Upload
lenga
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080724030819AAiWkTN
Sel sebagai unit satuan hidup/organisasi terkecil
Sel merupakan unit satuan hidup terkecil karena sel satuan kehidupan yang dapat hidup
tidak ada lagi yang lebih kecil daripada sel yang mampu hidup.
Memang setelah ditemukannya mikroskop apalagi mikroskop elektron, banyak sekali
organel sel yang sangat kecil. Tapi mereka hanyalah organel yang tidak mampu bertahan
jika tidak berorganisasi dalam sebuah sel. Sebut saja ribosom yang berukuran berapa
mikron, hanya akan terlihat seperti titik jika digambar, ia tidak bisa dikatakan sebagai
satuan kehidupan terkecil karena jika hanya ada ribosom saja maka tidak akan ada yang
namanya kehidupan.
Ribosom perlu berkoordinasi dengan organel lainnya seperti nukleus, mitokondria,
aparatus golgi, lisosom, retikulum endoplasma, sentriol, plastida, dan diliputi sitoplasma
serta dilindungi oleh membran sel. Setelah mereka semua bersatu maka akan ada sebuah
kehidupan yang disebut dengan sel.
Itulah mengapa sel disebut sebagai unit satuan hiidup terkecil.
Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular,
misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak
sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap
sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk
semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang
sangat rapi.
Gbr.
Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-
1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan
mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan
kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar
kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti
sel (berupa
noktah di dalam setiap 'ruang'). Perbesaran 400 kali.
Struktur sel
Secara umum setiap sel memiliki
membran sel,
sitoplasma, dan
inti sel atau nukleus.
Sitoplasma dan nukleus secara bersama-sama menyusun protoplasma. Di
dalam sitoplasma terdapat berbagai organel. Sel tumbuhan, alga dan prokariota
mengembangkan dinding sel sementara sel hewan tidak. Beberapa organisme
memiliki flagella pada selnya untuk memudahkan pergerakan.
Membran sel.
Memb
ran sel tersusun oleh lipoprotein. Membran Sel membatasi segala
kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah terganggu oleh pengaruh
dari luar. Karena fungsi ini, membran sel bersifat “selektif permeable”, dapat
menentukan bahan-bahan tertentu saja yang bisa masuk ke dan keluar dari sel.
Pada sel tumbuhan, membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding sel
akibat tekanan turgor dari dalam sel.
Sitoplasma
Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan
metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam
sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental
(merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah
yang menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi
(perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan
berbagai produk sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat
penampungan produk sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula 'cairan
sel'. Cairan yang mengisi vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel.
Nukleus
Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Di dalam
nukleus terdapat kromosom yang berisi DNA yang merupakan cetak biru bagi
pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam
menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam nukleus juga ditemui
nukleolus.
Organel
Manusia memiliki banyak organ yang berbeda seperti jantung, paru-paru
dan lambung, yang fungsinya yang berbeda-beda. Demikian pula dengan sel. Sel
memiliki organ yang disebut organel (berarti 'organ kecil').
Berikut adalah macam-macam benda dalam sel (khususnya sitoplasma)
yang digolongkan sebagai organel:
Kondriosom atau mitokondria.
Plastida (hanya sel tumbuh-tumbuhan dan sejumlah alga),
Diktiosom, lebih dikenal sebagai badan Golgi atau benda Golgi,
Ribosom,
Retikulum endoplasma,
Peroksisom
Vakuola
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
Sel tumbuhan Sel hewan
Sel tumbuhan lebih besar
daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel. Tidak mempunyai dinding sel.
Mempunyai klorofil. Tidak mempunyai klorofil.
Mempunyai vakuola atau
rongga sel yang besar.
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang
sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola
(tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan).
Menyimpan tenaga dalam
bentuk biji (granul) kanji.
Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul)
glikogen.
Tidak Mempunyai sentrosom. Mempunyai sentrosom.
http://www.medicine.ukm.my/wiki/index.php/Sejarah_penemuan_sel
Sejarah Penemuan Sel
Pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa, ia menggambarkan struktur
tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galilei yang bukan seorang biologiwan
sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui
mikroskop Pada pertengahan abad Robert Hook, seorang kurator dari Inggris melihat
gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang.
