40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah ”mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.” Tujuannya untuk ”mengembang-kan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.” Namun, akhir-akhir ini muncul gugatan terhadap sistem pendidikan yang dianggap tidak mampu menghasilkan generasi yang berkualitas, memiliki visi, transparansi dan pandangan jauh kedepan seperti yang ingin dicapai oleh tujuan pendidikan Nasional tersebut diatas. Bahkan yang 1

02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dinyatakan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah ”mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.” Tujuannya untuk ”mengembang-

kan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”

Namun, akhir-akhir ini muncul gugatan terhadap sistem pendidikan yang

dianggap tidak mampu menghasilkan generasi yang berkualitas, memiliki visi,

transparansi dan pandangan jauh kedepan seperti yang ingin dicapai oleh tujuan

pendidikan Nasional tersebut diatas. Bahkan yang dihasilkan justru cenderung

tidak memiliki orientasi masa depan yang jelas, sementara krisis yang terjadi

dalam berbagai kehidupan belakangan ini adalah bersumber dari rendahnya

kualitas SDM, kemampuan dan semangat kerja.

Pendidikan manusia seutuhnya bertujuan agar individu dapat meng-

ekspresikan dirinya dengan mengembangkan secara optimal dimensi-dimensi

kepribadian, yaitu emosional, intelektual, sosial, moral dan religius. Beberapa

upaya dalam pendidikan diarahkan untuk membina perkembangan kepribadian

1

Page 2: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

manusia secara menyeluruh dalam berbagai aspek kognitip, afektif, psikomotoris,

dan nilai-nilai serta keterampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Persoalannya

dalam implementasi di sekolah aspek kognitif lebih mendominasi jika

dibandingkan dengan dua aspek lainnya yaitu afektif dan psikomotorik sehingga

hasilnya kualitas sumber daya manusia masih jauh di bawah negara-negara

ASEAN lainnya. Menurut catatan Human Development Indexs-Standard PBB

untuk tingkat kesejahteraan negara yang salah satu indikatornya adalah

pendidikan, Indonesia menduduki urutan 102 dari 174 negara, antara lain

penyebabnya ialah disorientasi pendidikan di masyarakat.

Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi

sentral di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, guru

akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, terutama yang berkaitan dengan

kinerja dan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.

Sorotan tersebut, sebagaimana dapat dilihat sekarang ini, lebih bermuara

kepada kompetensi guru dalam berbagai aspek, terutama yang berkaitan dengan

pelaksanaan proses pembelajaran. Kalaupun sorotan itu lebih mengarah kepada

sisi-sisi kelemahan guru, hal itu tidak sepenuhnya dibebankan kepada guru, dan

mungkin ada sistem yang berlaku, baik sengaja ataupun tidak akan berpengaruh

terhadap permasalahan tadi.

Banyak hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan, bagaimana kompetensi

akan berdampak kepada pendidikan bermutu. Sistem pendidikan nasional

memiliki sejumlah kelemahan yang mendasar, dengan berganti-ganti kurikulum

pendidikan, maka secara langsung atau tidak akan berdampak kepada

2

Page 3: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

pengembangan kompetensi guru dalam hal pengelolaan pembelajaran. Perubahan

kurikulum dapat menjadi beban psikologis bagi guru, dan mungkin juga akan

dapat membuat guru frustasi akibat perubahan tersebut. Hal ini sangat dirasakan

oleh guru yang memiliki kompetensi profesional rata-rata atau di bawah rata-rata.

Salah satu permasalahan lainnya dalam sistem pendidikan di negara ini

adalah penerapan konsep pendidikan barat yang tidak menyeluruh (unintegrated),

dengan kata lain konsep yang diadopsi tersebut terkesan terkotak-kotak, tidak

utuh dalam penerapannya di sekolah. Hal ini terjadi karena dalam

mengimplementasi konsep tersebut diperlukan dana yang cukup besar serta sarana

dan prasarana yang memadai, sementara dalam RAPBN sektor pendidikan selalu

memperoleh dana yang sangat kecil, jika dibandingkan dengan sektor lainnya,

yang pada akhirnya berdampak pengadopsian konsep pendidikan barat tersebut

tidak utuh pelaksanaannya sehingga tidak pernah mencapai tujuan yang

diharapkan.

