Click here to load reader
Upload
lamduong
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KESEHATAN BANK TERHADAP PENGARUG KREDIT PADA BANK KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2011
MARTA DINATA
090462201418
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel CAR, LDR, ROA, BOPO, STMR terhadap pengaruh kredit pada Bank Konvensional yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2008-2011. Data yang digunakan pada penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi pada periode 2008-2011. Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum swasta nasional devisa yang beroperasi di Indonesia dan tercatat di dalam direktori perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Secara Simultan variabel CAR, ROA, BOPO, LDR, dan STMR secara simultan berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit. sedangkan secara parsial, variabel CAR saja yang berpengaruh terhadap pengaruh kredit dengan nilai signifikansi dibawah 0.05. sedangkan variabel LDR, ROA, BOPO, STMR tidak berpengaruh terhadap pengaruh kredit karena nilai signifikansinya diatas 0.05.
Kata kunci : CAR, LDR, ROA, BOPO, STMR dan pengaruh kredit.
Pendahuluan
Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat, bukan hanya sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit unit) dan sebagai tempat penyimpanan uang bagi pihak yang kelebihan dana (surplus unit), tetapi memiliki fungsi-fungsi lain yang semakin luas saat ini, terlebih karena kemajuan perekonomian. Sebagai lembaga kepercayaan, bank tidak hanya dibutuhkan atau bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara. Dalam proses intermediasi, dana-dana yang dikerahkan atau dimobilisasikan oleh suatu bank selanjutnya akan disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif. Kegiatan bank ini tentu saja akan
meningkatkan investasi, produksi, serta konsumsi barang dan jasa yang berarti akan meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara.
Kesehatan suatu bank tercermin dalam laporan keuangan yang dikeluarkan bank tersebut dimana laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Penilaian kesehatan perbankan dilakukan setiap periode. Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang Kesehatan Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5184), Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4292), telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5029) dan PBI No. 8/6/PBI/2006 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4602), antara lain diatur bahwa Bank diwajibkan melakukan penilaian sendiri (Self assessment) Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) baik secara individual maupun secara Konsolidasi.
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, hal ini menarik perhatian peneliti kegunaan rasio keuangan yang diwakilkan oleh rasio CAR, ROA, BOPO, LDR, STMR yang masing-masing rasio dapat mencerminkan tingkat pertumbuhan kredit pada bank. Peneliti menetapkan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah CAR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada Bank Konvensional?
2. Apakah LDR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada Bank Konvensional?
3. Apakah ROA berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada Bank Konvensional?
4. Apakah BOPO berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada Bank Konvensional?
5. Apakah STMR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada Bank Konvensional?
6. Apakah CAR, LDR, ROA, BOPO, dan STMR secara simultan berpengaruh terhadap pengaruh Kredit pada Bank Konvensional?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui melihat pengaruh CAR, LDR, ROA, BOPO dan STMR secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap Pengaruh kredit pada Bank Konvensional.LANDASAN TEORIBank
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 dalam Kasmir (2007) tentang perbankan disebutkan bahwa definisi bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Supriono (2010) menyatakan bank adalah suatu lembaga keuangan yang beroperasi tidak ubahnya seperti perusahaan lain, yaitu tujuannya mencari keuntungan, dan bank indonesia adalah bank sentral yang mengawasi seluruh kegiatan perbankan di indonesia.
Fungsi-Fungsi bank umum di bawah ini menunjukan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu:
1. Penciptaan uang 2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga6. Pemberian Jasa-jasa Lainya
Kesehatan BankKesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Wardani, 2009). Menurut surat edaran Bank Indonesia Nomor: 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal penilaian tingkat kesehatan bank umum dan peraturan bank indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang penilaian kesehatan bank umum (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 1, tambahan Lembaga Negara Nomor 5184), Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 56, Tambahan Lembaga Negara Nomor 4292), sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 (Lembaga Negara Indonesia Nomor 5029) dan PBI No.8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Resiko secara Konsolidasi bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2206 Nomor 8, Tambahan Negara Nomor 4602), antara lain diatur bahwa Bank diwajibkan melakukan penilaian sendiri (self assessment) Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Resiko (Risk Based Bank Rating/RBBR) baik secara konsolidasi maupun secara Individual, dengan cakupan penilaian meliputi sebagai berikut: Capital Adequacy Ratio (CAR), Asset (Aset), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas), dan Sensitifity To Market Risk (Sensitifitas terhadap harga pasar), untuk menghasilkan peringkat komposit tingkat kesehatan bank.Laporan Keuangan
Sama seperti lembaga lainnya, bank juga memiliki beberapa jenis laporan keuangan yang disajikan sesuai SAK (standar Akutansi Keuangan) dan SKAPI (Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia) adalah sistem akuntansi yang diterapkan dalam kegiatan perbankan di Indonesia untuk menciptakan keseragaman perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan bank. Dalam pernyataan
standar akutansi keuangan (PSAK) Nomor 1 tentang kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan disebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah penyajian laporan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan demikian laporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna tidak hanya untuk pengambilan keputusan ekonomi para pemakai tapi juga untuk pengambilan keputusan bisnis.Kredit
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang mewajibkan pihak pemijam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan penyaluran inii mencapai 70%-80% dari volume usaha bank. Usaha bank yang berhasil mengelola kreditnya dan berkembang, sedangkan usaha bank yang mempunyai kredit bermasalah akan mundur.Rasio Keuangan
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:13/1/PBI/2011 perihal sistem penilaian tingkat bank umum, berikut ini adalah perincian dari setiap variabel yang akan dianalisis dalam analisis rasio CAMELS yaitu:
1.Capital (Modal)Penilaian didasarkan kepada capital atau struktur permodalan
dengan metode (CAR), Capital Adequancy Ratio yaitu memandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko.2.Assets (Aset)
Penilaian didasarkan pada kualitas aktiva yang memiliki bank. Rasio yang diukur dengan dua rasio yaitu aktiva produktif dan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif.3.Management (Manajemen)
Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, aset, rentabilitas, likuiditas, dan umum.
