51
1 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat (3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;

rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

1

SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 14 TAHUN 2007

TENTANG

STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat

(3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;

Page 2: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

2

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

Memperhatikan : Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0520/BSNP/I/2007 tanggal 23 Januari 2007.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C.

Pasal 1

(1) Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program

Paket C yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada program Paket A, Paket B, dan Paket C .

(2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada

Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 April 2007 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Page 3: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

3

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007

STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya akan disingkat sebagai UU Sisdiknas 20/2003.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga, dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis masyarakat dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, transparan, demokratis, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B, sedangkan pendidikan yang sederajat dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C. Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A, Paket B atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja.

Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi ini memuat: 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam penyusunan

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan;

Page 4: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

4

2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A, Paket B, dan Paket C; 3. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C, yang akan dikembangkan

berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari standar isi; dan

4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket A, Paket B, dan Paket C.

Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.

Page 5: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

5

BAB II

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

A. Kerangka Dasar

1. Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C mencakup:

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Kelompok mata pelajaran estetika; e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1

Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok

Mata Pelajaran

Cakupan

1 Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2 Kewarganega-raan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Page 6: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

6

No Kelompok

Mata Pelajaran

Cakupan

3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket A setara SD/MI dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket B setara SMP/MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket C setara SMA/MA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individu sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket A setara SD/MI dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportifitas dan kesadaran hidup sehat.

Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket B setara SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat.

Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket C setara SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual

Page 7: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

7

No Kelompok

Mata Pelajaran

Cakupan

ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, dan jalur, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menjamin relevansi program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional mutlak harus dilaksanakan.

Page 8: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

8

e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

h. Tematik Kurikulum dikembangkan dengan mengorganisasikan pengalaman-pengalaman secara menyeluruh dalam tema-tema kontekstual yang mendorong terjadinya pengalaman belajar baru yang meluas dan tidak tersekat-sekat oleh pokok-pokok bahasan sehingga dapat mengaktifkan aktifitas mental peserta didik sekaligus aktifitas sosial yang menumbuhkan kerjasama.

i. Partisipatif Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan agar tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam melaksanakannya.

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (i) belajar bagaimana beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (ii) belajar memahami dan menghayati, (iii) belajar berbuat dan melaksanakan secara efektif, (iv) belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai, dan (v) belajar membangun dan menemukan jati diri, berdasarkan pemaknaan keimanan, pemahaman, perbuatan, dan kebersamaan.

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

Page 9: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

9

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang demokratis, saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa di belakang memberikan daya dan kekuatan).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

h. Kurikulum dilaksanakan secara fleksibel dalam ruang, waktu dan strategi pembelajaran, serta menghargai pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh dalam kehidupan.

i. Kurikulum dilaksanakan secara konstruktif yang memberikan pengakuan bahwa peserta didik mempunyai pandangan sendiri terhadap dunia dan alam sekitarnya untuk membangun makna berdasarkan pengalaman individu dalam menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu.

j. Kurikulum dilaksanakan secara induktif dengan membangun pengetahuan melalui kejadian dengan fenomena empirik yang menekankan pada kemampuan belajar yang berbasis pengalaman langsung.

4. Kesetaraan Tingkatan dan Derajat Kompetensi Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi masing-masing sebagai berikut:

Program Paket A meliputi:

Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi Awal setara dengan kelas III SD/MI, menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi (kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk huruf maupun angka.

Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Dasar setara dengan kelas VI SD/MI, menekankan penguasaan fakta, konsep, dan data secara bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Program Paket B meliputi:

Page 10: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

10

Tingkatan 3 dengan derajat kompetensi Terampil 1 setara dengan kelas VIII SMP/MTs, menekankan pada penguasaan dan penerapan konsep-konsep abstrak secara lebih meluas dan berlatih meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak logis dan etis, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, serta memecahkan masalah dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial yang lebih luas.

Tingkatan 4 dengan derajat kompetensi Terampil 2 setara dengan kelas IX SMP/MTs, menekankan peningkatan keterampilan berpikir dan mengolah informasi serta menerapkannya untuk menghasilkan karya sederhana yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat, sehingga peserta didik mampu secara aktif mengekspresikan diri dan mengkomunikasikan karyanya melalui teks secara lisan dan tertulis berdasarkan data dan informasi yang akurat secara etis, untuk memenuhi tuntutan keterampilan dunia kerja sederhana dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Program Paket C meliputi:

Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi Mahir 1 setara dengan kelas X SMA/MA, diarahkan pada pencapaian dasar-dasar kompetensi akademik dan menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik mampu mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan mengembangkan kepribadian profesional.

Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara dengan kelas XII SMA/MA, diarahkan untuk pencapaian kemampuan akademik dan keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja mandiri atau berwirausaha, bersikap profesional, berpartisipasi aktif dan produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

5. Kedalaman Muatan Kurikulum Kedalaman muatan kurikulum pada program Paket A, Paket B, dan Paket C, dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan/ atau semester.

SK dan KD mata pelajaran pada porgram Paket A, Paket B, dan Paket C mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan ke dalam SK dan KD masing-masing mata pelajaran pada pendidikan umum.

SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat menggambarkan bobot mata pelajaran, dan disajikan pada Lampiran-lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang terdiri atas:

a. Lampiran 1 SK dan KD Program Paket A;

b. Lampiran 2 SK dan KD Program Paket B; dan

c. Lampiran 3 SK dan KD Program Paket C.

6. Perpindahan Jalur Pendidikan UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) menegaskan hak peserta didik untuk pindah antar jalur pendidikan. Sistem ini memungkinkan peserta didik

Page 11: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

11

pindah dari jalur pendidikan informal dan pendidikan formal ke jalur pendidikan nonformal atau sebaliknya.

Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C memungkinkan peserta didik dari pendidikan informal dan pendidikan formal pindah ke program Paket A, Paket B, dan Paket C melalui proses alih kredit dengan menghitung Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah dicapai oleh peserta didik. Persyaratan alih kredit mempertimbangkan daftar riwayat hidup, capaian hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport, portofolio dan sejenisnya. Apabila persyaratan belum memenuhi perlu mengikuti tes penempatan yang memberikan pengakuan terhadap pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman, pelatihan dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam Panduan yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional.

B. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).

Susunan mata pelajaran program Paket A, Paket B, dan Paket C terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga dan olahkarya, termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian profesional.

Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau kegiatan mandiri.

SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 35 menit untuk Paket A, 40 menit untuk Paket B, dan 45 menit untuk Paket C.

Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006 dengan orientasi pengembangan olahkarya untuk mencapai keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program program Paket A, Paket B, dan Paket C, yaitu:

a. Paket A: Memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

b. Paket B: Memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja.

c. Paket C: Memiliki keterampilan berwirausaha.

Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri.

Page 12: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

12

Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.

Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling.

Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket A, Paket B dan Paket C sebagaimana tersaji pada tabel berikut.

Tabel 2

Struktur Kurikulum Paket A Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

Mata Pelajaran Tingkatan 1 / Derajat Awal

Setara Kelas I - III

Tingkatan 2 / Derajat Dasar

setara Kelas IV-VI Jumlah

1. Pendidikan Agama 9 9 18 2. Pendidikan Kewarganegaraan 9 9 18 3. Bahasa Indonesia 15 15 30 4. Matematika 15 15 30 5. Ilmu Pengetahuan Alam 12 12 24 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 9 9 18 7. Seni Budaya 6 6 12 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 6 6 12

9. Keterampilan Fungsional *) 9 9 18 10. Muatan Lokal **) 6**) 6**) 12**) 11. Pengembangan Kepribadian

Profesional 6 6 12

Jumlah 102 102 204

Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK

untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Page 13: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

13

Tabel 3 Struktur Kurikulum Paket B

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

Mata Pelajaran Tingkatan 3 /

Derajat Terampil 1 Setara Kelas VII-VIII

Tingkatan 4 / Derajat Terampil 2

Setara Kelas IX Jumlah

1. Pendidikan Agama 4 2 6 2. Pendidikan Kewarganegaraan 4 2 6

3. Bahasa Indonesia 8 4 12 4. Bahasa Inggris 8 4 12

5. Matematika 8 4 12

6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 4 12

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8 4 12

8. Seni Budaya 4 2 6 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 4 2 6

10. Keterampilan Fungsional *) 4 2 6

11. Muatan Lokal **) 4**) 2**) 6**)

12. Pengembangan Kepribadian Profesional

4 2 6

Jumlah 68 34 102

Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK

untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Page 14: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

14

Tabel 4 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA)

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

Mata Pelajaran Tingkatan 5 /

Derajat Mahir 1 Setara Kelas X

Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 setara Kls XI-XII

Jumlah

1. Pendidikan Agama 2 4 6

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6

3. Bahasa Indonesia 4 8 12 4. Bahasa Inggris 4 8 12 5. Matematika 4 8 12 6. Fisika 2 8 10 7. Kimia 2 8 10 8. Biologi 2 8 10 9. Sejarah 1 2 3 10. Geografi 1 - 1 11 Ekonomi 2 - 2 12 Sosiologi 2 - 2 13 Seni Budaya 2 4 6 14 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 4 6

15. Keterampilan Fungsional *) 4*) 8*) 12*) 16. Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**) 17. Pengembangan Kepribadian

Profesional 2 4 6

Jumlah 40 82 122

Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK

untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Page 15: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

15

Tabel 5

Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

Mata Pelajaran Tingkatan 5 /

Derajat Mahir 1 Setara Kelas X

Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2

Setara Kelas XI-XII Jumlah

1. Pendidikan Agama 2 4 6

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6

3. Bahasa Indonesia 4 8 12 4. Bahasa Inggris 4 8 12 5. Matematika 4 8 12 6. Fisika 2 - 2 7. Kimia 2 - 2 8. Biologi 2 - 2 9. Sejarah 1 3 4 10. Geografi 1 7 8 11. Ekonomi 2 8 10 12. Sosiologi 2 8 10 13. Seni Budaya 2 4 6 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 4 6

15. Keterampilan Fungsional *) 4*) 8*) 12*) 16. Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**) 17. Pengembangan Kepribadian

Profesional 2 4 6

Jumlah 40 82 122

Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun

pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Page 16: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

16

Tabel 6 Struktur Kurikulum Paket C (Program Bahasa)

