74
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari beberapa unsur kualitas hidup yaitu mortalitas, morbilitas dan status gizi. peningkatan derajat kesehatan masyarakat msaih ditemukan berbagai masalah yang menghambat pembangunan kesehatan. salah satu masalah dalam mencapai derajat kesehatn tersebut adalah tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia setiap tahunnya. dalam tubuh manusia banyak terdapat sistem yang saling kerja sama dalam mempertahankan kehidupan. sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat penting dalam proses metabolisme dan kelangsungan hidup setiap sel ditubuh. dalam sistem pencernaan banyak organ-organ yang penting, salah satunya adalah lambung. di Lambung nanatinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat dan lapisan mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCL) yang dalam kadar normalnya fungsinya sangat penting. Lambung (Gaster) bisa mengalami kelainan seperti peradangan pada dinding lambung (Gastritis) jika pola hidup seperti pola makan dan diet yang tidak normal atau mengkonsumsi jenis obat-obatan bisa mengakibatkan gastritis atau maag. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di Klinik penyakit dalam (IPD Jilid II Edisi 3). Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri (Patofisiologi Sylvia dan Wilson) dan + 80 – 90% yang dirawat di ICU menderita gastritis akut. perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan harus memahami dan memberikan peran dan asuhan yang tepat karena komplikasi dari gastritis ini cukup berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. 1

107496578 Makalah Gastritis

  • Upload
    hera

  • View
    67

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gastritis

Citation preview

Page 1: 107496578 Makalah Gastritis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari beberapa unsur kualitas hidup

yaitu mortalitas, morbilitas dan status gizi. peningkatan derajat kesehatan

masyarakat msaih ditemukan berbagai masalah yang menghambat pembangunan

kesehatan. salah satu masalah dalam mencapai derajat kesehatn tersebut adalah

tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia setiap tahunnya.

dalam tubuh manusia banyak terdapat sistem yang saling kerja sama dalam

mempertahankan kehidupan. sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang

penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat penting dalam

proses metabolisme dan kelangsungan hidup setiap sel ditubuh. dalam sistem

pencernaan banyak organ-organ yang penting, salah satunya adalah lambung. di

Lambung nanatinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat dan lapisan

mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCL) yang dalam kadar normalnya

fungsinya sangat penting.

Lambung (Gaster) bisa mengalami kelainan seperti peradangan pada

dinding lambung (Gastritis) jika pola hidup seperti pola makan dan diet yang tidak

normal atau mengkonsumsi jenis obat-obatan bisa mengakibatkan gastritis atau

maag.

Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di

Klinik penyakit dalam (IPD Jilid II Edisi 3). Gastritis akut merupakan penyakit

yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri (Patofisiologi

Sylvia dan Wilson) dan + 80 – 90% yang dirawat di ICU menderita gastritis akut.

perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan harus memahami dan memberikan

peran dan asuhan yang tepat karena komplikasi dari gastritis ini cukup berbahaya

dan bisa mengakibatkan kematian.

1

1

Page 2: 107496578 Makalah Gastritis

Menurut data WHO, jumlah penderita gastritis di Dunia pada tahun 2008

mencapai lebih dari 230 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 350

juta jiwa pada tahun 2030. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah

penderita dengan gastritis telah mencapai 366 juta jiwa. 4,6 juta jiwa diataranya

meninggal dunia dan biaya perawatan kesehatan untuk penderita gastritis sendiri

telah mencapai 465 miliar dolar.

Di Indonesia sendiri penderita gastritis terus bertambah, menurut data

Depkes tahun 2008. Prevalensi gastritis di Indonesia adalah 5,7%, namun hanya 1,5

persen saja yang terdiagnosa. jika data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2007

menyebutkan ada 12,5 juta jiwa penduduk indonesia mengalami gastritis, maka

secara epidemiologi diperikirakan pada tahun 2030 prevalensi gastritis di indonesia

mencapai 21,3 juta orang (gastritis care, 2004). Data tersebut juga menunjukkan

indonesia masuk dalam 10 besar negara terbanyak menderita gastritis, dengan india

menempati peringkat pertama, kedua cina dan ketiga amerika serikat. Hasil riset

kesehatan dasar tahun 2007 juga menyebutkan bahwa proporsi penyebab kematian

akbat gastritis pada kelompok usia 45 – 54 tahun di daerah perkotaan menduduki

ranking ke 2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan, gastritis menduduki ranking ke-6

yaitu 5,8%.

Data dinas kesehatan provinsi Sumatera Selatan diketahui bahwa jumlah

penderita penyakit gastritis pada tahun 2009 sebanyak 725 orang penderita,

sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 728 penderita dan pada tahun 2011 sebanyak

732 orang penderita.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Palembang diketahui bahwa jumlah

penderita penyakit gastritis pada tahun 2009 sebanyak 429 orang penderita,

sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 425 penderita dan pada tahun 2011 sebanyak

432 orang penderita.

Berdasarkan data dari Medical Record RSUD Palembang BARI jumlah

penderita gastritis pada tahun 2009 terdiri dari 110 orang penderita, pada tahun

2010 terdiri dari 121 orang penderita, dan pada tahun 2011 sampai dengan bulan

oktober terdiri dari 80 orang.

2

Page 3: 107496578 Makalah Gastritis

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kelompok kami tertarik untuk

mengangkat makalah ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada Ny. ”A” dengan

gangguan sistem pencernaan : Gastritis di Ruangan perawatan wanita RSUD

Palembang BARI.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuannya dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis yang dirawat diruang

perawatan wanita RSUD Palembang BARI dan untuk memberikan informasi

mengenai gastritis pada para pembaca agar dapat menjadi referensi untuk

pembelajaran dan upaya preventif dalam mencegah penyakit gastritis.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Dapat emlakukan pengkajian asuhan keperawatan pada klien dengan

gastritis.

b. Dapat menganalisa dan merumuskan serta memprioritaskan diagnosa

keperawatan klien gastritis

c. Dapat menyusun rencana keperawatan pada klien gastritis

d. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada klien gastritis

e. Dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada klien gastritis.

1.3 Waktu

Pengkajian dan anamnesa dilakukan pada tanggal 07 Maret 2012 pada pukul

11.00 WIB

1.4 Tempat

Pengkajian dan anamnesa dilakukan pada Ny. ”A” di Ruang perawatan

Perempuan RSUD Palembang BARI

3

Page 4: 107496578 Makalah Gastritis

BAB IITINJAUN PUSTAKA

2.1 Profil RSUD Palembang BARI

2.1.1 Selayang Pandang

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang

pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu-satunya

rumah sakit umum milik Pemerintah Kota Palembang. Rumah Sakit Umum Daerah

Palembang BARI terletak di Jalan Panca Usaha NO.1 Kelurahan 5 Ulu Darat

Kecamatan Sebrang Ulu, dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H. Bangunan berada

lebih kurang 800 meter dan jalan raya jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001 dibuat

jalan alternative dari jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI. Saat ini

sedang diupayakan pembangunan jalan langsung menuju RSUD Palembang BARI

dari jalan poros Jakabaring.

2.1.2 Visi Misi dan Motto

Visi

Rumah Sakit andalan dan terpercaya di Sumatera Selatan

Misi

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Melaksanakan manajemen administrasi yang efektif dan efisien

Motto

“Anda sernbuh, Kami Puas”

Anda puas, karni bahagia

2.1.3 Sejarah

1 Sejarah Berdirinya

Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI merupakan

gedung poliklinik / Puskesmas Panca Usaha.

4

4

Page 5: 107496578 Makalah Gastritis

Pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang BARI.

Maka dengan SK Depkes nomor 1326/Menkes/SK1X111997, tanggal 10

November 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C.

Kepmenkes RI Nomor : HK.00,06.2.2.4646 tentang pemberian status

Akreditasi penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah

Palembang BARI, tanggal 7 November 2003

Kepmenkes RI Nomor : YM.01.10/111/334/08 tentang peningkatan kelas

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B,tanggal 2

April 2009

Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI berdasarkan

keputusan Walikota Palembang No.915. B tahun 2008 tentang penetapan

RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang menerapkan pola

pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.

2. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur

1. Tahun 1986 s.d 1995 : dr. Jane Lidya Jilahelu Sebagai kepala

Poliklinik Puskesmas Panca Usaha.

2. Tanggal I Juli 1995 s.d Juni 2000 : dr. Eddy Zarkaty Manasir, SpOG

sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.

3. Bulan juli 2000 s.d November 2000 : Pelaksana Tugas dr.H.

Dachlan Abbas S.pB

4. Bulan Desember 2000 s.d Februafi 2001 :Pelaksana tugas dr.

M.Faisal Soleh, Sp.PD

5. Tanggal 14 November 2000 s.d Sekaian dr. Hj. Indah Puspita, H.A,

MARS sebagai Direktur RSUD Pa1embang BARI

2.1.4 Fasi1itas dan Pelayanan

a. Fasilitas

Instalasi Rawat Darurat (IRD) 24 jam

Farmasi / Apotek 24 jam

5

Page 6: 107496578 Makalah Gastritis

Rawat jalan/ poliklinik spesialis

Bedah sentral

Central Sterilizied Suplay Departement (CSSD)

Unit Rawat Intensif (ICU, NICU)

Rehabilitasi Medik

Radiologi

Laboratorium klinik

Patologi anatomi

Bank Darah

b. Pelayanan Rawat Jalan

Poliklinik Spesialis Bedah

Poliklinik Spesialis Dalam

Poliklinik Spesialis Kebidanan Dan Penyakit Dalam

Poliklinik Spesialis Anak

Poliklinik Spesialis Mata

Poliklinik Spesialis THT

Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin

Polii< link Spesialis Syaraf

Poliklinik Spesialis Jiwa

Poliklinik Spesialis Jantung

Poliklinik Gigi

Poliklinik Rehabilitasi Medik

Poliklinik Psikologi

6

Page 7: 107496578 Makalah Gastritis

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Definisi

Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu

gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.