Disebutnya struktur yang dilihatnya itu dengan nama Latin yaitu cellulae (yang berarti
ruangan kecil), itulah asal kata ‘sel’ berasal Pada akhir tahun 1600-an Antony van
Leeuwenhoek, seorang penjaga toko bangsa Belanda, dan trampil menyusun lensa-lensa
hingga dapat digunakan untuk melihat dan mengamati beragam protista, spermatozoa,
bahkan bakteri, organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi dua abad kemudian. Tahun
1820-an, peningkatan pada desaian lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat
terfokus diamati. Robert Brown, seorang ahli botani, mengamati adanya titik buran yang
selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang
sedang tumbuh. Dia menyebut titik itu sebagai ‘nukleus’. Pada tahun 1838 Matthias
Schleiden, juga seorang ahli botani, berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel
erat hubungannya. Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa
masing-masing sel tanaman mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada
kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral tanaman. Pada tahun 1839,
Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasarkan hasil penelitiannya selama
bertahun-tahun terhadap struktur dan pertumbuhan jaringan haiwan, mengemukakan
bahwa haiwan sama seperti tanaman terdiri atas sel dan produk-produk sel. Dan bahawa
walaupun sel adalah sebahagian daripada organisme, mereka pada tingkat tertentu
adalah kehidupan tersendiri.
Darimana Asal Sel?
Satu abad kemudian Rudolf Virchow, seorang ahli fisiologi, melaporkan hasil
penelitiannya mengenai pertumbuhan dan reproduksi sel bahawa sel membelah menjadi
dua sel. Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada. Analisis mikroskopis (hasil penelitian
pada pertengahan abad 19) membuktikan bahawa sel adalah unit terkecil kehidupan, dan
bahawa kehidupan yang berlangsung terus menerus berasal dri pertumbuhan dan
pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel. Jadi ada tiga konsep
mengenai sel iaitu:
semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel
sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel tunggal
Molekul Kehidupan Sel
Dasar kimia kehidupan sel: masing-masing penyusun sel tersusun atas molekul atau
materi. Materi tersusun atas elemen atau atom. Elemen atau atom adalah satu dasar
kimia yang tidak dapat dipecah dengan proses kimia. Atom tersusun atas subpartikel
atom yang disebut neutron, proton, dan elektron.
Neutron dan proton terdapat pada inti atom dan elektron terdapat pada kulit atom.
Jumlah proton menunjukkan nombor atom. Contoh atom helium (simbol He) yang
memiliki 2 proton, maka nombor atom He=2. Atom yang sama memiliki sifat, inti dan
kulit, yang sama. Atom yang berbeza memiliki sifat dan jumlah subatom yang berbeza.
Atom yang sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeza, dan mereka disebut
isotop. Contoh isotop adalah atom Carbon-12 bisa ditulis 12C memiliki 6 neutron. Di
alam 99% atom Carbon adalah dalam bentuk isotop 12C, dan yang 1% adalah 13C
dengan 7 neutron. Isotop ini telah dimanfaatkan dalam memecahkan banyak masalah
biologi dan lain-lain masalah dalam ilmu pengetahuan.
Atom-atom sesama atau atom yang berbeza dapat saling berikatan. Ikatan antara atom
membentuk molekul.Ikatan antara atom itu disebut ikatan kimia.Ikatan kimia antara ion
disebut ikatan ion, iaitu elektron dari suatu atom dapat diperoleh dari atau hilang ke
atom lainnya. Banyak jenis ikatan kimia, ada ikatan hidrogen, ikatan antara atom
hidrogen, ada ikatan kovalen, dan lain-lain ikatan kimia.Ikatan hidrogen pada suatu
molekul menentukan sifat polaritasi molekul. Ertinya apabila ada ikatan hidrogen pada
suatu molekul bererti molekul itu bersifat polar.
Tubuh kita tidak dapat membuat air tetapi dalam tubuh dapat berlangsung sejumlah
reaksi kimia yang menghasilkan materi.Ikatan antara atom dan bahkan antara molekul
menentukan stabilitasi antara komponen yang saling berikatan itu dan kemudian
menentukan stabilitasi struktur dan menentukan fungsi molekul apabila itu adalah
molekul yang menyusun kehidupan.
