118
PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENIGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DANI B Penelitian pada mahasiswa pengendara sepeda motor Fakuftas Psikofogi UIN Syarif Hidayatuflah Jakarta Skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh Bella Dilla 103070029036 FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SY ARIF HIDAY ATULLAll-f JAKARTA 2008

103070029036repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24442/1/BELLA DILLA-PSI.pdf · lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif. Penelitian ini

Embed Size (px)

Citation preview

PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENIGEMUDI PADA

PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN

KEPRIBADIAN TIPE A DANI B

Penelitian pada mahasiswa pengendara sepeda motor

Fakuftas Psikofogi UIN Syarif Hidayatuflah Jakarta

Skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

gelar Sarjana Psikologi

Oleh

Bella Dilla

103070029036

FAKULTAS PSIKOLOGI

UIN SY ARIF HIDAY ATULLAll-f

JAKARTA

2008

II

PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA

PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN

KEPRIBADIAN TIPE A DAN B

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat

meraih gelar Sarjana Psikologi

Oleh

Bella Dilla

103070029036

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I,

Dr. A ul Mujib, M. Ag NIP. 150 283 344

Pembimbing 11,

----~ ~-___-?" ~khwan Lutfi, M. Si

NIP. 150 368 809

FAKUL TAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Ill

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 06 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 06 Februari 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Meran Sekretaris Mer kap Anggota

Dra. H'. Nett NIP. 150 215

Anggota:

Pe,11

Prof. Ha n Yasun M. Si Dr--. A-z::. Ag

NIP. 13 351 146

Pembimbing I

-~~-Dr. b~~:jib, M. Ag NIP. 150 283 344

NIP. 150 283 344

Pembimbing II

lkhwan Lutfi, M.Si NIP. 150 368 809

" 1.(flsefamatanmu adafan dari 1.(flsa6aranmu "

"'Engk,au titfak,al?g,n menjadi orang yang u 1ajar dengan

6im6ingan nawa nafsumu, /igcuau jik,a engA(9,u menjacfi

orang-orang yang wajar dengan 6im6ingan nitfupmu "

(C])~Jlitfn af-Qarni)

IV

rt"akjnfan dafam k,eyakjnanmu, dan raguk,an /igraguanmu.

(CJ«J6ert J£. Scnu{{er)

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Februari 2008 (C) Bella Dilla (103070029036)

v

(D)PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B

(E) Halaman : 76 halaman (F) Pada saat rasio jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan semakin meningkat, perilaku para pengguna jalan raya belum juga menunjukkan budaya keselamatan jalan yang baik. Bila ditilik lebih teliti, kendaraan jenis sepeda motor merupakan salah satu "diktator" di jalan raya. Hampir tidak ada ruas jalan yang lepas dari kekuasaannya. Pemandangan pengendara sepeda motor yang suka menyerobot jalur secara tiba-tiba, atau sering kebut-kebutan merupakan hal yang biasa terlihat di jalan raya. Jalan raya seakan-akan menjadi lautan pengendara agresif.

Perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.

Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A dan tipe B. Kepribadian tipe A yang ditandai dengan adanya ketidaksabaran dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah marah, serta agresif dianggap memiliki kesamaan dengan ciri para pengguna jalan yang agresif dalam mengemudikan kendaraannya dibandingkan dengan kepribadian tipe B yang menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode komparatif. Data penelitian ini menggunakan Skala Tipe Kepribadian dan Skala Perilaku Agresif Mengemudi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Penelitian ini dianalisis dengan menggunal<an teknik uji-t clengan bantuan program SPSS versi 11.5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata­rata skor perilaku agresif mengemudi pengendara sepeda motor dengan kA-nrih:::irH:::in tinA- A ~Aht:::u::.::tr Q() 7RQ? r~n == 1? ?1'.;C.::.".{n\ rl.~n r-:it-:i_r~+-:i ~vr-.r

perilaku agresif mengemudi pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe B sebesar 84.1852 (SD= 8.73119), dengan nilai t hitung = 1,954, dan

VJ

t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 = 2,042. Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t label (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan (Ha) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B.

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama disarankan untuk menambahkan dimensi lain untuk mengantisipasi adanya aspek lain yang turut berpengaruh dan tidak terukur di dalam penelitian ini, yaitu mengenai pemahaman individu tentang peraturan atau hukum berlalu lintas. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pembu21tan alat ukur yang lebih baik dan terencana.

(G) Bahan bacaan : 27 Buku, 2 Jurnal, 7 Internet, 1 Disertasi

vii

KAT A PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya dipersembahkan kehadirat Allah swt, yang

tidak pernah berhenti melimpahkan nikmat, taufik, dan hidayah kepada

hambacNya. Segala shalawat, salam, dan berkah semoga senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan umat nabi besar Rasulullah Muhammad saw

beserta keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang selalu berusaha

melaksanakan sunnahnya.

Akhirnya berakhir juga langkah awal dari sebuah perjuangan panjang yang

penuh kerja keras dan doa. Meskipun penulis menemui banyak hambatan

dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi yang ditujukan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis bersyukur karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul "Perbedaan Perilaku Agresif Mengemudi pada Pengendara

Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B".

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya dukungan dan

bantuan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk

itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar­

besarnya kepada yang terhormat Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ora. Hj. Zahrotun Nihayah

M.Si sebagai Pembantu Dekan bidang akademik Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, serta kepada Bapak Dr. Abdul Mujib M. Ag dan

Bapak lkhwan Lutfi M, Si sebagai pembimbing yang telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini, dan alas kesediaannya mencurahkan

perhatian, ilmu dan waktu disela-sela kesibukan beliau kepada penulis.

Kepada kedua orang tua, penulis mohon maaf sebesar-besarnya karena

penyelesaian skripsi tertunda dari rencana yang telah penulis janjikan

Vlll

sebelumnya. Penulis berterima kasih karena lbu dan Bapak telah begitu

sabar dan pen uh pengertian dalam memberikan dukungan dan penantian

penyelesaian skripsi penulis. Dukungan dan doa dari kalian berdualah yang

menjadi pembimbing dalam setiap langkah kehidupan yang penulis jalani.

Terima kasih penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat seperjuangan di

kampus Psikologi UIN terutama untuk Farah, Fithkam, Lisa, Novi, Roro, Rini,

Unik, Syaly alas dukungan moril yang diberikan kepada penulis saat penulis

merasa begitu lelah. Sahabat-sahabat SMA penulis, Selly, Fera, Angga yang

juga berkuliah di UIN, terima kasih alas bantuannya menemani penulis

menyebarkan angket selama beberapa hari. Special Thanks buat Ramdan

alas kesediaan meluangkan waktunya untuk memberikan komentar,

pendapat, kritikan, serta saran bagi penyelesaian skripsi penulis. Kepada

para responden yang bersedia meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi

angket disela kesibukannya masing-masing, terima kasih banyak, tanpa kerja

sama dari kalian skripsi ini tidak akan mungkin berjalan dengan baik. Mohan

maaf kepada semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun guna penyempurnaan dan perbaikan dari segala

kekurangan dan kekhilafan penulis sebagai hamba Allah yang lemah dan

tiada berdaya tanpa bimbingan-Nya akan sangat bermanfaat bagi penulis.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Amin.

Jakarta, Februari 2008

Penulis

ix

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL ...................................................................... .

HALAMAN PERSETUJUAN .. . . .. .. . .. . . .. . . . ... .. . . .. . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . .. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

MOTTO ... ... ..............•.............................. ......... ...... ................... iii

ABSTRAK ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................... vii

DAFT AR ISi . .. .... . . . . . . .. .. . . ... .. . . .. .. .... . . . . . . ..... .. . . .. . .. .. . . . . . .. .. .. .. . .. .. ..... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................... xii

DAFT AR GAMBAR ... .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . ... . . .. . •. . . . . . . . . .. ... .. . . . . . . .. . . . . . . . . .. . xiv

DAFT AR LAMPI RAN . . ..... ... .. ....... ... . . .. .. .. ... . . . .. .. . . . . . . . . .. . . . . . . .. .. . .. . ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1-10

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

1.2 ldentifikasi Masalah .. . .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. ... 8

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 8

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9

1.5 Sistematika Penulisan .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. . .. ... 10

BAB 2 KAJIAN TEORI 11-37

2.1 Perilaku Agresif....... ... .. ..... ... .. .. .. . .. .... . .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . 11

2.1.1 Definisi Perilaku Agresif ........................................... 11

2.1.2 Teori-Teori Perilaku Agresif ...................................... 13

2.1.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif ................................. 14

2.1.4 F aktor-F aktor Pengarah dan Pencetus Perilaku Ag res if . . . 18

2.1.5 Perilaku Agresif Mengemudi ....................................... 18

2. 1.6 Bentuk-Bentuk Perilaku Pengemudi yang Ag res if .. .. .. .... 21

2.2 Kepribadian .................................................................. 23

2.2. 1 Definisi Keoribadi;:m

x

2.2.2 Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Tipe' B . . . . . . . . . . . . . . . 25

2.3 Pandangan Islam . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

2.4 Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

2.5 Hipotesis Penelitian .. . . .. . .. ... ... ... . .. .. . . .. .. . . .. . .. . .. ... . . . .. . . .. .. . . 37

BAB 3 METODE PENELITIAN 38-49

3.1 Jen is Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . ... 38

3.1.1 Pendekatan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. 38

3.1.2 Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. 38

3.2 Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. 38

3.2.1 ldentifikasi Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 41

3.3.1 Populasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

3.3.2 Sampel ............................................. ................... 41

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel .. . ... .. . ... . . . .. . . .. .. . . . . ... .. . ... 42

3.4 Metode dan lnstrumen Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42

3.4.1 Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 42

3.4.2 lnstrumen Penelitian .. . . . . . .. ... . . . . .. . .. .. . . .. .. . . . . . .. . . . . .. . .. .. 43

3.5 Prosedur Penelitian .. . .. . . .. . .. ... .. . .. . ... ... . .. .. . .. . . .. .. . . . . . .. . .. . . . . 46

3.6 Uji lnstrumen ... ... ... ... ... ... ......... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... .... 47

3.6.1 Uji Validitas ........................... ...... .......................... 47

3.6.2 Uji Reliabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 48

3.7 Teknik Analisis Data ...................................................... 49

BAB 4 PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A 50-70

4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian

4.1.1 Gambaran Um um Responden Berdasarkan Usia ............ 50

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin .................................................................. 51

xi

4.1.3 Gambaran Um um Responden Berdasarkan Semester ..... 51

4.1.4 Gamba ran Um um Responden Berdasarkan Suku ........... 52

4.1.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama

Mengemudi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53

4.1.6 Gamba ran Um um Berdasarkan Tipe Kepribadian . . . . . . .. 53

4.2 Presentasi Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 54

4.2.1 Perilaku Agresif Mengemudi .. . . .. . . . .. . . .. .. . .. . .. . ................ 54

4.2.2 Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi...... ..... .. .... ... .. .. .. . 57

4.2 Uji Persyaratan... .. . . .. .. .... .. . ... .. ... ... . ... .. . .. . .. .... ..... .... ...... .. 63

4.2.1 Uji Normalitas... .. .. .. ...... . .. ... .. .. . . . .. .. .. .. .. . ... . .. .. .. .. . .. ... 63

4.2.2 Uji Homogenitas...................................................... 66

4.3 Uji Hipotesis.................................................................. 66

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 71-75

5.1 Kesimpulan ................................................................... 70

5.2 Diskusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70

5.3 Saran ........................................................................... 74

DAFT AR PUST AKA ..................................................................... xvi

LAMPI RAN

xii

DAFT AR T ABEL

Tabel 3.1. Blue Print Skala Tipe Kepribadian

Tabel 3.2. Blue Print Skala Perilaku Agresif Mengemudi

Tabel 3.3. Norma Reliabilitas Guilford & Fruchter

Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan .Jenis Kelamin

Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester

Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa

Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Mengemudi

Tabel 4.6. Gambaran Umum Respanden Berdasarkan Tipe Kepribadian

Tabel 4.7. Kategarisasi Skar Skala Perilaku Agresif Mengemudi

Tabel 4.8. Hasil lnterpretasi Skar Perilaku Agresif Mengemudi

Tabel 4.9. Gambaran Deskripsi Nilai Respanden Penelitian

Tabel 4.10. Kategarisasi Skar Dimensi Verbal Road Rage

Tabel 4.11. Hasil lnterpretasi Skar Dimensi Verbal Road Rage

Tabel 4.12. Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Verbal Road Rage

Tabel 4.13. Kategarisasi Skar pada Dimensi Rushing Maniac & Aggressive

Competitor

Tabel 4.14. Hasil lnterpretasi Skar Dimensi Rushing Maniac & Aggressive

Competitor

Tabel 4.15. Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Rushing Maniac &

Aggressive Competitor

Tabel 4.16. Kategorisasi Skor pada Dimensi Scofflaw

Tabel 4.17. Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Scofflaw

Tabel 4.18. Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Scofflaw

Tabel 4.19. Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.20. Hasil Uji Homogenitas

xiii

Tabel 4.21. Perbedaan Skor Perilaku Agresif Mengemucli Antara Rata-Rata

Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B

Tabel 4.22. Perbedaan Skor Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Antara

Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe

A clan B

xiii

DAFT AR GAMBAR

Gambar 4.1. QQ Plot Skala Perilaku Agresif Mengemudi

DAFT AR LAMPI RAN

Lampiran 1 Kuesioner Tipe Kepribadian dan Perilaku Agresif Mengemudi

(Try Out)

Lampiran 2 Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out)

Lampiran 3 Validitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out)

Lampiran 4 Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Try Out)

Lampiran 5 Reliabilitas Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)

Lampiran 6 Validitas Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)

Lampiran 7 Data Mentah Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)

Lampiran 8 Kuesioner Tipe Kepribadian dan Perilaku Agresif Mengemudi

(Penelitian)

Lampiran 9 Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)

Lampiran 1 O Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)

Lampiran 11 Reliabilitas Skala Perilaku Agresif Mengemucli (Penelitian)

Lampiran 12 Data Mentah Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Penelitian)

Lampiran 13 Uji Normalitas

Lampiran 14 Uji Homogenitas

Lampiran 15 Uji-t Perilaku Agresif Mengemudi

Lampiran 16 Uji-t per Dimensi

xiv

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saal ini masalah lalu lintas menarik perhatian dan kepedulian dari berbagai

pihak dan kelompok. Hal ini dapat dipahami, karena masalah lalu lintas juga

terkait dengan berbagai masalah yang tercakup dalam aspek kehidupan

lainnya. Permasalahan lalu lintas sendiri dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa kelompok permasalahan, seperti masalah kecelakaan dan

pelanggaran lalu lintas (keselamatan jalan), kepadatan dan kemacetan

(ketertiban jalan), serta kelancaran dalam berlalu lintas (Maskat, 1995).

Salah satu permasalahan lalu lintas yang menjadi perhatian seiring dengan

kemajuan pembangunan dan bertambahnya penggunaan kendaraan

bermotor adalah meningkatnya kecelakaan jalan. Data statistik pada tahun

2005 menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan jalan yang terjadi di Indonesia

mencapai 33.827 orang dimana 36% diantaranya meninmial dunia (Sutawi,

2005). Sedangkan apabila ditinjau dari aspek pengguna jalan, pengguna

sepeda motor menempati urutan tertinggi dalam kaitan dengan kecelakaan

jalan. Berdasarkan data Jasa Rahardja (2005) dari 30 ribu total kematian

akibat kecelakaan lalu lintas, 19 ribu diantaranya adalah pengguna sepeda

motor (Media Indonesia, 2007).

2

Korbannya sendiri mayoritas ditemukan pada mereka yang berusia dibawah

usia dua puluh tahun dan awal usia dua puluh tahunan, sedangkan pada

mereka yang berusia pertengahan dua puluh tahunan dan pertengahan dua

puluh lima tahunan, angka kecelakaan cukup stabil. Dalam kenyataan di

lapangan, angka kecelakaan tersebut dimungkinkan lebih besar lagi karena

biasanya hanya kecelakaan besar yang dilaporkan, sedangkan kecelakaan

yang ringan tidak dilaporkan (Sutawi, 2005). Selain menirnbulkan korban jiwa,

kecelakaan juga menimbulkan kerugian materi dan non materi yang tidak

sedikit jumlahnya. Misalnya, kehilangan produktivitas, wal~tu, biaya

perawatan, pengobatan, dan biaya sosial lainnya.

Menurut Wirawan (1996) dalam studinya mengenai kepribadian dan

kecelakaan lalu lintas, faktor-faktor yang terlibat terhadap terjadinya

kecelakaan di jalan adalah faktor lingkungan dan faktor manusia. Jalan yang

licin, rusak, tikungan yang amat tajam dan sebagainya merupakan faktor

lingkungan. Sedangkan kecerobohan, kelalaian, agresi dan sebagainya

merupakan faktor manusia. Termasuk dalam kategori fakl:or manusia salah

satunya adalah kepribadian (yang sifatnya permanen dan tidak mudah

berubah dalam waktu yang relatif singkat) dan keadaan temporer (keadaan

sementara yang sedang dialami seseorang), termasuk di dalamnya keadaan

faali, seperti: lelah, lapar, mengantuk dan keadaan psikologis, seperti: sires,

cemas, dan bosan (Wirawan, 1996).

3

Berbagai upaya untuk menurunkan angka kecelakaan khususnya untuk

mengantisipasi faktor lingkungan telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti

menetapkan berbagai peraturan lalu lintas, mengadakan berbagai sarana

yang menolong seperti lampu-lampu di persimpangan jalan, rambu-rambu

lalu lintas (misalnya, batas kecepatan maksimal), marka-rnarka jalan, dan

bahkan yang terakhir memberlakukan jalur terpisah untuk pengendara

sepeda motor serta menghimbau para pengendara sepecla motor untuk

menyalakan lampu kendaraannya di siang hari. Namun, rneskipun keadaan

jalan telah dibuat lebih aman, tanda-tanda bahaya telah banyak dipasang,

kecelakaan jalan masih juga tetap tinggi

(http://www.balipost.co. id/balipostcetak/2007 /11/26/b13.htm ).

Hal ini memperkuat dugaan bahwa faktor penyebab utama terjadinya

kecelakaan adalah faktor manusia. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian

mengenai kecelakaan lalu lintas yang menunjukkan bahwa faktor pengemudi

atau faktor manusia merupakan faktor penyebab utama terjadinya

kecelakaan dibandingkan faktor sarana jalan, kendaraan, cuaca, dan lainnya

(Sutawi, 2006). Hal ini disebabkan karena masih banyaknya orang yang

memiliki perilaku berbahaya yang dapat meningkatkan kemungkinan

terjadinya kecelakaan, salah satunya adalah perilaku yan!J agresif dalam

mengemudi yang dilakukan oleh para pengemudi pengguna jalan.

4

Perilaku agresif mengemudi menurut James & Nahl (2000) adalah perilaku

mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak stabil, sehingga

menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai

emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir pen~1emudi dan lebih

menunjukkan emosi daripada kontrol diri yang adekuat. Emosi ini yang

kemudian dipakai untuk menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko

atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain.

Pengertian perilaku agresif mengemudi dari James & Nahl tersebut sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Muniarti (1996) mengenai perilaku

agresif pada supir metromini yang mengkategorikan perilaku agresif

mengemudi pada supir metromini ke dalam kelompok agresi instrumental.

Tindakan berbahaya seperti mengemudi dengan ugal-ugalan merupakan

tindakan mengemudi yang dilakukan dengan tidak mempedulikan nasib para

penumpang. Tindakan tersebut sengaja dilakukan untuk rnendapatkan

sesuatu yang bernilai bagi sopir rnetromini yaitu terpenuhinya setoran.

