16
BAB V KONS EP PERENCAN AAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan yang mengarah pada bangunan yang dapat menghemat penggunaan energi listrik. Dengan strategi merancang bangunan yang dapat memanfaatkan iklim luar. Penggunaan material yang ramah lingkungan pada bangunan Kostel. Bentuk dan fungsi. Bangunan harus terbentuk oleh kegiatan yang ada didalam V.2. KONS EP PROGRAMATIK V.2.1. Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : Penghuni Pengelola Pengunjung - Teman kampus - Orang tua mahasiswa / kerabat 112

12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ta

Citation preview

Page 1: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

BAB V

KONS EP PERENCAN AAN DAN PERANCANGAN

V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan

Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel)

dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi:

• Rancangan yang mengarah pada bangunan yang dapat

menghemat penggunaan energi listrik. Dengan strategi

merancang bangunan yang dapat memanfaatkan iklim luar.

• Penggunaan material yang ramah lingkungan pada bangunan

Kostel.

• Bentuk dan fungsi. Bangunan harus terbentuk oleh kegiatan

yang ada didalam

V.2. KONS EP PROGRAMATIK

V.2.1. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

Penghuni

Pengelola

Pengunjung

- Teman kampus

- Orang tua mahasiswa / kerabat

112

Page 2: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc
Page 3: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

V.2.2. Program ruang

A. Fasilitas Hunian

Tabel V-1 : Jenis unit Kostel

Jenis type

Type singleType standart kapasitas 2 orangType deluxe kapasitas 4 orangType famil;y kapasitas 6 orang

Sumber

AAAA

Luas

15.5 m² 20 m² 40 m² 42 m²

Tabel V-2 : Kebutuhan ruang unit single

Kebutuhan Ruang

1 Bathroom

1 bedroomLiving roomTerasSirkulasi 20 %

Sumber Perhitungan

DA

AAA

1.1 mx1.7 m

2 m x2 m2.5 m x 2m2.5 m x 1 m

Total

Luas

1.8 m²

4 m² 5 m²2.5 m² 2.2 m²15.5 m²

Tabel V-3 : Kebutuhan ruang unit standart

Kebutuhan Ruang

1 Bathroom

1 bedroom1 bedroomLiving roomTerasSirkulasi 20 %

Sumber Perhitungan

DA

AAAA

1.1 m²x1.7 m²

2 m²x 2 m²2 m²x 2 m²2.5 m²x2m²2.5 m x 1 m

Total

Luas

1.8 m²

4 m² 4 m² 5 m²2.5 m²3.4 m²20 m²

113

Page 4: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Tabel V-4 : Kebutuhan ruang unit deluxe

Kebutuhan Ruang

1 Bathroom

1 Bathroom

1 bedroom1 bedroom1 bedroom1 bedroomLiving roomTerasSirkulasi 20 %

Sumber Perhitungan

DA

DA

AAAAAA

1.1 m²x1.7 m²

1.1 m²x1.7 m²

2 m²x 2 m²2 m²x 2 m²2 m²x 2 m²2 m²x 2 m²3.5 m²x3m²2.5 m x 1.4 m

Total

Luas

1.8 m²

1.8 m²

4 m² 4 m² 4 m² 4 m²10.5 m² 3.5 m² 6.7 m² 40 m²

Tabel V-5 : Kebutuhan ruang unit family

Kebutuhan Ruang

1 Bathroom

2 bedroom1 bedroom susun1 bedroom susunPantryLiving roomTerasSirkulasi 20 %

Sumber Perhitungan

DA

AAAAAA

1.5 m²x2 m²

3 m²x2 m²2 m²x 2 m²2 m²x 2 m² 1.5 m²x 2 m² 2.5 m²x 3 m² 1.5 x 3 m²

Total

Luas

3 m²

6 m² 4 m² 4 m² 3 m²7.5 m²4.5 m²6.5 m²42 m²

B. Fasilitas Penunjang

Tabel IV-6 : Kebutuhan ruang minimarket

Kebutuhan Ruang

Lobby dan KasirRuangpamer/penjualanRuang penitipan barangGudang peyimpananSirkulasi 20%

Kapasitas

2 orang

S tandar

2,5 m²/org

Sumber

TSS A

TSS A

Luas

5 m²30 m²

6 m²10.4 m²10.3 m² 62 m²

2 orang 3 m²

Total

114

Page 5: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Tabel V-7 : Kebutuhan ruang Rumah Makan/Restoran

