96
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN SKRIPSI ALDA AISSYIYAH PUTRI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441 H

repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR

LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK

KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN

SKRIPSI

ALDA AISSYIYAH PUTRI

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441 H

Page 2: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR

LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK

KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

ALDA AISSYIYAH PUTRI

NIM 11160960000074

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441 H

Page 3: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR

LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK

KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

ALDA AISSYIYAH PUTRI

NIM 11160960000074

Menyetujui,

Pembimbing I

Nanda Saridewi, M.Si

NIP. 19841021 200912 2 004

Pembimbing II

Dr. Robert Ronal Widjaya, M.Si

NIP. 19830407 200801 1 009

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kimia

Dr. La Ode Sumarlin, M.Si

NIP. 19750918 200801 1 007

Dr. La Ode Sumarlin, M.Si

Page 4: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul Sintesis dan Karakterisasi Bentonit Terpilar Logam

Besi dan Kromium Sebagai Katalis untuk Konversi Etanol menjadi Gasolin

telah diuji dan dinyatakan LULUS pada sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jum’at, 10

Juli 2020. Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia.

Menyetujui,

Penguji I

Isalmi Aziz, M.T

NIP. 19751110 200604 2 001

Penguji II

Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si

NIP. 19680313 200312 2 001

Pembimbing I

Nanda Saridewi, M.Si

NIP. 19841021 200912 2 004

Pembimbing II

Dr. Robert Ronal Widjaya, M.Si

NIP. 19830407 200801 1 009

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud

NIP. 19690404 200501 2 005

Ketua Program Studi Kimia

Dr. La Ode Sumarlin, M.Si

NIP. 19750918 200801 1 007

Dr. La Ode Sumarlin, M.Si

NIP. 19750918 200801 1 007

Page 5: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, Juli 2020

Alda Aissyiyah Putri

11160960000074

Page 6: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

vi

ABSTRAK

ALDA AISSYIYAH PUTRI. Sintesis dan Karakterisasi Bentonit Terpilar

Logam Besi dan Kromium sebagai Katalis untuk Konversi Etanol menjadi

Gasolin. Dibimbing oleh NANDA SARIDEWI dan ROBERT RONAL

WIDJAYA.

Bentonit merupakan suatu mineral lempung jenis montmorillonite yang dapat

dimanfaatkan sebagai katalis. Penggunaan bentonit sebagai katalis memiliki

kelemahan, yaitu luas permukaan dan volume pori yang kecil serta stabilitas

termal yang rendah sehingga perlu dilakukan modifikasi pada strukturnya.

Modifikasi struktur bentonit yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

metode pilarisasi (Pillared Clay atau PILC) dengan penambahan logam Fe dan Cr

membentuk katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Katalis PILC dapat

digunakan sebagai katalis asam dalam konversi etanol menjadi gasolin untuk

bahan bakar alternatif. Katalis dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, SAA,

FTIR, TPD-NH3, dan TGA. Hasil XRD menunjukkan keberhasilan proses

pilarisasi dengan penambahan logam Fe dan Cr sehingga mampu meningkatkan

jarak antarlapis (interlayer) sebesar 22,03; 15,79; dan 15,85 Å pada katalis

Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Hasil XRF menunjukkan terjadinya

peningkatan komposisi Fe2O3 dan Cr2O3 setelah dilakukan pilarisasi. Hasil SAA

menunjukkan peningkatan luas permukaan dan volume pori pada struktur katalis

Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Hasil TPD-NH3 menunjukkan katalis

termodifikasi mengalami kenaikan jumlah situs asam sebesar 0,1213-0,2641

mmol/g dan kekuatan asam pada situs asam Brønsted dan Lewis. Tipe asam

Brønsted ditunjukkan melalui puncak serapan pada 1515-1640 cm-1

dan Lewis

pada 1435-1470 cm-1

dari hasil FTIR. Hasil TGA menunjukkan adanya

peningkatan stabilitas termal pada katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC.

Katalis Fe-Cr/PILC menunjukkan hasil aktivitas yang paling baik terhadap

konversi etanol menjadi gasolin dengan konversi sebesar 43,30 % dan selektifitas

sebesar 87,15 %.

Kata kunci : bentonit, gasolin, katalis asam, pilarisasi, PILC.

Page 7: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

vii

ABSTRACT

ALDA AISSYIYAH PUTRI. Synthesis and Characterization Pillared Clay of

Ferrous and Chromium Metal as Catalyst for Conversion of Ethanol to Gasoline.

Supervised by NANDA SARIDEWI and ROBERT RONAL WIDJAYA.

Bentonite is a clay mineral type of montmorillonite that can be used as a catalyst.

The use of bentonite as a catalyst has disadvantages, namely small surface area

and pore volume also low thermal stability so it is necessary to modify the

structure. Modification of bentonite structure carried out in this research uses the

pillarization method (Pillared Clay or PILC) with the addition of Fe dan Cr metals

to form Cr/PILC, Fe/PILC, and Fe-Cr/PILC catalysts. The PILC catalysts can be

used as an acid catalyst in the conversion of ethanol to gasoline for alternative

fuels. The catalyst was characterized using XRD, XRF, SAA, FTIR, TPD-NH3,

and TGA. The XRD result shows that the pillarization process with the addition of

Fe and Cr metals was succeed so it can increase the interlayer spacing by 22,03;

15,79; and 15,85 Å on the Cr/PILC, Fe/PILC, and Fe-Cr/PILC catalysts. The XRF

results shows an increase in the composition of Fe2O3 and Cr2O3 after

pillarization. The SAA result shows an increase in surface area and pore volume

in the Cr/PILC, Fe/PILC, and Fe-Cr/PILC catalysts structure. The TPD-NH3

result shows that the modified catalysts experienced an increase the number of

acid sites by 0,1213-0,2641 mmol/g and the acid strength at the Brønsted and

Lewis acid sites. The Brønsted acid type is indicated throught the absorption

peaks at 1515-1640 cm-1

and Lewis acid type at 1435-1470 cm-1

from the FTIR

result. The TGA result shows an increase in thermal stability on the Cr/PILC,

Fe/PILC, and Fe-Cr/PILC catalysts. The Fe-Cr/PILC catalyst shows the best

activity results on conversion of ethanol to gasoline with a conversion by 43,30 %

and a selectivity by 87,15 %.

Keywords: acid catalyst, bentonite, gasoline, pillarization, PILC.

.

Page 8: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang

berjudul Sintesis dan Karakterisasi Bentonit Terpilar Logam Besi dan

Kromium sebagai Katalis untuk Konversi Etanol menjadi Gasolin. Penulis

menyadari dalam penyusunan skripsi ini mendapat banyak bantuan, bimbingan,

dan arahan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang tulus penulis

sampaikan kepada :

1. Nanda Saridewi, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

2. Dr. Robert Ronal Widjaya, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah

memberikan pengetahuan, pengarahan, serta bimbingan sehingga banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.

3. Isalmi Aziz, M.T dan Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si, selaku Penguji I dan

Penguji II yang telah memberikan masukan serta saran kepada penulis.

4. Dr. La Ode Sumarlin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Kimia Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud, selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

ix

6. Segenap dosen Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu pengetahuan serta pengalaman hidup

yang dengan tulus diberikan kepada penulis.

7. Ayah, Ibu, dan seluruh keluarga besar tercinta atas do’a, semangat serta

dukungan moril maupun materiil yang selalu diberikan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat terbaik Adisa, Reyhan, Ica, Aii, Mutto, Echa, dan Syauqi

yang telah bersedia menjadi tempat berkeluh kesah serta memberikan

semangat kepada penulis.

9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Kimia 2016 yang senantiasa

memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca

dan dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran dalam perkembangan ilmu

pengetahuan, terutama di bidang katalis dan bahan bakar.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2020

Penulis

Page 10: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

x

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Hipotesis Penelitian..................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

2.1 Bentonit ...................................................................................................... 7

2.1.1 Sifat-Sifat Umum Bentonit................................................................... 8

2.1.2 Jenis-Jenis Bentonit ............................................................................. 8

2.1.3 Komposisi Bentonit ............................................................................. 9

2.1.4 Aplikasi Bentonit Terpilar .................................................................. 10

2.2 Bentonit Terpilar (Pillared Inter Layered Clay/PILC) ............................... 10

2.2.1 Prinsip Pilarisasi ................................................................................ 11

2.2.2 Jenis-Jenis Agen Pemilar ................................................................... 12

2.2.3 Preparasi Lempung Terpilar ............................................................... 15

2.3 Etanol ....................................................................................................... 15

2.4 Gasolin ..................................................................................................... 16

2.5 Proses Konversi Etanol menjadi Gasolin. .................................................. 17

2.6 XRD (X-Ray Diffraction) .......................................................................... 19

2.7 XRF (X-Ray Fluorescence) ....................................................................... 20

2.8 TPD-NH3 (Temperature Programmed Desorption-NH3) ........................... 21

2.9 SAA (Surface Area Analyzer) ................................................................... 22

2.10 TGA (Thermo Gravimetric Analyzer) ........................................................ 23

2.11 FTIR (Fourier Transform Infra Red) ......................................................... 23

2.12 GC/FID (Gas Chromatography Flame Ionization Detector) ...................... 24

Page 11: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

xi

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 26

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................... 26

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 26

3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................... 27

3.3.1 Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 27

3.3.2 Preparasi Bentonit Terpilar Satu Logam ............................................. 28

3.3.3 Preparasi Bentonit Terpilar Dua Logam ............................................. 29

3.3.4 Karakterisasi Katalis Bentonit dan Bentonit Terpilar .......................... 31

3.3.5 Uji Aktivitas Katalis Terhadap Proses Konversi Etanol menjadi

Gasolin .............................................................................................. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 35

4.1 Katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC .............................................. 35

4.2 Karakteristik Katalis ................................................................................. 36

4.2.1 Karakteristik Jarak Antarlapis dengan XRD ....................................... 36

4.2.2 Karakteristik Distribusi Unsur dengan XRF ....................................... 41

4.2.3 Karakteristik Luas Permukaan dan Volume Pori dengan SAA ........... 43

4.2.4 Karakteristik Gugus Fungsional dengan FTIR .................................... 45

4.2.5 Karakteristik Keasaman dengan TPD-NH3 ......................................... 48

4.2.6 Karakteristik Stabilitas Termal dengan TGA ...................................... 51

4.3 Aplikasi Katalis untuk Proses Konversi Etanol menjadi Gasolin ............... 53

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 58

5.1 Simpulan ................................................................................................... 58

5.2 Saran ......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59

LAMPIRAN ..................................................................................................... 66

Page 12: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur bentonit .............................................................................. 7

Gambar 2. Bentuk fisik bentonit ....................................................................... 8

Gambar 3. Mekanisme pilarisasi ..................................................................... 11

Gambar 4. Skema alat XRD ............................................................................ 19

Gambar 5. Skema alat XRF ............................................................................ 20

Gambar 6. Skema alat TPD-NH3..................................................................... 21

Gambar 7. Skema alat SAA ............................................................................ 22

Gambar 8. Skema alat FTIR............................................................................ 24

Gambar 9. Skema alat GC/FID ....................................................................... 24

Gambar 10. Diagram alir penelitian .................................................................. 27

Gambar 11. Reaksi pembentukan larutan pemilar ............................................. 35

Gambar 12. Reaksi pembentukan bentonit terpilar ............................................ 35

Gambar 13. Pola difraksi low angle dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC ......................................................................................... 36

Gambar 14. Pola difraksi high angle dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC ......................................................................................... 39

Gambar 15. Grafik perbandingan luas permukaan (a) dan volume pori (b) dari

bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC ................................ 43

Gambar 16. Spektrum FTIR dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC 45

Gambar 17. Kurva analisis dengan TPD-NH3 ................................................... 49

Gambar 18. Kurva TGA dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC ...... 51

Gambar 19. Hasil konversi etanol menjadi gasolin ............................................ 54

Gambar 20. Jalur reaksi secara umum etanol menjadi gasolin ........................... 56

Gambar 21. Katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC ................................... 70

Gambar 22. Larutan produk hasil reaksi konversi etanol menjadi gasolin .......... 70

Page 13: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi bentonit ................................................................................ 9

Tabel 2. Jenis-jenis agen pemilar ....................................................................... 12

Tabel 3. Komponen kimia yang terdapat pada gasolin komersial ....................... 17

Tabel 4. Hasil analisis dengan XRF ................................................................... 41

Tabel 5. Hasil analisis gugus fungsional pada katalis dengan FTIR ................... 46

Tabel 6. Hasil pengukuran situs asam dengan TPD-NH3 ................................... 50

Tabel 7. Hasil pengukuran dengan TGA ............................................................ 52

Tabel 8. Selektifitas produk hasil analisis GC/FID etanol menjadi gasolin ......... 54

Tabel 9. Tabel hasil analisis GC/FID produk reaksi etanol menjadi gasolin ....... 81

Page 14: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan preparasi katalis ........................................................ 67

Lampiran 2. Hasil preparasi katalis dan larutan produk uji aktivitas katalis ...... 70

Lampiran 3. Perhitungan jarak antarlapis (interlayer) dengan XRD .................. 71

Lampiran 4. Hasil analisis isoterm adsorpsi dan desorpsi katalis dengan SAA .. 72

Lampiran 5. Hasil analisis katalis dengan TGA ................................................ 73

Lampiran 6. Hasil analisis katalis dengan TPD-NH3......................................... 75

Lampiran 7. Hasil analisis uji aktivitas katalis dengan GC/FID ........................ 77

Page 15: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang menjadi

kebutuhan utama pada kehidupan manusia karena dapat digunakan sebagai bahan

bakar kendaraan bermotor (Suharyati et al., 2019). Konsumsi bahan bakar minyak

memiliki posisi yang sangat dominan dalam pemenuhan kebutuhan energi

nasional, yaitu sebesar 50 %. Peningkatan penggunaan minyak bumi sebagai

bahan bakar terjadi seiring dengan penurunan produksi kegiatan eksplorasi

minyak bumi nasional (Sugiyono et al., 2019). Permasalahan ini menyebabkan

perlunya mencari sumber bahan bakar alternatif yang bukan berasal dari minyak

bumi salah satunya adalah dengan memanfaatkan etanol untuk dikonversi menjadi

gasolin. Menurut Senam (2009), etanol memiliki peluang untuk digunakan

sebagai sumber bahan bakar alternatif karena dapat dihasilkan dari tumbuhan

melalui proses fermentasi. Konversi etanol menjadi gasolin dilakukan melalui

proses katalitik dengan memanfaatkan lempung sebagai penyangga pada katalis.

Lempung adalah batuan yang mengandung mineral dan tersusun dari

alumina-silika. Mineral pada lempung merupakan kelompok mineral penyusun

batuan sedimen dan juga sebagai unsur utama tanah (soil) (Mukarrom, 2017).

Firman Allah SWT dalam Al-Qu’ran surah Al-Hijr ayat 26:

نسان من صلصال من حمإ مسنون ولقد خلقنا ال

Artinya:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat

kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (Q.S Al-Hijr [15] :

26).

Page 16: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

2

Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Hijr ayat 26 menjelaskan bahwa

tanah liat atau lempung dimanfaatkan dalam proses penciptaan manusia. Ayat

tersebut menyiratkan mengenai manfaat adanya tanah liat atau lempung di muka

bumi. Lempung dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat batu bata, tembikar,

dan genteng dalam kehidupan sehari-hari. Lempung umumnya digunakan sebagai

bahan penukar ion, adsorben, dan katalis pada bidang industri kertas, cat, dan

karet, sehingga lempung sering disebut sebagai material yang multiguna

(Pinnavaia, 1983).

Jenis lempung yang menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir

adalah bentonit. Bentonit dapat digunakan sebagai penyangga katalis karena

memiliki kelebihan, yaitu mempunyai volume pori yang mudah untuk

dimodifikasi dan strukturnya yang fleksibel (Vaccari, 1998). Penggunaan bentonit

sebagai katalis memiliki kelemahan, yakni luas permukaan dan volume pori yang

kecil serta stabilitas termal yang rendah (Kloprogge et al., 2005). Aktivitas

katalitik bentonit sebagai penyangga katalis dapat ditingkatkan dengan melakukan

modifikasi pada struktur bentonit.

Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan modifikasi pada struktur

bentonit adalah dengan melakukan pilarisasi (Pillared Clay atau PILC). Metode

pilarisasi dilakukan dengan proses interkalasi menggunakan agen pemilar berupa

kation hidroksi logam ke dalam antarlapis (interlayer) alumina-silika bentonit

yang berguna sebagai tiang atau pilar diantara lapisannya (Figueras, 1988).

Struktur bentonit akan mengalami dehidrasi dan dehidroksilasi saat proses

interkalasi, sehingga menghasilkan oksida logam diantara lapisan alumina-silika.

Bentonit yang telah berhasil dipilarisasi akan memiliki stabilitas termal yang

Page 17: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

3

tinggi serta menghasilkan ruang antarlapis (interlayer) dalam dimensi molekular

(Kloprogge et al., 2005). Metode pilarisasi dipilih dalam penelitian ini karena

memiliki kelebihan, salah satunya yaitu tidak mengubah struktur dasar bentonit

setelah dilakukan proses interkalasi.

Polihidroksi logam yang umumnya digunakan dalam modifikasi bentonit

terpilar adalah Fe, Cr, Ti, Zr, dan Al. Beberapa penelitian sebelumnya telah

dilakukan pembuatan katalis PILC menggunakan polihidroksi logam antara lain,

logam Fe dilakukan oleh Cromain & Cahyaningrum (2016) dan Larosa (2007),

logam Cr dilakukan oleh Widjaya et al. (2012), Wijaya et al. (2010), dan Istinia et

al. (2003), logam Al dilakukan oleh Lubis (2007), Haerudin et al. (2010), Fisli &

Haerudin (2002), dan Koestiari (2014), logam Zr dilakukan oleh Ruslan et al.