Dalam kondisi apapun upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas

pendidikan seharusnya harus tetap diperhatikan. Peningkatan kualitas SDM

merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan bangsa dan wahana untuk

meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan. Sebagai faktor penentu

keberhasilan pembangunan, pada tempatnyalah jika pendidikan yang dilaksanakan

secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan dilandasi oleh keimanan

dan ketakwaan (IMTAK).

3

Page 4: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

Proses pengembangan pendidikan merupakan upaya dasar, terorganisasi

dan dilakukan untuk mewujudkan kualitas peserta didik dalam mempertahankan

hidup dan mengembangkan potensinya. Penyelenggaraan pendidikan di negara

kita mempunyai misi luhur, yaitu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

memlalui pemberian dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai

untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu,

penyelenggaraan di sekolah bukan hanya berperan sosialisasi ilmu pengetahuan

dan teknologi seperti yang berlangsung selama ini, melainkan juga mempunyai

peran pewarisan nilai-nilai luhur bangsa kepada peserta didik dan masyarakat.

Untuk kepentingan tersebut di atas, sebagai kebijakan, program, metode

dan konsep pendidikan telah diterapkan, misalnya link and mactch, local content

curriculum, total quality management, school based management, competence

based curriculum, quantum learning and teaching, accelerated learning, life skill,

dan masih banyak bentuk kebijakan pendidikan lainnya. Tujuan dari masing-

masing program pendidikan tersebut relatif sama yaitu ingin mendongkrak

keterpurukan sistem pendidikan yang ada, dan nantinya mampu menghasilkan

generasi cerdas dan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula, dan secara

progresif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian

merupakan investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis dan siap untuk

menghadapi dunia global.

Harapan ke depan, terbentuknya sinergi baru dalam lingkungan persekolahan

dan yang perlu menjadi perhatian, adalah terjalinnya kinerja yang efektif dan

efisien pada setiap struktur yang ada di persekolahan. Kinerja terbentuk bilamana

4

Page 5: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

masing-masing struktur memiliki tanggung jawab dan memahami tugas dan

kewajiban masing-masing. Sebab, ukuran kompetensi guru yang sesungguhnya

terletak pada kemampuan guru dalam menempatkan dirinya secara proporsional

dan profesional pada lingkungan kerjanya.

Indikator kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat sumber daya

manusianya, dan indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat

pendidikan masyarakatnya. Semakin tinggi sumber daya manusianya, maka

semakin baik tingkat pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya. Oleh sebab

itu indikator tersebut sangat ditentukan oleh kinerja guru yang berkompeten.

Bila diamati di lapangan, guru sesungguhnya telah menunjukkan wujud

kinerja maksimal di dalam menjalan tugas dan fungsinya sebagai pendidik,

pengajar, dan pelatih. Akan tetapi, barangkali masih ada sebagian guru yang

belum menunjukkan kinerja baik, belum menunjukkan kompetensi yang

sesungguhnya. Tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap penilaian atas sikap

prefesionalitas dan kompetensi secara makro.

Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya menjalankan

amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggung jawab moral di pundaknya.

Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan

tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas kependidikannya di luar kelas. Sikap

ini akan disertai pula dengan rasa tanggung jawabnya mempersiapkan segala

perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu,

guru juga sudah mempertimbangkan akan metodologi yang akan digunakan,

5

Page 6: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai, serta alat penilaian apa yang

digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.

Kinerja dan kompetensi guru dari hari kehari, minggu ke minggu dan tahun

ke tahun terus ditingkatkan. Guru punya komitmen untuk terus dan terus belajar,

tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap tertinggal

akan akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Apalagi pada kondisi kini

seluruh bangsa dihadapkan pada era global, semua serba cepat, serba dinamis, dan

serba kompetitif.

Kinerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan

komponen persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak

didik. Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan niat yang bersih dan

ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan

berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk

meningkatkan ke arah yang lebih baik. Kinerja yang dilakukan hari ini akan lebih

baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari

kinerja hari ini.

