219
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS X MAN MUARA LABUH Skripsi Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (SI) Di Fakutas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Oleh : MAISARAH ZULSAFNI 00444/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) DENGAN METODE CERAMAH

PADA SISWA KELAS X MAN MUARA LABUH

Skripsi

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (SI) Di

Fakutas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Oleh :

MAISARAH ZULSAFNI

00444/2008

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

2

Page 3: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

3

Page 4: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

4

Page 5: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

5

ABSTRAK

Maisarah Zulsafni, 2008/00444. Perbedaan Hasil Belajar PKn antara Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan Metode Ceramah Pada

Siswa Kelas X MAN Muara Labuh.

Pembimbing : 1. Dr. Hj. Maria Montessori, M.Ed, M.Si

2. Drs. H. Akmal, SH. M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya

perbedaan hasil belajar PKn antara model Pembeajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) dengan metode ceramah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan

Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X MAN Muara Labuh yang terdaftar pada tahun ajara 2012/2013,

sedangkan sampel penelitian adalah X-1 sebagai kelas eksperimen dan X-2

sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling.

Insrumen penelitian berupa tes hasil belajar. Tes hasil belajar diberikan pada

kedua kelas sampel dengan soal yang sama di akhir pembelajaran atau KD I dan

KD II. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Dari analisis data dengan

uji t, memiliki kriteria jika thitung > ttabel maka hipotesis diterima dan sebaliknya.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terlihat bahwa pada kelas

eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Teams

Games Tournamen (TGT), kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Rata-rata

hasil belajar siswa kelas eksperimen pada KD I sebesar 80,1667 dan pada KD II

81,6667, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar siswa pada KD I

73,6667 dan pada KD II sebesar 75,1667. Pengujian hipotesis menunjukan bahwa

pada KD I nilai thitung = 2,359 > ttabel = 1,70 pada α 0,05. Dan pada KD II nilai

thitung = 2.243 > ttabel = 1,70 pada α 0,05 sehingga H1 diterima. Berarti terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan hasil

belajar siswa yang menggunakan metode ceramah.

i

Page 6: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul: “Perbedaan Hasil Belajar PKn antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) dengan Metode Ceramah pada Siswa Kelas X

MAN Muara Labuh”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Ilmu Sosial Politik, Program

Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Padang.

Dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan

bantuan yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Maria Montessori, M.Ed, M.Si, sebagai pembimbing I dan

sebagai penasehat akademik (PA), yang telah mengarahkan dan membimbing

peneliti dalam menyelesaikan perkuliahan. Serta telah menyediakan waktu,

tenaga, pikiran, dan kesabaran untuk membimbing peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. H. Akmal, SH, M.Si, sebagai pembimbing II, yang telah

menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran untuk membimbing

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

ii

Page 7: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

7

3. Bapak Drs. Suryanef, M.Si, Bapak Drs. M. Fachri Andan, M.Si, Ph.D dan

Ibu Dr. Isnarmi, M.Pd, MA sebagai Tim Penguji.

4. Bapak Ketua Jurusan, yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu staf pengajar dan administrasi Jurusan Ilmu Sosial Politik

yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Jasrul, S.Pd, selaku Kepala MAN Muara Labuh.

7. Ibu Firna Oktavia, S.Pd, yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan

eksperimen dikelas yang menjadi tanggung jawab beliau.

8. Ayah, Ibu, dan Adik-adik yang dengan bantuan segenap cinta telah

memberikan dorongan dan bantuan baik moril maupun materil.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

Semoga bantuan, bimbingan, dan arahan serta dorongan yang telah

diberikan kepada peneliti mendapat pahala dan balasan dari Allah SWT. Amin

Peneliti telah menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya namun jika

masih terdapat kekurangan, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca, demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua.

Padang, April 2013

Peneliti

iii

Page 8: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

8

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8

C. Batasan Masalah..................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

G. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 10

H. Kelemahan Penelitian............................................................................. 11

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ........................................................................................... 12

1. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................... 12

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT .......................................... 16

3. Metode Ceramah ................................................................................... 20

4. Hasil Belajar .......................................................................................... 24

B. Kerangka Konseptual ............................................................................. 27

iv

Page 9: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

9

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Dan Rancangan Penelitian ........................................... 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 30

C. Variabel Penelitian ................................................................................ 31

D. Jenis,Sumber,Teknik dan Alat Pengumpul Data .................................. 32

E. Prosedur Penelitian................................................................................. 37

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 41

G. Defenisi Operassional ............................................................................ 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Temuan Umum....................................................................................... 46

B. Temuan Khusus ...................................................................................... 50

C. Pembahasan ............................................................................................ 71

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 79

B. Saran ...................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v

Page 10: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai-nilai Rata-rata Ulangan Harian Mata Pelajaran PKn Kelas X

MAN Muara Labuh Tahun Pelajaran 2012/ 2013 5 ..................................... 5

2. Perbandingan Keunggulan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) ................................................................. 22

3. Perbandingan Kelemahan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) ................................................................. 23

4. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 29

5. Distribusi Jumlah Siswa dan Nilai-nilai Rata-rata Ulangan Haria PKn

Kelas X MAN Muara Labuh Tahun Pelajaran 2012/ 2013 ........................... 30

6. Ringkasan Validitas Soal Uji Coba ................................................................ 34

7. Skenario Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 38

8. Pimpinan MAN Muara Labuh ....................................................................... 46

9. Jumlah Guru dan Pegawai MAN Muara Labuh............................................. 50

10. Jumlah Siswa MAN Muara Labuh ................................................................ 50

11. Analisis Soal Uji Coba ................................................................................... 51

12. Rangkuman Hasil Statistik Dasar Rata-Rata Hasil Post-Test KD I Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................................... 55

13. Persentase Post-Tes KD I Kelas Eksperimen ................................................ 56

14. Persentase Post-Tes KD I Kelas Kontrol ....................................................... 58

15. Rangkuman Hasil Statistik Dasar Rata-Rata Hasil Post-Test KD II

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................ 60

16. Persentase Post-Tes KD I Kelas Eksperimen ................................................ 61

17. Persentase Post-Tes KD II Kelas Kontrol ...................................................... 63

18. Output SPSS dari Uji Normalitas KD I ......................................................... 65

vi

Page 11: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

11

19. Output SPSS dari Uji Homogenitas KD I ...................................................... 66

20. Output SPSS dari Uji Normalitas KD II ........................................................ 67

21. Output SPSS dari Uji Homogenitas KD II .................................................... 68

22. Output SPSS dari Uji Hipotesis Post-test KD I ............................................ 69

23. Output SPSS dari Uji Hipotesis Post-test KD II ........................................... 70

vii

Page 12: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual ............................................................................. ....... 28

2. Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD I Kelas Eksperimen ..................... 57

3. Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD I Kelas Kontrol ........................... 59

4. Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD II Kelas Eksperimen ................... 62

5. Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD II Kelas Kontrol .......................... 64

viii

Page 13: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas eksperimen ......................... ....... 84

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................... ....... 118

3. Materi Ajar ............................................................................................. ....... 127

4. Lembaran Diskusi siswa ........................................................................ ....... 142

5. Soal Tournament .................................................................................... ....... 145

6. Lembar Jawaban Soal Tournamen ......................................................... ....... 150

7. Kisi-kisi Soal Uji Coba .......................................................................... ....... 154

8. Soal Uji Coba ......................................................................................... ....... 156

9. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ...................................................................... 164

10. Uji Validitas ........................................................................................... ....... 165

11. Uji Reabilitas ......................................................................................... ....... 167

12. Distribusi Jawaban Soal Uji Coba ......................................................... ....... 168

13. Anlisis Indeks Kesukaran, Daya Beda Dan Validitas Tes Soal

Uji Coba ................................................................................................. ....... 169

14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ..................................... ....... 171

15. Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba .................................................. ....... 172

16. Soal Post-Tes KD I ................................................................................ ....... 173

17. Soal Post-Tes KD II ............................................................................... ....... 177

18. Kunci Jawaban Post-Tes KD I dan KD II .............................................. ....... 181

19. Nilai Post-Tes KD I dan KD II Kelas Eksperimen ................................ ....... 182

20. Nilai Post-Tes KD I dan KD II Kelas Kontrol ....................................... ....... 183

ix

Page 14: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

14

21. Uji Normalitas Post-test KD I ................................................................ ....... 184

22. Uji Normalitas Post-test KD II .............................................................. ....... 185

23. Uji Homogenitas Post-test KD I ............................................................ ....... 186

24. Uji Homogenitas Post-test KD II ........................................................... ....... 187

25. Uji Hipotesis (Uji t) Post-test KD I ........................................................ ....... 188

26. Uji Hipotesis (Uji t) Post-test KD II ...................................................... ....... 189

27. Tabel r .................................................................................................... ....... 190

28. Tabel t .................................................................................................... ....... 191

29. Output SPSS Olahan Data Post-Test KD I dan KD II ........................... ....... 192

30. Surat Izin Penelitian Dari FIS Untuk Kesbangpol Dan Limnas ................... 201

31. Surat Izin Penelitian Dari FIS Untuk Kemenag Solok Selatan ...................... 202

32. Surat Izin Penelitian Dari Kesbangpol Dan Limnas ...................................... 203

33. Surat Izin Penelitian Dari Kemenag Solok Selatan ....................................... 204

34. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di MAN

Muara Labuh .......................................................................................... ....... 205

x

Page 15: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan di Indonesia masih sangat jauh dari harapan.

Beragam masalah muncul dari berbagai sisi. Upaya peningkatan mutu

pendidikan sudah dilakukan dengan berbagai cara. Tapi dalam peningkatan

mutu pendidikan bukanlah perkara sederhana dan mudah. Banyak tantangan

dan hambatan ditemukan, misalnya keadaan linkungan sekolah kurang

memadai, waktu dan cara belajar siswa yang kurang tepat, serta cara

penyampaian materi oleh guru kurang sesuai dengan keadaan siswa. Hal ini

merupakan faktor-faktor yang menyebabkan mutu pendidikan masih jauh dari

harapan. Semua faktor tersebut perlu pula mendapat perhatian, sekaligus ikut

diperbaiki satu dan lainnya.

Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan terus ditingkatkan baik

dalam pembenahan kurikulum maupun maupun kualitas pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan tidak akan berhasil apabila tenaga pengajar

atau guru tidak dilibatkan. Usman (2006:9) menyatakan bahwa proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan

dan kompetensi guru. Oleh karena itu, guru dituntut dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam peningkatan hasil belajar, sehingga mutu pendidikan

semakin meningkat.

Menyadari akan pentingnya pendidikan pemerintah Republik

Indonesia telah menetapkan tujuan pendidikan Nasional yang dinyatakan

1

Page 16: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

2

dalam Undan-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional

yaitu: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta perdapat bangsa yang yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangasa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertawa pada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhalak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi waraga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas secara

efektif ditentukan oleh: unsur-unsur tenaga kependidikan yang profesional,

sarana dan prasarana yang memadai serta kurikulum yang relevan, serta

serangkaian kegiatan dari tenaga pendidik kepada siswa yang diberikan baik

disekolah maupun diluar sekolah (Slameto: 1995:52).

Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas,

maka guru disekolah merupakan salah satu pihak yang memegang peranan

penting untuk mengarahkan dan menjadikan siswa memiliki pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang memadai. Berkenaan dengan hal ini, maka guru

sebagai tenaga pendidik, mesti memiliki kompetensi profesional dibidangnya.

Keadaan seperti ini pada akhirnya diharapkan guru dapat menggali potensi

siswa kearah yang optimal mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Peranan guru yang paling utama dan menonjol yakni sebagai

fasilitator yang berfungsi untuk menciptakan interaksi antara guru dengan

siswa atau sebaliknya yang lebih intensif (Semiawan, 1985). Dalam proses

belajar seyogyanya guru mencari berbagai upaya, teknik, dan strategi yang

Page 17: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

3

dapat mendorong naiknya hasil belajar anak kearah yang optimal dari peserta

didik yang dalam proses belajar mengajar pada hakikatnya tidak muncul

dengan sendirinya, tetapi merupakan kombinasi dari faktor siswa dan guru

yang membelajarkannya.

Belajar seharusnya lebih dari sekedar menerima informasi, mengingat

dan menghafal. Bagi siswa untuk bisa mengerti dan dapat menerapkan ilmu

pengetahuan, mereka harus bekerja untuk memecahkan masalah dan

menemukan ide-ide. Tugas guru tidak hanya menuangkan sejumlah informasi

pada siswa, tetapi mengusahakan bagaimana konsep-konsep penting dan

sangat berguna tertanam kuat dalam pikiran siswa. Guru sebagai orang yang

terlibat secara langsung dalam pembelajaran hendaknya dapat mengupayakan

banyak hal diantaranya adalah penggunaan motode pembelajaran yang tepat,

menyenangkan, membangkitkan antusiasme siswa dan mendorong siswa

membangun pengetahuannya sendiri. Guru memotivasi siswa dengan

berbagai tipe dan pengetahuan, berpikir kritis sehingga diharapkan terciptalah

siswa yang aktif dan kreatif.

Rendahnya hasil belajar juga disebabkan oleh banyak faktor,

diantaranya karena pembelajaran yang cenderung teoritis, materi yang terlalu

padat dan pembelajaran yang singkat, kemampuan guru yang masih rendah,

penggunaan metode atau media yang kurang tepat dan tidak mencapai sasaran

serta materi pelajaran yang kurang dikaitkan dengan kehidupan nyata,

akibatnya siswa sulit memahami materi yang diberikan guru.

Page 18: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

4

Dari beberapa faktor di atas, fakta yang banyak ditemukan di lapangan

adalah kurangnya variasi guru dalam mengajar. Masih banyak guru yang

belum mampu memainkan peranan yang sesuai dengan kebutuhan siswa pada

proses pembelajaran pada kurikulum pendidikan sekarang. Dimana dalam

kurikulum sekarang murid dituntut lebih aktif dan guru hanya sebagi

motivator. Tapi pada saat sekarang ini banyak guru yang masih memberikan

materi pembelajaran yang memakai metode yang konvesional seperti metode

ceramah yang hanya mengandalkan daya ingat siswa atau seberapa besar

tingkat penghafalan siswa terhadap suatu materi. Guru menyampaikan materi

pelajaran dan siswa duduk diam dengan mencatat dan menghafal, sehingga

kegiatan pembelajaran menjadi kurang menarik perhatian siswa yang

akhirnya menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan tidak kritis dalam

berfikir. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan timbulnya rasa bosan dan

jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan penulis di MAN Muara Labuh, peneliti

menemukan beberapa masalah diantaranya. Pertama, adanya ketidakaktifan

siswa dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran dikelas

masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan Guru

menyampaikan materi pelajaran dan siswa duduk diam dengan mencatat dan

menghafal, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang menarik

perhatian siswa yang akhirnya menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan

tidak kritis dalam berfikir.. Kedua, kurangnya motivasi siswa terhadap

pelajaran. Ketiga, kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan.

Page 19: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

5

Keempat, nilai rata-rata ulangan harian siswa belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM 75).

Tabel 1

Nilai Rata-Rata Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Pkn Kelas

X Siswa MAN Muara Labuh Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Kelas Nilai rata-rata KKM

1 X-1 64,66 75

2 X-2 65,50 75

3 X-3 68,83 75

4 X-4 70,16 75

Sumber: Guru PKn MAN Muara Labuh

Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa belum ada kelas yang belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 75). Dalam upaya

meningkatkan hasil belajar PKn siswa, maka seorang guru harus dapat

memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa. Penerapan

metode yang tepat tentunya dapat menjadikan siswa belajar aktif dalam

proses belajar mengajar serta cepat tanggap atas pertanyaan yang diberikan

guru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu,

perlu dipilih bentuk pembelajaran yang dapat merangsang dan meningkatkan

aktivitas belajar siswa, sehingga dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar.

Salah satunya model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan

membangkitkan semangat belajar siswa yang saat ini berkembang adalah

model pembelajaran Kooperatif (Cooperative).

Model pembelajaran kooperatif dianggap mampu meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa, siswa bisanya saling memberikan masukan

Page 20: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

6

kepada teman-temannya, bisa menuangkan ide-idenya, melatih kekompakan

dan kerja sama yang tinggi. Sebagai mana Lie, 2002 (dalam Weda, 2009:

189) berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran oleh

rekan sebaya melalui pembelajaran kooperatif ternyata lebih efektif dari pada

pembelajaran oleh pengajar.

Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe diantaranya

adalah Student Teams-achievement Division (STAD), Teams Games

Tournament (TGT), Jigsau, Cooperative Integrated and Composition (CIRC),

dan Team Accelerated Insrusion (TAI) Salfin,(2009) dalm penelitian ini

medel yang akan digunakan adalah model pembelajaran kooperative tipe

Teams Games Tournamen (TGT). TGT adalah salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapakan, melibatkan seluruh siswa

dalam proses pembeljaran, adanya peran siswa sebagai tutor sebaya,

mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan

mengandung reinforcement. Aktifitas belajar dengan permaianan yang

dirancang dalam TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks

disamping menumbuhakan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan

sehat dan keterlibatan belajar (KTI PTK, 2009).

Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

mempunyai keunggulan yaitu setiap anggota kelompok memperoleh tugas,

siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan sosial, mendorong siswa

untuk menghargai pendapat orang lain, meningkatkan kemampuan akademik

siswa, melatih keberanian siswa untuk berbicara didepan kelas, melatih siswa

Page 21: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

7

bersaing secara sehat, meningkatkan rasa persaudaraan, menumbuhkan rasa

percaya diri menyelesaikan soal-soal dalam pembelajaran, melatih siswa

bekerja sama dan dapat memotivasi siswa untuk bertanggung jawab terhadap

dirinya dan kelompoknya sehingga terjadi interaksi antara siswa dengan siswa

dan guru.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria siska (2009)

dalam judul “Pengaruh Pemberian Tugas Meringkas yang Disertai Model

Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Tipe Teams Games

Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA

Negeri 5 Padang”. Dalam penelitiannya menemukan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil

belajar memberikan hasil positif.

Sedangkan metode pembelajaran konvensional yang sering digunakan

guru seperti ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Guru sangat jarang

mengombinasikan strategi-strategi pembelajaran. Disamping itu, guru juga

jarang menuntut siswa untuk melakukan berbagai kegiatan/tugas padahal

dengan adanya kegiatan/tugas yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung menjadikan siswa kurang aktif kesulitan dalam menguasai

pelajaran. Dalam proses diskusi, siswa yang aktif hanya siswa yang pintar

saja, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah cenderung diam dan

kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam proses tanya jawab, jumlah

siswa yang bertanya mengenai materi pembelajaran yang kurang dipahami

atau siswa yang menjawab pertanyaan guru masih sangat terbatas. Siswa

Page 22: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

8

bersikap hanya menerima saja dan hanya mengandalkan informasi yang

diberikan guru. Siswa terlihat kurang yakin untuk mengemukakan ide atau

pertanyaan yang ada dalam pikiran mereka mengenai materi yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menggadakan

penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar PKn Antara Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan

Metode Ceramah Pada Siswa Kelas X MAN Muara Labuh”

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan beberapa hal yang diungkapkan dalam latar belakang

masalah, maka masalah yang diidentifikasi adalah:

1. Kurangnya tingkat keaktifan dalam proses pembelajaran.

2. Kurangnya motivasi siswa terhadap pelajaran.

3. Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan dalam proses

belajar mengajar.

4. Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM 75).

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang muncul, maka

penulus membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Model pelajaran yang dipakai dalam proses pembelajaran adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan

metode ceramah dalam proses pembelajaran.

Page 23: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

9

2. Hasil belajar yang dinilai adalah kemampuan kognitif siswa yang

tercermin dari hasil tes yang dilakukan pada akhir penelitian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar PKn siswa kelas X MAN Muara Labuh dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT)?

2. Bagaimana hasil belajar PKn siswa kelas X MAN Muara Labuh dengan

menggunakan metode ceramah?

3. Apakah terdapat pebedaan hasil belajar PKn siswa kelas X MAN Muara

Labuh antara menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) dengan metode ceramah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui Perbedaan hasil

belajar PKn menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Geams Tournament (TGT) dengan Metode Ceramah pada Siswa Kelas X

MAN Muara Labuh Tahun Pelajaran 2012/2013”.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa dengan

model pembelajaran cooperatif tipe Temas Games Tournament (TGT).

Page 24: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

10

b. Sebagai pijakan untuk pengembangan penelitian-penelitian yang

menggunakan model pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan proses

pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tuornament (TGT).

b. Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan masukan tentang suatu

alternatif dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

c. Bagi siswa terutama sebagai subjek penelitian diharapkan dapat

memporeleh pengalaman langsung mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

G. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah maka

peneliti membuat suatu hipotesis sebagai berikut:

1. H0 = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournamen (TGT) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode

ceramah pada siswa kelas X MAN Muara Labuh.

2. H1 = terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournamen (TGT) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode

ceramah pada siswa kelas X MAN Muara Labuh.

Page 25: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

11

H. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan diantaranya adalah:

1. Beberapa hal dalam pelaksanaan penelitian belum terkontrol dengan baik

seperti pelaksanaan pembelajaran terhadap kelas kontrol.

2. Belum menunjukan kerakteristik yang teridentifikasi dengan baik jika

dibandingkan dengan penelitian yang sejenis.

3. Belum mengeksplorasi perbedaan dalam kedua metode pembelajaran

secara mendalam.

4. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan langsung pada keles eksperimen dan

kelas konrtol dilaksanakan langsung oleh peneliti.

Page 26: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai suatu tim. Kooperatif dalam

belajar adalah bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain

dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai

tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian dapat

dipahami bahwa kooperatif menyangkut pengelompokkan yang di dalamnya

siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang

umumnya terdiri dari 4-5 orang (Ibrahim, 2000:20).

Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak (1996) dalam Trianto

(2007:42), “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

bersama. Selanjutnya Lie (2002:12) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif atau pembelajaran bergotong royong adalah system pengajaran

yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan

sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Dalam sistem ini guru

bertindak sebagai fasilisator.

Roestiyah (2001:15) memberikan pengertian bahwa pembelajaran

kooperatif sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil,

yang diorganisir untuk kepentingan belajar dan keberhasilan kelompok dan

menuntut kegiatan kooperatif dari berbagai individu tersebut. Slavin (2009)

12

Page 27: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

13

menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan sosial melalui keterlibatan siswa

dalam pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberadaan kelompok yang

berbeda dari segi budaya, jenis kelamin dan kemampuan akademiknya.

Dengan demikian guru harus tetap berupaya agar anggota kelompok selalu

bervariasi.

Pembelajaran kooperatif dikembangkan selain untuk mencapai hasil

belajar akademik, juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial

siswa. Model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep

yang sulit. Pada pengembangan pembelajaran kooperatif telah ditunjukkan

bahwa struktur penghargaan telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada

hasil belajar akademik dan perubahan norma berhubungan dengan hasil

belajar.

Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk

mengajarkan kepada siswa tentang keterampilan kerja sama dan

berkolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimilikinya di dalam

masyarakat, sebagaimana yang terjadi pada orang dewasa yang sebagian

besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain

dimana masyarakat secara budaya semakin beragam.

Johnson & Johnson dalam Lie (2002:17) mengemukakan sistem

pengajaran kooperatif bisa didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar

kelompok yang terstruktur, dan ada lima unsur pokok yang termasuk dalam

struktur tersebut, yang dapat membedakan cooperative learning dengan kerja

kelompok;

Page 28: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

14

a. Saling ketergantungan positif, yaitu hubungan timbal balik yang didasari

adanya kepentingan yang sama atau perasaan di antara anggota kelompok

di mana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula

atau sebaliknya. Untuk menciptakan suasana tersebut, guru perlu

merancang sturktur atau tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap

siswa untuk belajar, mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam

penguasaan dan kemampuan memahami pelajaran. Kondisi seperti ini

memungkinkan setiap siswa merasa adanya ketergantungan secara positif

pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajarai dan menyelesaikan

tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya, yang mendorong setiap

anggota kelompok untuk bekerja sama.

b. Tanggung jawab perseorangan, yaitu adanya tanggung jawab pribadi

dalam anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu

temannya, karena tujuan coopertive learning adalah menjadikan seiap

anggota kelompoknya menjadi yang terbaik.

c. Interaksi tatap muka, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa

tanpa ada perantara. Tidak adanya penonjolan individu dan yang ada

hanya pola interaksi dan perubahan yang bersifat verbal di antara siswa

yang ditingkatkan oleh adanya saling berhubungan timbal balik yang

bersifat positif sehingga dapat mempengaruhi hasil pendidikan dan

pengajaran.

d. Komunikasi antar anggota, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi yang

baik antara siswa dalam kelompoknya. Sebelum para siswa mendapat

tugas secara berkelompok, idealnya mereka sudah mendapat pembinaan

tentang keterampilan berkomunikasi yang baik. Karena kemampuan

berkomunikasi di antara siswa tidaklah seragam, masing-masing

memunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam hal menyimak,

memahami, dan mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipahaminya.

Ada kalanya siswa perlu diberi tahu secara eksplisit mengenai cara-cara

berkomuniaksi secara efektif seperti bagaimana menyanggah pendapat

orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut.

e. Evaluasi proses kelompok, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

guru dalam menilai proses kerja sama secara efektif. Karena itu guru

selayaknya menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan pada setiap kali ada

kerja kelompok, melainkan dapat diadakan selang beberapa waktu setelah

beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran kooperatif.

Dapat dipahami bahwa pembelajaran kooperatif menyangkut teknik

pengelompokkan di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar

bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang

(Ibrahim, dkk, 2001). Pengelompokkan heterogenitas (kemacamragaman)

Page 29: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

15

merupakan ciri-ciri yang menojol dalam metode pembelajaran kooperatif.

Kelompok heteronitas bisa dibentuk dengan memperhatikan gender, latar

belakang agama, sosio-ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademis.

Peningkatan hasil belajar terjadi tidak bergantung pada usia, mata

pelajaran, atau aktivitas belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti

pemecahan masalah, berfikir kritis, dan pembelajaran konseptual meningkat

secara nyata pada saat digunakan strategi-strategi kooperatif. Siswa lebih

memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi

selama dan setelah diskusi dalam kelompok kooperatif dari pada mereka

bekerja secara individual atau kempetisi. Jadi materi yang dipelajari siswa

akan melekat untuk periode waktu yang lebih lama (Ibrahim, dkk, 2001:16).

Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Bruce dan Marsha (dalam

Dimyati dan Mudjiono, 2002: 166) adalah:

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah rasional.

b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong-royong dalam kegiatan

belajar.

c. Mendinamiskan kegiatan belajar, sehingga tiap anggota kelompok merasa

menjadi bagian dari kelompok dan bertanggung jawab atas keberhasilan

kelompoknya.

d. Mengembangkan kemampuan dalam memimpin bagi setiap anggota

kelompok dalam memecahkan masalah kelompok.

Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim

(2001:16) adalah sebagai berikut:

a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka

”sehidup sepenanggungan bersama.”

b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,

seperti mereka miliki sendiri.

c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya

memiliki tujuan yang sama.

Page 30: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

16

d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara

anggota kelompoknya.

e. Siswa akan dievaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan

dikenakan untuk semua anggota kelompok.

f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar selama proses belajarnya.

g. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi

yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Dari beberapa pendapat di atas, menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan metode yang menempatkan siswa belajar dalam

kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat kemampuan atau

jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda. Pembelajaran kooperatif

harus menekankan antara lain: kerjasama dalam kelompok untuk mencapai

tujuan yang sama, menghargai pendapat orang lain, mendorong berpartisipasi,

berani bertanya, mengambil giliran dan berbagi tugas.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT)

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) pada mulanya dirancang pertama kali oleh Johns Hopkins lalu

dikembangkan oleh David De Vries dan Keith Edwards. Model pembelajaran

ini sama seperti model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) juga membagi siswa dalam teams belajar yang

beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja,

jenis kelamin, dan suku (heterogen). Bedanya dengan STAD adalah kuis

diganti dengan tournament sehingga anggota lain dapat menambah point bagi

teamsnya.

Page 31: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

17

Menurut Harnadi, 2009 komponen utama dalam model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yaitu: Penyajian kelas,

Team, Games Tournament, Dan Team Recognize (penghargaan kelompok).

Menurut Mazjun (2009) dalam model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) dilakukan Taurnament untuk menambah skor

perolehan teams setelah pelaksanaan diskusi, antar kelompok untuk

bertanding dalam permainan edukatif (Educative Games). Jadi, guru harus

mempersiapkan suatu permainan yang bersifat mendidik yang dimainkan

siswa setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa

memainkan permainan dengan anggota-angota kelompok lain untuk

memperoleh tambahan point bagi teams mereka.

Menurut Slavin (2008) komponen-komponen model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah sebagai berikut:

a. Persentasi kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian

kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan

ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa

harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang

disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada

saat kerja kelompok dan pada saat games karena skor games akan

menentukan skor kelompok.

b. Kelompok (team)

Kelompok biasanya terdiri dari 4-5 orang siswa yang anggotanya

heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan etnik. Fungsi

kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman

kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok

agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat games.

c. Games

Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang

dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian

kelas dan belajar kelompok. Games tersebut dimainkan di atas meja

dengan, yang masing-masing mewakili teams yang berbeda. Kebanyakan

games hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar

Page 32: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

18

yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus

menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut.

Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling

menantang jawaban masing-masing.

d. Turnament

Turnament adalah sebuah struktur dimana games berlangsung. Biasanya

berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan

presentasi di kelas dan teams telah melaksanakan kerja kelompok terhadap

lembar kegiatan. Pada turnament yang pertama, guru menunjuk siswa

untuk berada pada meja tournament, siswa berprestasi tinggi sebelumnya

pada meja satu, siswa berikutnya pada meja kedua dan seterusnya.

Kompetisi seimbang ini, seperti halnya skor kemajuan individual dalam

STAD, memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya

berkonstribusi secara maksimal terhadap skor mereka jika mereka

melakukannya dengan baik.

e. Team Rcognize (penghargaan kelompok)

Guru kemudian mengumpulkan kelompok yang menang, masing-masing

team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi

kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan ”super team” jika rata-

rata skor 45 atau lebih, ”great team” apabila rata-rata 40-45 dan ”Good

Team” apabila rata-ratanya 30-40.

Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan menggunanakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) adalah

sebagai berikut:

1) Guru memerikan penjelasan materi secara ringkas.

2) Guru membagi siswa atas kelompok 5-6 orang yang dipilih secara

heterogen.

3) Guru memberikan lembaran diskusi pada kelompok untuk membimbing

siswa dalam kegiatan diskusi.

4) Siswa melakukan kegiatan dikusi dalam kelompok nya (team) masing-

masing.

5) Guru meminta salah satu kelompok untuk mempersentasikan hasil

diskusinya didepan kelas, dan siswa lainnya menggapi hasil yang

dipresentasikan oleh kelompok tersebut.

Page 33: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

19

6) Guru menjelaskan sintak dalam Games Tournament peraturan dan

hadiahnya.

7) Guru mempersiapkan meja tournament

8) Kemudian guru mempersiapkan siapa-siapa yang akan bertanding di

meja tournament dimana satu meja diwakili 1 orang satu kelompok,

dan di atas meja sudah tersedia kartu soal

9) Kemudian setiap perwakilan kelompok yang berada di meja tournament

dipersilahkan untuk mengambil kartu soal yang sudah diacak.

