32
KONSEP DASAR INOVASI DAN DIFUSI A. Pengertian Inovasi Menurut para ahli: a. An innovation is an idea, practise, or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption (M. Rogers, 1983: 11). Artinya: inovasi adalah suatu ide, praktek, atau objek/ benda yang disadari dan diterima sebagai sesuatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. b. Inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi (Ansyar, Nurtain, 1991). c. Inovasi adalah segala hal yang baru atau pembaharuan (B. Wojowasito, 1972). Dari pengertian inovasi dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). B. Pengertian Inovasi Pendidikan Menurut Hamijoyo dikutip oleh Abdulhak (2002) mengemukakan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari pengertian inovasi pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan adalah pembaharuan dalam bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan. C. Tujuan Inovasi Pendidikan Menurut Fuad Ihsan (2005), tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas,

ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

  • Upload
    vutu

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

KONSEP DASAR INOVASI DAN DIFUSI

A. Pengertian Inovasi

Menurut para ahli:

a. An innovation is an idea, practise, or object that is perceived as new by an individual or other

unit of adoption (M. Rogers, 1983: 11).

Artinya: inovasi adalah suatu ide, praktek, atau objek/ benda yang disadari dan diterima sebagai

sesuatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

b. Inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk

menjawab masalah yang dihadapi (Ansyar, Nurtain, 1991).

c. Inovasi adalah segala hal yang baru atau pembaharuan (B. Wojowasito, 1972).

Dari pengertian inovasi dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu

ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau

sekelompok orang (masyarakat).

B. Pengertian Inovasi Pendidikan

Menurut Hamijoyo dikutip oleh Abdulhak (2002) mengemukakan inovasi pendidikan adalah

suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja

diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.

Dari pengertian inovasi pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan adalah

pembaharuan dalam bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan

masalah pendidikan.

C. Tujuan Inovasi Pendidikan

Menurut Fuad Ihsan (2005), tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi,

relevansi, kualitas dan efektivitas, sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya, dengan

hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan

pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat, waktu dalam jumlah yang

sekecil-kecilnya.

Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu:

a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi

sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-

kemajuan tersebut.

b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga

negara. Misalnya daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

c. Mengusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan system

penyampaian yang baru, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan

terampil memecahkan masalahnya sendiri.

d. Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai adalah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.

D. Difusi

Page 2: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

Menurut para ahli:

a. Menurut Abdullah Hanafi (1986) difusi adalah proses dimana inovasi tersebar kepada anggota

sistem sosial.

b. Menurut Rogers (1983), difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat

(anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.

Komunikasi dalam definisi ini ditekankan dalam arti terjadinya saling tukar informasi

(hubungan timbal balik) antarbeberapa individu. Dengan adanya komunikasi ini akan terjadi

kesamaan pendapat antar warga masyarakat tentang inovasi.

Dari pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa difusi adalah proses penyebaran suatu ide atau

gagasan baru kepada masyarakat dengan tujuan mereka mengetahui dan mengenali ide tersebut,

yang pada akhirnya ide tersebut dapat diterima atau ditolak.

KARAKTERISTIK INOVASI DAN DIFUSIA. KAJIAN TEORI

1. Pengertian inovasi pendidikan

Secara umum, inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap

sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain. Thompson dan

Eveland  (1967)  mendefinisikan  inovasi  sama  dengan  teknologi,  yaitu suatu  desain  yang

digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu

hubungan  sebab  akibat  dalam  mencapai  suatu  tujuan  tertentu.  Jadi,  inovasi  dapat dipandang

sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.

Fullan (1996) mneyatakan bahwa tahun 1960-an adalah era dimana banyak inovasi-

inovasi pendidikan kontemporer diadopsi, seperti matematika, kimia dan fisika baru, mesin

belajar (teaching machine), pendidikan terbuka, pembelajaran individu, pengajaran secara team

(team teaching) dan termasuk dalam hal ini adalah sistem belajar mandiri.

Sedangkan  Rogers  menyatakan  bahwa  inovasi  adalah  “an  idea,  practice,  or  object

perceived as new by the individual.” (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa

baru oleh individu). Dengan definisi ini maka kata perceived menjadi kata yang penting karena

pada mungkin suatu ide, praktek atau benda akan dianggap sebagai inovasi  bagi  sebagian  orang

tetapi  bagi  sebagian  lainnya  tidak,  tergantung  apa  yang dirasakan oleh individu terhadap ide,

praktek atau benda tersebut.

Jadi Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk

memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang

dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat)

baik berupa hasil invensi atau discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau

untuk memecahkan masalah pendidikan.

2. Pengertian Difusi

Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui

saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat

dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru.

Page 3: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses

perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa  istilah  difusi

tidak  terlepas  dari  kata  inovasi.  Karena  tujuan  utama  proses  difusi adalah diadopsinya suatu

inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu,

kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem.

B. Unsur – Unsur Difusi Inovasi

Proses difusi inovasi melibatkan empat unsur utama, meliputi:

1. Innovation ( Inovasi), yaitu ide, praktek, atau benda yang dianggap baru oleh individu atau

kelompok.

2. Communication channel  ( saluran komunikasi ),

Saluran Komunikasi yaitu bagaimana pesan itu didapat suatu individu dari individu

lainnya. Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu

sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti telah diunkapkan sebelumnya

bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang

dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan demikian, esensi dari proses difusi adalah

pertukaran informasi dimana seorang individu mengkomunikasikan suatu ide baru ke

seseorang atau beberapa orang lain. Rogers menyebutkan  ada  empat unsur dari proses

komunikasi  ini,  meliputi :

a. inovasi itu sendiri.

b. seorang individu atau satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman

dalam menggunakan inovasi.

c. orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman

dalam menggunakan inovasi.

d. saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa  komunikasi  dalam  proses  difusi  adalah upaya  mempertukarkan  ide  baru

(inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu yang telah mempunyai pengetahuan dan

pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada seseorang atau unit

lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai inovasi itu (potential

adopter) melalui saluran komunikasi tertentu.

Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu :

a. saluran media massa (mass media channel).

b. saluran antarpribadi (interpersonal channel).  Media  massa  dapat  berupa  radio, 

televisi,  surat  kabar,  dan  lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat

menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber. Sedangkan saluran

antarpribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara dua atau lebih

individu.

3. Time (waktu)Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi waktu, dalam

proses difusi, berpengaruh dalam hal:

Page 4: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

a. Innovation decision process, yakni proses keputusan inovasi atau tahapan proses sejak

seseorang menerima informasi pertama sampai ia menerima atau menolak inovasi;

b. Relative time which an inovation is adopted by individual or group, yaitu waktu yang

diperlukan  oleh  individu  maupun  kelompok  untuk  mengadopsi  sebuah inovasi. Dalam

hal ini berkaitan dengan keinovativan individu atau unit adopsi lain, yaitu kategori relatif

tipe adopter (adopter awal atau akhir).

c. Innovation’s rate of adoption, atau   tingkat/laju adopsi inovasi ataupun rata-rata adopsi

dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak jumlah anggota suatu sistem mengadopsi suatu

inovasi dalam periode waktu tertentu.

4. Social System (sistem sosial)

Sistem sosial yaitu serangkaian bagian yang saling berhubungan dan bertujuan untuk

mencapai tujuan umum. Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam suatu

sistem sosial.

Sistem  sosial  adalah  satu set  unit yang  saling berhubungan yang tergabung dalam

suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai suatu tujuan. Anggota dari suatu

sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem.  Proses

difusi  dalam  kaitannya  dengan  sistem  sosial  ini  dipengaruhi  oleh struktur sosial, norma

sosial, peran pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.

C. Karakteristik Inovasi Difusi Pendidikan

Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh

karakteristik inovasi itu sendiri. Misalnya penyebarluasan penggunaan kalkulator dan “blue

jean”, dalam waktu kurang 1 sampai 5 tahun sudah merata keseluruh Amerika Serikat,

sedangkan penggunaan tali pengaman bagi pengendara mobil baru tersebar merata setelah

memakan waktu beberapa puluh tahun. Everett M. Rogers (1993:14-16) mengemukakan

karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi,

sebagai berikut:

1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.

Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai

ekonominya, atau mungkin dari faktor status sosial (gengsi), kesenangan, kepuasan, atau

karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima

makin cepat tersebarnya inovasi.

2. Kompatibel (compatibility) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values),

pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau

norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan

norma yang ada. Misalnya penyebarluasan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang

keyakinan agamanya melarang penggunaan alat tersebut, maka tentu saja penyebar inovasi

akan terhambat.

3. Kompleksitas (complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan

inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh

Page 5: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar

digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. Misalnya masyarakat

pedesaan yang tidak mengetahui tentang teori penyebaran bibit penyakit melalui kuman,

diberitahu oleh penyuluh kesehatan agar membiasakan memasak air yang akan diminum,

karena air yang tidak dimasak jika diminum dapat menyebabkan sakit perut. Tentu saja

ajakan itu sukar diterima. Makin mudah dimengerti suatu inovasi akan makin cepat diterima

oleh masyarakat.

4. Trialabilitas (trialability) ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.

Suatu inovasi yantg dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak

dapat dicoba lebih dulu. Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi gogo akan

cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat dapat mencoba dulu menanam dan dapat

melihat hasilnya.

5. Dapat diamati (observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu

inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan

sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.

Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena petani dapat dengan mudah

melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul tersebut, maka mudah untuk

memutuskan mau menggunakan bibit unggul yang diperkenalkan. Tetapi mengajak petani

yang buta huruf untuk mau belajar membaca dan menulis tidak dapat segera dibuktikan

karena para petani sukar untuk melihat hasil yang nyata menguntungkan setelah orang tidak

buta huruf lagi.

Zaltman, Duncan, dan Holbek mengemukakan bahwa cepat lambatnya penerimaan

inovasi dipengaruhi oleh atribut sendiri. Suatu inovasi dapat merupakan kombinasi dari

berbagai macam atribut (Zaltman, 1973: 32-50). Untuk memperjelas kaitan antara inovasi

dengan cepat lambatnya proses penerimaan (adopsi), maka kita lihat secara singkat atribut

inovasi yang dikemukakan Zaltman, sebagai berikut:

1. Pembiayaan (cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik

pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya.

Walaupun diketahui pula bahwa biasanya tingginya pembiayaan ada kaitannya dengan

kualitas inovasi itu sendiri. Misalnya penggunaan modul di sekolah dasar. Ditinjau dari

pengembangan pribadi anak, kemandirian dalam usaha (belajar) mempunyai nilai positif,

tetapi karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan.

2. Balik modal (returns to investment ), atribut ini hanya ada dalam inovasi di bidang

perusahaan atau industri. Artinya suatu inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya

dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi). Untuk

bidang pendidikan atribut ini sukar dipertimbangkan karena hasil pendidikan tidak dapat

diketahui dengan nyata dalam waktu relatif singkat.

3. Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat waktu

dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.

Page 6: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

4. Resiko dari ketidakpastian, inovasi akan cepat diterima jika mengandung resiko yang

sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi.

5. Mudah dikomunikasikan, Inovasi akan cepat diterima bila isinya mudah dikomunikasikan

dan mudah diterima klien.

6. Kompatibilitas, cepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari kesesuainnya dengan

nilai-nilai (value) warga masyarakat.

7. Kompleksitas, inovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar

dengan cepat.

8. Status ilmiah, Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima

akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh

penerima akan lambat proses penyebarannya.

9. Kadar keaslian, warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila dirasakan itu hal

yang baru bagi mereka.

10. Dapat dilihat kemanfaatannya, suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin

cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan

lama diterima oleh masyarakat.

11. Dapat dilihat batas sebelumnya , suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh masyarakat

apabila dapat dilihat batas sebelumnya.

12. Keterlibatan sasaran perubahan , inovasi dapat mudah diterima apabila waraga masyarakat

dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.

