26
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gayatri Rajapatni 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni Gayatri Sri Rajapatni adalah anak Kertanegara raja terakhir Singosari. Putri berdarah biru kelahiran Tumapel ini berparas cantik, berpikiran cerdas dan memiliki watak penuh kasih. Dia digambarkan mewarisi kecantikan Ken Dedes, nenek buyutnya yang memiliki kodrat rareswari, atau wanita maha cantik yang dapat menurunkan raja-raja. Pancaran kecantikan Gayatri digambarkan oleh Earl Drake dalam “Gayatri Rajapatni” selalu menenangkan, meneduhkan dan penuh kecerdasan. Seperti sang nenek yang menjadi sumber inspirasi Singosari, Gayatri Rajapatni juga menjadi sumber semangat Majapahit. Perempuan yang berada di balik kejayaan Majapahit. Gayatri menjadi sosok sentral yang membawa Majapahit menjadi imperium terbesar di Nusantara (Earl Drake, 2012:48). Slamet Mulyana menyebutkan bahwa Gayatri Rajapatni merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara, ia menjelaskan: .... Gayatri Rajapatni yang merupakan Putri mahkota dari Kertanegara, Permaisuri dari Raden Wijaya, Ibu Suri untuk putrinya Tribhuwana dan Nenek Raja saat Kekuasaan Hayam Wuruk. Dalam kerajaan Singosari, Kertanegara memilki 4 orang Putri. Gayatri adalah seorang Putri Bungsu yang memiliki paras cantik dari kerajaan tersebut, dan mempunyai 3 kakak perempuan yaitu Tribhuwana, Mahadewi, Jayendradewi... (Slamet Mulyana, 2007:131).

1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

  • Upload
    hahanh

  • View
    238

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Gayatri Rajapatni

1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni

Gayatri Sri Rajapatni adalah anak Kertanegara raja terakhir

Singosari. Putri berdarah biru kelahiran Tumapel ini berparas cantik,

berpikiran cerdas dan memiliki watak penuh kasih. Dia digambarkan mewarisi

kecantikan Ken Dedes, nenek buyutnya yang memiliki kodrat rareswari, atau

wanita maha cantik yang dapat menurunkan raja-raja. Pancaran kecantikan

Gayatri digambarkan oleh Earl Drake dalam “Gayatri Rajapatni” selalu

menenangkan, meneduhkan dan penuh kecerdasan. Seperti sang nenek yang

menjadi sumber inspirasi Singosari, Gayatri Rajapatni juga menjadi sumber

semangat Majapahit. Perempuan yang berada di balik kejayaan Majapahit.

Gayatri menjadi sosok sentral yang membawa Majapahit menjadi imperium

terbesar di Nusantara (Earl Drake, 2012:48).

Slamet Mulyana menyebutkan bahwa Gayatri Rajapatni merupakan

anak ke 3 dari 4 bersaudara, ia menjelaskan:

.... Gayatri Rajapatni yang merupakan Putri mahkota dari Kertanegara, Permaisuri dari Raden Wijaya, Ibu Suri untuk putrinya Tribhuwana dan Nenek Raja saat Kekuasaan Hayam Wuruk. Dalam kerajaan Singosari, Kertanegara memilki 4 orang Putri. Gayatri adalah seorang Putri Bungsu yang memiliki paras cantik dari kerajaan tersebut, dan mempunyai 3 kakak perempuan yaitu Tribhuwana, Mahadewi, Jayendradewi... (Slamet Mulyana, 2007:131).

Page 2: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

5

Gambar 2.1:Gayatri Rajapatni, Berpose sebagai Prajnaparamita, Dewi Kebijksanaan Tertinggi

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Prajnaparamita.jpg 08/04/2015 22:02 WIB

Dyah Gayatri yang dijuluki Baginda Raja Patni, karena beliau

dinyatakan sebagai Permaisuri utama Raja Kerta Rajasa Jaya Wardhana

(Raden Wijaya) membimbing putrinya Dyah Tri Bhuwana Tungga Dewi saat

bertakhta di Majapahit. Baginda Raja Patni adalah Nenek dari Raja Rajasa

Nagara dan beliau disejajarkan dengan Bhatari Parama Bhargawati yang

bertugas melindungi alam jagat raya (I Ketut Riana, 2009:32).

Di usianya yang ke-limabelas, Gayatri sama sekali tidak tertarik

pada pinangan maupun suami. Baginya, satu-satunya laki-laki yang ingin

dibahagiakan oleh Gayatri adalah sang ayah.

