Upload
nguyenque
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENIGEMUDI PADA
PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN
KEPRIBADIAN TIPE A DANI B
Penelitian pada mahasiswa pengendara sepeda motor
Fakuftas Psikofogi UIN Syarif Hidayatuflah Jakarta
Skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Psikologi
Oleh
Bella Dilla
103070029036
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SY ARIF HIDAY ATULLAll-f
JAKARTA
2008
II
PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA
PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN
KEPRIBADIAN TIPE A DAN B
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat
meraih gelar Sarjana Psikologi
Oleh
Bella Dilla
103070029036
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I,
Dr. A ul Mujib, M. Ag NIP. 150 283 344
Pembimbing 11,
----~ ~-___-?" ~khwan Lutfi, M. Si
NIP. 150 368 809
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008
Ill
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 06 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, 06 Februari 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Meran Sekretaris Mer kap Anggota
Dra. H'. Nett NIP. 150 215
Anggota:
Pe,11
Prof. Ha n Yasun M. Si Dr--. A-z::. Ag
NIP. 13 351 146
Pembimbing I
-~~-Dr. b~~:jib, M. Ag NIP. 150 283 344
NIP. 150 283 344
Pembimbing II
lkhwan Lutfi, M.Si NIP. 150 368 809
" 1.(flsefamatanmu adafan dari 1.(flsa6aranmu "
"'Engk,au titfak,al?g,n menjadi orang yang u 1ajar dengan
6im6ingan nawa nafsumu, /igcuau jik,a engA(9,u menjacfi
orang-orang yang wajar dengan 6im6ingan nitfupmu "
(C])~Jlitfn af-Qarni)
IV
rt"akjnfan dafam k,eyakjnanmu, dan raguk,an /igraguanmu.
(CJ«J6ert J£. Scnu{{er)
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Februari 2008 (C) Bella Dilla (103070029036)
v
(D)PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B
(E) Halaman : 76 halaman (F) Pada saat rasio jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan semakin meningkat, perilaku para pengguna jalan raya belum juga menunjukkan budaya keselamatan jalan yang baik. Bila ditilik lebih teliti, kendaraan jenis sepeda motor merupakan salah satu "diktator" di jalan raya. Hampir tidak ada ruas jalan yang lepas dari kekuasaannya. Pemandangan pengendara sepeda motor yang suka menyerobot jalur secara tiba-tiba, atau sering kebut-kebutan merupakan hal yang biasa terlihat di jalan raya. Jalan raya seakan-akan menjadi lautan pengendara agresif.
Perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.
Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A dan tipe B. Kepribadian tipe A yang ditandai dengan adanya ketidaksabaran dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah marah, serta agresif dianggap memiliki kesamaan dengan ciri para pengguna jalan yang agresif dalam mengemudikan kendaraannya dibandingkan dengan kepribadian tipe B yang menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode komparatif. Data penelitian ini menggunakan Skala Tipe Kepribadian dan Skala Perilaku Agresif Mengemudi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Penelitian ini dianalisis dengan menggunal<an teknik uji-t clengan bantuan program SPSS versi 11.5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ratarata skor perilaku agresif mengemudi pengendara sepeda motor dengan kA-nrih:::irH:::in tinA- A ~Aht:::u::.::tr Q() 7RQ? r~n == 1? ?1'.;C.::.".{n\ rl.~n r-:it-:i_r~+-:i ~vr-.r
perilaku agresif mengemudi pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe B sebesar 84.1852 (SD= 8.73119), dengan nilai t hitung = 1,954, dan
VJ
t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 = 2,042. Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t label (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan (Ha) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B.
Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama disarankan untuk menambahkan dimensi lain untuk mengantisipasi adanya aspek lain yang turut berpengaruh dan tidak terukur di dalam penelitian ini, yaitu mengenai pemahaman individu tentang peraturan atau hukum berlalu lintas. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pembu21tan alat ukur yang lebih baik dan terencana.
(G) Bahan bacaan : 27 Buku, 2 Jurnal, 7 Internet, 1 Disertasi
vii
KAT A PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya dipersembahkan kehadirat Allah swt, yang
tidak pernah berhenti melimpahkan nikmat, taufik, dan hidayah kepada
hambacNya. Segala shalawat, salam, dan berkah semoga senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan umat nabi besar Rasulullah Muhammad saw
beserta keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang selalu berusaha
melaksanakan sunnahnya.
Akhirnya berakhir juga langkah awal dari sebuah perjuangan panjang yang
penuh kerja keras dan doa. Meskipun penulis menemui banyak hambatan
dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi yang ditujukan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis bersyukur karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul "Perbedaan Perilaku Agresif Mengemudi pada Pengendara
Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B".
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya dukungan dan
bantuan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada yang terhormat Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ora. Hj. Zahrotun Nihayah
M.Si sebagai Pembantu Dekan bidang akademik Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, serta kepada Bapak Dr. Abdul Mujib M. Ag dan
Bapak lkhwan Lutfi M, Si sebagai pembimbing yang telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian skripsi ini, dan alas kesediaannya mencurahkan
perhatian, ilmu dan waktu disela-sela kesibukan beliau kepada penulis.
Kepada kedua orang tua, penulis mohon maaf sebesar-besarnya karena
penyelesaian skripsi tertunda dari rencana yang telah penulis janjikan
Vlll
sebelumnya. Penulis berterima kasih karena lbu dan Bapak telah begitu
sabar dan pen uh pengertian dalam memberikan dukungan dan penantian
penyelesaian skripsi penulis. Dukungan dan doa dari kalian berdualah yang
menjadi pembimbing dalam setiap langkah kehidupan yang penulis jalani.
Terima kasih penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat seperjuangan di
kampus Psikologi UIN terutama untuk Farah, Fithkam, Lisa, Novi, Roro, Rini,
Unik, Syaly alas dukungan moril yang diberikan kepada penulis saat penulis
merasa begitu lelah. Sahabat-sahabat SMA penulis, Selly, Fera, Angga yang
juga berkuliah di UIN, terima kasih alas bantuannya menemani penulis
menyebarkan angket selama beberapa hari. Special Thanks buat Ramdan
alas kesediaan meluangkan waktunya untuk memberikan komentar,
pendapat, kritikan, serta saran bagi penyelesaian skripsi penulis. Kepada
para responden yang bersedia meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi
angket disela kesibukannya masing-masing, terima kasih banyak, tanpa kerja
sama dari kalian skripsi ini tidak akan mungkin berjalan dengan baik. Mohan
maaf kepada semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun guna penyempurnaan dan perbaikan dari segala
kekurangan dan kekhilafan penulis sebagai hamba Allah yang lemah dan
tiada berdaya tanpa bimbingan-Nya akan sangat bermanfaat bagi penulis.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Amin.
Jakarta, Februari 2008
Penulis
ix
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL ...................................................................... .
HALAMAN PERSETUJUAN .. . . .. .. . .. . . .. . . . ... .. . . .. . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . .. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
MOTTO ... ... ..............•.............................. ......... ...... ................... iii
ABSTRAK ................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................... vii
DAFT AR ISi . .. .... . . . . . . .. .. . . ... .. . . .. .. .... . . . . . . ..... .. . . .. . .. .. . . . . . .. .. .. .. . .. .. ..... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................... xii
DAFT AR GAMBAR ... .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . ... . . .. . •. . . . . . . . . .. ... .. . . . . . . .. . . . . . . . . .. . xiv
DAFT AR LAMPI RAN . . ..... ... .. ....... ... . . .. .. .. ... . . . .. .. . . . . . . . . .. . . . . . . .. .. . .. . ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1-10
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 ldentifikasi Masalah .. . .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. ... 8
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 8
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9
1.5 Sistematika Penulisan .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. . .. ... 10
BAB 2 KAJIAN TEORI 11-37
2.1 Perilaku Agresif....... ... .. ..... ... .. .. .. . .. .... . .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . 11
2.1.1 Definisi Perilaku Agresif ........................................... 11
2.1.2 Teori-Teori Perilaku Agresif ...................................... 13
2.1.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif ................................. 14
2.1.4 F aktor-F aktor Pengarah dan Pencetus Perilaku Ag res if . . . 18
2.1.5 Perilaku Agresif Mengemudi ....................................... 18
2. 1.6 Bentuk-Bentuk Perilaku Pengemudi yang Ag res if .. .. .. .... 21
2.2 Kepribadian .................................................................. 23
2.2. 1 Definisi Keoribadi;:m
x
2.2.2 Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Tipe' B . . . . . . . . . . . . . . . 25
2.3 Pandangan Islam . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
2.4 Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
2.5 Hipotesis Penelitian .. . . .. . .. ... ... ... . .. .. . . .. .. . . .. . .. . .. ... . . . .. . . .. .. . . 37
BAB 3 METODE PENELITIAN 38-49
3.1 Jen is Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . ... 38
3.1.1 Pendekatan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. 38
3.1.2 Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. 38
3.2 Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. 38
3.2.1 ldentifikasi Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 41
3.3.1 Populasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
3.3.2 Sampel ............................................. ................... 41
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel .. . ... .. . ... . . . .. . . .. .. . . . . ... .. . ... 42
3.4 Metode dan lnstrumen Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
3.4.1 Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 42
3.4.2 lnstrumen Penelitian .. . . . . . .. ... . . . . .. . .. .. . . .. .. . . . . . .. . . . . .. . .. .. 43
3.5 Prosedur Penelitian .. . .. . . .. . .. ... .. . .. . ... ... . .. .. . .. . . .. .. . . . . . .. . .. . . . . 46
3.6 Uji lnstrumen ... ... ... ... ... ... ......... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... .... 47
3.6.1 Uji Validitas ........................... ...... .......................... 47
3.6.2 Uji Reliabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 48
3.7 Teknik Analisis Data ...................................................... 49
BAB 4 PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A 50-70
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian
4.1.1 Gambaran Um um Responden Berdasarkan Usia ............ 50
4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin .................................................................. 51
xi
4.1.3 Gambaran Um um Responden Berdasarkan Semester ..... 51
4.1.4 Gamba ran Um um Responden Berdasarkan Suku ........... 52
4.1.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama
Mengemudi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53
4.1.6 Gamba ran Um um Berdasarkan Tipe Kepribadian . . . . . . .. 53
4.2 Presentasi Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 54
4.2.1 Perilaku Agresif Mengemudi .. . . .. . . . .. . . .. .. . .. . .. . ................ 54
4.2.2 Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi...... ..... .. .... ... .. .. .. . 57
4.2 Uji Persyaratan... .. . . .. .. .... .. . ... .. ... ... . ... .. . .. . .. .... ..... .... ...... .. 63
4.2.1 Uji Normalitas... .. .. .. ...... . .. ... .. .. . . . .. .. .. .. .. . ... . .. .. .. .. . .. ... 63
4.2.2 Uji Homogenitas...................................................... 66
4.3 Uji Hipotesis.................................................................. 66
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 71-75
5.1 Kesimpulan ................................................................... 70
5.2 Diskusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70
5.3 Saran ........................................................................... 74
DAFT AR PUST AKA ..................................................................... xvi
LAMPI RAN
xii
DAFT AR T ABEL
Tabel 3.1. Blue Print Skala Tipe Kepribadian
Tabel 3.2. Blue Print Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Tabel 3.3. Norma Reliabilitas Guilford & Fruchter
Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan .Jenis Kelamin
Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Mengemudi
Tabel 4.6. Gambaran Umum Respanden Berdasarkan Tipe Kepribadian
Tabel 4.7. Kategarisasi Skar Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Tabel 4.8. Hasil lnterpretasi Skar Perilaku Agresif Mengemudi
Tabel 4.9. Gambaran Deskripsi Nilai Respanden Penelitian
Tabel 4.10. Kategarisasi Skar Dimensi Verbal Road Rage
Tabel 4.11. Hasil lnterpretasi Skar Dimensi Verbal Road Rage
Tabel 4.12. Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Verbal Road Rage
Tabel 4.13. Kategarisasi Skar pada Dimensi Rushing Maniac & Aggressive
Competitor
Tabel 4.14. Hasil lnterpretasi Skar Dimensi Rushing Maniac & Aggressive
Competitor
Tabel 4.15. Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Rushing Maniac &
Aggressive Competitor
Tabel 4.16. Kategorisasi Skor pada Dimensi Scofflaw
Tabel 4.17. Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Scofflaw
Tabel 4.18. Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Scofflaw
Tabel 4.19. Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.20. Hasil Uji Homogenitas
xiii
Tabel 4.21. Perbedaan Skor Perilaku Agresif Mengemucli Antara Rata-Rata
Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B
Tabel 4.22. Perbedaan Skor Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Antara
Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe
A clan B
DAFT AR LAMPI RAN
Lampiran 1 Kuesioner Tipe Kepribadian dan Perilaku Agresif Mengemudi
(Try Out)
Lampiran 2 Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 3 Validitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 4 Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 5 Reliabilitas Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 6 Validitas Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 7 Data Mentah Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 8 Kuesioner Tipe Kepribadian dan Perilaku Agresif Mengemudi
(Penelitian)
Lampiran 9 Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)
Lampiran 1 O Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)
Lampiran 11 Reliabilitas Skala Perilaku Agresif Mengemucli (Penelitian)
Lampiran 12 Data Mentah Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Penelitian)
Lampiran 13 Uji Normalitas
Lampiran 14 Uji Homogenitas
Lampiran 15 Uji-t Perilaku Agresif Mengemudi
Lampiran 16 Uji-t per Dimensi
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saal ini masalah lalu lintas menarik perhatian dan kepedulian dari berbagai
pihak dan kelompok. Hal ini dapat dipahami, karena masalah lalu lintas juga
terkait dengan berbagai masalah yang tercakup dalam aspek kehidupan
lainnya. Permasalahan lalu lintas sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok permasalahan, seperti masalah kecelakaan dan
pelanggaran lalu lintas (keselamatan jalan), kepadatan dan kemacetan
(ketertiban jalan), serta kelancaran dalam berlalu lintas (Maskat, 1995).
Salah satu permasalahan lalu lintas yang menjadi perhatian seiring dengan
kemajuan pembangunan dan bertambahnya penggunaan kendaraan
bermotor adalah meningkatnya kecelakaan jalan. Data statistik pada tahun
2005 menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan jalan yang terjadi di Indonesia
mencapai 33.827 orang dimana 36% diantaranya meninmial dunia (Sutawi,
2005). Sedangkan apabila ditinjau dari aspek pengguna jalan, pengguna
sepeda motor menempati urutan tertinggi dalam kaitan dengan kecelakaan
jalan. Berdasarkan data Jasa Rahardja (2005) dari 30 ribu total kematian
akibat kecelakaan lalu lintas, 19 ribu diantaranya adalah pengguna sepeda
motor (Media Indonesia, 2007).
2
Korbannya sendiri mayoritas ditemukan pada mereka yang berusia dibawah
usia dua puluh tahun dan awal usia dua puluh tahunan, sedangkan pada
mereka yang berusia pertengahan dua puluh tahunan dan pertengahan dua
puluh lima tahunan, angka kecelakaan cukup stabil. Dalam kenyataan di
lapangan, angka kecelakaan tersebut dimungkinkan lebih besar lagi karena
biasanya hanya kecelakaan besar yang dilaporkan, sedangkan kecelakaan
yang ringan tidak dilaporkan (Sutawi, 2005). Selain menirnbulkan korban jiwa,
kecelakaan juga menimbulkan kerugian materi dan non materi yang tidak
sedikit jumlahnya. Misalnya, kehilangan produktivitas, wal~tu, biaya
perawatan, pengobatan, dan biaya sosial lainnya.
Menurut Wirawan (1996) dalam studinya mengenai kepribadian dan
kecelakaan lalu lintas, faktor-faktor yang terlibat terhadap terjadinya
kecelakaan di jalan adalah faktor lingkungan dan faktor manusia. Jalan yang
licin, rusak, tikungan yang amat tajam dan sebagainya merupakan faktor
lingkungan. Sedangkan kecerobohan, kelalaian, agresi dan sebagainya
merupakan faktor manusia. Termasuk dalam kategori fakl:or manusia salah
satunya adalah kepribadian (yang sifatnya permanen dan tidak mudah
berubah dalam waktu yang relatif singkat) dan keadaan temporer (keadaan
sementara yang sedang dialami seseorang), termasuk di dalamnya keadaan
faali, seperti: lelah, lapar, mengantuk dan keadaan psikologis, seperti: sires,
cemas, dan bosan (Wirawan, 1996).
3
Berbagai upaya untuk menurunkan angka kecelakaan khususnya untuk
mengantisipasi faktor lingkungan telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti
menetapkan berbagai peraturan lalu lintas, mengadakan berbagai sarana
yang menolong seperti lampu-lampu di persimpangan jalan, rambu-rambu
lalu lintas (misalnya, batas kecepatan maksimal), marka-rnarka jalan, dan
bahkan yang terakhir memberlakukan jalur terpisah untuk pengendara
sepeda motor serta menghimbau para pengendara sepecla motor untuk
menyalakan lampu kendaraannya di siang hari. Namun, rneskipun keadaan
jalan telah dibuat lebih aman, tanda-tanda bahaya telah banyak dipasang,
kecelakaan jalan masih juga tetap tinggi
(http://www.balipost.co. id/balipostcetak/2007 /11/26/b13.htm ).
Hal ini memperkuat dugaan bahwa faktor penyebab utama terjadinya
kecelakaan adalah faktor manusia. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian
mengenai kecelakaan lalu lintas yang menunjukkan bahwa faktor pengemudi
atau faktor manusia merupakan faktor penyebab utama terjadinya
kecelakaan dibandingkan faktor sarana jalan, kendaraan, cuaca, dan lainnya
(Sutawi, 2006). Hal ini disebabkan karena masih banyaknya orang yang
memiliki perilaku berbahaya yang dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya kecelakaan, salah satunya adalah perilaku yan!J agresif dalam
mengemudi yang dilakukan oleh para pengemudi pengguna jalan.
4
Perilaku agresif mengemudi menurut James & Nahl (2000) adalah perilaku
mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak stabil, sehingga
menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai
emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir pen~1emudi dan lebih
menunjukkan emosi daripada kontrol diri yang adekuat. Emosi ini yang
kemudian dipakai untuk menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko
atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain.
Pengertian perilaku agresif mengemudi dari James & Nahl tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Muniarti (1996) mengenai perilaku
agresif pada supir metromini yang mengkategorikan perilaku agresif
mengemudi pada supir metromini ke dalam kelompok agresi instrumental.
Tindakan berbahaya seperti mengemudi dengan ugal-ugalan merupakan
tindakan mengemudi yang dilakukan dengan tidak mempedulikan nasib para
penumpang. Tindakan tersebut sengaja dilakukan untuk rnendapatkan
sesuatu yang bernilai bagi sopir rnetromini yaitu terpenuhinya setoran.
Berbagai fenornena yang rnenunjukkan perilaku agresif mengemudi pada
pengendara sepeda motor, dapat terlihat dalam kondisi yang padat dan
sesak seperti yang terjadi pada jam-jam sibuk yaitu pagi clan sore hari
dimana terjadi peningkatan volume kendaraan pacla ruas-ruas jalan yang
ada. Kondisi yang padat tersebut menyebabkan para pengendara sepeda
motor ingin keluar terlebih dahulu dari situasi tersebut. Biasanya sikap agresif
5
yang ditunjukkan disaat kondisi padat dan sesak tersebut adalah mengemudi
dengan jarak yang terlalu dekat dengan kendaraan lain atau menyalip dan
menyerobot kendaraan lain yang ada di depannya. Terkadang perilaku
mengemudi seperti ini dapat menimbulkan kecelakaan kecil seperti
menyerempet kendaraan lain. Apabila hal ini terjadi, biasanya sikap agresif
yang muncul adalah mengumpat, mengklakson, berteriak dan bahkan
terkadang sampai menimbulkan perselisihan diantara para pengemudi
pengguna jalan.
