36
BAB I PENDAHULUAN Abses leher dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber, seperti infeksi pada daerah faring dan tonsil, gigi, kelenjar liur, telinga tengah atau bisa juga akibat trauma pada saluran cerna, limfadenitis, serta penggunaan obat injeksi secara intravena dan subkutan. Sejak ditemukannya antibiotik, secara signifikan angka kesakitan dan kematian kasus abses leher dalam menurun secara drastis. Walaupun demikian, abses leher dalam sampai saat ini masih menjadi salah satu kasus kegawatdaruratan di bidang THT. 1,2 Abses leher dalam adalah terbentuknya pus pada salah satu atau lebih ruang potensial diantara fasia leher dalam sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal serta telinga tengah dan leher. Abses 1

-Referat-Abses-Parafaring

  • Upload
    angga

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

angga

Citation preview

BAB IPENDAHULUANAbses leher dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang potensial diantara fasia leher akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber, seperti infeksipada daerah faring dan tonsil,gigi,kelenjar liur, telinga tengahataubisa jugaakibat traumapadasalurancerna, limfadenitis, sertapenggunaanobat injeksisecara intravenadansubkutan.Sejak ditemukannya antibiotik, secara signifikanangka kesakitan dan kematian kasus abses leher dalam menurun secara drastis.Walaupun demikian, abses leher dalam sampai saat ini masih menjadi salah satukasus kegawatdaruratan di bidang THT.,!Absesleher dalamadalahterbentuknyapuspadasalahsatuataulebihruang potensial diantara fasia leher dalam sebagai akibat penjalaran infeksi dariberbagai sumber seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal serta telingatengah dan leher. Abses parafaring yaitu peradangan yang disertai pembentukanpus pada ruang parafaring. Sebelum era antibiotika, "#$ dari abses leher dalammerupakan penjalaran infeksi dari tonsil dan faring. Akan tetapi saat ini penyebababsesleher dalamyangseringditemukanadalahinfeksi gigi dansekitar!#$kasus abses leher dalam dengan sumber infeksi yang tidak ditemukan. !%ebanyakan kuman penyebab adalah golonganStreptococcus,Staphylococcus, kuman anaerob Bacteroidesatau kuman campuran. Abses leherdalamdapat berupaabsesperitonsil, absesretrofaring, absesparafaring, absessubmandibula dan angina ludovici.

1Abses parafaringadalahabses leher dalampalingseringterjadi keduasetelahabses peritonsilar. &nsidensi kejadianabses parafaringdiseluruhduniaadalahdalam'(#.### orang setiap tahun. Abses parafaring ditegakkanberdasarkananamnesis, pemeriksaanfisikdanpemeriksaanpenunjang. )uangparafaring dapat mengalami infeksi secara langsung akibat tusukan saattonsilektomi, limfogen dan hematogen. *ejala klinis berupa demam, nyeritenggorok dan disfagia. +ada pemeriksaan fisik didapatkan trismus,pembengkakandisekitar angulus mandibula, pembengkakandindinglateralfaring hingga menonjol ke arah medial. +emeriksaan penunjang berupa foto polosjaringan lunak leher dan tomografi komputer.,,,-Secaraumumterapi absesleher dalamterdiri dari medikamentosadandrainase. Terapi medikamentosa meliputi pemberian antibiotika baik untuk kumanaerobmaupunanaerob dansimptomatissesuaikeluhansertagejalaklinis yangtimbul. .rainase abses dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu insisieksterna dan intra oral. 2BAB IITINJAUAN PUSTAKAI. ANATOMI FARING/aring adalah suatu kantong fibromuskular yang bentuknya seperti corong,yangbesar di bagian atas dan sempitdi bagianbawah. %antong ini mulai daridasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi vertebra servikal ke('.%eatas, faringberhubungandenganronggahidungmelalui koana, kedepanberhubungandenganronggamulut melalui ismusorofaring, sedangkandenganlaringdibawahberhubunganmelalui adituslaringdankebawahberhubungandenganesofagus. +anjangdindingposterior faringpadaorangdewasakuranglebih - cm. .inding faring dibentuk oleh 0dari dalam ke luar1 selaput lendir, fasiafaringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.

2tot faring tersusun dalamlapisan melingkar dan memanjang.2tot(otot yang sirkular terdiri dari m.konstriktor faring superior,media daninferior. 2tot(otot ini terletak ini terletak di sebelah luar danberbentukseperti kipas dengantiap bagianbawahnya menutupi sebagianototbagian atasnya dari belakang. .i sebelah depan otot(otot ini bertemu satu samalain dan di belakang bertemu pada jaringan ikat. %erja otot konstriktor ini adalahuntuk mengecilkan lumen faring dan otot(otot ini dipersarafi oleh nervus vagus.,-3*ambar . Struktur muskulus penyusun faring32tot(otot faring yangtersusun memanjang terdiri darim.stilofaring danm.palatofaring. 4. stilofaringgunanya untuk melebarkanfaring dan menarik laring,sedangkan m.palatofaringmempertemukan ismusorofaring dan menaikkan bagianbawah faringdanlaring. %eduaotot ini bekerjasebagai elevator, kerjakedua otot ini penting untuk proses menelan.

/aringmendapat darahdari beberapasumber dankadang(kadangtidakberaturan. 5angutamaberasal dari cabangarteri karotis eksterna0cabang faring asendens dan cabang fausial1 serta dari cabang arterimaksila interna yakni cabang palatina superior.

*ambar.! +endarahan faring36ntuk keperluan klinis faring dibagi menjadi , bagian utama, yaitunasofaring, orofaring, dan laringofaring atau hipofaring. 4*ambar ,. 7agian(bagian /aring'8asofaring merupakansepertiga bagian atas faring, yangtidak dapat bergerak kecualipalatummole di bagianbawah.2rofaring terdapat pada bagiantengahfaring,meluasdari batasbawah palatum mole sampaipermukaanlingual epiglotis. Hipofaringmerupakanbagianbawahfaringyangmenunjukkandaerahsalurannapasatasyangterpisahdari saluranpencernaanbagian atas.,!7erdasarkan letaknya, faring dibagi atas 91 8asofaring 7atas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, dibagianbawah adalah palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan kebelakang adalah vertebra servikal.

8asofaringyangrelatif kecil, mengandungserta berhubunganeratdengan beberapa struktur penting misalnya adenoid, jaringan limfoid padadinding lareral faring dengan resessus faring yang disebut fosa5rosenmuller, kantong rathke, yang merupakan invaginasi strukturembrional hipofisisserebri, torustubarius, suaturefleksi mukosafaringdiatas penonjolan kartilago tuba eustachius, konka foramen jugulare, yangdilalui oleh nervus glosofaring, nervus vagus dan nervus asesorius spinalsaraf kranial dan vena jugularis interna bagian petrosus os.tempolaris danforamen laserum dan muara tuba eustachius.

!1 2rofaring .isebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole,batas bawahnya adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulutsedangkan ke belakang adalah vertebra servikal. Struktur yang terdapat dirongga orofaringadalahdindingposterior faring, tonsil palatine, fosatonsilsertaarkusfaringanteriordanposterior,uvula, tonsillingualdanforamen sekum. ,1 :aringofaring 0hipofaring1 7atas laringofaring disebelah superior adalah tepi atas yaitu dibawahvalekula epiglotis berfungsi untuk melindungi glotis ketika menelanminumanataubolus makananpadasaatbolus tersebutmenuju ke sinuspiriformis 0muara glotis bagian medial dan lateral terdapat ruangan1 dan keesofagus, nervuslaringsuperiorberjalandibawahdasar sinuspiriformispadatiapsisi laringofaring.Sinus piriformis terletakdi antaralipatanariepiglotikadankartilagotiroid. 7atasanteriornyaadalahlaring, batasinferior adalahesofagus sertabatas posterior adalahvertebraservikal.:ebih ke bawah lagi terdapat otot(otot dari lamina krikoid dan dibawahnya terdapat muara esophagus. 67ila laringofaring diperiksa dengan kaca tenggorok padapemeriksaan laring tidak langsung atau dengan laringoskop padapemeriksaan laring langsung, maka struktur pertama yang tampak dibawah dasar lidah ialah valekula. 7agian ini merupakan dua buahcekungan yang dibentuk oleh ligamentumglosoepiglotika medial danligamentumglosoepiglotikalateral padatiapsisi. ;alekuladisebut jugapiglotis berfungsi juga untuk melindungi 0proteksi1glotis ketika menelanminumanataubolus makanan, pada saat bolustersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esofagus. 8ervus laringsuperior berjalan dibawah dasar sinus piriformis pada tiap sisilaringofaring. Halinipentinguntukdiketahuipadapemberiananestesialokal di faring dan laring pada tindakan laringoskopi langsung.

II. RUANG PARAFARING)uang parafaring disebut juga sebagai ruang faringomaksila, ruangfaringeal lateral atau ruang perifaring. )uang ini berbentuk kerucut terbalikdengan dasarnya pada bagian superior di dasar tengkorak dan puncaknya padainferior tulang hyoid. 7atas ruang ini adalah dasar tengkorak di bagian superior70pars petrosus os temporal dan os sphenoid1, os hyoid di inferior, rafepterygomandibular di anterior, fasia prevertebra di posterior, fasia bukofaringealdi medial dan lapisan superfisial fasia servikal profunda yang meliputi mandibula,pterygoidmedial danparotisdi lateral. )uangparafaringberhubungandenganbeberaparuangleher dalamtermasukruangsubmandibula, ruangretrofaring,ruang parotis dan ruang mastikator. )uang parafaring dibagi menjadi ! bagianyangtidaksamabesarnyaolehprosesusstyloidmenjadikompartemenanteriorataumuskuleratauprestyloiddankomponenposterioratauneurovaskulerataupoststyloid. )uang prestyloid berisi lemak, otot, kelenjar limfe dan jaringankonektifsertadibatasi olehfossatonsilardi medial danpterygoidmedial disebelah lateral. )uang poststyloid berisi a. karotis interna, v. jugularis interna, n.vagus yang dibungkus dalam suatu sarung yang disebut selubung karotis dan sarafkranialis &?, ?, ?&&. 7agianini dipisahkandari ruangretrofaringolehsuatulapisan yang tipis.-,3,'

8*ambar-. +otongan koronal melalui ruang parafaring.3 III. FUNGSI FARING /ungsi faring yang terutama ialah untuk respirasi, pada waktu menelan,resonansi suara danuntukartikulasi. Terdapat, fase dalammenelanyaitu faseoral, fasefaringeal danfaseesophageal. /aseoral, bolusmakanandari mulutmenuju ke faring. *erakan disini disengaja 0voluntary1. /ase faringeal yaitu padawaktutransport bolusmakananmelalui faring. *erakandisini tidakdisengaja0involuntary1. /ase esofagal, disini gerakannya tidak disengaja, yaitu pada waktubolus makanan bergerak secara peristaltik di esofagus menuju lambung. +adasaat berbicaradanmenelanterjadi gerakanterpadudari otot(ototpalatum dan faring. *erakan ini antara lain berupa pendekatan palatum mole kearahdindingbelakangfaring. *erakanpenutupanini terjadi sangat cepat danmelibatkan mula(mula m.salpingofaring dan m.palatofaring, kemudian m.levatorveli palatine bersama(sama m.konstriktor faring superior. +ada gerakan penutupannasofaring m.levator veli palatine menarik palatum mole ke atas belakang hampermengenai dinding posterior faring. @arak yang tersisa ini diisi oleh tonjolan 0foldof1 +assavant pada dinding belakang faring yang terjadi akibat ! mavammekanisme, yaitu pengangkatan faring sebagai hasil gerakan m,palatofaring0bersama m.salpingofaring1 dan oleh kontraksi aktif m.konstriktor faringsuperior.

IV. ABSES PARAFARINGa. %ekerapan 9Abses parafaring adalah abses leher dalam paling sering terjadi keduasetelahabses peritonsilar. &nsidensi kejadianabsesparafaringdiseluruhdunia adalahdalam '(#.### orang setiap tahun.,Huang dkk, dalampenelitiannya pada tahun AA" sampai !##!,menemukan kasus infeksi leher dalamsebanyak B3 kasus. Absessubmandibula 03,"$1merupakankasusterbanyak keduasetelah absesparafaring 0,B,-1, diikuti oleh angina :udovici 0!,-$1, parotis 0"$1 danretrofaring 03,A$1."/achruddinmelaporkan,,kasusabsesleherdalamselama@anuariAA(.esemberAA,di bagian THT/%6&()SC4denganrentangusia3(,3tahunyangterdiri dari !#laki(laki dan,perempuan. )uangpotensial yang tersering adalah submandibula sebanyak !" kasus,retrofaring , kasus dan parafaring , kasus. " .i sub bagian laring faring /%6nandD)S6+4.jamil +adangselama@anuari !##A sampai April !##, tercatat kasus abses leher dalamsebanyak -" kasus, dengan abses submandibula menempati urutan ke duadengan!#kasusdimanaabsesperitonsil !!kasus, absesparafaring3kasus dan abses retrofaring ! kasus. "

b. >tiologi)uang parafaring dapat mengalami infeksi dengan cara#,9 . :angsung, yaitu akibat tusukan jarum pada saat melakukan tonsilektomidengan analgesia. +eradangan terjadi karena ujung jarum suntik yangterkontaminasi kuman 0aerob dan anaerob1 menembus lapisan otot tipis0m. konstriktor faring superior1 yang memisahkan ruang parafaring darifossa tonsilaris. 10!. +roses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi, tonsil, faring,hidung, sinus paranasal,mastoid dan vertebra servikal dapat merupakansumber infeksi untuk terjadinya abses ruang parafaring. ,. +enjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atau submandibula.)uang potensial ini berbentuk sperti corong dengan dasarnya terletak padadasar tengkorak pada setiap sisi berdekatan dengan foramen jugularis danapeksnya padakornumayor tulanghyoid. 7atas bagiandalamadalahramusasenden mandibula dan perlekatan otot pterigoideus media dan bagian posteriorkelenjar parotis. 7atas bagian dorsal terdiri dari otototot prevertebra. Setiap fosadibagi menjadi duabagianyangtidaksamabesarolehprosesusstiloideusdanperlekatan otot(otot. 7agian anterior 0prestiloideus1 merupakan bagian yang lebihbesar..anbagianini dapat terkenaprosessupuratifsebagai akibat dari tonsilyang terinfeksi, beberapa bentuk mastoiditis atau petrositis, karies gigi, danpembedahan. 7agian posterior yang lebih kecil terdiri dari arteri karotis interna,vena jugularis, saraf vagus, dan saraf simpatis. 7agian ini dipisahkan dari spatiumretrofaring oleh selaput fasia yang tipis.

%uman penyebab abses leher dalam0termasukabses parafaring1 dariberbagai penelitian merupakan campuran dari berbagai macamkuman, baikaerob, anaerob, maupun fakultatif anaerob. %uman aerob dominan Streptococcusviridan, Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus. %uman anaerob dominanPrevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium dan Bacteroides. .i )umah Sakit.r..jamil +adangpolakumanyangditemukanhampirsamadenganberbagaipenelitian diatas.B11c. +atologiSekali terjadi infeksi dimulai padajaringanlunakleher, jikatidaksegera terdeteksi, akan meluas ke salah satu ruang fasia leher yang palinglemah. .ari sana dapat mengalir ke atas, ke bawah atau ke lateral,mengikuti ruang(ruang fasia. B&nfeksi leher dalam merupakan selulitis fregmentosa dengan tanda(tandasetempat yangsangat mencolokataumenjadi tidakjelas karenatertutup jaringan yang melapisinya. Seringkali dimulai pada daerahprastiloid sebagai suatu selulitis, jika tidak diobati akan berkembangmenjadi suatu trombosis dari vena jugalaris interna. Abses dapat mengikutim.stiloglosus ke dasar mulut dimana terbentuk abses. B &nfeksi dapat menyebar dari anterior ke bagian posterior, denganperluasan ke bawah sepanjang sarung(sarung pembuluh darah besar,disertai olehtrombosisv.jugularis atausuatumediastinitis. &nfeksi daribagian posterior akan meluas ke atas sepanjang pembuluh(pembuluh darahdan mengakibatkan infeksi intrakranial atau erosi a.karotis interna. B12*ambar 3. Skema +erluasan &nfeksi pada ruang potensial leher. "0+4S E ruang faringo maksilar, ;;S E ruang vaskuler visceraal1d. *ejalah %linis*ejaladantandautamaialahtrismus, indurasi ataupembengkakandisekitar angulus mandibula, demamtinggi, odinofagia, torticollis. @ikainfeksi meluas dari faring ke ruang ini, pasien akan menunjukkan trismusyangjelas. Hal ini disebabkankarenakompartemenprestyloidterdapatkompartemen otot yang berdekatan dengan fossa tonsilaris secara medialdan m.ptyerigoid interna. Sedangkan dinding faring lateral akan terdorongkemedial, sepertipadaabsesperitonsilaris. &nfeksiini sebaiknyaselaludilakukan drainase melalui insisi vertikal. .alam melakukan insisidrainase abses peritonsilar harus dilakukan palpasi karena pulsasi didaerah tersebut dapat menunjukkan adanya aneurisma dari a.karotidinterna. +embengkakan di dinding lateral orofaring tanpa adanya inflamasiakut dan trimus tidak selalu merupakan abses parafaring atau peritonsil,namunharusdicurigai tumor atauaneurisma. +enyebabinfeksi saluranpernafasan mungkin sudah terjadi resolusi ketika pasien datang sehinggaanamnesis onset kejadian penting.#,!,,13 14*ambar -. Tampakan klinis Abses +arafaring,e. .iagnosis.iagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, gejala dan tandaklinik. 7ilameragukan, dapat dilakukanpemeriksaanpenunjangberupafotorontgen, jaringan lunak A+ atau CT scan.

/oto jaringan lunak leher antero(posterior dan lateral merupakanprosedur diagnostik yang penting. +ada pemeriksaan foto jaringan lunakleher pada kedua posisi tersebut dapat diperoleh gambaran deviasi trakea,udara di daerah subkutis, cairan di dalam jaringan lunak danpembengkakan daerah jaringan lunak leher.-%eterbatasan pemerikasaan foto polos leher adalah tidak dapatmembedakanantaraselulitisdanpembentukanabses. +emeriksaanfototoraks dapat digunakan untuk mendiagnosis adanya edema paru,pneumotoraks, pneumomediastinum atau pembesaran kelenjar getah hilus.+emeriksaan tomografi komputer dapat membantu menggambarkan lokasidanperluasanabses. .apat ditemukanadanya daerahdensitas rendah,peningkatangambarankontras padadindingabses danedemajaringanlunakdisekitar abses. +emeriksaankultur dantes resistensi dilakukanuntuk mengetahui jenis kuman dan pemberian antibiotika yang sesuai.,-,15*ambar ". *ambaran CT(scanF A. Tampak abses parafaring 0panah1, 7. Selulitis padaabses parafaring dengan abses di ruang masseter.'f. Tatalaksana6ntukterapi diberi antibiotika dosis tinggi secara perenteral terhadapkuman aerob dan anaerob.# 7iakan kuman membutuhkan waktu yang lama untukmendapatkanhasilnya, sedangkanpengobatanharussegeradiberikan. Sebelumhasil kultur kuman dan uji sensitifitas keluar, diberikan antibiotik kuman aerobdan anaerob secara empiris. .ari sebuah penelitianmelaporkan pemberianantibiotik kombinasi pada abses leher dalam, yaituF %ombinasi penisilin *,klindamisindangentamisin, kombinasi ceftriaGonedanklindamisin, kombinasiceftriaGone dan metronidaHole, kombinasi cefuroGime dan klindamisin, kombinasipinisilin dan metronidaHole, masing(masing didapatkan angka perlindungan0keberhasilan1 '",-$, "',-$, "#,B$, ',A$. Secara empiris kombinasiceftriaGone dengan metronidaHole masih cukup baik.B>vakuasi absesharussegeradilakukanbilatidakadaperbaikandenganantibiotika !-(-B jam dengan cara ekplorasi dalam narkosis. Cara melalui insisidari intraoral dan atau insisi ekstranasal.#@ikaterdapat pus, tidakadacaralainkecuali denganevakuasi bedah.Sebelumnya diperlukan istirahat di tempat tidur, kompres panas untuk menekanlokalisasi abses. Terapi antimikroba sangat perlu, akan lebih baik jika disesuaikandengan tes sensitivitas, biakan, dan pewarnaan gram dari pus yang diambil.#,!16 &nsisi intraoral dilakukan jika timbul penonjolan ke dalam faring..ilakukan anestesi sebelum tindakan dan dilanjutkan dengan insisidan drainase.! &nsisi intraoral dilakukanpadadindinglateral faring. .enganmemakai klem arteri eksplorasi dilakukan menembus m.konstriktor faring superior ke dalam ruang parafaring anterior.&nsisi intraoral dilakukan bila perlu dan sebagai terapitambahan terhadap insisi eksternal.# &nsisi ekstranasal dilakukan jika suatu abses menonjol ke luar atautampak pembengkakan yang jelas.! &nsisi dari luar dilakukan ! Ijari di bawah dan sejajarmandibular. Secara tumpul eksplorasi dilanjutkandari batasanterior m. sternokleidomasteoideus kearah atas belakangmenyusuri bagian medial mandibular dan m. pterigoid internamencapairuangparafaringdenganterabanyaprossesusstiloid.7ila nanah terdapat di dalam selubung karotis, insisi dilakukanveritkal daripertengahan insisihoriHontal ke bawah didepanm. sternokleidomastoideus 0cara 4osher1. 7erikut ini gambaranmetode pelaksanaan insisi menurut metode 4osher#917.rainase dapat dilakukanmelalui suatuinsisi kecil pada daerahyangberfluktuasi atau diatas bagian yang paling menonjol dari pembengkakan. Suatucunam melengkung dimasukkan ke dalam ruang abses tersebut, kemudian secarahati(hati diperluas dengan merenggangkan cunam. Suatu insisi lain bolehdilakukanuntukmenjagadrainase. .raindipasangdandijahit. @ikaditemukansuatu kavitas yang besar, sekitar drain boleh dimasukan tampon longgar dengan18*ambar '. 7entuk insisi 4etode 4osher3,#*ambar ". Tampakan arah insisi 4etode4oser3,#kassa iodoform. %assa dikeluarkan setelah (! hari, sedangkan drain didiamkanselama kira(kiraminggu.#,!,,+atokan yang harus diingat jika diperlukan suatu eksplorasi bedah adalahkartilago krikoid, ujung kornu mayoroshyoid, prosesus stiloid,tepi dalam 4.Sternokleidomastoideus, dan bila perlu diseksi diteruskan ke venter posterior 4..igastrikus.#,!VI. KOMPLIKASI+roses peradangan dapat menjalar secara hematogen, limfogen ataulangsung 0per kontinuatatum1 ke daerah sekitarnya. +enjalaran ke atasmenyebabkan peradangan intracranial, ke bawah menyusuri selubung karotismencapai mediastinum. %omplikasi yang paling berbahaya dari infeksi spatiumfaringomaksilaris adalahterkenanyapembuluhdarahsekitarnya. .apat terjaditromboflebitis septic vena jugularis. 7ila terjadi periflebitis atauendoflebitis,dapat timbul tromboflebitis dan septicemia. .apat juga terjadi perdarahan masifyang tiba(tiba akibat dari erosi arteri karotis interna. %ompikasi ini dapat memberkesan dengan adanya perdarahan awal yang kecil 0perdarahan tersamar1.,-BAB IIIKESIMPULAN19Abses parafaring terjadi dimana )uang parafaring dapat mengalamiinfeksi dengan cara 9 langsung, yaitu akibat tusukan jarum pada saat melakukantonsilektomi dengan analgesia. +eradangan terjadi karena ujung jarum suntik yangterkontaminasi kuman 0aerob dan anaerob1 menembus lapisan otot tipis 0m.konstriktor faring superior1 yang memisahkan ruang parafaring dari fossatonsilaris. +roses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi, tonsil, faring,hidung, sinusparanasal,mastoiddanvertebraservikal dapat merupakansumberinfeksi untukterjadinyaabses ruangparafaring. +enjalaraninfeksi dari ruangperitonsil, retrofaring atau submandibula. *ejalayangdikeluhkanpasienyaitunyeri tekandaerahsubmandibulaterutamapadaangulusmandibula, leukositosisdenganpergeserankekiri, danadanyademam. Terlihat edemauvula, pilar tonsil, palatumdanpergeserankemedial dinding lateral faring. Sebagai perbandingan pada abses peritonsil hanyatonsil yangterdorongkemedial. +adarontgenogramlateral mungkintampakpergeseran trakea ke arah anterior. Trismus yang disebabkan oleh menegangnya4. +terigoid internus merupakan gejala menonjol, tetapi mungkin tidak terlihatjikainfeksi jauhdi dalamsampai prosesus stiloiddanstruktur yangmelekatpadanya sehingga tidak mengenai 4. +terigoid internus.6ntukterapi diberi antibiotika dosis tinggi secara perenteral terhadapkuman aerob dan anaerob. >vakuasi abses harus segera dilakukan bila tidak adaperbaikandenganantibiotika!-(-Bjamdengancaraekplorasi dalamnarkosis.@ika terdapat pus, tidak ada cara lain kecuali dengan evakuasi bedah. Sebelumnyadiperlukanistirahat di tempat tidur, kompres panas untukmenekanlokalisasi20abses. Terapi antimikroba sangat perlu, akan lebih baik jika disesuaikan dengantes sensitivitas, biakan, dan pewarnaan gram dari pus yang diambil.g. %omplikasi +rosesperadangandapat menjalarsecarahematogen, limfogenataulangsung 0perkontinuitatum1 ke daerah sekitarnya. +enjalaran ke atas dapatmengakibatkanperadanganintrakranial, kebawahmenyusuri selubungkarotis mencapai mediastinum, sehingga terjadi mediastinis dan bisaberlanjut menjadi sepsis.

%omplikasi yang paling berbahaya dari infeksi spatiumfaringomaksilaris adalahterkenanyapembuluhdarahsekitarnya. .apatterjadi tromboflebitis septik vena jugularis. @uga dapat terjadi perdarahanmasif yang tiba(tiba akibat dari erosi arteri karotis interna.- %omplikasi lain yang dapat terjadi adalah sindromhorner danobstruksi jalan napas.AVII. DAFTAR PUSTAKA. /achruddin, .arnila. Abses leher dalam. .alam 9 Soepardi >A, &skandar8, >d. 7uku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher.>disi keenam. @akarta9 /%6&, !##", h. !!' ( !,#.21!. 8ovialdi dan Triana, Wahyu. Abses leher dalam multipel dengan kesulitanintubasi dan komplikasi fistula faringokutan. +adang9 7agian THT(%: /%68A8.D)S6+ dr.4.@amil, !#, h.( ".,. >rdogliHa 4, Sotirovic @, dan *rgurevic 6. A severe case ofparapharyngeal abscess treatedas a spastictorticollis. .alam4edicalreview. ;olume ketiga. 4ilan9 !#, h. ,B"(,BA-. Adams, :george. +enyakit(penyakit nasofaringdanorofaring. .alam9Adams :, 7oies :, Higler +. 7oies buku ajar penyakit THT >disi keenam.@akarta9 >*C, AA", h ,!#(,333. +robst ), *revers * dan &ro H. 7asic otorhinolaryngology a step by steplearning guide. 8ew 5ork9 Thieme, !##', h A"(,#'. Tom, :awrence. .iseaseof oral cavity, 2ropharynGand8asopharynG..alam9 Snow@dan7allenger@. 7allengerJsotorhinolaryngology.>disienam belas. 2ntario9 7edecker, !##,, h#!#(#-"". 8ovialdi dan Asyari, Ade. +enatalaksanaan abses mandibula denganpenyulit uremia dan infark miokardium lama. +adang9 7agian THT(%: /%68A8.D)S6+ dr.4.@amil, !##, h.( ".B. 7allenger, @.:eher, orofaring dan 8asofaring,.alamSnow@ dan7allenger @.7allenger9 +enyakit TelingaHidungTenggorok, danleher@ilid &. @akarta9 7ina )upa Aksara, AA. Hal9 !A3(,!-A. Amar 5 dan 4anoukian @. &ntraoral drainage9 )ecommended as the initialapproach for the treatment of parapharyngeal abscesses. Canada9.epartment of >8T 4c*ill 6niversity, !##,, h '"'('B#22