13. Hubungan interpesonal. Maka jika hubungan interpersonal baik, dapat mempengaruhi

temannya untuk menerima inovasi. Dengan hubungan yang baik maka orang yang

menentang akan menjadi bersikap lunak, orang simpati akan menjadi tertarik dan orang

yang tertarik akan menerima inovasi.

14. Kepentingan umum atau pribadi ( publicness versus privateness). Inovasi yang bermanfaat

untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang ditujukan pada

kepentingan sekelompok orang saja.

15. Penyuluh inovasi (gatekeepers) . Untuk melancarkan hubungan dalam usaha mengenalkan

suatu inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima inovasi, diperlukan

sejumlah orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi. Misalnya untuk pelaksanaan

program KB, maka diperlukan orang-orang yang bertugas mendatangi warga masyarakat

untuk menjelaskan perlunya melaksanakan program KB. Tersedianya penyuluh inovasi

akan mempengaruhi kecepatan penerimaan inovasi. Demikian berbagai macam atribut

inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan suatu inovasi. Dengan

memahami atribut tersebut para pendidik dapat menganalisa inovasi pendidikan yang

sedang disebarluaskan, sehingga dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk membantu

mempercepat proses penerimaan inovasi.

SISTEM NORMA DAN DIFUSI

Page 7: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

A. Kajian Teori1. Pengertian Norma

Menurut Jhon J. Macionis, norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat

yang memandu perilaku anggota-anggotanya.

Menurut Giddens norma adalah prinsip atau aturan yang konkret yang seharusnya

diperhatikan oleh warga masyarakat.

2. Pengertian Difusi dan InovasiDifusi Inovasi terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Rogers (1983)

mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran

tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial (the process by

which an innovation is communicated through certain channels overtime among the members of

a social system). Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial

yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.

Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh

individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek

atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya

tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda

tersebut.

Dari kedua pengertian tersebut, maka difusi inovasi adalah suatu proses penyebar

serapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang

terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke

kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada

sekelompok anggota dari sistem sosial.

B. Sistem Norma dan DifusiNorma sistem (system norms) adalah suatu pola perilaku yang dapat diterima oleh

semua anggota sistem sosial yang berfungsi sebagai panduan atau standar bagi semua anggota

sistem sosial. Sistem norma juga dapat menjadi faktor penghambat untuk menerima suatu ide

baru. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat kesesuaian (compatibility) inovasi dengan nilai

atau kepercayaan masyarakat dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat ketidaksesuaian suatu

inovasi dengan kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut oleh individu (sekelompok masyarakat)

dalam suatu sistem sosial berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi tersebut. Norma

memberikan petunjuk tentang standar perbuatan para anggota sistem sosial. (Ibrahim 1988:68).

Menurut (Priyanto, Djaenudin, Priyanto, Choisin, & A.R, 2008) menurut bidang

kehidupan tertentu norma terdiri dari beberapa jenis, antara lain yaitu :

1. Norma AgamaNorma Agama adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama.

Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya.  Sebuah Inovasi

apabila bertentangan dengan agama maka akan sulit diterima oleh Sistem sosial seperti

contoh adanya Inovasi keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini sulit

Page 8: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

diterima oleh masyarakat pertama kali dikeluarkan karena bertentangan dengan norma

Agama.

2. Norma Kesusilaan                                                                                 Norma Kesusilaan adalah norma yang didasarkan pada hati nurani atau ahlak

manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma

kesusilan. Inovasi  yang mungkin sulit diterima dalam  norma kesusilaan ini misalnya

dalam proses belajar di sekolah anak diberikan penjelasan mengenai “ Sex edukasi” hal ini

sulit diterima oleh orang tua atau masyarakat karena faktor-faktor bahwa pelajaran itu tidak

penting. Selain itu misalnya ada sebuah inovasi mengenai mode pakaian yang dibuat oleh

pendesain namun pakaian itu kurang sesuai dengan norma kesusilaan seperti tidak sesuai

dengan kebudayaan timur. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan tidak dihukum secara

formal, tetapi masyarakatlah yang menghukumnya secara tidak langsung.

3. Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang

berlaku di masyrakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma

kesopanan.

4. Norma Kebiasaan (Habit)Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang

dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan

norma ini dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara

selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.

Orang yang melakukan penyimpangan dari kebiasaan ini dianggap aneh, ditertawakan, atau

diejek.

5. Norma HukumNorma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang

mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat

mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalu lintas adalah salah satu contoh dari

norma hukum.

Ciri-ciri norma hukum adalah :

a. Aturannya pastib. Mengikat semua orangc. Memiliki alat penegak aturand. Dibuat oleh penguasae. Bersifat memaksaf. Sangsinya berat

Berdasarkan pengetahuan mengenai norma yang ada di dalam masyarakat maka dalam

pembuatan inovasi hendaklah memikirkan apakah inovasi tersebut bertentangan atau tidak

dengan norma-norma yang ada sehingga inovasi bisa diterima lebih cepat.

Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang

berbeda-beda. Ada norma yang berdaya ikat lemah, sedang, dan kuat. Untuk dapat

Page 9: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, dikenal empat pengertian norma, yaitu

cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom).

1. Cara (Usage)Norma ini mempunyai daya ikat yang sangat lemah dibanding dengan kebiasaan. Cara

(usage) lebih menonjol di dalam hubungan antar individu. Suatu penyimpangan terhadap cara

tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan. Misalnya, cara

makan dengan mengeluarkan bunyi. Orang yang melakukannya akan mendapat celaan dari

anggota masyarakat yang lain karena dianggap tidak baik dan tidak sopan.

2. Kebiasaan (Folkways)Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara (usage).

Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan diulang-ulang dalam bentuk yang sama yang

membuktikan bahwa banyak orang menyukai perbuatan tersebut. Contohnya kebiasaan

menghormati orang-orang yang lebih tua, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan

sebelum makan, serta mengucapkan salam sebelum masuk rumah. Setiap orang yang tidak

melakukan perbuatan tersebut dianggap telah menyimpang dari kebiasaan umum yang ada dalam

masyarakat.

