64

17. optik pembentukan bayangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 17. optik   pembentukan bayangan
Page 2: 17. optik   pembentukan bayangan

• Sifat dasar & Perambatan Cahaya

A

• Superposisi GelombangB

• Interferensi Gelombang Cahaya

C

• Difraksi Gelombang Cahaya

D

• Polarisasi CahayaE

• Pembentukan BayanganF

Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar Pembentukan Bayangan oleh Cermin Lengkung Pembentukan Bayangan akibat Pembiasan Lensa Tipis Sistem Optik Stops Aberasi Optik

Sub Topik

Page 3: 17. optik   pembentukan bayangan

• Sifat dasar & Perambatan Cahaya

A

• Superposisi GelombangB

• Interferensi Gelombang Cahaya

C

• Difraksi Gelombang Cahaya

D

• Polarisasi CahayaE

• Pembentukan BayanganF

Mendeskripsikan pembentukan bayangan oleh cermin datar.

Menjelaskan cermin cekung dan cembung menghasilkan berbagai bentuk bayangan.

Menjelaskan bagaimana bayangan terbentuk oleh dua bidang batas lengkung dari material transparan (lensa tebal)

Menjelaskan aspek-aspek lensa yang menentukan jenis bayangan yang dihasilkan.

Menentukan faktor yang menentukan field of view(medan pandang) sebuah lensa kamera.

Menjelaskan berbagai kelemahan pandangan manusia dan bagaimana mengatasinya.

Menjelaskan prisnsip kaca pembesar. Menjelaskan cara kerja mikroskop dan teleskop.

Tujuan Instruksional Khusus

Page 4: 17. optik   pembentukan bayangan

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Pembentukan Bayangan

Cermin Datar

Cermin Lengkung

Pembiasan

Lensa TipisSistem Optik

Stops

Aberasi Optik

Page 5: 17. optik   pembentukan bayangan

Bayangan akan terlihat di dalam suatu cermin datar, bayangan muncul di belakang cermin

Disebut bayangan virtual, tidak dilalui cahaya Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak

benda dari cermin

Pemantulan

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 6: 17. optik   pembentukan bayangan

Dua buah cermin datar diposisikan seperti pada gambar, dan sebuah benda diletakkan pada titik O. Pada kasus ini, beberapa bayangan terbentuk. Temukan posisi bayangan.

Pembentukan bayangan 2 cermin

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 7: 17. optik   pembentukan bayangan

Bayangan benda pada cermin 1 di I1 dan pada cermin 2 di I2.

Selain itu, bayangan ketiga terbentuk di I3

Bayangan ketika adalah bayangan I1 pada cermin 2 atau, atau dapat juga, bayangan I2 pada cermin 1

Bayangan pada I1 (atau I2) betindak sebagai obyek untuk I3

Untuk membentuk bayangan pada I3 , sinar memantul dua kali setelah meninggalkan benda di O

Pembentukan bayangan 2 cermin

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 8: 17. optik   pembentukan bayangan

Professor berada dalam suatu kotak (lihat gambar) terlihat seimbang pada jarinya, dengan kaki-kaki terangkat dari lantai

Dia dapat melakukan ini dalam waktu yang sangat lama, dan tampak menentang grafitasi

Bagaimana ilustrasi ini dapat dibuat ?

Profesor terangkat

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 9: 17. optik   pembentukan bayangan

Hal ini adalah salah satu ilusi optik tukang sulap yaitu menggunakan sebuah cermin

Kotak tempat profeso berdiri adalah kerangka kubus yang terdapat cermin datar vertikal diletakkan pada bidang diagonal kerangka

Profesor mengangkangi cermin sehingga hanya satu kaki saja yang terlihat didepan cermin sedangkan satu lagi tidak terlihat karena dibelakang cermin

Ketika dia menaikkan kaki yang di depan cermin, bayang kaki terlihat terangkat, sehingga kelihatannya terbang di udara.

