bulelengkab.go.id · BALI DALAM ANGKA 2010 BALI IN FIGURES 2010 ISSN : 0215 - 2207 No. Publikasi / Publication Number : 51560.1001 Katalog BPS / BPS Catalogue : 1102001.51 Tahun Terbit

BALI DALAM ANGKA 2010 BALI IN FIGURES 2010 ISSN : 0215 - 2207 No. Publikasi / Publication Number : 51560.1001 Katalog BPS / BPS Catalogue : 1102001.51 Tahun Terbit / Year Published : 2010 Ukuran Buku / Book Size : 21 cm X 15 cm Jumlah Halaman / Total Pages : lxxxi + 465 Naskah / Manuscript : BPS Provinsi Bali / BPS - Statistics of Bali Province Gambar Kulit / Cover Design : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integrated Processing and Statistics Dissemination Division Diterbitkan oleh / Published by : BPS Provinsi Bali / BPS - Statistics of Bali Province Dicetak oleh / Printed by : Percetakan Arysta Jaya, Jln. Jayagiri VI / 7A Denpasar, Bali Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

LETAK GEOGRAFIS PULAU BALI

GEOGRAPHIC SITUATION OF BALI PROVINCE

LAMBPR

BANG DAROVINSI

AERAHBALI

LAMBANG DAERAH PROVINSI BALI I. Arti Lambang

1. Lambang Daerah Provinsi Bali berbentuk segi lima dengan warna dasar biru tua dengan garis pinggir putih.

2. Tulisan: BALI DWIPA JAYA, artinya: Jayalah Pulau Bali.

3. Di dalam segi lima itu terdapat lukisan-lukisan yang merupakan unsur-unsur lambang sebagai berikut:

a. Bintang Kuning Emas. Bintang Kuning Emas bersegi lima melambangkan Ketuhanan Yang maha Esa.

b. Candi. Candi itu adalah Candi Pahlawan Margarana di Klaci Desa Marga (Tabanan). Candi ini menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Bali khususnya dan rakyat Indonesia umumnya.

c. Candi Bentar. Candi Bentar yang artistik merupakan lambang keagamaan yang agung dari rakyat Bali d. Rantai.

Rantai melintang dari kiri ke kanan melambangkan persatuan (gotong royong). e. Kipas. Kipas melambangkan kesenian/kebudayaan daerah Bali. f. Bunga Teratai. Bunga Teratai merah adalah lambang dari Singgasana Siwa. g. Padi dan Kapas.

Padi dan Kapas melambangkan kemakmuran

II.Ketentuan Warna 1. Dasar lambang biru tua. 2. Bintang, Candi, Candi Bentar, pinggir Padi dan Kapas, serta Kipas dengan warna kuning

emas. 3. Rantai, Padma, dan Boma dengan warna merah tua. 4. Dasar tulisan, bunga kapas, buah padi, sekeliling lambang dengan warna putih.

5. Tulisan BALI DWIPA JAYA dengan warna biru tua.

III. Arti Warna 1. Warna dasar biru tua mengandung arti toleransi.

2. Warna kuning emas mengandung arti luhur/agung. 3. Warna merah mengandung arti keperwiraan. 4. Warna putih mengandung arti suci.

MADE MGU

MANGKUUBERNUR

U PASTIKBALI

KA

xi Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

GUBERNUR BALI

SAMBUTAN GUBERNUR BALI

Untuk disadari bersama, pada era sekarang ini sangat tidak mungkin rasanya

membangun suatu daerah tanpa ketersediaan data statistik yang lengkap dan akurat. Data

statistik disamping sebagai alat dalam perencanaan pembangunan juga merupakan alat ukur

untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Tidak hanya pemerintah,

namun seluruh komponen pembangunan membutuhkan data tersebut. Sehingga ketersediaan

data yang cepat, tepat, dan akurat adalah suatu keharusan.

Dengan terbitnya buku Bali Dalam Angka 2010 yang berisikan data statistik dari

berbagai bidang kegiatan, saya harapkan dapat menjawab kebutuhan akan data sehingga bisa

digunakan sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan maupun evaluasi.

Kelanjutan dari penerbitan ini agar tetap diupayakan dengan membina kerjasama

yang baik antar Dinas dan Instansi di Provinsi Bali, sehingga mutu data dan kecepatan

penyajiannya dapat ditingkatkan.

Denpasar, September 2010

GUBERNUR BALI,

MADE MANGKU PASTIKA

xii

Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

GOVERNOR OF BALI

FOREWORD OF THE GOVERNOR OF BALI

It should be realized that in this era, it is almost impossible to develop an area without

the availability of complete and accurate statistical data. As well as a tool in development

planning, statistical data can be used as a measurement to evaluate development progress. Not

only government’s institution but also all development actors need it. Therefore the availability of

up to date, precise, and accurate statistical data is a necessity.

With the issuance of Bali In Figures 2010 publication which contains statistical data

from various fields of activities, i hope it will be able to answer the needs of statistical data used

as guidelines both in planning and evaluation.

A continuation of this publication needs to be forged by maintaining cooperation

among institutions at Bali Province, so its quality and punctual of presentation can be improved.


GOVERNOR OF BALI,

MADE MANGKU PASTIKA

D

DRS. IDA KEPALA

KOMANGA BPS PRO

G WISNU, OVINSI BAL

MA LI

xv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

KATA PENGANTAR

Untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan kedepan, BPS sebagai instansi

penyedia data berusaha menyediakan data statistik yang tepat, akurat, dan terpercaya. Usaha

tersebut salah satunya kami wujudkan melalui penerbitan Publikasi Bali Dalam Angka 2010,

yang menyajikan berbagai macam data dari berbagai bidang kegiatan sehingga diharapkan

dapat memberikan gambaran mengenai keadaan geografi dan berbagai karakteristik sosial

ekonomi penduduk Bali secara komprehensif.