Fenomena lain yang juga menunjukkan perilaku agresif mengemudi pada
pengendara sepeda motor adalah mengemudikan kendaraan dengan laju
kecepatan yang sangat tinggi atau mengebut (James & Nahl, 2000). Perilaku
lain yang juga termasuk dalam kategori perilaku agresif dalam mengemudi
adalah perilaku pengendara yang tidak taat pada peraturan berlalu lintas
(Wirawan, 1996). Misalnya, tidak sedikit pengemudi yang sering memutar
arah ditempat yang terdapat rambu dilarang untuk memutar arah,
menghentikan atau memarkirkan kendaraan di tempat yang terdapat rambu
dilarang untuk berhenti, dan menerobos lampu merah (James & Nahl, 2000).
Perilaku tersebut dikatakan agresif karena hasil dari perilakunya dianggap
beresiko atau membahayakan.
Menurut Wirawan (1996), para pengguna jalan yang agresif dalam
mengemudi kurang memiliki kesabaran terhadap orang lain, gampang
6
menyalahkan orang lain, mudah tersinggung, dan mudah marah. Senada
dengan pendapat Wirawan, James & Nahl (2000) mengatakan bahwa para
pengemudi yang agresif dalam mengemudi dipenuhi den!~an motif untuk
bersaing dengan pengendara lainnya saat berada di jalan. Keseharian yang
dipenuhi dengan tekanan waktu dalam aktivitas dan jadwal yang padat,
membuat para pengemudi menjadi terburu-buru dalam mengemudi sehingga
seringkali mengabaikan peraturan yang acla di jalan.
Faktor manusia yang dianggap turut berperan dalam perilaku agresif
mengemudi seseorang adalah faktor kepribaclian (yang sifatnya permanen
dan tidak mudah berubah dalam waktu yang relatif singkat). Hal ini cliperkuat
oleh pendapat Wirawan (1996) yang mengatakan bahwa inclividu yang
hampir tidak pernah mengalamai kecelakaan lalu lintas yang berarti ternyata
telah terbina dalam kondisi sikap dan pola kepribadian yang mengarah pada
perilaku yang aman. Bahwa terdapat ciri kepribadian tertentu yang dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Kepribadian yang dimaksucl dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A
dan tipe B. Bahwa kepribadian tipe A yang aktivitas kesehariannya ditandai
dengan adanya ketidaksabaran dan perasaan terburu-bu1cu dalam
mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas, nafsu
bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau marah, dan agresif
dianggap memiliki kesamaan dengan ciri para pengemudi yang agresif dalam
7
rnengernudi dibandingkan dengan kepribadian tipe B yang rnenunjukkan
rnanifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, arnbisinya
rendah, rnenahan diri, dan pasif. Hal ini rnernperkuat dugaan bahwa terdapat
perbedaan dalarn kaitannya dengan perilaku agresif rnengernudi pada
individu dengan kepribadian tipe A dan tipe B.
Hal ini sesuai dengan penelitian Zyansky (1978) yang rnengatakan bahwa
individu dengan kepribadian tipe A telah rnenunjukkan an~1ka yang berarti
untuk kernatian dalarn kaitannya dengan kecelakaan dan f(ekerasan di jalan
dibandingkan individu dengan tipe B. Menurut Suinn (197i'), faktor
penyebabnya adalah karena para pengernudi yang rnerniliki kepribadian tipe
A lebih peka terhadap tingkat stres yang tinggi di jalan dan lebih rnudah
rnengungkapkan ernosi secara negatif terhadap stres yanr1 ia rasakan
dibandingkan dengan pengernudi yang rnerniliki kepribadian tipe B
(http://www.geocities.com/irnc24837209/tabp.htrnl).
Hal ini didukung oleh pendapat Goldenson (1970) dalarn VVirawan (1996),
yang rnengatakan bahwa para pengguna jalan yang lebih peka terhadap
tingkat stress di jalan cenderung rnenjadi pecah perhatiannya, kurang
waspada, dan kurang dapat rnenggunakan pengetahuan dlan
keterarnpilannya. Akibatnya rnereka tidak rnarnpu rnenghadapi berbagai
keadaan darurat yang terus rnenerus terjadi pada waktu mereka
rnengendarai kendaraannya. Sebaliknya, para pengguna jalan yang rendah
tingkat kepekaannya terhadap stres di jalan mengindikasikan adanya
kedewasaan pribadi, yang terlihat dengan adanya kemampuan untuk
meredam reaksi-reaksi emosional yang kuat (Wirawan, 1996). Hal ini
menjelaskan bahwa faktor kepribadian yang sifatnya pem1anen, turut
mempengaruhi keadaan temporer seseorang dalam hal ini adalah keadaan
psikologis individu saat berada di jalan yang pada akhirnya turut berperan
terhadap kemungkinan terjadi atau tidaknya kecelakaan di jalan.
Namun, hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Staub menemukan bahwa
antara kedua tipe kepribadian tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam l<aitannya dengan perilaku agresif mengemudi (Sa1wono, 2002). Dari
ulasan di atas, mal<a penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul
"Perbedaan Perilaku Agresif Mengemudi pada Pen~1endara Sepeda
Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B", penelitian pada mahasiswa
pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
1.2 ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
8
a. Bagaimana perilaku mengemudi pengendara sepeda motor yang agresif?
b. Faktor-fal<tor apa saja yang menyebabkan pengendara sepeda motor
berperilaku agresif dalam mengemudi?
c. Bagaimana pola perilaku kepribadian tipe Adan tipe B?
d. Apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara
sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah "Apakah ada perbedaan perilaku agresif
mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan
kepribadian tipe B?"
9
Sedangkan permasalahan yang diteliti perlu dibatasi, dimana pokok bahasan
yang diteliti meliputi:
a. Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A
dan tipe B. Kepribadian tipe A ditandai dengan adanyat ketidaksabaran
dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang
tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan,
mudah tersinggung atau marah, dan agresif. Sedangkan kepribadian tipe
B menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai,
tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif.
b. Perilaku agresif mengemudi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan
orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi
yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga
terjadinya kekerasan di jalan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan
kepribadian tipe A dan tipe B.
10
Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan
sumbangan informasi mengenai aplikasi dari teori-teori P1:;ikologi Kepribadian
mengenai pola perilaku kepribadian tipe A dan tipe B, Psikologi Sosial
mengenai perilaku agresif pada pengemudi. Sedangkan secara praktis agar
dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang terkait
dengan pengemudi itu sendiri agar dapat mengemudikan kendaraan dengan
mematuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam berlalu lintas, dan
juga pemerintah untuk dapat memperkecil dampak negatif yang terjadi dari
perilaku agresif yang ditunjukkan oleh pengemudi.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :
BAB 1 Pendahuluan, yang menguraikan Latar Belakang
Permasalahan, ldentifikasi Masalah, Pembatasan dan
BAB2
BAB3
BAB4
BAB5
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta
Sistematika Penulisan.
11
Kajian Teori, dimana pada bab ini diurail<an Deskripsi Teoritis
mengenai Perilaku Agresif, Perilaku Agresif Mengemudi,
Kepribadian Tipe Adan Tipe B, Kerangka 13erpikir, dan
Hipotesa Penelitian.
Metode Penelitian, yang menguraikan Pendekatan dan Metode
Penelitian, ldentifikasi Variabel Penelitian, Populasi dan
Pengambilan Sampel, Metode dan lnstrumen Penelitian, Uji
lnstrumen, Teknik Analisis Data.
Analisis Data, dimana data yang telah didapat dari lapangan
untuk kemudian dianalisa.
Penutup, yang berisi Kesimpulan, Diskusi clan Saran.
2.1 Perilaku Agresif
BAB2
KAJIAN TEORI
2.1.1 Definisi Perilaku Agresif
11
Agresif berasal dari kata agresi (aggression) yang secara harfiah berarti
menyerang. Murray dalam Chaplin (2000) memberikan gambaran agresi
sebagai kebutuhan untuk menyerang, memerkosa atau melukai orang lain,
meremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak,
menjahati, mengejek, mencemooh, menuduh secara jahat, menghukum berat
atau tindakan sadistis lainnya.
Sedangkan, Berkowitz (1995) mengungkapkan perilaku agresi sebagai
segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakil:i seseorang baik
secara fisik maupun mental dengan atau maksud tertentu. Senada dengan
pendapat Berkowitz, Baron dalam Koeswara (1988) mendefinisikan agresi
sebagai tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukati atau
mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku
tersebut. Hal ini berarti bahwa perilaku agresi dapat terjadi jika didorong oleh
adanya maksud atau tujuan tertentu, yang disebut sebagai agresivitas. Averil
dalam O'sears (1991) mendefinisikan agresivitas sebagai perasaan agresif,
yaitu keadaan internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Sebagai
12
contoh, ketika seseorang rnarah, di dalarn dirinya ada keinginan untuk
rnelukai orang lain narnun perasaan tersebut akan ditarnpilkan atau tidak
tergantung dari individu itu sendiri. Hal ini berarti bahwa individu itu sendirilah
yang rnenentukan apakah agresivitas pada dirinya akan diaplikasikan ke
dalarn bentuk perbuatan yang disebut dengan perilaku a~1resif atau tidal<.
Jadi, dapal dikatakan bahwa agresivitas rnerupakan penyebab dari tingkah
laku agresif.
Pandangan lain rnengatakan bahwa agresi rnerupakan suatu bentuk reaksi
terhadap keadaan yang tidak rnenyenangkan yang rnelibatkan perasaan
ernosi atau rnarah dalarn diri individu. Hal ini senada den~1an apa yang
diungkapkan oleh Sarlito dalarn Koeswara (1988) yang rnengungkapkan
perilaku agresi sebagai salah satu bentuk reaksi ernosional yang
berpengaruh besar pada relasi interpersonal atau berinteraksi dengan
sesarna rnanusia dan lingkungan. Hal ini berarti bahwa perilaku yang
rnernungkinkan Iuka fisik atau psikis pada orang lain yang rnenjadi obyek
tujuannya dirnaksudkan sebagai perilaku yang tidak dapat diterirna secara
sosial.
Berdasarkan definisi-definisi rnengenai perilaku agresif yang telah
diungkapkan di alas, peneliti rnenyirnpulkan bahwa perilaku agresif adalah
perilaku yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan atau rnaksud untuk
rnenyakiti, rnelukai, atau rnerusak obyek tujuannya baik secara fisik maupun
psikis. Jika perilaku menyakiti, melukai atau merusak yang dilakukan tidak
memiliki maksud atau tujuan, misal memukul dengan tidak sengaja maka
perilaku tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku agresif.
2.1.2 Teori-Teori Perilaku Agresif
13
Untuk menjelaskan mengenai perilaku agresif, peneliti mengemukakan
beberapa sudut pandang dari teori yang berbeda dalam rnenjelaskan perilaku
agresif sebagai berikut:
a. Agresi sebagai perilaku bawaan
Teori mengenai perilaku agresifyang mengatakan agresi sebagai perilaku
bawaan diungkapkan oleh para ahli psikoanalisis yansi menjelaskan
bahwa perilaku agresif merupakan perilaku yang sifatnya bawaan atau
insting (Atkinson, 1999).
b. Agresi sebagai dorongan dari luar
Teori mengenai perilaku agresif yang mengatakan bahwa agresi
didapatkan sebagai dorongan dari luar diungkapkan oleh para ahli teori
dorongan yang menjelaskan bahwa perilaku agresif terjadi disebabkan
oleh kondisi-kondisi eksternal seperti frustrasi. Dengan adanya kondisi
tersebut, maka akan menimbulkan motif yang kuat pada diri seseorang
untuk berperilaku agresif. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami
hambatan dalam usaha pencapaian tujuan maka akan timbul dorongan
agresif di dalam diri sehingga muncul perilaku melukai obyek atau orang
lain yang menyebabkan frustrasi (Atkinson, 1999).
14
c. Agresi sebagai perilaku belajar sosial
Teori mengenai perilaku agresifyang mengatakan agresi sebagai perilaku
belajar sosial beranggapan bahwa perilaku agresif yang dilakukan oleh
individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atau
observasi alas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu yang
menjadi model. Teori ini beranggapan bahwa agresi dapat dipelajari
melalui observasi atau imitasi, semakin sering mendapatkan penguatan
akan semakin besar kemungkinan perilaku agresif dapat terjadi. Sebagai
contoh, frustrasi menimbulkan agresi terutama pada orang yang telah
belajar memberi respon terhadap situasi aversif dengan sikap dan
perilaku agresif (Bandura, 1977).
d. Agresi sebagai gabungan antara faktor bawaan dan lingkungan
Teori mengenai perilaku agresif yang mengatakan agresi sebagai
gabungan antara faktor bawaan dan lingkungan diungkapkan oleh para
ahli konvergenisme yang menjelaskan bahwa terjadinya perilaku
ditentukan secara bersama oleh faktor genetik dan lin9kungan
(Notoatmodjo & Sarwono, 1985).
2.1.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif
Berkowitz (1995) membagi dan menjelaskan agresi ke dalam dua macam,
yaitu:
15
a. Agresi Permusuhan (Hostile Aggression)
Agresi permusuhan atau hostile aggression merupakan ungkapan
kemarahan yang ditandai dengan emosi yang tinggi dan perilakunya
ditujukan untuk melampiaskan emosi. Agresi jenis ini tidak dipikirkan oleh
pelaku karena pelaku cenderung tidak peduli jika akibat dari perbuatannya
lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya. Conteh,
pelajar yang berkelahi massal karena ada temannya yang (katanya)
dikeroyok.
b. Agresi Instrumental (Instrumental Aggression)
Agresi instrumental atau instrumental aggression merupakan jenis agresi
yang dilakukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain seperti untuk
mempertahankan kekuasaan, dominasi, atau status sosial seorang
individu. Jenis agresi ini pada umumnya tidak disertai emosi, perilaku
menyakiti korban hanyalah sebagai media untuk meraih tujuan-tujuan
tertentu. Conteh, serdadu membunuh untuk merebut vvilayah musuh
sesuai dengan perintah yang diinstruksikan komandan.
Selanjutnya, Berkowitz (1995) membagi agresi berdasarkan jenisnya sebagai
berikut:
a. Agresi Langsung
Agresi langsung melibatkan aksi yang ditunjukkan secara langsung
kepada target yang memunculkan amarah (baik dalam bentuk agresi fisik,
verbal, non verbal.
16
b. Agresi Tidak Langsung
Agresi tidak langsung melibatkan aksi tidak langsung yang ditujukan
kepada target yang memunculkan amarah, tanpa rnenyakiti target secara
frontal. Misalnya, menceritakan kejelakan target kepada orang lain.
c. Agresi yang Dialihkan
Agresi yang dialihkan melibatkan aksi agresif yang dialihkan kepada
sesuatu atau seseorang yang tidak ada hubungannya dengan target yang
memunculkan perasaan amarah tersebut.
Senada dengan pendapat Berkowitz, Buss dalarn Morgan (1978)
menyebutkan delapan perilaku agresif, baik yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung, dengan cara fisik, verbal maupun non verbal, dan
aktif maupun pasif sebagai berikut:
a. Agresi fisik aktif langsung, seperti merusak, memukul atau mencubit.
b. Agresi fisik aktif tidak langsung, seperti menjebak atau mencelakakan
orang lain.
c. Agresi fisik pasif langsung, seperti tidak mau memberi jalan kepada orang
lain.
d. Agresi fisik pasif tidak langsung, seperti menolak melakukan sesuatu.
e. Agresi verbal aktif langsung, seperti mencaci maki orang lain.
f. Agresi verbal aktif tidak langsung, seperti menyebarkan gosip yang tidak
baik tentang orang lain.
17
g. Agresi verbal pasif langsung, seperti tidak mau berbicara kepada orang
lain.
h. Agresi verbal pasif tidak langsung, seperti diam saja walaupun tidak
setuju.
Dari berbagai bentuk perilaku agresi yang telah diuraikan di alas, maka
secara garis besar bentuk perilaku agresi dapat dikelompokkan ke dalam tiga
bagian, yaitu:
a. Berdasarkan Arahnya
Berdasarkan arahnya, agresi dibedakan alas agresi al~tif dan agresi pasif.
Agresi aktif ditujukan pada pihak lain, seperti menyerang orang lain atau
merusak barang milik orang lain, sedangkan agresi pasif ditujukan pada
diri sendiri seperti melukai atau menyakiti diri sendiri.
b. Berdasarkan Caranya
Berdasarkan caranya, agresi dibedakan alas agresi langsung dan agresi
tidal< langsung. Agresi secara langsung berarti perilaku agresif
ditunjukkan dengan jelas atau dapat diamati dan sebaliknya dilakukan
secara diam-diam atau tidak tampak seperti kebencian di dalam hati.
c. Berdasarkan Macamnya
Berdasarkan macamnya, agresi dibedakan alas agresi fisik, verbal dan
non verbal. Agresi fisik dapat dilakukan dengan atau tanpa ala! terhadap
fisik lawan atau obyek sasaran. Agresi verbal dapal berupa gunjingan,
menyebarkan gosip, mencela, memaki, mengucapkan kata-kata kasar
18
dan lain-lain. Adapun agresi non verbal adalah bahasa tubuh (body
language), seperti mencibir dan merengut.
2.1.4 Faktor-Faktor Pengarah dan Pencetus Perilaku Agresif
Perilaku agresif sebagaimana tingkah laku lain muncul karena adanya faktor
pencetus atau dorongan baik dari dalam diri (internal) seperti pengaruh
kondisi fisik dan kepribadian, maupun dari luar diri individu (eksternal) seperti
dari kondisi lingkungan dan pengaruh kelompok. Berkowitz (1995)
menyebutkan kunci utama penyebab tindakan agresif sebagai berikut:
a. Adanya dorongan sejak lahir.
b. Agresi merupakan respon yang natural terhadap pengalaman frustrasi.
c. Tingkah laku agresi seperti tingkah laku sosial lainnya merupakan hal
yang dipelajari.
2.1.5 Perilaku Agresif Mengemudi
Martinez (1997) mengatakan perilaku agresif mengemudi sebagai suatu
perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak rnembahayakan
pengemudi lain. Sedangkan menurut James & Nahl (2000) pengemudi
berperilaku agresif dalam mengemudi karena mereka mengemudi di bawah
pengaruh emosi yang tidak stabil, sehingga menghasilkan perilaku yang
beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil
karena mendistorsi pola pikir pengemudi dan lebi11 menunjukkan emosi
daripada kontrol diri yang adekuat. Emosi ini yang kemudian dipakai untuk
menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko atau perilaku yang
membahayakan atau tampak membahayal<an orang lain.
James & Nahl (2000) mengatakan, bahwa para pengemudi yang agresif
dalam mengemudi dipenuhi dengan motif untuk bersaing, secara adekuat
tidak setuju dengan aturan yang berlaku saat berada di jalan. Sedangkan
menurut Wirawan (1996), para pengguna jalan yang agre:sif dalam
mengemudi biasanya kurang memiliki kesabaran terhadap orang lain,
gampang menyalahkan orang lain, mudah sekali tersinggung, dan marah.