3. Kelakuan (Mores)Apabila kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai cara perilaku saja, tetapi diterima

sebagai norma pengatur, maka kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan. Tata kelakuan

mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia dan dilaksanakan sebagai alat

pengawas oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan di satu pihak

memaksakan suatu perbuatan, namun di lain pihak merupakan larangan, sehingga secara

langsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan

tata kelakuan tersebut. Dalam masyarakat, tata kelakuan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Memberikan batas-batas pada kelakuan individuSetiap masyarakat mempunyai tata kelakuan masing-masing, yang seringkali berbeda

antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya pada suatu masyarakat perkawinan dalam

satu suku dilarang, tetapi di suku lain tidak ada larangan.

b. Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknyaDi satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan tindakan-tindakannya

dengan tata kelakuan yang berlaku, di lain pihak diharapkan agar masyarakat menerima

seseorang karena kesanggupannya untuk menyesuaikan diri.

c. Menjaga solidaritas di antara anggota-anggotanyaMisalnya tata pergaulan antara pria dan wanita yang berlaku bagi semua orang, segala

usia, dan semua golongan dalam masyarakat.

4. Adat Istiadat (Custom)

Page 10: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

Tata kelakuan yang berintegrasi secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat

meningkat menjadi adat istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan

mendapatkan sanksi keras. Contohnya hukum adat masyarakat Lampung yang melarang

terjadinya perceraian antara suami istri. Apabila terjadi perceraian, maka tidak hanya nama orang

yang bersangkutan yang tercemar, tetapi juga seluruh keluarga, bahkan seluruh suku. Oleh karena

itu, orang yang melakukan pelanggaran tersebut dikeluarkan dari masyarakat, termasuk

keturunannya, sampai suatu saat keadaan semula pulih kembali. Hal lain yang bisa dilakukan

adalah dengan melakukan upacara adat khusus (yang biasanya membutuhkan biaya besar).

C. FUNGSI DAN PERANAN NORMA SOSIALNorma memiliki beberapa fungsi dan peranan yaitu :

1. Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.2. Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.3. Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas bagi

para pelanggarnya.4. Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.5. Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga

tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.6. Wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.7. Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat.

Page 11: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

PROSES INOVASI DAN KEBIJAKAN PENDIDIKANA. Pengertian Proses Inovasi Pendidikan

Proses inovasi berkaitan dengan bagaimana suatu inovasi itu terjadi, disini ada unsur

keputusan yang mendasarinya. Pelaksanaan inovasi pendidikan tidak dapat dipisahkan dari

inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri.

Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu

atau organisasi, mulai sadartahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi

pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakukan dengan memakan

waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan. berapa lama waktu yang dipergunakan selama

proses itu berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain

tergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses

inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses

itu dinyatakan berakhir (Prof. Udin Syaefudin, 2011:45).

Proses dan tahapan perubahan itu ada kaitannya dengan masalah pengembangan

(development), penyebaran (diffusion), diseminasi (dissemination), perencanaan (planning),

adopsi (adoption), penerapan (implementation), dan evaluasi (evaluation) (Subandiyah

1992:77).

B. Beberapa Model Proses Inovasi Pendidikan

Menurut Sa’ud (2011:45) berdasarkan hasil identifikasi para ahli terkait proses inovasi

yang dilakukan individu, maka dihasilkan beberapa tahapan proses inovasi seperti berikut:

Beberapa model proses inovasi yang berorientasi pada individual, yaitu:

Lavidge & Steiner

(1961)

Colley

(1961)

Rogers

(1962)

Robertson

(1971)

Menyadari Belum menyadari Menyadari Persepsi tentang masalah

Mengetahui Menyadari Menaruh perhatian

Menyadari

Menyukai Memahami Menilai MemahamiMemilih Mempercayai Mencoba MenyikapiMempercaya

iMengambil

tindakanMenerima

(adopsi)Mengesahkan

Membeli MencobaMenerima (adaption)Disonasi

Beberapa Model Proses Inovasi Yang Berorientasi pada Organisasi,yaitu :

Milo

(1971)

Shepard

(1967)

Hage & Arken

(1970)Konseptualisasi Penemuan ide EvaluasiTentatif adopsi Adopsi InisiasiPenerima sumber Implementasi ImplementasiImplementasi Rutinisasi

Page 12: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

Institusionalisasi

Wilson

(1966)

Zatlman Duncan & Holbek

1.Konsepsi perubahan

I. Tahap permulaan (inisiasi)

2. Pengusaha perubahan

      a. Langkah pengetahuan dan kesadaran

3.Adopsi dan implementasi

      b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi

      c. Langkah keputusanII.Tahap implementasi      a. Langkah awal implementasi      b. Langkah kelanjutan pembinaan

Berikut ini diberikan uraian secara singkat proses inovasi dalam organisasi menurut

Zaltman, Duncan, dan Holbek (1973). Zaltman dan kawan-kawan membagi proses inovasi

dalam organisasi menjadi dua tahap yaitu tahap permulaan (initiation stage) dan tahap

implementasi (implementation stage). Tiap tahap dibagi lagi menjadi beberapa langkah (sub

stage).

1. Tahap Permulaan (Intiation Stage)

a. Langkah pengetahuan dan kesadaran

Inovasi dipandang suatu ide, kegiatan, atau material yang diamati baru oleh unit adopsi

(penerima inovasi), maka tahu adanya inovasi menjadi masalah yang pokok. Sebelum inovasi

dapat diterima calon harus sudah menyadari bahwa ada inovasi, dan dengan demikian ada

kesempatan untuk meggunakan inovasi dalam organisasi.

Jika kita lihat dari kaitannya dengan organisasi, maka adanya kesenjangan penampilan

(performance gaps) mendorong untuk mencari cara-cara baru atau inovasi. Tetapi juga dapat

terjadi sebaliknya karena sadar akan adanya inovasi, maka pimpinan organisasi merasa bahwa

dalam organisasinya ada sesuatu yang ketinggalan. Kemudian merubah hasil yang telah

diharapkan, maka terjadi sejenjangan penampilan.

b. Langkah pembentukan sikap terhadp inovasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang

penting untuk menimbulkan motivasi untuk ingin berubah atau mau menerima inovasi. Ada dua

hal dari dimensi sikap yang dapat ditunjukkan anggota organisasi terhadap adanya inovasi,

yaitu:

1) Sikap terbuka terhadap inovasi, yang ditandai dengan adanya:

a) Kemauan anggota organisasi untuk mempertimbangkan inovasi.

b) Mempertanyakn inovasi (skeptic)

c) Merasa bahwa inovasi akan dapat meningkatkan kemampuan organisasi dalam

menjalankan fungsinya.

