85
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

12.perdagangan internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 12.perdagangan internasional

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 2: 12.perdagangan internasional

Proses tukar menukar atau jual beli barang atau jasa antar satu negara dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan bersama dengan tujuan mendapat keuntungan.

Tiap negara mempunyai keunggulan SDA, SDM, IPTEK , SOSBUD , Ekonomi

Pendahuluan

Page 3: 12.perdagangan internasional

Pendahuluan

Faktor – faktor perdagangan antar negara

Sumber daya alam

Sumber daya

manusia Sosial

budaya IPTEK EKONOMI

UPAH DAN BIAYA

PRODUKSIHARGA BARANG

SELERA KONSUME

N

Faktor-faktor

Page 4: 12.perdagangan internasional

Memenuhi kebutuhan dalam negeri Menciptakan spesialisasi produk Meningkatkan produksi → memperluas

pemasaran → memenuhi permintaan Meningkatkan hubungan persahabatan antar

negara

Keuntungan Melakukan Perdagangan

Page 5: 12.perdagangan internasional

Mendorong kemajuan iptek → menghasilkan barang kualitas bagus

Mendorong pertumbuhan ekonomi → pemerataan pendapatan, menyerap tenaga kerja, stabilitas ekonomi

Menambah devisa: export (barang & jasa) dan bea masuk impor)

Keuntungan Melakukan Perdagangan

Page 6: 12.perdagangan internasional

Harga import lebih murah → produk dalam negri tidak laku ( lebih mahal )

Adanya politik dumping (kebijakan menjual produk di luar negri lebih murah)

Biaya produksi dinegara asal relatif lebih murah

Hambatan

Page 7: 12.perdagangan internasional

Bea masuk yang tinggi Kuota export dan impor Perbedaan Mata Uang Antarnegara Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Hambatan

Page 8: 12.perdagangan internasional

Perbedaan DN & LNNo Perdagangan Dalam negeri No Perdagangan Luar negeri1 Kegiatan berlangsung dalam

wilayah satu negara1 Berlangsung dalam wilayah

antar negara2 Pembeli & penjual dalam satu

negara 2 Pembeli & penjual terpisah

oleh batas negara 3 Alat pembayaran dalam mata

uang yg sama3 Alat pembayaran dalam mata

uang asing ( Devisa )4 Peraturan yang sama 4 Peraturan yang berbeda5 Prosedur yang mudah 5 Prosedur lebih rumit6. Tidak ada bea masuk 6. Ada bea masuk7 Biaya angkutan lebih murah 7 Biaya angkutan lebih mahal8 Mutu produk ditentukan SNI 8 Mutu produk ditentukan ISO

Page 9: 12.perdagangan internasional

1. Teori yang berbasis pada negara Negara sebagai unit analisis Muncul sebelum perang dunia II Dikembangkan oleh ekonomis Menjelaskan mengenai inter‐industry trade Teori yang termasuk:

Mercantilism Absolute advantage Comparative advantage Relative factor endowments

Teori Perdagangan Internasional

Page 10: 12.perdagangan internasional

2. Teori yang berbasis pada perusahaan Perusahaan sebagai unit analisis Muncul sesudah perang dunia II Dikembangkan oleh akademisi Menjelaskan mengenai intra‐industry trade Teori yang termasuk:

Country similarity theory Product life cycle Global strategic rivalry National competitive advantage

Teori Perdagangan Internasional

Page 11: 12.perdagangan internasional

Teori yang dikembangkan sebelum abad 16 Penganut merkantilisme berpendapat:

satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor.

Surplus ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam bentuk logam mulia (emas dan perak)

Teori Perdagangan InternasionalMercantilism

Page 12: 12.perdagangan internasional

Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki suatu negara, maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut.

Pemerintah harus mendorong untuk ekspor, dan mengurangi (membatasi) impor.

Alasan: a) setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, dan b) jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain.

Teori Perdagangan InternasionalMercantilism

Page 13: 12.perdagangan internasional

Teori yang dikembangkan oleh Adam Smith “Keuntungan yang diperoleh suatu negara dari

mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan efisiensi yang lebih tinggi dari negara-negara lain.