Page 3: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

6

Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang

digeluti ayahandanya. Semakin ia tumbuh dewasa, semakin sering pula ia

terlibat dalam perbincangan tentang agama dan negara dengan ayahnya (Earl

Drake, 2012: 3).

2. Peran Gayatri Rajapatni

a. Peran Gayatri dalam Kejayaan Majapahit

Gayatri merupakan perwujudan dari cita-cita sang ayah yang

lahir kembali. Ayahnya yang seorang Raja Singosari banyak sekali

menularkan pengetahuan tentang kenegaraan, keagamaan, hingga

taktik perang. Kehidupannya bersama sang suami Raden Wijaya

sangat bahagia. Dalam setiap pembicaraannya, Gayatri selalu

membicarakan tentang mimpi-mimpi akan kemajuan kerajaannya.

Gayatri Rajapatni menjadi seorang Permaisuri beliau sangat

berperan dalam memajukan Majapahit dimana Gayatrilah yang

menjadi teman setia Kertarajasa untuk selalu Berdiskusi tentang

kemajuan Majapahit. Kertarajasa tahu bahwa sejak kecil Gayatri

adalah anak yang cerdas dan pintar, dia juga pernah belajar kepada

ayahnya sendiri tentang masalah kerajaan. Selain itu Kertarajasa

melihat Bahwa dari kesemua istrinya, hanya Gayatri Rajapatni inilah

yang sangat memberikan minat lebih untuk memajukannya, dia ingin

meneruskan apa yang ayahnya cita-citakan terhadap kerajaan

Singosari. Dilihat dari seluruh program kerajaan yang ia canangkan

dalam prasasti pun hampir mirip dengan apa yang ayahnya inginkan

Page 4: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

7

dan lakukan terhadap kerajaan Singosari. Sehingga mereka berdua

sangatlah cocok untuk saling berkompromi dalam memajukan

Majapahit. Keseringan Mereka membicarakan tentang kerajaan tak

pernah Surut, sampai akhirnya mereka memiliki Dua orang putri yaitu

Tribhuana tungga dewi yang di ambil dari nama kakaknya sendiri

dimana dia adalah Istri Tertua Kertarajasa dan Putri yang kedua

adalah Dyah Rajadewi. Awalnya Gayatri takut karena dia tidak

memberikan keturunan Laki-laki, tetapi ternyata Kertarajasa tidak

pernah mengungkit-ungkit itu karena saking sayangnya dia kepada

gayatri yang amat cantik itu. Kedua anaknya mewarisi sifat-sifat

Gayatri yang cantik, gesit dan cekatan tetapi diliahat dari postur

tubuhnya mereka lebih mewarisi sifat ayahnya yang tinggi dan

langsing.

Gayatri memikul tanggung jawab besar dengan menjabat

sebagai raja dengan ditemani anak perempuannya yang masih “abu-

abu” dalam hal kenegearaan. Hingga pada suatu saat tanggung jawab

tersebut dipikul oleh Jayanagara sebagai penerus tahta kerajaan.

Earl Drake menyebutkan bahwa penerus kerajaan Majapahit

merupakan calon yang memiliki kekurangan, ia menjelaskan:

…. Dalam hal ini, penerusnya dibebani dua kekurangan. Pertama, Jayanagara naik tahta pada usia masih sangat muda, yakni enam belas tahun. Orang masih ingat akan julukan “lawan yang ringkih” untuknya, bahkan kini ketika ia telah menyandang gelar resmi kenegaraan, “Raja Jayanagara.” Kedua, ia memiliki sejumlah cacat kepribadian: kecenderungan berbohong atau menyalahkan orang lain untuk masalah-masalah yang dibuatnya sendiri, kebiasaan sadisnya melukai orang atau binatang yang lebih lemah dari dirinya, serta keringan-tanganannya dalam menggunakan kekerasan, alih-alih

Page 5: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

8

wibawa, argumen moral, atau perdebatan, demi mencapai tujuannya… (Earl Drake, 2012:81).

Dengan sangat hati-hati Gayatri mencoba mempengaruhi

Gadjah Mada untuk melakukan pemberontakan terhadap

kepemimpinan Jayanegara yang sangat menyuaki pertumapahan darah

ketimbang memikirkan perkembangan ekonomi dan kestabilan politik

dalam kerajaannya. Gadjah Mada yang awalnya mencemooh usulan

Gayatri lama-kelamaan terpengaruh dan memanfaatkan situasi pada

saat itu untuk menggulingkan Jayanegara.

