Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari atas beribu ribu
pulau dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
16.056 (kompas.com). Indonesia memiliki beraneka ragam suku bangsa
dengan adat istiadat yang berbeda beda, memiliki banyak sumber daya alam
yang sangat indah seperti pegunungan yang sejuk,patai yang hangat, laut
yang biru, danau, Sungai, air terjun hutan tropis dan masih banyak pesona
alam lainnya.
Pariwisatan secara serius terus dikembangkan oleh pemerintah. salah
satu strategi pengembangan pariwisata di indonesia adalah dengan
memanfaatkan potensi wisata alam, ini di karenakan indonesian memiliki
sumber daya alam dan budaya yang sangat beragam jadi wisata berbasis alam
dan wisata berbasis budaya harus terus dimaksimalkan. Hal ini tentu akan
sangat membantu masyarakat sekitar lokasi wisata untuk memperoleh tambah
penghasilan selain manfaat lain seperti pelestarian adat dan budaya, konservsi
alam, dan lain lain.
Pariwisata mempunyai dampak yang begitu besar bagi kondisi
perekonomian suatu daerah, dampak yang berpengaruh yaitu meningkatkan
perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja, terlebih, pariwisata
mampu menciptakan efek berantai (multiplier effect) yaitu potensi
menciptakan usaha usaha lain, baik dalam sekala mikro maupun makro. Hal
ini terjadi karena indonesia merupakan negara yang kaya akan suku dan adat
di dalam nya, akan tetapi meskipun potensi sektor pariwisata sangat
berlimpah namun masih banyak pariwisata di daerah yang belum
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
2
Perhatian Pemerintah terhadap sektor pariwisata salah satunya
ditunjukkan dengan dikeluarkannya undang – undang nomor 9 tahun 1990,
dimana dijelaskan bahwa modal berupa sumber daya buatan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal melalui
penyelenggaraan kepariwisataan yang ditunjukkan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan
lapangan pekerjaan, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan
mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata Indonesia serta memupuk rasa
cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa.
Pemerintah mengupayakan untuk memajukan aktivitas pariwisata di
daerah dengan meningkatakan pembangunan wilayah yang memiliki potensi
pariwisata, memperbaiki aksesbilitas baik dari dan menuju daerah yang
memiliki daya tarik wisata, dan mengajak masyarakat untuk memiliki minat
membangun sektor pariwisata agar bisa berperan dalam memajukan potensi
pariwisata di daerahnya. Pariwisata unggulan pun tak jarang menjadi salah
satu icon dari suatu daerah, yang mana pariwisata yang sudah terkenal baik
masyarakat lokal mampu masyarakat yang berada di luar daerah.
Pariwisata di daerah sangatlah banyak jika potensi-potensi yang ada
dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah dan masyarakat daerah,
saling bersinergi dalam pengembangan tersebut sehingga dapat mengatasi
masalah kesejahtraan bila di kembangkan secara profesional. Apabila banyak
wisatawan yang datang ke suatu objek wisata di daerah, secara tidak langsung
dapat meningkatan pendapatan asli daerah, selain itu masyarakat di sekitar
objek wisata juga dapat memperoleh keuntungan karena adanya lapangan
pekerjaan yang akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
sekitar.
3
Pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Barat direncanakan dan
dikembangkan secara ramah lingkungan dengan tidak menghabiskan atau
merusak sumber daya alam dan sosial, tetapi dipertahankan untuk
pemanfaatan yang berkelanjutan. Menurut Piagam Pariwisata Berkelanjutan
tahun 1995, pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah
pembangunan yang didukung secara ekologis dalam jangka panjang,
sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial.
Pembangunan pariwisata Jawa Barat yang berkelanjutan berprinsip
pada terjaminnya keberlanjutan sumber daya pendukung pembangunan
pariwisata yang terintegrasi dengan lingkungan alam, budaya, dan manusia.