Berbagai fenornena yang rnenunjukkan perilaku agresif mengemudi pada

pengendara sepeda motor, dapat terlihat dalam kondisi yang padat dan

sesak seperti yang terjadi pada jam-jam sibuk yaitu pagi clan sore hari

dimana terjadi peningkatan volume kendaraan pacla ruas-ruas jalan yang

ada. Kondisi yang padat tersebut menyebabkan para pengendara sepeda

motor ingin keluar terlebih dahulu dari situasi tersebut. Biasanya sikap agresif

5

yang ditunjukkan disaat kondisi padat dan sesak tersebut adalah mengemudi

dengan jarak yang terlalu dekat dengan kendaraan lain atau menyalip dan

menyerobot kendaraan lain yang ada di depannya. Terkadang perilaku

mengemudi seperti ini dapat menimbulkan kecelakaan kecil seperti

menyerempet kendaraan lain. Apabila hal ini terjadi, biasanya sikap agresif

yang muncul adalah mengumpat, mengklakson, berteriak dan bahkan

terkadang sampai menimbulkan perselisihan diantara para pengemudi

pengguna jalan.

Fenomena lain yang juga menunjukkan perilaku agresif mengemudi pada

pengendara sepeda motor adalah mengemudikan kendaraan dengan laju

kecepatan yang sangat tinggi atau mengebut (James & Nahl, 2000). Perilaku

lain yang juga termasuk dalam kategori perilaku agresif dalam mengemudi

adalah perilaku pengendara yang tidak taat pada peraturan berlalu lintas

(Wirawan, 1996). Misalnya, tidak sedikit pengemudi yang sering memutar

arah ditempat yang terdapat rambu dilarang untuk memutar arah,

menghentikan atau memarkirkan kendaraan di tempat yang terdapat rambu

dilarang untuk berhenti, dan menerobos lampu merah (James & Nahl, 2000).

Perilaku tersebut dikatakan agresif karena hasil dari perilakunya dianggap

beresiko atau membahayakan.

Menurut Wirawan (1996), para pengguna jalan yang agresif dalam

mengemudi kurang memiliki kesabaran terhadap orang lain, gampang

6

menyalahkan orang lain, mudah tersinggung, dan mudah marah. Senada

dengan pendapat Wirawan, James & Nahl (2000) mengatakan bahwa para

pengemudi yang agresif dalam mengemudi dipenuhi den!~an motif untuk

bersaing dengan pengendara lainnya saat berada di jalan. Keseharian yang

dipenuhi dengan tekanan waktu dalam aktivitas dan jadwal yang padat,

membuat para pengemudi menjadi terburu-buru dalam mengemudi sehingga

seringkali mengabaikan peraturan yang acla di jalan.

Faktor manusia yang dianggap turut berperan dalam perilaku agresif

mengemudi seseorang adalah faktor kepribaclian (yang sifatnya permanen

dan tidak mudah berubah dalam waktu yang relatif singkat). Hal ini cliperkuat

oleh pendapat Wirawan (1996) yang mengatakan bahwa inclividu yang

hampir tidak pernah mengalamai kecelakaan lalu lintas yang berarti ternyata

telah terbina dalam kondisi sikap dan pola kepribadian yang mengarah pada

perilaku yang aman. Bahwa terdapat ciri kepribadian tertentu yang dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Kepribadian yang dimaksucl dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A

dan tipe B. Bahwa kepribadian tipe A yang aktivitas kesehariannya ditandai

dengan adanya ketidaksabaran dan perasaan terburu-bu1cu dalam

mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas, nafsu

bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau marah, dan agresif

dianggap memiliki kesamaan dengan ciri para pengemudi yang agresif dalam

7

rnengernudi dibandingkan dengan kepribadian tipe B yang rnenunjukkan

rnanifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, arnbisinya

rendah, rnenahan diri, dan pasif. Hal ini rnernperkuat dugaan bahwa terdapat

perbedaan dalarn kaitannya dengan perilaku agresif rnengernudi pada

individu dengan kepribadian tipe A dan tipe B.

Hal ini sesuai dengan penelitian Zyansky (1978) yang rnengatakan bahwa

individu dengan kepribadian tipe A telah rnenunjukkan an~1ka yang berarti

untuk kernatian dalarn kaitannya dengan kecelakaan dan f(ekerasan di jalan

dibandingkan individu dengan tipe B. Menurut Suinn (197i'), faktor

penyebabnya adalah karena para pengernudi yang rnerniliki kepribadian tipe

A lebih peka terhadap tingkat stres yang tinggi di jalan dan lebih rnudah

rnengungkapkan ernosi secara negatif terhadap stres yanr1 ia rasakan

dibandingkan dengan pengernudi yang rnerniliki kepribadian tipe B

(http://www.geocities.com/irnc24837209/tabp.htrnl).

Hal ini didukung oleh pendapat Goldenson (1970) dalarn VVirawan (1996),

yang rnengatakan bahwa para pengguna jalan yang lebih peka terhadap

tingkat stress di jalan cenderung rnenjadi pecah perhatiannya, kurang

waspada, dan kurang dapat rnenggunakan pengetahuan dlan

keterarnpilannya. Akibatnya rnereka tidak rnarnpu rnenghadapi berbagai

keadaan darurat yang terus rnenerus terjadi pada waktu mereka

rnengendarai kendaraannya. Sebaliknya, para pengguna jalan yang rendah

tingkat kepekaannya terhadap stres di jalan mengindikasikan adanya

kedewasaan pribadi, yang terlihat dengan adanya kemampuan untuk

meredam reaksi-reaksi emosional yang kuat (Wirawan, 1996). Hal ini

menjelaskan bahwa faktor kepribadian yang sifatnya pem1anen, turut

mempengaruhi keadaan temporer seseorang dalam hal ini adalah keadaan

psikologis individu saat berada di jalan yang pada akhirnya turut berperan

terhadap kemungkinan terjadi atau tidaknya kecelakaan di jalan.

Namun, hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Staub menemukan bahwa

antara kedua tipe kepribadian tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan

dalam l<aitannya dengan perilaku agresif mengemudi (Sa1wono, 2002). Dari

ulasan di atas, mal<a penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul

"Perbedaan Perilaku Agresif Mengemudi pada Pen~1endara Sepeda

Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B", penelitian pada mahasiswa

pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

1.2 ldentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

8

a. Bagaimana perilaku mengemudi pengendara sepeda motor yang agresif?

b. Faktor-fal<tor apa saja yang menyebabkan pengendara sepeda motor

berperilaku agresif dalam mengemudi?

c. Bagaimana pola perilaku kepribadian tipe Adan tipe B?

d. Apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara

sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B?

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah "Apakah ada perbedaan perilaku agresif

mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan

kepribadian tipe B?"

9

Sedangkan permasalahan yang diteliti perlu dibatasi, dimana pokok bahasan

yang diteliti meliputi:

a. Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A

dan tipe B. Kepribadian tipe A ditandai dengan adanyat ketidaksabaran

dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang

tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan,

mudah tersinggung atau marah, dan agresif. Sedangkan kepribadian tipe

B menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai,

tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif.

b. Perilaku agresif mengemudi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan

orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi

yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga

terjadinya kekerasan di jalan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan

perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan

kepribadian tipe A dan tipe B.

10

Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan

sumbangan informasi mengenai aplikasi dari teori-teori P1:;ikologi Kepribadian

mengenai pola perilaku kepribadian tipe A dan tipe B, Psikologi Sosial

mengenai perilaku agresif pada pengemudi. Sedangkan secara praktis agar

dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang terkait

dengan pengemudi itu sendiri agar dapat mengemudikan kendaraan dengan

mematuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam berlalu lintas, dan

juga pemerintah untuk dapat memperkecil dampak negatif yang terjadi dari

perilaku agresif yang ditunjukkan oleh pengemudi.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :

BAB 1 Pendahuluan, yang menguraikan Latar Belakang

Permasalahan, ldentifikasi Masalah, Pembatasan dan

BAB2

BAB3

BAB4

BAB5

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta

Sistematika Penulisan.

11

Kajian Teori, dimana pada bab ini diurail<an Deskripsi Teoritis

mengenai Perilaku Agresif, Perilaku Agresif Mengemudi,

Kepribadian Tipe Adan Tipe B, Kerangka 13erpikir, dan

Hipotesa Penelitian.

Metode Penelitian, yang menguraikan Pendekatan dan Metode

Penelitian, ldentifikasi Variabel Penelitian, Populasi dan

Pengambilan Sampel, Metode dan lnstrumen Penelitian, Uji

lnstrumen, Teknik Analisis Data.

Analisis Data, dimana data yang telah didapat dari lapangan

untuk kemudian dianalisa.

Penutup, yang berisi Kesimpulan, Diskusi clan Saran.

2.1 Perilaku Agresif

BAB2

KAJIAN TEORI

2.1.1 Definisi Perilaku Agresif

11

Agresif berasal dari kata agresi (aggression) yang secara harfiah berarti

menyerang. Murray dalam Chaplin (2000) memberikan gambaran agresi

sebagai kebutuhan untuk menyerang, memerkosa atau melukai orang lain,

meremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak,

menjahati, mengejek, mencemooh, menuduh secara jahat, menghukum berat

atau tindakan sadistis lainnya.

Sedangkan, Berkowitz (1995) mengungkapkan perilaku agresi sebagai

segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakil:i seseorang baik

secara fisik maupun mental dengan atau maksud tertentu. Senada dengan

pendapat Berkowitz, Baron dalam Koeswara (1988) mendefinisikan agresi

sebagai tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukati atau

mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku

tersebut. Hal ini berarti bahwa perilaku agresi dapat terjadi jika didorong oleh

adanya maksud atau tujuan tertentu, yang disebut sebagai agresivitas. Averil

dalam O'sears (1991) mendefinisikan agresivitas sebagai perasaan agresif,

yaitu keadaan internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Sebagai

12

contoh, ketika seseorang rnarah, di dalarn dirinya ada keinginan untuk

rnelukai orang lain narnun perasaan tersebut akan ditarnpilkan atau tidak

tergantung dari individu itu sendiri. Hal ini berarti bahwa individu itu sendirilah

yang rnenentukan apakah agresivitas pada dirinya akan diaplikasikan ke

dalarn bentuk perbuatan yang disebut dengan perilaku a~1resif atau tidal<.

Jadi, dapal dikatakan bahwa agresivitas rnerupakan penyebab dari tingkah

laku agresif.

Pandangan lain rnengatakan bahwa agresi rnerupakan suatu bentuk reaksi

terhadap keadaan yang tidak rnenyenangkan yang rnelibatkan perasaan

ernosi atau rnarah dalarn diri individu. Hal ini senada den~1an apa yang

diungkapkan oleh Sarlito dalarn Koeswara (1988) yang rnengungkapkan

perilaku agresi sebagai salah satu bentuk reaksi ernosional yang

berpengaruh besar pada relasi interpersonal atau berinteraksi dengan

sesarna rnanusia dan lingkungan. Hal ini berarti bahwa perilaku yang

rnernungkinkan Iuka fisik atau psikis pada orang lain yang rnenjadi obyek

tujuannya dirnaksudkan sebagai perilaku yang tidak dapat diterirna secara

sosial.

Berdasarkan definisi-definisi rnengenai perilaku agresif yang telah

diungkapkan di alas, peneliti rnenyirnpulkan bahwa perilaku agresif adalah

perilaku yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan atau rnaksud untuk

rnenyakiti, rnelukai, atau rnerusak obyek tujuannya baik secara fisik maupun

psikis. Jika perilaku menyakiti, melukai atau merusak yang dilakukan tidak

memiliki maksud atau tujuan, misal memukul dengan tidak sengaja maka

perilaku tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku agresif.

2.1.2 Teori-Teori Perilaku Agresif

13

Untuk menjelaskan mengenai perilaku agresif, peneliti mengemukakan

beberapa sudut pandang dari teori yang berbeda dalam rnenjelaskan perilaku

agresif sebagai berikut:

a. Agresi sebagai perilaku bawaan

Teori mengenai perilaku agresifyang mengatakan agresi sebagai perilaku

bawaan diungkapkan oleh para ahli psikoanalisis yansi menjelaskan

bahwa perilaku agresif merupakan perilaku yang sifatnya bawaan atau

insting (Atkinson, 1999).

b. Agresi sebagai dorongan dari luar

Teori mengenai perilaku agresif yang mengatakan bahwa agresi

didapatkan sebagai dorongan dari luar diungkapkan oleh para ahli teori

dorongan yang menjelaskan bahwa perilaku agresif terjadi disebabkan

oleh kondisi-kondisi eksternal seperti frustrasi. Dengan adanya kondisi

tersebut, maka akan menimbulkan motif yang kuat pada diri seseorang

untuk berperilaku agresif. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami

hambatan dalam usaha pencapaian tujuan maka akan timbul dorongan

agresif di dalam diri sehingga muncul perilaku melukai obyek atau orang

lain yang menyebabkan frustrasi (Atkinson, 1999).

14

c. Agresi sebagai perilaku belajar sosial

Teori mengenai perilaku agresifyang mengatakan agresi sebagai perilaku

belajar sosial beranggapan bahwa perilaku agresif yang dilakukan oleh

individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atau

observasi alas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu yang

menjadi model. Teori ini beranggapan bahwa agresi dapat dipelajari

melalui observasi atau imitasi, semakin sering mendapatkan penguatan

akan semakin besar kemungkinan perilaku agresif dapat terjadi. Sebagai

contoh, frustrasi menimbulkan agresi terutama pada orang yang telah

belajar memberi respon terhadap situasi aversif dengan sikap dan

perilaku agresif (Bandura, 1977).

d. Agresi sebagai gabungan antara faktor bawaan dan lingkungan

Teori mengenai perilaku agresif yang mengatakan agresi sebagai

gabungan antara faktor bawaan dan lingkungan diungkapkan oleh para

ahli konvergenisme yang menjelaskan bahwa terjadinya perilaku

ditentukan secara bersama oleh faktor genetik dan lin9kungan

(Notoatmodjo & Sarwono, 1985).

2.1.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif

Berkowitz (1995) membagi dan menjelaskan agresi ke dalam dua macam,

yaitu:

15

a. Agresi Permusuhan (Hostile Aggression)

Agresi permusuhan atau hostile aggression merupakan ungkapan

kemarahan yang ditandai dengan emosi yang tinggi dan perilakunya

ditujukan untuk melampiaskan emosi. Agresi jenis ini tidak dipikirkan oleh

pelaku karena pelaku cenderung tidak peduli jika akibat dari perbuatannya

lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya. Conteh,

pelajar yang berkelahi massal karena ada temannya yang (katanya)

dikeroyok.

b. Agresi Instrumental (Instrumental Aggression)

Agresi instrumental atau instrumental aggression merupakan jenis agresi

yang dilakukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain seperti untuk

mempertahankan kekuasaan, dominasi, atau status sosial seorang

individu. Jenis agresi ini pada umumnya tidak disertai emosi, perilaku

menyakiti korban hanyalah sebagai media untuk meraih tujuan-tujuan

tertentu. Conteh, serdadu membunuh untuk merebut vvilayah musuh

sesuai dengan perintah yang diinstruksikan komandan.

Selanjutnya, Berkowitz (1995) membagi agresi berdasarkan jenisnya sebagai

berikut:

a. Agresi Langsung

Agresi langsung melibatkan aksi yang ditunjukkan secara langsung

kepada target yang memunculkan amarah (baik dalam bentuk agresi fisik,

verbal, non verbal.

16

b. Agresi Tidak Langsung

Agresi tidak langsung melibatkan aksi tidak langsung yang ditujukan

kepada target yang memunculkan amarah, tanpa rnenyakiti target secara

frontal. Misalnya, menceritakan kejelakan target kepada orang lain.

c. Agresi yang Dialihkan

Agresi yang dialihkan melibatkan aksi agresif yang dialihkan kepada

sesuatu atau seseorang yang tidak ada hubungannya dengan target yang

memunculkan perasaan amarah tersebut.

Senada dengan pendapat Berkowitz, Buss dalarn Morgan (1978)

menyebutkan delapan perilaku agresif, baik yang dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung, dengan cara fisik, verbal maupun non verbal, dan

aktif maupun pasif sebagai berikut:

a. Agresi fisik aktif langsung, seperti merusak, memukul atau mencubit.

b. Agresi fisik aktif tidak langsung, seperti menjebak atau mencelakakan

orang lain.

c. Agresi fisik pasif langsung, seperti tidak mau memberi jalan kepada orang

lain.

d. Agresi fisik pasif tidak langsung, seperti menolak melakukan sesuatu.

e. Agresi verbal aktif langsung, seperti mencaci maki orang lain.

f. Agresi verbal aktif tidak langsung, seperti menyebarkan gosip yang tidak

baik tentang orang lain.

17

g. Agresi verbal pasif langsung, seperti tidak mau berbicara kepada orang

lain.

h. Agresi verbal pasif tidak langsung, seperti diam saja walaupun tidak

setuju.

Dari berbagai bentuk perilaku agresi yang telah diuraikan di alas, maka

secara garis besar bentuk perilaku agresi dapat dikelompokkan ke dalam tiga

bagian, yaitu:

a. Berdasarkan Arahnya

Berdasarkan arahnya, agresi dibedakan alas agresi al~tif dan agresi pasif.

Agresi aktif ditujukan pada pihak lain, seperti menyerang orang lain atau

merusak barang milik orang lain, sedangkan agresi pasif ditujukan pada

diri sendiri seperti melukai atau menyakiti diri sendiri.

b. Berdasarkan Caranya

Berdasarkan caranya, agresi dibedakan alas agresi langsung dan agresi

tidal< langsung. Agresi secara langsung berarti perilaku agresif

ditunjukkan dengan jelas atau dapat diamati dan sebaliknya dilakukan

secara diam-diam atau tidak tampak seperti kebencian di dalam hati.

c. Berdasarkan Macamnya

Berdasarkan macamnya, agresi dibedakan alas agresi fisik, verbal dan

non verbal. Agresi fisik dapat dilakukan dengan atau tanpa ala! terhadap

fisik lawan atau obyek sasaran. Agresi verbal dapal berupa gunjingan,

menyebarkan gosip, mencela, memaki, mengucapkan kata-kata kasar

18

dan lain-lain. Adapun agresi non verbal adalah bahasa tubuh (body

language), seperti mencibir dan merengut.

2.1.4 Faktor-Faktor Pengarah dan Pencetus Perilaku Agresif

Perilaku agresif sebagaimana tingkah laku lain muncul karena adanya faktor

pencetus atau dorongan baik dari dalam diri (internal) seperti pengaruh

kondisi fisik dan kepribadian, maupun dari luar diri individu (eksternal) seperti

dari kondisi lingkungan dan pengaruh kelompok. Berkowitz (1995)

menyebutkan kunci utama penyebab tindakan agresif sebagai berikut:

a. Adanya dorongan sejak lahir.

b. Agresi merupakan respon yang natural terhadap pengalaman frustrasi.

c. Tingkah laku agresi seperti tingkah laku sosial lainnya merupakan hal

yang dipelajari.

2.1.5 Perilaku Agresif Mengemudi

Martinez (1997) mengatakan perilaku agresif mengemudi sebagai suatu

perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak rnembahayakan

pengemudi lain. Sedangkan menurut James & Nahl (2000) pengemudi

berperilaku agresif dalam mengemudi karena mereka mengemudi di bawah

pengaruh emosi yang tidak stabil, sehingga menghasilkan perilaku yang

beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil

karena mendistorsi pola pikir pengemudi dan lebi11 menunjukkan emosi

daripada kontrol diri yang adekuat. Emosi ini yang kemudian dipakai untuk

menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko atau perilaku yang

membahayakan atau tampak membahayal<an orang lain.