10) Selanjutnya siswa memberitahu nomor kartu yang didapatkannya dan

guru mengatur posisi siswa diurutkan berdsarkan nomor soal dri

urutan terkecil yang didapatkan dan searah putaran jarum jam, siswa

yang mendapatkan nomor urut paling kecil yang memjadi wajib jawab

pertama soal dibacakan oleh guru, jika siswa yang wajib jawab tidak

bisa menjwab soal maka dilempar pada teman yang di sebelah

kanannya dan begitu juga seterusnya.

11) Siswa yang mampu menjawab benar mendapatkan poin 40 jika

mampu menjawab sebagian mendapat 20 poin dan dicatat oleh

anggota teamnya dilembaran rangkuman team.

12) Setelah pertandingan selesai dicari rata-rata setiap team apabila team

mendapatkan skor rata-rata 30-40 mendapatkan julukan Good Team,

40-45 mendapatkan julukan Great Team dan skor rata-rata 45 lebih

mendapatkan julukan super team.

Page 34: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

20

13) Kelompok yang mengumpulkan rata-rata skor sesuai kriteria diberi

penghargaan berupa piagam dan hadiah (bonus) dan diumumkan

didepan kelas,.

3. Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu cara penyajian dan penyampaian materi

pelajaran dengan jalan ceramah dimana guru berada di depan kelas,

memimpin, menentukan isi dan jalannya pelajaran, serta mentransfer segala

rencana pelajaran yang menurutnya baik untuk siswa (Wiryohandoyo dkk,

1998:32).

Menurut Nasution (2000:209) pembelajaran dengan ceramah memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bahan pelajaran tidak dirumuskan secara spesifik kedalam kekuatan yang

dapat diukur.

b. Bahan pelajaran diberikan kepada kelompok atau kelas secara keseluruhan

tanpa memperhatikan siswa secara individu.

c. Bahan pelajaran biasanya disajikan dalam bentuk ceramah, kuliah, tugas

tertulis, dan media lain menurut pertimbangan guru.

d. Berorientasi pada kegiatan guru dan mengutamakan kegiatan mengajar.

e. Siswa kebanyakan bersikap pasif mendengarkan uraian.

f. Semua siswa harus belajar menurut kecepatan guru.

g. Penguatan umumnya dilakukan setelah dilakukan ulangan atau ujian.

h. Keberhasilan umumnya dinilai guru secara subjektif.

i. Pengajar umumnya sebagai penyebar dan penyalur informasi utama.

j. Siswa biasanya mengikuti beberapa tes dan ulangan mengenai bahan yang

dipelajari dan berdasarkan angka hasil tes atau ulangan itulah rapor yang

diisikan.

Menurut Sagala (2003:201) bahwa metode ceramah adalah sebuah

bentuk interaksi melalui penerangan dan penulisan dari guru kepada peserta

didik. Meskipun metode ceramah ini sederhana dan mudah dilakukan namun

Page 35: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

21

metode ini mempunyai kelemahan dan kelebihan. Suryosubroto (1997:166)

metode ceramah ini mempunyai kebaikan dan keburukan dalam

pelaksanaannya. Kebaikan dan keburukan metode ceramah antara lain:

a. Kebaikan metode ceramah

1) Guru dapat menguasai seluruh arah kelas sebab guru semata-mata

berbicara langsung sehingga ia dapat menentukan arah itu dengan jalan

menetapkan sendiri apa yang akan dibicarakan.

2) Organisasi kelas sederhana, dengan berceramah persiapan guru satu-

satunya adalah buku catatan dan bahan pelajaran, ada kemungkinan

sambil duduk dan berdiri.

b. Keburukan metode ceramah

1) Guru sukar mengetahui sampai dimana murid-muridnya telah mengerti

materi yang diajarkan.

2) Murid sering kali memberikan pengertian lain dari hal yang dimaksud

guru, hal ini dapat disebabkan karena ceramah merupakan rangkaian

kata-kata yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan salah pengertian.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan abahwa metode ceramah

memiliki kebaikan antara lain guru dapat menguasai seluruh arah kelas

sehingga organisasi kelas menjadi sederhana karena dengan berceramah

persiapan guru adalah buku catatan dan bahan ajar. Namun selain kebaikan,

metode ceramah juga memiliki beberapa keburukan antara lain guru sukar

mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang

diajarkan dan metode ceramah juga menyebabkan anak didik menjadi pasif di

kelas.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

ceramah

1) Tahap persiapan: Mengorganisasikan isi pembelajaran yang akan

diceramahkan serta menciptakan kondisi belajar siswa.

Page 36: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

22

2) Tahap awal ceramah guru menyajikan isi pembelajaran yang telah di

organisasikan sebelimnya. Selanjutnya guru memberi kesempatan pada

siswa untuk menghubungkan materi yang telah diterimanya melalui tanya

jawab

3) Tahap akhir cerama: merupakan tahap kesimpulan ceramah dimana

menyuruh siswa untuk membuat kesimpulan pada catatan masing-masing.

Tabel 2

Perbandingan keunggulan antara model pembelajaran tipe

Teams Games Tournament ( TGT) dan Ceramah

Keunggulan

TGT (Teams Games Tournament) Metode Ceramah

1. Semua siswa memperoleh tugas

2. Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk saling sharing ide-ide.

3. Meningkatkan tanggung jawab

individual dalam diskusi kelompok

4. Meningkatkan semangat kerja sama

siswa

5. Dapat digunakan untuk semua mata

pelajaran dan tingkatan kelas

6. Pemahaman yang lebih mendalam

7. Penerimaan terhadap individu menjadi

lebih besar

8. Meningkatkan rasa kepekaan dan

menghargai pendapat orang lain

9. Meningkatkan rasa percaya diri

10. Mempunyai sertifikat dan bonus

1. Mudah dilaksanakan

2. Lebih ekonomis

3. Guru dapat menggunakan

pengalamannya dalam

pembelajaran

4. Dapat diikuti siswa dalam

jumlah besar.

5. Dapat mencakup sejumlah

besar materi pelajaran.

6. Dapat menguatkan bacaan

dan belajar siswa dari berbagai

sumber lain

7. Guru dapat menyajikan

pengetahuan yang tidak

ditentukan siswa dalam tugas

membaca atau dalam

pengalaman umum siswa

Sumber: Dibuat oleh penulis merujuk kepada Miftahul, Huda. 2011. Cooperatif

Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Bandung: ALFABETA serta Lufri, dkk. 2007. Strategi

Pembelajaran Biologi (Teori, Praktik dan Penelitian). Padang: UNP

Press.

Page 37: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

23

Tabel 3

Perbandingan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament ( TGT) dan Ceramah

Kelemahan

TGT (Teams Games Tournament) Metode Ceramah

1. Jika guru tidak bisa menghendel

siswanya dengan baik maka kelas

akan menjadi ramai dan terjadi

kegaduhan

2. Jika ditinjau dari sarana kelas

maka untuk membentuk

kelompok kesulitan mengatur

dan mengangkat tempat duduk.

Hal ini karena tempat duduknya

terlalu berdekatan

3. Guru dituntut bekerja lebih cepat

dalam menyelesaiakan tugas-

tugas yang berkaitan dengan

pembelajaran yang dilakukan

antara lain koreksi pekerjaan

siswa, menentukan nilai

kelompok

4. Membutuhkan waktu yang lama

5. Membutuhkan biaya yang lebih

untuk mempersiapkan dan

melakukan pembelajaran tersebut

6. Guru harus mampu membagi

waktu yang seefektif dan

seefisien mungkin

1. Kegiatan pengajaran menjadi

verbalisme (pengertian kata-kata)

2. Tidak dapat mencakup berbagai

tipe belajar siswa

3. Membosankan bagi siswa bila

terlalu lama.

4. Sukar mendeteksi atau

mengontrol sejauh mana

pemahaman siswa.

5. Menyebabkan siswa pasif

6. Materi yang mudah juga ikut

diceramahkan.

7. Kurang menggairahkan belajar

siswa bila guru kurang cakap

berbicara.

8. Guru cenderung otoriter

9. Membuat siswa tergantung

kepada guru

Sumber: Dibuat oleh penulis merujuk kepada Miftahul, Huda. 2011. Cooperatif

Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Bandung: ALFABETA serta Lufri, dkk. 2007. Strategi

Pembelajaran Biologi (Teori, Praktik dan Penelitian). Padang: UNP

Press.

Page 38: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

24

4. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses yang ditandai oleh adanya perubahan pada

diri seseoarang . Antara proses belajar dengan perubahan adalah dua gejala

yang saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti

dari hasis yang diproses. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan, keterampilan maupun yang

menyangkut dengan nilai sikap.

Penilaian sangat penting dalam sebuah pembelajaran. Suharsimi

Arikunto (2003:5) mengemukakan bahwa dengan dilakukan penilaian, maka

siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang

diberikan guru. Guru melakukan suatu penilaian untuk menggambarkan hasil

belajar siswa. hal yang diperoleh ada dua macam kemungkinan yaitu (1) jika

siswa memperoleh hasil yang memuaskan, maka keapuasan itu ingin

diperolehnya lagi dalam kesempatan lain. Akibatnya siswa mempunyai

motivasi yang cukup besar lebih giat untuk mendapatkan hasil yang

memuaskan. (2) jika siswa tidak puas deengan hasil yang dipetoleh , maka ia

akan berusaha supaya keadaan itu tidak terulang lagi, sehingga ia termotivasi

untuk belajar.

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh setelah melakukan

kegiatan belajar dan menjadi indikator keberhasilan seseorang dalam

mengikuti pembelajaran atau dapat juga dikatakan sebagai kemampuan yang

diperoleh siswa setelah belajar. Hal ini senada dengan Nana Sudjana

Page 39: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

25

(2002:22) ” Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

seatelah ia meneraima pengalaman belajarnya”.

Hasil belajar dapat dijadikan tolak ukur untuk menentukan tingkat

keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu pelajaran. Untuk

menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai dan memahami

materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan, digunakan penilaian hasil

belajar. Sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (1987:3) ”Penilaian hasil

belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa” dengan

tujuan untuk mengetahui keberhasilan pruses pembelajaran yang telah

dilakukan. hal ini untuk sesuai dengan pendapat Dimyati Mahmud (1989:25)

sebagai berikut:

Penilaian bertujuan untuk mengetahui efektif dan tidaknya proses

belajar, tepat atau tidaknya tujuan pengajarannya. Berapa tinggi

tingkat kesiapan siswa dan tepat atau tidaknya strategi belajar yang

digunakan.

Hasil belajar sebagai tolak ukur bias digunakan untuk menentukan

tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi dalam pelajaran, hasil

belajar ini diperlukan untuk melihat apakah seseorang seorang sudah

melakukan proses belajar. Hasil belajar juga merupakan tingkat keberhasilan

seseorang dalam mengikuti pelajaran yang dinyatakan dalam skor atau angka

yang diperoleh dari asil evaluasi.

Menurut Slameto (2003:54) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yaitu:

Page 40: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

26

1. Faktor intern memiliki tiga faktor yaitu

a. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, kesiapan.

c. Faktor kelelahan, baik secara jasmani maupun rohani.

2. Faktor ekstern meliputi tiga faktor yaitu:

1. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah tangga, keadaaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3. Faktor masyarakat, masyarakat merupaan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena

keberadaan siswa dalam masyarakat.

Melihat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor

yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor intern dan faktor

ekstern, kedua faktor ini saling mempengaruhi antara satu dengan yang

lainnya. Dalam faktor intern yang sangat mempengaruhi hasil belajar adalah

minat dan motivasi dari siswa itu sendiri, sedangkan pada faktor ekstern yang

paling mempengarui adalah dilihat dari lungkungan sekolah yang terlihat

pada kualitas guru dan metode mengajar. kualitas guru berkaitan dengan

efektif atau tidaknya prosesbelajar mengajar dalam mencapai tujuan

pembelajaran, karena hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan

pembelajaran.

Benjamin S. Bloom dalam Nana Sudjana (2002:22) membagi hasil

belajar dalam tiga ranah yaitu:

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual terdiri dari enam

aspek yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

aplikasi.

Page 41: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

27

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap terdiri dari lima aspek yaitu:

penerimaan, reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar, keterampilan, dan

kemampuan bertindak. Terdiri dari lima aspek yaitu gerakan refleksi,

ketepatan, gerakan keterampilan, kompleks, dan gerakan ekspresif.

Hasil belajar merupakan penilaian pendidikan yang bertujuan untuk

mengetahui adanya kemajuan setelah melakukan aktivitas belajar, dengan

adanya penilaian terhadap hasil belajar diharapkan siswa dapat termotivasi

untuk belajar lebih giat. Menurut Arikunto (2008:7) tujuan dilakukan

penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui siswa-siswa mana yang

berhak melanjutkan pelajaran karena sudah berhasil menguasai bahan

pelajaran maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasi

baan serta mampu mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat

atau belum.

B. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka kerangka

berpikir (kerangka konseptual) adalah sebagai berikut:

Page 42: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

28

Gambar 1: Skema Kerangka Konseptual

Siswa

Proses Pembelajaran

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Metode Ceramah

Model pembelajaran

kooperatif tipe TGT

Hasil Belajar Hasil Belajar Perbedaan

Page 43: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Untuk memecahkan masalah yang dirumuskan di atas, maka desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011: 72). Adapun desain

eksperimen yang akan digunakan adalah Posttest Only Control Design. Dalam

desain n ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

purporsive. kelompok pertama diberi perlakuan (X) kelompok yang diberi

perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

perlakuan disebet kelompok control. Pengaruh adanya perlakuan (Treatmen)

adalah ( O2:O2) (Sugiyono, 2011:76).

Table 4

Rancangan Posttest Only Control Design.

Kelompok Treatment Posttest

Experimntal group

X O1

Control Group - O2

Keterangan :

X : diberi perlakuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) dalam proses pembelajaran.

T2 : diberi tes akhir

29

Page 44: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

30

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN

Muara Labuh yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2012/2013 yang sudah

terkelompok menjadi 4 kelas atau kelompok belajar. Jumlah siswa pada

masing-masing kelas dapat dilihat dari Tabel berikut:

Tabel 5

Distribusi jumlah siswa dan nilai rata-rata ulangan PKn

kelas X MAN Muara Labuh Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Nilai rata-rata Jumlah siswa

1 X-1 64,66 30

2 X-2 65,50 30

3 X-3 68,83 30

4 X-4 70,16 30

Sumber: Guru Mata Pelajaran PKn MAN Muara Labuh

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X semester 2

MAN Muara Labuh yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Sampel

adalah proses pemilihan sejumlah individu untuk penelitian sedemikian

rupa sehingga individu-individu tersebut merupakan perwakilan kelompok

yang lebih besar pada mana orang itu terpilih (Sumanto, 1990: 23). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling. Sampel yang diambil sengaja diambil berdasarkan

karakteristik tertentu yaitu nilainya yang hampir sama antara kedua kelas

tersebut. Adapun langkah-langkah dalam penarikan sampel ini menurut

(Suryabrata, 2003: 104) adalah:

Page 45: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

31

a. Merumuskan populasi

Berdasarkan hasil ulangan kelas X MAN Muara Labuh untuk mata

pelajaran PKn Tahun Pelajaran 2012/2013

b. Membuat daftar semua anggota itu dalam hal ini data nilai ulangan

peserta didik dimasukkan kedalam tabel (lihat tabel 3).

c. Mengambil 2 kelas yang memiliki nilai rata-rata UH yang mendekati

sama atau sepadan untuk dijadikan sampel yaitu kelas X-1 dan X-2.

d. Untuk menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol , maka kedua

kelas diundi dengan menggunakan koin dan dilempar sehingga

didapatkan kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai

kelas kontrol.

C. Variabel Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian maka ada dua variabel dalam penelitian.

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan

metode konvensional dalam pembelajaran.

2. Variabel terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil

belajar PKn siswa setelah perlakuan diberikan.

Page 46: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

32

D. Jenis, Sumber, Teknik dan Alat Pengupul Data

1. Jenis data

a. Data primer adalah data hasil belajar yang diperoleh setelah melakukan

tes akhir setelah penelitian.

b. Data sekunder adalah data yang diambil dari bagian tata usaha berupa

jumlah siswa kelas X serta rata-rata nilai Ulangan.

2. Sumber data

Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

MAN Muara Labuh yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013 yang

dipilih sebagai sampel.

3. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes,

karena tes merupakan salah satu alat ukur pencapaian belajar. Menurut

Muhammmad Ali (1985:110) menyatakan bahwa “hasil belajar

berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan individu baik dalam

bidang studi maupun keterampilan hasil belajarnya”. Tes dilaksanakan

dan diberikan kepada siswa di akhir penelitian. Tes yang diberikan

sesuai dengan materi yang diberikan selama perlakuan berlangsung dan

dilakukan setelah KD berakhir. Dengan tujuan untuk melihat hasil dari

perlakuan yang diberikan selama proses kegiatan pembelajaran.

Agar instrumen menjadi alat ukur yang baik, maka perlu

membuat kisi-kisi soal uji coba, menyusun butir soal uji coba sesuai

Page 47: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

33

dengan kisi-kisi yang telah dibuat, soal uji coba berupa soal objektif

yang berjumlah 50 dan melakukan uji coba soal. Uji coba soal tes

dilakukan pada XI.IA. Melalui uji coba soal dapat diketahui validitas

soal, reliabilitas soal, taraf kesukaran tiap soal, dan daya beda soal.

Setelah didapatkan validitas soal, reliabilitas soal, taraf kesukaran tiap

soal, dan daya beda soal, maka didapatkan soal yang akan digunakan

sebagai instrument penelitian.

a. Validitas Tes

Suatu tes dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur

apa yang hendak kita ukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu

tes dianalisa dengan menggunakan validitas isi. Seiring dengan itu

validitas isi dari tes belajar dikatakan tinggi apabila butir-butir soal yang

dibuat sesuai dengan silabus.

Pengujian dilakukan dengan rumus teknik korelasi product

moment. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan bantuan

software SPSS 16.0. Untuk melihat apakah soal yang diuji coba valid

atau tidak, digunakan korelasi item (total korelasi). Jika nilai korelasi

item (total korelasi) > r tabel = 0,361, berarti soal yang diuji coba valid.

Dalam keadaan lainnya, soal yang diuji coba tidak valid. Dari 50 soal

yang diujicobakan, maka didapat soal yang valid adalah 40 soal. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10 dan tabel 6.

Page 48: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

34

Tabel 6

Ringkasan Validitas Soal Uji Coba

No Kriteria Nomor Soal Jumlah

1. Valid 2. 4. 5. 7. 12. 13. 15. 18. 19. 20.

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.

30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.

39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.

48. 49. 50.

40

2. Tidak Valid 1. 3. 6. 8. 9. 10. 11. 14. 16. 17. 10

b. Reliabilitas tes

Reliabilitas tes adalah ketetapan suatu tes apabila diujikan kepada

subjek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel jika ia dapat memberikan

hasil yang tetap apabila diujicobakan berkali-kali, atau dengan kata lain tes

dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan.

Untuk menguji reliabilitas tes, digunakan rumus Kuder dan Richardson

(K-R. 21). Suharsimi Arikunto (2006: 103) mengemukakan rumus sebagai

berikut:

r11=

1n

n

2

(1

tnS

MnM

dimana:

M = n

X dan S

2 =

N

N

XX

2

2

Keterangan :

r11= koefisien reliabilitas tes

n = jumlah butir soal

M = rata-rata skor tes

St = jumlah variasi skor total

Page 49: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

35

N = jumlah pengikut tes

X = jumlah skor masing-masing siswa

Kriteria Tingkat Reliabilitas :

0,800 < r11 1,000 relibilitas sangat tinggi

0,600 < r11 0,799 relibilitas tinggi

0,400 < r11 0,599 relibilitas sedang

0,200 < r11 0,399 relibilitas rendah

0,000 < r11 0,199 relibilitas sangat rendah

Hasil analisis reabilitas tes adalah 0,927, berarti tingkat reabilitas

sangat tinggi. Tingkat reabilitas dapat dilihat pada lampiran 11.

c. Analisis butir soal

1) Indeks kesukaran

Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus

yang dinyatakan oleh Arikunto (2008: 208) yaitu:

JS

BP

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

Js = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriterianya indeks kesukaranadalah :

P = 0,00 – 0,30 soal sukar

P = 0,31 – 0,70 soal sedang

P = 0,71 – 1,00 soal mudah

Page 50: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

36

Soal yang digunakan adalah soal-soal dengan indeks kesukaran

soal 0,31 – 0,70 denganklasifikasi indeks kesukaran sedang.

2) Indeks pembeda item

Daya pembeda soal merupakan suatu indikator untuk

membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang

pandai. Cara menghitung daya beda menurut Arikunto (2009:213)

sesuai dengan penelitian ini yang menggunakan kelompok sama besar

50% kelompok bawah. Seluruh kelompok tes dideretkan mulai dari

skor teratas sampai skor terbawah lalu dibagi dua. Persamaan yang

digunakan untuk menghitung daya beda adalah:

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD

Keterangan:

D = daya beda

J = jumlah peserta tes

BA = jumlah peserta kelomok atas yang menjawab benar

BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = jumlah peserta kelompok atas

JB = jumlah peserta kelompok bawah

Dengan kriteria daya beda:

D = 0,00-0,20 = sukar

D = 0,21-0,40 = sedang

D = 0,41-0,670 = mudah

D = 0,71-1,00 = baik

Page 51: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

37

2. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang

diperoleh dari sampel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai

subjek adalah hasil belajar siswa. Sumber data penelitian ini yaitu siswa

kelas X-1 dan X-2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh untuk memperoleh data pada penelitian ini

terbagi atas tiga tahap dengan rincian sebagai berikut:

1. Tahap persiapan.

a. Melakukan observasi kesekolah

b. Meminta hasil rata-rata hasil belajar mata pelajaran PKn

c. Membuat proposal penelitian dan menetapkan jadwal penelitian

d. Mempersiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

disusun berdasarkan program tahunan dan program semester serta

mendiskusikannya dengan guru bersangkutan

e. Mempersiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

f. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa soal (item tes)

g. Melakukan uji coba soal

h. Mempersiapkan tes

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran akan diberikan kepada kedua kelas sampel,

baik kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah pembelajaran yang

materinya sesuai dengan kurikulum. Perbedaannya adalah perlakuan yang

Page 52: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

38

diberikan kepada kedua kelas sampel. Kelas eksperimen dilakukan proses

pembelajran dengan menggunaka model pembelajaran kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) sedangkan pada kelas kontrol proses

pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Skenario kedua kelas

sampel dapat dinyatakan pada tabel 7.

Tabel 7

Skenario Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tahap I (pertemuan I dan III)

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1. Pendahuluan

a. Berdoa dan absensi

b. Guru mengecek kesiapan siswa

c. Gussru mengecek kesiapan

ruangan

d. Guru menyebutkan tujuan

pembelajaran

e. Guru memberikan motivasi dan

apersepsi

1. Pendahuluan

a. Berdoa dan absensi

b. Guru mengecek kesiapan

siswa

c. Guru mengecek kesiapan

ruangan

d. Guru menyebutkan tujuan

pembelajaran

e. Guru memberikan motivasi

dan apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Guru memberikan persoalan

mengenai materi yang dipelajari

kepada siswa

b. Guru menjelaskan materi kepada

siswa

c. Guru membagi siswa atas beberapa

kelompok/teams dimana tiap

kelompok terdiri dari 5 orang.

d. Guru memberikan lembar kegiatan

untuk didiskusikan siswa dalam

pelajaran

e. Guru memilih salah satu kelompok

secara acak dan menyuruh

kelompok tersebut untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompok yang telah mereka

diskusikan.

f. Guru menyuruh kelompok lainnya

memberikan tanggapan atas hasil

persentasi kelompok yang telah

ditampilkan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan materi

dengan metode cemah dan tanya

jawab

b. Guru menyampaikan materi

pelajaran tanpa memperhatikan

minat belajar siswa.

c. Guru memberi tugas kepada

siswa.

d. Guru menilai tugas siswa dan

mengembalikan tugas siswa.

Page 53: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

39

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru

menyimpulkan pembelajaran

b. Guru memberikan tindak lanjut

mengenai materi yang telah

diajarkan

c. Memberikan pekerjaan rumah dan

tugas membaca materi yang akan

dipelajari pada pertemuan

selanjutnya

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru

menyimpulkan pembelajaran

b. Guru memberikan tindak

lanjut mengenai materi yang

telah diajarkan

c. Memberikan pekerjaan rumah

dan tugas membaca materi

yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

Tahap II (pertemuan II dan IV)

Kelas Eksperimen Kelas Control

1. Pendahuluan

a. Berdoa dan absensi

b. Guru mengecek kesiapan siswa

c. Guru mengecek kesiapan ruangan

d. Guru memberikan motivasi dan

mengulang materi minggu

sebelumnya

1. Pendahuluan

a. Berdoa dan absensi

b. Guru mengecek kesiapan siswa

c. Guru mengecek kesiapan

ruangan

d. Guru memberikan motivasi dan

mengulang materi minggu

sebelumnya

2. Kegiatan Inti

a. Guru menerangkan proses

pembelajaran selanjutnya mengenai

games tournament.

b. Guru pada awalnya mengadakan

Games. Games terdiri atas

pertanyaan-pertanyaan yang

dirancang untuk menguji

pengetahuan yang didapat siswa dari

penyajian kelas dan belajar

kelompok. Kebanyakan game hanya

berupa nomor-nomor pertanyaan

yang ditulis pada lembar yang sama

seorang siswa mengambil sebuah

kartu bernomor dan harus menjawab

pertanyaan sesuai nomor yang

tertera. Sebuah aturan tentang

penantang memperbolehkan para

pemain saling menantang jawaban

masing-masing.

c. Guru selanjutnya mengadakan

Turnament. Turnament adalah

struktur dimana game berlangsung,

2. Kegiatan inti

a. Guru menyampaikan materi

dengan metode cemah dan

tanya jawab

b. Guru menyampaikan materi

pelajaran tanpa

memperhatikan minat belajar

siswa.

c. Guru memberi tugas kepada

siswa.

d. Guru menilai tugas siswa dan

mengembalikan tugas siswa.

Page 54: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

40

Siswa yang mewakili kelompoknya

memilih salah satu kartu dan

memberi jawaban (lebih kurang 2

menit). Apabila jawabannya benar,

maka kelompoknya mendapatkan

skor. Jika jawabannya salah maka

tidak mendapatkan skor dan

pertanyaan tersebut dilemparkan

pada kelompok lain. Tiap pertanyaan

bernilai 40. Bila jawaban benar

sebagian diberi skor 20.

d. Guru kemudian mengumumkan

kelompok yang menang, masing-

masing teams akan mendapat

sertifikat atau hadiah apabila rata-

rata skor memenuhi kriteria yang

ditentukan.

e. Teams mendapat julukan “Super

Teams” jika rata-rata skor 45 atau

lebih, “Great Teams” apabila rata-

rata mencapai 40-45 dan “Good

Teams” apabila rata-ratanya 30-40.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru

menyimpulkan pembelajaran

b. Guru memberikan tindak lanjut

msengenai materi yang telah

diajarkan

c. Guru memberikan pekerjaan rumah

dan tugas membaca materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru

menyimpulkan pembelajaran

b. Guru memberikan tindak

lanjut mengenai materi yang

telah diajarkan

c. Guru memberikan pekerjaan

rumah dan tugas membaca

materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya

3. Tahap Penyelesaian

Pada tahap penyelesaian ini dilakukan dengan cara pengadaan

evaluasi hasil belajar siswa. Pada awalnya diadakan tes akhir pada kedua

kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, guna mengetahui

hasil perlakuan yang diberikan, lalu dilakukan pengolah data hasil belajar

dari kedua kelas sampel tersebut, dan terakhir menarik kesimpulan dari

hasil yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.

Page 55: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

41

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Sebelum dilakukan

analisis data terhadap data hasil penelitian, maka perlu dilakukan beberapa uji.

Uji ini sering disebut sebagai uji persyaratan analisis, yaitu antara lain:

1. Uji Normalitas

Bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau

tidak. Untuk menguji normalitas digunakan Uji Liliefors (Syafril,2010:211)

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Urutkan data dari yang paling kecil sampai yang paling besar

b. Hitung Zi untuk setiap data dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

S

XXZi

Keterangan:

X : data yang dicari zi nya

X : nilai rata-rata sampel

S : simpangan baku

c. Hitung F(Zi) untuk setiap data yang sudah dibakukan tersebut (zi)

dengan mempedomani data distribusi normal baku dengan cara , yaitu :

Jika Zi mempunyai angka negatif maka lihat angka pada yang terletak

sejajar dengan angka Zi pada daftar, lalu hitung 0,5 dikurangi dengan

angka tersebut. Jika Zi memiliki angka positif maka lihat angka pada

daftar yang sejajar dengan angka Zi, lalu 0,5 ditambah dengan angka

tersebut.

Page 56: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

42

d. Hitung S(Zi) untuk setiap data dengan cara membagi nomor urut

dengan jumlah data atau sampel. Dengan catatan jika dua buah data

mempunyai nilai yang sama, maka S (Zi) untuk kedua data tersebut

yaitu nomor urut terakhir data yang sama itu dibagi dengan jumlah

sampel (n).

e. S(Zi) mempunyai harga mutlak yaitu tidak ada tanda negatif.

f. Ambil angka yang paling besar dari selisih F(Zi)-S(Zi) dan bandingkan

dengan nilai tabel sesuai dengan jumlah data. Kalau harga F (zi) – S(zi)

lebih besar dari nilai pada tabel, maka berarti data tidak normal dan jika

harga F(zi) –S(zi) lebih kecil dari nilai tabel berarti data berdistribusi

normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel

mempunyai varians yang homogen atau tidak untuk mengujinya dilakukan

uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mencari varians masing-masing data kemudian dihitung harga F

dengan rumus.

Keterangan

F = Varians kelompok data

S12

= varians hasil belajar kelas eksperimen

S22 = Varians hasil belajar kelas kontrol

3. Jika harga sudah didapat maka perbandingan F tersebut dengan F yang

terdapat dalam daftar distribusi F dengan taraf signifikan 5% dan dk

Page 57: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

43

pembilang = N1− 1 dan dk penyebut = N2−1 bila harga F pada tabel. Berarti

kedua kelompok data mempunyai varians yang homongen dan jika harga F

yang didapat dari perhitungan lebih besar dari F pada tabel berarti kedua

kelompok data mempunyai varians yang tidak homongen Sudjana

(2005:249).

4. Uji Hipotesis (Uji t)

Setelah perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas, dapat

dilanjutkan dengan uji Hipotesis (t-tes). Untuk menentukan apakah terdapat

perbedaan hasil belajar PKn antara siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol, maka pengujian data dilakukan dengan ujian t yaitu uji satu arah

dengan hipotesis statistic Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2 dengan kriteria

pengujian adalah tolak Ho, jika nilai sig. < α. µ1 adalah hasil belajar kelas

eksperimen dan µ2 adalah hasil belajar kelas kontrol. Untuk melakukan uji

hipotesis dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:

11

21

11

nnS

xxt

S = Simpangan baku

2

11

21

2

2

2

2

2

112

nn

SnSnS

Keterangan :

X1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

X2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

S1 = Standar deviasi kelas eksperimen

S2 = Standar deviasi kelas kontrol

Page 58: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

44

S = Standar deviasi gabungan

n1 = Jumlah siswa kelas ekperimen

n1 = Junlah siswa kelas kontrol.