Kepada semua pihak baik instansi pemerintah maupun swasta yang telah

memberikan perhatian dan bantuan dalam pengumpulan datanya, dengan ini disampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Meskipun publikasi ini telah disiapkan dengan sebaik-baiknya, dan telah diupayakan

berbagai perbaikan dalam setiap tahunnya, namun disadari masih banyak kekurangan yang

mungkin terjadi. Karena itu saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya sangat kami hargai.


Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Kepala

Drs. IDA KOMANG WISNU, MA NIP. 19500902 197803 1 001

xvi


PREFACE

To address the development challenges forward, BPS as a data provider institution

tries to provide accurate, precise, and reliable statistical data. One of the efforts we make is the

issuance of Bali in Figures 2010 publication, which collects a wide range of data from various

field of activities which are expected to describe the geographical and socio-economic

characteristics of Bali comprehensively.

To all parties, both government institution and private sectors that have been paying

attention and assistance in its data collection, here by we express our great appreciation and

gratitude.

Although this publication has been well prepared and has been improved from

previous year, we realize there are still many weaknesses on it. Therefore, criticism and

suggestions for further improvements will be appreciated.


BPS – Statistics of Bali Province, Director

Drs. IDA KOMANG WISNU, MA NIP. 19500902 197803 1 001

xvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

DAFTAR ISILIST OF CONTENTS

Halaman

Pages

Peta Wilayah Provinsi Bali / Map of Bali Province ......................................................................... iii

Lambang Daerah / Regional Symbol .................................................................................................... v

Foto Gubernur Provinsi Bali / Picture of Governor of Bali Province ...................................... ix

Sambutan Gubernur Provinsi Bali / Foreword of Governor of Bali Province ..................... xi

Foto Kepala BPS Provinsi Bali / Picture of Director of Bali Province Statistics ................. xiii

Kata Pengantar / Preface .......................................................................................................................... xv

Daftar Isi / List of Contents ............................................................................................................ xvii

Daftar Tabel / List of Tables ...................................................................................................................... xxi

Daftar Gambar / List of Figures ............................................................................................................... xliii

Penjelasan Umum / Explanatory Notes ............................................................................................... xlvii

Sejarah Provinsi Bali / History of Bali Province ............................................................................... xlix

Tentang BPS / About BPS ......................................................................................................................... li

Struktur Organisasi / Organization Structure ................................................................................... lvii

Daftar Alamat Kantor BPS / Addresses List of BPS Offices....................................................... lix

Undang-Undang Statistik / Law of Statistics .................................................................................... lxi

Bab I Keadaan GeografiGeographical Situation ........................................................................................................... 1

1.1 Letak Wilayah / The Location of Area .................................................................... 3

1.2 Luas Wilayah / Total Area ........................................................................................... 3

1.3 Topografi / Topography ............................................................................................... 4

Bab II Keadaan Iklim Climate ......................................................................................................................................... 31

Bab III Pemerintahan Government ................................................................................................................................ 53

Bab IV Penduduk dan Tenaga KerjaPopulation and Employment ................................................................................................. 81

xviii


4.1 Penduduk / Population ................................................................................................. 83

4.2

Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja / Employment and Work Opportunity ....................................................................................................................... 85

4.3

Jam Kerja dan Status Pekerjaan Utama / Working Hours and The Status of Main Occupation ......................................................................................... 90

4.4

Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Pekerja / Type of WorkWorkers’ Education Level ........................................................................................... 93

Bab V Sosial Social ........................................................................................................................................... 111

5.1 Pendidikan / Education ...................................................................................... 113

5.2 Kesehatan dan KB / Health and Family Planning Program ........................... 115

5.3 Kemiskinan / Poverty .................................................................................................... 118

5.4 Agama / Religion ............................................................................................................ 120

5.5 Pengadilan / Court ......................................................................................................... 121

Bab VI Pertanian Agriculture.. ................................................................................................................................ 175

6.1 Penggunaan Lahan / Land Use ................................................................................ 177

6.2 Tanaman Pangan / Plants for Consumption ....................................................... 178

6.3 Perkebunan / Plantation .............................................................................................. 182

6.4 Kehutanan / Forestry .................................................................................................... 184

6.5 Peternakan / Livestock and Poultry ........................................................................ 185

6.6 Perikanan / Fishery ........................................................................................................ 185

Bab VII Industri, Energi, dan Air BersihManufacturing, Energy, and Water Supply .................................................................... 263

7.1 Industri Pengolahan / Manufacturing. .................................................................... 265

7.2 Listrik dan Air Bersih / Electricity and Water Supply ........................................ 267

xix Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

Bab VIII Perdagangan Trade ............................................................................................................................................. 307 8.1 Perkembangan Ekspor / Export ................................................................................ 309

8.2 Ekspor Menurut Kawasan dan Negara Tujuan / Export Based on Region and Destination Countries ........................................................................... 309

8.3 Impor Menurut Asal Kawasan dan Negara / Import by Origin and Countries ........................................................................................................................... 310

8.4 Transaksi Berjalan Sektor Perdagangan Barang / Running Transaction in Large Trading Sector ............................................................................................... 311

Bab IX Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication.................................................................................. 327 9.1 Sarana Jalan / Road Infrastructure ......................................................................... 329 9.2 Angkutan Darat / Land Transportation ................................................................... 329 9.3 Angkutan Laut / Sea Transportation ....................................................................... 330 9.4 Angkutan Udara / Air Transportation ...................................................................... 330 Bab X Hotel, Restoran, dan Pariwisata Hotel, Restaurant, and Tourism ......................................................................................... 361 10.1 Pariwisata / Tourism ...................................................................................................... 363 10.3 Restoran / Restaurant .................................................................................................. 364 Bab XI Keuangan dan Harga Finance and Prices .................................................................................................................. 399 11.1 Keuangan Pemerintah Daerah / Finance of Local Government .................. 401 11.2 Perbankan dan Koperasi / Banking and Cooperative Institution ................. 402 11.3 Investasi dan Harga-Harga / Investment and Prices........................................ 404 Bab XII Pengeluaran dan Konsumsi Expenditures and Consumption ......................................................................................... 453 Bab XIII Pendapatan Regional Regional Income ...................................................................................................................... 465

xx


13.1 Pertumbuhan PDRB / Growth of Gross Domestic Regional Product ........ 467

13.2 Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha / GDRP Share by Industrial Origin ................................................................................................................................... 467

13.3 PDRB per Kapita / Gross Domestic Regional Product per Capita ............. 468

13.4 Distribusi PDRB Menurut Komponen Penggunaan / GDRP Share by Expenditure ....................................................................................................................... 469

Bab XIV Data Terkini Latest Data ................................................................................................................................. 529 Bab XV Data Nasional National Data ............................................................................................................................. 571

xxi Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

DAFTAR TABELLIST OF TABLE

Tabel Table

Halaman Pages

1 Keadaan Geografi Geographical Situation

1.1 Letak Geografis Pulau Bali dan Kabupaten/Kota Tahun 2009 Geographic Location of Bali Island and Its Regencies/Municipalities, 2009 ........................ 9

1.2 Ketinggian Ibu Kota Kabupaten, Nama, dan Luas Danau di Bali Tahun 2009 Latitude of Capital Cities, Name, and Width of Lakes in Bali, 2009 ......................................... 10

1.3 Nama-Nama Gunung dan Tingginya Dirinci Menurut Kabupaten/ Kota di BaliTahun 2009 Name and Height of Mountains by Regency/Municipality in Bali, 2009 ................................. 11

1.4 Nama-Nama Sungai dan Panjangnya Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009 Name and Length of Rivers by Regency/Municipality, 2009 ....................................................... 12

1.5 Nama Bendungan dan Kapasitasnya Dirinci Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2009 Name and Capasity of Dykes/Dams by Regency/Municipality, 2009 ...................................... 22

2 Keadaan Iklim Climate

2.1

Keadaan Meteorologi dan Geofisika Pulau Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009 Meteorological and Geophysical Condition of Bali by Regency/Municipality, 2009 ......... 39

2.2 Rata-rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika Menurut Stasiun Tahun 2009 Average Values of Meteorological and Geophysical Condition by Station, 2009 .............. 40

2.3

Rata-rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Ngurah Rai – Tuban Tahun 2009

Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Ngurah Rai Tuban Station, 2009 ....................................................................................................................................................... 41

2.4

Rata-rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Sanglah – Denpasar Tahun 2009

Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Sanglah Denpasar Station, 2009 ........................................................................................................................................................ 44

2.5 Rata-rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Negara Tahun 2009 Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Negara Station, 2009 47

2.6

Rata-rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Karangasem Tahun 2009

Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Karangasem Station, 2009 .......................................................................................................................................................................... 50

xxii


3 Pemerintahan Government

3.1

Nama Ibu Kota/Kabupaten, Jumlah Kecamatan, Desa dan Satuan Lingkungan Setempat di Bali Tahun 2010Capital Cities, Number of Districts, Villages and Local Area Unit in Bali, 2010 ................................................................................................................................................ 67

3.2

Banyaknya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali Hasil Pemilihan Umum Tahun 2009

Number of Chosen Regency/Municipality and Provincial Legislatives by Sex in Bali, 2009 ........................................................................................................................................................................ 68

3.3 Banyaknya Produk DPRD Provinsi Bali Tahun 2005 – 2009 Output Number of Legislative of Bali Province, 2005 – 2009 ...................................................... 69

3.4

Hasil Pemilihan Umum Presiden Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009 Result of President Election by Regency/Municipality in Bali Province, 2009 ..................... 70

3.5 Hasil Pemilihan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Bali Tahun 2008 Result of Regional Election of Bali Province’s Governor, 2008 ................................................... 71

3.6

Penerbitan Sertifikat di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Certificates Issued at Regional Offices of National Land Agency of Bali Province, 2009 .................................................................................................................................................... 72

3.7

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Menurut Unit Kerja dan Jenis Kelamin, Tahun 2010Number of Local Government Employees by Unit and Sex, 2010 ............................................. 73

3.8

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Menurut Unit Kerja dan Golongan Kepangkatan Tahun 2010Number of Local Government Employees by Unit and Grade, 2010 ........................................ 75

3.9

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Menurut Unit Kerja dan Pendidikan Tahun 2010Number of Local Government Employees by Unit and Education, 2010 ................................ 77

4 Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Employment

4.1 Penduduk Population

4.1.1

Jumlah Penduduk Bali Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Bali Akhir Tahun 2009 Population of Bali by Sex and Regency/Municipality at End of Year, 2009 ........................... 99

4.1.2

Jumlah Penduduk Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Bali Akhir Tahun 2009

Number of Population in Bali by Citizenships, Sex, and Regency/Municipality at The End of Year of 2009 ......................................................................................................................................... 100

4.1.3

Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, dan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Households, and Population by Regency/Municipality in Bali, 2009 ............................................................................................................................................................... 101

xxiii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

4.1.4

Rasio Jenis Kelamin, Kepadatan Penduduk, dan Rata-rata Penduduk Per Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Sex Ratio, Density, and Family Size by Regency/Municipality in Bali, 2009 ........................ 102

4.1.5

Proyeksi Penduduk Provinsi Bali Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, Tahun 2010 - 2014Population Projection of Bali Province by Age Group and Sex, 2010 – 2014 ...................... 103

4.2 Tenaga Kerja Employment

4.2.1 Kondisi Ketenagakerjaan Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Bali Tahun 2009 Employment condition by Sex in Bali Province, 2009 ...................................................................... 104

4.2.2

Penduduk 15 Tahun Keatas yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked During Previous Week by Industrial Origin and Sex in Bali Province, 2009 .......................................................................... 105

4.2.3

Banyaknya Penduduk 15 Tahun Keatas yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Jumlah Jam Kerja dan Jenis Kelamin di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked During the Previous Week by Working Hours and Sex in Bali Province, 2009 ............................................................... 106

4.2.4

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Dalam Pekerjaan Utama Tahun 2009

Population 15 Years of Age and Over Who Work by Main Employment Status, 2009 ........................................................................................................................................................................ 107

4.2.5

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan/Jabatan Dalam Pekerjaan Utama Tahun 2009Population 15 Years of Age and Over Who Work by Main Employment Status and Main Occupation, 2009.................................................................................................... 108

4.2.6

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan yang Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2009Population 15 Years of Age and Over Who Work by Educational Attainment, 2009 ........ 109

4.2.7

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur Tahun 2009 Population 15 Years of Age and Over Who Work by Age Group, 2009 .................................. 110

5 Sosial Social

5.1 Pendidikan Education

5.1.1

Banyaknya Sekolah Menurut Jenis, Status, dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009/2010 Number of School by Level, Status, and Regency/Municipality in Bali, 2009/2010 ........... 125

5.1.2

Banyaknya Murid Taman Kanak-Kanak Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010 Number of Pupils of Kindergartens by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010 ............................................................................................................................................................ 128

xxiv


5.1.3

Banyaknya Murid Sekolah Luar Biasa Menurut Kabupaten/Kota dan StatusTahun 2009/2010 Number of Pupils of Extra Ordinary School by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010 .............................................................................................................................................. 129

5.1.4 Banyaknya Murid Sekolah Dasar Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009/2010

Number of Pupils of Elementary School by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010 .............................................................................................................................................................. 130

5.1.5

Banyaknya Murid Sekolah Lanjutan Pertama Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010

Number of Pupils of Junior High School by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010 .............................................................................................................................................................. 131

5.1.6

Banyaknya Murid Sekolah Menengah Umum Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010Number of Pupils of Senior High School by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010 .............................................................................................................................................................. 132

5.1.7

Banyaknya Murid Sekolah Menengah Kejuruan Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010

Number of Pupils of Vocational High School by Regency/Municipality in Bali, 2009/2010 ............................................................................................................................................................ 133

5.1.8 Banyaknya Guru Menurut Jenis Sekolah dan Kabupaten/Kota Tahun 2009/2010 Number of Teachers by Types of School and Regency/Municipality,2009/2010 ................ 134

5.1.9

Banyaknya Tenaga Tata Usaha Menurut Jenis Sekolah dan Kabupaten/Kota Tahun 2009/2010

Number of Administrations Officers by Types of schools and Regency/Municipality in Bali, 2009/2010 .................................................................................................................................................. 135

5.1.10

Banyaknya Murid SLTP dan SMU yang Putus Sekolah Menurut Kabupaten/ Kota dan Status di Bali Tahun 2009/2010

Number of Drop Out Pupils of Junior and Senior High School by Regency/ Municipality and Status in Bali, 2009/2010 ...................................................................................................................... 136

5.1.11

Banyaknya Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Menurut Kelas, Status, dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009/2010Number of Pupils and Teachers of Junior High School by Class, Status, and Regency/Municipality in Bali, 2009/2010 ............................................................................................... 137

5.1.12

Banyaknya Murid per Kelas dan Jumlah Guru Sekolah Menengah Umum Serta Perbandingannya di Bali Tahun 2009/2010

Number of Pupils by Class and Number of Teachers of Senior High School and it’s Ratio in Bali, 2009/2010 ................................................................................................................................ 140

5.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana Health and Family Planning

5.2.1

Banyaknya Sarana dan Akseptor Baru Keluarga Berencana Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Sarana di Bali Tahun 2009Number of Facilities Available and New Family Planning Acceptors by Regency/ Municipality and Type of Facility in Bali, 2009 .................................................................................... 144

5.2.2

Banyaknya Pasangan Usia Subur, Akseptor Baru, dan Klinik Keluarga Berencana (KKB) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Fertile Age Couples, New Acceptors, and Family Planning Clinics by Regency/ Municipality in Bali Province, 2009 ..................................................................................... 145

xxv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

5.2.3

Pencapaian Target Akseptor Baru Peserta Keluarga Berencana dan Jenis Alat Kontrasepsi Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Realization of New Acceptors and Type of Contraceptive by Regency/Municipality in Bali, 2009 ............................................................................................................................................................... 146

5.2.4

Persentase Akseptor Baru Menurut Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan di Bali Tahun 1999/2000 - 2009

Percentage of New Family Planning Acceptors by Method of Contraception in Bali 1999 – 2009 ........................................................................................................................................................ 148

5.2.5

Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) dan Peserta KB Aktif di Bali Tahun 1999/2000 - 2009

Number of Fertile Age Couples and Active Family Planning Programme Members in Bali, 1999 – 2009 .............................................................................................................................................. 149

5.2.6

Banyaknya Peserta KB Aktif Dibandingkan Dengan Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Number of Active Family Planning Programme Members Compared With Fertile Couples by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................. 150

5.2.7

Banyaknya Penderita Cacat Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Cacatnya di Bali Tahun 2009

Number of Handicapped People by Regency/Municipality and Type of Handicap in Bali, 2009 ............................................................................................................................................................... 152

5.2.8

Banyaknya Penderita Cacat, Pengemis/Gelandangan, dan Wanita Tuna Susila yang Disantuni di Bali Tahun 2000 - 2009Number of Disabled, Beggars, and Prostitutes Rehabilitated in Bali, 2000 – 2009 ........... 153

5.2.9

Banyaknya Panti Asuhan Menurut Status Pengusahaan dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Orphanages by Regency/Municipality and Status of Operation in Bali Province, 2009 .................................................................................................................................................... 154

5.2.10

Banyaknya Korban Bencana Alam Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Victim of Natural Disasters Occurring by Type of Disaster and Regency/ Municipality In Bali Province, 2009 ............................................................................................................ 155

5.2.11

Banyaknya Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Kabupaten/ Kota dan Jenis Rumah Sakit di Bali Tahun 2009

Number of Hospitals and Capacity of Beds by Regency/Municipality and Type of Hospitals in Bali, 2009 ..................................................................................................................................... 156

5.2.12

Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Community Health Service Facilities by Regency/Municipality and Type of Facilities in Bali Province, 2009 .................................................................................................................. 157

5.2.13

Banyaknya Puskesmas, Tenaga Medis Pada Puskesmas Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Public Health Centres, and Health Personel by Regency/Municipality in Bali Province, 2009 ................................................................................................................................................... 158

5.2.14

Banyaknya Penderita yang Dijangkiti Penyakit Menular Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Number of Patient With Contagious Diseases by Regency/Municipality in Bali, 2009 ..... 159

5.2.15

Banyaknya Tenaga Dokter Ahli di Rumah Sakit Umum Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009

Number of Specialists at Public Hospitals by Regency/Municipality in Bali Province, 2009 ........................................................................................................................................................................ 160

xxvi


5.3 Kemiskinan Poverty

5.3.1

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bali Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2000 - 2010Number and Percentage of Poor People in Bali by Area Classification, 2000 – 2010 ..... 161

5.3.2

Garis Kemiskinan di Provinsi Bali Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2000 – 2010 Poverty Line in Bali by Area Classification, 2000 – 2010 .............................................................. 162

5.3.3

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2006 - 2008Number and Percentage of Poor People in Bali by Regency/Municipality, 2006 – 2008 163

5.4 Agama Religion

5.4.1 Banyaknya Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Agama di Bali Tahun 2000 Population by Regency/Municipality and Religion in Bali, 2000 ................................................. 164

5.4.2 Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Number of Facilities for Worship by Regency/Municipality in Bali 2009 .................................. 165

5.4.3 Banyaknya Pemuka Agama Menurut Agama dan Kabupaten/Kota di Bali 2009 Number of Religious Leaders in Bali by Religions and Regency/Municipality, 2009 ........ 167

5.5 Pengadilan Judiciary

5.5.1

Banyaknya Perkara Pidana yang Diterima dan Diputus oleh Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Bali Tahun 2009

Number of Criminal Law Cases Accepted and Judged by District Courts by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ..............................................................................................................................

170

5.5.2

Banyaknya Perkara Perdata Yang Diterima dan Diputus oleh Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Bali Tahun 2009

Number of Civil Law Cases Accepted and Judged by District Courts by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 171

5.5.3

Banyaknya Penyelesaian Banding Perkara Perdata dan Pidana oleh Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Bali Tahun 1999 - 2009

Number of Appeals of Civil and Criminal Cases at Public High Court in Bali, 1999 – 2009 ........................................................................................................................................................

172

5.5.4

Banyaknya Pelanggaran Lalu Lintas dan Kenakalan Remaja/Penyalahgunaan Narkotika di Bali Tahun 1999 - 2009

Number of Traffic Violations, Juvenile Deliquencies/Narcotics Addicts in Bali, 1999 – 2009 ........................................................................................................................................................

173

5.5.5

Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Akibat Kecelakaan dan Nilai Kerugian Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Number of Road Accidents Classified by Type of Casuallties and Value of Losses by Regency/Municipality in Bali, 2009 ..........................................................................................................

174

xxvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

6 Pertanian Agriculture

6.1 Tanaman Bahan Makanan Food Crops

6.1.1 Luas Lahan Per Kabupaten/Kota Menurut Penggunaannya Tahun 2009 Area of Land by Regency/Municipality and Type of Use, 2009 ................................................... 193

6.1.2

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area, Yield Rate, and Production of Wetland Paddy by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 199

6.1.3

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Ladang Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area, Production Rate, and Production of Dryland Paddy by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 201

6.1.4

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area, Production Rate, and Production of Wetland and Dryland Paddy by Regency/Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 203

6.1.5

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area, Production Rate, and Production of Maize by Regency/Municipality in Bali, 2009 .............................................................................................................................................................. 205

6.1.6

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area, Production Rate, and Production of Cassava by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 207

6.1.7

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area, Production Rate, and Production of Sweet Potatoes by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ............................................................................................................................. 209

6.1.8

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area,Production Rate, and Production of Peanuts by Regency/Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................................................................... 211

6.1.9

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area,Production Rate, and Production of Cassava by Regency/Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................................................................... 213

6.1.10

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Bali, Tahun 2009

Harvested Area, Production Rate, and Production of Mung Beans by Regency/Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 215

6.1.11 Produksi Buah-buahan Dirinci Menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Production and Type of Fruit by Regency/Municipality and Kind in Bali, 2009 .................... 217 6.1.12

Produksi Sayur-sayuran Dirinci Menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Production and Type of Vegetable by Regency/Municipality in Bali, 2009 ............................ 219

xxviii


6.2 Perkebunan E s t a t e

6.2.1

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Dalam Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Productions, and Number of Owners Tall Coconut Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 221

6.2.2

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Hybrida Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Hybrid Coconut Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 222

6.2.3

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Genjah Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Productions, and Number of Owners of Dwarf Coconut Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 223

6.2.4

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Deres Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Productions, and Number of Owners of Tap Coconut Sugar Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 224

6.2.5

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kopi Arabika Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Arabica Coffee Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 225

6.2.6

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kopi Robusta Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Robusta Coffee Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ..........................................................................................................

226

6.2.7

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Cengkeh Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Cloves Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 227

6.2.8

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Panili Menurut Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Vanilla Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 228

6.2.9

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Jambu Mete Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Cashewnut Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 229

6.2.10

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Tembakau Rakyat Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Tobacco Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 230

6.2.11

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Tembakau Virginia Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Virginia Tobacco Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009 ............................................................................................................ 231

6.2.12

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kapok Menurut Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Capok Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 232

xxix Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

6.2.13

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kakao Menurut Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009

Area, Number of Production, and Number of Owners of Cocoa Plants by Regency/ Municipality in Bali, 2009 ................................................................................................................................ 233

6.3 Kehutanan F o r e s t r y

6.3.1

Luas Hutan Wisata Menurut Fungsinya dan Banyaknya Pengunjung Kawasan Hutan Konservasi di Provinsi Bali Tahun 2008 - 2009

Area, Function and Number of Visitors to The Forest Conservation Areas in Bali Province, 2008 – 2009..................................................................................................................................... 234

6.3.2 Luas Kawasan Hutan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009 Area of Forest by Regency/Municipality in Bali Province 2009 ................................................... 235

6.3.3

Luas Kawasan Hutan Menurut Kabupaten dan Fungsinya di Provinsi Bali Tahun 2009 Area of Forest by Regency and Its Function in Bali Province 2009 .......................................... 236

6.4 Peternakan L i v e s t o c k

6.4.1 Populasi Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Bali Tahun 2009 Population of Livestock by Regency/Municipality and Type of Livestock in Bali, 2009 .. 238

6.4.2 Populasi Ternak Sapi Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009 Population of Cows of by Regency/Municipality and Type in Bali, 2009 ................................. 240

6.4.3 Populasi Unggas Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009 Population of Poultry by Regency/Municipality and Type of Poultries in Bali, 2009 .......... 241

6.4.4

Banyaknya Ternak yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009

Number of Livestock Slaughtered by Regency/Municipality and Type of Livestock in Bali, 2009 ............................................................................................................................................................... 242

6.4.5

Produksi Daging Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009 Production of Meat by Regency/Municipality and Type of Livestock in Bali, 2009 ............. 243

6.4.6 Produksi Daging Unggas dan Susu Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Production of Poultry and Milk by Regency/Municipality in Bali, 2009 ..................................... 244

6.4.7

Produksi Telur Ayam dan Telur Itik Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009

Production of Hen and Duck Egg by Regency/Municipality and Type of Poultries in Bali, 2009 ............................................................................................................................................................... 245

6.4.8 Produksi Kulit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Bali Tahun 2009 Skin Production by Regency/Municipality and Kind of Livestock in Bali, 2009 .................... 246

6.4.9

Jumlah Ternak yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Ternak, dan Status Tempat Pemotongan di Bali Tahun 2009

Number of Livestock Slaughtred by Type of Butchering Status and Regency/Municipality in Bali, 2009 .......................................................................................................... 247

xxx


6.5 Perikanan F i s h e r y

6.5.1

Produksi Ikan Sawah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009 Production of Wetland Fishery by Regency/Municipality and Type of Fish in Bali, 2009 249

6.5.2

Produksi Ikan Sungai Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009 Production of River Fish by Regency/Municipality and Type of Fish in Bali, 2009 ............. 250

6.5.3

Produksi Ikan Tambak Menurut Jenis Ikan dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Production of Brackish Pond Fish by Regency/Municipality and by Type of Fish in Bali Province, 2009 .................................................................................................................................................... 252

6.5.4 Produksi Ikan Kolam per Kabupaten/Kota Menurut Jenis Ikan Tahun 2009 Production of Swamp Fish by Regency/Municipality and Type of Fish, 2009 ...................... 253

6.5.5 Produksi Ikan Danau Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya Tahun 2005 - 2009 Production of Lake Fish by Regency/Municipality and Type, 2005 – 2009 ........................... 254

6.5.6

Banyaknya Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009 Fish Production by Regency/Municipality and Type of Fish in Bali, 2009 .............................. 255

6.5.7 Nilai Produksi Ikan Menurut Kabupaten dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009 Value of Fish Production by Regency/Municipality and Type of Fisheries in Bali, 2009 . 257

6.5.8

Banyaknya Alat Penangkap Ikan Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008 Number of Fishing Equipment by Type and Regency/Municipality in Bali, 2008 ................ 259

6.5.9

Jumlah Perahu dan Kapal Penangkap Ikan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2008Number of Fishing Boats by Regency/Municipality and Type in Bali, 2008 ........................... 262

7 Industri, Energi, dan Air Bersih Manufacturing, Energy, and Water Supply

7.1 Industri Besar Sedang Large and Medium Scale Manufacturing Industries

7.1.1

Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Untuk Tenaga Kerja Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008

Number of Large and Medium Scale Industries, Workers, and Employment Cost by Major Industrial Group in Bali, 2008 ........................................................................................................ 273

7.1.2 Nilai Output Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008 Value Output by Major Industrial Group in Bali, 2008 ...................................................................... 277

7.1.3

Tenaga Listrik Industri Besar dan Sedang yang Dibangkitkan Sendiri dan yang Dibeli Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008Electricity Produced and Purchased by Major Industrial Group in Bali, 2008 ....................... 281

7.1.4 Banyaknya dan Nilai Pemakaian Bahan Bakar dan Pelumas Tahun 2008 Quantity and Value of Fuel and Lubricants, 2008 .............................................................................. 283

xxxi Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

7.1.5

Biaya Input Industri Besar dan Sedang Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008 Input Cost of Large and Medium Scale Industry by Major Industry Group in Bali, 2008 . 289

7.1.6 Nilai Tambah Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008 Added Value by Major Industrial Group in Bali, 2008 ....................................................................... 293

7.1.7 Indikator Perusahaan Industri Besar dan Sedang di Bali Tahun 2004 - 2008 Indicators of Large and Medium Scale Industry in Bali, 2004 – 2008 ...................................... 297

7.1.8

Penambahan dan Pengurangan Barang Modal Bekas dan Barang Modal Tetap Menurut Kode Industri Tahun 2008Additional and Reduction of Used and Fixed Capital by Industrial Code, 2008 .................. 298

7.2 L is t r i k E l e c t r i c i t y

7.2.1

Produksi Listrik, Pemakaian Bahan Bakar dan Minyak Pelumas oleh PLN di Bali Tahun 2009

Production of Electricity, Consumption of Fuel and Lubricants at State Electricity Company by Region, 2009 ............................................................................................................................ 300

7.2.2

Banyaknya kVA Tersambung, kWh Terjual, dan Jumlah Pelanggan Menurut Golongan per Cabang di Bali Tahun 2009

Number of kVA Available, kWh Sold, and Number of Customers by Classification and Branch in Bali, 2009 .......................................................................................................................................... 301

7.2.3

Banyaknya Desa yang Berlistrik, Gardu, VA Terpasang, dan Jumlah Pelanggan Tahun 2000 - 2009

Number of Villages Electrified, Transmission, VA Installed, and Customers, 2000 – 2009 .......................................................................................................................................................... 303

7.2.4 Banyaknya Pelanggan Listrik di Pedesaan dan Perkotaan Tahun 2009 Number of Customers by Urban and Rural, 2009 .............................................................................. 304

7.3 Air Bersih Water Supply

7.3.1

Jumlah Penggunaan Air Bersih Menurut Golongan Pemakaian di Bali Tahun 2004 – 2008Consumption of Water Usage Classification in Bali, 2004 – 2008 ............................................. 305

7.3.2 Banyaknya Pelanggan, Produksi, dan Penggunaan Air Bersih Tahun 2004 – 2008 Number of Customers, Production, and Consumption of Water Supply, 2004 – 2008 .... 306

8 Perdagangan Trade

8.1

Perkembangan Beberapa Indikator Ekspor Barang Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009 The Growth of Some Export Indicators Goods of Bali Province, 2005 - 2009 .................... 317

8.2

Nilai dan Pangsa Ekspor Provinsi Bali Menurut Kawasan Tujuan, Tahun 2006 – 2009Value and Export Segment of Bali Province by Destination, 2006 – 2009 ............................ 318

8.3 Sepuluh Negara Tujuan Ekspor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009 Exports of Bali Province by Major Country of Destination, 2009 ................................................. 319

xxxii


8.4 Sepuluh Kelompok Komoditas Ekspor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009 Exports of Bali Province by Major Commodity, 2009 ........................................................................ 320

8.5 Perkembangan Beberapa Indikator Impor Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009 The Growth of Some Import Indicators Goods of Bali Province, 2005 – 2009 ..................... 321

8.6 Nilai dan Pangsa Impor Provinsi Bali Menurut Kawasan Asal Tahun 2006 - 2009 Value and Imports Segment of Bali Province by Origin, 2006 – 2009 ..................................... 322

8.7 Sepuluh Negara Asal Impor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009 Import of Bali Province by Major Country of Origin, 2009 ............................................................. 323

8.8 Sepuluh Kelompok Komoditas Impor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009 Import of Bali Provice by Major Commodity, 2009 ............................................................................. 324

8.9

Transaksi Berjalan Perdagangan Luar Negeri Provinsi Bali Menurut Kawasan Tujuan Tahun 2006 - 2009Current of Bali Province Overseas Trade by Destination, 2006 - 2009 .................................. 325

9 Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication

9.1 Sarana Jalan Road Condition

9.1.1 Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Status di Bali Tahun 2009 Lenght of Roads by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009 ........................................ 337

9.1.2

Panjang Jalan Negara dan Provinsi di Bali Menurut Kondisi Jalannya Keadaan Akhir Tahun 2009

Length of Central Government and Provincial Roads in Bali by Condition of Road, 2009 .......................................................................................................................................................................... 338

9.1.3 Panjang Jalan Negara Menurut Jurusan dan Fungsi Tahun 2009 Length of Central Government Roads in Bali by Route and Function of Road, 2009....... 339

9.1.4 Panjang Jalan Provinsi Menurut Jurusan dan Fungsi di Bali Tahun 2009 Length of Provincial Roads by Route and Function of Road in Bali, 2009 ............................. 340

9.1.5 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan di Bali Tahun 2009 Length of Roads in Bali Kind of Surface and by Status of Road, 2009 .................................... 341

9.1.6 Jarak Antara Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Distance of Regency/Municipality in Bali Province ............................................................................ 342

9.2 Angkutan Darat Land Transportation

9.2.1

Banyaknya Perusahaan Angkutan, Bus Umum, dan Daya Angkutan yang Beroperasi Antar Provinsi Dirinci per Kabupaten/Kota Tahun 2009

Number of Inter Provincial Transportation Companies, Number of Buses, and Their Capacity by Regency/Municipality, 2009 ................................................................................................ 343

9.2.2

Banyaknya Perusahaan Bus Umum yang Melayani Trayek Antar Kota Kabupaten di Bali Dirinci per Kabupaten/Kota Tahun 2009

Number of Intercity Bus Companies, Buses Operated, and Their Capacity by Regency/ Municipality, 2009 .............................................................................................................................................. 344

xxxiii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

9.2.3

Jumlah Pemilik dan Kartu Pengawasan Angkutan Barang Dirinci per Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Member of Owners and Goods Transportation Supervision Card in Bali by Regency/ Municipality, 2009 .............................................................................................................................................. 345

9.2.4

Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan di Bali, Tahun 2005 -2009 Number of Motorized Vehicles by Type of Vehicles in Bali, 2005-2009 .................................. 346

9.3 Angkutan Laut Sea Transportation

9.3.1

Banyaknya Penumpang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali Tahun 2009 Number of Passenger Arrived and Departing by Ports in Bali, 2009 ........................................ 347

9.3.2 Banyaknya Barang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali Tahun 2009 Number of Goods Arrived and Departing by Ports in Bali, 2009 ................................................. 348

9.3.3

Bongkar Muat Barang Antar Pulau di Pelabuhan Benoa Dirinci Menurut Jenis Barang Tahun 2009Loaded and Unloaded Cargo at Benoa Harbour by Type of Commodities, 2009 .............. 349

9.3.4 Banyaknya Bongkar Muat (Antar Pulau) pada Pelabuhan di Bali Tahun 2009 Total Loaded and Unloaded Inter Island Cargo at Ports in Bali, 2009 ..................................... 350

9.4 Angkutan Udara Air Transportation

9.4.1

Banyaknya Pesawat Terbang, Penumpang yang Datang, dan Berangkat dari/ke Bandara Ngurah Rai Bali Serta Transit per Bulan Tahun 2009

Number of Flights, Passenger Arrival, and Departure at/from Ngurah Rai Airport by Month, 2009 .......................................................................................................................................................... 351

9.4.2

Arus Penumpang Melalui Pelabuhan Udara Ngurah Rai Bali Menurut Asal dan Tujuannya Tahun 2009

Number of Passengers Arriving, Departing, and in Transit at/from Ngurah Rai Airport In Bali by Origin and Destination, 2009 ................................................................................................... 352

9.4.3 Banyaknya Bongkar Muat di Pelabuhan Udara Ngurah Rai Bali Tahun 2009

Volume of Cargo Loaded and Unloaded at Ngurah Rai Airport by Kind of Origin in Bali, 2009 .......................................................................................................................................................................... 353