4.EarningPada aspek rentabilitas ini yang dilihat adalah kemapuan
bank dalam miningkatkan laba dan efesiensi usaha yang dicapai. Penilaian dalam unsur ini yaitu rasio laba terhadap total asset (Return on Asset), rasio beban operasional.5.Liquidity (Likuiditas)
Penilaian dalam unsur ini yaitu jumlah kewajiban bersih (Call Money) terhadap aktiva lancar dan rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh bank.6. Sensitifity To Market Risk
Penilaian terhadap Sensitivity to Market Risk mencakup kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dalam berbagai skenario. Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko yang timbul akibat adanya pergerakan variabel pasar dari portfolio yang dapat merugikan bank (adverse movement).
Pengembangan HipotesisBerdasarkan Uraian-uraian diatas maka hipotesis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Diduga CAR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada bank konvensional.H2 : Diduga LDR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada bank konvensional.H3: Diduga ROA berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada bank Konvensional.H4: Diduga BOPO berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada bank Konvensional.H5 : Diduga STMR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada bank konvensional.H6 : Diduga CAR, LDR, ROA, BOPO, dan STMR secara simultan berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit pada bank konvensional. Metode PenelitianPopulasi dan Sampel
Dari direktori Bank Indonesia tersebut, saat ini bank umum swasta nasional devisa berjumlah 35 bank. Alasan pemilihan Bank Umum Swasta Nasional Devisa sebagai populasi dalam penelitian ini karena Bank Umum Swasta Nasional Devisa merupakan bank yang dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian yang dapat memberikan informasi yang diinginkan (Suharyadi:2009).
Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :1. Bank yang dipilih merupakan Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia.
2. Bank tersebut tercatat di dalam Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga jangka panjang seperti saham, obligasi atau surat berharga lainnya
3. Bank tersebut memiliki laporan keuangan terpublikasi selama 4 tahun yaitu tahun 2008-2011.
Berdasarkan kriteria penentuan sampel tersebut, maka dari 35 Bank Konvensioanal yang memenuhi kriteria adalah berjumlah 14 Bank.Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji Autokorelasi, ujiHeteroskedastisitas, uji Multikolinearitas. Dimana uji yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah dalam penelitian ini tiap-tiap variabel independen berdistribusi normal atau tidak sehingga data tersebut menjadi layak atau tidak nantinya di olah.Uji HipotesisUji ini dimaksudkan bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari tiap variabel. Apakah dari tiap-tiap variabel itu besar atau tidak pengaruhnya nanti. Yakni meliputi uji Koefisien Determinasi (Adjusted R), uji T statistik dan uji F statistik (simultan).PembahasanStatistik DeskriptifSelanjutnya sebelum melakukan uji data pada penelitian ini, dilakukan outlier pada data tersebut. Sehingga data tersebut bernilai normal dengan asumsi nilai diatas 2,5 dieliminasi. Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan standar deviasi.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum MeanStd.