Ukuran Sel Bervariasi
Sel yang terpanjang adalah sel syaraf. Sel yang ukurannya terbesar adalah sel telur
burung. Sel darah merah kita termasuk sel yang ukurannya amat kecil. Ukuran sel
dibatasi hukum alam yang mengatur mengenai batas atas dan batas bawah ukuran sel
Batas bawah (minimumnya) sel harus memuat cukup DNA, protein, molekul lain serta
struktur internal untuk dapat survive dan bereproduksi. Batas bawah ukuran sel dibatasi
jumlah total volume molekul-molekul dan organelnya untuk aktiviti sel. Maksimum
ukuran sel dibatasi oleh kegunaan yang mencukupi terhadap luas permukaan untuk
memperoleh makanan cukup dari lingkungannya dan membuang sampah atau kotoran
yang tidak digunakan. Batas atas ukuran sel ditentukan oleh sebab tersebut kerana
plasma membran dari sel kecil dapat melayani sitoplasmanya yang bervolume kecil
lebih mudah dibanding membran sel besar dengan volumenya besar. Sel yang besar
memiliki luas permukaan yang lebih dibanding sel yang kecil.Sel yang besar memiliki
rasio rendah antara luas permukaan dan volume dibandingkan sel yang kecil.
Jenis Sel
Ada dua jenis sel yaitu sel prokariot dan sel eukariot. Sel prokariot ukurannya relatif
kecil dengan diameter setengah hingga satu mikro meter. Sel prokariot tidak memiliki
membran nukleus atau inti. DNAnya kontak dengan sitoplasmanya secara tidak
langsung. Dalam sitoplasmanya mengandung ribosom. Sel prokariot dibungkus plasma
membran, dinding luar sel yang kompleks, pili, kadang-kadang berflagela. Sel eukariot
ukurannya relatif besar, sekitar 10-100 mm (mikro meter). Bagian dalam sel eukariot
sangat kompleks dengan organel-organel yang dibatasi membran maupun yang tidak
dibatasi membran. Sel eukariot adalah sel yang memiliki inti sejati (eu = sejati; kariot =
inti). Inti atau nukleus termasuk organel sel yang dibatasi membran. Organel lain yang
dibatasi membran adalah endoplasmik retikulum, Golgi aparatus, mitokondria,
microtubul, sentriol, flagela, dan sitoskeleleton. Sel eukariot haiwan dibatasi oleh
plasma membran saja, sering juga dengan flagela, tidak memiliki dinding sel. Sel
eukariot tanaman dibatasi plasma membran dan dinding sel yang kaku, memiliki
vakuola pusat, kloroplast, tidak mempunyai sentriol, biasanya tidak mempunyai flagela.
Penemuan Sel Terbaru : Sel Telur Wanita
UNTUK pertama kalinya dalam sejarah para ahli di Belgium telah berhasil merakam
dengan sangat jelas proses awal pada reproduksi manusia, yakni keluarnya sel telur dari
ovarium seorang wanita.
Ahli ginekologi Dr Jacques Donnez dari Universiti Katolik Louvain (UCL) di Brussels
yang berhasil merakam proses pelepasan oosit dari ovarium ketika ia sedang melakukan
operasi histerektomi atau pengangkatan kandungan (rahim, uterus) seorang wanita.
Secara alami, wanita normal mengeluarkan satu hingga beberapa sel telur setiap bulan
ketika memasuki masa-masa subur. Namun begitu, sejauh ini belum ada ahli yang
mampu merakam secara jelas dan detail detik-detik keluarnya sel telur manusia dari
organ wanita.
Sel telur dihasilkan oleh folikel-folikel, kantung-kantung berisi cairan, di bahagian
dalam ovarium yang pada masa ovulasi akan mengeluarkan benjolan (protrusi) kecil
berwarna kemerahan.
Telur-telur akan muncul pada hujung benjolan tersebut dengan bentuk sel-sel yang mirip
jeli. Setelah keluar dan lepas dari benjolan tersebut, sel-sel kemudian akan berkelana
menuju ke tiub falopia di mana nantinya akan dibuahi oleh sel sperma dari seorang
lelaki.
Donnez mengatakan, beberapa teori mengindikasikan bahawa pelepasan sel telur dalam
ovarium bersifat "eksplosif", namun apa yang dikajinya ini berlangsung sekitar 15 minit.
http://langitselatan.com/2008/03/14/dari-manakah-asal-kehidupan-di-bumi/
Dari Manakah Asal Kehidupan di Bumi?
Ditulis oleh ivie pada 3/14/08 • Kategori Astrobiologi, Meteor •
Hujan Meteor di masa awal Tata Surya. Ilustrasi artis. Kredit gambar : NASA
Bagaimana kehidupan di Bumi bisa muncul? Apakah sup organik di Bumi saja yang
menjadi benih kehidupan itu? Ataukah bahan lainnya seperti asam amino dihantarkan ke
Bumi oleh tabrakan meteorit besar-besaran di masa lalu?
Sup organik yang menjadi benih kehidupan di Bumi sepertinya tidak sendirian tapi
mendapat bantuan dari luar angkasa. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti
di Carniege Institution menunjukan adanya konsentrasi tinggi dari asam amino pada dua
meteorit yakni 10 kali lebih tinggi dari penelitian sebelumnya untuk meteorit sejenis.
Hasil ini menunjukan Tata Surya dini jauh lebih kaya akan materi organik yang bisa
membentuk kehidupan dan bisa jadi batuan dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi inilah
yang menjadi kaldu bagi tumbuhnya kehidupan di Bumi.
Penelitian yang dilakukan oleh Marilyn Fogel dari Carnegie’s Geophysical
Laboratory dan Conel Alexander dari Department of Terrestrial Magnetism with Zita
Martins of Imperial College London beserta dua koleganya ini akan dipublikasikan di
Meteoritics and Planetary Science.
Asam amino merupakan molekul organik yang membentuk tulang belakang protein
yang kemudian membentuk berbagai macam struktur dan mengendalikan berbagai
reaksi kimia didalamnya termasuk sel kehidupan. Produksi dari protein dipercaya
sebagai salah satu langkah awal yang menyusun komponen-komponen penting dalam
kehidupan. Para peneliti juga memperkirakan asam amino bisa terbentuk pada beberapa
kondisi di awal Bumi, namun keberadaan senyawa-senyawa tersebut pada meteorit -
meteorit tertentu justru membawa kita pada kemungkinan lain, yakni ruang angkasa
sebagai sumber dari asam amino tersebut. Meteorit yang digunakan dalam penelitian ini
diambil di Antartika pada tahun 1992 dan 1995.
Dalam studi asam amino ini, diambil contoh dari 3 meteorit untuk tipe yang jarang yakni
CR chondrite, yang diperkirakan mengandung materi organik tertua dan juga paling
primitif di meteorit. CR chondrites merupakan meteorit yang memang sudah ada
semenjak awal pembentukan Tata Surya. Nah, pada fasa awal sejarah, meteorit ini
merupakan bagian dari sebuah objek yang besar yang menjadi induknya, mungkin
asteroid yang kemudian terserak akibat tabrakan.
Analisis pada ketiga meteorit ini, satu diantaranya menunjukan kelimpahan asam amino
yang rendah sementara 2 meteorit lainnya justru memiliki kandungan asam amino yang
sangat tinggi yang pernah ditemukan pada meteorit purba yakni sekitar 180 - 249 ppm
(parts per million). Penelitian yang pernah dilakukan pada meteorit primitif lainnya
menunjukan secara umum konsentrasi asam amino hanyalah 15 ppm atau kurnag dari
itu. Di sisi lain. molekul organik dari sumber exra-terrestrial biasanya memiliki
perbandingan isotop karbon yang berbeda dari sumber biologi di Bumi. Dengan
demikian para ilmuwan akan bisa memisahkan faktor kontaminasi dari hasil yang
mereka dapatkan.
Asam amino pada kedua meteorit yang diteliti tersebut diperkirakan terbentuk dalam
objek induknya sebelum terpecah akibat tabrakan. Sebagai contoh, amonia dan bahan
kimia perintis dari nebula Matahari atau juga medium antar bintang bisa saja telah
tercampur dengan air sehingga membentuk asam amino. Setelah terpecah, sebagian
pecahannya sepertinya menghujani Bumi dan planet kebumian lainnya. Komponen-
komponen perintis ini juga diperkirakan ada pada objek primitif lainnya seperti komet,
yang juga menghujani material-nya ke Bumi di masa lalu.