(2017), dan logam Ti dilakukan oleh Okoye & Obi (2011) dan Supeno (2008).

Modifikasi bentonit terpilar yang dilakukan menggunakan logam Fe, Cr, Ti, Zr,

dan Al pada beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan keberhasilan proses

pilarisasi yang ditandai dengan telah terbentuknya pilar-pilar logam pada

antarlapis (interlayer) bentonit melalui hasil karaktersisasi XRD.

Penelitian yang dilakukan oleh Widjaya et al. (2012) dalam pembuatan

katalis Cr/PILC menunjukkan bahwa keberadaan logam Cr mampu meningkatkan

jarak antarlapis (interlayer) pada bentonit hingga 19,25 Å. Pengaruh logam Cr

dalam katalis Cr/PILC juga mampu meningkatkan keasaman pada antarlapis

bentonit setelah dilakukan proses pilarisasi. Peningkatan yang terjadi pada katalis

Cr/PILC ini membuat katalis tidak mudah mengalami deaktivasi saat dilakukan

uji aktivitas katalis.

Page 18: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

4

Molina et al. (2006) melakukan pembuatan katalis PILC dengan

menggunakan logam Fe, dimana adanya logam Fe yang dipadukan dengan logam

Zr dan Al pada pembuatan katalis Zr-Fe/PILC dan Al-Fe/PILC mampu

meningkatkan luas permukaan pada bentonit. Penggunaan paduan logam Fe dan

Cr pada sintesis katalis Fe-Cr/PILC dalam penelitian ini diharapkan mampu

meningkatkan jarak antarlapis, luas permukaan, volume pori, kestabilan termal,

dan keasaman pada katalis.

Penelitian ini dilakukan pembuatan katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-

Cr/PILC (1:1), lalu dilakukan uji aktivitas katalis melalui proses konversi etanol

menjadi gasolin. Widjaya et al. (2019) telah melakukan proses konversi etanol

menjadi gasolin menggunakan katalis Sn-Cr/PILC (1:1) pada suhu 380 ˚C

menggunakan reaktor fixed bed dan diperoleh hasil etanol yang telah terkonversi

menjadi senyawa benzene, toluene, oktana, dan naftalen yang merupakan

komponen gasolin komersial. Proses katalitik yang digunakan dalam konversi

etanol menjadi gasolin membutuhkan katalis yang bersifat asam (Costa &

Aguado, 1985). Pilarisasi pada bentonit akan meningkatkan perbandingan situs

asam Brønsted dan Lewis yang mana pembentukan pilar logam oksida akan

mendominasi sifat permukaan pada bentonit (Fatimah & Wijaya, 2011). Katalis

Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC yang telah disintesis, dikarakterisasi sifat

fisika dan kimianya antara lain peningkatan jarak antarlapis (interlayer), distribusi

unsur, tingkat keasaman, luas permukaan serta volume pori, stabilitas termal, dan

gugus fungsional yang terdapat dalam katalis menggunakan XRD, XRF, TPD-

NH3, SAA, TGA, dan FTIR. Katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC diuji

aktivitas katalisnya terhadap proses konversi etanol menjadi gasolin pada suhu

Page 19: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

5

250 ˚C selama 4 jam menggunakan reaktor batch dan dianalisis produknya

menggunakan GC/FID untuk mengetahui konversi dan selektifitas gasolin.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik fisika dan kimia meliputi jarak antarlapis, luas

permukaan, volume pori, stabilitas termal, dan keasaman yang dihasilkan

dari sintesis katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC?

2. Bagaimana hasil uji aktivitas katalis terhadap proses konversi etanol

menjadi gasolin dari penggunaan katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-

Cr/PILC?

1.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Karakteristik yang dihasilkan dari sintesis katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan

Fe-Cr/PILC mampu meningkatkan sifat fisika dan kimia meliputi jarak

antarlapis, luas permukaan, volume pori, stabilitas termal, dan keasaman

pada katalis.

2. Hasil uji aktivitas katalis terbaik terhadap proses konversi etanol menjadi

gasolin didapatkan dari penggunaan katalis Fe-Cr/PILC dibandingkan

dengan katalis Cr/PILC dan Fe/PILC.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menentukan karakteristik fisika dan kimia meliputi jarak antarlapis, luas

permukaan, volume pori, stabilitas termal, dan keasaman pada katalis

Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC yang telah disintesis.

Page 20: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

6

2. Menentukan aktivitas katalis terbaik pada proses konversi etanol menjadi

gasolin dari penggunaan katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi

mengenai pengaruh polikation logam Fe dan Cr pada modifikasi struktur bentonit

menggunakan metode pilarisasi (Pillared Clay atau PILC) untuk meningkatkan

aktivitas katalis terhadap proses konversi etanol menjadi gasolin sehingga dapat

menghasilkan sumber bahan bakar alternatif yang setara dengan bensin komersial

sebagai bahan bakar yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor.

Page 21: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bentonit

Bentonit merupakan mineral lempung dengan kandungan utama

montmorillonite sekitar 85% dengan rumus kimia Mx(Al4-x-

Mgx)Si8O20(OH)4.nH2O. Bentonit tersusun dari mineral alumina-silika yang

mempunyai struktur kristal berlapis dan berpori. Bentonit mempunyai

kemampuan untuk mengembang (swellability) karena ruang antarlapis (interlayer)

dapat mengakomodasi ion-ion atau molekul dengan ukuran tertentu, sehingga

untuk menyeimbangkan muatan negatif ini pada daerah antarlapis bentonit akan

mengikat kation yang mudah untuk dipertukarkan (Sukandarrumidi, 1999).

Struktur bentonit dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur bentonit (Syuhada et al., 2009)

Struktur bentonit terdiri dari 2 lapis tetrahedral silikat (SiO44-

) dan 1 lapis

sentral oktahedral alumina (Al2(OH)6) yang ditunjukkan oleh tanda panah

berwarna merah (Gambar 1). Struktur bentonit memiliki antarlapis (interlayer)

Page 22: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

8

yang berada diantara lapisan silika dimana terdapat ruang kosong yang berisi

kation yang dapat dipertukarkan, seperti Li+, Na

+, Ca

2+, dan Mg

2+ yang

ditunjukkan oleh simbol berwarna hijau (Grim, 1968).

2.1.1 Sifat-Sifat Umum Bentonit

Bentonit memiliki massa jenis sebesar 2,2-2,8 g/mL, indeks bias sebesar

1,547-1,557, massa molekul relatif sebesar 549,07 g/mol, dan titik lebur sebesar

1330-1430 ˚C. Bentonit memiliki ukuran partikel dengan diameter kurang dari 2

µm (Bergaya et al., 2013). Bentuk fisik bentonit dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bentuk fisik bentonit (sumber: pribadi)

Bentuk fisik bentonit pada Gambar 2 dalam keadaan kering berupa

partikel butiran yang halus berbentuk serpihan seperti tekstur pecah kaca

(concoidal fracture) berwarna dasar putih dan akan berubah warna menjadi krem

apabila telah lapuk yang lama-kelamaan menjadi warna kuning dengan sedikit

kemerahan atau kecoklatan serta hitam keabu-abuan, tergantung pada jenis dan

jumlah fragmen mineralnya. Bentonit bersifat sangat lunak, plastis, kilap lilin,

memiliki porositas yang tinggi, mudah menyerap air, dan dapat melakukan

pertukaran ion (ion exchanging) (Supeno, 2009).

2.1.2 Jenis-Jenis Bentonit

Bentonit dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan sifat

fisiknya, yaitu (Mukarrom, 2017):

Page 23: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

9

1. Na-Bentonit (Swelling Bentonite)

Na-Bentonit merupakan jenis montmorillonite yang mempunyai

partikel lapisan air tunggal (single water layer particles) yang

mengandung kation Na+ yang dapat dipertukarkan. Bentonit jenis ini

mempunyai kemampuan untuk mengembang apabila dicelupkan ke dalam

air dan dapat terdispersi beberapa waktu di dalam air. Kandungan Na2O

dalam bentonit jenis ini umumnya lebih besar sekitar 2 %.

2. Ca-Bentonit (Non-Swelling Bentonite)

Ca-Bentonit merupakan jenis montmorillonite yang kurang dapat

mengembang apabila dicelupkan dalam air. Bentonit jenis ini mengandung

jumlah kalsium dan magnesium yang relatif lebih banyak dibandingkan

dengan kandungan natriumnya.

2.1.3 Komposisi Bentonit

Berdasarkan hasil analisis, bentonit memiliki kandungan komposisi unsur-

unsur kimia sebagai berikut.

Tabel 1. Komposisi bentonit No. Komposisi Kimia Na-Bentonit (%) Ca-Bentonit (%)

1. Silika (SiO2) 61,3-61,4 62,12

2. Aluminium Oksida (Al2O3) 19,8 17,33

3. Besi Oksida (Fe2O3) 3,9 5,30

4. Kalsium Oksida (CaO) 0,6 3,68

5. Magnesium Oksida (MgO) 1,3 3,30

6. Natrium Oksida (Na2O) 2,2 0,50

7. Kalium Oksida (K2O) 0,4 0,55

8. Air (H2O) 7,2 7,2

Sumber: Supeno (2009)

Perbandingan kandungan komposisi kimia yang dimiliki oleh masing-

masing Na-Bentonit dan Ca-Bentonit ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel tersebut

memperlihatkan bahwa komposisi Na2O yang dimiliki oleh Na-Bentonit lebih

Page 24: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

10

besar dibandingkan dengan Ca-Bentonit, sedangkan komposisi CaO dan MgO

yang dimiliki oleh Ca-Bentonit lebih besar dibandingkan dengan Na-Bentonit.

2.1.4 Aplikasi Bentonit Terpilar

Bentonit terpilar sudah banyak digunakan pada berbagai aplikasi, seperti

pembuatan kolom kromatografi, penyaring molekular (molecular shieves),

adsorben, penyimpan data optik (optical data storage), katalis, dan lain-lain.

Aplikasi utama dari bentonit terpilar adalah pada bidang adsorben dan katalis

(Supeno, 2009).

Sifat keasaman yang dihasilkan dari bentonit terpilar sangat penting untuk

mengontrol reaksi katalitik. Beberapa reaksi yang dikatalisis oleh bentonit terpilar

antara lain pada reaksi perengkahan (cracking) yang dilakukan oleh Ruslan et al.

(2017) menunjukkan bahwa proses catalytic cracking terjadi pada situs asam tipe

Brønsted .

2.2 Bentonit Terpilar (Pillared Inter Layered Clay/PILC)

Bentonit terpilar (Pillared Inter Layered Clay/PILC) merupakan suatu

material bentonit yang mengalami modifikasi melalui proses pilarisasi. Modifikasi

yang dilakukan pada struktur bentonit menghasilkan bentonit terpilar yang

mempunyai luas permukaan yang tinggi dan porositas yang tetap, sehingga sangat

baik apabila digunakan untuk adsorben maupun sebagai katalis. Penggunaan

kation organik dan pilar organometalik umumnya digunakan sebagai pemilar pada

bentonit terpilar. Penggunaan kation polioksida anorganik lebih banyak digunakan

sebagai agen pemilar pada sintesis katalis PILC karena stabil pada suhu yang

tinggi ketika dilakukan uji aktivitas katalitiknya (Supeno, 2009).

Page 25: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

11

Bentonit terpilar menunjukkan sifat keasaman Brønsted dan Lewis. Pilar-

pilar yang terbentuk dari proses pilarisasi pada bentonit terpilar merupakan

sumber utama untuk sifat keasaman Lewis, sementara gugus OH yang terdapat

pada bentonit terpilar menyumbangkan sifat keasaman Brønsted. Bentonit terpilar

mengandung kation Al3+

yang akan tersubsitusi kation Si4+

dalam lapisan T (T-

layer) sehingga kation Al3+

bertindak sebagai asam Lewis. Namun, ketika terjadi

hidrasi dalam bentonit terpilar kation Al3+

berubah bentuk menjadi Al

terkoordinasi oktahedral oleh keasaman Brønsted (Supeno, 2009).

2.2.1 Prinsip Pilarisasi

Pilarisasi merupakan salah satu modifikasi bentonit yang dapat

meningkatkan kemampuan bentonit sebagai katalis karena kation dari agen

pemilar diinterkalasikan ke dalam antarlapis (interlayer) bentonit. Pilarisasi dapat

dilakukan dengan menginterkalasikan polikation hidroksi logam ke dalam

antarlapis bentonit untuk membentuk pilar-pilar oksida logam diantara lapisan

bentonit (Cool & Vansant, 2002). Mekanisme pemilaran polikation pada bentonit

dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Mekanisme pilarisasi (Widjaya, 2012)

Mekanisme pemilaran polikation terjadi melalui pertukaran antara kation-

kation yang terdapat di dalam lembaran silikat pada bentonit seperti Li+, Na

+,

Ca2+

, dan Mg2+

dengan kation polihidroksi, misalnya Fe3+

atau Cr3+

(Gambar 3).

Page 26: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

12

Kation polihidroksi yang telah berhasil diinterkalasikan kemudian akan

membentuk pilar-pilar atau tiang pada antarlapis (interlayer) bentonit. Modifikasi

ini menyebabkan perubahan jarak antarlapis (interlayer) pada bentonit akibat

masuknya agen pemilar polihidroksi kation yang menyebabkan perubahan

karakteristik fisika dan kimia bentonit terpilar seperti jarak antarlapis (interlayer),

distribusi ukuran pori, luas permukaan, dan gambar morfologi struktur permukaan

(Yuliani, 2010).

2.2.2 Jenis-Jenis Agen Pemilar

Beberapa jenis agen pemilar yang dapat digunakan dalam bentonit terpilar

antara lain sebagai berikut.

Tabel 2. Jenis-jenis agen pemilar

No. Jenis Agen Pemilar Contoh

1. Kation-kation organik Alkil ammonium

Dialkil ammonium

2. Kompleks organologam Co(en)33+

Kompleks M (2,2-bipiridin)

Kompleks M (O-penentrolin)

Si(acac)33+

Fe3O(OCOCH3)6CH3COOH

3. Senyawa-senyawa kluster

logam

Nb6Cl2n+

Ta6Cl12n+

Mo8Cl84+

4. Kation-kation polioksida Al13O4(OH)24(H2O)127+

Zr4(OH)8(H2O)16

(TiO)8(OH)124+

Crn(OH)m

Garam Fe-hidrolisis

5. Sol-sol oksida Sol TiO2-SiO2

Imogolit (Si2Al4O6(OH)8)

6. Pilar-pilar oksida campuran Fe/Al

Fe/Cr

Fe/Zr

La/Al

GaAl12O4(OH)24(H2O)127+

Sumber: Cool & Vansant (2002)

Page 27: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

13

Jenis agen pemilar yang terdapat pada Tabel 2, digunakan pilar oksida

campuran yaitu Fe/Cr untuk proses konversi etanol menjadi gasolin. Penggunaan

kompleks organometalik pada saat proses interkalasi menyebabkan smektit stabil

terhadap suhu tinggi hingga mencapai 450 ˚C. Hal ini disebabkan oleh adanya

kation logam hidroksida yang telah terpilar pada smektit sehingga menghasilkan

jarak anta lapis (interlayer) yang lebih tinggi mencapai 15 Å (Pinnavaia, 1983).

2.2.2.1 Besi

Besi merupakan logam kelompok makromineral di dalam kerak bumi.

Besi yang ada di dalam air umumnya dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+

atau Fe3+

.

Besi terletak pada golongan VIIIB periode 4 dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d6

4s2, nomor atom 26 serta massa atom relatif 55,84 gram/mol, massa jenis 7,87

gram/mL, titik leleh 1538 ˚C, jari-jari atom 126 pm, dan elektronegativitas 1,83

Pauling (McDowell, 2008).

Logam besi yang digunakan pada penelitian mengenai konversi etanol

menjadi gasolin, yaitu FeCl3. FeCl3 dipilih sebagai prekursor agen pemilar untuk

proses pemilaran pada bentonit sebagai adsorben yang digunakan untuk

mengadsorpsi pengotor pada proses penjernihan minyak daun cengkeh. Pemilaran

dengan oksida besi akan menghasilkan bentonit terpilar dengan jarak antarlapis

(interlayer) sampai dengan 29 Å dengan luas permukaan 350 m2/g. Peningkatan

ini akan meningkatkan daya adsorpsi bentonit jika dibandingkan dengan

penggunaan bentonit atau lempung alam yang hanya memiliki luas permukaan 70-

100 m2/g (Ritonga, 2012; Ritonga, 2015).

Keasaman padatan menunjukkan peningkatan keasaman katalis total pada

paduan katalis Fe2O3-zeolit dibandingkan dengan zeolit aktif. Total situs asam

katalis Fe2O3-zeolit meningkat sebesar 2,3 mmol/g. Peningkatan keasaman total

Page 28: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

14

padatan katalis terjadi diakibatkan adanya perlakuan pengembanan logam besi.

Hal ini dikarenakan logam besi merupakan unsur golongan transisi yang

menyediakan orbital d yang belum terisi penuh oleh elektron. Katalis Fe2O3-zeolit

bekerja dengan menyediakan situs asam baik situs asam Brønsted maupun asam

Lewis. Penggunaan katalis Fe2O3-zeolit mampu meningkatkan efektivitas reaksi

degradasi fenol dengan H2O2 (Adriati et al., 2013).