Untuk itu, pengembangan pariwisata Provinsi Jawa Barat memperhatikan
daya dukung suatu ekosistem dalam menampung komponen biotik (makhluk
hidup) yang terkandung di dalamnya, termasuk memperhitungkan faktor
lingkungan dan faktor lainnya yang berperan di alam yang sangat bervariasi
dan selalu bergantung pada tingkat pemanfaatan yang dilakukan oleh
manusia. (Bappeda Jabar 2017)
Daya tarik wisata yang dimiliki Jawa Barat sangat beragam jenisnya.
Wisata alam, budaya, maupun buatan tersebar di wilayah Jawa Barat, dengan
keunikan lokal yang khas yang memperkuat daya saing produk wisata Jawa
Barat. Keragaman daya tarik wisata ini menjadi tema utama dalam
menentukan pengelompokan daya tarik wisata untuk membentuk kawasan
wisata unggulan Provinsi Jawa Barat.
Kawasan Wisata Unggulan Jawa Barat yang terbentuk memiliki
cakupan wilayah yang berbeda luasannya dengan batas ’imajiner’
Kabupaten/kota yang berada dalam cakupannya. Dengan demikian suatu
Kawasan Wisata Unggulan memiliki faktor pengikat kawasan yang dapat
bersifat fisik (geomorfologis), seperti jalur jalan dan jalur pantai, maupun
nonfisik yang bersifat pengaruh suatu budaya. Setiap Kawasan Wisata
4
Unggulan memiliki sumber daya wisata utama/kegiatan yang telah
berkembang, atau sumber daya wisata lain maupun kegiatan wisata lain yang
diusulkan untuk dikembangkan, serta potensi pasar wisatawan eksisting dan
yang akan menjadi sasaran pasar, baik dilihat dari daerah asal wisatawan,
maupun karakteristik wisatawannya.
Sumber Daya Wisata utama suatu Kawasan Wisata Unggulan
nantinya menjadi tema produk wisata utama yang akan diunggulkan dari
Kawasan Wisata Unggulan tersebut, dan akan terkait dengan segmen pasar
wisatawan yang menjadi sasaran. Potensi dan Permasalahan Pariwisata Jawa
Barat, terlihat bahwa perkembangan pariwisata yang terjadi di wilayah Jawa
Barat memperlihatkan perbedaan tingkat perkembangan. Kawasan wisata
padat sangat terkonsentrasi di jalur lintas tengah, yaitu Puncak dan Kota
Bandung yang memiliki tingkat aksesibilitas yang sangat baik, dan
merupakan jalur lintasan wisata utama Jawa Barat.
Daerah selatan Jawa Barat (tidak termasuk Pangandaran), yang
aksesibilitasnya masih kurang baik, kepariwisataannya relatif belum
berkembang dibandingkan jalur tengah, atau bahkan jalur utara/pantura.
Perkembangan kepariwisataan Jawa Barat terkait dengan keberadaan dan
perkembangan jalur jalan di wilayah Jawa Barat yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga jalur utama, yaitu jalur utara, jalur 13 Rencana Besar
Pengembangan Destinasi Wisata Kelas Dunia Provinsi Jawa Barat tengah,
dan jalur selatan.
Keberadaan dan kondisi aksesibilitas jalur jalan tersebut merupakan
salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan
pariwisata Jawa Barat saat ini. Pergerakan wisatawan dari sumber pasar
menuju daya tarik wisata Jawa Barat dipengaruhi oleh aksesibilitas jalur-jalur
jalan tersebut. Kawasan wisata Puncak misalnya, terkait erat dengan
perkembangan aksesibilitas di jalur tengah antara Jakarta dan Bandung,
sebagai sumber pasar wisatawan, dengan Bogor dan Cianjur. (Bappeda Jabar
2017)
5
Citarum merupakan Sungai terpajang dan terbesar di Jawa Barat.
Dan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya pemanfaatan
Sungai Citarum sangat bervariasi dari dulu hingga hilir dari yang memenuhi
kebutuhan rumah tangga, irigasi, petanian peternakan dan industri. Namun
kondisi Sungai Sangat tercemar oleh aktivitas manusia, sampah, kotoran
peternakan sapi dan sekitarlima juta orang tinggal di cekungan. Pabrik
tekstil di Bandung dan Cimahi adalah kontributorutama limbah beracun.
Lebih dari 4.000 industri mencemari 5.020 mil persegi Sungai dengan timbal,
merkuri, arsen dan limbah kimia berbahaya. (Suharja 2018)
Sebagaimana diketahui bahwa kondisi Sungai Citarum sepanjang 300
Km sangat mengenaskan. Kotor dan bau dipenuhi oleh limbah pabrik dan
rumah tangga. Bahkan, karena kondisinya tersebut, tahun 2010 sebuah studi
World Bank menjadikan Sungai Citarum dijuluki sebagai Sungai terkotor di
dunia. Dalam sehari, 100 ton tinja masuk ke Sungai Citarum, ditambah 280
ton limbah beracun dari pabrik. (Sumber: www.idntimes.com)
Banjir akibat luapan Sungai Citarum merupakan fenomena alam
yang hampir disebut “biasa” untuk daerah Bandung terutama untuk areal
sepanjang Sungai Citarum dan sekitarnya. Disebut biasa, karena setiap tahun
di musim hujan beberapa wilayah di daerah Bandung sepanjang Sungai
Citarum hampir selalu tergenang air luapan Sungai Citarum. Sebut saja
beberapa kecamatan seperti Cieunteung, Baleendah, dam Dayeuh Kolot
Kabupaten Bandung. Peristiwa banjir tersebut sangat berkaitan dengan
beberapa faktor lingkungan fisik wilayah dan sosial budaya mayarakat yang
terlingkup dalam daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Kawasan Bandung,
tempat dimana Sungai Citarum mengalir merupakan suatu daerah dataran dari
sebuah “mangkuk” cekungan Bandung. Anak-anak Sungai Citarum mengalir
hampir berbentuk paralel menuju Sungai utama. Titik tertingi DAS Citarum
berada lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut (m dpl), sedangkan titik
terendah Sungai Citarum di daerah Bandung sekitar 600 m dpl.
6
Sebagaimana layaknya Sungai di daerah dataran, Sungai Citarum di
daerah Bandung berkelok sedang, gradien Sungai rendah, dan potensi
sedimentasi tinggi, sehingga dinamika perubahan morfologi Sungai dinilai
intensif. Curah hujan kawasan DAS Ciatrum cukup tinggi, mulai 1500 hingga
lebih dari 2000 mm per tahun. Kawasan hulu, umumnya mempunyai bentuk
wilayah berbukit hingga bergunung, bagian tengah DAS mempunyai bentuk
wilayah bergelombang hingga berbukit. (Rohmat 2010).
Dikutip dari (traveldetik.com, Minggu 7/2/2019) Capres Joko widodo
dalam debat capres memuji Sungai Citarum yang dibersihkan masyarakat.
Hulu Sungai ini malah sudah jadi objek wisata lho. Sudah tahu belum? "Kita
sudah mulai untuk bersihkan kembali Sungai-Sungai. Salah satunya
Citarum," kata Jokowi di panggung debat di Hotel Sultan, Jakarta,
Hulu Sungai Citarum sudah menjadi objek wisata yaitu situ Cisanti
merupakan titik nol atau hulu Sungai Citarum, salah satu Sungai terbesar di
Jawa barat yang dikenal dengan polusinya. Kawasan danau Cisanti dikelilingi
oleh beberapa gunung seperti gunung wayang, gunung malabar, gunung
bedil, dan gunung rakutak. Dan lokasi situ Cisanti tidak jauh dari kebun teh
pangalengan.
Situ Cisanti terletak di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Situ Cisanti berada di ketinggian sekitar
1500 meter di atas muka laut, Wisatawan dapat menikmati panorama luasnya
danau dengan rimbunan pepohonan yang menghijau tinggi mengelilingi
danau. Dan ditemani udara yang sejuk khas Bandung selatan. Selain itu situ
cisanti mempunyai berbagai spot foto yang instagramable.