Sumber : Carnegie Institution for Science
"Logos adalah `ilusi' kesempurnaan"
Esensi utama yang dijelaskan/dimaksudkan oleh analogi selamanya akan tetap sama,
walaupun logos-logos yang mewakili/membentuk sinerginya berubah-ubah. Demikian
pula dengan Analogi Sempurna kisah Adam dan Hawa, yang menjelaskan Sinergi
Sempurna.
Penjelasan tentang esensi ego, secara tidak langsung dapat menjelaskan bahwa esensi
elemen/logos Adam maupun Hawa, bukan/tidaklah untuk diterjemahkan secara harfiah
sebagai logos mandiri "bentuk fisik manusia" (sebagaimana proyeksi logos ego
penerjemah), melainkan bagian kesatuan yang membentuk sinergi (kesempurnaan) –
Yang Satu.
Teori Darwin (sesungguhnya) tidak memiliki efek/ilusi `mengguncang'
iman/agama/esensi Tuhan, jika saja ego melepaskan bentuk keterikatan pemaknaan atas
logos-logos/bentuk-bentuk fisik - proyeksi `ilusi' - medium pemahamannya. Namun,
benarkah evolusi (fisik) makhluk hidup tidak/belum dijelaskan oleh manifestasi/esensi
Kausa Prima dalam kisah Adam dan Hawa?
EVOLUSI
"Akhir menjelaskan Awal""
"Sains tanpa agama lumpuh, agama tanpa sains buta" ---Albert Einstein
Berikut penjelasan sederhana kronologi asal-muasal (evolusi) kehidupan yang
dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern:
Pada awalnya adalah Big-Bang (dentuman besar) yang melemparkan bola-bola api
(raksasa) yang bercahaya/berpijar.
2. Bumi terbentuk ketika tata surya muncul sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu.
Semula ia adalah massa bercahaya, yang lambat laun mendingin (membentuk
bagian daratan/tanah dan/air).
3. Pada awalnya, tidak ada oksigen dalam atmosfir bumi, dan ini merupakan hal
yang penting oleh karena mustahil sel-sel kehidupan yang dapat membentuk
DNA – dapat muncul dalam suatu atmosfir yang mengandung oksigen, sebab
oksigen sangat reaktif dan akan mengoksidasi sel-sel molekuler DNA sebelum
bisa membentuk molekul kompleks DNA. Setidaknya ada 2 syarat yang harus
terpenuhi pada awal pembentukan DNA:
- Tidak boleh ada oksigen diatmosfir
- Harus ada jalan masuk bagi radiasi kosmik
Karena tidak ada oksigen di atmosfir maka tidak ada lapisan ozon yang melindungi
Bumi sehingga radiasi kosmos (bersumber dari api+cahaya) bisa membentuk
membentuk molekul kompleks yang pertama di muka Bumi. Radiasi kosmik semacam
itu merupakan energi aktual yang menyebabkan berbagai substansi kimia diatas bumi
bergabung menjadi makromolekul yang rumit.
Dalam sup primal/sup purba (di planet bumi), pernah terbentuk suatu makromolekul
yang amat-sangat rumit, yang mempunyai kemampuan untuk membagi dirinya sendiri
menjadi 2 bagian yang identik. Materi turunan, DNA atau sel hidup pertama yang terus-
menerus membagi dirinya – yang selanjutnya mengalami transmutasi. Setelah masa
ribuan tahun lewat, salah satu organisme bersel satu berhubungan dengan organisme
bersel banyak yang lebih rumit.
4. Terjadilah/Dimulailah proses fotosintesis tanaman yang mengisi/membentuk
atmosfir (dengan oksigen) - kehidupan dimulai di 'lautan'/sup primal sebelum
atmosfir terbentuk dengan sempurna (terisi oleh cukup oksigen). Disana "ia"
dapat berlindung dari cahaya-cahaya/radiasi-radiasi yang berbahaya. Terisinya
atmosfir dengan oksigen memungkinkan terjadinya evolusi binatang yang
bernafas dengan bantuan paru-paru (amfibi-amfibi pertama merangkak keluar
keluar ke daratan dan memulai proses evolusi makhluk-makhluk darat
selanjutnya, termasuk manusia).