Akar dari permasalahan dalam sistem pendidikan di negeri ini adalah

karena sekolah dan madrasah telah dipisahkan dari soal-soal kehidupan sehari-

hari. Sekolah telah berubah menjadi semacam “pendidikan militer”, ajang

indoktrinasi dan kaderisasi manusia muda yang harus belajar untuk “patuh”

sepenuhnya kepada sang komandan. Tak ada ruang yang cukup untuk eksperimen,

mengembangkan kreativitas, dan belajar menggugat kemapanan status quo yang

membelengu dan menjajah jiwa-jiwa anak muda, tak ada upaya yang dianggap

6

Page 7: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

sebagai “membangun jiwa bangsa” kecuali “membangun raga bangsa”. Semuanya

serba terpola, terprogram, seolah-olah teratur dan dapat dikontrol. Siswa dijejali

oleh begitu banya pelajaran, dan bukan oleh diskusi-diskusi mendalam hakikat

proses pembelajaran dan pendidikan.

Adegan di sekolah selalu monoton, yakni setiap siswa datang ke sekolah

lalu duduk dengan rapi, baris demi baris lalu dengan patuhnya mendengarkan

guru mengajar di hadapan mereka. Adegan ini sudah merupakan pemandangan

yang lazim semenjak bertahun-tahun. Kurikulum sekolah membebani para siswa

dengan IPA, Matematika, Geografi, IPS dan lainnya, di mana informasi tanggal,

bilangan/angka dan fakta yang tanpa henti dijejalkan ke dalam benak siswa dalam

subjek-subjek mata pelajaran yang terpisah-pisah. Semua dilakukan tanpa

mengetahui seberapa jauh anak didik dapat memetik menfaat dari pelajaran-

pelajaran itu.

Layanan pembelajaran yang diberikan selama ini melalui pendekatan

klasikal cenderung menyamaratakan kemampuan peserta didik. Kondisi ini

mengabaikan kenyataan bahwa setiap orang dilahirkan sebagai individu yang

berbeda. Berbeda dalam kemampuan, potensi, sifat dan bakat. Keberagaman

bakat, minat, dan karakter anak ini sering tidak dapat dilayani oleh guru akibat

pemilihan metode dan pendekatan yang kurang tepat.

Untuk mengatasi keberagaman tersebut di atas, diperlukan penguasaan

yang lebih luas dan mendalam dari para guru dalam hal strategi belajar mengajar.

Pada konteks ini, guru sangat diberi penekanan mengembangkan kemampuannya

dalam pengelolaan pembelajaran di kelas. Penguasaan berbagai model

7

Page 8: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

pembelajaran sangat diperlukan dan menjadi modal dasar bagi guru dalam upaya

mengembangkan minat belajar siswa.

Oleh karena itu, diperlukan pemikiran-pemikiran komprehensif tentang

bagaimana mengaktifkan pembelajaran di dalam kelas sehingga minat siswa

dalam belajar dapat tumbuh secara wajar yang pada gilirannya siswa akan

mengalami proses belajar yang menyenangkan, khususnya dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam yang terdiri atas sub mata pelajaran Fiqih, Al-Quran &

Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, serta Aqidah dan Akhlaq.

Atas dasar uraian di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian

tentang ”Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Division) dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Quran di SMA (Studi

Kasus pada Siswa Kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur tahun pelajaran 2010-

2011)”.

B. Rumusan Masalah

Agar masalah yang akan diteliti teridentifikasi dengan jelas dan operasional,

maka perlu dirumuskan masalahnya. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur isi perencanaan pembelajaran kooperatif tipe

STAD (Student Teams Achievement Division) dalam menguasai mata

pelajaran baca tulis Al-Quran pada siswa kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur

dipersiapkan?

8

Page 9: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Teams Achievement Division) dalam menguasai mata pelajaran baca tulis Al-

Quran pada siswa kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur?

3. Bagaimanakah efektivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Teams Achievement Division) dalam menguasai mata pelajaran baca tulis Al-

Quran pada siswa kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.

1. Struktur isi perencanaan pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam menguasai mata

pelajaran baca tulis Al-Quran pada siswa kelas X SMA Al-Muawanah

Cianjur.

2. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Teams Achievement Division) dalam menguasai mata pelajaran baca

tulis Al-Quran pada siswa kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur.

3. Efektivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Teams Achievement Division) dalam menguasai mata pelajaran baca

tulis Al-Quran pada siswa kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur.

D. Kerangka Pemikiran

9

Page 10: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

Kemampuan profesional guru pada dasarnya adalah kompetensi guru.

Kompetensi itu sendiri didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap

dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

(Depdiknas, 2003:5).