Kebutuhan Ruang

Lobby dan Kasir

Dapur

Ruang pelayananRuang dudukRuang pengelolaGudang Peyimpanan

ToiletSirkulasi 20%

10 orang108 orang 4 orang

12 orang

Kapasitas

2 orang

S tandar

2,5 m²/org

50 m²

1,5 m² 2 m² / org1,5 m² / org 15 m²

Sumber

TSS

A

DADATSS A

A

Luas

5 m²

50 m²

10 m²215 m² 6 m²15 m²

56 m²72 m²

429 m²Total

Tabel IV-8 : Kebutuhan ruang fasilitas olah raga

Kebutuhan Ruang

Kolam RenangKolam RenangToiletSirkulasi 20%

Club HouseFitness centerLokerRuang GantiSirkulasi 20%

Kapasitas S tandar Sumber Luas

505 unit

1.5 x 2 m²3.8 m²/unit

ADA

Total

20 orang

20 orang

3 m²/org2.5 x 4 m²1,5 m²/org

DA ADA

150 m²19 m²34 m²203 m²

50 m²10 m²30 m²18 m²

108m²312 m²

Total

TotalSeluruh

115

Page 6: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

. Tabel V-9: Kebutuhan ruang kantor pengelola

Kebutuhan Ruang Kapasitas S tandar Sumber Luas

Resepsionis+ R.Tunggu

Ruang Kepala

Ruang Wakil Kepala

Ruang Regristrasi

Ruang Administrasi

Sirkulasi

10 orang

1 orang

1 orang

2 orang

4 orang

1,05 m²/org

9 m²/org

9 m²/org

5 m²/org

3 m²/org

20 %

DA

DA

DA

DA

DA

A

10 m²

9 m²

9 m²

10 m²

12 m²

13 m²

60 m²Total

C. Fasilitas Servis

Tabel IV-10 : Kebutuhan ruang service

Kebutuhan Ruang

Ruang GeneratorRuang PanelGudang peral atanRuang M&ERuang KeamananRuang Offi ce BoyRuang LaundryRuang SholatRuang PompaReservoir BawahSTPSirkulasi

Kapasitas

1 unit 2 unit 1 unit 1 unit8 orang 2 unit 2 unit20 orang 2 unit 1 unit 1 unit 20%

S tandar

35 m²/ unit 9 m²/ unit 35 m²/ unit 35 m²/ unit2,5 m² / org 9 m²/ unit 15 m²/ unit 1.5 m²/ orang 30 m²/ unit 50 m²/ unit 50 m²/ unit

Sumb er

AAAAAAAAAAA

Luas

35 m²18 m²35 m²35 m²20 m²18 m²30 m²30 m²60 m²50 m²50 m²76 m²457 m²

Total

116

Page 7: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Tabel V-11 : Luas kebutuhan ruang parkir

Kebutuhan RuangParkir M obilParkirM otorParkir M obil TamuParkir M obil PengelolaParkir M otor TamuParkir M otor PengelolaParkir M obil ServiceTotal

Kapasitas224582772

S tandar 225 m2 m2 2

25 m 225 m 22m 22m30 m2

Luas 2550 m90 m2 2

200 m 250 m 214 m 214 m60 m2

978 m2

D. Luas Kebutuhan Ruang Luar

Tabel V-12 : Luas kebutuhan ruang luar

Kebutuhan RuangKDBPedestarian + PlazaPerkerasanPenghijauan

S tandar80% dari Luas Bangunan1.5 m²/orang (450 orang)10% dari Luas Bangunan10% dari Luas Bangunan

Luas6038 m2

675 m2

754 m2

754 m2

117

Page 8: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

V.3 Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.3.1. Kondisi Tapak

Gambar V-13 : Kondisi tapak

LOKASITAPAK

KAMPUSSYAHDAN

KAMPUS ANGGREK

Sumber : google earth

1. Tapak mempunyai luas 7.548 m2 yang terletak di Jalan Kebon Jeruk

Raya ini memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut

Luas Bangunan

K.D.B

K.L.B

G.S.B

Batas Ketinggian

Peruntukan

: 7547,75 m²

: 80%

: 3,5

: 6 m di selatan dan 10 m di timur

: 6 lantai

: Hunian sewa bagi mahasiswa dan umum

118

Page 9: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Jalan kecil sebelah barat tapak Jalan Flamboyan

Tapak Bangunan

Sumber google earth

Jalan Kebon Jeruk dengan area bisnis Pertigaan Batu Sari

119

Page 10: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Batas-batas tapak adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara

Sebelah Selatan

Sebelah Timur

Sebelah Barat

: Berbatasan dengan pertokoan dan rumah penduduk.

: Berbatasan dengan Jalan Raya Kebon Jeruk.

: Berbatasan dengan Jalan Raya Rawa Belong.

: Berbatasan dengan jalan kecil dan pemukiman penduduk

V. 3.2 S irkulasi Tapak

• Entrance kendaraan

Penentuan pintu masuk utama terletak pada bagian timur dan selatan

bangunan yaitu Jl. Kebon Jeruk Raya dan JL.Raya Rawa Belong.,

dikarenakan memiliki dua sisi menghadap jalan. Sedangkan side

entrance sama dengan entrance pada bagian timur dan selatan tapak.

Gambar V-14: Pencapaian kendaraan ke tapak

ENTRANCE

JalanKELUAR Rawa Belong

KELUAR

Jalan Ke bon Je ruk Raya U

120

Page 11: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

• Entrance manusia

Gambar V-15 : Pencapaian manusia ke tapak

ENTRANCE

KELUARJalanRawaBelong

Jalan Ke bon Je ruk Raya

UPemisahan sirkulasi ini agar tercipta suatu kegiatan yang terorganisir

atau teratur dan mempunyai aktifitas serta kebutuhan ruang yang

berbeda.

V.3.3 Zoning Tapak

Gambar V-16 : Zoning dalam Tapak

U

121

Page 12: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Keterangan :

: Area Publik : Area Semipublik

: Area Privat : Area Servis

V.4 Massa bangunan

M assa bangunan ini menggunakan massa tunggal karena :

- M udah dalam hal pengawasan dan keamanan keseluruhan

bangunan maupun pengguna bangunan

- mudah dalam pengaturan, sirkulasi ruang dalam serta pengontrolan

orang yang masuk bangunan.

- memaksimalkan lahan hijau sebagai tempat resapan air.

M assa bangunan ini terdiri dari 6 lantai untuk bangunan Kost dan 4 lantai

untuk hotel dan 1 lantai untuk bangunan penunjangnya tetapi tetap dalam

satu massa. Bangunan penunjang diletakkan pada lantai dasar agar mudah

dalam pencapaian baik itu peghuni maupun pengunjung dapat dijadikan juga

tempat untuk berkumpul.

V.4.1 Bentuk Dasar Bangunan

Bentuk dasar bangunan yang dipilih untuk bangunan Kostel ini adalah

bentuk persegi karena lebih mudah dalam penataan ruangnya. Selain itu, bagian

terpendek bangunan kostel diarahkan pada bagian timur dan barat untuk

mengurangi naiknya suhu thermal ruangan karena sinar matahari.

122

Page 13: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

Gambar V-5: Bentuk Dasar Bangunan

V.4.2. KONS EP RUANG D ALAM

Berdasarkan analisa, pola ruang yang sesuai dengan Kostel adalah

pola linier menerus dan radial karena Kostel memerlukan kejelasan sirkulasi

serta pemusatan suatu kegiatan, langsung dan mudah untuk pencapaian titik

tertentu.

V.4.3. KONS EP S TRUKTUR

Untuk struktur bawah atau pondasi, bangunan Kostel ini

menggunakan pondasi bored pile karena cepat dalam pengerjaannya dan

tidak menimbulkan getaran pada proses pengerjaan, sedangkan untuk

struktur atasnya menggunakan baja yang dibungkus atau selimuti beton.

Lalu penggunaan sistem dilatasi pada bangunan, oleh karena terdapat dua

bangunan yang terpisah yang memiliki jarak berdekatan.

123

V.4.4 Sistem Utilitas

A) Listrik

Untuk listrik menggunakan 3 sumber daya, yaitu PLN yang menjadi

sumber daya utama, Generator atau Genset yang menjadi sumber daya

cadangan apabila aliran listrik terputus atau mati. Penggunaan solar cell

( Photovoltaic ) yang membantu penghematan energi dengan cara

mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik.

B) Sistem Pencahayaan

Sistem Pencahayaan pada bangunan ini menggunakan 2 sistem

pencahayaan, yaitu :

• Pencahayaan alami

Pemanfaatan cahaya alami yang berasal dari matahari ini diusahakan

semaksimal mungkin sehingga pada siang hari setiap ruangan tidak perlu

menggunakan lampu ( pencahayaan buatan ). Bukaan – bukaan yang

diletakkan pada bagian utara maupun selatan merupakan perletakan yang

tepat untuk mengurangi sengatan langsung sinar matahari yang dapat

meningkatkan suhu ruangan didalam bangunan.

• Pencahayaan buatan

Untuk pencahayaan buatan digunakan pada malam hari dan lampu –

lampu yang digunakan adalah lampu – lampu yang hemat energi seperti

lampu TL yang mampu menghemat energi sampai 80 %.

124

Page 14: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

C) Sistem penghawaan

Sistem penghawaan pada bangunan ini menggunakan 2 sistem

penghawaan, yaitu :

• Penghawaan alami

Penggunaan penghawaan alami pada bangunan dibuat semaksimal

mungkin dengan cara membuat bukaan-bukaan atau ventilasi yang

cukup agar udara bisa mengalir ( cross ventilation ). Untuk dinding

bukaan bisa digunakan material berupa kisi-kisi agar udara masih bisa

tetap masuk atau pengkombinasian dengan kaca Nako agar cahaya juga

dapat masuk kedalam ruangan.

• Penghawaan buatan

Untuk penghawaan buatan, bangunan kostel ini menggunakan AC split

sebagai pendingin ruangan. AC split ini digunakan agar dapat

menghemat energi dan dapat dikontrol dalam pemakaiannya, tidak

seperti AC Central yang mendinginkan ruangan dalam skala yang cukup

luas dan tentunya akan memerlukan banyak energi.

D) Sistem Keamanan

Sistem Keamanan pada bangunan ini menggunakan CCTV pada ruang-

ruang yang banyak dilalui oleh orang dan yang rawan sekali untuk

dijadikan tempat melakukan tindak kekerasan, electronic ID card untuk

membuka atau mengunci pintu kamar dan alarm system untuk keadaan

darurat.

125

Page 15: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc
Page 16: 12 Bab v Kons Ep Perencan Aan Dan Peranc

E) Sistem kebakaran

Untuk penanggulangan kebakaran, kostel ini menggunakan Fire

Hydrant, Fire extinguisher dan fire alarm. Tidak terdapat tangga

kebakaran pada kostel ini karena hanya terdapat 6 lantai. Sesuai dengan

ketentuan :

Untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 8 lantai ( < 25 m ),

tangga sirkulasi dapat digunakan sebagai tangga kebakaran sedangkan

untuk bangunan dengan ketinggian lebih dari 8 lantai ( > 25 m ), harus

dilengkapi dengan tangga kebakaran dan persyaratan evakuasi darurat

lainnya. ( Jimmy S. Juwana, 2004, p80 )

F) Sistem Penangkal Petir

Untuk sistem penangkal petir, bangunan kostel ini menggunakan sistem

Faraday karena jangkauan perlindungan terhadap bangunan lebih luas,

dengan tiang penangkap petir dan sistem pengebumiannya.

G) Sistem Air Bersih

Untuk sistem air bersih, bangunan ini menggunakan air PAM untuk

keperluan konsumsi, sedangkan untuk mandi atau kegiatan lain yang

memerlukan air bersih juga bisa dengan menggunakan air tanah ( sumur

bor ) ataupun air hujan yang di recycle.

H) Sistem Pembuangan air bekas atau kotor

Air bekas kotoran cair maupun padat dialirkan dan diolah di tempat

pengolahan limbah ( STP ). Hal ini dimaksudkan agar air kotoran yang

terbuang bisa digunakan kembali agar dapat menghemat air dan juga

126

tidak mencemari lingkungan. Selain itu juga dibuat penampungan untuk

air hujan agar air hujan bisa dimanfaatkan untuk keperluan dalam

kegiatan ataupun pemeliharaan kostel.

V.3 Penekanan Khusus

Penekanan khusus di dalam konsep perencanaan dan perancangan kostel di

Kebon Jeruk ini adalah menerapkan arsitektur berkelanjutan hemat energi pada

bangunan.

Arsitektur berkelanjutan

Peningkatan

merupakan arsitektur yang timbul karena

pada sektor energi. Ke semua ini terutama disebabkan oleh

perkembangan pesat teknologi modern, yang pada umumya konsumtif terhadap

pemakaian energi. Dari hasil studi, diperoleh data bahwa penggunaan energi

dalam bangunan dari tahun-ke tahun diperkirakan naik sekitar rata-rata 5 sampai

10 prosen. adanya tanggung jawab terhadap kenaikan harga minyak dan faktor

lingkungan lainnya.

Bangunan berkelanjutan yang hemat energi adalah bangunan yang memiliki

dampak positif yang sungguh besar bagi kehidupan sekarang dan mendatang.

Dengan adanya bangunan yang hemat energi akan sedikit mengurangi atau

meminimalisirkan pemakaian energi yang disebabakan oleh faktor yang lain.

Apabila terdapat rancangan-rancangan bangunan yang dapat memanfaatkan

energi alami misalnya matahari.

127