G. Defenisi Operasional

1. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa lain

dalam tugas-tugas terstruktur, dalam hal ini guru bertindak sebagai

fasilitator. Berdasarkan beberapa pengertian ini, didapatkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berusaha

memanfaatkan teman sejawat sebagai sumber belajar, disamping guru dan

sumber lainnya.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe games teamss Tournament ini sama

seperti model pembelajaran kooperatif tipe Student Teamss Achievement

Divisions (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) juga membagi siswa dalam teams belajar yang

beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat

kinerja, jenis kelamin, dan suku (heterogen). Bedanya dengan STAD

adalah kuis diganti dengan tournament sehingga anggota lain dapat

menambah point bagi teamsnya.

3. Metode ceramah yaitu cara penyajian dan penyampaian materi pelajaran

dengan jalan ceramah dimana guru berada di depan kelas, memimpin,

menentukan isi dan jalannya pelajaran, serta mentransfer segala rencana

pelajaran yang menurutnya baik untuk siswa.

Page 59: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

45

4. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah proses

pembelajaran dilaksanakan, baik dalam bentuk prestasi, perubahan

tingkah-laku, dan perubahan sikap setelah mengalami proses

pembelajaran sehingga memberikan dampak positif untuk meningkatkan

mutu pendidikan.

Page 60: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Singkat MAN Muara Labuh

Sesuai dengan program pembangunan pemerintah Republik Indonesia

salah satunya adalah pembanguna dibidang mental, pritual dalam rangka

mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, berkualitas, sehat jasmani dan

rohani, maka semenjak tahun 1982 masyarakat Muara Labuh telah berminat

dan sepakat untuk mendirikan satu madrasah, yaitu Madrasah Aliyah (MA).

Alhamdulillah pada tanggal 03 Desember 1983 diresmikannya (MAN)

Madrasah Aliyah Negeri tersebut dengan status Negeri, NSS 311130203008

atau 3110812022001 dengan luas tanah 14002m dan luas bangunan 2168m

status tanah hak milik nomor sertifikat 03.08.11.4.00002 dengan alamat Jalan

Raya Koto Baru Muara Labuh – Padang Aro, dengan berkat Allah SWT dan

partisipasi yang tinggi serta kerja sama yang baik antara masyarakat dan

pemerintah setempat.

Adapun yang memimpin Madrasah Aliyah Negeri Muara Labuh dari

tahun 1983- sekarang dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8

Pemimpin MAN Muara Labuh

No NAMA TAHUN

1. Mahadis Sulaiman 1983-1984

2. Hanafi Salim 1984-1984

3. Drs. Nasrul Rahmi 1984-1984

4. Drs. Yurnalis 1994-1998

5. Drs. Januar 1998-2007

6. H. Ilyas Yatim S.Ag 2007-2011

7. Jasrul S.Pd 2011-Sekarang

Sumber: Tata Usaha MAN Muara Labuh

46

Page 61: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

47

2. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : MAN Muara Labuh

b. S t a t u s / Akreditasi : Negeri / C

c. Waktu Belajar : Pagi

d. No.Tgl.Penegerian : 106/2 Desember 1982 diresmikan 3 September

1983

e. N S S : 311130203008 / 311081202001

f. Nomor Kode Anggaran : 309182

g. Luas Tanah : 14.022 m 2

h. Luas Bangunan : 2168 m 2

i. Status Tanah : Hak Milik

j. Nomor Sertifikat : 03.08.11.4.00002

k. A l a m a t

Jalan : Jl.Raya Koto Baru Muara Labuh – Padang Aro

Negeri : Koto Baru

Kecamatan : Sungai Pagu

No.Telp/Faximile : (0755) – 70122

Nomor Kode Post : 27376

l. Kepala Sekolah

Nama : JASRUL,S.Pd

NIP : 19680316 199403 1 006

Pangkat/Golongan : Pembina (IV/A)

Tgl.mulai bertugas : 01 September 2011

Page 62: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

48

3. Visi dan Misi, MAN Muara Labuh

a. Visi MAN Muara Labuh

Unggul dalam prestasi, tangguh dalam kompetensi dan santun

dalam budipekerti.

b. Misi MAN Muara Labuh

1) Menyelenggarakan pendidikan secara efektif sehingga peserta didik

berkembang secara maksimal.

2) Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuh kembangkan

kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif dan terampil dalam

memecahkan masalah.

3) Menyelenggarakan pengembangan diri sehingga peserta didik dapat

berkembang secara maksimal.

c. Menumbuh kembangkan lingkungan dan prilaku religius sehingga peserta

didik dapat mengarahkan, menghayati dan mengamalkan nilai agama secra

nyata.

d. Menumbuhkembangkan prilaku terjadi dalam pembuatan dalam

pembuatan nyata sehingga peserta didik menjadi teladan bagi teman dan

masyarakat.

4. Sarana dan Prasarana MAN Muara Labuh

a. Bangunan yang ada di MAN Muara Labuh adalah :

No Bangunan Jumlah

1.

2.

3.

4.

Laboratorium IPA

Laboratorium Komputer

Ruangan kepala sekolah

Ruangan tata usaha

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

Page 63: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

49

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11

12

13

14

Perpustakaan

Mushalla

WC siswa

Ruangan majelis guru

WC Guru

WC Kepala Sekolah

Ruang UKS

Ruang BK

Rumah penjaga sekolah

Ruang belajar

1 unit

1 unit

5 unit

1 unit

2 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

10 unit

b. Administrasi MAN Mura Labuh

Untuk mencapai keberhasilan yang telah direncanakan di MAN Muara

Labuh ini ada lembaga Administrasi yang mengatur keluar masuknya

surat-menyurat dan hal-hal yang lain:

1) Surat-menyurat

Seperti adanya surat keluar dan surat dinas dan surat pribadi.

2) Administrasi siswa

a) Buku non paket yang berisi biodata siswa.

b) Buku mutasi siswa.

c) buku kehadiran siswa.

3) Administrasi Guru.

a. Program penunjang

b. Analisis mata pelajaran

4) Administrasi proses belaja-mengajar (PBM)

b. Kalender pendidikan

c. Jadwal pelajaran

Page 64: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

50

5. Guru dan Pegawai Tata Usaha MAN Muara Labuh

Tabel 9

Jumlah Guru dan Pegawai MAN Muara Labuh

No. PNS HONORER JUMLAH

1. Guru 19 11 21

2. Pegawai 3 4 7

Sumber : Tata Usaha MAN Muara Labuh

6. Siswa MAN Muara Labuh Tahun Ajaran 2012/2013

Siswa adalah faktor utama status sekolah yang merupakan objek yang

akan dikembangkan dan di didik. Jumlah siswa MAN Muara Labuh adalah

sebagai berikut:

Tabel 10

Jumlah Siswa MAN Muara Labuh

NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 X (Sepuluh) 44 46 90

2 XI (Sebelas) 32 34 66

3 XII (Dua belas) 30 40 70

Jumlah 106 120 226

Sumber : Tata Usaha MAN Muara Labuh

B. Temuan Khusus

Penelitian ini dimulai dengan menyusun rencana pembelajaran untuk

kedua kelas sampel. Adapun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan

dapat dilihat pada lampiran 1. Selanjutnya penelitian ini dilanjutkan dengan

merancang soal-soal yang akan dijadikan instrumen penelitian dengan

melihat kisi-kisi soal seperti terlampir pada lampiran 6. Soal tersebut

kemudian diujicobakan pada kedua kelas sampel dengan jumlah soal 50 buah.

Ujicoba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat validitas,

realibilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal yang nantinya digunakan

untuk post-test.

Page 65: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

51

Setelah dilakukan ujicoba tes sebanyak 50 butir soal di XI-IA, lalu

dianalis dengan menggunakan Program SPSS for windows, maka 10 butir

soal objektif dibuang karena memiliki validitas rendah, tingkat kesukaran

mudah, tidak realibilitas dan mempunyai daya beda yang jelek. Dengan

alasan itu maka jumlah yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 40 butir soal objektif untuk lebih jelas nya lihat pada tabel 9.

Tabel 11

Analisis Soal Uji Coba

No Soal

Soal Yang dipakai 2. 4. 5. 7. 12. 13. 15. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

49. 50.

Soal Yang dibuang 1. 3. 6. 8. 9. 10. 11. 14. 16. 17.

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua kelas sampel yaitu X-1 kelas

eksperimen dan X-2 kelas kontrol, penelitian ini terdiri dari 2 Kompetensi

Dasar (KD) berlangsung 6 kali pertemuan. Perlakuan yang diberikan pada

kedua kelas sampel dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) pada kelas eksperimen dan metode

ceramah pada kelas kontrol

a. Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Saat melakukan penelitian ini pada proses pembelajaran dengan

mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT). Pertama peneliti menjelaskan kepada siswa

bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan model TGT , yaitu

Page 66: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

52

pembelajaran dengan diskusi kelompok dan dilanjutkan dengan

permainan di meja tournament, yang nantinya mendapatkan poin setiap

pertanyaan yang terjawab, kemudian poin dijumlahkan sehingga peneliti

dapat mengatahui sejauh mana pemahan siswa terhadap materi yang

didiskusikan dalam kelompok.

Setelah proses pembelajaran berlangsung peneliti mengatur

bagaimana jalannya tournament sesuai dengan langkah-langkah metode

TGT, dan membagi siswa dalam 6 kelompok dimana setiap kelompok

terdiri dari 5 orang siswa yang meliki tingkat kemampuan yang berbeda-

beda. Dalam pembagian kelompok peneliti mengalami kesulitan dalam

mengelompokan siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Sebelum diskusi dimulai peneliti membagikan lembaran diskusi yang

harus didiskusikan dalam kelompok. Saat pelaksanaan diskusi siswa

terlihat sangat aktif dimana siswa saling memberi ide sehingga tercipta

kerja sama antara siswa dalam menjawab pertanyaan yang ada pada

lembaran diskusi.

Dengan adanya pemberian poin disetiap jawaban dari pertanyaan

yang dijawab di saat tournament, serta pada akhir tournament pada

kelompok yang mendapatkan rata-rata sesuai dengan kategori yang sudah

ditentukan akan mendapat penghargaan berupa piagam serta hadiah sesuai

dengan tingkat pengkategorian pada penghargaan. Jadi dengan demikian

setiap siswa pada kelompok tampak termotivasi untuk mampu mejawab

pertanyaan di saat tournament. Saat tournament berlangsung setiap siswa

Page 67: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

53

bergiliran dalam mewakili kelompok untuk menjawaban pertanyaan di

meja tournament, pada saat tournament sebagian besar siswa mampu

menjawab pertanyaan yang didapat oleh kelompok tersebut.

Hasil dari tournament KD I dan KD II terlihat ada pebedaan, pada

KD I kelompok yang mendapatkan kategori Super Team sebanyak dua

kelompok, dengan rata-rata kelompok satu 56 dan kelompok dua 48 dan 1

kelompok dengan tegori Good Team yaitu kelompok 4. Hal tersebut

dikerenakan soal lemparan dari kelompok 3,5 dan 6. Pada KD II terdapat

perbedaan hasil dari tournament, yang mana hasil tournament tersebut

yang mendapatkan kategori Super Team dengan rata-rata 48, dan kategori

Good Team terdapat dua kelompok yaitu kelompok 2 dan kelompok 6. Hal

ini disebabkan karena penglaman pada tournament pada KD I sehingga

siswa semakin berusaha untuk mampu menjawab pertanyaan, sehungga

sebagian besar kelompok dapat menjawab pertanyan dengan benar

akibatnya pertanyaan lemparan berkurang, dan skor yang diperoleh tidak

jauh berbeda dibandikan dengan skor tournament KD I.

b. Proses Pembelajaran Dengan menggunakan Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu cara penyajian dan penyampaian materi

pembelajaran dengan jalan ceramah, dimana guru berada didepan kelas

menentukan isi dan jalan pembelajaran serta mentrasfer segala rencana

pembelajaran yang menurutnya baik untuk siswa. Dalam melaksanakan

pelembelajaran dengan metode ceramah peneliti banyak mengalami

kesulitan dalam menyampaikan materi. Sebab seseorang guru yang

Page 68: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

54

menggunakan metode ceramah harus dapat mengusai kondisi kelas dan

berwawasan luas sehingga dalam proses pembelajaran tidak cepat

membuat siswa bosan.

Saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang memperhatikan

guru dalam menjelaskan materi, hal ini terlihat dari banyaknya siswa

memilih untuk berbicara dengan temannya dibandingkan dengan siswa

yang memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran. Proses

pembelajaran pada penilitian ini dengan menggunakan metode ceramah

terlihat siswa hanya merima materi yang disampaikan oleh guru, dengan

hal tersebut guru sulit untuk mengetahui siswa yang paham terhadap matri

yang dijelaskan. Hal ini terlihat pada saat guru menjelaskan materi,

kemudian memberikan pertanyaan pada siswa, siswa hanya sebagian kecil

yang mau mengemukakan pendapatnya serta siswa yang mengemukan

pendapat tersebut hanya didominasi oleh orang yang sama. Jadi dapat

disimpulkan dalam pelaksanakan pembelajaran guru harus dapat

menguasai kelas dan memilki wawasan yang luas sehingga terciptalah

proses belajaran yang ada umpan balik dari siswa sehingga terjadi

interaksi antara siswa dan guru dengan baik.

2. Post-Test

a. Post-Tes KD I (Mendeskripsikan Hubungan Dasar Negara

Dengan Konstitusi)

Setelah diberikan perlakuan dan selesainya pembelajaran pada KD I

pada kedua kelas sampel maka dilakukan post-test. Berdasarkan hasil

perhitungan sampel diperoleh data dari 30 orang siswa untuk di analisis.

Page 69: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

55

Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for

windows. Berikut ini disajikan hasil analisis statistik dasar, klasifikasi skor

masing-masing variable dan histogram:

Nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 12

Rangkuman Hasil Statistik Dasar Rata-rata Hasil Post-test KD I

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Nila post-test kelas

Eksperimen

Nila post-test kelas

Kontol

Mean 80.1667 73.6667

Median 82,5 75

Mode 85 75

Std. Deviation 10.54411 12.02966

Variance 111.178 144.713

Range 40 50

Minimum 55 40

Maximum 95 90

Sum 2405 2210

Sumber : Hasil olahan data SPSS

1). Hasil Belajar KD I Kelas Eksperimen

Data hasil belajar kelas eksperimen didapat dari rata-rata nilai

hasil post-tes KD I kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dari

analisis statistik dasar didapat rata-rata sebesar 80,1667, nilai tengah

sebesar 82,5, nilai yang sering muncul 85, standart deviasi sebesar

10,54411, Varian sebesar 111,178 nilai terendah adalah 55 dan nilai

nilai tertinggi 95.

Page 70: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

56

Tabel 13

Persentase Hasil Belajar Post-Test KD I Kelas Eksperimen

Nilai Frekuensi Persentase

55 2 6.7 %

65 2 6.7 %

70 2 6.7 %

75 4 13.3 %

80 5 16.7 %

85 7 23.3 %

90 6 20 %

95 2 6.7 %

Total 30 100 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada kelas eksperimen

terdapat 80% siswa yang tuntas atau memperoleh nilai di atas KKM

(75). Siswa tuntas dimana siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 4

orang siswa (13,3% ), nilai 80 sebanyak 5 orang siswa (16,7%), nilai 85

sebanyak 7 orang (23,3%), nilai 90 sebanyak 6 orang (20%), nilai 95

sebanyak 2 orang (6,7%). Siswa yang tidak tuntas 20% atau siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM nilai, siswa yang memperoleh 55

sebanyak 2 orang (6,7%), nilai 65 sebanyak 2 orang (6,7%), nilai 70

sebanyak 2 orang (6,7%). Maka nilai tertinggi yang diperoleh adalah 95

dan nilai terendah adalah 55.

Page 71: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

57

Gambar 2.

Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes kelas Eksperimen

2). Hasil Belajar KD I Kelas Kontrol

Data hasil belajar kelas kontrol didapat dari rata-rata nilai hasil

post-tes KD I kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran

metode ceramah. Dari analisis statistik dasar didapat rata-rata 73,6667,

nilai tengahnya sebesar 75, nilai yang sering muncul 75, standart deviasi

sebesar 12,02966, Varian sebesar 144,713 nilai terendah 40 dan nilai dan

nilai tertinggi adalah 90.

Page 72: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

58

Tabel 14

Persentase Hasil Belajar Post-Test KD I Kelas Kontrol

Nilai Frekuensi Persentase

40 1 3.3 %

55 4 13.3 %

65 2 6.7 %

70 3 10%

75 8 26.7 %

80 4 13.3 %

85 6 20.0 %

90 2 6.7 %

Total 30 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada kelas kontrol terdapat

66,7% siswa yang tuntas atau memperoleh nilai di atas KKM (75). Siswa

tuntas dimana siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 8 orang siswa

(26,7% ), nilai 80 sebanyak 4 orang siswa (13,3%), nilai 85 sebanyak 6

orang (20%), nilai 90 sebanyak 2 orang (6,7%). Siswa yang tidak tuntas

33,3% atau siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM nilai, siswa

yang memperoleh 40, sebanyak 1 orang (3,3%), nilai 55 sebanyak 2

orang (13,3%), nilai 65 sebanyak 2 orang (6,7%), nilai 70 sebanyak 3

orang (10%) Maka nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan nilai

terendah adalah 40.

Page 73: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

59

Gambar 3.

Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD I kelas Kontrol

Perbedaan standar deviasi dan koefisen varians antara kelas

kontrol dengan kelas eksperimen menunjukkan penyebaran skor hasil

post-test. Dimana semakin kecil standar deviasi dan koefisen varians

maka semakin merata penyebaran skor soal. Jadi berdasarkan hasil post-

test di atas kelas eksperimen lebih merata skornya dibandingkan dengan

kelas kontrol.

b. Post-Tes KD II (Menganalisis Subtansi Kostitusi Negara).

Setelah diberikan perlakuan dan selesainya pembelajaran pada KD

II pada kedua kelas sampel maka dilakukan post-test. Berdasarkan hasil

perhitungan sampel diperoleh data dari 30 orang siswa untuk di analisis.

Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for

Page 74: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

60

windows. Berikut ini disajikan hasil analisis statistik dasar, klasifikasi skor

masing-masing variabel dan histogram:

Nilai post-test KD II kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 15

Rangkuman Hasil Statistik Dasar Rata-rata Hasil Post-test

KD II Kelas Eksperimen dan Rata-rata Kelas Kontrol

Statistik Nila post-test kelas

Eksperimen

Nila post-test kelas

Kontol

Mean 81.6667 75.1667

Median 85 77.5

Mode 85 80

Std. Deviation 9.67875 11.55820

Variance 93.678 133.592

Range 35 45

Minimum 60 45

Maximum 95 90

Sum 2450 2255

Sumber : Hasil olahan data SPSS

1). Hasil Belajar KD II Kelas Eksperimen

Data hasil belajar kelas eksperimen didapat dari rata-rata nilai

hasil post-tes kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

cooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dari analisis statistik

dasar dapat diketahui rata-rata sebesar 81,6667, nilai tengah sebesar 85,

nilai yang sering muncul 85, standart deviasi sebesar 9,67875, Varian

sebesar 93,678 nilai nilai terendah 60 dan nilai nilai tertinggi adalah 95.

Page 75: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

61

Tabel 16

Persentase Hasil Belajar Post-Test KD II Kelas Eksperimen

Nilai Frekuensi Persentase

60 2 6.7 %

65 2 6.7 %

70 1 3.3 %

75 3 10 %

80 4 13.3 %

85 9 30 %

90 7 23.3 %

95 2 6.7 %

Total 30 100 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada kelas eksperimen

terdapat 83,3% siswa yang tunta satau memperoleh nilai di atas KKM

(75). Siswa tuntas dimana siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3

orang siswa (10% ), nilai 80 sebanyak 4 orang siswa (13,3%), nilai 85

sebanyak 9 orang (30%), nilai 90 sebanyak 7 orang (23,3%), nilai 95

sebanyak 2 orang (6,7%). Siswa yang tidak tuntas 30% atau siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM, siswa yang memperoleh 60 sebanyak

2 orang (6,7%), nilai 65 sebanyak 2 orang (6,7%), nilai 70 sebanyak 1

orang (3,3%). Maka nilai tertinggi yang diperoleh adalah 95 dan nilai

terendah adalah 60.

Page 76: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

62

Gambar 4.

Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD II kelas Eksperimen

2). Hasil Belajar KD II Kelas Kontrol.

Data hasil belajar kelas kontrol didapat dari rata-rata nilai hasil

post-tes KD II kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Dari

analisis statistik dasar didapat rata-rata 75.1667, nilai tengah 77.5, nilai

yang sering muncul 80, standart deviasi sebesar 11.55820, Varian

sebesar 133.592 nilai nilai terendah 45 dan nilai nilai tertinggi adalah 90.

Page 77: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

63

Tabel 17

Persentase Hasil Belajar Post-Test KD II Kelas Konrlol

Nilai Frekuensi Persentase

45 1 3.3 %

50 1 3.3 %

55 1 3.3 %

60 1 3.3 %

65 2 6.7 %

70 4 13.3 %

75 5 16.7 %

80 6 20 %

85 6 20 %

90 3 10%

Total 30 100 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada kelas kontrol terdapat

66,7% siswa yang tuntas atau memperoleh nilai di atas KKM (75). Siswa

tuntas dimana siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 5 orang siswa

(16,7 %), nilai 80 sebanyak 6 orang siswa (20%), nilai 85 sebanyak 6

orang (20%), nilai 90 sebanyak 3 orang (10%). Siswa yang tidak tuntas

33,3% atau siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM nilai, siswa

yang memperoleh 45, sebanyak 1 orang (3,3%), nilai 50 sebanyak 1

orang (3,3%), nilai 60 sebanyak 1 orang (3,3%), nilai 65 sebanyak 2

orang (6,7%), nilai 70 sebanyak 5 orang, Maka nilai tertinggi yang

diperoleh adalah 90 dan nilai terendah adalah 45.

Page 78: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

64

Gambar 5.

Histogram Klasifikasi Hasil Post-Tes KD II kelas Eksperimen

Perbedaan standar deviasi dan koefisen varians antara kelas

kontrol dengan kelas eksperimen menunjukkan penyebaran skor hasil

post-test. Dimana semakin kecil standar deviasi dan koefisen varians

maka semakin merata penyebaran skor soal. Jadi berdasarkan hasil post-

test di atas kelas eksperimen lebih merata skornya dibandingkan dengan

kelas kontrol.

c. Uji Persyaratan Analisis

1. Data Hasil Belajar KD I

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan maksud untuk melihat apakah kedua

kelas yang digunakan untuk penelitian (kelas eksperimen dan kelas

konterol) terdisribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas data

Page 79: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

65

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah dengan menggunakan

uji kolmogorov smirnov yaitu uji kenormalan secara non parametrik

dengan SPSS. Dari uji normalitas pada kedua kelas sampel didapatkan

nilai sig pada taraf 0,05 jika nilai sig > sig α (0,05) maka data

terdistribusi normal seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 18

Output SPSS dari Uji Normalitas Post-Test KD I

Hasil Post-

Tes Kelas

Eksperimen

Hasil Post-

Tes Kelas

Kontrol

N 30 30

Normal Parametersa Mean 80.1667 73.6667

Std. Deviation 10.54411 12.02966

Kolmogorov-Smirnov Z .968 1.155

Asymp. Sig. (2-tailed) .306 .139

a. Test distribution is Normal.

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai Sig. untuk kelas

eksperimen adalah 0,306 dan untuk kelas kontrol adalah 0,139.

Kriteria uji normalitas adalah jika nilai Sig > α (0,05) maka data

terdistribusi normal. Jadi untuk kelas eksperimen diperoleh 0,306 >

0,05 dan untuk kelas kontrol diperoleh 0,139> 0,05 , maka dapat

disimpulkan bahwa populasi berasal dari data sampel yang

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas

sampel (kelas ksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian

homogen atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan uji tes of

Page 80: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

66

homogeneity of variances dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 19

Output SPSS dari Uji Homogenitas Post-Test KD I

Kelas Sampel Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kelas Eksperimen 0, 959 6 22 0,475

Kelas Kontrol 1,718 7 22 0,084

Dari di atas dapat dilihat Hasil perhitungan homogenitas nilai

sig. = 0,475 untuk kelas eksperimen dan sebesar 0,084 untuk kelas

kontrol, untuk keduanya yang lebih besar dari taraf nyata (α = 0,05)

jadi dapat disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang

mempunyai varian yang sama atau data bersifat homogen.

2. Data Hasil Belajar KD II

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan maksud untuk melihat apakah kedua kelas

yang digunakan untuk penelitian (kelas eksperimen dan kelas konterol)

terdisribusi dengan normal atau tidak Uji normalitas data dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol diolah dengan menggunakan uji kolmogorov

smirnov yaitu uji kenormalan secara non parametrik dengan SPSS. Dari uji

normalitas pada kedua kelas sampel didapatkan nilai sig pada taraf 0,05

jika nilai sig > sig α (0,05) maka data terdistribusi normal seperti terlihat

pada tabel berikut ini.

Page 81: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

67

Tabel 20

Output SPSS dari Uji Normalitas Post-Test KD II

Hasil Post-

Tes Kelas

Eksperimen

Hasil Post-

Tes Kelas

Kontrol

N 30 30

Normal Parametersa Mean 81.667 75.1667

Std. Deviation 9.67875 11.55820

Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 .888

Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .410

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil olahan data dengan SPSS

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai Sig. untuk kelas

eksperimen adalah 0,073 dan untuk kelas kontrol adalah 0,410. Kriteria

uji normalitas adalah jika nilai Asymp Sig > α (0,05) maka data

terdistribusi normal. Jadi untuk kelas eksperimen diperoleh 0,073 >

0,05 dan untuk kelas eksperimen diperoleh 0,410> 0,05 , maka dapat

disimpulkan bahwa populasi berasal dari data sampel yang berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas

sampel (kelas ksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian homogen

atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan uji tes of homogeneity of

variances dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil

perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 82: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

68

Tabel 21

Output SPSS dari Uji Homogenitas Post-Test KD II

Kelas Sampel Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kelas Eksperimen 1,354 5 20 0,283

Kelas Kontrol 2,045 6 22 0,066

Dari di atas dapat dilihat Hasil perhitungan homogenitas nilai sig.

0,283 untuk kelas eksperimen dan sebesar 0,066 untuk kelas kontrol,

untuk keduanya yang lebih besar dari taraf nyata (α = 0,05) jadi dapat

disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang mempunyai

varian yang sama atau data bersifat homogen.

c. Uji Hipotesis (t-test)

1) Uji Hipotesis (t-test) Post-test KD I

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah

terdapat atau tidak perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan

metode ceramah, yang dilihat dari hasil post-test KD I setelah diketahui

kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen

baru diuji hipotes. Uji t dilakukan dengan menggunakan program SPSS

16.0. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada table di bawah ini.

Page 83: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

69

Tabel 22

Output SPSS dari Hasil Uji Hipotesis Post Test KD I

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Eks_1 -

Ktl_1 6.50000 15.09453 2.75587 .86361 12.13639 2.359 29 .025

Sumber : Hasil olahan data dengan SPSS

Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 2,359 dan ttabel = 1,70

dengan derajat kebebasan dk = 29 taraf signifikansi α 0,05. Karena t-

hitung > ttabel (2,359 > 1,70) dan nilai sig. (0,025 < 0,05) maka H0 ditolak

dan H1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dengan adanya

perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimenl dan kelas kontrol.

maka juga dapat juga diartikan pembelajaran dikelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Team Games

Tournament (TGT) relatif lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah.

2) Uji Hipotesis (t-test) Post-test KD II

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah

terdapat atau tidak perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan

metode ceramah, yang dilihat dari hasil post-test KD II setelah

Page 84: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

70

diketahui kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki varian yang

homogen baru diuji hipotes. Uji t dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 16.0. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Tabel 23

Output SPSS dari Hasil Uji Hipotesis Post Test KD II

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Eks_2

-

Ktl_2

6.50000 15.87396 2.89818 .57256 12.42744 2.243 29 .033

Sumber : Hasil olahan data dengan SPSS

Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 2.243 dan ttabel = 1,70

dengan derajat kebebasan dk = 29 taraf signifikansi α 0,05. Karena t-

hitung > ttabel (2.243 > 1,70) dan nilai sig. (0,033 < 0,05) maka H0

ditolak dan H1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Dengan adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. maka dapat juga diartikan pembelajaran dikelas

eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT) relatif lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol yang menggunakan metode ceramah.

Page 85: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

71

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data post-

tes KD I dan KD II, selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil

penelitian tersebut. Dari uji hipotesis (uji t) dari kedua Post-tes tesebut,

diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa melalui

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan metode

ceramah pada proses pembelajaran PKn di kelas X MAN Muara Labuh.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap nilai post-testS KD I dan KD II,

dimana rata-rata nilai post-test yang diperoleh untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol terdapat perbedaan.

Dari uji t pada nilai post-tes KD I terlihat bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan. Terbukti secara statistik diperoleh thitung = 2,359 dan ttabel = 1,70

dengan derajat kebebasan dk = 29 taraf signifikansi α 0,05. Karena thitung >

ttabel (2,359 > 1,70) dan nilai sig. (0,025 < 0,05) maka Ho ditolak dan H1

diterima. Artinya pada nilai post-test KD I terdapat perbedaan yang signifikan

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian hipotesis dapat

diterima yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) dengan metode ceramah pada mata pelajaran PKn kelas X MAN Muara

Labuh dengan derajat kebebasan dk = 29 taraf signifikan α = 0,05 atau taraf

kepercayaan 95%.

Pada nilai post-tes KD II dari uji t terlihat bahwa juga terdapat perbedaan

yang signifikan. Terbukti secara statistik diperoleh nilai nilai thitung = 2.243 dan

Page 86: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

72

ttabel = 1,70 dengan derajat kebebasan dk = 29 taraf signifikansi α 0,05. Karena

thitung > ttabel (2.243 > 1,70) dan nilai sig. (0,033 < 0,05) maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Artinya pada nilai post-tes KD II juga terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian

hipotesis dapat diterima yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan metode ceramah pada mata pelajaran PKn kelas X

MAN Muara Labuh dengan derajat kebebasan dk = 29 taraf signifikan α =

0,05 atau taraf kepercayaan 95%.

Perbedaaan hasil belajar ini disebabkan karena pada kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) siswa belajar secara bersama-sama sehingga siswa merasa

saling membutuhkan, hubungan saling membutuhkan ini yang disebut juga

dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif

memungkinkan sesama siswa untuk saling memberi motivasi untuk meraih

hasil belajar optimal. Selain itu siswa yang tergabung dalam kelompok belajar

tidak hanya bergantung pada salah satu anggota kelompok yang dianggap

paling pandai atau paling berpengaruh saja dalam proses pembelajaran, tetapi

setiap siswa berperan aktif dan menguasai pokok bahasan. Setiap siswa merasa

bertanggungjawabkan dalam tournament.

Sesuai dengan tujuan pembelajaran kooperatif salah satunya adalah

keterampilan sosial, jadi siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya dituntut

menguasai materi saja tetapi dalam proses pembelajaran siswa mampu

berinteraksi dengan sesama, memeliki rasa hormat, tenggang rasa, tidak

Page 87: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

73

mendominasi orang lain dan sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin

hubungan antar pribadi. Dengan terjalinnya hubungan antar pribadi dalam

kelompok berjalan dengan harmonis maka tujuan belajar juga mudah tercapai.