Profesor terangkat

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 10: 17. optik   pembentukan bayangan

Tampilan melintang cermin tengah mobil. (a) pengaturan siang hari, permukaan belakang yang mengkilat memantulkan sinar terang B ke mata pengemudi. (b) pengaturan malam hari, permukaan kaca yang tidak mengkilat memantulkan sinar redup D ke mata pengemudi.

Cermin tengah mobil

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 11: 17. optik   pembentukan bayangan

Cermin lengkung berbentuk lengkungan seperti bagian dari bola, dan bersifat memantulkan pada salah satu sisinya, dalam (concave) atau luar (convex)

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 12: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar yang datang dari benda yang jauh masuk ke cermin dengan sejajar

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 13: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar sejajar datang ke cermin lengkung tidak semuanya dipantulkan dan berkumpul pada tempat yang sama jika kelengkungan cermin besar, hal ini disebut aberasi speris

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 14: 17. optik   pembentukan bayangan

Jika kelengkungan kecil, fokus lebih presisi Titik fokus adalah tempat sinar dikumpulkan

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 15: 17. optik   pembentukan bayangan

Dengan geometri, didapatkan panjang fokus sama dengan setengah jari-jari kelengkungan

Aberasi speris dapat dihindarkan dengan menggunakan reflektor parabolik

Hal tersebut sulit dan mahal untuk dibuat dan hanya digunakan bila perlu seperti pada teleskoppenelitian

Pembentukan bayangan cermin lengkung

2r

f =

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 16: 17. optik   pembentukan bayangan

Gunakan diagram sinar untuk mencari posisi bayangan

Untuk cermin, gunakan tiga sinar pokok, semuanya berawal dari benda

1. Sinar sejajar sumbu dipantulkan melalui titik fokus

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 17: 17. optik   pembentukan bayangan

2. Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 18: 17. optik   pembentukan bayangan

3. Sinar tegak lurus cermin cermin akan dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 19: 17. optik   pembentukan bayangan

Secara geometri, dapat diturunkan persamaan yang menghubungkan jarak benda, jarak bayangan dan panjang fokus cermin

Pembentukan bayangan cermin lengkung

fdd io

111=+

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 20: 17. optik   pembentukan bayangan

Dapt dicari pembesaran (perbandingan tinggi bayangan terhadap tinggi benda)

Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik Benda antara pusat kelengkungan dan titik fokus

menghasilkan bayangan diperbesar, terbalik dan nyata

Pembentukan bayangan cermin lengkung

o

i

o

i

dd

hh

m −==

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 21: 17. optik   pembentukan bayangan

Jika benda berada diluar pusat kelengkungan, bayangan terbentuk terbalik, diperkcil dan nyata

Jika benda berada didalam titik fokus, bayangan terbetuk tegak, diperbesar dan maya

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 22: 17. optik   pembentukan bayangan

Untuk cermin convex, bayangan selalu maya, tegak diperkecil

Pembentukan bayangan cermin lengkung

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 23: 17. optik   pembentukan bayangan

do positif jika benda di depan cermin (benda nyata). do negatif jika benda di belakang cermin (benda

maya). di positif jika bayangan di depan cermin (bayangan

nyata). di negatif jika bayangan di belakang cermin

(bayangan maya). f dan R positif jika pusat kelengkungan di depan

cermin (cermin konkaf). f dan R negatif jika pusat kelengkungan di belakang

cermin (cermin konvex). Jika M positif, bayangan tegak. Jika M negatif, bayangan terbalik.

Penjanjian tanda untuk cermin

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 24: 17. optik   pembentukan bayangan

Sebuah cermin spheris mempunyai panjang fokus 10.0 cm. Carilah letak dan sifat bayangan benda yang berjarak (a) 25.0 cm, (b) 10.0 cm, dan (c) 5.00 cm.

Contoh

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 25: 17. optik   pembentukan bayangan

Karena panjang fokus positif, maka ini adalah cermin konkaf

(a) Jarak bayangan dari cermin

Perbesaran

Nilai mutlak M yang kurang dari satu menyatakan bayangan leboh kecil dari bendanya, dan tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik. Karena di

positif, bayangan terletak di sisi depan cermin dan nyata.