James dan Nahl (2000) menyebutkan 3 aspek emosi tidak stabil yang
menyebabkan pengendara berperilaku agresif dalam mengemudi, yaitu:
19
a. Impatience and Inattentiveness (Ketidal<sabaran dan Kecerobohan)
Perilaku yang berkaitan dengan ketidaksabaran dan kecerobohan dalam
mengemudi, seperti menerobos lampu merah, mempercepat laju
kendaraan saat lampu kuning menyala, mengemudi di alas batas
kecepatan arus lalu lintas yang telah ditentukan, mengemudi dengan jarak
yang terlalu dekat agar pengemudi di depan melajukan kendaraannya
dengan lebih cepat, tidak memberikan sign ketika diperlukan, secara tidak
teratur mempercepat atau melambatkan kendaraan.
b. Power Struggle (Perlawanan)
Perilaku yang berkaitan dengan power struggle terliilat dari perilal<u
mengemudi seperti menghalangi jalan orang lain, men1,ancam atau
20
menghina dengan teriakan, dengan isyarat seperti mengacungkan
tangan, dan mengklakson berulang kali, secara tiba-tiba memotong jalur
pengemudi lain dengan maksud untuk membalas dendam karena jalurnya
dipotong, mengemudi dengan jarak yang sangat dekat dengan orang di
depan agar pengemudi di depan melaju lebih cepat, mengerem tiba-tiba
dengan tujuan untuk membalas dendam.
c. Recklessness and Road Rage (Kesembronoan dan Amukan Jalan)
Perilaku yang berkaitan dengan kesembronoan dan amukan jalan
misalnya, mengebut dengan maksud untuk mengajak duel kendaraan
lain, mengemudi dalam keadaan mabuk, menyerbu secara besar-besaran
dengan maksud untuk menggempur pengendara lain, mengemudi dengan
kecepatan yang sangat tinggi.
Berdasarkan penjelasan di alas, peneliti menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi
yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara
fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidal< taat
peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.
2.1.6 Bentuk-Bentuk Perilaku Mengemudi yang Agresif
James dan Nahl (2000), mengungkapkan bentuk-bentuk perilaku yang
dilakukan oleh pengemudi yang agresif sebagai berikut:
21
a. Verbal Road Rage (Amukan Verbal di Jalan)
Verbal Road Rage merupakan kebiasaan secara konstan menyerang,
melawan secara mental atau verbal kepada pengemudi lain, para
penumpang, pekerja pelaksana hukum, pejalan kaki. Hal ini dapat terlihat
dalam bentuk menyumpah, memaki, berteriak, mengklakson, dan
sebagainya.
b. Rushing Maniac & Aggressive Competitor (Maniak Kecepatan & Pesaing
Agresif)
Gaya perilaku mengemudi ini memiliki dua unsur-unsur komplementer.
Pertama adalah adanya suatu kecemasan yang luar biasa untuk
mengurangi laju kecepatan berkendara. Kedua, adalah adanya motif atau
dorongan yang tinggi untuk bersaing dengan pengendara lainnya di jalan.
Di dalam status mental ini, individu terus menerus bersemangat di jalan,
mencaci maki diri sendiri bila berkendara secara lambat, atau berkendara
dibelakang kendaraan lain. lndividu dengan perilaku ini memiliki
kebiasaan mengemudi menerobos bahu jalan, selalu berusaha untuk
mengemudi di jalur yang lebih cepat. Sikap mental ini menciptakan
perilaku mengemudi menuruti kata hati yang sulit dan tak dapat
diramalkan oleh pengendara lain.
c. Scofflaw (Pelanggar Peraturan atau Hukum Berlalu Lintas)
Scofflaw yaitu perilaku mengemudi yang tidak taat pada peraturan atau
hukum berlalu lintas yang diatur untuk kepentingan bersama. Perilaku
mengemudi ini dikatakan agresif karena hasil dari perilakunya dianggap
beresiko atau membahayakan keselamatan orang lain.
James dan Nahl (2000) juga menyebutkan beberapa bentuk perilaku lain
yang dilakukan oleh pengendara yang agresif dalam men!~emudi, yaitu:
a. Making obscene gestures atau membuat isyarat yang tidak sopan yang
ditujukan kepada pengendara lain.
b. Yelling at someone or swearing, yaitu berteriak dan menyumpah.
22
c. Passing on the shoulder atau mengemudi terlalu merapat ke bahu jalan.
d. Speeding up to a yellow light atau mempercepat kendaraan saat lampu
kuning menyala.
e. Changing Jane without signaling atau menggganti jalur tanpa memberikan
tanda kepada kendaraan lain.
f. Honking the horn atau membunyikan klakson.
g. Going over speed limit atau mengemudi diatas batas kecepatan.
h. Tailgating atau mengemudi dengan jarak yang sangat dekat dengan
orang di depan agar pengemudi di depan melaju lebih cepat.
i. Blocking the Jane atau menghalangi jalan orang lain.
j. Failing to yield to merging traffic atau kurangnya rasa rnengalah dari
pengemudi untuk mengantri pada saat keadaan jalan sedang macet.
23
Pendapat lain diungkapkan oleh Collado (1996) yang melakukan studi
tentang perilaku pengemudi yang agresif, dan hasil yang ditemukan antara
lain:
a. Speeding atau mengebut
b. Tailgating, yaitu membuntuti kendaraan lain yang berada di depan dengan
jarak yang sangat dekat.
c. The Accordion Effect, yaitu tidak memberikan kesempatan kepada
kendaraan lain untuk memotong masuk dan mengemudikan kendaraan
dengan jarak yang sangat dekat dengan kendaraan di depan.
d. Fast Drives, yaitu bentuk perilaku agresif mengemudi yang banyak
mengambil resiko hanya untuk menghindari kemacetan.
e. Emotional Influence, adalah pengaruh emosi dari pengemudi itu sendiri.
2.3 Kepribadian
2.3.1 Definisi Kepribadian
Allport dalam Rice (1999) mengungkapkan kepribadian sebagai "the dynamic
organization within the individual of those psychophysical system that
determine his characteristic behavior and thought". Bahwa kepribadian
adalah sebuah organisasi dinamis dalam sistem psikis dan fisik individu yang
menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Organisasi dinamik dalam
definisi tersebut menekankan bahwa kepribadian selalu berkembang dan
berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau sistem yang mengikat
24
dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. lstilah psikofisis,
menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan
juga semata-mata neural. Organisasi mengisyaratkan beroperasinya badan
dan jiwa, berpadu secara tak terpisahkan rnenjadi kesatuan pribadi.
Perrin dan John (1997) rnengatakan kepribadian mewakili karakteristik
individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang
konsisten. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Fudyartanta
(2005) bahwa kepribadian adalah dinarnika organisasi psikofisik fungsional
manusia yang menjelrna dalam pola-pola tingkah laku spesifik dalam
menghadapi medan hidupnya.
Hjelle dan Ziegler dalam Harlan (2003) mengungkapkan kepribadian sebagai
konsep abstrak yang mengintegrasikan sejumlah aspek yang menjadi
karakteristik seseorang yaitu emosi, motivasi, pikiran, pengalaman, persepsi
dan tindakan. Arti konseptual kepribadian bersifat multifaset mencakup
spektrum proses mental dan internal yang luas, yang mernpengaruhi
tindakan seseorang dalam berbagai situasi.
Sedangkan Cattel dalam Hall & Lindzey (1993) mengungkapkan kepribadian
sebagai segala sesuatu yang memungkinkan suatu peramalan dari apa yang
akan dilakukan seseorang dalam suatu situasi tertentu. Dalam definisinya,
Cattel memberikan penjelasan bahwa kepribadian seseoran<:J merupakan
25
salah satu penentu dari apa yang akan dikerjakan oleh orang-orang yang
berbeda dalam segala macam situasi sosial dan situasi lingkungan pada
umumnya, kepribadian berkenaan dengan semua tingkah laku individu dalam
lingkungannya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian
adalah suatu kesatuan komponen dalam individu yang khas yang merupakan
peramalan dalam menentukan perilaku seseorang ketika menghadapi medan
hidupnya.
2.3.2 Pola Perilaku Kepribadian Tipe Adan Tipe B
Penemu konsep kepribadian Tipe A dan Tipe B berasal dari kerja kelompok
antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli
biokimia bernama Beyers yang kemudian membagi perilaku manusia menjadi
dua macam pola yaitu pola kepribadian Tipe Adan Tipe B (Smet, 1994).
Friedman dan Rosenman tertarik dengan adanya perbedaan yang signifikan
dalam segi perilaku dan emosi pada orang yang menderita penyakit jantung
dengan orang yang tidak memiliki penyakitjantung. Friedman dan Rosenman
dalam Larsen dan Buss (2005) mengatakan bahwa individu yang menderita
penyakit jantung memperlihatkan suatu gaya perilaku yanii disebutnya TABP
(Type A Behavior Pattern) dibandingkan dengan orang yang tidak menderita
penyakit jantung.
26
Type A Behavior Pattern (TABP) diartikan sebagai "an action-emotion
complex that can be observed in any person who is aggressively involved in a
chronic, incessant struggle to achieve and more in Jess time, and if required
to do so, against the opposing efforts of other person" (Friedman dan
Rosenman, dalam Kreitner dan Kinicki, 2000).
Friedman dan Rosenman pada mulanya mendeskripsikan karakteristik
perilaku kepribadian tipe A sebagai upaya pencapaian keberhasilan yang
berlebihan, sifat kompetitif, dan urgensi waktu. Karakteristik tambahan yang
disebutkan kemudian adalah ketidaksabaran dan permusuhan (hostilitas).
Rice (1999) mengungkapkan hal ini di dalam bukunya yang berjudul Stress
and Helath:
a. Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam
mengerjakan sesuatu)
lndividu dengan kepribadian tipe A merasa waktu merupakan sesuatu
yang penting sehingga mereka selalu melakukan sesuatu dengan cepat
dan cenderung memiliki sifat yang tidak sabar. Mereka juga suka
menuntut ketepatan waktu dalam melakukan suatu tugas atau kegiatan
dan mereka juga suka membatasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan
atau tugas yang sedang dilaksanakannya. Orang dengan tipe A ini tidak
sabar dan juga cenderung gelisah jika terjadi keterlambatan dan melihat
orang lain melakukan sesuatu secara lamban.
27
b. Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas)
lndividu tipe A cenderung memiliki self-critical serta adanya keterlibatan
yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan bekerja keras menuju tujuan
tanpa merasakan suatu kegembiraan dalam pemenuhan atau usaha
mereka, terkait dengan ini muncullah suatu ketidakseimbangan hidup
(Larsen & Buss, 2005). lndividu dengan kepribadian tipe A apabila
memiliki suatu pekerjaan, mereka sangat bertanggung jawab alas tugas
mereka sehingga seringkali aspek lain terabaikan. Peneliti lain yang telah
memperkuat observasi mengenai perilaku dan reaksi emosional pada
individu dengan kepribadian tipe A mengatakan bahwa individu tipe A
memiliki pengorganisasian yang baik dan tertib, lebih suka bekerja sendiri
dalam menghadapi masalah atau tantangan
c. Hard-Driving Competitiveness (Dorongan Kuat untuk Bersaing)
lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki sifat kompetitif atau memiliki
orientasi bersaing yang kuat. lndividu tipe ini juga memiliki sifat yang
ambisius dan perfeksionis. lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki
kesungguhan usaha dengan dorongan tinggi untuk mengerjakan sesuatu
lebih dari apa yang dikerjakan orang lain.
d. Hostile (Perasaan bermusuhan)
lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki hostility yang lebih tinggi
dibandingkan individu dengan kepribadian tipe B. Hostility diartikan
sebagai kecenderungan untuk merespon frustrasi yanGJ dirasakan oleh
individu dalam kesehariannya dengan kemarahan, agresivitas dan
28
sebagainya (Larsen dan Buss, 2005). lndividu tipe A cenderung suka
bersikap sinis terhadap hidup dan pada orang lain. Selain itu, individu tipe
A juga cenderung mudah dibangkitkan perasaan marahnya atau
permusuhan, yang mereka boleh atau tidak boleh nyatakan secara
terbuka. Sebagai akibatnya, individu dengan kepribadian tipe A
mengalami ketegangan emosional dan fisiologis yang lebih besar bila
dihadapkan pada situasi yang sulit dikendalikan atau yang menimbulkan
stres.
Miller dalam Harlan (2003) mengatakan bahwa hostilitas clan sifat lain yang
terkait antara lain kesinisan dan kemarahan yang dimiliki oleh individu tipe A
dinyatakan sebagai prediktor bermakna bagi kematian oleh segala sebab.
Dembroski yang dikutip oleh Williams dalam Harlan (2003) membeclakan
dimensi hostilitas sebagai berikut:
a. Konten Hostile
Rasa atau ekspresi terganggu, iritasi, ketidaksenangan, kemarahan, dan
lain-lain yang sejenis, yang sering terjadi selama pengalaman sehari-hari
yang menimbulkan frustrasi.
b. lntensitas Hostilitas
Penggunaan kata-kata yang bermuatan emosional, kata-kata kotor, dan
tekanan suara.
c. Gaya lnteraksi Hostile (Hostile Style of Interaction)
Sikap kasar, merendahkan, marah-marah, dan menghina sebagai
respons terhadap lingkungan.
29
Sedangkan Kenneth Dodge yang dikutip oleh Williams dalam Harlan (2003)
membedakan enam dimensi hostilitas sebagai berikut:
a. Kesinisan
Pandangan yang negatif secara umum terhadap kemanusiaan.
b. Atribut Hostile
Kecenderungan untuk mempersepsikan bahwa pihak lain dengan sengaja
berupaya mencelakakan dirinya.
c. Afek Hostile
Pengalaman emosi negatif dalam menjalani hubungan sosial.
d. Respons Agresif
Kecenderungan untuk menggunakan kemarahan sebagai respons
terhadap permasalahan.
e. Penghindaran Sosial (Sosial Avoidance)
Pengakuan bahwa seseorang menghindari orang-orang \ainnya.
Friedman dan Rosenman dalam Rice (1999) menyebutkan ciri-ciri individu
dengan kepribadian tipe A sebagai berikut:
a. Senang bekerja keras, terus menerus berusaha dalam berpikir ataupun
menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin,
tidak suka rnenganggur, cenderung rnerasa tidak tenang atau bersalah
jika santai, serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang relatif
rnengulang.
30
b. Agresif, berarnbisi, dan rnerniliki daya saing yang kuat. Narnun, arnbisi
rnereka seringkali disertai dengan rasa perrnusuhan, kmang rnerniliki
tujuan yang jelas sehingga sering rnenolak aspek kehidupannya yang lain
seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial.
c. Berbicara secara eksplosif atau rneledak-ledak, suka rnenyuruh orang lain
untuk cepat rnenyelesaikan apa yang dikatakannya.
d. Tidak sabar rnenghadapi orang atau situasi yang dian£1gap rnengharnbat
dirinya.
e. Selalu berorientasi pada tugas atau kegiatan, selalu rnenetapkan target
atau tujuan serta batasan waktu sehingga terus-rnenerus rnerasa dikejar
oleh waktu. Fungsi mental dan fisik bekerja dengan cepat sehingga dalarn
rnelakukan apapun cenderung tergesa-gesa.
f. Selalu berusaha keras untuk rnelawan orang, barang, atau kejadian yang
rnengharnbatnya.
g. Merniliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan
penghargaan.
h. Seringkali tidak menyangka bahwa perasaan tertekan atau stres yang
dialaminya merupakan akibat dari perilakunya sendiri dan bukan akibat
dari lingkungan.
31
Pola kepribadian tipe B meliputi orang-orang yang mempunyai gaya perilaku
yang berlawanan dengan kepribadian tipe A. Kepribadian tipe B memiliki sifat
yang santai (rileks), sabar, tenang, tanpa adanya perasaan bersalah atau
khawatir jika tidak melakukan sesuatu, dan tidak merasa tertekan oleh
batasan waktu. lndividu dengan kepribadian tipe B tidak terburu-buru oleh
waktu, kurang kompetitif, dan tidak mudah marah seperti tipe A (Smet, 1994).
lndividu dengan kepribadian tipe B mudah bersosialisasi dengan orang lain,
pasif, mampu menahan diri, jarang bersikap tidak sabar, jarang memiliki
perasaan curiga terhadap orang lain, dan tidak mudah mengembangkan
gangguan-gangguan yang berkaitan dengan stres.
I ndividu dengan kepribadian tipe B jarang menciptakan stres bagi dirinya
sendiri, hal ini berbeda dengan kepribadian tipe A. Hal ini terlihat dari adanya
sifat kompetitif yang kuat di dalam kepribadian tipe A dan :sifat ini dapat
membuat diri mereka di bawah tekanan yang banyak serta adanya
ketidakramahan yang kemudian dapat menciptakan banyak konflik dengan
individu lain. Smith dalam Weiten dan Lyod (1997) mengatakan bahwa
individu yang memiliki ketidakramahan yang tinggi akan banyak
mendapatkan masalah, kejadian yang negatif, lebih banyak konflik dalam
perkawinan mereka, dan lebih besar stres yang mereka rasakan
dibandingkan dengan individu yang tingkat hosli/enya rendah.
32
lvancevich dan Matteson dalam Rice (1999) mengungkapkan bahwa individu
dengan kepribadian tipe B mencari kepuasan terhadap kebutuhannya
dengan cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis
sebagaimana individu dengan kepribadian tipe A. Hal ini berarti bahwa
individu dengan kepribadian tipe A jika menghadapi stresor akan melakukan
usaha apapun untuk dapat menguasai situasi kembali clan karena incliviclu
dengan kepribadian tipe A merupakan individu yang teror~1anisir maka
mereka akan melakukan coping yang berencana clan berpusat pada
masalah. Hal ini berbeda dengan kepribadian tipe B yang tidak ingin
melakukan hal-hal yang menimbulkan gangguan psikologis, individu dengan
kepribadian tipe B akan berusaha untuk menghilangkan atau mengurangi
perasaan-perasaan yang timbul akibat stres sehingga mereka akan
melakukan emotion-focused coping.
2.4 Pandangan Islam
Subtansi manusia dalam pandangan Islam terbagi menjadi subtansi jasad,
ruh, clan nafs (Mujib, 2002). Ketiga aspek tersebut pada prinsipnya saling
membutuhkan. Jasad tanpa ruh atau ruh tanpa jasad tidal< dapat
teraktualisasi. Karena keduanya saling membutuhkan, maka diperlukan
sinergi yang dapat menampung kedua subtansi yang saling berlawanan
tersebut, yaitu nafs.
33
Kepribadian manusia berdasarkan pada ketiga subtansi di alas, ada pada
subtansi nafs. Nafs dapat berarti jiwa (soul), nyawa, ruh, konasi yang berdaya
syahwat dan ghaddab, kepribadian, dan subtansi psikofisik manusia. Pada
subtansi nafs ini, komponen jasad dan ruh bergabung. Nafs adalah potensi
jasadi-ruhani (psikofisik) manusia yang secara inhern telah ada sejak
manusia siap menerimanya (Mujib, 2002). Semua potensi yang ada pada
nafs bersifat potensial, tetapi dapat aktual jika manusia mengupayakannya.
Setiap komponen yang ada memiliki daya yang dapat menggerakkan tingkah
laku manusia. Aktualisasi nafs membentuk kepribadian, yang
perkembangannya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Kepribadian dalam Psikologi Islam merupakan "integrasi dari sistem kalbu,
aka/, dan nafsu manusia yang menimbu/kan tingkah laku" (Mujib, 2002).
Dimana subtansi manusia mempunyai tiga daya yaitu daya kalbu (Fitrah
ilahiyah) sebagai aspek supra kesadaran yang memiliki daya emosi (rasa),
akal (fitrah insaniah) sebagai aspek kesadaran yang memiliki daya kognisi
(cipta), dan nafsu (fitrah hayawiyah) sebagai aspek pra atau bawah
kesadaran manusia yang memiliki daya konasi (karsa).
Kalbu memiliki kecenderungan natur ruh, dan berfungsi sebagai pemandu,
pengontrol, dan pengendali struktur nafs yang lain. Nafs rnemiliki
kecenderungan natur jasad, prinsip kerjanya mengikuti prinsip kenikmatan
duniawi dan inqin menqumbar nafsu-nafsu impulsifnya. Sedangkan aka!
34
memiliki kecenderungan antara ruh dan jasad, yang mencakup mengamati,
melihat, memperhatikan, memberikan pendapat, mengasumsikan,
berimajinasi, memprediksi, berpikir, mempertimbangkan, menduga, dan
menilai (G.P Chaplin dalam Mujib, 2002). Ketiga komponen nafsani tersebut
berintegrasi untuk mewujudkan suatu tingkah laku.
Kepribadian manusia merupakan hasil dari interaksi di antara ketiga
komponen nafs tersebut, namun ada salah satu diantaranya yang lebih
mendominasi dari komponen yang lain. Apabila dalam pembentukan
kepribadian, yang paling mendominasi adalah daya nafsu maka
kepribadiannya disebut sebagai kepribadian Amarah. Kepribadian amarah
adalah kepribadian yang cenderung pad a tabiat jasad dan mengejar pad a
prinsip-prinsip kenikmatan (Mujib, 2002). Keberadaannya ditentukan oleh dua
daya, yaitu daya syahwat yang selalu menginginkan birahi, kesukaan diri,
ingin tahu dan campur tangan urusan orang lain, dan sebagainya ; serta daya
ghadab yang selalu menginginkan tamak, serakah, mencekal, berkelahi, ingin
menguasai yang lain, keras kepala, sombong, angkuh, dan sebagainya.
Hal ini tergambar dalam kepribadian tipe A yang aktivitas kesehariannya
ditandai dengan adanya keinginan yang tinggi untuk mengalahkan orang lain
sehingga dalam pencapaian apa yang diinginkan, individu cenderung
bersikap bermusuhan dalam proses mendapatkan apa yang diinginkan.
Pada akhirnva perilaku yang muncul dari individu tersebut adalah melakukan
35
perbuatan-perbuatan sesuai dengan naluri primitifnya yaitu bertindak agresif
dalam berespon terhadap situasi yang menantang, menuntut dan
mengancam terhadap kontrol diri individu. Abdal Razzaq (1992) dalam Mujib,
(2002) mengatakan bahwa perbuatan-perbuatan yang mengikuti naluri
primitif individu merupakan tempat dan sumber dari kejelekan dan tingkah
laku yang tercela. Firman Allah SWT :
" • " ,., ,. '· j " • • lo t.ll ' It,, " l' tJ . · ''-11 '·I °' ' ''f lo' • ('!?-..! .).J"' <,,-!.) (.). (,,-!..! I"".) • f y= . '.) ~ U""-" (.). ,,,.- lS .)! .J
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (QS. Yusuf: 53).
Dalam konteks perilaku mengemudi, seseorang mengemudi secara agresif
karena pengemudi terbiasa mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak
stabil sehingga menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain.
Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir
pengemudi dan lebih menunjukkan emosi daripada kontrol diri. Emosi ini
yang kemudian dipakai untuk menghasilkan perilaku yang impulsif dan
beresiko atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayakan
orang lain. Pandangan Islam sendiri melarang individu untuk berperilaku
yang dapat membahayakan atau tampak membahayakan orang lain. Hal ini
dapat dipahami melalui sabda Rasulullah berikut ini:
BAB3
METODE PENEllTIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana
pendekatan kuantitatif bekerja dengan angka, yang datanya berupa bilangan
(skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis menggunakan
statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis peneliiian yang sifatnya
spesifik (Alsa, 2004).
3.1.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
komparatif. Dim an a metodologi penelitian komparatif yang dimaksud adalah
komparasi antara dua sampel independen, yaitu metode komparasi yang
digunakan untuk melihat perbandingan antara dua kelompok sampel yang
berbeda dan tidak berkaitan satu sama lain.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 ldentifikasi Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel
diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian, sering pula dinyatakan bahwa variabel penelitian sebagai faktor
faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti
(Suryabrata, 1983). Variabel dibagi atas dua macam yaitu Variabel Bebas
(Independent Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Dalam
penelitian ini yang menjadi kedua variabel tersebut adalah:
Variabel Bebas (IV) : Tipe kepribadian pengendara sepeda motor
Variabel Terikat (DV) : Perilaku agresif mengemudi
3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian
pengendara sepeda motor.
a. Definisi Konseptual
39
Tipe kepribadian pengendara sepeda motor yang dimaksud di dalam
penelitian ini adalah tipe kepribadian A clan B. Keprii)adian tipe A ditandai
dengan adanya ketidaksabaran clan perasaan terburu-buru dalam
mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau
pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau
marah, clan agresif. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan
manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya
rendah, menahan diri, dan pasif.
40
b. Definisi Operasional
Kepribadian tipe A dan tipe B adalah skor yang diperoleh melalui
pengembangan instrumen, menggunakan skala dengan tipe jawaban "Ya"
dan ''Tidak" yang diukur melalui 4 komponen aspek yaitu Speed and
Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu),
Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tu~1as), Hard-Driving
Competitivenes (Dorongan kuat untuk bersaing), dan 1-!ostile (Perasaan
bermusuhan).
Variabel Terikat
Variabel terikat adalah objek dari suatu studi atau penelitian, variabel terikat
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku agresif mengemudi.
a. Definisi Konseptual
Perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang
membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik
maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidak taat
peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.
b. Definisi Operasional
Perilaku agresif dalam mengemudi adalah skor yang diperoleh melalui
pengembangan instrumen, menggunakan skala Likert dengan tipe
jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS), yang diukur melalui 3 komponen perilaku yaitu Verbal Road
Raae IAmukan verbal di ialan). Rushina Maniac & Aaarn.<:sivA r:nmnt=ditnr
(Maniak kecepatan dan pesaing agresif), Scofflaw (Tidak taat peraturan
atau hukum berlalu lintas).
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
41
Populasi adalah himpunan semua elemen yang menjadi pusat perhatian
penelitian, dimana jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga (Salam & Aripin, 2006). Populasi yang menjadi sasaran dalam
penelitian ini adalah mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas
Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang aktif kuliah
saat pengambilan sampel. Adapun rinciannya adalah, semester 1 berjumlah
20 orang; semester 3 berjumlah 26 orang; semester 5 berjumlah 13 orang;
semester 7 berjumlah 58 orang. Jadi total keseluruhan sebanyak 158 orang.
3.3.2 Sampel
Sedangkan sampel adalah himpunan atau elemen populasi yang akan diteliti
dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Salam & Aripin, 2006).
Adapun karakteristik sampel yang akan diambil adalah:
a. Mahasiswa Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang aktif kuliah saat pengambilan sampel.
b. Memiliki SIM C
c. Usia 17-25 tahun.
d. Menggunakan kendaraan sepeda motor ke kampus.
42
Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 40 orang.
Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2002), dimana apabila jumlah
populasi lebih dari 100 orang, maka jumlah sampel dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi. ·
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
non-acak atau non-probability sampling dimana semua anggota atau subyek
penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel,
dimana pengambilan sampel didasarkan pada hal-hal tertentu yang
dikenakan ke dalam sub-kelompok (Sevilla, 1993). Sedangkan teknik
pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sampel
purposifyaitu suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh
seorang peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu di
dalam pengambilan sampelnya (Sevilla, 1993).
3.4 Metode dan lnstrumen Penelitian
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket.
Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala, dimana skala adalah suatu perangkat simbol atau angka-angka yang
ditetapkan menurut aturan individu atau tingkah laku mereka (Sevilla, 1993).
Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam skala yaitu Skala
Tipe Kepribadian dan Skala Perilaku Agresif Mengemudi.
3.4.2 lnstrumen Penelitian
a. Skala Tipe Kepribadian
43
Pada skala tipe kepribadian, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri
oleh peneliti untuk mengkategorikan individu ke dalam kelompok kepribadian
tipe Adan B. Skala ini diukur melalui 4 aspek yang diungkapkan oleh
Friedman dan Rosenman yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan
ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan
yang tinggi terhadap tugas), Hard-Driving Competitiveness (Dorongan kuat
untuk bersaing), Hostile (Perasaan bermusuhan). Skala yang digunakan oleh
penulis dalam metode pengumpulan data untuk Skala Tipe Kepribadian
menggunakan skala Dikotomi dengan 2 kategori jawaban yaitu "Ya" dan
"Tidak". Dimana jawaban "Ya" diskor untuk kepribadian tipe Adan diberi nilai
1, sedangkan untuk jawaban "Tidak" diskor untuk kepribadian tipe B dan
diberi nilai 0.
Uji reliabilitas yang dilaksanakan dengan sampel uji instrumen sebanyak 60
responden, menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dengan menggunakan
bantuan program SPSS for Windows versi 11.5. Hasil uji reliabilitas skala
Tipe Kepribadian menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0. 7729.
Berdasarkan Guilford dan Fruchter (1978) angka tersebut termasuk dalam
44
kategori reliabel. Berdasarkan teknik korelasi Product Moment untuk
rnengetahui validitas instrurnen, dari jumlah 50 item yang diujicobakan
diperoleh 20 item yang valid dan 30 item sisanya gugur. J\dapun nilai
validitasnya berkisar dari 0.2589 - 0.4605 pada taraf signifikansi 0.0·1. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 3.1
Blue Print Skala Tipe Kepribadian
NO DI MENSI INDIKATOR Uji Caba Pasca Uji Caba
No Item Total No Item Total
1 Speed & - Tergesa-gesa 10, 17,22,24,29,30* 6 10 1 Impatience - Tidak sabar 11 *,27,35,46, 49* 5 4, 19 2
2 Job Involvement - Tanggung jawab 16,40*,43 3 15 1 - Pekerja keras 1,3, 12, 13*, 14*15, 9 5,6, 16, 18 4
31,41*,48*
3 Hard-Driving - Kompetitif 4,5*,23,26*,33 5 1,8 2 Competitiveness -Ambisius 2,9, 18,21,25*,32 6 7 1
4 Hostile - Sinisme 6,34*,36*,42, 45,47 6 11, 12 2 - Kemarahan 8*, 19,20,28*37 5 3,9 2 -Agresi 7*,38*,39*,44*, 50* 5 2,13,14,17, 5
20
TOTAL 50 50 20 20
Ket : (*) merupakan hasil uji instrumen yang valid
b. Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Pada skala perilaku agresif mengemudi, penulis menggunakan skala yang
dibuat sendiri oleh peneliti dan komponen objeknya didasarkan pada aspek-
aspek pengelompokkan macam-macam bentuk perilaku a~iresif mengemudi
dari James dan Nahl (2000) yang diukur melalui 3 komponen perilaku yaitu
45
Verbal Road Rage (Amukan verbal di jalan), Rushing Maniac & Aggressive
Competitor (Maniak kecepatan dan pesaing agresif), Sco1'f/aw (Pelanggar
peraturan atau hukum berlalu lintas). Metode pengumpulan data untuk Skala
Perilaku Agresif Mengemudi, menggunakan skala model Liker! yang terdiri
dari 4 kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Item-item tersebut terdiri dari item favorable
dan unfavorable. Untuk item favorable, pilihan jawaban Sangat Setuju (SS)
diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, Sangat
Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1. Sedangkan untuk item unfavorable, pilihan
jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, Setuju (S) diberi nilai 2, Tidak
Setuju (TS) diberi nilai 3, dan untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
diberi nilai 4.
Berdasarkan hasil uji coba (try out) pada Skala Perilaku Agresif Mengemudi
dengan melibatkan 60 subyek didapatkan koefisien reliabilitas sebesar
0,8324. Berdasarkan Guilford dan Fruchter (1978) angka tersebut termasuk
dalam kategori reliabel. Berdasarkan teknik korelasi Product Moment untuk
mengetahui validitas instrumen, dari jumlah 54 item yang diujicobakan
diperoleh 35 item yang valid dan 19 item sisanya gugur. Adapun nilai
validitasnya berkisar dari 0.2583 - 0.5063 pada taraf signifikansi 0.01. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
46
TABEL 3.2
Blue Print Skala Perilaku Agresif Mengemudi
NO DIMENSI INDIKATOR Uji Coba Pasca Uji Coba
No Item Total No Item Total
F u F u 1 Verbal - Memaki 3,8*,9*,11* 2*, 17,22'', 8 4,5,6 1, 13, 6
Road Rage 50* 33 - Bertengkar 6,14* 47,54*,20 5 8 35 2 - Mengklakson 1,16* 18* 3 10 11 2
2 Rushing - Mengebut 19,21 *,23, 25*,27,32, 14 12,14,17, 15,21, 9 Maniac& 24,28*,33* 35*,40*,42 22 23,27, Aggressive 45*, 37 31 Competitor - Beradu kecepatan 4*,26*,29*, 13,30*,52 9 2,16,18, 19 6
31*,34,36* 20,24
__J
3 Scofflaw - Menerobos lampu merah 44*,48* 7 I 3 30,32 2 - Melanggar batas 39* 12*,15* I 3 26 7,9 3
kecepatan maksimum I
- Berputar arah 46 5*, 10 3 3 1 sembarangan
- Berkendara di bahu jalan 41* 51,53* 3 28 34 2 - Pelanggaran jalur kiri 38*,43* 49 3 25,29 2
TOTAL 27 27 54 20 15 35
Ket : (*) merupakan hasil uji instrumen yang valid
3.5 Prosedur Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan penyebaran alat ukur sebanyak dua kali.
Penyebaran pertama dilakukan uji coba (try out) untuk mengetahui validitas
dan reliabilitas item, sedangkan penyebaran kedua dilakukan untuk menguji
hipotesa penelitian. Uji coba (try out) ala! ukur dilaksanakan pada tanggal 22
s/d 27 Oktober 2007 kepada 60 mahasiswa pengendara sepeda motor
Fakultas Tarbiyah Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
47
Selanjutnya, pengambilan data untuk peneltian dilaksanakan pada tanggal 05
s/d 10 November 2007 kepada 40 mahasiswa pengendara sepeda motor
Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.6 Uji lnstrumen
3.6.1 Uji Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu ala!
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur mempunyai validitas
yang tinggi apabila ala! tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Untuk
mendapatkan item yang valid dan dapat diandalkan, dilakukan analisis item
total yang merupakan pengujian daya pembeda item dimana tiap-tiap item
pernyataan dianalisis dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor
total. Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari
Pearson (Azwar, 1997) yang memiliki rumus:
r xy r.xy - (2.x) (2.y)/ n ..,/{ r.x2
- (2.x)2/ n }{(2.y)2/ n
Keterangan:
r xy : Koefisien korelasi variabel x dan y
2.xy : Jumlah hasil perkalian antara variabel x dan y
r.x : Jumlah skor dari tiap butir
48
l.y : Jumlah skor total
n : Jumlah subyek penelitian
x & y : Skor masing-masing skala
3.6.2 Uji Reliabilitas
Arti dari reliabilitas adalah kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan,
dan kekonsistensian, yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Dimana pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut
sebagai pengukuran yang reliabel. Pengukuran yang dapat dipercaya adalah
pengukuran yang apabila dilakukan terhadap subyek dalam beberapa
pelaksanaan maka diperoleh hasil yang sama (Azwar, 19£17). Untuk
mengukur tingkat reliabilitas dari skala, digunakan perhitungan dengan rumus
dari Alpha Cronbach:
a : 2 [1-s1 2+s22]
sx2
Keterangan:
s1 2 dan s22: Varians skor belahan 1 dan Varians skor belahan 2
sx2 : Varians skor skala
Adapun norma reliabilitas yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
norma reliabilitas dari Guilford dan Fruchter (1978), yang dapat dilihat pada
label berikut ini:
49
TABEL 3.3
Norma Reliabilitas Guilford & Fruchter (1978)
Koefisien Kriteria
> 0.90 Sangat Reliabel
> 0.70 -0.90 Reliabel
> 0.40- 0.70 Cukup Reliabel
> 0.20-0.40 Kurang Reliabel
< 0.20 Tidak Reliabel
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan
perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan
kepribadian tipe Adan tipe B. Metode statistik yang digunakan adalah teknik
uji-t, dimana teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata
dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio. Berikut adalah rumus
ujH yang digunakan:
t= x,-X2 (n 1 -l)s~ +(n 2 -l)s; {-1 +-1}
\ 11 1 +n 2 -2 11 1 11 2
50
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DAT A
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, responden penelitian ini digambarkan sebagaimana
terlihat pada label berikut:
Tabel 4.1
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
No Kategorisasi Frekuensi Pres•=ntase Usia
1 18 10 25% 2 19 6 1:5% 3 20 7 17.5% 4 21 8 20% 5 22 7 17.5% 6 23 2 Ei 0/o
Total 40 100%
Berdasarkan usia, terlihat bahwa penyebaran usia responden penelitian ini
berkisar antara usia 18-23 tahun. Berdasarkan data pada label hasil
penelitian di atas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada
kategori usia 18 tahun yaitu sebanyak 10 orang (25%) dari total keseluruhan
responden sebanyak 40 orang. Sedangkan frekuensi responden terendah
ditemui pada kategori usia 23 tahun yaitu sebanyak 2 orang (5%).
51
4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini digambarkan
sebagaimana terlihat pada label berikut:
Tabel 4.2
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kategorisasi Frekuensi Presentase Jenis Kelamin
1 Laki-Laki 36 90% 2 Perem[>uan 4 10%
Total 40 ·100%
Berdasarkan data pada label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi
responden pada kategori jenis kelamin laki-laki menunjukkan frekuensi
terbanyak yaitu 36 orang (90%) dari total keseluruhan responden sebanyak
40 orang.
4.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester
Berdasarkan semester, responden penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester
No Kategorisasi Frekuensi Pre:sentase Semester
1 Semester 1 5 12.5% 2 Semester 3 7 17.5% 3 Semester 5 13 32.5% 4 Semester 7 15 37.5%
Total 40 100%
52
Responden penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah responden
yang aktif kuliah saat pengambilan sampel yaitu respondern semester ganjil
(semester 1, 3, 5, dan 7). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
frekuensi terbanyak berdasarkan semester ditemui pada kategori semester 7
yaitu sebanyak 15 orang (37.5%) dari total keseluruhan responden sebanyak
40 orang. Sedangkan frekuensi terendah ditemui pada kategori semester 1
yaitu sebanyak 5 orang (12.5%).
4.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Berdasarkan suku bangsa, responden penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No Kategorisasi Frekuensi Presentase Suku Bangsa
1 Jawa 11 27.5% 2 Sunda 9 22.5% 3 Betawi 17 42.5% 4 Aceh 1 2.5% 5 Makasar 2 5%
Total 40 "100%
Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan suku bangsa didapatkan
responden dengan suku Jawa, Sunda, Betawi, Aceh, dan Makasar.