Gastritis adalah Inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi

Ketiga Hal 492)

Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah, Edisi Kedelapan Hal 1062).

Gastritis Merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Patofiologi, Sylvia A

Price Hal 422)

Berdasarkan berbagai pendapat tokoh diatas, gastritis dapat juga diartikan

sebagai suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan

secara hipatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada

daearh tersebut. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari

beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan lambung,

biasanya, peradarangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang

sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu

Helicobacter Pylori, Peradangan ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke

dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut.

2.2.2 Anatomi Fisiologi

a. Anatomi

Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat

dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabun J, danbila

penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. kapasitas normal lambung 1 sampai

2 liter. secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum pilorus.

Sebelah atas lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri bawah

7

Page 8: 107496578 Makalah Gastritis

lambung terdapat kurvatura mayor. sfingter kedua ujung lambung mengatur

pengeluaran dan pemasukan. sfingter kardia Atau sfingter esofagus bawah,

mengalirkan makanan yang masuk kedalam lambung dan mencegah refluks isi

lambung memasuki esofagus kembali. daerah lambung tempat pembukaan sfingter

kardia dikenal dengan nama daerah kardia. disaat sfingter pilorikum berelaksasi

makanan masuk kedalam duodenum, dan ketika berkotraksi sfingkter ini akan

mencegah terjadinya aliran balik isi uss halus kedalam lambung.

Gambar Lambung Manusia

Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu :

1. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.

2. Lapisan berotot yang terdiri dari atas 3 lapisan

a. Serabut Longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot

esophagus.

b. Serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pylorus serta membentuk

otot sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama.

c. Serabut Oblik Yang Terutama Dijumpai Pada Fundus Lembuh Dan Berjalan

Dari Orivasium Kardiak, Kemudian Membelok Kebawah Melalui Kurvatura

Minor (Lengkung Berlenjar)

3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi

pembuluh darah dan saluran limfe

8

Page 9: 107496578 Makalah Gastritis

4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas

banyak kerutan/rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang karena

berisi makanan. ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan dikategorikan

menurut bagian anatomi lambung yang ditempatinya. kelenjar kardia berada

dekat orifisium kardia. kelenjar ini mensekresi mukus. kelenjar fundus atau

gastric terletak di fundus dan pada hampir seluruh korpus lambung. kelenjar

gastric memiliki tipe-tipe utama sela. sel-sel zimognik atau chief cells

mensekresikan pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin dalam suasan

asam. sel-sel parietal mensekresikan asam hidroklorida dan faktor intriksik.

faktor intriksik diperlukan untuk absorpsi vitamin B 12 didalam usus halus.

kekurangan faktor intrinsik akan mengakibatkan anemia pernisiosa. sel-sel

mukus (leher) ditemukan dileher fundus atau kelenjar-kelenjar gastric. sel-sel

ini mensekresikan mukus. Hormon gastrin diproduksi oleh sel G yang terletak

pad pylorus lambung. Gastrin merangsang kelenjar gastrik untuk menghasilkan

asam hidroklorida dan pepsinogen. Substansi lain yang disekresikan oleh

lambung adalah enzim dan berbagai elektrolit, terutama ion-ion natrium,

kalium, dan klorida.

Persarafan lambung sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis untuk

lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dan abdomen melalui saraf vagus.

Trunkus vagus mempercabangkan ramus gastrik, pilorik, hepatik dan seliaka.

Pengetahuan tentang anatorni ini sangat penting, karena vagotomi selektif

merupakan tindakan pembedahan primer yang penting dalarn mengobati tukak

duodenum.

Persarafan simpatis adalah melalui saraf splenikus major dan ganlia

seliakum. Serabut-serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang dirangsang oleh

peregangan, dan dirasakan di daerah epigastrium. Serabut - serabut aferen simpatis

mcnghambat gerakan dan sekresi lambung. Pleksus saraf mesentrikus (auerbach)

dan submukosa (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan

mengkordinasi aktivitas motoring dan sekresi mukosa lambung. Seluruh suplai

darah di lambung dan pankreas (serat hati, empedu, dan limpa) terutama berasal

9

Page 10: 107496578 Makalah Gastritis

dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka, yang mempecabangkan cabang—

cabang yang mensuplai kurvatura minor dan mayor. Dua cabang arteri yang penting

dalam klinis adalah arteri gastroduodenalis dan arteri pankreas tikoduodenalis

(retroduodenalis) yang berrjalan sepanjang bulbus posterior duodenum. Tukak

dinding postrior duodenum dapat mengerosi arteria ini dan menyebabkan

perdarahan. Darah vena dan lambung dan duodenum, serta berasal dari pankreas,

limpa, dan bagian lain saluran cerna, berjalan kehati melalui vena porta.

b. Fisiologi

a. Mencerna makanan secara mekanikal.

b. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 - 3000 ml.

gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponen utamanya yaitu mukus, HCL

(hydrochloric acid). pensinogen. dan air. Hormon gastrik yang disekresi

langsung masuk kedalam aliran darah.

c. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein

dirobah menjadi polipeptida

d. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol,

glukosa, dan beberapa obat.

e. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung

oleh HCL.

f. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)

kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan

terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dan fundus ke pylorus.

2.2.3 ETIOLOGI

Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang

kuat.Tetapi lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan karena

beberapa penyebab :

1. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh

Helicobacter Pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di

lapisan lambung).

10

Page 11: 107496578 Makalah Gastritis

Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam

lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam,

berbagai bakteri bisa turnbuh di lambung. Bakteri ini bisa rnenyebabkan

gastritis menetap atau gastritis sementara.

2. Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling

berat, yang disebabkan oleh penyakil berat atau trauma (cedera) yang terjadi

secara tiba - tiba.

Cederanya sendiri mungkin tidak rnengenai lambung, seperti yang terjadi pada

luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan pendarahan hebat.

3. Gastritis erosifkronis bisa merupakan akibat dan:

- Bahan iritan seperti obat—obatan. terutama aspirin dan obat

anti peradangan non—steroid lainnya

- Penyakit Crohn

- infèksi virus dan bakteri. Gastritis ini terjadi secara perlahan

pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau

pembentukan ulkus (borok, luka terbuka). Paling sering terjadi pada

alkoholik.

4. Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit

menahun atau penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan.

5. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dan reaksi alergi

terhadap infestasi cacing gelang. eosinofil (sel darah putih) terkumpul di

dinding lambung.

6. Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung,

sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau

seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim. Keadaan ini biasanya

terjadi pada usia lanjut. Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang

yang sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan gastrekiomi

parsial). Gastritis atrofik bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena

mempengaruhi penyerapan vitamin B 12 dan makanan.

7. Penyakit Meniere merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak

diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya

11

Page 12: 107496578 Makalah Gastritis

membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar 10% penderita penyakit

ini menderita kanker lambung.

8. Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak

diketahui.

Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding

lambung dan organ lainnya.Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan

bahan korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi

2.2.4 Klasifikasi

Gastritis menurut jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Gastritis akut : Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat

menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi

menjadi dua garis besar yaitu

• Gastritis Eksogen akut ( biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari

luar, seperti bahan kimia misal lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid

mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin

(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa

lambung)

• Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh

kelainan badan).

b. Gastritis Kronik lnflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus

benigna atau maligna dan lambung, atau oleh bakteri Helicohucier pylory (H..

Pylory). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe

B. Dikatakan gastnitis kronik tipe A jika mampu rnenghasilkan imun sendini.

Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.

Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia

pernisiosa berkcmbang pada proses ini. Gastritis kronik tipe 13 lebih lazim.

Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobnacter pylon yang menimbulkan ulkus

pada dinding lambung. (sumber : David Ovedorf: 2002)

2.2.5 Patofisiologi

12

Page 13: 107496578 Makalah Gastritis

Patofisiologi dan penyakit gastritis sebagai berikut :

a. Gastritis Akut : Pengaruh efek samping obat - obat NSA1Ds atau Non

-Steroidal Anti Inflamatory Drug seperti aspirin juga dapat menimbulkan

gastritis. Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin,

ibuprofen dan naproxen dapat mcnyebabkan peradangan pada lambung dengan

cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika

pemakaian obat-obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya

masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus

menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan

peptic ulcer.Pemberian aspirin juga dapat menurunkan sekresi bikarbonat dari

mukus oleh lambung, sehingga kemampuan faktor defensif terganggu.Alkohol

berlebih, terlalu sering memakan makanan yang mengandung nitrat (bahan

pengawet) atau terlalu asam (cuka), kafein seperti pada teh dan kopi serta

kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya gastritis. Karena bahan - bahan

tersebut bila terlalu sering kontak dengan dinding lambung akan memicu sekresi

asam lambung berlebih sehingga dapat mengikis lapisan mukosa lambung.

Kemudian stress psikologis maupun fisiologis yang lama dapat rnenyebabkan

gastritis. Stress seperti syok, sepsis, dan trauma menyebabkan iskemia mukosa

lambung. Iskemia mukosa lambung mengakibatkan peningkatan permeabilitas

mukosa akibatnya terjadi difusi balik H ke dalam mukosa. Mukosa tidak

mampu lagi menahan asam berlebih menyebabkan edema lalu rusak.

b. Gastritis Kronis Gastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B.

Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan

sel parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. hal ini dihubungkan

dengan penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus

atau korpus dan lambung.Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) ini

dihubungkan dengan bakteri H. pvlory, faktor diet seperti minum panas atau

pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok dan refluks isi usus

kedalam lambung.H. Pylon termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun

bakteri jenis ini dapat mengamankan dirinya pada lapisan mukosa lambung.

Keberadaan bakteri ini dalam mukosa lambung menyebabkan lapisan lambung

13

Page 14: 107496578 Makalah Gastritis

melemah dan rapuh sehingga asam lambung dapat menembus lapisan tersebut.

Dengan demikian baik asam lambung maupun bakteri menyebabkan luka atau

tukak. Sistem kekebalan tubuh akan inerespon infeksi bakteri H. Pylon tersebut

dengan mengirimkan butir - butir leukosit, selT - killer, dan pelawan infèksi

lainnya. Namun demikian semuanya tidak mampu melawan infeksi H. Pylon

tersebut sebab tidak bisa menembus lapisan lambung. Akan tetapi juga tidak

bisa dibuang sehingga respons kekebalan terus meningkat dan tumbuh.

Polyrnorph mati dan mengeluarkan senyawa perusak radikal superoksida pada

sel lapisan lamhung. Nutrisi ekstra dikirim untuk mcnguraikan sel leukosit,

namun nutrisi itu juga merupakan sumber nutrisi bagi H. Pylon. Akhirnya,

keadaan epitel lambung semakin rusak sehingga terbentuk ulserasi superfisial

dan bisa menycbabkan hernoragi (pcrdarahan).Dalam beberapa hari gastritis

dan bahkan tukak lambung.

14

Page 15: 107496578 Makalah Gastritis

15

Page 16: 107496578 Makalah Gastritis

16

Page 17: 107496578 Makalah Gastritis

Manifestasi Klinis

a. gastritis akut sangat bervariasi, mulai dari sangat ringan asimtomatik sampai

sangat berat yang dapat membawa kematian. pada kasus yang sangat berat,

gejala yang sangat mencolok adalah :

1. Hematematis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat

sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.

2. pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan

asimtomatis. keluhan-keluhan itu misalnya nyeri timbul pada ulu hati.

biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya.

3. Kadang kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.

4. Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu - satunya gejala.

5. Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai

darah samar pada tinja dan secara lisis akan dijumpai tanda tanda anemia

defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.

6. Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali

mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan

tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi,

pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.

b. Gastritis kronis

1. Bervariasi dan tidak jelas

2. Perasaan penuh. anoreksia

3. Distress epigastrik yang tidak nyata

4. Cepat kenyang.

(sumber : Brunner & Suddarth, 200 1)

2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik

Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor utama

yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-obatan.

Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut:

17

Page 18: 107496578 Makalah Gastritis

a. EGD (Esofagogastriduodenoscopy) yaitu tes diagnostic kunci untuk

perdarahan Gastrointestinal bagian atas dan dilakukan untuk melihat sisi

perdarahan / derajat ulkus jaringan / jaringan.

b. Minum barium dengan foto rontgen, dilakukan untuk membedakan

diagnosa penyebab / sisi lesi.

c. Analisa gaster, dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji

aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidrokiorik dan

penentuan asam nocturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah

normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan

syndrome Zollinger-Ellison.

d. Angiograui, vaskularisasi gastrointestinal dapat dilihat bila endoscopy tidak

dapat disimpulkan atau tidak dapat dilakukan, menunjukkan sirkulasi kolatera

dan kemungkinan isi perdarahan.

e. Amilase serum, meningkat bila ulkus duodenal, kadar rendah diduga

gastritis. (Sumber : Doengoes, 2000, hal: 456)

2.2.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkn faktor utama

yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat - obatan.

Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut

a. Gastritis Akut

1. Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala

—gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.

2. Jika gejala - gejala menetap, mungkin diperlukan

cairan IV.

3. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau

alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya

aluminium hidroksida, antagonis reseptor 112, inhibitor pompa proton.

antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotcktor)

4. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat,

gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.

18

Page 19: 107496578 Makalah Gastritis

5. Jika korosi parah. hindari emetik dan bilas lambung

karena bahaya perforasi.

2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gastritis

2.3.1 Pengkajian

Menurut Priharjo (1996), analisa simptom penguraiannya sebagai berikut:

P : Provokatif atau Paliatif

Apakah yang menyebabkan gejala? Apa saja yang mengurangi atau

memperberat

Q : Kualitas atau Kuantitas

Bagaimana gejala dirasakan nampak atau terdengar? Sejauh mana anda

merasakannya seka

R : Regional atau Area Radiasi

Dimana gejala terasa? Apakah menyebar?

S : Severe (Skala keparahan)

Seberapa keparahan dirasakan dengan skala I sampai 10 (paling parah)

T : Timing (waktu)

Kapan gejala mulai timbul? Seberapa sering gejala terasa? Apakah tiba -

tiba atau bertahap?

Berikut ini adaah pengkajian yang dilakukan pada klien Gastritis:

a. Aktivitas / Istirahat

Gejala : Kelemahan, kelelahan

Tanda :Takikardi, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)

b) Sirkulasi

Gejala : Hipotensi (termasuk posiurnal), takikardia, disritmia (hipovolemia/

hipoksemia), kelemahan/ nadi perifer lemah. pengisian kapiler lambat/

perlahan (vasokonstriksi), warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada

jumlah kehilangan darah), dan kelemahan kulit/membrane mukosa,

berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik).

19

Page 20: 107496578 Makalah Gastritis

c) lntegritas Ego

Gejala : Faktor stress akut atau kronis (keuangan, huhungan kerja), perasaan tak

berdaya.

Tanda : Tanda ansietas, misal: gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit,

gemetar, suara gemetar.

d) Eliminasi

Gejala : Riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan

gastromteritis atau masalah yang berhubungan dengan gastrointestinal,

misal: luka peptik/ gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster.

Perubahan pola defekasi/ karakteristik feses.

Tanda : Nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus sering hiperaktif selama

perdarahan dan hipoaktif setelah perdarahan, karakteristik feses : diare,

darah warna gelap, kecoklatan atau kadang—kadang merah cerah, bau

busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi akibat perubahan diet dan

penggunaan antasida, saluaran urin menurun dan pekat.

e) Makanan / Cairan

Gejala : Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi

pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal), masalah

menelan: cegukan, nyeri ulu hati, sendawa bau asam.

Tanda : Muntah berwarna kopi gelap atau merah cerah dengan atau tanpa

bekuan darah, membrane mukosa kering, penurunan produksi mukosa,

turgor kulit buruk (perdarahan kronik).

f) Neurosensori

Gejala : rasa berdenyut, pusing/ sakit kepala karena sinar, kelemahan.

20

Page 21: 107496578 Makalah Gastritis

Status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dan agak cenderung

tidur, disorientasi/ hingung, sampai pingsan dan koma (tergantung

pada volume sirkulasi/ oksigenasi).

g) Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Nyeri digambarkan sebagai tajam, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-

tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan/disstres samar-

samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).

Nyeri epigastrium kini sampai ke tengah/ menyebar ke punggung terjadi

1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulus gaster). Nyeri

epigastrium menyebar sampai ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam

setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan/

antasida (ulkus duodenal). Tak ada nyeri (varises esofegeal/ gastritis).

Faktor pencetus: makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat—obatan

tertentu (salisilat, resenfin, antibiotik, ibuprofen), stressor psikologis.

Tanda : Wajah berkerut, herhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,

perhatian penyakit.

h) Kearnanan

Gejala : Alergi terhadap obat / sensitif misal ASA.

Tanda : Peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis

atau hipertensi portal).

i) Penyuluhan / pembelajaran

Gejala : Adanya penggunaan chat resep/ dijual bebas yang mengandung ASA,

alcohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini

dapat diterima karena (misal: anemia)/ diagnose yang tak berhubungan

(misal: trauma kepala), flu usus atau episode muntah berat. Masalah

kesehatan yang lama misal: sirosis alkoholisme, hepatitis, gangguan

makan (sumber : Marilyn Doengoes, 2000).

21

Page 22: 107496578 Makalah Gastritis

2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan Gastritis yaitu:

a. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan mukosa lambung.

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kegagalan fungsi neuromuskular.

c. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan

dengan mual muntah, dan anoreksia.

d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya.

(Sumber :Marilyn Doengoes, 2000).

2.3.3 Rencana Keperawatan

DP 1 : Nyeri epigastrium berhubungan denga iritasi pada mukosa lambung

Tujuan : Terjadinya penurunan atau hilang rasa nyeri, dengan kriteria klien

melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri

No Intervensi Rasional1

2

3

4

Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala

0 – 10)

Berikan istirahat dengan posisi

semifowler

Anjurkan klien untuk

menghindari makanan yang dapat

meningkatkan kerja asam

lambung

Anjurkan klien untuk tetap

mengatur waktu makannya.

Berguna dalam pengawasan keefektivan

obat, kemajuan penyembuhan

Dengan posisi semi fowler dapat

menghilangkan tegangan abdomen yang

bertambah dengan posisi terlentang.