Majapahit kembali stabil setelah kekuasaan jatuh kepada putri

Gayatri yang bernama Tribhuwana Tunggadewi dan anakanya yaitu

Hayam Wuruk, dimana seluruh Nusantara berada dibawah satu

kepemimpinan Majapahit.

Gambar 2.2 Arca Gayatri di Candi Gayatri Sumber: www.jurnalislibels.blogspot.com

11/01/2016 16:44 WIB

Page 6: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

9

b. Peran Gayatri dibalik Kehebatan Gadjah Mada

Sepeninggal Raden Wijaya yang sangat di agungkan,

Majapahit mengalami guncangan dan masalah dari berbagai arah. Raja

Jayanegara yang naik tahta bukannya menjadi sebuah lompatan untuk

Majapahit menjadi sebuah dinasti kerajaan yang semakin besar namun

malah mengakibatkan pemberontakan yang didasari alasan

ketidakpuasan atas kepemimpinan Raja Jayanegara.

Dalam menghadapi pemberontakan besar-besaran ini,

Jayanegara memutuskan untuk membuat kebijakan baru yaitu

membentuk pengawal elit keraton yang dipimpin oleh seseorang dari

rakyat jelata yang kelak dikenal dengan nama Gadjah Mada.

Menurut Gayatri, keputusan Jayanegara merekrut Gadjah Mada

sangat tepat karena sifat-sifat yang telah disebutkan diatas, dan juga

karena lelaki otodidak ini sama sekali tak terikat dengan keluarga

kerajaan yang kini saling cekcok. Maka Jayanegara patut berharap

bahwa Gadjah Mada akan setia kepada siapapun yang menjadi

atasannya (Earl Drake, 2012:84).

Penilaian Gayatri tentang Gadjah Mada benar, beberapa saat

setelah penobatan Gadjah Mada, terjadilah peristiwa pemberontakan

Kuti yang terjadi langsung di ibu kota. Gadjah Mada yang sigap

berhasil menggagalkan pemberontakan ini. Gayatri memuji Gadjah

Mada atas kesetiaannya kepada raja yang meruapakan pemimpin

tertinggi dan atasannya.

Page 7: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

10

Earl Drake menceritakan pandangan dan harapan lebih Gayatri

terhadap Gadjah Mada agar dapat menjadi seorang yang lebih

berpengaruh di kerajaan, ia menjelaskan:

…. Di mata Gayatri, Gadjah Mada bak berlian yang belum diasah, namun sangat cerdas dan punya minat besar untuk belajar tentang seni pemerintahan. Ia berusaha menjadi guru bagi Gadjah mada dan menghindari sikap merendahkan yang lazimnya muncul akibat perbedaan kasta. Gayatri mereasa bahwa Gadjah Mada punya keahlian luar biasa namun gampang tersinggung oleh cemoohan terhadap asal-usulnya yang rendahan (Earl Drake, 2012:86).

Gayatri yang menjadi guru tak resmi mengajari Gadjah Mada

seni pemerintahan, sedangkan kedua putrinya semakin seperti anak

angkat dari laki-laki tak beranak ini, yang dibalik sosok sangarnya

sebagai prajurit, ternyata seorang laki-laki yang hangat. Kedua putri

gayatri tidak memperasalahkan hal ini karena bagi mereka Gadjah

Mada mengingatkan mereka terhadap sosok almarhum ayah mereka.

Salah satu hal yang sering disebut Gayatri adalah rencana

ayahnya yang juga didukung oleh Wijaya, yakni menyatukan seluruh

negeri tetangga di seantero kepulauan Nusantara ke dalam sebuah

federasi yang dilandasi oleh jalinan-jalinan kebudayaan, bahasa,

agama, serta peluang mencapai kemajuan ekonomi dan kekuatan

politik bersama (Earl Drake, 2012:91).

Page 8: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

11

B. Komponen Karya Seni

Dalam karya seni yang dimaksud dengan bentuk (Form) adalah totalitas

dari pada karya seni. Yang dimaksud "bentuk" dalam suatu karya seni adalah

aspek visualnya, atau yang terlihat itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal

pula sebagai "totalitas" karya, yang merupakan organisasi unsur–unsur rupa

sehingga terwujud apa yang disebut karya. Unsur–unsur yang dimaksudkan

adalah: garis. Shape, gelap–terang, warna. Ini berarti bahwa bentuk adalah sesuatu

yang dapat ditangkap dengan panca indera; dengan kata lain bisa dilihat, diraba,

atau didengar (dalam musik) (P. Mulyadi, 1998: 16).