Page 13: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

2) Memiliki persepsi tentang potensi inovasi yang ditandai dengan adanya pengamatan yang

menunjukkan:

a) Bahwa ada kemampuan bagi organisasi untuk menggunakan inovasi.

b) Organisasi telah pernah mengalami keberhasilan pada masa lalu dengan menggunakan

inovasi.

c) Adanya komitmen atau kemauan untuk bekerja dengan menggunakan inovasi serta siap

untuk menghadapi kemungkinan timbulnya masalah dalam penerapan inovasi.

Ketika suatu organisasi menghendaki adanya inovasi, maka tidak menutup kemugkinan

adanya perubahan dari sikap para anggota organisasi terhadap proses inovasi tersebut.

Terjadilah yang dinamakan disonansi inovasi.

Menurut Sa’ud (2011:51) Ada dua macam disonansi yaitu penerimaan disonan dan penolakan

disonan. Penerima disonan terjadi jika anggota tidak menyukai inovasi, tetapi organisasi

mengharapkan menerima inovasi. Sedangkan penolakan disonan terjadi jika anggota

menyenangi inovasi tetapi organisasi menolak inovasi.

Menurut Rogers Shoemaker (1971), lama-lama disonan dapat terkurangi dengan dua cara yaitu:

a) Anggota organisasi merubah sikapnya menyesuaikan dengan kemauan organisasi.

b) Tidak melanjutkan menerima inovasi, menyalahgunakan inovasi atau menerapkan inovasi

dengan penyimpanagan, disesuaikan dengan kemauan anggota organisasi.

Mohr (dikutip oleh Zaltman, 1973), mengemukakan bahwa berdasarkan hasil

penelitiannya di bidang kesehatan, menunjukn bahwa kemauan untuk menerima inovasi kan

mengarah pada penerapan inovasi jika disertai adanya motivasi yang tinggi untuk mau berbuat

serta tersedia bahan atau sumber yang diperlukan. Jika persediaan sumber bahan yang

diperlukan (resources) tinggi, maka dampak terhadap motivasi untuk menerapkan inovasi dapat

4 ½ kali dari pada jika persediaan sumber bahan rendah. Jadi untuk melancarkan proses inovasi,

perlu mempertimbangkan berbagai variable yang dapat meningkatkan motivasi serta

tersedianya sumber bahan pelaksanaan.

c. Langkah pengambilan keputusan

Pada langkah langkah pengambilan keputusan setiap informasi tentang potensi inovasi

dievaluasi. Para pengambil keputusan dalam organisasi dapat mengemukakan pendapatnya,

meskipun pada akhirnya pendapat tersebut dapat diterima atau pun tidak untuk diterapkan

dalam organisasi tersebut. Pada saat pengambilan keputusan peran komunikasi sangat penting

untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang inovasi. Sehingga keputusan yang

diambil tepat dan tidak terjadi salah pilih yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi.

2. Tahap Penerapan (Implementasi)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan dalam menggunakan atau menerapkan inovasi.

Dalam penerapan inovasi ada dua langkah yang dilakukan yaitu langkah awal permulaan

Implementasi dan langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi.

a. Langkah awal (permulaan) Implementasi

Pada langkah awal implementasi organisasi mencoba menerapkan sebagian

inovasi.Misalnya menurut Sa’ud (2011: 52) Dekan memutuskan bahwa semua dosen harus

Page 14: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

membuat persiapan mengajar dengan model satuan Acara perkuliahan, maka pada awal

penerapannya setiap dosen diwajibkan membuat untuk satu mata kuliah dulu, sebelum nanti

akan berlaku untuk semua mata kuliah.

Contoh lain dari langkah awal implementasi ini yaitu Dosen diminta untuk

menggunakan

transparansi dalam setiap kuliah yang diberikannya. Namun pada awal pelaksanaannya

dosen tersebut baru menerapkan pada satu mata kuliah saja, yang selanjutnya akan

diterapkan untuk setiap mata kuliah yang diberikan.

b. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi

Menurut Sa’ud (2011: 52) Jika pada penerapan awal telah berhasil, para anggota telah

mengetahui dan memahami inovasi, serta memperoleh pengalaman dalam penerapannya maka

tinggal melanjutkan dan menjaga kelangsungannya.Menurut Tahap-tahap inovasi ini dapat

diterapkan di Sekolah Dasar (SD), misalnya pada kurikulum SD. Saat ini beberapa sekolah

telah menerapkan kurikulum terpadu (integrated curicculum). Kurikulum ini pada setiap

kegiatan belajar dapat mencakup beberapa mata pelajaran yang dipadukan.

Pada awalnya inovasi ini dari seseorang dalam organisasi pada Sekolah Dasar, dimana

ia telah memiliki pengetahuan tentang adanya kurikulum terpadu yang merupakan suatu

inovasi. Dengan menyadari bahwa ada inovasi maka akan ada kesempatan untuk menggunakan

inovasi dalam sekolahnya. Dalam hal ini pengguna melihat kondisi sekolah yang ternyata

adanya kurikulum yang padat dan waktu yang tersedia relatif singkat untuk dapat

menyelesaikan keseluruhan materi pelajaran, dibandingkan dengan kurikulum terpadu. Adanya

kesenjangan tersebut membentuk sikap ingin berubah dan menerima inovasi. Kemudian mereka

melakukan evaluasi sebelum mengambil keputusan, lalu mencoba menerapkan pada beberapa

mata pelajaran di beberapa kelas yang selanjutnya akan diterapkan di seluruh kelas.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Inovasi Pendidikan

Menurut Sa’ud (2011:54) motivasi yang mendorong perlunya diadakan inovasi

pendidikan bersumber pada:

1. Kemauan sekolah (lembaga pendidikan) untuk mengadakan respon terhadap tantangan

kebutuhan masyarakat.

