Upload
jens
View
129
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
__ Selamat Datang __. PENGELOLAAN SUMBER DAYA RAJUNGAN Portunus pelagicus BERDASARKAN MODEL PRODUKSI SURPLUS DI TELUK BANTEN, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN. Oleh: Nuralim Pasisingi C24070022. dibawah bimbingan: 1. Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer , DEA 2. Ir. Zairion, M.Sc. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
PENGELOLAAN SUMBER DAYA RAJUNGAN Portunus pelagicus BERDASARKAN MODEL PRODUKSI SURPLUS
DI TELUK BANTEN, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN
Oleh:Nuralim Pasisingi
C24070022
dibawah bimbingan:1. Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA
2. Ir. Zairion, M.Sc
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2011
PENDAHULUAN
Rajungan (Portunus pelagicus)
Model Produksi Surplus
Tangkapan Maksimum Lestari (MSY) Upaya optimum (Fopt)
Teluk Banten
Ekonomis penting
PPN Karangantu
Pengelolaan
Lestari dan berkelanjutan
UpayaTangkapan
Mendukung pengelolaan stok sumber daya rajungan Portunus pelagicus di perairan Teluk Banten
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi rajungan menurut Kangas (2000):
Filum : ArthropodaKelas : CrustaceaSub kelas : MalacostracaOrdo : DecapodaFamili : PortunidaeGenus : PortunusSpesies : Portunus pelagicus (Linnaeus, 1766)
Nama lokal : RajunganNama FAO : Blue swimmer crab
blue manna crabsand crabblue crab
Gambar 1. Rajungan Jantan
Gambar 2. Rajungan Betina
Gambar 3. Portunus pelagicus (Linnaeus, 1766)
(Jantan) (Jantan)
(Betina) (Betina) (Betina)
METODOLOGI
HASIL
Gambar 5. Persentasi hasil tangkapan per jenis ikan yang didaratkan di PPN KarangantuSumber: Statistik PPN Karangantu
ALAT TANGKA
P
Tabel 1. Hasil tangkapan dan jumlah upaya penangkapan rajungan di Teluk Banten
Sumber: diolah dari statistik PPN Karangantu
TAHUN C(ton) F(trip) CPUE(ton/trip)
2005 112.328 2251.799 0.050
2006 19.225 1345.805 0.014
2007 50.358 2202.942 0.023
2008 48.301 3869.352 0.012
2009 48.745 5354.451 0.009
2010 32.876 7348.795 0.004
Gambar 7. Jumlah upaya penangkapan rajunganGambar 6. Grafik hasil tangkapan rajungan
Bagian dari model holistik pengkajian stok ikan yang mengasumsikan :
1. Penyebaran ikan pada setiap periode dalam wilayah perairan dianggap merata
2. Suatu stok sumberdaya perairan merupakan suatu biomassa yang homogen
3. Setiap alat tangkap mempunyai kemampuan tangkap yang seragam
Dasar pembentukan model produksi surplus Pertumbuhan logistik
MSY= 200.6603 tonMSY= 200.6603 ton
Fopt = 6207 tripFopt = 6207 trip
Gambar 8. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Schaefer
MSY= 599.2978 tonMSY= 599.2978 ton
Fopt = 25043 tripFopt = 25043 trip
Gambar 9. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Gulland
MSY= 58436.5597 tonMSY= 58436.5597 ton
Fopt = 12144 tripFopt = 12144 trip
Gambar 10. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Pella&Tomlimson
m=3
MSY= 9363.6142 tonMSY= 9363.6142 ton
Fopt = 6984 tripFopt = 6984 trip
Gambar 11. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Fox
MSY= 156.2922 tonMSY= 156.2922 ton
Fopt = 3907 tripFopt = 3907 trip
Gambar 12. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Walter&Hilborn
MSY= 46.4844 tonMSY= 46.4844 ton
Fopt = 3180 tripFopt = 3180 trip
Gambar 13. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Schnute
MSY= 30.1492 tonMSY= 30.1492 ton
Fopt = 1781 tripFopt = 1781 trip
Gambar 14. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Clarke Yoshimoto Pooley
Gambar 15. Grafik perbandingan tangkapan aktual dengan tangkapan masing-masing model
Tabel 2. Perbandingan parameter q, K, r, MSY, Fopt dan R2 antar model
Model q K r MSY(ton) Fopt(trip) R2
Schaefer 0.00003 2140.51 0.3750 200.6603 6206.9770 0.3464
Gulland 0.00003 1669.78 1.4356 599.2978 25042.8038 0.7861
Pella&Tomlimson 0.00000 24286.57 0.6843 58436.5597 12143.28525 0.3592
Fox 0.00007 39674.21 0.9441 9363.6142 6983.7794 0.6494
Schnute 0.00054 54.09 3.4374 46.4844 3179.5538 0.9084
Walter&Hilborn 0.00027 294.25 2.1246 156.2922 3906.1498 0.8071
CYP 0.00123 27.42 4.3978 30.1492 1780.9447 0.9897
Sumber daya
Model
Schaefer Gulland Pella&Tomlimson Fox Schnute W-H CYP
Rajungan Teluk Banten 0.3464 0.7861 0.3592 0.6494 0.9084 0.8071 0.9897
Perikanan Trawl di Pantai Utara Jawa (Dwiponggo 1979 in Sparre dan Venema 1999)
0.9278 0.9040 0.9774 0.9662 0.1094 0.1850 0.9892
Tabel 3. Perbandingan R2 model antara sumber daya rajungan di Teluk Banten dan perikanan Pantai Utara Jawa
Gambar 16. Kurva Maximum Sustainable Yield dan Optimum Effort model CYP
MSY =30.150 ton
Fopt =1781 trip
SARAN PENGELOLAAN
Pengendalian masukan
Pengendalian masukan
Pengendalian luaran
Pengendalian luaran
Upaya tangkapanUpaya tangkapan
TangkapanTangkapan
Upaya optimum (Fopt)Upaya optimum (Fopt)
Tangkapan Maksimum Lestari (MSY)
Tangkapan Maksimum Lestari (MSY)
Rajungan di Teluk Banten Lebih tangkap dan Lebih Upaya TangkapRajungan di Teluk Banten Lebih tangkap dan Lebih Upaya Tangkap
KESIMPULAN :
SARAN :
Model produksi surplus perlu dievaluasi setiap tahun, karena kondisi sumberdaya rajungan serta kondisi perairan di Teluk Banten tidak dapat ditentukan secara pasti.
Model produksi surplus yang paling sesuai untuk perikanan rajungan di perairan Teluk Banten adalah model Clarke Yoshimoto Pooley, dengan MSY=30.1492 ton per tahun melalui Fopt=1781 trip.