Salah satu tujuan belajar adalah mendapatkan hasil belajar yang

memuaskan, untuk mengetahui hasil belajar guru melakukan evaluasi pada

siswa tentang materi yang sudah diajarkan. Dengan penilaian guru dapat

mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap

pelajaran serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar yang dilakukan

guru. Hal ini sesuai dengan unsur-unsur dasar pembelajaran koopertatif yang

membedakan dengan pembelajaran kelompok biasa, yang dikemukakan oleh

Lie (2002: 31) mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

terdapat lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan,

meliputi:

1. Saling ketergantungan positif.

2. Tanggung jawab perseorangan.

3. Tatap muka.

4. Komunikasi antar anggota.

5. Evaluasi proses kelompok.

Tugas guru dalam pembelajaran kelompok salah satunya adalah memberi

tugas atau masalah pada siswa, setelah itu siswa harus mampu menyelesaikan

tugas baik secara individu maupun kelompok. Dengan adanya tuntutan ini

siswa saling bekerjasama, mencurahkan ide atau gagasan dan mengembangkan

kemampuan masing-masing untuk dapat memecahkan masalah tersebut secara

individu maupun kelompok.

Page 88: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

74

Dalam diskusi kelompok ada salah satu siswa yang bertugas sebagai

ketua kelompok, dengan adanya ketua kelompok kerja kelompok dalam

berduskusi lebih terkoordinir sehingga kegiatan belajar berjalan lancar.

Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang

rasa, sikap sopan, memberi ide dan saling bekerjasama dalam belajar sangat

membantu siswa dalam belajar. Siswa tidak hanya memikirkan diri sendiri saja

tetapi juga memikirkan temannya, sehingga tercipta saling bekerjasama antar

siswa dalam proses belajar.

Dengan adanya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap

kelompok tertanam pada setiap siswa, sehingga setiap siswa yang tergabung

dalam kelompok belajar tidak hanya bergantung pada salah satu anggota

kelompok yang dianggap paling pandai atau paling berpengaruh saja dalam

pelaksanaan diskusi kelompok, tetapi setiap siswa berperan aktif menguasai

pokok bahasan yang didiskusikan dalam kelompok. Karena nilai kelompok

berdasarkan pada nilai rata-rata semua anggota kelompok sehingga tiap

anggota kelompok memberi kontribusi positif demi kemajuan kelompok.

Hal ini sesuai dengan Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Bruce

dan Marsha (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 166) adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah rasional.

2. Mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong-royong dalam

kegiatan belajar.

3. Mendinamiskan kegiatan belajar, sehingga tiap anggota kelompok

merasa menjadi bagian dari kelompok dan bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya.

4. Mengembangkan kemampuan dalam memimpin bagi setiap anggota

kelompok dalam memecahkan masalah kelompok.

Page 89: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

75

Sesuai yang dikemukakan Slavin model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya

dan mengandung unsur permainan, medel pembelajaran ini memungkinkan

siswa belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja

sama, dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Anggota kelompok saling memberikan jawaban sesuai dengan

pertanyaan yang ada pada lembaran diskusi yang diberikan oleh guru untuk

memahami materi tersebut, setelah selesai diskusi siswa akan bertanding

dimeja tournament mengumpulkan poin untuk kelompoknya masing-masing.

Dari pendapat tersebut dapat digambarkan bahwa dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournamet (TGT) siwa saling mengajar, saling mengarahkan, saling memberi

dan menerima dari pengetahuan yang didapat dalam proses pembelajaran

Dengan berbagi pengetahuan diantara sesama siswa, siswa mampu menguasai

pelajaran dengan baik dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Semakin besar

keterkaitan siswa dalam pembelajaran, semakin besar motivasi mereka untuk

berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar maka semakin tinggi pula

hasil belajar yang diperoleh.

Dengan demikian dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teaams Games Tournament (TGT) ini masing-

masing individu dan kelompok harus bekerja sama dan mampu menjawab

pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru karena poin-poin yang dikumpulkan

Page 90: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

76

sangat menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

didiskusikan dalam kelompok.

Sedangkan dalam proses pembelajaran pada kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah, pembelajaran lebih terpusat pada guru.

Sehingga siswa cenderung pasif dan hanya menerima materi yang diberikan

guru. Hal ini membuat siswa tidak bisa mengembangkan potensi yang ada

dalam dirinya, dan tidak bisa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang

materi tersebut sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru sebagai

informator. Serta kurangnya berpartisipasi dalam pembelajaran, interaksi yang

terjadi dalam proses belajar mengajar pada umumnya berlangsung satu arah,

yaitu guru ke siswa, sedangkan interaksi antara siswa yang satu dengan siswa

yang lainnya dalam pembelajaran sangat rendah. Hal ini menimbulkan belajar

menjadi monoton dan siswa kurang terlibat secara aktif, akibatnya siswa cepat

bosan, kurang serius sehingga materi dirasakan sulit. Kondisi seperti ini

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Seperti yang dijelaskan dalam Nana Sudjana (2004:39) menyatakan

bahwa “Hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh lingkungan”.

Menurut Dimyati dan Mudjino (2009: 256), menjelaskan hasil belajar

merupakan bahan yang berharga bagi guru dan siswa. Bagi guru, hasil belajar

siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindakan mengajar dan

evaluasi. Bagi siswa hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-

cara belajar lebih lanjut.

Page 91: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

77

Untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi:

(a) faktor jasmaniah terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh. (b) faktor

psikologis terdiri atas intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan. (c) faktor kelelahan, baik secara jasmani maupun rohani. Sedangkan

faktor ekstern meliputi tiga faktor yaitu: (a) faktor keluarga, siswa yang belajar

akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. (b) faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

(c) faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan

siswa dalam masyarakat (Slameto, 2003:54). Perbedaan yang terlihat dalam

penelitian ini adalah disebabkan oleh pendekatan (metode pembelajaran) yang

digunakan dalam proses belajar mengajar.

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan maka penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) memberikan

hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan dengan penerapan metode

ceramah. Karena model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tornament

(TGT) mempunyai keistimewaan diantaranya, setiap anggota kelompok

memperoleh tugas, siswa dilatih mengembangkan ketelampilan sosial,

Page 92: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

78

mendorong siswa untuk menghargai pendapat orang lain, dapat meningkatkan

kemampuan akademik siswa, melatih keberanian siswa untuk berbicara

didepan kelas, melatih siswa bersaing secara sehat, meningkatkan rasa

persaudaraan, menumbuhkan rasa percaya diri menyelesaikan soal-soal dalam

pembelajaran, melatih siswa bekerja sama dan dapat memotivasi siswa untuk

bertanggung jawab terhadap dirinya dan kelompok, sehingga terjadi interaksi

antara siswa dengan siswa dan guru, serta dalam TGT ini kelompok yang

mendapatkan piagam dan hadiah, yang mendapatkan rata-rata poin 30-40

mendapatkan piagam dengan julukan “Good Team” 40-45 “Great Team” 45

atau lebih “Super Team” . Sedangkan pada pembelajaran yang menggunakn

metode ceramah hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru sehingga

ilmu yang mereka peroleh hanya sebatas apa yang diterangkan oleh guru saja.

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan jalan keluar dari salah

satu permasalahan rendahnya hasil belajar PKn. Bila biasanya guru mata

pelajaran PKn selalu menggunakan model pembelajaran monoton dan tidak

bervariasi maka sebaiknya memperhatikan model pembelajaran yang lain, dan

salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

Page 93: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar PKn antara

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan

metode ceramah pada Kelas X MAN Muara Labuh Tahun Pelajaran 2012/2013

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

2. Hasil post-test KD I pada kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terdapat

80% siswa yang tuntas atau memperoleh nilai di atas KKM, nilai tertinggi

yang diperoleh adalah 95 dan nilai terendah adalah 55 dan rata-rata yang

diperoleh 80,1667. Dan hasil post-test KD II pada kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) terdapat 83,3% siswa yang tuntas atau memperoleh

nilai di atas KKM, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 95 dan nilai

terendah adalah 60 dan rata-rata yang diperoleh sebesar 81,667.

3. Hasil post-test KD I pada kelas kontrol dengan menggunakan metode

ceramah terdapat 66% siswa yang tuntas atau memperoleh nilai di atas

KKM, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan nilai terendah adalah 40

dan rata-rata yang diperoleh sebesar 73,667. Dan hasil post-test KD II

pada kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah terdapat 66,7%

siswa yang tuntas atau memperoleh nilai di atas KKM, nilai tertinggi yang

79

Page 94: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

80

diperoleh adalah 90 dan nilai terendah adalah 45 dan rata-rata yang

diperoleh sebesar 75,1667.

4. Uji t pada nilai post-tes KD I menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan, terbukti secara statistik diperoleh nilai thitung = 2,359 > t-

tabel = 1,70 pada α 0,05. Dan uji t pada nilai post-tes KD II juga

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, terbukti secara

statistik diperoleh nilai nilai thitung = 2.243 > ttabel = 1,70 pada α 0,05.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan hasil belajar PKn siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan yang menggunakan metode ceramah.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh peniliti mengemukakan beberapa

saran yang sekiranya dapat memberikan masukan guna peningkatan hasil

belajar PKn yaitu :

1. Kepada guru PKn disarankan untuk menerapkan model pembelajaran

Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai salah satu

alternatif model pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan hendaknya dilakukan secara berkelanjutan untuk mendapatkan

hasil belajar PKn yang maksimal.

2. Diharapkan kepada pihak sekolah dan pihak yang terkait dengan

pendidikan untuk dapat meningkatkan kemampuan metode pembelajaran

yang efektif terhadap siswa, agar siswa mampu bersaing didunia

pendidikan.

Page 95: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

81

3. Kepada peneliti lainya agar bisa melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai strategi pembelajaran model Kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) untuk dapat diterapkan pada sekolah lain dengan

pokok materi yang berbeda.

Page 96: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

82

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Fitria Siska. 2009. Pengaruh Pembagian Tugas Meringkas yang Desertai Model

Pembelajaran Kooperatif (cooperatif Learning) Tipe Teams Games Tournament

(TGT) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Padang.

Skripsi. Padang. FMIPA UNP.

Heru Harnadi. 2009. Metode Team Games Tournament (TGT).

http://heru.metode.pembelajaran.com/2009/03/02.html. Diakses tanggal

26 Juli 2012. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

KTI PTK. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif TGT ( Teams Games Tournament).

http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/tgt.html. Diakses tanggal 26 Juli

2012.

Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.

Lufri, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi (Teori, Praktek dan Pepenelitian).

Padang: UNP Press.

Made Weda. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta. Bumi Aksara.

Mazjun. 2009. Model Pembelajarn Kooperatif http://mazjun.student.fkip. uns.ac.

id/2009/10/16/model-pembelajaran-kooperatif/. Diakses tanggal 14 Juli 2012.

Miftahul, Huda. 2011. Cooperatif Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model

Terapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara.

Robert E. Slavin 2009. Cooperative Learning.Bandung: Nusa Media.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala,Syaiful.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Page 97: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

83

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya. Jakarta: PT.

Mahasatya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

_________. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Budaya. Yogyakarta: Andi Offset.

Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Undang-undang 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

User Usman. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. REMAJA Rosda

Karya.

Page 98: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

84

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

I. IDENTITAS

Nama Sekolah : MAN Muara Labuh

Mata Pelajaran : Pendidikan kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/II

Pertemuan : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (Dua Kali Pertemuan)

II. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan dasar negara

dengan konstitusi

4.1 Mendeskripsikan

hubungan dasar negara

dengan konstitusi

III. INDIKATOR PEMBELAJARAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian dasar negara

2. Mendeskripsikan pengertian konstitusi negara

3. Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi

4. Menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan konstitusi di sebuah

negara.

Page 99: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

85

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian konstitusi negara

2. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian dasar negara

3. Siswa mampu menguraikan tujuan dan nilai konstitusi

4. Siswa Mampu menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan

konstitusi di sebuah negara.

V. URAIAN MATERI

1. Pengertian dasar negara konstitusi negara

Dasar negara

Political philosophi merupakan sikap hidup, pandangan hidup,atau

sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenaran dan kesalahanya. Polytical

philosohi adalah filsafat sebagai pandangan hidup dari suatu bangsa dan

negara. Filsafat negara adalah pancasila. Ini diatur dalam pembukaan

UUD 1945 alinea ke-4

2. Pengertian konstitusi negara

Konstitusi negara

Dalam perkembanganya konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu:

1. Dalam arti luas yaitu: konstitusi berarti keeluruhan dari ketentun-

ketentuan dasar atau hukum dasar

2. Dalam arti sempit /terbatas yaitu:konstitusi berarti piagam dasar atau

UUD,yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar

negara

3. Tujuan dan nilai konstitusi

a. Tujuan konstitusi:

1. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan

politik

2. Melepaskan kontrol kekuasaan penguasa

Page 100: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

86

3. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam

menjalankan kekuasaannya

b. Nilai yang terkandung dalam konstitusi:

1. Nilai normatif

2. Nilai semantik

3. Nilai nominal

4. Keterkaitan dasarnegara dengan konstitusi

VI. MODEL PEMBELAJARAN: Teams Games Tournament (TGT)

Pertemuan 1

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya

Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

a. Memberikan salam

pada siswa

b. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

a. Menarik minat dan

menjaga perhatian

siswa selama proses

pembelajaran dengan

cara mengajukan

pertanyaan pada siswa

mengenai apa

pengertian dasar

negara dan kostitusi

dan

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

Page 101: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

87

b. Guru menyampaikan

tujuan Pembelajaran

yang akan dicapai

2 Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru memberikan

pengantar materi

mengenai pengertian

dasar negara dan

pengertian konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru melaksanakan

persentasi kelas yaitu

menjelaskan materi

pembelajaran dengan

memggunakan

pembelajaran

langsung yang

dipimpin oleh guru.

b. Guru membentuk

team terdiri dari 5

orang perkelompok

yang dipilih secara

heterogen.

c. Guru memberikan

lembaran diskusi

untuk membimbing

siswa dalam kegiatan

diskusi.

60’ Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

Religius,

jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja

keras,

mandiri,

demokrati

s, rasa

ingin

tahu,

semangat

kebangsaa

n, cinta

tanah air,

mengharg

ai

prestasi,

bersahaba

t, cinta

damai,

gemar

membaca,

peduli

lingkunga

n, peduli

sosial,

Page 102: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

88

d. Guru menyuruh siswa

untuk mengerjakan

lembaran diskusi

dengan anggota

kelompoknya.

e. Guru memintak salah

satu kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusinya

didepan kelas.

f. Guru menyuruh siswa

lain untuk menanggapi

hasil yang

dipresentasikan oleh

kelompok tersebut.

g. Guru menambahkan

hasil jawaban yang

telah dijawab oleh

siswa.

Konfirmasi

a. Menyimpulkan

tentang hal-hal yang

belum diketahui

b. menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui

tanggung

jawab,

Mandiri

3 Kegiatan penutup

a. Evaluasi tanya jawab

b. Guru memberi tugas

kepada siswa untuk

melengkapi catatan

15 Pengendalian

diri

Page 103: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

89

mengenai materi yang

telah di pelajari.

c. Guru mengingatkan

pada siswa untuk

mempelajari materi

berikutnya dan

menjelaskan bahwa

pada pertemuan besok

akan diadakan

tournament.

Pertemuan 2

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya

Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

c. Memberikan salam

pada siswa

d. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

e. Apersepsi

Guru mengulas

pembelajaran minggu

lalu

f. Guru menyampaikan

tujuan Pembelajaran

yang akan dicapai

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

2 Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan

60’ Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

Religius,

jujur,

Page 104: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

90

eksplorasi:

a. Guru menyuruh siswa

tenang dan

memperhatikan

pembelajaran dengan

baik.

b. Menjelaskan sekilas

mengenai tujuan dan

nilai konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru menjelaskan

sintak dalam games

tournament, peraturan

dan hadiahnya.

b. Guru menyuruh siswa

duduk dalam teamnya.

c. Guru menyuruh siswa

mempersiapkan diri

untuk melaksanakan

games tournament.

d. Guru mengadakan

games. games terdiri

atas pertanyaan-

pertanyaan yang

dirancang untuk

menguji pengetahuan

yang didapat siswa

dari penyajian kelas

dan belajar kelompok.

Kebanyakan games

hanya berupa nomor-

nomor pertanyaan

yang ditulis pada

lembar yang sama,

seorang siswa

mengambil sebuah

kartu bernomor dan

harus menjawab

pertanyaan sesuai

toleransi,

disiplin,

kerja

keras,

mandiri,

demokrat

is, rasa

ingin

tahu,

semangat

kebangsa

an, cinta

tanah air,

mengharg

ai

prestasi,

bersahaba

t, cinta

damai,

gemar

membaca

, peduli

lingkunga

n, peduli

sosial,

tanggung

jawab,

Mandiri

Page 105: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

91

nomor yang tertera.

Sebuah aturan tentang

penantang

memperbolehkan para

pemain saling

menantang jawaban

masing-masing.

e. Guru membagi siswa

membagi siswa dalam

meja tournament.

Tournament adalah

stuktur dimana games

berlangsung, siswa

yang mewakili

kelompoknya memilih

salah satu kartu dan

member jawaban

(lebih kurang dua

menit). apabila

jawaban nya benar

maka kelompoknya

mendapatkan skor.

Jika jawabannya slah

maka tidak mendapat

skor, dan pertanyaan

tersebut dilempar pada

kelompok lain. Tiap

pertanyaan bernilai 40.

Bila jawaban benar

sebagian di skor 20.

f. Guru kemudian

mengumumkan

kelompok yang

menang, masing-

masing team akan

mendapatkan

penghargaan atau

hadiah apabila rata-rata

skor memenuhi kriteria

Page 106: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

92

yang ditentukan.

g. Team mendapat

julukan “Super Team”

jika rata-rata skor 45

atau lebih, “Great

Team” apabila rata-

rata mencapai 40-45

dan “Good team”

apabila rata-ratanya

30-40.

3 Kegiatan penutup

a. Guru membimbing

siswa membuat

rangkuman.

b. Guru memberi tugas

pada siswa untuk

membuat ringkasan

mengenai materi

selanjutnya.

c. Guru mengingatkan

siswa bahwa

pertemuan berikutnya

Post-Tes

15’ Pengendalian

diri

VII. SUMBER BELAJARAN

1) Budiyanto.2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas X.

Erlangga: Jakarta

2) Bambang S, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA kelas X.

Erlangga: Jakarta

3) Buku-Buku Sumber yang Relevan

VIII. PENILAIAN TINDAK LANJUT

1) Penilaian Kognitif

2) Penilaian Afektif

Page 107: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

93

Padang, 18 Desember 2012

Mengetahui

Kepala MAN Muara Labuh Guru Mata Pelajaran

JASRUL S.Pd Maisarah Zulsafni

NIP: 19680316 199403 1 006 BP/NIM: 00444/2008

Page 108: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

I. IDENTITAS

Nama Sekolah : MAN Muara Labuh

Mata Pelajaran : Pendidikan kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/II

Peretemuan : 3 dan 4

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (Dua Kali Pertemuan)

II. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Menganalisis hubungan dasar negara

dengan konstitusi

4.2 Menganalisis subtansi

konstitusi negara

III. INDIKATOR PEMBELAJARAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan unsur sebuah konstitusi

2. Menyimpulkan ciri sebuah konstitusi bagi negara tertentu

3. Menganalisis substansi konstitusi Indonesia

Page 109: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

95

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menguraikan unsur sebuah konstitusi

2. Siswa mampu menyimpulkan ciri sebuah konstitusi bagi negara tertentu

3. Siswa enganalisis substansi konstitusi Indonesia

V. URAIAN MATERI

1. unsur-unsur konstitusi negara

a. konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat

b. konstitusi sebagai piagam yang menjamin HAM warganegara,sekaligus

menetukan batasan-batasan hak dan kewajiban warga negara dan aat-

alat pemerintahannya.

c. Konstitusi sebagai forma regimenis atau kerangka bangunan manusia

2. klasifikasi kostitusi

a. menurut C.F Strong

1) konstitusi tertulis dan tidak tertulis

2) konstitusi yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu dan yang

tidak didokumentaikan

b. menurut K.C Wheare

1) konstitusi tertulis tidak tertulis

2) konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid

3) konstitusi derajat tinggi an konstitusi bukan derajat tinggi

4) konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan

Page 110: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

96

5) konstitusi sistem pemerintahan presidential dan konstitusi sistem

pemerintahaan parlementer

3. Implementasi dasar negara ke dalam konstitusi atau UUD 1945

VI. MODEL PEMBELAJARAN: Teams Games Tournament (TGT)

Pertemuan 3

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya

Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

a. Memberikan salam

pada siswa

b. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

a. Menarik minat dan

menjaga perhatian

siswa selama proses

pembelajaran dengan

cara mengajukan

pertanyaan pada siswa

mengenai apa unsur-

unsur sebuah

konstitusi dan

b. Guru menyampaikan

tujuan Pembelajaran

yang akan dicapai

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

2 Kegiatan inti 60’ Kesungguhan

Disiplin

Religius,

Page 111: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

97

Eksplorasi

Guru memberikan

pengantar materi

mengenai pengertian

dasar negara dan

pengertian konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru melaksanakan

persentasi kelas yaitu

menjelaskan materi

pembelajaran dengan

memggunakan

pembelajaran

langsung yang

dipimpin oleh guru.

b. Guru membentuk

team terdiri dari 5

orang perkelompok

yang dipilih secara

heterogen.

c. Guru memberikan

lembaran diskusi

untuk membimbing

siswa dalam kegiatan

diskusi.

d. Guru menyuruh siswa

untuk mengerjakan

lembaran diskusi

dengan anggota

kelompoknya.

Uji diri jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja

keras,

mandiri,

demokrat

is, rasa

ingin

tahu,

semangat

kebangsa

an, cinta

tanah air,

mengharg

ai

prestasi,

bersahaba

t, cinta

damai,

gemar

membaca

, peduli

lingkunga

n, peduli

sosial,

tanggung

jawab,

Mandiri

Page 112: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

98

e. Guru memintak salah

satu kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusinya

didepan kelas.

f. Guru menyuruh siswa

lain untuk

menanggapi hasil

yang dipresentasikan

oleh kelompok

tersebut.

g. Guru menambahkan

hasil jawaban yang

telah dijawab oleh

siswa.

Konfirmasi

a. Menyimpulkan

tentang hal-hal yang

belum diketahui

b. menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui

3 Kegiatan penutup

a. Evaluasi tanya jawab

b. Guru memberi tugas

kepada siswa untuk

melengkapi catatan

mengenai materi yang

telah di pelajari.

c. Guru mengingatkan

pada siswa untuk

15 Pengendalian

diri

Page 113: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

99

mempelajari materi

berikutnya dan

menjelaskan bahwa

pada pertemuan besok

akan diadakan

tournament.

Pertemuan 4

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya

Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

a. Memberikan salam

pada siswa

b. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

a. Guru mengulas

pembelajaran minggu

lalu

b. Guru menyampaikan

tujuan Pembelajaran

yang akan dicapai

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

2 Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Guru menyuruh siswa

tenang dan

memperhatikan

pembelajarandengan

baik.

60’ Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

Religius,

jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja

keras,

Page 114: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

100

b. Menjelaskan sekilas

mengenai unsur-unsur

konstitusi negara dan

Klasifikasi konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru melaksanakan

persentasi kelas yaitu

menjelaskan materi

pembelajaran dengan

memggunakan

pembelajaran langsung

yang dipimpin oleh

guru.

b. Guru membentu team

terdiri dari 5 orang

perkelompok yang

dipilih secara

heterogen.

c. Guru memberikan

lembaran diskusi untuk

membimbing siswa

dalam kegiatan diskusi.

d. Guru menyuruh siswa

untuk mengerjakan

lembaran diskusi

dengan anggota

kelompoknya.

e. Guru memintak salah

satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil

mandiri,

demokrat

is, rasa

ingin

tahu,

semangat

kebangsa

an, cinta

tanah air,

mengharg

ai

prestasi,

bersahaba

t, cinta

damai,

gemar

membaca

, peduli

lingkunga

n, peduli

sosial,

tanggung

jawab,

Mandiri

Page 115: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

101

diskusinya didepan

kelas.

f. Guru menyuruh siswa

lain untuk menanggapi

hasil yang

dipresentasikan oleh

kelompok tersebut.

g. Guru menambahkan

hasil jawaban yang

telah dijawab oleh

siswa.

h. Guru menjelaskan

sintak dalam games

tournament, peraturan

dan hadiahnya.

i. Guru menyuruh siswa

duduk dalam teamnya.

j. Guru menyuruh siswa

mempersiapkan diri

untuk melaksanakan

games tournament.

k. Guru mengadakan

games. games terdiri

atas pertanyaan-

pertanyaan yang

dirancang untuk

menguji pengetahuan

yang didapat siswa dari

penyajian kelas dan

belajar kelompok.

Kebanyakan games

Page 116: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

102

hanya berupa nomor-

nomor pertanyaan yang

ditulis pada lembar

yang sama, seorang

siswa mengambil

sebuah kartu bernomor

dan harus menjawab

pertanyaan sesuai

nomor yang tertera.

Sebuah aturan tentang

penantang

memperbolehkan para

pemain saling

menantang jawaban

masing-masing.

l. Guru membagi siswa

membagi siswa dalam

meja tournament.

Tournament adalah

stuktur dimana games

berlangsung, siswa

yang mewakili

kelompoknya memilih

salah satu kartu dan

member jawaban (lebih

kurang dua menit).

apabila jawaban nya

benar maka

kelompoknya

mendapatkan skor. Jika

jawabannya slah maka

Page 117: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

103

tidak mendapat skor,

dan pertanyaan tersebut

dilempar pada

kelompok lain. Tiap

pertanyaan bernilai 40.

Bila jawaban benar

sebagian di skor 20

m. Guru kemudian

mengumumkan

kelompok yang

menang, masing-

masing team akan

mendapatkan

penghargaan atau

hadiah apabila rata-rata

skor memenuhi kriteria

yang ditentukan.

n. Team mendapat julukan

“Super Team” jika

rata-rata skor 45 atau

lebih, “Great Team”

apabila rata-rata

mencapai 40-45 dan

“Good team” apabila

rata-ratanya 30-40.

3 Kegiatan penutup

a. Guru membimbing

siswa membuat

rangkuman.

b. Guru member tugas

pada siswa untuk

membuat ringkasan

15’ Pengendalian

diri

Page 118: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

104

mengenai materi

selanjutnya.

c. Guru mengingatkan

siswa pertemuan

berikutnya Post-tes

VII. SUMBER BELAJARAN

1. Budiyanto.2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas X.

Erlangga: Jakarta

2. Bambang S, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA kelas X.

Erlangga: Jakarta

3. Buku-Buku Sumber yang Relevan

VIII. PENILAIAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Kognitif

2. Penilaian Afektif

Padang, 18 Desember 2012

Mengetahui

Kepala MAN Muara Labuh Guru Mata Pelajaran

JASRUL S.Pd Maisarah Zulsafni

NIP: 19680316 199403 1 006 BP/NIM: 00444/2008

Page 119: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

105

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

I. IDENTITAS

Nama Sekolah : MAN Muara Labuh

Mata Pelajaran : Pendidikan kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/II

Pertemuan : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (Dua Kali Pertemuan)

II. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan dasar negara

dengan konstitusi

4.1 Mendeskripsikan

hubungan dasar negara

dengan konstitusi

III. INDIKATOR PEMBELAJARAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian dasar negara

2. Mendeskripsikan pengertian konstitusi negara

3. Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi

4. Menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan konstitusi di

sebuah negara.

Page 120: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

106

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian konstitusi negara

2. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian dasar negara

3. Siswa mampu menguraikan tujuan dan nilai konstitusi

4. Siswa Mampu menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan

konstitusi di sebuah negara.

V. URAIAN MATERI

1. Pengertian dasar negara konstitusi negara

Dasar negara

Political philosophi merupakan sikap hidup, pandangan hidup,atau

sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenaran dan kesalahanya. Polytical

philosohi adalah filsafat sebagai pandangan hidup dari suatu bangsa dan

negara. Filsafat negara adalah pancasila. Ini diatur dalam pembukaan

UUD 1945 alinea ke-4

2. Pengertian konstitusi negara

Konstitusi negara

Dalam perkembanganya konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu:

a. Dalam arti luas yaitu: konstitusi berarti keeluruhan dari ketentun-

ketentuan dasar atau hukum dasar

b. Dalam arti sempit /terbatas yaitu:konstitusi berarti piagam dasar atau

UUD,yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan

dasar negara

3. Tujuan dan nilai konstitusi

a. Tujuan konstitusi:

1. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap

kekuasaan politik

2. Melepaskan kontrol kekuasaan penguasa

Page 121: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

107

3. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam

menjalankan kekuasaannya

b. Nilai yang terkandung dalam konstitusi:

1. Nilai normatif

2. Nilai semantik

3. Nilai nominal

4. Keterkaitan dasarnegara dengan konstitusi

VI. MODEL PEMBELAJARAN: Ceramah

Pertemuan 1

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

a. Memberikan salam

pada siswa

b. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

a. Menarik minat dan

menjaga perhatian

siswa selama proses

pembelajaran dengan

cara mengajukan

pertanyaan pada siswa

mengenai apa

pengertian dasar

negara dan kostitusi

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

Page 122: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

108

b. Guru menyampaikan

tujuan Pembelajaran

yang akan dicapai

2 Kegiatan inti

Eksplorasi

a. Guru menyuruh siswa

untuk membaca

materi

b. Guru menyampaikan

materi pelajaran

pengertian dasar

negara dan pengertian

konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru memberikan

tugas kepada siswa

dengan menyuruh

mencatat materi yang

telah diajarkan

Konfirmasi

a. Menyimpulkan

tentang hal-hal yang

belum diketahui

b. Menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui.

60’ Kesungguha

n

Disiplin

Uji diri

Religius,

jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis,

rasa ingin

tahu,

semangat

kebangsaan

, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat,

cinta

damai,

gemar

membaca,

peduli

lingkungan,

peduli

sosial,

tanggung

jawab,

Mandiri

3 Kegiatan penutup

a. Evaluasi tanya jawab

b. Guru memberi tugas

kepada siswa untuk

melengkapi catatan

mengenai materi yang

telah di pelajari.

c. Guru menutup

pelajaran dengan

membaca hamdallah

15 Pengendalia

n diri

Page 123: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

109

Pertemuan 2

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya

Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

a. Memberikan salam

pada siswa

b. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

Guru mengulas

pembelajaran minggu

lalu

a. Guru menyampaikan

tujuan Pembelajaran

yang akan dicapai

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

2 Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Guru menyurug siswa

tenang dan

memperhatikan

pembelajaran dengan

baik.

b. Menjelaskan sekilas

mengenai tujuan dan

nilai kostitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru memberikan

tugas kepada siswa

dengan menyuruh

mencatat materi yang

telah diajarkan

Konfirmasi

a. Menyimpulkan

tentang hal-hal yang

60’ Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

Religius,

jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja

keras,

mandiri,

demokrati

s, rasa

ingin

tahu,

semangat

kebangsaa

n, cinta

tanah air,

mengharg

ai

prestasi,

bersahaba

t, cinta

damai,

gemar

Page 124: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

110

belum diketahui

b. Menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui.

membaca,

peduli

lingkunga

n, peduli

sosial,

tanggung

jawab,

Mandiri

3 Kegiatan penutup

a. Guru membimbing

siswa membuat

rangkuman.

b. Guru member tugas

pada siswa untuk

membuat ringkasan

mengenai materi

selanjutnya.

d. Guru mengingatkan

siswa bahwa

pertemuan berikutnya

post-test

15’ Pengendalian

diri

VII. SUMBER BELAJARAN

1. Budiyanto.2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas X.

Erlangga: Jakarta

2. Bambang S, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA kelas X.

Erlangga: Jakarta

3. Buku-Buku Sumber yang Relevan

VIII. PENILAIAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Kognitif

2. Penilaian Afektif

Page 125: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

111

Padang, 18 Desember 2012

Mengetahui

Kepala MAN Muara Labuh Guru Mata Pelajaran

JASRUL S.Pd Maisarah Zulsafni

NIP: 19680316 199403 1 006 BP/NIM: 00444/2008

Page 126: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

I. IDENTITAS

Nama Sekolah : MAN Muara Labuh

Mata Pelajaran : Pendidikan kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/II

Peretemuan : 3 dan 4

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (Dua Kali Pertemuan)

II. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan dasar negara

dengan konstitusi

4.2 Menganalisis subtansi

konstitusi negara

III. INDIKATOR PEMBELAJARAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan unsur sebuah konstitusi

2. Menyimpulkan ciri sebuah konstitusi bagi negara tertentu

3. Menganalisis substansi konstitusi Indonesia

Page 127: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

113

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menguraikan unsur sebuah konstitusi

2. Siswa mampu menyimpulkan ciri sebuah konstitusi bagi negara

tertentu

3. Siswa enganalisis substansi konstitusi Indonesia

V. URAIAN MATERI

1. unsur-unsur konstitusi negara

a. konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat

b. konstitusi sebagai piagam yang menjamin HAM warganegara,sekaligus

menetukan batasan-batasan hak dan kewajiban warga negara dan aat-

alat pemerintahannya.

c. Konstitusi sebagai forma regimenis atau kerangka bangunan manusia

2. klasifikasi kostitusi

a. menurut C.F Strong

1) konstitusi tertulis dan tidak tertulis

2) konstitusi yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu dan yang

tidak didokumentaikan

b. menurut K.C Wheare

1) konstitusi tertulis tidak tertulis

2) konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid

3) konstitusi derajat tinggi an konstitusi bukan derajat tinggi

4) konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan

Page 128: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

114

5) konstitusi sistem pemerintahan presidential dan konstitusi sistem

pemerintahaan parlementer

3. Implementasi dasar negara ke dalam konstitusi atau UUD 1945

VI. MODEL PEMBELAJARAN: Ceramah

Pertuan 3

Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Pendahuluan

a. Memberikan salam pada siswa

b. Mengabsen dan mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

a. Menarik minat dan menjaga

perhatian siswa selama proses

pembelajaran dengan cara

mengajukan pertanyaan pada siswa

mengenai apa unsur-unsur kostitusi

b. Guru menyampaikan tujuan

Pembelajaran yang akan dicapai

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

Kegiatan inti

Eksplorasi

a. Guru menyuruh siswa untuk

membaca materi

b. Guru menyampaikan materi unsur-

unsur konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru memberikan tugas kepada

siswa dengan menyuruh mencatat

60’ Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

Page 129: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

115

materi yang telah diajarkan

Konfirmasi

a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang

belum diketahui

b. Menjelaskan tentang hal-hal yang

belum diketahui.

Kegiatan penutup

a. Evaluasi tanya jawab

b. Guru memberi tugas kepada siswa

untuk melengkapi catatan mengenai

materi yang telah di pelajari.

c. Guru menutup pelajaran dengan

membaca hamdallah

15 Pengendalian

diri

Pertemuan 4

No Kegiatan Belajar Waktu

(menit)

Aspek Lifeskill

yang

dikembangkan

Nilai

Bidaya Dan

Karakter

Bangsa

1 Pendahuluan

a. Memberikan salam

pada siswa

b. Mengabsen dan

mengetahui kondisi

siswa

Apersepsi

a. Guru mengulas

pembelajaran

minggu lalu

b. Guru

menyampaikan

tujuan

Pembelajaran yang

akan dicapai

15’ Disiplin

Kerja sama

Keterampilan

Page 130: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

116

2 Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Guru menyuruh siswa

tenang dan

memperhatikan

pembelajarandengan

baik.

b. Menjelaskan sekilas

Klasifikasi konstitusi

Elaborasi

Dalam kegitan elaborasi

a. Guru memberikan tugas

kepada siswa dengan

menyuruh mencatat

materi yang telah

diajarkan

Konfirmasi

a. Menyimpulkan tentang

hal-hal yang belum

diketahui

b. Menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui.

60’ Kesungguha

n

Disiplin

Uji diri

Religius,

jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis,

rasa ingin

tahu,

semangat

kebangsaan

, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat,

cinta

damai,

gemar

membaca,

peduli

lingkungan,

peduli

sosial,

tanggung

jawab,

Mandiri

3 Kegiatan penutup

a. Guru membimbing

siswa membuat

rangkuman.

b. Guru member tugas

pada siswa untuk

membuat ringkasan

mengenai materi

selanjutnya.

c. Guru mengingatkan

siswa bahwa pertemuan

berikutnya Post-test

20’ Pengendalian

diri

Page 131: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

117

VII. SUMBER BELAJARAN

1. Budiyanto.2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas X.

Erlangga: Jakarta

2. Bambang S, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA kelas X.

Erlangga: Jakarta

3. Buku-Buku Sumber yang Relevan

VIII. PENILAIAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Kognitif

2. Penilaian Afektif

Padang, 18 Desember 2012

Mengetahui

Kepala MAN Muara Labuh Guru Mata Pelajaran

JASRUL S.Pd Maisarah Zulsafni

NIP: 19680316 199403 1 006 BP/NIM: 00444/2008

Page 132: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

118

Lampiran 3

MATERI AJAR

Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

1. Dasar Negara

a. Pengertian dasar Negara

Dasar negara ialah suatu norma tertinggi yang merupakan sumber bagi

pembentukan tata hukum dan peraturan perundangan di suatu negara. Istilah

dasar negara mempunyai persamaan arti dengan istilah-istilah yang ada di

Negara-negara lain, seperti philosophische grondslag (Belanda), ideology

(Inggris), dan weltanschauung (Jerman). Ketiga istilah tersebut

mendefinisikan bahwa dasar negara adalah suatu ajaran yang didapatkan dari

hasil pemikiran yang mendalam mengenai kehidupan dunia, termasuk di

dalamnya kehidupan bernegara, yang dijadikan sebagai acuan dasar untuk

mengatur, memelihara, dan mengembangkan kehidupan bersama di dalam

suatu negara.

Di Indonesia, istilah-istilah dasar negara diterjemahkan sebagai ideologi.

Adapun menurut Ensiklopedia Indonesia, kata dasar memiliki arti “asal yang

pertama”. Jika dikaitkan dengan kata negara, maka menjadi dasar Negara

yang bermakna suatu ajaran/pedoman untuk mengatur kehidupan dalam

konteks penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara yang mencakup

berbagai aspek kehidupan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa makna suatu dasar

negara ialah sama dengan ideologi negara dan sama dengan dasar filsafat

kenegaraan atau pandangan dasar kenegaraan.

b. Fungsi dasar negara

Setiap negara atau setiap bangsa di dunia ini menginginkan suatu

keadaan nyang ideal atau seimbang bagi setiap aspek (bidang) kehidupan.

Untuk itu, dasar negara atau ideologi negara memiliki fungsi sebagai berikut.

Page 133: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

119

1) Dasar untuk berdirinya kedaulatan Negara

Setiap negara yang akan berdiri dan berdaulat harus memenuhi persyaratan

konstitutif dan persyaratan deklaratif. Salah satu pernyataan yang paling

mendasar yang akan dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan

bernegara adalah dasar negara.

2) Dasar kegiatan dalam penyelenggaraan negara.

Para penyelenggara negara di dalam mewujudkan segala cita-cita dan tujuan

nasional harus berdasarkan pada dasar negara, yaitu di dalam melaksanakan

segala kegiatan ketatanegaraan.

3) Dasar dan sumber hukum nasional.

Kedudukan dasar negara dalam suatu negara sangat penting karena

merupakan suatu norma dasar bagi negara yang besangkutan, selain menjadi

sumber bagi perundangan negara serta norma tertinggi dalam suatu negara

sehingga semua kegiatan negara harus berdasarkan pada hukum yang

berlaku.

4) Dasar bagi hubungan antarwarga negara.

Semua aktivitas warga negara harus didasarkan pada dasar negara. Dengan

demikian,kebebasan individu tidak merusak semangat kerja sama antara

warga begitu pula sebaliknya, kerja sama antarwarga tidak boleh merusak

kebebasan individu.

c. Berbagai macam dasar negara

Setiap bangsa memiliki pandangan yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi

oleh berbagai hal, seperti sejarah perkembangan bangsa, kebudayaan, dan keadaan

sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, lahirlah banyak konsep dasar negara atau

ideologi. Macam-macam dasar Negara atau ideologi terkenal di dunia sebagai

berikut.

Page 134: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

120

1) Sosialisme,

merupakan ideologi yang berpandangan adanya persamaan dan kesamaan

dalam menjalani hidup. Dalam sosialisme, persamaan adalah merupakan

konsekuensi logis dari keprihatinan terhadap suatu kemiskinan.

2) Liberalisme,

merupakan ideologi yang berpaham kebebasan, yaitu adanya pengakuan

hak-hak individual yang harus dilindungi dari campur tangan negara dan

badan-badan yang lain. Manusia dipandang sebagai makhluk yang bebas

dan rasional. Pemerintahan harus didasarkan pada persetujuan rakyat.

3) Marxisme-komunisme,

merupakan salah satu jenis sosialisme yang mengajarkan tentang teori

pertentangan kelas. Dalam konsep marxisme, negara hendaknya dipimpin

dan lebih mengutamakan kelas pekerja (buruh) atau diktaktor proletariat.

Marxisme berawal dari konsep-konsep politik, ekonomi, dan sosial Karl

Marx dan selanjutnya diteruskan oleh Lenin, Stalin, dan Mao Tze Tung

(Mao Zedong) menjadi paham komunisme. Menurut ajaran ini, suatu

tujuan dapat dicapai dengan cara menghalalkan semua jalan. Komunisme

cenderung meniadakan arti Tuhan karena berdasarkan pada materialism

sehingga paham ini menindas kebebasan dalam beragama dan kebebasan

individual. Menurut Budiardjo (1980), nilai-nilai yang terkandung di

dalam komunisme adalah

a) monoisme, yaitu suatu prinsip yang menolak keberadaan

golongangolongan (strata) dalam suatu masyarakat;

b) kekerasan dianggap sebagai cara atau alat yang sah untuk mencapai

suatu tujuan (menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan),

c) semua alat negara (polisi, tentara, birokrasi, media massa, intelektual,

dan perundang-undangan) dipergunakan untuk mewujudkan tujuan

komunisme.

4) Fasisme,

suatu bentuk dari kediktatoran yang dapat dipersamakan dengan

otoritarian. Di dalamnya terdapat unsure-unsur kekerasan dan hal-hal

Page 135: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

121

lain yang bersifat mengerikan (pembantaian, diskriminasi ras, ekspansi

ke negara lain, penghilangan hak-hak asasi manusia, dan masih banyak

lainnya), terutama dalam hal pengabaian hak-hak asasi warga negara.

Fasisme ini menitikberatkan pada pola khusus aksi dan sangat

tergantung pada pemimpin yang kharismatik.

5) Fundamentalisme,

merupakan ideologi untuk menetapkan agama tertentu sebagai suatu

sistem politik dalam negara. Sebagai contoh, Afganistan pada masa

pemerintahan Taliban dan Iran sekarang setelah Revolusi Islam Iran).

Negara-negara ini menerapkan hukum Islam secara keras kepada warga

negaranya.

d. Dasar negara Republik Indonesia

Bagi bangsa Indonesia, dasar negara yang sesuai dengan nilai- nilai

budaya, sosial, dan nasionalisme bangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan

negara adalah Pancasila. Pancasila bukanlah suatu dasar Negara (ideologi) yang

diambil dari luar Indonesia, akan tetapi digali dari nilai-nilai kehidupan bangsa

Indonesia sendiri. Adapun nilai-nilai atau asas yang terkandung di dalam

Pancasila adalah

1) asas gotong royong,

artinya bekerja bersama-sama untuk kepentingan bersama dan hasilnya

dinikmati bersama;

2) asas kekeluargaan,

berarti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap hak dan

kewajiban anggota masyarakat;

3) asas musyawarah

dalam menentukan keputusan yang menyangkut orang banyak atau rakyat;

4) asas keseimbangan dan keselarasan,

berarti adanya keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani,

keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan masyarakat, serta

keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan alam sekitarnya;

Page 136: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

122

5) asas Bhinneka Tunggal Ika,

yaitu adanya toleransi kehidupan antara suku-suku bangsa yang berbeda

dan antarumat beragama;

6) asas kebersamaan hidup,

artinya seseorang tidak dapat hidup seorang diri, melainkan harus hidup

dengan orang lain secara bersama-sama dengan menjunjung tinggi asas

kekeluargaan dan gotong royong.

Menurut ajaran dalam Pancasila, manusia dipandang sebagai makhluk

Tuhan yang bersifat makhluk pribadi dan makhluk sosial, keduanya haruslah

seimbang dan selaras. Dalam pelaksanaan demokrasi, yang diutamakan adalah

musyawarah untuk mufakat. Adapun sistem perekonomian yang dianut adalah

ekonomi kerakyatan dengan tujuan utama untuk kesehjateraan rakyat.

Pancasila sebagai dasar merupakan suatu prinsip pengarahan (guiding

principle) yang dijadikan dasar, tujuan, dan arah di dalam menyelenggarakan dan

mengembangkan kelangsungan kehidupan bernegara dan berbangsa. Dari segi

tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar Negara berkedudukan

sebagai norma objektif dan norma tertinggi serta menjadi sumber dari segala

sumber hukum. Ini dituangkan dalam ketetapan MPR, yaitu TAP. MPRS No.

XX/MPRS/1988. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga merupakan filsafat

hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna bahwa setiap aspek kehidupan

bernegara dan berbangsa harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai

Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, serta Keadilan.

Peran Pancasila sebagai dasar negara, antara lain, sebagai berikut.

1) Mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku

bangsa dan memelihara kerukunan antarumat beragama.

2) Mengarahkan dan membimbing kepada cita-cita dan tujuan bangsa.

3) Memberikan motivasi dan mengembangkan serta memelihara identitas

diri bangsa Indonesia.

4) Memberikan pandangan terhadap kenyataan yang ada terhadap

perwujudan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila.

Page 137: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

123

Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia sebagai

berikut.

1) Dasar negara,

merupakan sumber hukum dasar nasional seperti yang tercantum pada

pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Sebagai dasar negara, Pancasila

memiliki pengertian sebagai cita-cita hukum bangsa Indonesia dan cita-

cita moral bangsa Indonesia.

2) Kepribadian bangsa Indonesia,

merupakan tatanan kehidupan seluruh bangsa Indonesia yang secara

menyeluruh terpola pada nilai yang dimiliki dan diyakini kebenarannya

oleh bangsa Indonesia. Pancasila memberikan corak yang khas bagi

bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-

bangsa lain.

3) Pandangan hidup,

merupakan pemersatu bangsa dalam mencapai kesejahteraan dan

kebahagian lahir dan batin dalam bangsa Indonesia yang memiliki

keanegaraman suku bangsa.

4) Perjanjian luhur bangsa Indonesia,

merupakan perjanjian antarrakyat Indonesia menjelang proklamasi

kemerdekaan dan telah mampu membuktikan kebenarannya dalam sejarah

perjuangan bangsa Indonesia.

2. Konstitusi Negara

a. Pengertian konstitusi

Konstitusi secara literal berasal dari istilah dalam bahasa Prancis, yaitu

constituer yang berarti “membentuk”. Penggunaan istilah konstitusi secara

ketatanegaraan memiliki arti pembentukan suatu negara atau menyusun dan

menyatakan suatu negara. Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi dikenal

dengan sebutan gronwet yang berarti undang – undang dasar.

Pengertian konstitusi dalam praktik tidak dapat dirumuskan secara pasti

karena setiap ahli merumuskan dengan cara pandangnya masing-masing. Ada

Page 138: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

124

yang menyamakan istilah konstitusi dengan undang-undang dasar, tetapi juga ada

yang membedakan antara konstitusi dengan undang-undang dasar. Berikut

beberapa pengertian konstitusi.

1) K.C. Wheare

Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaran suatu negara yang berupa

suatu kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur dalam pemerintahan

negara (dalam Bagir Manan: 2001).

2) Sri Soemantri

Konstitusi adalah suatu naskah yang memuat suatu bangunan Negara dan

sendi-sendi sistem pemerintahan negara (dalam Kaelan: 2002).

3) Herman Heller (dalam Kaelan: 2002) Membagi pengertian konstitusi menjadi

tiga.

a) Konstitusi yang bersifat politik sosiologis, yaitu konstitusi yang

mencerminkan kehidupan politik masyarakat.

b) Konstitusi yang bersifat yuridis, yaitu konstitusi merupakan kesatuan

kaidah yang hidup di dalam masyarakat.

c) Konstitusi yang bersifat politis, yaitu konstitusi yang ditulis dalam

suatu naskah sebagai undang-undang.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada

dua pengertian konstitusi, yaitu

1) dalam arti luas, merupakan suatu keseluruhan aturan dan ketentuan dasar

(hukum dasar yang meliputi hukum dasar tertulis dan hukum dasartidak

tertulis yang mengatur mengenai suatu pemerintahan yang

diselenggarakan di dalam suatu negara;

2) dalam arti sempit, merupakan undang-undang dasar, yaitu suatu dokumen

yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok dari

ketatanegaran suatu negara.

b. Kedudukan konstitusi

Kedudukan konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan pada suatu negara

sangat penting karena menjadi ukuran kehidupan dalam bernegara dan berbangsa

untuk mengetahui aturan-aturan pokok yang ditujukan baik kepada penyelenggara

Page 139: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

125

negara maupun masyarakat dalam ketatanegaraan. Kedudukan tersebut adalah

sebagai berikut.

1) Sebagai hukum dasar

Dalam hal ini, konstitusi memuat aturanaturan pokok mengenai penyelengara

negara, yaitu badan-badan/lembaga-lembaga pemerintahan dan memberikan

kekuasaan serta prosedur penggunaan kekuasaan tersebut kepada badan-badan

pemerintahan.

2) Sebagai hukum tertinggi

Dalam hal ini, konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap

peraturan-peraturan yang lain dalam tata hukum pada suatu negara. Dengan

demikian, aturan-aturan di bawah konstitusi tidak bertentangan dan harus

sesuai dengan aturan-aturan yang terdapat pada konstitusi.

c. Isi konstitusi

Konstitusi suatu negara pada umumnya memuat atau berisi tentang halhal

berikut.

1) Gagasan politik, moral, dan keagamaan, serta perjuangan bangsa. Contohnya,

pernyataan Konstitusi Jepang 1947 dan Pembukaan UUD Republik Indonesia

1945.

2) Ketentuan organisasi negara, memuat ketentuan-ketentuan mengenai

pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif,

maupun dengan badan-badan negara yang lain.

3) Ketentuan hak-hak asasi manusia, memuat aturan-aturan yang menjamin dan

melindungi hak-hak asasi manusia bagi warga negara pada Negara yang

bersangkutan.

4) Ketentuan prosedur mengubah undang-undang dasar, memuat aturanaturan

mengenai prosedur dan syarat dalam mengubah konstitusi pada negara yang

bersangkutan.

5) Ada kalanya konstitusi memuat larangan mengenai mengubah sifat-sifat

tertentu dari undang-undang dasar. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari

terulangnya hal-hal yang telah di atasi dan tidak dikehendaki lagi, seperti

timbulnya seorang diktator. Sebagai contoh, UUD Negara Jerman melarang

Page 140: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

126

untuk mengubah sifat federalisme yang sudah ditetapkan dalam UUD sebab

bila menjadi negara kesatuan, dikuatirkan akan muncul seorang Hitler yang

baru.

d. Pembentukan konstitusi

Pembentukan konstitusi atau undang-undang dasar pada setiap negara

berbeda-beda. Ada yang sengaja dibentuk, ada yang secara revolusi,

pemberian dari penguasa, maupun dengan cara evolusi.

1) Konstitusi yang pembentukannya sengaja dibentuk berarti pembuatan UUD

dilakukan setelah negara tersebut berdiri.

2) Konstitusi yang pembentukannya secara revolusi berarti pemerintahan yang

baru terbentuk dari hasil revolusi membuat UUD setelah mendapat

persetujuan rakyat atau dengan cara permusyawaratan.

3) Konstitusi yang pembentukannya secara pemberian dari penguasa, dalam

misalnya, seorang raja memberikan UUD kepada rakyatnya atau jika seorang

raja mendapat tekanan dan khawatir akan timbul revolusi sehingga dibuatlah

UUD yang dapat membatasi kekuasaan raja.

4) Konstitusi yang pembentukannya secara evolusi berarti pembuatan UUD

didasarkan pada adanya perubahan-perubahan secara perlahan-lahan sehingga

UUD yang lama menjadi tidak berlaku lagi.

3. Tujuan Konstitusi dan Nilai Konstitusi

a. Tujuan Konstitusi

Pada umumnya, konstitusi mempunyai tujuan untuk membatasi kekuasaan

penyelenggara negara agar tidak dapat berbuat sewenang-wenang serta dapat

menjamin hak-hak warga negara. Tujuan konstitusi ini merupakan suatu gagasan

yang dinamakan dengan konstitusionalisme. Maksud dari konstitusionalisme

adalah suatu gagasan yang memandang pemerintah (penyelenggara pemerintahan)

sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat.

Negara-negara Asia dan Afrika pada dasarnya menerima konstitusionalisme,

seperti Filipina dan Indonesia yang memiliki UUD sebagai suatu dokumen yang

Page 141: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

127

bermakna khas dan juga merupakan salah satu atribut yang melambangkan

kemerdekaannya. Adapun negara-negara yang menganut ajaran (paham)

komunisme pada umumnya menolak konstitusionalisme disebabkan negara

berfungsi ganda, yaitu

1) mencerminkan kemenangan-kemenangan yang sudah dicapai dalam

perjuangan ke arah tercapainya masyarakat komunis serta merupakan

pencatatan formal, dan

2) UUD memberikan kerangka dan dasar hukum untuk mengupayakan

terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan (masyarakat tanpa kelas).

Tujuan konstitusi

1. Membagi kekuasaan dalam negara.

2. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan pemerintah agar tidak

sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

3. Memberikan dasar hokum untuk perubahan masyarakat kearah yang

dicita-citakan.

4. Sebagai landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem

ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga

negaranya.

Tujuan konstitusi adalah juga tata tertib terkait dengan:

a) berbagai lembaga-lembaga negara dengan wewenang dan cara

bekerjanya,

b) hubungan antar lembaga negara,

c) hubungan lembaga negara dengan warga negara (rakyat) dan

d) adanya jaminan hak-hak asasi manusia serta

e) hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman.

Tolok ukur tepat atau tidaknya tujuan konstitusi itu dapat dicapai tidak

terletak pada banyak atau sedikitnya jumlah pasal yang ada dalam konstitusi yang

bersangkutan. Banyak praktek di banyak negara bahwa di luar konstitusi tertulis

timbul berbagai lembaga-lembaga negara yang tidak kurang pentingnya dibanding

yang tertera dalam konstitusi dan bahkan hak asasi manusia yang tidak atau

Page 142: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

128

kurang diatur dalam konstitusi justru mendapat perlindungan lebih baik dari yang

telah termuat dalam konstitusi itu sendiri. Dengan demikian banyak negara yang

memiliki konstitusi tertulis terdapat aturan-aturan di luar konstitusi yang sifat dan

kekuatannya sama dengan pasal-pasal dalam konstitusi. Aturan-aturan di luar

konstitusi seperti itu banyak termuat dalam undang-undang atau bersumber/

bedasar pada adat kebiasaan setempat.

Menurut C.f. Strong konstitusi bertujuan untuk membatasi kewenang-

wenangan tindakan pemerintah dalam rangka menjamin hak-hak yang diperintah

dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Adapun tujuan konstitusi secara umum adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap penguasaan

politik.

b. Melepaskan Kontrol kekuasaan dari Penguasa.

c. Memberikan batasan-batasan bagi para penguasa dalam menjalankan

kekuasaannya.

b. Nilai yang terkandung dalam konstitusi

1. Nilai normatif.

Artinya suatu konstitusi telah resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi

mereka konstitusi tersebut tidak hanya berlaku dalam arti hukum atau

legal, tetapi juga merupakan suatu kenyataan (realitas), dalam arti

sepenuhnya diberlakukan secara efektif. Contoh: Konstitusi di Amerika

serikat mengatur tentang adanya tiga kekuasaan dalam Negara yaitu:

legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Masing-masing lembaga kekuasaan

mempunyai membuat undang-undang, kecuali ada delegasi khusus (dari

congres).

2. Nilai nominal.

Artinya konstitusi menurut hukum memang berlaku tetapi dalam

kenyataan ( praktiknya) tidak dilaksanakan secara sempurna karena ada

pasal-pasal yang tidak dijalankan. Contoh: Konstitusi Amerika serikat

dalam Amandemen Ke-14 tentang kewarganegaraan dan perwakilan,

ternyata tidak berlaku secara sempurna untuk seluruh Amerika serikat

Page 143: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

129

3. Nilai semantik.

Konstitusi itu berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja. Dalam

mobilisasinya kekuasaan, penguasa mengunakan konstitusi sebagai alat

untuk melaksanakan kekuasaan politik. Konstitusi ditafsirakan sesuai

dengan keinginan penguasa. Pada masa orde lama atau orde baru Undang-

undang Dasar 1945 dilaksanakan secara sematik, artinya dilaksanakan

sesuai dengan keinginan penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya.

5. Keterkaitan Dasar Negara Dengan Konstitusi

keterkaitan antar dasar Negara dan konstitusi adalah bahwa dasar Negara

merupakan staats fundamental norm (pokok kaidah Negara yang fundamental)

atau staatsidee (gagasan tentang kenegaraan) yang menjadi jiwa tertip hukum dan

selanjutnya di wujudkan didalam UUD dan peraturan –peraturan lain yang lebih

rendah.hal ini sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Drs Notonagoro, S.H.,

bahwapokok kaidah Negara yang fundamental merupakan sumber dari UUD dan

peraturan perundangan lainnya.

Dasar negara menjadi sumber bagi pembentuk konstitusi.isi dari norma

hukum di bawah dasar Negara tidak boleh bertentangan dengan norma dasar.isi

norma tersebut bertujuan untuk mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar

Negara karena dasar Negara merupakan cita-cita hukum dari Negara.Adapun

konstitusi merupakan usaha untuk melaksanakan dasar Negara.Dasar Negara dan

konstitusi merupakan satu-kesatuan utuh sehingga melaksanakan konstitusi berarti

melaksanakan dasar Negara.

Menurut Hamid S. Attamimi sebagai norma hukum tertinggi dan cita

hukum.dasar Negara mempunyai fungsi sebagai berikut.

a. Regulatif, yaitu sebagai tolok ukur untuk menguji apakah noma hukum

yang berlaku di bawah dasar Negara tersebut bertentangan atau tidak dan

bersifat adil atau tidak.

b. Konstitutif,yaitu sebagai pembentuk hukum sehingga tampa adanya dasar

Negara tersebut maka norma hukum di bawahnya akn kehilangan

maknanya sebagai hukum.

Page 144: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

130

Secara yuridis formal, Pancasila merupakan dasar filsafat Negara yang

tertuang dalam pembukaan UUD 1945, hal ini mengandung konsekuensi bahwa

setiap aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai dan bersumber pada nilai-nilai

pancasila. Termasuk juga semua peraturan perendangan, pemerintaha ,

penyelenggaraan kekuasaan, sistem demokrasi, serta aspek-aspek

penyelenggaraan lainnya.

Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila yang merupakan norma

tertinggi. Sebagai dasar negara, Pancasila dapat disebut norma dasar, norma

pertama, norma fundamental negara, atau pokok kaidah negara yang fundamental

dan cita hukum yang menjadi sumber pembentukan konstitusi.

Konstitusi yang merupakan norma hukum di bawah dasar negara

bersumber dan berdasar pada dasar negara ini, meliputi hukum dasar tertulis, yaitu

undang undang dasar, serta hukum dasar tidak tertulis, yaitu konvensi. Penjelasan

atau penjabaran (perwujudan) dasar negara ke dalam aturan hukum yang

pertamatama dilakukan melalui konstitusi.

Hubungan dasar negara Pancasila dengan konstitusi UUD 1945 dapat

dilihat pada Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945. Pembukaan

UUD 1945 yang menunjukkan suasana kebatinan negara memuat asas kerohanian

negara, asas politik negara, asas tujuan negara, dan dasar hukum pada

undangundang dengan pokok-pokok pikiran sebagai berikut.

a. Pokok pikiran persatuan yang merupakan perwujudan dari sila ketiga Pancasila,

yaitu Persatuan Indonesia, memiliki pengertian bahwa Negara melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Jadi, negara

mengatasi segala paham golongan dan paham perseorangan. Dengan demikian,

negara menghendaki persatuan meliputi segenap bangsa Indonesia.

b. Pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan perwujudan dari sila kelima

Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memiliki

pengertian bahwa negara bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat dalam rangka mewujudkan negara yang merdeka, berdaulat,

adil, dan makmur dengan memajukan kesejahteraan umum.

Page 145: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

131

c. Pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan perwujuan dari sila keempat

Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, memiliki pengertian Negara berkedaulatan

rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Oleh

karena itu, negara memiliki sistem pemerintahan demokrasi Pancasila.

d. Pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil

dan beradab yang merupakan perwujudan dari sila pertama Pancasila, yaitu

Ketuhanan Yang Maha Esa, serta sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan

yang Adil dan Beradab, mengandung pengertian negara menjunjung tinggi

semua agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara untuk memilihara budi

pekerti yang luhur dan teguh dalam memegang cita-cita moral rakyat yang

luhur.

Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang

merupakan perwujudan dari sila-sila dalam Pancasila selanjutnya dijabarkan atau

dijelaskan dalam Batang Tubuh UUD 1945 melalui pasal-pasalnya.

a. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan pokok pikiran yang

keempat, dijabarkan dalam Pasal 29 ayat (1) dan (2), serta amendemen kedua

UUD 1945 Pasal 28E ayat (1) dan Pasal 28I ayat (1).

b. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab yang merupakan pokok

pikiran yang keempat, dijabarkan dalam Pasal 27 ayat (1) dan (2), Pasal 28,

Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, dan Pasal 34.

c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia yang merupakan pokok pikiran yang pertama,

dijabarkan dalam Pasal 1 ayat (1); Pasal 18, 18A, dan 18B; Pasal 35b; Pasal

36A, 36B, 36C, dan 36D.

d. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan yang merupakan pokok pikiran yang ketiga,

dijabarkan dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 25.

e. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan

pokok pikiran kedua, dijabarkan dalam Pasal 33 dan 34

Page 146: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

132

6. Unsur-Unsur Sebuah konstitusi

Menurut pendapat dari C.F. Strong (dalam Miriam Budiardjo: 1985), suatu

konstitusi dapat bersifat kaku atau bisa juga supel tergantung pada apakah

prosedur untuk mengubah konstitusi itu sudah sama dengan prosedur membuat

undang-undang di negara yang bersangkutan atau belum. Dengan demikian, sifat

dari konstitusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) konstitusi yang bersifat kaku (rigid), hanya dapat diubah melalui prosedur

yang berbeda dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang

bersangkutan;

2) konstitusi yang bersifat supel (flexible), sifat supel disini diartikan bahwa

konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan prosedur membuat

undang-undang pada negara yang bersangkutan.

c. Klasifasi, unsur-unsur, dan sifat konstitusi

Konstitusi dapat dibedakan dalam dua macam.

