03 Porositas Dari Satu Jenis Log

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Petrofisik

Citation preview

PENILAIAN FORMASI

PENILAIAN FORMASI

MENGHITUNG POROSITAS DARI SATU JENIS LOG1. TUJUANMenghitung porositas berdasarkan satu jenis log, yaitu log listrik, log radioaktif atau log sonik.

2. METODE DAN PERSYARATAN2.1. METODEMetode grafisMetode perhitungan matematis2.2. PERSYARATAN1. Rekaman log pada lubang terbuka,2. Lapisan dianggap bersih (clean formation) dan terdiri atas satu jenis batuan.

3. LANGKAH KERJA3.1. LOG LISTRIKa. Lapisan air (Sw = 100 %)1. Hitung harga Ro dan Rw .

2. Hitung *)*) Apabila yang tersedia adalah log Micro, cara yang sama dapat diterapkan yaitu

3. Dengan menggunakan grafik Gambar Por-1, tarik garis tegak lurus dari harga F pada sumbu tegak sampai memotong salah satu grafik yang ada, dan harga porositas didapat pada sumbu tegak.

Pilih grafik sesuai persamaan

Harga m disesuaikan dengan jenis batuan:Pasir tidak terkonsolidasi: m = 1.4 1.6Batuan pasir

: m = 1.6 2.0Batuan kapur

: m = 2.0Dolomit

: m = 2.2

Apabila tersedia, gunakan m dari hasil analisa batuan inti.Dua buah grafik yang lain untuk

dan

Gambar 1. Por-1

b. Lapisan hidrokarbon dan air1. Hitung harga Rxo 2.Dengan data Rmc dan Rmf, pergunakan nomogram Gambar 2 untuk mendapatkan harga . Pemilihan harga m disesuaikan seperti pada langkah a.3 di atas.

Gambar 2. Nomogram porositas dan faktor formasi (untuk clean sand)3.2. LOG RADIOAKTIF

a. Neutron1.Untuk log SNP (Sidewall Neutron Porosity), lakukan koreksi tebal kerak lumpur menggunakan Gambar Por-15a: masukkan harga SNP apparent limestone pada sumbu mendatar, tarik garis tegak lurus memotong garis ketebalan kerak lumpur, kemudian buatlah garis diagonal dari titik tersebut sejajar dengan garis diagonal terdekat, perpotongan dengan sisi atas gambar menunjukkan harga terkoreksi (skala pada sumbu mendatar),

2. Log CNL (Compensated Neutron Log) paling banyak dipengaruhi oleh kondisi lubang bor. Harus dilakukan koreksi dengan Gambar Por-14c dan Por-14d,3. Gunakan kurva Gambar Por-13: masukkan harga atau yang telah dikoreksi pada sumbu mendatar, tarik garis tegak lurus hingga memotong kurva batuan yang sesuai. Harga porositas didapat pada sumbu tegak.

Gambar 3. Por-15a, Koreksi Mudcake untuk SNP

Gambar 4. Por-14c

Gambar 5. Por-14d

Gambar 6. Por-13a

Gambar 7. Por-13b

b. Density1.Lakukan koreksi pengaruh lubang bor pada bulk density menggunakan Gambar Por-15a: tempatkan diameter lubang pada sumbu mendatar, tarik garis tegak lurus hingga memotong bulk density hasil pembacaan log dan baca harga koreksi pada sumbu tegak. Tambahkan harga koreksi ini pada harga bulk density terkoreksi.2. Gunakan kurva Gambar Por-5: masukkan harga bulk density terkoreksi pada sumbu mendatar, tarik garis tegak lurus hingga memotong kurva batuan yang sesuai. Harga porositas kurva didapat pada sumbu tegak.