James & Nahl (2000) mengatakan, bahwa para pengemudi yang agresif

dalam mengemudi dipenuhi dengan motif untuk bersaing, secara adekuat

tidak setuju dengan aturan yang berlaku saat berada di jalan. Sedangkan

menurut Wirawan (1996), para pengguna jalan yang agre:sif dalam

mengemudi biasanya kurang memiliki kesabaran terhadap orang lain,

gampang menyalahkan orang lain, mudah sekali tersinggung, dan marah.

James dan Nahl (2000) menyebutkan 3 aspek emosi tidak stabil yang

menyebabkan pengendara berperilaku agresif dalam mengemudi, yaitu:

19

a. Impatience and Inattentiveness (Ketidal<sabaran dan Kecerobohan)

Perilaku yang berkaitan dengan ketidaksabaran dan kecerobohan dalam

mengemudi, seperti menerobos lampu merah, mempercepat laju

kendaraan saat lampu kuning menyala, mengemudi di alas batas

kecepatan arus lalu lintas yang telah ditentukan, mengemudi dengan jarak

yang terlalu dekat agar pengemudi di depan melajukan kendaraannya

dengan lebih cepat, tidak memberikan sign ketika diperlukan, secara tidak

teratur mempercepat atau melambatkan kendaraan.

b. Power Struggle (Perlawanan)

Perilaku yang berkaitan dengan power struggle terliilat dari perilal<u

mengemudi seperti menghalangi jalan orang lain, men1,ancam atau

20

menghina dengan teriakan, dengan isyarat seperti mengacungkan

tangan, dan mengklakson berulang kali, secara tiba-tiba memotong jalur

pengemudi lain dengan maksud untuk membalas dendam karena jalurnya

dipotong, mengemudi dengan jarak yang sangat dekat dengan orang di

depan agar pengemudi di depan melaju lebih cepat, mengerem tiba-tiba

dengan tujuan untuk membalas dendam.

c. Recklessness and Road Rage (Kesembronoan dan Amukan Jalan)

Perilaku yang berkaitan dengan kesembronoan dan amukan jalan

misalnya, mengebut dengan maksud untuk mengajak duel kendaraan

lain, mengemudi dalam keadaan mabuk, menyerbu secara besar-besaran

dengan maksud untuk menggempur pengendara lain, mengemudi dengan

kecepatan yang sangat tinggi.

Berdasarkan penjelasan di alas, peneliti menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi

yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara

fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidal< taat

peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.

2.1.6 Bentuk-Bentuk Perilaku Mengemudi yang Agresif

James dan Nahl (2000), mengungkapkan bentuk-bentuk perilaku yang

dilakukan oleh pengemudi yang agresif sebagai berikut:

21

a. Verbal Road Rage (Amukan Verbal di Jalan)

Verbal Road Rage merupakan kebiasaan secara konstan menyerang,

melawan secara mental atau verbal kepada pengemudi lain, para

penumpang, pekerja pelaksana hukum, pejalan kaki. Hal ini dapat terlihat

dalam bentuk menyumpah, memaki, berteriak, mengklakson, dan

sebagainya.

b. Rushing Maniac & Aggressive Competitor (Maniak Kecepatan & Pesaing

Agresif)

Gaya perilaku mengemudi ini memiliki dua unsur-unsur komplementer.

Pertama adalah adanya suatu kecemasan yang luar biasa untuk

mengurangi laju kecepatan berkendara. Kedua, adalah adanya motif atau

dorongan yang tinggi untuk bersaing dengan pengendara lainnya di jalan.

Di dalam status mental ini, individu terus menerus bersemangat di jalan,

mencaci maki diri sendiri bila berkendara secara lambat, atau berkendara

dibelakang kendaraan lain. lndividu dengan perilaku ini memiliki

kebiasaan mengemudi menerobos bahu jalan, selalu berusaha untuk

mengemudi di jalur yang lebih cepat. Sikap mental ini menciptakan

perilaku mengemudi menuruti kata hati yang sulit dan tak dapat

diramalkan oleh pengendara lain.

c. Scofflaw (Pelanggar Peraturan atau Hukum Berlalu Lintas)

Scofflaw yaitu perilaku mengemudi yang tidak taat pada peraturan atau

hukum berlalu lintas yang diatur untuk kepentingan bersama. Perilaku

mengemudi ini dikatakan agresif karena hasil dari perilakunya dianggap

beresiko atau membahayakan keselamatan orang lain.

James dan Nahl (2000) juga menyebutkan beberapa bentuk perilaku lain

yang dilakukan oleh pengendara yang agresif dalam men!~emudi, yaitu:

a. Making obscene gestures atau membuat isyarat yang tidak sopan yang

ditujukan kepada pengendara lain.

b. Yelling at someone or swearing, yaitu berteriak dan menyumpah.

22

c. Passing on the shoulder atau mengemudi terlalu merapat ke bahu jalan.

d. Speeding up to a yellow light atau mempercepat kendaraan saat lampu

kuning menyala.

e. Changing Jane without signaling atau menggganti jalur tanpa memberikan

tanda kepada kendaraan lain.

f. Honking the horn atau membunyikan klakson.

g. Going over speed limit atau mengemudi diatas batas kecepatan.

h. Tailgating atau mengemudi dengan jarak yang sangat dekat dengan

orang di depan agar pengemudi di depan melaju lebih cepat.

i. Blocking the Jane atau menghalangi jalan orang lain.

j. Failing to yield to merging traffic atau kurangnya rasa rnengalah dari

pengemudi untuk mengantri pada saat keadaan jalan sedang macet.

23

Pendapat lain diungkapkan oleh Collado (1996) yang melakukan studi

tentang perilaku pengemudi yang agresif, dan hasil yang ditemukan antara

lain:

a. Speeding atau mengebut

b. Tailgating, yaitu membuntuti kendaraan lain yang berada di depan dengan

jarak yang sangat dekat.

c. The Accordion Effect, yaitu tidak memberikan kesempatan kepada

kendaraan lain untuk memotong masuk dan mengemudikan kendaraan

dengan jarak yang sangat dekat dengan kendaraan di depan.

d. Fast Drives, yaitu bentuk perilaku agresif mengemudi yang banyak

mengambil resiko hanya untuk menghindari kemacetan.

e. Emotional Influence, adalah pengaruh emosi dari pengemudi itu sendiri.

2.3 Kepribadian

2.3.1 Definisi Kepribadian

Allport dalam Rice (1999) mengungkapkan kepribadian sebagai "the dynamic

organization within the individual of those psychophysical system that

determine his characteristic behavior and thought". Bahwa kepribadian

adalah sebuah organisasi dinamis dalam sistem psikis dan fisik individu yang

menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Organisasi dinamik dalam

definisi tersebut menekankan bahwa kepribadian selalu berkembang dan

berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau sistem yang mengikat

24

dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. lstilah psikofisis,

menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan

juga semata-mata neural. Organisasi mengisyaratkan beroperasinya badan

dan jiwa, berpadu secara tak terpisahkan rnenjadi kesatuan pribadi.

Perrin dan John (1997) rnengatakan kepribadian mewakili karakteristik

individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang

konsisten. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Fudyartanta

(2005) bahwa kepribadian adalah dinarnika organisasi psikofisik fungsional

manusia yang menjelrna dalam pola-pola tingkah laku spesifik dalam

menghadapi medan hidupnya.

Hjelle dan Ziegler dalam Harlan (2003) mengungkapkan kepribadian sebagai

konsep abstrak yang mengintegrasikan sejumlah aspek yang menjadi

karakteristik seseorang yaitu emosi, motivasi, pikiran, pengalaman, persepsi

dan tindakan. Arti konseptual kepribadian bersifat multifaset mencakup

spektrum proses mental dan internal yang luas, yang mernpengaruhi

tindakan seseorang dalam berbagai situasi.

Sedangkan Cattel dalam Hall & Lindzey (1993) mengungkapkan kepribadian

sebagai segala sesuatu yang memungkinkan suatu peramalan dari apa yang

akan dilakukan seseorang dalam suatu situasi tertentu. Dalam definisinya,

Cattel memberikan penjelasan bahwa kepribadian seseoran<:J merupakan

25

salah satu penentu dari apa yang akan dikerjakan oleh orang-orang yang

berbeda dalam segala macam situasi sosial dan situasi lingkungan pada

umumnya, kepribadian berkenaan dengan semua tingkah laku individu dalam

lingkungannya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian

adalah suatu kesatuan komponen dalam individu yang khas yang merupakan

peramalan dalam menentukan perilaku seseorang ketika menghadapi medan

hidupnya.

2.3.2 Pola Perilaku Kepribadian Tipe Adan Tipe B

Penemu konsep kepribadian Tipe A dan Tipe B berasal dari kerja kelompok

antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli

biokimia bernama Beyers yang kemudian membagi perilaku manusia menjadi

dua macam pola yaitu pola kepribadian Tipe Adan Tipe B (Smet, 1994).

Friedman dan Rosenman tertarik dengan adanya perbedaan yang signifikan

dalam segi perilaku dan emosi pada orang yang menderita penyakit jantung

dengan orang yang tidak memiliki penyakitjantung. Friedman dan Rosenman

dalam Larsen dan Buss (2005) mengatakan bahwa individu yang menderita

penyakit jantung memperlihatkan suatu gaya perilaku yanii disebutnya TABP

(Type A Behavior Pattern) dibandingkan dengan orang yang tidak menderita

penyakit jantung.

26

Type A Behavior Pattern (TABP) diartikan sebagai "an action-emotion

complex that can be observed in any person who is aggressively involved in a

chronic, incessant struggle to achieve and more in Jess time, and if required

to do so, against the opposing efforts of other person" (Friedman dan

Rosenman, dalam Kreitner dan Kinicki, 2000).

Friedman dan Rosenman pada mulanya mendeskripsikan karakteristik

perilaku kepribadian tipe A sebagai upaya pencapaian keberhasilan yang

berlebihan, sifat kompetitif, dan urgensi waktu. Karakteristik tambahan yang

disebutkan kemudian adalah ketidaksabaran dan permusuhan (hostilitas).

Rice (1999) mengungkapkan hal ini di dalam bukunya yang berjudul Stress

and Helath:

a. Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam

mengerjakan sesuatu)

lndividu dengan kepribadian tipe A merasa waktu merupakan sesuatu

yang penting sehingga mereka selalu melakukan sesuatu dengan cepat

dan cenderung memiliki sifat yang tidak sabar. Mereka juga suka

menuntut ketepatan waktu dalam melakukan suatu tugas atau kegiatan

dan mereka juga suka membatasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan

atau tugas yang sedang dilaksanakannya. Orang dengan tipe A ini tidak

sabar dan juga cenderung gelisah jika terjadi keterlambatan dan melihat

orang lain melakukan sesuatu secara lamban.

27

b. Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas)

lndividu tipe A cenderung memiliki self-critical serta adanya keterlibatan

yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan bekerja keras menuju tujuan

tanpa merasakan suatu kegembiraan dalam pemenuhan atau usaha

mereka, terkait dengan ini muncullah suatu ketidakseimbangan hidup

(Larsen & Buss, 2005). lndividu dengan kepribadian tipe A apabila

memiliki suatu pekerjaan, mereka sangat bertanggung jawab alas tugas

mereka sehingga seringkali aspek lain terabaikan. Peneliti lain yang telah

memperkuat observasi mengenai perilaku dan reaksi emosional pada

individu dengan kepribadian tipe A mengatakan bahwa individu tipe A

memiliki pengorganisasian yang baik dan tertib, lebih suka bekerja sendiri

dalam menghadapi masalah atau tantangan

c. Hard-Driving Competitiveness (Dorongan Kuat untuk Bersaing)

lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki sifat kompetitif atau memiliki

orientasi bersaing yang kuat. lndividu tipe ini juga memiliki sifat yang

ambisius dan perfeksionis. lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki

kesungguhan usaha dengan dorongan tinggi untuk mengerjakan sesuatu

lebih dari apa yang dikerjakan orang lain.

d. Hostile (Perasaan bermusuhan)

lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki hostility yang lebih tinggi

dibandingkan individu dengan kepribadian tipe B. Hostility diartikan

sebagai kecenderungan untuk merespon frustrasi yanGJ dirasakan oleh

individu dalam kesehariannya dengan kemarahan, agresivitas dan

28

sebagainya (Larsen dan Buss, 2005). lndividu tipe A cenderung suka

bersikap sinis terhadap hidup dan pada orang lain. Selain itu, individu tipe

A juga cenderung mudah dibangkitkan perasaan marahnya atau

permusuhan, yang mereka boleh atau tidak boleh nyatakan secara

terbuka. Sebagai akibatnya, individu dengan kepribadian tipe A

mengalami ketegangan emosional dan fisiologis yang lebih besar bila

dihadapkan pada situasi yang sulit dikendalikan atau yang menimbulkan

stres.

Miller dalam Harlan (2003) mengatakan bahwa hostilitas clan sifat lain yang

terkait antara lain kesinisan dan kemarahan yang dimiliki oleh individu tipe A

dinyatakan sebagai prediktor bermakna bagi kematian oleh segala sebab.

Dembroski yang dikutip oleh Williams dalam Harlan (2003) membeclakan

dimensi hostilitas sebagai berikut:

a. Konten Hostile

Rasa atau ekspresi terganggu, iritasi, ketidaksenangan, kemarahan, dan

lain-lain yang sejenis, yang sering terjadi selama pengalaman sehari-hari

yang menimbulkan frustrasi.

b. lntensitas Hostilitas

Penggunaan kata-kata yang bermuatan emosional, kata-kata kotor, dan

tekanan suara.

c. Gaya lnteraksi Hostile (Hostile Style of Interaction)

Sikap kasar, merendahkan, marah-marah, dan menghina sebagai

respons terhadap lingkungan.

29

Sedangkan Kenneth Dodge yang dikutip oleh Williams dalam Harlan (2003)

membedakan enam dimensi hostilitas sebagai berikut:

a. Kesinisan

Pandangan yang negatif secara umum terhadap kemanusiaan.

b. Atribut Hostile

Kecenderungan untuk mempersepsikan bahwa pihak lain dengan sengaja

berupaya mencelakakan dirinya.

c. Afek Hostile

Pengalaman emosi negatif dalam menjalani hubungan sosial.

d. Respons Agresif

Kecenderungan untuk menggunakan kemarahan sebagai respons

terhadap permasalahan.

e. Penghindaran Sosial (Sosial Avoidance)

Pengakuan bahwa seseorang menghindari orang-orang \ainnya.

Friedman dan Rosenman dalam Rice (1999) menyebutkan ciri-ciri individu

dengan kepribadian tipe A sebagai berikut:

a. Senang bekerja keras, terus menerus berusaha dalam berpikir ataupun

menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin,

tidak suka rnenganggur, cenderung rnerasa tidak tenang atau bersalah

jika santai, serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang relatif

rnengulang.

30

b. Agresif, berarnbisi, dan rnerniliki daya saing yang kuat. Narnun, arnbisi

rnereka seringkali disertai dengan rasa perrnusuhan, kmang rnerniliki

tujuan yang jelas sehingga sering rnenolak aspek kehidupannya yang lain

seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial.

c. Berbicara secara eksplosif atau rneledak-ledak, suka rnenyuruh orang lain

untuk cepat rnenyelesaikan apa yang dikatakannya.

d. Tidak sabar rnenghadapi orang atau situasi yang dian£1gap rnengharnbat

dirinya.

e. Selalu berorientasi pada tugas atau kegiatan, selalu rnenetapkan target

atau tujuan serta batasan waktu sehingga terus-rnenerus rnerasa dikejar

oleh waktu. Fungsi mental dan fisik bekerja dengan cepat sehingga dalarn

rnelakukan apapun cenderung tergesa-gesa.

f. Selalu berusaha keras untuk rnelawan orang, barang, atau kejadian yang

rnengharnbatnya.

g. Merniliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan

penghargaan.

h. Seringkali tidak menyangka bahwa perasaan tertekan atau stres yang

dialaminya merupakan akibat dari perilakunya sendiri dan bukan akibat

dari lingkungan.

31

Pola kepribadian tipe B meliputi orang-orang yang mempunyai gaya perilaku

yang berlawanan dengan kepribadian tipe A. Kepribadian tipe B memiliki sifat

yang santai (rileks), sabar, tenang, tanpa adanya perasaan bersalah atau

khawatir jika tidak melakukan sesuatu, dan tidak merasa tertekan oleh

batasan waktu. lndividu dengan kepribadian tipe B tidak terburu-buru oleh

waktu, kurang kompetitif, dan tidak mudah marah seperti tipe A (Smet, 1994).

lndividu dengan kepribadian tipe B mudah bersosialisasi dengan orang lain,

pasif, mampu menahan diri, jarang bersikap tidak sabar, jarang memiliki

perasaan curiga terhadap orang lain, dan tidak mudah mengembangkan

gangguan-gangguan yang berkaitan dengan stres.

I ndividu dengan kepribadian tipe B jarang menciptakan stres bagi dirinya

sendiri, hal ini berbeda dengan kepribadian tipe A. Hal ini terlihat dari adanya

sifat kompetitif yang kuat di dalam kepribadian tipe A dan :sifat ini dapat

membuat diri mereka di bawah tekanan yang banyak serta adanya

ketidakramahan yang kemudian dapat menciptakan banyak konflik dengan

individu lain. Smith dalam Weiten dan Lyod (1997) mengatakan bahwa

individu yang memiliki ketidakramahan yang tinggi akan banyak

mendapatkan masalah, kejadian yang negatif, lebih banyak konflik dalam

perkawinan mereka, dan lebih besar stres yang mereka rasakan

dibandingkan dengan individu yang tingkat hosli/enya rendah.

32

lvancevich dan Matteson dalam Rice (1999) mengungkapkan bahwa individu

dengan kepribadian tipe B mencari kepuasan terhadap kebutuhannya

dengan cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis

sebagaimana individu dengan kepribadian tipe A. Hal ini berarti bahwa

individu dengan kepribadian tipe A jika menghadapi stresor akan melakukan

usaha apapun untuk dapat menguasai situasi kembali clan karena incliviclu

dengan kepribadian tipe A merupakan individu yang teror~1anisir maka

mereka akan melakukan coping yang berencana clan berpusat pada

masalah. Hal ini berbeda dengan kepribadian tipe B yang tidak ingin

melakukan hal-hal yang menimbulkan gangguan psikologis, individu dengan

kepribadian tipe B akan berusaha untuk menghilangkan atau mengurangi

perasaan-perasaan yang timbul akibat stres sehingga mereka akan

melakukan emotion-focused coping.

2.4 Pandangan Islam

Subtansi manusia dalam pandangan Islam terbagi menjadi subtansi jasad,

ruh, clan nafs (Mujib, 2002). Ketiga aspek tersebut pada prinsipnya saling

membutuhkan. Jasad tanpa ruh atau ruh tanpa jasad tidal< dapat

teraktualisasi. Karena keduanya saling membutuhkan, maka diperlukan

sinergi yang dapat menampung kedua subtansi yang saling berlawanan

tersebut, yaitu nafs.

33

Kepribadian manusia berdasarkan pada ketiga subtansi di alas, ada pada

subtansi nafs. Nafs dapat berarti jiwa (soul), nyawa, ruh, konasi yang berdaya

syahwat dan ghaddab, kepribadian, dan subtansi psikofisik manusia. Pada

subtansi nafs ini, komponen jasad dan ruh bergabung. Nafs adalah potensi

jasadi-ruhani (psikofisik) manusia yang secara inhern telah ada sejak

manusia siap menerimanya (Mujib, 2002). Semua potensi yang ada pada

nafs bersifat potensial, tetapi dapat aktual jika manusia mengupayakannya.

