22
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ANTIDIABETES BARU GULMA RUMPUT GRINTING MENINGKATKAN REGENERASI SEL BETA PANKREAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAH KETERGANTUNGAN OBAT PADA DIABETES MELLITUS TIPE1 BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Gilang Aji Wiratama Ketua NIM 061111108 Angkatan 2011 Chusnul Chotimah Anggota NIM 021111015 Angkatan 2011 Martia Rani Tacharina Anggota NIM 061111103 Angkatan 2011 Dhesy Kartikasari Anggota NIM 061111176 Angkatan 2011 Hijrian Bakti Widianto Anggota NIM 061311133258 Angkatan 2013 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014 i

061111108 001004 Antidiabetes Baru Gulma Rumput

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKM 2

Citation preview

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ANTIDIABETES BARU GULMA RUMPUT GRINTING

MENINGKATKAN REGENERASI SEL BETA PANKREAS SEBAGAI

UPAYA PENCEGAH KETERGANTUNGAN OBAT PADA DIABETES

MELLITUS TIPE1

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Gilang Aji Wiratama Ketua NIM 061111108 Angkatan 2011

Chusnul Chotimah Anggota NIM 021111015 Angkatan 2011

Martia Rani Tacharina Anggota NIM 061111103 Angkatan 2011

Dhesy Kartikasari Anggota NIM 061111176 Angkatan 2011

Hijrian Bakti Widianto Anggota NIM 061311133258 Angkatan 2013

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2014

i

A.

NIDN. 0008085905

DAFTAR ISI

A. HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

B. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

C. DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

D. RINGKASAN .................................................................................................. v

E. BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3 Tujuan program ........................................................................................ 2

1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2

1.5 Kegunaan Program ................................................................................... 2

F. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumput Grinting ...................................................................................... 3

2.2 Diabetes .................................................................................................... 4

2.3 Flavonoid sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah .................................. 4

G. BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 5

3.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 5

3.3 Identitas Variabel Penelitian .................................................................... 5

3.4 Definisi Operasional Variabel .................................................................. 5

3.5 Tempat Penelitian .................................................................................... 5

3.6 Alat dan Bahan ......................................................................................... 5

3.7 Prosedur Penelitian .................................................................................. 6

3.8 Bagan Penelitian ...................................................................................... 7

3.9 Analisis Data ............................................................................................ 7

H. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 8

4.2 Biaya Penelitian ....................................................................................... 8

I. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RINGKASAN

Indonesia adalah negara yang mendapat predikat peringkat 4 dunia

jumlah penyandang diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India. Menurut

data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penderita diabetes di Indonesia pada

Tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan

penduduk diperkirakan akan meningkat menjadi 20,1 juta orang (Diabetes Care,

2004). Diabetes merupakan penyakit kronis menahun yang sering berlanjut

menjadi penyakit komplikasi jika tidak ditangani dengan benar. Pengobatan

diabetes selama ini membutuhkan terapi seumur hidup dengan berbagai efek

samping, sedangkan penggunaan obat herbal sebagai alternatif saat ini sedang

digalakkan karena menurut WHO, obat herbal merupakan alternatif yang baik

karena senyawa alami sedikit menimbulkan efek samping. Gulma rumput grintig

(Cynodon dactylon) adalah salah satunya. Tanaman ini mengandung

isoqueritigenin yang dapat meningkatkan integritas sel dan memiliki efek

hipoglikemia sehingga jika terjadi regenerasi pada sel beta pankreas, maka

masalah ketergantungan pada obat penurun gula darah pada penderita diabetes

tipe1 dapat dihindari.

Metode Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap

dengan mencit sebagai hewan coba. Hewan coba mencit (Mus musculus) berat

badan 20-30 mg usia 2 bulan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

kontrol yang terdiri dari kontrol positif yaitu mencit diabetes yang diterapi

metformin dan kontrol negatif yaitu mencit diabetes tanpa diterapi, serta

kelompok perlakuan yaitu mencit diabetes yang diberi terapi ekstrak

nonpoliskarida rumput grinting dengan dosis masing-masing yaitu 250, 500, dan

1000 mg/kgBB. Induksi diabetes dilakukan dengan injeksi multyple low doses

streptozotocin secara intraperitoneal dengan dosis 40mg/kgBB satu kali sehari

selama lima hari.