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

Mata Pelajaran Tingkatan 5 /

Derajat Mahir 1 Setara Kelas X

Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2

Setara Kelas XI-XII Jumlah

1. Pendidikan Agama 2 4 6

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6

3. Bahasa Indonesia 4 10 14 4. Bahasa Inggris 4 10 14 5. Matematika 4 6 10 6. Fisika 2 - 2 7. Kimia 2 - 2 8. Biologi 2 - 2 9. Sejarah 1 4 5 10. Geografi 1 - 1 11. Ekonomi 2 - 2 12. Sosiologi 2 - 2 13. Antropologi - 4 4 14. Sastra Indonesia - 8 8 15. Bahasa Asing - 8 8 16. Seni Budaya 2 4 6 17. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 4 6

18. Keterampilan Fungsional *) 4*) 8*) 12*) 19. Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**) 20. Pengembangan Kepribadian

Profesional 2 4 6

Jumlah 40 82 122

Keterangan:

*) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun

pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Dalam struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C terdapat mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pelajaran lain yang tidak diujikan secara nasional. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Page 17: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

17

Tabel 7 Mata Pelajaran Ujian Nasional Paket A, Paket B, dan Paket C

Paket C

No. Mata Pelajaran Paket A Paket B IPS IPA Bahasa 1. Pendidikan

KewarganegaraanX X - - -

2. Bahasa Indonesia X X X X X 3. Bahasa Inggris - X X X X

4. Matematika X X - X -

5. IPA X X - - -

6. IPS X X - - -

7. Fisika - - - X -

8. Kimia - - - X -

9. Biologi - - - X -

10. Sejarah - - X - X

11. Geografi - - X - -

12. Ekonomi - - X - -

13. Antropologi - - - - X

14. Sosiologi - - X - -

15. Sastra Indonesia - - - - X

16. Bahasa Asing - - - - X

Page 18: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

18

BAB III BEBAN BELAJAR, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, DAN

KALENDER PENDIDIKAN

A. Beban Belajar Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan dengan pendekatan induktif, tematik, dan berbasis kecakapan hidup. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.

Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai hasil belajar yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. Tingkat penguasaan kompetensi individu secara tuntas dalam maju berkelanjutan menentukan jenis dan tingkat kompetensi berikutnya serta bahan belajar lainnya yang harus ditempuh.

Satuan Kredit Kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran. Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL program Paket A, Paket B, dan Paket C di distribusikan per semester.

Satuan Kredit Kompetensi dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Penentuan dan pengakuan bobot SKK hasil alih kredit memperhatikan tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar sebelumnya yang diperoleh melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat penghargaan, surat keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran, pameran, lomba, olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi lainnya.

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Dengan demikian kegiatan tatap muka sangat menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang tidak ditekankan pada transfer pengetahuan dan keterampilan.

Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi kecakapan hidup. Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional.

Page 19: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

19

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus program Paket A, Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan.

KTSP dan silabus program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berdasarkan panduan penyusunan KTSP program Paket A, Paket B, dan Paket C.

C. Kalender Pendidikan Kalender program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pengaturan kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur nasional, dan ujian nasional. Kalender pendidikan ini merupakan rambu-rambu bagi penyelenggara program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk mengatur kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik.

1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun.

2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga penyelenggara.

4. Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK masing-masing kurikulum program program Paket A, Paket B, dan Paket C.

5. Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan.

6. Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai dengan prosedur operasional standar (POS) ujian nasional.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO

Page 20: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

20

Lampiran 1

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang pendidikan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:

1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan

materi; 2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang

tersedia; 3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk

mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan.

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.

Page 21: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

B. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Paket A bertujuan untuk:

1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas kependidikan.

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Al-Qur’an dan Hadits

2. Aqidah

3. Akhlak

4. Fiqih

5. Tarikh dan Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek dalam

Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq

2. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar

3. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta menghindari perilaku tercela

4. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji

5. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam keh

E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

21

Tingkatan : I Derajat : Awal Setara : Kelas I s.d III SD/MI Bobot SKK : 9

Page 22: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

22

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Al Qur’an

1. Menghafal Al Qur’an surat pendek pilihan

1.1 Melafalkan QS Al-Fatihah dengan lancar 1.2 Menghafal QS Al-Fatihah dengan lancar

2. Menghafal Al Qur’an surat-surat pendek pilihan

2.1 Menghafal QS Al-Kautsar dengan lancar

2.2 Menghafal QS An-Nashr dengan lancar

2.3 Menghafal QS Al-‘Ashr dengan lancar

3. Menghafal Al Qur’an

3.1 Mengenal huruf Hijaiyah

3.2 Mengenal tanda baca (harakat)

4. Membaca Al Qur’an surat pendek pilihan

4.1 Membaca huruf hijaiyah bersambung

4.2 Menulis huruf hijaiyah bersambung

5. Mengenal kalimat dalam Al Qur’an

5.1 Membaca kalimat dalam Al Qur’an

5.2 Menulis kalimat dalam Al Qur’an

6. Mengenal ayat-ayat AlQur’an

6.1 Membaca huruf Al Qur’an

6.2 Menulis huruf Al Qur’an

Aqidah

7. Mengenal Rukun Iman 7.1 Menunjukkan ciptaan Allah SWT melalui ciptaan-

Nya 7.2 Menyebutkan enam Rukun Iman 7.3 Menghafal enam Rukun Iman

Page 23: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

23

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

8. Mengenal dua kalimat syahadat

8.1 Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul

8.2 Menghafal dua kalimat syahadat

8.3 Mengartikan dua kalimat syahadat

9. Mengenal Asmaul Husna

9.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna

9.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna

10. Mengenal Asmaul Husna

10.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna

10.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna

11. Mengenal sifat wajib Allah

11.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah

11.2 Mengartikan lima sifat wajib Allah

12. Mengenal sifat mustahil Allah

12.1 Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT

12.2 Mengartikan sifat mustahil Allah SWT Ahlak 13. Membiasakan

perilaku terpuji

13.1 Membiasakan perilaku jujur

13.2 Membiasakan perilaku bertanggung jawab

13.3 Membiasakan perilaku hidup bersih

13.4 Membiasakan perilaku disiplin

14. Membiasakan perilaku terpuji

14.1 Menampilkan perilaku rajin

14.2 Menampilkan perilaku tolong-menolong

14.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap orang tua

14.4 Menampilkan adab makan dan minum

14.5 Menampilkan adab belajar

15. Mencontoh perilaku terpuji

15.1 Menampilkan perilaku rendah hati

15.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana

15.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil

Page 24: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

24

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

16. Membiasakan perilaku terpuji

16.1 Mencontohkan perilaku hormat dan santun kepada tenaga kependidikan

16.2 Menampilkan perilaku sopan dan santun kepada tetangga

17. Membiasakan perilaku terpuji

17.1 Menampilkan perilaku percaya diri

17.2 Menampilkan perilaku tekun

17.3 Menampilkan perilaku hemat

18. Membiasakan perilaku terpuji

18.1 Menampilkan perilaku setia kawan

18.2 Menampilkan perilaku kerja keras

18.3 Menampilkan perilaku penyayang terhadap hewan

18.4 Menampilkan perilaku penyayang terhadap lingkungan

Fiqih

19. Mengenal tatacara bersuci (thaharah)

19.1 Menyebutkan pengertian bersuci

19.2 Mencontoh tatacara bersuci

20. Mengenal Rukun Islam

20.1 Menirukan ucapan Rukun Islam

20.2 Menghafal Rukun Islam

21. Membiasakan bersuci (thaharah)

21.1 Menyebutkan tata cara berwudlu

21.2 Mempraktekkan tata cara berwudlu

22. Mengenal tatacara wudhu

22.1 Membiasakan wudhu dengan tertib

22.2 Membaca do’a setelah berwudlu

23. Menghafal bacaan shalat

23.1 Melafalkan bacaan shalat

23.2 Menghafal bacaan shalat

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

24 Membiasakan shalat secara tertib

24.1 Mencontoh gerakan shalat

24.2 Mempraktekkan shalat secara tertib

Page 25: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

25 Melaksanakan shalat dengan tertib

25.1 Menghafal bacaan shalat

25.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan shalat

26 Melakukan shalat fardhu

26.1 Menyebutkan shalat fardhu

26.2 Mempraktikkan shalat fardhu

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Al Qur’an 1. Membaca surat-surat Al

Qur’an

1.1 Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar

1.2 Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar

2. Membaca surat-surat Al Qur’an

2.1 Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar

2.2 Membaca QS An-Nashr dengan lancar

2.3 Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar

3. Mengartikan Al Qur’an surat pendek pilihan

3.1 Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun

3.2 Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun

4. Mengartikan Al Quran Surat pendek pilihan

4.1 Membaca QS Al-Maun dan Al-Fiil

4.2 Mengartikan QS Al-Maun dan Al-Fiil

5. Mengartikan Al Qur’an Surat pendek pilihan

5.1 Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5

5.2 Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5

6. MengartikanAl Quran Ayat-ayat pilihan

6.1 Membaca QS Al-Maidah ayat 3 dan Al-Hujurat ayat 13

6.2 Mengartikan QS Al-Maidah ayat 3 dan Al- Hujurat ayat 13

Aqidah 7. Mengenal sifat jaiz

Allah SWT

7.1 Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT

7.2 Mengartikan sifat jaiz Allah SWT

Tingkatan : II Derajat : Dasar Setara : Kelas IV s.d VI SD/MI Bobot SKK : 9

25

Page 26: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

26

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

8. Mengenal Malaikat dan tugasnya

8.1 Menjelaskan pengertian Malaikat

8.2 Menyebutkan nama-nama Malaikat

8.3 Menyebutkan tugas-tugas Malaikat

9. Mengenal kitab-kitab Allah SWT

9.1 Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT

9.2 Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab-kitab Allah SWT

9.3 Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir

10. Mengenal Rasul- Rasul Allah SWT

10.1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT

10.2 Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul

10.3 Membedakan Nabi dan Rasul

11. Meyakini adanya Hari Akhir

11.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir

11.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir

12. Meyakini adanya Qadha dan Qadar

12.1 Menunjukkan contoh-contoh Qadha dan Qadar

12.2 Menunjukkan keyakinan terhadap Qadha dan Qadar

Tarikh 13. Menceritakan kisah Nabi

13.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS

13.2 Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW

13.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW

14. Menceritakan kisah Nabi

14.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS

14.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS

Page 27: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

27

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

15. Menceritakan kisah Nabi 15.1 Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS

15.2 Menceritakan kisah Nabi Musa AS

15.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS

16. Menceritakan kisah Sahabat Nabi

16.1 Menceritakan kisah Khalifah Abubakar RA

16.2 Menceritakan kisah Umar bin Khattab RA

17. Menceritakan kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al Kadzab

17.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal

17.1 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab

18. Menceritakan kisah kaum Muhajirin dan kaum Anshar

18.1 Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin

18.2 Menceritakan perjuangan kaum Anshar

19. Membiasakan perilaku terpuji

19.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS

19.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW

20. Membiasakan perilaku terpuji

20.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS

20.2 Meneladani Nabi Ismail AS

21. Membiasakan perilaku terpuji

21.1 Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS

21.2 Meneladani perilaku Nabi Musa AS

21.3 Meneladani perilaku Nabi Isa AS

22. Membiasakan perilaku terpuji

22.1 Meneladani perilaku Khalifah Abubakar RA

22.2 Meneladani perilaku Umar bin Khattab RA

Akhlak

23. Menghindari perilaku tercela

23.1 Menghindari perilaku dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal

23.2 Menghindari perilaku bohong seperti Musailamah Al Kadzab

Page 28: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

28

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

24. Membiasakan perilaku terpuji

24.1 Meneladani perilaku kegigihan perjuangan kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik

24.2 Meneladani perilaku tolong-menolong kaum Anshar dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik

Fiqih 25. Mengenal ketentuan-

ketentuan shalat

25.1 Menyebutkan rukun shalat

25.2 Menyebutkan sunnat shalat

25.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib shalat

25.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat

26. Melaksanakan dzikir dan do’a

26.1 Melakukan dzikir setelah shalat

26.2 Membaca do’a setelah shalat

27. Mengumandangkan adzan dan iqamah

27.1 Melafalkan lafal adzan dan iqamah

27.2 Mengumandangkan adzan dan iqamah

28. Mengenal puasa wajib 28.1 Menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa Ramadhan

28.2 Menyebutkan hikmah puasa

29. Mengenal ibadah pada bulan Ramadhan

29.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan

29.2 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an

30. Mengetahui kewajiban zakat

30.1 Menyebutkan macam-macam zakat

30.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah

F. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Page 29: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

29

02. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen

A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.

Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.

Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.

Page 30: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

30

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.

Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.

B. Tujuan dan Fungsi 1. Mata pelajaran PAK di Paket A bertujuan:

a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya

b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya

c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.

2. Fungsi

a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari

b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya

2. Nilai-nilai kristiani.

Pada jenjang pendidikan Paket A peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.

Page 31: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya

2. Menanggapi kasih Allah dengan mengasihi orangtua, keluarga dan teman

3. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui doa dan membaca Alkitab

4. Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-hari

E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Nilai-nilai Kristiani

1. Menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan ciptaan lain

1.1 Menerima keberadaan dirinya sebagai pemberian Allah

1.2 Menjawab kasih Allah dengan cara mengasihi keluarganya

2. Menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan ciptaan lain

2.1 Mensyukuri alam ciptaan Allah dan isinya

2.2 Mensyukuri hidup bersama orang lain

3. Menerapkan makna mengasihi dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada

3.1 Mensyukuri kepelbagaian budaya,suku, agama dan bangsa

3.2 Mengasihi teman, tenaga kependidikan serta sesama dilingkungan sekitarnya

4. Menerapkan makna mengasihi dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada

4.1 Menghargai teman dan tenaga kependidikan serta sesama tanpa memandang perbedaan

4.2 Menolong orang yang sedang menderita yang ada di sekitarnya

Tingkatan : I Derajat : Awal Setara : Kelas I s.d III SD/MI Bobot SKK : 9

31

Page 32: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

32

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Mendeskripsikan arti mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga dan menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama

5.1 Turut serta menciptakan hidup rukun dalam keluarga dan sesama

5.2 Memelihara alam ciptaan Allah

Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani

6. Mendeskripsikan arti mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga serta menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama

6.1 Mensyukuri pemeliharaan Allah pada setiap anggota keluarga

6.2 Memberikan yang terbaik bagi keluarga

Page 33: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

Tingkatan : II Derajat : Dasar Setara : Kelas IV s.d VI SD/MI Bobot SKK : 9

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Allah Tritunggal dan Karya-Nya

1. Memahami dan mengakui kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah

1.1 Memahami kemahakuasaan Allah

1.2 Mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada kemahakuasaan Allah

2. Menjelaskan bahwa manusia berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus

2.1 Menjelaskan bahwa manusia itu berdosa

2.2 Menunjukkan kerinduan memohon ampun

3. Menjelaskan bahwa manusia berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus

3.1 Menjelaskan bahwa Allah adalah penyelamat manusia

3.2 Menunjukkan sikap sebagai orang yang sudah diselamatkan

Nilai-Nilai Kristiani

4. Memahami dan mengakui kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah

4.1 Memahami wujud tindakan manusia yang sepenuhnya bergantung pada Allah

4.2 Mensyukuri kemahakuasaan Allah

33

Page 34: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

34

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Menerapkan makna ibadah yang sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia

5.1 Memahami dan menghayati makna ibadah

5.2 Memahami makna kegiatan sehari-hari sebagai ungkapan syukur kepada Allah

6. Menerapkan makna ibadah yang sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia

6.1 Memahami makna kegiatan sehari-hari sebagai ungkapan syukur kepada Allah

6.2 Melayani Allah dan sesama sebagai ungkapan syukur kepada Allah

F. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Page 35: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

35

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik

A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujutan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.

Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan agama Katolik merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket A ini merupakan standar umum

yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran

iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena

bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai

kebutuhan setempat.

Page 36: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

B. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Paket A mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah:

1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.

2. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.

3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.

4. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Agama.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai karunia Tuhan

dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa, bernyanyi serta melakukan perbuatan-perbuatan nyata

2. Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai Bapa Pencipta dan Penyelenggara seperti dikisahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup umat manusia.

3. Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan Umat Allah dan sebagai Sakramen keselamatan yang diutus ke dalam dunia dan Roh Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa Gereja yang senantiasa menyertainya.

4. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam masyarakat sebagai perwujudan imannya.

E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Tingkatan : I Derajat : Awal Setara : Kelas I s.d III SD/MI Bobot SKK : 9

36

Page 37: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

37

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Pribadi Peserta didik, Kemsyarakatan dan Yesus Kristus

1. Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat

1.1 Mengenal diri, lingkungannya, keterlibatan di dalamnya, dan menyadari bahwa Allah menyertainya

1.2 Peserta didik mampu berkomunikasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya

1.3 Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh sebelum Yesus

2. Memahami pribadi dan lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa

2.1 Mengenal diri dan lingkungannya dan mensyukurinya sebagai karunia Allah

2.2 Mengenal kisah penciptaan dan memahami bahwa Allah adalah Bapa Yang Maha Baik

2.3 Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan memelihara

3. Memahami tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus, dan Gereja yang turut ambil bagian dalam karya Penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk makin mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungannya

3.1 Menyadari pertumbuhan dan perkembangan dirinya serta mengenal lingkungan yang dikaruniakan oleh Tuhan kepadanya sehingga ia dapat hidup dan berkembang

3.2 Mengenal dan memahami Yakub, Yusuf dan Musa yang turut ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah

3.3 Mengenal Yohanes Pembaptis, dan memahami karya-karya Yesus sehubungan dengan sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat

Kemasyarakatan dan Gereja

4. Memahami pribadi dan lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa

4.1 Mewujudkan rasa syukur, hormat dan kasihnya kepada Allah dan sesama

4.2 Mengungkapkan syukur, hormat dan kasihnya kepada Allah melalui doa-doa

Page 38: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

38

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus, dan Gereja yang turut ambil bagian dalam karya Penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk makin mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungannya

5.1 Memahami makna sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat serta Tata Perayaannya

5.2 Menyadari dan mengakui kelemahan dirinya sehingga terdorong untuk berkembang menjadi pribadi yang dewasa dalam hidup bermasyarakat

6. Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat

6.1 Memahami dan mengimani Yesus Kristus sebagai Putera Allah yang diutus untuk menyelamatkan dunia

6.2 Menanggapi panggilan Allah dengan percaya dan mengungkapkannya dalam wujud menghormati / menyembah serta berdoa kepada-Nya

Page 39: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Pribadi Peserta didik dan Yesus Kristus, Kemasyarakatan dan Gereja

1. Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama; orangtua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka

1.1 Memahami bahwa Allah menciptakan dirinya sebagai makhluk yang unik, mengenali perasaan-perasaannya yang dapat mengganggu persahabatan, serta lebih memahami dan menerima lingkungan hidupnya sebagai karunia Allah

1.2 Memahami bahwa Allah setia pada janjiNya dengan memberikan pedoman hidup mendampingi dan memilih pemimpin umat dalam memasuki tanah perjanjian

2. Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikut-Nya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki

2.1 Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya

2.2 Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan kerajaan Israel

2.3 Mengenal dan memahami karya keselamatan Allah melalui peristiwa-peristiwa Yesus yang menyelamatkan

Tingkatan : II Derajat : Dasar Setara : Kelas IV s.d VI SD/MI Bobot SKK : 9

39

Page 40: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

40

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia

3.1 Memahami dan menyadari bahwa dirinya

adalah warga negara Indonesia dan

warga dunia

3.2 Memahami, mencintai dan mensyukuri

keindahan Nusantara sebagai Karunia

Allah

3.3. Memahami dan menyadari adanya

keanekaragaman dalam kesatuan di

dalam negara RI

Yesus Kristus, Kemasyarakatan dan Gereja

4. Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama; orangtua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka

4.1 Memahami bahwa Yesus adalah penyelamat yang dijanjikan Allah beserta karya-karya-Nya

4.2 Memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orangtua, kehidupan diri dan sesamanya

4.3 Berdoa secara spontan dalam doa bersama

5. Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikut-Nya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki

5.1 Mengenal dan memahami karya keselamatan Allah melalui peristiwa-peristiwa Yesus yang menyelamatkan

5.2 Memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang terungkap melalui doa-doa dan diwujudkan dalam tindakan-tindakan jujur dan adil dalam Gereja

5.3 Memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang diwujudkan dalam tindakan jujur dan adil dalam masyarakat

Page 41: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

41

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

6. Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia

6.1 Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janji-Nya untuk menyelamatkan umat manusia melalui para nabi

6.2 Memahami bahwa Allah membimbing bangsa Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan bangsa Israel akan kedatangan seorang Mesias

6.3 Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan janji penyelamatan melalui Gereja-Nya

6.4 Memahami dan menyadari bahwa gereja adalah persekutuan umat beriman yang dijiwai oleh Roh Kudus melaksanakan tugas perutusan Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah

6.5 Memahami dan menyadari bahwa Gereja sebagai persekutuan yang melaksanakan tugas perutusan Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah agar umat manusia memperoleh hidup kekal dalam Kerajaan Surga dan membantu umat manusia bebas dari kematian dalam neraka

6.6 Memahami dan menyadari arti hati nurani dan hidup murni serta mampu hidup dalam doa sebagai ungkapan iman, harapan dan kasihnya sebagaimana diwartakan Kristus melalui Gereja-Nya

F. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Page 42: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

42

04. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu

D. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.

Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan.

B. Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya

Page 43: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

43

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek:

1. Sradha

2. Susila

3. Yadnya

4. Kitab Suci

5. Orang Suci

6. Hari-hari suci

7. Kepemimpinan

8. Alam Semesta

9. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha Pencipta, Tri

Murti, Tri Purusa dan Cadhu Sakti

2. Memahami ajaran Panca Sradha dan Tri Sarira

3. Memahami ajaran Susila yang meliputi: Tri Kaya Parisudha, Tri Mala, Catur Paramita, Tri Parartha, Panca Yama, Panca Nyama Bratha, Catur Guru, Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari

4. Mendemonstrasikan pemahaman sikap-sikap sembahyang Tri Sandhya dan sarana sembahyang

5. Menerapkan Panca Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma dalam kehidupan sehari-hari

6. Memahami Weda sebagai kitab suci dan wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan)

7. Memahami orang suci agama Hindu dan tugas dan kewajiban orang suci

8. Memahami hari-hari suci keagamaan dan dasar-dasar hari suci (Wariga)

9. Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di wilayahnya

10. Memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit

11. Memahami tari-tari Keagamaan, lagu-lagu kerohanian (Yadnya), dan sejarah perkembangan Hindu sebelum dan sesudah kemerdekaan

Page 44: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Sradha

1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha Pencipta

1.1 Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

1.2 Menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

2. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Tri Murti

2.1 Menyebutkan arti dan fungsi Tri Murti

2.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti

2.3 Menyebutkan sakti Tri Murti

2.4 Menunjukkan gambar dan atribut Tri Murti

3. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Tri Purusa

3.1 Menguraikan arti Tri Purusa

3.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Purusa

Budaya 4. Mengenal tari-tari

keagamaan

4.1 Menyebutkan jenis-jenis tari keagamaan Hindu

4.2 Menunjukkan contoh-contoh tari keagamaan Hindu

Yadnya

5. Mengenal sikap-sikap sembahyang

5.1 Menyebutkan jenis-jenis sikap sembahyang

5.2 Mempraktekkan sikap Tri Sandhya

Tingkatan : I Derajat : Awal Setara : Kelas I s.d III SD/MI Bobot SKK : 9

44

Page 45: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

45

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

6. Mengenal pelaksanaan sembahyang

6.1 Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri Sandhya

6.2 Menunjukkan contoh-contoh sikap Tri Sandhya

6.3 Melafalkan mantram Tri Sandhya

6.4 Melaksanakan Tri Sandhya

7. Mengenal sarana sembahyang

7.1 Menyebutkan sarana-sarana persembahyangan

7.2 Menyebutkan arti dan fungsi sarana persembahyangan

7.3 Menunjukkan contoh-contoh sarana persembahyangan

7.4 Melatih diri membuat sarana persembahyangan

Susila 8. Mengenal ajaran Susila

dalam kehidupan sehari-hari

8.1 Mengenal arti Tri Kaya Parisudha

8.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya Parisudha

8.3 Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari

8.4 Melatih diri melaksanakan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan

9. Mengidentifikasikan Tri Mala

9.1 Menyebutkan arti Tri Mala

9.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Mala 9.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Tri

Mala yang harus dihindari

Page 46: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

46

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

10. Mengenal Catur Paramita dan Tri Parartha

10.1 Menguraikan arti Catur Paramita dan Tri Parartha

10.2 Menyebutkan bagian-bagian Catur Paramita dan Tri Parartha

10.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Catur Paramita dan Tri Parartha