Setiap komponen yang ada memiliki daya yang dapat menggerakkan tingkah

laku manusia. Aktualisasi nafs membentuk kepribadian, yang

perkembangannya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Kepribadian dalam Psikologi Islam merupakan "integrasi dari sistem kalbu,

aka/, dan nafsu manusia yang menimbu/kan tingkah laku" (Mujib, 2002).

Dimana subtansi manusia mempunyai tiga daya yaitu daya kalbu (Fitrah

ilahiyah) sebagai aspek supra kesadaran yang memiliki daya emosi (rasa),

akal (fitrah insaniah) sebagai aspek kesadaran yang memiliki daya kognisi

(cipta), dan nafsu (fitrah hayawiyah) sebagai aspek pra atau bawah

kesadaran manusia yang memiliki daya konasi (karsa).

Kalbu memiliki kecenderungan natur ruh, dan berfungsi sebagai pemandu,

pengontrol, dan pengendali struktur nafs yang lain. Nafs rnemiliki

kecenderungan natur jasad, prinsip kerjanya mengikuti prinsip kenikmatan

duniawi dan inqin menqumbar nafsu-nafsu impulsifnya. Sedangkan aka!

34

memiliki kecenderungan antara ruh dan jasad, yang mencakup mengamati,

melihat, memperhatikan, memberikan pendapat, mengasumsikan,

berimajinasi, memprediksi, berpikir, mempertimbangkan, menduga, dan

menilai (G.P Chaplin dalam Mujib, 2002). Ketiga komponen nafsani tersebut

berintegrasi untuk mewujudkan suatu tingkah laku.

Kepribadian manusia merupakan hasil dari interaksi di antara ketiga

komponen nafs tersebut, namun ada salah satu diantaranya yang lebih

mendominasi dari komponen yang lain. Apabila dalam pembentukan

kepribadian, yang paling mendominasi adalah daya nafsu maka

kepribadiannya disebut sebagai kepribadian Amarah. Kepribadian amarah

adalah kepribadian yang cenderung pad a tabiat jasad dan mengejar pad a

prinsip-prinsip kenikmatan (Mujib, 2002). Keberadaannya ditentukan oleh dua

daya, yaitu daya syahwat yang selalu menginginkan birahi, kesukaan diri,

ingin tahu dan campur tangan urusan orang lain, dan sebagainya ; serta daya

ghadab yang selalu menginginkan tamak, serakah, mencekal, berkelahi, ingin

menguasai yang lain, keras kepala, sombong, angkuh, dan sebagainya.

Hal ini tergambar dalam kepribadian tipe A yang aktivitas kesehariannya

ditandai dengan adanya keinginan yang tinggi untuk mengalahkan orang lain

sehingga dalam pencapaian apa yang diinginkan, individu cenderung

bersikap bermusuhan dalam proses mendapatkan apa yang diinginkan.

Pada akhirnva perilaku yang muncul dari individu tersebut adalah melakukan

35

perbuatan-perbuatan sesuai dengan naluri primitifnya yaitu bertindak agresif

dalam berespon terhadap situasi yang menantang, menuntut dan

mengancam terhadap kontrol diri individu. Abdal Razzaq (1992) dalam Mujib,

(2002) mengatakan bahwa perbuatan-perbuatan yang mengikuti naluri

primitif individu merupakan tempat dan sumber dari kejelekan dan tingkah

laku yang tercela. Firman Allah SWT :

" • " ,., ,. '· j " • • lo t.ll ' It,, " l' tJ . · ''-11 '·I °' ' ''f lo' • ('!?-..! .).J"' <,,-!.) (.). (,,-!..! I"".) • f y= . '.) ~ U""-" (.). ,,,.- lS .)! .J

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya

nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi

rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang (QS. Yusuf: 53).

Dalam konteks perilaku mengemudi, seseorang mengemudi secara agresif

karena pengemudi terbiasa mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak

stabil sehingga menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain.

Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir

pengemudi dan lebih menunjukkan emosi daripada kontrol diri. Emosi ini

yang kemudian dipakai untuk menghasilkan perilaku yang impulsif dan

beresiko atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayakan

orang lain. Pandangan Islam sendiri melarang individu untuk berperilaku

yang dapat membahayakan atau tampak membahayakan orang lain. Hal ini

dapat dipahami melalui sabda Rasulullah berikut ini:

BAB3

METODE PENEllTIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana

pendekatan kuantitatif bekerja dengan angka, yang datanya berupa bilangan

(skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis menggunakan

statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis peneliiian yang sifatnya

spesifik (Alsa, 2004).

3.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

komparatif. Dim an a metodologi penelitian komparatif yang dimaksud adalah

komparasi antara dua sampel independen, yaitu metode komparasi yang

digunakan untuk melihat perbandingan antara dua kelompok sampel yang

berbeda dan tidak berkaitan satu sama lain.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 ldentifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel

diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

penelitian, sering pula dinyatakan bahwa variabel penelitian sebagai faktor­

faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti

(Suryabrata, 1983). Variabel dibagi atas dua macam yaitu Variabel Bebas

(Independent Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Dalam

penelitian ini yang menjadi kedua variabel tersebut adalah:

Variabel Bebas (IV) : Tipe kepribadian pengendara sepeda motor

Variabel Terikat (DV) : Perilaku agresif mengemudi

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Bebas

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian

pengendara sepeda motor.

a. Definisi Konseptual

39

Tipe kepribadian pengendara sepeda motor yang dimaksud di dalam

penelitian ini adalah tipe kepribadian A clan B. Keprii)adian tipe A ditandai

dengan adanya ketidaksabaran clan perasaan terburu-buru dalam

mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau

pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau

marah, clan agresif. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan

manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya

rendah, menahan diri, dan pasif.

40

b. Definisi Operasional

Kepribadian tipe A dan tipe B adalah skor yang diperoleh melalui

pengembangan instrumen, menggunakan skala dengan tipe jawaban "Ya"

dan ''Tidak" yang diukur melalui 4 komponen aspek yaitu Speed and

Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu),

Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tu~1as), Hard-Driving

Competitivenes (Dorongan kuat untuk bersaing), dan 1-!ostile (Perasaan

bermusuhan).

Variabel Terikat

Variabel terikat adalah objek dari suatu studi atau penelitian, variabel terikat

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku agresif mengemudi.

a. Definisi Konseptual

Perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang

membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik

maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidak taat

peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.

b. Definisi Operasional

Perilaku agresif dalam mengemudi adalah skor yang diperoleh melalui

pengembangan instrumen, menggunakan skala Likert dengan tipe

jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak

Setuju (STS), yang diukur melalui 3 komponen perilaku yaitu Verbal Road

Raae IAmukan verbal di ialan). Rushina Maniac & Aaarn.<:sivA r:nmnt=ditnr

(Maniak kecepatan dan pesaing agresif), Scofflaw (Tidak taat peraturan

atau hukum berlalu lintas).

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

41

Populasi adalah himpunan semua elemen yang menjadi pusat perhatian

penelitian, dimana jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan

diduga (Salam & Aripin, 2006). Populasi yang menjadi sasaran dalam

penelitian ini adalah mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas

Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang aktif kuliah

saat pengambilan sampel. Adapun rinciannya adalah, semester 1 berjumlah

20 orang; semester 3 berjumlah 26 orang; semester 5 berjumlah 13 orang;

semester 7 berjumlah 58 orang. Jadi total keseluruhan sebanyak 158 orang.

3.3.2 Sampel

Sedangkan sampel adalah himpunan atau elemen populasi yang akan diteliti

dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Salam & Aripin, 2006).

Adapun karakteristik sampel yang akan diambil adalah:

a. Mahasiswa Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang aktif kuliah saat pengambilan sampel.

b. Memiliki SIM C

c. Usia 17-25 tahun.

d. Menggunakan kendaraan sepeda motor ke kampus.

42

Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 40 orang.

Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2002), dimana apabila jumlah

populasi lebih dari 100 orang, maka jumlah sampel dapat diambil antara

10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi. ·

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

non-acak atau non-probability sampling dimana semua anggota atau subyek

penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel,

dimana pengambilan sampel didasarkan pada hal-hal tertentu yang

dikenakan ke dalam sub-kelompok (Sevilla, 1993). Sedangkan teknik

pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sampel

purposifyaitu suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh

seorang peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu di

dalam pengambilan sampelnya (Sevilla, 1993).

3.4 Metode dan lnstrumen Penelitian

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket.

Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala, dimana skala adalah suatu perangkat simbol atau angka-angka yang

ditetapkan menurut aturan individu atau tingkah laku mereka (Sevilla, 1993).

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam skala yaitu Skala

Tipe Kepribadian dan Skala Perilaku Agresif Mengemudi.

3.4.2 lnstrumen Penelitian

a. Skala Tipe Kepribadian

43

Pada skala tipe kepribadian, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri

oleh peneliti untuk mengkategorikan individu ke dalam kelompok kepribadian

tipe Adan B. Skala ini diukur melalui 4 aspek yang diungkapkan oleh

Friedman dan Rosenman yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan

ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan

yang tinggi terhadap tugas), Hard-Driving Competitiveness (Dorongan kuat

untuk bersaing), Hostile (Perasaan bermusuhan). Skala yang digunakan oleh

penulis dalam metode pengumpulan data untuk Skala Tipe Kepribadian

menggunakan skala Dikotomi dengan 2 kategori jawaban yaitu "Ya" dan

"Tidak". Dimana jawaban "Ya" diskor untuk kepribadian tipe Adan diberi nilai

1, sedangkan untuk jawaban "Tidak" diskor untuk kepribadian tipe B dan

diberi nilai 0.

Uji reliabilitas yang dilaksanakan dengan sampel uji instrumen sebanyak 60

responden, menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dengan menggunakan

bantuan program SPSS for Windows versi 11.5. Hasil uji reliabilitas skala

Tipe Kepribadian menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0. 7729.

Berdasarkan Guilford dan Fruchter (1978) angka tersebut termasuk dalam

44

kategori reliabel. Berdasarkan teknik korelasi Product Moment untuk

rnengetahui validitas instrurnen, dari jumlah 50 item yang diujicobakan

diperoleh 20 item yang valid dan 30 item sisanya gugur. J\dapun nilai

validitasnya berkisar dari 0.2589 - 0.4605 pada taraf signifikansi 0.0·1. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.1

Blue Print Skala Tipe Kepribadian

NO DI MENSI INDIKATOR Uji Caba Pasca Uji Caba

No Item Total No Item Total

1 Speed & - Tergesa-gesa 10, 17,22,24,29,30* 6 10 1 Impatience - Tidak sabar 11 *,27,35,46, 49* 5 4, 19 2

2 Job Involvement - Tanggung jawab 16,40*,43 3 15 1 - Pekerja keras 1,3, 12, 13*, 14*15, 9 5,6, 16, 18 4

31,41*,48*

3 Hard-Driving - Kompetitif 4,5*,23,26*,33 5 1,8 2 Competitiveness -Ambisius 2,9, 18,21,25*,32 6 7 1

4 Hostile - Sinisme 6,34*,36*,42, 45,47 6 11, 12 2 - Kemarahan 8*, 19,20,28*37 5 3,9 2 -Agresi 7*,38*,39*,44*, 50* 5 2,13,14,17, 5

20

TOTAL 50 50 20 20

Ket : (*) merupakan hasil uji instrumen yang valid

b. Skala Perilaku Agresif Mengemudi

Pada skala perilaku agresif mengemudi, penulis menggunakan skala yang

dibuat sendiri oleh peneliti dan komponen objeknya didasarkan pada aspek-

aspek pengelompokkan macam-macam bentuk perilaku a~iresif mengemudi

dari James dan Nahl (2000) yang diukur melalui 3 komponen perilaku yaitu

45

Verbal Road Rage (Amukan verbal di jalan), Rushing Maniac & Aggressive

Competitor (Maniak kecepatan dan pesaing agresif), Sco1'f/aw (Pelanggar

peraturan atau hukum berlalu lintas). Metode pengumpulan data untuk Skala

Perilaku Agresif Mengemudi, menggunakan skala model Liker! yang terdiri

dari 4 kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Item-item tersebut terdiri dari item favorable

dan unfavorable. Untuk item favorable, pilihan jawaban Sangat Setuju (SS)

diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, Sangat

Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1. Sedangkan untuk item unfavorable, pilihan

jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, Setuju (S) diberi nilai 2, Tidak

Setuju (TS) diberi nilai 3, dan untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

diberi nilai 4.

Berdasarkan hasil uji coba (try out) pada Skala Perilaku Agresif Mengemudi

dengan melibatkan 60 subyek didapatkan koefisien reliabilitas sebesar

0,8324. Berdasarkan Guilford dan Fruchter (1978) angka tersebut termasuk

dalam kategori reliabel. Berdasarkan teknik korelasi Product Moment untuk

mengetahui validitas instrumen, dari jumlah 54 item yang diujicobakan

diperoleh 35 item yang valid dan 19 item sisanya gugur. Adapun nilai

validitasnya berkisar dari 0.2583 - 0.5063 pada taraf signifikansi 0.01. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:

46

TABEL 3.2

Blue Print Skala Perilaku Agresif Mengemudi

NO DIMENSI INDIKATOR Uji Coba Pasca Uji Coba

No Item Total No Item Total

F u F u 1 Verbal - Memaki 3,8*,9*,11* 2*, 17,22'', 8 4,5,6 1, 13, 6

Road Rage 50* 33 - Bertengkar 6,14* 47,54*,20 5 8 35 2 - Mengklakson 1,16* 18* 3 10 11 2

2 Rushing - Mengebut 19,21 *,23, 25*,27,32, 14 12,14,17, 15,21, 9 Maniac& 24,28*,33* 35*,40*,42 22 23,27, Aggressive 45*, 37 31 Competitor - Beradu kecepatan 4*,26*,29*, 13,30*,52 9 2,16,18, 19 6

31*,34,36* 20,24

__J

3 Scofflaw - Menerobos lampu merah 44*,48* 7 I 3 30,32 2 - Melanggar batas 39* 12*,15* I 3 26 7,9 3

kecepatan maksimum I

- Berputar arah 46 5*, 10 3 3 1 sembarangan

- Berkendara di bahu jalan 41* 51,53* 3 28 34 2 - Pelanggaran jalur kiri 38*,43* 49 3 25,29 2

TOTAL 27 27 54 20 15 35

Ket : (*) merupakan hasil uji instrumen yang valid

3.5 Prosedur Penelitian

Pada tahap ini peneliti melakukan penyebaran alat ukur sebanyak dua kali.

Penyebaran pertama dilakukan uji coba (try out) untuk mengetahui validitas

dan reliabilitas item, sedangkan penyebaran kedua dilakukan untuk menguji

hipotesa penelitian. Uji coba (try out) ala! ukur dilaksanakan pada tanggal 22

s/d 27 Oktober 2007 kepada 60 mahasiswa pengendara sepeda motor

Fakultas Tarbiyah Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

47

Selanjutnya, pengambilan data untuk peneltian dilaksanakan pada tanggal 05

s/d 10 November 2007 kepada 40 mahasiswa pengendara sepeda motor

Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.6 Uji lnstrumen

3.6.1 Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu ala!

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur mempunyai validitas

yang tinggi apabila ala! tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Untuk

mendapatkan item yang valid dan dapat diandalkan, dilakukan analisis item

total yang merupakan pengujian daya pembeda item dimana tiap-tiap item

pernyataan dianalisis dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor

total. Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari

Pearson (Azwar, 1997) yang memiliki rumus:

r xy r.xy - (2.x) (2.y)/ n ..,/{ r.x2

- (2.x)2/ n }{(2.y)2/ n

Keterangan:

r xy : Koefisien korelasi variabel x dan y

2.xy : Jumlah hasil perkalian antara variabel x dan y

r.x : Jumlah skor dari tiap butir

48

l.y : Jumlah skor total

n : Jumlah subyek penelitian

x & y : Skor masing-masing skala

3.6.2 Uji Reliabilitas

Arti dari reliabilitas adalah kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan,

dan kekonsistensian, yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Dimana pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut

sebagai pengukuran yang reliabel. Pengukuran yang dapat dipercaya adalah

pengukuran yang apabila dilakukan terhadap subyek dalam beberapa

pelaksanaan maka diperoleh hasil yang sama (Azwar, 19£17). Untuk

mengukur tingkat reliabilitas dari skala, digunakan perhitungan dengan rumus

dari Alpha Cronbach:

a : 2 [1-s1 2+s22]

sx2

Keterangan:

s1 2 dan s22: Varians skor belahan 1 dan Varians skor belahan 2

sx2 : Varians skor skala

Adapun norma reliabilitas yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

norma reliabilitas dari Guilford dan Fruchter (1978), yang dapat dilihat pada

label berikut ini:

49

TABEL 3.3

Norma Reliabilitas Guilford & Fruchter (1978)

Koefisien Kriteria

> 0.90 Sangat Reliabel

> 0.70 -0.90 Reliabel

> 0.40- 0.70 Cukup Reliabel

> 0.20-0.40 Kurang Reliabel

< 0.20 Tidak Reliabel

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan sesuai

dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan

perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan

kepribadian tipe Adan tipe B. Metode statistik yang digunakan adalah teknik

uji-t, dimana teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata

dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio. Berikut adalah rumus

ujH yang digunakan:

t= x,-X2 (n 1 -l)s~ +(n 2 -l)s; {-1 +-1}

\ 11 1 +n 2 -2 11 1 11 2

50

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DAT A

4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, responden penelitian ini digambarkan sebagaimana

terlihat pada label berikut:

Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

No Kategorisasi Frekuensi Pres•=ntase Usia

1 18 10 25% 2 19 6 1:5% 3 20 7 17.5% 4 21 8 20% 5 22 7 17.5% 6 23 2 Ei 0/o

Total 40 100%

Berdasarkan usia, terlihat bahwa penyebaran usia responden penelitian ini

berkisar antara usia 18-23 tahun. Berdasarkan data pada label hasil

penelitian di atas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada

kategori usia 18 tahun yaitu sebanyak 10 orang (25%) dari total keseluruhan

responden sebanyak 40 orang. Sedangkan frekuensi responden terendah

ditemui pada kategori usia 23 tahun yaitu sebanyak 2 orang (5%).

51

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini digambarkan

sebagaimana terlihat pada label berikut:

Tabel 4.2

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategorisasi Frekuensi Presentase Jenis Kelamin

1 Laki-Laki 36 90% 2 Perem[>uan 4 10%

Total 40 ·100%

Berdasarkan data pada label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi

responden pada kategori jenis kelamin laki-laki menunjukkan frekuensi

terbanyak yaitu 36 orang (90%) dari total keseluruhan responden sebanyak

40 orang.

4.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester

Berdasarkan semester, responden penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester

No Kategorisasi Frekuensi Pre:sentase Semester

1 Semester 1 5 12.5% 2 Semester 3 7 17.5% 3 Semester 5 13 32.5% 4 Semester 7 15 37.5%

Total 40 100%

52

Responden penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah responden

yang aktif kuliah saat pengambilan sampel yaitu respondern semester ganjil

(semester 1, 3, 5, dan 7). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa

frekuensi terbanyak berdasarkan semester ditemui pada kategori semester 7

yaitu sebanyak 15 orang (37.5%) dari total keseluruhan responden sebanyak

40 orang. Sedangkan frekuensi terendah ditemui pada kategori semester 1

yaitu sebanyak 5 orang (12.5%).

4.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa

Berdasarkan suku bangsa, responden penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa

No Kategorisasi Frekuensi Presentase Suku Bangsa

1 Jawa 11 27.5% 2 Sunda 9 22.5% 3 Betawi 17 42.5% 4 Aceh 1 2.5% 5 Makasar 2 5%

Total 40 "100%

Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan suku bangsa didapatkan

responden dengan suku Jawa, Sunda, Betawi, Aceh, dan Makasar.

