Upload
setiyo-wibisono
View
17
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
termo
Citation preview
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
BabIV
HHUUKKUUMM
TTEERRMMOODDIINANAMMIIKKAA II ::
SSIISSTTEEMM TTEERBRBUUKKAA
(( VVOOLLUUMMEE AATTUURR ))
4.1 ANALISA TERMODINAMIKA VOLUME ATUR
Pada sebagian besar persoalan keteknikan pada umumnya
akan melibatkan aliran massa masuk dan keluar sistem, oleh
karena itu hal kondisi yang demikian sering dimodelkan sebagai
kontrol
volume. Pemanas air, radiator mobil, turbin dan kompresor. semuanya
melibatkan aliran massa dan harus dianalisa sebagai volume atur
(sistem terbuka) sebagai pengganti massa atur pada sistem tertutup.
Batas dari sebuah volume atur disebut dengan permukaan atur
(control surface ), dan hal tersebut dapat berupa batas riil
maupun imajiner. Kasus pada nosel misalnya, bagian dalam nosel
merupakan batas riil sedangkan bagian masuk dan keluar nosel
merupakan batas imajiner, karena pada bagian ini tidak ada batas
secara fisik.
Gambar 4- 1. Sistem Volume Atur
Istilah steady dan seragam (uniform) akan digunakan secara
luas pada bab ini, oleh karena itu adalah sangat penting untuk
mengetahui
pengertiannya. Steady berarti tidak berubah terhadap waktu,
Program Semi Que IV 31Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
kebalikannya adalah unsteady atau transient. Uniform
mempunyai pengertian tidak berubah terhadap lokasi dalam region
yang ditentukan.
Pembahasan lebih lanjut mengenai prinsip konservasi massa
dan energi pada volume atur akan dijelaskan di bawah ini.
Prinsip Konservasi Massa
Untuk sistem tertutup, prinsip konservasi massa adalah telah
jelas karena tidak ada peru bahan massa dalam kasus tersebut.
Tetapi untuk volume atur, karena dalam kasus ini massa dapat
melintasi bata s sistem,
jumlah massa yang masuk dan keluar sistem harus diperhitungkan.
Totalmassa masuk -
VA
Totalmassa keluar =
VA
Perubahan bersih massa dalam VA
atau mi me mCV(4-1)
dimana subskrip i, e dan CV menunjukkan inlet, exit dan control
volume. Persamaan diatas dapat juga dituliskan dalam bentuk rate
, dengan
membagi dengan satuan waktu.
Kecepatan Aliran Massa dan Volume(Mass dan Volume Flow Rates)
Jumlah massa yang mengalir melintasi sebuah seksi perunit
waktu disebut mass flow rate dan dinotasikan dengan m . Jika zat cair
atau gas mengalir masuk dan keluar sebuah volume atur melalui pipa
atau saluran,
massa yamg masuk adalah proporsional terhadap luas permukaan A
dari pipa atau saluran, densitas dan kecepatan dari fluida. Mass flow
rates melalui differensial dA dapat dituliskan :
dm r Vn dA (4-2)
dimana Vn adalah komponen kecepatan normal terhadap d A.
Massa yang melaluipipa atau saluran dapat
diperolehdengan
mengintegrasikan :
Program Semi Que IV 32Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
m rA
Vn dA (kg/s) (4-3)
Sedangkan volume flow rates :
V Vn dA = V av A (m 3/s)A
(4-
4)
Sehingga :m = rV =
V , persamaan analog dengan m =
V
v v
Prinsip Konservasi Energi
Persamaan konservasi energi untuk sebuah volume atur
ketika menjalani suatu proses dapat diungkapkan seperti :
Total energi melintasi batas
sbg panas & -
kerja
Total energi dari massayg masuk -
VA
Total energi dari massa yg keluar
VA
Perubahan= bersih energi
dalam VA
atau Q W Ein Eout ECV(4-5)
Jika tidak ada massa yang masuk dan keluar volume atur,
maka suku kedua dan ketiga akan hilang, sehingga persamaan
menjadi persamaan untuk sistem tertutup.
Dalam volume atur seperti juga dalam sistem tertutup,
dalam
interaksinya dimungkinkan bekerja lebih dari satu bentuk kerja
pada waktu yang bersamaan. Misalnya : kerja listrik, kerja poros
untuk sebuah sistem compressibel dan lain -lain. Dan untuk sebuah
volume atur yang
diisolasi maka heat transfer adalah nol
Program Semi Que IV 33
Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
2
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
Kerja Aliran (Flow Work)
Energi yang diperlukan untuk mendorong fluida memasuki
volume atur disebut kerja aliran (flow work atau flow energi).
Untuk memperoleh hubungan kerja
aliran, perhatikan elemen fluida dari
sebuah volume V, seperti gambar di
samping (Gb. 4-
2). Fluida pada bagian pangkal akan
memaksa elemen fluida memasuki volume
atur; yang
Gambar 4-2. Kerja Aliran
disini dilakukan oleh sebuah piston imajiner.
Jika tekanan fluida P dan luas permukaan elemen fluida adalah A,
maka gaya yang bekerja pada elemen fluida
F PA (4-6)
Untuk mendorong seluruh elemen ke volume atur, gaya
menempuh melalui sebuah jarak L. Sehingga kerja yang dilakukan
ketika mendorong
elemen fluida memasuki batas sistem adalah
W flow FL PAL PV (kJ) (4-7)
atau dalam persatuan massa :
w flow Pv (kJ/kg) (4-8)
Energi Total Aliran
Seperti pada pembahasan sebelumnya, energi total dari
sebuah sistem sederhana fluida kompresibel terdiri dari tiga bagian :
energi dalam, kinetik dan potensial, yang dalam unit massa :
e u ke pe uV
gz (kJ / k g)
(4-9)
2
Program Semi Que IV 34Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
2
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
dimana V adalah kecepatan dan z adalah ketinggian sistem
relatif terhadap titik acuan .
Fluida yang memasuki dan keluar volume atur memiliki
bentuk energi tambahan ---(energi aliran Pv ). Sehingga total
energi perunit
massa dari fluida yang mengalir adalah :
q Pv e Pv (u ke pe) (4-10)
Dan kombinasi Pv + u telah didefinisikan sebelumnya sebagai
enthalpi, sehingga persamaan total energinya menjadi :
q h ke pe h V
gz ( kJ / k g)
(4-11)
2
Profesor J. Kestin memulai pada tahun 1966 bahwa istilah q
disebut
dengan methalpy.
4.2 PROSES ALIRAN STEADI
Sejumlah peralatan-peralatan keteknikan seperti turbin,
kompresor dan nosel dioperasikan untuk periode yang lama dan
dalam kondisi yang sama. Peralatan yang demikian disebut dengan
peralatan aliran
stedi.
Proses aliran stedi mempunyai pengertian sebuah proses
dimana aliran fluida ketika melalui sebuah volume atur tidak
mengalami perubahan terhadap waktu.
Sebuah proses aliran steadi bisa dikarakteristikkan sebagai berikut :
1. Tidak ada properti dalam volume atur yang berubah
terhadap waktu, seperti volume V, massa m dan total energi E .
2. Tidak ada properti pada batas volume atur yang berubah
terhadap waktu. Artinya tidak ada perubahan terhadap waktu
properti pada inlet dan exit.
3. Interaksi panas dan kerja antara sistem aliran steadi dan
lingkungan tidak berubah terhadap waktu.
Beberapa peralatan siklus, seperti mesin atau kompresor
reciprocating, sebenarnya tidak bisa memenuhi ketentuan di atas
karena alirannya berpulsa dan tidak stea di. Tetapi hal tersebut
dapat dianalisa
Program Semi Que IV 35Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
sebagai proses steadi dengan menggunakan nilai rata -rata
dalam interval waktu tertentu pada seluruh batas sistem.
Konservasi Massa
Selama proses aliran stead i, hal yang terpenting untuk
dianalisa adalah mass flow rate m .