Pendapat Adam Smith: Sumber tunggal pendapatan adalah produksi

hasil tenaga kerja serta sumber daya ekonomi kekayaan suatu negara dicapai dari surplus

ekspor

Teori Perdagangan InternasionalAbsolute advantage

Page 14: 12.perdagangan internasional

Kekayaan akan bertambah sesuai dengan skill, serta efisiensi dengan tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang melakukan pekerjaan tersebut

Negara akan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari pada negara lain keunggulan mutlak

Teori Perdagangan InternasionalAbsolute advantage

Page 15: 12.perdagangan internasional

Keunggulan mutlak merupakan kemampuan suatu negara untuk menghasilkan suatu barang dan jasa per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibanding kemampuan negara-negara lain.

Contoh:

Teori Perdagangan InternasionalAbsolute advantage

Page 16: 12.perdagangan internasional

Teori yang sederhana, menggunakan teori nilai tenaga kerja

Teori nilai kerja tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya faktor produksi

Kelebihan: terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara.

Teori Perdagangan InternasionalAbsolute advantage

Page 17: 12.perdagangan internasional

Kelemahan: Apabila hanya satu negara yang memiliki

keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan

Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas

Teori Perdagangan InternasionalAbsolute advantage

Page 18: 12.perdagangan internasional

Teori yang dikembangkan oleh John Stuart Mill dan David Ricardo

Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran, di mana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage

Page 19: 12.perdagangan internasional

Pendapat John Stuart Mill: Suatu negara akan menghasilkan dan

kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar, dan mengimpor barang yang dimiliki comparative disadvantage

Mengekspor barang yang dapat dihasilkan dengan biaya lebih murah, dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri akan memiliki biaya yang besar

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_J.S. Mill

Page 20: 12.perdagangan internasional

Teori ini menyatakan nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.

Contoh: Produksi 10 orang dalam 1 minggu adalah:

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_J.S. Mill

Page 21: 12.perdagangan internasional

Menurut teori ini perdagangan antara Amerika dengan Inggris tidak akan timbul karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika semua.

Besarnya comparative advantage Amerika:

Teori Perdagangan Internasional

Amerika Serikat InggrisGandum 3 1Pakaian 1.67 1

Comparative advantage

Comparative advantage_J.S. Mill

Page 22: 12.perdagangan internasional

Besarnya comparative advantage Inggris:

Teori Perdagangan Internasional

Amerika Serikat InggrisGandum 1 0.3Pakaian 1 0.6

Comparative advantage

Comparative advantage_J.S. Mill

Page 23: 12.perdagangan internasional

Asumsi dalam pendapat David Ricardo: Hanya terdapat dua negara dan dua komoditas Terdapatnya perdagangan bebas Mobilitas sempurna pada faktor tenaga kerja di

dalam negeri tetapi tidak bebas (immobile) diantara kedua negara

Biaya produksi yang konstan Tidak ada biaya transportasi Tidak ada perubahan teknologi.

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 24: 12.perdagangan internasional

Pendapat David Ricardo: Nilai penukaran ada jikalau barang tersebut

memiliki nilai kegunaan Seseorang akan membuat sesuatu barang,

karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang

Untuk barang yang sifatnya terbatas, nilainya sangat subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 25: 12.perdagangan internasional

Untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan, maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan

Berbagai kesulitan yang timbul dari ajaran nilai kerja:

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 26: 12.perdagangan internasional

Adanya kualitas kerja Aliran klasik tidak memperhitungkan jam kerja yang dipergunakan untuk membuat barang, tetapi jumlah jam kerja yang biasa dan semestinya diperlukan untuk memproduksi barang.

Jasa produktif yang ikut membantu pembuatan barang itu, harus dihindarkan

Perbandingan antara kerja dan modal yang digunakan dalam produksi adalah tetap dan hanya sedikit sekali perubahan.

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 27: 12.perdagangan internasional

Atas dasar nilai kerja, dibedakan: harga alami (natural price): harga yang

terjadi bilamana setiap warga masyarakat memperoleh kebebasan pilihannya untuk membuat produk tertentu yang menurutnya lebih menguntungkan dan menukarkannya bilamana dinilai baik olehnya.

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 28: 12.perdagangan internasional

harga pasaran (market price): harga yang menyesuaikan dengan keadaan penawaran dan permintaan atas barang yang bersangkutan

Harga alami akan menjadi acuan (pedoman) atas penetapan harga pasaran �law of comparative costs

Adanya law of comparative costs, walaupun �suatu negara memiliki keunggulan absolut, perdagangan internasional tetap akan menguntungkan bagi kedua negara

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 29: 12.perdagangan internasional

Law of comparative costs, antara lain: Cost Comparative Advantage (Labor

efficiency)o Suatu negara akan memperoleh

manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi

o Negara tersebut dapat mengekspor barang , ketika dapat berproduksi relatif lebih efisien

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 30: 12.perdagangan internasional

o Negara dapat mengimpor barang, ketika negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien

o Contoh:

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 31: 12.perdagangan internasional

Gula

Kain

Teori Perdagangan Internasional

1 kg gulaIndonesia 0.5Cina 2

1 m kainIndonesia 0.8Cina 1.25

Comparative advantage_Ricardo

Page 32: 12.perdagangan internasional

Production Comperative Advantage (Labor productifity)o Suatu negara akan memperoleh

manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi

o Negara tersebut dapat mengekspor barang , ketika dapat berproduksi relatif lebih produktif

Teori Perdagangan InternasionalComparative advantage_Ricardo

Page 33: 12.perdagangan internasional

o Negara dapat mengimpor barang, ketika negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif

Teori Perdagangan Internasional

Teori ini berlandaskan pada asumsi: Labor Theory of Value

Labor Theory of Value, yaitu: nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, di mana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.

Comparative advantage_Ricardo

Page 34: 12.perdagangan internasional

Teori yang dikembangkan oleh Heckscher-Ohlin (H-O)

Dasar: Adanya kelemahan comparative advantage

theory yang menjelaskan perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam productivity of labor

Tidak memberikan penjelasan mengenai penyebab perbedaan produktivitas tersebut

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 35: 12.perdagangan internasional

Pendapat dari Heckscher-Ohlin (H-O): Penyebab perbedaan produktivitas karena

adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan dikenal sebagai The Proportional Factor Theory

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 36: 12.perdagangan internasional

Adanya faktor endowment dan faktor intensity (keunggulan komparatif) suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain

Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara

Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 37: 12.perdagangan internasional

Dengan menggunakan dua kurva, yaitu: kurva isocost dan kurva isoquant, maka menghasilkan analisis:1. Harga atau biaya produksi suatu barang

akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara

2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 38: 12.perdagangan internasional

3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu, karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya

4. Masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 39: 12.perdagangan internasional

Hipotesis Heckscher-Ohlin (H-O):1. Produksi barang ekspor di tiap negara naik,

sedangkan produksi barang impor di tiap negara turun

2. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 40: 12.perdagangan internasional

3. Harga labor di kedua negara cenderung sama, harga barang A di kedua negara cenderung sama demikian pula harga barang B di kedua negara cenderung sama.

4. Perdagangan akan terjadi antara negara yang kaya Modal (K) dengan negara yang kaya tenaga kerja (L).

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 41: 12.perdagangan internasional

5. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk melakukan produksi

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Negara yang kaya kapital maka ekspornya padat kapital dan impornya padat karya, sedangkan negara kaya labor ekspornya padat karya dan impornya padat kapital.

Page 42: 12.perdagangan internasional

Kelemahan teori Heckscher-Ohlin (H-O): Jika jumlah atau proporsi faktor produksi

yang dimiliki masing-masing negara relatif sama, maka harga barang yang sejenis akan sama pula, sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi

Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid Fakta: negara-negara sering menggunakan teknologi yang berbeda.