Indikator yang digunakan adalah kadar gula darah yang diukur dengan

menggunakan alat glucometer dan jumlah sel beta pankreas. Kadar gula darah

diperiksa sebelum perlakuan, setelah perlakuan pada hari ke-6, dan pada akhir

penelitian yaitu pada hari ke-14. Pada akhir penelitian dibuat sediaan

histopatologi pankreas dengan pewarnaan imunohistokimia dengan marker pdX1,

ma ka sel beta pankreas yang menunjukan proses proliferasi akan tercat berwarna

kecoklatan. Kemudian jumlah sel beta pankreas dihitung.

Analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA dan dilanjutkan

dengan Uji Beda Nyata Terkecil.

v

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini Indonesia mendapat predikat peringkat 4 dunia jumlah

penyandang diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India. Menurut data

Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penderita diabetes di Indonesia pada Tahun

2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan penduduk

diperkirakan akan meningkat menjadi 20,1 juta orang (Diabetes Care, 2004).

Biaya yang digunakan untuk pengobatan diabetespun sangat mahal. Di Amerika

Serikat, total anggaran kesehatan yang dihabiskan untuk menangani diabetes

adalah sebesar US$147 miliar atau sekitar Rp. 1.641 triliun untuk 25,8 juta

penduduk yang terserang diabetes. Selain itu pengobatan selama ini membutuhkan

terapi seumur hidup dengan berbagai efek samping, sedangkan penggunaan obat

herbal sebagai alternatif saat ini sedang digalakkan karena menurut WHO, obat

herbal merupakan alternatif yang baik karena senyawa alami sedikit menimbulkan

efek samping.

Di sisi lain, tanaman pengganggu atau biasa disebut dengan gulma yang

selama ini diberantas menggunakan herbisida oleh para petani ternyata

mempunyai manfaat di bidang kesehatan. Salah satunya adalah Rumput Grinting

(Cynodon dactilon). Padahal menurut Kumar, 2011 . Rumput grinting ini

mengandung minyak essential triticin 12.4%, glycosida, saponin, tannin,

flavonoid dan karbohidrat. Kandungan saponnin, tanin dan flavoniod yang

tekandung pada tanaman herbal lain selama ini dipercaya dapat mengatasi kasus

diabetes terutama senyawa isoquiritigenin yang meningkatkan integritas dan

proliferasi sel beta pankreas sehingga jika sel beta pankreas dapat teregenerasi

maka ketergantungan terhadap obat dapat dihindari.

Berdasarkan data diatas penulis ingin membuktikan bahwa kandungan

pada gulma rumput grinting (Cynodon dactylon) dapat meningkatkan proses

proliferasi sel beta pankreas mencit diabetes tipe 1.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon) memiliki

kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah tikus model diabetes

yang diinduksi dengan streptozotocin?

2. Apakah pemberian ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon)

berpengaruh terhadap jumlah sel beta pankreas yang beregenerasi?

1.3 TUJUAN PROGRAM

1. Mengetahui kemampuan ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon)

dalam menurunkan kadar gula darah tikus model diabetes yang

diinduksi dengan streptozotocin.

1

2. Mengetahui kemampuan ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon)

dalam meningkatkan regenerasi sel beta pankreas ditunjukkan dengan

marker pdX1 pada sediaan imunohistokimia pankreas.

1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Menghasilkan pembuktian secara ilmiah pengobatan tradisional.

2. Menghasilkan obat herbal yang berasal dari ekstrak rumput grinting

(Cynodon dactylon) sebagai obat alternatif dalam penurunan kadar

gula darah penderita diabetes melitus tipe1.

1.5 KEGUNAAN PROGRAM

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi khususnya di bidang

kesehatan tentang ekstrak herbal yang bisa menurunkan kadar gula darah pada

kasus diabetes melitus sehingga kemungkinan bisa dijadikan sebagai bahan dasar

produk kedokteran seperti pil, kapsul, dan bentuk sediaan obat yang lain.

