15
PENGANTAR MEDIASI

1-PENGANTAR MEDIASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mediasi

Citation preview

  • PENGANTAR MEDIASI

  • Perma 2/2003Mediasi :Penyelesaian sengketa melalui prosesperundingan para pihak dengan dibantuoleh mediator.Mediator:Pihak yang bersifat netral dan tidakmemihak & berfungsi membantu paraPihak dengan dibantu oleh mediator.

  • MediatorPihak ketiga yang dapat diterima (acceptable) diartikan, bahwa para pihak yang bersengketa mengizinkan pihak ketiga untuk terlibat ke dalam sengketa dan membantu para pihak untuk mencapai penyelesaian. Akseptabilitas ini tidak berarti, bahwa para pihak selalu berkehendak untuk melakukan atau menerima sepenuhnya apa yang dikemukakan pihak ketiga

  • Mediasi: Nolan HaleyA short term, structured, task, oriented, participatory intervention process. Disputing parties work with a neutral third party, the mediator, to reach a mutually acceptable agreement.

  • Mediasi: KOVACHFacilitated negotiation. It is a process by which a neutral third party, the mediator, assist disputing parties in reaching a mutually satisfactory resolution

  • Unsur-unsur mediasiSebuah proses penyelesaian sengketa berdasarkan perundinganAdanya pihak ketiga yang bersifat netral yang disebut sebagai mediator (penengah) terlibat dan diterima oleh para pihak yang bersengketa di dalam perundingan ituMediator tersebut bertugas membantu para pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian atas masalah-masalah sengketaMediator tidak mempunyai kewenangan membuat keputusan-keputusan selama proses perundingan berlangsungMempunyai tujuan untuk mencapai atau menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima pihak-pihak yang bersengketa guna mengakhiri sengketa

  • PERAN MEDIATOR(Raiffa)SISI PERAN LEMAH

    SISI PERAN KUAT

  • SISI PERAN LEMAHPenyelenggara pertemuanPemimpin diskusi yang netralPemelihara atau penjaga aturan-aturan perundingan agar perdebatan dalam proses perundingan berlangsung secara beradabPengendali emosi para pihakPendorong pihak atau peserta perundingan yang kurang mampu atau segan untuk mengungkapkan pandangannya

  • SISI PERAN KUATMempersiapkan dan membuat notulen perundinganMerumuskan atau mengartikulasikan titik temu atau kesepakatan para pihakMembantu para pihak untuk menyadari, bahwa sengketa bukan sebuah pertarungan untuk dimenangkan, tetapi untuk diselesaikanMenyusun dan mengusulkan alternatif-alternatif pemecahan masalahMembantu para pihak untuk menganalisis alternatif-alternatif pemecahan masalah itu

  • Fungsi Mediator (Fuller)Sebagai Katalisator (mampu mendorong lahirnya suasana yang konstruktif bagi diskusi dan bukan sebaliknya, yakni menyebarkan terjadinya salah pengertian dan polarisasi diantara para pihak)Sebagai Pendidik (berusaha memahami kehendak, aspirasi, prosedur kerja, keterbatasan politis dan kendala usaha dari para pihak)Sebagai Penerjemah (harus berusaha menyampaikan dan merumuskan usulan pihak yang satu kepada pihak yang lainnya melalui bahasa, atau ungkapan yang enak didengar oleh pihak lainnya, tetapi tanpa mengurangi maksud atau sasaran yang hendak dicapai oleh si pengusul

  • Sebagai Narasumber (harus mampu mendayagunakan atau melipatgandakan kemanfaatan sumber-sumber informasi yang tersedia)Sebagai Penyandang Berita Jelek (harus menyadari bahwa para pihak dalam proses perundingan dapat bersikap emosional)Sebagai Agen Realitas (harus memberitahu atau memberi pengertian secara terus terang kepada satu atau para pihak, bahwa sasarannya tidak mungkin atau tidak masuk akal untuk dicapai melalui sebuah proses perundinganSebagai Kambing Hitam (harus siap menjadi pihak yang dipersalahkan apabila orang-orang yang diwakilinya tidak merasa sepenuhnya puas terhadap prasyarat-prasyarat dalam kesepakatan).

  • Tipologi Mediator(Moore)Social Network MediatorAuthoritative MediatorIndependent Mediator

  • Social Network Mediator (Mediator Jaringan Sosial) Sebuah jalinan atau hubungan sosial yang ada atau tengah berlangsung sebagai upaya untuk mempertahankan keserasian atau hubungan baik dalam sebuah komunitas, karena si mediator maupun para pihak sama-sama menjadi bagian di dalamnya

  • Authorative Mediator (Mediator otoritatif)Mediator yang berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan diantara mereka, tetapi si mediator memiliki posisi yang kuat dan berpengaruh, sehingga ia memiliki potensi untuk mempengaruhi hasil akhir dari sebuah proses mediasi. Selama ia menjalankan peran sebagai mediator tidak menggunakan kewenangan atau pengaruhnya itu berdasarkan pada keyakinan atau pandangannya.Pemecahan yang terbaik terhadap sebuah kasus bukanlah ditentukan oleh sisinya sebagai pihak yang berpengaruh atau berwenang, tetapi harus dihasilkan oleh upaya-upaya para pihak yang bersengketa sendiri.

  • Independent Mediator (Mediator Mandiri)Mediator yang menjaga jarak antara para pihak maupun dengan persoalan yang tengah dihadapi oleh para pihak.Mediator tipologi ini banyak ditemukan dalam masyarakat atau budaya yang telah mengembangkan tradisi kemandirian dan menghasilkan mediator-mediator profesional.