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 43: 12.perdagangan internasional

Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi sebagian besar perdagangan adalah produk negara industri yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi

Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional mobilitas faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 44: 12.perdagangan internasional

Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor

Teori Perdagangan InternasionalRelative factor endowments

Page 45: 12.perdagangan internasional

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri

2. Memperluas pasar industri-industri dalam negeri3. Menggunakan teknologi modern dan

meningkatkan produktivitas4. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Keuntungan Melakukan Perdagangan

Page 46: 12.perdagangan internasional

Kondisi dunia yang meng-global, dimana terjadi peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia (melalui perdagangan , investasi , perjalanan, budaya populer dan bentuk-bentuk interaksi yang lain) sehingga menembus batas-batas antarnegara (borderless world)

GlobalisasiDefinisi

Page 47: 12.perdagangan internasional

Meningkatnya perdagangan GLOBAL Meningkatnya aliran modal internasional,

diantaranya investasi langsung luar negeri. Meningkatnya aliran data lintas batas, seperti

penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon

Adanya desakan berbagai pihak untuk mengadili para penjahat perang di Mahkamah Kejahatan Internasional (International Criminal Court), dan adanya gerakan untuk menyerukan keadilan internasional

GlobalisasiTanda-tanda

Page 48: 12.perdagangan internasional

Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional

Menyebarluasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu terhadap berbagai macam budaya.

Meningkatnya perjalanan dan turisme Lintas Negara

Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global

GlobalisasiTanda-tanda

Page 49: 12.perdagangan internasional

Meningkatnya aktifitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional

Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional, seperti WTO, WIPO, IMF, yang berurusan dengan transaksi-transaksi Internasional.

GlobalisasiTanda-tanda

Page 50: 12.perdagangan internasional

1. Ekonomi Terbentuknya masyarakat global yang tidak

lagi tergantung batas-batas wilayah. Bidang ekonomi telah terjadi: perdagangan

internasional pasar bebas, dibentuknya kerjasama regional, bilateral, maupun multilateral.

Berdirinya organisasi; World Bank, World Trade Organization, dan Free Trade Area

GlobalisasiDampak

Page 51: 12.perdagangan internasional

2. Ideologi Timbulnya dua Ideologi besar yang

menguasai dunia (Liberal dan Sosialis), di mana keduanya saling bertentangan.

Adanya globalisasi ideologi, berdampak luas terhadap upaya-upaya suatu negara dalam mewujudkan sistem politik, ekonomi maupun sosial budayanya

GlobalisasiDampak

Page 52: 12.perdagangan internasional

3. Politik Pengaruh globalisasi pada sistem politik di

berbagai negara yang berkembang seperti sistem politik demokrasi Liberal, demokrasi Pancasila, Sosialis, Komunis dsb.

GlobalisasiDampak

Page 53: 12.perdagangan internasional

4. HANKAM Adanya upaya-upaya setiap negara dalam

mempertahankan kedaulatan negaranya melalui pembuatan sistem persenjataan maupun pemberdayaan rakyat dan tentaranya.

Globalisasi bidang hankam yang pernah dirasakan masyarakat dunia, yaitu dengan dibentuknya pakta pertahanan NATO, SEATO, WARSAWA

GlobalisasiDampak

Page 54: 12.perdagangan internasional

Globalisasi perdagangan bebas organisasi dunia yang mengatur regulasi WTO

Prinsip WTO: Tidak diskriminasi Ada timbal balik Pertukaran komitmen yang mengikat Transparan

Perdagangan bebas menimbulkan kontroversi

GlobalisasiPeran WTO

Page 55: 12.perdagangan internasional

1. Perkembangan politik dunia2. Peningkatan praktek perdagangan bebas3. Perkembangan perusahaan multi-nasional4. Perkembangan investasi portfolio di pasaran luar

negeri5. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan

pengangkutan

GlobalisasiFaktor-faktor yang Mewujudkan

Page 56: 12.perdagangan internasional

1. Perdagangan bebas mengarah pada produktivitas dan pendapatan tinggi bagi produsen, dan social utility yang lebih tinggi bagi konsumen