Terdapat anak Sungai Citarum yang menjadi Daya tarik yaitu Sungai
Cikapundung yang di kenal dengan nama Taman Teras Cikapundung, yang
berlokasi di kawasan hutan kota, di jalan Siliwangi kota Bandung Jawa Barat.
Taman teras cikapundung ini dibangun oleh pemerintah kota Bandung di
7
bawah sang pengagas walikota Ridwan Kamil dengan mengambil konsep
Urban dan juga Ekologi tepat di sekitar Aliran Sungai Cikapundung.
Tujuan dibangunnya adalah menyediakan ruang umum terbuka untuk
warga kota Bandung dan sekitarnya, sebagat tempat bersosialisasi, berkumpul
di kawasan hijau kota yang nyaman untuk ditinggali. Teras Cikapundung ini
dikenalkan kepada masyarakat umum bulan Desember 2015, dan di resmikan
pada pertengahan tahun 2016 , di resmikan oleh Menteri PU bersama pemkot
Bandung.
Sejarah aw karang ini, dahulu Cikapundung hanya merupakan Aliran
Sungai yang membelah kota Bandung dan terkenal dengan deretan rumah
kumuh dan Sungai Cikapundung yang kotor, kini tempat tersebut disulap
menjadi tempat nongkrong yang asik dan menjadi wisata baru yang favorit
dan banyak di kunjungi banyak wisatawa lokal maupun luar daerah.
Di Thailand terdapat wisata Sungai yang terkelan yaitu Sungai Chao
Phraya. Chao Phraya merupakan Sungai sepanjang 372 km yang membelah
Kota Bangkok. Tidak hanya sekadar Sungai, Chao Phraya juga menjadi
destinasi wisata yang wajib di datangi ketika berkunjung ke Thailand. Di
sepanjang Sungai ini terdapat beragam wisata yang menarik dan seru, mulai
dari wisata kuliner, belanja, sampai tempat nongkrong.
Bukan hal yang tidak mungkin untuk Aliran Sungai Citarum Baleendah
menjadi daya tarik wisata, seperti Sungai Chao Phraya yang berada di
Thailand dan seperti Aliran Sungai Cikapundung yang mana itu adalah anak
Sungai Citarum. Penulis melihat banyak potensi di Aliran sungi Citarum
Baleendah Bandung selatan yang bisa di kembangkan menjadi salah satu
Daya tarik wisata di Kabupaten Bandung.
Di Febuari 2018, program baru digulirkan oleh Pemerintah. Program
Citarum Harum yang kemudian digelorakan kembali untuk memulihkan
Sungai terpanjang di Jawa Barat. Konsep dan gagasan hampir sama dengan
program-program terdahulu. Hanya saja, lebih terintegritas karena dibawahi
8
langsung pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman. Sejumlah program dan rencana aksi yang dilakukan dalam
pengelolaan Sungai Citarum sudah melibatkan banyak pihak. Sebut saja
Citarum Bergetar (bersih, geulis dan lestari) meliputi kebijakan dan hukum,
pengendalian pemulihan konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.(Idbal
2018)
Diluncurkan nya program baru oleh pemerintah Citarum Harum
yang melibatkan banyak pihak, mulai pemerintah pusat, Provinsi, Daerah dan
masyarakat. Tujuan program ini tidak lain yaitu memperbaiki kualitas
Citarum, mengatasi persoalan lingkungan di DAS Citarum, menyediakan
pasokan air baku berkualitas serta pengendalian banjir
Setahun kemudian, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat
menuturkan program Citarum Harum mulai memperlihatkan hasil yang
positif. Sejumlah pabrik di sekitar Sungai Citarum yang kerap diduga sebagai
salah satu penyebab pencemaran mulai banyak yang melakukan pengolahan
limbah sebelum dibuang ke Aliran Sungai tersebut.
