Upload
aisha-safira-mahdapati
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan go public jika dilihat dari pengertiannya ialah perusahaan yangmemperjual belikan saham kepemilikannya di pasar modal, yang berarti pemilik
dari perusahaan bukan lagi peroranga atau golongan tertentu. dikarenakan saham
kepemilikannya diperjual belikan di pasar modal dapat dilihat bahwa perusahaan
menyerap dana sebagai sumber pembiayaan dari masyarakat yang menjadi buyer
dari saham perusahaan. Harga saham perusahaan yang diperjual belikan
menunjukkan kondisi perusahaan, biasanya masyarakat mau membayar lebih
saham lebih dari nilai par nya jika perusahaan dinilai memiliki kinerja yang baik
(walaupun banyak hal yang menjadi penyebab naik-turunnya harga saham).Perusahaan meningkatkan kinerjanya, yang dimana kinerja perusahaan merupakan
kinerja dari beberapa bagian yang melakukan kewajiban dan wewenang masing-
masing demi kepentingan perusahaan. Bagian-bagian tersebut merupakan sub-
sistem yang menjadi penyokong perusahaan secara keseluruhan. Dikarenakan
pihak-pihak yang terkait dari kegiatan perusahaan tidak hanya bagian internal
perusahaan, namun juga pihak-pihak eksternal perusahaan yang tentunya memiliki
point of interest tersenidiri yang mungkin berbeda dari perusahaan. ntuk menjaga
keberlangsungan bisnis perusahaan dan keberlangsungan dari pihak !pihak yangterkait tersebut adanya peraturan yang membatasi ruang gerak perusahaan agar
perusahaan tetap pada jalur yang dianggap benar oleh jalur hukum dan tidak
adanya pelanggaran hak atau kewajiban dari pihak-pihak yang terkait. "leh karena
itu pada Bab # penulis akan membahas $Peran masing-masing anggota dalam
struktur organisasi perusahaan go publik sesuai di %ndonesia&
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
2/21
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
Perseroan 'erbatas (selanjutnya disebut Perseroan) ialah perusahaan yang
pemiliknya merupakan persekutuan modal, kepemilikan perseroan bisa merupakan
perseroan terbuka atau biasa disebut perseroan publik atau perseroan tertutup
*P+
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
3/21
yang kepemilikannya tidak ditawarkan secara umum melalui penawaran umum
saham.
ndang-ndang Pasar odal Pasal yat ngka /
“Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh
Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.”
ndang-ndang Pasar odal Pasal yat ngka #0, ##, #/
“Perseroan adalah perseroan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 1 etentuan Umum Undang-undang !omor 1 "ahun 1##$ tentang
Perseroan "erbatas.”
“Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-
kurangnya oleh %&& ' tiga ratus ( pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang ) kurangnya *p%.&&&.&&&.&&&+&& 'tiga miliar rupiah( atau
suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.”
“Prinsip eterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten+
Perusahaan Publik+ dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini
untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh ,nformasi aterial mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau
harga dari Efek tersebut.”
Pasal angka , angka 1, angka 2 3o. 40 'ahun #001 tentang Perseroan
'erbatas ($P'&) mende5nisikan
“Perseroan "erbatas+ yang selanjutnya disebut Perseroan+ adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal+ didirikan berdasarkan
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
4/21
perjanjian+ melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”.
“Perseroan "erbuka adalah Perseroan Publik atau Perseoran yang melakukan penawaran umum saham+ sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal”
“Perseroan Publik adalah Perseroan yang memenuhi kriteria jumlah
pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal”
Pada Perusahaan 'erbuka terdapat bagian-bagian (yang selanjutnya di sebut
"rgan) di dalamnya yang menjalankan operasi perusahaan dan menjaga
kelangsungan perusahaan, organ-organ tersebut memegang wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, yang mana terdiri dari *apat mum Pemegang
+aham (*P+), Dewan Direksi (Board o6 Director) dan Dewan 7omisaris (Board o6
8ommissioners).
