Upload
muhammad-afwan
View
39
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sosial
Citation preview
Masyarakat &
Multikulturalisme
Adi santosoJurusan ilmu kelauanFPIKUNIVERSITAS DIPONEGORO2013
Powerpoint Templates
Pengertian MasyarakatMenurut SELO SUMARJANMasyarakat adalah orang orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
Jadi dari pengertian di atas, Unsur-unsur masyarakat adalah :a). Manusia yang hidup bersamab). Bercampur untuk waktu yang lamac). Mereka sadar bahwa mereka merupakan kesatuanMerupakan suatu sistem hidup bersama
PENGERTIAN MULTIKULTURALISME
Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata ‘Multi’ yang artinya banyak sedangkan ‘Kultur’ adalah budaya dan ‘Isme’ yang artinya
paham atau aliran.
Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitas dan dengan kebudayaannya
masing-masing yang unik.
Menurut (Azyumardi Azra, 2007)
“Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat
diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas
keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam
kesadaran politik.
DEFINISI MASYARAKAT MULTIKULTURALISME:
Merupakan masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok masyarakat yang memiliki perbedaan karakteristik dan perbedaan konsepsi mengenai dunia,
suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan,
yang didorong oleh latar belakang historis, kondisi geografis, dan karena adanya pengaruh kebudayaan asing.
Multikulturalisme isolasionis
Multikulturalisma akomodatif
Multikulturalisme otonomis
Multikulturalisme kritikal
Multikulturalisme kosmopolitan
Menurut Parekh, membedakan 5 macam multikulturalisme :
JENIS MULTIKULTURALISME Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada
masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.
Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Misalnya merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural,.
Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima.
LANJUTAN…
Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka.
Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
MULTIKULTURALISME DI INDONESIA
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang
sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai
keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat
multikultural.
FAKTOR MULTIKULTURALISME
Faktor Geografis
Faktor Sejarah Indonesia
Faktor Bentuk Fisik
Indonesia
Faktor Perbedaan Struktur Geologi
Faktor Perbedaan Iklim
Faktor Integrasi Suku Bangsa yang Berbeda
1. FAKTOR HISTORISNenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari pangkal anak benua Hindia belakang yang berbatasan dengan negeri Cina.
Diwilayah ini terdapat dua pusat persebaran bangsa-bangsa, yaitu yunan (Perbatasan Laos-Muangthai dengan Cina), dan di Dongson (Perbatasan Vietnam Utara dengan Cina). Baik penghuni Yunan atau Dongson berasal dari dataran tinggi Tibet. Kedua jenis bangsa pendatang termasuk ras Austronesia.
Kedatangan bangsa Yunan lebih awal dibandingkan dengna dongson.
LANJUTAN…
Bangsa Yunan disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua), keturunanya adalah suku bangsa Batak, Dayak, Kubu, Nias dan Toraja.
Bangsa Dongson disebut dengan bangsa Deotero Melau (Melayu muda), keturunanya adalah bangsa Jawa, Sunda, Madura, Minangkabau dan Bugis.
2. FAKTOR GEOGRAFIS Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau telah menimbulkan isolasi pada masyarakat. Isolasi geografis ini mengakibatkan penduduk berbeda suku, kemudian mereka mengembangkan pola perilaku, bahasa, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
3. FAKTOR BENTUK FISIK Bangsa Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng benua besar. Hal ini menjadikan Indonesia berbentuk Negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik fisik sendiri-sendiri. Untuk mempertahankan hidup, masyarakat di masing-masing pulau mempunyai cara yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi fisik daerahnya
4. FAKTOR GEOLOGIS. Indonesia terletak diantara tiga pertemuan lempeng, yaitu lempeng Asia, Australia, dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia mempunyai tiga tipe struktur geologi, yaitu tipe Asia dengan struktur geologi Indonesia barat, tipe peralihan dengan zona geologi dan struktur geologi Indonesia tengah, dan tipe Australia dengan struktur geologi Indonesia timur. Perbedaan ini yang mengakibatkan adanya perbedaan ras, suku, jenis flora dan fauna.
5. FAKTOR PERBEDAAN IKLIM. Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dan daerah lain sehingga menimbulkan kondisi alam yang berbeda dan akhirnya membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda - beda pula.
6. FAKTOR INTEGRASI SUKU BANGSA. Secara politis, integrasi nasional dipelopori 4 peristiwa penting, diantaranya yaitu :Kejayaan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.Kekuasaan kolonial Belanda yang
menyadarkan semangat persatuan dan kesatuan agar terbebas dari penjajahan.Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928.Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17
Agustus 1945.
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia.
Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MULTIKULTURAL MENURUT PIERRE L. VAN
DER BERGHE DIANTARANYA SEBAGAI BERIKUT:
1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer (tidak saling melengkapi).
3. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan). Adanya latar belakang budaya yang berbeda sehingga dalam pengambilan keputusan dalam masyarakat cenderung dengan cara voting (suara terbanyak) jarang dengan cara konsensus.
4. Secara relative sering mengalami konflik.5. Secara relative integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
(coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi. 6. Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok
lain.
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN.
Konflik Berdasarkan tingkatan = konflik ideologi dan
politik Berdasarkan jenisnya = konflik rasial, antar
etnik, agama Disintegrasi
Disintegrasi akan muncul jika tidak adanya keserasian. pada bagian-bagian dari suatu kesatuan.
Adanya kesenjangan multi dimensionalKesenjangan yang dapat dilihat antara lain:
Adanya kesenjangan pembangunan dikawasanBarat dan Timur
Adanya kesenjangan yang berkaitan dengan aspek material, yaitu kegiatan ekonomi (industrialisasi).
Kesenjangan yang berkaitan dengan manusia itu sendiri(misalnya dibidang ekonomi sikaya dan simiskin)
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA
1. Asimilasisuatu proses dimana individu meninggalkan
tradisi budaya mereka untukmenjadi bagian dari budaya yang berbeda.
2. Self-segregationSuatu kelompok etnik mengasingkan diri dari
kebudayaan mayoritas, proses interaksi antar kelompok sangatlah sedikit bahkan tidak pernah terjadi sehingga potensi konflik menjadi kecil.
3. IntegrasiMerupakan suatu keadaan ketika kelompok-
kelompok etnik beradabtasi dan bersifat komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi sambil tetap mempertahankan kebudayaan mereka.
4. PluralismeSuatu keadaan dimana kelompok-kelompok subordinat
tidak harus mengorbankan tradisi mereka, bahkan kebudayaan kelompok-kelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Semua kelompok dapat hidup berdampingan secara damai.
5.Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda.
6. Mengembangkan rasa nasionalisme7. Menegakkan supremasi hukum tanpa memandang kedudukan
sosial, ras, etnis, agama yang mereka anut mrkanut8. Menyelesaikan semua konflik dengan cara berimbang dan
bijaksana.9. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan
setiap individu.
CONTOH KEANEKA RAGAMAN DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL:
KESIMPULAN Multikultaralisme merupakan masyarakat
yang terdiri atas berbagai kelompok masyarakat yang memiliki perbedaan karakteristik dan perbedaan konsepsi.
Sebagai contoh adalah negara Indonesia yang dimana masyarakatnya termasuk dalam masyarakat multikultural dimana masyarakat multikultural sering terjadi konflik dan masalah yang sangat mempengaruhi dalam komunikasi antar budaya maupun komunikasi lintas budaya.
THANKS FOR YOUR ATTENTION