Persamaan konservasi massa untuk
proses aliran stead i dengan multi inlet dan exit dapat
diekspresikan dalam
bentuk rate adalah sebagai berikut :
Total massa masuk VA
perunit waktu
Total massa= keluar VA
perunit waktu
m i m e(kg/s)
dimana sub skrip i dan e menunjukkan inlet dan exit. Untuk hampir
semua peralatan keteknikan seperti nosel, difuser, turbin dan
kompresor umumnya hanya mempunyai satu aliran (hanya satu
saluran masuk dan keluar), sehingga umumnya hanya disimbolkan
dengan subskrip 1 untuk
aliran masuk dan 2 untuk aliran keluar.
atau
m 1 m
2
(kg/s) (4-12)
atau
r1V1 A1 r 2 V2
A2
(4-13)
dimana r = densitas, kg/m 3
1V1 A1v1
1V2 A2v 2
(4-14)
v = volume spesifik, m3/kg (1/r)
V = kecepatan aliran rata-rata, m/s
A = luas penampang (normal terhadap arah aliran), m2
Konservasi Energi
Telah disebutkan sebelumnya bahwa selama proses aliran steadi
total energi dalam sebuah volu me atur adalah konstan (ECV
konstan) .
Program Semi Que IV 36Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
V V
ie
2
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
Sehingga perubahan total energi selama proses adalah nol (
ECV 0) .
Sehingga jumlah energi yang memasuki sebuah volume atur
dalam semua bentuk (panas, kerja, transfer massa) harus sama
dengan energi yang keluar untuk sebuah proses aliran stead i.
Energi total melintasi batas
sbg panas & kerja =
perunit waktu
Energi total keluar VA
bersama massa -
perunit waktu
Energi total masuk VA
bersama massaperunit waktu
atau
atau
Q W
V 2
m eq e
m i q i
V 2
(4-15)
Q W m e
( he gze ) mi
(hi gzi ) (KW)
2 2 untuksetiapkeluar
untuksetiapmasuk
(4-16)
untuk sistem aliran tunggal (satu inlet dan satu exit) persamaan di atas
menjadi :
Q W 2 2
m h2 h12
g (z 2
z1 ) (kW )
(4-17)
jika persamaan di atas di bagi dengan m , maka :
q w
dimana :
Q
h ke pe (kW ) (4-18)
q = (panas perunit massa, kJ/kg)m
Ww = (kerja perunit massa, kJ/kg)
m
Program Semi Que IV 37Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
4.3 BEBERAPA PERALATAN KETEKNIKAN DENGAN ALIRAN STEADI
4.3.1 Nosel dan Difuser
Nosel dan difuser pada umumnya digunakan pada mesin
jet, roket, pesawat udara dan lain-lain. Nosel
adalah alat untuk meningkatkan kecepatan fluida
dan menurunkan tekanan. Difuser adalah kebalikan dari nosel
yaitu sebuah alat untuk menaikkan tekanan dan menurunkan
kecepatan fluida. Luas penampang nosel mengecil dengan arah lairan
dan sebaliknya luas penampang difuser membesar dengan arah aliran
fluida. Nosel dan difuser di atas adalah untuk fluida dengan kecepatan
sub sonik, jika untuk kecepatan super sonik maka bentuknya
merupakan kebalikannya.
Hal-hal penting yang berhubungan dengan persamaan energi
untuk nosel dan difuser adalah sebagai berikut :
Q 0. Rate perpindahan panas antara fluida yang melalui
nosel dan difuser dengan lingkungan pada umumnya sangat
kecil, bahkan meskipun alat tersebut tidak diisolasi. Hal
tersebut disebabkan karena kecepatan fluida yang relatif cepat.
W = 0. Kerja untu k nosel dan difuser tidak ada, karena
bentuknya hanya berupa saluran sehingga tidak melibatkan
kerja poros ataupun kerja listrik.
ke 0. Kecepatan yang terjadi dalam nisel dan difuser
adalah sangat besar, sehingga perubahan energi kinetik
tidak bisa diabaikan.
pe 0. Pada umumnya perbedaan ketinggian ketika
fluida mengalir melalui nosel dan difuser adalah kecil,
sehingga
perubahan energi potensial dapat diabaikan.