Menurut Spencer, dalam Yulaelawati (Puskur, 2003:3), kompetensi adalah

karakteristik mendasar yang merupakan hubungan kausalitas antara referensi

kriteria yang efektif dan atau penampilan yang terbaik dalam pekerjaan pada

situasi tertentu.

Karakteristik mendasar pada pendapat di atas mengadung arti bahwa

kompetensi tersebut tertanam mendalam dan bertahan lama dalam penampilan

seseorang dan dapat digunakan untuk memprediksi tingkah laku seseorang ketika

berhadapan dalam berbagai situasi dan tugas. Hubungan kausal memiliki makna

bahwa suatu kompetensi dapat menyebabkan atau memprediksi perubahan

tingkah laku dan kinerja seseorang. Sedangkan referensi kriteria menentukan dan

memprediksi apakah seseorang dapat bekerja dengan baik atau tidak dalam

ukuran yang spesifik atau standar.

Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam

mengelola pembelajaran. Dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah kemampuan

guru dalam pembelajaran bukanlah apa yang harus dipelajari (learning what to be

learnt), tetapi guru dituntut harus mampu menciptakan dan menggunakan keadaan

positif untuk membawa mereka ke dalam pembelajaran agar anak dapat

mengembangkan kompetensinya, sehingga mereka/anak dapat memahami belajar

yaitu bagaimana anak dapat belajar (learning how to learn).

10

Page 11: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung di sekolah. Pada konteks ini harus terjadi interaksi antara guru dan

siswa, siswa dan siswa, serta siswa dan lingkungan sekitarnya. Banyak terjadi

kegiatan belajar mengajar terasa sangat menjemukan dan melelahkan, baik bagi

guru maupun siswa. Kondisi ini sesungguhnya diakibatkan oleh kesalahan guru

dalam memilih pendekatan serta model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

siswa. Oleh karena itu, penetapan strategi pembelajaran yang tepat dan baik akan

menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Pada

konteks ini, minat dan motivasi siswa dalam belajar akan tumbuh secara optimal

dan wajar tanpa harus diberi tekanan oleh guru.

Kegiatan pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, dan kontekstual

sesungguhnya merupakan landasan pendidikan yang dikembangkan dalam Islam.

Islam mengajari kita untuk bersikap lemah lembut sesuai dengan kondisi yang

terdapat pada konteks. Bahkan Allah SWT menjelaskan hal ini dalam surah Ali-

Imran ayat 159 berikut ini.

”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu bersikap lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (keduniaan) itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan

11

Page 12: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (Bachtiar Surin, 1986:286)

Sifat lemah lembut adalah karakter yang diberikan Allah kepada manusia

untuk dapat bergaul dengan sesama manusia lainnya. Hal ini berlaku pula dalam

dunia pendidikan, yakni pada proses belajar mengajar, pada saat terjadinya

interaksi antara guru dan siswa serta siswa dan siswa.

Firman Allah SWT pula dalam surah An-Nahl ayat 125:

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik …” (Bachtiar Surin,

1986:1139).

Bachtiar Surin (1986:1139) memberikan penafsiran tentang kandungan

ayat di atas bahwa dalam mengajak orang kepada agama Allah, Islam

menganjurkan supaya dipakai cara kebijaksanaan, dengan ilmu hikmah serta

pengajaran yang baik. Jika terjadi perbedaan pendapat, kebijaksanaan itu harus

lebih ditingkatkan lagi dengan mengemukakan dalil-dalil yang meyakinkan

dengan penuh toleransi.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara

langsung maupun tidak. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

12

Page 13: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam pengembangan model pembelajaran yang sesuai

dengan konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), khususnya

yang berlaku di lingkungan SMA Al-Muawanah Cianjur..

2. Manfaat Praktis

Sekecil apapun makna penelitian ini, penulis berharap memiliki makna

yang bermanfaat bagi siswa, guru, maupun lembaga pendidikan yang terkait,

terutama bagi penulis sendiri.

Bagi guru, penelitian ini diharapkan akan menjadi salah satu alternatif

dalam pengembangan model dan metode pembelajaran pendidikan agama Islam.

Guru yang bijaksana adalah guru yang mampu menerapkan metode teknik yang

tepat dalam situasi pembelajaran yang tepat. Sesederhana apa pun model

pembinaan siswa yang dipaparkan dalam penelitian ini akan menjadi pilihan yang

tepat jika diterapkan dalam situasi yang tepat pula. Di sisi lain, penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru

untuk dapat memilih metode yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar sesuai

dengan pokok bahasan yang dibahas

Selanjutnya, bagi lembaga pendidikan terkait, diharapkan keberhasilan

penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, khususnya perkembangan dunia pendidikan dan pengajaran. Lebih

jauh lagi, penulis berharap pula jika hasil penelitian ini dapat menjadi sumber

13

Page 14: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

inspirasi bagi siapa pun yang berminat melakukan penelitian serupa di masa

mendatang.

Bagi peneliti sebagai calon pendidik, dapat menjadi bekal untuk terjun ke

dunia pendidikan. Bagi siswa supaya memiliki kemandirian belajar yang tinggi

agar dapat memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Bagi peneliti lain, hasil

penelitian ini dapat dijadikan referensi dan motivasi meneliti pelajaran lain serta

sebagai acuan penelitian berikutnya.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut adalah semua nilai baik melalui perhitungan

kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai objek

yang lengkap dan jelas. Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka

populasi terdiri dari populasi terbatas (terhingga) dan populasi tak terbatas

(tak terhingga), dan dilihat dari sifatnya populasi dapat bersifat homogen

dan heterogen. Menurut Sugiyono (2003:11) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan.

Secara sederhana, Subana (2000:12) memberikan batasan tentang

populasi sebagai berikut.

a. ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1988).”

b. ”Populasi adalah kumpulan dari indivisu dengan kualitas serta ciri-

ciri yang ditetapkan (Nazir, 1983).”

14

Page 15: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

c. ”Populasi adalah sekumpulan objek yang lengkap dan jelas

(Vincent, 1989).”

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia,

benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai dumber

data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah siswa SMA

Al-Muawanah, Kabupaten Cianjur yang seluruhnya berjumlah 92 orang

dengan perincian sebagai berikut.

Tabel 1.1

Data Populasi Penelitian

KelasJumlah Siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

X 14 17 32

XI 18 14 32

XII 10 18 28

Jumlah 42 49 92

2. Sampel Penelitian

Penelitian yang dikembangkan pada kegiatan ini adalah berbentuk

penelitian tindakan kelas dengan menetapkan kompetensi dasar ”menemu-

kan dan menghapalkan ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan

perintah melaksanakan shalat dan zakat” yang terdapat di kelas X. Dengan

15

Page 16: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

demikian, subjek tindakan yang dipilih adalah siswa kelas X SMA Al-

Muawanah Cianjur yang seluruhnya berjumlah 32 orang.

G. Langkah-langkah Penelitian

1. Metode Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian yang

dirumuskan dalam penelitian ini, maka metode yang akan digunakan

adalah metode deskritif, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Winarno Surakhmad (1982:131), yakni ”suatu cara untuk menyimpulkan

masalah aktual dengan jalan menyimpulkan, menyusun, dan meng-

klasifikasi data.”

Amir Suyatna (2000:14) mengemukakan bahwa ”secara praktis,

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memper-

oleh akumulasi data dasar secara deskriptif, tidak saling berhubungan,

tidak menguji hipotesis, tidak membuat ramalan, atau tidak mendapatkan

makna implikasi. Selain dari itu, penelitian ini bertujuan untuk

memberikan pemerian (mendeskripsikan) berupa gambaran sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau hal yang

diteliti.”

Penelitian ini adalah penelitian kelas dengan bentuk penelitian

tindakan, karena permasalahan yang dihadapi dialami oleh guru/peneliti,

maka solusinya dirancang berdasarkan kajian teori pembelajaran dan input

dari lapangan. Di samping itu, pelaksanaan tindakan juga dilakukan oleh

guru/peneliti. Adapun rancangan solusi yang dimaksud adalah tindakan

16

Page 17: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam mengajarkan

kompetensi dasar ”menemukan dan menghapalkan ayat-ayat Al-Quran

yang berhubungan dengan perintah melaksanakan shalat dan zakat” di

SMA. Dalam menerapkan pendekatan pembelajaran tersebut digunakan

tindakan berulang/siklus dalam setiap pembelajaran, artinya cara menerap-

kan pendekatan pembelajaran kontekstual pada pembelajaran pertama,

sama dengan yang diterapkan pada pembelajaran kedua, pembelajaran

ketiga, hanya refleksi terhadap setiap pembelajaran berbeda, tergantung

dari fakta dan interpretasi data yang ada atau situasi dan kondisi yang

dijumpai. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil yang maksimal mengenai

cara penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual.