2.2.2.2 Kromium

Kromium atau logam Cr adalah logam mineral yang terdapat di dalam

lapisan bumi. Kromium merupakan suatu elemen yang secara alamiah ditemukan

dalam konsentrasi yang rendah pada hewan, batuan, manusia, tanaman, debu

vulkanik, tanah, dan gas. Kromium pertama kali ditemukan oleh Vagueline pada

tahun 1997. Kromium merupakan logam transisi yang mempunyai konfigurasi

elektron [Ar] 4s13d

5, memiliki nomor atom 24 serta massa atom relatif 51,99

gram/mol, massa jenis 7,19 gram/mL, titik leleh 1875 ˚C, jari-jari atom 128 pm,

dan elektronegativitas 1,66 Pauling. Dalam bentuk gabungan kimia, keadaan

oksidasi kromium dapat berupa +2 hingga +6, yang mana keadaan +3 dan +6

paling sering terjadi (Sugiyarto, 2003).

Prekursor logam kromium yang digunakan sebagai agen pemilar dalam

penelitian ini adalah CrCl3. Konversi etanol menjadi gasolin diperlukan material

katalis yang mempunyai sifat asam yang cukup tinggi karena diharapkan material

tersebut mempunyai kandungan ion H+ yang banyak sehingga digunakan untuk

mendonorkan ion tersebut ke struktur yang membutuhkan ion H+. Konversi etanol

dapat dilakukan dengan penyerapan ion H+ yang cukup banyak sehingga dapat

dikatakan telah berhasil terkonversi menjadi gasolin. Bentonit yang terpilarisasi

logam kromium memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi jika dibandingkan

Page 29: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

15

dengan katalis HZSM-5, yaitu dengan jumlah situs asam sebesar 4 mmol/g untuk

katalis Cr/PILC dan 2,3 mmol/g untuk katalis HZSM-5. Adanya proses pertukaran

kation-kation yang ada pada antarlapis (interlayer) bentonit dengan logam

kromium mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat keasaman pada permukaan

bentonit (Widjaya, 2012).

2.2.3 Preparasi Lempung Terpilar

Preparasi bentonit terpilar dapat dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu (1)

preparasi larutan polikation, (2) preparasi suspensi bentonit, dan (3) pilarisasi

bentonit menggunakan larutan polikation (Cool & Vansant, 2002). Tahapan

pembuatan larutan polikation dengan dua oksida logam (bi-oxide metals) yang

berbeda dilakukan dengan perbandingan konsentrasi antar logam pilar/rasio

bentonit dan perbandingan konsentrasi ion OH-/rasio logam pilar seperti yang

terlampir pada Lampiran 1.

Penambahan larutan basa yaitu larutan NaOH ke dalam larutan campuran

logam secara perlahan-lahan menggunakan pompa peristaltik disertai dengan

kondisi high stirring. Hal ini bertujuan agar reaksi yang terjadi lebih optimal

antara ion-ion logam tersebut dengan ion OH- sehingga membentuk kompleks

polikation. Kompleks polikation ini kemudian akan mengalami interkalasi pada

bentonit sehingga logam-logam pemilar akan tersisip ke dalam ruang antarlapis

alumina-silika pada bentonit (Larosa, 2007; Nauva, 2015).

2.3 Etanol

Etanol merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang

mengandung unsur C, H, dan O. Etanol dalam ilmu kimia disebut sebagai etil

alkohol dengan rumus kimia C2H5OH. Rumus umum alkohol adalah R-OH.

Page 30: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

16

Secara struktural, alkohol sama dengan air, namun salah satu hidrogennya

digantikan oleh gugus alkil. Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil atau

gugus OH (Siregar, 1988).

Etanol merupakan suatu cairan yang tidak berwarna, berbau spesifik,

mudah terbakar, mudah menguap, dan dapat bercampur dengan air dalam segala

perbandingan. Etanol dapat digunakan sebagai pelarut untuk zat organik maupun

anorganik dan sebagai bahan dasar untuk industri asam cuka, ester, spiritus, dan

asetaldehid. Etanol dapat pula digunakan sebagai bahan campuran minuman dan

sebagai bahan bakar yang terbarukan untuk kendaraan motor (Hambali et al.,

2008).

2.4 Gasolin

Gasolin atau bensin merupakan cairan yang mempunyai titik didih antara

50-200 ˚C dan dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Gasolin

terdiri dari molekul hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang

lainnya sehingga akan membentuk suatu rantai hidrokarbon. Istilah gasolin

banyak digunakan dalam industri minyak bahkan dalam perusahaan. Gasolin

tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C5 (pentana) sampai dengan C12

(dodekana). Gasolin mengandung hidrokarbon dalam minyak mentah yang

berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang

panjangnya berbeda-beda (Hsu & Robinson, 2017).

Gasolin memiliki komposisi kimia yang terdiri dari senyawa hidrokarbon

tak jenuh (olefin), hidrokarbon jenuh (parafin) dan hidrokarbon siklik atau

aromatik (Wiyantoko, 2016). Komponen kimia yang terdapat pada gasolin

komersial dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 31: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

17

Tabel 3. Komponen kimia yang terdapat pada gasolin komersial

No. Komponen

1. Sec-Butyl Acetate

2. Toluene

3. Octane

4. Benzene

5. o-Xylene, p-Xylene

6. Naphthalene

7. n-Undecane

Sumber: Widjaya (2019)

Widjaya (2019) melakukan analisis gasolin atau bensin komersial

menggunakan GC/MS dimana hasil komponen senyawa kimia yang dimiliki oleh

gasolin ditunjukkan pada Tabel 3. Kandungan senyawa yang terdapat pada hasil

analisis menggunakan GC/MS menunjukkan bahwa bensin komersial memiliki

komponen kimia yang terdiri dari senyawa hidrokarbon berupa olefin, parafin,

dan aromatik dengan rentang rantai C5-C12.

2.5 Proses Konversi Etanol menjadi Gasolin.

Konversi etanol menjadi gasolin merupakan proses yang bertujuan untuk

mengkonversi senyawa etanol menjadi senyawa hidrokarbon dengan rentang

rantai C5-C12 yang masuk ke dalam gasolin. Proses ini dilakukan melalui tiga

tahapan proses reaksi secara umum, dimana reaksi awal yaitu terjadinya dehidrasi

etanol membentuk etilen. Mekanisme berlangsung melalui serangan langsung

oleh proton yang dimiliki oleh katalis asam sehingga memprotonasi -OH pada

etanol yang diikuti oleh pemutusan ikatan C-O membentuk air (H2O) dan

kemudian terjadi deprotonasi ikatan C membentuk etilen yang dapat dilihat pada

persamaan sebagai berikut (Sun & Wang, 2014).

Page 32: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

18

C C OHH..

.. + A C C+H AOH H2C=CH2

..

.. + A + H2O

A----acid

-H2O

Etilen yang telah terbentuk kemudian akan mengalami reaksi

oligomerisasi. Oligomerisasi etilen terjadi dengan membentuk olefin dengan

ikatan yang lebih panjang terjadi melalui H+

transfer atau donor proton yang

dimiliki oleh katalis sehingga menghasilkan rantai hidrokarbon dengan rentang

C5-C12 yang dapat dilihat pada persamaan sebagai berikut (Sun & Wang, 2014).

H2C=CH2C2nH4n + nH2O

H+ transfer

Senyawa olefin yang memiliki rantai hidrokarbon dengan rentang C5-C12

ini kemudian akan mengalami tahapan reaksi terakhir, yaitu reaksi hidrogenasi

membentuk senyawa parafin dan reaksi dehidrosiklisasi membentuk senyawa

aromatik dengan rantai hidrokarbon C5-C12 yang dapat dilihat pada persamaan

sebagai berikut (Sun & Wang, 2014).

C2nH4nC2nH4n+2

-H2H2

H2+

Sun & Wang (2014) menyatakan bahwa proses konversi etanol menjadi

gasolin ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain waktu reaksi, suhu reaksi,

dan keasaman yang dimiliki pada katalis. Keasaman katalis memiliki kunci

peranan dalam mengatur reaksi dehidrasi, oligomerisasi, dehidrosiklisasi, dan

hidrogenasi sehingga untuk proses konversi etanol menjadi gasolin ini sangat

diperlukan adanya katalis yang bersifat asam.

Page 33: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

19

2.6 XRD (X-Ray Diffraction)

Analisis XRD umumnya digunakan untuk dapat memperkirakan ukuran

partikel dalam suatu padatan. Dalam karakterisasi katalis, analisis XRD

digunakan untuk mengidentifikasi fase kristalografi yang muncul pada katalis.

Skema alat uji XRD dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Skema alat XRD (Waseda et al., 2011)

Skema difraksi sinar-X merupakan hamburan elastis foton-foton sinar-X

oleh atom dalam kisi periodik (Gambar 4). Sinar-X monokromatik yang

terhambur berada dalam fase yang sama menghasilkan interferensi konstruktif.

Difraksi sinar-X oleh bidang kristal memungkinkan perolehan jarak kisi sesuai

persamaan Bragg sebagai berikut.

n λ = 2 d sinθ (1)

(2)

Dimana n adalah nilai integral panjang gelombang, λ adalah panjang gelombang

sinar-X, d adalah jarak antara dua bidang kisi, θ adalah sudut antara sinar-X yang

datang pada garis normal dalam bidang kisi yang tercerminkan, a adalah panjang

kisi kristal, dan hkl adalah indeks Miller dari bidang Bragg (Niemantsverdriet,

2007; West, 2014).

Page 34: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

20

2.7 XRF (X-Ray Fluorescence)

XRF merupakan suatu teknik yang memanfaatkan fluoresensi sinar-X

untuk menentukan kandungan mineral kelumit dalam bahan biologi maupun

dalam tubuh secara langsung. Metode XRF secara luas digunakan untuk

menentukan komposisi unsur suatu material karena metode ini memiliki kelebihan

yaitu penggunaannya cepat dan tidak akan merusak sampel (Jenkins, 1999).

Skema alat XRF dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Skema alat XRF (Jenkins, 1999)

Dasar analisis alat X-Ray Fluoresensi yaitu pencacahan sinar-X yang

dipancarkan oleh suatu unsur akibat pengisian kembali kekosongan elektron pada

orbital yang lebih dekat dengan inti diakibatkan terjadinya eksitasi elektron oleh

elektron yang terletak pada orbital yang lebih luar (Gambar 5). Ketika sinar-X

yang berasal dari radioisotop sumber eksitasi menabrak elektron akan

mengeluarkan elektron pada kulit dalam sehingga akan terjadi kekosongan pada

kulit tersebut. Perbedaan energi dari kulit akan tampil sebagai sinar-X yang

dipancarkan oleh atom. Spektrum sinar-X selama proses menunjukkan puncak

yang khas yang mana setiap unsur akan menunjukkan puncak yang berbeda

(Jenkins, 1999).

Page 35: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

21

2.8 TPD-NH3 (Temperature Programmed Desorption-NH3)

TPD-NH3 adalah salah satu metode yang paling sering digunakan untuk

dapat mengukur keasaman permukaan material berpori, seperti bentonit, zeolit,

dan silika mesopori. Penggunaan metode ini digunakan untuk mengetahui

keasaman pada katalis. Jumlah situs asam ditentukan melalui banyaknya adsorbat

yang teradsorpsi, dimana ketika adsorbat terdesorpsi pada suhu tinggi akan

menghasilkan kekuatan asam pada katalis. Adosrbat yang digunakan dalam

penentuan situs asam menggunakan TPD ini adalah gas NH3 (Istadi, 2011). Skema

alat TPD-NH3 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Skema alat TPD-NH3 (Cvetanovi & Amenomiya, 1967)

Dasar penggunaan pada skema alat TPD-NH3 dalam teknik ini yaitu

adsorpsi kimia (chemisorption) dan adsorpsi fisika (physisorption) (Gambar 6).

Adsorpsi kimia dikarakterisasi menggunakan ikatan yang kuat seperti ikatan

kovalen atau ikatan elektrostatik yang kuat antara permukaan suatu padatan

dengan gas. Adsorpsi fisika dikarakterisasi menggunakan ikatan lemah seperti

gaya Van der Waals, gaya dipol-dipol, dan ikatan hidrogen antara permukaan

padat dengan gas (Cvetanovi & Amenomiya, 1967).

Page 36: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

22

2.9 SAA (Surface Area Analyzer)

Luas permukaan yang aktif mempunyai peranan yang sangat penting

dalam suatu katalis. Metode yang umumnya digunakan untuk menentukan luas

permukaan katalis adalah dengan mengukur banyaknya gas N2 yang teradsorpsi

pada permukaan katalis. Penyerapan dilakukan pada suhu yang rendah dan

konstan yaitu sebesar 80 K sebagai fungsi tekanan N2 dan dapat dijelaskan

melalui teori isoterm Brunauer-Emmet-Teller (BET) (Niemantsverdriet, 2007).

Skema alat SAA dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Skema alat SAA (Verma, 2012)

Prinsip kerja SAA yang didasari atas siklus adsorpsi dan desorpsi

isotermis gas N2 oleh sampel serbuk pada suhu N2 dalam keadaan cair (Gambar

7). Pada prosesnya sejumlah gas N2 yang telah diketahui dimasukkan ke dalam

tabung sampel sehingga gas akan melewati sampel. Kemudian, sensor tekanan

akan menghasilkan data tekanan proses yang bervariasi (Rosyid et al., 2012). Data

volume gas dan jumlah yang telah dihasilkan dimasukkan ke dalam persamaan

teori isoterm BET sebagai berikut.

(3)

Page 37: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

23

Teori BET menjelaskan fenomena adsorpsi molekul gas di permukaan zat

padat. Banyaknya molekul gas yang diadsorpsi tergantung dengan luas

permukaan zat padat. Teori BET juga digunakan untuk menentukan porositas

suatu zat padat yang berpori, selain untuk menentukan luas permukaan zat padat

(Ronaldo & Malherbe-Reque, 2007).

2.10 TGA (Thermo Gravimetric Analyzer)

TGA adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menentukan

komposisi material dan memprediksi stabilitas termal pada temperatur mencapai

1000 ˚C. Teknik ini dapat mengkarakterisasi material yang menunjukkan

kehilangan atau bertambahnya berat diakibatkan oleh terjadinya dekomposisi,

oksidasi, atau dehidrasi. TGA dapat digunakan pada berbagai macam material

padatan, baik organik maupun anorganik (Polini & Yang, 2017).

Metode TGA banyak digunakan pada pengukuran berat yang terus

menerus terhadap suatu neraca sensitif ketika suhu dinaikkan dalam udara atau

dalam atmosfer yang inert. Hilangnya berat bisa timbul dari evaporasi lembab

yang tersisa, tetapi pada suhu yang lebih tinggi akan terjadi penguraian polimer.

TGA dapat memberikan memberikan informasi mengenai stabilitas panas (Perkin

Elmer, 2015).

2.11 FTIR (Fourier Transform Infra Red)

Spektroskopi FTIR merupakan teknik pengukuran untuk mengumpulkan

spektrum inframerah. Energi yang diserap pada sampel dalam berbagai frekuensi

sinar inframerah direkam, kemudian diteruskan ke interferometer. Sinar

pengukuran selanjutnya diubah menjadi interferogram (Hermanto, 2009). Skema

alat spektroskopi FTIR dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 38: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

24

Gambar 8. Skema alat FTIR (Hermanto, 2009)

Skema alat FTIR yang mana pada prosesnya radiasi inframerah yang

dipancarkan akan melewati sampel, beberapa radiasi inframerah akan diserap oleh

sampel sedangkan sebagian lainnya dilewatkan atau ditransmisikan (Gambar 8).

Penyerapan panjang gelombang spesifik diserap karena adanya ikatan kimia pada

material (contracting) dan pembengkokan (bending) (Road & Madison, 2001).

2.12 GC/FID (Gas Chromatography Flame Ionization Detector)

GC/FID adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui komposisi

senyawa yang ada di dalam komponen. GC/FID merupakan metode pemisahan

senyawa organik yang menggunakan dua metode analisis senyawa yaitu

kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa secara kualitatif

dengan detektor berupa ionisasi nyala (FID) untuk menganalisis senyawa analit

yang umumnya volatil (Sastrohamidjojo, 1991; Ojanperä & Rasanen, 2008).

Skema alat GC/FID dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Skema alat GC/FID (McMahon, 2007)

Page 39: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

25

Prinsip kerja dari GC/FID yang didasari oleh adanya proses pembakaran

yang ditimbulkan dari reaksi antara udara berupa O2 dan gas pembawa berupa H2

yang kemudian menghasilkan energi yang akan mengionisasi komponen-

komponen sampel yang dikeluarkan dari kolom (Gambar 9). Molekul-molekul

komponen tersebut akan melepaskan elektron dan berubah menjadi ion-ion. Ion-

ion positif akan tertarik ke elektroda negatif sehingga arusnya bertambah dan

melalui tahanan yang menimbulkan selisih tegangan dan disalurkan melalui

amplifier ke recorder. Berat zat terlarut yang mencapai nyala pada satuan waktu

akan menghasilkan respon detektor yang sama berapapun tingkat pengencerannya

oleh gas pembawa (Day & Underwood, 2002; Djenar, 2006).

