2) .

    Tabel III-1. Persyaratan Ukuran Agregat.

    Ukuran

    nominal

    (mm)

    Ukuran terkecil

    rata rata (ALD)

    Presentasiukuran ter-

    kecil rata-

    rata dian-

    tara 2,5 mm

    Presentasemaksimum

    lolos sa-

    ringan

    4,75 mm

    13 6-4 9,5 65 2

    Tabel III-2. Gradasi Agregat Lapis Penutup Kedua Burda

    Ukuran ayakan

    ASTM (mm)

    Presentase Lolos

    menurut berat

    9,50

    6,25

    2,36

    1,18

    100

    95 100

    0 - 15

    0 - 8

    6

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    60/79

    3.5. Bahan Untuk Campuran Aspal Dingin

    3.5.1 Campuran Emulsi Bergradasi Terbuka (OGEM)

    a. Agregat yang di hasi l kan ol eh Cr ushi ng Pl ant har us

    ber s i h, ker as dan awet . Ti dak kur ang dar i 75 %ber atagr egat harus mempunyai sekur ang- kur angnya dua bi dang

    pecah. Agr egat har us mempunyai ni l ai abr asi Los Angel es

    l ebi h keci l dar i 35 % unt uk l api san base, dan l ebi h

    keci l dar i 25 % unt uk l api s aus. Agr egat gabungan l ol os

    ayakan no 4 t et api di l uar bahan pengi s i yang

    di t ambahkan har us mempunyai ni l ai set ar a pasi r l ebi h

    besar 45 % j i ka di uj i dengan met ode ASTM 02419. Agr egat

    har us mempunyai i ndeks kepi pi han l ebi h keci l 30 j i ka

    di uj i dengan BS 812.

    b. Aspal Emul si yang di gunakan t i pe CMS- 2 at au CMS- 2h yangmemenuhi AASHTO M 208- 81.

    3.5.2 Campuran Emulsi Bergradasi Rapat (DGEM)

    a. Agr egat yang di hasi l kan ol eh Cr ushi ng Pl ant har us

    ber si h, ker as dan awet . Agr egat ber upa bat u

    pecah, ker i ki l ber campur pasi r , abu bat u at au t er ak.

    Ni l ai abrasi Los Angel es agr egat kasar l ebi h keci l dar i

    40 %, kecual i unt uk l api s aus mempunyai ni l ai l ebi h besardari 35 % pada 500 put ar an.

    b. Agr egat hal us t er di r i dar i sal ah sat u at au l ebi h pasi r

    has i l pec ahan bat u at au pas i r al am yang bebas

    dar i gumpal an at au but i r an l empung at au t anah.

    c . Bahan pengi s i j i ka ' di but uhkan unt uk menghas i l kan

    campur an har us ber upa Semen PC maksi mum 2 %.

    7

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    61/79

    Tabel 111-3. Batasan Komposisi Campuran Emulsi Bergradasi

    Terbuka (OGEM)

    Sifat SatuanLapisan

    Pengasar

    Lapisan

    Base

    Ukuran 25,00 mm 100 100

    19,00 mm 100 80 - 100

    12,50 mm persen 100 -

    9,50 mm lewat 80 - 100 20 - 55

    6,75 mm 10 - 40 5 - 30

    2,36 mm 0 10 0 5

    1,18 mm 0 5 -

    75 mikron 0 - 2 0 - 2

    Tebal lapisan nominal mm 25 -

    Kadar aspal efektif %berat 3,9 3,3

    total

    Minimum kadar emulsi %berat 6,6 5,7

    total

    campuran

    Tabel 111-4. Persyaratan Sifat Campuran Emulsi Bergradasi

    Terbuka (OGEM).

    Sifat Satuan Lap.Binder Lap. Aus

    Penyelimutan I % > 75 > 75

    Jumlah Penga-

    liran Air

    % Bitumen sisaterhadap beratagregat

    < 0,5 < 0,5

    Jumlah tercuci % Bitumen sisaterhadap berat

    agregat

    < 0,5 < 0,5

    Tebal minimum

    Efektif FilmBitumen

    mikron 20 20

    8

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    62/79

    Tabel III-5. Persyaratan Gradasi Agregat Kasar Untuk Campuran

    Emulsi Bergradasi Rapat (DGEM).