2. Adanya usaha untuk menggunakan sekolah (lembaga pendidikan) untuk memecahkan

masalah yang dihadapi masyarakat.

Hal yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan di sekolah yaitu:

a) Faktor Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar mengajar terdapat berbagai faktor yang

menyebabkan orang memandang bahwa pengelolaan kegiatan belajar mengajar kurang

Page 15: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

profesional, kurang efektif, dan kurang perhatian. Berikut beberapa alasannya menurut

Sa’ud (2011:54):

1) Keberhasilan seorang guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat

ditentukan oleh hubungan interpersonal antar guru dengan siswa.

2) Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan kegiatan yang terisolasi.

3) Sangat minimal bantuan dari teman sejawat untuk memberikan saran atau kritik untuk

meningkatkan kemampuan profesionalnya.

4) Belum ada kriteria yang baku tentang bagaimana mengelola belajar mengajar yang

efektif.

5) Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru menghadapi

sejumlah siswa yang berbeda.

6) Berdasarkan data perbedaan siswa akan lebih tepat jika pengelolaan kegiatan belajar

mengajar dilakukan dengan cara yang fleksibel tetapi kenyataannya guru dituntut untuk

mencapai perubahan tingkah laku yang sama sesuai dengan ketentuan yang telah

dirumuskan.

7) Tanpa adanya keseimbangan antara kemampuan dan wewenangnya mengatur beban

tugas yang harus dilakukan serta tanpa bantuan dari lembaga tanpa adanya insentif yang

menunjang kegiatannya.

8) Guru dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar mengalami

kesulitan untuk menentukan pilihan karena adanya berbagai macam tuntutan.

Dari data tersebut menunjukkan bagaimana uniknya kegiatan belajar mengajar, yang

memungkinkan timbulnya peluang untuk munculnya pendapat bahwa profesional guru

diragukan ada yang mengatakan bahwa jabatan guru itu “semi profesional”, karena jika

profesional yang penuh tentu akan memberi peluang pada anggotanya untuk:

1) Menguasai kemampuan profesional yang ditunjukan dalam penampilan,

2) Memasuki anggota profesi dan penilaian terhadap profesinya, diawasi oleh kelompok

profesi,

b) Faktor internal dan eksternal.

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan system pendidikan dan inovasi

pendidikan diantaranya:

1) Para ahli pendidik (profesi pendidikan) seperti guru, administrator pendidikan, dan

konselor.

2) Para ahli di luar organisasi sekolah tetapi ikut terlibat dalam kegiatan sekolah seperti para

pengawas, inspektur, penilik sekolah, konsultan, dan mungkin juga pengusaha yang

membantu pengadaan fasilitas sekolah.

3) Para panatar guru, staf pengembangan dan penelitian pendidikan, para guru besar, dosen,

dan organisasi persatuan guru.

Faktor di atas sulit dibedakan termasuk faktor internal atau eksternal. Namun yang jelas termasuk

faktor internal ialah siswa dan factor eksternalnya ialah orang tua siswa. Ada yang mengatakan

Page 16: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

bahwa jabatan guru itu “semi profesional” karena jika profesional yang penuh tentu akan

memberi peluang pada anggotanya untuk:

1) Menguasai kemampuan profesional yang ditunjukkan dalam penampilan.

2) Memasuki anggota profesi dan penilaian terhadap penampilan profesinya diawasi oleh

penampilan profesi.

3) Ketentuan untuk berbuat profesional ditentukan bersama antar sesama anggota profesi.

(Zaltman, Florio, Siloski, 1977).

c. Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah diatur dengan aturan yang dibuat oleh

pemerintah. Penanggung jawab sistem pendidikan di Indonesia adalah Departemen Pendidikan

Nasional yang mengatur seluruh sistem berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan.

Dalam kaitan dengan adanya berbagai macam aturan dari pemerintah tersebut maka

timbul permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru untuk mengambil kebijakan dalam

melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan

setempat. Demikian pula sejauh mana kesempatan yang diberikan kepada guru untuk

meningkatkan kemampuan profesionalnya guna menghadapi tantangan kemajuan zaman.

Dampak dari keterbatasan kesempatan meningkatkan kemampuan professional serta

keterbatasan kewenangan mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi guru, dapat

menyebabkan timbulnya siklus otoritas yang negative.

Siklus otoritas yang negative bagi guru yang dikemukakan oleh Florio (1973) yang

dikutip oleh Zaltman (1977) adalah guru memiliki keterbatasan kewenangan dan kemampuan

profesional, menyebabkan tidak mampu untuk mengambil kebijakan dalam melaksanakan

tugasnya untuk menghadapi tantangan kemajuan zaman. Rasa ketidakmampuan menimbulkan

frustasi dan bersikap apatis terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Sikap apatis dan

frustasi mengurangi rasa tanggung jawab dan rasa ikut terlibat (komitmen) dalam melaksanakan

tugas. Dampak dari sikap apatis dalam pelaksanaan tugas, menyebabkan dampak dari luar

sebagai guru yang tidak profesional. Dengan adanya tanda-tanda bahwa guru kurang mampu

melaksanakan tugas maka mengurangi kepercayaan atasan terhadap guru yang menyebabkan

timbulnya kecurigaan atau ketidakjelasan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki oleh

seorang guru, maka dibatasi pemberian wewenang dan kesempatan mengembangkan

kemampuannya.

D.      Kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam Pendidikan (Inovasi Pendidikan)

Pada saat ini, sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Subadi (2011), banyak contoh inovasi yang dilakukan oleh Depdiknas selama beberapa dekade

terakhir ini, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Guru Pamong, Sekolah Persiapan

Pembangunan, Guru Pamong, Sekolah Kecil, Sistem Pengajaran Modul, Sistem Belajar Jarak Jauh,

dan lain-lain (Subadi,2011:3).