Page 40: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2019 sampai

dengan 17 Maret 2020 di Laboratorium Kimia Material dan Katalis, Pusat

Penelitian Kimia-LIPI, Setu, Tangerang Selatan.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan gelas,

spatula, alu, lumpang, termometer, neraca analitik (Mettler Toledo AB-204S), hot

plate-magnetic stirrer (Cimarec), pompa peristaltik (Bio-Rad Econo Pump), oven

(Quincy Lab), sentifuge (Eppendorf 5804R), X-Ray Diffraction (MAC Science

MXP3), Surface Area Analyzer (Micromeritics Tristar II), Thermo Gravimetric

Analyzer (Linseis Q50 V20.13 Build 39), GC/FID (Agilent 7890A, kolom

Carbowax/20M (30 m x 320 µm, 25 µm)), X-Ray Fluorescence, Temperature

Programmed Desorption-NH3 (Micromeritics Chemisorb 2720), Fourier

Transform Infra Red (Shimadzu Prestige-21), dan reaktor batch.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk tanah liat

atau bentonit (Sigma-Aldrich), serbuk besi (III) klorida heksahidrat (Merck),

serbuk krom (III) klorida heksahidrat (Merck), pelet natrium hidroksida (Merck),

larutan perak nitrat 0,1 M, akuades, larutan etanol 99,8 % (Smart Lab A-1035),

dan gas H2.

Page 41: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

27

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Diagram Alir Penelitian

Serbuk FeCl3.6H2O,

serbuk CrCl3.6H2O,

dan akuades

Diaduk 2 jam

Larutan logam Fe 0,2

M dan larutan logam

Cr 0,1 M

Larutan NaOH 0,2 M

Diaduk ±12 jam suhu kamar

Larutan polikation

5 gram bentonit dan

akuades

Diaduk 2 jam, suhu 60 ˚C

Suspensi bentonit 1 %

Diaduk ±24 jam suhu

kamar

Dikeringkan suhu 100 ˚C, 12 jam

Katalis Fe/PILC, Cr/PILC,

Fe-Cr/PILC

Karakterisasi TGA (stabilitas termal), XRD (peningkatan jarak antarlapis),

SAA (luas permukaan), XRF (distribusi

unsur), TPD-NH3 (keasaman), dan

FTIR (gugus fungsional)

Reaksi konversi etanol

menjadi gasolin suhu 250 ˚C, 4

jam

Larutan produk

Analisis GC/FID

Sentrifuge pada v= 7000 rpm, T = 20

˚C, t = 5 menit. Dicuci 13 kali,

akuades 60 ˚C

Uji Cl-, larutan AgNO3 0,1 M

Gambar 10. Diagram alir penelitian

Page 42: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

28

3.3.2 Preparasi Bentonit Terpilar Satu Logam (Cañizares et al., 1999)

Preparasi bentonit terpilar satu logam terdiri dari tiga tahapan proses, yaitu

preparasi larutan polikation, preparasi suspensi bentonit 1 %, dan pilarisasi

bentonit dengan larutan polikation membentuk bentonit terpilar.

3.3.2.1 Preparasi Larutan Polikation Fe dan Cr

Preparasi Larutan Polikation Fe

Sebanyak 1,5 L akuades dimasukan ke dalam gelas beaker 5 L, kemudian

ditambahkan serbuk FeCl3.6H2O sebanyak 81,099 gram (Lampiran 1) secara

perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam. Akuades

sebanyak 3 L selanjutnya dimasukkan ke dalam gelas beaker 5 L yang berbeda,

kemudian ditambahkan pelet NaOH sebanyak 24 gram (Lampiran 1) secara

perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam. Sebanyak 3

L larutan NaOH 0,2 M dimasukkan secara perlahan-lahan ke dalam 1,5 L larutan

FeCl3.6H2O 0,2 M menggunakan pompa peristaltik dengan kecepatan 0,25

mL/menit sambil diaduk cepat selama ± 12 jam pada suhu kamar sehingga

terbentuk larutan polikation Fe.

Preparasi Larutan Polikation Cr

Sebanyak 2 L akuades dimasukan ke dalam gelas beaker 5 L, kemudian

ditambahkan serbuk CrCl3.6H2O sebanyak 53,29 gram (Lampiran 1) secara

perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam. Akuades

sebanyak 2 L selanjutnya dimasukkan ke dalam gelas beaker 5 L yang berbeda,

kemudian ditambahkan pelet NaOH sebanyak 16 gram (Lampiran 1) secara

perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam. Sebanyak 2

L larutan NaOH 0,2 M dimasukkan secara perlahan-lahan ke dalam 2 L larutan

Page 43: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

29

CrCl3.6H2O 0,1 M menggunakan pompa peristaltik dengan kecepatan 0,25

mL/menit sambil diaduk cepat selama ± 12 jam pada suhu kamar sehingga

terbentuk larutan polikation Cr.

3.3.2.2 Preparasi Suspensi Bentonit 1 %

Sebanyak 5 gram bentonit dilarutkan ke dalam 500 mL akuades, kemudian

dipanaskan dengan suhu 60 ˚C sambil diaduk menggunakan magnetic stirrer

selama 2 jam sehingga diperoleh suspensi bentonit 1 %.

3.3.2.3 Pilarisasi Bentonit dengan Polikation Fe dan Cr

Hasil preparasi masing-masing larutan polikation Fe sebanyak 4,5 L dan

larutan polikation Cr sebanyak 4 L ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam

suspensi bentonit 1 % dalam keadaan diaduk. Setelah penambahan larutan

polikation, larutan tetap diaduk selama 24 jam pada suhu kamar. Suspensi

Fe/PILC dan Cr/PILC selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 7000 rpm

selama 5 menit pada suhu 20 ˚C. Endapan dicuci menggunakan akuades dengan

suhu 60 ˚C sampai larutan menunjukkan reaksi negatif dengan tidak terbentuk

endapan putih ketika diteteskan larutan AgNO3 0,1 M. Suspensi Fe/PILC dan

Cr/PILC disentrifugasi kembali, lalu endapannya dikeringkan dalam oven pada

suhu 100 ˚C selama 12 jam sehingga terbentuk katalis Fe/PILC dan Cr/PILC yang

kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam botol sampel.

3.3.3 Preparasi Bentonit Terpilar Dua Logam (Cañizares et al., 1999)

Preparasi bentonit terpilar dua logam terdiri dari tiga tahapan proses, yaitu

preparasi larutan polikation, preparasi suspensi bentonit 1 %, dan pilarisasi

bentonit dengan larutan polikation membentuk bentonit terpilar.

Page 44: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

30

3.3.3.1 Preparasi Larutan Polikation Fe dan Cr

Preparasi Larutan Logam Fe

Sebanyak 900 mL akuades dimasukan ke dalam gelas beaker 5 L,

kemudian ditambahkan serbuk FeCl3.6H2O sebanyak 48,6594 gram (Lampiran 1)

secara perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam.

Preparasi Larutan Logam Cr

Sebanyak 1,8 L akuades dimasukan ke dalam gelas beaker 5 L, kemudian

ditambahkan serbuk CrCl3.6H2O sebanyak 47,961 gram (Lampiran 1) secara

perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam.

Preparasi Larutan Polikation Fe/Cr

Larutan polikation Fe sebanyak 900 mL dimasukkan ke dalam gelas

beaker dan ditambahkan larutan polikation Cr sebanyak 1,8 L kemudian diaduk

dengan magnetic stirrer selama 2 jam. Akuades sebanyak 1,8 L selanjutnya

dimasukkan ke dalam gelas beaker 5 L yang berbeda, kemudian ditambahkan

pelet NaOH sebanyak 14,4 gram secara perlahan-lahan sambil diaduk dengan

magnetic stirrer selama 2 jam. Sebanyak 1,8 L larutan NaOH 0,2 M dimasukkan

secara perlahan-lahan ke dalam 2,7 L larutan logam Fe/Cr menggunakan pompa

peristaltik dengan kecepatan 0,25 mL/menit sambil diaduk cepat selama ± 12 jam

pada suhu kamar sehingga terbentuk larutan polikation Fe/Cr.

3.3.3.2 Preparasi Suspensi Bentonit 1 %

Sebanyak 3 gram bentonit dilarutkan ke dalam 300 mL akuades, kemudian

dipanaskan dengan suhu 60 ˚C sambil diaduk menggunakan magnetic stirrer

selama 2 jam sehingga diperoleh suspensi bentonit 1 %.

Page 45: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

31

3.3.3.3 Pilarisasi Bentonit dengan Polikation Fe/Cr

Hasil preparasi larutan polikation Fe/Cr sebanyak 4,5 L ditambahkan

sedikit demi sedikit ke dalam suspensi bentonit 1 % dalam keadaan diaduk.

Setelah penambahan larutan polikation, larutan tetap diaduk selama 24 jam pada

suhu kamar. Suspensi Fe-Cr/PILC selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan

7000 rpm selama 5 menit pada suhu 20 ˚C. Endapan dicuci menggunakan akuades

dengan suhu 60 ˚C sampai larutan menunjukkan reaksi negatif dengan tidak

terbentuk endapan putih ketika diteteskan larutan AgNO3 0,1 M. Suspensi Fe-

Cr/PILC disentrifugasi kembali, lalu endapannya dikeringkan dalam oven pada

suhu 100 ˚C selama 12 jam sehingga terbentuk katalis Fe-Cr/PILC yang kemudian

ditimbang dan dimasukkan ke dalam botol sampel.

3.3.4 Karakterisasi Katalis Bentonit dan Bentonit Terpilar

Bentonit yang telah terpilar dengan logam Fe, logam Cr, dan paduan

logam Fe/Cr, kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui peningkatan sifat fisika

dan kimianya menggunakan beberapa instrumen antara lain XRD, XRF, TGA,

TPD-NH3, SAA, dan FTIR.

3.3.4.1 Karakterisasi Katalis dengan XRD (ASTM D4926-15)

Analisis XRD dilakukan dengan memasukkan sampel sebanyak 0,5 gram

yang telah halus ke dalam sample holder. Cetakan ini berukuran 20 x 10 mm dan

tebal 1 mm. Pengukuran pola difraksi pada sudut rentang 2θ dari 2˚ sampai

dengan 10˚ dan 10˚ sampai dengan 80˚ dengan kondisi pengoperasian yaitu 40

kV dan 30 mA menggunakan radiasi Cu-Kα (1,542 Å).

Page 46: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

32

3.3.4.2 Karakterisasi Katalis dengan XRF (ASTM D7653-18)

Analisis XRF dilakukan dengan memasukkan sampel yang telah halus ke

dalam sample holder, selanjutnya sampel disinari dengan sinar-X. setelah itu akan

diperoleh data berupa persen unsur yang terkandung pada sampel yang diuji.

3.3.4.3 Karakterisasi Katalis dengan TGA (ASTM E1131-08)

Sampel dialiri oleh suatu gas intert atau gas reaktif yang mengalir melalui

sampel dan keluar melalui exhaust. Pertama, dialirkan gas N2 dengan flowrate 40

mL/menit ke dalam furnace TGA dan dialirkan gas selanjutnya yaitu gas O2

dengan flowrate 60 mL/menit. Lalu, sampel dengan berat 30-40 mg dimasukkan

ke dalam wadah platina yang berada di dalam furnace. Temperatur dinaikkan

dengan rate 10 ˚C/menit selama 100 menit hingga suhu 1000 ˚C. Pengurangan

fraksi massa sampel selama eksperimen dicatat.

3.3.4.4 Karakterisasi Katalis dengan TPD-NH3 (ASTM D4824-03)

Ditimbang 0,05 gram sampel kemudian dimasukkan ke dalam tabung

sampel. Diatur program yaitu dinaikkan suhu hingga 400 ˚C dan ditahan selama

30 menit menggunakan gas He dengan tujuan membersihkan udara dalam tabung

sampel. Selanjutnya, suhu diturunkan hingga 100 ˚C dan ditahan selama 15 menit.

Lalu, gas diganti dengan gas NH3-He dan proses adsorpsi dilakukan selama 30

menit. Gas kemudian diganti kembali dengan gas He. Recording dilakukan

dengan meningkatkan suhu linear dari 100 ˚C hingga 650 ˚C dengan tingkat

pemanasan 10 ˚C/menit dan laju alir gas 10 cm3/menit.

3.3.4.5 Karakterisasi Katalis dengan SAA (ASTM D3663-03)

Tabung sampel ditimbang sebagai bobot kosong. Kemudian ditimbang

sebanyak 0,5 gram dan dimasukkan ke dalam tabung sampel. Tabung tersebut

Page 47: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

33

kemudian ditempelkan pada port degasser lalu dilakukan proses degassing

menggunakan gas nitrogen 200 KPa pada suhu 200 ˚C selama 2 jam. Setelah

proses degassing selesai, tabung kemudian ditimbang kembali sebagai massa

setelah degassing. Kemudian dimasukkan pada port micromeritics dan dilakukan

analisis dalam kondisi suhu nitrogen cair serta dialirkan gas hidrogen 20 P.Si dan

gas nitrogen 200 KPa.

3.3.4.6 Karakterisasi Katalis dengan FTIR (ASTM D7653-18)

Analisis FTIR dilakukan menggunakan teknik KBr pelet yaitu padatan

sampel digerus dalam mortar kecil bersama padatan dengan kristal KBr kering

dalam jumlah yang sedikit (0,5-2 mg cuplikan + 100 mg KBr kering). Campuran

tersebut kemudian dipress dengan alat penekan hidrolitik hingga menjadi pelet

yang transparan. KBr harus kering dan akan lebih baik bila penumbukan

dilakukan di bawah lampu IR untuk mencegah terjadinya kondensasi uap dari

atmosfer. Tablet cuplikan tipis kemudian dinetralkan pada spektrofotometer IR

dengan lubang mengarah ke dalam radiasi Ka. Serbuk KBr sebagai blanko

diletakkan ke dalam pan yang berbeda dan ditempatkan pada ruang pengukuran.

Pengukuran blanko dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengukuran

sampel. Pengukuran dilakukan pada kisaran bilangan gelombang yang diatur

mulai 300-4500 cm-1

.

3.3.5 Uji Aktivitas Katalis Terhadap Proses Konversi Etanol menjadi

Gasolin (Rinaldi & Dwiatmoko, 2011)

Sampel katalis sebanyak 0,5 gram dan 10 mL larutan etanol 99,8%

dimasukkan ke dalam reaktor batch. Setelah itu, reaktor ditutup dengan rapat dan

gas H2 dialirkan ke dalam reaktor untuk menghilangkan sisa O2 dan tekanan diatur

sebesar 1 atm. Uji aktivitas katalis dilakukan dengan memanaskan reaktor sampai

Page 48: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

34

mencapai suhu 250 ˚C sambil diaduk menggunakan stirrer selama 4 jam. Diambil

larutan produk yang telah mengalami proses reaksi sebanyak 0,1 mL lalu

diinjeksikan ke dalam GC/FID kolom Carbowax/20M (30 m x 320 µm, 25 µm).

Hasil analisis GC/FID kemudian ditentukan konversi dan selektifitas dengan

persamaan sebagai berikut (Ashokkumar et al., 2018).

Konversi (%) =

(4)

Selektifitas (%) =

(5)

Page 49: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC disintesis dari prekursor

garam-garam klorida sebagai sumber besi dan kromium. Sintesis katalis dilakukan

melalui modifikasi pada struktur bentonit dengan proses pilarisasi yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan bentonit sebagai katalisator dalam melakukan

aktivitas katalitik. Prekursor FeCl3 dan CrCl3 dijadikan sebagai logam pemilar

dalam proses pilarisasi. Pembentukan larutan pemilar terjadi dengan

menambahkan larutan NaOH 0,2 M sedikit demi sedikit dalam larutan FeCl3 dan

CrCl3 dengan reaksi sebagai berikut.

MCl3(aq) + 3NaOH(aq) M(OH)3(aq) + 3NaCl(aq)

M = logam Fe,Cr

Gambar 11. Reaksi pembentukan larutan pemilar

Larutan NaOH yang ditambahkan akan mengikat ion Cl- pada prekursor

logam Fe dan Cr sehingga membentuk larutan pemilar (Gambar 11). Reaksi

pembentukan larutan pemilar berupa hidroksi logam dilakukan untuk membentuk

oksida logam yang dibutuhkan dalam proses pilarisasi bentonit sebagai berikut.

M

OH

OH

OH+ M

OH

OH

OH MOH

O

M OH

O

M2O3 + 3H2OΔ

Si OH + MOH

O

M OH

O

Si O M

O

O

M OH

Gambar 12. Reaksi pembentukan bentonit terpilar (Cromain & Cahyaningrum,

2016)

Page 50: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

36

Reaksi pembentukan bentonit terpilar pada Gambar 12 menunjukkan

gugus Si-OH yang ada pada struktur bentonit mengikat senyawa intermediate

yang kemudian akan membentuk oksida logam Fe dan Cr sebagai pilar pada

katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Modifikasi struktur pada bentonit

terpilar dilakukan melalui pertukaran antara kation Fe3+

dan Cr

3+ dengan kation-

kation yang ada pada antarlapis (interlayer) bentonit. Keberhasilan modifikasi

pada struktur bentonit dapat diketahui dari hasil karakterisasi dengan XRD, XRF,

TGA, TPD-NH3, SAA, dan FTIR serta diuji aktivitas katalitiknya dalam reaksi

konversi etanol menjadi gasolin.

4.2 Karakteristik Katalis

4.2.1 Karakteristik Jarak Antarlapis dengan XRD

Analisis difraksi sinar-X menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) pada

bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC bertujuan untuk mengetahui jarak

antarlapis (interlayer) dan kristalinitas katalis. Pengukuran jarak antarlapis

(interlayer) dilakukan pada sudut difraksi 2θ low angle antara 2-10˚. Hasil

karakterisasi XRD difraksi 2θ low angle dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Pola difraksi low angle dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC

Page 51: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

37

Pola difraksi sinar-X low angle pada Gambar 13 menunjukkan bahwa

telah terjadinya pergeseran 2θ puncak refleksi d001 ke kiri (ke arah yang lebih

kecil) dari sampel bentonit setelah dilakukan proses pilarisasi. Puncak refleksi d001

pada bentonit sebelum dipilarisasi menunjukkan 2θ sebesar 7,01˚. Hal ini sesuai

dengan pola difraksi sinar-X low angle pada bentonit yang memiliki puncak

utama pada sudut 2θ = 7˚ (Widjaya, et al., 2019).