1) Konstitusi tertulis, yaitu suatu naskah yang menjabarkan (menjelaskan)

kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan serta

menentukan cara kerja dari badan-badan pemerintahan tersebut. Konstitusi

tertulis ini dikenal dengan sebutan undang-undang dasar.

2) Konstitusi tidak tertulis, merupakan suatu aturan yang tidak tertulis yang

ada dan dipelihara dalam praktik penyelenggaraan negara di suatu negara.

Konstitusi tidak tertulis ini dikenal dengan sebutan konvensi. Unsur-unsur

yang harus dimuat di dalam konstitusi menurut pendapat Lohman (dalam

Farida Indrati Suprapto) adalah

1) konstitusi sebagai perwujudan kontak sosial, yaitu merupakan

perjanjian dari kesepakatan antara warga negara dengan pemerintah;

2) konstitusi sebagai penjamin hak asasi manusia, yaitu merupakan

penentu hak dan kewajiban warga negara dan badan-badan pemerintah;

3) konstitusi sebagai forma regiments, yaitu merupakan kerangka

pembangunan pemerintah.

Page 147: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

133

7. Ciri Sebuah konstitusi bagi Negara Tertentu

a. Konstitusi di Indonesia

Sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang, Di Indonesia telah

berlaku tiga macam Undang-Undang Dasar dalam empat periode, yaitu:

1. Periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949, yaitu

UUD1945 yang terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2

autran tambahan.

2. Periode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950, yaitu

UUD RIS yang terdiri dari 6 bab, 197 pasal, beberapa bagian

3. Periode 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, yaitu UUDS tahun1950

terdiri dari 6 bab, 146 pasal, beberapa bagian

4. Peirode 5 Juli 1959 samapai sekarang, yaitu UUD 1945

Khususnya untuk periode ke empat berlaku UUD 1945 dengan

pembagian,

a. UUD 1945 yang belum di Amandemen.

b. UUD 1945 yang sudah di Amandemen sampai saat ini telah

diberlakukan empat kali amandemen, yaitu tahun 1999, 1000,

1001 dan tahun 1002.

8. Substansi Konstitusi Negara

1. Subtansi Konstitusi Secara umum

Sebagai aturanpokok Negara, konstitusi Negara berisi aturan-aturan

mendasar dan mengatur hal-hal penting dalam penyelenggaraan bernegara. Aturan

dasar tersebut pada hakikatnya merupakan implementasi atau penuangan norma-

norma dalam dasar Negara, secara umum konstitusi-konstitusi yang ada didunia

ini memuat beberapa hal berikut.

a. pernyataan memngenai Gagasan_Gagasan Politik,Moral dan Keagamaan.

pada umumnya pernyataan mengenai gagasan-gagasan politik, moral,

keagamaan yang menjadi jiwa dan konstitusi. Sehingga sebagian besar dari

Page 148: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

134

konstitusi memuat pernyataan pengakuan terhadap tuhadan pernyataan

bahwa keadilan, kebebasan persamaan, serta kebahagian/kesejahteraan

umum, dan sebagiannya akan dijamin melalui konstitusi.

b. Ketentuan Mengenai Struktur Organisasi Negara. Sudah kita ketahui

bahwa salah satu fungsi dari konstitusi adalah sebagai pembatas kekuasaan

penguasa. Oleh karena itu, konstitusi memuat ketentuan-ketentuan

mengenai pembagian kekuasaan Negara baik antara badan legislatif,

eksekutif, yudikatif, maupun badan-badan Negara lainnya.

c. Ketentuan mengenai prlindungan Hak-Hak Asasi Manusia. pada umumnya

konstitusi juaga memuat ketentuan-ketentuan yang menjamin dan

melindungi hak-hak asasi manusiabwarga negaranya.

d. Ketentuan Mengenai Prosedur Mengubah Undang-Undang Dasar . dalam

konstitusi, pada umumnya dicantumkanpada ketentuan mengenai syarat

dan prosedur mengubah konstitusi tersebut. Hal ini penting agar konstitusi

dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

e. Larangan Mengubah Sifat Tertentu Dari Undang-Undang Dasar. Pada

beberapa konstitusi memuat adanya larangan mengubah bagian tertentu

dari konstitusi yang bersangkutan. Pada umumnya hal ini terjadi karena

pra penyusun konstitusi ingin mencegah terulang nya kembali masalah

yang baru saja di atasi , contohnya munculnya seoarang diktator dan

sebagainya.

Pada umumnya konstitusi suatu Negara terdiri dari dua bagian, yaitu

bagian pembukaan atau mukadimah, (preambule) dan bagian pasal-pasal.

Namun tidak semua Negara mencantumkan bagian pembukaan dalam

konstitusinya misalnya konstitusi uastralia, Malaysia, Singapura. Adapun

yang mencantumkann pembukaan dalam konstitusinya diantara lain adalah

Amerika Serikat, Argentina, India, dan Indonesia.

Konstitusi atau hukum dasar dapat pula dibedakan antara hukum dasar

tertulis (written constitucion ), yaitu UUD dan hukum dasar tidak tertulis

(unwritten constitution) yaitu konvensi. salah satu contoh konvensi yang

Page 149: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

135

berlaku di Indonesia adalh pelaksanaan pidato kenegaraan presiden

menjelang peringatan proklamasi 17 Agustus.

2. Substansi Konstitusi Negara Indonesia

Subtansi memiliki makna kata inti atau sifat pokok. inti atau sifat pokok

dari UUD 1945 adalah Pancasila dengan nilai-nilai yang dikandungnya yang

menjadi dasaryuridis bagi pelaksanaan dan kelangsungan Negara Republik

Indonesia.

Rumusan pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia tercantum

dalam pembukaaan UUD 1945, terutama alenia IV sedangkan pembukaan UUD

1945 secara ilmiah merupakan pokok kaidah Negara yang fundamental. dengan

kata lain subtansi konstitusi Negara Indonesia adalah naska yang merulakaan

kerrangka dan tugas pokok dari badan-badan pemerintahan Negara Indonesia dan

menentukan pokok-pokok kerja tersebut berdasarkan pancasila.

Menurut Prof. Sri Sumantri disamping subtansi konstitusi Negara secara

umum konstitusi juga harus memuat hal-hal sebagai berikut.

a. Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lalu.

b. Pandangan tokoh-tokoh bangsa / pembentuk Negara yang hendak

mewujudkan untuk waktu sekarang / waktu yang akan datang

(Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang digali oleh The Founding

Father)

c. sesuatu keinginan bagaimana perkembangan ketatanegaraan bangsa

hendak dipimpin.

d. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketata negaraan suatu bangsa.

Konstitusi Negara kita adalah UUd 1945 yang berada dalam kelompok

yang berada dalam kelompok stats ground gesedt atau aturan dasar/pokok Negara.

Selain UUD 1945, yang termasuk dalam stats ground gesedt adalah konvensi.

Adapun hal-hal yang dimuat dalam UUD 1945, antara lain sebagai berikut

a. Hal-hal yang bersifat umum, seperti aturan mengenaikekuasaan dalam

Negara dan identitas-identitas Negara.

Page 150: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

136

b. Hal-hal yang berkaitan dengan lembag-lembaga Negara baik itu

hubungan antarlembaga Negara,fungsi,tugas,hak, maupun

kewenangan.

c. Hal-hal yang menyangkut hubungan antara Negara dan warga Negara ,

yaitu hak dan kewajiban Negara terhadap warganya ataupun hak dan

kewajiban warga Negara terhadap Negara .

d. Konsepsi atau cita-cita Negara dalam berbagai aspek kehidupan.

Misalnya aspek pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, sosial,

pertahanan,dan budaya.

e. Hal mengenai perubahan Undang-Undang dasar.

f. Ketentuan peralihan dan transisi.

Aturaan-aturan itu masih bersifat umumdan secara garis besar, untuk

itulah maka aturan-aturan ini selanjutnya dijabarkan lebih lanjut pada peraturan

perundangan di bawahnya.

Dalam konstitusi Indonesia diatur mengenai mekanisme pelaksanaan

demokrasi Pancasila. Dijelaskan pula bahwasanya Indonesia menganut paham

konstitusionalisme, yaitu yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4

yaitu “. . . maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu undang-

undang dasar. . . .”. Konstitusionalme adalah gagasan bahwa pemerintahan

merupakan suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama

rakyat tetapi dikenakan beberapa pembatasan agar kekuasaan itu tidak disalah

gunkan oleh mereka yng memerintah. gagasan konstitusionalisme ini dicerminkan

dalam konstitusi (UUD). Undang-undang dasar mempunyai fungsi khusus yang

merupakan manifestasi dari hukum tertinggi yang harus ditaati rakyatdan juga

penyelenggara pemerintahan. UUD yang memuat gagasan konstitusionalisme

berbicarakan dua hal berikut.

a. Isi UUD adalah membatasi kekuasaan Negara dan penyelenggaraan

pemerintahan.

b. Isi UUD member jaminan kebebasan dan hak asasi warga Negara.

Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Adapun ciri-ciri

konstitusi sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.

Page 151: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

137

a. Presiden memunyai kedudukan sebagai kepala Negara sekaligus

sebagai kepala pemerintahan.

b. Presiden tidak dipilih oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetapi

dipilih oleh rakyat.

c. Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislative.

d. Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislatif dan

tidak dapat memerintaahkan diadakan pemilu.

Lembaga kenegaraan di Indonesia yang diatur dalam UUD terdiri dari

lembaga eksekutif, yaitu berada di tangan presiden dibantu oleh seorang wakil

presiden dan para mentri dalam sebuah cabinet lembaga legislatif. yaitu MPR

yang berdiri dari DPR dan DPD, serta lembaga yudikatif yang terdiri dari

mahkamah agung, mahkamah konstitusi, lembaga peradilan yang ada di bawah

Mahkamah Agung beserta komisi yudisial. Selain itu, juga ada lembaga lain

seperti BPK (Badan Pemerksa Keuangan).

3. Subtansi Konstitusi Negara Liberal

Konstitusi dalam Negara-negara liberal angat menjanjikan kebebasan dan

hak asasi warga Negara. hal tersebut sesuai dengan pandangan liberalism yang

dianutnya. Kekuasaan dan tindakan pemerintahan dibatasi sedemikian rupa

sehingga kekuasaan pemerinta tidak sewenang-wenang, dan hak warga Negara

akan terjamin serta terlindungi. Gagasan seperti ini dinamakan konstitusialisme.

Konstitusi liberal banyak dianut oleh Negara-negara barat seperti

AmerikaSerikat, Inggris, Prancis, dan Negara-negara di Eropa barat. Salah satu

contoh Negara yang akan kita bahas adalah Inggris sebagai salah satu Negara

yang berkonstitusi liberal.

a. Sifat konstitusi inggris.

Konstitusi Inggris bersifat: tidak tertulis (konvensi), bersifat luwes,

(fleksibel)/ mudah diadakan perubahan, dan tidak ada pengaman

khusus.

Page 152: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

138

b. Sumber Konstitusi Inggris

Sumber konstitusi inggris meliputi: statuta–statuta yang disahkan

diparlemen, kebiasaan parlemen, keputusan pengadilan dan konvensi

konstitusi.

c. Mekanisme Konstitusional Demokrasi Parlementer.

Inggris menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer sebagai

bentuk sistem pemerintahan yang diidelkan dengan liberalisme.

Pemerintahan Negara inggris dikenal sebagai induknya parlementaria

(mother of parlemen). Pada sistem pemerintahan parlementer,

kedaulatan berada ditangan rakyatmelalui parlemen (Parlement

soverignitiy),

d. Lembaga Kenegaraan

1.) Badan Eksekutif (White-Hall)

Badan eksekutif inggris terdiri dari raja/ratu yang tidak

dapat diganggu gugat (simbolis), adapun kekuasaan sesungguhnya

ada pada perdana mentri selaku pemegang kekuasaan eksekutif

adalah sebagai berikut.

a). Memimpin partai mayoritas

b). Memimpin cabinet yang anggotanya yang telah dipilihnya

sendiri.

c). Menjadi penghubung raja/atau ratu.

d). Membimbing majelis rendah.

Perdana menteri sewaktu-waktudapat mengadakan pemilu baru

sebelum jabatan parlemen (5 tahun) berakhir. Meskipun secara

penuh yang membubarkan dan menginstruksikan diadakan pemilu

baru adalah raja/ratu sebagai pemegang tahta kerajaan atas saran

dari perdana mentri. Kedudukan raja atau ratu sebagai pemegang

tahta kerajaan hanya berfungsi dalam aspek pemerintahan yang

bersifat serimonial (Keupacaraan). Inggris merupakan Negara

kesatuan ( Unitari state ) dan juga kerajaan (united kingdom) yang

Page 153: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

139

perdana mentrinya memiki jabatan dan kedudukan yang kuat

terhadap parlemen.

2.) Badan Legislatif

Tugas pokok/peran parlemen dalam sistem pemerintahan di inggris

adalah sebagai berikut.

a). Mengawasipelaksanaan undang-undang

b). Menilai rekan-rekan separtai yang duduk dalam kabinet.

c). Menyatakan gasan-gagasan politik.

d). Mempersiapkan bidang legislasi atas dasar kebijakan mentri.

e). Memaparkan argumentasi-argumentasi politik kepada para

pemilih.

Badan legislative atau parlemen inggris terdiri dari dua

kamar yaitu haose of commons (majelis rendah) dan Hause of

Lord. Anggota parlemen diiisi oleh partai yang menang dalam

pemilu, sedangkan majelis tinggi anggotanya turun temurun dan

dapat mengubah ataupun mengajukan undang-undang.

Di Inggris kedudukan parlemen kuat, hal ini dikarenakan

keanggotaan parlemen di isi oleh partai yang menang dalam

pemilu, dan juga perdana mentri berasal dari kalangan mereka

selamakepercaan masih diberikan. Di Inggris juga terdapat sebuah

konvensi yang mengatur bahwa mentri harus diambil dari

keanggotaan badan legislative dengan tidak melepaskan jabatannya

di legislative agar tercipta hubungan yang erat anatara badan

legislative dengan badan eksekutif guna memperlancar jalannya

program pemerintahan.

4. Subtansi Negara Komunis

Gagasan konstitusialisme sebagai mana terdapat di Negara-negara liberal

(Barat) tidak dikenal di Negara-negara komunis. Sesuai dengan pandangan bahwa

seluruh aparatur Negara –negara liberal tidak dikenal di Negara komuis. Sesuai

dengan pandangan bahwa seluruh aparatur Negara serta aktifitas pemerintahan

Page 154: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

140

ditujukan bagi terbentuknya masyarakat komunis maka kaum komunis menolak

gagasan konstitusialisme, Negara komunis menolak konstitusi atau UUD yang

tentu saja tidak memuat prinsip konstitusialisme.

Konstitusi (UUD) di Negara komunis mempunyai fungsi ganda sebagai

berikut.

a. Mencerminkan kemenangan yang berhasil dicapai dalam perjuangan

kearah tercapainya masyarakat komunis serta merupakan cataan formal

dan legal dari kemajuan ang telah dicapai.

b. Memberikan kerangka atau dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang

dicita-citakan dalam tahap-tahap perkembangan menuju masyarakat

komunis.

Dalam rangka mewujudkan terciptanya masyarakat komunis inilah Negara

dipakai sebagai alat atau sarana. Dengan demikian, Negara memiliki kekuasaan

besar untuk mengusai segala aspek kehidupan dan mengendalikan warga. Isi UUD

komunis adalah sebagai berikut.

a. UUD member kekuasaan yang bersal pada penguasa (Negara) untuk

menyelenggarakan segenap aspek kehidupan bernegara.

b. UUD membatasi dan menekan hak-hak warga negaraa.

Dalam Negara komunis, demokrasi yang terbentuk bukan demokrasi

konstitusional, demokrasi yang yang paham komunis. Negara yang terbentuk

adalah Negara totaliter. Negara-negara sekarang ini tidak banyak lagi, sejak

Runtuhnya Ui Soviet, Negara-negara yang sebelumnya berpaham komunis

berupaya mengubah diri menjadi Negara demokrasi, Negara komunis yang masih

ada ialah Cina, Kuba, dan Vietnam.

Slah satu contoh Negara yang kita bahas adalah Cina.

a. Makanisme Konstitusional Demokrasi Rakyat (Versi Komunis)

Menurut paham komunis, demokrasi rakyat merupakan bentuk khusus

demokrasi yang memenuhi fungsi diktator proletar. Di Cina pembuat

keputusan tertinggi adalah partai komunis Cina (PKC). Pembentukan

keputusan dilakukan melalui komite-komite p[artai dalam siding tertutup

sehingga di cina tidak ada proseslegislasi secara terbuka, dan undang-

Page 155: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

141

undang public yang diumumkan relative sedikit. Adapun keputusan-

keputusan yang banyak dibuat adalah pernyataan umum tentang kebijakan

mauoun dokrin.

b. Lembaga-Lembaga Kenegaraan

1). Eksekutif

Pemegang kekuasaan eksekutif di Cina adalah organ

Administratiutama (Dewan Negara) yang terdiri dari pedana mentri,

waki-wakil perdana mentri, serta kepala-kepala dari semua kementrian

maupun komisi.

Lembaga Eksekutif bertugas untuk:

a. Mengatur dan mengendalikan seluruh struktur administrative serta

penyelenggaraan pemerintah Cinabersama-sama dengan badan

tertinggi Partai Komunis Cina.

b. Menerjemahkan keputusan-keputusan prtai dalam kebijakann

Negara dan menjadikannya sebagai lembaga yang paling kuat

diantara berbagai lembaga yang dibentuk oleh konstitusi.

2). Legislatif

Pemegang kekuasaan legislative di Cina adalah Kongres Rakyat Cina

(KRC) mereka bersidang setahun sekali dan anggotanya dipilih setiap

empat tahun.

3) Yudikatif

Pemegang kekuasaan tertinggi yudikatif di Cina meliputi sebagai

berikut.

a). Kejaksaan adalah kekuasaan yang bebas, termasuk dalam hal

penyidikan, penun tutan serta pengawasan secara umum

terhadapsemua organ Negara, termasuk pengadilan.

b). Pengadilan rakyat adalah Pengadilan rakyat bertanggung jawab

kepada kongres rakyat disetiap tingkatan.

Kekuasaan yudikatif di Cina dijalankan secara kaku dan bertingkat

oleh pengadilan rakyat.

Page 156: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

142

Lampiran 4

LEMBARAN DISKUSI SISWA

Mata pelajran : Pendidikan kewarganegaraan

Standar kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar Negara dengan konstitusi

dalam berbagai aspek kehidupan

Kopetensi dasar : 4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar Negara dengan

konstitusi

Tujuan pembelajaran: 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian dasar

Negara

2. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian

konstitusi negara.

Lembaran Kegiatan Siswa:

1. Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat memiliki dasar Negara.

Keberadaan dasar Negara menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Jelaskanlah pengertian dasar Negara, fungsi dasar Negara,

macam-macam dasar Negara, dan dasar Negara Indonesia.

2. Pengertian konstitusi dalam praktik tidak dapat dirumuskan secara pasti

karena setiap ahli merumuskannya secara pandabgan masing-masing. ada

yang menyamakannya istilah konstitusi dengan undang-undang dasar,

tetapi ada juga yang membedakan antara konstitusi dengan undang-undang

dasar. Jelaskanlah pengertian konstitusi dan jelaskan kedudukan

konstitusi.

Page 157: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

143

LEMBARAN DISKUSI SISWA

Mata pelajran : Pendidikan kewarganegaraan

Standar kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar Negara dengan konstitusi

dalam berbagai aspek kehidupan

Kopetensi dasar : 4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar Negara dengan

konstitusi

Tujuan pembelajaran: 1. Siswa mampu menguraikan tujuan dan nilai konstitusi

2. Siswa mampu menyimpulkan keterkaitan dasar Negara

dengan konstitusi di sebuah Negara.

Lembaran Kegiatan Siswa:

1. konstitusi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu konstitusi tertulis

dan konstitusi tidak tertulis, jelaskanlah apa yang dimaksud dengan

konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis?

2. Sifat dari konstitusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu konstitusi yang

bersifat kaku (riged), dan konstitusi yang bersifat supel (Flexible).

jelaskanlah apa yang dimaksud dengan konstitusi yang bersifat kaku

(riged), dan konstitusi yang bersifat supel (Flexible)?

3. Jelaskanlah tujuan konstitusi secara umum.

4. Ada tiga nilai yang terkandung dalam konstitusi yaitu nilai Normatif, nilai

nominal, dan nilai semantik. jelaskanlah arti dari nilai nomoinal dan nilai

semantik.

5. Menurut Hamid S. Attamimi sebagai norma hukum tertinggi dan cita

hukum.dasar Negara mempunyai fungsi sebagai Regulatif dan Konstitutif,

Jelaskanlah apa yang dimaksud regulatif dan konstitutif?

Page 158: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

144

LEMBARAN DISKUSI SISWA

Mata pelajaran : Pendidikan kewarganegaraan

Standar kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar Negara dengan

konstitusi dalam berbagai aspek kehidupan

Kopetensi dasar : 4.2 Menganalisis subtansi konstitusi Negara

Tujuan pembelajaran : 1. Siswa mampu menguraikan unsur sebuah konstitusi

2. Siswa mampu menyimpulkan ciri sebuah konstitusi

bagi Negara tertentu.

3.Siswa mampu menganalisis subtansi konstitusi

Indonesia

Lembaran Kegiatan Siswa:

1. Jelaskan hal-hal penting atau subtansi yang ada dalam sebuah konstitusi.

2. Pada umumnya konstitusi suatu Negara terdiri dari dua yaitu . . . .

3. Apa inti atau sifat pokok dari UUD 1945?

4. Jelaskan subtansi konstitusi Negara Indonesia

5. Apa saja hal-hal yang termuat dalam konstutusi menurut Prof. Sri

Sumantri

6. Apa saja hal-hal yang dimuat dalam UUD 1945 selaku konstitusi NKRI

7. Dalam konstitusi Indonesia diatur mekanisme pelaksanaan demokrasi

pancasila. Indonesia menganut paham konstitusionalisme, yaitu seperti

yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 Alinea 4. Jelaskan apa

yang dimaksud dengan konstitusionalisme.

8. Apa ciri-ciri konstitusionalisme.

9. Apa saja lembaga-lembaga Negara dalam sistem ketata negaraan

Indonesia menurut UUD 1945

10. Jelaskan beberapa konstitusi yang menjadi pedoman penyelenggaraan

kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia semenjak kemerdekaan

Indonesia pada tahun 1945 hingga saat ini, beserta sistematikanya.

11. Jelaskan sifat, sumber konstitusi inggris, dan mekanisme konstitusional

demokrasi parlementer serta lembaga kenegaraan nya.

12. apa fungsi konstitusi (UUD) di Negara komunis

13. Apa ciri-ciri UUD komunis

14. Jelaskan lembaga-lembaga kenegaraan cina

Page 159: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

145

Lampiran 5

SOAL TOURNAMENT

1. Apakah pengertian dasar Negara?

2. Sebutkan empat fungsi Negara…..

3. Idiologi yang berpandangan adanya persamaan dan kesamaan dalam

menjalani hidup.Hai ini Merupakan pengertian dari …

4. Idiologi yang berpaham kebebasan, yaitu pengakuan hak-hak individual

yang harus di lindungi dari campur tangan Negara dan badan-badan yang

lain.Hal ini Merupakan pengertian dari…

5. suatu bentuk dari kediktatoran yang dapat dipersamakan otoritarian.

didalamnya terdapat unsur-unsur kekerasan dalam hal-hal lain yang

bersifat mengerikan (pembantaian, diskriminasi ras, ekspansi ke Negara

lain,penghilangan hak-hak asasi manusia,dan masih banyak lain

nya),terutama dalam hal pengabaian hak-hak asasi warga Negara.fasisme

ini menitikberatkan padapola khusus aksi dan sangat tergantung pada

pemimpin yang kharismatik. Hal ini merupakan pengertian dari …

6. Ideologi untuk menetapkan agama tertentu sebagai suatu sistem politik

dalam Negara. Hal ini merupakan pengertian dari …

7. Apa yang di maksud asas gotongroyong?

8. Apa yang di maksud asas kekeluargaan?

9. Apa yang di maksud asas musyawarah ?

10. Apa yang di maksud asas keseimbangan dan keselarasan ?

11. Apa yang di maksud asas Bhinneka tungal Ika ?

12. Apa yang di maksud asas kebersamaan hidup ?

13. Sebutkan kedudukan dan fungsi pancasila bagi bangsa dan Negara

Indonesia?

14. Merupakan pemersatu bangsa dalam mencapai kesejahteraan dan

kebahagiaan lahir dan batin dalam bangsa Indonesia yang memiliki

keanekaragaman suku bangsa. Adalah fungsi pancasila sebagai …..

15. Keseluruhan aturan dan ketentuan dasar (hukum dasar yang meliputi

hukum tertulis yang mengatur mengenai suatu pemerintahan yang

Page 160: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

146

diselenggarakan didalam suatu Negara. Hal ini Merupakan pengertian

Konstitusi dalam arti…..

16. Suatu dokumen yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang

bersifat pokok dari ketatanegaraan suatu Negara. Hal ini Merupakan

pengertian konstitusi dalam arti ….

17. Sebutkan dua kedudukan konstitusi dalam kehidupan ketata negaraan ….

18. Konstitusi memuat aturan pokok mengenai penyelenggaraan Negara, yaitu

badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintahan dan memberikan

kekuasaan serta prosedur kekuasaan tersebut pada badan-badan

pemerintah. ini Merupakan kedudukan konstitusi sebagai …..

19. Konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap peraturan-

peraturan yang lain dalam tata hukum pada suatu Negara. ini Merupakan

kedudukan konstitusi sebagai …

20. Konstitusi dapat dibedakan jadi dua macam yaitu ….

21. Apa yang dimaksud dengan konstitusi tertulis?

22. Apa yang dimaksud dengan dengan konstitusi tidak tertulis?

23. Hanya dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur

membuat undang-undang pada Negara yang bersangkutan. Merupakan

konstitusi yang bersifat ….

24. Konstitusi yang memiliki cirri khusus antara lain mempunyai kedudukan

dan derajat yang lebih tinggi daripada peraturan perundang-undangan lain

dan hanya dapat diubah dengan cara khusus atau istimewa atau dengan

persyaratan yang berat. adalah konstitusi yang bersifat ….

25. Konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan prosedur

yang sama dengan prosedur membuat undang-undang pada Negara yang

bersangkutan. Merupakan konstitusi yang bersifat …

26. Sebutkan ciri-ciri khusus konstitusi yang bersifat Supel (fleksibel) …

27. Apa tujuan konstitusi secara umum ….

28. Kostitusi sucara umum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya hanya

sekedar untuk memberi bentuk dari tempat yang telah ada dan untuk

Page 161: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

147

melaksanakan kekuasaan politik. hal ini mengandung arti bahwa konstitusi

tersebut bernialai …

29. Konstitusi menurut hukum memang berlaku tetapi dalam kenyataannya

(praktiknya) tidak dilaksanakan secara sempurna karena ada pasal yang

tidak dijalankan.Hal ini mengandung arti bahwa konstitusi tersebut

bernilai ….

30. Menurut Hamid S. Attamimi sebagai norma hukum tertinggi dan cita

hukum.dasar Negara mempunyai fungsi ….

Page 162: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

148

SOAL TOURNAMENT

1. Sebutkan hal-hal penting atau subtansi yang ada dalam sebuah konstitusi . . .

2. Pada umumnya konstitusi suatu Negara terdiri dari dua yaitu . . . .

3. Apa inti atau sifat pokok dari UUD 1945?

4. Jelaskan subtansi konstitusi Negara Indonesia

5. Konstitusi juga harus memuat hal-hal sebagai berikut.

a. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu lalu

b. Pandangan tokoh-tokoh bangsa/pembentuk Negara hendak diwujudkan

untuk waktu sekarang/waktu yang akan datang

c. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan suatu bangsa

Hal tersebut merupakan pendapat . . . .

6. Sebutkan 3 (tiga) Hal yang dimuat dalam UUD 1945 selaku konstitusi

NKRI

7. Pada alenia berapa dinyatakan dalam UUD 1945 bahwa Indonesia menganut

paham konstitusionalisme

8. apa yang dimaksud dengan konstitusionalisme . . .

9. Apa ciri-ciri konstitusionalisme

10. Apa saja lembaga-lembaga Negara dalam sistem ketata negaraan

Indonesia menurut UUD 1945

11. Konstitusi Indonesia pertama kali yaitu UUD 1945, Pada tahap ini

pelaksanaan aturan pokok ketatanegaraan terbagi dalam dua periode yaitu

….

12. Pada periode 18 agustus 1945-14 November 1945 sistem pemerintahan

Indonesia adalah . . . .

13. Pada periode 18 agustus 1945-14 November 1945 bentuk negara Indonesia

adalah . . . .

14. Pada periode 18 agustus 1945-14 November 1945 bentuk Pemerintahan

Indonesia adalah . . . .

15. Pada periode 14 November 1945-27 Desember 1949 Sistem perintah

Indonesia adalah . . . .

Page 163: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

149

16. Pada periode 14 November 1945-27 Desember 1949 bentuk perintah

Indonesia adalah . . . .

17. Pada periode 14 November 1945-27 Desember 1949 bentuk perintahan

Indonesia adalah . . . .

18. a. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alinea

b. Batang tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 Bab, 37 pasal, serta 4 pasal aturan

peralihan dan 2 pasal tambahan

c. Penjelasan resi UUD 1945

19. Hal di atas merupakan sistematika dari . . . .

20. Konstitusi RIS berlaku pada . . . .

21. Pada masa kontitusi RIS bentuk Negara Indonesia adalah . . . .

22. Pada masa kontitusi RIS sistem pemerintahan Indonesia adalah . . . .

23. Pada masa kontitusi RIS bentuk pemerintahan Indonesia adalah . . . .

24. Undand-Undang Dasar Sementara berlaku pada . . . .

25. Pada masa Konstitusi Undand-Undang Dasar Sementara sistem

pemerintahan Indonesia adalah . . . .

26. Sebutkan sifat konstitusi Inggris . . . .

27. Sebutkan sumber konstitusi inggris . . . .

28. Sebutkan lembaga kenegaraan Inggris . . .

29. Perhatikan hal berikut

a. Mencerminkan kemenangan yang berhasil dicapai dalam perjuangan

kearah tercapainya masyarakat komunis serta merupakan catatan formal

dan legal dari kemajuan yang telah dicapai

b. Memberi kerangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang

dicita-citakan dalam tahap-tahap perkembangan menuju masyarakat

komunis.

30. Hal tersebut merupakan fungsi konstitusi di Negara . . . .

a. Sebutkan cirri-ciri UUD komunis

b. Sebutkan Lembaga-lemabaga kenegaraan di Cina

Page 164: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

150

Lampiran 6

LEMBARAN JAWABAN SOAL TOURNAMENT

1. Dasar negara ialah suatu norma tertinggi yang merupakan sumber bagi

pembentukan tata hukum dan peraturan perundangan di suatu negara.

2. 1) Dasar untuk berdirinya kedaulatan negara.

2) Dasar kegiatan dalam penyelenggaraan negara.

3) Dasar dan sumber hukum nasional.

4) Dasar bagi hubungan antarwarga negara.

3. Sosialisme

4. Liberalisme

5. Fasisme

6. Fundamentalisme

7. artinya bekerja bersama-sama untuk kepentingan bersama dan hasilnya

dinikmati bersama;

8. berarti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap hak dan

kewajiban anggota masyarakat;

9. dalam menentukan keputusan yang menyangkut orang banyak atau rakyat;

10. berarti adanya keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani,

keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan masyarakat, serta

keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan alam sekitarnya;

11. yaitu adanya toleransi kehidupan antara suku-suku bangsa yang berbeda

dan antarumat beragama;

12. artinya seseorang tidak dapat hidup seorang diri, melainkan harus hidup

dengan orang lain secara bersama-sama dengan menjunjung tinggi asas

kekeluargaan dan gotong royong.

13. a. Dasar negara,

b. Kepribadian bangsa Indonesia

c. Pandangan hidup

d. Perjanjian luhur bangsa Indonesia

14. Pandangan hidup

15. Dalam arti luas

Page 165: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

151

16. dalam arti sempit

17. 1) Sebagai hukum dasar

2) Sebagai hukum tertinggi

18. Sebagai hukum dasar

19. Sebagai hukum tertinggi

20. a. Konstitusi tertulis

b. Konstitusi tidak tertulis

21. Yaitu suatu naskah yang menjabarkan (menjelaskan) kerangka dan tugas-

tugas pokok dari badan-badan pemerintahan serta menentukan cara kerja

dari badan-badan pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini dikenal

dengan sebutan undang-undang dasar.

22. Merupakan suatu aturan yang tidak tertulis yang ada dan dipelihara dalam

praktik penyelenggaraan negara di suatu negara. Konstitusi tidak tertulis

ini dikenal dengan sebutan konvensi.

23. konstitusi yang bersifat kaku (rigid)

24. konstitusi yang bersifat kaku (rigid)

25. sifat supel disini diartikan bahwa konstitusi dapat diubah melalui prosedur

yang sama dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang

bersangkutan.

26. Ciri-ciri khusus dari konstitusi yang bersifat supel (flexible) adalah elastis,

diumumkan, dan diubah dengan cara yang sama dengan undang- undang.

27. Secara umum konstitusi mempunyai tujuan untuk membatasi kekuasaan

penyelenggara negara agar tidak dapat berbuat sewenang-wenang serta

dapat menjamin hak-hak warga negara.

28. Nilai semantik

29. Nilai nominal.

30. a. Regulatif

b. Konstitutif

Page 166: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

152

LEMBARAN JAWABAN SOAL TORNAMENT

1. a. Pernyataan mengenai Gagasan-gagasan politik, moral, dan keagamaan

b. Ketentuan mengenai Struktur organisasi Negara

c. Ketentuan memgenai hak-hak asasi manusia

d. Ketentuan mengenai prosedur mengubah Undang-Undang

e. Larangan mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar

2. a). Bagian pembukaan atau mukadimah

b). Bagian pasal-pasal

3. Inti atau sifat pokok dari UUD 1945 adalah Pancasila sebagai dasar yuridis

bagi pelaksanaan dan kelangsungan Negara republik Indonesia.

4. Subtansi konstitusi Negara Indonesia adalah naskah yang merupakan

kerangka dan tugas-tugas dari badan-badan perintahan Negara Indonesia

dan menentukan pokok-pokok kerja tersebut berdasarkan pancasila

5. Prof. Sri Sumantri

6. Tiga dari enam berikut

a. Hal-hal yang bersifat umum

b. Hal-hal yang terkait dengan lembag-lembaga Negara

c. Hal-hal yang menyangkut hubungan antara Negara dan warga Negara

d. Konsepsi atau cita-cita Negara dalam berbagai aspek kehidupan

e. Hal mengenai perubahan undang-undang dasar

f. Ketentuan peralihan dan transisi

7. Alinea 4

8. Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintahan merupakan suatu

kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, tetapi

dikenakan beberapa pembatasan agar kekuasaan itu tidak disalah gunakan

oleh mereka yang memerintah.

9. ciri-ciri konstitusionalisme

a. Isi UUD adalah membatasi kekuasaan Negara dan penyelenggaraan

pemerintahan.

b. Isi UUD member jaminan kebebasan dan hak asasi warga negara

Page 167: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

153

10. Lembaga-lembaga kenegaraan Indonesia menurut UUD 1945

a. Eksekutif

b. Legislatif

c. Yudikatif

11. 1). Periode 18 Agustus 1945-14 November 1945

2). Periode 14 November 1945-27 Desember 1949

12. Sistem pemerintahan adalah Kabinet presidensial

13. Bentuk Negara adalah Negara kesatuan

14. Adalah Republik

15. Adalah Kabinet parlementer

16. Adalah Republik

17. Adalah Negara kesatuan

18. Sistematika UUD 1945

19. Berlaku pada 27 Desember 1949-17 Agustus 1950

20. Adalah Negara Federasi/serikat

21. Parlementer

22. Republik

23. 17 Agustus 1950-5 juli 1955

24. Parlementer

25. Tidak tertulis (kovensi), luwes (feksibel)/ mudah diadakan perubahan dan

tidak ada badan pengaman khusus

26. Statuta-statuta yang disahkan parlemen, kebiasaan parlemen, keputusan

pengadilan, dan konvensi konstitusi

27. 1). Badan eksekutif

2). Badan legislatif

28. Komunis

29. a). UUD member kekusaan yang besar padaa penguasa (Negara) untuk

menyelenggarakan segenap aspek kehidupan bernegara.

b). UUD membatasi dan menekan hak-hak warga negara

30. 1). Eksekutif

2). Legislatif

3). Yudikatif

Page 168: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

154

Lampiran 7

KISI-KISI SOAL TES UJI COBA

Satuan Pendidikan : MAN Muara Labuh

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/2

N

o

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Materi Pelajaran Jumlah No Soal Kunci

4

4. Menganalisis

hubungan

dasar negara

dengan

konstitusi

4.1 Mendeskrips-

ikan hubungan

dasar negara

dengan konstitusi

Mendeskripsikan

pengertian dasar

negara

Mendeskripsikan

pengertian

konstitusi negara

Menguraikan

tujuan dan nilai

konstitusi

Menyimpulkan

keterkaitan dasar

negara dengan

konstitusi di

sebuah negara

1. Pengertian Dasar

Negara

2. Pengertian

Konstitusi

Negara

3. Tujuan dan Nilai

konstitusi

4. Keterkaitan Dasar

negara dan

8

9

8

5

1.2.9.16.17.20.31.43

3.8.10.12.13.18.22.36.

46.

6.7.11.14.29.32.33.34

19.21.23.38.39.

C.B.B.B.D.E.B.

C.

B.B.A.B.C.E.B.

E.

E.C.D.E.C.B.E.

A.

C.D.E.D.B.

Page 169: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

155

konstitusi

4.2 Menganalisis

substansi

konstitusi negara

Menguraikan

unsur sebuah

konstitusi

Menyimpulkan

ciri sebuah

konstitusi bagi

negara tertentu

Menganalisis

substansi

konstitusi

Indonesia

1. Muatan konstitusi

negara

2. Klasifikasi

konstitusi di

Indonesia

3. Implementasi

dasar negara ke

dalam konstitusi

atau UUD 1945

9

7

4

4,15.26.27.28.30.35.

42.49.

5.24.37.40.41.48.50.

25.44.45.47.

C.B.D.B.E.B.B.

A.D.

D.B.B.E.C.A.E.

B.B.A.B

Page 170: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

156

Lampiran 8

SOAL UJI COBA

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/semester : X/I

Petunjuk umum:

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal ujian.

2. Tulislah dulu nama dan kelas pada lembar jawaban.

3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya.

4. Laporkan pada pengawas jika ada tulisan yang kurang jelas, rusak, atau

jumlah soal yang kurang dll.

5. Dulukan menjawab soal-soal yang dianggap mudah.

6. Periksa ulang lembaran jawaban sebelum diserahkan pada pengawas.

Petunjuk khusus:

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang salah satu

huruf a,b,c,d dan e pada lembar jawaban.

1. Perwujudan :Pancasila sebagai

dasar Negara dalam kehidupan

kenegaraan nampak dalam . . . .

a. sikap dan perilaku anggota

masyarakat

b. adat istiadat dan kebiasaan

masyarakat

c. peraturan perundang-undangan

d. system sosial yang berbeda

e. pandangan hidup dan

kepribadian bangsa

2. Pedoman dasar dalam mengatur

kehidupan penyelenggaraan

ketatanegaraan Negara dalam

berbagai bidang kehidupan yang

meliputi politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan keamanan

merupakan pengertian . . . .

a. Negara

b. Dasar Negara

c. Konstitusi

d. Konvensi

e. Traktat

3. Konstitusi bertujuan untuk

membatasi ke sewenang-

wenangan tindakan pemerintah

dalam merumusskan pelaksanaan

kekuasaan yang berdaulat

pernyataan tersebut dikemukakan

oleh . . . .

a. Astin Riyanto

b. C.F. Strong

c. Maurice Haurio

d. Bagirman Marian

e. Mariam Budiarjo

4. Negara kesatuan republik

Indonesia adalah Negara yang

berdasarkan pancasila. hal ini

dapat disimpulkan dari…

a. Supersemar 11 Maret 1961

b. Pembukaan UUD 1945 alinea I

c. Pembukaan UUD 1945 alinea

IV

d. Dekrit presiden

e. Batang Tubuh UUD 1945

5. Bentuk pemerintah Negara

Kesatuan Republik Indonesia

adalah…

a. serikat

b. kesatuan

c. demokrasi

d. republik

e. monarki

Page 171: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

157

6. Tujuan konstitusi adalah untuk

menjaga keseimbangan antara

keteriban (de orde), kekuasaan

(het gezag), dan kebebasan.

Pernyataan tersebut di umumkan

oleh ….

a. Bagir manan

b. C.F. Srong

c. K.C. Wheare

d. Karl Loewenstein

e. Maurice Haurio

7. Konstitusi yang hanya dapat

dirubah jika dengan menggunakan

proses khusus adalah konstitusi

yang bersifat …

a. permanen

b. umum

c. rigid

d. fleksibel

e. tertulis

8. Keseluruhan aturan dan

ketentuan yang menggambarkan

system ketatanegaraan suatu

negara merupakan pengertian

dari. . . . .

a. konstitusi dalam arti sempit

b. konstitusi dalam arti luas

c. konstitusi dalam arti

menengah

d. konstitusi dalam arti umum

e. konstitusi dalam arti tertentu

9. Pancasila sebagai Dasar Negara

mengandunng arti bahwa

Pancasila merupakan…..

a. Dasar diproklamasikannya

Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

b. Landasan didirikannya

bangunan yang bernama

bangsa Indonesia.

c. Dasar untuk mengatur

penyelenggaraan

ketatanegaraan Indonesia.

d. Nilai dasar yang

membedakan bangsa

Indonesia dengan bangsa lain.

e. Nilai dasar yang mampu

menggerakan bangsa

Indonesia untuk tumbuh.

10. Menurut Herman Heller,

konstitusi mencerminkan

kehidupan politik dalam

masyarakat sebagai suatu

kenyataan , tetapi belum dalam

bentuk hikum hal ini merupakan

pengertian…

a. Konstitusi sebagai pengertian

sosial politik

b. Konstitusi sebagai pengertian

hukum

c. Konstitusi sebagai suatu

peraturan hukum

d. Konstitusi sebagai pengertian

sosial budaya

e. Konstitusi sebagai pengertian

politik

11. Konstitusi yang bersifat regit

atau kaku dicirikan oleh isinya

yang memuat hal-hal…

a. Pokok

b. Penting

c. Dasar

d. Pokok dan penting

e. Rumit

12. Istilah konstitusi dalam bahasa

inggris adalah …

a. constitution d. constituin

b. constium e. couscecoen

c. constion

13. Konstitusi dalam pengertian

sempit adalah …

a. Pancasila

b. UUD

c. UU organic

d. Konvensi/Kebiasaan

Page 172: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

158

e. Peraturan perundan-undangan

lainnya

14. Berikut ini yang termasuk fungsi

konstitusi dalam Negara

adalah…

a. Putusan badan pengadilan

b. Sebuah konvensi

c. Undang-Undang Dasar

d. Keputusan politik tertinggi

e. Membagi kekuasaan dalam

negara

15. Yang bukan menjadi isi

konstitusi adalah. . . .

a. sifat, bentuk gegara dan

bentuk pemerintahan

b. identitas Negara

c. jaminan hak-hak asasi

manusia

d. dasar filsafat suatu Negara

e. ketentuan organisasi,

wewenang, cara

pembentukan, kedudukan

lembaga Negara

16. Setiap warga Negara memiliki

hak dan kewajiban untuk turut

berpartisipasi dalam upaya

mencapai tujuan Negara. Untuk

menggunakan hak serta

kewajibannya tersebut warga

Negara harus berpedoman pada

dasar Negara yaitu sebagai ….

a. Dasar berdiri dan tegaknya

Negara.

b. Dasar partisipasi warga

Negara.

c. Dasar kegiatan

penyelenggaraan Negara.

d. Dasar pergaulan antar Warga

Negara.

e. Dasar pemersatu bangsa

Indonesia.

17. Pancasila sebagai dasar Negara

sering disebut sebagai dasar

falsafah Negara atau dikenal

dengan istilah . . . .

a. Staatside

b. Rechtsidee

c. Formal gezed

d. Philosofische gronslag

e. Staats fundamental norm

18. Ahli yang berpendapat bahwa

konstitusi tidak sama dengan

UUD yaitu…

a. Federik Hegel

b. Struycken

c. Herman Heller

d. Lasalle

e. Oliver Cromwell

19. Hubungan antara Dasar Negara

denagan konstitusi adalah…

a. Konstitusi merupakan sumber

bagi dasar Negara

b. Dasar Negara merupakan

penjabaran konstitusi

c. Konstitusi merupakan

penjabaran dari dasar Negara

d. Dasar Negara sama dengan

konstitusi

e. Dasar Negara tidak sama

dengan konstitusi

20. Dasar Negara Indonesia

disahkan pada tanggal…..

a. 1 Juni 1945

b. 10 Juli 1945

c. 17 Juli 1945

d. 17 Agustus 1945

e. 18 Agustus 1945

21. Reformasi yang terjadi di

Indonesia hendaknya tidak

membentur sendi-sendi

fundamental Negara. Yang

dimaksud sendi-sendi

fundamental bangsa dan Negara

Indonesia adalah…

a. Pembukaan UUD 1945

Page 173: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

159

b. Sumber tertib hukum

c. UUD 1945

d. Pancasila

e. Konstitusi Negara

22. Pengertian konstitusi dalam

ketatanegaraan Negara

Indonesia sama dengan…..

a. Undang-Undang

b. Peraturan pemerintah

c. Keputusan presiden

d. Peraturan tidak tertulis

e. UUD 1945

23. Pancasila merupakan ciri khas

yang membedakan bangsa

Indonesia dengan bangsa,

pernyataan tersebut merupakan

fungsi pancasila sebagai…..

a. Dasar Negara

b. Pandangan hidup bangsa

c. Jiwa dan kepribadian

d. Perjanjian luhur bangsa

Indonesia

e. Kepribadian bangsa

Indonesia

24. Pada saat Negara Indonesia

berbebtuk serikat, konstitusi yang

digunakan adalah. . . .

a. UUD 1945

b. Konstitusi RIS 1949

c. UUDS 1945

d. UUD 1945 hasil amandemen

25. Contoh Negara yang wewenang

untuk mengubah atau

membatalkan atau konsitusi

UUD berada ditangan parlemen

adalah…

a. Indonesia

b. Inggris

c. Prancis

d. Jerman

e. Amerika Serikat

26. Pada umumnya konstitusi berisi

ketentuan tentang…

a. Pembagian kekuasaan

b. Dasar negara pancasila

c. Perlindungan hak asasi

manusia

d. Jawaban A dan C benar

e. Semua jawaban benar

27. Paham yang menghendaki

adanya pembatasan kekuasaan

pemerintah melalui hukum

dasaryang tertulis disebut…

a. Absolutisme

b. Konstitusionalisme

c. Negara hukum

d. Positifisme

e. Rule of Law

28. Yang bukan merupakan

ketentuan-ketentuan yang harus

dimuat dalm Undang-Undang

Dasar menurut Mariam

Budiharjo adalah…

a. Organisasi Negara

b. Hak asasi manusia

c. Prosedur pengubah UUD

d. Memuat larangan untuk

mengubah sifat tertentu dari

UUD

e. Organisasi pemerintah

29. Untuk mengetahui bahea

konstitusi tersebut bersifat regid

atau flexible yaitu melalui…

a. Cara penerapan dan

keluwesannya

b. Badan pembentuk dan produr

perubahannya

c. Prosedur perubahan dan

tingkat keluwesannya

d. Pembukaan dan batang

tubuhnya

e. Dasar-dasar dan tujuannya

Page 174: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

160

30. Konstitusi memuat suatu

peraturan pokok (Fundamental)

mengenai soko guru atau sendi-

sendi pertama untuk menegakan

bangunan besar bernama

Negara. pernyataan ini

merupakan subtansi konstitusi

Negara menurut…

a. A.A Struycken

b. Wirjono Projodikoro

c. Mariam Budiharjo

d. G.S Diponolo

e. Herman heller

31. Menurut Prof. Dr. Drs.

Notonagaro, S.H., Pancasila

sebagai dasar

negarabmempunyai kedudukan

yang istimewa dalam hidup

kenegaraan dan hukum bagi

bangsa Indonesia, yaitu sebagai .

. . .

a. Hukum positif

b. Pokok kaidah Negara yang

Fundamental

c. Hukum dasar

d. Hukum tertinggi

e. Norma hukum

32. Konstitusi Amerika serikat

dalam amandemen ke-14 tentang

kewarganegaraan dan

perwakilan ternyata tidak

berlaku secara sempurna untuk

seluruh Amerika Serikat

sehingga dapat dikatakan bahwa

konstitusi tersebut bernilai . . . .

a. Normatif

b. Nominal

c. Semantik

d. Formal

e. Material

33. Konstitusi secara umum tetap

berlaku, tetapi dalam

kenyataannya hany sekedar

untuk member bentuk dari

tempat yang telah ada dan untuk

melaksanakan kekuasaan politik.

Hal ini mengandung arti bahwa

konstitusi tersebut bernilai .. ..

a. Formal

b. Material

c. Nomonal

d. Fungsional

e. Semantik

34. Konstitusi yang memilki ciri-ciri

khusus antara lain elastis,

diumumkan, dan diubah dengan

cara yang sama seperti Undang-

undang adalah . . . .

a. Konstitusi regid

b. Konstitusi tertulis

c. Konstitusi fleksibel

d. Konstitusi derajat tinggi

e. Konsritusi tidak berderajat

tinggi

35. Secara umum konstitusi memuat

beberapa hal berikut, Kecuali ....

a. Perlindungan HAM

b. Hubungan Luar negeri

c. Struktur organisasi indonesia

d. Prosedur mengubah Undang-

Unadang

e. Gagasan politik, Moral dan

keagamaan

36. Konstitusi Negara Republik

Indonesia adalah . . . .

a. Pancasila

b. UUD 1945

c. Keputusan presiden

d. Undang-Undang

e. Peraturan pemerintah

37. Perbedaan bentuk negara

kesatuan dengan Negara serikat

terletak pada ..

a. jabatan kepala negara

b. system pemerintahan

Page 175: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

161

c. jumlah undang-undang dasar

yang dimiliki

d. hak untuk mengatur daerahnya

e. kedaulatan keluar dipegang

oleh pemerintah pusat

38. Hubungan antara dasar Negara

dengan konsitusi adalah . . . .

a. Tidak ada hubungan antar

dasar Negara dengan

konstitusi

b. Dasar Negara sama dengan

konstitusi

c. Dasar Negara merupakan

penjabaran konstitusi

d. Dasar nega merupakan

sumber bagi konstitusi dan

konstitusi merupakan

penjabaaran dari dasar

Negara

e. Konstitusi merupakan sumber

dasar Negaradan dasar

Negara merupakan

penjabaran Konstitusi

39. Menurut Hamid S. Attamimi

dasar Negara memiliki dua

fungsi, salah satunya adalah

sebagai pembentuk hukum

sehingga tanpa adanya dasar

Negara tersebut maka norma

hukum di bawahnya akan

kehilangan maknanya sebagai

hukum. Fungsi tersebut

dinamakan fungsi . . . .

a. Regulatif d. Yuridis

b. Konstitutif e. Sosiologis

c. Politis

40. Sistem pemerintahan yang

diberlakukan pada saat Indonesia

merupakan UUDS 1950 sebagai

konstitusi adalah . . . .

a. Kesatuan d. Serikat

b. Republik e. Parlemenrer

c. Presidensial

41. Kontitusi RIS berlaku pada . . . .

a. 17 Agustus 1950-5 Juli 1959

b. 5 Juli 1959-11 Maret 1968

c. 27 desember 1949-17

Agustus 1950

d. 18 Agustus 1945-27

desember 1949

e. 18 Agustus 1945-14

November 1949

42. Perhatikan pernyataan berikut!

1) UUD memberi kekuasaan

yang besar pada penguasa

(Negara) untuk

menyelenggarakan segenap

aspek kehidupan Negara.

2) Isi UUD adalah membatasi

kekuasaan Negara dan

menyelenggarakan

pemerintahan.

3) Isi UUD member jaminan

kebebasan dan hak asasi

warga Negara.

4) UUD membatasi dan

menekan hak warga Negara

Bedasarkan pernyataan tersebut,

yang merupakan cirri-ciri UUD

komonis adalah…

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 2 dan 3 e. 3 dan 4

c. 1 dan 4

43. Berikut ini yang bukan

merupakan fungsi dasar Negara

adalah . . . .

a. Dasar aspirasi politik

b. Dasar partisipasi warga

Negara

c. Dasar berdiri dan tegaknya

Negara

d. Dasar dan sumber hukum

nasional

e. Dasar kegiatan

penyelenggaraan Negara

Page 176: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

162

44. Konstutusi secara hirarkis

memiliki kedudukan lebih tinggi

(superior) Terhadap aturan-

aturan lainnya. sehingga aturan-

aturan lain yang dibuat oleh

pembentuk undang-undang harus

sesuai dan tidak bertentangan

dengan apa yang telah diatur

dalam konstitusi. Pernyataan

tersebut menunjukkan kedudukan

konstitusi sebagai . . . .

a. Hukum dasar

b. Hukum tertinggi

c. Cita-cita hukum

d. Norma pertama

e. Norma dasar

45. Bagian dari UUD 1945 yang

termasuk Staats fundamental

norm adalah . . . .

a. Pembukaan d.Aturan

tambahan

b. Batang Tubuh

c. Pasal-pasal

d. Aturan tambahan

e. Aturan peralihan

46. Menurut Herman Heller

pengertian konstitusi dibagi

menjadi tiga. Salah satunya

adalah konstitusi yang

mencerminkan kehidupan politik

di dalam masyarakat sebagai

suatu kenyataan, sehingga

mengandung pengertian . . . .

a. Politik

b. Yuridis

c. Sosiologis

d. Politik yuridis

e. Politik sosiologis

47. Menurut Carl Schmitt, konstitusi

merupakan norm der normen,

yaitu . . . .

a. Norma yang berada di bawah

hukum dasar

b. Norma dasar yang menjadi

sumber bagi norma-norma

lainnya yang berlaku

c. Sumber dari segala sumber

hukum

d. Hukum tertinggi yang

menjadi dasar Negara

e. Norma yang tidak menjadi

dasar hukum

48. Konstitusi bertujuan untuk

membatasi kesewenang

wenangan tindakan pemerintah

dalam merumuskan pelaksanaan

kekuasaan yang berdaulat

pernyataan tersebut dikemukakan

oleh . . . .

a. Astin Riyanto

b. C.F. Strong

c. Maurice Haurio

d. Bagirman Marian

e. Mariam Budiarjo

49. Konstitusi memuat ketentuan

mengenai pembagian kekuasaan

Negara baik antara badan

legislatif, eksekutif, dan

yudikatif, maupun badan-badan

Negara lainnya. sehingga dapat

dikatakan bahwa salah satu

subtansi konstitusi secara umum

adalah memuat tentang . . . .

a. Gagasan politik, moral, dan

keagamaan

b. Ketentuan mengenai

perlindungan HAM

c. Perosedur perubahan

konstitusi

d. Ketentuan mengenai struktur

organisasi Negara

e. Larangan megubah sifat

tertentu dari konstitusi

50. Berikut ini yang merupakan ciri-

ciri konstitusi sistem

pemerintahan presidensial adalah

. . . .

Page 177: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

163

a. Presiden dapat membubarkan

legislatif

b. Lembaga legislatif dapat

memerintahkan diadakannya

pemilu

c. Perdana mentri bersama

kabinet bertanggung jawab

kepada parlemen

d. Para anggota kabinet bisa

seluruhnya/ sebagian adalah

anggota parlemen

e. Presiden tidak termasuk

pemegang kekuasaan

legislatif

Page 178: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

164

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. C

2. B

3. A

4. C

5. D

6. E

7. C

8. B

9. B

10. A

11. D

12. A

13. B

14. E

15. B

16. B

17. D

18. C

19. C

20. E

21. D

22. E

23. E

24. B

25. B

26. D

27. B

28. E

29. C

30. B

31. B

32. B

33. E

34. C

35. B

36. B

37. B

38. D

39. B

40. E

41. C

42. A

43. A

44. D

45. A

46. E

47. B

48. A

49. D

50. E

Page 179: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

165

Lampiran 10

Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 28.53 129.706 .268 .927

item2 28.37 127.620 .482 .925

item3 28.47 132.395 .036 .929

item4 28.37 127.137 .527 .925

item5 28.30 129.183 .365 .926

item6 28.27 132.685 .020 .929

item7 28.40 125.214 .694 .924

item8 28.47 129.775 .265 .927

item9 28.23 130.737 .233 .927

item10 28.53 129.706 .268 .927

item11 28.53 131.982 .071 .929

item12 28.40 125.214 .694 .924

item13 28.30 129.183 .360 .926

item14 28.60 130.317 .217 .928

item15 28.50 127.914 .427 .926

item16 28.30 135.597 -.261 .931

item17 28.27 132.616 .027 .929

item18 28.40 127.766 .457 .926

item19 28.53 127.913 .426 .926

item20 28.53 126.809 .524 .925

item21 28.50 127.914 .427 .926

item22 28.53 126.809 .524 .925

item23 28.53 126.809 .524 .925

item24 28.53 127.913 .426 .926

item25 28.53 126.809 .524 .925

item26 28.37 127.895 .456 .926

item27 28.53 127.913 .426 .926

Page 180: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

166

item28 28.53 125.637 .629 .924

item29 28.37 127.895 .456 .926

item30 28.37 127.895 .456 .926

item31 28.53 125.637 .629 .924

item32 28.40 125.972 .623 .924

item33 28.53 126.809 .524 .925

item34 28.53 126.809 .524 .925

item35 28.40 126.593 .565 .925

item36 28.47 128.120 .411 .926

item37 28.53 126.809 .524 .925

item38 28.53 125.637 .629 .924

item39 28.40 125.972 .623 .924

item40 28.50 128.052 .414 .926

item41 28.53 126.809 .524 .925

item42 28.50 127.776 .439 .926

item43 28.53 125.637 .629 .924

item44 28.40 125.972 .623 .924

item45 28.37 127.826 .462 .926

item46 28.53 126.809 .524 .925

item47 28.50 127.776 .439 .926

item48 28.40 128.662 .375 .926

item49 28.53 126.809 .524 .925

item50 28.40 125.972 .623 .924

Page 181: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

167

Lamiran 11

Uji Realiabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.927 50

Page 182: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

168

Lampiran 12

ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

KUNCI C B A C D E C B B A D A B B B B B C C E D E E B B D B E C B B B E C B B E D B E C A A D A E B A D E

SISWA

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 2116

2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45 2025

3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45 2025

4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 1849

5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 1849

6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600

7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 37 1369

8 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 37 1369

9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 35 1225

10 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 35 1225

11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 34 1156

12 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 34 1156

13 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 33 1089

14 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 33 1089

15 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 32 1024

JUMLAH 9 12 8 12 13 10 13 9 13 9 7 14 13 7 12 9 11 12 10 9 12 11 11 10 11 13 10 10 13 13 10 12 9 9 13 11 9 10 12 10 9 10 10 12 13 9 10 11 9 12 572 22166

16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 31 961

17 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 24 576

18 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 22 484

19 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 22 484

20 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 22 484

21 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 20 400

22 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 19 361

23 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 19 361

24 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 19 361

25 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 19 361

26 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 19 361

27 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 324

28 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17 289

29 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 17 289

30 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 15 225

JUMLAH 6 7 8 7 8 12 5 7 10 6 7 4 8 5 4 12 11 6 4 5 4 3 3 4 3 6 4 4 6 6 4 6 5 5 5 5 5 4 6 5 5 5 4 6 6 5 5 7 5 6 302 6260

NOMOR BUTIR SOAL(X)

Y Y2

KELOMPOK ATAS

KELOMPOK BAWAH

Page 183: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

169

Lampiran 13

ANALISIS INDEKS KESUKARAN, DAYA BEDA & VALIDITAS TES

SOAL UJI COBA

No

Item BA BB B

P D Keterangan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 9 6 15 0.50 Sedang 0.20 Sukar Buang

2 12 7 19 0.63 Sedang 0.33 Sedang Pakai

3 8 8 16 0.53 Sedang 0.00 Sukar Buang

4 12 7 19 0.63 Sedang 0.33 Sedang Pakai

5 13 8 21 0.70 Sedang 0.33 Sedang Pakai

6 10 12 22 0.73 Mudah -0.13 Tidak Baik Buang

7 13 5 18 0.60 Sedang 0.53 Mudah Pakai

8 9 7 16 0.53 Sedang 0.13 Sukar Buang

9 13 10 23 0.77 Mudah 0.20 Sukar Buang

10 9 6 15 0.50 Sedang 0.20 Sukar Buang

11 7 7 14 0.47 Sedang 0.00 Sukar Buang

12 14 4 18 0.60 Sedang 0.67 Mudah Pakai

13 13 8 21 0.70 Sedang 0.33 Sedang Pakai

14 7 5 12 0.40 Sedang 0.13 Sukar Buang

15 12 4 16 0.53 Sedang 0.53 Sedang Pakai

16 9 12 21 0.70 Sedang -0.20 Tidak Baik Buang

17 11 11 22 0.73 Mudah 0.00 Sukar Buang

18 12 6 18 0.60 Sedang 0.40 Sedang Pakai

19 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

20 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

21 12 4 16 0.53 Sedang 0.53 Mudah Pakai

22 11 3 14 0.47 Sedang 0.53 Mudah Pakai

23 11 3 14 0.47 Sedang 0.53 Mudah Pakai

24 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

25 11 3 14 0.47 Sedang 0.53 Mudah Pakai

26 13 6 19 0.63 Sedang 0.47 Mudah Pakai

27 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

28 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

29 13 6 19 0.63 Sedang 0.47 Mudah Pakai

30 13 6 19 0.63 Sedang 0.47 Mudah Pakai

31 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

32 12 6 18 0.60 Sedang 0.40 Sedang Pakai

33 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

34 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

35 13 5 18 0.60 Sedang 0.53 Mudah Pakai

Page 184: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

170

36 11 5 16 0.53 Sedang 0.40 Sedang Pakai

37 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

38 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

39 12 6 18 0.60 Sedang 0.40 Sedang Pakai

40 10 5 15 0.50 Sedang 0.33 Sedang Pakai

41 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

42 10 5 15 0.50 Sedang 0.33 Sedang Pakai

43 10 4 14 0.47 Sedang 0.40 Sedang Pakai

44 12 6 18 0.60 Sedang 0.40 Sedang Pakai

45 13 6 19 0.63 Sedang 0.47 Mudah Pakai

46 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

47 10 5 15 0.50 Sedang 0.33 Sedang Pakai

48 11 7 18 0.60 Sedang 0.27 Sedang Pakai

49 9 5 14 0.47 Sedang 0.27 Sedang Pakai

50 12 6 18 0.60 Sedang 0.40 Sedang Pakai

Page 185: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

171

Lampiran 14

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji Coba

Rumus :

Untuk soal no 1, B = 15 dan JS = 30

Maka 5,030

15

JS

BP

Karena P = 0,5, maka tingkat kesukaran soal no 1 adalah sedang.