    Saringan

    (mm)

    Ukuran

    (ASTM)

    Presentase Berat Yang Lewat

    Untuk Semua DGEM

    50,0 2" 100

    37,5 1 1/2 90 - 100

    25,0 1 20 - 100

    12,5 1/2 5 - 100

    9,5 3/8 0 - 100

    4,75 #4 0 - 302,36 #8 0 - 10

    0,075 #200 0 - 5

    Tabel 111-6. Persyaratan Gradasi Agregat Halus Untuk

    Campuran Aspal Bergradasi Terbuka.

    Saringan

    (mm)

    Ukuran

    (ASTM)

    Presentase Berat Yang Lewat

    Untuk Semua DGEM

    9,5 3/8 100

    4,75 #4 90 - 100

    2,36 #8 20 - 100

    0,60 #30 5 - 100

    0,075 #200 1 - 11

    9

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    63/79

    IV. PELAKSANAAN

    4.1 Pelaksanaan Pekerjaan Burtu dan Burda

    4.1.1 Penyemprotan Bahan Pengikat

    Ket i dakrataan penggunaan aspal cender ung akan mengur angi

    umur pel abur an ( bat uan akan t er l epas kar ena

    kekur angan aspal at au per mukaan akan l i ci n kar ena

    kel ebi han aspal ) . Ol eh kar ena i t u di per l ukan s eor ang

    oper at or yang ber pengal aman. Di st r i but or har us

    di kal i brasi ter l ebi h dahul u dan di uj i sebel um di bawa ke

    l apangan. Unt uk mencapai keber hasi l an pel aburan maka

    peral atan yang di bawah standar harus di t ol ak. Harusdi moni t or j uml ah penggunaan yang di capai set i ap l i nt asan

    penyemprot an ( vol ume di ps t i ck dal am l i t er / l uas area

    dal am m2) dan menj aga agar t i nggi bat ang penyemprot ser ta

    sudut nozel di setel secara tepat pul a.

    Takar an penggunaan unt uk pel abur an l api s per t ama:

    SR= (0,138 ALD + e) x Tf (liter/m 2)

    Di mana :

    ALD = ukur an r at a- r at a t er keci l ( mm) dar i set i ap stockpi l e

    e = j uml ah emul si yang di per l ukan unt uk mengi si

    r ongga t ekst ur di bawahnya ( l i hat Tabel I V- 1) .

    Tf = angka f akt or yang t er gant ung pada vol ume l al ul i nt as

    ( l i hat Tabel I V- 2)

    Takaran l api s kedua

    SR= 0,8 liter/m2, unt uk Burda- 1 dan

    SR= 0,6 liter/m2, untuk Bur da- 2.

    Takaran yang di capai har us di moni t or set i ap l i ntasan

    penyemprot an seper t i hal nya pada pel aksanaan l api s

    r esap. Panj ang l i nt asan penyempr ot an mi ni mum 100 meter

    sehi ngga takar an dapat di moni t or secar a t epat .

    10

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    64/79

    11

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    65/79

    12

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    66/79

    13

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    67/79

    14

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    68/79

    15

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    69/79

    16

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    70/79

    Tabel IV-1. Jumlah Emulsi Yang Diperlukan Untuk Mengisi

    Tekstur Di Bawahnya.

    Tabel IV-2. Angka Faktor Yang Tergantung Pada Lalu-lintas

    17

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    71/79

    Rumus untuk pengendalian mutu volume penyemprotan

    W=N x S, di mana :

    W = l ebar ef ekt i f yang di sempr ot

    W = j uml ah l ubang nozzl e pada batang penyempr ot

    W = j ar ak set i ap nozzl e yang di gunakan ( 0, 1 m)

    Luas efektif yang disemprot = L x W

    = L x N x 0, 1 ( m2)

    Volume pemakaian = vol ume awal - vol ume akhi r

    L x N x 0, 1

    Sebel umpenyemprot an di pasang l embaran ker t as t ebal penut up

    ( mi sal : ker t as semen) pada t empat awal dan akhi r

    penyemprotan guna mendapatkan batas permukaan yang rapi h.