Pergeseran puncak refleksi d001 yang terjadi pada bentonit setelah

dipilarisasi dengan logam Cr pada katalis Cr/PILC menunjukkan sudut 2θ sebesar

4,01˚. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widjaya et al. (2012), katalis

Cr/PILC memiliki puncak refleksi d001 pada 2θ = 4,76˚. Hal serupa juga terjadi

pada bentonit setelah dipilarisasi dengan logam Fe pada katalis Fe/PILC yang

menunjukkan sudut 2θ sebesar 5,59˚. Sekewael (2008) telah membuat komposit

besi oksida montmorillonit dengan hasil pola difraksi sinar-X low angle pada 2θ =

5,24˚. Bentonit yang telah dipilarisasi dengan logam Fe dan Cr dengan rasio

perbandingan 1:1 pada katalis Fe-Cr/PILC juga menunjukkan pergeseran sudut 2θ

menjadi 5,57˚. Pola difraksi sinar-X low angle pada katalis Fe-Cr/PILC memiliki

sudut 2θ yang mirip dengan katalis Fe/PILC, hal ini dapat diindikasikan adanya

logam Fe yang lebih mendominasi dibandingkan logam Cr pada katalis Fe-

Cr/PILC karena basis dalam penambahan menggunakan basis logam Fe.

Pergeseran puncak 2θ refleksi d001 menunjukkan adanya peningkatan

jarak antarlapis (interlayer) pada bentonit yang telah dilakukan proses pilarisasi.

Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh adanya pertukaran kation-kation yang

ada di dalam antarlapis (interlayer) bentonit dengan polikation Fe dan Cr,

Page 52: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

38

sehingga menyebabkan ekspansi jarak antarlapis pada bentonit (Geraldina et al.,

2016).

Jarak antarlapis (interlayer) bentonit sebelum dilakukan proses pilarisasi

yaitu sebesar 12,60 Å. Sekewael (2008) menyatakan bahwa bentonit memiliki

jarak antarlapis antara 12,0-15,0 Å. Bentonit yang telah dilakukan proses

pilarisasi menggunakan logam Fe dan Cr mengalami peningkatan jarak antarlapis

(interlayer) menjadi 22,03 Å pada Cr/PILC, 15,79 Å pada Fe/PILC, dan 15,85 Å

pada Fe-Cr/PILC. Katalis Cr/PILC memiliki nilai jarak antarlapis (interlayer)

yang paling tinggi jika dibandingkan katalis Fe/PILC dan Fe-Cr/PILC, hal ini

dikarenakan pada proses pilarisasi menggunakan logam Cr dapat membuat ukuran

molekul menjadi lebih besar (Ding et al., 2015). Katalis Fe-Cr/PILC memiliki

jarak antarlapis (interlayer) yang lebih kecil jika dibandingkan katalis Cr/PILC.

Gil et al. (2000) menyatakan bahwa hal ini terjadi disebabkan oleh adanya

hambatan difusi oleh jumlah molekul salah satu logam pemilar yang paling

banyak dinterkalasikan, yaitu logam Fe, sehingga katalis Fe-Cr/PILC memiliki

kemiripan nilai jarak antarlapis (interlayer) dengan katalis Fe/PILC.

Sekewael (2008) menyatakan bahwa meningkatnya jarak antarlapis

(interlayer) disebabkan oleh adanya pertukaran kation-kation terhidrat pada

permukaan antarlapis bentonit dengan kation yang bermuatan lebih besar, yaitu

Cr3+

dan Fe3+

. Adanya peningkatan jarak antarlapis merupakan salah satu faktor

keberhasilan dilakukannya proses pilarisasi karena telah terjadinya interkalasi

agen pemilar berupa logam Fe dan Cr ke dalam antarlapis (interlayer) bentonit.

Komposisi pada katalis dapat diketahui melalui kristalinitas dengan pola

difraksi sinar-X sudut 2θ high angle antara 10-80˚. Hasil analisis XRD

Page 53: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

39

menunjukkan puncak-puncak khas yang kemudian dibandingkan dengan data dari

JCPDS (Joint Committee of Powder Diffraction Standar). Pola difraksi sinar-X 2θ

high angle dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Pola difraksi high angle dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC

Pola difraksi sinar-X high angle pada bentonit menghasilkan puncak sudut

2θ = 19,48˚; 21,65˚; 26,3˚; 35,14˚; 54,11˚; dan 61,48˚ (Gambar 14). Hasil ini

sesuai dengan JCPDS No. 29-1499 yang menunjukkan bahwa puncak tersebut

merupakan puncak-puncak yang khas untuk bentonit dengan tipe montmorillonite.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al. (2020) menyebutkan bahwa pola

difraksi sinar-X montmorillonite berada pada 2θ = 19,58˚; 20,64˚; dan 26,33˚.

Berdasarkan hasil tersebut maka struktur bentonit termasuk tipe montmorillonite.

Bentonit dengan tipe montmorillonite dibedakan melalui komposisi alumina-silika

yang memiliki perbandingan konfigurasi 2:1 dengan sifat khas swelling (dapat

mengembang) dalam kerangka bentonit (Wibowo, 2017).

Pola difraksi sinar-X high angle pada katalis Cr/PILC menghasilkan

puncak sudut 2θ = 19,72˚; 20,71˚; 26,52˚; 34,61˚; dan 61,79˚ (Gambar 14).

Page 54: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

40

Puncak 2θ = 34,61˚ mengindikasikan bahwa senyawa Cr2O3 yang berhasil

diinterkalasikan memiliki sistem kristal rhombohedral. Hasil ini sesuai dengan

JCPDS No. 84-1616 yang menunjukkan puncak-puncak khas Cr2O3 pada 2θ =

24,52˚; 34,6˚; dan 36,5˚. Berdasarkan penelitian Rahmani et al. (2015), puncak-

puncak khas Cr2O3 fase rhombohedral muncul pada 2θ = 24,5˚; 34,6˚; 36,2˚;

41,5˚; dan 50,2˚. Gambar 14 menunjukkan terjadinya pergeseran puncak 2θ dan

perubahan intensitas yang membuktikan bahwa penambahan Cr2O3 ke dalam

antarlapis (interlayer) bentonit berhasil teremban dan membentuk fase kristalin

(Anggarayanti et al., 2017).

Pola difraksi sinar-X high angle pada katalis Fe/PILC menghasilkan

puncak sudut 2θ = 19,94˚; 26,75˚; 35,3˚; dan 55,73˚ (Gambar 14). Puncak difraksi

sinar-X yang muncul pada daerah 2θ = 35,3˚ mengindikasikan bahwa senyawa

Fe2O3 dengan fase hematite berhasil disintesis. Hasil ini sesuai dengan JCPDS

No. 13-5340 yang menunjukkan puncak-puncak khas Fe2O3 pada 2θ = 24,19˚;

35,3˚; dan 62,47˚. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al. (2017) melaporkan

bahwa puncak yang menunjukkan kehadiran dari Fe2O3 berada pada 2θ = 24,02˚;

33,36˚; 35,3˚; dan 54,02˚. Berdasarkan hasil tersebut Fe2O3 yang diinterkalasikan

ke dalam antarlapis (interlayer) bentonit berhasil dilakukan (Cromain &

Cahyaningrum, 2016).

Pola difraksi sinar-X high angle pada katalis Fe-Cr/PILC menghasilkan

puncak sudut 2θ = 19,77˚; 22,47˚; 26,65˚; 35,3˚; 36,5˚; dan 61,93˚ (Gambar 14).

Puncak-puncak khas yang muncul pada daerah 2θ = 35,3˚ dan 36,5˚

mengindikasikan bahwa terdapat senyawa Fe2O3 dengan fase hematite dan

senyawa Cr2O3 dengan fase rhombohedral. Hasil ini sesuai dengan JCPDS No.

Page 55: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

41

13-5340 yang menunjukkan puncak-puncak khas Fe2O3 pada 2θ = 24,19˚; 35,3˚;

dan 62,47˚ dan JCPDS No. 84-1616 yang menunjukkan puncak-puncak khas

Cr2O3 pada 2θ = 24,52˚; 34,6˚; dan 36,5˚. Widjaya et al. (2019) menyatakan

bahwa munculnya puncak baru, adanya pergeseran puncak serta perubahan

intensitas puncak mengindikasikan telah terdistribusinya logam oksida yang

diinterkalasikan yaitu logam Fe dan Cr pada katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC.

4.2.2 Karakteristik Distribusi Unsur dengan XRF

Bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC dikarakterisasi

menggunakan XRF (X-Ray Fluorescence) bertujuan untuk mengetahui distribusi

kandungan unsur kimia yang terdapat pada bentonit sebelum dan setelah

dilakukan proses pilarisasi (Ruslan et al., 2017). Hasil karaktersisasi XRF pada

bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil analisis dengan XRF

No. Katalis Unsur (% wt)

SiO2 Al2O3 Fe2O3 Cr2O3 MgO CaO K2O

1. Bentonit 60,51 19,12 4,84 0,01 12,2 1,59 0,41

2. Cr/PILC 46,78 13,7 3,01 17,67 14,51 2,96 0,25

3. Fe/PILC 32,93 6,74 44,25 0,03 13,25 1,26 0,21

4. Fe-Cr/PILC 39,22 9,1 31,89 5,42 10,68 1,86 0,33

Hasil analisis XRF pada Tabel 4 menunjukkan bahwa komponen utama

penyusun bentonit adalah SiO2 dan Al2O3. Hal ini dikarenakan SiO2 dan Al2O3

pada bentonit memiliki komposisi terbesar jika dibandingkan dengan komponen

oksida logam lain, seperti Fe2O3, Cr2O3, MgO, CaO, dan K2O. Kandungan SiO2

dan Al2O3 pada bentonit sebelum dilakukan proses pilarisasi masing-masing

sebesar 60,51 % dan 19,12 %.

Page 56: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

42

Modifikasi struktur bentonit dengan melakukan proses pilarisasi

menggunakan logam oksida Fe dan Cr, menunjukkan terjadinya peningkatan

komposisi Fe2O3 dan Cr2O3 pada masing-masing katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan

Fe-Cr/PILC. Katalis Cr/PILC menunjukkan terjadinya peningkatan komposisi

Cr2O3 menjadi 17,67%, sedangkan pada katalis Fe/PILC terjadi peningkatan

komposisi Fe2O3 menjadi 44,5% (Tabel 3).

Paduan dua logam oksida (bi-oxide metals) Fe dan Cr yang

diinterkalasikan pada katalis Fe-Cr/PILC menunjukkan adanya kandungan Fe2O3

dan Cr2O3 masing-masing sebesar 31,89 % dan 5,42 % (Tabel 3). Berdasarkan

hasil analisis XRF, terjadi peningkatan komposisi Fe2O3 dan Cr2O3 pada katalis

Fe-Cr/PILC jika dibandingkan dengan katalis Cr/PILC dan Fe/PILC. Penelitian

yang dilakukan oleh Widjaya et al. (2019) menyebutkan hasil analisis XRF

bentonit yang telah dipilarisasi dengan logam Sn dan Cr pada katalis Sn-Cr/PILC

juga mengalami peningkatan komposisi Sn dan Cr masing-masing sebesar 43,23

% dan 1,25%. Peningkatan komposisi kandungan unsur ketika dilakukan proses

pilarisasi menggunakan dua logam oksida, yaitu Fe dan Cr pada katalis Fe-

Cr/PILC mengindikasikan bahwa unsur Fe dan Cr saling berikatan pada antarlapis

(interlayer) bentonit.

Perbandingan komposisi Fe2O3 lebih besar jika dibandingkan dengan

komposisi Cr2O3 pada katalis Fe-Cr/PILC. Hal ini mempertegas hasil analisis

XRD low angle terhadap adanya hambatan difusi oleh jumlah molekul salah satu

logam pemilar yang paling banyak dinterkalasikan yaitu logam oksida Fe,

sehingga hasil analisis XRF menunjukkan komposisi Fe2O3 memiliki kandungan

yang lebih besar dibandingkan komposisi Cr2O3.

Page 57: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

43

4.2.3 Karakteristik Luas Permukaan dan Volume Pori dengan SAA

Analisis bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC dengan SAA

(Surface Area Analyzer) dilakukan bertujuan untuk mengetahui luas permukaan

dan volume pori katalis. Karakterisasi katalis ini dilakukan menggunakan metode

Brauner-Emmett-Teller (BET) berdasarkan adsorpsi-desorpsi isoterm gas N2.

Hasil karakterisasi dengan SAA dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Grafik perbandingan luas permukaan (a) dan volume pori (b) dari

bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Hasil analisis menggunakan SAA pada Gambar 15 menunjukkan luas

permukaan (a) dan volume pori (b) dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC. Bentonit sebelum dilakukan modifikasi melalui proses pilarisasi

menunjukkan luas permukaan sebesar 26,48 m2/g dan volume pori sebesar 0,08

cm3/g. Setelah dilakukan proses pilarisasi bentonit menggunakan logam Fe dan Cr

terjadi peningkatan luas permukaan dan volume pori masing-masing menjadi

158,79 m2/g dan 0,15 cm

3/g untuk katalis Cr/PILC serta 184,24 m

2/g dan 0,31

cm3/g untuk katalis Fe/PILC. Peningkatan luas permukaan yang terjadi

mengindikasikan bahwa penyisipan kation Fe3+

dan Cr3+

telah terikat dengan stabil

di dalam antarlapis (interlayer) bentonit pada katalis Fe/PILC dan Cr/PILC.

Menurut Ghaisani (2017), adanya penambahan logam transisi yaitu logam Fe dan

Cr dapat menyebabkan meningkatnya luas permukaan pada katalis, hal ini terjadi

Page 58: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

44

karena logam Fe dan Cr yang teremban melalui proses pilarisasi dimungkinkan

telah terdistribusi pada antarlapis (interlayer) bentonit sehingga meningkatkan

luas permukaan dan volume porinya.

Katalis Fe-Cr/PILC memiliki luas permukaan dan volume pori yaitu

sebesar 174,11 m2/g dan 0,26 cm

3/g (Gambar 15). Hasil ini memperlihatkan

terjadinya peningkatan luas permukaan dan volume pori pada antarlapis

(interlayer) bentonit setelah dilakukan proses pilarisasi menggunakan logam Fe

dan Cr pada katalis Fe-Cr/PILC, namun jika dibandingkan dengan katalis

Fe/PILC, katalis Fe-Cr/PILC mengalami penurunan luas permukaan dan volume

porinya. Logam Cr mampu mempengaruhi terjadinya penurunan luas permukaan

dan volume pori pada katalis Fe-Cr/PILC. Widjaya et al. (2019) mengatakan

bahwa logam Cr tidak dapat meningkatkan luas permukaan dan volume pori yang

terlalu besar pada bentonit, hal ini sesuai dengan hasil analisis luas permukaan

dan volume pori pada katalis Cr/PILC yang lebih kecil jika dibandingkan dengan

katalis Fe/PILC maupun Fe-Cr/PILC. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh

logam Cr yang terperangkap di antarlapis (interlayer) dan pada permukaan

bentonit terpilar, sehingga menutupi pori-pori bentonit (Dewi et al., 2020).

Luas permukaan menjadi salah satu faktor yang menentukan bagaimana

aktivitas katalis berlangsung dalam proses katalisis. Luas permukaan yang besar

akan memberikan luas kontak serta menyediakan sisi aktif logam yang besar

antara reaktan, yaitu etanol dengan katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC,

sehingga besarnya kontak tersebut akan mempengaruhi proses katalitik secara

keseluruhan. Etanol sebagai reaktan akan bergerak bebas sebelum mengalami

adsorpsi pada permukaan katalis yang kemudian akan teraktivasi dan bereaksi

Page 59: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

45

dengan sisi aktif dari logam Fe dan Cr sehingga menghasilkan produk berupa

gasolin. Trisunaryanti (2007) menyatakan semakin banyak reaktan yang

teradsorpsi dan teraktivasi, maka akan semakin besar terjadinya reaksi katalisis

untuk menghasilkan produk.