1.      Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)

Page 17: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

CBSA dikembangkan berdasarkan SAL (Student Active Learning) (Sufanti,2012:29). CBSA

di tahun 1980-an sangat terkenal di dunia pendidikan di Indonesia karena disosialisasikan dengan

gencar oleh pemerintah dan ahli-ahli pendidikan. Namun sangat disayangkan bahwa dengan

pendekatan yang bagus ini dalam pelaksanaannya terdapat banyak penyimpangan. Hingga akhirnya

CBSA mendapat kepanjangan bari dalam bahasa jawa “Cah Bodho Saya Akeh”, hingga pada

akhirnya muncullah PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

Menurut Suparlan dkk (2009) dalam Sufanti menyatakan bahwa PAIKEM sebenarnya merupakan

metamorfosa dari CBSA (Sufanti,2012:29).

Menurut Sufanti (2012) istilah PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu

singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAKEM lahir asli dari

bumi tercinta Indonesia, bersamaan dengan pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) (Sufanti,2012:29).

Menurut Phillip Rekdale (2005) dalam Sagala (2009) focus PAKEM adalah pada kegiatan

belajar peserta didik di dalam bentuk group, individu, dan kelas, partisipasi dalam proyek,

penelitian, penyelidikan, penemuan, dan beberapa macam strategi yang hanya dibatasi dari

imaginasi guru (Sagala,2009:168).

2.      Guru Pamong

Guru adalah “orang yang pekerjaannya mengajar” (Kamus Besar  Bahasa Indonesia, 2001:

288), sedangkan pamong mempunyai arti“pendidik atau pengasuh” (Kamus Umum Bahasa

Indonesia,1976: 700).

Guru pamong sendiri adalah “pembimbing belajar mandiri siswa yaitu Anggota masyarakat

yang peduli akan pendidikan. Dengan ketentuan pendidikan minimal SMA, dan berada pada

lingkungan sekitar Tempat Kegiatan Belajar”.

Guru pamong yang dimaksud disini yaitu “guru yang akan memantau perkembangan siswa

dan membantu kesulitan siswa dalam berbagai aspek. Mulai dari aspek Psikologi, emosional,

hingga problem belajar”.

3.      Sistem Pengajaran Modul

Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri

atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah

tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas (spesifik dan operasional).Atau satu paket /

program pengajaran yang terdiri dari satu unit konsep bahan pelajaran atau program belajar

mengajar terkecil.Pengajaran modul adalah pengajaran yang sebagian atau seluruhnya didasarkan

atas modul.Pengajar yang mengutamakan metode tradisional, kenungkinan memanfaatkan juga

modul dalam pengajarannya.Jadi, modul merupakan salah satu alternatif jawaban yang dianggap

tepat oleh para ahli dalam menanggapi dan memecahkan masalah pendidikan dan pengajaran yang

sangat kompleks dewasa ini.

4.      Sistem Belajar Jarak Jauh

Konsep dari pembelajaran jarak jauh yang lebih dikenal dengan istilah distance learning

atau distance education, yaitu suatu sistem pendidikan dimana terdapat pemisahan antara pengajar

dan siswa baik secara ruang dan/atau waktu.

Page 18: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

Selain daripada hal-hal yang tersebut di atas, juga masih ada upaya yang dilakukan

pemerintah dalam inovasi pendidikan, antara lain:

a) Standar Nasional Pendidikan

Menurut Subadi (2011) Standar nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara kesatuan Republik Indonesia (Subadi,2011:11).

b) Badan Standar Nasional Pendidikan

Dalam rangka pengembangan, pemantauan dan pelaporan pencapaian standar nasional

pendidikan, dengan peraturan Pemerintah ini dibentuk Badan Standar Nasional Pendidikan yang

berkedudukan di ibu kota wilayah Negara republic Indonesia yang berada di bawah tanggung jawab

kepada Menteri (Subadi,2011:12).

c) Pengembangan karier Guru (Sertifikasi)

Menurut Yamin (2006) sertifikasi merupakan perwujudan dari UU 14 Tahun 2005 dan PP 19

Tahun 2005 dengan tujuan untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik di Indonesia. Rendahnya

kualitas pendidikan di Indonesia bukan diakibatkan oleh rendahnya input pendidikan, akan tetapi

diakibat oleh proses pendidikan yang tidak maksimal dan rendahnya kualitas guru (Yamin,2006:1).

d) Pengembangan Leson Study

Tjipto Subadi (2011) menjelaskan bahwa lesson study adalah suatu model pembinaan profesi

guru melalui belajar nengajar (pengkajian pembelajaran) secara kolaboratif dengan system siklus

dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun

learning community (Subadi,2011:29).

Catherine Lewis (2004) dalam Subadi (2011) mengemukakan pula tentang ciri-ciri esensial

dari Lesson Study, yang diperolehnya berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa sekolah di

Jepang, yaitu:

1) Tujuan bersama untuk jangka panjang.

2) Materi pelajaran yang penting.

3) Studi tentang siswa secara cermat.

4) Observasi pembelajaran secara langsung.

TIPE INOVASI DAN KEBIJAKANNYA

A. Tipe-tipe dalam Inovasi Pendidikan

Inovasi dapat diterima atau ditolak oleh seseorang (individu) sebagai anggota sistem sosial,

atau oleh keseluruhan anggota sistem sosial, yang menentukan untuk menerima inovasi berdasarkan

keputusan bersama atau berdasarkan paksaan (kekuasaan). Dengan dasar kenyataan tersebut maka

dapat dibedakan adanya beberapa tipe keputusan inovasi:

a. Keputusan inovasi opsional

yaitu pemilihan menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang ditentukan

olehindividu (seseorang) secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh dorongan anggota

Page 19: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

sistem sosial yang lain. Meskipun dalam hal ini individu mengambil keputusan itu berdasarkan

norma sistem sosial atau hasil komunikasi interpersonal dengan anggota sistem sosial yang lain.