Program Semi Que IV 38Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
4.3.2 Turbin dan Kompresor
Dalam pembangkit listrik tenaga uap, gas dan air, alat yang
menggerakkan generator listrik adalah turbin. Ketika fluida
mengalir melalui turbin maka kerja akan melawan sudu yang
tertempel pada poros. Sebagai hasilnya, poros berputar dan turbin
menghasilkan kerja. Kerja yang dihasilkan turbin adalah positif karena
dilakukan oleh fluida.
Kompresor, sama seperti pompa, kipas dan blower adalah
alat untuk meningkatkan tekanan fluida. Kerja harus disuplai dari
sumber eksternal melalui poros yang berputar. Karena kerja
dilakukan kepada fluida, maka kerja pada kompresor adalah negatif.
Untuk turbin dan kompresor hal-hal penting yang berhubungan
dengan persamaan energi :
Q 0. Perpindahan panas pada alat tersebut umumnya kecil
jika dibandingkan dengan kerja poros, kecuali untuk
kompresor yang menggunakan pendinginan intensif, sehingga
dapat diabaikan.
W 0. Semua alat ini melibatkan poros yang berputar.
Oleh karena itu kerja di sini sangatlah penting. Untuk
turbin W menunjukkan output power, sedangkan untuk
kompresor dan pompa W menunjukkan power input power.
ke 0. Perubahan kecepatan pada alat-alat tersebut biasanya
sangat kecil untuk menimbulkan perubahan energi kinetik yang
signifikan (kecuali untuk turbin). Sehingga perubahan energi
kinetik dianggap sangat kecil, meskipun untuk turbin,
dibandingkan dengan perubahan enthalpi yang terjadi.
pe 0. Pada umumnya alat-alat tersebut bentuknya relatif
kecil sehingga perubahan energi potensial dapat diabaikan.
4 .3.3 Katup Cekik (Throttling valve)
Throttling valve adalah suatu alat yang aliran fluidanya
diberi halangan sehingga menimbulkan penurunan tekanan yang
signifikan.
Program Semi Que IV 39Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
Misalnya katup-katup umum, tabung-tabung kapiler, hambatan berpori
(porous) dan lain-lain .
Alat-alat tersebut umumnya relatif kecil, dan aliran yang melalui
dianggap adiabatis (q @ 0). Tidak ada kerja yang terlibat ( w =0
). Perubahan energi kinetik san gat kecil ( ke 0) dan perubahan
energi potensial juga sangat kecil (Dpe @ 0), maka persa maan
energinya
menjadi :
atau
(4-19)
h2 h1 (kJ/kg)
atau
u1 P1
v1
u2 P2 v2(4-20)
Energi dalan + Energi aliran = konstan
Oleh karena iru peralatan tersebut umumnya disebut dengan
alat isoenthalpi . Perlu diingat bahwa untuk gas ideal, maka h =
h(T), jika enthalpi selama proses tetap, maka dapat
dipastikan bahwa temperaturnya juga tetap.
4 .3.3.a Mixing Chamber
Dalam aplikasi keteknikan, percampuran dua aliran tidak
jarang terjadi. Suatu tempat/ruang dimana
proses percampuran terjadi dinamakan ruang pencampuran
(mixing chamber). Contoh sederhana adalah T -elbow atau Y-elbow
untuk percampuran aliran panas dan dingin.
Mixing chamber biasanya diisolasi sempurna ( q 0 ) dan tidak
melibatkan kerja ( w = 0). Juga energi kinetik dan energi potensial
dapat diabaikan ( ke 0, pe 0), sehingga persamaan
konservasi massa dan energi adalah sebagai berikut :
Persamaan konservasi massa
m i m e
Program Semi Que IV 40
Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Vgz
Vgz
V
i
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
atau m
1
m
2
m 3
Persamaan konservasi energinya :
atau
0 0Q W m
e
(he
m i
hi
20e 0
2e )
m e he
m i
(hi
02 0
2i )
4 .3.3.b Penukar Panas (Heat Exchanger)
Penukar panas adalah sebuah alat dimana dua aliran
fluida saling bertukar panas tanpa keduanya bercampur. Contoh yang
paling sederhana dari alat penukar panas adalah alat penukar panas
tabung ganda (tube and shell), yang terdiri dari dua pipa konsentrik
dengan diameter yang berbeda. Panas ditranfer dari fluida panas ke
fluida dingin melalui dinding pipa yang memisahkan.