Pasal angka 4, angka / dan angka 9 3o. 40 'ahun #001 P' mengatur
de5nisi yang dimaksud dengan ketiga organ tersebut.
“*apat Umum Pemegang aham+ yang selanjutnya disebut *UP adalah
/rgan Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
0ireksi atau 0ewan omisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang ini danatau anggaran dasar”.
“0ireksi adalah /rgan Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan+ sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan+ baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar”.
“0ewan omisaris adalah /rgan Perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum danatau khsus sesuai anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada direksi”
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
5/21
*apat mum Pemegang +aham (*P+)
*apat mum Pemegang +aham (*P+) adalah organ Perseroan yang
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan 7omisaris
(wewenang ekslusi6) dalam batas yang ditentukan dalam ndang-ndang Perseroan 'erbatas (P') dan:atau nggaran Dasar Perseroan. *P+ merupakan sarana bagi
pemegang saham untuk mengetahui dan menge;aluasi kegiatan dan pengelolaan
Perseroan.
Dalam *P+ semua pemegang saham sebesar:sekecil apapun sahamnya
memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam *P+ sendiri dibahas masalah-
masalah yang berkaitan dengan e;aluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang
harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar
suara miliknya ke pemegang lain yang disebut pro2y . Hasil *P+ biasanya
dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Board o6 8ommissioners (Dewan 7omisaris)
Dewan 7omisaris yang terdiri atas lebih dari orang anggota merupakan
majelis dan setiap anggota Dewan 7omisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri
melainkan berdasarkan keputusan Dewan 7omisaris.
Board o6 Director (
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
6/21
%nternal udit (Bagian dari 7omite udit) merupakan mitra manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan dengan melaksanakan 6ungsi audit dan 6ungsi
konsultasi secara independen dan objekti6. %nternal udit juga melakukan kegiatan
monitoring tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang
telah disepakati bersama telah benar-benar dilaksanakan tepat waktu sesuai
dengan komitmen audit
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
7/21
TANGGUNG JAWAB SERTA WEWENANG
*P+
• %si *P+
a) enentukan direksi dan pengangkatan komisarisb) emberhentikan direksi atau komisarisc) enetapkan besar gaji direksi dan komisarisd) enge;aluasi kinerja perusahaane) emutuskan rencana penambahan:pengurangan saham perusahaan6) enentukan kebijakan perusahaang) engumumkan pembagian laba (di;iden)
• =ewenang *P+a) enyetujui >aporan 'ahunan termasuk mengesahkan >aporan 7euangan
dan >aporan 'ugas Pengawasan Dewan 7omisaris Perseroan dan
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (ac4uit et
decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan 7omisaris Perseroan atas
tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannyab) enetapkan penggunaan laba bersih Perseroanc) engambil keputusan-keputusan menyangkut organisasi Perseroan,
antara lain perubahan anggaran dasar, penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan, pembubaran dan likuidasi Perseroand) elakukan pengangkatan dan:atau perubahan susunan anggota Direksi
dan Dewan 7omisaris?e) emutuskan penetapan gaji, tunjangan serta honorarium Direksi dan
Dewan 7omisaris Perseroan?6) emberi persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan
kepentingang) elakukan penunjukan 7antor kuntan Publik (7P) dan kuntan Publik
terda6tar, danh) emutuskan tindakan-tindakan yang berdasarkan nggaran Dasar
Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku harus diputuskan
oleh *P+.
• genda *P+ 'ahunan
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
8/21
a) Pengajuan laporan keuangan oleh Direksi yang terdiri dari neraca akhir
tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku
sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan,
laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta catatan atas
laporan keuangan tersebut, serta penjelasan atas dokumen tersebut yang
telah diperiksa oleh akuntan publik terda6tar, untuk mendapatkan
pengesahan *P+.b) Pengajuan laporan tahunan oleh Direksi yang telah ditelaah oleh Dewan
7omisaris mengenai keadaan dan jalannya kegiatan usaha Perseroan,
hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai perkembangan Perseroan di
masa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan perubahannya
selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku
yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan, termasuk laporanmengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan
7omisaris selama tahun buku yang baru lampau, untuk mendapatkan
persetujuan *P+.c) Penggunaan laba Perseroan.d) Penunjukan akuntan publik yang terda6tar atau pemberian kuasa untuk
melakukan penunjukan akuntan publik yang terda6tar.e) Pengangkatan dan:atau perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan
7omisaris Perseroan (jika diperlukan).6) Hal-hal lain yang diajukan sebagaimana mestinya sesuai dengan
nggaran Dasar Perseroan.
