5
12. a) cabang dan perjalanan nervus fasialis Nervus fasialis terdiri dari 3 komponen, yaitu komponen motoris, sensoris dan parasimpatis. Komponen motoris mempersyarafi otot wajah kecuali m levator palpebral superior, selain otot wajah nervus fasialis juga mempersyarafi muskulus stapeideus dan venter posterior muskulus digastrikus. Komponen sensoris mempersyarafi dua pertiga anterior lidah untuk mengecap, melalui nervus korda timpani. Komponen parasimpatis memberikan persarafan pada glandula lakrimalis, glandula submandibular dan glandula linguinalis Nervus fasialis mempunyai dua inti, yaitu inti superior dan inti inferior. Inti superior mendapat persyarafan dari korteks motor secara bilateral, sedangkan inti inferior hanya mendapat persarafan dari satu sisi. Serabut dari kedua inti berjalan mengelilingi inti nucleus abdusen (nervus IV), kemudian meninggalkan pons bersama-sama dengan nervus VIII (nervus koklea) dan nervus intermedius (Whrisberg), masuk ke dalam tulang temporal melalui porus akustikus iternus. Setelah masuk kedalam tulang temporal, nervus fasialis akan berjalan dalam satu saluran tulang yang disebut kanal fallopi Dalam perjalanan didalam tulang temporal, nervus fasialis dibagi menjadi 3 segmen, yaitu segmen labirin, segmen timpani dan segmen mastoid.

12. Persyarafan Nervus Fasialis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ygwygyd

Citation preview

Page 1: 12. Persyarafan Nervus Fasialis

12. a) cabang dan perjalanan nervus fasialis

Nervus fasialis terdiri dari 3 komponen, yaitu komponen motoris, sensoris dan

parasimpatis.

Komponen motoris mempersyarafi otot wajah kecuali m levator palpebral superior,

selain otot wajah nervus fasialis juga mempersyarafi muskulus stapeideus dan

venter posterior muskulus digastrikus.

Komponen sensoris mempersyarafi dua pertiga anterior lidah untuk mengecap,

melalui nervus korda timpani.

Komponen parasimpatis memberikan persarafan pada glandula lakrimalis, glandula

submandibular dan glandula linguinalis

Nervus fasialis mempunyai dua inti, yaitu inti superior dan inti inferior. Inti

superior mendapat persyarafan dari korteks motor secara bilateral, sedangkan inti

inferior hanya mendapat persarafan dari satu sisi. Serabut dari kedua inti berjalan

mengelilingi inti nucleus abdusen (nervus IV), kemudian meninggalkan pons

bersama-sama dengan nervus VIII (nervus koklea) dan nervus intermedius

(Whrisberg), masuk ke dalam tulang temporal melalui porus akustikus iternus.

Setelah masuk kedalam tulang temporal, nervus fasialis akan berjalan dalam satu

saluran tulang yang disebut kanal fallopi

Dalam perjalanan didalam tulang temporal, nervus fasialis dibagi menjadi 3

segmen, yaitu segmen labirin, segmen timpani dan segmen mastoid.

Segmen labirin terletak antara akhir kanal akustikus internus dan ganglion

genikulatum.

Segmen timpani (segmen vertical), terletak diantara bagian distal ganglion

genikulatum dan berjalan kearah posterior telinga tengah, kemudian naik kearah

tingkap lonjong fanestra ovalis) dan stapes, lalu turun dan kemudian terletak sejajar

dengan kanal semisirkularis horizontal. Panjang segmen ini kira-kira 12 milimeter.

Segmen mastoid (segmen vertical) mulai dari dinding medial dan superior

kavum timpani. Perubahan posisi dari segmen timpani menjadi segmen mastoid,

disebut segmen pyramidal atau genu eksterna. Bagian ini merupakan bagian paling

posterior dari nervus fasialis, sehingga mudah terkena trauma pada saat operasi.

Page 2: 12. Persyarafan Nervus Fasialis

Selanjutnya segmen ini berjalan kearah kaudal menuju foramen stilomastoid.

Panjang segmen ini 12-2 milimeter.

Setelah keluar dari dalam tulang mastoid , nervus fasialis menuju glandula

parotis dan membagi dini untuk mensyarafi otot-otot wajah. Didlam tulang

temporal nervus fasialis memberikan 3 cabang penting, yaitu nervus petrosus

superior mayor, nervus stapedius dan korda timpani. Nervus pertosus superior

mayor yang keluar dari ganglion genikulatum. Saraf memberikan rangsangan

untuk sekresi kelenjar lakrimalis. Nervus stapedius yang mempersyarafi muskulus

stapedius dan berfungsi sebagai peredam suara. Korda timpani yang memberikan

serabut perasa pada dua pertiga lidah bagian depan.

b) Otot otot wajah yang dipersyarafi

Page 3: 12. Persyarafan Nervus Fasialis

c) Pemeriksaan otot-otot wajah

M. frontalis Mengangkat alis ke atas

M. sourcilier Mengerutkan alis

M. piramidalis Mengangkat dan mengerutkan hidung keatas

M. Orbikularis okuli Memejamkan mata kuat kuat

M. zigomatikus Tertawa lebar sambil perlihatkan gigi

M. relever komunis Memoncongkan mulut kedepan sambil perlihatkan

gigi

M. businator Menggebungkan kedua pipi

M. orbicularis oris Bersiul

M. Triangularis Menarik kedua sudut bibir kebawah

M. Mentalis Memoncongkan mulut yang tertutup kedepan

d) Klasifikasi derajat parese menurut House Brackman

Derajat 1 Fungsi motoric wajar normal di semua area

Derajat 2 Disfungsi ringan, dapat ditemukan kelemahan pada otot wajah,

saat istirahat tonus otot normal dan simetris, gerakan kerutan

dahi normal atau terdapat gangguan ringan, mata dapat

menutup sempurna dengan usaha minimal, gerakan mulut

asimetri minimal

Derajat 3 disfungsi sedang, dapat terlihat sinkinesis, atau spasme

hemifasial, saat istirahat tonus otot normal den simetris,

gerakan kerutan dahi terdapat gangguan ringan sedang, mata

dapat menutup sempurna dengan usah gerakan mulut lemah

dengan usaha maksimal.

Derajat 4 disfungsi sedang berat, terdapat kelemahan yang jelas pada.

satu sisi wajah, saat istirahat tonus otot normal dan simetris,

tidak terdapat gerakan keruran dahi, mata tidak dapat menutup

sempurna, gerakan mulut asimetris dengan usaha maksimal.

Derajat 5 Derajat 5 disfungsi berat, saat istirahat wajah asimetris, tidak

Page 4: 12. Persyarafan Nervus Fasialis

terdapat gerakan kerutan dahi, mata tidak dapat menufup

sempurna, gerakan mulut minimal

Derajat 6 Paralisis total