Persamaan konservasi massa pada kondisi steadi adalah jumlah
rate massa yang memasuki sistem sama dengan rate massa yang
keluar sistem.
Persamaan konservasi energi dari alat penukar panas pada
umumnya tidak melibatkan interaksi ke rja ( w = 0), energi kinetik
dan energi potensial diabaikan ( ke 0, pe 0) untuk setiap
aliran fluida.
Pertukaran panas yang berhubungan dengan alat penukar panas
tergantung bagaimana volume atur yang dipilih (batas sistem).
Pada umumnya batas yang dipilih adalah bagian diluar shell, hal
tersbut untuk
mencegah pertukaran panas fluida dengan lingkungan.
atau
Q
W
m e
(he
m i
hi
2e
2
m
e hegze )
Vi2 m i (hi 2
gzi )
Program Semi Que IV 41Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
4.4 PROSES ALIRAN TIDAK STEADY (Unsteady flow processes)
Proses tidak stedi atau proses transien adalah kebalikan
dari proses stedi dimana properti dalam volume atur berubah
dengan waktu, interaksi panas dan kerja antara sistem aliran steadi
dan lingkungan juga berubah terhadap waktu.
Gambar 4-3. Aliran tidak stedi (the harging
of rigid vessel from supply line
Contoh yang paling tepat untu k menggambarkan sebuah
proses aliran tidak stedi adalah bejana/tangki
pembuangan/pemasukan dari saluran suplai (the charging of rigid
vessel from supply line), yang berfungsi untuk memasukkan atau
membuang fluida dari sebuahbejana bertekanan
(Gb. 4 -3). Contoh lainnya adalah proses pemompaan ban/balon
dan pressure cooker dan lain-lain Perbedaan lain dari proses aliran
stedi dan tidak stedi adalah untuk proses aliran stedi umumnya
tempat, ukuran dan bentuk yang tetap. Sedangka n untuk proses
aliran tidak sted i tidak selalu demikian , karena memungkinkan ada
pergeseran batas sistem/kerja akibat pergeseran batas sistem.
Konservasi massa
Tidak seperti proses aliran steadi, jumlah massa dalam volume
atur mengalami perubahan terhadap waktu. Besarnya perubahan
tersebut tergantung jumlah massa yang masuk dan keluar sistem.
Perhatikan contoh sebuah bathtub , dimana massa didalam
bathtub awalnya
adalah m1 = 150 kg, kemudian ada massa yang masuk sebesar mi
50 kg ,
Program Semi Que IV 42Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
v
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
massa yang keluar melalui saluran drainase me 30 kg , sehingga massa
akhir dari bathtub adalah :
mi me ( m1 m2 )bathtu b
50 kg - 30 kg = m2 150 kg
m 2 = 170 kg
sehingga prinsip konservasi massa adalah
Total massamasuk VA -selama t
Total massakeluar VA =selama t
Perub. bersih massa dalam VA selama t
atau
mi me
mi me
mCV
(m2m1 ) CV
(4-
21) (kg/s) (4-
22)
dimana subskrip i dan e menunjukkan inlet dan exit dan subskrip 1
dan 2 menunjukkan kondisi awal dan akhir volume atur.
Dalam bentuk umum persatuan waktu :
m e m
e
dmCV
dt(kg / s) (4-23)
atau dalam bentuk integral :
r Vn dAA i
r Vn dAA e
d r dV
dt
dimana integrasi dari dmCV r dV .