Berdasarkan data pada label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi
responden terbanyak ditemui pada kategori suku Betawi yaitu sebanyak 17
orang (42.5%) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 oranr:i.
53
Sedangkan frekuensi responden terendah ditemui pada kategori suku Aceh
yaitu sebanyak 1 orang (2.5%).
4.1.5 Gambaran Umum Responden Berclasarkan Lama Mengemucli
Berdasarkan lama mengemudi, responden penelitian ini digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Gambaran Umum Responclen Berdasarkan Lama Mengemudi
No Kategorisasi Frekuensi Presentase Lama Mengemudi
1 1-5 Tahun 30 75% 2 6-10 tahun 10 25%
Total 40 100%
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kategorisasi lama mengemudi antara
1 sampai 10 tahun. Peneliti kemudian membagi kategorisasi lama
mengemudi ke dalam dua kelompok yaitu kategorisasi lama mengemudi 1-5
tahun clan 6-10 tahun. Berdasarkan data pad a label hasil penelitian di alas,
terlihat bahwa frekuensi pada kategori lama mengemudi 1--5 tahun
menunjukkan frekuensi terbanyak yaitu 36 orang (90%) dari total keseluruhan
respond en sebanyak 40 orang.
4.1.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe ~Cepribadian
Berdasarkan tipe kepribadian, responden penelitian ini cligambarkan sebagai
berikut:
54
Tabel 4.6
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian
No Kategorisasi Frekuensi Presentase Ti~e Ke~ribadian
1 A 13 32.5% 2 B 27 67.5%
Total 40 100%
Responden penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang
memiliki kepribadian tipe A dan tipe B. Responden penelitian yang tergolong
ke dalam kepribadian tipe A adalah responden yang mendapatkan nilai total
11-20 untuk Skala Tipe Kepribadian. Sedangkan responden penelitian yang
tergolong ke dalam kepribadian tipe B adalah responden yang mendapatkan
nilai total 1-10 untuk Skala Tipe Kepribadian. Setelah jumlah total untuk Skala
Tipe Kepribadian diketahui, maka dapat diketahui jumlah responden yang
memiliki kepribadian tipe Adan tipe B. Berdasarkan data pada tabel hasil
penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada
kategori tipe kepribadian B yaitu sebanyak 27 orang (67.5'Yo) dari total
keseluruhan responden sebanyak 40 orang.
4.2 Presentasi Data
4.2.1 Perilaku Agresif Mengemudi
Untuk menentukan tingkat perilaku agresif mengemudi, penulis membuat
kategorisasi jenjang, yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok-
kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar
55
atribut yang diukur (Azwar, 2003). Jenjang kontinum tersebut adalah rentang
minimum dan maksimumnya, yaitu 35x1=35 sampai dengan 35x4=140,
sehingga luas jarak sebarannya adalah 140-35=105. Dengan demikian setiap
satuan deviasi standarnya bernilai a =105/6=17.5, dan mean teoritisnya
adalah:
µ=(35x2)+(35x3)/2
=70+105/2
=87.5
Dari 35 item perilaku agresif mengemudi, nilai terendah teoritisnya adalah 35,
nilai tengah 87.5, dan nilai tertingginya adalah 140. Sernakin besar skor
perilaku agresif mengemudi diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin
tinggi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.7
Kategorisasi Skor Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Interval Kategori 87.5 sx Tinggi x::; 87.5 Rendah
Sedangkan gambaran tingkat perilaku agresif mengemudi dapat dilihat pada
label berikut:
56
Tabet 4.8
Hasil tnterpretasi Skor Perilaku Agresif Mengemudi
Kategorisasi Total Presentase
Tinggi 15 37.5% Rendah 25 62.5%
Total 40 100%
Secara umum perilaku agresif mengemudi responden yang berada pada
kecenderungan tinggi sebanyak 15 orang (37.5%), kecenderungan rendah
sebanyak 25 orang (62.5%). Dari data tersebut terlihat bailwa frekuensi
responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian dapat dilihat pada
label berikut:
Tabet 4.9
Gambaran Deskripsi Nilai Responden Penelitian
Kelompok Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi TipeA 72 120 90.76 12.25 Tipe B 69 104 84.18 8.73
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian, didapatkan
bahwa rata-rata skor kelompok tipe A yang berjumlah 90.7"6 dengan skor SD
sebesar 12.25 tergolong cenderung tinggi perilaku agresif mengemudinya.
Sedangkan rata-rata skor kelompok tipe B sebesar 84.18 dengan skor SD
sebesar 8. 73 tergolong cenderung rend ah perilaku agresif mengemudinya.
Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok
57
tipe A dan B sebesar 86.32 tergolong cenderung rendah perilaku agresif
mengemudinya. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perilaku
agresif mengemudi mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.
4.2.2 Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi
Berikut akan dijelaskan mengenai deskripsi skor secara khusus pada setiap
dimensi dari variabel perilaku agresif mengemudi yang terdiri alas Verbal
Road rage, Rushing Maniac & Aggressive Competitor, Scofflaw.
Verbal Road Rage
Dari 10 item dimensi Verbal Road Rage, nilai terendah teoritisnya ad al ah 10,
nilai tengah 25, dan nilai tertingginya adalah 40. Semakin besar skor dimesi
Verbal Road Rage diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi
kecenderungan perilaku menyerang baik secara mental maupun verbal
kepada orang lain yang ada di jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
label berikut:
Tabel 4.10
Kategorisasi Skor Dimensi Verbal Road J'?age
Interval Kategori 25 :>x Tinggi x::; 25 Rend ah
58
Sedangkan gambaran tingkat Verbal Road Rage dapat dilihat pada label
berikut:
Tabel 4.11
Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Verbal Road Rage
Kategorisasi Total Presentase
Tinggi 14 35% Rendah 26 65%
Total 40 100%
Secara umum perilaku Verbal Road Rage responden yan~J berada pada
kecenderungan tinggi sebanyak 14 orang (35%), kecenderungan rendah
sebanyak 26 orang (65%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi
responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pacla climensi Verbal
Road Rage dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.12
Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Ver/Jal Road Rage
Kelompok Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi TipeA 19 39 25.92 5.28 Tipe B 19 30 23.85 3.14
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada
dimensi Verbal Road Rage, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A
sebesar 25.92 dengan skor SD sebesar 5.28, tergolong cenderung tinggi
59
sebesar 84.18 dengan skor SD sebesar 3.14, tergolong cenderung rendah
amukan verbalnya di jalan. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan
bahwa rata-rata kelompok tipe Adan B sebesar 24.52 tenJolong cenderung
rendah amukan verbalnya di jalan. Sehingga secara um um dapat dikatakan
bahwa perilaku Verbal Road Rage mahasiswa pengendara sepeda motor
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.
Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Dari 15 item dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor, nilai
terendah teoritisnya adalah 15, nilai tengah 32.5, dan nilai tertingginya adalah
60. Semakin besar skor dimesi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenclerungan perilaku
mengemudi atau melajukan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan
agresif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.13
Kategorisasi Skor pada
Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Interval Kategori 32.5 $X Tinggi x $ 32.5 Rend ah
Sedangkan gambaran tingkat Rushing Maniac & Aggressive Competitor
dapat dilihat pada label berikut:
60
Tabel 4.14
Hasil lnterpretasi Skor
Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Kategorisasi Total Presentase
Tinggi 23 57.5% Rend ah 17 42.5%
Total 40 100%
Secara um um perilaku Rushing Maniac & Aggressive Competitor respond en
yang berada pada kecenderungan tinggi sebanyak 23 orang (57.5%),
kecenderungan rendah sebanyak 17 orang (42.5%). Dari data tersebut
terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori tinggi.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pada dimensi Rushing
Maniac & Aggressive Competitor dapat dilihat pad a label berikut:
Tabel 4.15
Deskripsi Nilai Responden pada
Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Kelompok Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi TipeA 34 48 40.92 4.80 Tipe B 29 46 37.22 4.29
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada
dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competior, didapatkan bahwa rata-
rata skor kelompok tipe A sebesar 40.92 dengan skor SD sebesar 4.80,
tergolong cenderung tinggi perilaku mengemudikan kendaraan dengan
61
ii
~"'~""""'""'"" - -' - - " - - ' " - - - ( terburu-buru, cepat, dan agresif. Sedarigkan ratacrataskorkelompok tipe B
sebesar 37.22 dengan SD sebesar 4.29, tergolong cenderung rendah
perilaku mengemudikan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif.
Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok
tipe A dan B sebesar 38.42 tergolong cenderung tinggi perilaku
mengemudikan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif.
Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perilaku F?ushing Maniac &
Aggressive Competitor mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung tinggi.
Scofflaw
Dari 10 item dimensi Scofflaw, nilai terendah teoritisnya adalah 10, nilai
tengah 25, dan nilai tertingginya adalah 40. Semakin besar skor dimesi
Scofflaw diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenderungan
perilaku mengemudi yang melanggar peraturan atau hukum berlalu lintas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16
Kategorisasi Skor pada Dimensi Scofflaw
Interval Kategori Tinggi
x::; 25 Rendah
62
Sedangkan gambaran tingkat Scofflaw dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17
Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Scofflaw
Kategorisasi Total Presentase
Tinggi 8 20% Rendah 32 80%
Total 40 100%
Secara umum perilaku Scofflaw responden yang berada pada
kecenderungan tinggi sebanyak 8 orang (20%), kecenderungan rendah
sebanyak 32 orang (80%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi
responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pada dimensi Scofflaw
dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.18
Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Scofflaw
Kelompok Minimum TipeA 18 Tipe B 18
Maksimum 33 29
Mean 23.92 23.11
Standar Deviasi 3.75 2.59
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada
dimensi Scofflaw, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A sebesar
23.92 dengan skor SD sebesar 3.75, tergolong cenderung tinggi perilaku
melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Sedangkan rata-rata skor
63
kelompok tipe B sebesar 23.11 dengan skor SD sebesar 2.59, juga tergolong
cenderung rendah perilaku melanggar peraturan atau hukum berlalu
lintasnya. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata
kelompok lipe A dan B sebesar 23.37 tergolong cenderun!~ rendah perilaku
melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Sehin~Jga secara umum
dapat dikatakan bahwa perilaku Scofflaw mahasiswa pen~1endara sepeda
motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.
4.3 Uji Persyaratan
Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, karena
mustahil para peneliti akan mendapatkan kesimpulan yan~J berarti tanpa
didahului oleh kegiatan pengolahan data tersebut. Analisis data dimaksudkan
untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang
diajukan, maka sebelum melakukan pengujian tersebut harus dipenuhi
persyaratan analisis terlebih dahulu. Dalam hal ini uji persyaratan yang
dilakukan adalah:
4.3.1 Uji Normalitas
Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji
normalitas terhadap data yang bersangkutan dan juga karena data berskala
interval sebagai suatu pengukuran pada umumnya harus rnengikuti asumsi
distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas Liliefors (Kolmogorov-Smirnov) untuk menguji kebaikan
kebaikan sesuai (Goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah
64
tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi)
dengan distribusi teoritis tertentu (Normal). Jadi hipotesis statistiknya adalah
bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi
harapan (teoritis). Berdasarkan kriteria pengujian, jika angka signifikan (sig) >
0.05 maka data berdistribusi normal dan angka signifikan (sig) < 0.05 maka
data tidak berdistribusi normal.
Tests of Normality
Tabel 4.19
Hasil Uji Normalitas
Kolmooorov-Smirnov( a\
Statistik Df Siq. Statistik Perilaku Agresif
.099 40 Mengemudi
• This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
.200(') .951
St1a~iro-Wilk
Df I
40 I
Dengan menggunakan kolmogrof-smirnov didapatkan analisa angka
Siq.
.082
signifikan adalah 0.200 yang berada diatas 0.05 maka distribusi data untuk
skala perilaku agresif mengemudi adalah normal.
.
65
Gambar4.1
QQ Plot Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresif MengemLJ(
2
0
60 70 80 90 100 110 120 130
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresi 1.4~-------------
1.2
1.0
.8
.6
.4 ,. 0
E 2 00 0
0 0 0 0 0 z 0.0
E 0 0 0 0
.g 0
-.2 a:icot\:Jc > w
-.4 0 60 70 00 90 100 110 120 130
Observed Value
Dengan melihat grafik normalitas terlihat sebaran data dari variabel perilaku
agresif mengemudi berada di sekitar garis uji dan tidak ada yang letaknya
terlalu jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut dikatakan
normal.
66
4.3.2 Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan didasarkan alas asumsi
bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel bersangkutan tidak
jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homo9en. Berdasarkan
kriteria pengujian, jika angka signifikan (sig) > 0.05 maka data homogen dan
angka signifikan (sig) < 0.05 maka data tidak homogen.
Tabel 4.20
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistik df1 df2 Sia.
Perilaku Agresif Based on Mean Mengemudi Based on Median
Based on Median and with adjusted di
Based on trimmed mean
1.192
1.152
"1.152
·1.201
1 1
1
38
38
34.324
38
Pada tes tersebut, didapat bahwa untuk skala perilaku agresif mengemudi
.282
.290
.291
.280
dari table test of homogeneity of variance dengan dasar mean, didapat angka
sig sebesar 0.282. Angka 0.282 tersebut > 0.05 yang berarti Ho diterima. Hal
ini berarti bahwa varian dari data tersebut homogen atau relatif sama.
4.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku agresif mengemudi
pada mahasiswa pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan
tipe B, maka peneliti melakukan analisa statistik terhadap data yang
dioeroleh denaan menaaunakan uii-t dan dioeroleh hasil sP.hriorii hP.rik11t·
Tabel 4.21
Perbedaan Skor Perilaku Agresif Mengemudi Antara Rata-Rata
Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe A dan B
Rata-rata SD
Nilai t label
TipeA (N=13) 90.76 12.25
df (degree of freedom) = 2.042 = 38
Tipe B (N=27) 84.18 8.73
t Keputusan
1.954 Ho Diterima
67
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor
rata-rata kelompok tipe A lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata
kelompok tipe B, namun nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.954.
Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah
sebesar 2.042.
Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t label.
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t label (2.042), maka hipotesis
nihil (Ho) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengernudi pad a
pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan B.
Peneliti melakukan uji beda secara khusus pada setiap dirnensi dari variabel
Perilaku Agresif Mengemudi. Berikut akan dijelaskan apakah terdapat
perbedaan yang signifikan dalam setiap dimensi perilaku agresif mengemudi
68
yang terdiri alas Verbal Road Rage, Rushing Maniac & Aggressive
Competitor, dan Scofflaw. Untuk lebih jelasnya dapal dilihal pada label
berikut:
Tabel 4.22
Perbedaan Skor Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Antara
Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe A dan B
Dimensi TipeA Tipe B T Keputusan (N=13) (N=27)
Verbal Rata-rala 25.92 23.85 1.554 Ho Oilerima Road Rage SD 5.28 3.14 RM&AC Rala-rala 40.92 37.22 2.455 Ho Dilolak
SD 4.80 4.29 Scofflaw Ra ta-rat a 23.92 23.11 .800 Ho Diterima
SD 3.75 2.59
Nilai t label = 2.042 df (degree of freedom) = 38
Dimensi Verbal Road Rage
Dari hasil perhilungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor
rala-rata kelompok lipe A pada dimensi Verbal Road Rage lebih tinggi
dibandingkan dengan skor rata-rala kelompok lipe B, namun nilai t hitung
yang dihasilkan adalah sebesar 1.554. Sementara nilai t tabel pada taraf
signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Kepulusan : Ho diterima jika l hilung < t label.
Karena nilai l hilung yang dihasilkan (1.554) < l label (2.042), maka hipotesis
nihil (Ho) diterima. Sehinaaa daoat disimoulkan bahw" tid"k tPCri"n"t
69
perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengernudi pada dimensi
Verbal Road Rage antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe
Adan B.
Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor
rata-rata kelompok tipe A lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata
kelompok tipe B dengan nilai t hitung sebesar 2.455. Sementara nilai t tabel
pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t label.
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (2.455) > t tabel (2.042), maka hipotesis
nihil (Ho) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terclapat perbeclaan
perilaku agresif mengemudi pada dimensi Rushing Maniac and Aggressive
Competitor antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan
tipe B.
Scofflaw
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok tipe A dan B pada dimensi
Scofflaw, dimana baik tipe A maupun tipe B cenderung rendah perilaku
melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Diketahui bahwa nilai t
hitung yang dihasilkan adalah sebesar .800. Sementara nilai t tabel pada
taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t tabel.
70
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (.800) < t label (2.042), maka hipotesis
nihil (Ho) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada dimensi
Scofflaw antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan B.
BABS
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data pada bab 4, diperoleh nilai t hitung lebih kecil
dibandingkan t label. Oleh sebab itu penelitian ini menerirna hipotesis nol
(Ho) dan menolak hipotesa alternative (Ha), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa "Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perilaku
agresif mengemudi antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian
tipe Adan tipe B".
5.2 Diskusi
71
Hipotesa dari penelitian ini adalah ingin melihat apakah ada perbedaan yang
signifikan dalam perilaku agresif mengemudi antara pengendara sepeda
motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Hasil yang didapat dari lapangan
menunjukkan bahwa secara umum rata-rata perilaku agresif mengemudi
mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Jakarta adalah
rendah.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
skor perilaku agresif mengemudi antara kelompok tipe Adan tipe B, dimana
kelompok tipe A menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan
72
skor kelompok tipe B namun tidak signifikan pada nilai uji t. Dari hasil analisa
pada ketiga dimensi yang membentuk perilaku agresif mengemudi
menunjukkan bahwa dari Dimensi Verbal Road Rage, Rushing Maniac &
Aggressive Competitor, serta Scofflaw yang paling menunjukkan adanya
perbedaan secara signifikan pada nilai uji t hanya ditemui pada dimensi
Rushing Maniac & Aggressive Competitor.
Berdasarkan hasil analisis pada tiga dimensi perilaku agresif mengemudi,
pada dimensi Verbal Road Rage ditemukan adanya perbedaan rata-rata skor
antara kelompok tipe Adan B namun tidak signifikan pada uji-t. Hal ini
mungkin disebabkan karena adanya faktor lain yang turut berpengaruh
terhadap perilaku Verbal Road Rage seseorang selain faktor kepribadian
individu seperti faktor peran budaya, dimana masyarakat Indonesia mungkin
tidak terlalu terbiasa atau tabu dalam mengungkapkan kemarahan secara
verbal.
Sedangkan pada dimensi Scofflaw terlihat tidak ada perbedaan skor antara
kelompok tipe A dan tipe B, dimana secara umum rata-rata skor dimensi
Scofflaw pada kelompok tipe Adan B cenderung rendah. Namun meskipun
tidak terdapat perbedaan rata-rata skor secara keseluruhan, tidak berarti
keseluruhan responden tergolong rendah tingkat melanggar peraturan atau
hukum berlalu lintasnya. Berdasarkan hasil kategorisasi pada dimensi
73
motor yang memiliki SIM pun ada juga yang tinggi tingkat perilaku melanggar
peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Hal ini menunjukk:an bahwa belum
tentu pengendara sepeda motor yang memiliki SIM, tingkat melanggar
peraturannya rendah. Bahwa ada faktor lain yang turut berpengaruh terhadap
adanya responden yang memiliki SIM namun tergolong tinggi tingkat
melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya, misalnya kurangnya
pengetahuan atau pemahaman pengendara tentang peraturan atau hukum
berlalu lintas.
