Upload
hani-tuasikal
View
212
Download
0
Embed Size (px)
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
1/12
Pedoman Asesor LAM-PTKes Indonesia
A. Pengertian
Asesor adalah tenaga pakar pada bidang ilmu, bidang studi, profesi, dan atau praktisi yangmewakili LAM-PTKes Indonesia dalam penilaian akreditasi program studi. Seseorang bisa
menjalankan fungsinya sebagai asesor bila memiliki sertifikat asesor LAM-PTKes Indonesia
dan asesor merupakan satuan kerja yang diberi tugas, kewajiban, dan wewenang Badan
pelaksana LAM-PTKes Indonesia.
Asesor melakukan tugasnya melalui dua tahap penilaian yaitu :
1. Penilaian terhadap borang dan atau portfolio program studi/institusi yang disampaikan
oleh program studi beserta lampiran-lampirannya melalui pengkajian "di atas
meja" (desk evaluation) .
2. Penilaian di lapangan (visitasi) untuk validasi dan verifikasi hasil desk evaluation, dan
melakukan penilaian di tempat kedudukan program studi/institusi.
B. Tugas Asesor
Mengingat peran tim asesor sangat penting dalam menetapkan hasil penilaian akreditasi,maka mereka harus direkrut, diseleksi dan dilatih secara khusus, sehingga dapat memenuhi
persyaratan akademik, professional, social dan pribadi yang ditentukan oleh LAM-PTKes
Indonesia. Tugas asesor antara lain:
a. melakukan asesmen kecukupan;
b. melakukan asesmen lapangan;
c. melaporkan hasil asesmen.
C. Persyaratan
Persyaratan Umum
1. Masa kerja sekurang-kurangnya 5 tahun sebagai dosen di bidang studi yang
sesuai
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
2/12
2. Memiliki pengalaman manajemen pendidikan (minimal ketua prodi) untuk
akademisi
3. Menjadi dosen di program studi yang telah terakreditasi dengan peringkat A
4. Sanggup menyediakan waktu untuk melakukan tugas asesor LAM-PTKes
Indonesia
5. Memiliki komitmen terhadap penjaminan mutu perguruan tinggi dan memiliki
integritas
6. Memiliki alamat surat elektronik (e-mail) dan kemampuan mengoperasikan
computer minimal Microsoft office dan web browser
7. Menjadi praktisi di tempat kerja yang telah terakreditasi atau memiliki sertifikat
ISO
* Dosen menurut Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 1 ayat 2 adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Menurut UU Guru dan Dosen Pasal 45-46, Dosen wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat, pendidik, sehat jasmani dan rohani,
dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi
tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi
program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian. Kualifkasi
akademik minimum yaitu a) lulusan program magister untuk program diploma
atau program sarana; dan b) lulusan program doctor untuk program pascasarjana.