Perhitungan soal no 2 sampai 50 digunakan rumus yang sama seperti data hasil

perhitungan yang didapat pada tabel analisis soal uji coba.

JS

BP

Page 186: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

172

Lampiran 15

Perhitungan Daya Beda Soal Tes Uji Coba

Rumus :

PBPAJB

BB

JA

BAD

Untuk soal no 1, BA = 9 dan BB = 6, JA = 15 dan JB = 15

Maka 2,04,06,015

6

15

9

JB

BB

JA

BAD

Indek daya beda soal no 1 adalah 0,2. Ini berarti daya bedanya adalah

sukar. Untuk perhitungan soal no 2 sampai no 50 digunakan rumus dan

perhitungan yang sama. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel analisis soal

uji coba.

Page 187: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

173

Lampiran 16

SOAL POST-TES KD I

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/semester : X/II

Petunjuk umum:

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal ujian.

2. Tulislah dulu nama dan kelas pada lembar jawaban.

3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya.

4. Laporkan pada pengawas jika ada tulisan yang kurang jelas, rusak, atau

jumlah soal yang kurang dll.

5. Dulukan menjawab soal-soal yang dianggap mudah.

6. Periksa ulang lembaran jawaban sebelum diserahkan pada pengawas.

Petunjuk khusus:

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang salah satu

huruf a,b,c,d dan e pada lembar jawaban.

1. Pedoman dasar dalam mengatur

kehidupan penyelenggaraan

ketatanegaraan Negara dalam

berbagai bidang kehidupan yang

meliputi politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan

keamanan merupakan pengertian

. . . .

a. Negara

b. Dasar Negara

c. Konstitusi

d. Konvensi

e. Traktat

2. Menurut Prof. Dr. Drs.

Notonagaro, S.H., Pancasila

sebagai dasar

negarabmempunyai kedudukan

yang istimewa dalam hidup

kenegaraan dan hukum bagi

bangsa Indonesia, yaitu sebagai .

. . . .

a. Hukum positif

b. Pokok kaidah Negara yang

Fundamental

c. Hukum dasar

d. Hukum tertinggi

e. Norma hukum

3. Istilah konstitusi dalam bahasa

inggris adalah ….

a. constitution

b. constium

c. constion

d. constituin

e. couscecoen

4. Konstitusi dalam pengertian

sempit adalah ….

a. Pancasila

b. UUD

c. UU organic

d. Konvensi/Kebiasaan

e. Peraturan perundan-undangan

lainnya

5. Ahli yang berpendapat bahwa

konstitusi tidak sama dengan

UUD yaitu…

a. Federik Hegel

b. Struycken

c. Herman Heller

d. Lasalle

e. Oliver Cromwell

Page 188: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

174

6. Hubungan antara Dasar Negara

denagan konstitusi adalah….

a. Konstitusi merupakan sumber

bagi dasar Negara

b. Dasar Negara merupakan

penjabaran konstitusi

c. Konstitusi merupakan

penjabaran dari dasar Negara

d. Dasar Negara sama dengan

konstitusi

e. Dasar Negara tidak sama

dengan konstitusi

7. Dasar Negara Indonesia

disahkan pada tanggal…..

a. 1 Juni 1945

b. 10 Juli 1945

c. 17 Juli 1945

d. 17 Agustus 1945

e. 18 Agustus 1945

8. Reformasi yang terjadi di

Indonesia hendaknya tidak

membentur sendi-sendi

fundamental Negara. Yang

dimaksud sendi-sendi

fundamental bangsa dan Negara

Indonesia adalah…

a. Pembukaan UUD 1945

b. Sumber tertib hukum

c. UUD 1945

d. Pancasila

e. Konstitusi Negara

9. Pengertian konstitusi dalam

ketatanegaraan Negara Indonesia

sama dengan…..

a. Undang-Undang

b. Peraturan pemerintah

c. Keputusan presiden

d. Peraturan tidak tertulis

e. UUD 1945

10. Pancasila merupakan ciri khas

yang membedakan bangsa

Indonesia dengan bangsa,

pernyataan tersebut merupakan

fungsi pancasila sebagai…..

a. Dasar Negara

b. Pandangan hidup bangsa

c. Jiwa dan kepribadian

d. Perjanjian luhur bangsa

Indonesia

e. Kepribadian bangsa

Indonesia

11. Untuk mengetahui bahea

konstitusi tersebut bersifat

regid atau flexible yaitu

melalui….

a. Cara penerapan dan

keluwesannya

b. Badan pembentuk dan produr

perubahannya

c. Prosedur perubahan dan

tingkat keluwesannya

d. Pembukaan dan batang

tubuhnya

e. Dasar-dasar dan tujuannya

12. Konstutusi secara hirarkis

memiliki kedudukan lebih

tinggi (superior) Terhadap

aturan-aturan lainnya. sehingga

aturan-aturan lain yang dibuat

oleh pembentuk undang-

undang harus sesuai dan tidak

bertentangan dengan apa yang

telah diatur dalam konstitusi.

Pernyataan tersebut

menunjukkan kedudukan

konstitusi sebagai . . . .

a. Hukum dasar

b. Hukum tertinggi

c. Cita-cita hukum

d. Norma pertama

e. Norma dasar

13. Konstitusi Amerika serikat

dalam amandemen ke-14

tentang kewarganegaraan dan

perwakilan ternyata tidak

berlaku secara sempurna

Page 189: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

175

untuk seluruh Amerika

Serikat sehingga dapat

dikatakan bahwa konstitusi

tersebut bernilai . . . .

a. Normatif

b. Nominal

c. Semantik

d. Formal

e. Material

14. Konstitusi secara umum tetap

berlaku, tetapi dalam

kenyataannya hany sekedar

untuk member bentuk dari

tempat yang telah ada dan

untuk melaksanakan kekuasaan

politik. Hal ini mengandung

arti bahwa konstitusi tersebut

bernilai .. ..

a. Formal

b. Material

c. Nomonal

d. Fungsional

e. Semantik

15. Konstitusi yang memilki ciri-

ciri khusus antara lain elastis,

diumumkan, dan diubah

dengan cara yang sama

seperti Undang-undang

adalah . . . .

a. Konstitusi regid

b. Konstitusi tertulis

c. Konstitusi fleksibel

d. Konstitusi derajat tinggi

e. Konsritusi tidak berderajat

tinggi

16. Konstitusi Negara Republik

Indonesia adalah . . . .

a. Pancasila

b. UUD 1945

c. Keputusan presiden

d. Undang-Undang

e. Peraturan pemerintah

17. Hubungan antara dasar Negara

dengan konsitusi adalah . . . .

a. Tidak ada hubungan antar

dasar Negara dengan

konstitusi

b. Dasar Negara sama dengan

konstitusi

c. Dasar Negara merupakan

penjabaran konstitusi

d. Dasar nega merupakan

sumber bagi konstitusi dan

konstitusi merupakan

penjabaaran dari dasar

Negara

e. Konstitusi merupakan

sumber dasar Negaradan

dasar Negara merupakan

penjabaran Konstitusi

18. Menurut Hamid S. Attamimi

dasar Negara memiliki dua

fungsi, salah satunya adalah

sebagai pembentuk hukum

sehingga tanpa adanya dasar

Negara tersebut maka norma

hukum di bawahnya akan

kehilangan maknanya sebagai

hukum. Fungsi tersebut

dinamakan fungsi . . . .

a. Regulatif

b. Konstitutif

c. Politis

d. couscecoen

e. Sosiologis

19. Berikut ini yang bukan

merupakan fungsi dasar

Negara adalah . . . .

a. Dasar aspirasi politik

b. Dasar partisipasi warga

Negara

c. Dasar berdiri dan tegaknya

Negara

d. Dasar dan sumber hukum

nasional

Page 190: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

176

e. Dasar kegiatan

penyelenggaraan Negara

20. Menurut Herman Heller

pengertian konstitusi dibagi

menjadi tiga. Salah satunya

adalah konstitusi yang

mencerminkan kehidupan

politik di dalam masyarakat

sebagai suatu kenyataan,

sehingga mengandung

pengertian . . . .

a. Politik

b. Yuridis

c. Sosiologis

d. Politik yuridis

e. Politik sosiologis

Page 191: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

177

Lampiran 17

SOAL POST-TES KD II

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/semester : X/II

Petunjuk umum:

7. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal ujian.

8. Tulislah dulu nama dan kelas pada lembar jawaban.

9. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya.

10. Laporkan pada pengawas jika ada tulisan yang kurang jelas, rusak, atau

jumlah soal yang kurang dll.

11. Dulukan menjawab soal-soal yang dianggap mudah.

12. Periksa ulang lembaran jawaban sebelum diserahkan pada pengawas.

Petunjuk khusus:

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang salah satu

huruf a,b,c,d dan e pada lembar jawaban.

1. Indonesia adalah Negara yang

berdasarkan pancasila. hal ini

dapat disimpulkan dari….

a. Supersemar 11 Maret 1961

b. Pembukaan UUD 1945 alinea I

c. Pembukaan UUD 1945 alinea

IV

d. Dekrit presiden

e. Batang Tubuh UUD 1945

2. Bentuk pemerintah Negara

Kesatuan Republik Indonesia

adalah….

a. serikat d. republik

b. kesatuan e. monarki

c. demokrasi

3. Yang bukan menjadi isi konstitusi

adalah. . . .

a. sifat, bentuk gegara dan

bentuk pemerintahan

b. identitas Negara

c. jaminan hak-hak asasi

manusia

d. dasar filsafat suatu Negara

e. ketentuan organisasi,

wewenang, cara

pembentukan, kedudukan

lembaga Negara

4. Pada umumnya konstitusi berisi

ketentuan tentang…

a. Pembagian kekuasaan

b. Dasar negara pancasila

c. Perlindungan hak asasi

manusia

d. Jawaban A dan C benar

e. Semua jawaban benar

5. Paham yang menghendaki

adanya pembatasan kekuasaan

pemerintah melalui hukum

dasaryang tertulis disebut….

a. Absolutisme

b. Konstitusionalisme

c. Negara hukum

d. Positifisme

e. Rule of Law

6. Yang bukan merupakan

ketentuan-ketentuan yang harus

dimuat dalm Undang-Undang

Dasar menurut Mariam

Budiharjo adalah….

a. Organisasi Negara

b. Hak asasi manusia

c. Prosedur pengubah UUD

Page 192: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

178

d. Memuat larangan untuk

mengubah sifat tertentu dari

UUD

e. Organisasi pemerintah

7. Konstitusi memuat suatu

peraturan pokok (Fundamental)

mengenai soko guru atau sendi-

sendi pertama untuk menegakan

bangunan besar bernama

Negara. pernyataan ini

merupakan subtansi konstitusi

Negara menurut…

a. A.A Struycken

b. Wirjono Projodikoro

c. Mariam Budiharjo

d. G.S Diponolo

e. Herman heller

8. Secara umum konstitusi memuat

beberapa hal berikut, Kecuali ....

a. Perlindungan HAM

b. Hubungan Luar negeri

c. Struktur organisasi indonesia

d. Prosedur mengubah Undang-

Unadang

e. Gagasan politik, Moral dan

keagamaan

9. Perhatikan pernyataan berikut!

1) UUD memberi kekuasaan

yang besar pada penguasa

(Negara) untuk

menyelenggarakan segenap

aspek kehidupan Negara.

2) Isi UUD adalah membatasi

kekuasaan Negara dan

menyelenggarakan

pemerintahan.

3) Isi UUD member jaminan

kebebasan dan hak asasi

warga Negara.

4) UUD membatasi dan

menekan hak warga Negara

Bedasarkan pernyataan tersebut,

yang merupakan cirri-ciri UUD

komonis adalah…

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 2 dan 3 e. 3 dan 4

c. 1 dan 4

10. Konstitusi memuat ketentuan

mengenai pembagian kekuasaan

Negara baik antara badan

legislatif, eksekutif, dan

yudikatif, maupun badan-badan

Negara lainnya. sehingga dapat

dikatakan bahwa salah satu

subtansi konstitusi secara umum

adalah memuat tentang . . . .

a. Gagasan politik, moral, dan

keagamaan

b. Ketentuan mengenai

perlindungan HAM

c. Perosedur perubahan

konstitusi

d. Ketentuan mengenai struktur

organisasi Negara

e. Larangan megubah sifat

tertentu dari konstitusi

11. Pada saat Negara Indonesia

berbebtuk serikat, konstitusi

yang digunakan adalah. . . .

a. UUD 1945

b. Konstitusi RIS 1949

c. UUDS 1945

d. UUD 1945 hasil amandemen

12. Perbedaan bentuk negara

kesatuan dengan Negara

serikat terletak pada ….

a. jabatan kepala negara

b. system pemerintahan

c. jumlah undang-undang

dasar yang dimiliki

d. hak untuk mengatur

daerahnya

e. kedaulatan keluar dipegang

oleh pemerintah pusat

Page 193: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

179

13. Sistem pemerintahan yang

diberlakukan pada saat

Indonesia merupakan UUDS

1950 sebagai konstitusi adalah

. . . .

a. Kesatuan

b. Republik

c. Presidensial

d. Serikat

e. Parlementer

14. Kontitusi RIS berlaku pada . . .

.

a. 17 Agustus 1950-5 Juli

1959

b. 5 Juli 1959-11 Maret 1968

c. 27 desember 1949-17

Agustus 1950

d. 18 Agustus 1945-27

desember 1949

e. 18 Agustus 1945-14

November 1949

15. Konstitusi bertujuan untuk

membatasi kesewenang

wenangan tindakan pemerintah

dalam merumuskan

pelaksanaan kekuasaan yang

berdaulat pernyataan tersebut

dikemukakan oleh . . . .

a. Astin Riyanto

b. C.F. Strong

c. Maurice Haurio

d. Bagirman Marian

e. Mariam Budiarjo

16. Berikut ini yang merupakan

ciri-ciri konstitusi sistem

pemerintahan presidensial

adalah . . . .

a. Presiden dapat membubarkan

legislative

b. Lembaga legislatif dapat

memerintahkan diadakannya

pemilu

c. Perdana mentri bersama

kabinet bertanggung jawab

kepada parlemen

d. Para anggota kabinet bisa

seluruhnya/ sebagian adalah

anggota parlemen

e. Presiden tidak termasuk

pemegang kekuasaan legislatif

17. Contoh Negara yang

wewenang untuk mengubah

atau membatalkan atau

konsitusi UUD berada ditangan

parlemen adalah…

a. Indonesia

b. Inggris

c. Prancis

d. Jerman

e. Amerika Serikat

18. Konstutusi secara hirarkis

memiliki kedudukan lebih

tinggi (superior) Terhadap

aturan-aturan lainnya. sehingga

aturan-aturan lain yang dibuat

oleh pembentuk undang-

undang harus sesuai dan tidak

bertentangan dengan apa yang

telah diatur dalam konstitusi.

Pernyataan tersebut

menunjukkan kedudukan

konstitusi sebagai . . . .

a. Hukum dasar

b. Hukum tertinggi

c. Cita-cita hukum

d. Norma pertama

e. Norma dasar

19. Bagian dari UUD 1945 yang

termasuk Staats fundamental

norm adalah . . . .

a. Pembukaan

b. Batang Tubuh

c. Pasal-pasal

d. Aturan tambahan

e. Aturan peralihan

Page 194: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

180

20. Menurut Carl Schmitt,

konstitusi merupakan norm der

normen, yaitu . . . .

a. Norma yang berada di

bawah hukum dasar

b. Norma dasar yang menjadi

sumber bagi norma-norma

lainnya yang berlaku

c. Sumber dari segala sumber

hukum

d. Hukum tertinggi yang

menjadi dasar Negar

e. Norma yang tidak menjadi

dasar hukum

Page 195: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

181

Lampiran 18

KUNCI JAWABAN POST-TEST

Post-Test KD I Post-Test KD II

1. B

2. B

3. A

4. B

5. C

6. C

7. E

8. D

9. E

10. E

11. C

12. B

13. B

14. E

15. C

16. B

17. D

18. B

19. A

20. E

1. C

2. D

3. B

4. D

5. B

6. E

7. B

8. B

9. A

10. D

11. B

12. B

13. E

14. C

15. A

16. E

17. B

18. B

19. A

20. B

Page 196: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

182

Lampiran 19

NILAI POST-TEST KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa KD I KD II

Skor Nilai Skor Nilai

1 Ali Amran 16 80 15 75

2 Amri usmi 13 65 14 70

3 Anggi Setiawan 17 85 13 65

4 Ayuni Kemala Sari 18 90 17 85

5 Diki Pernando Putra 14 70 18 90

6 Febri yon antoni p. 17 85 17 85

7 Fitra Febriani 16 80 16 80

8 Lisa Rahmawinda 17 85 19 95

9 M. Syafri 19 95 18 90

10 Meri Andani 17 85 16 80

11 M. Fauzi 16 80 17 85

12 M. Ihsan 11 55 16 80

13 M. Idris 19 95 19 95

14 Mido Fitriadi 18 90 18 90

15 Miki Ananda Putri 16 80 18 90

16 Nela Rama Winda 17 85 17 85

17 Nurdian Hasanah 17 85 17 85

18 Parnila Wati 18 90 17 85

19 Rifal Zani Pratama 18 90 18 90

20 Rio Agusri Andika 17 85 17 85

21 Rosi Yunita 14 70 12 60

22 Rusdi Harianto 15 75 15 75

23 Sepra Andika 16 80 15 75

24 Sinta Hasanah 15 75 13 65

25 Suci Awliya R. 18 90 18 90

26 Supriadi Al Akbar 13 65 17 85

27 Taufik Hidayat 15 75 16 80

28 Try Setiono 11 55 12 60

29 Ulfi Radiah 18 90 18 90

30 Widia Pratika Putri 15 75 17 85

Jumlah 481 2405 490 2450

Rata 16.03333 80.16667 16.333333 81.666667

Page 197: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

183

Lampiran 20

NILAI POST-TES KELAS KONTROL

No Nama siswa KD I KD II

Skor Nilai Skor Nilai

1 Afdhal Ahmad 15 75 16 80

2 Alfiyah Putri L. 11 55 15 75

3 Bismi Qodri Arifa 17 85 17 85

4 Debi Marsa Putra 15 75 11 55

5 Deki Sarianto 15 75 14 70

6 Dia Yuliana 17 85 18 90

7 Diah Fauzana 15 75 15 75

8 Deni Wahyu Lianda 8 40 9 45

9 Gusmaniar 15 75 14 70

10 Hasni Fitrawati 16 80 18 90

11 Hendri Gunawan 13 65 13 65

12 Ilham Dafit 17 85 17 85

13 Idra Yuniansah 14 70 14 70

14 Iradatul Hasanah 18 90 17 85

15 Jeni Irwansyah 17 85 17 85

16 Khairul Umbri 11 55 10 50

17 Muhamat Amin 16 80 16 80

18 Muhammad Aidil 13 65 13 65

19 Nofri Mayoga 18 90 16 80

20 Novita Mayang L. 17 85 17 85

21 Ofbendri 14 70 15 75

22 Rahmad Azwar 17 85 16 80

23 Rani Irma Rahmadila 15 75 14 70

24 Rian Delfitra 11 55 12 60

25 Ratna Junita 16 80 17 85

26 Rendi Eka Putra 14 70 18 90

27 Runi Zulgustina P. 16 80 15 75

28 Sasrianti Oktafia 15 75 16 80

29 Sri Wahyuni 15 75 16 80

30 Wahyuni Eka Putri 11 55 15 75

Jumlah 442 2210 451 2255

Rata-rt 14.733 73.667 15.033 75.167

Page 198: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

184

Lampiran 21

Uji Normalitas KD I

Hasil Post-

Tes Kelas

Eksperimen

Hasil Post-

Tes Kelas

Kontrol

N 30 30

Normal Parametersa Mean 80.1667 73.6667

Std. Deviation 10.54411 12.02966

Kolmogorov-Smirnov Z .968 1.155

Asymp. Sig. (2-tailed) .306 .139

a. Test distribution is Normal.

Page 199: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

185

Lampiran 22

Uji Normalitas KD II

Hasil Post-

Tes Kelas

Eksperimen

Hasil Post-

Tes Kelas

Kontrol

N 30 30

Normal Parametersa Mean 81.6667 75.1667

Std. Deviation 9.67875 11.55820

Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 .888

Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .410

a. Test distribution is Normal.

Page 200: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

186

Lampiran 23

Uji Homogenitas Post-Test KD I

Kelas Sampel Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kelas Eksperimen 0, 959 6 22 0,475

Kelas Kontrol 2,718 7 22 0,084

Page 201: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

187

Lampiran 24

Uji Homogenitas Post-Test KD II

Kelas Sampel Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kelas Eksperimen 1,354 5 20 0,283

Kelas Kontrol 3,405 6 22 0,061

Page 202: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

188

Lampiran 25

Uji Hipotesis Post Test KD I

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Eks_

1 -

Ktl_

1

6.50000 15.09453 2.75587 .86361 12.13639 2.359 29 .025

Page 203: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

189

Lampiran 26

Uji Hipotesis Post Test KD II

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Eks_2

-

Ktl_2

6.50000 15.87396 2.89818 .57256 12.42744 2.243 29 .033

Page 204: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

190

Lampiran 27

TABEL

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N Taraf Signif

N Taraf Signif

N Taraf Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345

4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306

7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296

8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278

10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230

14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086

24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 49 0.281 0.364

26 0.388 0.496 50 0.279 0.361

Page 205: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

191

Lampiran 28

Nilai Persentil Untuk Distribusi T

Υ t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55

1 2 3 4

63,66 9,92 5,84 4,60

31,82 6,96 4,54 3,75

12,71 4,30 3,18 2,78

6,31 2,92 2,35 2,13

3,08 1,89 1,64 1,53

1,376 1,961 0,978 0,941

1,000 0,816 0,765 0,741

0,727 0,617 0,584 0,569

0,325 0,289 0,277 0,271

0,158 0,142 0,137 0,134

5 6 7 8 9

4,03 3,71 3,50 3,36 3,25

3,36 2,14 3,00 2,90 2,82

2,57 2,45 2,36 2,31 2,26

2,02 1,94 1,90 1,86 1,83

1,48 1,44 1,42 1,40 1,38

0,920 0,906 0,896 0,889 0,883

0,727 0,718 0,711 0,706 0,703

0,559 0,553 0,549 0,546 0,543

0,267 0,265 0,263 0,262 0,261

0,132 0,131 0,130 0,130 0,129

10 11 12 13 14

3,17 3,11 3,06 3,01 2,98

2,76 2,72 2,68 2,65 2,62

2,23 2,20 2,18 2,16 2,14

1,81 1,80 1,78 1,77 1,76

1,37 1,36 1,36 1,35 1,34

0,879 0,876 0,873 0,870 0,868

0,700 0,697 0,695 0,694 0,692

0,542 0,540 0,539 0,538 0,537

0,260 0,260 0,259 0,259 0,258

0,129 0,129 0,128 0,128 0,128

15 16 17 18 19

2,95 2,92 2,90 2,88 2,86

2,60 2,58 2,57 2,55 2,54

2,13 2,12 2,11 2,10 2,09

1,75 1,75 1,74 1,73 1,73

1,34 1,34 1,33 1,33 1,33

0,866 0,865 0,864 0,862 0,861

0,691 0,690 0,689 0,688 0,688

0,536 0,535 0,534 0,534 0,533

0,258 0,258 0,257 0,257 0,257

0,128 0,128 0,128 0,127 0,127

20 21 22 23 24

2,84 2,83 2,82 2,81 2,80

2,53 2,52 2,51 2,50 2,49

2,09 2,08 2,07 2,07 2,06

1,72 1,72 1,72 1,71 1,71

1,32 1,32 1,32 1,32 1,32

0,860 0,859 0,858 0,858 0,857

0,687 0,686 0,686 0,685 0,685

0,533 0,532 0,532 0,532 0,531

0,257 0,257 0,256 0,256 0,256

0,127 0,127 0,127 0,127 0,127

25 26 27 28 29

2,79 2,78 2,77 2,76 2,76

2,48 2,48 2,47 2,47 2,46

2,06 2,06 2,05 2,05 2,04

1,71 1,71 1,70 1,70 1,70

1,32 1,32 1,31 1,31 1,31

0,856 0,856 0,855 0,855 0,854

0,684 0,684 0,684 0,683 0,683

0,531 0,531 0,531 0,530 0,530

0,256 0,256 0,256 0,256 0,256

0,127 0,127 0,127 0,127 0,127

30 40 60

120

2,75 2,70 2,66 2,62 2,58

2,46 2,42 2,39 2,36 2,33

2,04 2,02 2,00 1,98 1,96

1,70 1,68 1,67 1,66 1,645

1,31 1,30 1,30 1,29 1,28

0,854 0,853 0,848 0,845 0,842

0,683 0,681 0,679 0,677 0,674

0,530 0,529 0,527 0,526 0,524

0,256 0,255 0,254 0,254 0,253

0,127 0,126 0,126 0,126 0,126

Sumber: Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher,

R. A. dan Yates, FTable III, Oliver & Boyd Ltd, Edinburgh.

Nilai Persentil

Untuk Distribusi t

υ = dk

(Bilangan Dalam

Badan Daftar

Menyatakan tp)

Page 206: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

192

Lampiran 29

OUTPUT SPSS DARI OLAHAN DATA POST-TEST KD I dan KD II

Frequencies

Statistics

Eks_1 Eks_2 Ktl_1 Ktl_2

N Valid 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0

Mean 80.1667 81.6667 73.6667 75.1667

Median 82.5000 85.0000 75.0000 77.5000

Mode 85.00 85.00 75.00 80.00a

Std. Deviation 10.54411 9.67875 12.02966 11.55820

Variance 111.178 93.678 144.713 133.592

Range 40.00 35.00 50.00 45.00

Minimum 55.00 60.00 40.00 45.00

Maximum 95.00 95.00 90.00 90.00

Sum 2405.00 2450.00 2210.00 2255.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequency Table

Eks_1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 55 2 6.7 6.7 6.7

65 2 6.7 6.7 13.3

70 2 6.7 6.7 20.0

75 4 13.3 13.3 33.3

80 5 16.7 16.7 50.0

85 7 23.3 23.3 73.3

90 6 20.0 20.0 93.3

95 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 207: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

193

Eks_2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 2 6.7 6.7 6.7

65 2 6.7 6.7 13.3

70 1 3.3 3.3 16.7

75 3 10.0 10.0 26.7

80 4 13.3 13.3 40.0

85 9 30.0 30.0 70.0

90 7 23.3 23.3 93.3

95 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Ktl_1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40 1 3.3 3.3 3.3

55 4 13.3 13.3 16.7

65 2 6.7 6.7 23.3

70 3 10.0 10.0 33.3

75 8 26.7 26.7 60.0

80 4 13.3 13.3 73.3

85 6 20.0 20.0 93.3

90 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 208: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

194

Ktl_2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Vali

d

45 1 3.3 3.3 3.3

50 1 3.3 3.3 6.7

55 1 3.3 3.3 10.0

60 1 3.3 3.3 13.3

65 2 6.7 6.7 20.0

70 4 13.3 13.3 33.3

75 5 16.7 16.7 50.0

80 6 20.0 20.0 70.0

85 6 20.0 20.0 90.0

90 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Histogram

Page 209: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

195

Page 210: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

196

Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eks_1 Eks_2 Ktl_1 Ktl_2

N 30 30 30 30

Normal

Parametersa

Mean 80.1667 81.6667 73.6667 75.1667

Std.

Deviation 10.54411 9.67875 12.02966 11.55820

Most Extreme

Differences

Absolute .177 .235 .211 .162

Positive .109 .128 .106 .100

Negative -.177 -.235 -.211 -.162

Kolmogorov-Smirnov Z .968 1.286 1.155 .888

Asymp. Sig. (2-tailed) .306 .073 .139 .410

a. Test distribution is Normal.

Page 211: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

197

Uji Homogenitas

a. Uji Homogenitas Post-Test KD I

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Eks_1

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.959 6 22 .475

ANOVA

Eks_1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 501.250 7 71.607 .579 .766

Within

Groups 2722.917 22 123.769

Total 3224.167 29

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Kelas_Kontrol1

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.718 7 22 .084

ANOVA

Kelas_Kontrol1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 626.726 7 89.532 .552 .786

Within Groups 3569.940 22 162.270

Total 4196.667 29

Page 212: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

198

b. Uji Homogenitas Post-Test KD II

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Eks_2

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.354 5 20 .283

ANOVA

Eks_2

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 912.500 9 101.389 1.124 .391

Within

Groups 1804.167 20 90.208

Total 2716.667 29

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Kelas_Kontrol2

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.405 6 22 .066

ANOVA

Kelas_Kontrol2

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 974.266 7 139.181 1.056 .423

Within Groups 2899.901 22 131.814

Total 3874.167 29

Page 213: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

199

Uji Hipotesis (T-Test)

a. Uji Hipotesis (T-Test) KD I

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Pai

r 1

Eks_1 80.1667 30 10.54411 1.92508

Ktl_1 73.6667 30 12.02966 2.19630

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pai

r 1

Eks_1 & Ktl_1 30 .111 .561

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Eks

_1

-

Ktl

_1

6.50000 15.09453 2.75587 .86361 12.13639 2.359 29 .025

b. Uji Hipotesis (T-Test) KD II

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Pair

1

Eks_2 81.6667 30 9.67875 1.76709

Ktl_2 75.1667 30 11.55820 2.11023

Page 214: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

200

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair

1

Eks_2 & Ktl_2 30 -.110 .561

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Eks_2

-

Ktl_2

6.50000 15.87396 2.89818 .57256 12.42744 2.243 29 .033

Page 215: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

201

Page 216: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

202

Page 217: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

203

Page 218: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

204

Page 219: pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/3_A_SISRI_RIZKY... · 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR PKn ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

205