Sedangkan adanya hasil yang menunjukkan tidak adanya perbedaan rata
rata skor dimensi Scofflaw pada kelompok tipe Adan B, kemungkinan juga
disebabkan karena adanya variabel lain yang tidak terkontrol dan ikul
berperan dalam perilaku seseorang dalam hal ini adalah perilaku tidak disiplin
dalam menaati peraturan atau hukum berlalu lintas. Dari pengamatan peneliti
terhadap komentar-komentar responden saat mengisi kuesioner,
menunjukkan bahwa ada perilaku spesifik tertentu yang dilakukan oleh
individu tergantung situasi dan kondisi lingkungan. Beberapa perilaku spesifik
yang mungkin turut berpengaruh dalam kesatuan perilaku mengemudi
seseorang misalnya sudut pandang pengemudi terhadap keadaan jalan,
pengalaman masa lalu, rasa takut akan kecelakaan, rasa takut akan ditilang
bila melakukan pelanggaran dan sebagainya.
74
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Staub dalam Sarwono
(2002) yang menemukan bahwa antara kedua tipe kepribadian tersebut tidak
ada perbedaan yang cukup signifikan dalam kaitannya dengan perilaku
agresif mengemudi. Bahwa menurutnya ada beberapa perilaku spesifik
tertentu yang dilakukan oleh individu tergantung dari situasi dan kondisi
lingkungan dan tidak merepresentasikan adanya kaitan dengan kepribadian
tertentu. Hal ini didukung oleh pandangan para ahli behavioris yang
mengatakan bahwa perilaku seseorang dimunculkan berdasarkan lingkungan
yang berbeda, studi lanjutan menemukan bahwa seseorang berperilaku
secara spesifik di lingkungan yang spesifik.
5.3 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan dikarenakan adanya berbagai hambatan yang
penulis alami. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada
beberapa saran yang penulis rumuskan sebagai penyempurnaan dalam
berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini , yaitu:
1. Bagi subyek, agar dapat mengemudikan kendaraan berdasarkan
penguasaan teknis dan mental yang tepat, sehingga tercipta budaya
keselamatan di jalan.
75
2. Bagi pemerintah, agar dapat menegakkan aturan lalu lintas kepada
pengemudi sehingga diharapkan dapat memperkecil dampak negatif dari
perilaku agresif yang dilakukan oleh pengendara dalam mengemudi.
3. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yanGJ sama disarankan
untuk menambahkan dimensi lain untuk mengantisipasi adanya aspek
yang turut berpengaruh dan tidak terukur di dalam penelitian ini, yaitu
mengenai pengetahuan dan pemahaman individu tentang peraturan atau
hukum berlalu lintas.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya
Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Atkinson, Rita.L. 1999. Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan. Jilid 2. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama.
Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Bel ajar.
Bandura, Albert. 1973. Aggression, a Social Learning Analysis. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood.
Berkowitz, Leonard. 1995. Agresi 1 Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Brouwer, M.A.W. 1979. Kepribadian dan Perubahannya. Jakarta: Gramedia.
Chaplin, James P. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo
Persad a.
Fudyartanta. 2005. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta: Zenith Publisher.
Guilford dan Fruchter. 1978. Fundamental Statistic in Research & Education.
Singapore: Mc. Graw Hill International.
xvii
Hall, Calvin. S & Lindzey, Gardner. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.
Yogyakarta: Kanisius.
James, Leon & Nahl, Diana. 2000. Road Rage and Aggressive Driving.
Steering Clear of Highway Warfare. Advising Thousands of Drivers on
the Web at Dr Driving. Org. Hanger Publishers.
Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia. Bandung: PT. Eresco.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2000. Organizational Behavior. New
York: Irwin Mc Graw Hill.
Maskat, H. Junaidi. 1995. Pengetahuan Praklis Berlalu Untas di Jalan Raya.
Cetakan ke VII. Sukabumi: Direktorat Samapta Polri Sub Direktorat Lalu
Lintas.
Mujib, Abdul M.Ag dan Mudzakir, Jusuf M.Si. Nuansa-Nuansa Psikologi
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo.
O'Sears, David. 1994. Psikologi Sosial Ji/id 2. Jakarta: Balai Pustaka.
Perrin, Lawrence Adan John, Oliver P. 1997. Personality: Teary and
Research. Toronto: John Willey & Sons, Inc.
Rice, L.P. 1999. Stress and Health. California: Brooks Cole Publishing
Company.
Salam, Syamsir & Aripin, Jaenal. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press.
Sarwono, Sarlito. W. 2002. Psikologi Sosial.
Sevilla. 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI Press.
xix
Bapeda Jabar. 2007. Bandung Lautan Aqggressive Driving. http://bapeda
jabar.go.id/bapeda_ design/dokumen_i nformasi.ph p?t= 14&c=497.
Olsen, Erik C. B. 1993. Driver Attitude: The Aggressive and Defensive Styles.
Suryaningsih. 2007. Ayat-ayat Al-Quran tentang sabar.
http://suryaningsih.wordpress.com/2007/09/07/ayat-ayat-al-quran
tentang-sabar.
Disertasi
Harlan, Johan. 2003. Pengaruh Peri/aku Tipe A dan Sifat-Sifat yang
Berkaitan terhadap Kejadian Nyeri Kepala Tipe-Tegang. Program Doktor
llmu Epidemiologi. Program Pascasarjana UI: Fakultas Kesehatan
Masyarakat.
Lampiran 1
KUESIONER TIPE KEPRIBAOiAN DAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI
Assalamualaikum wr, wb
Oalam rangka menyefesaikan tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Isla
Syarif Hidayatu!lah Jakarta, saya Bella Oi!la bermaksud mengadakan penelitia1
peri!aku mengemudi pada pengguna kendaraan sepeda motor
Untuk itu, saya membutuhkan keterangan dari Anda, dengan mengemukakan
sejujur-jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada !embar berikut. Seg<
yang Anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan un
penelitian.
Untuk kelengkapan infonnasi yany ingin didapat, saya harap Anda bersedia m
kemba!i kelengkapan jawaban agar tidak ada satu pun S0!31 yang terlewat untu
Atas bJntuannya saya ucapkan terimc- kasih.
Wassalamualaikum wr, wb.
PERNYATAAN KESEDlAAN
Nam a
Usia
Semester
Sudah berapa lama mengendarai sepeda motor :
Jenis Ke!amin : a. laki-L3ki b. Perempuan
Suku Bangsa : a. ,iawa b. Sunda c. Batak d.
Oengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukar
Bella Dilla, mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatutl
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Baca dan pahami seti.ap pemyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Berilah tanda (../) pada kok>m di se1belah kanan pada tiap pemyataan yang
dengan diri anda.
3. Oalam hal ini tidak adajawaban benar atau salah. Adapun pi!ihan jawabar
YA : Apabila pemyataan yang diajukan sesuai dengan diri Anda.
TIOAK · An:ih.ib. N>4Tl~n v::i.nn rli:::ii11!<-::in tirl-"11<- """""""; n,........,,,,,. f"liri A
No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13
14
15
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29 30
31 32 33 34
35 36
37
00
SKALA TIPE KEPRIBADIAN
Pemvataan Sav:ll menoorbankan akhir nPkan untuk menqetiakan tuoas. Satr.1; ienQket tidak dai=t mencarai tarnel Sa~ mamou mBUleriakan tt.Jqas beriam-iam tann;:i inQin diaannnu. Sava senanq darnit men<talahkan saincian sava. Sava trustrasi saat me alami kekafahan. Sava teroanaou denoan aoa vano oranCI lain oikirkan tentano sava. Sa1.1a tidak daoat menaenda!ikan diri saat marah. Saya kesal den9an kebiasaan orang lain yang tidak sesuai dengan orinsio sava. Sa=> mer.untut diri untuk berprestasi dalam kf>(liatan vana sava lakukan. Saya mudah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu bahkan dalam situasi vano tidak mendesak. Sava ienake! dennan orana vana menoeriakan sesuatu denaan santai. Sava masih menoeriakan tuoas saat iam keria sudah habis, Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan dalam kegiatan vano saya lakukan. Saya tidak dapat istirahat selama saya belum menyelesaikan tugas yang saya milikL Saya tidak perduli dengan keadaan sekitar saat sedang mengerjakan tuoas. Sava frustrasi saat tidak dapat menqatasi semua tuqas. Sava senanq menqeriakan sesuatu lebih cepat dari oranq lain. Sava menekuni pekeriaan denoan lebih baik dibandinn oranci !ain. Sava mudah temanQo~ oleh hal-hat keci!. Sava mudah marah dan bersunaut-sunout. Sava tidak ouas denoan orestasi vanq telah sava caoai. Sava meniadwa!kan aktivitas denoan ketat. Sava menqeriakan sesuatu melebihi ana vane dikeriakan orann lain. Sava senanc bekeria denoan tekanan waktu. Sava berambisi untuk menoalahkan orano lain. Sava berusaha untuk melebihi orano lain dalam hal aoa oun. Menunonu adalah aktivitas vanq membuat sava senewen. Orang-orang dapat menganggu saya hanya dengan berada di sekeliling sava. Sava mendesak orano lain untuk menvelesaikan tuoas denoan ceoat. Saya menuntut diri untuk menyelesaikan tugas da!am waktu yang sinokat. Sava merasa bersalah ketika bersantai seharian. Sava memiliki .tuntutan keberhasilan vano tinnni dalam mencaoai tuiuan. Sav:::i antusias menqhadaoi ™"'rsainqan. Saya percaya ada orang-orang yang berkomp!ot urituk melawan dirt sava. Sa"" ienakel denaan orano vant'I lambat dalam menaeriak.an sesuatu. Saya waspada terhadap orang yang sikapnya lebih bersahabat daripada vann sava harankan. Orang lain yang mengena! saya mengatakan bahwa saya mudah tersinnriuna. e..,,,..., hn,,..a ... .,, .... i.-.,,,.,,_., '"'rh"'rl"'n nr:::inn vana menaanaau sava.
Ya Tldak
~
-, I !
I 4Ql Saya kesa! i<epada orang yang menyet3 kegiatan yang sedang saya I . . . . taKUtcan. 41 Sa•"' merasa memiliki tertalu sedikitwaktu untuk men}'.e~ikan tugas. 42 Saya puas ketika orang yans ticlak saya sukai mendapatkan balasan
atas n.:>rbuafanntm. 43 Sulit untuk meningga!kan tugas yang telah saya terima walaupun hanya
sebentar. 44 Saat marah sa inoin melukai ora lain. 45 Sava bersikao kritis terhadao orang lain. 46 Sava ienokel denoan ketertambatan. 47 Lebih aman bagi saya untuk tidak mem~rca:tai siaQa QUn. I 48 j Saya su\it mencari W3ktu untuk bersantai. 49 : Sava memven:-eoat rembfcaraan oranq lain vanq berte!e---te!e. 50 I Saya mengutarakan secara tangsung ketidaksenangan terhadap
sesuatu.
PETUNJUK PENGERJAAN 1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Beritah tanda (-/) pada kolom di sebelah kanan pada tiap pemyataan yan£
dengan diri anda. 3. Da!am ha! ini tidak ada jawaban OOnar atC!u salah. Adapun pilihan jawab<i:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
4. Sebe!um !embaran ini dikemba!ikan harap diperiksa kembali kelengkapan
SKALA PER!LAKU AGRESiF MENGEMUOJ
No Pemvataan SS 1 Sava menoklakson ~ialan kaki vane menvebrano ialan. 2 Saya membalas kemarahan pengendara lain dengan
senyuman. 3 Saya memarahi pengendara lain yang berkendara dengan
santai di iafan. 4 Saya menghalang-ha!angi pengendara lain yang ingin menya!ip
kendaraan saya. 5 Saya merasa bersalah berputar arah di tempat yang terdapat
rambu dilarana untuk beroutar. 6 Saya tidak segan untuk bertengkar dengan pengendara yang
hamr::ir menyeremoet kendaraan sava. 7 Saya mengurangi kecepatan herKendara saat berada di
• ""'rsimre:inaan lamou merah. ' ' 8 Sa ya mengutuk. pengendara yang menyerobot jalur saya tiba-
tiba tanna memberikan tanda. 9 Saya memaki pengendara yang membuat saya terpaksa
menaerem kendaraan secara mendadak. 10 Sava takut r arah di sembaranq temre:iL 11 Saya ingin memak.i pengendara lain yang menghala~-halar;gi
ialan sa""'. 12 Saya berKendara sesuai dengan kecepatan arus lalu !intas
ia!an.
13 I ~r.:1 ~~~~~.~~mpatan k.epada pengendara lain yang
14 Saya lega sete!ah mengungkapl<an kemarahan saya dengan bertPnt"lkar del'll"lan MPNiendara lainnva di ia!an.
15 Sav::i mPnn~ntrl dPnnan teratur saat keadaan ialan macet 16 Saya membunyikan klakson berulang kali untuk
me"""U""'karu,..,,n kekesa!an sava terhadan kemacetan. 17 Saya mengabaika·n ejekan pengendara lain yang ditujukan
ke;.::uia sava. 18 Mengklakson beru!ang kali saat terjadi kemacetan membuang
enemi saia. 19 Saya mera.sa f!'.Jstras! ~~t ~rj::it;:;r,a:i s.aya te;t;a,,,t;c;t I I kemacetan. 20 Saya tidak takut untuk bertengkar dengan pengendara lain
tr.1nq membuat sava kesal di ialan. 21 Saya membuntuti kendaraan di depan agar pengendara
tersebut danat melaiukan kendaraannva lebih cenat 22 Saya Nak ~erminat membalas penghinaan yang difakukan I ....... naendara Jain kenMa sava.
123 Di jalan raya, saya merasa puas berkendara di atas kecepatan 80kmliam.
24 Menurut sava. peialan kaki mennhambat arus lalu !iotas ialan. C--- -----25 Sava menikmati keadaan arus latu tinl~~9.l?~.~-~-t_. ___ ,.,_._ ·-- _
bisa dimaklumi. 45 Sava tidak mP-fl('lutamakan kece tan dalam berkendara. 46 Sa ya be!putar arah di tempat yang terdapat larangan untuk
be'""'1•tar .,,...ar daoat' samoai febih ce"""' ke tem""'t '""ng dituju. 47 Saya merasa bersalah saat mengP.kspresikan kemarahan saya
denaan cara bertenokar dent'lan nPnoendara lain di ialan. 48 Sava memoen:eoat laiu kendaraan saat lampu kuninQ menvala. 49 Saya malas menyalakan !ampu kendaraan saat berkendara di
::;bn" haii. 50 Saya enggan memba!as penghinaan pengendara lain kepada
sava. 51 Saya tidak tertarik mengemudikan kendaraan me!ewati bahu
1 ia!an. 52 Saya membiarkan pengendara lain mendahului laju kecepatan
sava da!am menoemudi. 53 Saya pikir tidak masa!ah berkendara melewati bahu atau trotoar
Iatan. 54 Sa ya tidak akan bertengkar dengan pengendara lain hanya
karena pengendara tersebut m~erobot jalur saya tib~-tiba. ,_
26 Sava merasa ouas daoat mendahu!ul setiao kendaraan di ialan. f-
27 Saya mengurangi laju kecepalan berkendera saat ada pejalan kaki vana terlihat inain menvebranq.
28 Saya dapat sampai tepat waktu ke lempat tujuan dengan me~but
29 Saat mengemudi, saya membayangkan beradu kecepatan denQan """noendara lain di blan.
30 Saya tidak memHiki niat untuk bersaing dengan pengendara -~
lain di saat menaemudi. 31 Saya muak dengan pengendara lain yang tidak memberikan
kesem""tan ke""'da sava untuk men,..,"'<:mti ia!ur. 32 Sa•'""' nvaman berkendara di ia!ur lambal 33 Saya menikrnati perja!anan saat berkendara dengan kecepatan
tinnni. 34 Saya pikir tidak ada pengendara yang dapat mendahu!ui faju
kece""'tan sa'""' da!am mennemudi. 35 Saya berkendara dengan santai meskipun sedang terdesak
waktu. 38 Saya mengejar pengendara lain yang berani mendahufui laju
kecen:itan sava dalam berkendara. 37 Saya mengurangi laju kecepatan di persimpangan agar
....,.naendara lain daoat memotona masuk ia!ur sava. 38 ~ membelokkan kendaraan ke kanan ia!an dari \alur kiri. 3!l Saat befkendara, sa;-a mengabaikan rambu batas kecepatan
maksimum vanq telah drtentukan di iatan. 40 Sa~ fukutberkendara dern: an k~tan tirmnl. 41 Saya berkeodara melewati bahu jalan saat keadaan ja!an
macet AO ~.,.._,.,..,,.,...,. 1-0 .. L.-- !,. __ .... _ -- _,_ ---
Lampiran 2
RELIABILITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)
Method 1 (space saver) will be used for this analysis -J.:*****
R E L I A B I L I ~ Y
Item-total Statistoss
VAROOOOl VJ\.R00002 V/l.R00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 V/l.R00009 Vl\f\00010 VAROOOll V/\ROOOl :C VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019
-VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037
Sce:~'2
Mea:: if I:::::::m De.lc;::..::;d
2:J. c::.S7 24 .2':~:) 2<1,4!.:33 2.J.:0:33 24.6833 2ti. s:..s7 24.6500 24.7667 24.lE07 ::11. c: .. u 24.7500 :211. 7 ~ !.;-/
24.7000 24.5833 24.6':33 24.5667 24.2::33 24. s:oo 24.5667 24.Bc67 24.3233 24.8000 24.8667 24. 7COO 24.4333 24.7833 24.3500 24.8333 24. 6833 24.4500 24.GGGO 24.25JO 24.2333 24.6000 24 .4E67 24. 6333 24 .8167
A N A L Y S I S - S C A L E
Scale Variance if I tern Deleted
43.4463 tl4.1907 43.5 1121 43.7514 42.3556 44 .0167 43.1466 42.5887 411 .2429 :j <\ • '1 J fj I 43.0042 ·14.64U 42.5864 42.5862 43.9828 43.8090 44.5887 44.8280 43.6734 44.1862 43.7319 44 .0949 44 .5243 43.7051 43.1650 42.9862 44.4347 43.3616 44.4234 42.9975 43. 7017 44.9703 43.8090 41.8712 43.9480 42. 7107 43.4404
Corrected ItemTotal
Correlation
.2190
. 1594
.2059
.2054
.3933
.1300
.2639
.3789
.2179
.0513
.3045.