5. Atmosfir melindungi kehidupan dari keberadaan radiasi kosmik yang
berbahaya, anehnya radiasi tersebut, yang (barangkali) merupakan
faktor/tanda/elemen penting dalam pembentukan sel pertama, juga
membahayakan bagi seluruh bentuk kehidupan.
Berikut penjelasan sederhana kronologi asal-muasal (evolusi) kehidupan (manusia)
yang dijelaskan oleh agama:
1. Pada awalnya Tuhan (=Big-Bang) menciptakan Malaikat dari cahaya dan Iblis
dari api, manifestasi/proyeksi – YANG SATU ((bola) api+cahaya).
2. Tuhan mengambil segumpal tanahH/air* (=BUMI).
*Dalam Al-Quran (yang saya baca) ditambahkan `mani', yang saya kira hanyalah bentuk
upaya "pemaksaan" dilibatnya logos "manusia"?
3. Adam belum tercipta sebelum Tuhan meniupkan dengan nafasnya (oksigen),
yang ada hanyalah TUHAN beserta/melalui elemen-elemen
proyeksi/manifestasinya yaitu (bola) api + cahaya => radiasi kosmik/kosmos.
(yang sibuk dengan eksperimen-eksperimen/penciptaan-penciptaan selama
beberapa hari (menurut JAM-beliau dalam kitab suci agama - ribuan tahun waktu
manusia?*) …saya curiga, mungkin Tuhan sedang `menggagas' bentuk DNA-
mu).
* …lagi pula, apa sih yang sesungguhnya ego ketahui tentang waktu kecuali melalui
acuan logos "manusia"nya?
4. Tuhan meniupkan nafasnya (yang saya yakini mengandung oksigen) pada
tanah/air yang digenggamnya (=proses foto sintesis di permukaan bumi)
sehingga terciptalah Adam (=kehidupan makhluk darat, termasuk "manusia").
5. Tuhan (Agama) melindungi kehidupan dari keberadaan ilusi dualitas
(kebaikan+kejahatan) yang berbahaya, anehnya ilusi dualitas tersebut, yang
(barangkali) merupakan faktor/tanda/elemen penting dalam pembentukan
peradaban awal (=sel pertama), juga membahayakan bagi seluruh bentuk
kehidupan.
http://alumnisma4.blogspot.com/2008/10/dari-manakah-asal-kehidupan-di-bumi.html
A L U M N I S M A N 4 J A M B I
M E M B U K T I K A N B A H W A A N A K D I D I K N Y A J U G A B I S A
M E N J A D I O R A N G Y A N G M E L E K T E K N O L O G I . . . T E R I M A
K A S I H G U R U G U R U K U
A R S I P B L O G
▼ 2009 (10)
o ▼ Februari (1)
.....Bagaimana mengubah Rp.20.000 menjadi 2 MILIAR...
o ► Januari (9)
► 2008 (164)
► 2007 (1)
U A N G G R A T I S U N T U K K I T A
SPONSOR
Dari Manakah Asal Kehidupan di Bumi?
Bagaimana kehidupan di Bumi bisa muncul? Apakah sup organik di Bumi saja yang
menjadi benih kehidupan itu? Ataukah bahan lainnya seperti asam amino dihantarkan ke
Bumi oleh tabrakan meteorit besar-besaran di masa lalu?
Sup organik yang menjadi benih kehidupan di Bumi sepertinya tidak sendirian tapi
mendapat bantuan dari luar angkasa. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di
Carniege Institution menunjukan adanya konsentrasi tinggi dari asam amino pada dua
meteorit yakni 10 kali lebih tinggi dari penelitian sebelumnya untuk meteorit sejenis.
Hasil ini menunjukan Tata Surya dini jauh lebih kaya akan materi organik yang bisa
membentuk kehidupan dan bisa jadi batuan dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi inilah
yang menjadi kaldu bagi tumbuhnya kehidupan di Bumi.
Penelitian yang dilakukan oleh Marilyn Fogel dari Carnegie’s Geophysical Laboratory
dan Conel Alexander dari Department of Terrestrial Magnetism with Zita Martins of
Imperial College London beserta dua koleganya ini akan dipublikasikan di Meteoritics
and Planetary Science.
Asam amino merupakan molekul organik yang membentuk tulang belakang protein
yang kemudian membentuk berbagai macam struktur dan mengendalikan berbagai
reaksi kimia didalamnya termasuk sel kehidupan. Produksi dari protein dipercaya
sebagai salah satu langkah awal yang menyusun komponen-komponen penting dalam
kehidupan. Para peneliti juga memperkirakan asam amino bisa terbentuk pada beberapa
kondisi di awal Bumi, namun keberadaan senyawa-senyawa tersebut pada meteorit -
meteorit tertentu justru membawa kita pada kemungkinan lain, yakni ruang angkasa
sebagai sumber dari asam amino tersebut. Meteorit yang digunakan dalam penelitian ini
diambil di Antartika pada tahun 1992 dan 1995.
Dalam studi asam amino ini, diambil contoh dari 3 meteorit untuk tipe yang jarang yakni
CR chondrite, yang diperkirakan mengandung materi organik tertua dan juga paling
primitif di meteorit. CR chondrites merupakan meteorit yang memang sudah ada
semenjak awal pembentukan Tata Surya. Nah, pada fasa awal sejarah, meteorit ini
merupakan bagian dari sebuah objek yang besar yang menjadi induknya, mungkin
asteroid yang kemudian terserak akibat tabrakan.
Analisis pada ketiga meteorit ini, satu diantaranya menunjukan kelimpahan asam amino
yang rendah sementara 2 meteorit lainnya justru memiliki kandungan asam amino yang
sangat tinggi yang pernah ditemukan pada meteorit purba yakni sekitar 180 - 249 ppm
(parts per million). Penelitian yang pernah dilakukan pada meteorit primitif lainnya
menunjukan secara umum konsentrasi asam amino hanyalah 15 ppm atau kurnag dari
itu. Di sisi lain. molekul organik dari sumber exra-terrestrial biasanya memiliki
perbandingan isotop karbon yang berbeda dari sumber biologi di Bumi. Dengan
demikian para ilmuwan akan bisa memisahkan faktor kontaminasi dari hasil yang
mereka dapatkan.
Asam amino pada kedua meteorit yang diteliti tersebut diperkirakan terbentuk dalam
objek induknya sebelum terpecah akibat tabrakan. Sebagai contoh, amonia dan bahan
kimia perintis dari nebula Matahari atau juga medium antar bintang bisa saja telah
tercampur dengan air sehingga membentuk asam amino. Setelah terpecah, sebagian
pecahannya sepertinya menghujani Bumi dan planet kebumian lainnya. Komponen-
komponen perintis ini juga diperkirakan ada pada objek primitif lainnya seperti komet,
yang juga menghujani material-nya ke Bumi di masa lalu.
Sumber : Carnegie Institution for Science
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1881934-faktor-yang-mempengaruhi-
persebaran-makhluk/
Pengarang : Slamet Triyono
Diterbitkan di: April 08, 2009
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP
1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik merupakan factor fisik yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
tumbuhan dan hewan. Faktor abiotik meliputi:
a. Iklim (klimatik)
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:
1. Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena
jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu
optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh
yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan
merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian
dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah
berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan
sebagainya.
2. Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang
sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di
daerah yang sangat basah.
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Xerophyta (Xerofit), yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering
atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
b. Mesophyta (Mesofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang
lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
c. Hygrophyta (Higrofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah,
seperti teratai, eceng gondok, dan selada air
d. Tropophyta (Tropofit), yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi
terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan
tumbuhan khas iklim muson tropik.
Kaktus Anggrek Lotus Cendawan/jamur
3. Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis
tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada
tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang
atau sejenis rumput-rumputan.
4. Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah
hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat
akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi.
Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas
pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang
menyediakan makanan bagi hewan. Misalnya, di daerah padanh rumput akan terdapat
hewan khas seperti kijang, biri-biri, dan sapi, sedangkan hewan pemangsanya adalah
singa dan harimau.