Gambar 8. Por-5

3.3. LOG SONIKAlat sonik berfungsi mengukur waktu rambat gelombang suara melalui formasi pada jarak tertentu. Digunakan pemancar dan penerima yang dipisahkan pada jarak tertentu. Biasanya digunakan kombinasi dua buah pemancar dan empat penerima (Borehole Compensated - BHC) yang tersusun bertolak belakang (Double Inverted System), untuk mengeliminasi pengaruh kemiringan dan meningkatkan keakuratan dalam pengukuran. Log sonik ini diukur dengan satuan interval waktu transit (Interval Transit Time - (t). Gunakan kurva Gambar Por-3: masukkan harga (t pada sumbu mendatar, tarik garis tegak lurus hingga memotong kurva batuan yang sesuai. Harga porositas didapat pada sumbu tegak. Nilai (t yang melalui beberapa matriks dapat dilihat pada tabel berikut ini

Litologi

()() yang umum digunakan

Sandstone18000 - 1950055.5 - 51.055.5 - 51.0

Limestone 21000 - 2300047.6 - 43.547.6

Dolomite23000 - 2600043.5 - 38.543.5

Anhydrite2000050.050.0

Salt1500066.767.0

Casing (iron)1750057.057.0

Air189189

Tabel 1. Nilai dan pada beberapa matriks

Untuk pendekatan, dapat dipakai Tabel pada Gambar Por-3. Untuk batuan pasir tidak terkonsolidasi (unconsolidated sand), dapat dipakai kurva koreksi kompaksi : masukkan harga interval transit time pada sumbu mendatar, tarik garis tegak lurus hingga memotong harga koreksi kekompakan () yang sesuai, tarik garis mendatar dari perpotongan tersebut akan memberikan harga porositas pada sumbu tegak. Jika harga koreksi kekompakan tidak diketahui, dapat dilakukan cara kebalikannya dari lapisan yang sudah dihitung porositasnya (misalnya dari lapisan air, pada langkah kerja 3.1.a).

Gambar 9. Por-34. DAFTAR PUSTAKA

1. John T. Dewan : Essentials of Modern Open-hole Log Interpretation, Penn-Well Books, PennWell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 19832. Adi Harsono : Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log - Edisi 8, 19973. Schlumberger : "Log Interpretation Chart", 1997

4. Schlumberger, "Log Interpretation Principles/Applications, 1989

5. George Asquith with Charles Gibson : "AAPG Methods in Exploration Series Number 3 - Basic Well Log Analysis for Geologist", The American Association of Petrolum Geologists, 1982

6. Pirson S.J. : Hand Book of Well Analysis for Oil and Gas Formation Evaluation, Prentice Hall Inc, Englewood, N.J. , 19635. DAFTAR SIMBOL

= porositas

= porositas dari log neutron ( atau )

= porositas dari log density

= porositas dari log neutron-density

= porositas dari log sonicSW = saturasi air

Ro = resisitivity lapisan air

RW= resisitivity air formasi

Rxo = resisitivity flushed zone Rmf = resistivity filtrat lumpurRt mikro = resistivity dari log mikrotS= cepat rambat bunyi yang terbaca pada log sonic (ft/sec)tf= cepat rambat bunyi pada fluida (ft/sec)tma = cepat rambat bunyi pada matriks batuan (ft/sec)

F = Formation Resistivity FactorFa = Formation Resistivity Factor apparent

Bcp = faktor koreksi kekompakan

= faktor tortuosity

= faktor sementasi6. LAMPIRAN6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUSApabila tersedia inti (core), porositas dapat ditentukan dengan pengukuran pada inti tersebut, yang umumnya mewakili lingkup ruang beberapa centimeter kubik. Sebaliknya peralatan logging menyidik parameter global disekeliling titik pengamatan dalam ukuran beberapa meter kubik; disamping itu formula yang dipakai dalam interpretasi log mengandung beberapa koefisien dan parameter yang hanya diperkirakan harganya. Karena itu memperbandingkan porositas inti dan porositas log, meskipun penting untuk mendapatkan harga porositas absolut, tetapi hendaknya diinterpretasikan dengan berhati-hati; misalnya jika porositas inti 0.25, mungkin berpasangan dengan porositas log sekitar 0.23 0.27. Perlu dilakukan kalibrasi log dengan menggunakan batuan inti (core) karena log-log yang sudah diambil merupakan hasil pembacaan dari alat yang belum tentu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kalibrasi ini dilakukan untuk mengetahui log mana saja yang memberikan hasil yang dekat dengan keadaan sebenarnya, sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan perhitungan dan interpretasi.

6.1.1. Log ListrikPada lapisan air, log lateral, induksi atau laterolog menghasilkan Ro, jadi Rw dapat dikenal dari

Formation Resistivity Factor F dapat dihitung pada daerah terbanjiri dengan perhitungan Rxo dari Microlog atau Micro-laterolog .

Humble menggunakan persamaan rata-rata dengan formula:

Untuk lapisan yang mengandung hidrokarbon, Formation Factor Apparent (Fa) dapat dihitung dari zone terbanjiri dan membandingkan dengan resistivity filtrat:

Formation Resistivity Factor yang nyata (F) lebih kecil dari Fa dan jika saturasi residual (Sor) dapat diperkirakan, maka hubungan formula yang ada dapat dinyatakan dalam nomograph untuk menghitung porositas.

6.1.2. Log Radioaktifa.Log Neutron

Log neutron adalah log pororitas yang mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam formasi. Pada formasi bersih (clean formation) yang bebas dari shale, dimana porositasnya terisi oleh air atau minyak, log neutron akan mengukur porositas dari bagian yang terisi fluida.

Neutron dibuat dari bahan kimia yang biasanya adalah campuran americium dan beryllium yang akan terus-menerus memancarkan neutron. Neutron-neutron ini akan bertabrakan dengan atom-atom dari material formasi, dan mengakibatkan neutron akan kehilangan sebagian energinya. Karena massa atom hidrogen hampir sama dengan neutron, kehilangan energi terbesar akan terjadi bila keduanya bertabrakan. Kehilangan energi terbesar adalah fungsi (pengaruh) dari konsentrasi hidrogen dalam formasi. Karena hidrogen dalam formasi berada di pori-pori yang terisi fluida, kehilangan energi akan berhubungan dengan porositas formasi.

Bila pori-pori terisi oleh gas, maka porositas neutronnya akan lebih kecil dibandingkan bila pori-pori terisi oleh minyak atau air. Hal ini terjadi karena konsentrasi hidrogen pada gas lebih kecil dibandingkan yang terdapat pada minyak maupun air. Penurunan porositas neutron yang disebabkan oleh gak ini disebut efek gas.

Respon dari log neutron bervariasi, tergantung pada :

1. Perbedaan tipe detektor,

2. Jarak antara sumber neutron dan detektor

3. Litologi, misalnya sandstone, limestone dan dolomit.

Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, maka digunakan chart-chart yang berbeda, sesuai dengan alat dan kondisi yang ada. Interpretasi harus dilakukan pada chart yang spesifik karena log neutron tidak dikalibrasi pada kondisi fisik alat yang standard, seperti alat-alat lainnya.

Log neutron modern pertama adalah Sidewall Neutron Log (SNL). SNL ini memiliki sepasang sumber (source) dan detektor yang kedua pasang alat tersebut diletakkan bertolak belakang satu sama lain. Log neutron yang lebih modern adalah Compensated Neutron Log (CNL) yang memiliki sebuah source dan dua buah detektor. Keuntungan dari CNL dibandingkan SNP adalah lebih sedikit terpengaruh oleh ketidakseragaman lubang bor. Kedua alat tersebut dapat merekam porositas dalam satuan apparent limestone, sandstone maupun dolomit. Bila formasi yang kita ukur adalah limestone dan log neutron mengukur porositas dalam satuan apparent limestone, maka apparent limestone tersebut sama nilainya dengan porositas yang sesungguhnya. Akan tetapi, bila ternyata litologi dari formasi tersebut berupa sandstone atau dolomit, porositas apparent limestone harus dikoreksi menjadi porositas sesungguhnya dengan menggunakan chart yang bersesuaian