. OT78
. 3597
.3477
.1376
. 1597
.0853
.0070
.1803
.1254
.1936
. 1371
.0779
.1825
.2741
.3183
.0832
.2741
.0700
.2973
.1760
.0034
. 2496
. 4605
.1446
.3303
.2533
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
. 7695
. 7713
. 7700
.7699
. 7629
.7728
. 7678
.7638
.7701
. 7757
. 7664
. 7760
.7642
. 7646
.7725
. 7717
.7732
.7774
.7709
. 772.6
.7703
.7722
. 7739
.7708
.7675
. 7660
. 7740
.7677
.7719
.7666
.7711
.7756
.7688
. 7602
. 7722
.7653
.7683
VAR00038 24.6833 43.2031 .2589 .7680 VAR00039 24.7000 42. 2814 .4088 . 7624 VAR00040 24.3333 43.1751 .3072 -. 7666 VAR00041 24.5667 42.9616 .2896 . 7668
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s - ,. J C A L 8 (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00042 24.6167 43.7997 .1615 . 7716 VAR00043 24.6333 43.4565 .2147 .7696 VAR00044 24.9000 43.3797 .3106 . 7669 VAR00045 24.4667 44.1853 .1078 .7735 VAR00046 24. 4333 43.4023 .2359 . 7 688 VAR00047 24.8667 44.0497 . 1643 .7712 VAR00048 24.7667 42.3175 .4245 . 7621 VAR00049 24.4500 42.8619 . 3191 . 7658 VAROQ050 24.4500 42.4551 .3849 .7633
Reliability Coefficients
N of Cases 60.0 N of !terns 50
Alpha ~ . 7729
Lampiran 3
VALIDITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C l\ L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAROOOOl 8.5500 15.6415 .3539 .7626 VAR00002 8. 5167 16.0845 .2331 . 7710 VAR00003 8.6333 15.6260 .3836 . 7607 VAR00004 8.6167 16.2404 . 2094 . 7722 VAR00005 8.5667 15.7412 .3308 . 7642 VAR00006 8.4500 15.6076 .3531 . 7626 VAR00007 8.3000 15.8746 .3034 .7660 VAR00008 8.6500 15.4856 . 4315 . 7575 VAR00009 8.7000 16.4169 .1868 .7730 VAR00010 8. 3167 16.0167 .2612 .7689 VAROOOll 8.4667 15.0328 .5072 .7514 VAR00012 8.5000 15.5763 .3638 . 7619 VAR00013 8.5500 16.0822 .2378 .7706 VAR00014 8.5667 15.3684 .4318 . 7571 VAR00015 8.2000 16.0610 .2906 .7667 VAR00016 8.4333 15.9785 .2572 .7694 VAR00017 8.7667 15.9107 .3873 . 7614 VAR00018 8.6333 15.4565 .4316 .7574 VAR00019 8.3167 15.9489 . 2792 . 7677 VAR00020 8. 3167 15.2709 .4638 .7549
Reliability Coefficients
N of Cases 60. 0 N of Items 20
Alpha ~ .7731
1mpiran 4
\TA MENTAH SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)
:i Usl Sms1 JK Suku LMnamdi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 481 22 7 L Jawa 4 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
' 22 7 p Sunda 8 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 I 20 5 L Betawi 4 Tahun 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 t 19 5 L Sunda 4 Tahun 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 ; 19 3 L Betawi 4 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 ; 18 3 L Betawi 3 Tahun 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 < 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 ' ' 18 3 L Betawi 10 Tahun 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 ' 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 l 19 3 L Betawl 5 Tahun 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 l 19 3 L Jawa 4 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 7 L Betawi 12 Tahun 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 19 3 L Sunda 1 Tahun 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 c 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 18 1 L , "'w·Jawa 5 Tahun 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 i 0 ; 0 0 I I 0 1 G 1 1 v v 1 < 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 ' 3 20 5 L Jawa S Bulan 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 4 19 1 L Makasa 2 Tahun 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 u 1 0 0 u 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 5 18 1 L Jawa 2 Tahun 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 18 1 L Betawi 4 Tahun 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 7 22 7 L Jawa 3 Tahun 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 23 7 L Betawi 7 Tahun 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 ' 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
.9 22 7 L Jaw a 7 Tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 ·, 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
'° 23 7 L Batak 9 tahun 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 !1 20 5 L Padanc 5 Tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 ~2 23 7 L Betawi 5 Tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 !3 23 7 L Betawi 10 Tahun 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 24 20 3 L Sunda 2 Tahun 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 25 21 6 L Sunda 10 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 26 18 5 L Batak 8 Tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 27 18 5 L Sunda 5 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 28 18 5 L Batak 4 tahun 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 29 19 3 L Betawi 3 Tahun 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 30 20 3 L Betawi 5 Tahun 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 31 18 3 L Betawi 6 Tahun 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 32 18 1 L Betawi 3 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 c 33 21 5 L Padan~ 4 Tahun 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 c 34 18 3 L Betawi 5 Tahun 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 c 35 19 1 p Plmbo 1 Tahun 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 36 20 5 L Betawi 5 Tahun 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 ( 37 21 7 L Jawa 3 Tahun 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 38 18 1 L Sunda 1 Tahun 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 (
39 20 1 L Jaw a 1 Tahun 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 (
40 20 5 L Betawi 5 Tahun 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 ( 41 22 7 L Betawi 12 Tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (
42 22 7 L Sunda 1 Bulan 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 (
43 18 3 L Betawi 5 Tahun 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 ( 44 20 3 L Betawi 4 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 ' 45 22 7 L Jawa 8 Tahun 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 ' 46 23 3 L Jaw a 3 Tahun 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 c 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 I
- - . . n n < 0 0 0 0 < ' 1 n 1 n ' n 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 I
54 20 5 L Pim ha 4 Tahun 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 55 18 1 L Sunda 1 Tahun 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5G 18 1 L Sunda 4 Tahun 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 57 21 5 L Aceh 10 Tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 58 18 3 L Jawa 4 Tahun 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 ,Q 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 59 19 3 L Betawi 3 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 so 18 1 L Batak 3 Tahun 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1
Lampiran 5
RELIABILIT AS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)
M(~thod 1 (space ~~aver) wjll be used for thi.s analysis *-A·-A·***
R E L I A B I L I T Y
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 'JAHOCJ006 \ll-\PJJG007 VAR00008 VAR00009 'lf,ROOOlO VAROOOll VAROOC12 'J!l.!~00013
VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAROOOJ.7 VAR00018 VAROOOl.9 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039
Scale Mean
if Item Deleted
126.6333 127. 2667 127.2000 127.6167 127.4333 126.9500 127.4000 126.4167 126.5333 12'7.5667 126.8833 127. 6167 126.3833 126. 7667 127. 5167 127.0500 127.1667 127.0333 126.4667 127.4000 127.0500 127.0833 126.8000 127.5000 126.5667 126.8333 127.9833 126.6000 127.0833 127. 4667 126.5500 127.1333 126.9333 127.5167 126.6500 127.3167 127.6500 127.1333 127. 3000
A N A L Y S I S - S C A L E
Scale Variance if Item Deleted
205.2192 194.6056 197.8915 194.2065 192.0802 198.5229 203.7695 193.2641 194.9989 197.[<768 190.8167 197.2912 199.9353 191.6734 196.3218 195. 7771 201.5311 189. 7616 197.9141 200.5153 197.5059 195.1963 190.5695 200.2203 195.8090 194.2429 202. 9658 190.7864 191. 5692 195.3040 193.3703 197. 7107 190.1989 199.6099 195.8924 194.6268 199.0110 193. 9480 194.9593
Corrected ItemTotal
Correlation
-.1111 . 3316 .1920 .3615 .3778 .1548
-.0333 .3613 .2936 .2015 .4427 .2688 .1363 . 4412 .3018 .2732 .0460 .5027 .1993 .0804 .2650 .3069 .5364 .1030 .2841 .3540
-.0139 .5063 .3781 .3238 .3742 .2594 .5099 .1436 .2893 .3389 .1700 .3978 .3772
(A L P H A)
Alpha if I ten1 Deleted
.8383
.8282
.8314 -.8276 .8269 .8323 .8370 . 8274 . 8290 . 8311 . 8253 .8297 .8322 .8255 .8290 .8295 .8343 .8239 .8312 .8339 .8298 . 8288 .8238 .8331 . 8293 .8277 .8351 .8243 .8268 .8285 .8272 .8299 . 8240 .8321 . 8292 .8281 .8316 . 8269 .8276
VAR00040 126.8000 195.6542 .2583 .8299 VAR00041 126. 9667 195. 8294 .3047 .8289
R E L I A B I L I T y A N A L '{ s I s - s C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Menn Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00042 127.0167 199.5760 .1452 .8321 VAR00043 126.9667 196.1345 .2817 . 8294 VAR00044 127.2333 190.8938 .4145 .8258 VAR00045 127.2167 196.1048 .3288 .8286 VAR00046 127.3333 199.8192 .1355 .8323 VAR00047 127.2167 197.2234 . 2440 .8302 VAR00048 126.8000 196.8068 .2909 .8293 VAR00049 126.8000 199.3492 .1146 .8334 VAR00050 127.1167 193.0879 .3703 .8272 VAR00051 127.5000 202.6610 - . 004'.i .8354 VAR00052 127.5667 203.5379 -.0442 . 8368 VAR000~3 127.7500 196.8686 .2955 .8292 VAR00054 126.7667 192.7582 .4170 .8263
Reliability Coefficients
N of Cases 60.0 N of Items 54
Alpha ~ .8324
Lampiran 6
VALIDITAS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Scale Mean
if Item Deleted
84.0167 84.3667 84.1833 83.1667 83.2833 83.6333 84.3667 83.5167 84.2667 83.8000 83.7833 83.8000 83.8333 83.5500 83.3167 83.5833 83.3500 83.8333 84.2167 83.3000 83.8833 83.6833 83.4000 84.0667 83.8833 84.0500 83.5500 83.7167 83. 7167 83.9833 83.9667 83.5500 83.8667 84.5000 83.5167
Scale Variance if Item Deleted
145. 3726 144.7785 144.6946 143.1582 144.5455 141. 2870 147.3548 142.1862 148.1311 145.6542 141.7319 147 .2475 145.3955 140.8958 146.0506 144.9251 141.6212 144.8531 146.2404 143.6034 149.4607 141. 4404 146.2102 146.9785 145.2573 146.0483 147.1669 146.3421 146. 0370 144.5251 146.7446 147. 8110 144.0497 149.3729 144.4234
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S Reliability Coefficients
N of Cases 60. 0 Alpha= .8640
SCl\LE
Corrected IternTotal
Correlation
.3481
.3918
.3251
.4264
.3637 • 4 951 .3095 . 4896 .2501 .3244 . 4925 .3244 .3477 .6089 .3189 .3779 .5476 .3018 .3279 .4249 .1966 .5332 .3208 .2755 . 3921 . 37 64 .2322 .3277 .3333 .3253 .3454 .2805 .3861 .1960 .4012
S C A L E
N of Items 35
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
.8609
.8599
.8617
.8590
. 8 606
. 8572
. 8617
. 8575
. 8629
.8615
. 8573
. 8 614
. 8 609
.8550
. 8 616
. 8602
.8563
. 8625
.8613
.8591
.8638
. 8564
. 8615
. 8626
.8600
.8604
.8639
. 8613
. 8612
. 8617
. 8610
. 8623
. 8 600
.8639
.8597
(A L P H A)
MCl.dot'llc:l.•I I
JATA MENTAH SK.ti.LA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)
IJo Usia >mst JK ,Suku .. ' 1.;;,Mngmdi t ·.·2' 3: 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3'1 32 33 34 3! 1 22 7 L Jawa 4 Tahun 2 3 3 2 1 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 22 7 p Sunda 8 Tahun 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 20 5 L Betawi 4 Tahun 3 2 2 3 2 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 4 4 2 4 2 3 2 3 4 19 5 L Sunda 4 Tahun 1 3 1 1 3 3 2 4 3 1 3 3 4 4 1 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 1 3 4 2 2 2 2 2 3 5 19 3 L Betawi 4 Tahun 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 1 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 6 18 3 L Betawi 3 Tahun 4 < 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 4 2 A 4 4 2 2 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 2 2 3 ' I
7 18 3 L Betawi 10 Tahun 3 4 3 2 4 4 1 4 3 2 3 1 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 1 4 4 1 4 3 3 4 4 8 19 3 L Betawi 5 Tahun 4 3 2 1 2 4 2 4 4 1 4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 1 3 4 1 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 9 19 3 L Jawa 4 Tahun 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 2 2 2 2
10 22 7 L Betawi 12 Tahun 2 3 2 2 3 3 " 4 4 1 4 2 3 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 4 "±_ J_ 4 ~
11 19 3 L Sunda 1 Tahun 4 3 2 1 1 3 3 4 2 1 3 1 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 12 18 1 L Jawa 5 Tahun 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 13 20 5 L Jawa 9 Bulan 4 4 4 1 1 2 1 4 4 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 4 4 2 2 4 1 2 1 1 4 1 1 4 4 14 19 1 L Makasa 2 Tahun 1 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 3 1 4 4 1 4 1 4 4 1 4 2 4 15 18 1 L Jaw a 2 Tahun 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 2 1 4 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 16 18 1 L Betawi 4 Tahun 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 17 22 7 L Jawa 3 Tahun 4 1 2 1 4 1 4 1 3 4 3 1 4 4 1 4 1 1 1 2 2 4 2 4 3 1 1 4 4 1 1 2 1 1 1 18 23 7 L Betawi 7 Tahun 4 1 2 4 3 3 1 3 4 2 2 1 3 4 1 4 2 4 3 1 4 3 4 2 1 2 1 2 4 1 3 3 4 2 1 19 22 7 L Jawa 7 Tahun 4 3 2 2 1 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 20 23 7 L Batak 9 tahun 3 2 3 2 1 3 2 4 4 1 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 1 4 2 3 3 2 3 1 4 21 20 5 L Padana 5 Tahun 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 22 23 7 L Betawi 5 Tahun 4 2 4 3 1 4 1 4 4 1 4 1 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 3 4 1 4 3 2 3 3 4 3 4 23 23 7 L Betawi 10 Tahun 4 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 20 3 L Sund a 2 Tahun 2 3 2 4 3 4 1 4 2 2 3 2 2 4 2 4 1 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 4 4 1 4 3 1 2 2 25 21 6 L Sunda 10 Tahun 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 26 18 5 L Batak 8 Tahun 4 3 1 3 1 4 2 4 3 1 3 3 3 4 3 1 3 4 2 2 2 3 3 1 4 3 1 4 3 2 3 3 4 3 4 27 18 5 L Sunda 5 Tahun 4 1 2 2 1 4 1 4 4 1 2 1 4 3 1 2 3 2 3 1 3 2 2 4 4 4 1 4 2 1 3 2 3 3 2 28 18 5 L Batak 4 tahun 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 29 19 3 L Betawi 3 Tahun 2 2 2 1 3 1 1 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 1 3 3 2 3 3 3 2 4 30 20 3 L Betawi 5 Tahun 2 2 4 2 2 3 2 4 3 1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 31 18 3 L Betawi 6 Tahun 3 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 1 d 4 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 32 18 1 L Betawi 3 Tahun 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 1 4 2 1 4 2 3 1 3 33 21 5 L Padang 4 Tahun 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 1 4 2 1 3 1 1 3 2 2 1 2 34 18 3 L Betawi 5 Tahun 2 3 2 2 3 2 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 1 2 4 2 3 1 4 35 19 1 p Plmbg 1 Tahun 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 36 20 5 L Betawi 5 Tahun 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 37 21 7 L Jawa 3 Tahun 3 1 4 1 1 2 1 4 4 1 4 1 2 3,1 1 3 3 4 1 1 4 3 1 1 2 1 2 1 1 4 1 2 1 4
42 22 7 L Sunda 1 Bulan 3 2 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 43 18 3 L Betawi 5 Tahun 2 1 4 4 1 4 2 4 4 2 4 3 4 2 1 3 4 1 2 1 3 3 4 1 3 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 44 20 3 L Betawi 4 Tahun 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 45 22 7 L Jawa 8 Tahun 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 1 1 2 46 23 3 L Jaw a 3 Tahun 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 1 2 1 4 1 3 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 1 3 47 21 7 L Batak 5 Tahun 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 48 21 7 L Sunda 1 Tahun 4 3 1 1 3 1 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 1 4 2 1 2 1 4 4 1 4 1 4 49 22 7 p Jawa 3 tahun 2 2 4 1 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 4 1 2 4 2 4 1 4 2 4 4 1 4 1 1 4 4 4 2 4 50 20 5 L Sunda 5 Tahun 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 51 18 3 L Jawa 6 Tahun 3 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 52 20 3 L Ac eh 2 Tahun 2 2 1 2 1 3 3 4 2 2 1 2 3 4 2 2 4 4 4 3 '2 1 4 1 2 1 1 2 1 2 4 2 4 2 2 53 20 5 L Jawa 6 Tahun 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 54 20 5 L Plmba 4 Tahun 4 2 2 2 1 4 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 55 •n • ' Sunda 1 Tahun 3 2 2
, 2 2
,., 2 4 • 2 2 3
,., , 2 2 ,.,
3 3 3 ,., ,., ,.,
3 3 < ,., , 2 4 3 2 2 2 10 ' ... ' ... ' ... ... ... ... ... "- ' .. ...
56 18 1 L Sunda 4 Tahun 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 57 21 5 L Ac eh 10 Tahun 2 1 2 1 1 3 2 3 3 1 1 2 3 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 58 18 3 L Jawa 4 Tahun 3 2 3 2 2 4 1 4 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 SS 19 3 L Betawi 3 Tahun 3 2 2 2 3 3 4 3 4 1 4 1 4 1 3 2 4 1 2 4 3 1 2 1 1 4 2 1 1 1 4 3 1 1 3 60 18 1 L Batak 3 Tahun 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2
Lampiran 8
KUESIONER TIPE KEPRIBADIAN DAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUOf (PE
Assalamualaikum wr, wb
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Faku!tas Psikologi Universitas 1st.am N,
Syarif Hidayatullah Jakarta, saya ~Ila Dilla bermaksud mengadakan penelitian me
peri!aku mengemudi pada pengguna kendaraan sepeda motor.
Untuk itu, saya membutuhkan ketemngan dari Anda, dengan mengemukakan penc
sejujur·jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada !embar berikut Segala p
yang Anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk t
penelitian.
Untuk kelengkapan informasi yang ingin didapat, saya harap Anda b€rsedia meme
kembali kelengkapan jawaban agar tidak ada satu pun seal yang terlewat untuk di~
Atas barituannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr, wb.
PERNYATAAN KESEDIAAN
Na ma
Us la
Semester
Sudah berapa lama mengendarai sepeda motor :
Jenis Kelamin : a. Laki·Laki b. Perempuan
Suku Bangsa : a. Jawa b. Sunda c. Balak d.
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelftian yang dilakukan ole
Bella Dina, mahasiswa semester akhir Fakuttas Psiko!ogi UlN Syarif Hidayatuliah J
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Berilah tanda (../) pada kolom di sebe!ah kanan pada tiap pemyataan yang pali
dengan diri anda.
3. Oalam hal ini tidak ada jawaban benar atau sa!ah. Adapun pi!ihan jawabannya
YA : Apabila pemyataan yang diajukan sesuai dengan diri Anda.