Solusi

fdd io

111=+

cmdcm i 1011

251

=+ cmdi 7,16=

668,00,257,16

−=−=−=cmcm

dd

mo

i

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 26: 17. optik   pembentukan bayangan

(b) Ketika jarak benda 10.0 cm, benda diletakkan pada titik fokus. Didapatkan

Hal ini berarti sinar dari benda yang diletakkan pada titik fokus akan dipantulkan sehingga terbentuk bayangan pada jarak tak berhingga dari cermin; sinar sejajar satu dengan lainnya setelah dipantulkan

Kondisi digunakan pada lampu senter, bohlam diltekkan pada titik fokus reflektor, menghasilkan berkas cahaya yang sejajar

Solusi

cmdcm i 1011

101

=+ ∞=id

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 27: 17. optik   pembentukan bayangan

(c) Ketika benda berada pada p 5.00 cm

Bayangan maya karena terletak di belakang cermin Perbesaran adalah

Bayangan dua kali lebih besar dari benda, dan tanda positif menunjukkan bayangan tegak

Solusi

cmdcm i 1011

51

=+ cmdi 10−=

2510

=−

−=−=cm

cmdd

mo

i

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 28: 17. optik   pembentukan bayangan

Bayangan akan terbentuk ketika sinar cahaya dibiaskan di batas dua material yang transparan(n2 > n1)

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jari – jari kelengkungan

Pembentukan bayangan oleh pembiasan

Rnn

dn

dn

io

1221 −=+

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 29: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar dari O dibiaskan oleh permukaan konkafmenjadi suatu bayangan maya (n2 > n1)

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jari – jari kelengkungan

Pembentukan bayangan oleh pembiasan

Rnn

dn

dn

io

1221 −=+

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 30: 17. optik   pembentukan bayangan

do positif jika benda di delapan permukaan (benda nyata).

do negatif jika benda di belakang permukaan (benda maya).

di positif jika bayangan di belakang permukaan (bayangan nyata).

di negatif jika bayangan di depan permukaan (bayangan maya).

R positif jika pusat kelengkungan di belakang permukaan konvex.

R negatif jika pusat kelengkungan di depan permukaan konkaf.

Perjanjian tanda

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 31: 17. optik   pembentukan bayangan

Seorang mahasiswa melihat vertikal ke bawah suatu kolam dengan kedalaman 1,0 m. Berapa kedalaman kolam yang nampak terlihat?

Kedalaman kolam = 1,0 m; dan untuk permukaan datar R = ∞

Tanda minus menunjukkan bayangan I berada pada sis yang sama dengan dasar kolam O dan bayangan maya

Contoh

∞−

=+33,100,100,1

133,1

idm mdi 75,0−=

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 32: 17. optik   pembentukan bayangan

Sebuah sumber cahaya titik diletakkan pada jarak 25,0 cm dari pusat bola kaca (n=1,5) berjari-jari 10,0 cm. Carilah bayangan dari sumber

Contoh

source

R = 10 cm

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 33: 17. optik   pembentukan bayangan

Terdapat dua pembiasan. Sinar cahaya dari sumber pertama kali dibiaskan dari permukaan kaca konvex yang berhadapan dengan sumber.

Jarak bayangan yang terbentuk pada permukaan 1

Bayangan pembiasan pertama terletak 90 cm di sebelah kiri permukaan depan

Solusi

cmdcm i 100,15,15,1

150,1

1

−=+ cmdi 901 −=

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 34: 17. optik   pembentukan bayangan

Bayangan pembaisan pertama bertindak sebagai benda untuk pembiasan yang terjadi pada permukaan belakang bola

Bayangan akhir terletak 28 cm dari sisi belakang bola

Solusi

cmdcm i 105,10,10,1

1105,1

2 −−

=+ cmdi 282 =

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 35: 17. optik   pembentukan bayangan

Ada komentar ?