    Pasang t anda ( mi sal : dengan benang/ t ambang) pada batas

    t epi pengaspal an unt uk pedoman oper at or .

    Asphal t Di st r i but or di j al ankan di at as ker t as penut up

    awal dan pi pa penyi r aman di buka. Asphal t Di st r i but or

    di j al ankan dengan kecepat an konst an sampai bat as akhi r .

    Penyempr otan emul si kedua di l akukan set el ah pemadat an l api s

    pert ama.

    4.1.2 Penghamparan Batuan

    Agr egat penut up ( chi p) har us di hampar seger a set el ah

    penyempr ot an l api s pengi kat dan har us sel esai dal am wakt u

    5 meni t ( maksi mum 25 m di bel akang Aspal Spr ayer )

    t erhi t ung sel esai nya penyemprot an.

    Takar an penggunaan bat uan yang t epat di t et apkan secar a

    vi sual . Pada saat pert ama batuan di hampar, permukaanl api s bi nder ( hi ngga 30 % l uas hampar an) akan t ampak

    di ant ar a permukaan batuan tersebut . Bi l a kemudi an

    hamparan batuan di gi l as sel uruh permukaan bi t umen t adi harus

    tertutup. J i ka l ebi h dar i 5 % bat uan t i dak mel ekat pada

    bi nder maka ber ar t i j uml ah bat uan yang di gunakan

    ber l ebi han. Agr egat di -

    18

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    72/79

    1919

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    73/79

    CHIP SESUDAH DILEWATI KENDARAAN ( SUATU PEMECAHAN DAN PEMBENAMAN )

    Gambar7 Contohhasil penghamparan agregat dengan ukuran agregrat danpenghomparan yang benar.

    20

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    74/79

    hampar mer at a di at as l api san yang tel ah di sempr ot dengan

    menggunakan Chi p Spr eader . Set i ap bagi an yang t i dak t er

    t ut up hampar an agr egat har us seger a di t ut up kembal i .

    Penghampar an agr egat agar sesuai dengan spesi f i kasi .

    Pel abur an yang menggunakan agr egat penut up ber ukur an l ebi h

    kec i l s ebai knya di gunakan bi l a l api s an bawahnyaadal ah campur an aspal HRS at au Aspal Bet on, kar ena bat uan

    yang ber ukur an l ebi h besar j i ka di pasang di atas permukaan

    yang l i ci n akan mudah l epas aki bat l al u- l i nt as.

    4.1.3 Penggilasan dan Penyapuan

    Penggi l asan dengan Pneumat i c Tyr e Rol l er har us

    seger a di mul ai set el ah bat uan Burt u at au l api s per t ama

    Burda di t aburkan, dan Pneumat i c Tyre Rol l er dengankecepat an 5 km/ j am harus mel akukan enam l i nt as di sel uruh

    ar ea. Bat uan yang t el ah di padat kan i ni har us di sapu dal am

    waktu 24 - 48 j am set el ah pemadat an unt uk membuang

    kel ebi han bat uan dan sebel um l api san kedua di mul ai

    sehi ngga t i dak memecahkan kaca kendaraan yang l ewat.

    4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Campuran Dingin 4.2.1 Pengendalian

    Lalu-lintas

    Keamanan peker j a maupun pemakai j al an pada saat peker j aan

    harus di j aga. Pengaturan arus l al u- l i ntas di l akukan

    dengan menempat kan r ambu- r ambu at au ker ucut l al u-

    l i nt as pada daer ah ker j a.