2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumput Grinting (Cynodon dactylon)

a. Klasifikasi Rumput Grinting (Cynodon dactylon)

Dalam taxonomi tumbuhan, Rumput grinting diklasifikasikan sebagai berikut

(Kumair 2011):

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Cynodon Rich. (rumput grinting)

Spesies : Cynodon dactylon (L.) Pers.

b. Morfologi dan Habitat

Garg, Vipin Kumar 2011 menyebutkan bahwa Cynodon dactylon dapat

dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan

rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m. Lamina

meruncing-memipih, berlapis lilin putih keabu-abuan tipis di permukaan bawah,

gundul atau berambut padapermukaan atas. Pelepah daun panjang, halus,

berambut atau gundul;ligula tampak jelas berupa cincin rambut-rambut putih.

Bunga tegak,seperti tandan. Bijinya bebentuk bulat telur, kuning sampai

kemerahan.Selain itu rumput grinting juga toleran terhadap tanah berdrainase

dengan kisaran pH tanah yang luas, namun tidak tahan terhadap naungan.

Kemampuan bertahan rumput grinting inilah yang menyebabkan Gulma pertanian

ini lebih tahan hidup dibandingkan dengan tanaman pokok seperti padi.

Menurut Ayurveda, tradisional farmakopodia di india, tanaman Cynodon

dactylon berasa pedas, pahit, wangi atau berbau, menimbulkan efek panas,

sebagai makanan pembuka, vulneral, anthelminthic, antipiretik, dan alexiteric.

Juga dapat menghilangkan sesak napas, bermanfaat untuk leucoderma, bronchitis,

asthma, tumor, dan pembesaran limpa. Serta pada homoeophatic sistem berguna

untuk mengatasi segala macam perdarahan dan masalah kulit. (Kumar et al 2011).

c. Kandungan Kimia Rumput Grinting (Cynodon dactylon)

Trase dan Evant yang disitasi oleh Kumar (2011) mengemukakan bahwa

rumput grinting (Cynodon dactylon) mengandung minyak esensial triticin 12,4%,

glikosida, saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, dan karbohidrat. Flavonoid, Saponin

dan tanin pada penelitian sebelumnya dipercaya dapat mengobati diabetes,

3

terutama isoquiritigenin yang dapat meningkatkan integritas dan merangsang

proliferasi sel beta pankreas.

2.2 Diabetes

a. Definisi

Diabetes adalah penyakit multifaktorial yang ditandai dengan sindroma

hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein

yang disebabkan insufisiensi sekresi insulin ataupun aktivitas endogen insulin

atau keduanya.(Shivakumar, 2009)

2.3 Flavonoid sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah

Penelitian oleh Hartika (2009), menunjukkan bahwa senyawa flavonoid

mempunyai efek yang sama dengan acarbose dalam menghambat aktivitas enzim

α-glukosidase yang berfungsi memecah senyawa polisakarida menjadi monomer-

monomer glukosa, sehingga penyerapan glukosa diusus berkurang dan kadar

glukosa darah menurun.

4

BAB 3

METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian : Eksperimental laboratoris secara invivo

2.2 Sampel Penelitian : Tikus putih (Mus musculus)

2.3 Identitas Variabel Penelitian :

a. Variabel bebas : ekstrak Cynodon dactylon dengan konsentrasi

b. Variabel kontrol : media, alat, bahan, dan cara kerja

c. Variabel tergantung: kadar gula darah, dan jumlah sel beta pankreas yang

mengalami proliferasi pada sediaan imunohistokimia pdX1.

3.4 Definisi Oprasional Variabel :

a. Ekstrak Cynodon dactylon adalah sediaan hasil proses ekstraksi rumput

grinting (Cynodon dactylon) dengan pelarut air dan ethanol sebagai

presipitator karbohidrat sehingga didapat ekstrak air fraksi

nonpolisakaridadilanjutkan dengan metode pengeringan freeze drying.

b. Jumlah sel beta pankreas

Merupakan jumlah sel beta pankreas pada sediaan histopatologis dengan

pewarnaan imunohistokimia pdX1, sel beta pankreas akan tercat berwarna

coklat.

c. Kadar gula darah

Merupakan derajat keberadaan glukosa dalam darah tikus yang diukur

dengan glukometer digital.