2. Perdagangan bebas mengoptimalkan penggunaan sumber-sumberdaya untuk memproduksi barang melalui spesialisasi

3. Utilitas konsumen maksimum karena harga barang dalam perdagangan bebas lebih rendah

GlobalisasiArgumentasi Positif

Page 57: 12.perdagangan internasional

4. Perdagangan bebas mendorong adanya persaingan antar negara sehingga menjadi lebih efisien dari pada isolasi

5. Adanya persaingan sempurna memenuhi kriteria Pareto-optimal: no one can be better off without making someone else worse off

GlobalisasiArgumentasi

Positif

Page 58: 12.perdagangan internasional

Perdagangan bebas menguntungkan negara maju

Ada campur tangan perusahaan asing Perdagangan bebas hanya bermanfaat bagi

segelintir orang kaya dalam satu negara Perdagangan bebas menambah offshoring Mobilitas modal dan keunggulan bersaing

sering menyulitkan Gelembung ekonomi (economic buble)

GlobalisasiArgumentasi Negatif

Page 59: 12.perdagangan internasional

Perdagangan bebas mengikis keanekaragaman budaya

Menyebabkan ketergantungan Perdagangan bebas mengikis keamanan

nasional Regulasi dan aturan hukum menjadi lebih rumit Konsekuensi keuangan akibat pergerakan

modal Stabilitas sulit dikontrol

GlobalisasiArgumentasi Negatif

Page 60: 12.perdagangan internasional

Banyak negara besar mendukung: perdagangan bebas didasari keuntungan komparatif akan meningkatkan kesejahteraan secara global

Perdagangan bebas dibayang-bayangi oleh pemberlakuan restriksi perdagangan

Banyak negara-negara yang telah mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang perlu dilindungi

Proteksi untuk komoditas pertanian lebih banyak dibandingkan terhadap komoditas industri

GlobalisasiKondisi saat ini

Page 61: 12.perdagangan internasional

1. Adanya pembatasan impor menghemat devisa barang dan uang dinikmati di negara sendiri

2. Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen domestik berakibat pemanfaatan sumberdaya domestik tidak efisien

3. Dengan menyamakan harga domestik dengan harga impor (scientific tariff) memungkinkan produsen domestik bersaing dgn luar negeri akan mengeliminasi persaingan internasional

GlobalisasiAlasan Pembatasan

Page 62: 12.perdagangan internasional

4. Menciptakan kesempatan kerja pd industri domestik

5. Mengurangi defisit neraca perdagangan (balance of payment/BOP)

GlobalisasiAlasan Pembatasan

Page 63: 12.perdagangan internasional

Salah satu kebijakan yang sering dilaksanakan adalah pembatasan perdagangan melalui: Kebijakan Tarif Kebijakan Non Tarif

GlobalisasiAlasan Pembatasan

Page 64: 12.perdagangan internasional

Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean).

Tarif rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional.

Salah satu bentuk pengenaan tarif adalah Pajak barang impor

Kebijakan Tarif

Page 65: 12.perdagangan internasional

1. PELAKU BISNIS: kenaikan biaya pengiriman barang (produk impor) ke suatu negara menaikkan harga produk tertentu mengurangi persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal

2. PEMERINTAH: memperoleh pendapatan pengisi kas

pemerintah (fungsi budgeter) metode untuk melindungi sektor-sektor

barang tertentu didalam negeri dari tekanan persaingan produk impor (fungsi regulator)

Kebijakan TarifDampak

Page 66: 12.perdagangan internasional

1. Export dutiesPajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain.

2. Transit dutiesPajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.

Kebijakan TarifJenis

Page 67: 12.perdagangan internasional

3. Import dutiesPajak (bea) yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir

Kebijakan TarifJenis

Page 68: 12.perdagangan internasional

1. Tarif tunggalPengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali.

2. Tarif konvesional (tarif berganda/ double coloumn tariff)Pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan negara lain.