    Lal u- l i nt as di j aga agar t i dak l ewat di at as peker j aan baru

    sebel um 3 kal i l i nt asan pemadat an. J i ka keadaan memaksa

    harus di ber i rambu dengan t ul i san "Aspal Cai r" dan "20

    km/ j am" . Ker ucut l al u- l i nt as di t empat kan guna membat asi

    perkerasan yang bel um di padatkan. Pengawasan dan pengen-dal i an penuh l al u- l i nt as di l akukan sel ama 48 j am.

    21

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    75/79

    4.2.2 Pekerjaan Persiapan

    - Lubang- l ubang at au t onj ol an- t onj ol an dar i bahan-

    bahan per usak di kel uar kan dengan memakai penggar uk

    baj a.

    - Bers i hkan per mukaan per ker asan l ama dengan s apuat au peni up debu at au si kat kawat sebel um di ber i kan

    l api s r esap pengi kat dengan l uas ar ea yang di ber si hkan

    di l ebi hkan 20 cm dari t i ap- t i ap t epi .

    - Sempr ot kan aspal emul si j eni s Rapi d Set t i ng sebagai

    l api s r esap pengi kat sebanyak 0, 8 l i t er per met er

    per segi .

    4.2.3 Pencampuran Emulsi Campuran Dingin Menggunakan Beton Molen

    - Per t ama- t ama ber si hkanl ah Bet on Mol en dar i si sa-

    s i sa campuran aspal yang masi h ter t i nggal dar i si sa

    peker j aan t er dahul u dengan menggunakan ai r .

    - Put ar l ah Bet on Mol en dengan kecepat an yang r ata ant ara 25

    sampai 30 put aran per meni t .

    - Takar l ah agregat sesuai dengan j uml ah yang di per l ukan

    unt uk masi ng- masi ng f r aksi bat uan .

    - Masukkan bat uan secar a ber ur ut an di mul ai dar i

    bat uan kasar , sedang dan hal us.

    - Per i ksa dengan t angan kel embaban bat uan yang sedangdi campur . Bi l a bat uan t er l al u ker i ng ber i t ambahan ai r

    secukupnya.

    - Set el ah bat uan t er campur mer at a maka t uangl ah

    aspal emul s i sesuai dengan t akaran secara

    per l ahanl ahan dan penuangannya t i dak t er l al u t i nggi

    dari bi bi r Bet on Mol en.

    - Kont r ol keadaan Campur an dan Us ahakan agar

    pr oses pencampur an seki t ar 6 meni t .

    - Agar pencampur an ber hasi l bai k, unt uk sat u Bet on Mol en

    t ahap penuangan bahan di l akukan dal am 3 t ahap dan set el ahmel akukan 10 kal i pencampur an al at Bet on Mol en

    di ber si hkan kembal i .

    22

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    76/79

    4.2.4 Pengangkutan, Penghamparan dan Pemadatan Perkerasan

    Campuran Dingin

    Pengangkut an campur an ke l okas i penghampar an

    di l akukan dengan menggunakan Dump Tr uck. Tr uck unt uk

    mengangkut campur an har us mempunyai al as l ogam, ber si hdan r at a. Badan Tr uck di sempr ot kan ai r sedi ki t , mi nyak

    bakar encer atau l arut an kapur unt uk mencegah campur an

    mel ekat pada al as Tr uck. Campur an yang akan di hampar

    hendaknya masi h ber war na cokl at . Mengi ngat bahan i ni

    ber si f at per meabl e maka pent i ng bahwa per mukaan yang ada

    bebas al i ran ai r dan harus kedap ai r sebel um bahan

    campur an di hampar . Penghampar an di l akukan memakai Asphal t

    Fi ni sher .