Gambar 10. Sidewall Neutron Log

Gambar 11. Compensated Neutron Log

b.Log DensityLog density adalah log porositas yang mengukur densitas elektron pada formasi. Log ini berguna untuk :

1. Mengidentifikasi mineral evaporit

2. Mendeteksi zona gas

3. Menentukan densitas hidrokarbon

4. Mengevaluasi reservoir yang mengandung shale (shaly sand) dan litologi yang kompleks.

Peralatan log density adalah alat yang terdiri atas source gamma-ray yang memancarkan gamma-ray ke formasi. Sumbernya dapat berupa Cobalt-60 atau Cesium-137. Gamma-ray bertabrakan dengan elektron di dalam formasi yang menyebabkan hilangnya energi dari partikel gamma-ray. Tittman dan Wahl (1965) menyebut interaksi antara partikel gamma-ray yang datang dengan elektron formasi sebagai Compton Scattering. Sebaran gamma-ray yang mencapai detektor yang ditempatkan pada jarak tertentu dari source, akan dicatat sebagai indikator dari densitas formasi. Jumlah tumbukan Compton Scattering adalah fungsi langsung dari jumalh elektron yang ada dalam formasi (densitas elektron). Akibatnya, densitas elektron dapat dihubungkan dengan bulk density formasi dalam gram/cc.

Densitas bulk formasi adalah fungsi dari densitas matriks, porositas dan densitas fluida yang berada di dalam pori-pori (salt mud, fresh mud atau hidrokarbon). Untuk menentukan densitas porositas, baik dengan menggunakan chart maupun dengan perhitungan, membutuhkan data tipe fluida dalam lubang bor.

Persamaan untuk menghitung densitas porositas, adalah sebagai berikut:

dimana :

= porositas yang diperoleh dari densitas

= densitas matriks (Tabel 2)

= densitas bulk formasi

= densitas fluida (1.1 salt mud, 1.0 fresh mud dan 0.7 gas)Bila terjadi invasi yang dangkal pada formasi, rendahnya densitas hidrokarbon pada formasi akan meningkatkan porositas density. Keberadaan minyak tidak memberikan efek yang signifikan pada porositas density, akan tetapi gas memberikan efek yang besar (efek gas). Bila densitas gas tidak diketahui, Hilchie (1978) menganjurkan untuk menggunakan densitas gas 0.7 gram/cc untuk dimasukkan ke densitas fluida pada persamaan porositas density.

Litologi(gr/cc)

Sandstone2.648

Limestone2.710

Dolomit2.876

Anhydrite2.977

Salt2.032

Tabel 2. Densitas matriks pada litologi yang umum dijumpai.

Konstanta yang digunakan disini digunakan

dalam persamaan porositas density.

Gambar 12. Chart untuk melakukan konversi densitas bulk

Menjadi porositas menggunakan nilai yang diambil dari log density.

c.Log Kombinasi Neutron-Density

Log kombinasi neutron-density adalah kombinasi dari log porositas. Selain digunakan sebagai pengukur porositas, digunakan juga untuk menentukan litologi dan mendeteksi zona gas. Kedua log neutron dan density, umumnya direkam dalam satuan porositas limestone. Porositas sebenarnya dapat ditentukan dengan cara : pertama-tama baca porositas limestone apparent dari kurva neutron dan density. Kemudian, nilai-nilai tersebut di plot silang (cross plot) pada chart porositas neutron-density untuk memperoleh porositas yang benar. Porositas dari log neutron-density dapat ditentukan dengan cara matematis. Salah satu alternatif dalam penentuan porositas density adalah dengan menggunakan persamaan akar rata-rata (root mean square) sebagai berikut :

dimana:

= porositas neutron density

= porositas neutron density (unit limestone)

= porositas density (unit limestone)

Bila log neutron-density merekam porositas density yang bernilai lebih kecil dari 0.0 (nilai yang umum dijumpai pada reservoir anhydritic dolomite), gunakan persamaan berikut ini :

Gambar 13. Contoh kombinasi log neutron-density

dengan log gamma-ray dan kaliper.

Gambar 14. Chart untuk melakukan koreksi porositas dari log neutron-density terhadap litologi, dimana digunakan freshwater-based drilling mud

Gambar 15. Chart untuk melakukan koreksi porositas dari log neutron-density terhadap litologi, dimana digunakan saltwater-based drilling mud

6.1.3. Log Sonik.

Log sonik adalah log porositas yang mengukur interval waktu transit (transit travel time - ) yang berjalan melalui satu foot formasi. dipengaruhi oleh litologi dan porositas diukur dalam satuan microsecond per foot. Untuk itu, cepat rambat gelombang sonik pada matriks batuan harus diketahui untuk memperoleh porositas sonik. Nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Porositas sonik dapat diperoleh dengan menggunakan chart pada Gambar 3 seperti yang dijelaskan diatas maupun dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :Formula Wyllie:

dimana :

= porositas dari log sonic (fraksi)

= waktu interval transit pada matriks batuan (ft/sec), dari Tabel 1

= waktu interval transit yang terbaca pada log sonic (ft/sec)

= waktu interval transit pada fluida (ft/sec), untuk fresh mud = 189; salt mud = 185

Persamaan Wyllie ini dapat digunakan untuk menentukan porositas pada consolidated sandstone dan karbonat dengan porositas intergranular (grainstones) atau porositas interkristalin (sucrosic dolomites). Akan tetapi, apabila porositas sonik dari karbonat yang memiliki porositas vuggy atau fracture dihitung dengan dengan persamaan Wyllie, akan memberikan nilai porositas yang terlalu rendah. Hal ini terjadi akibat log sonik cenderung merekam porositas matriks dibandingkan vuggy atau porositas sekunder dari fracture. Persentase vuggy maupun porositas sekunder dapat dihitung dengan mencari selisih antara porositas total dan porositas sonik. Nilai porositas total, ditentukan dari salah satu loh nuklir, misalnya log density maupun neutron. Persentase porositas sekunder (secondary porosity index SPI), berguna dalam pemetaan parameter pada eksplorasi di batuan karbonat.

Pada saat log sonik digunakan untuk menentukan porositas pada batuan unconsolidated sand, harus ditambahkan faktor kompaksi ke dalam persamaan Wyllie, menjadi sebagai berikut :

dimana :

= faktor kompaksi.

Faktor kompaksi ini diperoleh dari persamaan :

dimana :

= waktu interval transit pada shale yang kontinu

= konstanta yang umumnya bernilai 1.0

Waktu interval transit dari formasi akan meningkat, bila terdapat hidrokarbon (efek hidrokarbon). Bila saturasi hidrokarbon tidak dikoreksi maka porositas sonik akan terlalu tinggi. Hilchie (1978) menyarankan untuk menggunakan koreksi empiris untuk efek hidrokarbon, sebagai berikut :

(gas)

(minyak)6.2. CONTOH PENGGUNAAN6.2.1. Log Listrika.Pada lapisan pasir yang tebal diperoleh data Induction Electric Log 16' Normal 3.6 (-m. Data lainnya: Rm @ 70C = 0.6 (-m; diameter lubang bor 7 7/8 inci dan SP = -100 mV.Hitung porositas lapisan tersebut

Jawab:

1. Dari hasil perhitungan Ro = 3.5 (-m dan Rw= 0.035 (-m

2.

3. Gunakan grafik Gambar Por-1.Karena tidak ada petunjuk lain, umumnya diambil persamaan ; diperoleh =0.26.

b.Pembacaan Mikrolog menghasilkan:

Kedalaman

(kaki)R5 cm

((-m)R2.5x2.5

((-m)tmc

(mm)

78903.21.911

78912.61.711

78922.51.710

78932.71.910

78943.12.010

78952.81.910

78962.61.711

78973.51.612

78983.51.711

78993.02.18

79002.51.711

Pada temperatur formasi

Rm = 0.55 (-m

Rmc = 0.7 (-m

Rmf = 0.3 (-m

Diameter lubang 9 (22.8 cm). Hitung harga .Jawab:

1. Dihitung harga Rxo menurut PK 4.02.04

2. Gunakan nomogram Gambar 1 dengan memasukkan harga Rmf dan Rmc.

Rekapitulasi hasil akhir adalah sebagai berikut:Kedalaman

(kaki)

F

7890902101700.18

78911535280.17

78921330240.18

78931433260.17

78942047370.15

78951535290.16

78961535280.17

78971535290.16

78981330250.18

78991535290.16

79001330250.18

6.2.2. Log Radioaktifa. Diketahui

= 13 pu (porosity unit)

Caliper = 7 5/8 inci

Bit size = 7 7/8 inci

Lapisan= batuan pasirHitung harga porositasnya

Jawab :1. Gunakan grafik Gambar Por-15a, grafik paling bawah:

Bit size - caliper = 7 7/6 - 7 5/8 = 1/4 inci.

Diperoleh terkoreksi = 11 pu

2. Gunakan grafik Gambar Por-13, diperoleh = 0.14.

b. Diketahui :

terbaca pada log 2.29 g/ccDiameter lubang 12 inci; lubang terisi lumpur. Matrik batuan : batuan kapur.Tentukan harga porositasnya.

Jawab:

1. Dengan grafik Gambar Por-15a, grafik gambar atas diperoleh koreksi = + 0.02 gr/cc. terkoreksi = (2.29 + 0.02) = 2.31 gr/cc.2. Gunakan kurva Gambar Por-5, dengan =1.1 (air asin), diperoleh = 0.25

6.2.3. Log SonikPada log terbaca Interval Transit Time 76 (s/ft. Batuannya pasir (sandstone); tentukan porositasnya.

Jawab:

Dengan kurva Gambar Por-3 diperoleh = 0.18.

_1138639613.unknown

_1138657220.unknown

_1138658051.unknown

_1138659521.unknown

_1138660933.unknown

_1138661814.unknown

_1138662273.unknown

_1138662478.unknown

_1138660944.unknown

_1138660762.unknown

_1138660866.unknown

_1138659532.unknown

_1138658575.unknown

_1138658909.unknown

_1138658089.unknown

_1138657897.unknown

_1138657933.unknown

_1138657890.unknown

_1138649660.unknown

_1138649955.unknown

_1138655722.unknown

_1138655751.unknown

_1138650398.unknown

_1138650612.unknown

_1138650915.unknown

_1138650576.unknown

_1138650267.unknown

_1138649814.unknown

_1138649903.unknown

_1138649758.unknown

_1138641157.unknown

_1138648725.unknown

_1138648802.unknown

_1138641202.unknown

_1138641100.unknown

_1138641147.unknown

_1138641135.unknown

_1138640081.unknown

_1138640507.unknown

_1138639622.unknown

_1133171025.unknown

_1133177666.unknown

_1133188601.unknown

_1133189342.unknown

_1133349559.unknown

_1138603647.unknown

_1133189530.unknown

_1133188878.unknown

_1133188901.unknown

_1133188970.unknown

_1133188782.unknown

_1133187359.unknown

_1133188335.unknown

_1133177727.unknown

_1133177704.unknown

_1133174556.unknown

_1133174613.unknown

_1133174656.unknown

_1133174589.unknown

_1133174473.unknown

_1133174513.unknown

_1133174175.unknown

_1133169715.unknown

_1133170687.unknown

_1133170860.unknown

_1133170424.unknown

_1123066462.unknown

_1123075795.unknown

_1133168635.unknown

_1123074972.unknown

_1123075794.unknown

_1123060983.unknown

_1123066312.unknown

_1123059847.unknown