Kebijakan TarifSistem

Tarif

Page 69: 12.perdagangan internasional

3. Tarif referensi Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya diturunkan

Kebijakan TarifSistem Tarif

Page 70: 12.perdagangan internasional

Kebijakan TarifDampak Tarif Impor

Price Effect • Menyebabkan harga barang di dalam negeri naik.

Consumption Effect

• Menyebabkan jumlah barang yang diminta di dalam negeri menjadi berkurang

Import Subtitution Effect

• Meningkatkan jumlah produksi barang substitusi di dalam negeri

Redistribution Effect

• Meningkatkan pendapatan yang diterima oleh pemerintah

Page 71: 12.perdagangan internasional

Hambatan masuk dan atau keluarnya barang dan jasa dari dan ke dalam suatu negara tanpa penggunaan tariff atau pajak tertentu, biasanya lebih bertujuan untuk melindungi (protectionism), karena tidak memberikan pemasukkan bagi negara dapat berupa: kuota impor kuota ekspor

Kebijakan Non Tarif

Page 72: 12.perdagangan internasional

Kuota adalah hambatan nontarif yang banyak digunakan untuk membatasi masuknya impor barang dan jasa.

Pemberlakuan kuota ekspor dan atau impor pada umumnya dilandasi alasan: Sebagai jaminan kemungkinan kenaikan

pengeluaran ekspor dan atau impor akibat persaingan perdagangan luar negeri yang makin buruk

Penerapan kuota memberikan kekuatan dan fleksibilitas administrasi kepada pemerintah.

Kebijakan Non TarifKuota

Page 73: 12.perdagangan internasional

Kuota impor adalah pembatasan secara lansung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.

Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi.

Kebijakan Non TarifKuota

Page 74: 12.perdagangan internasional

Kuota impor digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara:

Negara maju: memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya.

Negara berkembang: memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya dan melindungi kondisi neraca pembayarannya

Kebijakan Non TarifKuota

Page 75: 12.perdagangan internasional

Macam-macam kuota impor: Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota

yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).

Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian.

Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota.

Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi industri dalam negeri.

Kebijakan Non TarifKuota

Page 76: 12.perdagangan internasional

VER adalah suatu bentuk pembatasan kuota atas jangkauan atau tingkat intensitas hubungan perdagangan internasional yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor, bukan oleh pihak pengimpor.

Pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah pembatasan lainnnya yang mungkin saja lebih ketat.

Kebijakan Non TarifVoluntary Export Restraint (VER)

Page 77: 12.perdagangan internasional

Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi.

Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih.

Kebijakan Non TarifVoluntary Export Restraint (VER)

Page 78: 12.perdagangan internasional

Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela.

Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negara pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.

Kebijakan Non TarifVoluntary Export Restraint (VER)

Page 79: 12.perdagangan internasional

Peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku usaha untuk menggunakan sebagian daripada bahan baku dan atau faktor produksinya dari dalam negeri

Kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri

Implikasinya pada pembukaan lapangan kerja dan efek lain yang diharapkan

Kebijakan Non TarifKebijakan penggunaan komponen

domestik

Page 80: 12.perdagangan internasional

Subsidi ekspor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada suatu perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri

Kebijakan perdagangan kebijakan promotif untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari dalam negeri (ekspor)

Kebijakan Non TarifSubsidi ekspor

Page 81: 12.perdagangan internasional

Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya

Kebijakan Non TarifDumping

Page 82: 12.perdagangan internasional

Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:1. Dumping terus-menerus (international price

discrimination) adalah kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan: menjual suatu komoditi dengan harga yang

lebih tinggi di pasaran domestik harga yang dipasarkan di pasar luar negeri

sengaja dibuat lebih murah

Kebijakan Non TarifDumping

Page 83: 12.perdagangan internasional

2. Dumping harga yang bersifat predator (predatory dumping) adalah praktek penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya

berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat.

Kebijakan Non TarifDumping

Page 84: 12.perdagangan internasional

3. Dumping sporadis (sporadic dumping) adalah suatu komoditi di bawah harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.

Kebijakan Non TarifDumping

Page 85: 12.perdagangan internasional