Dapat menghilangkan nyeri akut/hebat

dan menurunkan aktivitas peristaltik

Mencegah terjadinya perih pada ulu

hati/epigastrium

Sebagai indikator untuk melanjutkan

intervensi berikutnya

22

Page 23: 107496578 Makalah Gastritis

5

6

7

Observasi TTV tiap 24 jam

Diskusikan dan ajarkan teknik

relaksasi

Kolaborasi dengan pemberian

obat analgesik

Mengurangi rasa nyeri atau dapat

terkontrol

Menghilangkan rasa nyeri dan

mempermudah kerjasam dengan

intervensi terapi lain.

DP 2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengna rasa tidak

enak setelah makan, anoreksia.

Tujuan : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai rentang

diharapkan individu, dengan kriteria menyatakan pemahaman

kebutuhan nutrisi.

No Intervensi Rasional1

2

3

4

Pantau dan dokumentasikan dan

haluaran tiap jam secara adekuat

Timbang BB Klien

Berikan makanan sedikit tapi

sering

Catat status nutrisi pasien :

Turgor kulit, timbang berat

badan, integritas mukosa mulut,

Untuk mengidentifikasikan

indikasi/perkembangan dari hasil yang

diharapkan

Membantu menentukan keseimbangan

cairan yang tepat

Meminimalkan anoreksia, dan

mengurangi iritasi gaster.

Berguna dalam mendefinisikan derajat

masalah dan intervensi yang tepat

23

Page 24: 107496578 Makalah Gastritis

5

6

kemampuan menelan, adanya

bising usus, riwayat mual/muntah

atau diare

Kaji pola diet klien yang

disukai/tidak disukai.

Monitor intake dan output secara

periodik

Berguna dalam pengawasan keefektivan

obat, kemajuan penyembuhan.

Membantu intervensi kebutuhan yang

spesifik, meningkatkan intake diet klien.

DP 3 : Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

adanya mual, muntah.

Tujuan : Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan perilak yang perlu untuk

memperbaiki defisit cairan, dengan kriteria

mempertahankan/menunjukkan perubahan keseimbangan cairan,

dibuktikan stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.

No Intervensi Rasional1

2

3

Awasi tekanan darah dan nadi,

pengisian kapiler, status membran

mukosa, turgor kulit

Awasi jumlah dan tipe masukan

cairan, ukur haluaran urin dengan

akurat

Diskusikan strategi untuk

menghentikan muntah dan

penggunaan laksatif/diuretik

Indikator keadekuatan volume sirkulasi

perifer dan hidrasi seluler

Klien tidak mengkonsumsi cairan sama

sekali mengakibatkan dehidrasi atau

mengganti cairan untuk masukan kalori

yang berdampak pada keseimbangan

elektrolit

Membantu klien menerima perasaan

bahwa akibat muntah dan atau

penggunaan laksatif/diuretik mencegah

24

Page 25: 107496578 Makalah Gastritis

4

5

Identifikasi rencana untuk

meningkatkan/mempertahankan

keseimbangan cairan optimal,

misalnya : jadwal masukan

cairan.

Berikan/awasi hiperalimentasi IV

kehilangan cairan lanjut.

Melibatkan klien dalam rencana untuk

memperbaiki keseimbangan untuk

berhasil

Tindakan darurat untuk memperbaiki

ketidakseimbangan cairan elektrolit

DP 4 : Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya.

Tujuan : Mendemonstrasikan koping yang positif dan mengungkapkan penurunan

kecemasan, dengan kriteria menyatakan pemahaman tentang penyakitnya.

No Intervensi Rasional1

2

3

4

Kaji tingkat kecemasan

Berikan dorongan dan berikan

waktu untuk mengungkapkan

pikiran dan dengarkan semua

keluhannya

Jelaskan semua prosedur dan

pengobatan

Berikan dorongan spiritual

Mengetahui sejauh mana tingkat

kecemasan yang dirasakan oleh klien

sehingga memudahkan dalam tindakan

selanjutnya

Klien merasa ada yang memperhatikan

sehingga klien merasa aman dalam

segala hal tindakan yang diberikan

Klien memahami dan mengerti tentang

prosedur sehingga mau bekerja sama

dalam perawatannya

Bahwa segala tindakan yang diberikan

25

Page 26: 107496578 Makalah Gastritis

untuk proses penyembuhan penyakitnya,

masih ada yang berkuasa

menyembuhkannya yaitu Tuhan Yang

Maha Esa.

BAB III TINJAUAN KASUS

26

Page 27: 107496578 Makalah Gastritis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. ”A” DENGAN GANGGUAN DIGESTIF GASTRITIS DI RUANGAN UMUM PEREMPUAN

RSUD PALEMBANG BARI

3.1 Pengkajian

Tanggal MRS : 6 Maret 2012 Jam 11.55 WIB

Pengkajian dilakukan : Tanggal 7 Maret 2012 Jam 11.00 WIB

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. ”A”

Umur : 48 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status Pernikahan : Menikah

Alamat : Dusun 1 Desa tebedak 2 Payaraman, Ogan Ilir

Diagnosa Medis : Gastritis

No. RM : 32.46.37

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. “G”

Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Wirausaha

Alamat : Dusun 1 Desa Tebedak 2 Payaraman, Ogan Ilir

Hub dengan Pasien : Suami

3.1.2 Pengkajian Pada Klien

27

27

Page 28: 107496578 Makalah Gastritis

1. Alasan Utama Datang Ke Rumah Sakit :

Pada saat pengkajian tanggal 6 Maret 2012, klien datang dengan keluhan

nyeri pada perut.

2. Riwayat Penyakit saat ini

Os mengatakan nyeri pada ulu hati, dengan skala nyeri 8 (berat) dan

muntah, frekuensi nyeri hilang dan timbul sejak tanggal 06 Maret 2012

3. Keluhan Utama (saat pengkajian)

Pada saat pengkajian 7 Maret 2012 Klien mengeluh masih terasa nyeri di

Ulu hati, Rasa perih dan panas

4. Riwayat Kesehatan masa lalu

Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah di Rawat di Rumah Sakit

dengan penyakit yang sama (gastritis), Klien tidak mempunyai penyakit keturunan

(DM, Hipertensi), Maupun penyakit menular.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai

penyakit seperti yang diderita klien dan tidak ada yang mempunyai penyakit

menular atau keturunan (DM, Hipertensi).

6. Riwayat Pengobatan dan Alergi

Klien tidak ada alergi terhadap obat dan makanan

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

1. Keadaaan Umum

k.u : Lemah

Kesadaran : Compos Mentis

Sakit/Nyeri : Berat (8 – 10) Sedang (4 – 7) Ringan (0 – 3)

Status gizi : Normal (BB 60 kg) Gemuk (BB 10% ideal)

Kurus (42 Kg)

Sikap : Tenang Gelisah Menahan Nyeri

Personal Hygiene : - Mandi : 2x/hari

- Kuku : Hitam Bersih

- Rambut : Kotor Bersih

28

Page 29: 107496578 Makalah Gastritis

- Kulit : Kotor Bersih

Masalah Keperawatan : - Nyeri

- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Data Sistemik

a. Sistem Persepsi Sensori

Pendengaran : Normal Kerusakan Ka/ki Tuli Ka/ki

Alat Bantu dengar Tinitus

Penglihatan : Normal Kaca Mata Lensa Kontak

Pengecap dan Penghidu : Normal Gangguan Indra Pengecap

gangguan Indra Penghidup

Peraba : Normal Gangguan Indra peraba

Masalah Keperawatan : Tidak ada

b. Sistem Penglihatan :

Nyeri tekan : ada OD/OS Tidak OD/OS

Lapang Pandang : Normal Hemianopa Kuadrantanopa

Kesimetrisan Mata : Simetris tidak simetris eksoftalamus

Kelopak Mata : Normal Ptosisi Kemerahan

Lesi Krusta

Kelopak Mata : tidak ada

c. Sistem Pernapasan

Frekuensi : 20 x / menit

Batuk : tidak

Suara Nafas : Normal Ronchi basah/kering

Bunyi nafas : Vaskuler Onko – vaskuler Bronkeal

Sumbatan Jalan Nafas : Sputum lendir darah tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada

d. Sistem kardiovaskuler

29

Page 30: 107496578 Makalah Gastritis

Tekanan Darah : 180/80 mmHg

Denyut Nadi : 74x/menit Irama : teratur tidak teratur

Bunyi Jantung : Normal tambahan

Kekuatan : Kuat Lemah

Akral : Hangat Dingin

Edema : tidak ada ada di

Masalah Keperawatan : Tidak ada

e. Sistem Syaraf Pusat

Kesadaran : GCS : E M V

Bicara : berbicara spontan aphas lancar

tidak lancer

Masalah Keperawatan : tidak ada

f. Sistem Gastrointestinal

Nafsu Makan : normal meningkat menurun

Diet : Bubur Biasa

Porsi Makan : ½ piring sekali makan

Keluhan : mual muntah tidak ada

Bibir : normal kering pecah-pecah

Mulut dan tenggorokan : normal lesi hematemesis

Kemampuan mengunyal : normal kurang kesulitan

Kemampuan menelan : Normal nyeri telan

BAB : Normal Konstipasi diare

Masalah keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

g. Sistem Musculusekletal

Rentang Gerak : Penuh Terbatas

Keseimbangan dan cara jalan : tegap tidak tegap

Fraktur : tidak ada ada

Masalah Keperawatan :

30

Page 31: 107496578 Makalah Gastritis

h. Sistem Integumen

Warna Kulit : Normal pucat sianosis Ikterik

Tugor : Baik buruk

Luka : tidak ada ada, pada kaki kanan

Memar : tidak ada ada

Kemerahan : tidak ada ada, pada kaki kanan

Masalah Keperawatan : Defisit Volume Cairan

3.1.4 Data Penunjang

No TanggalJenis

PemeriksaanHasil Nilai Normal

1

2

06 Maret 2012

07 Maret 2012

Darah

Hematokrit

Trombosit

Hemoglobin

Leukosit

Hitung Jenis

Basofil

Eosofil

Batang

Segmen

Limfosit

Monosit

BSS

Glukosa

Sewaktu

SGOT

SGPT

45

111.000

11,8

8000

0

2

3

47

44

4

70

61

73

P = 37 – 43%

150.000 – 40.000/uL

P = 12 – 14 g/dL

5000 – 10.000/uL

0 – 1 %

1 – 3 %

2 – 6 %

50 – 70 %

20 – 40 %

2 – 8 %

< 180 mg/dt

< 31 u/I

< 31 u/I

31

Page 32: 107496578 Makalah Gastritis

3

09 Maret 2012

Ureum

Creati

Endoscopy

Esofagus :

Lumen

Mukosa

Erosi

Massa

Variese

Gaster :

Lumen

Mukosa

Erosi

Ulkus

Perdarahan

Massage

Duodenum :

Lumen

Mukosa

Massa

32

0,59

Normal

(-)

(-)

(-)

(-)

Normal

Tampak

Hiperemisis

Dikorfus

Antrum

(+)

Multiplediantrum

(+)

Heling Ulcer

(-)

(-)

Normal

Normal

(-)

20 – 40

0,6 – 1,1

Kesimpulan

Gastritis Cronik

Terapi yang diberikan :

32

Page 33: 107496578 Makalah Gastritis

a. IVFD RL, GTT xx/menit

b. Injeksi Ranitidine amp 2 x 1

c. Injeksi ondansentron amp 3 x 1

d. Neurodex tab 1 x 1

e. Infepsya syr 3 x 1 sdm

f. Lanzoprazole tab 1 x 1

g. Diet bubur biasa

3.1.5 Riwayat Psikososial dan Spiritual

1. Riwayat Psikologis

Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah Klien Merasa cemas

dengan penyakit yang dialami.

Cara mengatasi perasaan tersebut dengan memberikan pengetahuan tentang

penyakit yang dialami.

Rencana Klien setelah masalah terselesaikan

2. Riwayat Sosial

Hubungan klien dengan yang lain terjalin cukup baik.

3. Budaya

Budaya yang diikuti : Melayu

Aktifitasnya : Berdagang

4. Riwayat Spiritual

Klien seorang muslim, klien melakukan shalat 5 waktu, tetapi semenjak

klien dirawat di Rumah Sakit, Klien jarang melaksanakan sholat

MK : Ansietas

3.1.6 Prioritas Masalah

1. Rasa tidak nyaman (nyeri)

2. Defisit Volume cairan

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3.1.7 Diagnosa Keperawatan

33

Page 34: 107496578 Makalah Gastritis

1. Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

2. Defisit Volume cairan berhubungan dengan mual, muntah dan ansietas

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat

ANALISIS DATA

34

Page 35: 107496578 Makalah Gastritis

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

No Data Etiologi Masalah1 DS :

- Klien

mengatakan nyeri pada

ulu hati

- Klien

mengatakan nyeri saat

abdomennya ditekan

DO :

- Klien

tampak kesakitan

- Skala Nyeri

5 (sedang)

- Vital Sign

TD : 110/ 60 mmHg

N : 78 x/menit

T : 38,0 0C

RR : 22 x/menit

Erosi pada lambung

Peningkatan produksi

HCL Lambung

Peradangan dan

Helicobactery

Metaplasia dengan

desquamosa

Elastisitas lambung

turun

Kekakuan

Nyeri Epigastrium

Rasa Nyaman (nyeri)

2 DS :

Klien mengeluh mual dan

muntah + 2x/hari

DO :

Mukosa Bibir Klien

tampak kering

Stress

Perangsangan saraf

simpatis NV

MEningkatkan HCl

dalam lambung

Defisit volume cairan

berhubungan dengan

perdarahan, mual,

muntah dan anoreksia

35

Page 36: 107496578 Makalah Gastritis

menimbulkan rasa

mual, muntah dan

anoreksia

Sel epitel kelumer

mengurungi

produksinya

Vasodilatasi sel

mukosa gastier

Mual dan muntah

Defisit volume cairan 3 DS :

- Klien

mengatakan tidak nafsu

makan

- Klien

mengeluh mual dan

muntah + 2 kali

DO :

- Mukosa

bibir Klien tampak

kering

- Turgor

BB Sekarang : 42 kg

BB sebelum sakit : 48 kg

Klien tampak mual dan

muntah

Kondisi asam pada

lambung

Rangsangan di

medulla oblongata

Muntah

Intake tidak adekuat

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

36

Page 37: 107496578 Makalah Gastritis

37

Page 38: 107496578 Makalah Gastritis

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi 1 Rasa tidak nyaman (nyeri)

berhubungan dengan iritasi

pada mukosa lambung

DS :

- Klien

mengatakan nyeri pada ulu

hati

- Klien

mengatakan nyeri saat

abdomennya ditekan

DO :

- Setelah

dilakukan tindakan

keperawatan dalam

waktu 2 x 24 jam

nyeri dapat teratasi

atau hilang

- Setelah

dilakukan tindakan

keperawatan dalam

waktu 1 x 24 jam

skala nyeri berkurang

1. Mo

nitor skala nyeri,

intensitas

2. Obs

ervasi TTV

3. Beri

kan kompres hangat

1. Berguna dalam

pengawasan keefektifan obat dan

kemajuan penyembuhannya

2. Peningkatan TTV

mengidentifikasikan adanya

peningkatan nyeri

3. dengan memberikan

kompres hangat terjadi

vasodilatasi darah sebagai nyeri

dapat berkurang

38

Page 39: 107496578 Makalah Gastritis

- Klien tampak

kesakitan

- Skala nyeri 5

(sedang)

4. Beri

kan posisi nyaman

5. Anj

urkan klien untuk

menghindari makanan

yang dapat

meningkatkan kerja asam

lambung 2 Defisit volume cairan b.d mual,

muntah dan anoreksia

DS :

Klien mengeluh mual, muntah

+ 2x/hari

DO :

Mucosa bibir klien tampak

kering

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 2 x 24 jam

diharapkan klien dapat

menunjukkan kemajuan

dengan kriteria hasil :

- Klien

tidak mengalami

1. Awas

i Tanda Vital

2. Monit

1. Perubahan TD dan

nadi dapat digunakan perkiraan

kasar kehilangan darah. Ms ( TD

< 90 mmHg dan nadi > 110

diduga 25% penurunan volume

atau kurang lebih 1000 ml

2. memberikan pedoman

untuk penggantian cairan

39

Page 40: 107496578 Makalah Gastritis

mual, muntah dan

anoreksia

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 1 x 24

jam diharapkan klien

dapat menunjukkan

kemajuan dengan

kriteria hasil :

- Mukusa

Bibir tidak kering

or Intake Dan Ouput

3. Perta

hankan lirah baring

4. tinggi

kan kepala tempat tidur

selama pemberian

antasida

3. aktivitas/muntah

meningkatkan tekanan intra

abdominal dan dapat

mencetuskan perdarahan lanjut

4. mencegah reflek

gaster pada respirasi antasida

dimana dapat menyebabkan

komplikasi paru serius.

3 Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake

yang tidak adekuat

DS :

- Klien

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 2 x 24 jam

diharapkan klien dapat

menunjukkan kemajuan

dengan kriteria hasil :

- Klien

1. Monitor status nutrisi

2. Timbang BB klien

- Anjurkan

klien makan makanan

dalam keadaan hangat

1. Menunjukkan faktor

yang mempengaruhi kebutuhan

nutrisi

2. Membantu

menentukan keseimbangan cairan

yang tepat

40

Page 41: 107496578 Makalah Gastritis

mengatakan tidak nafsu

makan

- Klien

mengatakan mual dan

muntah

DO :

- Mukosa Bibir

Klien tampak kering

- Makan hanya ¼

porsi (tidak dihabiskan)

BB : 42 kg

tidak mengalami

mual, muntah dan

anoreksia

- klien

makan habis 1 porsi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 1 x 24

jam diharapkan klien

dapat menunjukkan

kemajuan dengan

kriteria hasil :

- Mukusa

Bibir tidak kering

- Hb

Normal

3. Berikan makanan

sedikit tapi sering

4. Monitor pola diet

klien

5. Monitor intake

dalam output secara

periodik

3. Meminimalkan

anoreksia, dan mengurangi iritasi

gaster

4. Berguna dalam

pengawasan keefektifan obat,

kemajuan penyembuhan

5. Membantu intervensi

kebutuhan yang spesifik,

meningkatkan intake diet klien.