3.5 Tempat Penelitian

Pembuatan ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon) dilakukan di

laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Sedangkan

penghitungan jumlah sel beta pankreas dilakukan di Laboratoriun Patologi

Anatomi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

3.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Alat Bahan

Microtome Kandang Cynodon dactylon (L.) Pers. Cover glass

Pencetakblok parafin Pinset Ethanol 96% Bahan cat HE

Mikroskop cahaya Needle 20G Makanan tikus Kertas label

Hot plate Kotak bius Ether 10% untuk anastesi Cawan petri

Timbangan binatang Spuit Formalin 10% untuk fiksasi Gelas obyek

Alatekstraksisoxhlet

Syringe Xylol absolut untuk clearing Pengeringfreeze drying

Gunting Pewarna Aldehide Fuchsin

Blade Scalpel Asam Nitrat 2,5%

5

3.7 Prosedur Penelitian

a. Pembuatan Ekstrak Rumput Grinting (Cynodon dactylon)

Pembauatan ekstrak dilakukan di laboratorium Farmakognosi dan

Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Metode yang dipakai adalah

ekstraksi padat-cair menggunakan alat Soxhlet.

b. Adaptasi Hewan Coba

Hewan Uji yang digunakan adalah tikus putih jantan (Mus musculus)

sehat dengan berat badan rata-rata 20-30 gram, berusia 2 bulan. Populasi tikus

sebanyak 30 ekor diadaptasi, ditempatkan dalam satu kandang selama 7 hari,

diberi makanan dan minuman serta perlakuaan yang sama

c. Pengelompokan Perlakuan

Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol terdiri dari kontrol

negatif dan positif, dan kelompok perlakuan yang terdiri dari 3 kelompok yang

diberi dosis terapi masing-masing 250, 500, dan 1000 mg/KgBB

d. Pembuatan Tikus Model Diabetes

Tikus putih yang telah diadaptasikan di injeksi dengan streptozotocin

secara intraperitoneal dengan dosis yang sama yaitu 150mg/kgBB.

e. Pemberian Ekstrak Rumput Grinting pada Kelompok Perlakuan

Tikus pada kelompok perlakuan diberi terapi ekstrak rumput grinting

secara peroral dengan menggunakan sonde tikus dengan dosis masing-masing

yaitu 250, 500, dan 1000 mg/KgBB

f. Penghitungan Kadar Gula Darah Tikus

Darah tikus yang akan diperiksa diambil melalui vena ekor, dan untuk

mengetahui kadar gula darah tikus digunakan alat glukometer.

g. Pengambilan Organ Pankreas

Setelah hari ke-14 dilakukan pengambilan organ seluruh kelompok

perlakuan yang dilakukan pada Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Sebelumnya hewan coba dianaestesi

dengan ether 10% secara perinhalasi, kemudian dilakukan pembedahan abdominal

dan diambil organ pankreas tikus. Setelah itu, jasad tikus diinsenerasi.

h. Pebuatan Sediaan HPA

Pembuatan preparat dilakukan melalui proses fiksasi, dehidrasi, clearing

(pembersihan jaringan dari zat yang terbawa), embedding (pembuatan blok

parafin), sectioning (pemotongan blok parafin menggukan mikrotome), staining

(pengecatan aldehide fuchsin) , dan mounting (menghilangkan kelebihan cat).

i. Penghitungan Sel Beta Pankreas

Pada sediaan histopatologi pankreas dengan pewarnaan imunohistokimia

sel beta pankreas akan tercat berwarna coklat, kemudian dilakukan penghitungan

dengan mikroskop perbesaran 10x40.

6

3.8 Bagan Penelitian

Bagan 1. Alur penelitian.

3.9 Analisis Data

Analisis data menggunakan Analisi Varian Satu Arah (One Way ANOVA)

dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).