    Pemadat an di l akukan dengan Tandem Rol l er dan Pneumat i cTyr e Rol l er . Pemadat an awal di l akukan dengan Tandem

    Rol l er sebanyak 2 - 4 kal i l i ntasan dengan kecepatan 5

    km/ j am. Penggi l asan harus di mul ai dar i tepi yang l ebi h

    bawah dan berpi ndah ke arah bagai an t engah. Abu bat u at au

    pasi r dapat di ber i kan secar a mer at a dengan t akar an 2 -

    4 k/ m2. Pemadat an l anj ut an dengan menggunakan

    Pneumat i c Tyr e ( Pemadat an Akhi r) Rol l er sebanyak 2 - 10

    l i nt asan. Hasi l pemadat an per ker asan masi h berwar na

    cokl at . Sebel um j al an di buka untuk di l al ui ol eh l al u-

    l i nt as hendaknya per mukaan per ker asan di t abur i denganpas i r hal us guna mel i ndungi kont ak l angsung ant ara

    ban kendar aan dengan per mukaan per ker asan. Apabi l a

    t ur un huj an pada saat set t i ng bel um sempur na, maka

    perkerasan di l abur dengan aspal dan pasi r . Unt uk

    menget ahui kapan pr oses penguapan ai r dal am campur an

    per ker asan t el ah 100% at au mendekat i 100 %, maka di ambi l

    cont oh dengan ber bagai kadar emul si di udar a t er buka namun

    ter l i ndung dar i si nar matahar i . ( kurang l ebi h seki tar 9

    har i ) . Pr oses set t i ng t el ah sempur na apabi l a per kerasan

    t el ah berubah menj adi warna hi t am.

    Pembukaan j al an di l akukan set el ah 6 j am penghamparan

    dengan kecepat an r endah. Pember i an l api san pasi r yang

    agak kasar akan mel i ndungi perkerasan dar i r oda

    kendar aan.

    23

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    77/79

    LAMPIRAN

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    78/79

    DAFTAR BUKU STANDAR

    DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

    NO. J UDUL BUKU NO. REGI RTRASI

    1. Pet a Kl asi f i kas i Fungs i J al an Sel uruh I ndonesi a( Tent at i ve)

    Desember 1986

    2. Produk Sandar Unt uk J al an Per kot aan Febr uar i 19873. St andar Speci f i cat i on For Geometr i c Desi gn OfUr ban Roads