Jadi hakekat pengertian keputusan inovasi opsional ialah individu yang berperan sebagai

pengambil keputusan untuk menerima atau menolak suatu inovasi

b. Keputusan inovasi kolektif

ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat

secara bersama-sama Berdasarkan kesepakatan anatar anggota sistem sosial. Semua anggota

sistem sosial harus mentaati keputusan bersama yang telah dinuatnya. Misalnya, atas

kesepakatan waraga masyarakat di setipa RT untuk tidak membuang sampah di sungai, yang

kemudian disahkan pada rapat antar ketua RT dalam satu wialyah RW. Maka

konsekuensinyasemua warga RW tersebut harus mentaati keputusan yang telah dibuat tersebut,

walaupun mungkin secara pribadi masih ada beberapa individu yang masih berkeberatan.

c. Keputusan inovasi otoritas

ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat oleh

seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kedudukan, status, wewenang atau

kemampuan yang lebih tinggi daripada anggota yang lain dalam suatu sistem sosial. Para

anggota sama sekali tidak mempunyai pengaruh atau peranan dalam membuat keputusan

inovasi. Para anggota sistem sosial tersebut hanya melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh

unit pengambil keputusan. Misalnya seorang pimpinan perusahaan memutuskan agar sejak

tanggal 1 Januari semua pegawai harus memakai seragam biru putih. Maka semua pegawai

sebagai anggota sistem sosial di perusahaan itu harus tinggal melaksanakan apa yang telah

diputuskan oleh atasannya. Ketiga tipe keputusan inovasi tersebut merupakan rentangan

(continuum) dari keputusan opsional (individu dengan penuh tanggung jawab secara mandiri

mengambil keputusan), dilanjutkan dengan keputusan kolektif (individu memeproleh sebagian

wewenang untuk mengambil keputusan), dan yang terakhir keputusan otoritas (individu sama

sekali tidak mempunyai hak untuk ikut mengambil keputusan). Keputusan kolektifdan otoritas

banyak digunakan dalam organisasi formal, seperti peruasahaan, sekaolah, perguruantinggi,

organisasi pemerintahan, dan sebagainya. Sedangkan keputusan opsional sering digunakan

dalam penyebaran inovasi kepada petani, konsumen, atau inovasi yang sasarannya anggota

masyarakat sebagai individu bukan sebagai anggota organisasi tertentu. Biasanya yang paling

cepat diterimanya inovasi dengan menggunakan tipe keputusan otoritas, tetapi masih juga

tergantung pada bagaimana pelaksanaannya. Sering terjadi juga kebohongan dalam pelaksanaan

keputusan otoritas. Dapat juga terjadi bahawa keputusan opsional lebih cepat dari keputusan

kolektif, jika ternyata untuk membuat kesepakatan dalam musyawarah antara anggota sistem

sosial mengalami kesukaran. Cepat lambatnya difusi inovasi tergantung pada berbagai faktor.

Tipe keputusan yang digunakan untuk menyebarluaskansuatu inovasi dapat juga berubah dalam

waktu tertentu. Rogers memberi contoh inovasi penggunaan tali pengaman bagi pengendara

mobil (automobil seat belts).Pada mulanya pemasangan seatbelt di mobil diserahkan kepada

pemiliki kendaraan yang mampu membiayai pemasangannya. Jadi menggunakan keputusan

opsional. Kemudian pada tahun berikutnya peraturan pemerintah

Page 20: ayuirawati01792.files.wordpress.com€¦  · Web viewInovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. ... Sedangkan

Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang berbeda-beda, terutama

didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa

dimanfaatkan untuk bersaing. Josef Schumpeter sering dianggap sebagai ahli ekonomi pertama yang

memberikan perhatian pada pentingnya suatu inovasi. Pada tahun 1949 Schumpeter menyebutkan

bahwa inovasi terdiri dari lima unsur yaitu: (1) memperkenalkan produk baru atau perubahan

kualitatif pada produk yang sudah ada, (2) memperkenalkan proses baru ke industri, (3) membuka

pasar baru, (4) Mengembangkan sumber pasokan baru pada bahan baku atau masukan lainnya, dan

(5) perubahan pada organisasi industri. Dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun, konsep inovasi

tersebut terus dikembangkan oleh sejumlah pakar dan institusi. Beberapa pengertian tersebut dapat

dilihat pada kutipan di bawah ini.

Dari berbagai sumber tersebut, terlihat bahwa ada beberapa kemiripan mendasar dari konsep inovasi,

yaitu sesuatu yang baru, baik berupa ide, barang, proses, atau jasa. Tetapi yang masih menunjukkan

berbagai perbedaan adalah bagaimana cakupan dan cara pengukuran inovasi tersebut.

Berdasarkan berbagai pengertian dari inovasi, ukuran inovasi dibagi dalam dua kelompok yaitu ukuran

yang berhubungan dengan output dan input. Ukuran output misalnya (a) produk atau proses baru

atau yang dikembangkan, (b) persentase penjualan dari produk atau proses baru tersebut, (c)

kekayaan intelektual yang dihasilkan (paten, merek, atau disain), dan (d) kinerja perusahaan.

Sedangkan ukuran inovasi yang berkaitan dengan input adalah (a) investasi di bidang penelitian dan

pengembangan, (b) kekayaan intelektual, (c) biaya akuisisi teknologi baru, (d) biaya produksi

pertama produk baru, (e) asset tak berwujud misalnya goowill, (f) biaya pemasaran dan pelatihan

untuk produk baru, dan (g) perubahan organisasi dan metode manajerial. Sedangkan Martin

Radenakers (2005) membagi inovasi ke dalam beberapa tipe yang mempunyai karakteristik masing-

masing seperti disajikan pada tabel berikut

: Tipe Inovasi dan Karakteristiknya

1 Inovasi Produk Produk, jasa, atau kombinasi keduanya

yang baru

2 Inovasi Proses Metode baru dalam menjalankan kegiatan

bernilai tambah (misalnya distribusi

atau produksi) yang lebih baik atau

lebih murah

3 Inovasi

Organisasional

Metode baru dalam mengelola,

mengkoordinasi, dan mengawasi

pegawai, kegiatan, dan tanggung jawab

4 Inovasi bisnis Kombinasi produk, proses, dan sistem

organisasional yang baru (dikenal juga

sebagai model bisnis)