“Saya katakan banyak peningkatan (pabrik yang mengolah limbah).
Buangan limbah dari pabrik sudah lebih jernih Sudah banyak dari yang tidak
ada (pengolahan limbah) jadi ada. Kalau ngotot gak mau bikin ya kami
pidanakan,” ucapnya. Ia menambahkan, hal lain yang menjadi indikator
membaiknya kondisi Sungai Citarum adalah mulai digunakan masyarakat
untuk beraktivitas.
Sebagai pejabat pemerintahan yang berlatar belakang arsitektur,
Ridwan Kamil sering mendesain pelbagai sarana umum seperti alun-alun dan
taman kota yang ia lakukan sejak menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Pendekatan ini akan ia lakukan juga untuk mendukung proses revitalisasi
Sungai Citarum.
9
Ia rencananya akan menata kawasan Sungai itu dengan
menghadirkan alun-alun, pusat budaya Sunda, patung seni, hingga jembatan
yang didesain sedemikian rupa hingga tak sekadar fungsional. Desain untuk
penataan ruang kawasan itu rencananya akan selesai pada akhir Maret 2019.
(Teguh 2019).
Sesuai dengan pernyataan ridwan kamil tentang perencanaan
rivitalisai sungai Citarum, Programnya yaitu dinamakan Oxbow lake yaitu
penataan kembali Sungai Mati. Sungai Mati adalah Sungai yang terpotong
dan terpisah dari Aliran Sungai karena adanya pengendapan yang terjadi terus
menerus. Hal ini membuat Aliran Sungai yang semula berkelok menjadi
lurus. Sementara pada bagian kelokan yang terputus, airnya akan tergenang
dan membentuk suatu danau. Salah satu daerah yang termasuk dalam
pengembangan program oxbow adalah Bojongsoang atau Baleendah.
pengembangan oxbow , yaitu penataan Sungai Sungai Mati sebagai
program pendukung untuk Citarum Harum, ada delapan Sungai Mati yang
pada saat ini yang akan di kembangkan dintaranya yaitu: Oxbow
Bojongsoang atau Baleendah, Manggahang, Rancamanyar, Jelekong, Tegal
Luar, Sulaiman, Sapan dan Babakan Patrol.
Pengembangan penataan Sungai Mati ini di Baleendah sempat
berjalan akan tetapi pada saat ini terhenti Karena permukaan tanah yang akan
dibangun belum kuat, dikhawatirkan akan menyebabkan kelongsoran. Tidak
berjalanya pengembangan penataan Sungai Mati Citarum Baleendah
diwilayah timur, penulis melihat terdapat potensi wisata tirta di wilayah Barat
Sungai Mati Citarum Baleendah, yang tidak tersentuh oleh pengembangan
penatan Sungai Mati di wilayah timur. Oleh Karna penulis memilih sungai
mati wilayah barat untuk di gali potensi wisata tirta.
10
Adapun macam-macam aktivitas wisata tirta menurut, ismayanti
(2010) merupakan usaha wisata tirta merupakan usaha yang
menyelenggrakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana
prasarana serta jasa lain yang dikelola secara komersial diperairan, seperti
Sungai, danau dan waduk. Sarana wisata tirta mencakup kegiatan penyedia
pelayanan rekreasi wisata dibawah air. Di pantai, di perairan air, Sungai,
danau, wadukdan penyedeia jasa lain yang berkegiatan dengan kegiatan
marina.
Ismayanti (2010), memberikan beberapa contoh usaha jasa wisata tirta di
antaranya:
1. Gelanggang renang atau kolam renang
Usaha menyediakan tempat dan fasilitas untuk berenang, taman dan
arena bermain anak-anak sebagi usaha pokok dan dapat di lengkapi
dengan menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman.
2. Pemandian alam
Usaha yang menyediakan temoat dan fasilitas untuk mandi dengan
menanfaatkan sumber air, air panas atau air terjun sebagai usaha
pokok dan dapat di lengkapi dengan pelayanan makan-minuman dan
akomodasi.