    J anuar i 1988

    4. Standar Per encanaan Geometr i k Untuk J al anPer kot aan

    J anuar i 1988

    5. Manual Pemel i har aan J al an 03/ MN/ B/ 1983

    6. Panduan Survai dan Per hi t ungan Waktu Per j al ananLal u- l i ntas

    001/ T/ BNKT/ 1990

    7. Panduan Survai Wawancar a Rumah 002/ T/ BNKT/ 1990

    8. Pet unj uk Perambuan Sementara Sel ama Pel aksanaanPeker j aan

    003/ T/ BNKT/ 1990

    9. Pet unj uk Ter t i b Pemanf aat an J al an 004/ T/ BNKT/ 1990

    10. Pet unj uk Pel aksanaan Pemasangan Ut i l i t as 005/ T/ BNKT/ 1990

    11. Pet unj uk Pel aksanaan Pel api san Ul ang J al anPadaDaer ah Kereb Perkerasan dan Sambungan 006/ T/ BNKT/ 1990

    12. Pet unj uk Per encanaan Tr ot oar 007/ T/ BNKT/ 1990

    13. Pet unj uk Desai n Dr ai nase Permukaan J al an 008/ T/ BNKT/ 1990

    14. Petunj uk Pel aksanaan Perkerasan Kaku(Bet on Semen) 009/ T/ BNKT/ 1990

    15. Panduan Penent uan Kl asi f i kasi Fungsi J al andi Wi l ayah Per kot aan

    010/ T/ BNKT/ 1990

    16. St andar Spesi f i kasi Kereb 011/ S/ BNKT/ 1990

    17. Pet unj uk Perencanaan Marka j al an 012/ S/ BNKT/ 1990

    18. Pet unj uk Lokasi dan St andar Spesi f i kasi BangunanPengaman Tepi J al an

    013/ S/ BNKT/ 1990

    19. Tat a Car a Per encanaan Pemi sah 014/ T/ BNKT/ 1990

    20. Tat a Car a Per encaanaan Peberhent i an Bus 015/ T/ BNKT/ 1990

    21. Tat a Cara Pel aksanaan Survai I nventar i sasi J al andan J embatan Kota

    016/ T/ BNKT/ 1990

    22. Tat a Car a Pel aksanaan Sur vai Perhi t unganLal u- l i nt as Cara Manual

    017/ T/ BNKT/ 1990

    23. Tat a Car a Penyusunan Pr ogram Pemel i haraan J al anKota

    018/ T/ BNKT/ 1990

    24. Tat a Car a Pemasangan Rambu dan Mar kaJ al an Per kot aan

    001/ T/ BNKT/ 1991

    25. Tat a Cara Perencanaan Per si mpangan SederhanaJ al an Per kot aan

    002/ T/ BNKT/ 1991

    26. Standar Perencanaan Geomet r i k UntukJ al anPerkot aan

    003/ T/ BNKT/ 1992

    27. Tat a Car a Sur vai Pendahul uan J embatan diDaerah Perkot aan

    004/ T/ BNKT/ 1991

    28. Tat a Car a Sur vai Kondi si J al an Kota 005/ T/ BNKT/ 1991

    29. Tat a Car a Penomor an Ruas dan Si mpul J al an Kot a 006/ T/ BNKT/ 199130. Tat a Car a Menyusun RPL dan RKL AMDAL J al an

    Per kot aan007/ T/ BNKT/ 1991

    31. Tat a Car a Perencanaan Lansekap j al an 008/ T/ BNKT/ 1991

  • 7/28/2019 1807 Perencanaan Jalan

    79/79

    No. J UDUL BUKU NO. REGI STRASI

    32. Spesi f i kasi Tanaman Lansekap J al an 009/ T/ BNKT/ 1991

    33. Tat a Car a Pemel i haraan Per ker asan Kaku Ri gi tPavement )

    010/ T/ BNKT/ 1991

    34. Spesi f i kasi Penguatan Tebi ng 011/ T/ BNKT/ 1991

    35. Spesi f i ksasi Lampu Penerangan J al an Perkotaan 012/ T/ BNKT/ 1991

    36. St andar Speci f i cat i on For Geomet r i c Desi gn ofUr ban Roads

    Mar et 1992

    37. Pet unj uk Pr akti s Penat aan Penghi j auan J al andan Li ngkungan

    001/ BNKT/ 1992

    38. Tat a Cara Pemasangan Bl ok Beton Ter kunci unt ukPermukaan J al an

    SNI 03- 2403- 1991( SK SNI T- 041990- F)

    39. Tat a Cara Pel aksanaan Tel uk Bi s SK SNI T- 401991- 03

    40. Tat a Car a Pemasangan Ul t i l i t as di J al an SK SNI T- 181991- 03

    41. Tata Cara Perencanaan Drai nase Permukaan J al an SK SNI T- 221991- 03

    42. Spesi f i kasi Kurb Bet on unt uk J al an SNI - 03- 2442- 1991SK SNI S- 021990- F)

    43. Spes i f i kas i Trotoar SNI - 03- 2442- 1991SK SNI S- 031990- F)

    44. Spesi f i kasi Bukan Pemi sah J al ur SNI - 03- 2442- 1991SK SNI S- 041990- F)

    45. Spesi f i kasi Bangunan Pengaman Tepi J al an SNI - 03- 2442- 1991SK SNI S- 071990- F)

    46. Tat a Cara Per encanaan Per si mpangan Sebi dangJ al an Per kot aan

    001/ T/ BNKT/ 1992

    47. Spesi f i kasi Per encanaan Lansekap J al an padaPer si mpangan

    002/ T/ BNKT/ 1992

    48. Tata Cara Penanaman Tanaman Lansekap J al anPer kotaan

    003/ T/ BNKT/ 1992

    49. St andar Produk unt uk J al an Per kot aan Vol ume I I 004/ T/ BNKT/ 1992

    50. Tata Cara Pel api san Ul ang dengan Campuran AspalEmul si

    005/ T/ BNKT/ 1992