Nooryan Bahari menyebutkan bahwa isi merupakan sebuah gagasan yang

akan disampaikan, ia menjelaskan:

…. Isi disebut sebagai kualitas atau arti, yang ada dalam suatu karya seni. Isi juga dimaksudkan sebagai final statement, mood (suasana hati) atau pengalaman penghayat, isi merupakan arti yang essential daripada bentuk, dan seringkali dinyatakan sebagai sejenis emosi, aktivitas intelektual atau asosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya seni (P. Mulyadi, 1998: 16). Tema merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan pencipta karya seni kepada masyarakat atau penikmat seni (Nooryan Bahari, 2008: 22). Subject Matter dalam seni adalah sesuatu (persoalan) yang akan

diungkap pada suatu karya dan oleh karena itu sering kali juga disebut pokok soal

atau tema. Dengan kata lain, subject metter adalah apa–apa yang diungkapkan

dalam suatu karya (P. Mulyadi, 1998: 15).

Subject Matter merupakan pokok masalah dan dengan masalah ini

seniman berkarya. Gayatri Rajapatni dalam perwujudan dewi kebijaksanaan

tertinggi sebagai subject matterpenulis dalam mengekspresikan menggunakan

bahasa simbol yang divisualisasikan bentuk-bentuk dan medium yang

disesuaikan. Lewat interaksi simbolisme yang baik, bentuk-bentuk yang

Page 9: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

12

dihadirkan dapat diapresiasi dengan baik pula oleh penikmat, sesuai dengan

kepekaan dan pengalaman estetiknya masing-masing.Subject Matter dari penulis

sendiri adalah perwujudan Gayatri dalam wujud Dewi Kebijaksanaan Tertinggi.

1. Ide Penciptaan

a. Proses Penemuan Ide

Berbicara masalah seni, sebenarnya selain yang ekspresif

spontan, ada pula yang rasional, yang kelahirannya memerlukan suatu

kalkulasi yang matang (P. Mulyadi, 1998: 39).

Penulis menemukan ide tentang Gayatri sebagai sumber ide

dimulai dari ketertarikan penulis tentang sosok Gayatri yang misterius,

sangat jarang dikenal oleh masyarakat hingga kemudian penulis

mempelajari dan tertarik dengan kisah-kisah Gayatri yang berada di

belakang kejayaan Majapahit. Penulis mengangkat kisah-kisah seperti

masa kecil dari Gayatri, konflik, kecintaan hingga kematian nya yang

menjadi sumber ide penulis.

b. Bahan atau Material

Bahan atau material dalam dunia seni dikenal dengan "medium",

pada dasarnya merupakan sesuatu yang kongkrit atau nyata–nyata ada.

Oleh sebab itu seringkali dinyatakan bahan atau material menjadi sesuatu

mutlak perlu dan bersifat pengikat (P. Mulyadi, 1998: 17 – 18).

Penciptaan dalam sebuah karya seni, prosesnya membutuhkan

berbagai macam peralatan serta material, dalam dunia seni dikenal dengan

"medium" apapun bagusnya karya tersebut, kalau tidak ada media yang

mendukung, maka karya tersebut tidak terwujud dengan sempurna.

Page 10: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

13

Pembuatan karya seni ini penulis menggunakan banyak sekali kuas dengan

ukuran kecil untuk memvisualkan beberapa bagian yang akan

memunculkan tekstur semu. Bahan yang digunakan oleh penulis adalah cat

akrilik, selain proses pengeringannya cepat, cat akrilik juga mempunyai

beberapa keunggulan dimana cat akrilik berbasis air sehingga mencampur

lebih mudah.

c. Teknik

Teknik dalam seni lukis ada beberapa macam, diantaranya adalah

teknik kering dan teknik basah. Dalam karya ini penulis menggunakan

teknik basah, yaitu sapuan cat akrilik diatas kanvas.

2. Prinsip Organisasi Unsur-unsur Rupa

Prinsip dasar seni rupa antara lain meliputi kesatuan (unity),

keseimbangan (balance), keselarasan (ritme), perbandingan (proportion),

penekanan (domination).

a. Kesatuan atau Unity

Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni

rupa. Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau

semua unsur menjadi satu kesatuan. Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah

karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat. Prinsip kesatuan

sesungguhnya "adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di

dalam karya seni (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 213). Kesatuan dalam

karya penulis adalah penggabungan objek karakter dengan unsur lain

seperti penggambaran benda-benda yang ada di alam, juga penulis

Page 11: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

14

menampilkan background dengan warna solid untuk menabah kesan unity

pada karya penulis.

b. Keseimbangan atau balance

Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan

pada stabilitas suatu komposisi karya (Mikke Susanto, 2011: 46).

Keseimbangan merupakan suatu keadaan, semua bagian sebuah karya seni

tidak ada yang lebih dibebani. Sebuah karya seni dikatakan seimbang

manakala di semua bagian pada karya bebannya sama, sehingga pada

karya tersebut akan membawa rasa tenang dan enak dilihat, di dalam

keseimbangan ada keseimbangan simetri (symmetrical balance),

keseimbangan memancar (radial balance), keseimbangan sederajat

(obvious balance) (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 237). Karya penulis

akan menggunakan perpaduan antara keseimbangan simetris, asimetris dan

keseimbangan sederajat, agar karya tersebut terlihat dinamis, tidak kaku,

dan terkesan hidup.

c. Keselarasan atau ritme

Ritme (keselarasan) suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam

musik dan puisi. Ritme pada seni rupa berarti suatu susunan teratur yang

ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga

menimbulkan gerak karena pengulangan objek yang satu ke objek yang

lainnya (Arfial Arsad Hakim, 1997: 18). Pada karya penulis juga

menggunakan ritme, yang muncul dari penggunaan warna dan garis yang

berulang-ulang atau pengulangan yang bersifat konsisten.

Page 12: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

15

d. Perbandingan atau proportion

Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya

perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan

dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada

dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis

(Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 249). Penulis menggunakan perbandingan

objek lukisan dengan ukuran ruang dan ukuran karya penulis adalah

120x120cm.

e. Penekanan atau domination

Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan,

keistimewaan, keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan

salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar

diperoleh karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni. Jadi dominasi

bertugas sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sadjiman Ebdi Sunyoto,

2009: 225). Pada karya penulis akan didominasi dengan bentuk dari

perwujudan tokoh, objek pendukung dan pengulangan-pengulangan warna

dan garis.

3. Unsur-Unsur Visual

a. Garis

Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar.

Garis memiliki dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang,

pendek, halus, tebal, berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang

menjadi ukuran garis. Garis memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni

ukuran yang panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, tebal-tipis.

Page 13: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

16

Sedangkan arah garis ada tiga: horizontal, vertikal, diagonal, meskipun

garis bisa melengkung, bergerigi maupun acak (Mikke Susanto, 2011:

148). Garis yang dimunculkan dalam karya penulis adalah garis-garis

seperti garis lengkung, garis zig-zag, dan garis gabungan.

Secara garis besar garis terdiri dari dua macam yaitu garis lurus

dan garis lengkung, tetapi jika lihat lebih dalam terdapat empat jenis

garis yaitu garis lurus meliputi garis diagonal, horizontal, dan vertikal.

Garis lengkung meliputi garis lengkung kubah, lengkung busur, dan

lengkung mengapung. Garis majemuk meliputi garis zig-zag, dan

lengkung S. Garis gabungan yaitu garis hasil gabungan antara garis

lurus, lengkung, dan majemuk (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 87).

b. Warna

Warna umumnya sering digunakan sebagai sebuah estetika dan

media komunikasi. Tanpa disadari, warna memberikan banyak

identifikasi khusus tertentu untuk hal-hal yang menjelaskan waktu,

tempat, dan situasi. Salah satu peran terbesar dari permainan warna

adalah untuk mempengaruhi jiwa dan pemikiran manusia, bahwa warna

mampu membangkitkan emosi kita.Walaupun banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari secara praktis, warna di Indonesia masih bersifat

simbolis dan dekoratif (Darmaprawira, 2002:103-104).

Mita Wahidayat menyatakan bahwa warna-warna merupakan

simbol etnis yang berbeda di setiap kebudayaan, ia menjelaskan:

….Warna banyak mewakili simbol etnis, kelompok, dan identitas daerah atau wilayah.Banyak wilayah kebudayaan di Nusantara ini yang mempunyai warna-warna khas seperti

Page 14: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

17

daerah pesisir utara Jawa yang menggunakan warna-warna cerah, dan daerah pedalaman Jawa, maupun Yogyakarta dan Solo yang banyak menggunakan warna cenderung gelap.Lain halnya dengan penggunaan warna pada patung-patung zaman Mesir Kuno yang diberi warna kuning mas, biru turquoise, dan hitam sebagai simbol kemuliaan, kemakmuran, dan kekuasaan.Hal serupa juga dapat ditemui di upacara sesajian bunga umat Hindu Bali. Warna bunga disesuaikan dengan simbol arah mata angin dan keberadaan bunga. Bunga dengan warna merah di selatan (Brahma) sebagai lambang energik atau gerak, warna hitam/ungu di utara (Whisnu) sebagai lambang penghambat, warna putih di timur (Iswara), warna kuning di barat (Mahadewa), dan di tengah adalah kombinasinya (Shiwa). Tidak hanya dalam kehidupan religi saja warna memerankan arti penting, tapi juga dalam dunia seni rupa. Pewayangan, penokohan, dan topeng misalnya, pemberian warna putih, merah, dan hitam pada sesuatu yang bersifat baik dan buruk sering terjadi… (Mita Wahidayat, 2014).