Berdasarkan data pada label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi

responden terbanyak ditemui pada kategori suku Betawi yaitu sebanyak 17

orang (42.5%) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 oranr:i.

53

Sedangkan frekuensi responden terendah ditemui pada kategori suku Aceh

yaitu sebanyak 1 orang (2.5%).

4.1.5 Gambaran Umum Responden Berclasarkan Lama Mengemucli

Berdasarkan lama mengemudi, responden penelitian ini digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Gambaran Umum Responclen Berdasarkan Lama Mengemudi

No Kategorisasi Frekuensi Presentase Lama Mengemudi

1 1-5 Tahun 30 75% 2 6-10 tahun 10 25%

Total 40 100%

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kategorisasi lama mengemudi antara

1 sampai 10 tahun. Peneliti kemudian membagi kategorisasi lama

mengemudi ke dalam dua kelompok yaitu kategorisasi lama mengemudi 1-5

tahun clan 6-10 tahun. Berdasarkan data pad a label hasil penelitian di alas,

terlihat bahwa frekuensi pada kategori lama mengemudi 1--5 tahun

menunjukkan frekuensi terbanyak yaitu 36 orang (90%) dari total keseluruhan

respond en sebanyak 40 orang.

4.1.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe ~Cepribadian

Berdasarkan tipe kepribadian, responden penelitian ini cligambarkan sebagai

berikut:

54

Tabel 4.6

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian

No Kategorisasi Frekuensi Presentase Ti~e Ke~ribadian

1 A 13 32.5% 2 B 27 67.5%

Total 40 100%

Responden penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang

memiliki kepribadian tipe A dan tipe B. Responden penelitian yang tergolong

ke dalam kepribadian tipe A adalah responden yang mendapatkan nilai total

11-20 untuk Skala Tipe Kepribadian. Sedangkan responden penelitian yang

tergolong ke dalam kepribadian tipe B adalah responden yang mendapatkan

nilai total 1-10 untuk Skala Tipe Kepribadian. Setelah jumlah total untuk Skala

Tipe Kepribadian diketahui, maka dapat diketahui jumlah responden yang

memiliki kepribadian tipe Adan tipe B. Berdasarkan data pada tabel hasil

penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada

kategori tipe kepribadian B yaitu sebanyak 27 orang (67.5'Yo) dari total

keseluruhan responden sebanyak 40 orang.

4.2 Presentasi Data

4.2.1 Perilaku Agresif Mengemudi

Untuk menentukan tingkat perilaku agresif mengemudi, penulis membuat

kategorisasi jenjang, yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok-

kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar

55

atribut yang diukur (Azwar, 2003). Jenjang kontinum tersebut adalah rentang

minimum dan maksimumnya, yaitu 35x1=35 sampai dengan 35x4=140,

sehingga luas jarak sebarannya adalah 140-35=105. Dengan demikian setiap

satuan deviasi standarnya bernilai a =105/6=17.5, dan mean teoritisnya

adalah:

µ=(35x2)+(35x3)/2

=70+105/2

=87.5

Dari 35 item perilaku agresif mengemudi, nilai terendah teoritisnya adalah 35,

nilai tengah 87.5, dan nilai tertingginya adalah 140. Sernakin besar skor

perilaku agresif mengemudi diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin

tinggi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada label berikut:

Tabel 4.7

Kategorisasi Skor Skala Perilaku Agresif Mengemudi

Interval Kategori 87.5 sx Tinggi x::; 87.5 Rendah

Sedangkan gambaran tingkat perilaku agresif mengemudi dapat dilihat pada

label berikut:

56

Tabet 4.8

Hasil tnterpretasi Skor Perilaku Agresif Mengemudi

Kategorisasi Total Presentase

Tinggi 15 37.5% Rendah 25 62.5%

Total 40 100%

Secara umum perilaku agresif mengemudi responden yang berada pada

kecenderungan tinggi sebanyak 15 orang (37.5%), kecenderungan rendah

sebanyak 25 orang (62.5%). Dari data tersebut terlihat bailwa frekuensi

responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.

Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian dapat dilihat pada

label berikut:

Tabet 4.9

Gambaran Deskripsi Nilai Responden Penelitian

Kelompok Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi TipeA 72 120 90.76 12.25 Tipe B 69 104 84.18 8.73

Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian, didapatkan

bahwa rata-rata skor kelompok tipe A yang berjumlah 90.7"6 dengan skor SD

sebesar 12.25 tergolong cenderung tinggi perilaku agresif mengemudinya.

Sedangkan rata-rata skor kelompok tipe B sebesar 84.18 dengan skor SD

sebesar 8. 73 tergolong cenderung rend ah perilaku agresif mengemudinya.

Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok

57

tipe A dan B sebesar 86.32 tergolong cenderung rendah perilaku agresif

mengemudinya. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perilaku

agresif mengemudi mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.

4.2.2 Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi

Berikut akan dijelaskan mengenai deskripsi skor secara khusus pada setiap

dimensi dari variabel perilaku agresif mengemudi yang terdiri alas Verbal

Road rage, Rushing Maniac & Aggressive Competitor, Scofflaw.

Verbal Road Rage

Dari 10 item dimensi Verbal Road Rage, nilai terendah teoritisnya ad al ah 10,

nilai tengah 25, dan nilai tertingginya adalah 40. Semakin besar skor dimesi

Verbal Road Rage diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi

kecenderungan perilaku menyerang baik secara mental maupun verbal

kepada orang lain yang ada di jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

label berikut:

Tabel 4.10

Kategorisasi Skor Dimensi Verbal Road J'?age

Interval Kategori 25 :>x Tinggi x::; 25 Rend ah

58

Sedangkan gambaran tingkat Verbal Road Rage dapat dilihat pada label

berikut:

Tabel 4.11

Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Verbal Road Rage

Kategorisasi Total Presentase

Tinggi 14 35% Rendah 26 65%

Total 40 100%

Secara umum perilaku Verbal Road Rage responden yan~J berada pada

kecenderungan tinggi sebanyak 14 orang (35%), kecenderungan rendah

sebanyak 26 orang (65%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi

responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.

Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pacla climensi Verbal

Road Rage dapat dilihat pada label berikut:

Tabel 4.12

Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Ver/Jal Road Rage

Kelompok Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi TipeA 19 39 25.92 5.28 Tipe B 19 30 23.85 3.14

Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada

dimensi Verbal Road Rage, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A

sebesar 25.92 dengan skor SD sebesar 5.28, tergolong cenderung tinggi

59

sebesar 84.18 dengan skor SD sebesar 3.14, tergolong cenderung rendah

amukan verbalnya di jalan. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan

bahwa rata-rata kelompok tipe Adan B sebesar 24.52 tenJolong cenderung

rendah amukan verbalnya di jalan. Sehingga secara um um dapat dikatakan

bahwa perilaku Verbal Road Rage mahasiswa pengendara sepeda motor

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.

Rushing Maniac & Aggressive Competitor

Dari 15 item dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor, nilai

terendah teoritisnya adalah 15, nilai tengah 32.5, dan nilai tertingginya adalah

60. Semakin besar skor dimesi Rushing Maniac & Aggressive Competitor

diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenclerungan perilaku

mengemudi atau melajukan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan

agresif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:

Tabel 4.13

Kategorisasi Skor pada

Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor

Interval Kategori 32.5 $X Tinggi x $ 32.5 Rend ah

Sedangkan gambaran tingkat Rushing Maniac & Aggressive Competitor

dapat dilihat pada label berikut:

60

Tabel 4.14

Hasil lnterpretasi Skor

Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor

Kategorisasi Total Presentase

Tinggi 23 57.5% Rend ah 17 42.5%

Total 40 100%

Secara um um perilaku Rushing Maniac & Aggressive Competitor respond en

yang berada pada kecenderungan tinggi sebanyak 23 orang (57.5%),

kecenderungan rendah sebanyak 17 orang (42.5%). Dari data tersebut

terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori tinggi.

Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pada dimensi Rushing

Maniac & Aggressive Competitor dapat dilihat pad a label berikut:

Tabel 4.15

Deskripsi Nilai Responden pada

Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor

Kelompok Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi TipeA 34 48 40.92 4.80 Tipe B 29 46 37.22 4.29

Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada

dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competior, didapatkan bahwa rata-

rata skor kelompok tipe A sebesar 40.92 dengan skor SD sebesar 4.80,

tergolong cenderung tinggi perilaku mengemudikan kendaraan dengan

61

ii

~"'~""""'""'"" - -' - - " - - ' " - - - ( terburu-buru, cepat, dan agresif. Sedarigkan ratacrataskorkelompok tipe B

sebesar 37.22 dengan SD sebesar 4.29, tergolong cenderung rendah

perilaku mengemudikan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif.

Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok

tipe A dan B sebesar 38.42 tergolong cenderung tinggi perilaku

mengemudikan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif.

Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perilaku F?ushing Maniac &

Aggressive Competitor mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung tinggi.

Scofflaw

Dari 10 item dimensi Scofflaw, nilai terendah teoritisnya adalah 10, nilai

tengah 25, dan nilai tertingginya adalah 40. Semakin besar skor dimesi

Scofflaw diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenderungan

perilaku mengemudi yang melanggar peraturan atau hukum berlalu lintas.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Kategorisasi Skor pada Dimensi Scofflaw

Interval Kategori Tinggi

x::; 25 Rendah

62

Sedangkan gambaran tingkat Scofflaw dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17

Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Scofflaw

Kategorisasi Total Presentase

Tinggi 8 20% Rendah 32 80%

Total 40 100%

Secara umum perilaku Scofflaw responden yang berada pada

kecenderungan tinggi sebanyak 8 orang (20%), kecenderungan rendah

sebanyak 32 orang (80%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi

responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.

Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pada dimensi Scofflaw

dapat dilihat pada label berikut:

Tabel 4.18

Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Scofflaw

Kelompok Minimum TipeA 18 Tipe B 18

Maksimum 33 29

Mean 23.92 23.11

Standar Deviasi 3.75 2.59

Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada

dimensi Scofflaw, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A sebesar

23.92 dengan skor SD sebesar 3.75, tergolong cenderung tinggi perilaku

melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Sedangkan rata-rata skor

63

kelompok tipe B sebesar 23.11 dengan skor SD sebesar 2.59, juga tergolong

cenderung rendah perilaku melanggar peraturan atau hukum berlalu

lintasnya. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata

kelompok lipe A dan B sebesar 23.37 tergolong cenderun!~ rendah perilaku

melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Sehin~Jga secara umum

dapat dikatakan bahwa perilaku Scofflaw mahasiswa pen~1endara sepeda

motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.

4.3 Uji Persyaratan

Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, karena

mustahil para peneliti akan mendapatkan kesimpulan yan~J berarti tanpa

didahului oleh kegiatan pengolahan data tersebut. Analisis data dimaksudkan

untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang

diajukan, maka sebelum melakukan pengujian tersebut harus dipenuhi

persyaratan analisis terlebih dahulu. Dalam hal ini uji persyaratan yang

dilakukan adalah:

4.3.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji

normalitas terhadap data yang bersangkutan dan juga karena data berskala

interval sebagai suatu pengukuran pada umumnya harus rnengikuti asumsi

distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas Liliefors (Kolmogorov-Smirnov) untuk menguji kebaikan­

kebaikan sesuai (Goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah

64

tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi)

dengan distribusi teoritis tertentu (Normal). Jadi hipotesis statistiknya adalah

bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi

harapan (teoritis). Berdasarkan kriteria pengujian, jika angka signifikan (sig) >

0.05 maka data berdistribusi normal dan angka signifikan (sig) < 0.05 maka

data tidak berdistribusi normal.

Tests of Normality

Tabel 4.19

Hasil Uji Normalitas

Kolmooorov-Smirnov( a\

Statistik Df Siq. Statistik Perilaku Agresif

.099 40 Mengemudi

• This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

.200(') .951

St1a~iro-Wilk

Df I

40 I

Dengan menggunakan kolmogrof-smirnov didapatkan analisa angka

Siq.

.082

signifikan adalah 0.200 yang berada diatas 0.05 maka distribusi data untuk

skala perilaku agresif mengemudi adalah normal.

.

65

Gambar4.1

QQ Plot Skala Perilaku Agresif Mengemudi

Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresif MengemLJ(

2

0

60 70 80 90 100 110 120 130

Observed Value

Detrended Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresi 1.4~-------------

1.2

1.0

.8

.6

.4 ,. 0

E 2 00 0

0 0 0 0 0 z 0.0

E 0 0 0 0

.g 0

-.2 a:icot\:Jc > w

-.4 0 60 70 00 90 100 110 120 130

Observed Value

Dengan melihat grafik normalitas terlihat sebaran data dari variabel perilaku

agresif mengemudi berada di sekitar garis uji dan tidak ada yang letaknya

terlalu jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut dikatakan

normal.

66

4.3.2 Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan didasarkan alas asumsi

bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel bersangkutan tidak

jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homo9en. Berdasarkan

kriteria pengujian, jika angka signifikan (sig) > 0.05 maka data homogen dan

angka signifikan (sig) < 0.05 maka data tidak homogen.

Tabel 4.20

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistik df1 df2 Sia.

Perilaku Agresif Based on Mean Mengemudi Based on Median

Based on Median and with adjusted di

Based on trimmed mean

1.192

1.152

"1.152

·1.201

1 1

1

38

38

34.324

38

Pada tes tersebut, didapat bahwa untuk skala perilaku agresif mengemudi

.282

.290

.291

.280

dari table test of homogeneity of variance dengan dasar mean, didapat angka

sig sebesar 0.282. Angka 0.282 tersebut > 0.05 yang berarti Ho diterima. Hal

ini berarti bahwa varian dari data tersebut homogen atau relatif sama.

4.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku agresif mengemudi

pada mahasiswa pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan

tipe B, maka peneliti melakukan analisa statistik terhadap data yang

dioeroleh denaan menaaunakan uii-t dan dioeroleh hasil sP.hriorii hP.rik11t·

Tabel 4.21

Perbedaan Skor Perilaku Agresif Mengemudi Antara Rata-Rata

Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe A dan B

Rata-rata SD

Nilai t label

TipeA (N=13) 90.76 12.25

df (degree of freedom) = 2.042 = 38

Tipe B (N=27) 84.18 8.73

t Keputusan

1.954 Ho Diterima

67

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor

rata-rata kelompok tipe A lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata

kelompok tipe B, namun nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.954.

Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah

sebesar 2.042.

Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t label.

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t label (2.042), maka hipotesis

nihil (Ho) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengernudi pad a

pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan B.

Peneliti melakukan uji beda secara khusus pada setiap dirnensi dari variabel

Perilaku Agresif Mengemudi. Berikut akan dijelaskan apakah terdapat

perbedaan yang signifikan dalam setiap dimensi perilaku agresif mengemudi

68

yang terdiri alas Verbal Road Rage, Rushing Maniac & Aggressive

Competitor, dan Scofflaw. Untuk lebih jelasnya dapal dilihal pada label

berikut:

Tabel 4.22

Perbedaan Skor Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Antara

Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe A dan B

Dimensi TipeA Tipe B T Keputusan (N=13) (N=27)

Verbal Rata-rala 25.92 23.85 1.554 Ho Oilerima Road Rage SD 5.28 3.14 RM&AC Rala-rala 40.92 37.22 2.455 Ho Dilolak

SD 4.80 4.29 Scofflaw Ra ta-rat a 23.92 23.11 .800 Ho Diterima

SD 3.75 2.59

Nilai t label = 2.042 df (degree of freedom) = 38

Dimensi Verbal Road Rage

Dari hasil perhilungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor

rala-rata kelompok lipe A pada dimensi Verbal Road Rage lebih tinggi

dibandingkan dengan skor rata-rala kelompok lipe B, namun nilai t hitung

yang dihasilkan adalah sebesar 1.554. Sementara nilai t tabel pada taraf

signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.

Kepulusan : Ho diterima jika l hilung < t label.

Karena nilai l hilung yang dihasilkan (1.554) < l label (2.042), maka hipotesis

nihil (Ho) diterima. Sehinaaa daoat disimoulkan bahw" tid"k tPCri"n"t

69

perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengernudi pada dimensi

Verbal Road Rage antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe

Adan B.

Rushing Maniac & Aggressive Competitor

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor

rata-rata kelompok tipe A lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata

kelompok tipe B dengan nilai t hitung sebesar 2.455. Sementara nilai t tabel

pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.

Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t label.

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (2.455) > t tabel (2.042), maka hipotesis

nihil (Ho) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terclapat perbeclaan

perilaku agresif mengemudi pada dimensi Rushing Maniac and Aggressive

Competitor antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan

tipe B.

Scofflaw

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa tidak

ada perbedaan yang signifikan antara kelompok tipe A dan B pada dimensi

Scofflaw, dimana baik tipe A maupun tipe B cenderung rendah perilaku

melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Diketahui bahwa nilai t

hitung yang dihasilkan adalah sebesar .800. Sementara nilai t tabel pada

taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.

Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t tabel.

70

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (.800) < t label (2.042), maka hipotesis

nihil (Ho) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada dimensi

Scofflaw antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan B.

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data pada bab 4, diperoleh nilai t hitung lebih kecil

dibandingkan t label. Oleh sebab itu penelitian ini menerirna hipotesis nol

(Ho) dan menolak hipotesa alternative (Ha), dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa "Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perilaku

agresif mengemudi antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian

tipe Adan tipe B".

5.2 Diskusi

71

Hipotesa dari penelitian ini adalah ingin melihat apakah ada perbedaan yang

signifikan dalam perilaku agresif mengemudi antara pengendara sepeda

motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Hasil yang didapat dari lapangan

menunjukkan bahwa secara umum rata-rata perilaku agresif mengemudi

mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Jakarta adalah

rendah.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata

skor perilaku agresif mengemudi antara kelompok tipe Adan tipe B, dimana

kelompok tipe A menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan

72

skor kelompok tipe B namun tidak signifikan pada nilai uji t. Dari hasil analisa

pada ketiga dimensi yang membentuk perilaku agresif mengemudi

menunjukkan bahwa dari Dimensi Verbal Road Rage, Rushing Maniac &

Aggressive Competitor, serta Scofflaw yang paling menunjukkan adanya

perbedaan secara signifikan pada nilai uji t hanya ditemui pada dimensi

Rushing Maniac & Aggressive Competitor.

Berdasarkan hasil analisis pada tiga dimensi perilaku agresif mengemudi,

pada dimensi Verbal Road Rage ditemukan adanya perbedaan rata-rata skor

antara kelompok tipe Adan B namun tidak signifikan pada uji-t. Hal ini

mungkin disebabkan karena adanya faktor lain yang turut berpengaruh

terhadap perilaku Verbal Road Rage seseorang selain faktor kepribadian

individu seperti faktor peran budaya, dimana masyarakat Indonesia mungkin

tidak terlalu terbiasa atau tabu dalam mengungkapkan kemarahan secara

verbal.

Sedangkan pada dimensi Scofflaw terlihat tidak ada perbedaan skor antara

kelompok tipe A dan tipe B, dimana secara umum rata-rata skor dimensi

Scofflaw pada kelompok tipe Adan B cenderung rendah. Namun meskipun

tidak terdapat perbedaan rata-rata skor secara keseluruhan, tidak berarti

keseluruhan responden tergolong rendah tingkat melanggar peraturan atau

hukum berlalu lintasnya. Berdasarkan hasil kategorisasi pada dimensi

73

motor yang memiliki SIM pun ada juga yang tinggi tingkat perilaku melanggar

peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Hal ini menunjukk:an bahwa belum

tentu pengendara sepeda motor yang memiliki SIM, tingkat melanggar

peraturannya rendah. Bahwa ada faktor lain yang turut berpengaruh terhadap

adanya responden yang memiliki SIM namun tergolong tinggi tingkat

melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya, misalnya kurangnya

pengetahuan atau pemahaman pengendara tentang peraturan atau hukum

berlalu lintas.

Sedangkan adanya hasil yang menunjukkan tidak adanya perbedaan rata­

rata skor dimensi Scofflaw pada kelompok tipe Adan B, kemungkinan juga

disebabkan karena adanya variabel lain yang tidak terkontrol dan ikul

berperan dalam perilaku seseorang dalam hal ini adalah perilaku tidak disiplin

dalam menaati peraturan atau hukum berlalu lintas. Dari pengamatan peneliti

terhadap komentar-komentar responden saat mengisi kuesioner,

menunjukkan bahwa ada perilaku spesifik tertentu yang dilakukan oleh

individu tergantung situasi dan kondisi lingkungan. Beberapa perilaku spesifik

yang mungkin turut berpengaruh dalam kesatuan perilaku mengemudi

seseorang misalnya sudut pandang pengemudi terhadap keadaan jalan,

pengalaman masa lalu, rasa takut akan kecelakaan, rasa takut akan ditilang

bila melakukan pelanggaran dan sebagainya.

74

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Staub dalam Sarwono

(2002) yang menemukan bahwa antara kedua tipe kepribadian tersebut tidak

ada perbedaan yang cukup signifikan dalam kaitannya dengan perilaku

agresif mengemudi. Bahwa menurutnya ada beberapa perilaku spesifik

tertentu yang dilakukan oleh individu tergantung dari situasi dan kondisi

lingkungan dan tidak merepresentasikan adanya kaitan dengan kepribadian

tertentu. Hal ini didukung oleh pandangan para ahli behavioris yang

mengatakan bahwa perilaku seseorang dimunculkan berdasarkan lingkungan

yang berbeda, studi lanjutan menemukan bahwa seseorang berperilaku

secara spesifik di lingkungan yang spesifik.

5.3 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kelemahan dikarenakan adanya berbagai hambatan yang

penulis alami. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada

beberapa saran yang penulis rumuskan sebagai penyempurnaan dalam

berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini , yaitu:

1. Bagi subyek, agar dapat mengemudikan kendaraan berdasarkan

penguasaan teknis dan mental yang tepat, sehingga tercipta budaya

keselamatan di jalan.

75

2. Bagi pemerintah, agar dapat menegakkan aturan lalu lintas kepada

pengemudi sehingga diharapkan dapat memperkecil dampak negatif dari

perilaku agresif yang dilakukan oleh pengendara dalam mengemudi.

3. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yanGJ sama disarankan

untuk menambahkan dimensi lain untuk mengantisipasi adanya aspek

yang turut berpengaruh dan tidak terukur di dalam penelitian ini, yaitu

mengenai pengetahuan dan pemahaman individu tentang peraturan atau

hukum berlalu lintas.

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya

Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Atkinson, Rita.L. 1999. Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan. Jilid 2. Jakarta:

PT. Gelora Aksara Pratama.

Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka

Bel ajar.

Bandura, Albert. 1973. Aggression, a Social Learning Analysis. New Jersey:

Prentice Hall, Englewood.

Berkowitz, Leonard. 1995. Agresi 1 Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka

Binaman Pressindo.

Brouwer, M.A.W. 1979. Kepribadian dan Perubahannya. Jakarta: Gramedia.

Chaplin, James P. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo

Persad a.

Fudyartanta. 2005. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta: Zenith Publisher.

Guilford dan Fruchter. 1978. Fundamental Statistic in Research & Education.

Singapore: Mc. Graw Hill International.

xvii

Hall, Calvin. S & Lindzey, Gardner. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.

Yogyakarta: Kanisius.

James, Leon & Nahl, Diana. 2000. Road Rage and Aggressive Driving.

Steering Clear of Highway Warfare. Advising Thousands of Drivers on

the Web at Dr Driving. Org. Hanger Publishers.

Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia. Bandung: PT. Eresco.

Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2000. Organizational Behavior. New

York: Irwin Mc Graw Hill.

Maskat, H. Junaidi. 1995. Pengetahuan Praklis Berlalu Untas di Jalan Raya.

Cetakan ke VII. Sukabumi: Direktorat Samapta Polri Sub Direktorat Lalu

Lintas.

Mujib, Abdul M.Ag dan Mudzakir, Jusuf M.Si. Nuansa-Nuansa Psikologi

Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo.

O'Sears, David. 1994. Psikologi Sosial Ji/id 2. Jakarta: Balai Pustaka.

Perrin, Lawrence Adan John, Oliver P. 1997. Personality: Teary and

Research. Toronto: John Willey & Sons, Inc.

Rice, L.P. 1999. Stress and Health. California: Brooks Cole Publishing

Company.

Salam, Syamsir & Aripin, Jaenal. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press.

Sarwono, Sarlito. W. 2002. Psikologi Sosial.

Sevilla. 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI Press.

xix

Bapeda Jabar. 2007. Bandung Lautan Aqggressive Driving. http://bapeda­

jabar.go.id/bapeda_ design/dokumen_i nformasi.ph p?t= 14&c=497.

Olsen, Erik C. B. 1993. Driver Attitude: The Aggressive and Defensive Styles.

Suryaningsih. 2007. Ayat-ayat Al-Quran tentang sabar.

http://suryaningsih.wordpress.com/2007/09/07/ayat-ayat-al-quran­

tentang-sabar.

Disertasi

Harlan, Johan. 2003. Pengaruh Peri/aku Tipe A dan Sifat-Sifat yang

Berkaitan terhadap Kejadian Nyeri Kepala Tipe-Tegang. Program Doktor

llmu Epidemiologi. Program Pascasarjana UI: Fakultas Kesehatan

Masyarakat.

Lampiran 1

KUESIONER TIPE KEPRIBAOiAN DAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI

Assalamualaikum wr, wb

Oalam rangka menyefesaikan tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Isla

Syarif Hidayatu!lah Jakarta, saya Bella Oi!la bermaksud mengadakan penelitia1

peri!aku mengemudi pada pengguna kendaraan sepeda motor

Untuk itu, saya membutuhkan keterangan dari Anda, dengan mengemukakan

sejujur-jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada !embar berikut. Seg<

yang Anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan un

penelitian.

Untuk kelengkapan infonnasi yany ingin didapat, saya harap Anda bersedia m

kemba!i kelengkapan jawaban agar tidak ada satu pun S0!31 yang terlewat untu

Atas bJntuannya saya ucapkan terimc- kasih.

Wassalamualaikum wr, wb.

PERNYATAAN KESEDlAAN

Nam a

Usia

Semester

Sudah berapa lama mengendarai sepeda motor :

Jenis Ke!amin : a. laki-L3ki b. Perempuan

Suku Bangsa : a. ,iawa b. Sunda c. Batak d.

Oengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukar

Bella Dilla, mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatutl

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Baca dan pahami seti.ap pemyataan di bawah ini dengan teliti.

2. Berilah tanda (../) pada kok>m di se1belah kanan pada tiap pemyataan yang

dengan diri anda.

3. Oalam hal ini tidak adajawaban benar atau salah. Adapun pi!ihan jawabar

YA : Apabila pemyataan yang diajukan sesuai dengan diri Anda.

TIOAK · An:ih.ib. N>4Tl~n v::i.nn rli:::ii11!<-::in tirl-"11<- """""""; n,........,,,,,. f"liri A

No 1 2 3 4 5 6 7 8

9 10

11 12 13

14

15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

29 30

31 32 33 34

35 36

37

00

SKALA TIPE KEPRIBADIAN

Pemvataan Sav:ll menoorbankan akhir nPkan untuk menqetiakan tuoas. Satr.1; ienQket tidak dai=t mencarai tarnel Sa~ mamou mBUleriakan tt.Jqas beriam-iam tann;:i inQin diaannnu. Sava senanq darnit men<talahkan saincian sava. Sava trustrasi saat me alami kekafahan. Sava teroanaou denoan aoa vano oranCI lain oikirkan tentano sava. Sa1.1a tidak daoat menaenda!ikan diri saat marah. Saya kesal den9an kebiasaan orang lain yang tidak sesuai dengan orinsio sava. Sa=> mer.untut diri untuk berprestasi dalam kf>(liatan vana sava lakukan. Saya mudah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu bahkan dalam situasi vano tidak mendesak. Sava ienake! dennan orana vana menoeriakan sesuatu denaan santai. Sava masih menoeriakan tuoas saat iam keria sudah habis, Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan dalam kegiatan vano saya lakukan. Saya tidak dapat istirahat selama saya belum menyelesaikan tugas yang saya milikL Saya tidak perduli dengan keadaan sekitar saat sedang mengerjakan tuoas. Sava frustrasi saat tidak dapat menqatasi semua tuqas. Sava senanq menqeriakan sesuatu lebih cepat dari oranq lain. Sava menekuni pekeriaan denoan lebih baik dibandinn oranci !ain. Sava mudah temanQo~ oleh hal-hat keci!. Sava mudah marah dan bersunaut-sunout. Sava tidak ouas denoan orestasi vanq telah sava caoai. Sava meniadwa!kan aktivitas denoan ketat. Sava menqeriakan sesuatu melebihi ana vane dikeriakan orann lain. Sava senanc bekeria denoan tekanan waktu. Sava berambisi untuk menoalahkan orano lain. Sava berusaha untuk melebihi orano lain dalam hal aoa oun. Menunonu adalah aktivitas vanq membuat sava senewen. Orang-orang dapat menganggu saya hanya dengan berada di sekeliling sava. Sava mendesak orano lain untuk menvelesaikan tuoas denoan ceoat. Saya menuntut diri untuk menyelesaikan tugas da!am waktu yang sinokat. Sava merasa bersalah ketika bersantai seharian. Sava memiliki .tuntutan keberhasilan vano tinnni dalam mencaoai tuiuan. Sav:::i antusias menqhadaoi ™"'rsainqan. Saya percaya ada orang-orang yang berkomp!ot urituk melawan dirt sava. Sa"" ienakel denaan orano vant'I lambat dalam menaeriak.an sesuatu. Saya waspada terhadap orang yang sikapnya lebih bersahabat daripada vann sava harankan. Orang lain yang mengena! saya mengatakan bahwa saya mudah tersinnriuna. e..,,,..., hn,,..a ... .,, .... i.-.,,,.,,_., '"'rh"'rl"'n nr:::inn vana menaanaau sava.

Ya Tldak

~

-, I !

I 4Ql Saya kesa! i<epada orang yang menyet3 kegiatan yang sedang saya I . . . . taKUtcan. 41 Sa•"' merasa memiliki tertalu sedikitwaktu untuk men}'.e~ikan tugas. 42 Saya puas ketika orang yans ticlak saya sukai mendapatkan balasan

atas n.:>rbuafanntm. 43 Sulit untuk meningga!kan tugas yang telah saya terima walaupun hanya

sebentar. 44 Saat marah sa inoin melukai ora lain. 45 Sava bersikao kritis terhadao orang lain. 46 Sava ienokel denoan ketertambatan. 47 Lebih aman bagi saya untuk tidak mem~rca:tai siaQa QUn. I 48 j Saya su\it mencari W3ktu untuk bersantai. 49 : Sava memven:-eoat rembfcaraan oranq lain vanq berte!e---te!e. 50 I Saya mengutarakan secara tangsung ketidaksenangan terhadap

sesuatu.

PETUNJUK PENGERJAAN 1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Beritah tanda (-/) pada kolom di sebelah kanan pada tiap pemyataan yan£

dengan diri anda. 3. Da!am ha! ini tidak ada jawaban OOnar atC!u salah. Adapun pilihan jawab<i:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

4. Sebe!um !embaran ini dikemba!ikan harap diperiksa kembali kelengkapan

SKALA PER!LAKU AGRESiF MENGEMUOJ

No Pemvataan SS 1 Sava menoklakson ~ialan kaki vane menvebrano ialan. 2 Saya membalas kemarahan pengendara lain dengan

senyuman. 3 Saya memarahi pengendara lain yang berkendara dengan

santai di iafan. 4 Saya menghalang-ha!angi pengendara lain yang ingin menya!ip

kendaraan saya. 5 Saya merasa bersalah berputar arah di tempat yang terdapat

rambu dilarana untuk beroutar. 6 Saya tidak segan untuk bertengkar dengan pengendara yang

hamr::ir menyeremoet kendaraan sava. 7 Saya mengurangi kecepatan herKendara saat berada di

• ""'rsimre:inaan lamou merah. ' ' 8 Sa ya mengutuk. pengendara yang menyerobot jalur saya tiba-

tiba tanna memberikan tanda. 9 Saya memaki pengendara yang membuat saya terpaksa

menaerem kendaraan secara mendadak. 10 Sava takut r arah di sembaranq temre:iL 11 Saya ingin memak.i pengendara lain yang menghala~-halar;gi

ialan sa""'. 12 Saya berKendara sesuai dengan kecepatan arus lalu !intas

ia!an.

13 I ~r.:1 ~~~~~.~~mpatan k.epada pengendara lain yang

14 Saya lega sete!ah mengungkapl<an kemarahan saya dengan bertPnt"lkar del'll"lan MPNiendara lainnva di ia!an.

15 Sav::i mPnn~ntrl dPnnan teratur saat keadaan ialan macet 16 Saya membunyikan klakson berulang kali untuk

me"""U""'karu,..,,n kekesa!an sava terhadan kemacetan. 17 Saya mengabaika·n ejekan pengendara lain yang ditujukan

ke;.::uia sava. 18 Mengklakson beru!ang kali saat terjadi kemacetan membuang

enemi saia. 19 Saya mera.sa f!'.Jstras! ~~t ~rj::it;:;r,a:i s.aya te;t;a,,,t;c;t I I kemacetan. 20 Saya tidak takut untuk bertengkar dengan pengendara lain

tr.1nq membuat sava kesal di ialan. 21 Saya membuntuti kendaraan di depan agar pengendara

tersebut danat melaiukan kendaraannva lebih cenat 22 Saya Nak ~erminat membalas penghinaan yang difakukan I ....... naendara Jain kenMa sava.

123 Di jalan raya, saya merasa puas berkendara di atas kecepatan 80kmliam.

24 Menurut sava. peialan kaki mennhambat arus lalu !iotas ialan. C--- -----25 Sava menikmati keadaan arus latu tinl~~9.l?~.~-~-t_. ___ ,.,_._ ·-- _

bisa dimaklumi. 45 Sava tidak mP-fl('lutamakan kece tan dalam berkendara. 46 Sa ya be!putar arah di tempat yang terdapat larangan untuk

be'""'1•tar .,,...ar daoat' samoai febih ce"""' ke tem""'t '""ng dituju. 47 Saya merasa bersalah saat mengP.kspresikan kemarahan saya

denaan cara bertenokar dent'lan nPnoendara lain di ialan. 48 Sava memoen:eoat laiu kendaraan saat lampu kuninQ menvala. 49 Saya malas menyalakan !ampu kendaraan saat berkendara di

::;bn" haii. 50 Saya enggan memba!as penghinaan pengendara lain kepada

sava. 51 Saya tidak tertarik mengemudikan kendaraan me!ewati bahu

1 ia!an. 52 Saya membiarkan pengendara lain mendahului laju kecepatan

sava da!am menoemudi. 53 Saya pikir tidak masa!ah berkendara melewati bahu atau trotoar

Iatan. 54 Sa ya tidak akan bertengkar dengan pengendara lain hanya

karena pengendara tersebut m~erobot jalur saya tib~-tiba. ,_

26 Sava merasa ouas daoat mendahu!ul setiao kendaraan di ialan. f-

27 Saya mengurangi laju kecepalan berkendera saat ada pejalan kaki vana terlihat inain menvebranq.

28 Saya dapat sampai tepat waktu ke lempat tujuan dengan me~but

29 Saat mengemudi, saya membayangkan beradu kecepatan denQan """noendara lain di blan.

30 Saya tidak memHiki niat untuk bersaing dengan pengendara -~

lain di saat menaemudi. 31 Saya muak dengan pengendara lain yang tidak memberikan

kesem""tan ke""'da sava untuk men,..,"'<:mti ia!ur. 32 Sa•'""' nvaman berkendara di ia!ur lambal 33 Saya menikrnati perja!anan saat berkendara dengan kecepatan

tinnni. 34 Saya pikir tidak ada pengendara yang dapat mendahu!ui faju

kece""'tan sa'""' da!am mennemudi. 35 Saya berkendara dengan santai meskipun sedang terdesak

waktu. 38 Saya mengejar pengendara lain yang berani mendahufui laju

kecen:itan sava dalam berkendara. 37 Saya mengurangi laju kecepatan di persimpangan agar

....,.naendara lain daoat memotona masuk ia!ur sava. 38 ~ membelokkan kendaraan ke kanan ia!an dari \alur kiri. 3!l Saat befkendara, sa;-a mengabaikan rambu batas kecepatan

maksimum vanq telah drtentukan di iatan. 40 Sa~ fukutberkendara dern: an k~tan tirmnl. 41 Saya berkeodara melewati bahu jalan saat keadaan ja!an

macet AO ~.,.._,.,..,,.,...,. 1-0 .. L.-- !,. __ .... _ -- _,_ ---

Lampiran 2

RELIABILITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)

Method 1 (space saver) will be used for this analysis -J.:*****

R E L I A B I L I ~ Y

Item-total Statistoss

VAROOOOl VJ\.R00002 V/l.R00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 V/l.R00009 Vl\f\00010 VAROOOll V/\ROOOl :C VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019

-VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037

Sce:~'2

Mea:: if I:::::::m De.lc;::..::;d

2:J. c::.S7 24 .2':~:) 2<1,4!.:33 2.J.:0:33 24.6833 2ti. s:..s7 24.6500 24.7667 24.lE07 ::11. c: .. u 24.7500 :211. 7 ~ !.;-/

24.7000 24.5833 24.6':33 24.5667 24.2::33 24. s:oo 24.5667 24.Bc67 24.3233 24.8000 24.8667 24. 7COO 24.4333 24.7833 24.3500 24.8333 24. 6833 24.4500 24.GGGO 24.25JO 24.2333 24.6000 24 .4E67 24. 6333 24 .8167

A N A L Y S I S - S C A L E

Scale Variance if I tern Deleted

43.4463 tl4.1907 43.5 1121 43.7514 42.3556 44 .0167 43.1466 42.5887 411 .2429 :j <\ • '1 J fj I 43.0042 ·14.64U 42.5864 42.5862 43.9828 43.8090 44.5887 44.8280 43.6734 44.1862 43.7319 44 .0949 44 .5243 43.7051 43.1650 42.9862 44.4347 43.3616 44.4234 42.9975 43. 7017 44.9703 43.8090 41.8712 43.9480 42. 7107 43.4404

Corrected Item­Total

Correlation

.2190

. 1594

.2059

.2054

.3933

.1300

.2639

.3789

.2179

.0513

.3045.

. OT78

. 3597

.3477

.1376

. 1597

.0853

.0070

.1803

.1254

.1936

. 1371

.0779

.1825

.2741

.3183

.0832

.2741

.0700

.2973

.1760

.0034

. 2496

. 4605

.1446

.3303

.2533

(A L P H A)

Alpha if Item Deleted

. 7695

. 7713

. 7700

.7699

. 7629

.7728

. 7678

.7638

.7701

. 7757

. 7664

. 7760

.7642

. 7646

.7725

. 7717

.7732

.7774

.7709

. 772.6

.7703

.7722

. 7739

.7708

.7675

. 7660

. 7740

.7677

.7719

.7666

.7711

.7756

.7688

. 7602

. 7722

.7653

.7683

VAR00038 24.6833 43.2031 .2589 .7680 VAR00039 24.7000 42. 2814 .4088 . 7624 VAR00040 24.3333 43.1751 .3072 -. 7666 VAR00041 24.5667 42.9616 .2896 . 7668

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s - ,. J C A L 8 (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00042 24.6167 43.7997 .1615 . 7716 VAR00043 24.6333 43.4565 .2147 .7696 VAR00044 24.9000 43.3797 .3106 . 7669 VAR00045 24.4667 44.1853 .1078 .7735 VAR00046 24. 4333 43.4023 .2359 . 7 688 VAR00047 24.8667 44.0497 . 1643 .7712 VAR00048 24.7667 42.3175 .4245 . 7621 VAR00049 24.4500 42.8619 . 3191 . 7658 VAROQ050 24.4500 42.4551 .3849 .7633

Reliability Coefficients

N of Cases 60.0 N of !terns 50

Alpha ~ . 7729

Lampiran 3

VALIDITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C l\ L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAROOOOl 8.5500 15.6415 .3539 .7626 VAR00002 8. 5167 16.0845 .2331 . 7710 VAR00003 8.6333 15.6260 .3836 . 7607 VAR00004 8.6167 16.2404 . 2094 . 7722 VAR00005 8.5667 15.7412 .3308 . 7642 VAR00006 8.4500 15.6076 .3531 . 7626 VAR00007 8.3000 15.8746 .3034 .7660 VAR00008 8.6500 15.4856 . 4315 . 7575 VAR00009 8.7000 16.4169 .1868 .7730 VAR00010 8. 3167 16.0167 .2612 .7689 VAROOOll 8.4667 15.0328 .5072 .7514 VAR00012 8.5000 15.5763 .3638 . 7619 VAR00013 8.5500 16.0822 .2378 .7706 VAR00014 8.5667 15.3684 .4318 . 7571 VAR00015 8.2000 16.0610 .2906 .7667 VAR00016 8.4333 15.9785 .2572 .7694 VAR00017 8.7667 15.9107 .3873 . 7614 VAR00018 8.6333 15.4565 .4316 .7574 VAR00019 8.3167 15.9489 . 2792 . 7677 VAR00020 8. 3167 15.2709 .4638 .7549

Reliability Coefficients

N of Cases 60. 0 N of Items 20

Alpha ~ .7731

1mpiran 4

\TA MENTAH SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)

:i Usl Sms1 JK Suku LMnamdi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 481 22 7 L Jawa 4 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1

' 22 7 p Sunda 8 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 I 20 5 L Betawi 4 Tahun 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 t 19 5 L Sunda 4 Tahun 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 ; 19 3 L Betawi 4 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 ; 18 3 L Betawi 3 Tahun 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 < 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 ' ' 18 3 L Betawi 10 Tahun 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 ' 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 l 19 3 L Betawl 5 Tahun 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 l 19 3 L Jawa 4 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 7 L Betawi 12 Tahun 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 19 3 L Sunda 1 Tahun 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 c 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 18 1 L , "'w·Jawa 5 Tahun 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 i 0 ; 0 0 I I 0 1 G 1 1 v v 1 < 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 ' 3 20 5 L Jawa S Bulan 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 4 19 1 L Makasa 2 Tahun 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 u 1 0 0 u 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 5 18 1 L Jawa 2 Tahun 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 18 1 L Betawi 4 Tahun 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 7 22 7 L Jawa 3 Tahun 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 23 7 L Betawi 7 Tahun 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 ' 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1

.9 22 7 L Jaw a 7 Tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 ·, 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0

'° 23 7 L Batak 9 tahun 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 !1 20 5 L Padanc 5 Tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 ~2 23 7 L Betawi 5 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 !3 23 7 L Betawi 10 Tahun 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 24 20 3 L Sunda 2 Tahun 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 25 21 6 L Sunda 10 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 26 18 5 L Batak 8 Tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 27 18 5 L Sunda 5 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 28 18 5 L Batak 4 tahun 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 29 19 3 L Betawi 3 Tahun 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 30 20 3 L Betawi 5 Tahun 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 31 18 3 L Betawi 6 Tahun 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 32 18 1 L Betawi 3 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 c 33 21 5 L Padan~ 4 Tahun 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 c 34 18 3 L Betawi 5 Tahun 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 c 35 19 1 p Plmbo 1 Tahun 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 36 20 5 L Betawi 5 Tahun 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 ( 37 21 7 L Jawa 3 Tahun 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 38 18 1 L Sunda 1 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 (

39 20 1 L Jaw a 1 Tahun 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 (

40 20 5 L Betawi 5 Tahun 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 ( 41 22 7 L Betawi 12 Tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (

42 22 7 L Sunda 1 Bulan 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 (

43 18 3 L Betawi 5 Tahun 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 ( 44 20 3 L Betawi 4 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 ' 45 22 7 L Jawa 8 Tahun 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 ' 46 23 3 L Jaw a 3 Tahun 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 c 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 I

- - . . n n < 0 0 0 0 < ' 1 n 1 n ' n 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 I

54 20 5 L Pim ha 4 Tahun 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 55 18 1 L Sunda 1 Tahun 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5G 18 1 L Sunda 4 Tahun 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 57 21 5 L Aceh 10 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 58 18 3 L Jawa 4 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 ,Q 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 59 19 3 L Betawi 3 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 so 18 1 L Batak 3 Tahun 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1

Lampiran 5

RELIABILIT AS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)

M(~thod 1 (space ~~aver) wjll be used for thi.s analysis *-A·-A·***

R E L I A B I L I T Y

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 'JAHOCJ006 \ll-\PJJG007 VAR00008 VAR00009 'lf,ROOOlO VAROOOll VAROOC12 'J!l.!~00013

VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAROOOJ.7 VAR00018 VAROOOl.9 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039

Scale Mean

if Item Deleted

126.6333 127. 2667 127.2000 127.6167 127.4333 126.9500 127.4000 126.4167 126.5333 12'7.5667 126.8833 127. 6167 126.3833 126. 7667 127. 5167 127.0500 127.1667 127.0333 126.4667 127.4000 127.0500 127.0833 126.8000 127.5000 126.5667 126.8333 127.9833 126.6000 127.0833 127. 4667 126.5500 127.1333 126.9333 127.5167 126.6500 127.3167 127.6500 127.1333 127. 3000

A N A L Y S I S - S C A L E

Scale Variance if Item Deleted

205.2192 194.6056 197.8915 194.2065 192.0802 198.5229 203.7695 193.2641 194.9989 197.[<768 190.8167 197.2912 199.9353 191.6734 196.3218 195. 7771 201.5311 189. 7616 197.9141 200.5153 197.5059 195.1963 190.5695 200.2203 195.8090 194.2429 202. 9658 190.7864 191. 5692 195.3040 193.3703 197. 7107 190.1989 199.6099 195.8924 194.6268 199.0110 193. 9480 194.9593

Corrected Item­Total

Correlation

-.1111 . 3316 .1920 .3615 .3778 .1548

-.0333 .3613 .2936 .2015 .4427 .2688 .1363 . 4412 .3018 .2732 .0460 .5027 .1993 .0804 .2650 .3069 .5364 .1030 .2841 .3540

-.0139 .5063 .3781 .3238 .3742 .2594 .5099 .1436 .2893 .3389 .1700 .3978 .3772

(A L P H A)

Alpha if I ten1 Deleted

.8383

.8282

.8314 -.8276 .8269 .8323 .8370 . 8274 . 8290 . 8311 . 8253 .8297 .8322 .8255 .8290 .8295 .8343 .8239 .8312 .8339 .8298 . 8288 .8238 .8331 . 8293 .8277 .8351 .8243 .8268 .8285 .8272 .8299 . 8240 .8321 . 8292 .8281 .8316 . 8269 .8276

VAR00040 126.8000 195.6542 .2583 .8299 VAR00041 126. 9667 195. 8294 .3047 .8289

R E L I A B I L I T y A N A L '{ s I s - s C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Menn Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00042 127.0167 199.5760 .1452 .8321 VAR00043 126.9667 196.1345 .2817 . 8294 VAR00044 127.2333 190.8938 .4145 .8258 VAR00045 127.2167 196.1048 .3288 .8286 VAR00046 127.3333 199.8192 .1355 .8323 VAR00047 127.2167 197.2234 . 2440 .8302 VAR00048 126.8000 196.8068 .2909 .8293 VAR00049 126.8000 199.3492 .1146 .8334 VAR00050 127.1167 193.0879 .3703 .8272 VAR00051 127.5000 202.6610 - . 004'.i .8354 VAR00052 127.5667 203.5379 -.0442 . 8368 VAR000~3 127.7500 196.8686 .2955 .8292 VAR00054 126.7667 192.7582 .4170 .8263

Reliability Coefficients

N of Cases 60.0 N of Items 54

Alpha ~ .8324

Lampiran 6

VALIDITAS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035

Scale Mean

if Item Deleted

84.0167 84.3667 84.1833 83.1667 83.2833 83.6333 84.3667 83.5167 84.2667 83.8000 83.7833 83.8000 83.8333 83.5500 83.3167 83.5833 83.3500 83.8333 84.2167 83.3000 83.8833 83.6833 83.4000 84.0667 83.8833 84.0500 83.5500 83.7167 83. 7167 83.9833 83.9667 83.5500 83.8667 84.5000 83.5167

Scale Variance if Item Deleted

145. 3726 144.7785 144.6946 143.1582 144.5455 141. 2870 147.3548 142.1862 148.1311 145.6542 141.7319 147 .2475 145.3955 140.8958 146.0506 144.9251 141.6212 144.8531 146.2404 143.6034 149.4607 141. 4404 146.2102 146.9785 145.2573 146.0483 147.1669 146.3421 146. 0370 144.5251 146.7446 147. 8110 144.0497 149.3729 144.4234

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S Reliability Coefficients

N of Cases 60. 0 Alpha= .8640

SCl\LE

Corrected Itern­Total

Correlation

.3481

.3918

.3251

.4264

.3637 • 4 951 .3095 . 4896 .2501 .3244 . 4925 .3244 .3477 .6089 .3189 .3779 .5476 .3018 .3279 .4249 .1966 .5332 .3208 .2755 . 3921 . 37 64 .2322 .3277 .3333 .3253 .3454 .2805 .3861 .1960 .4012

S C A L E

N of Items 35

(A L P H A)

Alpha if Item Deleted

.8609

.8599

.8617

.8590

. 8 606

. 8572

. 8617

. 8575

. 8629

.8615

. 8573

. 8 614

. 8 609

.8550

. 8 616

. 8602

.8563

. 8625

.8613

.8591

.8638

. 8564

. 8615

. 8626

.8600

.8604

.8639

. 8613

. 8612

. 8617

. 8610

. 8623

. 8 600

.8639

.8597

(A L P H A)

MCl.dot'llc:l.•I I

JATA MENTAH SK.ti.LA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)

IJo Usia >mst JK ,Suku .. ' 1.;;,Mngmdi t ·.·2' 3: 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3'1 32 33 34 3! 1 22 7 L Jawa 4 Tahun 2 3 3 2 1 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 22 7 p Sunda 8 Tahun 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 20 5 L Betawi 4 Tahun 3 2 2 3 2 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 4 4 2 4 2 3 2 3 4 19 5 L Sunda 4 Tahun 1 3 1 1 3 3 2 4 3 1 3 3 4 4 1 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 1 3 4 2 2 2 2 2 3 5 19 3 L Betawi 4 Tahun 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 1 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 6 18 3 L Betawi 3 Tahun 4 < 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 4 2 A 4 4 2 2 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 2 2 3 ' I

7 18 3 L Betawi 10 Tahun 3 4 3 2 4 4 1 4 3 2 3 1 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 1 4 4 1 4 3 3 4 4 8 19 3 L Betawi 5 Tahun 4 3 2 1 2 4 2 4 4 1 4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 1 3 4 1 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 9 19 3 L Jawa 4 Tahun 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 2 2 2 2

10 22 7 L Betawi 12 Tahun 2 3 2 2 3 3 " 4 4 1 4 2 3 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 4 "±_ J_ 4 ~

11 19 3 L Sunda 1 Tahun 4 3 2 1 1 3 3 4 2 1 3 1 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 12 18 1 L Jawa 5 Tahun 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 13 20 5 L Jawa 9 Bulan 4 4 4 1 1 2 1 4 4 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 4 4 2 2 4 1 2 1 1 4 1 1 4 4 14 19 1 L Makasa 2 Tahun 1 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 3 1 4 4 1 4 1 4 4 1 4 2 4 15 18 1 L Jaw a 2 Tahun 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 2 1 4 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 16 18 1 L Betawi 4 Tahun 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 17 22 7 L Jawa 3 Tahun 4 1 2 1 4 1 4 1 3 4 3 1 4 4 1 4 1 1 1 2 2 4 2 4 3 1 1 4 4 1 1 2 1 1 1 18 23 7 L Betawi 7 Tahun 4 1 2 4 3 3 1 3 4 2 2 1 3 4 1 4 2 4 3 1 4 3 4 2 1 2 1 2 4 1 3 3 4 2 1 19 22 7 L Jawa 7 Tahun 4 3 2 2 1 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 20 23 7 L Batak 9 tahun 3 2 3 2 1 3 2 4 4 1 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 1 4 2 3 3 2 3 1 4 21 20 5 L Padana 5 Tahun 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 22 23 7 L Betawi 5 Tahun 4 2 4 3 1 4 1 4 4 1 4 1 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 3 4 1 4 3 2 3 3 4 3 4 23 23 7 L Betawi 10 Tahun 4 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 20 3 L Sund a 2 Tahun 2 3 2 4 3 4 1 4 2 2 3 2 2 4 2 4 1 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 4 4 1 4 3 1 2 2 25 21 6 L Sunda 10 Tahun 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 26 18 5 L Batak 8 Tahun 4 3 1 3 1 4 2 4 3 1 3 3 3 4 3 1 3 4 2 2 2 3 3 1 4 3 1 4 3 2 3 3 4 3 4 27 18 5 L Sunda 5 Tahun 4 1 2 2 1 4 1 4 4 1 2 1 4 3 1 2 3 2 3 1 3 2 2 4 4 4 1 4 2 1 3 2 3 3 2 28 18 5 L Batak 4 tahun 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 29 19 3 L Betawi 3 Tahun 2 2 2 1 3 1 1 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 1 3 3 2 3 3 3 2 4 30 20 3 L Betawi 5 Tahun 2 2 4 2 2 3 2 4 3 1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 31 18 3 L Betawi 6 Tahun 3 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 1 d 4 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 32 18 1 L Betawi 3 Tahun 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 1 4 2 1 4 2 3 1 3 33 21 5 L Padang 4 Tahun 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 1 4 2 1 3 1 1 3 2 2 1 2 34 18 3 L Betawi 5 Tahun 2 3 2 2 3 2 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 1 2 4 2 3 1 4 35 19 1 p Plmbg 1 Tahun 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 36 20 5 L Betawi 5 Tahun 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 37 21 7 L Jawa 3 Tahun 3 1 4 1 1 2 1 4 4 1 4 1 2 3,1 1 3 3 4 1 1 4 3 1 1 2 1 2 1 1 4 1 2 1 4

42 22 7 L Sunda 1 Bulan 3 2 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 43 18 3 L Betawi 5 Tahun 2 1 4 4 1 4 2 4 4 2 4 3 4 2 1 3 4 1 2 1 3 3 4 1 3 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 44 20 3 L Betawi 4 Tahun 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 45 22 7 L Jawa 8 Tahun 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 1 1 2 46 23 3 L Jaw a 3 Tahun 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 1 2 1 4 1 3 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 1 3 47 21 7 L Batak 5 Tahun 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 48 21 7 L Sunda 1 Tahun 4 3 1 1 3 1 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 1 4 2 1 2 1 4 4 1 4 1 4 49 22 7 p Jawa 3 tahun 2 2 4 1 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 4 1 2 4 2 4 1 4 2 4 4 1 4 1 1 4 4 4 2 4 50 20 5 L Sunda 5 Tahun 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 51 18 3 L Jawa 6 Tahun 3 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 52 20 3 L Ac eh 2 Tahun 2 2 1 2 1 3 3 4 2 2 1 2 3 4 2 2 4 4 4 3 '2 1 4 1 2 1 1 2 1 2 4 2 4 2 2 53 20 5 L Jawa 6 Tahun 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 54 20 5 L Plmba 4 Tahun 4 2 2 2 1 4 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 55 •n • ' Sunda 1 Tahun 3 2 2

, 2 2

,., 2 4 • 2 2 3

,., , 2 2 ,.,

3 3 3 ,., ,., ,.,

3 3 < ,., , 2 4 3 2 2 2 10 ' ... ' ... ' ... ... ... ... ... "- ' .. ...

56 18 1 L Sunda 4 Tahun 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 57 21 5 L Ac eh 10 Tahun 2 1 2 1 1 3 2 3 3 1 1 2 3 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 58 18 3 L Jawa 4 Tahun 3 2 3 2 2 4 1 4 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 SS 19 3 L Betawi 3 Tahun 3 2 2 2 3 3 4 3 4 1 4 1 4 1 3 2 4 1 2 4 3 1 2 1 1 4 2 1 1 1 4 3 1 1 3 60 18 1 L Batak 3 Tahun 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2

Lampiran 8

KUESIONER TIPE KEPRIBADIAN DAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUOf (PE

Assalamualaikum wr, wb

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Faku!tas Psikologi Universitas 1st.am N,

Syarif Hidayatullah Jakarta, saya ~Ila Dilla bermaksud mengadakan penelitian me

peri!aku mengemudi pada pengguna kendaraan sepeda motor.

Untuk itu, saya membutuhkan ketemngan dari Anda, dengan mengemukakan penc

sejujur·jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada !embar berikut Segala p

yang Anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk t

penelitian.

Untuk kelengkapan informasi yang ingin didapat, saya harap Anda b€rsedia meme

kembali kelengkapan jawaban agar tidak ada satu pun seal yang terlewat untuk di~

Atas barituannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr, wb.

PERNYATAAN KESEDIAAN

Na ma

Us la

Semester

Sudah berapa lama mengendarai sepeda motor :

Jenis Kelamin : a. Laki·Laki b. Perempuan

Suku Bangsa : a. Jawa b. Sunda c. Balak d.

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelftian yang dilakukan ole

Bella Dina, mahasiswa semester akhir Fakuttas Psiko!ogi UlN Syarif Hidayatuliah J

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti.

2. Berilah tanda (../) pada kolom di sebe!ah kanan pada tiap pemyataan yang pali

dengan diri anda.

3. Oalam hal ini tidak ada jawaban benar atau sa!ah. Adapun pi!ihan jawabannya

YA : Apabila pemyataan yang diajukan sesuai dengan diri Anda.