41

Page 42: 107496578 Makalah Gastritis

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

Hari / tanggalNo

DpPukul Implementasi Evauasi tindakan Paraf

Selasa / 6 Maret

2012

1 16.00

16.00

Memonitor status nyeri

Mengobservasi TTV

Klien mengatakan nyeri sudah berkurang

Hasil TTV Klien :

TD : 120 / 90 mmHg

N : 72 x/menit

R : 18 x/menit

42

Page 43: 107496578 Makalah Gastritis

2

16.15

16.30

11.00

11.00

11.15

11.30

Memberikan posisi nyaman

Memberikan kompres hangat

Memonitor Intake dan Output

Memonitor status nutrisi

Mengobservasi BB klien

Menganjurkan makan sedikit

tapi sering

T : 370 C

Klien mengatakan posisinya yang sekarang lebih

nyaman

Klien mengatakan nyerinya berkurang

Klien mengatakan masih mual muntah

Klien mengatakan hanya dapat menghabiskan 4

sendok makan tiap kali makan

BB Klien : 42 Kg

Klien mengatakan apabila tidak mual dan nyeri

akan makan Rabu / 7 Maret

2012

1 15.00

15.00

Memonitor status nyeri

Mengobservasi TTV

Klien mengatakan nyeri abdomen sedikit

berkurang

Hasil TTV Klien :

43

Page 44: 107496578 Makalah Gastritis

15.15

15.30

Memberikan posisi yang

nyaman

Berkolaborasi dengan tenaga

medis dalam pemberian

analgetik

TD : 110 /70 mmHg

N : 76 x/menit

R : 22 x/menit

T : 36,80 C

Klien mengatakan posisinya yang sekarang lebih

nyaman

Klien mengatakan beberapa menit setelah

pemberian obat, nyeri abdomen berkurang

2 15.00 Memonitor status nutrisi

Mengobservasi BB Klien

Menganjurkan makan sedikit

tapi sering

Klien mengatakan sudah dapat menghabiskan 7

sendok makan tiap kali makan

BB Klien : 42 Kg

Klien Mengatakan tidak mual dan nyeri akan

makan

44

Page 45: 107496578 Makalah Gastritis

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

Hari / tanggal No DP Pukul Evaluasi/hasil ParafSelasa / 6 Maret 2012

1 17.00

S : Klien Mengatakan nyeri sudah berkurang pada abdomen

O : KU Sedang

Skala Nyeri 2 – 3 (sedang)

TD : 120 / 90 mmHg

N : 72 x/menit

T : 37,00C

RR : 18 x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi diteruskan (1, 2, 3, 4)

45

Page 46: 107496578 Makalah Gastritis

2

3

S : klien mengeluh Mual dan muntah + 2x/Hari

O : Mukosa bibir klien tampak sering

BB : 42 Kg

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)

S : klien mengatakan hanya dapat menghabiskan makan 4

sendok makan tiap kali makan

O : Mukosa bibir klien tampak sering, dan saat perkusi

dilakukan terdengar abdomen hipertimpani

BB : 62 Kg

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)Rabu / 7 Maret 2012 S : klien mengatakan nyeri pada abdomen sedikit berkurang

O : KU Sedang

Skala Nyeri 5 (sedang)

46

Page 47: 107496578 Makalah Gastritis

1

2

3

20.00

TD : 110/70 mmHg

N : 76 x/menit

T : 36,80 C

RR : 22 x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

S : klien mengatakan masih mual dan muntah + 2x/hari

O : Mukosa bibir klien tampak sering,

BB : 42 Kg

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)

S : Klien mengatakan sudah dapat menghabiskan 7 sendok

makan tiap kali makan

O : klien masih terlihat mual dan muntah

BB : 42 Kg

A : Masalah Teratasi

47

Page 48: 107496578 Makalah Gastritis

P : Intervensi dihentikan

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT perawa

t

Jam CP Shift Sore

Nama

dan TT

perawat

Jam CP Shift

Malam

Nama &

TT Perawat

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati O : Skala Nyeri 5, klien kelihatan kesakitan (nyeri) A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 120/90RR : 23N : 75T : 36,4

15.00 S : Klien mengatakan nyeri berkurang O : skala nyeri 4. TD : 100/70RR : 24N : 74 T : 36A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

21.00 S : klien mengatakan masih nyeri O : Skala Nyeri 3TD : 110/70RR : 24N : 80 T : 36,5A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang

10.00 S : klien mengatakan mual dan muntah + 2 kali

16.00 S : Klien mengatakan mual dan muntah sudah

22.00 S : Klien mengatakan masih

48

Page 49: 107496578 Makalah Gastritis

dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

O : Mukosa bibir klien tampak kering

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 120/90RR : 23N : 75T : 36,4

berkurang O : mukosa bibir klien masih tampak kering TD : 100/70RR : 24N : 74 T : 36A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

mual dan muntah O : mukosa bibir tampak kering TD : 110/70RR : 24N : 80 T : 36,5A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

49

Page 50: 107496578 Makalah Gastritis

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 08 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift Sore

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift

Malam

Nama & TT Peraw

at

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan masih nyeriO : Skala Nyeri 3, A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 120/90RR : 23N : 75T : 36,4

15.00 S : Klien mengatakan masih nyeri O : skala nyeri 3 TD : 120/80RR : 24N : 80T : 36A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

21.00 S : klien mengatakan masih nyeri O : Skala Nyeri 3TD : 100/70RR : 24N : 72 T : 36,4A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan masih mual dan muntahKlien mengatakan tidak nafsu makan O : - Mukosa bibir klien tampak kering - Makan hanya ¼ porsi (tidak

16.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntahO : mukosa bibir klien masih tampak kering Makan hanya ¾ porsi (tidak dihabiskan) TD : 120/80

22.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntah O : mukosa bibir tampak kering Makan hanya ¾ porsi (tidak

50

Page 51: 107496578 Makalah Gastritis

dihabiskan)TD : 110/60RR : 24N : 80T : 36,1A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

RR : 24N : 80 T : 36A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

dihabiskan) TD : 110/70RR : 24N : 72 T : 36,4A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

51

Page 52: 107496578 Makalah Gastritis

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 09 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift Sore

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift

Malam

Nama & TT Peraw

at

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan masih nyeriO : Skala Nyeri 3, A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 110/70RR : 24N : 68T : 36,5

15.00 S : Klien mengatakan masih nyeri O : skala nyeri 3 TD : 110/80RR : 24N : 80T : 37A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

21.00 S : klien mengatakan tidak nyeri lagi O : - TD : 110/70RR : 23N : 75 T : 36,3A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan masih mual dan muntahKlien mengatakan nafsu makan berkurang O : - Mukosa bibir klien tampak kering - Makan hanya ¾ porsi (tidak

16.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntahKlien mengatakan nafsu makan berkurangO : mukosa bibir klien masih tampak kering Makan hanya ¾ porsi

22.00 S : Klien mengatakan tidak merasa mual dan muntah lagiO : mukosa bibir tidak tampak kering lagi Makan menghabiskan 1 porsi

52

Page 53: 107496578 Makalah Gastritis

dihabiskan)TD : 110/70RR : 24N : 68T : 36,1A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

(tidak dihabiskan) TD : 110/80RR : 24N : 80 T : 37A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

TD : 100/70RR : 23N : 75 T : 36,3A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

53

Page 54: 107496578 Makalah Gastritis

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 10 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT

perawat

Siang

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan tidak nyeri lagi O : -A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan TD : 110/80RR : 24N : 82T : 36,2

PulangKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan tidak mual dan muntah lagiKlien mengatakan sudah ada nafsu makan O : - Mukosa bibir klien tidak tampak kering - Makan menghabiskan 1 porsiTD : 110/80RR : 24N : 82T : 36,3A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan

54

Page 55: 107496578 Makalah Gastritis

BAB IV PEMBAHASAN

Setelah Penulis Mempelajari Teori Tentang Asuhan Keperawatan pada

Pasien dengan Gangguan Sistem Digestif : Gastritis dan melakukan secara langsung

asuhan keperawatan pada pasien Ny. ”A” ternyata terdapat kcsenjangan antara teori

dengan penerapan yang dilaksanakan di lapangan praktik RSUD Palembang BARI

ini disebabkan karena tingkat kegawatan, persepsi individu, dan pemahaman

terhadap penyakit keadaaan yang dialami saat ini.

Adapun uraian mengenai kesenjangan yang penulis arnati dan dapatkan

mulai dan pengkajian, diagnosa keperawatan. perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi sebagai berikut :

Pengkajian

Pengkajian mcrupakan tahap awal dan proses keperawatan, oleh karena itu

pengkaji perlu melakukan secara teliti, cermat dan sistematis melalui wawancara.

observasi dan pemeriksaan fisik secara langsung, serta di dukung oleh sumber

-sumber seperti catatan medika dan hasil pemeriksaan penunjang. sehingga didapat

data yang benar—benar valid.

Pada tahap pengkajian ini tidak ditemukan hambatan yang berarti. Penulis

mampu bekerja sama dengan kepala ruangan. dokter, perawat jaga serta klien dan

keluarganya yang sangat terbuka dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan

yang diajukan oleh penulis, sehingga penulis tidak sulit mendapatkan data subjektif.

Setelah didapat pengkajian, penulis menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kenyataan pada praktik di lapangan. Dalam teori tanda dan gejala gastritis

adalah sebagai berikut : nyeri pada ulu hati, mual, muntah, anorexia, cepat kenyang,

hingga melena, perdarahan saluran cerna, hipotensi pucat, keringat dingin,

takikardia sampai gangguan kesadaran. Namun pada data yang didapat pada

Ny.”A” tidak terdapat adanya data melena, perdarahan saluran cerna, hipotensi dan

hipotermi.

Analisa Data

53

55

Page 56: 107496578 Makalah Gastritis

Setelah data pengkajian dikumpulkan, maka penulis menganalisa data yang

ada pada klien Ny.”A” dengan gangguan sistem digestif: gastritis dengan cara

mengelompokkan data-data yang ada sesuai dengan keperawatan yang muncul.