4.2.4 Karakteristik Gugus Fungsional dengan FTIR

Analisis menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red) dilakukan

untuk mengetahui perubahan gugus fungsional pada bentonit sebelum dan setelah

dilakukan pilarisasi menggunakan logam Fe dan Cr pada katalis Cr/PILC,

Fe/PILC dan Fe-Cr/PILC. Analisis dilakukan pada rentang bilangan gelombang

antara 400-4000 cm-1

(Ritonga, 2012). Spektrum grafik FTIR pada bentonit,

Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Spektrum FTIR dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Pita serapan FTIR ditunjukkan pada Gambar 16 terhadap sampel bentonit

sebelum dan setelah dilakukan pilarisasi menggunakan logam Fe dan Cr pada

katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Hasil analisis dengan FTIR

Page 60: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

46

menginformasikan adanya vibrasi dari beberapa gugus fungsional pada bilangan

gelombang tertentu yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil analisis gugus fungsional pada katalis dengan FTIR

No. Gugus

Fungsional

Bilangan Gelombang (cm-1

) Referensi

Bentonit Cr/PILC Fe/PILC Fe-Cr/PILC

1. Vibrasi Si-O-Si

bending

453,27 466,77 462,92 460,99 Ritonga,

2015 2. Vibrasi Si-O-

Al bending

524, 38 526,57 524,63 524,64 Ruslan et

al., 2017

3. Vibrasi Mg-OH

bending

696,3 696,3 696,3 696,3 Wang et

al., 2016 4. Vibrasi -OH

stretching yang

terikat Fe3+

- - 794,67

794,67

Cromain &

Cahyaningr

um, 2016 5. Vibrasi -OH

bending dengan

Cr3+

- 920,05 - 921,97 Kar &

Mishra,

2013

6. Vibrasi Si-O-Si stretching

1081,41 1037,7 1039,63 1041,56 Ritonga, 2015

7. Vibrasi C-H

shearing

1450,47 1438,89 1442,75 1446,61 Widjaya,

2019 8. Vibrasi -OH

bending

1635,64 1629,85 1633,71 1633,71 Ritonga,

2015

9. Vibrasi H-O-H stretching

3433,29 3410,15 3412,08 3414 Wibowo, 2017

10. Vibrasi -OH

stretching

3630,03 3624,25 3622,32 3624,25 Widjaya,

2019

Bentonit memiliki 6 puncak serapan khas berdasarkan hasil spektrum

FTIR yang terdeteksi pada panjang gelombang 453,7 cm-1

; 524,38 cm-1

; 1081,41

cm-1

; 1635,64 cm-1

; 3433,29 cm-1

; dan 3630,03 cm-1

(Gambar 16). Puncak serapan

pada bilangan gelombang 453,7 cm-1

merupakan vibrasi tekuk (bending) dari Si-

O-Si pada kerangka alumino silikat bentonit, sedangkan puncak serapan pada

daerah bilangan gelombang 1081,41 cm-1

menunjukkan adanya vibrasi ulur

(stretching) Si-O-Si (Tabel 5). Menurut Ritonga (2015), vibrasi tekuk dan ulur Si-

O-Si terjadi pada masing-masing pita serapan 470 cm-1

dan 1008,7 cm-1

. Saraswati

(2016) menyatakan bahwa adanya vibrasi tekuk dan ulur Si-O-Si menunjukkan

terbentuknya kerangka alumino silikat pada katalis.

Page 61: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

47

Vibrasi tekuk Si-O-Al bentonit terjadi pada puncak serapan 524,38 cm-1

.

Penelitian yang dilakukan Ruslan et al. (2017) menyebutkan bahwa puncak

serapan daerah 524,54 cm-1

merupakan vibrasi tekuk Si-O-Al. Serapan pada

bilangan gelombang 1635,64 cm-1

menunjukkan vibrasi tekuk -OH dari molekul

air yang teradsorpsi pada antarlapis (interlayer) bentonit. Hasil ini mempertegas

adanya puncak serapan pada 3433,29 cm-1

yang menunjukkan vibrasi ulur H-O-H

yang membentuk ikatan hidrogen dengan air (Ritonga, 2015).

Puncak serapan pada bilangan gelombang 3630,03 cm-1

menunjukkan

vibrasi ulur -OH. Menurut Ritonga (2015) dan Widjaya (2019), adanya bilangan

gelombang pada 3630 cm-1

merupakan vibrasi ulur -OH dari silanol yang terdapat

diantara lapisan tetrahedral dengan lapisan oktahedral Al-OH dan Mg-OH.

Vibrasi tekuk Mg-OH juga terdeteksi pada puncak serapan 696,3 cm-1

. Wang et

al. (2016) menyebutkan bahwa terjadinya vibrasi tekuk Mg-OH pada bilangan

gelombang 623 cm-1

.

Keberhasilan proses pilarisasi menggunakan logam Fe dan Cr dapat dilihat

melalui pergeseran 6 puncak serapan khas bentonit pada hasil analisis FTIR

mengindikasikan adanya tambahan senyawa yang berasal dari logam Fe dan Cr

yang diinterkalasikan ke dalam antarlapis (interlayer) bentonit pada katalis

Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Munculnya puncak serapan baru pada katalis

Cr/PILC di daerah panjang gelombang 920,05 cm-1

menunjukkan adanya vibrasi

tekuk -OH dengan kation Cr3+

. Ritonga (2015) mengatakan bahwa vibrasi tekuk -

OH dengan kation terjadi pada daerah 918,88 cm-1

. Puncak serapan baru pada

katalis Fe/PILC juga muncul di panjang gelombang 794,67 cm-1

akibat adanya

vibrasi ulur -OH yang menunjukkan terikatnya kation Fe3+

pada antarlapis

Page 62: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

48

(interlayer) bentonit (Cromain & Cahyaningrum, 2016). Katalis Fe-Cr/PILC

menunjukkan puncak serapan baru pada daerah 794,67 cm-1

dan 921,97 cm-1

yang

mengindikasikan adanya kation baik Cr3+

dari logam Cr dan Fe3+

dari logam Fe.

Hasil analisis dengan FTIR juga berguna untuk mengetahui tipe keasaman

yang dimiliki katalis. Terdapat dua tipe keasaman yang dimiliki katalis, yaitu tipe

asam Brønsted dan Lewis. Tipe asam Brønsted berada pada panjang gelombang

1515-1640 cm-1

(Widjaya, 2019) dan tipe asam Lewis berada pada panjang

gelombang 1435-1470 cm-1

(Rinaldi & Dwiatmoko, 2011). Situs asam Brønsted

didapatkan dari adanya gugus silanol pada struktur bentonit yang cenderung

mendonorkan proton atau ion H+, sedangkan situs asam Lewis didapatkan dari

adanya pilar-pilar logam oksida Fe dan Cr yang cenderung menangkap atau

menerima elektron. Situs asam yang dimiliki oleh katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan

Fe-Cr/PILC sangat penting dalam uji aktivitas katalis terhadap proses konversi

etanol menjadi gasolin. Hasil puncak serapan FTIR pada bentonit sebelum dan

setelah dipilarisasi pada katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC memiliki

kedua tipe keasaman yang ada baik itu tipe asam Brønsted maupun Lewis (Tabel

5).

4.2.5 Karakteristik Keasaman dengan TPD-NH3

Analisis menggunakan TPD-NH3 (Temperature Programmed Desorption-

NH3) bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan logam terhadap

keasaman permukaan suatu katalis berdasarkan metode adsorpsi dan desorpsi gas

NH3. Analisis keasaman katalis dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kekuatan

asam (acid strength) dan situs asam (acid sites). Didapatkan hasil analisis

Page 63: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

49

bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC menggunakan TPD-NH3 berupa

kurva yang dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Kurva analisis dengan TPD-NH3

Kurva analisis TPD-NH3 menunjukkan adanya dua puncak serapan pada

bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC (Gambar 17). Puncak serapan ini

menunjukkan bagaimana kekuatan asam (acid strength) yang dimiliki oleh katalis.

Groen et al. (2005) menyatakan bahwa hasil kurva analisis dengan TPD-NH3

menunjukkan dua jenis puncak, yaitu puncak dengan suhu di bawah 225 ˚C yang

merupakan situs asam lemah (asam Lewis) dan puncak dengan suhu di atas 335

˚C yang merupakan situs asam kuat (asam Brønsted) pada bentonit, Cr/PILC,

Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC. Kurva analisis TPD-NH3 menunjukkan terjadinya

kenaikan suhu puncak yang mengindikasikan terjadinya kenaikan kekuatan asam

pada katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC yang telah dilakukan pilarisasi

dengan logam Fe dan Cr. Analisis kekuatan asam pada kurva ini juga

mempertegas hasil analisis FTIR bahwa bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC memiliki dua situs asam, yaitu situs asam Lewis dan Brønsted.

Page 64: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

50

Analisis situs asam (acid sites) dengan TPD menggunakan gas NH3

sebagai basa adsorbat yang akan diadsorpsi oleh situs asam yang ada pada katalis

membentuk NH4+. Banyaknya NH3 yang teradsorpsi menentukan jumlah situs

asam pada katalis. Hasil analisis jumlah situs asam menggunakan TPD-NH3 dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil pengukuran situs asam dengan TPD-NH3 No. Katalis Situs Asam (mmol/g)

1. Bentonit 0,0225

2. Cr/PILC 0,2641

3. Fe/PILC 0,1213

4. Fe-Cr/PILC 0,1721

Penambahan logam Fe dan Cr melalui proses pilarisasi mampu

mempengaruhi peningkatkan situs asam (acid sites) pada katalis Cr/PILC,

Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC (Tabel 6). Bentonit yang belum dipilarisasi dengan

logam menunjukkan jumlah situs asam sebesar 0,0225 mmol/g, sedangkan

bentonit yang telah dipilarisasi dengan logam Fe dan Cr pada katalis Cr/PILC,

Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC menunjukkan jumlah situs asam masing-masing

sebesar 0,2641 mmol/g; 0,1213 mmol/g; dan 0,1721 mmol/g. Analisis situs asam

menggunakan TPD-NH3 merupakan hasil analisis secara kuantitatif dimana

melengkapi data hasil analisis menggunakan FTIR yang dilakukan secara

kualitatif.

Berdasarkan hasil tersebut katalis Cr/PILC dinyatakan sebagai katalis yang

memiliki nilai keasaman tertinggi, hal ini dikarenakan pada hasil analisis XRD

pada 2θ low angle katalis Cr/PILC menunjukkan jarak antarlapis (interlayer) yang

lebih besar dibandingkan dengan katalis Fe/PILC dan Fe-Cr/PILC. Ellias &

Sugunan (2014) menyatakan bahwa selama proses pilarisasi, pertukaran kation-

kation pada antarlapis (interlayer) bentonit dengan kation Cr3+

dan Fe3+

dari logam

Page 65: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

51

Fe dan Cr membantu dalam membentuk banyaknya jumlah situs asam. Proses

pilarisasi menyebabkan terjadinya perluasan struktur lapisan pada bentonit

terpilar, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas proton yang merupakan

sumber situs asam di dalam antarlapis bentonit.

4.2.6 Karakteristik Stabilitas Termal dengan TGA

Analisis menggunakan TGA (Thermo Gravimetric Analyzer) bertujuan

untuk menentukan perubahan massa relatif suatu material yang disebabkan oleh

adanya dekomposisi, oksidasi, serta dehidrasi dari material tersebut akibat panas

dari suhu yang tinggi sehingga dapat diketahui stabilitas termal atau ketahanan

panasnya. Hasil analisis dengan TGA pada sampel bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC,

dan Fe-Cr/PILC dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Kurva TGA dari bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Penurunan massa relatif pada bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-

Cr/PILC terjadi seiring dengan kenaikan suhu pemanasan hingga 1000 ˚C

(Gambar 18). Massa dekomposisi termal total yang dihasilkan berdasarkan hasil

analisis dengan TGA pada katalis bentonit, Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Page 66: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

52

masing-masing sebesar 19,07; 33,13; 31,07; dan 32,04 % (Lampiran 5). Hasil

kurva analisis dengan TGA menunjukkan perubahan massa dalam tiga tahapan

yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil pengukuran dengan TGA

No. Katalis

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Suhu

(˚C)

Perubahan

Massa (%)

Suhu

(˚C)

Perubahan

Massa (%)

Suhu

(˚C)

Perubahan

Massa (%)

1. Bentonit 76-140 7,65 140-200 1,35 200-686 10,05

2. Cr/PILC 74-210 18,58 210-520 8,28 520-695 6,25

3. Fe/PILC 82-215 17,19 215-500 8,85 500-700 5,01

4. Fe-Cr/PILC 76-225 17,85 225-510 8,68 510-710 5,50

Hasil pengukuran dengan TGA pada Tabel 7 dalam tahap pertama

menunjukkan terjadinya pelepasan molekul air (dehidrasi) yang terikat secara

fisika pada permukaan struktur katalis. Bentonit menunjukkan perubahan massa

sebesar 7,65 % pada suhu antara 76 ˚C sampai 140 ˚C. Widjaya et al. (2019)

menyatakan bahwa material bentonit sangat stabil terhadap stabil terhadap panas

hingga suhu di bawah 73 ˚C. Proses pilarisasi menggunakan logam dan Fe dan Cr

pada katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC mempengaruhi terjadinya

pelepasan molekul air pada rentang suhu 74-225 ˚C dengan perubahan massa

dengan rentang 17,19-18,58 %. Hal tersebut dapat diindikasikan terjadinya

perubahan struktur molekul karena adanya penambahan logam Fe dan Cr pada

bentonit, sehingga suhu penguraian bertambah tinggi (Widjaya, 2019).

Bentonit pada tahap kedua menunjukkan perubahan massa pada suhu 140-

200 ˚C sebesar 1,35 %, sedangkan bentonit terpilarisasi logam Fe dan Cr pada

katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC mengalami perubahan massa dengan

rentang 8,28-8,58 % pada suhu 210-520 ˚C (Tabel 7). Menurut Rinaldi &

Kristiani (2017) pada suhu tersebut terjadi dehidroksilasi dan perubahan struktur

Page 67: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

53

garam (Mg, Na, Ca, dan K) pada oligomer kation di dalam antarlapis (interlayer)

bentonit.

Tahap ketiga pada Tabel 7 menunjukkan terjadinya dekomposisi secara

kimia. Perubahan massa tahap ketiga pada bentonit terjadi pada suhu 200-686 ˚C

sebesar 10,05 %. Hasil pengukuran TGA tahap ketiga, katalis Cr/PILC, Fe/PILC,

dan Fe-Cr/PILC menunjukkan terjadinya perubahan persen massa dengan rentang

sebesar 5,01-6,25 % pada suhu antara 500-710 ˚C. Rentang suhu 500-680 ˚C

terjadi dehidroksilasi maksimal logam terpilar dalam antarlapis (interlayer)

bentonit yang mengakibatkan rusaknya struktur proton pada lembaran alumina-

silika bentonit (Kar & Mishra, 2013).

Hasil pengukuran dengan TGA pada suhu diatas 710 ˚C menunjukkan

batas maksimum suhu yang mampu diterima oleh material bentonit sebelum

terjadinya kerusakan total akibat proses pada tahapan pertama sampai ketiga.

Liang et al. (2015) menyatakan bahwa penambahan logam, yaitu logam Fe dan Cr

terhadap katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC memberikan ketahanan sifat

fisik pada struktur bentonit sehingga mengakibatkan peningkatan stabilitas termal

dibandingkan dengan bentonit yang belum dilakukan proses pilarisasi.

4.3 Aplikasi Katalis untuk Proses Konversi Etanol menjadi Gasolin

Katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC diaplikasikan sebanyak 5 %,

hal ini dikarenakan katalis yang digunakan sebanyak 0,5 gram dengan larutan

etanol sebesar 10 mL ke dalam uji aktivitas katalis terhadap proses konversi

etanol menjadi gasolin menggunakan reaktor batch pada suhu 250 ˚C selama 4

jam. Produk yang dihasilkan dari proses konversi etanol menjadi gasolin

dianalisis menggunakan GC/FID untuk menentukan komponen senyawa kimia

Page 68: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

54

yang terkandung di dalam produk gasolin. Analisis menggunakan GC/FID juga

dilakukan untuk mengetahui banyaknya etanol yang telah berhasil dikonversi

menjadi senyawa gasolin. Hasil konversi etanol menjadi gasolin dapat dilihat pada

Gambar 19.

Gambar 19. Hasil konversi etanol menjadi gasolin

Keberhasilan senyawa etanol yang telah terkonversi menjadi senyawa

gasolin pada Gambar 19 menunjukkan bahwa katalis Fe-Cr/PILC mampu

menghasilkan konversi yang paling tinggi, yaitu sebesar 43,3 % berdasarkan hasil

perhitungan dengan Persamaan 4 jika dibandingkan katalis Cr/PILC maupun

Fe/PILC. Hasil analisis GC/FID produk senyawa gasolin yang terbentuk dari hasil

konversi etanol (Lampiran 7) ditentukan masing-masing persen selektifitasnya

yang dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Selektifitas produk hasil analisis GC/FID etanol menjadi gasolin

No. Produk Selektifitas (%)

Cr/PILC Fe/PILC Fe-Cr/PILC

1. n-Heptane (C7H16) 4,97 2,29 1,21

2. Cyclohexane (C6H12) 3,07 2,29 31,87

3. Toluene (C7H8) 1,30 1,19 1,52

4. Benzene (C6H6) 15,02 28,18 48,52

5. n-Dodecane (C12H26) - 1,92 -

6. Fenol (C6H6O) 3,79 1,54 0,42

7. n-Hexane (C6H14) 19,35 15,66 3,61

Selektifitas Gasolin 47,48 53,07 87,15

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Kon

ver

si (%

)

Katalis

Cr/PILC

Fe/PILC

Fe-Cr/PILC15,02

28,47

43,3

Page 69: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

55

Senyawa gasolin hasil konversi etanol menghasilkan komponen produk

dengan rentang ikatan hidrokarbon C6 sampai C12 berupa senyawa parafin dan

aromatik (Tabel 8). Produk senyawa yang dihasilkan dari reaksi konversi etanol

menjadi gasolin merupakan komponen utama yang terkandung di dalam gasolin

atau bensin komersial.

Total gasolin pada Tabel 8 menunjukkan bahwa selektifitas yang paling

tinggi didapatkan dari katalis Fe-Cr/PILC dengan selektifitas sebesar 87,15 %

berdasarkan hasil perhitungan dengan Persamaan 5, dimana selektifitas produk

yang paling tinggi pada senyawa benzene (C6H6), yaitu sebesar 48,52 %. Widjaya

et al. (2019) mengatakan bahwa benzene merupakan salah satu senyawa yang

sangat penting pada komponen gasolin komersial, hal ini dikarenakan benzene

merupakan kandungan alami yang terdapat pada produk bensin. Penggunaan

katalis Fe-Cr/PILC pada aktivitas katalis terhadap proses konversi etanol menjadi

gasolin menghasilkan konversi dan selektifitas tertinggi.