c. Bentuk atau shape

Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena pembatasan

sebuah kontur (garis) atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau

gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur, bidang bisa

menyerupai wujud alam (figur), dan juga ada yang tidak sama sekali

menyerupai wujud alam (non figur) (Darsono Sony Kartika&Nanang

Ganda Prawira, 2004: 90).

Bidang iseometric dan non iseometric, selain kedua bidang

tersebut terdapat bidang yang bersifat maya, yaitu bidang yang seolah

meliuk, bentuk bidang yang seolah miring membentuk sudut, bentuk

bidang yang seolah bersudut-sudut, dan bentuk bidang gabungan

(Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 104). Pada karya penulis yang sering

dimunculkan adalah bidang geometris dan bidang gabungan.

Page 15: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

18

d. Tekstur

Nooryan Bahari menyatakan bahwa tekstur ada dua macam, ia

menjelaskan:

…. Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan suatu lukisan atau gambar. Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan karakter suatu benda yang dilukis atau digambar. Ada dua macam jenis tekstur atau barik. Pertama adalah tekstur nyata, yaitu nilai permukaannya nyata atau cocok antara tampak dengan nilai rabanya. Misalnya sebuah lukisan menampakkan tekstur yang kasar, ketika lukisan tersebut diraba, maka yang dirasakan adalah rasa kasar sesuai tekstur lukisan tersebut. Sebaliknya kedua, tekstur semu memberikan kesan kasar karena penguasaan teknik gelap terang pelukisnya, ketika diraba maka rasa kasarnya tidak kelihatan, atau justru sangat halus… (Nooryan Bahari, 2008:101).

Tekstur dalam karya penulis adalah tekstur semu, yang terjadi

karena penulis mengkombinasikan warna sehingga membuat kesan

bertekstur.

4. Perubahan Bentuk

a. Interpretasi dan Reinterpretasi

Interpretasi dalam dunia seni adalah menafsirkan hal-hal yang

terdapat di balik sebuah karya, dan menafsirkan makna, pesan, atau nilai

yang dikandungnya (Nooryan Bahari, 2008:12).

Pada kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa

reinterpretasiadalah pengulangan atau pemaknaan kembali dari sebuah

objek atau karya seni untuk mendapatkan makna atau nilai yang ada

pada karya seni tersebut.

Page 16: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

19

b. Distorsi

Distorsi adalah perubahan bentuk, penyimpangan, atau keadaan

yang dibengkokkan. Dalam fotografi disebut pemiuhan. Dibutuhkan

dalam berkarya seni, karena merupakan salah satu cara untuk mencoba

menggali kemungkinan lain pada suatu bentuk/figur (Mikke Susanto,

2011:107). Pada karya penulis distorsi banyak dimunculkan pada

penggambaran fisik dari figur utama.

c. Stilasi

Stilasi adalah pengubahan bentuk-bentuk di alam dalam seni

untuk disesuaikan dengan suatu bentuk artistik atau gaya tertentu, seperti

yang banyak terdapat dalam seni hias atau ornamentik (Soedarso Sp.,

:2006:82). Pada karya penulis stilasi dimunculkan pada setiap objek

seperti penggabaran atribut-atribut dari figur yang penuh dengan

ornamen, dan juga objek-objek kecil yang dimunculkan.

d. Ornamen

Ornamen adalah hiasan yang dibuat dengan digambar, dipahat,

maupun dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai

pada suatu benda atau karya seni (Mikke Susanto, 2011:284). Pada

karya penulis, banyak dimunculkan ornamen-ornamen bersifat ekspresif

yang terinspirasi dari ornamen suku Maya

Page 17: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

20

Gambar 2.3: Ornamen pada kalender suku Maya

Sumber: http2.bp.blogspot.com-slTZBf9WqyYUNRTY2sb-dIAAAAAAAADLclgwcYyP4648s1600Mayan+Calendar+-

+Kalender+Suku+Maya.jpg 10/01/2016 22:02 WIB

e. Simbolisme

Seni adalah simbol yang sekaligus bermuatan simbol.