TIDAK : Apabila pemyataan yang diajukan tidak sesuai dengan diri Anda
4. Sebelum lembaran ini dikembalikan harap diperiksa kemba!i kelengkapan .fa'N<
SKALA TIPE KEPRIBADJAN
No Pem=>t:aan Ya Tidak 1 frustrasi saat menaalami kekalahan. 2 :-.::rira tidak dan:it menoenda!ikan diri saat marah. 3 Say.a kesa:t dengan kebiasaan o.--ar.g lain yang tidak sesuai dengan prinsip
sa= 4 ~ ienQkel denaan oranQ =onq eriakan sesuatu denaan santai. 5 Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan datam kegiatan yang
sa=- lakukan. 6 Saya tidak dapat istirahat selama saya belum menyelesaikan tugas yang
sa-=mifiki. 7 Sava be1dmbisi untuk rnenaa!atkaii erana lain. 8 ~ berusaha untuk me!ebihi oranQ lain da!am ha! aoa oun. 9 Orang-orang dapat menganggu saya hanya dengan berada di seketiling
sa=. 10 Sav.:i menuntut diri untuk menvetesaikan tuaas da!am waktu vana sinakat. 11 $aVL'l n;:>n:ava ada oranq-oranci vanci berkomolot untuk melawan diri sava. 12 Saya waspada temadap orang yang sikapnya lebih bersahabat daripada
'-""'na sava haraokan. 13 Sava bersikao k:eras terhadao oranq vano menaannnu sava. 14 Sava melawan oranq lain vann menentanq oendirian sava. 15 Saya kesal kepada orang yang menyela kegiatan yang sedang saya
lakukan. 16 Sava merasa memiliki terla!u sedikit waktu untuk menvetesaikan tuaas, 17 Saat marah, sava inain melukai orann lain. 18 Sava sulit mencari waktu untuk bersantai. 19 Sa=i memoerceoat ""'ffibicaraan orana lain vano bertele-te!e. 20 Sava menautarakan secara lanosunQ ketidaksenanaan terhadao sesuatu.
PETUNJUK PENGERJAAN 1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Berilah tanda (-/) pada ko!om di sebelah kanan pada tiap pemyataan yang paling sesuai
dengan diri anda. 3. Dalam ha! ini tidak ada jawaban benar atau sa!ah'. Adapun pilihan jawabannya adalah :
SS : Sangat Setuju TS : Tldak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
4. Sebelum lembaran ini dikembalikan harap diperiksa kemba!i ke!engkapan jawaban Anda.
SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI
No Pemvataan SS s TS STS 1 Saya membatas kemarahan pengendara lain dengan
seovuman. 2 Saya mengha!ang-0.alangi pengendara lain yang ingin
men=-110 kendaraan sava. 3 Saya merasa bersalah berputar arah di ten'ipat yang terdapat I rambu dilara""'" untuk h....m..·tar. 4 Saya mengutuk pengendara yang menyerobot ja1ur saya tiba~
tiba tann:i memberik.an tanda. 5 Saya memaki pengendara yang membuat saya terpaksa
m.<>nrferem kendaraan secara mendadak. 6 Sa<P-> innin memaki endara lain vana mennhalann-ha!anai
ia!an sava. 7 Saya berkendara sesuai dengan kecepatan arus la!u lintas
ialan. 8 Saya lega setelah mengungk:apkan k:emarahan saya dengan
bertennk:ardennan '"~m:iendara lainn• .... di ~Ian. 9 Sa•"" menaantri d an teratur saat keadaan ialan macet 10 Saya membunyik:an klak.soo berulang k:ali untuk
mennunnk:ank:an kekesa!an sa'"' tei'hadan kemacetan. 11 Mengklakson berulang k:a!i saat terjadi k:emacetan membuang
enerQi saia. 12 Saya membuntuli kendaraan di depan agar pengendara
tersebut daoat mel.aiukan k:endaraannva !ebih cepat
113 Saya tidak berminat membalas penghinaan yang di!aKukan I I I ""'flQendara lain kenada sava. 14 Di ja!an raya, saya merasa puas berkendara di atas
kece""tan 80 kml i~m. 15 Sava menikmati keadaan arus !alu lintas var. • oadat 16 Saya merasa puas dapat mendahului setiap kendaraan di
ialan. 17 Saya dapat sampai tepat waktu ke tempat tujuan dengan
menoebut. 18 Saal mengemudi, saya membayangkan beradu kecepatan
denaan oenaendara lain di ialan. !
19 Saya tidak: memiliki niat untuk bersaing dengan pengendara lain di saat menoemudi.
20 Saya muak: dengan pengendara lain yang tidak memberikan kesemnatan kenada sava untuk men"'"anti ia!ur.
21 Sava nvaman berkendara di ialur lambat 22 Saya menikmati perjalanan saat berkendara dengan
kecepatan tinqqL 23 Saya berkendara dengan santai meskipun sedang terdesak
waktu. 24 Saya mengejar pengendara lain yang berani mendahului laju
kece""'lan sava da!am berkendara. 25 Sa membe!okkan kendaraan ke k:anan ialan dari ;~!ur kiri. 26 Saat berkendara, saya mengabaikan rambu batas kecepatan
maksimum vano telah ditentukan di ia!an. 27 Sa takut berkendara denaan keceoatan tinnni. 28 Saya berkendara me!ewati bahu ja!an saat keadaan jalan
ma<el 29 Sava mendahu!ui kendaraan lain dari !aiur kiri. 30 Bagi saya, menerobos lampu merah saat sedang terburu-buru
bisa dimak!umi. 31 Sava tidak menoutamakan k:ecenatan dalam berkendara. 32 Saya mempen::epat laju k:endaraan saat lampu kuning
menvala. 33 Saya enggan membalas penghinaan pengendara lain kepada
sava. 34 Saya pik:ir tidak masalah berkendara metewati bahu atau
trotoar iaJan. 35 Saya tidak ak:an bertengkar dengan pengendara lain hanya
karena l'\Q.t'\t"!endara tersebut menverobot ialur sa=- tiba..f:iba.
Lampiran 9
RELIABILITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (PENELITIAN)
-A··J:·k*** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020
Scale Mean
if Item Deleted
8.1500 7.9750 8.0000 8.0250 8.1000 7.9500 7. 97 50 8.1750 8.3000 7.8250 8.2250 8.2000 7.8750 8.0750 7.7500 8.0250 8.3250 8.1250 7.7000 7.7750
A N A L Y S I S - S C A L E
Scale Variance if Item Deleted
15.5154 13.8712 14.7692 14. 6917 16.2462 14.6641 15.5122 14.7122 16.2667 16.0455 15.0506 15.8051 15.0865 14.2250 15.5256 15.7173 15.3532 15.1891 15.2410 15.7686
Corrected ItemTotal
Correlation
.2693
. 6871
. 4 370 • 4 620 . 0606 . 4628 .2378 .5185 .1090 .1093 . 4 528 .2059 .3544 .6084 . 2664 .1883 .4762 .3520 . 37 4 4 .1916
Reliability Coefficients
N of Cases 40.0 N of Items
Alpha ~ . 7768
(A L P H A)
20
Alpha if Item Deleted
. 7723
.7418
. 7607
.7589
.7862
.7588
.7749
.7560
.7799
.7833
.7609
.7759
.7667
.7484
.7724
.7783
.7622
.7668
.7656
.7775
Lampiran 10
DATA MENTAH SKALA TIPE KEPRIBADIAN (PENELITIAN)
No Usia JK Smstr Suku LMngmdi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jmlh Tipe 1 21 p 7 Jaw a 8 Tahun 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 A 2 18 L 1 Jawa 9Tahun 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 12 A 3 19 L 3 Betawl 7 Tahun 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 12 A 4 19 L 3 Betawi 6Tahun 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 B 5 21 L 5 Betawi 2Tahun 0 1 • 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 12 A • 6 21 p 7 Sunda 2 Tahun 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 B 7 19 L 5 Sund a 3 Tahun 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5 B 8 20 L 5 Betawi 5 Tahun 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 9 B 9 19 l 5 Betawi 5 Tahun 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 B
~
0 0 n n n 10 18 L 1 Betawi 5Tahun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 " ,., B u u u u k
11 21 l 7 Jawa 4 Tahun 0 i 1 i 0 1 0 0 1 A 0 1 1 • 1 0 0 0 1 1 12 A • • 12 23 l 7 Sunda 4 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 B 13 22 l 7 Sund~ 1 Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 B 14 22 p 7 Betawi 4 Tahun 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9 B 15 22 l 7 Sunda 8 Tahun 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 9 B 16 18 l 1 Makasar 5 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 B 17 21 l 5 Sunda 4 Tahun 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 9 B 18 18 L 1 Jaw a 5 Tahun 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 12 A 19 22 l 7 Betawi 1 Tahun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 B 20 21 l 5 Sunda 6 Tahun 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 11 A 21 18 L 1 Betawi 3 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 13 A 22 18 L 3 Jawa 6 Tahun 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 13 A 23 19 L 5 Betawi 4 Tahun 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 13 A 24 23 l 5 Jawa 2 Tahun 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 6 B 25 18 l 3 Jaw a 3 Tahun 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 4 B 26 20 l 5 Betawi 7Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6 B 27 20 L 5 Betawi 5 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 A 28 18 l 3 Jaw a 2 Tahun 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 8 B 29 22 p 7 Betawi 2 Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 7 B 30 18 L 3 Betawi 5 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 A 31 20 L 5 Jawa 4 Tahun 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9 B 32 22 l 7 Betawi 5Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 B 33 20 l 7 Betawi 3 Tahun 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10 B 34 20 l 7 Jawa 3 Tahun 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 8 B 35 22 l 7 Sund a 10 tahun 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 B 36 20 l 5 Aceh 5Tahun 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 B
-- - -- . A , , n • • .. .. n 1 1 n 1 1 1 1 1 1 1 1 17 A
Lampiran 11
RELIABILITAS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (PENELITIAN)
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *-1."""***
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S CA L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAROOOOl 83.3750 99.2147 .3903 .8270 VAR00002 83.9000 101. 6308 .2288 .8329 VAR00003 84.3250 101. 9173 .3015 .8298 VAR00004 83.6000 98.7590 .3723 .8277 VAR00005 84.1750 102.4558 .2051 .8332 VAR00006 83.5500 100. 7667 .3350 .8289 VAR00007 84.2250 99.0506 .5450 .8234 VAR00008 83.7500 103.4231 . 2119 .8322 VAR00009 84.0250 104.3327 .1681 . 8331 VAR00010 84.1000 97.4769 .5756 .8215 VAROOOll 84.2000 99.7538 .3702 .8277 VAR00012 84.0500 97.1256 . 6,J 87 .8200 VAR00013 83.9000 99.7846 .3432 .8287 VAR00014 84.0500 102.9205 .2474 .8313 VAR00015 83.0500 101.4846 . 2568 .8316 VAR00016 83.6000 97.7333 .5199 .8229 VAR00017 84.0500 96. 9205 .5488 .8217 VAR00018 83.7000 104.3692 .1237 .8349 VAR00019 83.5500 103.2282 .2029 .8326 VAR00020 83.4750 101. 2814 .3355 .8289 VAR00021 83.3750 104.7532 .1137 .8347 VAR00022 84.4250 99.8917 .4800 .8251 VAR00023 83.9250 102.2250 .3028 . 8298 VAR00024 84.0250 104.3840 .1274 .8347 VAR00025 83.9000 101.6821 .3203 .8293 VAR00026 84.0500 106.7154 -.0297 . 8389 VAR00027 83.4000 103.4256 . 204 2 . 8325 VAR00028 84.0250 99.8712 .3629 .8280 VAR00029 83.7250 102.2045 .2848 .8303 VAR00030 83.7250 98.0506 .5553 .8224 VAR00031 83.8750 100.8301 .4329 .8266 VAR00032 84.0500 103.6385 .1693 .8337 VAR00033 84.2750 98.6660 .4229 .8259 VAR00034 83.8250 103.8404 . 194 5 . 8325 VAR00035 83.8000 100.5744 . 4 522 .8261
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E IA L P H A)
Reliability Coefficients
N of Cases 40.0 N of Items 35
Alpha ~ .8333
Lampiran 12
DATA MENTAH SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (PENELITIAN)
No Us! JK Smstr Suku LMnQmdi Tip< 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 J 1 21 p 7 Jawa 8 Tahun A 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 . 2 18 L 1 Jawa 9 Tahun A 4 2 2 4 1 3 1 3 3 2 2 3 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 19 L 3 Betawl 7 Tahun A 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 1 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 4 19 L 3 Betawi 6Tahun 8 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 5 21 L 5 Betawl 2 Tahun A 2 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 3 1 3 3 4
' 6 21 p 7 Sunda 2 Tahun 8 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 7 19 L 5 Sund a 3 Tahun 8 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 8 20 L 5 Betawi 5 Tahun 8 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 9 19 L 5 Betawi 5Tahun B 3 1 1 3 1 3 2 2 3 3 1 2 2 2 4 3 1 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 10 18 L 1 Betawi 5Tahun 8 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 11 21 L 7 jawa 4 Tahun A 4 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 4 1 4 2 3 3 ~ 3 4 2 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 3 • 12 23 L 7 Sunda 4 Tahun B 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 13 22 L 7 Sunda 1 Tahun B 3 1 1 4 3 3 3 3 2 1 1 2 1 3 4 4 1 3 3 2 4 1 1 2 1 1 3 3 3 2 3 4 1 3 2 14 22 p 7 Betawi 4 Tahun B 4 4 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 4 2 1 2 1 2 2 15 22 L 7 Sunda 8 Tahun 8 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 16 18 L 1 Makasa 5 Tahun 8 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 17 21 L 5 Sunda 4 Tahun 8 4 2 2 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 2 2 1 4 2 3 4 2 2 3 1 4 18 18 L 1 Jaw a 5 Tahun A 1 3 3 1 4 3 2 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 1 1 1 3 19 22 L 7 Betawi 1 Tahun B 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 20 21 L 5 Sunda 6 Tahun A 3 2 4 2 2 4 2 3 3 2 4 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 21 18 L 1 Betawi 3 Tahun A 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3
22 18 L 3 Jawa 6 Tahun A 4 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 1 4 2 3 3 2 2 3 3 3
23 19 L 5 Betawi 4 Tahun A 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 1 2 1 4 4 2 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2
24 23 L 5 Jawa 2 Tahun 8 2 2 2 2 4 3 1 4 3 1 1 1 3 2 1 2 1 1 4 4 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 2 1 2 2 1
25 18 L 3 Jawa 3 Tahun B 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
26 20 L 5 Betawi 7 Tahun B 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3
27 20 L 5 Betawi 5 Tahun A 2 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2
28 18 L 3 Jawa 2 Tahun 8 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2
29 22 p 7 Betawi 2 Tahun 8 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3
30 18 L 3 Betawi 5 Tahun A 4 2 1 4 1 1 3 1 1 4 1 2 2 2 4 1 4 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2
31 20 L 5 Jawa 4 Tahun B 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 1 2 3 2 3 4 1 3 2 3 1 1 2 3
32 22 L 7 Betawi 5 Tahun B 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 1 4 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 '33 20 L 7 Betawi 3 Tahun 8 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2
,34 20 L 7 Jawa 3 Tahun 8 3 3 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
35 22 L 7 Sunda 10 tahun 8 4 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2
36 20 L 5 Aceh 5 Tahun B 4 3 1 4 3 4 2 3 3 2 1 3 4 2 4 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 1 2 3 .,.,. .io
' c .1 .. 1.. ... ~ ... "l T.,.i-..,, ... A " " ' " " " " " ' " " " " 3 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3
Lampiran 13
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kol_f})Q9QrDV-Smirnovlal -- --· Statistic di Siq. Statistic
Perilaku Agresif .099 40 Mengemudi
• This 1s a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Perilaku Agresif Mengemudi
.200(*)
Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresif Mengemu1
2
0
60 70 80 90 IOO 110 120 130
Obse1Ved Value
Detrended Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresi 1.4~-----------------~
1.2
1.0
.B
.6
.4
" E .2 0
z 0.0+-----------------------j E ,g ·.2 >
~ -·+--~------~--~----------1 60 70 BO 90 100 110 120 130
Observed Value
.951
Shai<iro-Wilk
df Sio.
40 .082
Lampiran 14
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sia.
Perilaku Agresif Based on Mean 1.192 1 38 .282 Mengemudi Based on Median 1.152 1 38 .290
Based on Median and with adjusted di 1.152 1 34.324 .291
Based on trimmed mean
1.201 1 38 .280
Lampiran 15
Uji-t
Uji-t Perilaku Agresif Mengemudi Group Statistics
Std. E1Tor Tipe Kepribadian N Mean Std. D ~tion Mean
Perilaku Agresif A 13 90.7692 1 2.26530 3.39901 Mengemudi B 27 84.1852 8.7:3119 1.68032
Independent Samples Test
Perilaku Agresif Menaemudi Equal variances Equal variances
assumed not assumed Levene's Test for F .779 Equality of Variances Sig. .383 I-test for Equality of T 1.954 Means Df 38
Sig. (2-tailed) .058 Mean Difference
6.5840
Std. Error Difference 3.36885
95°/o Confidence Lower -.23584 Interval of the Upper 13.40393 Difference
Nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.954. Sementara nilai t table pada taraf signifikansi 5% dengan di 38 2.042.
Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t table (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Tingkat Agresivitas dalam Mengemudi berdasarkan tipe kepribadian diterima.
1.736
18.084
.099
6.5840
3.79166
-1.37931
14.54740
Lampiran 16
Uji-t
Uji-t per Dimensi
Dimensi Verbal Road Rage Group Statistics
I Tioe Keoribadian Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean Verbal Road Rage TipeA 13 25.9231 . 5.28302 1.46524
Tipe B 27 23.8519 3.14647 .60554
Independent Samples Test
............... Vert:>_~U3.~'!Q.FJJH!!. _____ ...... Equal variances Equal variances
assumed not assumed Levene's Test for F 2.193 Equality of Variances Sig. .147 Hest for Equality of t 1.554 Means df 38
Sig. (2-tailed) .128 Mean Difference
2.0712
Std. Error Difference 1.33281
95°/o Confidence Lower ·.62690 Interval of the Upper 4.76935 Difference
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada label di alas diketahui bahwa nilai t hitung yang did a pat adalah sebesar 1.554. Semenlara nilai l label pada laraf signifikansi 5% gengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan: Ho diterima jika t hitung < l label Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.554) < l label (2.042), maka hipolesis nihil yang menyalakan bahwa tidak terdapal perbedaan Verbal Road Rage yang signifikan berdasarkan lipe kepribadian diterima.
1.306
16.230
.210
2.0712
1.58544
-1.28588
5.42833
Uji-t
Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Group Statistics
I Tioe Kenribadian Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean Rushing and TipeA 13 40.9231 4.80384 1.33235 Aggressive Tipe B 27 37.2222 4.29967 .82747 Comoetitor
Independent Samples Test
Rushina and Annressive Comoetitor --Equal variances Equal variances
assumed not assumed Leven e's Test for F .823 Equality of Variances Sig. .370 t-test for Equality of t 2.455 Means df 38
Sig. (2-tailed) .019 Mean Difference
3.7009
Std. Error Difference 1.50731
95% Confidence Lower .64947 Interval of the Difference
Upper 6.75224
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang didapat adalah sebesar 2.455. Sementara nilai t tabel pada taraf signifil<ansi 5% dengan di 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (2.455) > t tabel (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Rushing and Aggressive Competitor yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian ditolak.
2.360
21.562
.028
3.7009
1.56839
.44437
6.95734
Uji-t
Dimensi Scofflaw Group Statistics
-I Tipe Std. Error Keoribadian N Mean Std. Deviation Mean
Scofflaw . TipeA 13 23.9231 3.75192 1.04060 Tipe B 27 23.1111 2.59190 .49881
Independent Samples Test
Scofflaw -· --Equal variances Equal variances
assumed not assumed Levene's Test for F .249 Equality of Variances Sig. .621 t-test for Equality of t .800 Means df 38
Sig. (2-tailed) .429 Mean Difference
.8120
Std. Error Difference 1.01509
95°/o Confidence Lower -1.24298 lnter.IBI of the Difference
Upper 2.86691
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada label di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang didapat adalah sebesar 1.554. Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t label
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (0.800) < t label (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Scofflaw yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian diterima.
.704 17.717
.491
.8120
1.15397
-1.61522
3.23916