Konservasi Energi
Perhatikan contoh sebuah bathtub, dimana energi dalam
volume atur (bathtub) awalnya adalah E1 = 500 kJ, kemudian ada
panas yang
keluar ke tanah sebesar Q = -150 kJ. Jika ketinggian air dalam bathtub
naik, berarti sistem melakukan kerja, katakan sebesar
Wb 10 kJ dan
energi yang masuk sistem akibat pertambahan massa katakan sebesar
Program Semi Que IV 43Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
m ii
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
i 300 kJ dan energi yang keluar akibat massa yang terbuang melalui
saluran drainase katakan sebesar
sistem :
e 100 kJ , maka persamaan energi
Q W i e ( E2 E1 ) bathtu b
-50 kJ - 10 kJ + 300 kJ + 100 kJ =
E2
E 2 - 500 kJ
640 kJ
Sehingga persamaan konservasi energi untuk sebuah volume atur selama
proses tidak stedi selama interval waktu t adalah :
Total Energy melintasi batas
sbg panas & kerja selama t
Total Energy yg
+ dibawa massa menuju VAselama t
Total Energy yg
- dibawa massa keluar VAselama t
waktu
Perubahan
= bersih energi
dala m VAselama t
atau
Q W i e ECV (4-24)
dimana menunjukkan total energi ditransfer bersama massa
yang masuk dan keluar volume atur. Jika persamaan diatas dituliskan
dalam bentuk persatuan waktu :
Q W ECV (kW) (4-25)i e dt
Energi total dari suatu fluida yang mengalir untu massa d m adalah
q d m , dimana q h ke pe adalah energi total fluida persatuan massa.
Kemudian energi total yang ditransfer oleh massa melalui inlet dan exit
( i atau e ) dapat diperoleh melalui integrasi : Untuk inlet misalnya :
i q i d mi
hVi
m i 2
gzi d mi(4-26)
atau
Program Semi Que IV 44
Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
e
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
Vii m i hi 2
gzi(4-27)
substitusikan persamaan untuk inlet dan exit, maka didapat :
Q W he me
Ve
2 gze d me h
Vi m
i 2
gzi d mi ECV
(4-28)
atau dalam bentuk rate :
V 2 V 2 dEQ W m e
he
e gz2
e m i
hi
i gz CV
2 i
dt
(4-29)
Kasus Khusus :Proses Aliran Seragam (Uniform-Flow Processes)
Proses aliran tidak stedi pada umumnya sulit untuk dianalisa
karena integrasi persamaan sebelumnya sulit untuk dilakukan.
Sehingga untuk proses aliran tidak stedi akan lebih mudah jika
disederhanakan dengan memodelkan sebagai suatu proses aliran
seragam. Sebuah proses aliran seragam adalah sebuah proses
idealisasi untuk memudahkan dalam sebuah analisa :
1. Pada waktu tertentu selama proses, state dari volume atur adalah
seragam. State dari VA bisa merubah terhadap waktu,
tetapi harus seragam. Konsekuensinya, state dari massa yang
keluar VA pada setiap saat adalah sama dengan massa yang
masuk VA. (Asumsi ini bertentangan dengan asumsi aliran stedi
yang state dari VA berubah terhadap lokasi tetapi tidak berubah
terhadap waktu.
2. Properti fluida mungkin berbeda dari satu inlet yang satu ke exit
yang lain. Tetapi aliran fluida pada inlet dan exit seragam
dan stedi.
Untuk idealisasi tersebut, integrasi dari persamaan sebeul mnya dapat
lebih mudah dilakukan, sehingga persamaan konservasi energi :
Program Semi Que IV 45
Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya
e i
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
V 2 V 2
Q W me he gze2mi hi gzi2
(me ee mi ei ) CV
Jika energi kinetik dan potensial diabaikan maka :
(4-30)
Q-W m e he mi hi (m 2 u2 m1 u1 )
CV
(4-31)
Meskipun proses stedi dan uniform merupakan sebuah idealisasi,
tetapi beberapa proses aktual dapat diperkirakan dengan alasan
diatas dengan hasil yang memuaskan. Mengenai derajad
keakuratan dan
derajad kevalidan tergantung kepada asumsi yang dibuat.
Program Semi Que IV 46Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya