Upload
truongcong
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
0 (di copy dari BPM – UMSIDA)
1 (di copy dari BPM – UMSIDA)
2 (di copy dari BPM – UMSIDA)
BAB I
SISTEM MANAJEMEN MUTU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
1.1. Pendahuluan
Tingkat persaingan di dunia pendidikan yang semakin ketat, menuntut semua
pelaku pendidikan berbenah melalui peningkatan kualitas pendidikan. Universita
Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) merupakan salah satu pelaku di dunia pendidikan
yang menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas dalam rangka menghadapi
persaingan pendidikan yang semakin tajam. Hal ini tertuang dalam road map perjalanan
UMSIDA selama lima belas tahun yang diwujudkan dalam Rencana Induk
Pengembangan (RIP) periode tahun akademik 2011/2012 s/d 2018/2019 dan Rencana
Strategis (RENSTRA) UMSIDA tahun akademik 2011/2012 s/d 2014/2015..
Dalam RENSTRA ini tercantum visi, misi, tujuan strategis, indikator, sasaran
strategis, dan cara pencapaian tujuan yang akan dijalankan oleh UMSIDA dalam
rentang waktu tersebut. RIP dan RENSTRA UMSIDA di susun dengan harapan dapat
digunakan untuk memberikan arah yang tepat bagi perjalanan UMSIDA selama
beberapa tahun ke depan dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi. RIP
dan RENSTRA ini berfungsi sebagai acuan dalam menyusun rencana disemua unit
kerja yang ada di lingkungan UMSIDA. Monitoring dan evaluasi serta penyesuaian
perlu dilakukan setiap tahun agar tetap relevan dengan perkembangan keadaan dari
tahun ke tahun.
Badan Penjaminan Mutu (BPM) UMSIDA mempunyai peran yang sangat
strategis dalam mendukung tercapainya sasaran – sasaran yang tertuang dalam RIP dan
RENSTRA. BPM UMSIDA harus dapat melakukan perencanaan, pengembangan dan
mengimplemtasikan sistem penjaminan mutu yang tepat sehingga dapat dilakukan oleh
semua unit kerja di lingkungan UMSIDA dalam rangka mencapai sasaran yang tertuang
dalam RENSTRA. Sistem penjaminan mutu UMSIDA disusun berdasarkan siklus
PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang diperkenalkan oleh Deming dan banyak
diaplikasikan di berbagai bentuk organisasi. Karena UMSIDA adalah institusi
pendidikan yang terdiri dari berbagai program eksak dan non eksak, maka siklus PDCA
ini mengalami modifikasi sesuai dengan keadaan UMSIDA menjadi siklus PDCF
3 (di copy dari BPM – UMSIDA)
(Plan, Do, Control, Feedback). Siklus PDCF ini diharapkan mampu menjadi pegangan
bagi semua orang di semua unit kerja UMSIDA untuk mencapai tujuan dan
melaksanakan perbaikan secara terus – menerus (continous improvement).
1.2. Kebijakan UMSIDA
Kebijakan UMSIDA tentang visi, misi, tujuan, indikator, sasaran strategis, dan
cara pencapaian tujuan yang akan dijalankan dalam beberapa tahun kedepan tertuang
dalam RIP periode tahun akademik 2011/2012 - 2018/2019 dan RENSTRA periode
tahun 2011/2012 – 2014/ 2015.
1.2.1. Visi UMSIDA
UMSIDA menjadi perguruan tinggi bermutu tingkat nasional tahun 2020
1.2.2. Misi UMSIDA
Misi UMSIDA adalah
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis kurikulum yang
terintegratif, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki
keunggulan professional, sosial dan kepribadian.
2. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
3. Memberikan pelayanan akademik yang bermutu kepada seluruh
mahasiswa UMSIDA.
4. Mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal secara
konsisten.
5. Berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat
dengan meningkatkan mutu dan relevansi peneliti dan pengabdian
pada masyarakat.
6. Melaksanakan tata kelola institusi secara demokratik, transparan dan
akuntabel.
6.1.1. Tujuan Strategis UMSIDA 2011/2012 – 2014/2015
Tujuan strategis yang ingin dicapai UMSIDA dalam rentang waktu 2011/2012 –
2014/2015 adalah:
I. Bidang Tata Kelola Institusi, terdiri dari:
a. Penyempurnaan sistem informasi manajemen.
b. Penyusunan standar operasional prosedur (SOP) disemua unit
kerja
4 (di copy dari BPM – UMSIDA)
c. Sistem inventarisasi dan dokumentasi data akademik, mahasiswa
dan alumni.
d. Pengembangan karyawan (tenaga kependidikan).
e. Inventarisasi asset
II. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri atas:
a. Meningkatkan daya tampung ruangan untuk proses belajar
mengajar, administasi dan pelayanan.
b. Memenuhi semua media pembelajaran
c. Memenuhi kebutuhan ruang dan fasilitas kegiatan
kemahasiswaan
d. Menyediakan ruang dan fasilitas ruang untuk dosen masing –
masing fakultas dan unit kerja di UMSIDA.
e. Terciptanya keamanan dan kenyamanan di lingkungan kampus.
III. Bidang Akademik, Penelitian Pengabdian Pada Masyrakat dan Publikasi,
terdiri dari:
a. Pengembangan kurikulum.
b. Peningkatan mutu akademik.
c. Pengembangan mahasiswa
d. Pengembangan dan peningkatan kualitas lembaga
kemahasiswaan.
e. Meningkatkan kualitas dan layanan alumni.
f. Pengembangan tanaga pendidik
g. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk
dosen.
h. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk
mahasiswa.
i. Pengembangan publikasi
j. Pengembangan kerjasama.
k. Pengembangan pusat studi.
IV. Bidang Sumber Dana dan Anggaran, terdiri dari:
a. Peningkatan sumber dana untuk kegiatan operasional dan
pembangunan yang bersumber dari mahasiswa.
5 (di copy dari BPM – UMSIDA)
b. Penyusunan anggaran dana universitas.
c. Mengali sumber dana diluar dana utama
d. Mengembangkan sistem alokasi dana
e. Mengembangkan sistem regulasi keuangan secara proporsional.
f. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
keuangan
g. Meningkatkan layanan keuangan kepada stakeholders.
1.3 Kebijakan Mutu UMSIDA
Kebijakan mutu UMSIDA bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada
seluruh stakeholder UMSIDA. Kepuasan stakeholder merupakan suatu ukuran mutu
yang harus dipenuhi oleh UMSIDA. Mutu UMSIDA dapat tercapai berdasarkan mutu
capaian, mutu kinerja proses dan mutu perencanaan. Dalam rangka meningkatkan mutu
di UMSIDA itulah disusun suatu Sistem Penjaminan Mutu UMSIDA. Sistem
penjaminan mutu UMSIDA ini merupakan sinergi antara semua unit kerja yang ada di
lingkungan UMSIDA. Badan Penjaminan Mutu (BPM) merupakan unit kerja yang
bertanggungjawab dalam meyusun rancangan dan mengimplementasikan sistem
penjaminan mutu di UMSIDA agar tujuan UMSIDA dapat tercapai sesuai dengan visi
dan misinya.
Kebijakan mutu dijalankan sesuai dengan siklus PDCF (plan, do, control,
feedback) berdasarkan RENSTRA tahun akademik 2011/2012 – 2014/2015. RIP &
RENSTRA ini merupakan suatu landasan bagi penyusunan program kerja di tingkat
Universitas, Fakultas, jurusan dan unit kerja lain yang ada di UMSIDA. Keterkaitan
antara unsur tersebut digambarkan seperti gambar berikut ini:
6 (di copy dari BPM – UMSIDA)
Gambar 1
Keterkaitan antara RENSTRA, isu strategis, program kerja dan kebijakan mutu
UMSIDA
Untuk dapat mencapai visi, misi UMSIDA maka perlu adanya suatu sistem
penjaminan mutu (Quality Assurance System) sebagai langkah untuk memenuhi
standar pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat memuaskan
stakeholder UMSIDA yang terdiri dari mahasiswa, orang tua, dunia kerja, dosen dan
karyawan. Program penjaminan mutu UMSIDA dilakukan dengan menggunakan
beberapa pendekatan, yaitu:
1. Evaluasi Diri
2. Monitoring dan evaluasi internal
3. Audit internal
4. Akreditasi dan sertifikasi
Dalam rangka menumbuhkan budaya mutu dilingkungan UMSIDA, maka
dirumuskan kebijakan mutu yang berlaku adalah “dari sini pencerahan bersemi”.
Kebijakan mutu “dari sini pencerahan bersemi” memberikan motivasi kepada sivitas
Standar mutu Nasional: Akreditasi insitusi Isu Strategis SWOT
Program Kerja 2011/2012-2014/2015 RENSTRA UMSIDA
2011/2012-2014/2015
Program Kerja Tahunan unit kerja UMSIDA
Capaian per Tahun
Capaian 2011/2012-2014/2015
Pencapaian tujuan UMSIDA sesuai Visi dan Misi
Sikus PDCF Sikus PDCF
RIP 2011/2012- 2018/2019
7 (di copy dari BPM – UMSIDA)
akademika UMSIDA untuk berbuat yang terbaik sehingga mampu memberikan
pencerahan bagi lingkungan sekitas. “Dari sini pencerahan bersemi” menunjukkan
bahwa UMSIDA sebagai salah satu perguruan tinggi harus mampu memberikan
kontribusi dalam berbagai bentuk yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
8 (di copy dari BPM – UMSIDA)
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Dalam rangka implementasi program penjaminan mutu UMSIDA, maka
diperlukan struktur organisasi penjaminan mutu yang meliputi dan didukung oleh
seluruh civitas akademika UMSIDA. Program Penjaminan Mutu UMSIDA digunakan
untuk menyakinkan seluruh stakeholder UMSIDA bahwa mutu produk dan layanan
UMSIDA diberikan sesuai dengan persyaratan. Oleh karena itu, UMSIDA akan selalu
melakukan pemantauan terhadap mutu produk dan layanan yang dihasilkan oleh semua
unit kerja di lingkungan UMSIDA.
2.1. Struktur Organisasi
Penjaminan mutu (Quality Assurance) merupakan langkah strategis dalam
menghadapi persaingan dunia pendidikan di era globalisasi ini. Undang – undang
SISDIKNAS NO 20/2003 telah menyebutkan secara tegas bahwa pengendalian dan
evaluasi mutu pendidikan harus dilakukan, baik terhadap program studi maupun
institusi pendidikan secara berkelanjutan. Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah
No 19/2005 pasal 91 menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib melakukan
penjaminan mutu pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi atau melampui Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Secara umum struktur penjaminan mutu di UMSIDA dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gb 2: Struktur penjaminan mutu UMSIDA
Universitas
Fakultas
Jurusan/ Prodi
Unit Kerja
Badan Penjaminan Mutu (BPM)
Gugus Jaminan Mutu
Unit Jaminan Mutu
9 (di copy dari BPM – UMSIDA)
2.2. Tanggung Jawab Mutu
Mengacu pada struktur organisasi yang terdapat pada gambar 2, maka tanggung
jawab mutu menjadi tanggung jawab seluruh elemen di lingkungan UMSIDA yang
dikoordinir oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) sebagai pelaksana Penjaminan Mutu
tingkat Universitas. Dalam menjalankan tugas, BPM akan dibantu oleh tim penjaminan
mutu di tingkat Fakultas/ biro dan Tim penjaminan mutu tingkat jurusan/ prodi. Adapun
tugas dan tanggung jawab masing – masing komponen penjaminan mutu tersebut
adalah:
1. Badan Penjaminan Mutu (BPM).
Tujuan Badan Penjaminan Mutu UMSIDA
a) Meningkatan mutu pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo secara
berkelanjutan untuk mewujudkan visi dan misinya.
b) UMSIDA menjadi institusi pendidikan yang konsisten pada layanan
pendidikan
c) Memberikan kepuasan kepada stakeholder terhadap mutu pendidikan
melalui kegiatan Tridarma perguruan tinggi.
Sasaran/ Tugas penjaminan mutu UMSIDA
a) Merencanakan dan merancang model Sistem penjaminan mutu di tingkat
Universitas dan keterkaitannya deng penjaminan mutu di tingkat fakultas/
prod dan unit keerja lainnya..
b) Menyiapkan dan menyusun perangkat dan dokumen sistem mutu yang akan
diimplimentasikan di UMSIDA
c) Melakukan monitoring terhadap implementasi sistem penjaminan mutu di
UMSIDA
d) Melakukan benchmarking, pelatihan, lokakarya, konsultasi, tutorial,
pendampingan dan kerjasama dalam bidang Sistem Penjaminan Mutu
e) Melakukan evaluasi kepuasan stakeholder terhadap mutu UMSIDA
f) Melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) implimentasi Sistem Penjaminan
Mutu dan pencapaian Sasaran Mutu dan Rencana Mutu. secara periodic.
g) Melakukan koordinasi lanjutan sebagai forum evaluasi dan tindak lanjut
terhadap hasil AMI dan implementasi sistem penjaminan mutu.
10 (di copy dari BPM – UMSIDA)
h) Memberikan laporan kepada Rektor UMSIDA tentang hasil AMI dan
implementasi sistem penjaminan mutu UMSIDA.
i) Menjalin hubungan dengan pihak luar dalam hal sistem penjaminan mutu.
2. Tim Mutu Fakultas/ biro dan Prodi
Tugas tim mutu fakultas/ biro dan prodi adalah:
a) Menetapkan kebijakan dan sasaran mutu fakultas.
b) Merencanakan, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi program
pencapaian sasaran mutu fakultas
c) Mengevaluasi laporan tim mutu jurusan dan hasil audit BPM
d) Menyusun sasaran mutu jurusan
e) Menyusun rencana, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
pencapaian mutu jurusan
2.3. Prosedur Mutu
Karena tugas utama perguruan tinggi melakukan kegiatan akademik, maka mutu
akademik merupakan agenda utama. Mutu akademik diterjemahkan dari mutu Tridarma
Perguruan Tinggi, yang meliputi: mutu proses belajar mengajar, penelitian dan
pengembangan, serta pengabdian pada masyarakat. Dengan demikian, untuk
implementasi program penjaminan mutu maka seluruh unit kerja di UMSIDA harus
menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan melaksanakan kegiatannya
berdasarkan SOP masing – masing unit kerja tersebut. Proses penjaminan mutu
UMSIDA yang dikoordinir oleh BPM mengikuti prosedur standar, yaitu:
1. SOP proses penetapan sasaran mutu
2. SOP bisnis yang terdapat di UMSIDA
3. SOP pembuatan laporan evaluasi diri
4. SOP monitoring dan evaluasi internal
5. SOP pelaksanaan audit internal
6. SOP proses pelaksanaan akreditasi jurusan/ prodi dan akreditasi institusi.
11 (di copy dari BPM – UMSIDA)
BAB III
PENETAPAN SASARAN MUTU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Hal pertama yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
tinggi adalah dengan menetapkan sasaran mutu. Sasaran mutu merupakan dasar bagi
semua proses yang akan dilakukan untuk tahap selanjutnya. Selain itu, sasaran mutu
merupakan tolok ukur yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pengendalian,
pengarahan, dan penilaian bagi aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh unit kerja.
Dengan demikian, UMSIDA menetapkan sasaran mutu agar dapat melakukan
pengendalian, mengarahkan dan melakukan penilaian terhadap semua aktivitas yang
dilakukan oleh unit kerja di lingkungan UMSIDA.
2.1. Sasaran Mutu
Sasaran mutu merupakan suatu besaran mutu yang ingin dicapai oleh suatu unit
kerja dalam waktu tertentu. Sasaran mutu berfungsi untuk memberikan arahan kepada
unit kerja suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Oleh sebab itu, masing –
masing unit kerja wajib mempunyai tim mutu yang bertugas menyusun sasaran mutu
untuk unit kerja tersebut. Penyusunan sasaran mutu harus memenuhi kaidah SMART
yaitu: specific, measurable, achievable, realistic, timely.
Dalam rangka menyusun sasaran mutu, maka UMSIDA telah menetapkan
sasaran mutu berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang terdiri dari:
1. Standar isi
2. Standar pembiayaan pendidikan
3. Standar sarana dan prasarana
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar pengelolaan
6. Standar proses
7. Standar kompetensi lulusan
8. Standar penilaian pendidikan
Sasaran mutu untuk ke delapan standar tersebut selanjutnya akan di jabarkan
dalam kriteria mutu dan indikator mutu, seperti dalam tabel berikut ini:
12 (di copy dari BPM – UMSIDA)
Tabel 1: Struktur Sasaran mutu UMSIDA
STANDAR MUTU INDIKATOR MUTU
Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran serta strategi
pencapaian
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai visi, misi,
tujuan, dan sasaran yang jelas dan realistik
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai Strategi
pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas.
Sosialisasi visi, misi harus dilakukan secara efektif yang
tercermin dari tingkat pemahaman pihak terkait.
Visi- misi harus disusun oleh tim yang melibatkan unsur
dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni serta disahkan oleh
Dekan/ Rektor melalui SK
Visi misi harus disahkan oleh Rektor melalui SK
Visi misi harus dipublikasi ke sivitas akademika minimal
dalam 3 bentuk.
Setiap semester harus dilakukan evaluasi tingkat pemahaman
visi- misi.
Tata pamong,
Kepemimpinan,
Sistem Pengelolaan
dan Penjaminan
Mutu
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus memiliki tatapamong yang
menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi,
tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan secara
kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.
Setiap unit kerja harus mempunyai statuta universitas dan
struktur organisasi dimasing- masing unit kerja serta deskripsi
tugas masing- masing bagian.
Kepemimpinan universitas/ fakultas/ prodi harus memiliki
karakteristik: kepemimpinan operasional, kepemimpinan
organisasi, kepemimpinan publik.
Universitas/ Fakultas/ prodi harus memiliki sistem
pengelolaan fungsional dan operasional program studi
mencakup: planning, organizing, staffing, leading, controlling
yang efektif dilaksanakan.
Setiap unit kerja wajib dilengkapai dengan standar operasional
prosedur (SOP) sesuai dengan alur pelayanan yang terdapat
dimasing- masing unit kerja.
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus melaksanakan sistem
penjaminan mutu.
Universitas/ Fakultas/ prodi harus melakukan penjaringan
umpan balik dan tindak lanjutnya.
Sumber umpan balik antara lain dari: (1) dosen, (2)
mahasiswa, (3) alumni, (4) pengguna lulusan.
Universitas/ Fakultas/ prodi harus berupaya untuk menjamin
keberlanjutan (sustainability) universitas/ fakultas/ prodi
13 (di copy dari BPM – UMSIDA)
antara lain mencakup:
a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa
b. Upaya peningkatan mutu manajemen
c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan
d. Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan
Upaya dan prestasi dalam memperoleh dana hibah kompetitif
Mahasiswa dan
lulusan
Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung harus
lebih dari 5
Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi : calon
mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi harus ≥ 95%
Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru bukan
transfer harus ≤ 0.25
Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 3
Beban mengajar dosen kurang atau sama dengan 12 sks
Mahasiswa UMSIDA harus memperoleh penghargaan/
prestasi di bidang nalar, bakat dan minat
Persentase kelulusan tepat waktu ≥ 50%
Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri ≤
6%
Mahasiswa harus memiliki akses untuk mendapatkan
pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk
membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni,
dan kesejahteraan.
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus melakukan pelacakan dan
perekaman data lulusan
Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan
akademik program studi harus dalam bentuk:
(1) Sumbangan dana
(2) Sumbangan fasilitas
(3) Keterlibatan dalam kegiatan akademik
(4) Pengembangan jejaring
(5) Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik
Sumber daya
manusia
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai Pedoman
tertulis tentang sistem seleksi, perekrutan, penempatan,
pengembangan,dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikan
14 (di copy dari BPM – UMSIDA)
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai pedoman
tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam
jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang
pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat
Dosen tetap UMSIDA harus :
Berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 dengan bidang keahlian
sesuai dengan kompetensi PS
Rata-rata beban dosen per semester, atau rata-rata FTE
(Fulltime Teaching Equivalent) 11 ≤ RFTE ≤ 13
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus melaksanakan kegiatan
yang melibatkan tenaga ahli/pakar (sebagai pembicara dalam
seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri
(tidak termasuk dosen tidak tetap) 12 orang
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus melakukan program
peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas
belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS
Dosen tetap harus mengikuti kegiatan yang sesuai bidang
keahliannya dengan PS dalam seminar ilmiah/ lokakarya/
penataran/ workshop/ pagelaran/ pameran/peragaan yang tidak
hanya melibatkan dosen PT sendiri.
Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik
dan profesi
Pustakawan dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh
Universitas/ Fakultas/ Prodi
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai laboran,
teknisi, operator, programer
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai tenaga
administrasi
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus melakukan upaya untuk
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga
kependidikan.
Kurikulum,
Pembelajaran dan
Suasana Akademik
Kurikulum Universitas/ Fakultas/ Prodi harus memuat
kompetensi lulusan secara lengkap dan berorientasi serta
sesuai dengan visi, misi.
15 (di copy dari BPM – UMSIDA)
Kurikulum Universitas/ Fakultas/ Prodi harus memuat
matakuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan
dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk
memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai
dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi
matakuliah, silabus dan rencana pembelajaran.
Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang
dalam kurun waktu tertentu oleh program studi bersama fihak-
fihak terkait (relevansi sosial dan relevansi epistemologis)
untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan
kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders)
Pelaksanaan proses pembelajaran harus dimonitoring secara
rutin dan konsisten
Sistem pembimbingan akademik harus terdiri dari: banyaknya
mahasiswa per dosen PA, pelaksanaan kegiatan, rata-rata
pertemuan per semester, efektivitas kegiatan perwalian
Sistem pembimbingan tugas akhir (skripsi) harus meliputi
ketersediaan panduan, rata-rata mahasiswa per dosen
pembimbing tugas akhir, rata-rata jumlah pertemuan/
pembimbingan, kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas
akhir, dan waktu penyelesaian penulisan
Universitas/ Falultas/ prodi harus melakukan upaya perbaikan
sistem pembelajaran
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai kalender
akademik
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus melakukan upaya
peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana
akademik, Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana,
Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana
akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, serta
pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Pembiayaan, Sarana
Prasarana & Sistem
Informasi
Universitas/ Fakultas/ program studi harus mempunyai
perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan/ kerja dan
perencanaan alokasi dan pengelolaan dana.
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai dana
operasional untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan gaji/
upah
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai ruang kerja
dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan
aktivitas kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai prasarana
16 (di copy dari BPM – UMSIDA)
(kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang
perpustakaan, kebun percobaan, dsb. kecuali ruang dosen)
yang dipergunakan dalam proses pembelajaran.
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai prasarana lain
yang menunjang (misalnya tempat olah raga, ruang bersama,
ruang himpunan mahasiswa, poliklinik)
Universitas/ Fakultas/ prodi harus mempunyai bahan pustaka
berupa buku teks, disertasi/ tesis/ skripsi/ tugas akhir, jurnal
ilmiah terakreditasi DIKTI, jurnal internasional dan
proceeding.
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus memberi akses dan
pendayagunaan sarana utama di lab untuk mehasiswa (tempat
praktikum, bengkel, studio, ruang simulasi, rumah sakit,
puskesmas/balai kesehatan, green house, lahan untuk
pertanian, dan sejenisnya)
Universitas/ Fakultas/ Prodi harus mempunyai sistem
informasi dan fasilitas yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran (hardware, software, e-learning, perpustakaan,
dll.)
Penelitian,
Pengabdian
masyarakat dan
Kerjasama
Harus ada peningkatan produktivitas dan mutu hasil penelitian
dosen dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan
mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku
kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan
jasa/produk kepakaran).
Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung
pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak
kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan
program studi
1.2. Unit Kerja Di UMSIDA
Berdasarkan struktur organisasi UMSIDA yang tertuang dalam statute
UMSIDA tahun 2010 maka di UMSIDA terdapat 46 unit kerja. Unit kerja terendah
adalah program studi/ jurusan yang berjumlah 24 prodi. Tugas masing – masing unit
yang ada di lingkungan UMSIDA telah tercantum dalam statuta UMSIDA. Secara garis
besar, unit kerja yang terdapat di UMSIDA adalah:
17 (di copy dari BPM – UMSIDA)
1. Fakultas Tarbiyah, terdiri dari:
a. Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
b. Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).
c. Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
2. Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan, terdiri dari:
a. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
b. Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PG- PAUD)
c. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
3. Fakultas Pertanian, terdiri dari:
a. Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP).
b. Prodi Agroteknologi
4. Fakultas Ekonomi, terdiri dari:
a. Prodi Manajemen
b. Prodi Akuntansi
c. D1 Perpajakan
5. Fakultas ilmu sosial politik, terdiri dari:
a. Prodi Ilmu Komunikasi
b. Prodi Administrasi Negara
6. Fakultas Psikologi, terdiri dari:
a. Prodi Psikologi
7. Fakultas Teknik, terdiri dari:
a. Prodi Teknik Informatika
b. Prodi Teknik Mesin.
c. Prodi Teknik Elektro
d. Prodi Teknik Industri
e. D1 Desain Grafis
8. Program Pasca Sarjana, terdiri dari:
a. Magister Pendidikan Islam
b. Magister Manajemen
9. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
10. Biro administrasi keuangan
11. Biro administrasi umum
18 (di copy dari BPM – UMSIDA)
12. Biro Humas, Kesekretariatan dan Protokoler
13. Badan Penjaminan Mutu
14. Lembaga Penelitian dan pengabdian masyarakat
15. Lembaga pengkajian dan peningkatan pendidikan.
16. Lembaga Al – Islam dan Kemuhammadiyahan
17. Lembaga Bahasa
18. UPT Perpustakaan
19. UPT Pusat data dan komputer (PUSDAKOM)
3.3. Penentuan Sasaran Mutu
Penentuan sasaran mutu ini dilakukan oleh masing – masing unit kerja yang ada
di lingkungan UMSIDA. Sasaran mutu yang di tetapkan oleh setiap unit kerja harus
sesuai dengan deskripsi tugas unit kerja tersebut. Setiap unit kerja harus fokus terhadap
sasaran mutu yang telah ditentukan.
Sasaran mutu masing – masing unit harus saling berhubungan. Sedangkan
sasaran mutu unit kerja level bawah harus mendukung sasaran mutu unit kerja yang ada
di level atasnya. Misalnya, sasaran mutu prodi harus mendukung sasaran mutu fakultas
yang menaungi prodi tersebut. Sasaran mutu tertinggi adalah sasaran mutu Universitas.
Proses penentuan sasaran mutu mengikuti aliran berikut ini:
Gb 3. Keterkaitan antara sasaran mutu unit kerja dan UMSIDA
Penentuan sasaran mutu harus berdasarkan pada pencapaian terhadap sasaran
mutu yang telah tercapai pada periode sebelumnya, capaian mutu dari kompetitor,
persyaratan pelanggan dan kekuatan sumber daya organisasi. Penentuan sasaran mutu
RENSTRA UMSIDA 2011/2012- 2014/2015
Sasaran mutu tahunan UMSIDA
Sasaran mutu tahunan Unit kerja
RIP UMSIDA 2011/2012- 2018/2019
19 (di copy dari BPM – UMSIDA)
tersebut harus mempunyai ciri SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reliable,
Timeble) dan harus menantang, sebagai motivasi bagi institusi untuk terus berbenah
dalam menghadapi persaingan. Pada hakekatnya, penentuan sasaran mutu harus
mengalami kenaikan dari waktu ke waktu yang dihitung dari baselinenya.
Agar penetapan sasaran mutu masing – masing unit kerja dapat terintegrasi
dengan sasaran mutu institusi (UMSIDA) maka diperlukan proses deployment rencana
strategis UMSIDA. Penetatapan sasaran mutu di tingkat Universitas disusun
berdasarkan rencana strategis UMSIDA. Penetapan sasaran mutu Fakultas disusun
berdasarkan sasaran mutu tingkat univertas, sedangkan sasaran mutu jurusan ditetapkan
berdasarkan sasaran mutu Fakultas.
Penentuan sasaran mutu merupakan proses yang harus terintegrasi antara unit
kerja yang ada di lingkungan UMSIDA, oleh karena itu, penetapan sasaran mutu
tersebut harus di sepakati, didokumentasikan dan ditanda tanggani bersama sebagai
bentuk komitmen untuk peningkatan kualitas. Dokumen tersebut akan dijadikan acuan
dalam melakukan proses evaluasi dan penilaian kinerja unit kerja yang bersangkutan.
20 (di copy dari BPM – UMSIDA)
BAB IV
SISTEM PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Penjaminan mutu merupakan suatu tindakan yang terencana dan sistematis yang
akan dilaksanakan untk memberikan jaminan bahwa sasaran mutu yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Penjaminan mutu merupakan langkah strategi bagi institusi pendidikan
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
4.1. Konsep PDCF (Plan, Do, Control, Feedback)
Sistem penjaminan mutu di UMSIDA dilaksanakan berdasarkan konsep PDCF
(plan, do, control, feedback) yang merupakan inovasi dari konsep PDCA (plan, do,
control, Action). Konsep ini dipilih untuk digunakan dalam sistem penjaminan
UMSIDA karena dengan PDCF maka semua proses bisnis yang ada di UMSIDA dapat
berjalan secara bermutu, dan merupakan lingkaran tertutup untuk selalu melakukan
continous improvement. Secara garis besar,, aktivitas – aktivitas yang akan dilakukan
disetiap tahap konsep PDCF adalah:
1. Plan
Pada tahap ini akan dilakukan:
a. Mencari/ mengindentifikasi masalah yang akan diatasi/ kelemahan yang
akan diperpaiki.
b. Mengindentifikasi faktor penyebab permasalahan/ kelemahan tersebut.
c. Merumuskan solusi terhadap masalah/ kelemahan tersebut.
d. Menyusun rencana untuk untuk mengatasi masalah/ kelemahan tersebut.
2. Do
Pada tahap ini akan dilakukan:
a. Melaksanakan rencana yang telah disusun pada tahap plan.
b. Memantau proses pelaksanaan.
3. Control
Pada tahap ini akan dilakukan:
a. Evaluasi apa yang telah dilakukan, apakah telah sesuai dengan rencana/
belum
21 (di copy dari BPM – UMSIDA)
b. Mengindentifikasi kelemahan – kelemahan yang perlu diperbaiki
4. Feedback
Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap respon/ efek yang muncul
akibat penerapan sistem manajemen mutu.
Siklus PDCF ini harus dilaksanakan oleh setiap unit kerja yang ada
dilingkungan UMSIDA, mulai dari tingkat paling atas sampai dengan tingkat paling
bawah.
4.2. Kerangka Kerja Sistem Penjaminan Mutu
Sistem penjaminan mutu merupakn suat sistem yang dibuat untuk memberikan
paanduan bagi semua unit kerja agar dapat mencapai apa yang telah dirumuskan dalam
RENSTRA Universitas. Oleh karena itu, kerangka kerja dalam sistem penjaminan mutu
terdiri dari:
1. Menyusun RIP & Renstra universitas. RIP & Renstra ini merupakan suatu
kondisi yang ingin dicapai oleh Universitas pada beberapa tahun yang akan
datang. Semua yang ada dalam renstra harus disosialisasikan, dimengerti
dan dipahami, oleh seluruh civitas akademika dan selanjutnya renstra ini
digunakan sebagai sasaran mutu bersama di tingkat Universitas.
2. Melakukan quality deployment renstra, hingga menjadi sasaran mutu
tahunan disetiap unit kerja. Selanjutnya, sasaran mutu tahunan setiap unit
kerja ini digunakan sebagai standart kontraktual yang merupakan kontrak
kerja antara unit kerja tersebut dengan unit kerja diatasnya. Kontrak kerja ini
digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja unit kerja yang
bersangkutan.
3. Melakukan doing by quality, yaitu: implementasi terhadap sasaran mutu
yang telah ditetapkan. Implementasi mutu dilakukan oleh masing – masing
unit kerja dengan melakukan tugasnya secara bertanggung jawab sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP) masing – masing unit kerja.
Artinya, untuk dapat melakukan tahap ini, maka masing – masing unit kerja
harus menyusun SOP sesuai dengan proses bisnis yang menjadi tanggung
jawabnya. Pelaksanaan pada tahap ini harus mematuhi peraturan, perundang
– undangan, norma, kebijakan dan tata – tertib yang berlaku. Pada tahap ini
juga harus dilakukan pelaporan terhadap kemajuan/ hasil dari aktivitas yang
22 (di copy dari BPM – UMSIDA)
telah dilakukannya. Elemen – elemen yang harus tercantum dipelaporan
antara lain: sumber daya yang digunakan, kinerja proses dan mutu hasil
kerjanya. Hasil pelaporan ini akan digunakan sebagai bahan untuk
monitoring dan evaluasi serta penyusunan evaluasi diri masing – masing
unit kerja.
4. Melakukan quality control dan quality feedback. Tahap ini dilakukan
melalui beberapa langkah, yaitu: penyusunan evaluasi diri, melakukan
monitoring dan evaluasi internal, pelaksanaan audit internal, akreditasi
jurusan/ prodi dan akreditasi insttitusi. Masing – masing langkah tersebut
akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
Sedangkan proses peningkatan mutu di UMSIDA mengikuti siklus sebagai
berikut:
Gb 4. Siklus peningkatan mutu UMSIDA
4.2.1. Evaluasi Diri
Evaluasi diri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana proses
untuk mengevaluasi terhadap proses yang telah dilakukannya. Dalam hal ini, setiap unit
kerja di UMSIDA wajib menyusun evaluasi diri terhadap kinerja proses yang telah
dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan. Setiap unit kerja harus menyusun evaluasi
diri sebagai bentuk pertanggungjawabannya terhadap mutu hasil tugas yang menjadi
tanggungjawabnya. Evaluasi diri merupakan alat bukti bahwa sasaran mutu yang
ditetapkan dapat tercapai dan untuk melaksanakan program perbaikan secara
berkelanjutan. Penyusunan evaluasi diri merupakan bagian dari siklus PDCF, sehingga
masing – masing unit kerja harus menyusun evaluasi diri untuk mengendalikan proses
bisnis di unit kerja tersebut sehingga sasaran mutu yang ditetapkan dapat tercapai.
Standar Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi Evaluasi diri unit kerja
Audit mutu akademik internal
Rekomendasi evaluasi
Rencana perbaikan
23 (di copy dari BPM – UMSIDA)
4.2.2. Monitoring dan evaluasi Internal
Monitoring dilakukan untuk mengamati, mengumpulkan dan menganalisa data
selama kegiatan dilaksanakan. Monitoring dilakukan untuk menjaga agar kegiatan
dapat berjalan secara effektif dan effisien serta sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Monitoring dan evaluasi ini penting untuk dilakukan, agar agar
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan, tidak ada penyimpangan. Selain
itu, monitoring dan evaluasi ini digunakan untuk mendekteksi dini penyimpangan –
penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pada awal tahun akademik, setiap unit kerja menentukan sasaran mutu. Sasaran
mutu ini akan diimplementasikan dalam proses bisnis yang menjadi tanggungjawabnya.
Untuk dapat memonitor sejauh mana sasaran mutu telah tercapai, maka setiap unit kerja
harus dapat menentukan indikator – indikator proses yang dapat memberikan gambaran
pelaksanaan proses bisnisnya. Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi maka
indikator – indikator inilah yang akan diamati. Waktu pelaksanaan monitoring dan
evaluasi ditetapkan sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilaksanakan. Monitoring
dan evaluasi ini akan dilakukan oleh unit kerja yang ada diatas unit kerja yang
bersangkutan. Tahap ini harus dilakukan sebagai konsekuensi terhadap adanya
kesepakatan atas manajemen mutu.
4.2.3. Audit Internal
Audit merupakan suatu proses pemeriksaan ketaatan unit kerja terhadap
persyaratan/ peraturan yang melekat pada proses bisnis yang menjadi
tanggungjawabnya. Untuk menjamin obyektivitas hasil audit, maka audit akan
dilakukan oleh seorang auditor yang berasal dari luar unit kerja tersebut/ independen.
Pihak manajemen puncak di UMSIDA memberikan wewenang kepada Badan
Penjaminan Mutu (BPM) untuk mengelola program audit mutu. Audit internal yang
dilakukan oleh BPM terdiri dari 2 bentuk, yaitu:
1. Audit Mutu Akademik Internal (AMAI). Audit tersebut merupakan audit
yang dilakukan di tingkat program studi dengan ruang lingkup standar
mutu UMSIDA yang mengacu pada standar akreditasi BAN PT. AMAI
dilakukan oleh auditor yang telah dilatih dan mempunyai sertifikat sebagai
auditor. AMAI dilakukan per tahun akademik, rentang bulan September
24 (di copy dari BPM – UMSIDA)
s/d Nopember setiap tahun. Hasil AMAI akan diserahkan ke prodi untuk
ditindaklanjuti dalam suatu proses perbaikan.
2. Audit Kepatuhan Sistem (AKS). Audit tersebut dilakukan pada unit kerja
non fakultas yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana unit kerja
tersebut telah menaati prosedur yang tertulis pada SOP. AKS dilaksanakan
oleh auditor yang telah bersertifikat per tahun akademik.
4.2.4. Akreditasi dan Sertifikasi
Akreditasi dan sertifikasi merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh
pihak luar kepada unit kerja atau individu internal. Akreditasi dan sertifikasi ini akan
diberikan sebagai bukti bahwa unit kerja atau individu tersebut telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan pemberi akreditasi/ sertifikasi. Dengan diterapkannya
penjaminan mutu di UMSIDA kita berharap dimasa yang akan datang semua prodi di
UMSIDA mempunyai status terakreditasi minimal B dan seluruh individu yang
berperan didalamnya memperoleh sertifikasi sesuai dengan bidang ilmu yang
ditekuninya.
4.3. Ruang Lingkup Penjaminan Mutu
UMSIDA merupakan lembaga pendidikan tinggi, sehingga produk – produk
yang dihasilkan harus dapat dimanfaatkan secara maksimal di masyarakat dan dapat
memenuhi kepuasan stakeholder.
Dalam rangka menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat bermanfaat bagi
mansyarakat, maka UMSIDA menyusun suatu proses bisnis yang terjadi di UMSIDA.
Pada dasarnya, proses bisnis di UMSIDA terdiri dari beberapa hal, yaitu input, proses
akademik, dan output.. Sedangkan ruang lingkup penjaminan mutu terletak pada
seluruh proses bisnis yang dilakukan oleh UMSIDA. Gambaran proses bisnis UMSIDA
adalah sebagai berikut:
25 (di copy dari BPM – UMSIDA)
Gb.5. Proses Bisnis UMSIDA sebagai ruang lingkup penjaminan mutu
Tetapi, implementasi sistem menajemen mutu di UMSIDA tidak menerapkan
pasal 7.3 ISO 9001:2008 tentang Rancangan dan Pengembangan karena Kurikulum
yang digunakan mengacu pada kurikulum yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kemenristek dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Ruang lingkup penjaminan mutu dilakukan diseluruh area UMSIDA sebagaimana
struktur organisasi UMSIDA yang tercantum pada Statuta UMSIDA 2013 sebagai
berikut:
INPUT
Seleksi calon mahasiswa
Rencana kerja
PROSES
Proses belajar mengajar
Pengembangan dan perbaikan sistem administrasi dan informasi.
Pengembangan SDM, peningkatan kualitas dan kuantitas hsil penelitian serta publikasi hasil penelitian.
Pengembangan sarana dan prasarana perkuliahan.
OUTPUT
Lulusan yg berkompetensi
Evaluasi
Kepuasan Stakeholder UMSIDA
26 (di copy dari BPM – UMSIDA)
REKTOR
WR. I WR. II WR. III
BPH SENAT UNIVERSITAS
BIRO
BPM
FAKULTAS
LEMBAGA
LP3 BAHASA
UNIT USAHA
PEMAKMURAN
MASJID
BUSINESS
CENTER
UMSIDA
PRESS
UPT
DEWAN PENYANTUN
Majelis DIKTI
TEKNIK EKONOMI PERTANIAN ISIPAGAMA
ISLAMKIP PSIKOLOGI
MA’HAD UMAR
BIN KHATABKESEHATAN HUKUM
PASCA
SARJANA
LPPM HUMAS,
PROTOKOLER
DAN
KERJASAMA
PUSDAKOM PERPUSTAKAAN KEMAHASISWAAN PENERBITAN
BAU BAKBAAK