Katalis Fe-Cr/PILC memiliki luas permukaan dan volume pori serta

keasaman katalis yang cukup baik dengan adanya paduan logam Fe sebagai

komponen aktif dan logam Cr sebagai promotor. Logam Fe dan Cr pada katalis

Fe-Cr/PILC mampu mempengaruhi berjalannya reaksi katalitik karena adanya

logam-logam ini dapat menyumbangkan situs asam pada permukaan katalis

sehingga menghasilkan konversi dan selektifitas yang terbaik pada uji aktivitas

katalis terhadap konversi etanol menjadi gasolin.

Menurut Rinaldi & Dwiatmoko (2011), tingkat keasaman katalis yang

tinggi diperlukan dalam konversi etanol menjadi gasolin. Keberadaan ion H+

sebagai sumber asam digunakan untuk memutuskan rantai ikatan C-O saat proses

Page 70: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

56

dehidrasi dan menyambungkan rantai ikatan hidrokarbon saat proses

oligomerisasi, sehingga produk senyawa gasolin yang terbentuk memiliki ikatan

hidrokarbon yang lebih panjang. Reaksi yang terjadi dari proses konversi etanol

menjadi gasolin dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Jalur reaksi secara umum etanol menjadi gasolin (Tret’yakov, 2016)

Sun & Wang (2014) melaporkan bahwa mekanisme yang berlangsung

dalam reaksi konversi etanol menjadi gasolin terjadi melalui tiga tahapan umum

(Gambar 20). Tahapan pertama yaitu terjadinya reaksi dehidrasi pada etanol

membentuk etilen sebagai senyawa olefin yang paling sederhana. Tahapan kedua

yaitu terjadinya reaksi sekunder berupa oligomerisasi pada senyawa etilen

sehingga akan menghasilkan senyawa olefin dengan ikatan hidrokarbon yang

lebih panjang. Tahapan yang terakhir adalah terjadinya reaksi hidrogenasi

membentuk senyawa parafin dan reaksi dehidrosiklisasi membentuk senyawa

aromatik dengan rentang ikatan hidrokarbon C5-C12.

Ramasamy & Wang (2013) menyatakan bahwa reaksi sekunder yang

terjadi berupa reaksi oligomerisasi, hidrogenasi, dan dehidrosiklisasi ini

berlangsung pada situs asam yang relatif tinggi yaitu pada tipe asam Brønsted.

Hasil analisis menggunakan FTIR, katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Page 71: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

57

memiliki tipe keasaman Brønsted yang baik sehingga ketiga katalis tersebut dapat

digunakan untuk reaksi konversi etanol menjadi gasolin. Berdasarkan hasil

keseluruhan analisis menggunakan GC/FID, katalis Fe-Cr/PILC dianggap

merupakan katalis yang paling baik untuk dapat digunakan dalam uji aktivitas

katalis terhadap proses konversi etanol menjadi gasolin karena mampu

menghasilkan konversi etanol serta selektifitas yang paling tinggi.

Page 72: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

58

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Sintesis katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC mampu menghasilkan

peningkatan karakteristik fisika dan kimia meliputi jarak antarlapis, luas

permukaan, volume pori, stabilitas termal, dan keasaman pada katalis.

Katalis Cr/PILC, Fe/PILC, dan Fe-Cr/PILC masing-masing mengalami

peningkatan jarak antarlapis sebesar 22,03; 15,79; dan 15,85 Å, luas

permukaan sebesar 158,79; 184,24; dan 174,11 m2/g, volume pori sebesar

0,15; 0,31; dan 0,26 cm3/g, keasaman dengan jumlah situs asam (acid

sites) sebesar 0,2641; 0,1213; dan 0,1721 mmol/g serta stabilitas termal

dengan dekomposisi termal total sebesar 33,13; 31,07; dan 32,04 %.

2. Katalis terbaik pada uji aktivitas katalis terhadap konversi etanol menjadi

gasolin adalah katalis Fe-Cr/PILC yang menghasilkan konversi dan

selektifitas masing-masing sebesar 43,30 % dan 87,15 %.

5.2 Saran

Diperlukan adanya variasi paduan logam Fe dan Cr pada sintesis katalis

Fe-Cr/PILC untuk meningkatkan karakteristik fisika dan kimia katalis meliputi

jarak antarlapis, luas permukaan, volume pori, stabilitas termal, dan keasaman

sehingga didapatkan hasil uji aktivitas katalis terhadap proses konversi etanol

menjadi gasolin yang lebih optimal untuk digunakan sebagai bahan bakar

alternatif.

Page 73: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

59

DAFTAR PUSTAKA

Adriati, M., Suseno, A., & Taslimah. 2013. Modifikasi Zeolit Alam

Menggunakan Besi (Fe) dan Kobalt (Co) untuk Katalis Degradasi Fenol.

Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 16(1), 1–5.

Anggarayanti, N. L. E., Simpen, I. N., & Suastuti, N. G. A. M. D. A. 2017.

Sintesis dan Karakterisasi Komposit Kaloin-Cr2O3 Serta Pemanfaatannya

Sebagai Fotokatalis dalam Mendegradasi Zat Warna Remazol Brilliant

Orange. Jurnal Kimia, 11(1), 23–29.

Ashokkumar, S., Ganesan, V., Ramaswamy, K. K., & Balasubramanian, V. 2018.

Bimetallic Co-Ni/TiO2 Catalysts for Selective Hydrogenation of

Cinnamaldehyde. Research on Chemical Intermediates, 44(11), 6703–6720.

ASTM D3663-03. 2015. Standard Test Method for Surface Area of Catalysts and

Catalyst Carriers. West Conshohocken: ASTM International.

ASTM D4824-03. 2003. Standard Test Method for Determination of Catalyst

Acidity by Ammonia Chemisorption. West Conshohocken: ASTM

International.

ASTM D4926-15. 2015. Standard Test Method for Gamma Alumina Content in

Catalysts and Catalyst Carriers Containing Silica and Alumina by X-ray

Powder Diffraction. West Conshohocken: ASTM International.

ASTM D7653-18. 2018. Standard Test Method for Determination of Trace

Gaseous Contaminants in Hydrogen Fuel by Fourier Transform Infrared

(FTIR) Spectroscopy.

ASTM E1131-08. 2008. Standard Test Method for Compositional Analysis by

Thermogravimetry. West Conshohocken: ASTM International.

Bergaya, F., Theng, B. K. G., & Lagaly, G. 2013. Handbook of Clay Science.

Oxford: Elsevier Ltd.

Cañizares, P., Valverde, J. L., Sun Kou, M. R., & Molina, C. B. 1999. Synthesis

and Characterization of PILCs with Single and Mixed Oxide Pillars Prepared

From Two Different Bentonites. A Comparative Study. Microporous and

Mesoporous Materials, 29(3), 267–281.

Cool, P., & Vansant, E. F. 2002. Pillared Clays: Preparation, Characterization and

Applications. In Molecular Sieves (pp. 265–286). Jerman: Springer-Verlag.

Costa, E., & Aguado, J. 1985. Ethanol to Gasoline Process: Effect of Variables,

Mechanism, and Kinetics. American Chemical Society, 24(2), 239–244.

Cromain, C. N., & Cahyaningrum, S. E. 2016. Karakterisasi Bentonit Terpilar

Fe2O3 Sebagai Adsorben. UNESA Journal of Chemistry, 5(3), 1–6.

Page 74: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

60

Cvetanovi, R. J., & Amenomiya, Y. 1967. Application of a Temperature-

Programmed Desorption Technique to Catalyst Studies. In Advances in

Catalysis and Related Subjects (pp. 103–109). New York: Acad. Press.

Day, R., & Underwood, A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif (6th ed.). Jakarta:

Erlangga.

Dewi, D. A. D. N., Simpen, I. N., & Suarsa, I. W. 2020. Synthesis and

Characterization of Photocatalys Fe2O3 Pillared Montmorillonite Doped TiO2

and Its Application For Rhodamine B Photodegradation Using Visible Light

Irradiation. Journal of Chemistry, 14(1), 82–88.

Dewi, M. A. K., Suprihatin, I. E., & Sibarani, J. 2017. Fotodegradasi Zat Warna

Remazol Brilliant Blue dengan Bentonit Terimpregnasi Fe2O3. Jurnal Kimia,

11(1), 82–87.

Ding, M., Zuo, S., & Qi, C. 2015. Preparation and Characterization of Novel

Composite AlCr-Pillared Clays and Preliminary Investigation for Benzene

Adsorption. Applied Clay Science, 115, 9–16.

Djenar, N. S. 2006. Buku Ajar Modul “Kromatografi Gas.” Bandung: Politeknik

Bandung Press.

Ellias, N., & Sugunan, S. 2014. Wet Peroxide Oxidation of Phenol Over Cerium

Impregnated Alumunium and Iron-Alumunium Pillared Clays. IOSR Journal

of Applied Chemistry, 7(5), 80–85.

Fatimah, I., & Wijaya, K. 2011. Effect of Aluminium Content in Aluminium

Pillared Montmorillonite on Its Surface Acidity Properties. ITB Journal

Science, 43(2), 123–138.

Figueras, F. 1988. Pillared Clays as Catalysts. Catalysis Reviews, 30(3), 457–499.

Fisli, A., & Haerudin, H. 2002. Pembuatan dan Karakterisasi Katalis Oksida

Mangan dengan Pendukung Bentonit Berpilar Alumina untuk Oksidasi Gas

CO. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Bahan,

4, 257–264.

Geraldina, G., Taslimah, T., & Nuryanto, R. 2016. Pemanfaatan Montmorillonit

Terpilar Al-Cr pada Adsorpsi Zat Warna Rhodamin B dengan Variasi Massa

Adsorben dan Waktu Adsorpsi. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 19(3), 99.

Ghaisani, A. 2017. Preparasi dan Karakterisasi Katalis Ni Berpenyangga

Berbasis Zeolit Alam untuk Konversi Sitronelol Menjadi 3,7-Dimetil-1-

Oktanol [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gil, A., Gandía, L. M., & Vicente, M. A. 2000. Recent Advances in the Synthesis

and Catalytic Applications of Pillared Clays. Catalysis Reviews - Science and

Engineering, 42(1–2), 145–212.

Grim, R. 1968. Clay Mineralogy. New York: Mc.Graw-Hill Book Company.

Page 75: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

61

Groen, J. C., Moulijn, J. A., & Pérez-Ramírez, J. 2005. Decoupling Mesoporosity

Formation and Acidity Modification in ZSM-5 Zeolites by Sequential

Desilication-Dealumination. Microporous and Mesoporous Materials, 87(2),

153–161.

Haerudin, H., Rinaldi, N., & Fisli, A. 2010. Characterization of Modified

Bentonite Using Aluminum Polycation. Indonesian Journal of Chemistry,

2(3), 173–176.

Hambali, E. S., Mujdalipah, A. H., Tambunan, A. W., Pattiwiri, & Hendroko, R.

2008. Teknologi Bioenergi. Jakarta: Agromedia Media.

Hermanto, S. 2009. Mengenal Lebih Jauh Teknik Analisa Kromatografi dan

Spektroskopi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Press.

Hsu, C. S., & Robinson, P. R. 2017. Springer Handbook of Petroleum

Technology. Switzerland: Springer.

Istadi. 2011. Teknologi Katalis untuk Konversi Energi (Edisi Pertama).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Istinia, Y., Wijaya, K., Tahir, I., & Mudasir. 2003. Preparasi dan Karakterisasi

Montmorillonit. Jurnal Sains Materi Indonesia, 4(3), 1–7.

Jenkins, R. 1999. X-Ray Fluorescence Spectrometry. Chicago: The Wiley

Network.

Kar, P., & Mishra, B. G. 2013. Silicotungstic Acid Nanoparticles Dispersed in

The Micropores of Cr-Pillared Clay as Efficient Heterogeneous Catalyst for

The Solvent Fee Synthesis of 1,4-Dihydropyridines. Chemical Engineering

Journal, 223, 647–656.

Kloprogge, J. T., Duong, L. V., & Frost, R. L. 2005. A Review of the Synthesis

and Characterization of Pillared Clays and Related Porous Materials for

Cracking of Vegetable Oil to Produce Biofuels. Journal Environmental

Geology, 47, 1–36.

Koestiari, T. 2014. Karakter Bentonit Terpilar Logam Alumunium Pada Variasi

Suhu Kalsinasi. Jurnal Molekul, 9(2), 144–154.

Larosa, Y. N. 2007. Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar-Fe2O3 [skripsi]. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Liang, H., Long, Z., Yang, S., & Dai, L. 2015. Organic Modification of Bentonite

and Its Effect on Rheological Properties of Paper Coating. Applied Clay

Science, 104, 106–109.

Lubis, S. 2007. Preparasi Bentonit Terpilar Alumina dari Bentonit Alam dan

Pemanfaatannya sebagai Katalis pada Reaksi Dehidrasi Etanol, 1-Propanol

serta 2-Propanol. Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan, 6(2), 77–81.

McDowell, J. 2008. Essential Chemistry: Metals. New York: Infobase Publishing.

Page 76: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

62

McMahon, G. 2007. Analytical Instrumentation - A Guide to Laboratory,

Portable and Miniaturised Instruments. Sussex Barat: John Wiley & Sons

Inc.

Molina, C. B., Casas, J. A., Zazo, J. A., & Rodríguez, J. J. 2006. A Comparison of

Al-Fe and Zr-Fe Pillared Clays for Catalytic Wet Peroxide Oxidation.

Chemical Engineering Journal, 118(1–2), 29–35.

Mukarrom, F. 2017. Ekonomi Mineral Indonesia. Yogyakarta: Andi Publisher.

Nauva, M. 2015. Pilarisasi Bentonit Sebagai Katalis Basa Untuk Konversi

Gliserol Menjadi Gliserol Karbonat [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Niemantsverdriet, J. W. 2007. Spectroscopy in Catalysis. Weinheim: Wiley-VCH.

Ojanperä, I., & Rasanen, I. 2008. Handbook of Analytical Separations. In

Forensic Screening by Gas Chromatography (pp. 403–424). Amsterdam:

Elsevier Scientific Publ. Co.

Okoye, I. P., & Obi, C. 2011. Synthesis and Characterization of Titanium Pillared

Bentonite Clay Mineral. Research Journal of Applied Sciences, 6(7), 443–

446.

Perkin Elmer. 2015. Thermogravimetric Analysis (TGA). New York: Perkin Elmer

Inc.

Pinnavaia, T. J. 1983. Intercalated Clay Catalysts. Science, 220(4595), 365–371.

Polini, A., & Yang, F. 2017. Physicochemical Characterization of Nanofiber

Composites. Nanofiber Composites for Biomedical Applications. Nijmegen:

Elsevier Ltd.

Rahmani, F., Haghighi, M., & Amini, M. 2015. The Beneficial Utilization of

Natural Zeolite in Preparation of Cr/Clinoptilolite Nanocatalyst Used in CO2-

Oxidative Dehydrogenation of Ethane to Ethylene. Journal of Industrial and

Engineering Chemistry, 2563, 1–14.

Ramasamy, K. K., & Wang, Y. 2013. Catalyst Activity Comparison of Alcohols

over Zeolites. Journal of Energy Chemistry, 22(1), 65–71.

Rinaldi, N., & Dwiatmoko, A. A. 2011. Studi Awal Pada Preparasi Katalis

Berbasis Lempung Berpilar Untuk Reaksi Etanol Menjadi Gasoline (ETG).

Jurnal Kimia Terapan Indonesia, 13(2), 78–85.

Rinaldi, N., & Kristiani, A. 2017. Physicochemical of Pillared Clays Prepared by

Several Metal Oxides. AIP Conference Proceedings, 1823, 1–7.

Ritonga, P. S. 2012. Kajian Spektra IR dan AAS Lempung Terpilar-Fe. Jurnal

Photon, 3(1), 37–44.

Page 77: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

63

Ritonga, P. S. 2015. Kajian XRD dan IR Lempung Terpilar-Fe Pada Penjernihan

Minyak Daun Cengkeh. Prosiding Seminar Rapat Tahunan, 339–348.

Road, V., & Madison. 2001. Introduction to Fourier Transform Infrared

Spectrometry (Vol. 199). New York: Thermo Nicolet Corporation.

Ronaldo, A., & Malherbe-Reque. 2007. Adsorption and Diffusion in Nanoporous

Materials. New York: CRC Press Company.

Rosyid, M., Nawangsih, E., & Dewita. 2012. Perbaikan Surface Area Analyzer

NOVA-1000 (Alat Penganalisis Luas Permukaan Serbuk). Prosiding

Seminar Penelitian Dan Pengelolaan Perangkat Nuklir, 467–471.

Ruslan, Hardi, J., & Mirzan, M. 2017. Sintesis dan Karakterisasi Katalis Lempung

Terpilar Zirkonia Tersulfatasi Sebagai Katalis Perengkah. Prosiding Seminar

Nasional Kimia UNY, 319–324.

Saraswati, I. 2016. Zeolite-A Synthesis from Glass. Jurnal Sains Dan

Matematika, 23(4), 112-115–115.

Sastrohamidjojo. 1991. Kromatografi Edisi II. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Sekewael, S. J. 2008. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Komposit Besi Oksida-

Montmorilonit Hasil Interkalasi Silikat Lempung Montmorilonit. J Indonesia

Chimical Acta, 1(1), 24–32.

Senam. 2009. Prospek Bioetanol Sebagai Bahan Bakar yang Terbarukan dan

Ramah Lingkungan. Seminar Nasional Peneitian, Pendidikan Dan

Penerapan MIPA, 359–366.

Siregar, M. 1988. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Jakarta.

Sugiyarto, H. 2003. Dasar-dasar Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada Press.

Sugiyono, A., Anindhita, Fitriana, I., Wahid, L. O. M. A., & Adiarso. 2019.

Outlook Energi Indonesia 2019: Dampak Peningkatan Pemanfaatan Energi

Baru Terbarukan Terhadap Perekonomian Nasional. Jakarta: Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Suharyati, Pambudi, S. H., Wibowo, J. L., & Pratiwi, N. I. 2019. Outlook Energi

Indonesia 2019. Jakarta: Dewan Energi Nasional.

Sukandarrumidi. 1999. Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Sun, J., & Wang, Y. 2014. Recent Advances in Catalytic Conversion of Ethanol to

Chemicals. ACS Catalysis, 4(4), 1078–1090.

Page 78: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

64

Supeno, M. 2008. Bentonit Alam Terpilar Sebagai Material Katalis /Co-Katalis

Pembuatan Gas Hidrogen dan Oksigen dari Air [disertasi]. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Supeno, M. 2009. Bentonit Terpilar dan Aplikasi. Medan: USU Press.

Syuhada, Wijaya, R., Jayatin, & Rohman, S. 2009. Modifikasi Bentonit (Clay)

Menjadi Organoclay dengan Penambahan Surfaktan. J. Nano Saintek, 2(1),

48–51.

Tret’yakov, V. 2016. Catalytic Conversion of Bioethanol in to Hydrocarbon Fuel.

International Journal of Petrochemical Science & Engineering, 1(1), 18–19.

Trisunaryanti, W. 2007. Pengaruh Pengembanan Logam Ni dan Na2O5 Pada

Karakter Katalis Ni/Zeolit dan Ni/Zeolit-Nb2O5. Jurnal Sains Dan Terapan

Kimia, 1(1), 20–28.

Vaccari, A. 1998. Preparation and Catalytic Properties of Cationic and Anionic

Clays. Catalysis Today, 41(1–3), 53–71.

Verma, N. 2012. BET Surface Area & Pore Volume Analyzer. Kanpur: Indian

Institute of Technology Press.

Wang, G., Hua, Y., Su, X., Komarneni, S., Ma, S., & Wang, Y. 2016. Cr(VI)

Adsorption by Montmorillonite Nanocomposites. Applied Clay Science,

124–125, 111–118.

Waseda, Y., Matsubara, E., & Shinoda, K. 2011. X-Ray Diffraction

Crystallography: Introduction, Examples and Solved Problems. Jepang:

Springer Science & Business Media.

West, A. R. 2014. Solid State Chemistry and Its Applications 2nd Edition. New

York: John Wiley & Sons Inc.

Wibowo, E. A. P. 2017. Sintesis Komposit N-TIO2/Bentonit dan Karakterisasi

Menggunakan FTIR. JTT (Jurnal Teknologi Terpadu), 5(1), 96.

Widjaya, R. R. 2012. Bentonit Pilarisasi Cr dan Zeolit HZSM-5 Sebagai Katalis

Pada Proses Konversi Ethanol Menjadi Biogasolin [thesis]. Depok:

Universitas Indonesia.

Widjaya, R. R. 2019. Pengembangan Katalis Berbasis Tanah Liat dengan Metode

Pilarisasi Timah dan Kromium untuk Proses Konversi Bioethanol Menjadi

Biogasolin [disertasi]. Depok: Universitas Indonesia.

Widjaya, R. R., Juwono, A. L., & Rinaldi, N. 2019. Chromium Pillared

Montmorillonite as Catalyst for Liquid Biofuel Conversion. Asian Journal of

Applied Sciences, 07(05), 587–596.

Widjaya, R. R., Juwono, A. L., & Rinaldi, N. 2019. Development Tin-Chromium

Pillared in Bentonite as Catalyst for Ethanol to Gasoline Conversion. Asian

Journal of Applied Sciences, 07(04), 425–434.

Page 79: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

65

Widjaya, R. R., Soegijono, B., & Rinaldi, N. 2012. Characterization of

Cr/Bentonite and HZSM-5 Zeolite as Catalysts for Ethanol Conversion to

Biogasoline. Makara Journal of Science, 16(1), 65–70.

Wijaya, K., Tahir, I., & Baikuni, A. 2010. Sintesis Lempung Terpilar Cr2O3 dan

Pemanfaatannya sebagai Inang Senyawa p-Nitroanilin. Indonesian Journal of

Chemistry, 2(1), 12–21.

Wiyantoko, B. 2016. Kimia Petroleum. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Press.

Yuliani, H. R. 2010. Modifikasi Ampo Melalui Metode Pilarisasi. Prosiding

Seminar Nasional Rekayasa Kimia Dan Proses, 1–7.

Page 80: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

LAMPIRAN

Page 81: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

67

Lampiran 1. Perhitungan preparasi katalis

Kondisi pilarisasi bentonit menggunakan logam oksida sebagai berikut

(Cañizares et al., 1999).

No. Parameter Fe/PILC Cr/PILC Fe-Cr/PILC

1. OH-/rasio logam

molar

2 2 2

2. Logam pilar/rasio

bentonit (mmol/g)

60 40 60

3. Larutan logam FeCl3 0,2 M CrCl3 0,1 M FeCl3 0,2 M

CrCl3 0,1 M 4. Larutan NaOH 0,2 M 0,2 M 0,2 M

5. Basis bentonit (g) 5 5 3

1. Perhitungan preparasi katalis Fe/PILC

Dik: Basis bentonit = 5 gram

OH-/Fe = 2

Logam pilar/rasio bentonit = 60 mmol/g

Perhitungan Pembuatan Larutan Polikation Fe

a. Fe3+

(mmol) =

Fe3+

(mmol) =

Fe3+

(mmol) = 300 mmol

Fe3+

(mol) = 0,3 mol

b. Massa FeCl3.6H2O (g) = mol Fe3+ Mr FeCl3.6H2O

Massa FeCl3.6H2O (g) = 0,3 mol 270,33 g/mol

Massa FeCl3.6H2O (g) = 81,099 g

c. Volume H2O =

=

= 1500 mL

Perhitungan Pembuatan Larutan NaOH

a. OH-/Fe = 2

OH- = 2 Fe (mol)

OH- = 2 0,3 mol

OH- = 0,6 mol

b. Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH

Massa NaOH = 0,6 mol 40 g/mol

Massa NaOH = 24 g

c. Volume H2O =

=

= 3000 mL

Page 82: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

68

2. Perhitungan preparasi katalis Cr/PILC

Dik: Basis bentonit = 5 gram

OH-/Cr = 2

Logam pilar/rasio bentonit = 40 mmol/g

Perhitungan Pembuatan Larutan Polikation Cr

a. Cr3+

(mmol) =

Cr3+

(mmol) =

Cr3+

(mmol) = 200 mmol

Cr3+

(mol) = 0,2 mol

b. Massa CrCl3.6H2O (g) = mol Cr3+ Mr CrCl3.6H2O

Massa CrCl3.6H2O (g) = 0,2 mol 266,45 g/mol

Massa CrCl3.6H2O (g) = 53,29 g

c. Volume H2O =

=

= 2000 mL

Perhitungan Pembuatan Larutan NaOH

a. OH-/Cr = 2

OH- = 2 Cr (mol)

OH- = 2 0,2 mol

OH- = 0,4 mol

b. Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH

Massa NaOH = 0,4 mol 40 g/mol

Massa NaOH = 16 g

c. Volume H2O =

=

= 2000 mL

3. Perhitungan preparasi katalis Cr/PILC

Dik: Basis bentonit = 3 gram

OH-/Fe = OH

-/Cr = 2

Perhitungan Pembuatan Larutan Polikation Fe

a. Fe3+

(mmol) =

Fe3+

(mmol) =

Fe3+

(mmol) = 180 mmol

Page 83: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

69

Fe3+

(mol) = 0,18 mol

b. Massa FeCl3.6H2O (g) = mol Fe3+ Mr FeCl3.6H2O

Massa FeCl3.6H2O (g) = 0,18 mol 270,33 g/mol

Massa FeCl3.6H2O (g) = 48,6594 g

c. Volume H2O =

=

= 900 mL

Perhitungan Pembuatan Larutan Polikation Cr

a. Rasio mmol Fe : Cr = 1 :1

Cr3+

(mmol) = 180 mol

Cr3+

(mol) = 0,18 mol

b. Massa CrCl3.6H2O (g) = mol Cr3+ Mr CrCl3.6H2O

Massa CrCl3.6H2O (g) = 0,18 mol 266,45 g/mol

Massa CrCl3.6H2O (g) = 47,961 g

c. Volume H2O =

=

= 1800 mL

Perhitungan Pembuatan Larutan NaOH

a. OH-/Fe = OH

-/Cr = 2

OH- = 2 Fe (mol)

OH- = 2 0,18 mol

OH- = 0,36 mol

b. Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH

Massa NaOH = 0,36 mol 40 g/mol

Massa NaOH = 14,4 g

c. Volume H2O =

=

= 1800 mL

Page 84: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

70

Lampiran 2. Hasil preparasi katalis dan larutan produk uji aktivitas katalis

Gambar 21. Katalis Fe/PILC, Cr/PILC, dan Fe-Cr/PILC

Gambar 22. Larutan produk hasil reaksi konversi etanol menjadi gasolin

Page 85: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

71

Lampiran 3. Perhitungan jarak antarlapis (interlayer) dengan XRD

a. Katalis Bentonit

Dik : 2θ = 7,0145˚, θ = 3,5072˚

n λ = 2 d sinθ

1 1,541874 Å = 2 d sin3,5072˚

1,541874 Å = d 0,122350985

d =

d = 12,60 Å

b. Katalis Cr/PILC

Dik : 2θ = 4,01˚, θ = 2,005˚

n λ = 2 d sinθ

1 1,541874 Å = 2 d x sin2,005˚

1,541874 Å = d 0,069973489

d =

d = 22,03 Å

c. Katalis Fe/PILC

Dik : 2θ = 5,596504˚, θ = 2,798252˚

n λ = 2 d sinθ

1 1,541874 Å = 2 d sin2,798252˚

1,541874 Å = d 0,097638595

d =

d = 15,79 Å

d. Katalis Fe-Cr/PILC

Dik : 2θ = 5,574771˚, θ = 2,78735855˚

n λ = 2 d sinθ

1 1,541874 Å = 2 d sin2,78735855˚

1,541874 Å = d 0,097259733

d =

d = 15,85 Å

Page 86: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

72

Lampiran 4. Hasil analisis isoterm adsorpsi dan desorpsi katalis dengan SAA

Page 87: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

73

Lampiran 5. Hasil analisis katalis dengan TGA

a. Katalis Bentonit

Dekomposisi termal total = (7,6515 + 1,35716 + 10,05804) %

= 19,0667 %

b. Katalis Cr/PILC

Dekomposisi termal total = (18,5888 + 8,2813 + 6,2595) %

= 33,129 %

Page 88: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

74

c. Katalis Fe/PILC

Dekomposisi termal total = (17,19716 + 8,8558 + 5,0127) %

= 31,06566 %

d. Fe-Cr/PILC

Dekomposisi termal total = (17,85324 + 8,6828 + 5,5014) %

= 32,03744 %

Page 89: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

75

Lampiran 6. Hasil analisis katalis dengan TPD-NH3

1. Data kalibrasi

Area Volume mixed

gas (mL)

Volume 5%

NH3 (mL)

mol NH3

(mol)

mol NH3

(mmol)

0,0144 0,2 0,01 4,4615E-07

0,000446

0,0268 0,4 0,02 8,92301E-07

0,000892

0,0399 0,6 0,03 1,33845E-06

0,001338

0,0538 0,8 0,04 1,7846E-06

0,001785

0,0683 1,0 0,05 2,23075E-06

0,002231

Dik: R (L.atm/K.mol) = 0,082057338

P (atm) = 1

T (°K) = 273,15

Volume NH3 (mL) = volume gas

n (mol) =

Volume NH3 (mL) = 0,2 mL 5% = 0,01 mL

n =

= 4,4615E-07

mol = 0,000446 mmol

2. Perhitungan keasaman katalis

Dik: mmol NH3 = 0,033 Luas Area

Keasaman =

No. Katalis Berat Sampel

(g)

Luas Area

Analisa

mol NH3

(mmol)

Keasaman

(mmol/g)

1. Bentonit 0,0289 0,0196 0,0006491 0,0225

2. Cr/PILC 0,0295 0,2361 0,0077913 0,2641

3. Fe/PILC 0,0342 0,1256 0,0041477 0,1213

4. Fe-Cr/PILC 0,0303 0,1580 0,0052159 0,1721

y = 0.033xR² = 0.999

0.0000

0.0005

0.0010

0.0015

0.0020

0.0025

0 0.02 0.04 0.06 0.08

mol

NH

3 (m

mol

)

Luas Area

Page 90: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

76

a. Katalis Bentonit

mmol NH3 = 0,033 mmol 0,0196 = 0,0006491 mmol

Keasaman =

= 0,0225 mmol/g

b. Katalis Cr/PILC

mmol NH3 = 0,033 mmol 0,2361 = 0,0077913 mmol

Keasaman =

= 0,2641 mmol/g

c. Katalis Fe-PILC

mmol NH3 = 0,033 mmol 0,1256 = 0,0041477 mmol

Keasaman =

= 0,1213 mmol/g

d. Katalis Fe-Cr/PILC

mmol NH3 = 0,033 mmol 0,1580 = 0,0052159 mmol

Keasaman =

= 0,1721 mmol/g

Page 91: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

77

Lampiran 7. Hasil analisis uji aktivitas katalis dengan GC/FID

1. Data kromatogram dan peak table produk

a. Standar Etanol

Page 92: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

78

b. Katalis Cr/PILC

Page 93: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

79

c. Katalis Fe/PILC

Page 94: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

80

d. Katalis Fe-Cr/PILC

2. Perhitungan persen konversi dan selektifitas pada produk hasil konversi etanol

menjadi gasolin

Perhitungan Konversi Etanol Menjadi Gasolin

a. Katalis Cr/PILC

Konversi (%) =

Konversi (%) =

= 15,02 %

b. Katalis Fe/PILC

Konversi (%) =

Page 95: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

81

Konversi (%) =

= 28,47 %

c. Katalis Fe-Cr/PILC

Konversi (%) =

Konversi (%) =

= 43,30 %

Tabel 9. Tabel hasil analisis GC/FID produk reaksi etanol menjadi gasolin

Senyawa

Cr/PILC Fe/PILC Fe-Cr/PILC

Waktu

Retensi Area

Waktu

Retensi Area

Waktu

Retensi Area

n-Heptane 2,990 108,1414 2,981 63,86175 2,988 67,77472

Cyclohexane 3,190 66,7487 3,176 63,78034 3,188 1778,16064

Toluene 3,473 28,20504 3,457 33,01234 3,468 84,646

Benzene 4,098 326,7784 4,079 784,3863 4,103 2706,97021

n-Dodecane - - 5,448 53,31427 - -

Isopentane 10,614 57,38488 10,598 86,46923 10,619 103,68565

Fenol 16,961 82,38919 16,943 42,93638 16,969 23,25961

n-Hexane 17,754 421,0196 17,750 436,0157 17,771 201,21263

2,4-Dimethylpentane 19,008 274,5802 19,009 282,6954 19,030 157,326

Methylcyclopentane 19,520 256,2552 19,520 254,3845 19,530 131,81819

o-Xylene 20,692 554,767 20,675 682,8282 20,709 324,13647

Total Area 2176,27 2783,684 5578,99012

Perhitungan Selektifitas Produk

Selektifitas Produk (%) =

Selektifitas Gasolin (%) =

a. Katalis Cr/PILC

n-Heptane =

= 4,97 %

Cyclohexane =

= 3,07 %

Toluene =

= 1,30 %

Benzene =

= 15,02 %

Isopentane =

= 2,64 %

Fenol =

= 3,79 %

n-Hexane =

= 19,35 %

2,4-Dimethylpentane =

= 12,62 %

Page 96: repository.uinjkt.ac.id...SINTESIS DAN KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR LOGAM BESI DAN KROMIUM SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI ETANOL MENJADI GASOLIN . Skripsi . Sebagai …

82

Methylcyclopentane =

= 46,19 %

o-Xylene =

= 25,49 %

Selektifitas Gasolin (%) =

= 47,48 %

b. Katalis Fe/PILC

n-Heptane =

= 2,29 %

Cyclohexane =

= 2,29 %

Toluene =

= 1,19 %

Benzene =

= 28,18 %

n-Dodecane =

= 1,92 %

Isopentane =

= 3,11 %

Fenol =

= 1,54 %

n-Hexane =

= 15,66 %

2,4-Dimethylpentane =

= 10,16 %

Methylcyclopentane =

= 9,14 %

o-Xylene =

= 24,53 %

Selektifitas Gasolin (%) =

= 53,07 %

c. Katalis Fe-Cr/PILC

n-Heptane =

= 1,21 %

Cyclohexane =

= 31,87 %

Toluene =

= 1,52 %

Benzene =

= 48,52 %

Isopentane =

= 1,86 %

Fenol =

= 0,42 %

n-Hexane =

= 3,61 %

2,4-Dimethylpentane =

= 2,82 %

Methylcyclopentane =

= 2,36 %

o-Xylene =

= 5,81 %

Selektifitas Gasolin (%) =

= 87,15 %