14 Slide Bultek 04 Belanja Pemerintah.ppt

  • Upload
    akituch

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • BULETIN TEKNIS NO. 04PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH*September 2010TRAINING OF TRAINERS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 2010

  • LATAR BELAKANGKlasifikasi belanja dalam perencanaan dan penganggaran seharusnya sama dengan klasifikasi pada pelaporan untuk pertanggungjawaban. Dalam praktik ada perbedaan klasifikasi diantara keduanya.Buletin Teknis 04 dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam sistem klasifikasi belanja untuk kepentingan perencanaan, penganggaran, dan pelaporan keuangan.*

  • PENTINGNYA KLASIFIKASI BELANJA memformulasikan kebijakan dan mengidentifikasi alokasi sumber daya sektor-sektor;mengidentifikasi capaian kegiatan pemerintah melalui penilaian kinerja pemerintah; danmembangun akuntabilitas atas ketaatan dalam pelaksanaan anggaran terhadap otorisasi yang diberikan oleh legislatif. *

  • TUJUAN KLASIFIKASI BELANJA UNTUK KEPENTINGAN MANAJERIALuntuk penyajian laporan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya;untuk administrasi dan akuntansi anggaran;

    UNTUK PERTANGGUNGJAWABANuntuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dengan menyandingkan antara anggaran dan realisasinya*

  • KLASIFIKASI BELANJA*Menurut Peraturan Perundangan

    KlasifikasiUU No. 17/2003PP No. 24/2005PP No. 58/2005Permendagri No. 13/2006unit organisasiorganisasiorganisasiOrganisasi(disesuaikan dengan susunan organisasi pemda) Organisasi Fungsi11 fungsiProgramKegiatan11 FungsiFungsi, terdiri dari: klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan, dan klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negara: 10 fungsi (pertahanan tidak termasuk)ProgramKegiatanFungsi, terdiri dari: Klasifikasi belanja dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan terdiri dari belanja urusan wajib dan belanja urusan pilihan.Klasifikasi belanja menurut fungsi pengelolaan keuangan negara (10 fungsi) ProgramKegiatanJenis belanja Jenis belanjaekonomi (jenis belanja), Jenis belanjaKlasifikasi menurut kelompok belanja terdiri dari:belanja langsung belanja tdk langsung Kemudian dirinci berdasarkan jenis belanja

  • KLASIFIKASI BELANJA MENURUT FUNGSI Klasifikasi belanja menurut fungsi*penyusunan anggaran berbasis kinerjameningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program,kegiatan dan subkegiatan yang mencerminkan adanya keutuhan konseptualTujuanManfaat

  • HUBUNGAN ANTARA FUNGSI, PROGRAM, KEGIATAN DAN SUBKEGIATANFungsi

    Subfungsi Subfungsi Subfungsi

    Program

    Kegiatan

    Subkegiatan*

  • JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH*

  • BELANJA NEGARA DALAM APBNBelanja Operasi: - belanja pegawai,- belanja barang, - bunga, - subsidi, - hibah, dan - bantuan sosial.Belanja Modal: - belanja tanah; - belanja peralatan dan mesin; - belanja gedung dan bangunan; - belanja jalan, irigasi, dan jaringan; dan - belanja aset tetap lainnya. Belanja Lain-lainTransfer*

  • BELANJA DAERAH DALAM APBD1. Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari:belanja pegawai;belanja bunga;belanja subsidi;belanja hibah;belanja bantuan sosial;belanja bagi hasil;bantuan keuangan; danbelanja tidak terduga.2. Kelompok belanja langsung terdiri dari:belanja pegawai;belanja barang dan jasa; danbelanja modal.

    *

  • KONVERSI BELANJAMENURUT JENIS BELANJAA. Belanja Tidak langsungBelanja PegawaiBelanja BungaBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bagi Hasil Bantuan KeuanganBelanja Tak Terduga

    B. Belanja langsungBelanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja Modal*Belanja Pegawai; Belanja Barang; Belanja Modal; Bunga; Subsidi; Hibah; Bantuan Sosial; Belanja Tidak TerdugaBelanja Bagi Hasil (Transfer); PERMENDAGRI 13/2006PP 24/2005

  • PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJABelanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

    Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.*

  • PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJABelanja Bunga adalah pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang.

    Subsidi yaitu alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/ lembaga yang memproduksi, menjual, atau mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat

    *

  • PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJAHibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.

    Bantuan Sosial adalah transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan.*

  • PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJABelanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan sebagai Belanja Modal atau tidak, maka perlu diketahui definisi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria kapitalisasi aset tetap.

    Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.

    *

  • JENIS BELANJA BARANGBelanja Barang dan JasaBelanja PemeliharaanBelanja Perjalanan

    *

  • BELANJA BARANGTermasuk di dalamnya:Belanja aset tetap yang nilai per satuannya dibawah nilai minimum kapitalisasi (contoh di pem. Pusat KMK.01/2001 sebesar Rp. 300 ribu)Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai habisBelanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umur, manfaat, atau kapasitas*

  • KONSEP NILAI PEROLEHANKomponen belanja modal untuk perolehan aset tetap meliputi:Harga beli aset tetapSemua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap digunakan, termasuk:* biaya perjalanan dinas* ongkos angkut* biaya uji coba* biaya konsultan*

  • RENOVASI ASET TETAP YANG BUKAN MILIKJika meningkatkan manfaat ekonomik AT:DikapitalisasiDisajikan sebagai Belanja Modal Disajikan sebagai AT Lainnya-AT RenovasiJika manfaat ekonomik renovasi kurang dari 1 tahun buku, diperlakukan sebagai belanja operasional

    Jika tdk menambah manfaat ekonomik AT:Tidak dikapitalisasiDisajikan sebagai belanja operasional*

  • PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PADA LAPORAN KEUANGANPENYAJIAN:Laporan Realisasi Anggaran (LRA);Laporan Arus Kas (LAK)- Belanja Operasional Aktivitas Operasi- Belanja Modal Aktivitas Investasi non Keuangan menambah aset tetap/aset lainnya di neraca PENGUNGKAPANDiungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). *

  • TERIMA KASIH

    *

    *********************