*P+ dipimpin oleh Presiden 7omisaris, jika Presiden 7omisaris tidak hadir dalam
*P+ atau berhalangan, maka *P+ dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan
7omisaris yang hadir dalam dan dipilih oleh *P+.
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
9/21
kuasanya yang hadir dalam *P+ berdasarkan suara terbanyak yang dikeluarkan
secara sah.
• 7etentuan-ketentuan penyelenggaraan *P+
a) 7etidakhadiran seseorang dalam *P+ tidak perlu dibuktikan terhadap
pihak ketiga.b) nggota Direksi atau Dewan 7omisaris yang mempunyai benturan
kepentingan tidak dapat memimpin *P+.c)
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
10/21
*P+ >ainnya:>uar Biasa yang agendanya di luar *P+ 'ahunan dapat
diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan,
antara lain seperti persetujuan atas dilaksanakannya +hares Buy Back,
transaksi yang mengandung Benturan 7epentingan, +"P.
• 7etentuan >ebih lanjut
7etentuan >ainnya tentang penyelenggaraan *P+ >uar Biasa:*P+ lainnya
mengacu pada nggaran Dasar Perseroan.
• 7eabsahan *P+
a) *P+ dapat dilangsungkan jika dalam *P+ lebih dari :# (satu perdua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili,
kecuali ndang-ndang dan:atau anggaran dasar menentukan jumlahkuorum yang lebih besar.
b) Dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan *P+
kedua.c) Dalam pemanggilan *P+ kedua harus disebutkan bahwa *P+ pertama
telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum.d) *P+ kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam *P+ paling
sedikit :A (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah
kuorum yang lebih besar.e) Dalam hal kuorum *P+ kedua tidak tercapai, Perseroan dapat memohon
kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan agar ditetapkan kuorum
untuk *P+ ketiga.6) Pemanggilan *P+ ketiga harus menyebutkan bahwa *P+ kedua telah
dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan *P+ ketiga akan
dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua
pengadilan negeri.
g) Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum *P+ bersi6at 5nal
dan mempunyai kekuatan hukum tetap.h) Pemanggilan *P+ kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 1 (tujuh) hari sebelum *P+ kedua atau ketiga dilangsungkan.i) *P+ kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat
0 (sepuluh) hari dan paling lambat # (dua puluh satu) hari setelah *P+
yang mendahuluinya dilangsungkan
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
11/21
Dewan 7omisaris
'ugas tama 7omisaris adalah melakukan pengawasan terhadap kebijakan
Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat keapada Direksi.
ungsi pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing nggota 7omisaris namun
keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama 7omisaris secara 7olekti6
(sebagai Dewan). ungsi pengawasan yang dimaksud merupakan proses yang
berkelanjutan.
• 'ugas Dewan 7omisaris
a) Pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekalib) Pemberian nasihat, tanggapan dan:atau persetujuan secara tepat
waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadaic) Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki 7omisaris. 8ontohnya
7omite udit.d) endorong terlaksananya implementasi good corporate go5ernance.
• =ewenang 7omisaris
a) =ewenang Pre;enti6 Di dalam nggaran Dasar Perseroan dapat ditetapkan wewenang
Dewan komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada
Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu (Pasal 1 3o.
40 'ahun #001 P')
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
12/21
sepanjang pihak lainnya dalam perbuatan hukum tersebut
beritikad baik”
b) =ewenang *epresi6 Dewan 7omisaris dapat memberhentikan anggota Direksi untuk
sementara dengan menyebutkan alasannya (Pasal 09 3o. 40
'ahun #001 P').
“'1( 7nggota 0ireksi dapat diberhentikan untuk sementara oleh
0ewan omisaris dengan menyebutkan alasannya.” “'6( Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat '1( diberitahukan secara tertulis kepada anggota 0ireksi
yang bersangkutan.” “'%( 7nggota 0ireksi yang diberhentikan sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat '1( tidak berwenangmelakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal #6 ayat
'1( dan Pasal #8 ayat '1(.”“'9( 0alam jangka waktu paling lambat %& 'tiga puluh( hari
setelah tanggal pemberhentian sementara harus
diselenggarakan *UP.”“'$( 0alam *UP sebagaimana dimaksud pada ayat '9( anggota
0ireksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela
diri.”
“':( *UP mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.” “';( 0alam hal *UP
menguatkan keputusan pemberhentian sementara+ anggota
0ireksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.” “'8( 0alam hal jangka waktu %& 'tiga puluh( hari telah lewat
*UP sebagaimana dimaksud pada ayat '9( tidak
diselenggarakan+ atau *UP tidak dapat mengambil keputusan+
pemberhentian sementara tersebut menjadi batal.” “'#( 3agi Perseroan "erbuka penyelenggaraan *UP
sebagaimana dimaksud pada ayat '9( dan ayat '8( berlaku
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal”
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
13/21
• 7ewajiban 7omisaris
a) 7omisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan
Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksib) 7omisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
c) 7omisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan sahamnya
beserta keluarganya.
Dewan 7omisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 02 ayat 3o. 40 'ahun #001 yaitu
dalam hal melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi
nasehat kepada Direksi.
Pasal 02 ayat , ayat # 3o. 40 'ahun #001
“'1( 0ewan omisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan+
jalannya pengurusan pada umumnya+ baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan+ dan memberi nasihat kepada 0ireksi.”
“'6( Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada ayat
'1( dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.”
+etiap anggota Dewan 7omisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberikan nasehat
kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan. 7emudian setiap anggota Dewan 7omisaris ikut bertanggung jawab
secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau
lalai menjalankan tugasnya.
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
14/21
Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan 7omisaris
dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh
Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban
Perseroan akibat kepailitan tersebut, Pasal 4 ayat 4 3o. 40 'ahun #001
mengatur bahwa setiap anggota Dewan 7omisaris secara tanggung renteng ikut
bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.
0alam hal 0ewan omisaris terdiri atas 6 'dua( anggota 0ewan omisaris
atau lebih+ tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat '%( berlaku
secara tanggung renteng bagi setiap anggota 0ewan omisaris
'anggung jawab sebagaimana dimaksud diatas, berlaku juga bagi anggota
Dewan 7omisaris yang sudah tidak menjabat / (lima) tahun sebelum putusan
pernyataan pailit diucapkan.
3amun, Dewan 7omisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian
sebagaimana dimaksud pada ayat Pasal 4 ayat A 3o. 40 'ahun #001 apabila
dapat membuktikanC
- kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya- 'elah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan?
- 'idak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian? dan- 'elah memberikan nasehat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.-
Direksi
7egiatan ditentukan oleh kekuasaan, tugas, dan tanggung jawab yang
didelegasikan dan:atau diberikan pada direksi oleh otoritas di luar dirinya. Hal ini
biasanya rinci dalam peraturan organisasi. Peraturan umum juga menentukan
jumlah anggota direksi, bagaimana mereka akan dipilih. 3amun, peraturan ini
jarang mengatasi kekuatan direksi ketika dihadapkan dengan perubahan
perusahaan atau restrukturisasi, di mana anggota direksi harus bertindak sebagai
agen perubahan di samping tanggung jawab 5dusia tradisional mereka.
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
15/21
Dalam sebuah organisasi dengan anggota ;oting, direksi bertindak atas nama,
dan bawahan, kelompok penuh organisasi, yang biasanya memilih anggota direksi.