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 36: 17. optik   pembentukan bayangan

Lensa tipis mempunyai ketebalan yang tipis dibandingan dengan jari-jari kelengkunyannya

Dapat berupa lensa konvergen ataudivergen

Lensa Tipis

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 37: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar sejajar dilewatkan ke titik fokus oleh lensa konvergen (bagian tengah lebih tebal dibandingkan pinggir)

Penjalaran sinar

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 38: 17. optik   pembentukan bayangan

Lensa divergen (bagian tepi lebih tebal dibandingkan tengah) membuat sinar sejajar menjadi menyebar

Titik fokus adalah titik asal sinar yang di-divergen

Penjalaran sinar

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 39: 17. optik   pembentukan bayangan

Keuat lensa adalah kebalikan dari panjang fokus

Satuan kuat lensa diukur dalam Diopters (D) 1 D = 1 m-1

Kuat lensa

fP

1=

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 40: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar 1 sejajar dengan sumbu utama. Setelah dibiaskan oleh lnesa, sinar melewati titik fokus pada sisi belakang lensa.

Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 41: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar 2 yang dilewatkan melalui titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar dengn sumbu utama

Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 42: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar 3 yang dilewatkan melalui pusat lensa akan diteruskan menyerupai garis lurus

Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 43: 17. optik   pembentukan bayangan

Sinar 1 dilewatkan sejajar sumbu utama. Setelah melewati lensa akan dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus bagian depan lensa

Sinar 2 yang diarahkan menuju titik fokus bagian belakang lensa akan dibiaskan sejajar sumbu optik

Sinar 3 yang melewati pusat lensa akan diteruskan

Penjalaran sinar (Lensa Divergen)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 44: 17. optik   pembentukan bayangan

Persamaan lensa tipis sama dengan persamaan pada cermin

Perbesarannya pun mempunyai formula yang sama

Persamaan Lensa Tipis

fdd io

111=+

o

i

o

i

dd

hh

m −==

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 45: 17. optik   pembentukan bayangan

Panjang fokus positif untuk lensa konvergen dan negatif untuk divergen

Jarak benda positif ketika benda berada pada sisi yang sama dengan cahaya masuk, sebaliknya negatif

Jarak bayangan positif jika bayangan pada sis yang berlawanan dengan cahaya masuk; sebaliknyanegatif

Tinggi bayangan positif jika bayangan tegak dan negatif bila sebaliknya

Perjanjian Tanda

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 46: 17. optik   pembentukan bayangan

Pada kombinasi lensa, bayangan yang terbentuk lensa pertama menjadi benda untuk lensa kedua (pada kasus ini mungkin saja jarak benda negatif)

Kombinasi Lensa

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 47: 17. optik   pembentukan bayangan

Hubungan antara jari-jari kelengkungan dan indeks bias terhadap panajang fokus lensa

Persamaan pembuat lensa

( )

+−=

21

111

1RR

nf

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 48: 17. optik   pembentukan bayangan

The departures of actual (imperfect) images from the ideal predicted by theory are called aberrations.

Aberasi Lensa

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 49: 17. optik   pembentukan bayangan

Pupil berguna untuk mengatur banyaknya cahayayang masuk ke mata.

Benda terlihat dengan jelas apabila bayanganterbentuk di retina.

Untuk menghasilkan bayangan yang jelas dariberbagai posisi benda maka lensa dapat berubahbentuknya (PROSES AKOMODASI)

Titik dekat standar = 25 cm Titik jauh = tak hingga

MATA

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 50: 17. optik   pembentukan bayangan

RABUN DEKAT (HYPEROP)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 51: 17. optik   pembentukan bayangan

Jika titik dekat mata anda 75 cm, berapa kuat lensayang harus anda pakai untuk membuat titik dekatmata menjadi 25 cm ?

Contoh Soal

cm 5,372

75

dioptri 67,2752

751

2511

'11

==

==−

+⇒=+

f

fss

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 52: 17. optik   pembentukan bayangan

RABUN JAUH (MYOP)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 53: 17. optik   pembentukan bayangan

Seseorang menggunakan kacamata -3 dioptri, tentukan titik jauh matanya ?