Perbedaan antara art symbol dengan symbol in art tidak hanya dalam

fungsi, tetapi jenisnya berbeda. Symbol in art adalah simbol dalam arti

yang lumrah, tetapi art symbol adalah expressive form. Hal itu bukan

sepenuhnya simbol karena ia tidak menyatakan sesuatu dibaliknya.

Simbol dalam seni adalah metafora atau kiasan, sedangkan art symbol

adalah imaji yang absolut (Soedarso Sp., 2006:40).

f. Abstraksi

Secara ketat “abstraksi” meliputi seni-seni dari upaya

menyederhanakan sebuah objek dan masih berkenaan dengan unsur

dasar objek. Banyak karya-karya seni non-Barat disebut abstrak, sebagai

sebuah bentuk representasi tubuh manusia dan binatang. Dalam seni

Page 18: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

21

rupa, proses ini kerap menjadi jalan untuk menangkap secara sederhana

dari sebuah objek/peristiwa/gejala (Mikke Susanto, 2012:4). Pada karya

penulis abstraksi muncul disetiap penggambaran objek dan bentuk fisik

figur yang mengalami penyederhanaan.

C. SENI LUKIS

Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman

artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna

mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi

dari kondisi subjektif seseorang (Mikke Susanto, 2012:241).

Ada banyak gaya atau aliran dalam seni lukis. Beberapa aliran yang

penulis gunakan pada karya ini, diantaranya adalah:

1) Surealisme

Pada awalnya surealisme merupakan gerakan dalam sastra yang

ditemukan oleh Apollinaire untuk menyebut dramanya. Pada tahun 1924

istilah itu diambil alih oleh Andre Beton untuk manifesto kaum surealis.

Dalam kreativitas seninya kaum surealis berusaha membebaskan diri dari

kontrol kesadaran, menghendaki kebebeasan besar, sebebas orang

bermimpi (Nooryan Bahari, 2008:126).

2) Ekspresionisme

Ekspresionisme berbeda dengan impresionisme, seniman ekspresionisme

lebih mengutamakan curahan batin sendiri secara bebas (Nooryan Bahari,

2008:122).

Page 19: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

22

Ekspresionisme berasal dari expressionism. Gabungan dari kata ex

berearti keluar atau kepanjangan dari mengekspresikan dan kata press

berarti tekanan, dan isme berarti aliran. Istilah ini merupakan sebuah

aliran yang berusaha melukiskan aktualitas yang sudah didistorsi ke arah

suasana kesedihan, kekerasan, atau tekanan batin yang berat (Mikke

Susanto, 2012:116).

Dari beberapa jenis aliran seni diatas, penulis cenderung menggunakan

gaya aliran ekspresionisme dan surealisme dimana objek dan bentuk yang

divisualkan dalam karya nantinya merupakn bentuk-bentuk yang imajinatif dan

ekspresif.

Myers neyebutkan bahwa seni lukis memiliki teknik tersendiri untuk

pengerjaannya, ia menjelaskan:

…. Secara teknik seni lukis merupakan tebaran pigmen atau warna cair pada permukaan bidang datar (kanvas, panel, dinding, kertas) untuk menghasilkan sensasi atau ilusi keruangan, gerakan, tekstur, bentuk sama baiknya dengan tekanan yang dihasilkan kombinasi unsur-unsur tersebut, tentu saja hal itu dapat dimengerti, bahwa melalui alat teknis tersebut dapat mengekspresikan emosi, ekspresi, simbol, keragaman, dan nilai-nilai lain yang bersifat subjektif (B.S. Myers, 1961).

1. Teknik Basah

Teknik basah adalah sebuah teknik dalam menggambar atau melukis

yang meggunakan medium yang bersifat basah atau memakai medium air dan

minyak cair, seperti cat air, cat minyak, tempera, tinta, rapidografi, dll. Jenis

karya yang dihasilkan seperti: sketsa tinta cina, atau dijepang disebut sumi-e

(Mikke Susanto, 2012:395).

Page 20: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

23

2. Medium Lukis

Medium dalam seni lukis pada umumnya adalah kanvas. Kanvas

dalam seni lukis diartikan sebagai kain landasan untuk melukis, baik

berbahan panel kayu, kertas atau kain. Kanvas direntangkan dengan spanram

hingga tegang baru kemudian diberi cat dasar yang berfungsi menahan cat

yang akan dipakai untuk melukis. Di Indonesia kanvas biasanya dibuat dari

kain terpal, kain katun, blacu dan kain layar yang dapat menahan ketegangan

tertentu dan dapat dipakai hingga jangka waktu lama (Mikke Susanto,

2012:213).