Prosedur penelitian dilaksanakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.

a. Penyusunan perencanaan penelitian yang meliputi

langkah-langkah:

1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan

yang digariskan dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2008

tentang Standar Proses, Pedoman Pengembangan Silabus (BSNP,

2006) serta dokumen Pusat Kurikulum tentang pengembangan

silabus dan skenario pembelajaran (Pusat Kurikulum, 2004);

2) memilih dan menentukan bahan ajar;

3) menyusun perangkat penilaian sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran yang dirumuskan.

17

Page 18: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

b. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan langsung

oleh peneliti dengan menyertakan dua orang observer yang terdiri atas

kepala sekolah dan seorang guru mata pelajaran muatan lokal Baca

Tulis Al-Quran. Fungsi observer terutama adalah mengamati perilaku

pembel-ajaran yang berlangsung dan memberikan catatan-catatan

saran yang dapat dikembangkan pada siklus berikutnya jika hasil

pembelajaran belum mencapai kriteria ketuntasan minimum.

c. Penilaian kompetensi siswa dilakukan terhadap

proses pembelajaran yang berlangsung secara kualitatif serta hasil

pembelajaran dengan mengacu kepada indikator dan tujuan

pembelajaran yang dirumuskan. Skala penilaian yang digunakan

adalah 0 – 10 dengan dua angka desimal sesuai kriteria yang

ditetapkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

d. Analisis hasil belajar, yakni proses analisis terhadap

hasil belajar siswa pada setiap indikator yang telah dirumuskan. Angka

KKM yang di-gunakan dalam penelitian ini adalah angka KKM yang

telah ditetapkan oleh sekolah dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (Kurikulum Mandiri SMA Al-Muawanah Cianjur) edisi

tahun pelajaran 2010-2011 untuk mata pelajaran muatan lokal Baca

Tulis Al-Quran.

Selanjutnya disain penelitian secara umum digambarkan seperti bagan di

bawah ini.

18

Page 19: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

Keterangan :

P : Perencanaan T : Tindakan

O : Observasi E/R : Evaluasi / Refleksi

Gambar 1.1 Desain Penelitian

Siklus pembelajaran berikutnya dilakukan apabila hasil pembel-

ajaran tidak menunjukkan ketuntasan yang dipersyaratkan dalam KTSP.

Selain data yang diperoleh dari tindakan pembelajaran di atas,

penulis juga menggunakan teknik penelitian sebagai berikut guna

melengkapi dan memperkuat perolehan data.

a. Observasi atau pengamatan yang digunakan untuk memperoleh data

dengan cara mengamati proses pelaksanaan penelitian. Proses

pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh tiga orang secara

serempak, yakni seorang guru pamong, guru pendamping, dan kepala

sekolah.

b. Studi Literatur yang dilakukan untuk menggali pemahaman teoritis

tentang pembinaan nilai-nilai pendidikan agama Islam serta aspek-

aspek yang relevan dengan rumusan masalah serta esensi penelitian ini

secara keseluruhan.

19

SIKLUS 1 SIKLUS 2

Page 20: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

2. Prosedur Penelitian

Analisis data diperlukan untuk melihat sampai sejauh mana pelaksanaan

penelitian dan hasilnya dicapai. Analisis data ini pun digunakan untuk me-

ngurangi subjektivitas dan mencapai reliabilitas tertentu pada hasil penelitian

sehingga digunakan cara triangulasi dengan memanfaatkan kolaborator atau

observer. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi waktu yang meng-

gunakan waktu berkali-kali dalam melakukan penelitian tindakan sehingga

hasil yang diperoleh siswa pada pembelajaran ini memiliki validitas dan bukan

merupakan suatu kebetulan.

