03. Analisa Harga Satuan Dan HPS Pek Bangunan

Embed Size (px)

Citation preview

Contoh AHS Pekerjaan Konstruksi Bangunan 1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi sebagai dasar perhitungan HPS yang di dalamya terdapat koefisien yang menunjukan jumlah material, tenaga, peralatan, OHP, dan perhitungan totalnyamerupakan harga satuan pekerjaan. 2. Contoh Satuan Pekerjaan: a. Pekerjaan plesteran - satuan pekerjaan m2 b. Pekerjaan pasangan batu bata - satuan pekerjaan m2 c. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali - satuan pekerjaan m3 d. Pekerjaan cat catan - satuan pekerjaan m2 e. Pekerjaan rangka atap - satuan pekerjaan m3 f. Pekerjaan reng usuk - satuan pekerjaan m2 g. Pekerjaan genteng - satuan pekerjaan m2 h. Pekerjaan plafon - satuan pekerjaan m2 i. j. l. Pekerjaan lantai keramik - satuan pekerjaan m2 Pekerjaan beton struktur - satuan pekerjaan m3 Dan lain-lain.

k. Pekerjaan kusen - satuan pekerjaan m3 Daftar di atas adalah contoh satuan pekerjaan yang biasa dipakai dalam pekerjaan gedung (bisa diperoleh pada analisa SNI ) 3. Contoh AHS 1 m3 beton bertulang campuran 1PC : 2Ps : 3Kr (besi 200 kg + bekisting) menggunakan tenaga manusia saja (tanpa Beton Molen). a. Bahan: 0.2000 1.5000 0.4000 200.00 2.2500 8.0750 0.5200 0.7800 b. Tenaga: 3.9000 0.3500 1.0400 1.0500 Oh Oh Oh Oh Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi m3 Kayu begesting kg kg kg Paku biasa 2" - 5" Besi beton polos Kawat beton Ltr Minyak begesting

zak Semen portland m3 Pasir beton m3 Koral beton 2/3

0.2450 0.1650 Manual Keterangan:

Oh Oh

Kepala tukang Mandor

c. Peralatan:

Angka koefisien besi beton 200 = jumlah kg besi yang dibutuhkan dalam 1 m3 beton. Berapa kebutuhan besi dalam lonjor bila diameter 12 mm. Cara praktis perhitungan kg besi perlonjor = 0,0074 x d x d kg/lonjor. Contoh berat besi per-lonjor (12 m): 0,0074x12x12 = 10,66 kg/ljr Jumlah total besi 200/10,66 = 18,766 lonjor dibulatkan 19 lonjor (kebutuhan besi harus dicek dengan memperhitungkan pemotongan dan pembengkokan tulangan sesuai kebutuhan) d. Daftar Harga: 1) Bahan: Per m3 Kayu begesting Per kg Paku biasa 2" - 5" Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Per Ltr Minyak begesting Per kg Per kg Besi beton polos Kawat beton

Per zak Semen portland Per m3 Pasir beton Per m3 Koral beton 2/3 Per Oh Per Oh Per Oh Per Oh Per Oh Per Oh Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor

2) Tenaga:

3) Peralatan: Manual 4. 5. Untuk menentukan koefisien analisa harga satuan pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah: a. Melihat buku Analisa BOW

Koefisien analisa harga satuan BOW ini berasal dari penelitian zaman belanda dahulu, sudah jarang digunakan karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien tenaga. b. Melihat Standar Nasional Indonesia ( SNI ) Standar Nasional ( SNI ) ini di keluarkan resmi oleh Badan Standarisasi Nasional secara berkala sehigga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk memudahkan mengetahui edisi yang terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun terbitnya misal: SNI 1998, SNI 2002 , SNI 2007, dst c. Melihat standar instansi Pada instansi teknis biasanya menentukan koefisien analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman kerja. d. Pengamatan dan penelitian langsung di lapangan. Cara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman, hasilnya akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman kita di lapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu, dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan. e. Melihat standar Harga satuan per wilayah Harga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah, jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan koefisien analisa harga satuan karena untuk menghitung HPS, kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan.