Upload
lamxuyen
View
256
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RINGKASAN METADATA
STATISTIK DASAR 2016
ISBN: 978-602-438-091-5 No. Publikasi: 03210.1703 Ukuran Buku: 18,5 x 25 cm Jumlah Halaman: xxviii + 438 hlm Naskah: Subdirektorat Rujukan Statistik Gambar Kulit: Subdirektorat Rujukan Statistik Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia Dicetak oleh: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | iii
KATA PENGANTAR
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab sebagai koordinator kegiatan statistik di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas
tersebut BPS melakuukan fungsi Koordinasi, Integrasi, Standarisasi, dan Sinkronisasi.
Dengan demikian, BPS harus dapat menjadi rujukan pelaksanaan kegiatan statistik.
Oleh sebab itu, BPS menyediakan layanan konsultasi kegiatan statistik kepada
penyelenggara kegiatan statistik. Bahkan, khusus untuk instansi pemerintah BPS
memberikan rekomendasi kegiatan statistik.
Sementara itu, berdasarkan pemanfaatannya, statistik di Indonesia dibagi
menjadi 3 (tiga) jenis yaitu statistik dasar, sektoral, dan khusus. Hal tersebut sesuai
dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997. Statistik dasar dan sektoral
pemanfaatannya terbuka untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu statistik khusus pemanfaatannya
tidak terbuka, tetapi setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui
dan memanfaatkannya.
Sebagai koordinator kegiatan statistik, BPS menyediakan informasi metadata
yang tersimpan dalam Sistem Informasi Rujukan Statistik (SIRuSa). Informasi
tersebut dalam diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun karena dibangun
dengan berbasiskan web. Akan tetapi, untuk meningkatkan akses informasi metadata,
juga disediakan ringkasan metadata dalam bentuk publikasi tercetak maupun
elektronik yang dapat digunakan secara stand-alone atau tidak harus terhubung
dengan internet.
Buku ini menyajikan berbagai ringkasan metadata kegiatan statistik yang
dikumpulkan pada tahun 2016. Meskipun demikian, dibatasi pada pengumpulan di
tingkat pusat untuk ketiga jenis statistik, dan di tingkat BPS provinsi untuk statistik
sektoral dan khusus. Adapun metadata kegiatan statistik sektoral dan khusus pada
tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota
dalam bentuk laporan.
Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik dasar, sektoral dan
khusus terus dilakukan secara berkesinambungan dari tahun ke tahun. Dengan
demikian, diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi para penyelenggara kegiatan
statistik maupun pengguna data (data user), antara lain:
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | iv
a. dapat menghindari acuan penyusunan rencana penyelenggaraan kegiatan statistik
sehingga dapat dihindari terjadinya duplikasi kegiatan yang hendak dilaksanakan.
Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk integrasi dan
dokumentasi informasi kegiatan statistik bagi para penyelenggara kegiatan;
b. memudahkan identifikasi berbagai jenis kegiatan statistik yang diperlukan,
sehingga dapat dengan mudah melakukan penelusuran dan perolehan data. Selain
itu, dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi hal teknis dari sensus/survei
sehingga memudahkan dalam melakukan analisa maupun evaluasi.
Mengingat banyaknya metadata yang dikumpulkan maka publikasi ini dibagi
menjadi dua yaitu Ringkasan Metadata Statistik Dasar serta Ringkan Metadata
Statistik Sektoral dan Khusus. Buku ini terwujud berkat kerjasama yang baik antara
tim penyusun dan unit penyelenggara kegiatan statistik terkait. Untuk itu diucapkan
terima kasih atas dedikasinya. Namun demikian, ibarat pepatah “tiada gading yang
tidak retak”, maka kritik dan saran masih kami harapkan. Masukan tersebut dapat
dikirim secara langsung ke Sub-direktorat Rujukan Statistik, Direktorat Diseminasi
Statistik BPS atau melalui email [email protected].
Selamat membaca.
Jakarta, Agustus 2017
Kepala Badan Pusat Statistik
Dr. Suhariyanto
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ v
Penjelasan ............................................................................................................................ xx
STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL ............................................................................. 1
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan ................................................. 3
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan ........................................................................ 3
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) ....................................................... 3
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran ...................................... 5
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat .......................................................................... 7
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga ........................................................................... 7
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor ................................................... 7
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial ................................................................................. 9
Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah .................................................................... 9
Survei Nilai-Nilai Kebangsaan 2015 ........................................................................ 9
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata ............................................................ 11
Subdirektorat Statistik Pariwisata................................................................................. 11
Survei Perusahaan/Usaha Jasa Akomodasi .......................................................... 11
STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI ....................................................................... 13
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan ............................. 15
Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan ..................................................................... 15
Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan .......................................................... 15
Uji Coba Sistem Kerangka Sampel Area (KSA) ..................................................... 17
Subdirektorat Statistik Hortikultura.............................................................................. 19
Survei Pertanian Hortikultura ................................................................................ 19
Survei Perusahaan Hortikultura ............................................................................ 21
Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan .............................................................. 23
Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan ............................................................. 23
Laporan Triwulanan Perusahaan Perkebunan ..................................................... 25
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan ............................................ 27
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | vi
Subdirektorat Statistik Peternakan ............................................................................... 27
Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT) ........................................................................................................................ 27
Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU) ..................... 29
Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH) ................................. 31
Subdirektorat Statistik Peternakan ............................................................................... 33
Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah .......................... 33
Direktorat Statistik Industri............................................................................................... 35
Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang ....................................................... 35
Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan ........................................................... 35
Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan .......................................................... 37
Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga ............................................ 39
Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan ........................................................ 39
Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi ....................................................... 41
Survei Perusahaan Migas ........................................................................................ 41
Survei Pengilangan Migas ....................................................................................... 43
Survei Perusahaan Non Migas ................................................................................ 45
Survei Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum ................................................ 47
Survei Pertambangan Bahan Galian URT .............................................................. 49
Survei Perusahaan Listrik ....................................................................................... 51
Survei Gas ................................................................................................................. 53
Survei Perusahaan Air Bersih................................................................................. 55
Survei Captive Power .............................................................................................. 57
Subdirektorat Statistik Konstruksi ................................................................................ 59
Survei Konstruksi Tahunan .................................................................................... 59
Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan .......................................................... 61
Survei Usaha Konstruksi Perorangan .................................................................... 63
Direktorat Statistik Distribusi ............................................................................................ 65
Subdirektorat Statistik Ekspor ...................................................................................... 65
Survei Ekspor Diluar Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Perdagangan Lintas Batas Laut Republik Indonesia ............................................................................... 65
Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri ..................................................... 67
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | vii
Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi .................................... 67
Sensus Ekonomi....................................................................................................... 69
Direktorat Statistik Harga ................................................................................................. 71
Subdirektorat Statistik Harga Produsen ....................................................................... 71
Survei Harga Produsen Gabah................................................................................ 71
Survei Harga Produsen Beras Penggilingan .......................................................... 73
Survei Harga Produsen Jasa ................................................................................... 75
Survei Statistik Harga Produsen Perusahaan Pertanian ...................................... 77
Survei Sistem Tebasan ............................................................................................ 79
Survei Harga Produsen Barang Non Konstruksi dan Survei Harga Produsen Bahan Bangunan ...................................................................................................... 81
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar ........................................................ 83
Survei Harga Perdagangan Besar ........................................................................... 83
Survei Kemahalan Konstruksi ................................................................................ 85
Subdirektorat Statistik Harga konsumen ...................................................................... 87
Survei Harga Konsumen ......................................................................................... 87
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan ....................................................................... 89
Survei Harga Konsumen Perdesaan ...................................................................... 89
Survei Harga Produsen Perdesaan ........................................................................ 91
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata ............................................................ 93
Subdirektorat Statistik Keuangan ................................................................................. 93
Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi ................................................... 93
Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota..................................... 95
Survei Statistik Lembaga Keuangan ...................................................................... 97
Survei Monitoring Valuta Asing ............................................................................. 99
Subdirektorat Statistik Pariwisata............................................................................... 101
Survei Inbound-Outbound Tourist ...................................................................... 101
Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS) .............................................. 103
Survei Usaha Restoran/Rumah Makan ............................................................... 105
Survei Perusahaan/Usaha Spa ............................................................................. 107
Direktorat Neraca Pengeluaran ...................................................................................... 109
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran .................................................................... 109
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | viii
Survei Matriks Arus Komoditas ........................................................................... 109
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik ............................................................ 111
Subdit. Analisis Statistik .............................................................................................. 111
Survei Tendensi Konsumen .................................................................................. 111
Survei Tendensi Bisnis .......................................................................................... 113
KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL ....................................... 115
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan ............................................. 117
Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan ........................................................... 117
Penyusunan Statistik Upah Hasil Sakernas ......................................................... 117
Penyusunan Statistik Pendapatan Hasil Sakernas ............................................. 119
Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri ............................... 121
Subdirektorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja .................................. 123
Penyusunan Publikasi Statistik Migrasi Hasil SUPAS ......................................... 123
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial ............................................................................. 125
Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah ................................................................ 125
Publikasi Statistik Modal Sosial 2014 .................................................................. 125
Subdirektorat Statistik Lingkungan Hidup .................................................................. 127
Kompilasi Data Indikator Pembangunan Berkelanjutan ................................... 127
Kompilasi Data Statistik Lingkungan Hidup ....................................................... 129
Kompilasi Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir .................................... 131
Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial ................................................................... 133
Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro .................................................. 133
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata .......................................................... 135
Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi ..................................... 135
Statistik Telekomunikasi Indonesia..................................................................... 135
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik ............................................................ 137
Subdit. Analisis Statistik .............................................................................................. 137
Kompilasi Data Indeks Pembangunan Manusia ................................................. 137
Subdit. Indikator Statistik ............................................................................................ 139
Kompilasi Data Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat ................................. 139
KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI ................................... 141
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | ix
Direktorat Diseminasi Statistik........................................................................................ 143
Subdit. Publikasi dan Kompilasi Statistik .................................................................... 143
Kompilasi Statistik Indonesia ............................................................................... 143
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan ........................... 145
Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan ................................................................... 145
Statistik Pertanian Tanaman Pangan .................................................................. 145
Subdirektorat Statistik Hortikultura............................................................................ 147
Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian ..................................................... 147
Direktorat Statistik Industri............................................................................................. 149
Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi ..................................................... 149
Penyusunan Data Statistik Neraca Energi ........................................................... 149
Direktorat Statistik Distribusi .......................................................................................... 151
Subdirektorat Statistik Ekspor .................................................................................... 151
Kompilasi Data Statistik Ekspor ........................................................................... 151
Subdirektorat Statistik Impor ...................................................................................... 153
Kompilasi Data Statistik Impor ............................................................................ 153
Subdirektorat Statistik Transportasi ........................................................................... 155
Kompilasi Data Transportasi ................................................................................ 155
Survei Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan ....................................... 157
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata .......................................................... 159
Subdirektorat Statistik Keuangan ............................................................................... 159
Kompilasi Statistik Pasar Modal .......................................................................... 159
Direktorat Neraca Produksi ............................................................................................ 161
Subdit. Neraca Barang ................................................................................................ 161
Penyusunan dan Pengembangan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang .. 161
Direktorat Neraca Pengeluaran ...................................................................................... 163
Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba .................................................. 163
Penyusunan Neraca Rumah Tangga Indonesia Tahun 2012-2014 ................... 163
Penyusunan PDB Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) ...................................................................................................... 165
Penyusunan Neraca Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga Tahun 2012-2014 ............................................................................................................. 166
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | x
Penyusunan PDB Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) ................................................................................................................... 168
Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha ............................................................ 170
Penyusunan Konsumsi Pemerintah Triwulanan/Tahunan Tahun Dasar 2010................................................................................................................................. 170
Penyusunan Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan ...................................... 171
Penyusunan Neraca Pemerintahan Umum ......................................................... 173
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri ....................................................................... 175
Penyusunan Komponen Ekspor Impor Luar Negeri pada PDB menurut Pengeluaran ........................................................................................................... 175
Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran ........................................................................................................... 177
Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2010-2014Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2012-2015:2 ............................................................................ 179
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran .................................................................... 181
Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran ................................ 181
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik ............................................................ 183
Subdit. Indikator Statistik ............................................................................................ 183
Kompilasi Data Laporan Perekonomian Indonesia ............................................ 183
Kompilasi Data Indikator Ekonomi ..................................................................... 185
INDIKATOR KEGIATAN STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL ............................. 187
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan ............................................. 189
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan .................................................................... 189
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ............................................................... 189
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) ........................................................................ 190
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ....................................................... 191
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat ...................................................................... 192
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga ....................................................................... 192
Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak ........................................ 192
Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak .......................... 194
Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan Cara Modern ....... 196
Angka Partisipasi Murni (APM) ........................................................................... 197
Angka Melek Huruf (AMH) ................................................................................... 199
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xi
Rasio APM SD, Rasio APM SMP dan Rasio APM SMA ......................................... 201
Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan KB Semua Cara ... 203
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/HP/PC/Internet . 204
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata .......................................................... 208
Subdirektorat Statistik Pariwisata............................................................................... 208
Rata-rata pekerja per usaha ................................................................................. 208
Rata-rata pekerja per kamar ................................................................................ 209
Banyaknya kamar .................................................................................................. 210
Rata-rata Tamu per Hari pada Usaha Hotel/Akomodasi Lainnya .................... 211
Banyaknya usaha jasa akomodasi ........................................................................ 212
INDIKATOR KEGIATAN STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI ......................... 213
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan ........................... 215
Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan ................................................................... 215
Produktivitas Tanaman Pangan ........................................................................... 215
Subdirektorat Statistik Hortikultura............................................................................ 216
Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim .................................. 216
Produksi Tanaman Hias ........................................................................................ 217
Produksi Tanaman Biofarmaka ........................................................................... 218
Produksi Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan .................................. 219
Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim .............................. 220
Luas Panen Tanaman Hias .................................................................................... 221
Luas Panen Tanaman Biofarmaka ....................................................................... 222
Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan Menghasilkan .......................... 223
Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim .......................... 224
Produktivitas Tanaman Hias ................................................................................ 225
Produktivitas Tanaman Biofarmaka .................................................................... 226
Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum .......................................... 227
Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura ................................................ 228
Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan ............................................................ 229
Rata-rata Produksi Tanaman Perkebunan .......................................................... 229
Angka Produksi Tanaman Perkebunan ............................................................... 230
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan .......................................... 231
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xii
Subdirektorat Statistik Peternakan ............................................................................. 231
Biaya Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil ............................. 231
Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil .............................. 232
Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil ........................................... 233
Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas .................................................. 234
Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas ...................................... 235
Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas .................................... 236
Produksi pemotongan ternak ............................................................................... 237
Produksi Daging .................................................................................................... 238
Jumlah pemotongan ternak .................................................................................. 239
Produktivitas Sapi perah ...................................................................................... 240
Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah ........................................... 241
Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah ............................................ 242
Rata-rata Lama Produksi ...................................................................................... 243
Jumlah perusahaan peternakan sapi perah ........................................................ 244
Direktorat Statistik Industri............................................................................................. 245
Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang ..................................................... 245
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur ..................................................... 245
Angka Indeks Produksi Industri Manufaktur ..................................................... 247
Nilai Output ............................................................................................................ 249
Nilai Tambah (value added) ................................................................................. 250
Biaya Input atau Biaya Antara .............................................................................. 251
Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga .......................................... 252
Pertumbuhan Produksi IMK Year on Year .......................................................... 252
Indeks Produksi Industri Mikro Kecil .................................................................. 253
Pertumbuhan Produksi IMK Quarter to Quarter ................................................ 255
Subdirektorat Statistik Konstruksi .............................................................................. 256
Besarnya Mandays/hari Orang Pekerja Harian .................................................. 256
Besarnya Nilai Konstruksi yang Diselesaikan ..................................................... 257
Besarnya Nilai Pengeluaran Bahan/Material yang Digunakan ......................... 258
Indeks Diffusion Sektor Konstruksi ..................................................................... 259
Indeks Masalah Bisnis ........................................................................................... 261
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xiii
Rasio Konstruksi.................................................................................................... 263
Indeks Konstruksi ................................................................................................. 264
Persentase Konstruksi .......................................................................................... 265
Rataan Konstruksi ................................................................................................. 266
Indeks Diffusion Sektor Konstruksi Perorangan ................................................ 267
Indeks Masalah Bisnis Konstruksi Perorangan .................................................. 268
Direktorat Statistik Distribusi .......................................................................................... 270
Subdirektorat Statistik Ekspor .................................................................................... 270
Unit Value Indeks .................................................................................................. 270
Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri ................................................... 272
Jumlah usaha/perusahaan .................................................................................... 272
Jumlah nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha ........................................ 273
Jumlah tenaga kerja ............................................................................................... 274
Direktorat Statistik Harga ............................................................................................... 275
Subdirektorat Statistik Harga Produsen ..................................................................... 275
Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP)................................................................................................................................. 275
Rata-Rata Harga Beras Penggilingan ................................................................... 276
Rata-rata Broken per Jenis Beras ......................................................................... 277
Indeks Harga Produsen Pertanian ....................................................................... 278
Indeks Harga Produsen Pertambangan Penggalian ........................................... 279
Indeks Harga Produsen Industri Pengolahan ..................................................... 280
Indeks Harga Produsen Jasa Pelayanan Makanan Minuman............................. 281
Indeks Harga Produsen Jasa Akomodasi Hotel ................................................... 282
Indeks Harga Produsen Jasa Angkutan Penumpang .......................................... 283
Rata-rata harga gabah sistem tebasan ................................................................ 284
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar ...................................................... 285
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) ........................................................... 285
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) ................................................................... 286
Subdirektorat Statistik Harga konsumen .................................................................... 287
Indeks Harga Konsumen (IHK) ............................................................................ 287
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan ..................................................................... 291
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xiv
Nilai Tukar Petani (NTP) ...................................................................................... 291
Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) ............................................................... 292
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) .............................................................. 293
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata .......................................................... 294
Subdirektorat Statistik Keuangan ............................................................................... 294
Tingkat Kemandirian Pemerintah Provinsi ........................................................ 294
Tingkat Kemandirian Kabupaten/Kota ............................................................... 296
Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU) ......................................................................... 299
Kurs Tengah ........................................................................................................... 300
Tingkat Kemandirian Pemerintah Desa .............................................................. 298
Subdirektorat Statistik Pariwisata............................................................................... 301
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) per pintu masuk kedatangan dan kebangsaan ............................................................................................................ 301
Jumlah kunjungan wisatawan nasional (wisnas) ............................................... 302
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel ............................................................ 303
Rata-Rata Jumlah Pekerja ..................................................................................... 304
Rata-Rata Jumlah Pendapatan Perusahaan ......................................................... 305
Rata-Rata Tempat Duduk Tersedia ...................................................................... 306
Persentase Perusahaan UMB Menurut Jaringan Usaha ..................................... 307
Persentase Perusahaan UMB Menurut Tahun Mulai Beroperasi ...................... 308
Persentase Perusahaan UMB Menurut Jenis Kelamin Pengusaha .................... 309
Rata-rata Tamu per Hari pada Usaha Hotel/Akomodasi Lainnya .................... 310
Rata-Rata Terapis Spa ........................................................................................... 311
Distribusi Kesediaan Layanan Perawatan ........................................................... 312
Persentase Perusahaan Spa Menurut Penggunaan Teknologi Informasi ......... 313
Rata-rata pendapatan per usaha .......................................................................... 314
Direktorat Neraca Pengeluaran ...................................................................................... 315
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran .................................................................... 315
Struktur Nilai Ekspor Impor Antar Provinsi Per Komoditas ............................. 315
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik ............................................................ 325
Subdit. Analisis Statistik .............................................................................................. 325
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) ....................................................................... 325
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xv
Indeks Indikator Kini (IIK), Survei Tendensi Konsumen .................................. 326
Indeks Indikator Mendatang (IIM), Survei Tendensi Konsumen ..................... 328
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) ............................................................................... 330
Indeks Indikator Kini (IIK), Survei Tendensi Bisnis .......................................... 332
Indeks Indikator Mendatang (IIM), Survei Tendensi Bisnis.............................. 334
INDIKATOR KEGIATAN KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL............................................................................................................................................. 336
Rata-rata Pendapatan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati ................................................................. 338
Rata-rata Pendapatan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati ................................................................................... 340
Rata-rata upah buruh ............................................................................................ 342
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial ............................................................................. 344
Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah ................................................................ 344
Indeks Modal Sosial 2014 ..................................................................................... 344
Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial ................................................................... 345
Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index/P2) ........................... 345
Persentase Penduduk Miskin (Headcount Index/P0) ....................................... 346
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index/P1) .................................. 347
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata .......................................................... 348
Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi ..................................... 348
Penduduk perdesaan yang akses internet (5 tahun ke atas) ............................ 348
Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas) ..................... 349
Penduduk perkotaan yang akses internet (5 tahun ke atas) ............................. 350
Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas)................ 351
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik ............................................................ 352
Subdit. Analisis Statistik .............................................................................................. 352
Indeks Pembangunan Manusia (Metode 2014) ................................................. 352
INDIKATOR KEGIATAN KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI .......................................................................................................................... 355
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan ........................... 357
Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan ................................................................... 357
Luas Panen Tanaman Pangan ............................................................................... 357
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xvi
Angka Produksi Tanaman Pangan ....................................................................... 358
Subdirektorat Statistik Hortikultura............................................................................ 359
Angka Indeks Produksi Padi ................................................................................. 359
Angka Indeks Produksi Palawija .......................................................................... 360
Angka Indeks Produksi Sayuran .......................................................................... 361
Angka Indeks Produksi Buah-Buahan ................................................................. 362
Angka Indeks Produksi Perkebunan Besar Negara ............................................ 363
Angka Indeks Produksi Perkebunan Rakyat ....................................................... 365
Angka Indeks Produksi Perkebunan Besar Swasta ............................................ 367
Angka Indeks Produksi Kehutanan ...................................................................... 369
Angka Indeks Produksi Perikanan Budidaya ...................................................... 370
Angka Indeks Produksi Perikanan Tangkap ....................................................... 372
Indeks Berantai Padi ............................................................................................. 374
Indeks Berantai Palawija ...................................................................................... 375
Indeks Berantai Sayuran ....................................................................................... 376
Indeks Berantai Buah-Buahan ............................................................................. 377
Indeks Berantai Perkebunan Rakyat ................................................................... 378
Indeks Berantai Perkebunan Besar Negara ........................................................ 379
Indeks Berantai Kehutanan .................................................................................. 381
Indeks Berantai Perikanan Budidaya .................................................................. 383
Indeks Berantai Perikanan Tangkap ................................................................... 385
Distribusi Persentase Padi .................................................................................... 387
Distribusi Persentase Palawija ............................................................................. 388
Distribusi Persentase Sayuran ............................................................................. 389
Distribusi Persentase Buah-Buahan .................................................................... 390
Distribusi Persentase Perkebunan Rakyat .......................................................... 391
Distribusi Persentase Perkebunan Besar Negara ............................................... 392
Distribusi Persentase Perkebunan Besar Swasta ............................................... 393
Distribusi Persentase Kehutanan ......................................................................... 394
Distribusi Persentase Perikanan Budidaya ......................................................... 395
Distribusi Persentase Perikanan Tangkap .......................................................... 396
Angka Indeks Produksi Peternakan ..................................................................... 397
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xvii
Distribusi Persentase Peternakan........................................................................ 398
Indeks Berantai Peternakan ................................................................................. 399
Direktorat Statistik Distribusi .......................................................................................... 400
Subdirektorat Statistik Ekspor .................................................................................... 400
Unit Value Indeks .................................................................................................. 400
Subdirektorat Statistik Impor ...................................................................................... 402
Index Unit Value Impor ......................................................................................... 402
Subdirektorat Statistik Transportasi ........................................................................... 403
Km-Penumpang ..................................................................................................... 403
Km-Ton ................................................................................................................... 404
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata .......................................................... 405
Subdirektorat Statistik Keuangan ............................................................................... 405
Rata-rata laba/rugi ................................................................................................ 405
Direktorat Neraca Pengeluaran ...................................................................................... 406
Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba .................................................. 406
Pertumbuhan Komponen PK-RT ......................................................................... 406
Pertumbuhan Komponen PK-LNPRT .................................................................. 407
Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha ............................................................ 408
Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi pemerintah ............................................ 408
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri ....................................................................... 409
Pertumbuhan Ekspor/Impor ............................................................................... 409
Sumber Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................... 410
Neraca Perdagangan ............................................................................................. 411
Volume Perdagangan ............................................................................................ 412
Derajat Keterbukaan ............................................................................................. 413
Pertumbuhan PMTB .............................................................................................. 414
Peran PMTB ........................................................................................................... 415
Peran Perubahan Inventori .................................................................................. 416
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran .................................................................... 417
PDB (Nominal) ...................................................................................................... 417
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposabel Nasional ............................ 418
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xviii
Average Propensity to Consume & Average Propensity to Save ....................... 419
Perbandingan Pengeluaran PDB untuk Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap Ekspor .................................................................................................... 420
Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ........................................................................................................ 421
Proporsi Konsumsi Akhir terhadap PDB ............................................................. 422
Perbandingan Ekspor Barang dan Jasa terhadap PMTB .................................... 423
Perbandingan PDB terhadap Impor Barang dan Jasa ........................................ 424
Neraca Perdagangan (Trade Balance) ................................................................. 425
Rasio Perdagangan International (RPI) .............................................................. 426
Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri ................................................................. 427
Rasio Pendapatan Nasional (PN) terhadap PDB Dan pendapatan disposable terhadap PDB ......................................................................................................... 428
Incremental Capital Output Ratio (ICOR) ........................................................... 429
Keseimbangan Total Penyediaan dan Total Permintaan ................................... 430
AKRONIM .......................................................................................................................... 432
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xix
daftar tabel
daftar gambar
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xx
Penjelasan
Pendahuluan
Sistem Statistik Nasional (SSN) merupakan suatu tatanan yang terdiri atas
unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas
dalam penyelenggaraan statistik. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik maupun Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Statistik. Pembangunan SSN merupakan tanggung jawab
BPS sebagai pembina dan koordinator statistik nasional.
Salah satu bagian dalam tatanan ini adalah adanya pusat rujukan statistik
yang memberikan informasi terkait dengan kegiatan dan produk statistik. Informasi
tersebut dikembangkan dalam Sistem Informasi Rujukan Statistik (SIRuSa) dengan
bentuk info-metadatabase. Info-metadatabase tersebut dikumpulkan melalui
pengumpulan metadata statistik dasar, sektoral, dan khusus baik di tingkat pusat
maupun di provinsi dan kabupaten/kota.
Pada sisi lain, metadata kegiatan statistik ini disajikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban Badan Pusat Statistik (BPS) selaku pembina maupun
koordinator statistik nasional. Melalui penghimpunan metadata kegiatan statistik
dasar, sektoral, dan khusus ini, BPS dapat menyampaikan kepada masyarakat kegiatan
statistik yang ada di Indonesia baik di tingkat nasional, provinsi, maupun
kabupaten/kota.
Metadata yang dikumpulkan tersebut disimpan dalam situs web
sirusa.bps.go.id. Pada situs web ini tersedia informasi metadata kegiatan statistik
secara lengkap dan komprehensif, baik kegiatan statistik dasar, sektoral, maupun
khusus. Selain itu, juga tersedia metadata indikator yang dihasilkan dalam kegiatan
sttaistik dasar dan metadata variabel. Metadata tersebut dapat membantu para
pengguna data untuk lebih memahami perolehan data maupun indikator.
Masyarakat atau pengguna dapat memanfaatkan SIRuSa ini, untuk keperluan
pemahaman data maupun memantau kualitas kegiatan statistik di Indonesia.
Walaupun demikian, sangat disadari bahwa kebutuhan informasi tersebut juga
memerlukan adanya ringkasan atau summary dari keseluruhan informasi yang
tersedia. Oleh karena itu, daftar ringkasan metadata kegiatan statistik perlu dibangun,
sehingga dapat memudahkan pengguna dalam menjadikan metadata sebagai acuan
untuk mencari kegiatan pengumpulan data yang pernah dilaksanakan BPS, instansi
pemerintah, dan instansi non pemerintah (swasta) seperti perguruan
tinggi/universitas dan lembaga lainnya.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxi
Mengingat banyaknya metadata yang tersedia maka, daftar kegiatan statistik
tersebut dibagi menjadi dua yaitu Ringkasan Metadata Statistik Dasar dan Ringkasan
Metadata Statistik Sektoral dan Khusus. Ringkasan Metadata Statistik Dasar memuat
kegiatan statistik yang dilakukan oleh BPS, sedangkan Ringkasan Metadata Statistik
Sektoral dan Khusus memuat kegiatan statistik yang dilakukan oleh institusi
pemerintah (kementerian/lembaga maupun Satuan Kerja Perangkat daerah/SKPD)
dan yang dilakukan oleh lembaga non-pemerintahan seperti lembaga pendidikan
maupun lembaga riset nasional maupun regional.
Dalam rangka melengkapi informasi kegiatan statistik, BPS melakukan
pengumpulan metadata dengan menggunakan daftar isian Q-Metadata. Hal ini
dilakukan dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota. Untuk pelaksanaan di tingkat
pusat dilakukan secara berkesinambungan dari tahun 2000, sedangkan di tingkat BPS
provinsi dilakukan mulai tahun 2005. Sementara itu, pengumpulan metadata kegiatan
statistik di tingkat kabupaten/kota dimulai tahun 2015/2016.
Pelaksanaan di tingkat kabupaten/kota pada tahun 2016 semakin ditekankan
mengingat bahwa terdapat tuntutan pembuktian terhadap pemenuhan ketetapan
Peraturan Pemerintah No 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Pada peraturan
pemerintah tersebut, dituntut adanya rekomendasi kegiatan statsitik sebagai salah
satu kriteria teknis penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral pada pemerintahan
daerah. Hal ini terdapat pada Lampiran T dari peraturan pemerintah tersebut. Pada
dasarnya pemberian rekomendasi merupakan bentuk bantuan teknis BPS kepada
penyelenggara kegiatan statistik seperti ketepatan metodologi, kecukupan sampel,
penentuan metode analisis dan estimasi, dan sebagainya. Bahkan berdasarkan surat
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik tertanggal 18 April 2013,
instansi/lembaga pemerintah yang mengajukan rekomendasi kegiatan statistik dapat
memperoleh peta desa/kelurahan dan peta blok sensus (termasuk daftar nama dan
kode wilayah). Peta-peta tersebut dapat digunakan sebagai panduan petugas
lapangan dan sekaligus sebagai kerangka sampel. Bahkan, peta tersebut juga dapat
dimanfaatkan untuk diseminasi hasil kegiatan dengan level penyajian hingga tingkat
desa.
Mengingat pentingnya, informasi kegiatan statistik maka perlu adanya
penyajian metadata secara ringkas. Pada buku ini, penyajian metadata kegiatan
statistik dasar dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kelompok Sensus dan Survei
serta kelompok Kompilasi Data Administrasi dan Kompilasi Data Sekunder. Pada
buku ringkasan ini, kegiatan statistik dasar yang disajikan merupakan kegiatan yang
dikumpulkan pada tahun 2016. Jumlah kegiatan tersebut sebanyak 90 kegiatan
statistik yang terdiri dari 55 kegiatan Sensus/Survei dan 35 kegiatan berupa kompilasi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxii
produk administrasi dan kompilasi data sekunder. Lebih lanjut dapat dilihat
sebagaimana pada Tabel 1.
Tabel 1. Metadata Kegiatan Statistik Dasar
Pengumpulan 2016
Kategori Bidang
Jumlah Sosial Ekonomi
Sensus/Survei 5 50 55
Kompilasi 12 23 35
Jumlah 17 73 90
Kegiatan statistik dasar merupakan kegiatan yang melekat pada tugas dan
fungsi BPS. Oleh sebab itu, penyajian metadata kegiatan dibedakan menurut unit kerja
di BPS sampai dengan eselon III. Adapun dasar unit kerja tersebut adalah berdasarkan
struktur yang telah ditetapkan tahun 2009 serta perubahannya. Hal yang perlu
dipahami bahwa kualitas informasi metadata kegiatan ini sangat ditentukan oleh
pemahaman petugas penghubung (liassion officer) yang terdapat pada unit kerja.
Guna meminimalkan perbedaan persepsi, maka telah dilakukan pertemuan koordinasi
bersama sebanyak dua kali. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menyamakan
pemahaman dan juga pengertian terkait dengan pengisian metadata kegiatan statistik
dasar dan indikatornya.
Tujuan
Penyusunan Buku Ringkasan Metadata pada dasarnya memiliki beberapa
tujuan baik untuk pengguna data, penyedia data, maupun lembaga. Tujuan tersebut
antara lain:
a. Bagi Penyedia Data
- Menginformasikan kegiatan statistik yang dilaksanakan oleh BPS pada
kelompok statistik dasar maupun oleh kementerian/lembaga pada
kelompok statistik sektoral, serta intitusi non-kementerian/lembaga pada
kelompok statistik khusus. Hal ini juga didukung dengan adanya
keterbukaan informasi publik sebagai salah satu bentuk akuntabilitas
kegiatan.
- Menjadi media untuk menghindari terjadinya duplikasi kegiatan statistik.
Melalui informasi yang tersedia, maka penyedia data dapat
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxiii
mengoptimalkan untuk memanfaatkan hasil-hasil kegiatan statistik yang
telah ada dibandingkan dengan melakukan kegiatan statistik yang sama.
b. Bagi Pengguna Data:
- Memberikan kemudahan bagi pengguna data dalam menentukan pilihan
sumber data yang akan digunakan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan informasi terkait kualitas pengumpulan dan pengolahan data.
- Menjadi sarana yang dapat membantu dalam menyusun dan
menyelenggarakan kegiatan statistik yang diperlukan, khususnya dalam
melakukan dan mengembangkan penelitian. Informasi yang tersedia akan
membantu pengguna dalam melakukan perancangan kegiatan survei
maupun studi.
c. Bagi Lembaga Penyelenggara:
- Menjadi media dokumentasi tercetak untuk menyediakan informasi bagi
pengembangan penyelenggaraan kegiatan statistik di Indonesia.
- Menjadi bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan statistik termasuk hasil yang
diperoleh dan yang dapat dikembangkan dikemudian hari
Ruang Lingkup dan Batasan
Ruang lingkup publikasi terpilah menjadi dua yaitu ruang lingkup statistik
dasar dan ruang lingkup statistik sektoral/khusus. Ruang lingkup publikasi ringkasan
statistik dasar ini dibatasi pada konten dan tahun. Pembatasan tersebut dilakukan
mengingat banyaknya kegiatan statistik dari tahun ke tahun maupun isian dari
metadata kegiatan statistik. Pembatasan tahun dilakukan pada pengumpulan tahun
2016, sedangkan pembatasan pada konten metadata kegiatan statistik ditujukan pada
empat kelompok informasi yaitu tujuan dan manfaat, variabel/data, metodologi, dan
keluaran. Walaupun demikian, dari empat kelompok informasi tersebut terdapat 14
informasi yang disajikan yaitu:
● Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Informasi ini menggambarkan tujuan utama dan manfaat yang dapat diperoleh
dari kegiatan statistik baik berupa sensus atau survei atau kompilasi.
● Variabel Pengumpulan Data
Penekanan masih terbatas pada variabel utama yang dikumpulkan. Beberapa
variabel penting tertera dalam daftar isian atau kuesioner dari kegiatan statistik.
● Frekuensi Kegiatan
Informasi ini akan membantu pengguna data untuk mengetahui periode atau
selang waktu penyelenggaraan kegiatan statistik. Kegiatan statistik tersebut dapat
dilaksanakan tahunan (setiap tahun), triwulanan (setiap 3 (tiga) bulan) maupun
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxiv
dalam periode lainnya. Dengan mengetahui frekuensi kegiatan ini, maka pengguna
data dapat memperkirakan frekuensi data yang dapat diperoleh.
● Frekuensi Pengumpulan Data
Berbeda dengan Frekuensi kegiatan, frekuensi pengumpulan data merupakan
periode atau selang waktu pengumpulan data pada satu penyelenggaraan kegiatan
statistik. Ada kemungkinan satu kegiatan dilakukan setiap tahun (tahunan) tetapi
dalam pengumpulan datanya menggunakan bermacam kuesioner dengan waktu
pengumpulan yang berbeda, yaitu mingguan, bulanan dan triwulanan.
● Tahun Data.
Informasi ini akan membantu pengguna data dalam perolehan data. Informasi ini
merupakan deretan tahun-tahun dimana data tersebut tersedia. Sangat
dimungkinkan adanya kegiatan dengan frekuensi triwulanan tetapi ketersediaan
data adalah tahunan. Selain itu, tahun data ini merupakan tahun ketersediaan data
yang terakhir.
● Cakupan Wilayah
Cakupan wilayah merupakan cakupan dari kegiatan statsitik. Cakupan wilayah ini
akan sama dengan wilayah yang dapat diestimasi oleh data hasil kegiatan statistik
tersebut. Jika mencakup hanya beberapa wilayah saja (misal beberapa provinsi
saja), maka isiannya adalah nama wilayah-wilayah yang dicakup tersebut.
● Cakupan Responden
Cakupan responden merupakan obyek sumber informasi yang dicacah dalam
kegiatan statistik. Jika responden merupakan sampel dari sebuah kelompok
obyek/populasi, maka cakupan responden adalah penjelasan kelompok
obyek/populasi tersebut, yang merupakan kerangka sampelnya. Contoh: seluruh
perusahaan industri pengolahan, dengan jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih.
● Unit Observasi
Unit observasi merupakan unit penelitian atau obyek penelitian terkecil yang
informasinya dikumpulkan dalam kegiatan statistik. Unit observasi ini harus
disesuaikan dengan konteks yang tertuang dalam tujuan kegiatan statistik.
● Unit Analisis
Unit Analisis merupakan unit penelitian atau obyek penelitian terkecil yang
digunakan untuk analisa. Misalnya susenas, unit analisisnya adalah rumah tangga,
meskipun unit observasinya sampai dengan anggota rumah tangga.
● Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan metode atau cara perolehan/pengumpulan
data dari responden. Umumnya pengumpulan data menggunakan metode
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxv
wawancara langsung dengan responden. Namun dalam beberapa survei,
pengumpulan data dilakukan dengan cara lain, misal pengisian sendiri (swacacah)
dan pengamatan/pengukuran langsung terhadap obyek yang diteliti.
● Jenis Kuesioner
Informasi ini dapat membantu pengguna data dalam mengetahui instrumen yang
digunakan dalam kegiatan statistik termasuk jenis kuesioner yang digunakan
dalam pengumpulan data.
● Nama Indikator yang Dihasilkan
Informasi ini dapat membantu pengguna data dalam mengetahui indikator yang
dihasilkan dari kegiatan statistik.
● Level Terendah Penyajian Data Dalam Publikasi
Level terendah data dalam publikasi merupakan tingkat atau level wilayah
administrasi yang terendah dalam penyajian data pada publikasi. Level terendah
ini identik dengan the power estimate dari kegiatan sensus atau survei atau
kompilasi. Power estimate merupakan kemampuan data untuk mendapatkan
tingkat estimasi terbaik dengan akurasi dan reliabilitas terhadap fenomena.
● Publikasi yang Dihasilkan
Informasi ini berisi judul publikasi BPS yang memuat hasil kegiatan statistik
tersebut baik berupa indikator ataupun laporan. Hal ini akan memudahkan
pengguna data untuk melakukan penelusuran hasil.
Sementara itu, pada konten metadata indikator penyajian meliputi bagian
umum, teknis, dan penyajian. Dari tiga bagian tersebut terdapat 7 (tujuh) informasi
metadata yang disajikan. Ketujuh informasi tersebut adalah:
● Definisi
Informasi ini berisi konsep atau definisi dari indikator tersebut. Hal ini akan
memudahkan pengguna dalam memahami pengertian dari indikator tersebut.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa konsep tersebut dapat berubah sesuai dengan
ketentuan dasar dalam penghitungan. Selain itu, definisi ini merupakan definisi
indikator statistik dasar yang dapat berbeda dengan indikator statistik sektoral
maupun khusus.
● Manfaat
Informasi tentang manfaat indikator akan membantu pengguna dalam memahami
lebih lanjut indikator yang dihasilkan dari kegiatan statistik tersebut. Pengguna
juga dapat lebih mudah mendapatkan ketepatan pemanfaatan indikator dengan
mengetahui manfaat indikator tersebut.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxvi
● Rumus Penghitungan
Rumusan penghitungan ini akan membantu pengguna data dalam memperoleh
indikator yang dihasilkan berdasarkan data yang diperolehnya.
● Interpretasi
Interpretasi merupakan informasi yang memuat cara penafsiran dari indikator
yang diperoleh. Hal ini akan membantu para analis dalam melakukan penafsiran
terhadap indikator tersebut.
● Level Estimasi
Perlu diketahui bahwa setiap indikator yang diperoleh dari kegiatan statistik tidak
selalu memiliki tingkat perkiraan yang sama terhadap populasi. Melalui level
estimasi ini, pengguna dapat memperoleh informasi batasan estimasi yang tepat
dari indikator yang dibangun melalui data statistik dasar.
● Publikasi Keberadaan Indikator
Publikasi keberadaan indikator dalam hal ini adalah publikasi BPS. Terkadang,
publikasi yang memuat indikator ini tidak selalu berasal dari penyelenggara
kegiatan statistik tetapi juga dapat diperoleh melalui publikasi yang diterbitkan
oleh unit kerja lain, bahkan juga intitusi lain. Akan tetapi, dalam ringkasan
metadata ini, publikasi keberadaan indikator diperoleh berdasarkan identifikasi
dari petugas penghubung pada masing-masing penyelenggara kegiatan statistik.
● Variabel Pembentuk Indikator
Informasi variabel pembentuk indikator ini akan membantu dalam melakukan
penghitungan. Melalui informasi ini dapat diperoleh sumber data dan nama
variabel yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data yang akan digunakan
dalam penghitungan indikator.
Kodifikasi
Kodifikasi dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengelolaan dan
pengelompokan kegiatan maupun indikator statistik. Terdapat dua komponen yaitu
komponen kegiatan dan komponen hasil. Pada komponen kegiatan statistik dasar,
kegiatan statistik disusun dengan berdasarkan pada urutan kode yang meliputi kode
bidang kegiatan, direktorat/biro, dan subdirektorat/bagian, nomor urut kegiatan.
Adapun komponen hasil merupakan nomor urut dari hasil kegiatan tersebut, yang
dalam hal ini merupakan indikator. Dalam kodifikasi ini pengkodean yang dilakukan
untuk kegiatan hanya sampai digit keenam, sedangkan untuk indikator sampai
delapan digit.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | xxvii
Dengan demikian, susunan kodifikasi secara keseluruhan adalah sebagai
berikut:
z.yy.x.ww.vv
dimana:
z = kode bidang kegiatan dan cara pengumpulan data, terdiri atas 1
(satu) digit.
1 = Sensus/Survei Bidang Statistik Sosial
2 = Sensus/Survei Bidang Statistik Ekonomi
3 = Kompilasi Data Sekunder Bidang Statistik Sosial
4 = Kompilasi Data Sekunder Bidang Statistik Ekonomi
yy = kode direktorat/biro penyelenggara kegiatan statistik, terdiri atas 2
(dua) digit.
x = kode subdirektorat/bagian penyelenggara kegiatan statistik, terdiri
atas 1 (satu) digit.
ww = nomor urut kegiatan statistik pada satu subdirektorat/ bagian,
terdiri atas 2 (dua) digit.
vv = nomor urut indikator pada satu kegiatan, terdiri atas 2 (dua) digit.
STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 3
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
1. 41. 2. 01
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Tahunan 2016 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Sakernas semester I (Februari) sebanyak 5.000 blok sensus menghasilkan estimasi level provinsi, sedangkan Sakernas semester II (Agustus) sebanyak 20.000 blok sensus menghasilkan estimasi level kabupaten/kota.
DATA
Variabel pengumpulan data
Umur; Pendidikan; Jenis kelamin; Mencari pekerjaan; Mempersiapkan usaha; Jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan; Lapangan pekerjaan; Status pekerjaan; Jenis pekerjaan; Jumlah pekerja sirkuler
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Mingguan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Rumah tangga
Unit Observasi Kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 4
Unit Analisis Penduduk
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SAK16.DSRT; SAK16.P; SAK16.AK; SAK16.P; SAK16.P
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); Tingkat Kesempatan Kerja (TKK); Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus
Provinsi 2015-2016
Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus
Provinsi 2013-2016
Keadaan Pekerja di Indonesia Agustus Provinsi 2014-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 5
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
1. 41. 2. 04
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Semesteran 2016 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Sakernas semester I (Februari) sebanyak 5.000 blok sensus menghasilkan estimasi level provinsi, sedangkan Sakernas semester II (Agustus) sebanyak 20.000 blok sensus menghasilkan estimasi level kabupaten/kota.
DATA
Variabel pengumpulan data
Jenis kelamin; Umur; Pendidikan; Mencari pekerjaan; Mempersiapkan usaha; Jumlah Jam Kerja dari Seluruh Pekerjaan Seminggu Terakhir; Lapangan pekerjaan; Status pekerjaan; Jenis pekerjaan; Jumlah pekerja sirkuler
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Semesteran
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Rumah tangga
Unit Observasi Kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 6
Unit Analisis Penduduk
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SAK16.P; SAK16.AK; SAK16.DSRT
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); Tingkat Kesempatan Kerja (TKK); Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Februari
Provinsi 2015-2016
Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Februar
Provinsi 2013-2016
Keadaan Pekerja di Indonesia Februari Provinsi 2014-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 7
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Secara umum tujuan pengumpulan data melalui Susenas adalah tersedianya data tentang kesejahteraan rumah tangga mencakup antara lain pendidikan, kesehatan dan kemampuan daya beli. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
- Tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi keberhasilan pembangunan
- Tersedianya data rinci tentang kesejahteraan anggota rumah tangga seperti pendidikan, kesehatan, fertilitas/KB, dan data kependudukan menurut golongan umur, jenis kelamin, dan status perkawinan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Keluhan kesehatan ; Frekuensi berobat; mengobati sendiri; Berobat jalan; Rawat Inap; Imunisasi; Partisipasi sekolah; Jenjang pendidikan; Pemilikan ijazah; Kemampuan baca tulis; Kegiatan utama; Beras murah atau beras miskin (raskin); Akses Internet; Jam kerja; Lapangan Usaha; Status Pekerjaan; Anak lahir/masih hidup; Penggunaan alat kontrasepsi; Pelayanan kesehatan gratis; Kredit usaha; Korban tindak kejahatan; Kegiatan bepergian; Kepemilikan aset; Asuransi Kesehatan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Semesteran
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Responden
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 8
Unit Observasi Rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga khusus Pelaksanaan Susenas Maret 2016 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 511 Kab/Kota di Indonesia, di mana untuk Susenas September 2016 sebanyak 75 ribu rumah tangga.
Unit Analisis Nasional dan Provinsi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner
sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Angka Melek Huruf (AMH); Angka Partisipasi Murni (APM); Rasio APM SD, Rasio APM SMP dan Rasio APM SMA; Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/HP/PC/Internet; Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak; Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak; Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan KB Semua Cara; Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan Cara Modern; Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Kesejahteraan Rakyat 2016 Provinsi 2016-2016
Buku 2 - Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, Maret 2016
Provinsi 2016-2016
Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Maret 2016
Provinsi 2016-2016
Buku 1 - Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia, Maret 2016
Provinsi 2016-2016
Buku 3 - Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, Maret 2016
Provinsi 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 9
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah
1. 43. 1. 01
Survei Nilai-Nilai Kebangsaan 2015
Tahun kegiatan 2015
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan indikator penting dari nilai-nilai Pancasila yang masih melekat dalam diri masyarakat Indonesia - Mendapatkan data awal (baseline) nilai kebangsaan untuk dipantau perkembangan di masa depan
- Menyediakan data untuk berbagai keperluan khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan perencanaan dalam merumuskan dan melaksanakan setiap kebijakan pembangunan segenap aspek kehidupan bangsa.
DATA
Variabel pengumpulan data
Kebebasan menjalankan aturan agama; Kebebasan Kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan; Kebebasan Kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia; Kebebasan Frekuensi melakukan musyawarah; Kebebasan Peran serta menjaga kerukunan warga
Frekuensi Kegiatan pertama kali dilakukan
Frekuensi pengumpulan data
tiga tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden ART dengan tingkat pendidikan minimal SMA atau kepala rumah
tangga atau pasangannya.
Unit Observasi Rumah tangga biasa
Unit Analisis Individu
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 10
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SNK2015.RT; SNK2015.KOM
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 11
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Pariwisata
1. 63. 3. 01
Survei Perusahaan/Usaha Jasa Akomodasi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengumpulkan data jumlah usaha akomodasi, baik akomodasi berbintang maupun non bintang, profil usaha akomodasi, kapasitas usaha akomodasi, perkembangan usaha akomodasi, jumlah tenaga kerja usaha akomodasi, dan sebagainya.
DATA
Variabel pengumpulan data
Profil perusahaan/ usaha akomodasi (hotel); Tenaga kerja dengan berbagai klasifikasinya (jenis kelamin, jabatan, pendidikan dan sertifikasi); Struktur pendapatan dan pengeluaran usaha
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh pemilik/penanggung jawab usaha akomodasi (hotel) baik
bintang maupun non bintang di Indonesia
Unit Observasi Perusahaan/usaha akomodasi (hotel, pondok wisata, penginapan
remaja, vila, jasa akomodasi jangka pendek lainnya)
Unit Analisis Perusahaan/usaha akomodasi (hotel, pondok wisata, penginapan
remaja, vila, jasa akomodasi jangka pendek lainnya)
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 12
Jenis Kuesioner VHT-L
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Banyaknya kamar; Rata-rata pekerja per kamar; Rata-rata Tamu per Hari pada Usaha Hotel/Akomodasi Lainnya; Banyaknya kamar; Banyaknya usaha jasa akomodasi; Rata-rata pekerja per usaha.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2016
Provinsi 2016-2016
STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 15
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan
2. 51. 1. 02
Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh data produktivitas tanaman pangan yang diperlukan dalam penghitungan angka produksi tanaman pangan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Produktivitas
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
subround
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Kepala rumah tangga pertanian padi dan palawija yang melakukan
panen pada subround yang bersangkutan
Unit Observasi Rumah tangga pertanian padi dan palawija yang melakukan panen
pada subround yang bersangkutan
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Pengamatan (Observasi)
Jenis Kuesioner SUB-P; SUB-DS; SUB-S
KELUARAN
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 16
Nama indikator yang dihasilkan
Produktivitas Tanaman Pangan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015 Provinsi 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 17
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan
2. 51. 1. 03
Uji Coba Sistem Kerangka Sampel Area (KSA)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
1. Menguji penerapan metode KSA untuk mengestimasi luas panen tingkat kecamatan
2. Mengetahui akurasi data luas panen yang selama ini dikumpulkan
3. Memberikan gambaran kelebihan, kekurangan, dan kendala operasional sistem KSA sebelum dijadikan sistem resmi pengumpulan data untuk estimasi luas panen padi .
DATA
Variabel pengumpulan data
Tabel Pengamatan Fase Padi
Frekuensi Kegiatan ad hoc
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi Segmen
Unit Analisis Luas panen dan luas tanaman
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Pengamatan (Observasi)
Jenis Kuesioner V2015-KSA
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 18
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Akhir Uji Coba Sistem Kerangka Sampel Area (KSA) 2015
Kecamatan 2015-2015
Laporan Sementara Uji Coba Sistem Kerangka Sampel Area (KSA) 2015
Kecamatan 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 19
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01
Survei Pertanian Hortikultura
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan data yang akurat mengenai luas panen, produksi, tanaman rusak, tanaman baru, harga dan produktivitas dari tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias, serta tanaman obat-obatan.
- Mendapatkan data jumlah produsen benih, luas penangkaran, produksi benih, jumlah pedagang benih, jumlah benih yang diperdagangkan, serta jumlah penggunaan benih.
DATA
Variabel pengumpulan data
Luas Panen Belum Habis; Tanaman Produktif yang Menghasilkan; Benih Berlabel/Bersertifikat; Benih Tidak Berlabel/Bersertifikat; Produksi; Luas Panen Habis/Bongkar; Tanaman Produktif yang Sedang Tidak Menghasilkan; Produksi Dipanen Habis/Bongkar; Produksi Belum Habis; Produsen Benih; Luas Penangkaran Benih; Produksi Benih; Pedagang/Penyalur Benih
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan; Triwulanan; Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Dalam kegiatan ini, tidak ada responden karena prosedur penentuan luasan dan produksi dilakukan melalui eye estimate dan dilengkapi dengan hasil wawancara terhadap sumber informasi, misal petani atau perangkat desa.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 20
Unit Observasi Kecamatan
Unit Analisis Provinsi dan nasional
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; eye estimate
Jenis Kuesioner SPH-BN; SPH-TBF; SPH-BST; SPH-TH; SPH-SBS
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Produksi Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan; Luas Panen Tanaman Hias; Luas Panen Tanaman Biofarmaka; Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim; Produktivitas Tanaman Hias; Produktivitas Tanaman Biofarmaka; Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim; Produksi Tanaman Hias; Produksi Tanaman Biofarmaka; Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim; Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan Menghasilkan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Semusim Indonesia 2016
Provinsi 2016-2016
Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia 2016
Provinsi 2016-2016
Statistik Tanaman Hias Indonesia 2016 Provinsi 2016-2016
Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia 2016
Provinsi 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 21
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 02
Survei Perusahaan Hortikultura
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyediakan direktori perusahaan hortikultura berbadan hukum dan usaha non rumah tangga hortikultura serta statistik perusahaan hortikultura yang meliputi data mengenai produksi, nilai produksi, tenaga kerja, serta pengeluaran perusahaan hortikultura.
DATA
Variabel pengumpulan data
Perusahaan Hortikultura; Luas Panen Habis/Bongkar; Luas Panen Belum Habis; Tanaman Produktif yang Menghasilkan; Tanaman Produktif yang Sedang Tidak Menghasilkan; Produksi Dipanen Habis/Bongkar; Produksi Belum Habis; Produksi
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden - Perusahaan hortikultura - Usaha non rumah tangga hortikultura
Unit Observasi - Perusahaan hortikultura - Usaha non rumah tangga hortikultura
Unit Analisis Perusahaan
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner VP-Horti; VN-Horti
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 22
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum; Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Perusahaan Hortikultura 2016 Nasional 2015-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 23
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan
2. 51. 3. 03
Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Untuk mengumpulkan data subsektor perkebunan per komoditi.
DATA
Variabel pengumpulan data
Jenis tanaman perkebunan tahunan atau semusim yang diusahakan; Tahun tanam tanaman perkebunan tahunan di kebun plasma yang belum dikonversi/kemitraan; Luas tanaman perkebunan tahunan di kebun plasma yang belum dikonversi/kemitraan; Banyaknya pekerja tetap; Upah/gaji pekerja tetap; Tahun tanam tanaman perkebunan tahunan di kebun sendiri/inti; Luas tanaman perkebunan tahunan di kebun sendiri/inti; Nilai produksi primer tanaman perkebunan tahunan; Banyaknya pekerja tidak tetap; Upah/gaji pekerja tidak tetap; Penggunaan sarana produksi tanaman perkebunan tahunan; Pendapatan bersih perusahaan perkebunan dari usaha tanaman perkebunan; Pendapatan tanaman perkebunan tahunan; Pendapatan bersih perusahaan perkebunan dari usaha pertanian lainnya ; Pendapatan/penerimaan perusahaan perkebunan; Produksi primer tanaman semusim; Luas panen tanaman perkebunan semusim; Produksi primer tanaman perkebunan tahunan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 24
Cakupan Responden Perusahaan Perkebunan
Unit Observasi Perusahaan Perkebunan
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner PB-15 PERKEBUNAN
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata Produksi Tanaman Perkebunan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Teh Indonesia Provinsi 2014-2015
Statistik Tebu Indonesia Provinsi 2014-2015
Direktori Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
Provinsi 2015-2015
Statistik Kelapa Sawit Indonesia Provinsi 2014-2015
Statistik Karet Indonesia Provinsi 2014-2015
Direktori Perusahaan Perkebunan Karet Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 25
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan
2. 51. 3. 02
Laporan Triwulanan Perusahaan Perkebunan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Untuk mengumpulkan data perusahaan perkebunan komoditi kakao, karet, kelapa sawit, kopi, tebu, teh, tembakau.
DATA
Variabel pengumpulan data
Produksi Laporan Triwulanan Tembakau; Produksi Laporan Triwulanan Gula; Produksi Laporan Triwulanan Teh; Produksi Laporan Triwulanan Karet; Produksi Laporan Triwulanan Sawit; Produksi Laporan Triwulanan Kopi; Produksi Laporan Triwulanan Kakao
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Perkebunan
Unit Observasi Perusahaan Perkebunan
Unit Analisis Perusahaan Perkebunan
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner PBT-Teh ; PBT-Kopi; PBT-Tebu; PBT-Kakao; PBT-Tembakau; PBT-
Karet; PBT-Kelapa Sawit
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 26
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Angka Produksi Tanaman Perkebunan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Ekonomi, Sub Bab Produksi (Rilis tiap bulan tanggal 25)
Nasional 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 27
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 01
Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data struktur ongkos, produksi, populasi dan nilai tambah usaha perusahaan peternakan ternak besar-kecil di Indonesia.
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah pekerja; Status perusahaan; Upah pekerja; Mutasi ternak; Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya; Pendapatan dan penerimaan lain usaha peternakan; Populasi ternak
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Pemilik perusahaan ternak besar-kecil berbadan hukum
Unit Observasi Perusahaan ternak besar-kecil berbadan hukum
Unit Analisis Perusahaan ternak besar-kecil berbadan hukum
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner
sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner DAFTAR-LTT
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 28
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil; Biaya Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil; Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil 2015
Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 29
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 03
Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data struktur ongkos, produksi, populasi dan nilai tambah usaha perusahaan perunggasan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Status perusahaan; Jumlah pekerja; Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya; Upah pekerja; Penjualan unggas; Produksi utama perusahaan; Pendapatan dan penerimaan lain; Populasi ternak
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Pemilik perusahaan unggas berbadan hukum
Unit Observasi Perusahaan unggas berbadan hukum
Unit Analisis Perusahaan ternak unggas yang berbadan hukum
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner
sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner DAFTAR-LTU
KELUARAN
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 30
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas; Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas; Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Perusahaan Peternakan Ternak Unggas 2015
Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 31
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 04
Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data produksi dan jumlah ternak yang dipotong di RPH/TPH.
DATA
Variabel pengumpulan data
Rata-rata harga ternak hidup dan harga produksi hasil pemotongan; Jumlah pemotongan sapi betina dan kerbau betina menurut alas an pemotongan; Produksi jeroan; Jumlah ternak yang dipotong per triwulan; Kepemilikan ternak; Ternak yang dipotong di luar RPH/TPH; Produksi karkas; Produksi kulit basah
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Pemilik rumah potong hewan dan tempat pemotongan hewan dan
pegawai dinas
Unit Observasi RPH/TPH dan dinas yang menangani Fungsi peternakan pada
kab/kota yang tidak ada RPH/TPH
Unit Analisis Rumah potong hewan dan tempat pemotongan hewan
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner
sendiri (swacacah)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 32
Jenis Kuesioner Daftar RPH atau TPH; Daftar RPH/TPH
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah pemotongan ternak; Produksi pemotongan ternak; Produksi Daging.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Pemotongan Ternak 2016 Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 33
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 05
Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data struktur ongkos, produksi, populasi dan nilai tambah usaha perusahaan sapi perah.
DATA
Variabel pengumpulan data
Status perusahaan; Jumlah pekerja; Upah pekerja; Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya; Populasi sapi perah; Mutasi ternak; Produksi dan pendapatan lain perusahaan; Produktivitas sapi perah betina
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Pemilik perusahaan sapi perah berbadan hukum
Unit Observasi Perusahaan sapi perah berbadan hukum
Unit Analisis Perusahaan sapi perah yang berbadan hukum
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner
sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner DAFTAR-LTS
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 34
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah perusahaan peternakan sapi perah; Rata-rata Lama Produksi; Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah; Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah; Produktivitas Sapi perah.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2015
Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 35
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 01
Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Memperoleh indeks produksi industri skala besar dan sedang bulanan dan triwulanan
- Memperoleh indikator dini untuk melihat pertumbuhan sektor industi manufaktur
- Sebagai dasar acuan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB), khususnya di industri manufaktur.
DATA
Variabel pengumpulan data
Banyaknya (Volume) Produksi; Nilai Produksi; Pekerja; persentase realisasi produksi dalam triwulan laporan terhadap kapasitas penuh (full capacity)
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan; Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan industri manufaktur di Indonesia yang mempunyai
tenaga kerja 20 orang atau lebih
Unit Observasi Establishment atau perusahaan industri skala besar dan sedang
Unit Analisis KBLI 2009 atau ISIC revisi 4 sampai level 2 digit KBLI
Metode pengumpulan data Survei
Jenis Kuesioner SIBS-Bulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 36
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur; Angka Indeks Produksi Industri Manufaktur.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulanan
Nasional 2016-2016
Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur
Provinsi 2014-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 37
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 02
Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyediakan data dan informasi statistik industri besar dan sedang yang lengkap, akurat, relevan dan tepat waktu untuk bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan khususnya di sektor industri manufaktur.
DATA
Variabel pengumpulan data
Perusahaan atau Usaha Industri (establishment); Industri Manufaktur; Input atau Biaya Antara; Nilai Output; Nilai Tambah; Pengeluaran untuk tenaga kerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Semua perusahaan industri manufaktur di Indonesia yang
mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih.
Unit Observasi Establishment (Perusahaan industri) skala besar dan sedang.
Unit Analisis Perusahaan dan komoditi menurut KBLI 2 digit atau 3 digit dan
atau 5 digit
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner IIA
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 38
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Biaya Input atau Biaya Antara; Nilai Tambah (value added); Nilai Output.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Industri Manufaktur Nasional 2014-2014
Indikator Industri Manufaktur Nasional 2010-2014
Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur
Nasional 2014-2016
Direktori Industri Manufaktur Nasional 2016-2016
Statistik Industri Manufaktur - Bahan Baku Nasional 2014-2014
Statistik Industri Manufaktur - Produksi Nasional 2014-2014
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 39
Direktorat Statistik Industri
Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga
2. 53. 2. 02
Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengetahui pertumbuhan (perkembangan) sektor industri mikro dan kecil tiap triwulan yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. Data akan disajikan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia pada level nasional dan provinsi.
DATA
Variabel pengumpulan data
Banyaknya hari kerja per bulan; Banyaknya pekerja; Kegiatan utama usaha/perusahaan; Klasifikasi industri; Rata-rata jam kerja per hari; Balas Jasa Pekerja; Nilai penggunaan bahan baku; Banyaknya Produksi (Output); Nilai produksi/Jasa industri
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Pengusaha industri manufaktur mikro dan kecil
Unit Observasi Perusahaan/usaha industri manufaktur mikro dan kecil
Unit Analisis Usaha/perusahaan industri mikro dan kecil
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner VIMK16-L; VIMK16-RB; VIMK16-S1 (Tw2); VIMK16-DS; VIMK16-
S1 (Tw1); VIMK16-S1 (Tw3); VIMK16-S1 (Tw4)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 40
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Produksi Industri Mikro Kecil; Pertumbuhan Produksi IMK Quarter to Quarter; Pertumbuhan Produksi IMK Year on Year.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil 2014-2016
Provinsi 2014-2016
Berita Resmi Statistik IMK Triwulan II Tahun 2016
Provinsi 2016-2016
Berita Resmi Statistik IMK Triwulan I Tahun 2016
Provinsi 2016-2016
Berita Resmi Statistik IMK Triwulan III Tahun 2016
Provinsi 2016-2016
Berita Resmi Statistik IMK Triwulan IV Tahun 2016
Provinsi 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 41
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 01
Survei Perusahaan Migas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh gambaran mengenai nilai produksi, penyerapan tenaga kerja di sektor Pertambangan Migas, struktur biaya maupun jumlah dari output yang dihasilkan
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai produksi; Struktur Biaya; Balas Jasa Pekerja; Tenaga Kerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Pertambangan Migas
Unit Observasi Perusahaan Pertambangan Migas
Unit Analisis Perusahaan Pertambangan Migas
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 42
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Pertambangan Migas Nasional 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 43
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 02
Survei Pengilangan Migas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data tentang pengilangan minyak dan gas bumi yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk keperluan perencanaan pembangunan
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai produksi; Struktur Biaya; Balas Jasa Pekerja; Tenaga Kerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi
Unit Observasi Perusahaan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi
Unit Analisis Perusahaan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 44
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 45
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 03
Survei Perusahaan Non Migas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh gambaran mengenai kegiatan perusahaan pertambangan non migas, meliputi produksi, penyerapan tenaga kerja,struktur biaya dan nilai pendapatan lain yang dihasilkannya.
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai Produksi; Tenaga Kerja; Balas Jasa Pekerja; Struktur Biaya
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Pertambangan Non Migas
Unit Observasi Perusahaan Pertambangan Non Migas
Unit Analisis Perusahaan Pertambangan Non Migas
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 46
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Pertambangan Non Migas Nasional 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 47
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 04
Survei Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data tentang kegiatan usaha penggalian di Indonesia sebagai sumber data untuk perencanaan pembangunan
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai Produksi; Struktur Biaya; Tenaga Kerja; Balas Jasa Pekerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum
Unit Observasi Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum
Unit Analisis Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner
sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 48
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Bahan Galian Provinsi 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 49
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 05
Survei Pertambangan Bahan Galian URT
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data tentang kegiatan usaha penggalian di Indonesia sebagai sumber data untuk perencanaan pembangunan
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai Produksi; Struktur Biaya; Tenaga kerja; Balas Jasa Pekerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Usaha Penggalian Rumah Tangga
Unit Observasi Usaha Penggalian Rumah Tangga
Unit Analisis Usaha Penggalian Rumah Tangga
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 50
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Bahan Galian Provinsi 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 51
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 06
Survei Perusahaan Listrik
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh gambaran mengenai penyerapan tenaga kerja di sektor listrik, struktur biaya, maupun jumlah dan nilai produksi dari output yang dihasilkan
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai Produksi; Struktur Biaya; Balas Jasa Pekerja; Tenaga Kerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Listrik
Unit Observasi Perusahaan Listrik
Unit Analisis Perusahaan Listrik
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 52
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Listrik Provinsi 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 53
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 07
Survei Gas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data tentang data pokok kegiatan perusahaan distribusi gas yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk keperluan perencanaan pembangunan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Volume dan Nilai Distribusi Gas; Struktur Biaya; Tenaga Kerja; Balas Jasa Pekerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Gas
Unit Observasi Perusahaan Gas
Unit Analisis Perusahaan Gas
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 54
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Gas Nasional 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 55
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 08
Survei Perusahaan Air Bersih
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data tentang air bersih yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk keperluan perencanaan pembangunan
DATA
Variabel pengumpulan data
Volume dan Air Bersih yang Didistribusikan; Tenaga Kerja; Balas Jasa Pekerja
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Air Bersih di seluruh Indonesia
Unit Observasi Perusahaan Air Bersih di seluruh Indonesia
Unit Analisis Perusahaan Air Bersih di seluruh Indonesia
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 56
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Air Bersih Provinsi 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 57
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
2. 53. 3. 09
Survei Captive Power
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan konsumsi kebutuan energi listrik oleh pelaku kegiatan ekonomi dan pemerintahan instansi/perusahaan
- Mendapatkan besarnya energi listrik yang dibangkitkan sendiri oleh pelaku kegiatan ekonomi
DATA
Variabel pengumpulan data
Sumber Tenaga Listrik; Penggunaan Listrik; Pembangkit Listrik; Pemakaian Air Bersih
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perguruan Tinggi, Penyewaan Gedung Perkantoran dan Perbankan
Unit Observasi Perguruan Tinggi, Penyewaan Gedung Perkantoran dan Perbankan
seluruh Indonesia
Unit Analisis Perguruan Tinggi, Penyewaan Gedung Perkantoran dan Perbankan
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 58
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Captive Power Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 59
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 01
Survei Konstruksi Tahunan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh data perusahaan konstruksi keadaan tahun 2015, tentang struktur dan ciri-ciri sektor konstruksi di Indonesia melalui data-data jumlah perusahaan konstruksi, banyaknya tenaga kerja dan balas jasa, pemakaian tenaga listrik, pemakaian bahan bakar, pendapatan dan pengeluaran pekerjaan konstruksi, bahan/material yang digunakan, pembentukan barang modal, dan lain-lain dalam periode tahun 2015.
DATA
Variabel pengumpulan data
Balas Jasa Pekerja; Bidang Pekerjaan Utama; Kualifikasi dari Bidang Pekerjaan Utama; Pekerja; Nilai konstruksi yang diselesaikan; Nilai Pemakaian Bahan/Material
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan ini dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 10.000 perusahaan, yang merupakan perusahaan konstruksi nasional berbadan usaha yang beroperasi di Indonesia serta mempunyai kualifikasi K1, K2, K3, M1, M2, B1, dan B2
Unit Observasi Perusahaan Konstruksi yang mempunyai kualifikasi: Besar (B1,
B2), Menengah (M1, M2), Kecil (K1, K2, K3)
Unit Analisis Besar (B1 dan B2), Menengah (M1, M2), Kecil (K1, K2, dan K3)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 60
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SKTH
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Besarnya Nilai Pengeluaran Bahan/Material yang Digunakan; Besarnya Mandays/hari Orang Pekerja Harian; Besarnya Nilai Konstruksi yang Diselesaikan.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 61
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 02
Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh indikator dan pertumbuhan kegiatan sektor konstruksi di Indonesia secara triwulanan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Bidang Pekerjaan Utama; Balas Jasa Pekerja; Penghambat Kinerja; Kualifikasi dari Bidang Pekerjaan Utama; Nilai konstruksi yang diselesaikan; Pekerja; Nilai Pemakaian Bahan/Material; Kondisi dan Prospek Bisnis Konstruksi
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan ini merupakan subsampel dari sampel Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan. Untuk tahun 2016 jumlah sampel sebanyak 2.800 responden yang dicacah secara panel sebanyak 4 (empat) kali/triwulanan. Cakupan responden meliputi perusahaan konstruksi berbadan usaha kualifikasi besar dan menengah yang terpilih sebagai sampel di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia.
Unit Observasi Perusahaan Konstruksi yang mempunyai kualifikasi: Besar (B1 dan
B2), dan Menengah (M1 dan M2).
Unit Analisis Perusahaan Konstruksi yang mempunyai kualifikasi: Besar (B1 dan
B2), dan Menengah (M1, M2)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 62
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SKTR-2016
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Diffusion Sektor Konstruksi; Rasio Konstruksi; Indeks Konstruksi; Indeks Masalah Bisnis.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Konstruksi Triwulan I Provinsi 2016-2016
Indikator Konstruksi Triwulan II Provinsi 2016-2016
Indikator Konstruksi Triwulan III Provinsi 2015-2015
Indikator Konstruksi Triwulan IV Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 63
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 04
Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengetahui profil, keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan usaha konstruksi perorangan di Indonesia
DATA
Variabel pengumpulan data
Penghambat Kinerja; Bidang Pekerjaan Utama; Kualifikasi dari Bidang Pekerjaan Utama; Balas Jasa Pekerja; Nilai Pekerjaan; Nilai Pemakaian Bahan/Material; Kondisi dan Prospek Bisnis Konstruksi
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Survei Usaha Konstruksi Perorangan dilaksanakan di 497 Kabupaten/Kota yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 24.250 usaha konstruksi perorangan yang berusaha di sektor konstruksi dengan sistem borongan dan aktif selama tahun 2015.
Unit Observasi Usaha konstruksi perorangan yang berusaha di sektor konstruksi
dengan sistem borongan dan aktif selama tahun 2015.
Unit Analisis Usaha konstruksi perorangan
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 64
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Persentase Konstruksi; Rataan Konstruksi; Indeks Diffusion Sektor Konstruksi Perorangan; Indeks Masalah Bisnis Konstruksi Perorangan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Profil Usaha Konstruksi Perorangan 2016 Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 65
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Ekspor
2. 61. 1. 01
Survei Ekspor Diluar Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Perdagangan Lintas Batas Laut Republik Indonesia
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperluas coverage data ekspor
DATA
Variabel pengumpulan data
Nilai FOB; Volume; Kode HS (Harmonize System); Negara Tujuan; Propinsi Asal; Moda Transportasi
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Semua pelaku transaksi perdagangan lintas batas laut, beberapa sampel pelaku perdagangan lintas batas darat, pengiriman barang ke luar negeri melalui pos
Unit Observasi Pelaku transaksi perdagangan lintas batas wilayah territorial
ekonomi dan pengiriman melalui pos
Unit Analisis Komoditi, Volume, Nilai FOB, Negara tujuan, Moda Transportasi,
Asal Barang
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung;
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 66
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Unit Value Indeks.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Pendataan Ekspor Diluar PEB Tahun 2015 Nasional -2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 67
Direktorat Statistik Distribusi
Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri
2. 61. 3. 01
Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan Pola Penjualan Produksi - Mendapatkan Pola Distribusi Perdagangan - Mendapatkan Peta Wilayah Penjualan Produksi - Mendapatkan Peta Wilayah Distribusi Perdagangan - Memperoleh data tentang Margin Perdagangaan dan
Pengangkutan/Trade and Transport Margin mulai tingkat pedagang besar sampai dengan pedagang eceran.
DATA
Variabel pengumpulan data
-
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Pemilik/penanggungjawab di perusahaan perdagangan dan
produsen dari komoditi yang diteliti
Unit Observasi Perusahaan perdagangan dan produsen dari komoditi yang diteliti
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 68
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Distribusi Perdagangan Komoditi Telur di Indonesia 2016
Provinsi 2015-2015
Distribusi Perdagangan Komoditi Gula Pasir di Indonesia 2016
Provinsi 2015-2015
Distribusi Perdagangan Komoditi Beras di Indonesia 2016
Provinsi 2015-2015
Distribusi Perdagangan Komoditi Minyak Goreng di Indonesia 2016
Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 69
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri
2. 61. 3. 02
Sensus Ekonomi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Secara umum tujuan SE2016 adalah: 1. Memperoleh data dasar dari unit usaha/perusahaan yang
bergerak di berbagai aktivitas usaha di luar usaha pertanian, mencakup: Jumlah dan struktur usaha menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha
2. Nilai dan struktur produksi/penjualan/pendapatan unit usaha/perusahaan menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha
3. Jumlah dan struktur tenaga kerja menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha
4. Karakteristik lainnya, seperti jaringan usaha, penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), sistem waralaba (franchise), kepemilikan usaha (ownership)
5. Keterangan rinci dari unit usaha/perusahaan 6. Kendala dan prospek usaha unit usaha/perusahaan. Secara khusus, kegiatan SE2016 bertujuan untuk: 1. Menyajikan data dasar unit usaha/perusahaan dan aktivitas
usaha di luar usaha pertanian sampai wilayah administrasi yang terkecil (small area statistics).
2. Menyusun peta dan direktori perusahaan UMB yang lengkap dan terpadu untuk setiap wilayah kabupaten/kota.
3. Memperoleh populasi dari usaha UMB dan usaha UMK menurut wilayah maupun lapangan usaha.
4. Menyusun kerangka sampel (sampling frame) survei bidang ekonomi, kecuali wilayah kabupaten daerah perdesaan.
5. Mendapatkan informasi lain seperti penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), sistem waralaba (franchise), serta kepemilikan unit usaha/perusahaan (ownership).
DATA
Variabel pengumpulan data
Kegiatan utama usaha/perusahaan; Kategori; Nilai Pengeluaran; Nilai Pendapatan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 70
Frekuensi Kegiatan Sepuluh Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Sepuluh Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan dan Rumahtangga usaha di luar lapangan usaha
pertanian.
Unit Observasi Usaha/Perusahaan ekonomi di luar sektor pertanian
Unit Analisis Perusahaan dan Rumahtangga usaha di luar lapangan usaha
pertanian.
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SE2016-RBL ; SE2016-KB; SE2016-L2 ; SE2016-L1
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha; Jumlah tenaga kerja; Jumlah usaha/perusahaan.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 71
Direktorat Statistik Harga Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 01
Survei Harga Produsen Gabah
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengamankan harga di tingkat petani berdasarkan HPP sekaligus sebagai sistem peringatan dini (early warning system) bagi institusi pemerintah terkait guna mengantisipasi anjloknya harga gabah yang merugikan petani produsen.
DATA
Variabel pengumpulan data
Gabah; Harga di Tingkat Petani; Biaya ke Penggilingan ; Harga di Tingkat Penggilingan; Kelompok Kualitas Gabah Kering Giling (GKG); Kelompok Kualitas Gabah Kering Panen (GKP); Komponen Mutu Kadar Air (KA) ; Komponen Mutu Butir Hampa Gabah; Komponen Mutu Kotoran
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Mingguan; Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Petani produsen padi terpilih yang sedang melakukan transaksi
penjualan gabah, dilakukan panen sendiri (bukan sistem tebasan)
Unit Observasi Petani padi yang sedang melakukan transaksi penjualan gabah
Unit Analisis Petani Padi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SHP-G
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 72
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP); Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP); Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP); Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Evaluasi Statistik Harga Produsen Gabah 2015
Nasional 2015-2015
Statistik Harga Produsen Gabah di Indonesia 2015
Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 73
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 02
Survei Harga Produsen Beras Penggilingan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh informasi/data harga menurut kualitas beras di penggilingan di seluruh wilayah sampel terpilih. Referensi harga yang diperoleh, digunakan sebagai acuan harga pembelian oleh pemerintah (Perum Bulog) terhadap beras hasil produksi petani agar lebih banyak terserap sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.
DATA
Variabel pengumpulan data
Persentase Broken; Penggilingan; Jenis Beras; Volume Yang Dijual Per Jenis Beras; Volume yang Digiling per Jenis Beras; Kadar Air; Asal gabah; Varietas Gabah; Harga penjualan beras; Stok Akhir Bulan Yang Lalu
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Unit penggilingan dengan lokasi tetap yang memiliki kapasitas giling cukup besar menurut ukuran setempat (representatif) di seluruh wilayah terpilih (26 provinsi)
Unit Observasi Unit penggilingan terpilih yang melakukan aktivitas giling dan penjualan beras kepada pihak lain (tidak termasuk penggilingan keliling)
Unit Analisis Unit Penggilingan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 74
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-Rata Harga Beras Penggilingan ; Rata-Rata Harga Beras Penggilingan ; Rata-rata Broken per Jenis Beras; Rata-rata Broken per Jenis Beras.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Berita Resmi Statistik Provinsi 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 75
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 04
Survei Harga Produsen Jasa
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengetahui data harga aktual yang diterima perusahaan produsen dari suatu jasa guna menyusun angka Indeks Harga Produsen (IHP)
DATA
Variabel pengumpulan data
Produk; Spesifikasi produk; Harga Produsen
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan yang menghasilkan komoditi sesuai dengan kerangka
sampel jasa di 34 provinsi.
Unit Observasi Perusahaan produsen terpilih
Unit Analisis Paket komoditas dan perusahaan terpilih
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner ; SHP-JLD; SHP-JA; SHP-JTL; SHP-JH; SHP-JLP; SHP-JLD; SHP-JTKA;
SHP-JR; SHP-JTB; SHP-JTK; SHP-JTDL; SHP-JG; SHP-JTU
KELUARAN
Nama indikator yang Indeks Harga Produsen Jasa Angkutan Penumpang; Indeks Harga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 76
dihasilkan Produsen Jasa Akomodasi Hotel; Indeks Harga Produsen Jasa Pelayanan Makanan Minuman.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
INDEKS HARGA PRODUSEN 2015 Nasional 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 77
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05
Survei Statistik Harga Produsen Perusahaan Pertanian
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengetahui data harga aktual yang diterima perusahaan produsen pertanian dari suatu komoditi guna menyusun angka Indeks Harga Produsen (IHP) Pertanian
DATA
Variabel pengumpulan data
Kode KBKI; Kualitas komoditi; Jumlah Produksi Bulan Sebelumnya; Harga Produsen
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan yang menghasilkan komoditi sesuai dengan kerangka
sampel di 26 provinsi
Unit Observasi Perusahaan produsen terpilih
Unit Analisis Paket komoditas dan perusahaan terpilih
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SHP-T
KELUARAN
Nama indikator yang Indeks Harga Produsen Pertanian.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 78
dihasilkan
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
BELUM DIPUBLIKASI - -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 79
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 06
Survei Sistem Tebasan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan informasi mengenai Harga Sehamparan Padi dgn Sistem Tebasan, Harga Gabah dgn Panen Sistem Tebasan, Perilaku Sistem Tebasan, Variabel-variabel dan Biaya panen dari siap panen sampai siap dijual, dan informasi mengenai Variabel-variabel dan Ongkos Angkut gabah dari Petani/tempat transaksi gabah sampai ke unit Penggilingan
DATA
Variabel pengumpulan data
Waktu melakukan penjualan sistem tebasan; Varietas padi yang ditebaskan; Luas panen yang ditebaskan; Perkiraan jumlah produksi yang ditebaskan ; Nilai transaksi tebasan; Harga gabah yang ditebaskan per kg; Waktu terakhir penjualan gabah hasil panen sendiri; Varietas padi yang dipanen sendiri; Luas panen yang dipanen sendiri; Volume produksi gabah yang dipanen sendiri; Volume produksi gabah yang dijual; Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk panen sendiri; Waktu melakukan pembelian dengan sistem tebasan; Varietas padi yang ditebas; Luas panen yang ditebas; Volume produksi yang ditebas ; Nilai transaksi hasil tebasan; Harga gabah yang ditebas per kg; Biaya-biaya yang diperlukan untuk melakukan tebasan; Tahun operasi penggilingan; Waktu transaksi pembelian gabah disawah/rumah petani; Harga transaksi pembelian; Varietas padi yang dibeli; Volume gabah yang dibeli; Biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut gabah ke penggilingan; Biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut gabah ke penggilingan
Frekuensi Kegiatan Hanya 2016
Frekuensi pengumpulan data
Maret-Mei 2016
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 80
Cakupan Responden Petani yang melakukan transaksi penjualan hasil padi/gabah dengan cara ditebaskan; Petani yang melakukan transaksi penjualan gabah dengan sistem dipanen sendiri; Penebas, dan penggilingan
Unit Observasi Petani padi yang melakukan sistem tebasan,petani padi yang melakukan panen sendiri, penggilingan yang melakukan pengadaan dan pembelian gabah, dan penebas sebagai pelaku pembelian gabah secara tebasan
Unit Analisis Unit penggilingan, petani, penebas
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner TB-3; TB-4; TB-1; TB-2
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata harga gabah sistem tebasan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Belum dipublikasikan - -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 81
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 07
Survei Harga Produsen Barang Non Konstruksi dan Survei Harga Produsen Bahan Bangunan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Survei Harga Produsen barang non konstruksi (HP-S) digunakan untuk menyusun indeks harga komoditas non-pertanian di tingkat produsen. Sedangkan Survei Harga Produsen Bahan Bangunan/Konstruksi (HP-K) digunakan untuk menyusun indeks harga produsen komoditas bahan bangunan/konstruksi.
DATA
Variabel pengumpulan data
Kualitas komoditi; Jumlah Produksi Bulan Sebelumnya; Tingkatan Proses Produksi; Harga Produsen
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan yang menghasilkan komoditi sesuai dengan kerangka
sampel survei HP-S dan HP-K di 33 provinsi di Indonesia
Unit Observasi Perusahaan produsen terpilih
Unit Analisis Paket komoditas dan perusahaan terpilih
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner SHP-K; SHP-S
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 82
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Harga Produsen Industri Pengolahan; Indeks Harga Produsen Pertambangan Penggalian.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indeks Harga Produsen 2015 Nasional 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 83
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar
2. 62. 2. 01
Survei Harga Perdagangan Besar
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Menghitung inflasi pada level grosir - Menghitung deflator PDB penggunaan - Sebagai dasar eskalasi proyek kegiatan konstruksi
DATA
Variabel pengumpulan data
Harga Ekspor; Harga Perdagangan Grosir; Harga Impor
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Pedagang grosir/distributor, eksportir, importir
Unit Observasi Perusahaan/pedagang
Unit Analisis Komoditi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner HPB
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB).
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 84
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia 2016
Nasional 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 85
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar
2. 62. 2. 02
Survei Kemahalan Konstruksi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
DATA
Variabel pengumpulan data
Harga Bahan Bangunan; Upah Tenaga Kerja Konstruksi; Sewa Alat Berat
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden pedagang besar/distributor, pedagang campuran, produsen, dan kategori lainnya seperti kontraktor, dinas Pekerjaan Umum atau instansi terkait lainnya
Unit Observasi Perusahaan/pedagang/instansi
Unit Analisis Kabupaten/Kota dan Provinsi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner VIKK2016
KELUARAN
Nama indikator yang Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK).
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 86
dihasilkan
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi dan Kabupaten/Kota 2016
Kabupaten/Kota 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 87
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga konsumen
2. 62. 3. 01
Survei Harga Konsumen
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Untuk mendapatkan data harga konsumen yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sebagai bahan penyusunan Indeks Harga Konsumen serta memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
DATA
Variabel pengumpulan data
Harga Konsumen
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Harian; Mingguan; Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Pedagang eceran, rumah sakit, dokter, dan sebagainya yang jenis barang/jasanya relatif banyak dikonsumsi oleh masyarakat kota setempat, sesuai dengan jenis barang/jasa yang telah ditentukan dalam paket komoditas IHK.
Unit Observasi Pedagang eceran di pasar tradisional/modern/outlet, Rumah tangga (upah pembantu RT), Institusi (tarif PAM, Listrik, uang sekolah, dll)
Unit Analisis IHK/Inflasi dan Harga eceran/konsumen
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 88
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Harga Konsumen (IHK).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Sandang
Kabupaten/Kota 1979-2015-
Harga Konsumen Beberapa Kelompok Makanan
Kabupaten/Kota 1979-2015
Harga Konsumen Nasional Beberapa Barang dan Jasa
Kabupaten/Kota 1979-2015
Harga Konsumen Nasional Beberapa Barang dan Jasa
Nasional 1979-2015
Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Perumahan
Nasional 1979-2015
Indeks Harga Konsumen Kabupaten/Kota 1979-2015
- -
Indeks Harga Konsumen Nasional 1979-2015
Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Perumahan
Kabupaten/Kota 1979-2015
Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok
Nasional 1979-2015
Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok
Kabupaten/Kota 1979-2015
Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Kesehatan, Pendidikan, Transpor
Nasional 1979-2015
Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Sandang
Nasional 1979-2015
Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Kesehatan, Pendidikan, Transpor
Kabupaten/Kota 1979-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 89
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan
2. 62. 4. 03
Survei Harga Konsumen Perdesaan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan data harga konsumen perdesaan (sektor pertanian) yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sebagai bahan penyusunan indeks konsumsi rumah tangga (inflasi perdesaan) dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (IB )serta indikator harga lainnya. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka menunjang perencanaan dan pengamatan dini pada pelaksanaan pembangunan perdesaan khususnya pertanian. Survei harga-harga ini telah menghasilkan data berupa indikator harga yang secara bulanan dimuat dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Indikator Ekonomi, dan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (LBDSE). Disamping itu, juga diterbitkan publikasi seri tahunan baik untuk indeks harga maupun data harganya.
DATA
Variabel pengumpulan data
harga-harga komoditas konsumen perdesaan pada bulan pencacahan
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden pedagang di pasar, penyedia jasa transportasi dan penyedia jasa
kesehatan
Unit Observasi Rumah tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 90
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner HKD-1; HKD-2.1; HKD-2.2
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Nilai Tukar Petani (NTP); Nilai Tukar Petani (NTP).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Berita Resmi Statistik (BRS) NTP Provinsi -2016
Publikasi Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kelompok Makanan
Provinsi -2015
Publikasi Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kelompok Non Makanan
Provinsi -2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 91
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan
2. 62. 4. 04
Survei Harga Produsen Perdesaan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan data harga produsen perdesaan (sektor pertanian) yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sebagai bahan penyusunan indeks harga Yang Diterima Petani (IT) dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (IB )serta indikator harga lainnya. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka menunjang perencanaan dan pengamatan dini pada pelaksanaan pembangunan perdesaan khususnya pertanian. Survei harga-harga ini telah menghasilkan data berupa indikator harga yang secara bulanan dimuat dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Indikator Ekonomi, dan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (LBDSE). Disamping itu, juga diterbitkan publikasi seri tahunan baik untuk indeks harga maupun data harganya.
DATA
Variabel pengumpulan data
Harga Komoditas-Komoditas Produksi; Harga Komoditas-Komoditas Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Rumah tangga tangga tani (tanaman pangan, hortikultura, tanaman
perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan tangkap
Unit Observasi Rumah tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 92
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner HD-1; HD-2; HD-3; HD-4; HD-5.1; HD-5.2
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It); Nilai Tukar Petani (NTP); Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Publikasi Upah Buruh Tani Provinsi -2016
BRS Upah Buruh Nasional -2016
Publikasi Statistik Harga Produsen Pertanian (subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, TPR)
Provinsi -2016
Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi -2016
Publikasi Statistik Harga Produsen Pertanian (Subsektor Peternakan dan Perikanan)
Provinsi -2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 93
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 01
Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
1. Menyediakan data tahunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan realisasi APBD Pemerintah Daerah Provinsi.
2. Mendapatkan indikator tentang efektifitas kinerja keuangan daerah dan penggunaannya untuk belanja daerah.
DATA
Variabel pengumpulan data
Pendapatan Daerah; Pendapatan Asli Daerah; Dana Perimbangan; Belanja Daerah; Belanja Pegawai; Belanja Barang Jasa; Belanja Modal
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh Pemerintahan Provinsi di Indonesia
Unit Observasi Pemerintah Provinsi
Unit Analisis APBD Provinsi dan Realisasi APBD Provinsi
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner APBD-1; K-1
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 94
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Tingkat Kemandirian Pemerintah Provinsi.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi 2013-2016
Provinsi 2013-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 95
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 02
Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Menyediakan data tahunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Realisasi APBD Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
- Mendapatkan indikator tentang efektivitas kinerja keuangan daerah dan penggunaannya untuk belanja daerah.
DATA
Variabel pengumpulan data
Pendapatan Daerah; Pendapatan Asli Daerah; Dana Perimbangan; Belanja Daerah; Belanja Pegawai; Belanja Barang Jasa; Belanja Modal
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh Pemerintahan Kabupaten/Kota di Indonesia
Unit Observasi Pemerintah Kabupaten/Kota
Unit Analisis APBD dan Realisasi APBD Kabupaten/Kota
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner APBD-2; K-2
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 96
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Tingkat Kemandirian Kabupaten/Kota.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2015-2016
Kabupaten/Kota 2015-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 97
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 04
Survei Statistik Lembaga Keuangan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan struktur dan kegiatan usaha lembaga keuangan masing-masing jenis perusahaan
- Mendapatkan data mengenai transaksi finansial yang dilakukan oleh subsektor lembaga keuangan
- Memperoleh data tentang produktivitas dan biaya-biaya yang diperlukan oleh masing-masing kegiatan lembaga keuangan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Organisasi Koperasi Simpan Pinjam; Kredit yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam; Jumlah pekerja; Balas Jasa Pekerja; Laba Rugi; Neraca
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan Lembaga Keuangan khususnya Koperasi Simpan
Pinjam
Unit Observasi Perusahaan Lembaga Keuangan khususnya Koperasi Simpan
Pinjam
Unit Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Lembaga Keuangan khususnya
Koperasi Simpan Pinjam
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 98
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner VSLK16-KSP
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Koperasi Simpan Pinjam 2016 Nasional 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 99
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 06
Survei Monitoring Valuta Asing
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyediakan data kurs valuta asing berdasarkan transaksi per bulan yang terjadi di pasar uang untuk tiap provinsi.
DATA
Variabel pengumpulan data
Kurs Valas
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Mingguan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Pedagang valuta asing di seluruh Indonesia
Unit Observasi Pedagang Valuta Asing
Unit Analisis Kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang Kurs Tengah.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 100
dihasilkan
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia 2016 Provinsi 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 101
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 01
Survei Inbound-Outbound Tourist
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengumpulkan data jumlah orang yang melintasi wilayah perbatasan Indonesia, baik WNA maupun WNI. Orang asing (WNA) yang mengunjungi Indonesia disebut wisatawan mancanegara (inbound) yang dirinci menurut negara asal (nationality) dan dokumen yang digunakan. Orang Indonesia (WNI) yang berkunjung ke negara lain disebut wisatawan nasional (outbound) dirinci menurut dokumen keimigrasian yang digunakan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Paspor biasa; Paspor Diplomatik; Paspor Dinas; Visa Diplomatik; Visa biasa; Visa Transit; Visa Kunjungan; Visa Kunjungan Wisata (VKW); Visa Kunjungan Usaha (VKU); Visa Kunjungan Sosial Budaya (VKSB); Visa Berdiam Sementara (VBS)
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh kantor imigrasi (UPT) Dirjen Imigrasi di Indonesia.
Unit Observasi Kantor imigrasi (UPT) Dirjen Imigrasi baik yang membawahi
Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) maupun tidak.
Unit Analisis Nasional dan pintu masuk (tempat pemeriksaan imigrasi)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 102
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner Daftar VIOT; ;
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) per pintu masuk kedatangan dan kebangsaan; Jumlah kunjungan wisatawan nasional (wisnas).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
BRS Wisatawan Mancanegara Bulanan Hanya Wilayah Tertentu
2016-2016
Statistik Kunjungan Wisata Mancanegara 2015
Nasional 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 103
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 04
Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mengumpulkan data tingkat penghunian kamar hotel/akomodasi, rata-rata lamanya tamu menginap, dan jumlah tamu yang yang menginap di hotel/akomodasi. Data/informasi ini diharapkan dapat dijadikan landasan perencanaan dan evaluasi, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta, untuk menentukan kebijakan terkait usaha tersebut.
DATA
Variabel pengumpulan data
Nama perusahaan/usaha dan alamat perusahaan/usaha ; Tarif menurut jenis kamar ; Jumlah kamar yang tersedia ; Jumlah tempat tidur yang tersedia ; Jumlah kamar yang digunakan ; Banyaknya tamu menginap (asing maupun Indonesia)
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh usaha hotel berbintang dan sebagian usaha hotel
(akomodasi) non bintang.
Unit Observasi Perusahaan/usaha akomodasi (hotel).
Unit Analisis Nasional dan provinsi.
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 104
Jenis Kuesioner VHTS 2016
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Occupacy Rate of Hotel Room) 2015
Provinsi 2014-2015
BRS Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang (rilis pada hari kerja pertama setiap bulan)
Provinsi 2016-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 105
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05
Survei Usaha Restoran/Rumah Makan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mengumpulkan data jumlah usaha restoran dan rumah makan yang berskala menengah dan besar di seluruh Indonesia
- profil usaha, jumlah tenaga kerja, jumlah tamu/ pengunjung, dan perkembangan usaha restoran dan rumah makan yang berskala menengah dan besar
- serta struktur pendapatan dan pengeluaran usaha. Data/informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambil kebijakan, baik bagi pemerintah maupun pelaku usaha.
DATA
Variabel pengumpulan data
Profil perusahaan/ usaha restoran dan rumah makan berskala menengah dan besar.; Tenaga kerja dengan berbagai klasifikasinya (jenis kelamin, status pekerja, pendidikan dan sertifikasi); Struktur pendapatan dan pengeluaran usaha
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh pemilik/penanggung jawab usaha spa yang berskala
menengah besar
Unit Observasi Perusahaan/usaha restoran dan rumah makan yang berskala
menengah besar
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 106
Unit Analisis Perusahaan/usaha restoran dan rumah makan yang berskala
menengah besar
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner VREST
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-Rata Jumlah Pekerja; Rata-Rata Jumlah Pendapatan Perusahaan; Rata-Rata Tempat Duduk Tersedia; Rata-rata Tamu per Hari pada Usaha Hotel/Akomodasi Lainnya; Persentase Perusahaan UMB Menurut Jaringan Usaha; Persentase Perusahaan UMB Menurut Tahun Mulai Beroperasi; Persentase Perusahaan UMB Menurut Jenis Kelamin Pengusaha.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015 Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 107
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 06
Survei Perusahaan/Usaha Spa
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Tujuan pendataan perusahaan/usaha spa adalah untuk mendapatkan data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing perusahaan/usaha spa, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-masingusaha pariwisata. Secara khusus tujuan dari survei perusahaan/usaha spa ini adalah untuk memperoleh direktori usaha spa yang up to date dan untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan dan prospek usaha spa secara umum. Data/informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambil kebijakan, baik bagi pemerintah maupun pelaku usaha.
DATA
Variabel pengumpulan data
Profil perusahaan/ usaha spa berskala menengah dan besar; Tenaga kerja dengan berbagai klasifikasinya (jenis kelamin, status pekerja, pendidikan dan sertifikasi); Struktur pendapatan dan pengeluaran usaha; Terapi air; Terapi aroma; Terapi pijat; Terapi rempah; Terapi pikiran
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Seluruh pemilik/penanggung jawab usaha spa yang berskala
menengah besar
Unit Observasi Perusahaan/usaha spa yang berskala menengah besar
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 108
Unit Analisis Nasional dan provinsi
Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner VSPA
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Persentase Perusahaan Spa Menurut Penggunaan Teknologi Informasi; Rata-rata pendapatan per usaha; Rata-Rata Terapis Spa; Distribusi Kesediaan Layanan Perawatan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Solus Per Aqua (SPA) 2015 Provinsi 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 109
Direktorat Neraca Pengeluaran Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 01
Survei Matriks Arus Komoditas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar provinsi untuk komoditas yang dominan di suatu daerah dan diperdagangkan keluar daerah
- Mencatat transaksi ekspor ke luar daerah berdasarkan informasi dari sisi supply (produksi domestik dan impor luar negeri)
DATA
Variabel pengumpulan data
Keterangan Perusahaan Produsen/Importir; Jenis Barang; Volume Barang; Nilai Barang; Tujuan Pemasaran
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Produsen produk domestik yang memasarkan barangnya keluar kab/kota dan perusahaan importir barang dari luar negeri yang memasarkan barangnya ke luar kab/kota
Unit Observasi Produsen produk domestik yang memasarkan barangnya keluar kab/kota dan perusahaan importir barang dari luar negeri yang memasarkan barangnya ke luar kab/kota
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 110
Jenis Kuesioner R-SMAK2016D; LTK-SMAK2016D; LTK-SMAK2016M; R-
SMAK2016M; SMAK2016M; SMAK2016D
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Struktur Nilai Ekspor Impor Antar Provinsi Per Komoditas.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Survei Matriks Arus Komoditas (Laporan hanya untuk kepentingan internal)
Provinsi 2013-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 111
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01
Survei Tendensi Konsumen
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Memberikan informasi yang dini tentang perkembangan perekonomian dari sisi konsumen (ekonomi konsumen) pada kondisi triwulan berjalan.
- Memberikan perkiraan kondisi Konsumen tiga bulan mendatang.
DATA
Variabel pengumpulan data
Volume konsumsi komoditi makanan; Pendapatan seluruh anggota keluarga; Inflasi terhadap konsumsi makanan; Inflasi terhadap konsumsi bukan makanan; Volume konsumsi komoditi non makanan; Rencana pembelian barang-barang tahan lama
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Kepala rumah tangga atau pendampingnya, seperti suami atau istri
Unit Observasi Rumah tangga menengah dan atas
Unit Analisis Rumah tangga
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 112
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Tendensi Konsumen (ITK); Indeks Indikator Kini (IIK); Indeks Indikator Mendatang (IIM).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indeks Tendensi Konsumen dan Indeks Tendensi Konsumen 2015
Nasional 2015-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 113
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 02
Survei Tendensi Bisnis
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Memberikan informasi yang dini tentang perkembangan perekonomian dari sisi pengusaha pada kondisi triwulan berjalan.
- Memberikan perkiraan kondisi bisnis tiga bulan mendatang
DATA
Variabel pengumpulan data
Pendapatan Usaha; Penggunaan Kapasitas Produksi Terpakai; Rata-rata jam kerja; Order dari dalam negeri; Order dari luar negeri; harga jual sekarang; Order Barang Input
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Pemilik/Manajer Perusahaan besar dan sedang
Unit Observasi Perusahaan besar dan sedang
Unit Analisis Perusahaan besar dan sedang
Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 114
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Tendensi Bisnis (ITB); Indeks Indikator Kini (IIK); Indeks Indikator Mendatang (IIM).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen 2014
Nasional 2014-2014
KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI
BIDANG SOSIAL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 117
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan
3. 41. 3. 01
Penyusunan Statistik Upah Hasil Sakernas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Penulisan “Publikasi Statistik Upah Hasil Sakernas Februari 2016” bertujuan untuk menyajikan data dan informasi mengenai: Rata-rata upah/gaji buruh menurut provinsi dan karakteristik sosial dan demografi diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dengan isu-isu ketenagakerjaan di Indonesia dapat mengambil manfaat dari publikasi ini dan melakukan program aksi kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
DATA
Variabel pengumpulan data
Bekerja; Status pekerjaan; Buruh/karyawan/pegawai di sektor pertanian; Upah; Lapangan usaha; Jumlah Jam Kerja pada Pekerjaan Utama ; Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Frekuensi Kegiatan Semesteran
Frekuensi pengumpulan data
Semesteran
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Kompilasi data
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 118
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata upah buruh.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Publikasi Statistik Upah Hasil Sakernas Agustus
- -
Publikasi Statistik Upah Hasil Sakernas Februari
Provinsi 2014-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 119
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan
3. 41. 3. 02
Penyusunan Statistik Pendapatan Hasil Sakernas
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Penulisan “Publikasi Statistik Pendapatan Hasil Sakernas 2016” bertujuan untuk menyajikan data dan informasi mengenai:
- Rata-rata pendapatan pekerja bebas menurut provinsi dan karakteristik sosial dan demografi diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dengan isu-isu ketenagakerjaan di Indonesia dapat mengambil manfaat dari publikasi ini dan melakukan program aksi kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
- Rata-rata pendapatan pekerja berusaha sendiri menurut provinsi dan karakteristik sosial dan demografi diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dengan isu-isu ketenagakerjaan di Indonesia dapat mengambil manfaat dari publikasi ini dan melakukan program aksi kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
DATA
Variabel pengumpulan data
Bekerja; Status pekerjaan; Pekerja Bebas; Pekerja Bebas di Pertanian; Pekerja Bebas di non-pertanian; Berusaha sendiri; Pendapatan; Lapangan usaha; Lapangan Usaha Pertanian (Agriculture); Lapangan Usaha Manufaktur (Manufacture); Lapangan Usaha Jasa-jasa (services); Jumlah Jam Kerja pada Pekerjaan Utama ; Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Frekuensi Kegiatan semesteran
Frekuensi pengumpulan data
Semesteran
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 120
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara kompilasi data
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata Pendapatan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati; Rata-rata Pendapatan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 121
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan
3. 41. 3. 03
Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Penulisan “Analisis pendapatan pekerja bebas dan berusaha sendiri” bertujuan untuk memberikan gambaran rata-rata pendapatan pekerja bebas dan berusaha sendiri menurut karakteristik demografi dan sosial.
DATA
Variabel pengumpulan data
Bekerja; Status pekerjaan; Pekerja Bebas; Pekerja Bebas di Pertanian; Pekerja Bebas di Non Pertanian; Berusaha sendiri; Pendapatan; Lapangan usaha; Jenis pekerjaan; Jumlah Jam Kerja pada Pekerjaan Utama ; Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Frekuensi Kegiatan semesteran
Frekuensi pengumpulan data
Mingguan; Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara kompilasi data
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 122
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata Pendapatan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati; Rata-rata Pendapatan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Analisis Statistik Pendapatan Provinsi 2014-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 123
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja
3. 41. 4. 01
Penyusunan Publikasi Statistik Migrasi Hasil SUPAS
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Untuk menjembatani kelangkaan penyajian data migrasi (besaran dan arus migrasi internal secara nasional dan masing-masing provinsi). Lebih jauh lagi, dapat membantu menjawab permasalahan kependudukan seperti komposisi penduduk, disparitas penduduk, dan kepadatan penduduk, serta dapat dipakai untuk menyusun kebijakan kependudukan di Indonesia
DATA
Variabel pengumpulan data
Penduduk; Pekerja; Migran Risen; Status pekerjaan; Lapangan usaha
Frekuensi Kegiatan Lima Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Lima Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Rumah tangga
Unit Observasi Rumah tangga biasa dan tidak termasuk rumah tangga khusus
Unit Analisis Penduduk Migran
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Mengkompile data
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 124
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Migrasi Hasil Survei Penduduk Antar Sensus
Kabupaten/Kota 2015-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 125
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial
Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah
3. 43. 1. 01
Publikasi Statistik Modal Sosial 2014
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
1. Menyediakan data dan informasi terkait sikap percaya dan toleransi, keanggotaan dalam kelompok dan jejaring lokal serta aksi bersama dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menyediakan data dan informasi terkait indeks komposit modal sosial menurut provinsi.
3. Memberikan gambaran umum mengenai hubungan modal sosial dan permasalahan sosial.
DATA
Variabel pengumpulan data
Tanggapan Terhadap Pernikahan Anak dengan Orang dari Agama Lain; Tanggapan Terhadap Persahabatan Anak dengan Orang Lain yang Berbeda Agama; Sikap Percaya pada Aparatur Desa/Kelurahan; Sikap Percaya pada Tokoh Agama; Sikap Percaya Menitipkan Rumah pada Tetangga; Sikap Percaya Menitipkan Anak (Usia 1-12 Tahun) pada Tetangga; Sikap Percaya pada Tokoh Masyarakat
Frekuensi Kegiatan -
Frekuensi pengumpulan data
-
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Rumah Tangga
Unit Observasi Rumah Tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 126
Unit Analisis Rumah tangga
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Wawancara langsung
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Modal Sosial 2014.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Modal Sosial 2014 Provinsi 2041-2014
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 127
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Lingkungan Hidup
3. 43. 2. 01
Kompilasi Data Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
1. Menyajikan data dan informasi mengenai indikator-indikator pembangunan berkelanjutan sebagaimana direkomendasikan oleh Komisi Pembangunan Berkelanjutan PBB 2. Sebagai masukan bagi penyusunan kebijakan
DATA
Variabel pengumpulan data
Bencana Alam; Gas Rumah Kaca; Lahan Sawah; Kawasan Konservasi Laut; Air; Keanekaragaman hayati; Penduduk Miskin; Korupsi; Angka Kematian Bayi (AKB); Pendidikan; Laju Pertumbuhan Penduduk; Pembangunan ekonomi; ODA (Official Development Assistance); Pola Produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden - BMKG (Seluruh Provinsi) - Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) - Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) - Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi) - Dinas Energi dan Sumber Mineral (Seluruh Provinsi)
Unit Observasi - BMKG (Seluruh Provinsi) - Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) - Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) - Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi) - Dinas Energi dan Sumber Mineral (Seluruh Provinsi)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 128
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi data dan
studi literatur
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Pembangunan Berkelanjutan (IPB) Provinsi 2010-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 129
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Lingkungan Hidup
3. 43. 2. 02
Kompilasi Data Statistik Lingkungan Hidup
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
1. Tersedianya informasi yang menggambarkan keadaan lingkungan dan usaha-usaha pengendalian/ penanggulangan kerusakan terhadap alam secara berkesinambungan 2. Untuk mengevaluasi ketersediaan dan potensi sumber daya alam 3. Menyediakan informasi yang komprehensif, baik informasi mengenai tekanan, dampak, dan respon terhadap lingkungan hidup 4. Sebagai masukan bagi penyusunan kebijakan
DATA
Variabel pengumpulan data
Lingkungan Alam; Lingkungan Buatan; Lingkungan Sosial
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden - BMKG (Seluruh Provinsi) - Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) - Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) - Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi) - Dinas Energi dan Sumber Mineral (Seluruh Provinsi)
Unit Observasi - BMKG (Seluruh Provinsi) - Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) - Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) - Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi) - Dinas Energi dan Sumber Mineral (Seluruh Provinsi)
Unit Analisis Provinsi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 130
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi data dan
studi literatur
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) Provinsi 2010-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 131
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Lingkungan Hidup
3. 43. 2. 03
Kompilasi Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Secara umum : 1. Menyajikan data dan informasi tentang laut dan pesisir di indonesia 2. Menjadi bahan masukan bagi para pengambil kebijakan dalam merencanakan, mengevaluasi, dan menentukan program terkait laut dan pesisir 3. Menjadi sumber data dan informasi bagi masyarakat luas terkait laut dan pesisir Secara khusus : Menyajikan isu terkait laut dan pesisir, kondisi fisik, sumber daya yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, jasa kelautan, dan keadaan sosial ekonomi masyarakat pesisir.
DATA
Variabel pengumpulan data
Budidaya Laut; Sumber daya pesisir; Perikanan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden - BMKG (Seluruh Provinsi) - Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) - Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) - Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi) - Dinas Energi dan Sumber Mineral (Seluruh Provinsi)
Unit Observasi - BMKG (Seluruh Provinsi) - Dinas Kelautan dan Perikanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 132
(Seluruh Provinsi) - Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) - Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi) - Dinas Energi dan Sumber Mineral (Seluruh Provinsi)
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi data dan
studi literatur
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Sumber Daya Laut dan Pesisir (SDLP) Provinsi 2010-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 133
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial
3. 43. 4. 01
Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
1. Mengetahui jumlah dan persentase penduduk miskin secara nasional tahun 2016 menurut daerah perkotaan dan perdesaan 2. Mengetahui karakteristik rumah tangga miskin dan tidak miskin secara nasional tahun 2016 menurut daerah perkotaan dan perdesaan 3. Mengetahui distribusi dan ketimpangan pendapatan secara nasional tahun 2016 menurut daerah perkotaan dan perdesaan
DATA
Variabel pengumpulan data
Pengeluaran bahan makanan; Pengeluaran bahan bukan makanan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Menggunakan data Susenas
Unit Observasi data Susenas Kor dan Susenas Modul Konsumsi dan Pengeluaran
Maret 2016
Unit Analisis Rumah tangga
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Kompilasi data statistik
Jenis Kuesioner
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 134
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index/P2); Persentase Penduduk Miskin (Headcount Index/P0); Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index/P1).
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 135
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
3. 63. 2. 01
Statistik Telekomunikasi Indonesia
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyajikan data dan informasi yang lengkap dan mutakhir mengenai telekomunikasi Indonesia, yang mencakup jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi.
DATA
Variabel pengumpulan data
Penetrasi Internet; Penggunaan Telepon Selular oleh Rumah Tangga; Penggunaan Telepon Tetap Kabel oleh Rumah Tangga; Kepemilikan Komputer; Kepemilikan Akses Internet; Telepon Tetap Kabel; Warung Internet
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis Perusahaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi, Desa/Kelurahan,
dan Rumah Tangga
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara mengumpulkan data dari pihak
terkait
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 136
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Penduduk perdesaan yang akses internet (5 tahun ke atas); Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas); Penduduk perkotaan yang akses internet (5 tahun ke atas); Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Telekomunikasi Indonesia 2015 Provinsi 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 137
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik Subdit. Analisis Statistik
3. 73. 1. 01
Kompilasi Data Indeks Pembangunan Manusia
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- Mendapatkan indikator untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Mendapatkan data strategis sebagai ukuran kinerja pemerintah.
- Mendapatkan data strategis sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
DATA
Variabel pengumpulan data
Angka harapan hidup saat lahir; Angka Harapan lama sekolah; Rata-rata lama sekolah; Pengeluaran per kapita disesuaikan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 138
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Indeks Pembangunan Manusia (Metode 2014).
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indeks Pembangunan Manusia 2015 Kabupaten/Kota 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 139
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Indikator Statistik
3. 73. 3. 01
Kompilasi Data Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Memberikan gambaran umum tentang tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Indonesia antar waktu yang mencakup pengkajian bidang-bidang yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup.
- Memberikan gambaran umum tentang perbandingan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Indonesia antar provinsi maupun daerah tempat tinggal (perkotaan dan perdesaan) yang mencakup pengkajian bidang Kependudukan, Kesehatan dan Gizi, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Taraf dan Pola Konsumsi, Perumahan dan Lingkungan, Kemiskinan, serta Sosial Lainnya.
- Memberikan gambaran tentang kondisi sosial ekonomi wilayah perbatasan yang merupakan bagian penting dari agenda pemerintah yang tercantum dalam Nawacita.
DATA
Variabel pengumpulan data
Kondisi Geografis Desa Perbatasan Darat; Kondisi Geografis Desa Perbatasan Laut; Infrastuktur Jalan Desa Perbatasan; Infrastruktur Listrik Desa Perbatasan; Fasilitas Rumahtangga Desa Perbatasan; Fasilitas Pendidikan Desa Perbatasan; Fasilitas Kesehatan Desa Perbatasan; Fasilitas Pos Desa Perbatasan; Fasilitas Telekomunikasi Desa Perbatasan; Fasilitas Informasi Desa Perbatasan; Fenomena Sosial Ekonomi di Desa Perbatasan; Potensi Desa Perbatasan; Indeks Kemandirian Desa Perbatasan; Kependudukan; Kesehatan; Gizi; Pendidikan; Ketenagakerjaan; Pola Konsumsi; Perumahan; Lingkungan; Kemiskinan; Sosial Lainnya
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 140
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Penanggungjawab teknis di BPS, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Kementerian Kesehatan
Unit Observasi BPS, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian
Kesehatan
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Kesejahteraan Rakyat 2016 Provinsi 1991-2016
KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI
BIDANG EKONOMI
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 143
Kompilasi Statistik Indonesia
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Menyediakan data bagi Pemerintah sebagai bahan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang,
- Menyediakan data bagi dunia usaha sebagai dasar pengembangan usaha, penentuan sumber pembiayaan, perkiraan produksi, perencanaan dan pengembangan pemasaran,
- Menyediakan data bagi akademisi dan masyarakat lainnya sebagai bahan rujukan suatu penelitian atau perencanaan suatu kegiatan.
DATA
Variabel pengumpulan data
-
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Liaison Officer (LO) di BPS dan Kementerian/Lembaga
Unit Observasi BPS dan Kementerian/Lembaga
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi Produk
Administrasi
Direktorat Diseminasi Statistik Subdit. Publikasi dan Kompilasi Statistik
4. 32. 2. 01
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 144
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 145
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan
4. 51. 1. 01
Statistik Pertanian Tanaman Pangan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan data yang berkaitan dengan pertanian tanaman pangan, antara lain data luas tanaman padi, luas tanaman palawija, penggunaan lahan, alat/mesin dan kelembagaan pertanian, serta perbenihan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Luas Lahan Sawah; Jumlah alat mesin dan kelembagaan pertanian; Jumlah penangkar/produsen benih; Jumlah pengedar benih; Jumlah penggunaan benih; Luas tanam; Luas puso; Luas panen padi; Luas panen palawija
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan; Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Kegiatan ini tidak ada responden. Karena prosedur pengumpulan data melalui penaksiran dengan menggunakan sistem blok pengairan, laporan petani kepada kepala desa/lurah, banyaknya benih yang digunakan, dan eye estimate (pengamatan mata) berdasarkan luas baku. Namun, data juga dilengkapi dengan wawancara pada sumber informasi, misal Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau petugas pengawas benih.
Unit Observasi Area tanaman pangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 146
Unit Analisis Provinsi
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Wawancara langsung; Mengisi
kuesioner sendiri (swacacah)
Jenis Kuesioner SP-PALAWIJA; SP-BENIH; SP-ALSINTAN; SP-LAHAN; SP-PADI
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Luas Panen Tanaman Pangan; Angka Produksi Tanaman Pangan.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015 Provinsi 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 147
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01
Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyediakan informasi data penunjang yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan, monitor, dan evaluasi perkembangan di sektor pertanian seperti perkembangan produksi, lahan pertanian, upah tenaga kerja, harga, ekspor, impor, dan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto.
DATA
Variabel pengumpulan data
Nilai Tukar Petani (NTP); Indeks Harga yang Diterima Petani; Indeks Harga yang Dibayar Petani; Ekspor; Upah Nominal; Upah Riil; Produksi Tanaman Padi; Produksi Tanaman Palawija; Produksi Tanaman Sayuran; Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat; Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara; Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta; Produksi Perikanan Budidaya; Produksi Perikanan Tangkap; Produksi peternakan; Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian; Produk Domestik Bruto (PDB); Produktivitas; Impor; Produksi Tanaman Buah-buahan; Produksi Tanaman Kehutanan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah -
Cakupan Responden Instansi
Unit Observasi Instansi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 148
Unit Analisis Nasional
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara data sekunder
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Angka Indeks Produksi Palawija; Distribusi Persentase Palawija; Indeks Berantai Kehutanan; Distribusi Persentase Padi; Distribusi Persentase Sayuran; Angka Indeks Produksi Perkebunan Besar Negara; Angka Indeks Produksi Perkebunan Besar Swasta; Distribusi Persentase Perikanan Tangkap; Distribusi Persentase Kehutanan; Indeks Berantai Peternakan; Angka Indeks Produksi Peternakan; Angka Indeks Produksi Padi; Angka Indeks Produksi Sayuran; Angka Indeks Produksi Buah-Buahan; Angka Indeks Produksi Perkebunan Rakyat; Distribusi Persentase Peternakan; Indeks Berantai Perkebunan Besar Negara; Angka Indeks Produksi Kehutanan; Angka Indeks Produksi Perikanan Budidaya; Angka Indeks Produksi Perikanan Tangkap; Indeks Berantai Padi; Indeks Berantai Palawija; Indeks Berantai Sayuran; Indeks Berantai Buah-Buahan; Indeks Berantai Perkebunan Rakyat; Indeks Berantai Perikanan Budidaya; Indeks Berantai Perikanan Tangkap; Distribusi Persentase Buah-Buahan; Distribusi Persentase Perkebunan Besar Negara; Distribusi Persentase Perkebunan Besar Swasta; Distribusi Persentase Perkebunan Rakyat; Distribusi Persentase Perikanan Budidaya.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Pertanian 2015/2016 Nasional 2012-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 149
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi
4. 53. 3. 01
Penyusunan Data Statistik Neraca Energi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan gambaran akan ketersediaan energi di Indonesia dan penggunaan energi, sehingga dapat menjadi dasar dalam kebijakan di bidang energi
DATA
Variabel pengumpulan data
Jumlah dan Nilai Produksi; Struktur Biaya; Tenaga Kerja; Balas Jasa Pekerja; Produksi Energi Primer; Impor Energi; Ekspor Energi; Konsumsi Energi
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis Energi
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 150
dihasilkan
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Neraca Energi Nasional 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 151
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Ekspor
4. 61. 1. 01
Kompilasi Data Statistik Ekspor
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh data Statistik Ekspor baik bulanan maupun tahunan secara rinci dan berkesinambungan
DATA
Variabel pengumpulan data
Nilai FOB; Volume; Kode HS (Harmonize System); Negara Tujuan; Propinsi Asal; Moda Transportasi
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Harian; Mingguan; Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Semua pelaku ekspor yang menggunakan data kepabeanan (PEB
3.0, PPFTZ-03)
Unit Observasi Semua pelaku ekspor (eksportir)
Unit Analisis Komoditi, Volume, Nilai FOB, Negara tujuan, Moda Transportasi,
Propinsi Asal
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang Unit Value Indeks.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 152
dihasilkan
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Desember 2015
Provinsi 1970-2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Januari 2016
Provinsi 1970-2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, November 2015
Provinsi 1970-2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Oktober 2015
Provinsi -2016
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, September 2015
Provinsi 1970-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 153
Direktorat Statistik Distribusi
Subdirektorat Statistik Impor
4. 61. 2. 01
Kompilasi Data Statistik Impor
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyajikan data statistik impor secara bulanan maupun tahunan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Berat; Nilai CIF; Pelabuhan Bongkar; Komoditas/HS
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Mingguan; Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Perusahaan impor
Unit Observasi Transaksi impor
Unit Analisis Komoditas
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Dokumen PIB dari Bea
cukai dan Perusahaan cargo
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 154
Nama indikator yang dihasilkan
Index Unit Value Impor.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor (Jilid I, II, III) Tahun 2015
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor November 2015
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Maret 2016
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Oktober 2016
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Februari 2016
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor September 2016
Nasional -2016
Direktori Importir Indonesia Tahun 2015 Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Oktober 2015
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Januari 2016
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Juni 2016
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Mei 2016
Nasional -2015
Index Unit Value Impor Tahun 2015 Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Desember 2015
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Juli 2016
Nasional -2015
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Agustus 2016
Nasional -2016
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor April 2016
Nasional -2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 155
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Transportasi
4. 61. 4. 01
Kompilasi Data Transportasi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Menyediakan data angkutan darat, laut, dan udara secara periodik dan berkesinambungan dalam: 1. Berita Resmi Statistik (BRS), Indikator Ekonomi, dan
Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, yang disajikan bulanan
2. Publikasi Statistik Transportasi dan Publikasi Statistik Indonesia yang disajikan tahunan
3. Penyajian dalam bentuk lainnya, seperti penyajian dalam website
- Sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan khususnya di bidang transportasi, baik di Pemerintahan Provinsi (Pemprov), Pemerintahan Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) maupun Nasional.
DATA
Variabel pengumpulan data
SIM yang dikeluarkan; Kecelakaan lalu lintas; Kendaraan bermotor; Jalan negara; Jalan provinsi; Jalan kabupaten; Km penumpang; Barang dimuat; Km-ton barang angkutan kereta api; Kunjungan Kapal; Bongkar Barang; Muat barang (Angkutan Laut); Penumpang berangkat (Angkutan Darat); Penumpang berangkat (Angkutan Laut); Lalu lintas Pesawat; Lalu lintas penumpang (Angkutan Udara); Lalu lintas barang (Angkutan Udara); Penumpang datang (Angkutan Laut)
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan; Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 156
Cakupan Responden - Angkutan Darat: Ditjen Bina Marga-Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas PU Pemda Provinsi/Kab/Kota, Dinas Perhubungan Pemda Provinsi/Kab/Kota, Korlantas POLRI, PT. KAI Pusat, dan PT. KAI Commuter Jabodetabek
- Angkutan Laut: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.-IV, Pelabuhan Cabang, Pelabuhan Lainnya-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan
- Angkutan Udara: PT (Persero) Angkasa Pura I dan II, Bandara Cabang, Bandara Lainnya-UPT Kementerian Perhubungan
Unit Observasi Perusahaan/pengelola pelabuhan/bandara/kereta api/instansi
pemerintah terkait
Unit Analisis Perusahaan dan instansi sumber data
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Mengisi kuesioner sendiri
(swacacah)
Jenis Kuesioner AJR II/2; AJR II/3; FAX AL; FAX AU; SIMMOPPEL T.II.02; SIMMOPPEL T.II.UPT; Form KAI; Model III/1; PJ II/5; SIMMOPPEL T.II.01; PJ II/5; PJ II/6; SIMMOPPEL T.II.06; SIMMOPPEL T.II.03 ; SIMMOPPEL T.II.04 ; SIMMOPPEL T.II.08; SIMMOPPEL T.II.05; SIMMOPPEL T.II.07; SIMMOPPEL T.II.09
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Km-Penumpang; Km-Ton.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Statistik Transportasi Darat Statistik Transportasi Laut Statistik Transportasi Udara
Provinsi 2001-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 157
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Transportasi
4. 61. 4. 01
Survei Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Mendapatkan dan menyajikan data/informasi waktu lamanya barang berada (tertahan) di pelabuhan.
- Mendapatkan dan menyajikan data/informasi fasilitas dan kinerja layanan kepelabuhanan.
- Mendapatkan dan menyajikan data/informasi prospek usaha kepelabuhanan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Fasilitas Dermaga; Fasilitas Gudang yang dimiliki/dioperasikan; Fasilitas lapangan penumpukan petikemas (container yard); Rata-rata lama kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan; Dwelling Time; Kinerja operasional Kapal ; Utilisasi Fasilitas Pelabuhan
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden Pengelola pelabuhan, perusahaan bongkar muat, EMKL, freight forwarding, jasa ekspor impor, jasa kepabeanan, dan perusahaan trucking.
Unit Observasi Pelabuhan, Perusahaan
Unit Analisis Wilayah dan Pelabuhan
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Wawancara langsung; Mengisi
kuesioner sendiri (swacacah)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 158
Jenis Kuesioner SDT16-Pelabuhan; SDT16 - PERUSAHAAN
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Dwelling Time 2016 Provinsi -2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 159
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Keuangan
4. 63. 1. 07
Kompilasi Statistik Pasar Modal
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyediakan dan menyajikan data profil, struktur, instrumen, dan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perusahaan penunjang pasar modal. Perusahaan penunjang pasar modal terdiri dari: Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), Manajer Investasi (MI), Wali Amanat, Biro Administrasi Efek, dan Lembaga Pemeringkat Efek. PEE, PPE, dan MI dikelompokkan menjadi Perusahaan Efek (PE). Selain itu, juga ditampilkan indikator, indeks harga saham (gabungan dan sektoral), dan indeks obligasi pemerintah
DATA
Variabel pengumpulan data
Laba-Rugi; Neraca
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi Perusahaan Pasar Modal
Unit Analisis Perusahaan pasar modal
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 160
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara browsing internet
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rata-rata laba/rugi.
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Statistik Pasar Modal 2015 (Tidak Dipublikasikan)
Nasional 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 161
Direktorat Neraca Produksi Subdit. Neraca Barang
4. 71. 1. 01
Penyusunan dan Pengembangan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang
Tahun kegiatan 2015
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Menyediakan neraca produksi menurut KBLI atau kelompok kegiatan sejenis untuk mendukung penghitungan SUT tahun 2013
- Menyediakan data yang lebih rinci baik dari sisi produksi maupun input antara serta input primer untuk memudahkan proses rekonsiliasi SUT tahun 2013
- Memperoleh informasi pendukung lainnya dalam rangka penyusunan SUT dan PDB level tahunan
DATA
Variabel pengumpulan data
-
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Orang yang mengerti laporan keuangan di kementerian/instansi
Unit Observasi Kementerian/instansi
Unit Analisis Lapangan usaha
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik dengan cara Melihat publikasi
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 162
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang
Nasional -2013
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 163
Direktorat Neraca Pengeluaran Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba
4. 72. 1. 02
Penyusunan Neraca Rumah Tangga Indonesia Tahun 2012-2014
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan keterangan mengenai seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan rumah tangga, antara lain: Pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, tingkat tabungan rumah tangga, dan investasi yang dilakukan oleh rumah tangga.
DATA
Variabel pengumpulan data
Pendapatan Rumah Tangga; Pengeluaran Rumah Tangga; Investasi Rumah Tangga
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Subject matter terkait
Unit Observasi Rumah tangga
Unit Analisis Rumah Tangga Nasional
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 164
dihasilkan
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Neraca Rumah Tangga Indonesia Tahun 2013-2015
Nasional 2013-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 165
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba
4. 72. 1. 03
Penyusunan PDB Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh data pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT).
DATA
Variabel pengumpulan data
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT)
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi PK-RT
Unit Analisis PK-RT
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Pertumbuhan Komponen PK-RT.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 166
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba
4. 72. 1. 04
Penyusunan Neraca Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga Tahun 2012-2014
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mendapatkan keterangan mengenai seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan Lembaga non-Prfit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), yang meliputi aktivitas produksi, pendapatan/ pengeluaran, serta investasi dan kegiatan transaksi keuangannya.
DATA
Variabel pengumpulan data
Biaya Kegiatan Pelayanan; Pendapatan dan Pengeluaran dari Aktivitas Menghasilkan Barang/jasa untuk Dijual; Perubahan Stok; Pendapatan lainnya; Sumbangan; Pengadaan dan Penjualan Bangunan dan Lahan Bangunan; Transaksi Keuangan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT)
Unit Analisis Lembaga non-profit yang melayani Rumah tangga nasional
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 167
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Neracalembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga Tahun 2013-2015
Nasional 2013-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 168
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba
4. 72. 1. 05
Penyusunan PDB Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT)
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Memperoleh data pengeluaran konsumsi akhir LNPRT (PKLNPRT)
DATA
Variabel pengumpulan data
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-LNPRT)
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi PK-LNPRT
Unit Analisis PK-LNPRT
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Pertumbuhan Komponen PK-LNPRT.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 169
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
- -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 170
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha
4. 72. 2. 01
Penyusunan Konsumsi Pemerintah Triwulanan/Tahunan Tahun Dasar 2010
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- mengetahui besaran pengeluaran konsumsi akhir pemerintah - mengetahui pertumbuhan konsumsi pemerintah baik Q to Q, Y
on Y, maupun C to C - mengetahui kontribusi pengeluaran konsumsi akhir
pemerintah terhadap PDB Pengeluaran.
DATA
Variabel pengumpulan data
Pendapatan Pemerintah (APBN dan APBD); Belanja Pemerintah (APBN dan APBD); Transfer ke Daerah; Output BI; Realisasi Raskin
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Unit Observasi Agregat pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Unit Analisis pemerintah umum
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Permintaan data
melalui surat resmi
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi pemerintah.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 171
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha
4. 72. 2. 02
Penyusunan Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
melihat dan mengevaluasi kinerja transaksi keuangan pemerintah pusat dalam jangka pendek yang disajikan dalam data neraca pemerintahan pusat triwulanan yang terdiri dari: a. Neraca produksi b. Neraca Pendapatan yang Dihasilkan c. Neraca Alokasi Pendapatan Primer d. Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder e. Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel f. Neraca modal g. Neraca finansial
DATA
Variabel pengumpulan data
Output Pemerintahan Pusat; Nilai Tambah Pemerintahan Pusat; Konsumsi Akhir Pemerintahan Pusat
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Unit Observasi Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Unit Analisis Pemerintah Pusat
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 172
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan 2010-2016:2
Nasional 2010-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 173
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha
4. 72. 2. 03
Penyusunan Neraca Pemerintahan Umum
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Melihat dan mengevaluasi kinerja transaksi keuangan pemerintahan umum dalam jangka pendek yang disajikan dalam data neraca pemerintahan umum yang terdiri dari:
a. Neraca produksi b. Neraca Pendapatan yang Dihasilkan c. Neraca Alokasi Pendapatan Primer d. Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder e. Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel f. Neraca modal g. Neraca finansial
DATA
Variabel pengumpulan data
Output Pemerintahan Umum; Nilai Tambah Pemerintahan Umum; Konsumsi Akhir Pemerintahan Umum
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden -
Unit Observasi -
Unit Analisis Pemerintah umum (pusat dan daerah)
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Permintaan data
melalui surat resmi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 174
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Neraca Pemerintahan Umum (General Government Accounts) 2010-2015
Nasional 2010-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 175
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 01
Penyusunan Komponen Ekspor Impor Luar Negeri pada PDB menurut Pengeluaran
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Diperoleh nilai dan struktur neraca barang dan jasa yang akurat untuk penyusunan PDB-E, SUT/IO sisi uses dan neraca sektor institusi
- Menyusun analisis singkat tentang barang dan jasa Indonesia - Menyelaraskan penghitungan ekspor/impor barang dan jasa di
tingkat nasional (PDB) dan tingkat provinsi (PDRB)
DATA
Variabel pengumpulan data
Ekspor luar negeri; Impor luar negeri
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan; Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Unit Observasi Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Unit Analisis nasional
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara data sekunder
Jenis Kuesioner -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 176
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Derajat Keterbukaan; Pertumbuhan Ekspor/Impor; Sumber Pertumbuhan Ekonomi; Neraca Perdagangan; Volume Perdagangan.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 177
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 02
Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Memperkenalkan wawasan pengguna sistem data makro yang berkaitan dengan arus penyediaan dan penggunaan dana antar sektor
- Melengkapi sistem data neraca nasional yang selama ini terus dikembangkan dan disempurnakan oleh Badan Pusat Statistik
- Menyebarluaskan data dan informasi yang terdapat di dalam neraca arus dana sebagai bahan referensi bagi para pengguna data khususnya di bidang ekonomi moneter
- Menyajikan analisis deskriptif yang berkaitan dengan neraca pembiayaan sektoral, keterkaitan finansial antar sektor, velocity of income, dan penyebab berdasarkan data NAD 2010-2014
- Dasar untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan penyusunan NAD Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang.
DATA
Variabel pengumpulan data
PMTB; PMTB Bangunan; PMTB Mesin dan Perlengkapan; PMTB Kendaraan; PMTB Peralatan Lainnya; PMTB CBR; PMTB Produk Kekayaan Intelektual; Perubahan Inventori
Frekuensi Kegiatan Triwulanan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan; Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 178
Unit Observasi Kementerian/lembaga dan subject matter terkait
Unit Analisis Nasional
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara data sekunder
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Peran PMTB; Peran Perubahan Inventori; Pertumbuhan PMTB.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 179
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 03
Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2010-2014Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2012-2015:2
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Memperkenalkan wawasan pengguna sistem data makro yang berkaitan dengan arus penyediaan dan penggunaan dana antar sektor
- Melengkapi sistem data neraca nasional yang selama ini terus dikembangkan dan disempurnakan oleh Badan Pusat Statistik
- Menyebarluaskan data dan informasi yang terdapat di dalam neraca arus dana sebagai bahan referensi bagi para pengguna data khususnya di bidang ekonomi moneter
- Menyajikan analisis deskriptif yang berkaitan dengan neraca pembiayaan sektoral, keterkaitan finansial antar sektor, velocity of income, dan penyebab berdasarkan data NAD 2010-2014
- Dasar untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan penyusunan NAD Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang.
DATA
Variabel pengumpulan data
Tabungan Bruto; Investasi Non finansial; Pinjaman Neto; Selisih Statistik; Investasi Finansial Neto; Jumlah Penggunaan Finansial; Jumlah Sumber Finansial; Monetary Gold dan SDRs ; Uang dan Simpanan; Surat Berharga; Pinjaman; Saham dan Unit Penyertaan Investasi; Cadangan Asuransi dan Pensiun; Financial Derivatives dan employee stock option; Kredit Dagang dan Tagihan Lainnya
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 180
Cakupan Responden Kementerian/lembaga terkait
Unit Observasi Kementerian/lembaga terkait
Unit Analisis institusi
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara data sekunder
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Neraca Arus Dana Indonesia Triwulanan 2013-2016:2
Nasional 2013-2016
Neraca Arus Dana Indonesia Tahunan 2011-2015
Nasional 2011-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 181
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01
Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- PDB pengeluaran (expenditure) menjelaskan tentang besaran nilai produk atau barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam wilayah domestik untuk digunakan sebagai konsumsi ‘akhir’ masyarakat. Secara spesifik yang dimaksud dengan konsumsi akhir adalah penggunaan produk dalam bentuk barang atau jasa yang tujuannya tidak untuk diproses lebih lanjut (atau dikonsumsi habis), yang direalisasikan dalam bentuk pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga, atau produk konsumsi akhir LNPRT, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan inventori, serta ekspor barang dan jasa
- Penghitungan PDB dari sisi pengeluaran, dimaksudkan juga untuk menjelaskan bagaimana “pendapatan” (Y) yang tercipta melalui berbagai ragam proses produksi (atau lapangan usaha) menjadi sumber pendapatan masyarakat , yang pada gilirannya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir. Atau pada sisi yang berbeda, PDB menurut pengeluaran juga menjelaskan tentang penggunaan sebagian besar produk domestik untuk keperluan konsumsi akhir, atau dengan istilah yang berbeda disebut sebagai ‘output akhir (final output)’
DATA
Variabel pengumpulan data
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga; Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT); Pengeluaran Pemerintah; Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB); Perubahan Inventori; Ekspor dan Impor Barang dan Jasa
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Triwulanan; Tahunan
METODOLOGI
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 182
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden subject matter terkait
Unit Observasi subject matter terkait
Unit Analisis Penggunaan produk barang dan jasa yang dihasilkan melalui proses
produksi
Metode pengumpulan data Kompilasi Statistik
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
Rasio Pendapatan Nasional (PN) terhadap PDB Dan pendapatan disposable terhadap PDB; Incremental Capital Output Ratio (ICOR) ; Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ; PDB (Nominal) ; Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposabel Nasional ; Average Propensity to Consume & Average Propensity to Save ; Perbandingan Pengeluaran PDB untuk Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap Ekspor; Proporsi Konsumsi Akhir terhadap PDB; Perbandingan Ekspor Barang dan Jasa terhadap PMTB; Perbandingan PDB terhadap Impor Barang dan Jasa; Keseimbangan Total Penyediaan dan Total Permintaan; Neraca Perdagangan (Trade Balance) ; Rasio Perdagangan International (RPI); Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri .
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Perekonomian Triwulan III 2015 Nasional 2014-2015
Laporan Perekonomian Triwulan IV 2015 Nasional 2011-2015
Laporan Perekonomian Triwulan I 2015 Nasional 2014-2015
Produk Domestik Bruto Indonesia menurut Pengeluaran Tahun 2011-2015
Nasional 2011-2015
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia menurut Pengeluaran, 2011-2015
Nasional 2011-2015
Laporan Perekonomian Triwulan II 2015 Nasional 2014-2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 183
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Indikator Statistik
4. 73. 3. 01
Kompilasi Data Laporan Perekonomian Indonesia
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
- Menyajikan indikator-indikator statistik ekonomi secara berkala dan berkelanjutan sebagai informasi kepada masyarakat tentang perkembangan dan kondisi perekonomian di wilayah Indonesia
- Menyajikan perkembangan ekonomi Indonesia yang bisa digunakan pemerintah dan swasta sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan berbagai kebijakan.
DATA
Variabel pengumpulan data
Tinjauan perekonomian dunia; Tinjauan perekonomian Indonesia; Pertumbuhan ekonomi nasional; Pertumbuhan ekonomi regional; Perkembangan poros ekonomi maritim Indonesia; Inflasi; Daya beli masyarakat; Ekspor; Impor; Neraca perdagangan Indonesia; Kinerja sektor moneter; Perkembangan investasi; Perdagangan saham; Pariwisata; Ketenagakerjaan
Frekuensi Kegiatan Tahunan
Frekuensi pengumpulan data
Tahunan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Penanggungjawab teknis di BPS dan Kementerian/Lembaga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 184
Unit Observasi BPS dan Kementerian/Lembaga (seperti Bank Indonesia, Badan
Koordinasi Penanaman Modal, dan instansi lainnya)
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Laporan Perekonomian Indonesia 2016 Provinsi 2007-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 185
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Indikator Statistik
4. 73. 3. 04
Kompilasi Data Indikator Ekonomi
Tahun kegiatan 2016
Tujuan dan manfaat kegiatan
Menyajikan statistik ekonomi yang dibutuhkan para pemakai data untuk berbagai keperluan pengamatan dan analisa ekonomi.
DATA
Variabel pengumpulan data
Indeks Harga Konsumen; Indeks Harga Produsen; Nilai Tukar Petani; Indeks Harga Perdagangan Besar; Nilai Tukar Valuta; Keuangan; Perbankan; Penanaman modal; Produksi sektor Pertanian; Produksi Sektor Industri; Produksi Sektor Pertambangan; Konstruksi; Neraca Pembayaran; Perdagangan luar negeri; Perhubungan; Perhotelan; Pariwisata; Pendapatan Nasional
Frekuensi Kegiatan Bulanan
Frekuensi pengumpulan data
Bulanan
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota
Cakupan Responden Penanggung jawab teknis di BPS, Bank Indonesia, Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), dan instansi lain
Unit Observasi BPS, Bank Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
dan instansi lain
Unit Analisis -
Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi Produk
Administrasi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 186
Jenis Kuesioner -
KELUARAN
Nama indikator yang dihasilkan
-
Publikasi yang dihasilkan
Judul Publikasi level terendah penyajian data
Tahun data yang disajikan
Indikator Ekonomi April 2016 Kabupaten/Kota 2003-2016
Indikator Ekonomi Februari 2016 Kabupaten/Kota 2003-2016
Indikator Ekonomi Januari 2016 Kabupaten/Kota 2003-2016
Indikator Ekonomi Maret 2016 Kabupaten/Kota 2003-2016
Indikator Ekonomi Mei 2016 Kabupaten/Kota 2003-2016
INDIKATOR KEGIATAN STATISTIK DASAR
BIDANG SOSIAL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 189
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
1. 41. 2. 01 . 01
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Definisi Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja
Manfat Mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang
termasuk dalam pengangguran
Rumus Perhitungan
Interpretasi TPT yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja. Misal: TPT 6%, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja) sebanyak 6 orang merupakan pengengguran.
Level Estimasi Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
-Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia -Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang menganggur
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Tahunan
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang menganggur
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 190
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
1. 41. 2. 01 . 02
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Definisi Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja
terhadap angkatan kerja
Manfat Mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang bekerja
Rumus Perhitungan
Interpretasi semakin tinggi TKK, kesempatan kerja semakin tinggi. Misal: TKK 94%, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja), sebanyak 94 orang merupakan penduduk bekerja.
Level Estimasi Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
-Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia -Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Penduduk 15 tahun ke Atas yang Bekerja Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahunan
Jumlah Penduduk 15 tahun ke Atas yang Bekerja Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 191
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
1. 41. 2. 01 . 03
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Definisi Persentase jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja.
Manfat Mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang
aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi TPAK menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Contoh: Jika TPAK 66% artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas, sebanyak 66 orang tersedia untuk memproduksi pada periode tertentu.
Level Estimasi Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
-Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia -Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah angkatan kerja Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Tahunan
Jumlah Penduduk 15 tahun ke Atas yang Bekerja Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 192
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 03
Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak
Definisi Air minum yang berkualitas (layak) adalah air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10m dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak adalah perbandingan antara rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum berkualitas (layak) dengan rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam pe
Manfat Memantau akses penduduk terhadap sumber air berkualitas berdasarkan asumsi bahwa sumber air berkualitas menyediakan air yang aman untuk diminum bagi masyarakat. Air yang tidak berkualitas adalah penyebab langsung berbagai sumber penyakit.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak menunjukan semakin baik nya kondisi rumah tangga di suatu daerah.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 193
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
sumber air utama untuk memasak Survei Sosial Ekonomi Nasional
Jarak ke Tempat Penampungan Limbah/Kotoran/Tinja terdekat
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 194
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 04
Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak
Definisi Persentase Imunisasi Campak adalah perbandingan antara banyaknya anak berumur 1 tahun yang telah menerima minimal satu kali imunisasi campak terhadap jumlah anak berumur 1 tahun, dan dinyatakan dalam persentase. Anak berumur usia 1 tahun adalah anak usia 12-23 bulan.
Manfat Indikator ini merupakan ukuran pemantauan untuk cakupan imunisasi dasar. Karena imunisasi campak diberikan pada usia 911 bulan, sehingga dapat menunjukkan kelengkapan imunisasi anak. Disamping itu imunisasi campak yang diberikan kepada anak, dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, yang dapat memberikan dampak terhadap penurunan angka kematian balita. Cakupan imunisasi campak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan tenaga kesehatan berkompeten, kualitas sistem pelayanan kesehatan anak, partisipasi masyarakat di suatu wilayah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar persentase balita usia satu tahun yang diimunisasi campak di suatu wilayah pada periode tertentu, maka semakin banyak balita yang telah mendapatkan imunisasi tersebut.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 195
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Umur dalam Bulan (untuk anggota rumah tangga umur 0-59 bulan)
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Jumlah balita yang diberi imunisasi Campak Survei Sosial Ekonomi Nasional
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 196
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 05
Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan Cara Modern
Definisi Peserta KB Aktif Cara Modern adalah Peserta KB yang menggunakan alat KB lain selain Cara Tradisional, yaitu mereka yang menggunakan MOW/tubektomi, MOP/vasektomi, AKDR/IUD/ Spiral, Suntikan KB, Susuk KB, Pil KB, Kondom/karet KB, Intravag, dan Kondom wanita.
Manfat Mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui pengaturan kelahiran. Indikator ini juga digunakan sebagai proksi untuk mengukur akses terhadap pelayanan reproduksi kesehatan yang sangat esensial.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar persentase perempuan pernah kawin yang menggunakan KB cara modern di suatu wilayah pada periode tertentu, maka dapat dilihat bahwa pencapaian penggunaan KB di wilayah tersebut semakin tinggi.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional
Pernah/sedang menggunakan alat kb atau cara tradisional untuk menunda/mencegah kehamilan
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Penggunaan alat kontrasepsi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 197
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 09
Angka Partisipasi Murni (APM)
Definisi Proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah tepat di jenjang pendidikan yang seharusnya (sesuai antara umur penduduk dengan ketentuan usia bersekolah di jenjang tersebut) terhadap penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuain. Sejak tahun 2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, Paket C) turut diperhitungkan
Manfat - Menunjukkan seberapa besar penduduk yang bersekolah tepat waktu, atau menunjukkan seberapa besar penduduk yang bersekolah dengan umur yang sesuai dengan ketentuan kelompok usia sekolah di jenjang pendidikan yang sedang ditempuh;
- Mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Nilai APM berkisar antara 0-100. APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai 100 persen. Secara umum, APM akan selalu lebih rendah dari APK karena APK memperhitungkan jumlah penduduk
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 198
di luar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan Contoh: APM SMP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 sebesar 64,71 persen, artinya sekitar 65 persen penduduk di Kabupaten Deli Serdang yang berusia 13-15 tahun bersekolah tepat waktu dijenjang SMP/sederajad
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Partisipasi sekolah
Jenjang dan Jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Penduduk dengan usia tertentu Survei Sosial Ekonomi Nasional
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 199
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 12
Angka Melek Huruf (AMH)
Definisi Proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang memiliki kemampuan membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf lainnya (seperti huruf jawa, kanji, dll) terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas
Manfat - Alat ukur untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang melek huruf. Dengan demikian, dapat dikaji seberapa banyak penduduk di suatu wilayah yang memeiliki kemampuan dasar kemampuan dasar untuk memperluas akses informasi, menambah pengetahuan dan ketrampilan, memudahkan komunikasi, serta mempromosikan pemahaman yang lebih baik sehingga penduduk tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup diri, keluarga, maupun negaranya di berbagai bidang kehidupan;
- Dapat digunakan sebagai tolok ukur target perencanaan dan evaluasi program pemberantasan buta huruf;
- Dapat digunakan untuk mengevaluasi program pemberantasan buta huruf;
- Dapat digunakan untuk mengevaluasi program pemberantasan kemiskinan, program pembangunan di bidang kesehatan dan program pembangunan manusia lainnya;
- Dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis media informasi dan komunikasi yang dapat diakses masyarakat.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Angka melek huruf berkisar antara 0-100. tingkat melek huruh yang tinggi menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif dan atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan enggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 200
melanjutkan pembelajaran. Contoh: AMH Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebesar 92,93 persen, artinya sekitar 93 persen penduduk di Kabupaten Jepara yang berumur 15 tahun ke atas dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kemampuan membaca dan menulis huruf latin Survei Sosial Ekonomi Nasional
Kemampuan membaca dan menulis huruf arab Survei Sosial Ekonomi Nasional
Kemampuan membaca dan menulis huruf lainnya Survei Sosial Ekonomi Nasional
Penduduk dengan usia tertentu Survei Sosial Ekonomi Nasional
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 201
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 14
Rasio APM SD, Rasio APM SMP dan Rasio APM SMA
Definisi Rasio Angka Partisipasi Murni (RAPM) anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi adalah perbandingan APM murid/mahasiswa perempuan terhadap APM murid/mahasiswa laki-laki pada setiap jenjang dan jalur pendidikan, dinyatakan dalam persentase.
Manfat Sebagai indikator kesetaraan dan keadilan gender di bidang
pendidikan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pendidikan adalah salah satu aspek penting dari pembangunan manusia. Menghilangkan ketimpangan gender di semua jenjang pendidikan akan meningkatkan status dan kemampuan perempuan dan laki-laki untuk berperan dalam pembangunan ekonomi. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki pada jenjang pendidikan tertentu, misalnya SD menunjukkan angka di bawah 100 persen. Ini berarti bahwa pada jenjang pendidikan SD lebih banyak murid lakilaki yang bersekolah dibandingkan dengan murid perempuan. Sebaliknya, rasio APM perempuan terhadap laki-laki menunjukkan angka di atas 100 persen menggambarkan murid perempuan lebih banyak dibandingkan murid laki-laki pada jenjang pendidikan tersebut.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 202
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar (APM SD) Umur 7-12 Tahun
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama(APM SMP) Umur 13-15 Tahun
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Atas (APM SMA) Umur 16-18 Tahun
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Jenis Kelamin Survei Sosial Ekonomi Nasional
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 203
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 15
Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan KB Semua Cara
Definisi Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) adalah perbandingan antara PUS yang menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan jumlah PUS, dinyatakan dalam persentase.
Manfat Mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui pengaturan kelahiran. Indikator ini juga digunakan sebagai proksi untuk mengukur akses terhadap pelayanan reproduksi kesehatan yang sangat esensial.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar persentase perempuan pernah kawin yang menggunakan KB semua cara di suatu wilayah pada periode tertentu, maka dapat dilihat bahwa pencapaian penggunaan KB di wilayah tersebut semakin tinggi.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional
Pernah/sedang menggunakan alat kb atau cara tradisional untuk menunda/mencegah kehamilan
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 204
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 01 . 20
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/HP/PC/Internet
Definisi Proporsi rumah tangga yang memiliki telpon rumah/ HP/ PC/ Internet/ komputer pribadi adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga yang memiliki perangkat komputer pribadi terhadap jumlah rumah tangga secara keseluruhan, dinyatakan dalam persentase.
Manfat Untuk mengukur tingkat kemmapuan masyarakat terhadap teknologi untuk mengakses komunikasi dan informasi yang dapat bermanfaat dalam upaya pembangunan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Angka Penetrasi Internet berkisar antara 0-100. Tingkat penetrasi internet yang tinggi menunjukkan tingginya akses penduduk terhadap informasi melalui media internet yang memungkinkan penduduk tersebut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, dan berkomunikasi.
Level Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kesejahteraan Rakyat
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 205
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Anggota Rumah Tangga Yang Memiliki/Menguasai Telepon Seluler (HP) Nirkabel
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Anggota Rumah Tangga Yang Menggunakan Komputer (PC/Dekstop, Laptop/Notebook, Tablet)
Survei Sosial Ekonomi Nasional
Akses Internet
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 206
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Subdirektorat Statistik Rumah Tangga
1. 42. 1. 02 . 01
Koefisien Gini
Definisi Koefisien gini didasarkan pada kurva lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.
Manfat Digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara
menyeluruh.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Koefisien Gini berkisar antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini berniali 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan sempurna.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 207
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 208
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Pariwisata
1. 63. 3. 03 . 01
Rata-rata pekerja per usaha
Definisi Hasil bagi jumlah tenaga kerja pada usaha akomodasi (sesuai dengan klasifikasi) dengan jumlah usaha akomodasi (yang termasuk ke dalam klasifikasi/kelompok tersebut).
Manfat Mengetahui penyerapan tenaga kerja di usaha akomodasi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar berarti semakin banyak tenaga kerja yang diserap
oleh usaha akomodasi.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah pekerja VHTL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 209
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
1. 63. 3. 03 . 03
Rata-rata pekerja per kamar
Definisi Hasil bagi jumlah tenaga kerja pada usaha akomodasi dengan
jumlah kamar usaha akomodasi (sesuai dengan klasifikasi).
Manfat Mengetahui proporsi tenaga kerja per jumlah kamar yang dimiliki
usaha akomodasi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar berarti semakin banyak tenaga kerja yang melayani
tamu dalam satu kamar.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah pekerja VHTL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 210
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
1. 63. 3. 03 . 04
Banyaknya kamar
Definisi Banyaknya kamar yang ada pada usaha hotel bintang maupun
nonbintang di Indonesia
Manfat Mengetahui banyaknya kamar pada usaha akomodasi di Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan banyaknya kamar pada usaha akomodasi di
Indonesia
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya kamar VHTL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 211
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
1. 63. 3. 03 . 05
Rata-rata Tamu per Hari pada Usaha Hotel/Akomodasi Lainnya
Definisi Hasil bagi jumlah tamu usaha akomodasi dengan jumlah hari kerja
usaha akomodasi.
Manfat Untuk mengetahui tingkat penghunian usaha akomodasi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar berarti semakin banyak jumlah tamu yang
menginap dalam satu hari.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah pekerja VHTL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 212
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
1. 63. 3. 03 . 06
Banyaknya usaha jasa akomodasi
Definisi Banyaknya usaha jasa akomodasi di Indonesia yang meliputi hotel
bintang maupun nonbintang.
Manfat Mengetahui banyaknya usaha akomodasi di Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan banyaknya usaha akomodasi di Indonesia
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya usaha VHTL
INDIKATOR KEGIATAN STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 215
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan
2. 51. 1. 02 . 01
Produktivitas Tanaman Pangan
Definisi Suatu nilai yang menunjukkan rata-rata hasil produksi per satuan luas per komoditi tanaman pangan (padi; jagung; kedelai; kacang tanah; kacang hijau; ubi kayu; ubi jalar) pada periode satu tahun laporan.
Manfat Mengukur hasil produksi per komoditi tanaman pangan (padi; jagung; kedelai; kacang tanah; kacang hijau; ubi kayu; ubi jalar) per satuan luas pada periode tahun laporan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Produktivitas tanaman kedelai di Indonesia Tahun 2014 adalah 14,57 (Ku/Ha) maka rata-rata komoditi tanaman kedelai yang diproduksi oleh tiap hektar tanaman kedelai adalah sebesar 14,57 kuintal.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Produksi Tanaman Pangan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Pangan Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan
Luas Panen Tanaman Pangan Statistik Pertanian Tanaman Pangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 216
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 01
Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Definisi Banyaknya hasil dari setiap tanaman sayuran dan buah-buahan semusim menurut bentuk produksi (hasil) yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada bulan/triwulan laporan.
Manfat Mengetahui jumlah produksi tanaman sayuran dan buah-buahan di
satu provinsi pada bulan/triwulan tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim di satu
provinsi pada bulan/triwulan tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Dipanen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 217
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 02
Produksi Tanaman Hias
Definisi Banyaknya hasil dari setiap tanaman hias menurut bentuk produksi (hasil) yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada bulan/triwulan laporan.
Manfat Mengetahui jumlah produksi tanaman hias di satu provinsi pada
bulan/triwulan tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Produksi tanaman hias di satu provinsi pada bulan/triwulan
tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Hias
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Dipanen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 218
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 03
Produksi Tanaman Biofarmaka
Definisi Banyaknya hasil dari setiap tanaman biofarmaka menurut bentuk produksi (hasil) yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada bulan/triwulan laporan.
Manfat Mengetahui jumlah produksi tanaman biofarmaka di satu provinsi
pada bulan/triwulan tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Produksi tanaman biofarmaka di satu provinsi pada bulan/triwulan
tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Biofarmaka
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Dipanen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 219
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 04
Produksi Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan
Definisi Banyaknya hasil dari setiap tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan menurut bentuk produksi (hasil) yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada bulan/triwulan laporan.
Manfat Mengetahui jumlah produksi tanaman buah-buahan dan sayuran
tahunan di satu provinsi pada bulan/triwulan tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Produksi tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan di satu
provinsi pada bulan/triwulan tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 220
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 05
Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Definisi Luas lahan tanaman sayuran dan buah-buahan semusim yang
dipanen, baik habis maupun belum habis.
Manfat Mengetahui luas lahan yang dipanen untuk tanaman sayuran dan
buah-buahan semusim.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Luas lahan tanaman tertentu di satu provinsi pada bulan/triwulan
tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Luas Panen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Luas Panen Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 221
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 06
Luas Panen Tanaman Hias
Definisi Luas lahan tanaman hias yang dipanen, baik habis maupun belum
habis.
Manfat Mengetahui luas lahan yang dipanen untuk tanaman hias.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Luas lahan tanaman tertentu di satu provinsi pada bulan/triwulan
tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Hias
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Luas Panen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Luas Panen Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 222
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 07
Luas Panen Tanaman Biofarmaka
Definisi Luas lahan tanaman biofarmaka yang dipanen, baik habis maupun
belum habis.
Manfat Mengetahui luas lahan yang dipanen untuk tanaman biofarmaka.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Luas lahan tanaman biofarmaka di satu provinsi pada
bulan/triwulan tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Biofarmaka
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Luas Panen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Luas Panen Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 223
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 08
Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan Menghasilkan
Definisi Banyaknya tanaman menghasilkan pada setiap triwulan per jenis
tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan dan provinsi.
Manfat Mengetahui banyaknya tanaman buah-buahan dan sayuran
tahunan yang berproduksi per provinsi pada triwulan tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Jumlah tanaman buah-buahan dan sayuran menghasilakan pada
provinsi dan tahun tertentu.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Tanaman Produktif yang Menghasilkan Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 224
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 09
Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Definisi Jumlah produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim per
satuan luas (produksi per luasan).
Manfat Mengetahui produktivitas dari tanaman sayuran dan buah-buahan
semusim pada bulan tertentu di provinsi tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Misalkan produktivitas bawang merah adalah 20 kw/ha, berarti satu hektar tanaman bawang merah akan menghasilkan produksi sebanyak 20 kuintal.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Dipanen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Luas Tanam Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 225
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 10
Produktivitas Tanaman Hias
Definisi Jumlah produksi tanaman hias per satuan luas (produksi per
luasan).
Manfat Mengetahui produktivitas dari tanaman hias pada bulan tertentu di
provinsi tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Misalkan produktivitas bawang merah adalah 20 kw/ha, berarti satu hektar tanaman bawang merah akan menghasilkan produksi sebanyak 20 kuintal.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Hias
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Dipanen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Luas Tanam Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 226
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 11
Produktivitas Tanaman Biofarmaka
Definisi Jumlah produksi tanaman biofarmaka per satuan luas (produksi
per luasan).
Manfat Mengetahui produktivitas dari tanaman biofarmaka pada bulan
tertentu di provinsi tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Misalkan produktivitas bawang merah adalah 20 kw/ha, berarti satu hektar tanaman bawang merah akan menghasilkan produksi sebanyak 20 kuintal.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tanaman Biofarmaka
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Dipanen Habis/Bongkar Survei Pertanian Hortikultura
Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura
Luas Tanam Survei Pertanian Hortikultura
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 227
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 12
Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum
Definisi Merupakan jumlah perusahaan hortikultura berbadan hukum yang
dirinci per pulau dan provinsi.
Manfat Mengetahui banyaknya perusahaan hortikultura berbadan hukum
di suatu wilayah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Indikator ini menunjukkan jumlah perusahaan hortikultura
berbadan hukum yang aktif.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Hortikultura 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kondisi Perusahaan VP-Horti
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 228
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
2. 51. 2. 01 . 13
Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura
Definisi Merupakan jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura yang
dirinci per pulau dan provinsi.
Manfat Mengetahui banyaknya Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura di
suatu wilayah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Indikator ini menunjukkan jumlah usaha non rumah tangga
hortikultura yang aktif.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Hortikultura 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kondisi Non Rumah Tangga (NRT) VN-Horti
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 229
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan
2. 51. 3. 01 . 01
Rata-rata Produksi Tanaman Perkebunan
Definisi Tingkat kemampuan tanaman dalam menghasilkan produksi per
hektar selama setahun.
Manfat Memberikan gambaran tentang tingkat kemampuan tanaman
dalam menghasilkan produksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan besarnya produksi tanaman/hektar
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
- Statistik Teh Indonesia. - Statistik Kelapa Sawit Indonesia. - Statistik Karet Indonesia. - Statistik Tebu Indonesia. - Direktori Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit. - Direktori Perusahaan Perkebunan Karet.
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Luas tanaman perkebunan tahunan yang menghasilkan
Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan (PB-15 Perkebunan)
Produksi primer tanaman perkebunan tahunan Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan (PB-15 Perkebunan)
Luas panen tanaman perkebunan semusim Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan (PB-15 Perkebunan)
Produksi primer tanaman perkebunan semusim Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan (PB-15 Perkebunan)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 230
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan
2. 51. 3. 02 . 01
Angka Produksi Tanaman Perkebunan
Definisi Produksi adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen.
Manfat Memberikan gambaran hasil budidaya tanaman setiap bulan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Angka/Nilai menunjukkan besarnya/banyaknya produksi yang dihasilkan dalam budidaya tanaman (sesuai standar produksi masing-masing).
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Ekonomi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Bulan Laporan Kakao Survei Perusahaan Perkebunan Kakao Triwulanan
Produksi Bulan Laporan Karet Survei Perusahaan Perkebunan Karet Triwulanan
Produksi Bulan Laporan Kelapa Sawit Survei Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Triwulanan
Produksi Bulan Laporan Kopi Survei Perusahaan Perkebunan Kopi Triwulanan
Produksi Bulan Laporan Tebu Survei Perusahaan Perkebunan Tebu Triwulanan
Produksi Bulan Laporan Teh Survei Perusahaan Perkebunan Teh Triwulanan
Produksi Bulan Laporan Tembakau Survei Perusahaan Perkebunan Tembakau Triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 231
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 01 . 01
Biaya Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil
Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam hal ini, biaya produksi perusahaan ternak besar kecil meliputi upah pekerja, bahan bakar, pakan, listrik dan air, obat-obatan dan biaya lainnya
Manfat Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk melakukan proses produksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan dalam
proses produksi semakin besar. Demikian juga sebaliknya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Upah pekerja
Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 232
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 01 . 02
Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil
Definisi Nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan perusahaan ternak besar kecil. Nilai Produksi ini meliputi nilai pertambahan bobot dan penerimaan lain perusahaan
Manfat Mengetahui besarnya pemasukan yang diterima oleh perusahaan
peternakan ternak besar kecil.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai Produksi, maka penerimaan perusahaan semakin besar. Jika nilai Produksi lebih tinggi daripada biaya produksinya maka perusahaan tersebut untung.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Mutasi ternak
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 233
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 01 . 03
Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil
Definisi jumlah perusahaan yang dimaksud adalah jumlah perusahaan
ternak besar/kecil berbadan hukum aktif yang ada di Indonesia
Manfat Untuk mengetahui jumlah perusahaan ternak besar/kecil berbadan
hukum yang masih aktif
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan ternak besar/kecil berbadan hukum yang aktif, maka dapat diindikasikan bahwa iklim peternakan ternak besar/kecil di Indonesia baik dan dapat meningkatkan ketersediaan daging.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kondisi perusahaan Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil Tahun 2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 234
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 03 . 01
Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas
Definisi Jumlah perusahaan unggas berbadan hukum yang ada di Indonesia
Manfat Mengetahui jumlah perusahaan unggas berbadan hukum
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan unggas berbadan hukum, maka dapat diindikasikan bahwa iklim peternakan unggas di Indonesia baik
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan unggas 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kondisi perusahaan Daftar-LTU
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 235
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 03 . 02
Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas
Definisi Nilai Produk yang dihasilkan oleh perusahaan peternakan unggas
Manfat Mengetahui besarnya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan
unggas.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi produksi yang dihasilkan oleh perusahaan peternakan unggas, semakin tinggi pula kontribusi seKtor peternakan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan unggas 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi utama perusahaan
Penerimaan dan pendapatan lain Daftar-LTU
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 236
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 03 . 03
Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas
Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam hal ini, nilai input perusahaan peternakan ternak unggas meliputi upah pekerja, bahan bakar, pakan, listrik dan air, obat-obatan dan biaya lainnya.
Manfat Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk melakukan proses produksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan dalam
proses produksi unggas semakin besar. Demikian juga sebaliknya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan unggas 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Upah pekerja
Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 237
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 04 . 01
Produksi pemotongan ternak
Definisi Produksi dari pemotongan ternak yang di potong di rumah potong
hewan. Meliputi karkas, jeroan, kulit basah, dan lainnya.
Manfat Mengetahui besarnya produksi daging yang berasal dari RPH/TPH
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi produksi dari pemotongan ternak RPH/TPH maka
semakin tinggi konsumsi daging bukan unggas di Indonesia.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Pemotongan Ternak 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi karkas Daftar RPH/TPH
Produksi jeroan Daftar RPH/TPH
Produksi kulit basah Daftar RPH/TPH
Produksi Lainnya Daftar RPH/TPH
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 238
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 04 . 02
Produksi Daging
Definisi Produksi dari pemotongan ternak yang di potong di rumah potong
hewan berupa daging.
Manfat Mengetahui besarnya produksi daging yang berasal dari RPH/TPH.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi produksi daging dari pemotongan ternak RPH/TPH
maka semakin tinggi konsumsi daging merah di Indonesia.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Pemotongan Ternak 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Rata-rata produksi daging Daftar RPH/TPH
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 239
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 04 . 03
Jumlah pemotongan ternak
Definisi Banyaknya ternak yang di potong di RPH/TPH
Manfat Untuk mengetahui jumlah ternak yang di potong di RPH/TPH (terutama sapi) dan untuk mengetahui pasokan daging dari RPH/TPH
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi jumlah pemotongan ternak di RPH/TPH maka
semakin tinggi pasokan daging untuk konsumsi
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Pemotongan Ternak 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah ternak yang dipotong per triwulan Daftar RPH/TPH
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 240
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 05 . 01
Produktivitas Sapi perah
Definisi Rata-rata susu yang dihasilkan oleh seekor sapi perah betina yang
sedang berproduksi/laktasi dalam sehari
Manfat Untuk memperkirakan produksi susu
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi produktivitas sapi perah, maka dapat diperkirakan
produksi susu juga semakin tinggi/banyak,
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Rata-rata produksi susu per ekor/hari Daftar-LTS
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 241
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 05 . 02
Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah
Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam hal ini, nilai input perusahaan sapi perah meliputi upah pekerja, bahan bakar, pakan, listrik dan air, obat-obatan dan biaya lainnya.
Manfat Mengetahui besarnya biaya yang diperlukan oleh perusahaan untuk
melakukan proses produksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan dalam proses produksi sapi perah semakin besar. Demikian juga sebaliknya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Upah pekerja
Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 242
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 05 . 03
Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah
Definisi Nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan perusahaan sapi perah. Nilai Produksi ini meliputi nilai produksi dan penerimaan lain perusahaan.
Manfat Mengetahui besarnya pemasukan yang diterima oleh perusahaan
sapi perah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai Produksi, maka penerimaan perusahaan semakin besar. Jika nilai Produksi lebih tinggi daripada biaya produksinya maka perusahaan tersebut untung. Dan semakin besar untung/nilai tambah perusahaan, maka semakin besar kontribusi sektor peternakan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi utama perusahaan
Pendapatan dan penerimaan lainnya
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 243
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 05 . 04
Rata-rata Lama Produksi
Definisi Rata-rata lama berproduksi seekor Sapi perah betina yang sedang
produksi/laktasi selama setahun
Manfat Untuk memperkirakan produksi susu
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi produktivitas dan semakin lama sapi perah
berproduksi maka produksi susu semakin tinggi/banyak.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Rata-rata lama ber produksi per ekor dalam setahun Daftar-LTS
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 244
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Subdirektorat Statistik Peternakan
2. 52. 1. 05 . 05
Jumlah perusahaan peternakan sapi perah
Definisi Jumlah perusahaan yang mengusahakan ternak sapi perah baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan status badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, atau Yayasan.
Manfat Menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam pengembangan sektor peternakan sapi perah khususnya berkaitan dengan ketersediaan susu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan sapi perah berbadan hukum, maka dapat diindikasikan bahwa iklim peternakan sapi perah di Indonesia baik dan dapat meningkatkan ketersediaan susu.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kondisi perusahaan Daftar-LTS
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 245
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 01 . 01
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur
Definisi Suatu angka yang menunjukkan persentase kenaikan/penurunan nilai produksi industri manufaktur pada periode berjalan/periode bersangkutan terhadap nilai produksi industri manufaktur pada periode sebelumnya. Angka ini juga disajikan dalam bulanan, triwulanan dan tahunan serta disajikan pertumbuhan produksi industri dalam KBLI 2 (dua) digit.
Manfat Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan/penurunan nilai produksi industri dan seberapa besar kenaiakn/penurunan nilai produksi industri manufaktur pada periode bersangkutan dibandingkan dengan periode sebelumnya (bulanan, triwulanan, atau tahunan).
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka ini bernilai nol (0) maka nilai produksi industri pada periode yang bersangkutan sama dengan sebelumnya;
- Jika angka ini bernilai positif (+) maka nilai produksi industri pada periode yang bersangkutan lebih besar atau mengalami peningkatan dibanding produksi industri pada periode sebelumnya
- Jika angka ini bernilai negatif (-) maka nilai produksi industri pada periode yang bersangkutan lebih kecil atau mengalami penurunan dibanding produksi industri pada periode sebelumnya
- Besarnya kenaikan/penurunan yang ditunjukkan oleh angka ini adalah dalam bentuk persentase.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 246
Publikasi Keberadaan Indikator
BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulanan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Indeks produksi industri manufaktur periode ke-t Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan
Indeks produksi industri manufaktur periode ke-t-1 Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 247
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 01 . 02
Angka Indeks Produksi Industri Manufaktur
Definisi Angka indeks yang dihasilkan menggambarkan perkembangan produksi sektor industri manufaktur secara lebih dini serta data seris yang lebih panjang dan lengkap karena sifatnya yang dirancang secara periodik bulanan. Data bulanan tersebut dapat juga disajikan sebagai data triwulanan maupun tahunan. Data triwulanan merupakan rataan dari indeks bulanan pada triwulan yang bersangkutan dan indeks tahunan merupakan rataan 4 (empat) triwulan pada tahun yang bersangkutan. Angka ini juga menyajikan indeks produksi dalam KBLI 2 (dua) digit.
Manfat Mengetahui perkembangan produksi sektor industri manufaktur dalam
level KBLI 2 (dua) digit baik secara nasional maupun provinsi.
Rumus Perhitungan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 248
Interpretasi - Indeks produksi industri manufaktur menunjukkan perkembangan produksi industri manufaktur bila dibandingkan dengan periode dasar (tahun dasar=100) - Jika nilai indeks produksi industri periode berjalan (It)>100, maka secara umum industri manufaktur pada periode yang bersangkutan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode dasar. - Jika nilai indeks produksi industri periode berjalan (It)<100, maka secara umum industri manufaktur pada periode yang bersangkutan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode dasar.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur 2014-2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Nilai produksi dari komoditi k untuk perusahaan j dalam KBLI i selama periode dua bulan.
Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan
Quantum (volume) produksi dari komoditi k untuk perusahaan j dalam KBLI i pada bulan ke-2.
Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan
Quantum (volume) produksi dari komoditi k untuk perusahaan j dalam KBLI i pada bulan ke-1.
Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 249
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 02 . 02
Nilai Output
Definisi nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri yang berupa barang yang dihasilkan, tenaga listrik yang dijual, pendapatan dari jasa industri (makloon), pendapatan lainnya dari (keuntungan dari jual beli dari barang yang tidak diproses, penjualan limbah), nilai stok barang produksi setengah jadi.
Manfat Mengetahui nilai keluaran yg dihasilkan dari proses kegiatan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi output mencerminkan omset semakin tinggi. Semakin
besar skala perusahaan cenderung semakin besar nilai output.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Industri Besar dan Sedang
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi (barang yang dihasilkan) Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Tenaga listrik yang dijual Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Pendapatan dari jasa industri (makloon) Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Pendapatan lainnya (keuntungan dari jual beli barang yang tidak diproses, penjualan limbah)
Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Nilai stok barang produksi setengah jadi Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 250
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 02 . 01
Nilai Tambah (value added)
Definisi Nilai tambah adalah besarnya nilai output dikurangi besarnya biaya
input (biaya antara).
Manfat Untuk mengetahui proses penciptaan nilai tambah yang terjadi dari
kegiatan proses industri yang diukur dengan satuan rupiah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Biasanya variabel ini digunakan untuk penghitungan PDB. Sebagai salah satu indikator dalam mengetahui struktur perekonomian di suatu daerah/ wilayah.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Industri Besar dan Sedang
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Bahan baku Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Bahan bakar dan Pelumas Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Tenaga listrik yang dibeli Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Sewa Gedung Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Jasa Industri Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Biaya representasi dan royalty Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Biaya lainnya Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 251
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Besar dan Sedang
2. 53. 1. 02 . 02
Biaya Input atau Biaya Antara
Definisi Biaya yang dikeluarkan dalam proses industri selain biaya balas jasa pekerja, sewa tanah, pajak tak langsung, bunga atas pinjaman dan hadiah, sumbangan, derma, dsj.
Manfat Untuk mengetahui biaya yg dikeluarkan selain biaya faktor
produksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Industri Besar dan Sedang
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Nilai Output
Biaya Input Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 252
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga
2. 53. 2. 01 . 01
Pertumbuhan Produksi IMK Year on Year
Definisi Pertumbuhan produksi IMK Y on Y adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan produksi IMK pada triwulan ke i tahun t (2016), dibandingkan dengan produksi pada triwulan ke i tahun t-1 (2015).
Manfat Melihat besarnya pertumbuhan/penurunan produksi usaha IMK pada triwulan berjalan tahun berjalan dibandingkan produksi pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Angka pertumbuhan produksi positif : terjadi peningkatan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan produksi negatif : terjadi penurunan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
BRS; Perkembangan Indeks IMK 2014-2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Indeks produksi industri mikro kecil triwulan berjalan Indeks produksi IMK triwulanan
Indeks produksi IMK triwulan yang sama pada tahun sebelumnya
Indeks produksi IMK triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 253
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga
2. 53. 2. 01 . 02
Indeks Produksi Industri Mikro Kecil
Definisi Angka indeks produksi menggambarkan perubahan produksi usaha IMK dibandingkan produksi pada periode dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2010.
Manfat Melihat pertumbuhan/penurunan produksi usaha IMK
dibandingkan produksi pada periode dasar.
Rumus Perhitungan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 254
Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 : terjadi peningkatan produksi usaha IMK dibandingkan dengan produksi pada periode dasar. Angka indeks kurang dari 100: terjadi penurunan produksi usaha IMK dibandingkan dengan produksi pada periode dasar.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
- BRS - Perkembangan Indeks IMK 2014-2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya Produksi (Output)
Nilai produksi/Jasa industri
Nilai pengeluaran produksi Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 255
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga
2. 53. 2. 01 . 03
Pertumbuhan Produksi IMK Quarter to Quarter
Definisi Pertumbuhan produksi IMK Q to Q adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan produksi IMK pada triwulan ke i dibandingkan dengan produksi pada triwulan ke i-1
Manfat Melihat besarnya pertumbuhan/penurunan produksi usaha IMK pada triwulan berjalan dibandingkan produksi pada triwulan sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Angka pertumbuhan produksi positif : terjadi peningkatan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan sebelumnya. Angka pertumbuhan produksi negatif : terjadi penurunan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan sebelumnya.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
-BRS -Perkembangan Indeks IMK 2014-2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Indeks produksi industri mikro kecil triwulan berjalan Indeks produksi IMK triwulanan
Indeks produksi industri mikro kecil triwulan sebelumnya
Indeks produksi IMK triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 256
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 01 . 01
Besarnya Mandays/hari Orang Pekerja Harian
Definisi Banyaknyaknya pekerja harian yang bekerja dalam satu hari di
proyek.
Manfat Melihat besarnya pekerja harian yang terserap dalam satu hari di
proyek.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai mandays semakin banyak tenaga kerja yang
terserap sektor konstruksi.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Konstruksi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah upah Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan
Rata-rata upah per orang per harian Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 257
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 01 . 02
Besarnya Nilai Konstruksi yang Diselesaikan
Definisi Nilai konstruksi yang diselesaikan merupakan besarnya nilai realisasi fisik proyek yang dikerjakan setelah dikurangi pekerjaan yang disubkontrakkan.
Manfat Melihat produktivitas sektor konstruksi atau besarnya realisasi
nilai pembangunan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai konstruksi yang diselesaikan berarti semakin
maju pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Konstruksi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Persentase pekerjaan yang diselesaikan Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan
Nilai kontrak Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan
Nilai subkontrak Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 258
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 01 . 03
Besarnya Nilai Pengeluaran Bahan/Material yang Digunakan
Definisi Merupakan seluruh nilai bahan/material yang dipakai untuk setiap pekerjaan selama tahun (t-1) baik yang disediakan perusahaan maupun yang disediakan pemilik pekerjaan. Bahan/material yang disediakan perusahaan dicatat di pengeluaran sedangkan bahan/material yang disediakan pemilik dicatat pada pendapatan perusahaan.
Manfat Melihat besarnya kebutuhan bahan bangunan/material yang
digunakan untuk pembangunan selama satu tahun.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai pemakaian bahan bangunan/material semakin
maju pembangunan di provinsi tersebut.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Konstruksi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Biaya bahan/material yang digunakan Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 259
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 02 . 01
Indeks Diffusion Sektor Konstruksi
Definisi Indeks diffusion sektor konstruksi digunakan untuk menghitung indeks kondisi dan prospek bisnis pengusaha. Indeks diffusion menyatakan seberapa banyak pengusaha yang menyatakan usahanya mengalami peningkatan pada suatu triwulan dibanding triwulan sebelumnya. Indeks diffusion terdiri atas dua jenis, yaituindeks diffusion pada kondisi/variabel tertentu dan indeks diffusion komposit yang merupakan gabungan indeks diffusion pada semua kondisi/variabel.
Manfat Menghitung indeks persepsi pengusaha konstruksi terhadap bisnis
konstruksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks berarti kondisi maupun prospek bisnis
usaha konstruksi semakin optimis.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Konstruksi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pendapatan Usaha Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Nilai Pekerjaan/Konstruksi yang diselesaikan Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Order Bahan Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Harga bahan bangunan Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 260
Jumlah Pekerja Tetap Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Rata-rata Gaji Pekerja Tetap Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Jumlah Pekerja Harian Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Upah Pekerja Harian per orang per hari Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 261
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 02 . 02
Indeks Masalah Bisnis
Definisi Indeks masalah bisnis adalah suatu indeks yang menyatakan kondisi masalah bisnis yang dihadapi pengusaha pada sektor konstruksi.
Manfat - Melihat permasalahan bisnis pada sektor konstruksi dalam rentang waktu tiga bulanan;
- Mengetahui kondisi derajat kegawatan kinerja pengusaha kontruksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilai indeks berarti hambatan usaha di sektor
konstruksi semakin besar pula.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Konstruksi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 262
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Akses ke kredit Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Suku bunga pinjaman/kredit Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Kenaikan harga bahan bangunan/material dan komponen lainnya
Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Penurunan permintaan jasa konstruksi Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Persaingan Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Kesulitan pasokan bahan bangunan/material dan komponen lainnya
Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
SDM yang terampil/ahli Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Birokrasi Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Polkam Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 263
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 02 . 03
Rasio Konstruksi
Definisi Perhitungan rasio pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah
serta nilai konstruksi yang diselesaikan triwulanan.
Manfat Perhitungan rasio pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah
serta nilai konstruksi yang diselesaikan triwulanan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai rasio berarti semakin maju/berkembang bisnis
konstruksi.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Konstruksi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Pekerja Tetap Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Balas Jasa Pekerja Tetap Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Upah Pekerja Harian Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Nilai konstruksi yang diselesaikan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 264
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 02 . 04
Indeks Konstruksi
Definisi Indeks tahun dasar 2010 merupakan indeks triwulan t dibagi dengan rata-rata indeks pada tahun dasar 2010 dikalikan dengan 100 persen.
Manfat Melihat perkembangan pekerja tetap, hari orang, balas jasa upah dan nilai konstruksi yang diselesaikan triwulan survei dengan rata-rata triwulan tahun dasar sektor konstruksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks berarti semakin maju/berkembang
bisnis konstruksi.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Konstruksi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Upah Pekerja Harian Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Nilai konstruksi yang diselesaikan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 265
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 04 . 01
Persentase Konstruksi
Definisi Perhitungan persentase banyak usaha menurut bidang pekerjaan utama, pekerja tetap, hari orang, pekerja harian, balas jasa dan upah serta nilai konstruksi yang diselesaikan dalam satu tahun.
Manfat Melihat besarnya realisasi proporsi pembangunan suatu wilayah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi realisasi proporsi pembanggunan maka semakin
maju pembangunan suatu wilayah.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Profil Usaha Konstruksi Perorangan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya usaha menurut bidang pekerjaan utama Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 266
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 04 . 02
Rataan Konstruksi
Definisi Perhitungan rataan pekerja tetap, hari orang, pekerja harian, balas jasa dan upah serta nilai konstruksi yang diselesaikan dalam satu tahun.
Manfat Melihat besaran nilai rataan konstruksi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai rataan, maka semakin tinggi nilai variabel
konstruksi.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Profil Usaha Konstruksi Perorangan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Balas jasa dan upah
Nilai konstruksi yang diselesaikan
Jumlah hari orang
Jumlah Pekerja Tetap Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 267
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 04 . 03
Indeks Diffusion Sektor Konstruksi Perorangan
Definisi Indeks diffusion sektor konstruksi digunakan untuk menghitung indeks kondisi dan prospek bisnis pengusaha. Indeks diffusion menyatakan seberapa banyak pengusaha konstruksi perorangan yang menyatakan usahanya mengalami peningkatan pada suatu tahun dibanding tahun sebelumnya. Indeks diffusion terdiri atas dua jenis, yaitu indeks diffusion pada kondisi/variabel tertentu dan indeks diffusion komposit yang merupakan gabungan indeks diffusion pada semua kondisi/variabel.
Manfat Melihat kondisi maupun prospek bisnis konstruksi perorangan
tahun ini dan tahun yang akan datang.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks berarti kondisi maupun prospek bisnis
usaha konstruksi perorangan semakin optimis.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Profil Usaha Konstruksi Perorangan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah pengusaha yang menyatakan kondisi usahanya pada periode tertentu sama dibanding periode sebelumnya
Jumlah pengusaha yang menyatakan kondisi usahanya pada periode tertentu meningkat dibanding periode sebelumnya
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 268
Direktorat Statistik Industri Subdirektorat Statistik Konstruksi
2. 53. 4. 04 . 04
Indeks Masalah Bisnis Konstruksi Perorangan
Definisi Indeks masalah bisnis adalah suatu indeks yang menyatakan kondisi masalah bisnis yang dihadapi pengusaha pada sektor konstruksi.
Manfat - Melihat permasalahan bisnis pada usaha konstruksi perorangan; - Mengetahui kondisi derajat kegawatan kinerja pengusaha
kontruksi perorangan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilai indeks berarti hambatan usaha di sektor
konstruksi perorangan semakin besar pula.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Profil Usaha Konstruksi Perorangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 269
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Akses ke kredit Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Suku bunga pinjaman/kredit Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Kenaikan harga bahan bangunan/material dan komponen lainnya
Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Penurunan permintaan jasa konstruksi Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Persaingan Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Kesulitan pasokan bahan bangunan/material dan komponen lainnya
Survei Usaha Konstruksi Perorangan
SDM yang terampil/ahli Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Birokrasi Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Polkam Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 270
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Ekspor
2. 61. 1. 01 . 01
Unit Value Indeks
Definisi Indeks relatif harga ekspor yang menggambarkan perkembangan hargaharga dari ekspor Indonesia. Indeks unit value ini dihitung berdasarkan perubahan relatif harga ekspor pada setiap Harmonized System (HS) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masing-masing HS pada tahun dasar tertentu
Manfat - Menghitung perubahan relatif harga ekspor pada setiap Harmonized System (HS) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masingmasing HS pada tahun dasar tertentu;
- Menghitung nilai tukar perdagangan yaitu dengan membandingkan perkembangan indeks harga ekspor dan impor;
- Mendapatkan harga ekspor/impor apakah deflasi atau inflasi; - Mengukur perubahan ekspor/impor riil.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika Pt0>100 maka unit value barang ekspor pada periode t lebih tinggi dari unit value pada tahun dasar;
- Jika Pt0=100 maka unit value barang eskpor pada periode tahun t sama dengan unit value pada tahun dasar;
- Jika Pt0<100 berarti unit value barang ekspor pada periode tahun t lebih rendah dari unit value pada tahun dasar.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 271
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Unit Value Indeks Ekspor
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Berat Bersih Dokumen PEB dari Bea dan Cukai
Nilai FOB
Kode SITC
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 272
Direktorat Statistik Distribusi
Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri
2. 61. 3. 01 . 01
Jumlah usaha/perusahaan
Definisi Jumlah usaha/perusahaan
Manfat Mengetahui populasi usaha/ perusahaan sebagai bahan
pengambilan kebijakan pemerintah di sektor ekonomi
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar jumlah unit usaha/perusahaan menunjukkan bahwa
kondisi perekonomian di suatu wilayah semakin baik.
Level Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Sensus Ekonomi 2016 Hasil Olah Cepat SE2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Nomor urut usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Tempat usaha Sensus Ekonomi 2016
Kategori lapangan usaha Sensus Ekonomi 2016
Skala usaha Sensus Ekonomi 2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 273
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri
2. 61. 3. 01 . 02
Jumlah nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha
Definisi Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha perusahaan dibagi banyaknya bulan pada tahun 2015 atau nilai produksi/ penjualan/pendapatan usaha perusahaan dibagi banyaknya bulan pada tahun 2016 (bila usaha/perusahaan baru beroperasi tahun 2016).
Manfat Mengetahui besaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha yang dihasilkan oleh unit usaha/perusahaan sebagai bahan pengambilan kebijakan pemerintah di sektor ekonomi
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilai produksi/ penjualan/pendapatan usaha yang dihasilkan oleh unit usaha/perusahaan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di suatu wilayah semakin baik.
Level Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Sensus Ekonomi 2016 Hasil Olah Cepat SE2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Nomor urut usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 274
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri
2. 61. 3. 01 . 03
Jumlah tenaga kerja
Definisi Banyaknya tenaga kerja
Manfat Mengetahui penyerapan tenaga kerja sebagai bahan pengambilan
kebijakan pemerintah di sektor ekonomi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar jumlah tenaga kerja yang terserap pada unit usaha/perusahaan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di suatu wilayah semakin baik.
Level Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Sensus Ekonomi 2016 Hasil Olah Cepat SE2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah tenaga kerja Sensus Ekonomi 2016
Skala usaha Sensus Ekonomi 2016
Kategori lapangan usaha Sensus Ekonomi 2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 275
Direktorat Statistik Harga Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 01 . 02
Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
Definisi Ukuran rata-rata kesenjangan antara harga hasil observasi dengan
HPP.
Manfat Menggambarkan seberapa jauh perbedaan antara harga hasil
observasi dibandingkan HPP.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi indeks, semakin jauh perbedaan antara harga hasil
observasi dibandingkan HPP.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Evaluasi Statistik Harga Produsen Gabah 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Seluruh Observasi (n) Survei Pemantauan Harga Produsen Gabah
HPP (z) Survei Pemantauan Harga Produsen Gabah
Harga Gabah di Bawah (yi) Survei Pemantauan Harga Produsen Gabah
Jumlah observasi harga gabah dibawah HPP(q) Survei Pemantauan Harga Produsen Gabah
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 276
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 02 . 01
Rata-Rata Harga Beras Penggilingan
Definisi Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan.
Manfat Referensi patokan harga maksimal pembelian beras BULOG.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Rata-rata harga beras di penggilingan menurut kualitas beras.
Level Estimasi Nasional; Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Tidak ada publikasi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Observasi
Harga Beras Survei Harga Beras Penggilingan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 277
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 02 . 03
Rata-rata Broken per Jenis Beras
Definisi Rata-rata butir beras patah.
Manfat Menentukan kualitas beras premium, medium, rendah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin kecil broken beras maka semakin bagus kualitas beras.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Tidak ada publikasi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Observasi
Harga Beras Survei Harga Beras Penggilingan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 278
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05 . 01
Indeks Harga Produsen Pertanian
Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen.
Manfat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan
harga di tingkat produsen.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;
- IHP > 100 terjadi inflasi; - IHP < 100 terjadi deflasi.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Produsen 2015 (Masih dari sisi Rumah Tangga Pertanian)
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Produsen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 279
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05 . 02
Indeks Harga Produsen Pertambangan Penggalian
Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen di sektor
pertambangan dan penggalian
Manfat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan
harga di tingkat produsen sektor pertambangan penggalian.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;
- IHP > 100 terjadi inflasi; - IHP < 100 terjadi deflasi
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Produsen 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Produsen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 280
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05 . 03
Indeks Harga Produsen Industri Pengolahan
Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen industri
pengolahan
Manfat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan
harga di tingkat produsen sektor industri pengolahan
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;
- IHP > 100 terjadi inflasi; - IHP < 100 terjadi deflasi
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Produsen 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Produsen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 281
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05 . 04
Indeks Harga Produsen Jasa Pelayanan Makanan Minuman
Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor
pelayanan makanan minuman
Manfat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan harga di tingkat produsen sektor jasa pelayanan makanan minuman
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;
- IHP > 100 terjadi inflasi; - IHP < 100 terjadi deflasi.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Produsen 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Produsen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 282
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05 . 05
Indeks Harga Produsen Jasa Akomodasi Hotel
Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor
akomodasi hotel.
Manfat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan
harga di tingkat produsen sektor akomodasi hotel
Rumus Perhitungan
Interpretasi - - Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar
2010=100; - IHP > 100 terjadi inflasi; - IHP < 100 terjadi deflasi.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Produsen 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Produsen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 283
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 05 . 06
Indeks Harga Produsen Jasa Angkutan Penumpang
Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor
angkutan penumpang
Manfat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan harga di tingkat produsen sektor jasa pelayanan makanan minuman
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;
- IHP > 100 terjadi inflasi; - IHP < 100 terjadi deflasi.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Produsen 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Produsen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 284
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen
2. 62. 1. 06 . 03
Rata-rata harga gabah sistem tebasan
Definisi Rata-rata harga gabah tingkat petani per kg dengan sistem tebasan
Manfat Perbandingan harga gabah sistem panen tebasan dengan sistem
panen sendiri
Rumus Perhitungan
Interpretasi Rata-rata harga gabah dengan sistem panen tebasan
Level Estimasi 10 provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Belum dipublikasikan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga gabah yang ditebas per kg
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 285
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar
2. 62. 2. 01 . 02
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Definisi Indeks yang menggambarkan level harga paket komoditas
perdagangan besar terhadap tahun dasar.
Manfat Sebagai deflator PDB
Rumus Perhitungan
Interpretasi Persentase tingkat harga perdagangan besar terhadap tahun dasar. Misalkan pada bulan Oktober 2014 IHPB beras sebesar 134,97. Maksudnya harga beras telah meningkat sebesar 34,97 persen dibandingkan tahun dasar (tahun 2010).
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Perdagangan Besar
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga komoditas Bulan Berjalan Survei HPB
Harga Komoditas Bulan Sebelumnya Data primer SHPB
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 286
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar
2. 62. 2. 02 . 01
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
Definisi Perbandingan harga kostruksi setiap Kabupaten/Kota terhadap
Kota acuan
Manfat sebagai alokator DAU
Rumus Perhitungan
Interpretasi Persentase tingkat kemahalan kostruksi terhadap kota acuan
Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi dan Kabupaten Kota 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Bahan Bangunan
Sewa Alat Berat
Upah Tenaga Kerja Konstruksi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 287
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga konsumen
2. 62. 3. 01 . 01
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Definisi Indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga.
Manfat Mengukur tingkat inflasi suatu negara.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - IHK = 100, secara umum harga relative tidak mengalami perubahan;
- IHK > 100, secara umum harga mengalami kenaikan dibanding dengan tahun dasar;
- IHK < 100, secara umum harga mengalami penurunan dibanding dengan tahun dasar
Level Estimasi nasional dan 82 kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Harga Konsumen; Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok; Harga Konsumen Nasional Beberapa Barang dan Jasa; Harga Konsumen Beberapa Kelompok Makanan; Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Perumahan; Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Sandang; Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Kesehatan, Pendidikan, Transpor
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Eceran
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 288
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga konsumen
2. 62. 3. 02. 01
Inflasi
Definisi Inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang
dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga
Manfat - Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai (Wage-Indexation). - Penyesuaian Nilai Kontrak (Contractual Payment). - Eskalasi Nilai Proyek (Project Escalation). - Penentuan target Inflasi (Inflation Targeting). - Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Budget
Indexation). - Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP Deflator). - Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of living). - Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga semacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang waktu tertentu disebut inflasi apabila naik, dan deflasi apabila turun. Misalkan, Indeks 110 berarti telah terjadi peningkatan 10 persen dalam harga sejak periode tahun dasar. Demikian pula halnya dengan angka indeks 90 berarti terjadi penurunan harga sebesar 10 persen dibandingkan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 289
dengan rata-rata harga pada tahun dasar.
Level Estimasi Kabupaten/ Kota (yang masuk dalam kota IHK)
Publikasi Keberadaan Indikator
-
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 290
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga konsumen
2. 62. 3. 02. 02
Inflasi Perdesaan
Definisi Persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang
secara umum dikonsumsi rumah tangga di Indonesia.
Manfat - Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost living) di perdesaan.
- Salah satu variabel untuk menghitung variabel upah riil buruh tani
Rumus Perhitungan
Interpretasi - INFDn < 0; tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga perdesaan pada waktu (bulan atau tahun) (n) mengalami penurunan dibandingkan waktu (bulan atau tahun) (n-1). Dan disebut juga terjadi deflasi.
- INFDn = 0; tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga perdesaan pada waktu (bulan atau tahun) (n) mengalami sama dengan waktu (bulan atau tahun) (n-1).
- INFDn > 0; tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga perdesaan pada waktu (bulan atau tahun) (n) mengalami peningkatan dibandingkan waktu (bulan atau tahun) (n-1). Dan disebut juga terjadi inflasi.
Level Estimasi -
Publikasi Keberadaan Indikator
-
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 291
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan
2. 62. 4. 04 . 02
Nilai Tukar Petani (NTP)
Definisi Perbandingan antara indeks harga yang diterima (lt) dengan indeks harga yang dibayar petani (lb) yang merupakan proxy indikator tingkat kesejahteraan petani.
Manfat - Mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga;
- Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - NTP >100, Petani mengalami surplus; - NTP = 100, Petani impas; - NTP < 100 Petani mengalami defisit
Level Estimasi -
Publikasi Keberadaan Indikator
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 292
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan
2. 62. 4. 03 . 01
Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb)
Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga
Manfat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan lb ini juga dapat menggambarkan inflasi perdesaan
Rumus Perhitungan
Interpretasi lb Nasional Sept'08 (2007=100) =116,05 artinya tingkat harga kebutuhan petani mengalami kenaikan secara rata-rata 1,16 kali lipat dibandingkan dengan produk yang sama pada tahun 2007
Level Estimasi -
Publikasi Keberadaan Indikator
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 293
Direktorat Statistik Harga
Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan
2. 62. 4. 03. 02
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It)
Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian
Manfat - Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani - Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian
Rumus Perhitungan
Interpretasi It Nasional Sept'08 (2007=100) = 118,02 artinya tingkat harga produksi pertanian mengalami kenaikan secara rata-rata 1,18 kali lipat dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2007
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 294
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 01 .01
Tingkat Kemandirian Pemerintah Provinsi
Definisi PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi daerah. Daerah yang berhasil meningkatkan PAD-nya secara nyata, mengindikasikan bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. PAD merupakan hal penting dalam mengukur kemandirian keuangan daerah. Semakin besar peranan PAD dalam APBD, maka dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah pusat, dalam hal ini transfer dana ke daerah semakin kecil.
Manfat Mengukur tingkat kemandirian suatu daerah
Rumus Perhitungan
Interpretasi Jika tingkat kemandirian suatu daerah “rendah sekali” (0-25 %), dapat dikatakan bahwa pemerintah pusat memiliki peranan yang dominan dari pada pemerintah daerah itu sendiri. Sedangkan jika suatu daerah memiliki tingkat kemandirian “rendah” (>25-50 %), campur tangan pemerintah pusat sudah mulai berkurang, karena daerah dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah. Kategori “sedang” (>50-75 %), menggambarkan daerah yang sudah mendekati mampu melaksanakan otonomi daerah, sedangkan kategori “tinggi” (>75%), bisa diartikan bahwa pemerintah daerah telah mampu dan mandiri dalam melaksanakan urusan otonomi daerahnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi 2013-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 295
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PAD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi (Realisasi APBD 2015)
APBD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi (Realisasi APBD 2015)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 296
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 01 .02
Tingkat Kemandirian Kabupaten/Kota
Definisi PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi daerah. Daerah yang berhasil meningkatkan PAD-nya secara nyata, mengindikasikan bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. PAD merupakan hal penting dalam mengukur kemandirian keuangan daerah. Semakin besar peranan PAD dalam APBD, maka dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah pusat, dalam hal ini transfer dana ke daerah semakin kecil.
Manfat Mengukur tingkat kemandirian suatu daerah
Rumus Perhitungan
Interpretasi Jika tingkat kemandirian suatu daerah “rendah sekali” (0-25 %), dapat dikatakan bahwa pemerintah pusat memiliki peranan yang dominan dari pada pemerintah daerah itu sendiri. Sedangkan jika suatu daerah memiliki tingkat kemandirian “rendah” (>25-50 %), campur tangan pemerintah pusat sudah mulai berkurang, karena daerah dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah. Kategori “sedang” (>50-75 %), menggambarkan daerah yang sudah mendekati mampu melaksanakan otonomi daerah, sedangkan kategori “tinggi” (>75%), bisa diartikan bahwa pemerintah daerah telah mampu dan mandiri dalam melaksanakan urusan otonomi daerahnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2015-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 297
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PAD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota (Realisasi APBD 2015)
APBD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota (Realisasi APBD 2015)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 298
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 01 .03
Tingkat Kemandirian Pemerintah Desa
Definisi PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi daerah. Daerah yang berhasil meningkatkan PAD-nya secara nyata, mengindikasikan bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. PAD merupakan hal penting dalam mengukur kemandirian keuangan daerah. Semakin besar peranan PAD dalam APBD, maka dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah pusat, dalam hal ini transfer dana ke daerah semakin kecil.
Manfat Mengukur tingkat kemandirian suatu daerah
Rumus Perhitungan
Interpretasi Jika tingkat kemandirian suatu daerah “rendah sekali” (0-25 %), dapat dikatakan bahwa pemerintah pusat memiliki peranan yang dominan dari pada pemerintah daerah itu sendiri. Sedangkan jika suatu daerah memiliki tingkat kemandirian “rendah” (>25-50 %), campur tangan pemerintah pusat sudah mulai berkurang, karena daerah dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah. Kategori “sedang” (>50-75 %), menggambarkan daerah yang sudah mendekati mampu melaksanakan otonomi daerah, sedangkan kategori “tinggi” (>75%), bisa diartikan bahwa pemerintah daerah telah mampu dan mandiri dalam melaksanakan urusan otonomi daerahnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Keuangan Pemerintah Desa 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PAD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa/Nagari 2016
APBD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa/Nagari 2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 299
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 02 .01
Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU)
Definisi Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
Manfat Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU), semakin besar
keuntungan yang dihasilkan.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Koperasi Simpan Pinjam 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Sisa Hasil Usaha (SHU) Survei Lembaga Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 300
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Keuangan
2. 63. 1. 03 .01
Kurs Tengah
Definisi Kurs antara kurs jual dan beli (kurs jual ditambah kurs beli lalu
dibagi dua atau kurs rata-rata)
Manfat Kurs tengah menunjukkan harga atau nilai mata uang rupiah yang
dinyatakan di dalam nilai mata uang negara lain.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilai kurs tengah menunjukkan harga atau nilai mata uang rupiah semakin rendah di dalam nilai mata uang negara lain.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kurs Jual Survei Monitoring Valuta Asing 2016
Kurs Beli Survei Monitoring Valuta Asing 2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 301
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 01 .01
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) per pintu masuk kedatangan dan kebangsaan
Definisi Banyaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Wisatawan mancanegara (wisman) adalah orang yang melakukan perjalanan di luar negara tempat tinggalnya, lama perjalanan kurang dari 12 bulan di negara yang dikunjungi dan tujuan perjalanan tidak untuk bekerja atau memperoleh penghasilan.
Manfat Mengetahui banyaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan banyaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2015; BRS Wisatawan Mancanegara Bulanan;
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara VIOT
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 302
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 01 .02
Jumlah kunjungan wisatawan nasional (wisnas)
Definisi Banyaknya jumlah kunjungan wisatawan nasional. Wisatawan nasional adalah warga negara Indonesia yang melakukan perjalan ke luar negeri dengan tujuan tidak untuk bekerja/ sekolah.
Manfat Mengetahui banyaknya jumlah kunjungan wisatawan nasional.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan banyaknya jumlah kunjungan wisatawan nasional
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2015; BRS Wisatawan Mancanegara Bulanan;
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya kunjungan wisatawan nasional VIOT
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 303
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 04 . 01
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Definisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel adalah perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (dalam persen).
Manfat - Memberikan gambaran berapa persen kamar yang tersedia pada akomodasi terisi oleh tamu yang menginap dalam suatu waktu tertentu;
- Angka ini menunjukkan apakah suatu akomodasi diminati oleh pengunjung atau tidak, sehingga dapat dilihat apakah di suatu daerah masih kurang keberadaan akomodasi atau tidak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (wisatawan).
Rumus Perhitungan
Interpretasi Apabila TPK memiliki nilai cukup besar berarti akomodasi hotel di suatu daerah diminati oleh pengunjung. Apabila TPK memiliki nilai yang kecil, berarti akomodasi di suatu daerah kurang diminati oleh pengunjung.
Level Estimasi Nasional, Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Occupancy Rate of Hotel Room)
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah kamar terjual/terpakai Survei Statistik Jasa Akomodasi (VHT-S)
Jumlah kamar tersedia
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 304
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05 . 01
Rata-Rata Jumlah Pekerja
Definisi Rata-rata banykanya orang yang bekerja pada suatu restoran/ rumah makan dengan menerima upah/gaji berupa uang dan/atau barang, baik tetap maupun tidak tetap.
Manfat Mengetahui rata-rata jumlah pekerja di perusahan/usaha restoran
dan rumah makan di Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan serapan tenaga kerja pada usaha restoran/rumah makan. Semakin besar rata-rata jumlah pekerja berarti semakin tinggi usaha restoran/rumah makan menyerap tenaga kerja.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya pekerja/karyawan VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 305
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05 . 02
Rata-Rata Jumlah Pendapatan Perusahaan
Definisi Rata-rata dari total pendapatan kegiatan perusahaan/usaha restoran yang merupakan penjumlahan dari pendapatan dari penjualan makanan dan minuman dengan pendapatan dari kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha.
Manfat Mengetahui rata-rata jumlah pendapatan perusahaan/usaha
restoran dan rumah makan di Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilainya, berarti semakin tinggi pendapatan yang
dihasilkan oleh restoran/rumah makan di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pendapatan selama tahun 2015 VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 306
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05 . 03
Rata-Rata Tempat Duduk Tersedia
Definisi Rata-rata daya tampung restoran/ rumah makan yang diperoleh dengan menghitung kapasitas banyaknya orang yang menempati tempat duduk yang tersedia.
Manfat Mengetahui rata-rata jumlah tempat duduk yang tersedia di
perusahaan/usaha restoran dan rumah makan di Indonesia
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilainya, berarti semakin banyak kapasitas tempat
duduk yang dimiliki oleh restoran/rumah makan di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kapasitas tempat duduk yang tersedia VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 307
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05 . 05
Persentase Perusahaan UMB Menurut Jaringan Usaha
Definisi Perusahaan restoran/rumah makan UMB adalah restoran/rumah makan yang memiliki bentuk badan hukum dan/atau memiliki pendapatan usaha di atas 1 milyar rupiah.
Manfat Mengetahui persentase perusahaan/usaha UMB restoran dan
rumah makan menurut jenis jaringan usaha (tunggal atau cabang).
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan distribusi restoran/rumah makan, berapa persen
yang usaha tunggal dan berapa persen yang cabang.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jaringan perusahaan VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 308
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05 . 06
Persentase Perusahaan UMB Menurut Tahun Mulai Beroperasi
Definisi Perusahaan restoran/rumah makan UMB adalah restoran/rumah makan yang memiliki bentuk badan hukum dan/atau memiliki pendapatan usaha di atas 1 milyar rupiah.
Manfat Mengetahui persentase perusahaan/usaha UMB restoran dan
rumah makan menurut tahun mulai beroperasi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan distribusi restoran/rumah makan menurut tahun
mulai beroperasi.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 309
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 05 . 07
Persentase Perusahaan UMB Menurut Jenis Kelamin Pengusaha
Definisi Perusahaan restoran/rumah makan UMB adalah restoran/rumah makan yang memiliki bentuk badan hukum dan/atau memiliki pendapatan usaha di atas 1 milyar rupiah.
Manfat Mengetahui persentase perusahaan/usaha UMB restoran dan
rumah makan menurut jenis kelamin pengusaha.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan distribusi restoran/rumah makan menurut jenis
kelamin pengusahanya.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
jenis kelamin pengusaha/penanggung jawab VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 310
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 06 . 01
Rata-rata Tamu per Hari pada Usaha Hotel/Akomodasi Lainnya
Definisi Hasil bagi jumlah tamu usaha akomodasi dengan jumlah hari kerja
usaha akomodasi.
Manfat Untuk mengetahui tingkat penghunian usaha akomodasi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar berarti semakin banyak jumlah tamu yang
menginap dalam satu hari.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Restoran/Rumah Makan 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Banyaknya tamu yang memesan selama tahun 2015 VREST
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 311
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 06 . 02
Rata-Rata Terapis Spa
Definisi Terapis adalah seseorang yang telah memiliki kompetensi pada tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan spa, dan mempunyai kewenangan untuk menjalankan profesinya
Manfat Mengetahui banyaknya jumlah tenaga kerja terapis spa yang
dimiliki oleh masing-masing usaha spa di Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilainya berarti semakin banyak tenaga terapis spa
yang siap melayani pengunjung spa.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Solus Per Aqua (SPA) 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Tenaga Kerja Terapis VSPA
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 312
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 06 . 03
Distribusi Kesediaan Layanan Perawatan
Definisi Layanan perawatan dalam usaha spa yang dapat dipilih oleh pelanggannya adalah terapi air, terapi aroma, terapi pijat, terapi rempah, terapi pikiran, dan olah fisik.
Manfat Mengetahui sebaran kesediaan layanan perawatan spa di
Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan sebaran usaha spa berdasarkan kesediaan layanan
perawatan.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Solus Per Aqua (SPA) 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Kesediaan layanan terapi air, terapi aroma, terapi pijat, terapi rempah, terapi pikiran, dan olah fisik
VSPA
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 313
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 06 . 04
Persentase Perusahaan Spa Menurut Penggunaan Teknologi Informasi
Definisi Penggunaan teknologi informasi yang dicakup di sini adalah pemanfaatan jaringan internet, penggunaan e-commerce, dan pembayaran melalui kartu kredit/debit.
Manfat Mengetahui persentase perusahaan/usaha UMB spa menurut
penggunaan teknologi informasi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Persentase perusahaan spa UMB menurut tahun mulai beroperasi = jumlah usaha menurut penggunaan teknologi informasi dibagi jumlah usaha dikali100%.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Solus Per Aqua (SPA) 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Penggunaan teknologi informasi VSPA
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 314
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Pariwisata
2. 63. 3. 07 . 01
Rata-rata pendapatan per usaha
Definisi Rata-rata dari total pendapatan kegiatan perusahaan/usaha spa
Manfat Mengetahui rata-rata pendapatan pada perusahaan/usaha spa di
Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar nilainya, berarti semakin tinggi pendapatan yang
dihasilkan oleh usaha spa di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Solus Per Aqua (SPA) 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
jumlah pendapatan usaha VSPA
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 315
Direktorat Neraca Pengeluaran Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 01 . 01
Struktur Nilai Ekspor Impor Antar Provinsi Per Komoditas
Definisi Nilai ekspor/impor provinsi per komoditas dibagi dengan total
nilai ekspor/impor
Manfat Mengetahui perkiraan nilai komoditas yang dominan di suatu
provinsi dan daerah pemasarannya
Rumus Perhitungan
Interpretasi -
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Laporan Survei Matriks Arus Komoditas (Leporan hanya untuk kepentingan internal)
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Persentase Terhadap Nilai Produksi Responden
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 316
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 02 . 01
Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri
Definisi Nilai tukar perdagangan luar negeri (Term of Trade) sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga barang ekspor maupun harga barang impor. Ada dua parameter yang dibahas yaitu Indeks Nilai Tukar (INT) dan Kapasitas Impor (KM).
Manfat Menjelaskan tentang daya beli dan kemampuan mengimpor
berdasarkan nilai ekspor
Rumus Perhitungan
Interpretasi Nilai tukar perdagangan luar negeri didefinisikan sebagai rasio antara ekspor dengan impor. Semakin tinggi nilai ekspor suatu barang atau jasa maka rasio tersebut akan semakin besar, dan semakin rendah nilai ekspor maka rasio semakin kecil. Rasio tersebut penting dipedomani oleh pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam mengatasi defisit neraca perdagangan, antara lain mengendalikan konsumsi masyarat terhadap barang impor, dan menarik Foreign Direct Investment.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Bruto Indonesia menurut Pengeluaran Tahun 2010-2014; Laporan Perekonomian Triwulan IV 2014; Laporan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 317
Perekonomian Triwulan I 2015; Laporan Perekonomian Triwulan II 2015; Laporan Perekonomian Triwulan III 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PMTB Data Sekunder
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 318
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 03 . 01
Produk Domestik Bruto (PDB)/ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Definisi Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Manfat - Indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah;
- Bahan analisis tingkat kemakmuran masyarakat dan tingkat perubahan barang dan jasa;
- Bahan analisis produktivitas secara sektoral. - Alat kontrol dalam menentukan kebijakan pembangunan.
Rumus Perhitungan A. Pendekatan Produksi B. Pendekatan Pengeluaran C. Pendekatan Pendapatan
Interpretasi Misalnya pada tahun 2005 diketahui PDB Indonesia adalah sebesar 1.750.815,2 milyar rupiah, yang artinya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2005 adalah 1.750.825,2 milyar rupiah
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
- -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 319
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 03 . 02
PDB (Nominal)
Definisi Nilai produk atau barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam wilayah domestik untuk digunakan sebagai konsumsi “akhir” masyarakat.
Manfat Mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertemtu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Bruto Indonesia menurut Pengeluaran Tahun 2010-2014; Laporan Perekonomian Triwulan IV 2014; Laporan Perekonomian Triwulan I 2015; Laporan Perekonomian Triwulan II 2015; Laporan Perekonomian Triwulan III 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 320
Nama Variabel Sumber data
- -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 321
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 03 . 03
PDB/PDRB per Kapita
Definisi Nilai PDB atau PDRB dibagi jumlah penduduk dalam suatu wilayah
per periode tertentu.
Manfat - PDB dan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
- PDB dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Saat ini PDB per kapita Indonesia sudah berada di kisaran 2.500 dollar AS - 2.900 dollat AS. Yang artinya pendapatan tiap penduduk Indonesia secara rata-rata sudah mencapai 2.500-2.900 dollar AS.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
- -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 322
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 03 . 04
Laju Pertumbuhan PDB / PDRB
Definisi Menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu
wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.
Manfat - PDB dan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
- PDB dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
- -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 323
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 03 . 05
Distribusi Persentase PDB / PDRB
Definisi Sumbangan dari setiap satuan unit pengamatan (lapangan usahan dalam PB/PDRB sektoral atau penggunaan dalam PDB/PDRB pengeluaran) terhadap total agregat PDRB/PDB yang dinyatakan dalam persentase.
Manfat Menunjukkan peranan/sumbangan setiap sektor ekonomi terhadap
PDB/PDRB pada periode tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Besarnya sumber pertumbuhan PDB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2008 sebesar 1,2 persen, yang artinya sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar 1,2 persen terhadap nilai PDB pada tahun 2008.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
- -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 324
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
2. 72. 4. 03 . 06
Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto (PDB)
Definisi Sumbangan per lapangan usaha.
Manfat Mengetahui struktur ekonomi..
Rumus Perhitungan
Interpretasi -
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
-
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produk Domestik Bruto (PDB) -
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 325
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01 . 01
Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
Definisi Indeks yang dapat memberikan gambaran mengenai situasi bisnis dan perekonomian secara umum menurut pendapatan konsumen yang didasarkan pada persepsi konsumen mengenai keadaan bisnis dan perekonomian.
Manfat Memberikan informasi dini mengenai keadaan dan perkembangan
perekonomian.
Rumus Perhitungan
Interpretasi
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Indeks Indikator Kini (IIK) Survei Tendensi Konsumen (STK)
Indeks Indikator Mendatang (IIM) Survei Tendensi Konsumen (STK)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 326
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01 . 02
Indeks Indikator Kini (IIK), Survei Tendensi Konsumen
Definisi Indeks komposit dari beberapa indeks variabel yang dapat mengidentifikasi kondisi keuangan konsumen pada saat triwulan berjalan (saat survei) dibandingkan triwulan sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi mengenai keadaan keuangan konsumen
pada saat periode survei dibanding dengan periode sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat”
lebih besar dari jawaban “menurun”. Artinya kondisi bisnis pada
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 327
triwulan berjalan meningkat dibanding periode triwulan sebelumnya.
- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” dan “menurun” simbang. Artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan sama keadaannya dibanding periode triwulan sebelumnya.
- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “menurun” lebih besar dari jawaban “meningkat”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding periode triwulan sebelumnya.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pendapatan seluruh anggota keluarga Survei Tendensi Konsumen
Volume konsumsi komoditi makanan Survei Tendensi Konsumen
Volume konsumsi komoditi non makanan Survei Tendensi Konsumen
Inflasi terhadap konsumsi makanan Survei Tendensi Konsumen
Inflasi terhadap konsumsi bukan makanan Survei Tendensi Konsumen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 328
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01 . 03
Indeks Indikator Mendatang (IIM), Survei Tendensi Konsumen
Definisi Indeks komposit dari beberapa indeks variabel yang dapat mengidentifikasi rencana rumah tangga untuk membeli barang-barang tahan lama pada periode tiga bulan mendatang.
Manfat Memberikan informasi mengenai rencana rumah tangga untuk
membeli barang- barang tahan lama periode tiga bulan mendatang.
Rumus Perhitungan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 329
Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” lebih besar dari jawaban “menurun”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang meningkat dibanding periode triwulan berjalan.
- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” dan “menurun” simbang. Artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang sama keadaannya dibanding periode triwulan berjalan.
- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “menurun” lebih besar dari jawaban “meningkat”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang menurun dibanding periode triwulan berjalan.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pendapatan seluruh anggota keluarga Survei Tendensi Konsumen
Rencana pembelian barang-barang tahan lama Survei Tendensi Konsumen
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 330
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01 . 04
Indeks Tendensi Bisnis (ITB)
Definisi Indikator komposit yang memberikan informasi mengenai keadaan bisnis dan perekonomian dalam jangka pendek, yaitu pada triwulan berjalan dan prediksi triwulan kedepan.
Manfat - Memberikan informasi yang dini tentang perkembangan ekonomi dari sisi pengusaha. - Memberikan perkiraan kondisi bisnis tiga bulan mendatang.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” lebih besar dari jawaban “menurun”. Untuk Indeks Indikator Kini artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan meningkat dibanding periode triwulan sebelumnya. Untuk Indeks Indikator Mendatang artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang meningkat dibanding periode triwulan berjalan.
- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” dan “menurun” simbang.. Untuk Indeks Indikator Kini artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan sama keadaannya dibanding periode triwulan sebelumnya. Untuk Indeks Indikator Mendatang artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang sama keadaannya dibanding periode triwulan berjalan.
- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “menurun” lebih besar dari jawaban “meningkat”. Untuk Indeks Indikator Kini artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding periode triwulan sebelumnya. Untuk Indeks Indikator Mendatang artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang menurun dibanding periode triwulan berjalan.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 331
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Indeks Indikator Kini (IIK) Survei Tendensi Bisnis (STB)
Indeks Indikator Mendatang (IIM) Survei Tendensi Bisnis (STB)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 332
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01 . 05
Indeks Indikator Kini (IIK), Survei Tendensi Bisnis
Definisi Indeks komposit dari beberapa indeks variabel yang dapat mengidentifikasi secara umum tentang kondisi perusahaan dan bisnis pada saat triwulan berjalan (saat survei) dibandingkan triwulan sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi keadaan bisnis dan perekonomian dari sisi
pengusaha pada periode berjalan.
Rumus Perhitungan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 333
Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” lebih besar dari jawaban “menurun”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan meningkat dibanding periode triwulan sebelumnya.
- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” dan “menurun” simbang. Artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan sama keadaannya dibanding periode triwulan sebelumnya.
- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “menurun” lebih besar dari jawaban “meningkat”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding periode triwulan sebelumnya.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pendapatan Usaha Survei Tendensi Bisnis
Penggunaan Kapasitas Produksi Terpakai Survei Tendensi Bisnis
Rata-rata jam kerja Survei Tendensi Bisnis
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 334
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Subdit. Analisis Statistik
2. 73. 1. 01 . 06
Indeks Indikator Mendatang (IIM), Survei Tendensi Bisnis
Definisi Indeks komposit dari beberapa indeks variabel yang dapat mengidentifikasi secara umum tentang kondisi perusahaan dan bisnis pada periode tiga bulan mendatang.
Manfat Memberikan perkiraan kondisi bisnis tiga bulan mendatang.
Rumus Perhitungan Penghitungan indeks setiap variabel Indeks dari setiap variabel diperoleh dengan rumus Diffusion Index seperti yang digunakan oleh The Conference Board (1990), yaitu sebagai berikut:
Ivi = {(∑ xa − ∑ xb
n) × 100} + 100
dengan: Ivi = Indeks variabel terpilih ke-i xa = Responden yang menjawab meningkat xb = Responden yang menjawab menurun n = Jumlah responden
Nilai indeks Ivi besarannya berkisar antara 0 s/d 200.
Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” lebih besar dari jawaban “menurun”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang meningkat dibanding periode triwulan berjalan.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 335
- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “meningkat” dan “menurun” simbang. Artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang sama keadaannya dibanding periode triwulan berjalan.
- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban “menurun” lebih besar dari jawaban “meningkat”. Artinya kondisi bisnis pada triwulan mendatang menurun dibanding periode triwulan berjalan.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Order dari dalam negeri Survei Tendensi Bisnis
Order dari luar negeri Survei Tendensi Bisnis
harga jual sekarang Survei Tendensi Bisnis
Order Barang Input Survei Tendensi Bisnis
INDIKATOR KEGIATAN KOMPILASI PRODUK
ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 338
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan
3. 41. 3. 01 . 01
Rata-rata Pendapatan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati
Definisi Rata-rata pendapatan yang diterima oleh pekerja berusaha sendiri
menurut beberapa karakteristik.
Manfat Memberikan gambaran tingkat kesejahteraan pekerja berusaha sendiri secara umum jika dilihat dari rata-rata pendapatan yang diterimanya serta perubahannya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Rata-rata pendapatan yang diterima oleh pekerja berusaha sendiri
menurut beberapa karakteristik.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
- Statistik Pendapatan Hasil Sakernas 2016 (Februari dan Agustus)
- Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri 2014-2016
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 339
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Rata-rata Pendapatan Pekerja Berusaha Sendiri Survei Angkatan Kerja Nasional 2013
Berusaha sendiri
Pendapatan
Kelompok Umur
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Lapangan pekerjaan
Jumlah Jam Kerja pada Pekerjaan Utama
Status perkawinan
Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 340
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan
3. 41. 3. 01 . 02
Rata-rata Pendapatan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati
Definisi Rata-rata pendapatan yang diterima oleh pekerja bebas menurut
beberapa karakteristik.
Manfat Memberikan gambaran tingkat kesejahteraan pekerja bebas secara umum jika dilihat dari rata-rata pendapatan yang diterimanya serta perubahannya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Rata-rata pendapatan yang diterima oleh pekerja bebas menurut
beberapa karakteristik.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
- Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri 2014-2016
- Statistik Pendapatan Hasil Sakernas 2016 (Februari dan Agustus)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 341
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pekerja Bebas
Pendapatan
Kelompok Umur
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Lapangan pekerjaan
Jumlah Jam Kerja pada Pekerjaan Utama
Status Perkawinan
Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 342
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Subdirektorat Statistik Upah dan Pendapatan
3. 41. 3. 01 . 03
Rata-rata upah buruh
Definisi Rata-rata upah/gaji bersih yang biasanya diterima selama sebulan
oleh buruh/karyawan/pegawai menurut beberapa karakteristik.
Manfat Memberikan gambaran tingkat kesejahteraan buruh secara umum jika dilihat dari rata-rata upah yang diterimanya serta tren perubahannya dari waktu ke waktu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Publikasi Statistik Upah Hasil Sakernas 2016 (Februari dan Agustus)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 343
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pekerja Buruh Survei Angkatan Kerja Nasional
Upah Bersih Survei Angkatan Kerja Nasional
Kelompok Umur
Pendidikan
Lapangan Usaha/Pekerjaan Tambahan Utama
Status Perkawinan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 344
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah
3. 43. 1. 01 .01
Indeks Modal Sosial 2014
Definisi Besarnya modal sosial penduduk Indonesia dalam skala 0-100
Manfat Ukuran pada kualitas hubungan sosial
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks modal sosial menunjukkan semakin eratnya hubungan suatu rumah tangga dengan komunitas di tempat tinggalnya.
Level Estimasi Nasional dan Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Sikap Percaya Menitipkan Rumah pada Tetangga VSEN14.HANSOS
Sikap Percaya Menitipkan Anak (Usia 1-12 Tahun) pada Tetangga
VSEN14.HANSOS
Sikap Percaya pada Tokoh Masyarakat VSEN14.HANSOS
Sikap Percaya pada Tokoh Agama VSEN14.HANSOS
Sikap Percaya pada Aparatur Desa/Kelurahan VSEN14.HANSOS
Tanggapan Terhadap Persahabatan Anak dengan Orang Lain yang Berbeda Agama
VSEN14.HANSOS
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 345
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial
Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial
3. 43. 4. 01 . 01
Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index/P2)
Definisi Indeks yang memberikan informasi mengenai gambaran
penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Manfat Memberikan informasi yang saling melengkapi pada insiden kemiskinan. Sebagai contoh, mungkin terdapat kasus bahwa beberapa kelompok penduduk miskin memiliki insiden kemiskinan yang tinggi tetapi jurang kemiskinannya (poverty gap) rendah, sementara kelompok penduduk lain mempunyai insiden kemiskinan yang rendah tetapi memiliki jurang kemiskinan yang tinggi bagi penduduk yang miskin.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan
pengeluaran di antara penduduk miskin.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 346
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial
3. 43. 4. 01 . 02
Persentase Penduduk Miskin (Headcount Index/P0)
Definisi Persentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan. Headcount Index secara sederhana mengukur proporsi yang dikategorikan miskin.
Manfat Mengetahui persentase penduduk yang dikategorikan miskin.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Angka yang ditunjukkan oleh HCI-P0 menunjukkan proporsi penduduk miskin di suatu wilayah. Persentase penduduk miskin yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di suatu wilayah juga tinggi.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 347
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial
3. 43. 4. 01 . 03
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index/P1)
Definisi Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Manfat Nilai agregat dari poverty gap index menunjukkan biaya mengentaskan kemiskinan dengan membuat target transfer yang sempurna terhadap penduduk miskin dalam hal tidak adanya biaya transaksi dan faktor penghambat. Semakin kecil nilai poverty gap index, semakin besar potensi ekonomi untuk dana pengentasan kemiskinan berdasarkan identifikasi karakteristik penduduk miskin dan juga untuk target sasaran bantuan dan program.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Penurunan nilai indeks Kedalaman Kemiskinan mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.
Level Estimasi -
Publikasi Keberadaan Indikator
-
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 348
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
3. 63. 2. 01 . 01
Penduduk perdesaan yang akses internet (5 tahun ke atas)
Definisi Persentase penduduk yang tinggal di wilayah perdesaan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.
Manfat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan klasifikasi wilayah di
Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet di perdesaan di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet di perdesaan di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Telekomunikasi Indonesia 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu
VSEN15.K
Klasifikasi desa/kelurahan VSEN15.K
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 349
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
3. 63. 2. 01 . 02
Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas)
Definisi Persentase penduduk berjenis kelamin laki-laki berusia lima tahun
ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.
Manfat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan jenis kelamin di
Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet laki-laki di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet laki-laki di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Telekomunikasi Indonesia 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu
VSEN15.K
Jenis kelamin VSEN15.K
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 350
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
3. 63. 2. 01 . 03
Penduduk perkotaan yang akses internet (5 tahun ke atas)
Definisi Persentase penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.
Manfat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan klasifikasi wilayah di
Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet di perkotaan di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet di perkotaan di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Telekomunikasi Indonesia 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu
VSEN15.K
Klasifikasi desa/kelurahan VSEN15.K
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 351
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata
Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
3. 63. 2. 01 . 04
Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas)
Definisi Persentase penduduk berjenis kelamin perempuan berusia lima
tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.
Manfat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan jenis kelamin di
Indonesia.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet perempuan di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet perempuan di Indonesia.
Level Estimasi Nasional dan provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Telekomunikasi Indonesia 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu
VSEN15.K
Jenis kelamin VSEN15.K
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 352
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik Subdit. Analisis Statistik
3. 73. 1. 01 . 01
Indeks Pembangunan Manusia (Metode 2014)
Definisi Indeks yang mengukur pembangunan manusia dari tiga aspek dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat; pengetahuan; dan standar hidup layak.
Manfat - IPM Merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/ penduduk). - IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. - Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Rumus Perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terdiri dari tiga jenis indeks yaitu: 1. Indeks Kesehatan (𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 )
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =𝐴𝐻𝐻 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
dengan: AHH = Angka Harapan Hidup Saat Lahir
2. Indeks Pendidikan
a. Indeks Harapan Lama Sekolah (𝐼𝐻𝐿𝑆 )
𝐼𝐻𝐿𝑆 =𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
dengan: HLS = Harapan Lama Sekolah
b. Indeks Rata-Rata Lama Sekolah( 𝐼𝑅𝐿𝑆 )
𝐼𝑅𝐿𝑆 =𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
dengan: RLS = Rata-rata Lama Sekolah
Selanjutnya Indeks Pendidikan dihitung sebagai berikut:
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 353
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆
2
dengan: HLS = Harapan Lama Sekolah RLS = Rata-rata Lama Sekolah
3. Indeks Pengeluaran (𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 )
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =𝑙𝑛(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛)
𝑙𝑛(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛)
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai berikut:
𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛3
Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran pertumbuhan per tahun menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑃𝑀 =𝐼𝑃𝑀𝑡 − 𝐼𝑃𝑀𝑡−1
𝐼𝑃𝑀𝑡−1
× 100%
dengan: 𝐼𝑃𝑀𝑡 = IPM suatu wilayah pada tahun t 𝐼𝑃𝑀𝑡−1 = IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)
Interpretasi Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu:
1. Kelompok "Sangat Tinggi": IPM ≥ 80 2. Kelompok "Tinggi": 70 ≤ IPM ≤ 80 3. Kelompok "Sedang": 60 ≤ IPM ≤ 70 4. Kelompok "Rendah": IPM < 60
Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam hal pembangunan manusia. Semakin tinggi nilai IPM suatu negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik
Level Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
Publikasi Keberadaan Indikator
Indeks Pembangunan Manusia
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 354
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Angka harapan hidup saat lahir
Angka Harapan lama sekolah
Rata-rata lama sekolah
Pengeluaran per kapita disesuaikan
INDIKATOR KEGIATAN KOMPILASI PRODUK
ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 357
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan
4. 51. 1. 01 . 01
Luas Panen Tanaman Pangan
Definisi Angka realisasi luas panen Luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal. Khusus untuk jagung dan kedelai, luas tanaman yang dipanen adalah luas tanaman yang menghasilkan pipilan kering.
Manfat Mengetahui luas tanaman pangan (padi; jagung; kedelai; kacang tanah; kacang hijau; ubi kayu; ubi jalar) untuk digunakan dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah di sektor pertanian khususnya tanaman pangan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Luas panen tanaman padi di Indonesia tahun 2013 adalah 13.835.252 hektar maka tanaman padi yang berhasil dipanen adalah sebesar 13.835.252 hektar.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Produksi Tanaman Pangan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Luas Panen Tanaman Pangan Statistik Pertanian Tanaman Pangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 358
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan
4. 51. 1. 01 . 02
Angka Produksi Tanaman Pangan
Definisi Produksi padi dan palawija diperoleh dari hasil perkalian antara
luas panen (bersih) dengan produktivitas.
Manfat Mengetahui angka produksi nasional untuk digunakan dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah di sektor pertanian khususnya tanaman pangan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Naik turunnya angka produksi adalah gambaran berhasil atau tidaknya program pemerintah dalam pengembangan di sektor pertanian khususnya tanaman pangan.
Level Estimasi Provinsi
Publikasi Keberadaan Indikator
Produksi Tanaman Pangan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Luas Panen Tanaman Pangan Statistik Pertanian Tanaman Pangan
Produktivitas Tanaman Pangan Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 359
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 47
Angka Indeks Produksi Padi
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi padi dalam dua
waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Harga Tertimbang Komoditi Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 360
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 48
Angka Indeks Produksi Palawija
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi palawija dalam
dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi palawija antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi palawija antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi palawija antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Tertimbang Komoditi Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Produksi Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 361
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 49
Angka Indeks Produksi Sayuran
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi sayuran dalam
dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi sayuran antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi sayuran antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi sayuran antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Harga Tertimbang Komoditi Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 362
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 50
Angka Indeks Produksi Buah-Buahan
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi buah-buahan
dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi buah-buahan antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi buah-buahan antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi buah-buahan antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Tertimbang Komoditi Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Produksi Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 363
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 51
Angka Indeks Produksi Perkebunan Besar Negara
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi perkebunan besar negara dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perkebunan besar negara antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perkebunan besar negara antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perkebunan besar negara antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 364
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Tertimbang Komoditi Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 365
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 52
Angka Indeks Produksi Perkebunan Rakyat
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi perkebunan rakyat dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perkebunan rakyat antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perkebunan rakyat antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perkebunan rakyat antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 366
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Harga Tertimbang Komoditi Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 367
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 53
Angka Indeks Produksi Perkebunan Besar Swasta
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi perkebunan besar swasta dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perkebunan besar swasta antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perkebunan besar swasta antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perkebunan besar swasta antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 368
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Harga Tertimbang Komoditi Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 369
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 54
Angka Indeks Produksi Kehutanan
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi kehutanan
dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi kehutanan antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi kehutanan antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi kehutanan antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Tertimbang Komoditi Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Produksi Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 370
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 55
Angka Indeks Produksi Perikanan Budidaya
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi perikanan budidaya
dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perikanan budidaya antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perikanan budidaya antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perikanan budidaya antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 371
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Perikanan Budidaya Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Harga Tertimbang Komoditi Perikanan Budidaya
Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 372
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 56
Angka Indeks Produksi Perikanan Tangkap
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi perikanan tangkap dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perikanan tangkap antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perikanan tangkap antara tahun berjalan dengan tahun dasar;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perikanan tangkap antara tahun berjalan dengan tahun dasar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 373
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Harga Tertimbang Komoditi Perikanan Tangkap Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Produksi Perikanan Tangkap Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 374
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 57
Indeks Berantai Padi
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi padi dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi padi dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 375
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 58
Indeks Berantai Palawija
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi palawija dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi palawija dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi palawija antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi palawija antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi palawija antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 376
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 59
Indeks Berantai Sayuran
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi sayuran dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi sayuran dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi sayuran antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi sayuran antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi sayuran antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 377
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 60
Indeks Berantai Buah-Buahan
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi buah-buahan dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi buah-buahan dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi buah-buahan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi buah-buahan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi buah-buahan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 378
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 61
Indeks Berantai Perkebunan Rakyat
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi perkebunan rakyat dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi perkebunan rakyat dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perkebunan rakyat antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perkebunan rakyat antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perkebunan rakyat antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 379
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 62
Indeks Berantai Perkebunan Besar Negara
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi perkebunan besar negara dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Indeks ini dapat memberikan informasi tentang perkembangan produksi perkebunan besar negara dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perkebunan besar negara antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perkebunan besar negara antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perkebunan besar negara antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 380
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 381
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 64
Indeks Berantai Kehutanan
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi kehutanan dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Indeks ini dapat memberikan informasi tentang perkembangan produksi kehutanan dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi kehutanan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi kehutanan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi kehutanan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 382
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 383
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 65
Indeks Berantai Perikanan Budidaya
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi perikanan budidaya dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Indeks ini dapat memberikan informasi tentang perkembangan produksi perikanan budidaya dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembanganproduksi perikanan budidaya antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembanganproduksi perikanan budidaya antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perikanan budidaya antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 384
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Perikanan Budidaya Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 385
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 66
Indeks Berantai Perikanan Tangkap
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi perikanan tangkap dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi perikanan tangkap dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi perikanan tangkap antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi perikanan tangkap antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;
- Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi perikanan tangkap antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 386
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Perikanan Tangkap Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 387
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 67
Distribusi Persentase Padi
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 388
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 68
Distribusi Persentase Palawija
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 389
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 69
Distribusi Persentase Sayuran
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 390
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 70
Distribusi Persentase Buah-Buahan
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 391
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 71
Distribusi Persentase Perkebunan Rakyat
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 392
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 72
Distribusi Persentase Perkebunan Besar Negara
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 393
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 73
Distribusi Persentase Perkebunan Besar Swasta
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 394
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 74
Distribusi Persentase Kehutanan
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 395
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 75
Distribusi Persentase Perikanan Budidaya
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Perikanan Budidaya Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 396
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 01 . 76
Distribusi Persentase Perikanan Tangkap
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi Perikanan Tangkap Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 397
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 02 . 01
Angka Indeks Produksi Peternakan
Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi peternakan
dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya.
Manfat Melihat perkembangan industri.
Rumus Perhitungan
Interpretasi
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi peternakan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Harga tertimbang komoditi peternakan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 398
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 02 . 02
Distribusi Persentase Peternakan
Definisi Perbandingan unit pengamatan (komoditi) terhadap kelompoknya sehingga diketahui besaran sumbangan (share) hasil pengukuran suatu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama.
Manfat Melihat sumbangan dari unit pengamatan terhadap sub
kelompoknya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi peternakan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 399
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Subdirektorat Statistik Hortikultura
4. 51. 2. 02 . 03
Indeks Berantai Peternakan
Definisi Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan produksi peternakan dan hasil-hasilnya pada tahun tertentu terhadap periode tahun sebelumnya.
Manfat Memberikan informasi tentang perkembangan produksi peternakan dan hasil-hasilnya setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Indikator Pertanian
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Produksi peternakan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 400
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Ekspor
4. 61. 1. 01 . 01
Unit Value Indeks
Definisi Indeks relatif harga ekspor yang menggambarkan perkembangan hargaharga dari ekspor Indonesia. Indeks unit value ini dihitung berdasarkan perubahan relatif harga ekspor pada setiap Harmonized System (HS) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masing-masing HS pada tahun dasar tertentu
Manfat - Menghitung perubahan relatif harga ekspor pada setiap Harmonized System (HS) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masingmasing HS pada tahun dasar tertentu;
- Menghitung nilai tukar perdagangan yaitu dengan membandingkan perkembangan indeks harga ekspor dan impor;
- Mendapatkan harga ekspor/impor apakah deflasi atau inflasi; - Mengukur perubahan ekspor/impor riil.
Rumus Perhitungan
Interpretasi - Jika Pt0>100 maka unit value barang ekspor pada periode t lebih tinggi dari unit value pada tahun dasar;
- Jika Pt0=100 maka unit value barang eskpor pada periode tahun t sama dengan unit value pada tahun dasar;
- Jika Pt0<100 berarti unit value barang ekspor pada periode tahun t lebih rendah dari unit value pada tahun dasar.
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 401
Level Estimasi Tingkat Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Unit Value Indeks Ekspor
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Berat Bersih Dokumen PEB dari Bea dan Cukai
Nilai FOB
Kode SITC
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 402
Direktorat Statistik Distribusi
Subdirektorat Statistik Impor
4. 61. 2. 01 . 02
Index Unit Value Impor
Definisi Nilai rata-rata per satu unit produk yang diimpor dalam jangka waktu yang ditetapkan, transaksi yang dicatat adalah jika barang melintasi perbatasan pabean selama periode yang ditentukan dan terdaftar di Bea Cukai.
Manfat Mengukur perubahan harga barang-barang yang diimpor.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Jika UVIjmt>100 artinya harga barang-barang yang diimpor pada section ke-j bulan ke-m tahun ke-t lebih tinggi dari harga barang-barang yang diimpor pada section ke-j tahun dasar
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Index Unit Value Impor 2016
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Berat Impor Dokumen Impor
Nilai Impor Dokumen Impor
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 403
Direktorat Statistik Distribusi
Subdirektorat Statistik Transportasi
4. 61. 4. 01 . 01
Km-Penumpang
Definisi Kilometer-penumpang adalah jumlah kilometer dari semua
penumpang yang berangkat.
Manfat Untuk memperoleh informasi perkembangan/ trend jumlah
penumpang setiap bulannya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Peningkatan jumlah km penumpang biasanya terlihat pada musim-
musim liburan atau hari libur nasional.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Transportasi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah Penumpang Berangkat
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 404
Direktorat Statistik Distribusi Subdirektorat Statistik Transportasi
4. 61. 4. 01 . 02
Km-Ton
Definisi Kilometer-ton adalah jumlah kilometer semua ton barang yang
diangkut.
Manfat Memperoleh informasi perkembangan/ trend jumlah barang setiap
bulannya.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pertumbuhan arus barang yang meningkat menjadi indikator utama yang menunjukkan bahwa kinerja perdagangan mengalami peningkatan pula.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Statistik Transportasi
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Jumlah barang yang dimuat Kompilasi Data Statistik Transportasi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 405
Direktorat Statistik Keuangan, TI, dan Pariwisata Subdirektorat Statistik Keuangan
4. 63. 1. 01 . 01
Rata-rata laba/rugi
Definisi Rata-rata dari laba/rugi tiap perusahaan (total pendapatan dikurangi total biaya dikurangi pajak penghasilan ditambah laba/rugi ditahan awal periode dikurangi dividen sehingga didapatkan laba/rugi ditahan akhir periode)
Manfat Mengukur tingkat keuntungan/kerugian dari perusahaan pasar
modal
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar rata-rata laba/rugi menunjukkan bahwa
keuntungan perusahaan pasar modal semakin besar.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Laporan Statistik Pasar Modal 2015
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Laba/rugi tiap perusahaan Laporan keuangan tiap perusahaan
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 406
Direktorat Neraca Pengeluaran Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba
4. 72. 1. 01 . 01
Pertumbuhan Komponen PK-RT
Definisi Perubahan kualitas dan kuantitas PK-RT
Manfat Mengetahui tingkat dan laju pertumbuhan PK-RT, serta tingkat
daya beli masyarakat
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pada triwulan t, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar G persen
Level Estimasi nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Berita Resmi Statistik
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 407
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba
4. 72. 1. 01 . 02
Pertumbuhan Komponen PK-LNPRT
Definisi Perubahan kualitas dan kuantitas PK-LNPRT
Manfat Mengetahui tingkat dan laju pertumbuhan PK-LNPRT
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pada triwulan t, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar G persen
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Berita Resmi Statistik
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-LNPRT)
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 408
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha
4. 72. 2. 01 . 01
Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi pemerintah
Definisi Persentase perubahan konsumsi akhir pemerintah antar triwulan.
Manfat Menunjukkan pertumbuhan konsumsi akhir pemerintah di suatu
wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pertumbuhan konsumsi akhir pemerintah periode t dibanding t-1
adalah sebesar G persen.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulanan
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah Hasil Kompilasi data administrasi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 409
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 01 . 01
Pertumbuhan Ekspor/Impor
Definisi Menunjukkan pertumbuhan ekspor/impor barang dan jasa di suatu
wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.
Manfat - Mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional
- Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional
- Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pertumbuhan ekspor/impor periode t dibanding periode t-1 adalah
sebesar “¦ persen.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Bruto menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
ekspor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor
ekspor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
impor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor
impor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 410
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 01 . 03
Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Definisi Seberapa besar bagian dari komponen ekspor impor dalam
penciptaan laju pertumbuhan ekonomi.
Manfat Mengetahui peran ekspor/impor barang dan jasa dalam penciptaan
laju pertumbuhan ekonomi.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Peran ekspor/impor terhadap penciptaan pertumbuhan ekonomi
adalah sebesar … persen.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Brito menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
ekspor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor
ekspor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
impor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor
impor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 411
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 01 . 04
Neraca Perdagangan
Definisi Selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode
tertentu.
Manfat Mengetahui gambaran neraca perdagangan (surplus atau defisit).
Rumus Perhitungan
Interpretasi Apabila nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor, maka terjadi surplus, sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impor maka terjadi defisit.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Brito menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
ekspor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor
ekspor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
impor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor
impor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 412
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 01 . 05
Volume Perdagangan
Definisi Total ekspor ditambah impor.
Manfat Mengetahui volume perdagangan, sebagai indikasi perkembangan
perekonomian suatu wilayah.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin besar volume perdagangan menunjukkan semakin
terbuka serta berkembang perekonomian suatu wilayah.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Brito menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
ekspor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor
ekspor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
impor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor
impor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 413
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 01 . 06
Derajat Keterbukaan
Definisi Proporsi volume perdagangan terhadap PDB.
Manfat Mengetahui derajat keterbukaan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Derajat keterbukaan suatu wilayah sebesar … persen. Semakin besar derajat keterbukaan menunjukkan semakin terbukanya perekonomian suatu wilayah.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
Produk Domestik Brito menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
ekspor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor
ekspor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
impor barang Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor
impor jasa Bank Indonesia, Statistik Pariwisata
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 414
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 02 . 01
Pertumbuhan PMTB
Definisi Kenaikan atau penurunan investasi pada suatu periode.
Manfat Melihat perkembangan investasi antar periode.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Pertumbuhan investasi periode t dibanding periode t-1 adalah
sebesar yt persen.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
produk Domestik Bruto menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PMTB
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 415
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 02 . 02
Peran PMTB
Definisi Besarnya distribusi PMTB terhadap PDB.
Manfat Melihat peran PMTB terhadap PDB.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Distribusi PMTB terhadap PDB adalah sebesar Xt persen
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
produk Domestik Bruto menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PMTB
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 416
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri
4. 72. 3. 02 . 03
Peran Perubahan Inventori
Definisi Besarnya distribusi perubahan inventori terhadap PDB.
Manfat Melihat peran perubahan inventori terhadap PDB.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Distribusi perubahan inventori terhadap PDB adalah sebesar Zt
persen.
Level Estimasi Nasional
Publikasi Keberadaan Indikator
produk Domestik Bruto menurut Pengeluaran
Input/Variabel pembentuk indikator
Nama Variabel Sumber data
PMTB
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 417
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 01
PDB (Nominal)
Definisi Nilai produk atau barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam wilayah domestik untuk digunakan sebagai konsumsi “akhir” masyarakat.
Manfat Mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertemtu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan.
Rumus Perhitungan
Interpretasi PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 418
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 02
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposabel Nasional
Definisi Pendapatan yang diterima oleh masyarakat (residen) dari seluruh balas jasa faktor produksi yang diterima, baik yang berasal dari aktivitas ekonomi domestik maupun dari luar negeri dikurangi oleh pembayaran atas pendapatan masyarakat non residen.
Manfat Pendapatan Nasional merupakan indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, berarti bahwa produktivitas masyarakat semakin baik dan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut semakin baik pula.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 419
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 03
Average Propensity to Consume & Average Propensity to Save
Definisi Indikator ini menjelaskan kecenderungan atas keinginan untuk mengkonsumsi (Average Propensity to Consume/APC) dan keinginan untuk menabung (Average Propensity to Save/APS), yang dinyatakan dalam satuan rasio.
Manfat Melihat kecenderungan rata-rata konsumsi dan rata-rata menabung masyarakat di suatu negara, dari pendapatan disposable yang diterima. Karena secara umum pendapatan disposable yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya untuk ditabung.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Apabila pendapatan meningkat, tetapi APC menurun, maka APS akan meningkat. Sebaliknya apabila pendapatan meningkat dan APC meningkat, maka APS akan menurun.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 420
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 04
Perbandingan Pengeluaran PDB untuk Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap Ekspor
Definisi Indikator ini menunjukkan perbandingan antara produk yang
dikonsumsi RT di wilayah domestik dengan produk yang diekspor.
Manfat Melihat proporsi penggunaan besaran PDB antara nilai konsumsi rumah tangga dengan nilai ekspor barang/jasa yang dihasilkan di suatu negara.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai konsumsi rumah tangga, maka semakin besar
rasio pengeluaran PDB konsumsi rumah tangga terhadap ekspor
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 421
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 05
Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Definisi Perbandingan antara produk yang digunakan untuk konsumsi akhir rumah tangga dengan yang digunakan untuk investasi fisik (pembentukan modal tetap).
Manfat Mendapatkan rasio antara pengeluaran rumah tangga dengan
investasi fisik pada rumah tangga.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai konsumsi rumah tangga dengan investasi fisik
tetap, maka rasio konsumsi terhadap PMTB semakin besar.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 422
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 06
Proporsi Konsumsi Akhir terhadap PDB
Definisi Pengeluaran konsumsi akhir meliputi: 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT); 2. Lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PKLNRT); dan 3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (PK).
Manfat Melihat proporsi pengeluaran konsumsi akhir dari total PDB yang diperoleh. Dimana nilai PDB selain dari penghitungan konsumsi akhir, juga terdiri atas PMTB, perubahan inventori, dan ekspor neto.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Apabila nilai proporsi konsumsi akhir semakin besar, ditandai oleh semakin besar nilai agregat dari nilai konsumsi akhir dari rumah tangga, lembaga non profit yang melayani rumah tangga, dan pengeluaran konsumsi pemerintah.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 423
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 07
Perbandingan Ekspor Barang dan Jasa terhadap PMTB
Definisi Rasio ekspor barang dan jasa terhadap PMTB dimaksudkan untuk menunjukkan perbandingan antara nilai produk ekspor barang dan jasa dengan nilai produk yang menjadi kapital (PMTB).
Manfat Mendapatkan rasio antara ekspor barang dan jasa dengan investasi
fisik pada rumah tangga.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi nilai ekspor barang dan jasa dengan investasi fisik
tetap, maka rasio konsumsi terhadap PMTB semakin besar.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 424
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 08
Perbandingan PDB terhadap Impor Barang dan Jasa
Definisi Perbandingan nilai barang dan jasa yang diproduksi dengan impor barang dan jasa di dalam wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun).
Manfat Memberikan gambaran tentang perbandingan antara produk yang dihasilkan di wilayah ekonomi domestik (PDB) dengan produk yang berasal dari impor.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Apabila rasionya kecil berarti ketergantungan semakin tinggi, sebaliknya apabila rasionya besar berarti ketergantungan terhadap produk impor tidak terlalu tinggi.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 425
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 10
Neraca Perdagangan (Trade Balance)
Definisi Transaksi devisa yang berasal dari perdagangan barang dan jasa dengan pihak luar negeri (non-residen) dapat dilihat melalui neraca perdagangan.
Manfat Gambaran posisi neraca perdagangan perbandingan (rasio) antara
nilai ekspor terhadap impor, meskipun hanya berlaku secara total.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Apabila rasio lebih besar dari 1 (satu) maka nilai ekspor lebih tinggi daripada nilai impor, sebaliknya apabila rasio kurang dari 1 (satu) berarti nilai impor lebih tinggi dari pada nilai ekspor.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 426
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 11
Rasio Perdagangan International (RPI)
Definisi Rasio ini menunjukkan perbandingan aktivitas perdagangan
internasional, apakah didominasi oleh ekspor atau impor.
Manfat Jika RPI berkisar antara minus 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh impor, sedangkan apabila berkisar antara positif 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh transaksi ekspor.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Jika RPI berkisar antara minus 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh impor, sedangkan apabila berkisar antara positif 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh transaksi ekspor.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 427
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 12
Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri
Definisi Nilai tukar perdagangan luar negeri (Term of Trade) sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga barang ekspor maupun harga barang impor. Ada dua parameter yang dibahas yaitu Indeks Nilai Tukar (INT) dan Kapasitas Impor (KM).
Manfat Menjelaskan tentang daya beli dan kemampuan mengimpor
berdasarkan nilai ekspor.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Nilai tukar perdagangan luar negeri didefinisikan sebagai rasio antara ekspor dengan impor. Semakin tinggi nilai ekspor suatu barang atau jasa maka rasio tersebut akan semakin besar, dan semakin rendah nilai ekspor maka rasio semakin kecil. Rasio tersebut penting dipedomani oleh pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam mengatasi defisit neraca perdagangan, antara lain mengendalikan konsumsi masyarat terhadap barang impor, dan menarik Foreign Direct Investment.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 428
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 13
Rasio Pendapatan Nasional (PN) terhadap PDB Dan pendapatan disposable terhadap PDB
Definisi Perbandingan antara Pendapatan Nasional dan pendapatan disposable yang dihasilkan terhadap Nilai Tambah Bruto (PDB pendekatan lapangan usaha) sebagai sumber terciptanya pendapatan bagi masyarakat.
Manfat Mendapatkan gambaran pendapatan yang secara potensial akan diterima masyarakat mendapatkan pendapatan yang benar-benar diterima (atau siap dibelanjakan).
Rumus Perhitungan
Interpretasi Semakin tinggi pendapatan nasional atau pendapatan disposable dari PDB yang dihasilkan maka rasionya semakin baik. Artinya nilai tambah (value added) dari seluruh proses produksi pada seluruh kegiatan ekonomi semakin baik.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 429
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 01 . 14
Incremental Capital Output Ratio (ICOR)
Definisi Parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output), dengan menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa diartikan sebagai dampak penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah output (keluaran).
Manfat ICOR mampu menjelaskan perbandingan antara penambahan
kapital terhadap output.
Rumus Perhitungan
Interpretasi Setiap pertambahan satu unit nilai output (keluaran) akan
membutuhkan penambahan kapital sebanyak “K” unit.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 430
Direktorat Neraca Pengeluaran
Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran
4. 72. 4. 02. 01
Keseimbangan Total Penyediaan dan Total Permintaan
Definisi Rasio yang menunjukkan seberapa jauh ketergantungan ekonomi suatu daerah oleh produk yang berasal dari impor. Ketergantungan (ketidakseimbangan) tersebut dapat dilihat melalui keseimbangan antara total penyediaan (supply) dengan total permintaan akhir (demand).
Manfat Melihat ketergantungan ekonomi terhadap produk dari luar negeri
Rumus Perhitungan
Interpretasi Bahwa untuk memenuhi permintaan akhir domestik, sebagian
produk masih harus didatangkan dari luar negeri.
Level Estimasi
Publikasi Keberadaan Indikator
AKRONIM
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 434
PPBBS : Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri Kompilasi Sosial
HP-J : Survei Harga Produsen Jasa Ekonomi
KDLPI : Kompilasi Data Laporan Perekonomian Indonesia Kompilasi Ekonomi
KDSE : Kompilasi Data Statistik Ekspor Kompilasi Ekonomi
KDSI : Kompilasi Data Statistik Impor Kompilasi Ekonomi
KDSIKR : Kompilasi Data Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat Kompilasi Sosial
KDSIP : Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian Kompilasi Ekonomi
KDSIPB : Kompilasi Data Indikator Pembangunan Berkelanjutan Kompilasi Sosial
KDSLH : Kompilasi Data Statistik Lingkungan Hidup Kompilasi Sosial
KDSSDLP : Kompilasi Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir Kompilasi Sosial
KDT : Kompilasi Data Transportasi Kompilasi Ekonomi
KIPM : Kompilasi Data Indeks Pembangunan Manusia Kompilasi Sosial
KOMPIL-SI : Kompilasi Statistik Indonesia Kompilasi Ekonomi
KSA : Uji Coba Sistem Kerangka Sampel Area (KSA) Ekonomi
LTP Perkebunan
: Laporan Triwulanan Perusahaan Perkebunan Ekonomi
LTS : Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah Ekonomi
LTT : Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)
Ekonomi
LTU : Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU) Ekonomi
PAKM : Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Kompilasi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 435
Sosial
PDBIMP : Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran Kompilasi Ekonomi
PDSNE : Penyusunan Data Statistik Neraca Energi Kompilasi Ekonomi
PIE : Kompilasi Data Indikator Ekonomi Kompilasi Ekonomi
PK EksIm : Penyusunan Komponen Ekspor Impor Luar Negeri pada PDB menurut Pengeluaran
Kompilasi Ekonomi
PK PMTB : Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran
Kompilasi Ekonomi
PK-LNPRT : Penyusunan PDB Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT)
Kompilasi Ekonomi
PKP Tw/Th : Penyusunan Konsumsi Pemerintah Triwulanan/Tahunan Tahun Dasar 2010
Kompilasi Ekonomi
PKRT : Penyusunan PDB Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT)
Kompilasi Ekonomi
PNAD : Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2010-2014 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2012-2015:2
Kompilasi Ekonomi
PNLNMRTT : Penyusunan Neraca Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga Tahun 2012-2014
Kompilasi Ekonomi
PNPPT : Penyusunan Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan Kompilasi Ekonomi
PNPU : Penyusunan Neraca Pemerintahan Umum Kompilasi Ekonomi
PNRT : Penyusunan Neraca Rumah Tangga Indonesia Tahun 2012-2014 Kompilasi Ekonomi
PPNPLUB : Penyusunan dan Pengembangan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang
Kompilasi Ekonomi
PPSMHS : Penyusunan Publikasi Statistik Migrasi Hasil SUPAS Kompilasi Sosial
PSMS : Publikasi Statistik Modal Sosial 2014 Kompilasi Sosial
PSPHS : Penyusunan Statistik Pendapatan Hasil Sakernas Kompilasi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 436
Sosial
PSUHS : Penyusunan Statistik Upah Hasil Sakernas Kompilasi Sosial
RPH TPH : Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH) Ekonomi
SAKENAS-SMT : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran Sosial
SAKERNAS : Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Sosial
SCP : Survei Captive Power Ekonomi
SE : Sensus Ekonomi Ekonomi
SEDPEB PLBL : Survei Ekspor Diluar Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Perdagangan Lintas Batas Laut Republik Indonesia
Ekonomi
SG : Survei Gas Ekonomi
SHK : Survei Harga Konsumen Ekonomi
SHKP : Survei Harga Konsumen Perdesaan Ekonomi
SHPB : Survei Harga Perdagangan Besar Ekonomi
SHPB Konstruksi
: Survei Harga Produsen Barang Non Konstruksi dan Survei Harga Produsen Bahan Bangunan
Ekonomi
SHPBP : Survei Harga Produsen Beras Penggilingan Ekonomi
SHPG : Survei Harga Produsen Gabah Ekonomi
SHPP : Survei Harga Produsen Perdesaan Ekonomi
SHPPP : Survei Statistik Harga Produsen Perusahaan Pertanian Ekonomi
SIBS-B : Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan Ekonomi
SIBS-T : Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan Ekonomi
SIKK : Survei Kemahalan Konstruksi Ekonomi
SIMK-tw : Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan Ekonomi
SKPPM : Kompilasi Statistik Pasar Modal Kompilasi Ekonomi
SMAK : Survei Matriks Arus Komoditas Ekonomi
SMVA : Monitoring Valuta Asing Ekonomi
SNK : Survei Nilai-Nilai Kebangsaan 2015 Sosial
SPAB : Survei Perusahaan Air Bersih Ekonomi
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 437
SPBG-URT : Survei Pertambangan Bahan Galian URT Ekonomi
SPDPBK : Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi Ekonomi
SPH : Survei Perusahaan Hortikultura Ekonomi
SPHorti : Survei Pertanian Hortikultura Ekonomi
SPK-tw : Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan Ekonomi
SPKT : Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan Ekonomi
SPL : Survei Perusahaan Listrik Ekonomi
SPM : Survei Perusahaan Migas Ekonomi
SPM (pengilangan)
: Survei Pengilangan Migas Ekonomi
SPNM : Survei Perusahaan Non Migas Ekonomi
SPPBH : Survei Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum Ekonomi
SPTP : Statistik Pertanian Tanaman Pangan Kompilasi Ekonomi
SPUS : Survei Perusahaan/Usaha Spa Ekonomi
SPUTP : Survei Pertanian Ubinan Tanaman Pangan Ekonomi
SSKP Desa : Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa Ekonomi
SSKP Kab/Kota : Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Ekonomi
SSKP Provinsi : Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi Ekonomi
SSLK : Survei Statistik Lembaga Keuangan Ekonomi
SST : Survei Sistem Tebasan Ekonomi
STB : Survei Tendensi Bisnis Ekonomi
STI : Statistik Telekomunikasi Indonesia Kompilasi Sosial
STK : Survei Tendensi Konsumen Ekonomi
STPP : Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan Ekonomi
SUKP : Survei Usaha Konstruksi Perorangan Ekonomi
SURM : Survei Usaha Restoran/Rumah Makan Ekonomi
SUSENAS-Kor : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor Sosial
Ringkasan Metadata Statistik Dasar 2016 | 438
SWTP : Survei Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan Kompilasi Ekonomi
VHTL : Survei Perusahaan/Usaha Jasa Akomodasi Sosial
VHTS : Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS) Ekonomi
VIOT : Survei Inbound-Outbound Tourist Ekonomi