Tim asesor pada jenjang program itu berbeda dalam hal:
1. Kualifikasi pendidikan
2. Pengalaman bekerja
3. Profesi sebagai akademisi atau praktisi
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
3/12
Persyaratan Kualifikasi
1. Kualifikasi Asesor Pendidikan Kedokteran
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2
Profesi 5 TahunS2, S3
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahun
Sarjana -
Profesi 5 Tahun
S2 dan/atau
SpesialisLektor
10 tahun
S2
dan/atauSpesialis
Dokter
Pendidik Klinik
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
Spesialis 5 tahunS3 atauSpesialis
Lektor 10 TahunS3,
SpesialisKonsultan
Doktor 5 TahunS3 dan Guru
BesarLektor 10 tahun S3
2. Kualifikasi Asesor Pendidikan Kedokteran Gigi
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2
Profesi 5 Tahun
S2, S3
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahun
Sarjana -Profesi 5 Tahun
S2dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahunS2
dan/atauSpesialis
Dokter PendidikKlinik
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
4/12
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
Spesialis 5 tahunS3 atauSpesialis
Lektor 10 TahunS3,
SpesialisKonsultan
Doktor 5 Tahun S3 dan GuruBesar
Lektor 10 tahun S3
3. Kualifikasi Asesor Pendidikan Keperawatan
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Diploma 5 TahunS2 atau
S3Lektor 10 tahun
D-IV, S1,Ners
Clinical Instructoratau Preceptor
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2
Profesi 5 TahunS2, S3
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahun
Sarjana -
Profesi 5 Tahun
S2
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahun
S2
dan/atauSpesialis
Clinical Instructoratau Preceptor
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
Spesialis 5 tahunS3 atauSpesialis
Lektor 10 TahunS3,
SpesialisKonsultan
Doktor 5 Tahun S3 danGuruBesar
Lektor 10 tahun S3
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
5/12
4. Kualifikasi Asesor Pendidikan Kebidanan
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Diploma 5 Tahun S2 atau S3 Lektor 10 tahun D-IV, S1Clinical Instructor
atau Preceptor
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2
Profesi 5 TahunS2, S3
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahun
Sarjana -Profesi
5 TahunS2
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahunS2
dan/atauSpesialis
Clinical Instructoratau Preceptor
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
5.
Kualifikasi Asesor Pendidikan Gizi
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Diploma 5 Tahun S2 atau S3 Lektor 10 tahun D-IV, S1
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2
Profesi 5 TahunS2, S3
dan/atauSpesialis
Lektor 10 tahun
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
6/12
Doktor 5 TahunS3 dan
Guru BesarLektor 10 tahun S3
6. Kualifikasi Asesor Pendidikan Farmasi
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Diploma 5 Tahun S2 atau S3 Lektor 10 tahun D-IV, S1
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2 Apoteker
Profesi 5 TahunS2, S3
dan/atauSpesialis
Lektor Lektor
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
Doktor 5 TahunS3 dan
Guru BesarLektor 10 tahun S3
7. Kualifikasi Asesor Pendidikan Kesehatan Masyarakat
JenjangProgram
Studi
Akademisi Praktisi
PengalamanMinimal
Kualifikasi Jabatan Minimal PengalamanMinimal
Kualifikasi JabatanMinimal
Diploma 5 Tahun S2 atau S3 Lektor 10 tahun D-IV, S1
Sarjana 5 Tahun S2, S3 Lektor 10 tahun S2
Profesi 5 TahunS2, S3 dan/atau
SpesialisLektor Lektor
Magister 5 Tahun S3 Lektor 10 tahun S2
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
7/12
Doktor 5 TahunS3 dan Guru
BesarLektor 10 tahun S3
D. Rekrutmen asesor
Rekrutmen asesor dilakukan melalui tahap dan persyaratan antara lain:
Asesor dibedakan menurut jenjang program studi, yaitu asesor untuk:
1. Program diploma (D-III, dan D-IV)
2. Program sarjana (S1)
3. Program profesi
4. Program sarjana+profesi (untuk kedokteran, kedokteran gigi, kebidanan, dan
keperawatan
5. Program magister (S2)
6. Program spesialis
7. Program doktor (S3)
Proses Rekrutmen Asesor
1. Sekretariat melakukan persiapan dokumen untuk proses rekrutmen asesor
2. Sekretariat melakukan publikasi (pengumuman/iklan) adanya open recruitment
asesor di media massa
3. Proses calon asesor memasukkan berkas lamaran ke rekretariat
4. Sekretariat mengecek kelengkapan dokumen calon asesor
5. Rapat badan pelaksana untuk melakukan seleksi berkas lamaran asesor
6. Sekretariat melakukan pemanggilan calon asesor yang lulus seleksi
7. Badan Pelaksana melakukan interview calon asesor
8. Badan Pelaksana mengadakan rapat penentuan hasil seleksi
9. Sekretariat memberikan pengumuman melalui email dan surat ke calon asesor
yang diterima
Mekanisme Rekrutmen
a. Surat lamaran harus disertai :
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
8/12
1. Curiiculum Vitae (CV) lengkap (minimal :e-mail, identitas diri, riwayat
pendidikan, riwayat pekerjaan, alamat rumah, alamat kantor, nomor telepon
dan facsimile)
2. Persetujuan tertulis dari atasan di tempat pelamar bekerja Fotocopi ijazah
tertinggi dan terakhir
3. Fotokopi SK jabatan akademik terakhir di PS bagi akademisi
4. Fotokopi SK akreditasi terakhir PS tempat bekerja bagi akademisi
5. Fotokopi SK sertifikasi / akreditasi tempat kerja bagi praktisi
6. Pasfoto berwarna ukuran 3x4 cm 2(dua) buah denga latar belakang warna
cerah
b. Nama-nama yang masuk akan diseleksi secara administratif
c. Mereka yang lolos tahap administratif akan dipanggil untuk mengikuti seleksi
dan pelatihan sebagai asesor LAM-PTKES INDONESIA
d. Mereka yang dianggap memenuhi syarat sebagai asesor akan memperoleh
sertifikat sebagai asesor LAM-PTKES INDONESIA untuk program studi pada
jenjang pendidikan yang sesuai.
e. Surat lamaran ditunjukan kepada :
Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes
Indonesia)
Gedung Victoria Lantai 2, Jl. Sultan HAsanuddin Kav 47-51, Jakarta Selatan 12160
Telp. 021-7279 1384, 021 3417 3304/05/06, Fax. 021 7279 1388
Rekrutmen asesor dilakukan melalui peer group bidang studi dari akademisi
perguruan tinggi negeri, swasta, agama, kedinasan; dan praktisi dari asosiasi
profesi dan dunia industri atau dunia usaha.
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
9/12
E. Pelatihan Asesor
Setelah direkrut, para asesor dilatih mengenai bagaimana cara penilaian mutu dan
kinerja program studi sesuai dengan masing-masing jenjang melalui instrumen yang
telah ditetapkan oleh LAM-PTKES INDONESIA.
Pelatihan asesor dilakukan dengan bahan yang mencakup:
1. Penjelasan sistem akreditasi program studi sesuai jenjang pendidikan.
2. Manajemen pendidikan
3. Cara penilaian kualitatif dan kuantitatif melalui expert judgment sesuai kepakaran
dan pengalaman asesor.4. Penilaian laporan evaluasi-diri program studi.
5. Penilaian portfolio dan borang, melalui dokumen-dokumen yang disampaikan oleh
program studi beserta lampiran pendukung data yang disajikan, yang dilakukan di
atas meja (desk evaluation) .
6. Penilaian di lapangan (visitasi).
7. Konsep Paperless pada manajemen data
F. Kode Etik Asesor
Kode Etik1. Seorang asesor harus menyatakan secara tertulis bahwa ia bebas dari hubungan
kerja dengan institusi yang akan diakreditasi yang diperkirakan atau patut dicurigai
menimbulkan conflict of interest
2. Asesor harus menolak tugas akreditasi dari LAM-PTKes Indonesia jika asesor yang
bersangkutan pernah membantu institusi yang akan diakreditasi dalam waktu
kurang dari dua tahun
3. Asesor harus bekerja secara obyektif tanpa memandang reputasi perguruan tinggi
yang dievaluasinya
4. Asesor harus menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil
penilaian (nilai/score) proses akreditasi, kecuali kepada LAM-PTKes Indonesia
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
10/12
5. Asesor tidak diperkenankan mengambil keuntungan pribadi/keluarga/kelompok
dari kegiatan akreditasi
6. Asesor tidak diperkenankan menyampaikan pendapat pribadi yang
mengatasnamakan LAM-PTKes Indonesia
7. Asesor tidak diperkenankan meminta atau menerima pemberian hadiah dalam
bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai asesor
8. Asesor tidak diperkenankan mengubah atau memperbaiki data dan informasi,
termasuk hasil penilaian yang berkaitan dengan proses evaluasi yang telah
diserahkan kepada LAM-PTKes Indonesia
KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI ASESOR
- Asesor wajib (kewajiban)1. Melakasanakan tugas asesmen dalam koridor sebagai “peer reviewer”, sehingga
harus bekerja secara obyektif tanpa mempertimbangkan reputasi program studi
dan/atau satuan pendidikan tinggi yang dinilainya. Obyektif dalam memberikan
penilaian. Membawakan diri sebagai “peer reviewer” yang berperilaku baik,
yaitu antara lain: jangan sampai berbaik hati yang berlebihan atau sebaliknya,
bermuka masam, murung, kejam atau memperlihatkan kekuasaanm sehingga
program studi dan atau satuan pendidikan tinggi merasa terancam dan proses
asesmen berjalan dengan suasana yang tidak sehat
2. Tegas dalam memberikan saran atau kritik yang membangun kepada setiap
program dan atau satuan pendidikan tinggi yang dinilainya, termasuk yang
memiliki nama besar atau reputasi yang tinggi, jika memang program dan atau
satuan pendidikan tinggi tersebut memiliki masalah atau hal yang memerlukan
perbaikan
3. Mendapatkan izin dari atasannya ketika akan melaksanakan tugas akreditasi
4. Tepat waktu pada setiap perjanjian dan rapat/pertemuan asesmen
5. Bersedia menerima dan mempertimbangkan sungguh-sungguh setiap keluhan
dan keberatan yang dikemukakan oleh pihak program studi dan atau satuan
pendidikan tinggi yang dinilainya
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
11/12
6. Menjamin kerahasiaan semua dokumen dan informasi yang disampaikan oleh
program dan atau satuan pendidikan tinggi yang dinilainya
7. Menjamin kerahasiaan hasil akreditasi dan semua hal yang rahasia (confidential)
pada semua tahap dalam proses akreditasi
8. Memperhatikan dan menerapkan tata karma dan sopan santun yang memadai
9. Memperhatikan dan menerapkan pesan moral dan system nilai yang berlaku
10. Menghormati dan menghargai tradisi lokal, standar moral dan adat istiadat
setempat selama melakukan asesmen lapangan (site visit)
- Asesor tidak boleh (larangan)
1. Memiliki afiliasi dengan program dan atau satuan pendidikan tinggi yang
dinilainya
2. Memiliki komitmen antara lain berupa janji atau kesediaan untuk melakukan
sesuatu yang tidak pada tempatnya, atau memberikan informasi yang
konfidensial untuk kepentingan program dan atau satuan pendidikan tinggi yang
dinilainya
3. Menerima tawaran untuk terlibat dalam kegiatan program dan atau satuan
pendidikan tinggi yang dinilainya4. Memanfaatkan kedudukan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan
akreditasi
5. Bekerja sebagai konsultan akreditasi pada program dan atau satuan pendidikan
tinggi yang dinilainya
6. Memberi pernyataan pribadi dan atau mengatasnamakan LAM-PTKes Indonesia
mengenai prediksi hasil akreditasi program dan atau satuan pendidikan tinggi
yang dinilainya7. Memberitahukan cara pengisian instrumen akreditasi dan cara penilaiannya agar
dapat memperoleh hasil akreditasi yang baik
8. Menerima layanan, pemberian dan atau hadiah (suap) dalam bentuk apapun
pada saat akan, selama, dan atau setelah melakukan program atau satuan
8/18/2019 033_draf_pedoman_asesor_lam_ptkes_indonesia.pdf
12/12
pendidikan tinggi yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai
asesor
9. Memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan informasi yang
berhubungan dengan akreditasi
10. Mengubah atau memperbaiki data dan informasi yang berkaitan dengan proses
evaluasi (kecuali perubahan data yang harus dilakukan sebagai hasil visitasi dan
hal ini harus dicantumkan di dalam Berita Acara Visitasi)