TIDAK : Apabila pemyataan yang diajukan tidak sesuai dengan diri Anda

4. Sebelum lembaran ini dikembalikan harap diperiksa kemba!i kelengkapan .fa'N<

SKALA TIPE KEPRIBADJAN

No Pem=>t:aan Ya Tidak 1 frustrasi saat menaalami kekalahan. 2 :-.::rira tidak dan:it menoenda!ikan diri saat marah. 3 Say.a kesa:t dengan kebiasaan o.--ar.g lain yang tidak sesuai dengan prinsip

sa= 4 ~ ienQkel denaan oranQ =onq eriakan sesuatu denaan santai. 5 Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan datam kegiatan yang

sa=- lakukan. 6 Saya tidak dapat istirahat selama saya belum menyelesaikan tugas yang

sa-=mifiki. 7 Sava be1dmbisi untuk rnenaa!atkaii erana lain. 8 ~ berusaha untuk me!ebihi oranQ lain da!am ha! aoa oun. 9 Orang-orang dapat menganggu saya hanya dengan berada di seketiling

sa=. 10 Sav.:i menuntut diri untuk menvetesaikan tuaas da!am waktu vana sinakat. 11 $aVL'l n;:>n:ava ada oranq-oranci vanci berkomolot untuk melawan diri sava. 12 Saya waspada temadap orang yang sikapnya lebih bersahabat daripada

'-""'na sava haraokan. 13 Sava bersikao k:eras terhadao oranq vano menaannnu sava. 14 Sava melawan oranq lain vann menentanq oendirian sava. 15 Saya kesal kepada orang yang menyela kegiatan yang sedang saya

lakukan. 16 Sava merasa memiliki terla!u sedikit waktu untuk menvetesaikan tuaas, 17 Saat marah, sava inain melukai orann lain. 18 Sava sulit mencari waktu untuk bersantai. 19 Sa=i memoerceoat ""'ffibicaraan orana lain vano bertele-te!e. 20 Sava menautarakan secara lanosunQ ketidaksenanaan terhadao sesuatu.

PETUNJUK PENGERJAAN 1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Berilah tanda (-/) pada ko!om di sebelah kanan pada tiap pemyataan yang paling sesuai

dengan diri anda. 3. Dalam ha! ini tidak ada jawaban benar atau sa!ah'. Adapun pilihan jawabannya adalah :

SS : Sangat Setuju TS : Tldak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

4. Sebelum lembaran ini dikembalikan harap diperiksa kemba!i ke!engkapan jawaban Anda.

SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI

No Pemvataan SS s TS STS 1 Saya membatas kemarahan pengendara lain dengan

seovuman. 2 Saya mengha!ang-0.alangi pengendara lain yang ingin

men=-110 kendaraan sava. 3 Saya merasa bersalah berputar arah di ten'ipat yang terdapat I rambu dilara""'" untuk h....m..·tar. 4 Saya mengutuk pengendara yang menyerobot ja1ur saya tiba~

tiba tann:i memberik.an tanda. 5 Saya memaki pengendara yang membuat saya terpaksa

m.<>nrferem kendaraan secara mendadak. 6 Sa<P-> innin memaki endara lain vana mennhalann-ha!anai

ia!an sava. 7 Saya berkendara sesuai dengan kecepatan arus la!u lintas

ialan. 8 Saya lega setelah mengungk:apkan k:emarahan saya dengan

bertennk:ardennan '"~m:iendara lainn• .... di ~Ian. 9 Sa•"" menaantri d an teratur saat keadaan ialan macet 10 Saya membunyik:an klak.soo berulang k:ali untuk

mennunnk:ank:an kekesa!an sa'"' tei'hadan kemacetan. 11 Mengklakson berulang k:a!i saat terjadi k:emacetan membuang

enerQi saia. 12 Saya membuntuli kendaraan di depan agar pengendara

tersebut daoat mel.aiukan k:endaraannva !ebih cepat

113 Saya tidak berminat membalas penghinaan yang di!aKukan I I I ""'flQendara lain kenada sava. 14 Di ja!an raya, saya merasa puas berkendara di atas

kece""tan 80 kml i~m. 15 Sava menikmati keadaan arus !alu lintas var. • oadat 16 Saya merasa puas dapat mendahului setiap kendaraan di

ialan. 17 Saya dapat sampai tepat waktu ke tempat tujuan dengan

menoebut. 18 Saal mengemudi, saya membayangkan beradu kecepatan

denaan oenaendara lain di ialan. !

19 Saya tidak: memiliki niat untuk bersaing dengan pengendara lain di saat menoemudi.

20 Saya muak: dengan pengendara lain yang tidak memberikan kesemnatan kenada sava untuk men"'"anti ia!ur.

21 Sava nvaman berkendara di ialur lambat 22 Saya menikmati perjalanan saat berkendara dengan

kecepatan tinqqL 23 Saya berkendara dengan santai meskipun sedang terdesak

waktu. 24 Saya mengejar pengendara lain yang berani mendahului laju

kece""'lan sava da!am berkendara. 25 Sa membe!okkan kendaraan ke k:anan ialan dari ;~!ur kiri. 26 Saat berkendara, saya mengabaikan rambu batas kecepatan

maksimum vano telah ditentukan di ia!an. 27 Sa takut berkendara denaan keceoatan tinnni. 28 Saya berkendara me!ewati bahu ja!an saat keadaan jalan

ma<el 29 Sava mendahu!ui kendaraan lain dari !aiur kiri. 30 Bagi saya, menerobos lampu merah saat sedang terburu-buru

bisa dimak!umi. 31 Sava tidak menoutamakan k:ecenatan dalam berkendara. 32 Saya mempen::epat laju k:endaraan saat lampu kuning

menvala. 33 Saya enggan membalas penghinaan pengendara lain kepada

sava. 34 Saya pik:ir tidak masalah berkendara metewati bahu atau

trotoar iaJan. 35 Saya tidak ak:an bertengkar dengan pengendara lain hanya

karena l'\Q.t'\t"!endara tersebut menverobot ialur sa=- tiba..f:iba.

Lampiran 9

RELIABILITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (PENELITIAN)

-A··J:·k*** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

Scale Mean

if Item Deleted

8.1500 7.9750 8.0000 8.0250 8.1000 7.9500 7. 97 50 8.1750 8.3000 7.8250 8.2250 8.2000 7.8750 8.0750 7.7500 8.0250 8.3250 8.1250 7.7000 7.7750

A N A L Y S I S - S C A L E

Scale Variance if Item Deleted

15.5154 13.8712 14.7692 14. 6917 16.2462 14.6641 15.5122 14.7122 16.2667 16.0455 15.0506 15.8051 15.0865 14.2250 15.5256 15.7173 15.3532 15.1891 15.2410 15.7686

Corrected Item­Total

Correlation

.2693

. 6871

. 4 370 • 4 620 . 0606 . 4628 .2378 .5185 .1090 .1093 . 4 528 .2059 .3544 .6084 . 2664 .1883 .4762 .3520 . 37 4 4 .1916

Reliability Coefficients

N of Cases 40.0 N of Items

Alpha ~ . 7768

(A L P H A)

20

Alpha if Item Deleted

. 7723

.7418

. 7607

.7589

.7862

.7588

.7749

.7560

.7799

.7833

.7609

.7759

.7667

.7484

.7724

.7783

.7622

.7668

.7656

.7775

Lampiran 10

DATA MENTAH SKALA TIPE KEPRIBADIAN (PENELITIAN)

No Usia JK Smstr Suku LMngmdi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jmlh Tipe 1 21 p 7 Jaw a 8 Tahun 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 A 2 18 L 1 Jawa 9Tahun 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 12 A 3 19 L 3 Betawl 7 Tahun 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 12 A 4 19 L 3 Betawi 6Tahun 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 B 5 21 L 5 Betawi 2Tahun 0 1 • 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 12 A • 6 21 p 7 Sunda 2 Tahun 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 B 7 19 L 5 Sund a 3 Tahun 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5 B 8 20 L 5 Betawi 5 Tahun 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 9 B 9 19 l 5 Betawi 5 Tahun 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 B

~

0 0 n n n 10 18 L 1 Betawi 5Tahun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 " ,., B u u u u k

11 21 l 7 Jawa 4 Tahun 0 i 1 i 0 1 0 0 1 A 0 1 1 • 1 0 0 0 1 1 12 A • • 12 23 l 7 Sunda 4 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 B 13 22 l 7 Sund~ 1 Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 B 14 22 p 7 Betawi 4 Tahun 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9 B 15 22 l 7 Sunda 8 Tahun 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 9 B 16 18 l 1 Makasar 5 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 B 17 21 l 5 Sunda 4 Tahun 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 9 B 18 18 L 1 Jaw a 5 Tahun 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 12 A 19 22 l 7 Betawi 1 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 B 20 21 l 5 Sunda 6 Tahun 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 11 A 21 18 L 1 Betawi 3 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 13 A 22 18 L 3 Jawa 6 Tahun 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 13 A 23 19 L 5 Betawi 4 Tahun 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 13 A 24 23 l 5 Jawa 2 Tahun 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 6 B 25 18 l 3 Jaw a 3 Tahun 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 4 B 26 20 l 5 Betawi 7Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6 B 27 20 L 5 Betawi 5 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 A 28 18 l 3 Jaw a 2 Tahun 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 8 B 29 22 p 7 Betawi 2 Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 7 B 30 18 L 3 Betawi 5 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 A 31 20 L 5 Jawa 4 Tahun 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9 B 32 22 l 7 Betawi 5Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 B 33 20 l 7 Betawi 3 Tahun 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10 B 34 20 l 7 Jawa 3 Tahun 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 8 B 35 22 l 7 Sund a 10 tahun 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 B 36 20 l 5 Aceh 5Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 B

-- - -- . A , , n • • .. .. n 1 1 n 1 1 1 1 1 1 1 1 17 A

Lampiran 11

RELIABILITAS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (PENELITIAN)

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *-1."""***

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S CA L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAROOOOl 83.3750 99.2147 .3903 .8270 VAR00002 83.9000 101. 6308 .2288 .8329 VAR00003 84.3250 101. 9173 .3015 .8298 VAR00004 83.6000 98.7590 .3723 .8277 VAR00005 84.1750 102.4558 .2051 .8332 VAR00006 83.5500 100. 7667 .3350 .8289 VAR00007 84.2250 99.0506 .5450 .8234 VAR00008 83.7500 103.4231 . 2119 .8322 VAR00009 84.0250 104.3327 .1681 . 8331 VAR00010 84.1000 97.4769 .5756 .8215 VAROOOll 84.2000 99.7538 .3702 .8277 VAR00012 84.0500 97.1256 . 6,J 87 .8200 VAR00013 83.9000 99.7846 .3432 .8287 VAR00014 84.0500 102.9205 .2474 .8313 VAR00015 83.0500 101.4846 . 2568 .8316 VAR00016 83.6000 97.7333 .5199 .8229 VAR00017 84.0500 96. 9205 .5488 .8217 VAR00018 83.7000 104.3692 .1237 .8349 VAR00019 83.5500 103.2282 .2029 .8326 VAR00020 83.4750 101. 2814 .3355 .8289 VAR00021 83.3750 104.7532 .1137 .8347 VAR00022 84.4250 99.8917 .4800 .8251 VAR00023 83.9250 102.2250 .3028 . 8298 VAR00024 84.0250 104.3840 .1274 .8347 VAR00025 83.9000 101.6821 .3203 .8293 VAR00026 84.0500 106.7154 -.0297 . 8389 VAR00027 83.4000 103.4256 . 204 2 . 8325 VAR00028 84.0250 99.8712 .3629 .8280 VAR00029 83.7250 102.2045 .2848 .8303 VAR00030 83.7250 98.0506 .5553 .8224 VAR00031 83.8750 100.8301 .4329 .8266 VAR00032 84.0500 103.6385 .1693 .8337 VAR00033 84.2750 98.6660 .4229 .8259 VAR00034 83.8250 103.8404 . 194 5 . 8325 VAR00035 83.8000 100.5744 . 4 522 .8261

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E IA L P H A)

Reliability Coefficients

N of Cases 40.0 N of Items 35

Alpha ~ .8333

Lampiran 12

DATA MENTAH SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (PENELITIAN)

No Us! JK Smstr Suku LMnQmdi Tip< 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 J 1 21 p 7 Jawa 8 Tahun A 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 . 2 18 L 1 Jawa 9 Tahun A 4 2 2 4 1 3 1 3 3 2 2 3 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 19 L 3 Betawl 7 Tahun A 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 1 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 4 19 L 3 Betawi 6Tahun 8 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 5 21 L 5 Betawl 2 Tahun A 2 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 3 1 3 3 4

' 6 21 p 7 Sunda 2 Tahun 8 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 7 19 L 5 Sund a 3 Tahun 8 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 8 20 L 5 Betawi 5 Tahun 8 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 9 19 L 5 Betawi 5Tahun B 3 1 1 3 1 3 2 2 3 3 1 2 2 2 4 3 1 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 10 18 L 1 Betawi 5Tahun 8 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 11 21 L 7 jawa 4 Tahun A 4 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 4 1 4 2 3 3 ~ 3 4 2 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 3 • 12 23 L 7 Sunda 4 Tahun B 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 13 22 L 7 Sunda 1 Tahun B 3 1 1 4 3 3 3 3 2 1 1 2 1 3 4 4 1 3 3 2 4 1 1 2 1 1 3 3 3 2 3 4 1 3 2 14 22 p 7 Betawi 4 Tahun B 4 4 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 4 2 1 2 1 2 2 15 22 L 7 Sunda 8 Tahun 8 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 16 18 L 1 Makasa 5 Tahun 8 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 17 21 L 5 Sunda 4 Tahun 8 4 2 2 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 2 2 1 4 2 3 4 2 2 3 1 4 18 18 L 1 Jaw a 5 Tahun A 1 3 3 1 4 3 2 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 1 1 1 3 19 22 L 7 Betawi 1 Tahun B 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 20 21 L 5 Sunda 6 Tahun A 3 2 4 2 2 4 2 3 3 2 4 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 21 18 L 1 Betawi 3 Tahun A 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3

22 18 L 3 Jawa 6 Tahun A 4 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 1 4 2 3 3 2 2 3 3 3

23 19 L 5 Betawi 4 Tahun A 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 1 2 1 4 4 2 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2

24 23 L 5 Jawa 2 Tahun 8 2 2 2 2 4 3 1 4 3 1 1 1 3 2 1 2 1 1 4 4 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 2 1 2 2 1

25 18 L 3 Jawa 3 Tahun B 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3

26 20 L 5 Betawi 7 Tahun B 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3

27 20 L 5 Betawi 5 Tahun A 2 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2

28 18 L 3 Jawa 2 Tahun 8 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2

29 22 p 7 Betawi 2 Tahun 8 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3

30 18 L 3 Betawi 5 Tahun A 4 2 1 4 1 1 3 1 1 4 1 2 2 2 4 1 4 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2

31 20 L 5 Jawa 4 Tahun B 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 1 2 3 2 3 4 1 3 2 3 1 1 2 3

32 22 L 7 Betawi 5 Tahun B 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 1 4 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 '33 20 L 7 Betawi 3 Tahun 8 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2

,34 20 L 7 Jawa 3 Tahun 8 3 3 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2

35 22 L 7 Sunda 10 tahun 8 4 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2

36 20 L 5 Aceh 5 Tahun B 4 3 1 4 3 4 2 3 3 2 1 3 4 2 4 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 1 2 3 .,.,. .io

' c .1 .. 1.. ... ~ ... "l T.,.i-..,, ... A " " ' " " " " " ' " " " " 3 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3

Lampiran 13

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kol_f})Q9QrDV-Smirnovlal -- --· Statistic di Siq. Statistic

Perilaku Agresif .099 40 Mengemudi

• This 1s a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

Perilaku Agresif Mengemudi

.200(*)

Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresif Mengemu1

2

0

60 70 80 90 IOO 110 120 130

Obse1Ved Value

Detrended Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresi 1.4~-----------------~

1.2

1.0

.B

.6

.4

" E .2 0

z 0.0+-----------------------j E ,g ·.2 >

~ -·+--~------~--~----------1 60 70 BO 90 100 110 120 130

Observed Value

.951

Shai<iro-Wilk

df Sio.

40 .082

Lampiran 14

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sia.

Perilaku Agresif Based on Mean 1.192 1 38 .282 Mengemudi Based on Median 1.152 1 38 .290

Based on Median and with adjusted di 1.152 1 34.324 .291

Based on trimmed mean

1.201 1 38 .280

Lampiran 15

Uji-t

Uji-t Perilaku Agresif Mengemudi Group Statistics

Std. E1Tor Tipe Kepribadian N Mean Std. D ~tion Mean

Perilaku Agresif A 13 90.7692 1 2.26530 3.39901 Mengemudi B 27 84.1852 8.7:3119 1.68032

Independent Samples Test

Perilaku Agresif Menaemudi Equal variances Equal variances

assumed not assumed Levene's Test for F .779 Equality of Variances Sig. .383 I-test for Equality of T 1.954 Means Df 38

Sig. (2-tailed) .058 Mean Difference

6.5840

Std. Error Difference 3.36885

95°/o Confidence Lower -.23584 Interval of the Upper 13.40393 Difference

Nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.954. Sementara nilai t table pada taraf signifikansi 5% dengan di 38 2.042.

Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t table (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Tingkat Agresivitas dalam Mengemudi berdasarkan tipe kepribadian diterima.

1.736

18.084

.099

6.5840

3.79166

-1.37931

14.54740

Lampiran 16

Uji-t

Uji-t per Dimensi

Dimensi Verbal Road Rage Group Statistics

I Tioe Keoribadian Std. Error

N Mean Std. Deviation Mean Verbal Road Rage TipeA 13 25.9231 . 5.28302 1.46524

Tipe B 27 23.8519 3.14647 .60554

Independent Samples Test

............... Vert:>_~U3.~'!Q.FJJH!!. _____ ...... Equal variances Equal variances

assumed not assumed Levene's Test for F 2.193 Equality of Variances Sig. .147 Hest for Equality of t 1.554 Means df 38

Sig. (2-tailed) .128 Mean Difference

2.0712

Std. Error Difference 1.33281

95°/o Confidence Lower ·.62690 Interval of the Upper 4.76935 Difference

Dari hasil penghitungan yang disajikan pada label di alas diketahui bahwa nilai t hitung yang did a pat adalah sebesar 1.554. Semenlara nilai l label pada laraf signifikansi 5% gengan df 38 adalah sebesar 2.042.

Keputusan: Ho diterima jika t hitung < l label Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.554) < l label (2.042), maka hipolesis nihil yang menyalakan bahwa tidak terdapal perbedaan Verbal Road Rage yang signifikan berdasarkan lipe kepribadian diterima.

1.306

16.230

.210

2.0712

1.58544

-1.28588

5.42833

Uji-t

Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor

Group Statistics

I Tioe Kenribadian Std. Error

N Mean Std. Deviation Mean Rushing and TipeA 13 40.9231 4.80384 1.33235 Aggressive Tipe B 27 37.2222 4.29967 .82747 Comoetitor

Independent Samples Test

Rushina and Annressive Comoetitor --Equal variances Equal variances

assumed not assumed Leven e's Test for F .823 Equality of Variances Sig. .370 t-test for Equality of t 2.455 Means df 38

Sig. (2-tailed) .019 Mean Difference

3.7009

Std. Error Difference 1.50731

95% Confidence Lower .64947 Interval of the Difference

Upper 6.75224

Dari hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang didapat adalah sebesar 2.455. Sementara nilai t tabel pada taraf signifil<ansi 5% dengan di 38 adalah sebesar 2.042.

Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (2.455) > t tabel (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Rushing and Aggressive Competitor yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian ditolak.

2.360

21.562

.028

3.7009

1.56839

.44437

6.95734

Uji-t

Dimensi Scofflaw Group Statistics

-I Tipe Std. Error Keoribadian N Mean Std. Deviation Mean

Scofflaw . TipeA 13 23.9231 3.75192 1.04060 Tipe B 27 23.1111 2.59190 .49881

Independent Samples Test

Scofflaw -· --Equal variances Equal variances

assumed not assumed Levene's Test for F .249 Equality of Variances Sig. .621 t-test for Equality of t .800 Means df 38

Sig. (2-tailed) .429 Mean Difference

.8120

Std. Error Difference 1.01509

95°/o Confidence Lower -1.24298 lnter.IBI of the Difference

Upper 2.86691

Dari hasil penghitungan yang disajikan pada label di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang didapat adalah sebesar 1.554. Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.

Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t label

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (0.800) < t label (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Scofflaw yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian diterima.

.704 17.717

.491

.8120

1.15397

-1.61522

3.23916