Masalah keperawatan pertama, yaitu Rasa nyaman : Nyeri Masalah

keperawatan ini ditunjang oleh data subjektif yaitu klien mengatakan nyeri pada ulu

hati dan nyeri pada sáat abdomen ditekan. Data objektif yaitu klien tampak meringis

kesakitan dengan skala nyeri 5 (sedang). Sedangkan kemungkinan penyebab dan

nyeri ini berhubungan dengan mual dan muntah.

Masalah keperawatan kedua, yaltu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh. Masalah keperawatan ini ditunjang oleh data subjektif yaitu klien

mengatakan tidak nafsu makan dan merasa mual. Data objektif yaitu mukosa bibir

tampak kering dan klien hanya menghabiskan ¼ porsi dari porsi yang diberikan.

Sedangkan kemungkinan penyebab dari ketidakseimbangan nutnisi kurang dari

kebutuhan tubuh ini berhubungan dengan mual, muntah dan anorexia.

Diagnosa Keperawatan

Setelah semua data dianalisa dan dikelompokkan masalah - masalah

keperawatan yang muncul, maka penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan

pada Ny ”A” dengan gangguan sistern digestif gastritis. Dalarn merumuskan

diagnosa keperawatan ini penulis berpedoman pada teori asuhan keperawatan oleh

Doengoes (2000). Namun penulis hanya menemukan dan mengangkat 2 diagnosa

aktual.

1. Diagnosa pertama : Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi

pada mukosa lambung. Diagnosa ini berdasarkan teori Doengoes (2000), karena

berdasarkan data yang didapatkan klien tampak meringis kesakitan dan skala

nyeri klien yaitu 5 (sedang).

2. Diagnosa kedua : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan anoreksia.

Diagnosa ini berdasarkan teori Doengoes (2000), karena berdasarkan data

mukosa bibir klien tampak kering.

56

Page 57: 107496578 Makalah Gastritis

Rencana Keperawatan

Perencanaan merupakan mata rantai antara penerapan kebutuhan pasien

dengan melaksanakan tindakan keperawatan. Perencanaan keperawatan disusun

berdasarkan teori yang disesuaikan dengan kondisi pasien saat dikaji. Dalam

membuat perencanaan, penulis membuat perioritas masalah sesuai dengan

kebutuhan Maslow yaitu mengutamakan kebutuhan dasar biologis kemudian

menyusul kebutuhan yang lain. Pada prinsipnya perencanaan ini disusun dalam

rangka mengurangi dan mengatasi serta mencegah masalah kesehatan yang

mungkin pada pasien. Dalam membuat perencanaan diperlukan kolaborasi dengan

tim kesehatan yang lain seperti petugas lab, radiologi, dokter dan petugas kesehalan

lainnya. Pada prinsipnya perencanaan disusun dalam rangka mengurangi dan

mengatasi masalah pasien sehingga tindakan yang dilakukan tidak menyimpang

dari hasil yang diharapkan.

Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan

Adapun diagnosa. tujuan, kriteria hasil, implementasi dan evaluasi dari

tindakan keperawatan yang dilakukan antara lain,

Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

Tujuan Jangka panjang yaitu rasa nyeri berkurang/hilang, intervensi yang

dibuat adalah kaji status nyeri, oberservasi TTV, berikan kompres hangat, berikan

posisi nyaman dan kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian obat analgetik.

Pada tahap implementasi yaitu mengkaji status nyeri, mengobservasi TTV,

memberikan kompres hangat, memberikan posisi nyaman dan berkolaborasi dengan

tenaga medis untuk memberikan obat analgetik

Pada tahap evaluasi tanggal 9 Maret 2012 pukul 20.00, klien mengatakan

nyeri pada abdomen berkurang. masalah nyeri akut belum teratasi dan intervensi

dilanjutkan.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan intake

yang tidak adekuat.

57

Page 58: 107496578 Makalah Gastritis

Tujuan jangka panjang yaitu intake nutrisi tercukupi, Intervensi yang

penulis buat adalah kaji status nutrisi, Timbang BB klien, berikan makanan sedikit

tapi sering, kaji pola diet klien yang disukai/tidak disukai dan monitor intake dan

output secara periodik.

Pada tahap implementasi yaitu mengkaji status nutrisi, menimbang BB

Klien, memberikan makanan sedikit tapi sering, mengkaji pola diet klien yang

disukai/tidak disukai dan memonitor intake dan output secara periodik.

Pada Tahap evaluasi tanggal 6 Maret 2012 Pukul 20.00 WIB, klien

mengatakan klien menghabiskan porsi makan yang telah diberikan. masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi dan

intervensi dilanjutkan.

BAB V PENUTUP

5.1 KesimpulanSetelah melakukan asuhan keperawatan pada gangguan sistem digestif :

gastritis khususnya pada pasien Ny. ”A” yang dirawat di ruang perawatan wanita

58

Page 59: 107496578 Makalah Gastritis

RSUD Palembang BARI, penulis melakukan pengkajian pada tanggal 6 Maret

2012, Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat pengkajian terjadi kerja sama antara pasien dengan penulis

sehingga mampu mengumpulkan data dan menemukan masalah

keperawatan juga data diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara langsung

kepada pasien, tetapi tidak semua masalah keperawatan yang ada dalam

teori ditemukan pada pasien dengan penyakit yang sama.

2. Dari hasil pengkajian akhirnya dapat dirumuskan diagnosa keperawatan.

Diagnosa Keperawatan yang diangkat oleh penulis untuk pasien dengan

Gangguan Sistem Digestif Gastritis antara lain

a) Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa

lambung.

b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

3. Perencanaan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah pasien berdasarkan

diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien, kemampuan

penulis dan fasilitas RSUD Palembang Bari, pelaksanaan tindakan dan

evaluasi dapat dilakukan karena adanya kerja sama antara pasien dengan

perawat, dokter dan keluarga.

4. Pelaksanaan keperawatan pada pasien dilakukan sesuai dengan keperawatan

yang timbul, tetapi tidak semua diagnosa keperawatan secara teoritis

dilakukan implementasi.

5. Evaluasi keperawatan dilakukan pada keesokan harinya setelah pengkajian

yaitu pada tanggal 8 Maret 2012. Bila masalah belum teratasi maka rencana

dilanjutkan kembali. Evaluasi masalah yang dilakukan pada pasien

Ny.”A”belum teratasi seperti masih mual, dan abdomen masih terasa sakit.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis yaitu

5. Bagi Pendidikan

57

59

Page 60: 107496578 Makalah Gastritis

Agar pendidikan dapat memberikan fasilitas demi kelancaran proses praktek

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan medikal bedah.

6. Bagi mahasiswa

Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dan

mengikuti proses pelaksanaan praktek lapangan biasa diikuti dengan baik, dengan

arahan atau bimbingan lapangan praktek dengan keperawatan medikal bedah.

7. Bagi RSUD Palembang BARI

Khususnya untuk ruang Perawatan Umum Perempuan agar selalu

mempertahankan kualitas dan mutu pelayanan serta sarana dan prasarana dalam

memberikan asuhan keperawatan.

PERALATAN

3. Standar Infus

4. Perangkat infus

5. cairan infus sesuai kebutuhan

Perkerjaan Laboratorium

60

Page 61: 107496578 Makalah Gastritis

6. jarum infus/abocath no. 20 G

7. Pengalas

8. Tourniquet

9. Kapas Alcohol 70%

10. Plester

11. Gunting

12. Nierbekken

13. Kasa Steril

14. Betadine

15. Sarung Tangan

16. Waskom Berisi larutan klorin 0,5%

BAHAN

Phantom Tangan

PERLENGKAPAN

1. Wastafel

2. Tempat Tidur

3. Alat Tulis

4. Jam Tangan

No Langkah Kerja 1 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Key Point

Susun Alat dan bahan secara ergonomi 2 Beritahun klien tindakan yang akan dilakukan

Key Point

61

Page 62: 107496578 Makalah Gastritis

Lakukan informasi consent 3 Cuci tangan dibawah air mengalir

Key Point

4. Pastikan semua perhiasan dilepas

5. lakukan dengan tujuh langkah

6. Gunakan sabun 4 Atur peralatan dan buka keamanan steril

Key Point

Gunakan teknik aseptik 5 Tusukkan infus set kedalam cairan infus

Key Point

Lepaskan penutup pelindung tanpa menyentuh lubangnya 6 Isi cairan kedalam tabung infus set

Key Point

7. Buka klem roll

8. Pastikan selang infus tidak ada gelembung udara 7 Gunakan sarung tangan

Key Point

Tidak harus dengan sarung tangan steril 8 Pasang Pengalas Dan Pilih Vena Yang Akan Ditusuk

Key Point

9. Minta Klien Untuk Mengepalkan Tangannya

10. Pilih vena yang besar dan jelas terlihat9 Pasang tourniquet 10 -12 cm diatas tempat yang akan ditusuk.

Key Point

Tourniquet harus menyumbat aliran vena bukan arteri

62

Page 63: 107496578 Makalah Gastritis

10 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk

Key point

11. Lakukan secara sirkuler

12. Gunakan kapas alcohol 70%

13. Biarkan mengering + 30 detik 11 Lakukan Penusukan pada vena

Key Point

Arah jarum abocath menghadap keatas 12 Periksa apakah jarum sudah benar masuk ke vena

Key Point

Lihat apakah ada darah keluar melalui abocath 13 Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus

Key Point

14. Lepaskan tourniquet dan genggaman tangan klien

15. buka klem roll dan perhatikan tetesan infus14 Lakukan desinfeksi dan tutup dengan kasa steril

Key Point

16. Desinfeksi dengan betadine, tutup dengan kasa steril

17. Fiksasi tempat pemasangan infuse dengan plester 15 Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester

Key Point

Atur jumla tetesa dalam satu menit sesuai dengan kebutuhan 16 Bereskan peralatan yang sudah digunakan