Deviation
Zscore(CAR) 46 -.97081 2.40031 .0549902 .67797645Zscore(ROA) 46 -.73732 2.48388 -.1130561 .68719540Zscore(BOPO) 46 -1.46743 .48674 -.1932939 .48760713Zscore(LDR) 46 -1.57035 1.34586 .0892634 .78047017Zscore(STMR) 46 -.42629 1.52378 -.2344171 .37161578Zscore(KREDIT) 46 -.30251 .09475 -.2864017 .07531391Valid N (listwise)
46
Hasil Pengujian Asumsi KlasikUji NormalitasUji Regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 46Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .05383786Most Extreme Differences
Absolute .166Positive .166Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.127Asymp. Sig. (2-tailed) .158
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikan 0.158 lebih besar dari 0,05, artinya dapat disimpulkan bahwa data residual dalam penelitian ini terdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.275 .011 -23.971
.000
Zscore(CAR) .052 .016 .472 3.319 .002 .631 1.585
Zscore(ROA) -.011 .013 -.101 -.886 .381 .974 1.027
Zscore(BOPO)
.026 .020 .166 1.268 .212 .745 1.342
Zscore(LDR) -.022 .013 -.225 -1.628 .111 .668 1.497
Zscore(STMR)
.035 .028 .173 1.254 .217 .669 1.495
a. Dependent Variable: Zscore(KREDIT)Hasil diatas, nilai tolerance dari ketiga variabel independen lebih besar dari 0,10. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF > lebih dari 10.
Uji Heteroskedastisitas
Zscore(CAR) Zscore(ROA) Zscore(BOPO
) Zscore(LDR) Zscore(STMR)
Zscore(CAR) Pearson Correlation
1 .014 -.054 -.407** .315*
Sig. (2-tailed) .924 .721 .005 .033
N 46 46 46 46 46
Zscore(ROA) Pearson Correlation
.014 1 -.137 -.145 -.194
Sig. (2-tailed) .924 .365 .335 .196
N 46 46 46 46 46
Zscore(BOPO) Pearson Correlation
-.054 -.137 1 .528** .345*
Sig. (2-tailed) .721 .365 .000 .019
N 46 46 46 46 46
Zscore(LDR) Pearson Correlation
-.407** -.145 .528** 1 .061
Sig. (2-tailed) .005 .335 .000 .688
N 46 46 46 46 46
Zscore(STMR) Pearson Correlation
.315* -.194 .345* .061 1
Sig. (2-tailed) .033 .196 .019 .688
N 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh nilai signifikansi kelima variabel independen > 0,05, artinya dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini konsisten dengan pengujian menggunakan Uji Spearman, yaitu tidak terjadi heterokedastisitas.Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .699a .489 .425 .05710368 1.177
a. Predictors: (Constant), Zscore(STMR), Zscore(ROA), Zscore(BOPO), Zscore(LDR), Zscore(CAR)b. Dependent Variable: Zscore(KREDIT)
Diketahui nilai DW sebesar 1,177 dengan jumlah sampel 56. Berdasarkan nilai dl = 1,38 dan du = 1,77 yang dilihat pada tabel Durbin Watson, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model penelitian ini, hal ini dikarenakan nilai dU < dw < (4-dU).Uji Hipotesis
Uji T Signifikansi Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -.275 .011 -23.971 .000
Zscore(CAR) .052 .016 .472 3.319 .002
Zscore(ROA) -.011 .013 -.101 -.886 .381
Zscore(BOPO) .026 .020 .166 1.268 .212
Zscore(LDR) -.022 .013 -.225 -1.628 .111
Zscore(STMR) .035 .028 .173 1.254 .217
a. Dependent Variable: Zscore(KREDIT)Berdasarkan tabel 4.6 pada regresi linier berganda, dapat
disimpulkan hasil analisis dari kelima hipotesis variabel independen adalah sebagai berikut:a. Hipotesis 1Nilai t hitung sebesar 3,319 dengan taraf signifikan sebesar 0,002 Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,68288. Dengan demikian t hitung > t tabel, dan nilai signifikan < 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa Capital Adequency Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit. Hasil ini sejalan dengan penelitian Hapsari (2005), tetapi tidak sejalan dengan penelitian Rusdiana (2012) yang menyatakan bahwa variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets.b. Hipotesis 2
Nilai t hitung sebesar -0,886 dengan taraf signifikan sebesar 0,381 Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,68288 Dengan demikian t hitung < t tabel, dan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap pengaruh Kredit. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Hapsari (2005), tetapi sejalan dengan penelitian Silviana (2012) yang menyatakan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kredit.c. Hipotesis 3Nilai t hitung sebesar 1,268 dengan taraf signifikan sebesar 0,212 Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,68288 Dengan demikian t hitung < t tabel, dan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat di simpulkan bahwa Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap pengaruh kredit. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Hapsari (2005), tetapi sejalan dengan penelitian Silviana (2012) yang menyatakan bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kredit.d. Hipotesis 4Nilai t hitung sebesar -1,628 dengan taraf signifikan sebesar 0,111 Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,68288 Dengan demikian t hitung < t tabel, dan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat di simpulkan bahwa Loan Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap pengaruh kredit. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Hapsari (2005), tetapi sejalan dengan penelitian Rusdiana (2012) yang menyatakann bahwa variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets.e. Hipotesis 5Nilai t hitung sebesar 1,254 dengan taraf signifikan sebesar 0,217 Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,68288 Dengan demikian t hitung < t tabel, dan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat di simpulkan bahwa Sensitifity To Market Risk (STMR) tidak berpengaruh terhadap pengaruh kredit. Hasil ini sejalan dengan penelitian Valentina (2011) yang menyatakan bahwa variabel STMR tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.Uji F Signifikansi Simultan
ANOVAb
ModelSum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .125 5 .025 7.655 .000a
Residual .130 40 .003
Total .255 45
a. Predictors: (Constant), Zscore(STMR), Zscore(ROA), Zscore(BOPO), Zscore(LDR), Zscore(CAR)b. Dependent Variable: Zscore(KREDIT)
Nilai signifikan sebesar 0,000 Artinya dapat disimpulkan bahwa secara simultan CAR, ROA, BOPO, LDR, dan STMR berpengaruh terhadap pengaruh Kredit.Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .699a .489 .425 .05710368 1.177
a. Predictors: (Constant), Zscore(STMR), Zscore(ROA), Zscore(BOPO), Zscore(LDR), Zscore(CAR)b. Dependent Variable: Zscore(KREDIT)
Dapat dilihat besar adjusted R adalah 0,425. Ini berarti 42,5% variasi variabel dependen (pengaruh kredit) dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel independen (CAR, ROA, BOPO, LD, STMR). Sedangkan sisanya 57,5% dijelaskan oleh factor-faktor lain model penelitian.Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pad bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara Parsial variabel CAR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit, Ho dapat ditolak artinya Ha dapat diterima. Hal ini berarti CAR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit.
2. Secara Parsial variabel ROA tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit, maka Ho tidak dapat ditolak artinya Ha tidak dapat diterima. Hal ini berarti ROA tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit.
3. Secara Parsial variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit, maka Ho tidak dapat ditolak artinya Ha tidak dapat diterima. Hal ini berarti BOPO tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit.
4. Secara Parsial variabel LDR tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit. maka Ho tidak dapat ditolak artinya Ha tidak dapat diterima. Hal ini berarti LDR tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit.
5. Secara Parsial variabel STMR tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit, maka Ho tidak dapat ditolak artinya Ha tidak dapat diterima. Hal ini berarti STMR tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit.
6. Secara Simultan variabel CAR, ROA, BOPO, LDR, dan STMR secara simultan berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit, maka Ho dapat ditolak artinya Ha dapat diterima. Hal ini berarti CAR, ROA, BOPO, LDR, dan STMR berpengaruh terhadap Pengaruh Kredit.
Saran
1. Perusahaan perbankan diharapkan dapat memperhatikan dan meningkatkan penggunaan asset bank secara optimal agar tidak menyebabkan kerugian bagi bank yang bersangkutan.
2. Perusahaan perbankan diharapkan dapat meningkatkan manajemen pelaporan keuangan dengan cara melaporkan semua data dan informasi keuangannya secara lengkap kepada Bank Indonesia.
3. Penyaluran kredit diharapkan dapat dilakukan secara efektif agar kredit yang diberikan tidak macet.
4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan memperluas sampel penelitian, data penelitian, dan kedalaman analisis guna memperoleh tingkat kesehatan bank yang lebih baik.
5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan kredit pada bank yang akan diteliti.
Daftar Pustaka
Anggraeni, Oktafrida. 2011. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 2006-2009. Skripsi Universitas Diponegoro
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran No. 6/23/DNDP tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisa Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit UNDIP.
Hermanto, Didik. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Kredit, Tabungan, dan Deposit terhadap Kinerja Operasional pada Bank Perkreditan Rakyat di Kepulauan Riau. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Indarti, Oktavia Dwi. 2011. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank Konvensional di Indonesia. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji Fakultas Ekonomi UMRAH
Judiseno, Rimsky K. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. PT. GRAMEDIA pustaka utama. Jakarta
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia
periode tahun 2005-2007). TESIS Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).
Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS, cetakan pertama. Mediakom. Yogyakarta
Sari, Enggar Koesuma. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, LDR, dan Pemenuhan PPAP terhadap Kinerja Perbankan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Wahyuni, Sri. 2012. Analisis Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Umum Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Hassanudin
Wijaya, Tony. 2012. Cepat Menguasai SPSS 20 untuk olah dan Interpretasi Data. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta
http://www.bi.go.id/ Laporan Publikasi Keuangan Bank diunduh pada 28 Juni 2013 pukul 13.25 WIB
http://www.idx.co.id/ Laporan Keuangan dan Tahunan diunduh pada 28 Juni 2013 pukul 13.50 WIB