Setiap data yang diperoleh dari hasil penelitian pada setiap siklus

dianalisis dengan prosedur sebagai berikut.

a. Data kualitatif penelitian dihimpun dan

dikategorikan berdasarkan per-masalahannya untuk dianalisis. Data

kualitatif yang dihimpun meliputi catatan observer dalam setiap siklus

pembelajaran, wawancara dengan siswa, hasil angket, serta catatan-catatan

temuan yang dilakukan selama penelitian.

b. Data kuantitatif, berupa nilai hasil belajar siswa

yang diperoleh pada setiap siklus pembelajaran, dianalisis dengan cara

membandingkannya dengan kriteria ketuntasan minimum kompetensi

dasar ”menemukan dan menghapalkan ayat-ayat Al-Quran yang

berhubungan dengan perintah melaksanakan shalat dan zakat” dan KKM

mata pelajaran muatan lokal Baca Tulis Al-Quran di kelas X.

20

Page 21: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

c. Hasil analisis data kualitatif maupun kuantitatif

dijadikan dasar bagi pengembangan perbaikan perencanaan pembelajaran

pada siklus berikut-nya.

3. Prosedur Analisis Data

Prosedur pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai

berikut.

1) Penentuan kesimpulan atas konsepsi awal siswa diperoleh melalui

hasil analisis pembelajaran siklus pertama. Hasil pembelajaran siklus

pertama ini dianggap sebagai skemata dasar siswa untuk mengikuti

pembelajaran dan dijadikan dasar perbandingan (komparasi) pada akhir

pembelajaran dengan hasil tes pembelajaran pada siklus akhir.

2) Kesimpulan pada proses pembelajaran didasarkan kepada kriteria

yang ditetapkan dalam lembar pengamatan dan penilaian secara kualitatif

dengan skala nilai B – C – K. Pembelajaran dianggap berhasil jika siswa

rata-rata mencapai nilai C pada seluruh aspek dan kegiatan pembelajaran

yang dilakukan.

3) Kesimpulan pada fase akhir pembelajaran diperoleh setelah

dilakukan analisis atas data hasil pembelajaran yakni membandingkannya

dengan KKM yang telah ditetapkan. Di samping itu, secara formal

dilakukan juga analisis statistik deskriptif pada hasil-hasil pembelajaran

setiap siklus sebagai hasil proses pembelajaran kontekstual.

4) Analisis tentang efektivitas pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan statistik komparatif dengan cara membandingkan hasil

21

Page 22: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

pembelajaran siklus I dengan siklus II. Pada analisis ini diajukan hipotesis

tindakan sebagai berikut.

”Proses pembelajaran menemukan dan menghapalkan ayat-ayat Al-

Quran yang berhubungan dengan perintah melaksanakan shalat dan zakat

dengan menggunakan pembelajaran kooperatid tipe STAD

dapat meningkatkan kemampuan dan dapat mengubah

perilaku belajar siswa kelas X SMA Al-Muawanah Cianjur

Semester 2 Tahun Pelajaran 2010-2011.”

Penentuan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan dilaku-

kan dengan menggunakan pedoman penilaian sebenarnya (authentic

assessment), yakni dengan mempertimbangkan hasil pembelajaran serta

proses pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran yang telah dinilai

secara kualitatif ditafsirkan dan dikonversikan menjadi nilai kuantitatif

untuk kemudian dipadukan dengan nilai hasil pembelajaran. Jika nilai

(secara individual) hasil penggabungan ini sama dengan atau lebih besar

daripada KKM (kriteria ketuntasan minimum), maka siswa yang

bersangkutan dianggap telah tuntas dan berhasil menyelesaikan pembel-

ajaran dan hipotesis tindakan yang diajukan telah terbukti.

H. Kajian Kepustakaan

Beberapa penelitian yang dilakukan berkenaan dengan pembelajaran

Al-Quran dan Al-Hadits dapat dikemukakan sebagai berikut.

Penelitian berjudul ”Pelaksanaan Teknik Menghapal Al-Quran dan

Efeknya terhadap Pengamalan Ibadah Siswa di Madrasah Aliyah Nurul Huda

22

Page 23: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

Kawali, Ciamis” oleh Muhammad Idris pada tahun 2004-2005 menunjukkan

hasil sebagai berikut. (1) Pelaksanaan teknik menghapal Al-Quran di

Madrasah Aliyah Nurul Huda Kawali Ciamis dapat dikatakan cukup baik.

Lihat rata-rata prosentase 61,25 %. Dan juga terlihat dari kondisi proses

belajar mengajar, metode yang diterapkan guru serta sarana-sarana penunjang

yang terdapat di sekolah tersebut. (2) Pengamalan ibadah siswa masih kurang

berdasarkan rata-rata prosentase hanya mencapai 44,40 %. (3) Efek

pelaksanaan pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah ada, tetapi

kecil sekali.

Muammar Khadafi (2001) melakukan penelitian dengan judul

”Internalisasi Nilai-nilai Akhlak Melalui Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di

SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Penelitian ini

menghasilkan hal-hal sebagai berikut. Internalisasi nilai-nilai akhlak

merupakan tugas guru untuk menciptakan siswa siswi yang berakhlakul

karimah. Sehingga terciptanya masyarakat yang berlingkungan yang islami

dan tatanan masyarakat yang ideal sesuai norma-norma yang berlaku. Akhlak

merupakan tolok ukur suatu bangsa dan keberhasilan pendidikan. Dunia

modern saat ini, termasuk di Indonesia ditandai oleh terjadinya dekadensi

moral atau kemerosotan akhlak yang benar-benar berada para taraf yang

mengkhawatirkan. Internalisasi nilai-nilai akhlak melalui pembelajaran Al-

Qur’an Hadits telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta yang

menggunakan sistem full day school. Rumusan masalah ini adalah nilai-nilai

akhlak apa yang diinternalisasikan melalui pembelajaran Al-Qur’an Hadts di

23

Page 24: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Apa faktor pendudukung, dan penghambat

internalisasi nilai-nilai akhlak pada pelajaran Al-Qur’an Hadts di SMP

Muhammadiyah 8 Surakarta. Tujuan penelitiaan adalah untuk mengetahui (1)

nilai-nilai akhlak yang diinternalisasikan melalui pembelajaran Al-Qur’an

Hadts di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, (2) faktor pendukung dan

penghambat internalisasi nilai-nilai akhlak melalui pembelajaran Al-Qur’an

Hadits di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Adapun penelitian ini dianalisis

dengan deskriptif kualitatif (berupa kata-kata tertulis dari orang dan prilaku

yang diamati). Untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat

digunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).

Kesimpulan penelitian ini adalah Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai akhlak

melalui pembelajaran Al-Qur’an hadits di SMP Muahmmadiyah 8 Surakarta

bisa dikatakan baik, dengan penanaman akhlakul karimah, seperti hormat pada

guru, hormat pada orang tua, akhlak sesama manusia, akhlak dalam

bermuamalah, akhlak beribadah serta untuk menunjang materi ini SMP

Muhammadiyah 8 Surakarta menambah materi penunjang seperti takhsin,

BTQ, takhfiz juz amma serta shalat sunnah. namun perlu usaha yang lebih

keras untuk untuk meningkatkannya.

Andre Wirawan (2011) melakukan penelitian tentang ”Efektivitas

Pembelajaran Bidang Studi Al-Qur’an Hadits Melalui Metode Menghafal

Bagi Siswa Kelas VII MTs Begeri Batu, Kabupaten Malang”. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan jenis

penelitian eksperimen tentang penerapan metode menghapal dalam memahami

24

Page 25: 02 Bab 1 Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-quran Di Sma

dan menguasai bacaan Al-Quran dan Hadits. Hipotesis dari penelitian ini

adalah ”metode menghafal lebih efektif daripada metode ceramah dalam

peningkatan nilai siswa”. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIA

MTs Negeri Batu dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa.

Hasil penelitian dari data kuantitatif yang diperoleh dari tes dan hasil

tes bidang studi Al-Quran Hadits adalah sebagai berikut: Berdasarkan analisis

statistik menggunakan tes-t dibahas dalam bab IV, thitung yang didapat dari tes

akhir yaitu 0,473 lebih kecil daripada ttabel yang memiliki taraf signifikan 95%

yaitu 1,68. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara prestasi belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

metode menghafal pada pelajaran Al-Quran Hadits dan dari mereka yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran ceramah pada siswa kelas

VII di MTs Negeri Batu Tahun ajaran 2010/2011. Sehingga, hipotesis

penelitian ini terbukti. Sementara itu, pencapaian kelompok eksperimen lebih

baik dari kelompok kontrol karena nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah

14,50 sedangkan kelompok kontrol adalah 14,15. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa metode menghafal lebih baik dibandingkan dengan

metode ceramah.

25