49
Pengantar Statistika Pendidikan Pertemuan 1 Dodi Iswanto M.Pd/081371457514 @boyquds

1. Perkuliahan Dodi Iswanto

Embed Size (px)

Citation preview

Pengantar Statistika PendidikanPertemuan 1

Dodi Iswanto M.Pd/081371457514

@boyquds

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Bab 1

PENDAHULUAN

A. Hakikat Statistika dan Statistik

1. Asal Kata

Kata statistika berasal dari kata “status” atau “statista”

yang berarti negara

• Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

• Statistik adalah kumpulan data, bilangan atau pun non bilangan yang disusun dalam tabel atau dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

2. Pemantapan Kata Statistika

Pada abad ke-17 dan ke-18 ada tiga istilah yang bersaing

• Political arithmetic (di Inggris abad ke-17)• Publisistika• Statistika (oleh Achenwall dari Jerman pada

pertengahan abad ke-18, dan di- turuti oleh Sir John Sinclair di Inggris)

Yang bertahan adalah kata “statistika”

Pada saat ini kita mengenal statistika yang teoretik serta statistika terapan. Statistika yang teoretik dikenal juga sebagai statistika matematik

• Statistika Teoretik (Matematik)• Statistika Terapan

Di sini kita membahas statistika terapan dengan memanfaatkan rumus statistika yang diperoleh dari statistika teoretik

------------------------------------------------------------------------------Pendahuluan

------------------------------------------------------------------------------

3. Probabilitas Statistika

Ketika cabang matematika bernama probabilitas muncul maka probabilitas didekati secara rumus matematika dan secara data statistika

Bersama itu muncul dua istilah yang kini umum dikenal

• Probabilitas matematik

• Probabilitas statistik

Probabilitas statistik menggunakan data yang terkumpul serta juga menggunakan rumus matematika

Statistika yang kini kita kenal sekarang merupakan perkembangan dari probabiltas statistika

Statistika menggunakan data dari lapangan serta menggunakan rumus probabilitas matematik

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

4. Statistika Terapan

Di sini hanya dibicarakan statistika terapan

Penerapan dilakukan di banyak bidang, baik pada ilmu alam maupun pada ilmu sosial

Di bidang ilmu alam dikenal fisika statistik, di bidang ilmu teknik dikenal dengan nama stokastik, dan bidang ilmu pertanian banyak menggunakan statistika

Di bidang ilmu sosial, statistika digunakan di berbagai bidang ilmu seperti

• Psikologi• Pendidikan (yang akan dipelajari)• Ekonomi• Sosiologi• Manajemen• Linguistik• Kesehatan masyarakat

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

5. Fungsi Statistika Terapan

Statistika terapan dapat dibagi ke dalam beberapa kategori

• Statistika deskriptif

• Statistika inferensial

Statistika deskriptif mereduksi data ke dalam beberapa besaran untuk disajikan secara bermakna

Statistika inferensial membuat kesimpulan dari data yang diperoleh meliputi

• Pengujian hipotesis

• Estimasi

• Pengambilan keputusan

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

6. Kategori Statistika Terapan

Dari segi persyaratan parameter, dikenal statistika terapan berbentuk

• Statistika parametrik

• Statistika nonparametrik

Dari segi tahapan atau tujuan analisisnya

• Statistika deskriptif

• Statistika inferensial atau statistika induktif

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

7. Penggunaan Statistika Terapan

Statistika terapan banyak digunakan untuk

• Memberikan gambaran secara kuantitatif tentang keadaan data

• Melakukan estimasi dan prediksi untuk pengambilan keputusan

• Menguji hipotesis deduktif dan induktif serta mengambil keputusan di dalam penelitian ilmiah

• Menemukan karakteristik pendapat orang banyak di dalam poling pendapat

Data untuk statistika terapan dapat diperoleh melalui

• Ujian• Survei• Eksperimen

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

8. Statistika pada Pengujian Hipotesis dalam Penelitian Ilmiah

Masalah

Kajian teoretik dan argumentasi

Hipotesis penelitian

Pengujian hipotesis

Jika menggunakan statistikaHipotesis statistika

Data populasi Data sampel

Hasil penelitian

Uji hipotesis

Hasil penelitian

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

9. Statistika Terapan dalam Pengolahan Data

Tujuan

Sasaran

Pengukuran

Data

Olah data

Informasi

Penggunaan informasi

Matematika

Statistika

Riset operasional

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

B. Data

1. Besaran

• Statistika berbicara tentang data dalam bentuk besaran (dimensi)

• Besaran adalah sesuatu yang dapat dipaparkan secara jelas dan pada prinsipnya dapat diukur

Contoh 1.