3. Alat dalam Proses Melukis

Alat yang digunakan dalam proses konvensional adalah kuas. Kuas ini

memiliki beberapa jenis dan kegunaan tersendiri. Berikut jenis-jenis kuas

yang kegunaannya:

a. Kuas Bright

Kuas ini berbentuk persegi dengan bentuk termin yang melebar dan

digunakan untuk sapuan kuat dan berefek tertentu

b. Kuas Flat

Kuas berbentuk persegi pipih dengan panjang bulu lebih dari kuas jenis

bright.

c. Kuas Round

Kuas ini berbentuk bulat dengan termin bulat dan bulu meruncing ke

atas.

Page 21: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

24

d. Kuas Filbert

Kuas yang berbentuk pipih dengan masing-masing ujungnya berbentuk

oval.

e. Kuas Fitch

Kuas ini berbentuk pipih dengan bulu berbentuk persegi, biasanya lebih

tipis dari jenis kuas lainnya.

f. Kuas Fan Blender

Kuas yang berbentuk kipas, digunakan untuk menetralisir cat minyak

yang masih basah dengan mencampurkan satu sama lainnya

g. Kuas Rigger

Kuas ini digunakan untuk membuat garis-garis detail yang perlu

ketelitian. Kuas ini berbentuk runcing ke atas.

Gambar 2.4 Macam-macam kuas Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kuas_lukis

15/04/201515:56 WIB

Page 22: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

25

h. Cat Lukis

Cat lukis yang biasa dipakai untuk melukis ada beberapa, diantaranya

cat minyak, cat air, cat akrilik, dan lain-lain. Pada kesempatan ini

penulis menggunakan cat jenis akrilik untuk melukis diatas kanvas. Cat

akrilik ini berbasis air sehingga dapat mempermudah proses melukis

terutama mempersingkat waktu.

Gambar 2.5 Cat Lukis Sumber: dokumentasi penulis

15/04/201515:58 WIB

Page 23: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

26

D. Refrensi Karya

1. El Curiot

Penulis terinspirasi oleh karya seniman asal mexico yang berjudul

“Echoes Behind The Mask”, dengan ukuran 43 x 43 cm, penulis terkesan

dengan visualisasi bentuk yang dimunculkan oleh seniman yang sangat

ekspresif, selain itu warna–warna yang digunakan sangat menarik. Komposisi

karya juga tepat antara objek yang penuh warna dengan background satu

warna yang seimbang.

Gambar 2.6 El Curiot berjudul “ Echoes Behind the Mask

Sumber: https://es-es.facebook.com/El.Curiot/photos/a.334461296629929.76992. 331372926938766/612255612183828/?type=1

Page 24: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

27

2. Saddo

Penulis juga terinspirasi karya dari seniman asal Rumania yang

bernama Saddo yang berjudul “Skull of The Enemy”, dengan ukuran 50 x 70

cm, penulis terkesan dengan karya ini, karena karya tersebut dapat

menggambarkan sosok seorang prajurit yang tangguh dan menang di medan

pertempuran dengan membawa tengkorak dari lawannya. Cara memunculkan

tokoh dalam lukisan inilah yang sangat menginspirasi penulis, selain itu cara

menggambarkan anatomi dengan teknik distorsi dan deformasi nya sangat

menarik.

Gambar 2.7 Lukisan Saddo berjudul “ Skull of The Enemy”

Sumber: https://www.facebook.com/476460159059137/photos/a.730006530371164. 1073741828.476460159059137/730006840371133/

15/04/2015 21:07 WIB

Page 25: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

28

E. Sketsa/Repro Karya

Penulis menggunakan beberapa karya terdahulu sebagai acuan untuk

pembuatan karya tugas akhir ini. Karya-karya lama diambil dari mata kuliah studi

lukis 2 sampai karya mata kuliah studio lukis 4. Berikut karya-karya terdahulu

dari penulis yang digunakan sebagai referensi:

Gambar 2.8 Repro karya studio 3

“Perkenalan” Sumber : Dokumentasi Penulis

Page 26: 1. Sejarah Tokoh Gayatri Rajapatni - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611004_bab2.pdf · 6 Hanya Gayatri lah yang menunjukkan minat terhadap isu-isu yang digeluti

29

Gambar 2.9 Repro karya studio 3

“Pemimpin” Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 2.10 Repro karya studio 4 “Hiding But Understanding”

Sumber : Dokumentasi Penulis