7

Mus musculus jantan sehat dengan berat badan rata-rata 20-30 gram,

berusia 1-2 bulan

Pembuatan tikus model diabetes

Adaptasi dalam satu kandang dengan perlakuan yang sama

selama 1 minggu

ekstrak dosis

250 mg/kgBB

Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan

Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan pankreas

dan Pembuatan Sediaan HPA

Dilakukan pengamatan kadar gula darah pada jam ke-

0,hari ke-6 jam ke-2, jam ke-3, dan hari ke-14

P1 P3 P2

ekstrak dosis 500mg/kgBB

ekstrak dosis

1000mg/kgBB

Dilihat di bawah mikroskop, dilakukan

penghitungan sel beta pankreas Analisa data dengan uji one way ANOVA

K0 : kontrol mencit

diabetes tanpa terapi

K1 : kontrol mencit

diabetes terapi

metformin

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM

NO NAMA KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN 2015

BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mengumpulkanrumput grinting

(Cinodon dactylon)

2. MengeringkanCynodon dactylon (L.)

Pers.

3. MenghaluskanCynodon dactylon (L.)

Pers.

4. Pemilihan dan Adaptasi Hewan Uji

5.

Pembuatan Ekstrak fraksi non-

polisakarida Cynodon dactylon (L.)

Pers.

6. Tikus diinduksi dengan streptozotocin

7. Pemberianterapi ekstrak Cynodon

dactylon (L.) Pers.

8. Pembuatan Sediaan HPA

9. Penghitungan jumlah Sel yang

mengalami regenerasi

10. Analisa Hasil Pengamatan

11. Pembuatan laporan akhir PKMP dan

publikasi ilmiah

4.2 BIAYA PENELITIAN

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1

Peralatan penunjang (sewa kandang, sewa mikroskop,

sewa laboratorium, glukometer, sewa peralatan pembuatan

HPA)

Rp. 3.050.000,00

2

Bahan habis pakai, (ekstraksi, hewan coba, pakan tikus,

streptozotocin, POCT/strip glukosa, marker pdX1, spuid,

alat bedah)

Rp. 6.940.000,00

3 Perjalanan, (transportasi, honorarium penjaga

laboratorium, perawatan hewan coba)

Rp. 2.074.000,00

4 Lain-lain: (administrasi, publikasi, pembuatan laporan,

pencarian reverensi)

Rp. 407.000,00

Jumlah Rp. 12.471.000,00

Keterangan : Justifikasi dan Rincian Anggaran ada pada Lampiran 2

8

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes 2011.

Diabetes Care. 2011. Vol.34; S11-S61

Anindhita Yuriska, 2009. Efek Streptozotocin Terhadap Kadar Glukosa Darah

Tikus Wistar. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 25

Agustus 2009

Departemen Kesehatan RI. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4

Dunia. 2011.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=118

3&Itemid=2 diakses tanggal 1 Oktober 2013

Jananie, R.K. dkk 2011. Determination of Bioactive Components of Cynodon

dactylon by GC-MS Analysis. New York Science Journal, Volume 4 Nomor 4

2011: 16-20

Kumar, A dkk. 2011. Cynodon dactylon (L) Pers,: Pharmacological action and

medical aplications. International Journal of Herbal Drug Research, Volume

1 Issue 1, 1-7, 2011. 1-7.

Kumar, Avari Sanjeva et al. 2011. Antidiabetic Activity of Ethanolic Extract of

Cynodon dactylon Root Stalks in Streptozotocin Induced Diabetic Rats.

International Journal of Advances in Pharmaceutical Research. Agustus 2011;

Vol.2 ; Issue.8 ; 418-422

Shivakumar S dan Subramanian SP. Pancreatic Tissue Protective Nature of D-

phinitol studied in Streptozotoxin-mediated Oxidative in Experimental

Diabetic Rats. Europian Journal of Pharmacology. 2009;22; hal 56-70

Singh, Santosh Kumar et al. 2011. Assessment of Antidiabetic Potential of

Cynodon dactylon Extract in Streptozotocin Diabetic Rats. Alternative

Therapeutics Unit. Departement of Chemistry. University of Allahabad. India

Thakare, Vinod M. Dkk 2011. Potential Medicinal Plant Cynodon dactylon (L)

Pers. Asian Journal of Pharmaceutical Science and Research, Volume 1 Issue

6, November 2011: 7-9

World Health Organization. Diabetic 2006. diakses tanggal 2 september 2013

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/

9

Lampiran 2

Justifikasi dan Rincian Anggaran Kegiatan

No Pos pengeluaran Keterangan Total (Rp)

1. Persewaan

a. Sewa kandang

Rp 1.000,00/kandang/hari

Rp 1000,00x25x14 350.000,00

b. Sewa Laboratorium Patologi Anatomi 500.000,00

c. Sewa Laboratorium Fitokimia 500.000,00

d. Mikroskop bright field

Rp 200.000,00/ bulan

Rp 200.000,00 x 1 200.000,00

2. Honorarium non-pelaksana

a. Upah penjaga laboratorium

Rp 200.000,00/bulan

Rp 200.000,00 x 4 800.000,00

b. Honor lembur perawatan Sabtu dan

Minggu (Rp25.000/hari)

Rp 25.000,00 x 8

(selama 1 bulan =

8xSabtu-Minggu)

150.000,00

3. Bahan Penelitian

a. Rumput grinting

Rp 20.000,00/kg

Rp 20.000,00 x 25 500.000,00

b. Tikus jantan (30 ekor)

Rp 35.000,00/ekor

Rp 35.000,00 x 30

1.050.000,00

c. Etanol 96 %

Rp 20.000/500 gr

Rp 20.000,00 x 25 500.000,00

d. Marker pdX1

Rp 1.00.000/10 slide

Rp 100.000,00 x 30 3.000.000,00

e. Larutan Eter 10%

Rp 10.000/gram

Rp 10.000,00 x 20 200.000,00

f. Larutan Formalin 10% untuk fiksasi

Rp 1.100,00/gram

Rp 1.100,00 x 100 110.000,00

x

g. Makanan tikus

Rp 5000,00/kg

Rp 5.000,00 x 10 50.000,00

h. Gelas Obyek

Rp 10.000,00/biji

Rp 10.000,00 x 25

250.000,00

i. Handskun

Rp 60.000,00/pak

Rp 60.000,00 x 2 120.000,00

j. Masker

Rp 30.000/pack

Rp 30.000,00 x 2 60.000,00

k. Peralatan dan bahan pembuatan

preparat

Rp 50.000,00/pack

Rp 50.000,00 x 25 1.250.000,00

4. Peralatan Penelitian

a. Peralatan pengukuran kadar gula darah

Rp 50.000/pack

Rp 50.000,00 x 25 1.250.000,00

b. Cover Glass dan object glass

Rp 10.000/pasang

Rp 10.000,00 x 25 250.000,00

c. Pemeliharaan tikus

(Rp500,00/marmut/hari)

Rp 500 x 25 x 50 625.000,00

5. Transportasi Penelitian

Rp 100.000,00 (PP)/orang

Rp 100.000,00 x 5 500.000,00

6. Kesekretariatan

a. Tinta printer

Rp 25.000/warna

Rp 25.000,00 x 4

(merah, biru,

kuning, hitam)

100.000,00

b. Kertas A4 80 gram

Rp 28.500,00/rim

Rp 28.500,00 x 2 57.000,00

c. Pencarian referensi

Rp 50.000,00/bulan/anggota

Rp 50.000 x 1 x 5 250.000,00

TOTAL 12.471.000,00

xi

Lampiran 3

Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program

Studi Bidang Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1.

Gilang Aji

Wiratama

061111108

S1-

Pendidikan

Dokter

Hewan

Kedokteran

Hewan 8 Jam

Koordinasi

Kelompok dan

Penanggung

Jawab Analisis

Data

2.

Chusnul

Chotimah

021111015

S1-

Pendidikan

Dokter

Gigi

Kedokteran

Gigi 8 Jam

Penanggung

Jawab Preparasi

Organ Tikus

dan Pembuatan

Sediaan HPA

3.

Martia Rani

Tacharina

061111103

S1-

Pendidikan

Dokter

Hewan

Kedokteran

Hewan 8 Jam

Penanggung

Jawab

Perekayasa

Model Tikus

Diabetes

4.

Dhesy

Kartikasari

061111176

S1-

Pendidikan

Dokter

Hewan

Kedokteran

Hewan 8 Jam

Penanggung

Jawab

Pembuatan

Ekstrak

5.

Hijrian Bakti

Widianto

061311133258

S1-

Pendidikan

Dokter

Hewan

Kedokteran

Hewan 8 Jam

Penanggung

jawab Perijinan

dan Pembuatan

Suspensi dan

Terapi

xii

xiii