10.4 Melatih diri melaksanakan Catur Paramita dan Tri Parartha dalam kehidupan

Orang Suci 11. Mengenal orang suci agama

Hindu

11.1 Menyebutkan arti dan makna orang suci

11.2 Menyebutkan contoh perilaku orang suci

11.3 Menunjukkan contoh-contoh orang suci

12. Mengenal tugas dan kewajiban orang suci

12.1 Menyebutkan tugas dan kewajiban orang suci

12.2 Menyebutkan larangan-larangan bagi orang suci

Tempat Suci 13. Mengenal tempat suci

13.1 Menyebutkan arti tempat suci

13.2 Menunjukkan sebutan tempat suci bagi umat Hindu

13.3 Menyebutkan syarat-syarat masuk tempat suci

13.4 Melakukan kunjungan ke tempat suci

14. Mengenal Tri Mandala

14.1 Menyebutkan arti Tri Mandala

14.2 Menyebutkan jenis-jenis bangunan pada tiap-tiap Mandala

14.3 Membedakan tempat suci dengan tempat tinggal

Page 47: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

47

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Kitab Suci 15. Mengenal Weda

sebagai kitab suci

15.1 Menyebutkan arti Weda

15.2 Mengenal bahasa yang dipakai dalam Weda

15.3 Mengenal Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan)

15.4 Menunjukkan contoh kitab suci

Kepemimpinan 16. Mengenal pemimpin

yang baik dan patut diteladani di wilayah masing-masing

16.1 Menyebutkan arti pemimpin

16.2 Mengenal pemimpin-pemimpin di lingkungan terdekatnya

16.3 Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang baik

16.4 Meneladani sikap pemimpin yang baik

Hari Suci 17. Mengenal hari-hari suci

keagamaan

17.1 Menguraikan arti hari suci keagamaan

Hindu

17.2 Menyebutkan nama-nama hari suci keagamaan Hindu

17.3 Melaksanakan hari-hari suci keagamaan dalam kehidupan

Page 48: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Sradha 1. Mengenal ajaran Panca

Sradha

1.1 Menyebutkan arti Panca Sradha

1.2 Menyebutkan bagian-bagian Panca Sradha

1.3 Menjelaskan masing-masing bagian Panca Sradha

2. Mengenal Tri Sarira

2.1 Menguraikan arti Tri Sarira

2.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Sarira

2.3 Mengenal fungsi Tri Sarira

3. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Cadhu Sakti

3.1 Menguraikan arti Cadhu Sakti

3.2 Menyebutkan bagian-bagian Cadhu Sakti

3.3 Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Cadhu Sakti

Alam Semesta 4. Mengenal Bhuana Agung

dan Bhuana Alit

4.1 Menguraikan arti Bhuana Agung dan Bhuana Alit

4.2 Menunjukkan contoh-contoh Bhuana Agung dan Bhuana Alit

5. Mengenal Bhuana Agung dan Bhuana Alit

5.1 Menyebutkan unsur-unsur Bhuana Agung dan Bhuana Alit

5.2 Menyebutkan persamaan dan perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

5.3 Menyebutkan peranan dan fungsi Panca Maha Bhuta dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Tingkatan : II Derajat : Dasar Setara : Kelas IV s.d VI SD/MI Bobot SKK : 9

48

Page 49: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

49

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Budaya 6. Mengenal lagu-lagu

kerohanian (Yadnya)

6.1 Menyebutkan arti lagu-lagu kerohanian (Yadnya)

6.2 Menyebutkan jenis-jenis lagu-lagu kerohanian (Yadnya)

6.3 Melafalkan jenis-jenis lagu-lagu kerohanian (Yadnya)

Hari Suci 7. Mengenal dasar-dasar hari

suci (wariga)

7.1 Menyebutkan arti hari suci (wariga)

7.2 Mengenal hari-hari/bulan baik

7.3 Mengenal hari raya suci keagamaan berdasarkan perhitungan hari-hari/bulan baik

Susila 8. Mengenal Panca Yama

dan Panca Nyama Bratha sebagai ajaran susila

8.1 Menguraikan arti Panca Yama dan Panca Nyama Bratha

8.2 Menyebutkan bagian-bagian dan contoh Panca Yama dan Panca Nyama Bratha

8.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Bratha

8.4 Menerapkan ajaran Panca Yama dan Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari

9. Mengenal ajaran Catur Guru

9.1 Menguraikan arti Catur Guru

9.2 Menyebutkan bagian-bagian Catur Guru

9.3 Menunjukkan contoh-contoh sikap bhakti kepada Catur Guru

10. Mengenal Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha

10.1 Menguraikan arti Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha

Page 50: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

50

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

10.2 Menyebutkan bagian-bagian Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha

10.3 Menunjukkan contoh-contoh Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha

Sejarah Agama Hindu 11. Mengenal sejarah

perkembangan Hindu sebelum kemerdekaan

11.1 Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan

11.2 Menyebutkan peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan

11.3 Mengunjungi peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu setempat dan di wilayah lain

12. Mengungkapkan perkembangan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia

12.1 Menguraikan perkembangan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia

12.2 Menunjukkan hasil-hasil pembangunan yang bernuansakan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia

Yadnya 13. Mengenal Panca Yadnya

13.1 Menguraikan arti Panca Yadnya

13.2 Menyebutkan jenis-jenis Panca Yadnya

13.3 Menerapkan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

14. Mengenal pelaksanaan Yadnya

14.1 Menguraikan arti Nitya dan Naimitika Karma

Page 51: rustiyana.files.wordpress.com€¦ · 1. SALINAN . PERATURAN . MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL . REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 14 TAHUN 2007 . TENTANG . STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A,

51

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

14.2 Menyebutkan contoh pelaksanaan Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma

14.3 Menerapkan pelaksanaan Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma

F. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.