Contoh Soal

cm 3,3331

'

dioptri 3'

11

1'

11

−==

−=+∞

=+

ms

s

fss

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 54: 17. optik   pembentukan bayangan

Terdiri dari kotak cahaya yang sempit, lensa konvergen menghasilkan bayangan nyata, dan terdapat film yang menerima bayangan di bagian belakang.

Pengguna memfokuskan kamera dengan cara mengubah-ubah jarak antara lensa dan film

KAMERA

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 55: 17. optik   pembentukan bayangan

Kamera 35 mm memiliki ukuran gambar 24 mm x 36 mm. Kamera ini digunakan untuk foto seseorang175 cm dan bayangan tersebut mengisi tinggi film (24 mm). Berapa jauh orang tersebut harus berdirididepan kamera dengan fokus 50 mm)

Contoh Soal

cms

sssfMss

370

511

5111111 4,2

175

1754,2

=

=+

→=+→=+

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 56: 17. optik   pembentukan bayangan

Titik dekat mata normal = 25, Tanpa alat, bendaterlihat maksimum jika ditempatkan di s=25 cm.

Untuk lebih memperbesar, maka dengan bantuanloupe benda diletakkan lebih dekat dari 25 cm tapidihasilkan bayangan di 25 cm

KACA PEMBESAR

)(25

1max cmfM +=

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 57: 17. optik   pembentukan bayangan

Untuk lebih rileks, benda dapat diletakkan di fokuslensa, sehingga bayangan berada di tak hingga, untuk kondisi ini pembesaran

KACA PEMBESAR

)(25cmf

M =

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 58: 17. optik   pembentukan bayangan

Seorang ahli botani memeriksa daun denganmenggunakan lensa cembung 12 dioptri sebagaikaca pembesar. Berapa pembesaran sudut yang diharapkan jika (a) bayangan akhir berada sejauh 25 cm ? (b) bayangan akhir berada di tak hingga

Contoh Soal

44

121

12/10025

12 =+=+=M

312/100

251 ==M

(a)

(b)

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 59: 17. optik   pembentukan bayangan

Jika bayangan akhir berada di titik dekat mata (25 cm), pembesaran total :

MIKROSKOP

eoeyeob ff

Lmm

25×−=× L = jarak antara lensa

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 60: 17. optik   pembentukan bayangan

Untuk pengamatan lebih rileks, bayangan dari lensa objektif berada pada titik fokus mata, sehingga bayangan akhir berada di tak hingga. S = jarak antara fokus

MIKROSKOP

eoeyeob ff

smm

25×−=×

fob fe

s

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 61: 17. optik   pembentukan bayangan

Mikroskop objektif Pob=45 dioptri dan Pokuler=80 dioptri. Lensa terpisah 28 cm, dengan menganggap bahwa bayangan akhir dibentuk dititik dekat mata 25 cm, berapa pembesarannya ?

Contoh Soal

25280/100

2545/100

2825=×=×−=

okobtot ff

LM

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 62: 17. optik   pembentukan bayangan

Benda yang sangat jauh diletakkan di fokus objektif, dan diperbesar oleh lensa mata menghasilkanbayangan di titik dekat mata atau di tak hingga.

Perbandingan diameter lensa :

TELESKOP

ok

ob

ff

M −=

ob

eobe f

fdd =

Paling ideal : de = diameter pupil mata

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 63: 17. optik   pembentukan bayangan

Teleskop memiliki pembesaran 7, kedua lensaterpisah sejauh 32 cm. Cari panjang fokus tiaplensa.

Contoh Soal

cmfcmffffff

oeeeoe

o 28,4328,7 ==→==+=

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF

Page 64: 17. optik   pembentukan bayangan

•Cermin Datar•Cermin

LengkungA

• PembiasanB

• Lensa TipisC

• Sistem OptikD

• StopsE

•Aberasi OptikF