3. Kolam pemancingan
Usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk memancing ikan
sebagi usaha pokok dan dapat di lengkapi dengan penyediaan jasa
makan-minuman.
4. Usaha marina
Penediasarana dan prasarana tambat bagi kapar pesiar (yacht), kapal
wisata (boat atau ship).
11
5. Wisata selam
Penyedian sarana selam baik untuk rekreasi maupun olahraga secara
komersial.
6. Usaha rekreasi air
Sarana rekreasi pantai, rekreasi air, Sungai ,waduk, danau, seperti
penyewaan perahu, pemancingan, selancar, parasailing, power
boating, arum jeram.
Kondisi alian sungai Citarum Baleendah saat ini, Berdasakan
pemaparan di atas dapat disimpulkan, bahwa suatu objek wisata bisa
dikatakan sebagai suatu daya tarik wisata jika telah memenuhi beberapa hal
seperti objek dalam keadaan baik, dan pada objek penelitian ini penulis
melihat kondisi Sungai Mati Citarum Baleendah dengan keadaan baik, suatu
objek wisata harus memiliki aktrasi wisata agar suatu objek wisata
mempunyai daya tarik wisata, kemungkinan potensi yang bisa di
kembangkan agar bisa menjadi daya tarik wisata ada dua yaitu: kolam
pemancingan dan usaha rekreasi air.
Bedasarkan penjelasan di atas penulis merasa perlu melakukan
penelitian mengenai potensi pengembangan Sungai Mati Citarum Baleendah
sebagai daya tarik wisata tirata di Kabupaten Bandung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, dari banyak nya masalah yang
berada di Sungai Citarum dan begitu banyak juga potensi-potensi yang bisa
dikembangkan khusus nya di bidang Pariwisata. Pada penelitian ini penulis
meneliti potensi pengembangan Sungai Mati Citarum Baleendah sebagai
daya tarik wisata tirata di Kabupaten Bandung. Sungai Mati Citarum
Baleendah memiliki potensi yang bisa dikembangkan, wisata tirta yang
terdapat di Sungai Mati Citarum Baleendah wilayah barat bisa di jadikan
modal besar untuk pariwisata daerah dan meningkatkan perekonomian
12
masyarakat Daerah, untuk memberikan kejelasan terhadap permasalahan
yang telah ditemukan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana Potensi dan pengembangan kolam pemancingan di Sungai
Mati Citarum Baleendah sebagai daya tarik wisata tirta di Kabupaten
Bandung?
2. Bagaimana Potensi dan pengembangan wahana sepedah air di Sungai
Mati Citarum Baleendah sebagai daya tarik wisata tirta di Kabupaten
Bandung?
3. Bagaimana Potensi dan pengembangan wahana perahu keliling
Sungai di Sungai Mati Citarum Baleendah sebagai daya tarik wisata
tirta di Kabupaten Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam menyusun laporan
ini antara lain :
1. Untuk mengetahui Potensi dan pengembangan kolam pemancingan di
Sungai Mati Citarum Baleendah sebagai daya tarik wisata tirta di
Kabupaten Bandung.
2. Untuk mengetahui Potensi dan pengembangan wahana sepedah air di
Sungai Mati Citarum Baleendah sebagai daya tarik wisata tirta di
Kabupaten Bandung
3. Untuk mengetahui Potensi dan pengembangan wahana perahu keliling
Sungai di Sungai Mati Citarum Baleendah sebagai daya tarik wisata
tirta di Kabupaten Bandung.
1.4 Batasan masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian
akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
13
1. Luang lingkup hanya meliputi informasi tentang pariwisata
2. Informasi yang disajikan yaitu : Pariwisata di indonesia, pengertian
pariwisata, pariwisata daerah, Macam-macam pariwisata , potensi
wisata, Sungai Citarum, pengembangan wisata, wisata tirta dan
Sungai Citarum.