Key point

Pisahkan sampah kering dan basah 17 Lepaskan sarung tangan

63

Page 64: 107496578 Makalah Gastritis

Key Point

18. Lepaskan secara terbalik

19. Rendam sarung tangan dalam wadah larutan klorin 0,5%18 Cuci tangan di bawah air mengalir

Key Point

20. Lakukan dengan tujuh langkah

21. gunakan sabun19 Catat respon yang terjadi

Key Point

22. Catat Jenis cairan, waktu pemasangan dan jumlah

tetesan/menit

23. Bubuhi tanda tangan

1. Persiapan alat dilakukan dengan benar

2. Seluruh langkah kerja dilakukan dengan benar dan berurutan

3. Aturan keselamatan kerja diperhatikan saat melakukan

tindakan

4. Pemasangan infus dilakukan sesuai dengan standar

5. Mahasiswa melaksanakan setiap langkah tindakan dengan

benar

EVALUASI

64

Page 65: 107496578 Makalah Gastritis

DAFTAR TILIK

TEHNIK PEMASANGAN INFUS

TANGGAL PENILAIAN :

NAMA MAHASISWA :

NAMA DOSEN PENILAI :

PETUNJUK PENILAIAN :

Nilailah setiap langkah yang dimati menggunakan skala sebagai berikut :

1. Perlu Perbaikan : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)

2. Mampu : Langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal

3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya danwaktu kerja yang sangat efisien

65

Page 66: 107496578 Makalah Gastritis

Beri tanda (√ ) dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan tindakan

yang dilakukan oleh mahasiswa

NO KEGIATAN SKALA

1 2 31 Siapkan alan dan bahan yang akan digunakan

Susun alat dan bahan secara ergonomis 2 Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan

Lakukan informed Concent 3 Cuci Tangan Dibawah Air Mengalir

24. Pastikan Semua Perhiasan Dilepas 25. Lakukan dengan tujuh langkah 26. Gunakan sabun

4 Atur Peralatan dan buka kemasan steril

Gunakan teknik, aseptik5 Tusukkan infus set kedalam cairan infus

Lepaskan penutup pelindung tanpa menyentuh lubangnya

6 Isi cairan kedalam tabung infus set

27. Buka Klem Roll28. Pastikan selang infus tidak ada gelembung udara

7 Gunakan sarung tangan Tidak harus dengan sarung tangan steril

8 Pasang pengalas dan pilih vena yang akan ditusuk

29. Minta klien untuk mengepalkan tangannya

66

Page 67: 107496578 Makalah Gastritis

30. Pilih vena yang benar dan jelas terlihat 9 Pasang tourniquet 10 – 12 cm diatas tempat yang akan

ditusuk

Tourniquet harus menyumbat aliran vena bukan arteri 10 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk

31. Lakukan secara sirkuler 32. gunakan kapas alcohol 70%33. Biarkan mengering+ 30 detik

11 Lakukan penusukan pada vena

Arah Jarum abocath menghadap keatas 12 Periksa apakah jarum sudah benar masuk ke vena

Lihat apakah ada darah keluar melalui abocath13 Tarik Jarum infus dan hubungkan dengan selang infus

34. Lepaskan tourniquet dan genggaman tangan klien

35. buka klem roll dan perhatikan tetesan infus

14 Lakukan desinfeksi dan tutup dengan kasa steril

36. Desinfeksi dengan betadine, tutup dengan kasa steril 37. fiksasi tempat pemasangan infus dengan plester

15 Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester

Atur jumlah tetesan dalam satu menit sesuai dengan kebutuhan

16 Bereskan peralatan yang sudah digunakan

Pisahkan sampah kering dan basah 17 Lepaskan sarung tangan

67

Page 68: 107496578 Makalah Gastritis

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. 2006. Pengantar Dasar Manusia, Aplikasi, konsep dan proses keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

BARI, RSUD, 2002. Profil RSUD Palembang BARI, Palembang : RSUD Palembang BARI

Doengoes, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Soegeng Soegiyanto, 2007. Asuhan Keperawatan pada gastritis (http://infokesehatanplg.com/kasus-gastritis)

http://perawatanpsikiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-02.html, diakses pada tanggal 08 Maret 2012

http://nursingbegin.com/askep-gastritis/2011/09 diakses pada tanggal 08 Maret 2012

http://www.who.int/topics/gatritis/fever/en/2008/11 diakses pada tanggal 09 Maret 2012

68

Page 69: 107496578 Makalah Gastritis

KATA PENGANTAR

Puji dan syukut atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

karuniaNya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah di RSUD Palembang BARI

yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny. “A” Dengan Gangguan Digestif :

Gastritis di Ruangan Umum Perempuan RSUD Palembang BARI.

Dalam Penulisan Laporan ini Kami mendapatkan Bantuan dan Bimbingan

dari berbagai Pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan sebelumnya. kami selaku penulis laporan ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

dalam pembuatan laporan ini, Kepada yang terhormat :

1. dr. H. Makiani H. A, MARS Selaku Direktur

RSUD Palembang BARI

2. dr. H. Chairil Zaman, M.Sc, Selaku Ketua STIK

Bina Husada

3. dr. Hj. Nitra Dewi Selaku Wakil direktur

Pelayanan RSUD Palembang BARI

4. dr. Hadi Asyik, Sp.A Selaku Ketua Komite Medik

RSUD Palembang BARI

5. dr. Masriani Selaku Kepala Bidang Kepegawaian

RSUD Palembang BARI

6. Erni Endriani, S.Kp, MM, Sebagai Ketua Komite

Keperawatan RSUD Palembang BARI

7. dr. Kristinawati Selaku kepala Instalasi Rawat Inap

RSUD Palembang BARI

8. Hj. Yulia Surie, S.Pd, M.Kes Selaku Kabid

Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD Palembang BARI

9. Hj. Lilis Suryani, S.Pd, M.Kes Selaku Seksi Diklat

dan Litbang RSUD Palembang BARI

69

Page 70: 107496578 Makalah Gastritis

10. Fadlun, SST selaku Koordinator Pembimbing

Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI

11. Abu Bakar Sidik, S.Kp, M.Kes Selaku Ketua

Program Studi Ilmu Keperawatan dari Pembimbing KMB STIK Bina

Husada Palembang

12. Titin Mulyana, AM.Kp sebagai Kepala Ruangan di

Perawatan Umum Perempuan RSUD Palembang BARI

13. Kurnia Sari, S.Kep, Selaku Pembimbing Lapangan

di Ruang Perawatan Perempuan RSUD Palembang BARI

14. Ns. Asnilawati, S.Kep Selaku Pembimbing

Akademi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat sehingga

dapat menyelesaikan laporan ini

15. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf STIK Bina

Husada Palembang

16. Semua Pihak Yang telah membantu dan

memberikan dukungan kepada kami.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari

kesempurnaan. oleh karen itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun kepada pembaca, Agar laporan ini dapt lebih baik kedepannya.

Akhir kata kami selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh

pembaca, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, amiin.

Palembang, Maret 2012

Penulis

iii

70

Page 71: 107496578 Makalah Gastritis

iv

71

Page 72: 107496578 Makalah Gastritis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................ii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................................La

tar Belakang..................................................................................................1

1.2..................................................................................................................Tu

juan ...............................................................................................................3

1.3..................................................................................................................W

aktu ...............................................................................................................3

1.4..................................................................................................................Te

mpat ..............................................................................................................3

BAB II TINJAUAN KASUS

2.1 Profil RSUD Palembang BARI....................................................................4

2.1.1 Selayang Pandang ............................................................................4

2.1.2 Visi, Misi dan Motto ........................................................................4

2.1.3 Sejarah .............................................................................................4

2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan.....................................................................5

2.2 Tinjauan Teori ..............................................................................................7

2.2.1 Definisi .............................................................................................7

2.2.2 Anatomi dan Fisiologi .....................................................................7

2.2.3 Etiologi .............................................................................................10

2.2.4 Klasifikasi.........................................................................................12

2.2.5 Patofisiologi .....................................................................................12

Patoflow............................................................................................15

2.2.6 Manifestasi Klinis ............................................................................17

2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik ..................................................................17

2.2.8 Penatalaksanaan................................................................................18

72

Page 73: 107496578 Makalah Gastritis

2.3 Asuhan Keperawatan pada klien dengan Gastritis.......................................19

2.3.1 Pengkajian.........................................................................................19

2.3.2 Diagnosa Keperawatan ....................................................................21

2.3.3 Intervensi..........................................................................................22

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian ....................................................................................................27

3.2 Analisa Data .................................................................................................36

3.3 Rencana Keperawatan ..................................................................................38

3.4 Tindakan Keperawatan ................................................................................39

3.5 Implementasi Keperawatan...........................................................................41

3.6 Evaluasi Keperawatan ..................................................................................44

3.7 Catatan Perkembangan .................................................................................47

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................58

B. Saran .............................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LEMBAR KONSULTASI

v

vi vi

73

Page 74: 107496578 Makalah Gastritis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. ”A” DENGAN GANGGUAN DIGESTIF GASTRITIS DI RUANGAN UMUM PEREMPUAN

RSUD PALEMBANG BARITAHUN 2012

Oleh

KELOMPOK IV

1. PURWANTO (09.14201.31.32)

2. MUTIA RAMADHANI (09.14201.32.32)

3. RACHMIATY MEIDIANA (09.14201.30.34)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2012

74