Beberapa bentuk besaran

(a) banyaknya orang

(b) nilai ujian

(c) harga barang

(d) sikap terhadap pendidikan

(e) kepeminpinan ketua

(f) tegangan listrik

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

2. Macam Besaran

• Macam besaran dapat dilihat dari banyak sudut

• Macam besaran dari segi ketetapan nilai adalah

Konstanta = nilai besaran adalah tetap

Variabel = nilai besaran dapat berubah-ubah

Besaran

Konstanta Variabel

Umum Khusus Tak acak(mate-matik)

Acak(probabi-

listik)

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Konstanta umum (universal)

Berlaku umum di semua keadaan dan tempat

Contoh 3

= 3,14159 …

e = 2,71828 …

• Konstanta khusus

Berlaku pada keadaan dan tempat tertentu

Contoh 4

Y = a X + b

a dan b adalah konstanta mewakili sesuatu

misalkan a adalah harga satuan

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Variabel tak acak (matematik)

Nilainya ditentukan oleh keadaan yang sepenuhnya diketahui

Contoh 5

X = banyaknya buku tulis yang dibeli

Y = kecepatan putaran suatu alat

• Variabel acak (probabilistik)

Nilainya ditentukan oleh keadaan yang tidak sepenuhnya kita ketahui

Contoh 6

X = tampilan mata 6 pada lemparan dadu

Y = angka hadiah pertama pada lotere

Z = nilai ujian siswa

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

C. Variabel pada Statistika

1. Pendahuluan

• Statistika banyak menggunakan variabel, pada umumnya, berbentuk variabel acak

• Mereka terletak pada berbagai bidang ilmu, meliputi

Psikologi

Pendidikan

Ekonomi

Ilmu sosial

Sistem informasi

Bahasa

Fisika

dan sebagainya

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

2. Skala Variabel

• Skala adalah suatu ciri pada besaran atau variabel yang memungkinkannya untuk dinyatakan dalam bentuk bilangan

• Skala digunakan pada pengukuran

• Beberapa macam skala

meter untuk jarak detik untuk waktu desibel untuk kuat suara ampere untuk arus listrik 0 dan 1 untuk menyatakan salah dan betul 1 sampai 10 pada nilai ujian di SMA 1 sampai 5 pada penilaian dari buruk ke baik

• Stevens mengemukakan empat macam skala ukur

Nominal Ordinal Interval Rasio

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Skala nominal

Ciri skala : hanya membedakan

Contoh 7

Nomor rumah 13

Nomor mahasiswa 82347

Nomor telepon 085271714545

Pengkodean

Pria = 1 Wanita =2

Jakarta Pusat = 1

Jakarta Barat = 2

Jakarta Selatan = 3

Jakarta Timur = 4

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Skala Ordinal

Ciri : membedakan

menunjukkan peringkat

Contoh 8

Juara pertama = 1

Juara kedua = 2

Juara ketiga = 3

Lulus SD = 1

Lulus SMP = 2

Lulus SMA = 3

Jarak di antara 1 ke 2 serta 2 ke 3 tidak harus sama (bisa sama dan juga bisa tidak sama)

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Skala Interval

Ciri : membedakan menunjukkan peringkat berjarak sama

Contoh 9

temperatur 250

260

270

potensial – 2 volt – 1 volt 0 volt 1 volt

Jarak di antara 250 ke 260 sama dengan jarak di antara 260 ke 270

Tidak harus memiliki titik 0 tulen

----------------------------------------------------------------------------Bab 1

-----------------------------------------------------------------------------

• Skala Rasio

Ciri : membedakan

menunjukkan peringkat

berjarak sama

memiliki titik 0 tulen

Contoh 10

Banyaknya orang 0 orang

1 orang

2 orang

3 orang

Rasio 6 : 2 = 3

8 : 2 = 4 adalah tetap

0 1 2 3 4 5 6 7 8

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Perbedaan di antara skala itu

beda peringkat jarak sama nol tulen

nominal

ordinal

interval

rasio

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

3. Nilai Variabel

Dikenal nilai dikotomi dan nilai politomi

• Dikotomi

Hanya ada dua nilai berbeda

Sering dinyatakan sebagai 0 dan 1

Setuju = 1 Tidak setuju = 0

Betul = 1 Salah = 0

Lulus = 1 Tidak lulus = 0

Tinggi = 1 Rendah = 0

dan seterusnya

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 11

Skala dikotomi pada hasil ujian

Peserta Butir

ujian 1 2 3 4 5 6

1 0 1 1 0 0 1

2 1 1 0 0 1 0

3 1 1 0 0 1 0

4 0 0 1 0 0 0

5 1 0 0 1 0 0

6 0 0 1 1 1 1

7 1 1 0 0 1 0

8 1 0 0 1 1 0

9 1 0 0 1 0 1

10 0 1 0 0 0 1

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Politomi

Terdapat lebih dari 2 macam nilai, dengan berbagai bentangan, seperti

0, 1, 2, 3, …, 10

0, 1, 2, 3, …, 100

1, 2, 3, 4, 5

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

200, 201, 202, …, 677

10, 20, 30, …, 100

dan sebagainya

Ada nilai terendah dan nilai tertinggi sesuai dengan bentangannya

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 12

Skala politomi pada suatu kuesioner

Respon- Butir

den 1 2 3 4 5 6

1 3 5 4 1 4 3

2 3 4 4 1 4 3

3 2 5 3 2 5 2

4 1 3 2 2 5 4

5 4 5 2 1 4 4

6 2 4 4 2 3 2

7 3 4 3 3 3 3

8 3 3 4 2 4 2

9 2 4 2 1 4 2

10 1 5 3 1 5 4

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

4. Derajat Kebebasan

Derajat kebebasan (DK) adalah banyaknya kebebasan untuk memberi nilai kepada variabel

Kebebasan akan berkurang jika pemberian nilai kepada variabel diberi syarat

Makin banyak syarat makin kecil derajat kebebasan

• Tanpa Syarat

Isikan 5 angka ke 5 kotak tanpa syarat

misalnya 5 7 6 5 8 DK = 5

Pada umumnya DK = N

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Dengan satu syarat

Isikan angka pada masing-masing dari 5 kotak dengan syarat jumlahnya ganjil

5 7 6 5

Agar jumlahnya ganjil, kotak ke-5 sudah tidak bebas

DK = 5 – 1 = 4

Pada umumnya, dalam kasus seperti ini, derajat kebebasan menjadi

DK = N – 1

Tidak bebas

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Dengan dua syarat

Isikan kotak berikut dengan angka dengan syarat jumlah pada baris adalah genap dan jumlah pada lajur adalah ganjil

4 5 1 7

3 6 2 3

Derajat kebebasan DK = (5 – 1)(3 – 1) = 8

Dari 15 kotak hanya 8 yang bebas diisi

Pada umumnya, dalam kasus ini, derajat kebebasan adalah

DK = (baris – 1)(lajur – 1)

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

D. Hubungan Fungsional

1. Pendahuluan

• Dua atau lebih variabel dapat berhubungan secara fungsional

• Dalam hubungan fungsional adalah variabel yang independen (bebas diberi nilai) dan ada variabel yang dependen (tidak bebas diberi nilai)

• Dalam hubungan fungsional, perubahan nilai pada variabel independen mengubah nilai pada variabel dependen

• Hubungan fungsional (dikenal juga sebagai fungsi) memiliki sejumlah kemungkinan, seperti

univariat dan multivariat

linier dan nonlinier

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

5. Interpolasi Linier

• Fungsi bentuk tabel menggunakan bilangan yang nilainya melompat-lompat

• Pencarian nilai di antara lompatan dapat dilakukan melalui interpolasi

• Jika jarak lompatan tidak terlalu besar, maka interpolasi dapat dilakukan dengan anggapan bahwa keadaan di antara dua lomptan berurutan adalah linier

• Interpolasi seperti ini dikenal sebagai interpolasi linier

• Perhitungan pada interpolasi linier dilakukan melalui proporsi

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Perhitungan interpolasi linier

Contoh 18

X 3 4 5 6 . . .

Y 100 150 200 250 . . .

Jika X = 4,3 berapakah Y

X 3 4 4,3 5 6

Y 100 150 Y 200 150

a = 4,3 – 4 = 0,3 b = 5 – 4 = 1 c = Y – 150

d = 200 – 150 = 50

Menurut proporsi

c = 0,3 x 50 = 15 Y = 150 + c = 165

a b

cd

501

3,0 c

d

c

b

a

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 19

Tabel y = f(x) menunjukkan

x 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75

y 0,7580 0,7611 0,7642 0,7673 0,7704 0,7734

Melalui interpolasi linier, tentukan

(a) x = 0,715 y =

(b) x = 0,738 y =

(c) x = 0,742 y =

(d) y = 0,7650 x =

(e) y = 0,7600 x =

(f) y = 0,7720 x =

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

6. Transformasi

• Transformasi adalah perubahan bentuk (form) menurut aturan tertentu

• Ada bermacam transformasi, di antaranya,

Transformasi linier

Tranformasi nonlinier

• Transformasi adalah linier jika grafik di antara nilai transformasi dan nilai asli menunjukkan garis lurus

• Transformsi nonlinier terdiri atas bermacam transformasi, di antaranya,

Kuadratis

Logaritmis

Dinormalkan

Resiprokal

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

X

Y

Contoh 20

Transformasi linier di antara X dan Y adalah sebagai berikut

Hitunglah nilai hasil transformasi

(a) = 50 = 10 X = 12 Y =

(b) = 500 = 100 X = 80 Y =

(c) = 5 = 0,1 X = – 1,5 Y =

(d) = – 10 = 10 X = 0 Y =

(e) = 6,5 = 0,2 X = 1,7 Y =

(f) = 100 = 15 X = 80 Y =

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

E. Notasi Matematika

1. Jenis Notasi

• Ada banyak jenis notasi matematika, namun di sini, hanya dibicarakan notasi untuk

Penjumlahan

Perkalian

Faktorial

Kombinasi

• Mereka sering digunakan di dalam perhitungan, dan di sini, terutama penjumlahan dan perkalian banyak digunakan

• Perhitungan melalui notasi matematika ini dapat dilakukan dengam cepat dengan bantuan kalkulator elektronik

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

2. Notasi Penjumlahan

Notasi penjumlahan menggunakan huruf Yunani

Misalkan terdapat nilai

X1 = 6 X2 = 8 X3 = 7 X4 = 9 X5 = 1

X6 = 3 X7 = 4

maka penjumlahan yang dilakukan untuk X dari i = 2 sampai i = 6

28

31978

65432

61

2

XXXXXXi

i

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Jika penjumlahan mencakup semua i yang ada, maka ada kalanya batas jumlah tidak lagi disebut, misalnya,

X = X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7

= 6 + 8 + 7 + 9 + 1 + 3 + 4

= 38

Contoh 21

Variabel X memiliki sejumlah nilai sebagai berikut

X 6 8 9 1 3 4

maka

X = 6 + 8 + 9 + 1 + 3 + 4 = 38

(X)2 = (38)2 = 1444

X2 = 62 + 82 + 92 + 12 + 32 + 42 = 256

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 22

Contoh 21 dapat dihitung melalui cara sebagai berikut

X X2

6 36 X = 38

8 64

9 81 (X)2 = 382 = 1444

1 1

3 9 X2 = 256

4 16

38 256

Cara ini sering digunakan serta memudahkan pemeriksaan perhitungan

----------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 23

Data X dan Y adalah sebagai berikut

X Y X2 Y2 XY

2 14 4 196 28

6 10 36 100 60

4 16 16 256 64

7 11 49 121 77

5 9 25 81 45

7 12 49 144 84

6 11 36 121 66

37 83 215 1019 424

X = 37 Y = 83 X2 = 215 Y2 = 1019

XY = 412 (X)2 = 1369 (Y)2 = 6889

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 24

Hitunglah X, (X)2, dan X2 untuk data

(a) X = 12, 17, 9, 11, 7, 14, 10, 6, 13

(b) X = 0,5, 4,2, 3,5, 6, 3,6, 5,5

(c) X = 4, – 2, 3, – 4, – 2, 6

(d) X = 101, 212, 163, 175, 200, 186

(e) X = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

(f) X = 70, 65, 85, 70, 80, 75, 75

(g) X = 7, 7, 6, 7, 9, 7, 8, 8, 7, 6, 7

-----------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 25

Hitunglah X, (X)2, Y, (Y)2, XY, XY, X2, dan Y2 untuk data

(a) X = 3, 4, 2, 1, 6, 4 Y = 10, 12, 15, 11, 13, 16,

(b) X = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Y = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16

(c) X = – 4, – 3, – 1, – 2, – 5 Y = 6, 5, 3, 7, 4

(d) X = 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25 Y = 4, 3, 2, 1, 0, – 1, – 2, – 3

(e) X = 3,1, 3,2, 3,3, 3,4, 3,5 Y = 6,2, 6,4, 6,6, 6,8, 7,0

(f) X = 103, 208, 150, 250, 190 Y = 0,3, 1,7, 3,2, 2,5, 0,9

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

3. Notasi Perkalian

Notasi perkalian menggunakan huruf Yunani (baca:pi)

Misalkan terdapat nilai

X1 = – 3, X2 = – 2, X3 = – 1, X4 = 1 X5 = 2, X6 = 3

maka perkalian yang dilakukan untuk X dari i = 2 sampai i = 5 adalah

4

)2)(1)(1)(2(

5432

5

2

XXXXXi

ii

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

• Jika perkalian mencakup semua i yang ada, maka ada kalanya batas perkalian tidak lagi disebut, misalnya

X = (–3)(–2)(–1)(1)(2)(3)

= – 36

Contoh 26

Variabel X memiliki nilai

X = 3, 3, 2, 4, 2, 1

X = (3)(3)(2)(4)(2)(1)

= 144

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 27

Data X dan Y adalah sebagai berikut

X = 1, 2, 3, 4, 5

Y = –2, –1, 1, 2, 3

maka

X = (1)(2)(3)(4)(5) = 120

Y = (–2)(–1)(1)(2)(3) = 12

XY = (1)(–2).(2)(–1).(3)(1).(4)(2).(5)(3)

= (–2)(–2)(3)(8)(15)

= 1440

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

4. Notasi Faktorial

Faktorial menggunakan notasi ! Seperti

3! 4! 6! N!

Menurut ketentuan hasil faktorial adalah

N! = (N)(N – 1)(N – 2) . . . (3)(2)(1)

0! = 1

Dapat langsung dihitung melalui kalkulator elektronik

Contoh 28

3! = (3)(2)(1) = 6

4! = (4)(3)(2)(1) = 24

6! = (6)(5)(4)(3)(2)(1) = 720

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 29

280)5)(7)(8(

)1)(2)(3)(1)(2)(3)(4(

)1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8(

!3!4

!8

272)16)(17(!15

!17

30)5)(6()1)(2)(3)(4(

)1)(2)(3)(4)(5)(6(

!4

!6

6)1)(2)(3)(4)(5(

)1)(2)(3)(4)(5)(6(

!5

!6

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

5. Notasi Kombinasi

• Kombinasi adalah banyaknya cara untuk menggabungkan data dari suatu kelompok data yang ada

• Misalkan terdapat kelompok data

A B C D E

• Jika dikelompokkan masing-masing 2 data, maka banyaknya cara adalah

AB AC AD AE BC BD BE

CD CE DE

yakni 10 cara

• Ini dikatakan bahwa 5 kombinasi 2 adalah 10

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

-----------------------------------------------------------------------------

• Notasi untuk 5 kombinasi 2 adalah

• Rumus umum perhitungan kombinasi untuk n kombinasi k adalah

Contoh 30

• Dapat langsung dihitung pada kalkulator elektronik

2

5

!)!(

!

kkn

n

k

n

10!3!2

!5

)!25(!2

!5

2

5

------------------------------------------------------------------------------Bab 1

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 31

(a)

(b)

(c)

(d)

4

7

6

7

3

8

5

8