Dalam sebuah perusahaan terbuka, direksi dipilih melalui *P+ (otoritas tertinggi
dalam pengelolaan perseroan publik).
• 'ugas dari Dewan Direksi meliputiC
a) mengatur organisasi dengan membentuk kebijakan dan tujuan yang
luas?b) memilih, penunjukan, mendukung dan meninjau kinerja kepala
eksekuti6?c) memastikan ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai?d) menyetujui anggaran tahunan?e) akuntansi kepada para pemangku kepentingan untuk kinerja
organisasi?
6) menetapkan gaji dan kompensasi dari manajemen perusahaan?
'anggung jawab hukum dari Direksi dan anggota dewan direksi ber;ariasi
dengan si6at organisasi, dan dengan yurisdiksi di mana ia beroperasi. ntuk
Perseroan Publik tanggung jawab ini biasanya jauh lebih ketat dan kompleks
daripada Perseroan 'ertutup.
Biasanya Dewan Direksi memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua,
yang memegang gelar apa pun yang ditentukan dalam peraturan atau anggaran
dasar.
'anggung
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
16/21
“'%( etiap anggota 0ireksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat '6(.”
“'9( 0alam hal 0ireksi terdiri atas 6 'dua( anggota 0ireksi atau lebih+
tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat '%( berlaku secara
tanggung renteng bagi setiap anggota 0ireksi.”
“'$( 7nggota 0ireksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
sebagaimana dimaksud pada ayat '%( apabila dapat membuktikan< a.
kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya= b. telah
melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan= c. tidak
mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian= dan d. telah
mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
tersebut.”
“':( 7tas nama Perseroan+ pemegang saham yang mewakili paling sedikit
11& 'satu persepuluh( bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan negeri terhadap anggota
0ireksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian
pada Perseroan.”
“';( etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat '$( tidak mengurangi hak
anggota 0ireksi lain danatau anggota 0ewan omisaris untuk mengajukan
gugatan atas nama Perseroan”
Berdasarkan Pasal 1 ayat A 3o. 40 'ahun #001, anggota Direksi tidak
dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana yang dimaksud diatas,
apabila dapat membuktikanC
. 7erugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya?#. 'elah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan?
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
17/21
A. 'idak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian? dan4. 'elah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau selanjutnya
kerugian tersebut.
Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta
pailit tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam kepailitan
tersebut, maka Pasal 04 ayat (#) P' mengatur bahwa setiap anggota Direksi
secara tanggung-renteng bertanggung jawab atas seluruh kewajiban yang tidak
terlunasi dari harta pailit tersebut. 'anggung jawab yang dimaksud diatas, berlaku
juga bagi Direksi yang salah atau lalai yang pernah menjabat sebagai anggota
Direksi dalam jangka waktu / (lima) tahun sebelum putusan pernyataan pailit
diucapkan.
Pasal 04 3o. 40 'ahun #001
“'1( 0ireksi tidak berwenang mengajukan permohonan pailit atas Perseroan
sendiri kepada Pengadilan !iaga sebelum memperoleh persetujuan *UP+
dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang epailitan dan Penundaan ewajiban Pembayaran Utang.”
“'6( 0alam hal kepailitan sebagaimana dimaksud pada ayat '1( terjadi
karena kesalahan atau kelalaian 0ireksi dan harta pailit tidak cukup untuk
membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam kepailitan tersebut+ setiap
anggota 0ireksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas seluruh
kewajiban yang tidak terlunasi dari harta pailit tersebut.”
“'%( "anggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat '6( berlaku juga bagi
anggota 0ireksi yang salah atau lalai yang pernah menjabat sebagai anggota
0ireksi dalam jangka waktu $ 'lima( tahun sebelum putusan pernyataan pailit
diucapkan.”
“'9( 7nggota 0ireksi tidak bertanggungjawab atas kepailitan Perseroan
sebagaimana dimaksud pada ayat '6( apabila dapat membuktikan< a.
kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya= b. telah
melakukan pengurusan dengan itikad baik+ kehati-hatian+ dan penuh
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
18/21
tanggungjawab untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan= c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang dilakukan= dan d.
telah mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kepailitan.”
“'$( etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat '6(+ ayat '%(+ dan ayat '9(
berlaku juga bagi 0ireksi dari Perseroan yang dinyatakan pailit berdasarkan
gugatan pihak ketiga.
Direktur utama
+ecara keseluruhan Direktur bertanggung jawab atas kerugian P' yang
disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan P' sesuai dengan maksud
dan tujuan P' anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan P' serta
3o. 40 'ahun #001 'entang Perseroan 'erbatas. tas kerugian P', direktur akan
dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
pabila kerugian P' disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan
kepengurusan P' sesuai dengan maksud dan tujuan P' anggaran dasar, kebijakan
yang tepat dalam menjalankan P' serta 3o. 40 'ahun #001 'entang Perseroan
'erbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian P'.
• 'anggung
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
19/21
• 7ode Etik Direktur tama
a) saat menyiapkan laporan keuangan, komunikasi apa pun ke pasar atau
dokumen serupa, harus menggambarkan situasi ekonomi dan
keuangan Perusahaan secara jujur, jelas, dan lengkap?b) harus segera memenuhi setiap permintaan in6ormasi yang diminta
oleh Dewan uditor +tatuta, dan dengan segala cara mem6asilitasi
per6orma kontrol yang dimiliki oleh pemegang saham, badan korporat
lainnya atau 5rma audit eksternal lainnya yang sah secara hukum?c) menyediakan in6ormasi yang benar dan lengkap bagi Dewan Pengawas
mengenai situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan
KETERBUKAAN INFORMASI
Perseroan Publik yang yang menda6tarkan sahamnya di pasar modal harus
menyingkap in6ormasi yang material di pelaporannya, hal tersebut diatur dalam
Pasar odal. Penyingkapan in6ormasi tersebut
ndang-ndang Pasar odal Pasal 29
“'1( Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau
Perusahaan Publik wajib<
a. menyampaikan laporan secara berkala kepada 3apepam dan
mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat= dan
b . menyampaikanlaporan kepada 3apepam dan mengumumkan
kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat
mempengaruhi harga Efek selambat-lambatnya pada akhir hari kerja
ke-6 'kedua( setelah terjadinya peristiwa tersebut.”
“'6( Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah
menjadi efektif dapat dikecualikan dari kewajiban untuk menyampaikanlaporan sebagaimana dimaksud dalam ayat '1( berdasarkan ke tentuan yang
ditetapkan oleh 3apepam.”
ndang-ndang Pasar odal Pasal 29
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
20/21
“'1( 0irektur atau komisaris Emiten atau Perusahaan Publik wajib
melaporkan kepada 3apepam atas kepemilikan dan setiap perubahan
kepemilikannya atas saham perusahaan tersebut.”
8/18/2019 10_Aisha Safira Mahdapati_2010130268_Seminar Audit A.doc
21/21
BAB III
KESIMPULAN
"rgan-organ Perseroan Publik memiliki kewajiban serta wewenangnya
masing-masing yang mana kewajiban dan wewenang tersebut selaras dengan
tujuan perseroan. 'ujuan perseroan yang merupakan pro>t oriented company
tentunya ingin meningkatkan pendapatan usahanya. +alah satu cara
memaksimalkan operasional perusahaan dengan menghimpun modal dari publik,
melalui penawaran saham di pasar modal %ndonesia.
Penghimpunan dana dari penawaran saham di pasar modal tentunya
memiliki aturan dan cara mainnya tersendiri, yang mewajibkan perseroan
mengungkapkan in6ormasi yang terkait dengan perseroan yang material bagi
pengguna pelaporan. aterial yang dimaksud ialah mampu menghasilkan
pengambilan keputusan yang berbeda ketika didapati perbedaan yang signi5kan
dari in6ormasi tersebut.
Dengan pembagian peran yang tidak mengandung kepentingan-kepentingan
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan di dalam perseroan diharapkan
mampu memberi batasan yang jelas antara masing-masing organ perseroan.