9.4.4

Banyaknya Bongkar Muat Barang Dalam Negeri Menurut Jenisnya di Bandara Ngurah Rai Tuban Tahun 2009

Volume of Domestic Cargoes Loaded and Unloaded by Type of Cargoes at Ngurah Rai Airport, 2009 ............................................................................................................................................... 354

9.4.5

Banyaknya Bongkar Muat Barang Luar Negeri Menurut Jenisnya di Bandara Ngurah-Rai Bali Tahun 2009

Number of International Cargoes Loaded and Unloaded by Type of Cargoes at Ngurah Rai Airport, 2009 ................................................................................................................................ 355

9.4.6

Banyaknya Bongkar Muat Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Menurut Jenisnya di Bandara Ngurah Rai Bali Tahun 2009

Number of Domestic and International Cargoes Loaded and Unloaded by Type of Carges in Ngurah Rai Airport, 2009 .......................................................................................................... 356

xxxiv


9.5 Pos dan Telekomunikasi Post and Telecommunication

9.5.1 Banyaknya Surat Pos yang Dikirim (Luar dan Dalam Negeri ) Tahun 2009

Amount of Mail Sent (Domestic and Int.Mail) by Post Office by Type of Service and Regency/Municipality, 2009 .......................................................................................................................... 357

9.5.2

Banyaknya Sambungan Telepon Menurut Sambungan Induk, Cabang Serta Kapasitas Sentral Tahun 2009Number of Telephone Connections by Type of Connections and Capacity, 2009 ............. 358

9.5.3 Banyaknya Kapasitas dan Pelanggan Telepon per Kabupaten/Kota Tahun 2009 Number of Telephone Capacity and Customer by Regency/Municipality, 2009 ................. 359

9.5.4 Jumlah Sarana Telepon Menurut Jenisnya per Kabupaten/Kota Tahun 2009 Number of Telephone Facilities by Type and Regency/Municipality, 2009 ........................... 360

10 Hotel, Retoran, dan Pariwisata Hotel, Restaurant, and Tourism

10.1 P a r i w i s a t a T o u r i s m

10.1.1

Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2005 - 2009Number of Foreign Visitors Arriving Directly to Bali by Month, 2005 - 2009 .......................... 369

10.1.2

Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan Tahun 2005 - 2009Number of Foreign Visitors Arriving Directly by Nationality to Bali, 2005 – 2009................ 370

10.2 P e r h o t e l a n Hotels

10.2.1 Banyaknya Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasi dan Kelas Hotel Tahun 2009 Number of Classified Hotel in Bali by Location of Hotel and Hotel Class, 2009 .................. 373

10.2.2

Banyaknya Kamar yang Tersedia pada Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasinya Tahun 2009Number of Rooms Available of Classified Hotels in Bali by Location of Hotel, 2009 ........ 374

10.2.3

Banyaknya Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasinya Tahun 2009Number of Beds Available of Classified Hotels in Bali by Hotel Location, 2009 .................. 375

10.2.4

Banyaknya Tamu Asing dan Domestik yang Datang pada Hotel Berbintang Dirinci Menurut Kelas Hotel Tahun 2009Number of Foreign and Domestic Guests at Classified Hotel by Hotel Class, 2009 ........ 376

10.2.5

Banyaknya Tamu Asing dan Domestik yang Datang pada Hotel Berbintang Dirinci per Bulan Tahun 2009Number of Foreign and Domestic Guests at Classified Hotels by Month, 2009 .................. 377

10.2.6

Persentase Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Room Occupancy Rates of Hotels in Bali by Month and by Hotel Class, 2009 ................... 378

10.2.7

Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009

Average Guests per Room (GpR) of Classified Hotels in Bali by Month and by Hotel Class, 2009 ........................................................................................................................................ 379

xxxv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

10.2.8

Rata-Rata Lama Menginap Tamu di Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009

Average Length of Stay of Guests at Classified Hotels by Month and Hotel Class in Bali, 2009 ............................................................................................................................................................... 380

10.2.9

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009

Average Length of Stay of Foreign Guests at Classified Hotels by Month and Hotel Class in Bali, 2009 ............................................................................................................................................. 381

10.2.10

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Domestik pada Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009

Average Lenght of Stay of Domestic Guests at Classified Hotel by Month and Hotel Class in Bali, 2009 ............................................................................................................................................. 382

10.2.11

Prosentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Bed Occupancy Rates of Classified Hotels by Month and by Hotel Class in Bali, 2009 . 383

10.2.12

Banyaknya Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya di Bali Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Kamar Tahun 2009

Number of Nonclassified Hotels and other Accommodations in Bali by Regency/ Municipality and Room Group, 2009 ........................................................................................................ 384

10.2.13

Banyaknya Kamar Tersedia pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Kamar di Bali 2009

Number of Rooms Available of Nonclassified Hotels and Other Accommodations by Regency/Municipality and by Room Group in Bali, 2009 ................................................................ 385

10.2.14

Banyaknya Tempat Tidur Tersedia pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Number of Beds Available of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Regency and Room Group, 2009 ....................................................................................................... 386

10.2.15

Banyaknya Tamu yang Datang Pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar, di Bali Tahun 2009

Number of Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and by Room Group, 2009 ............................................................................................................ 387

10.2.16

Banyaknya Tamu Asing yang Datang pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Number of Foreign Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 .............................................................................................................. 388

10.2.17

Banyaknya Tamu Domestik yang Datang pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Number of Domestic Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 .................................................................................................... 389

10.2.18

Persentase Tingkat Penghunian Kamar Hotel Non Bintang dan Akomodasi lainnya di Bali Dirinci Menurut Bulan dan Kelas Hotel Tahun 2009

Room Occupancy Rates of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 .............................................................................................................. 390

10.2.19

Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Average Guests per Room (GpR) of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 ............................................................................................... 391

10.2.20

Rata-Rata Lama Menginap Tamu di Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Average Length of Stay of Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 ............................................................................................... 392

xxxvi


10.2.21

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Non Bintang & Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Average Length of Stay of Foreign Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 ......................................................... 393

10.2.22

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Domestik di Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Average Length of Stay of Domestic Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 .........................................................

394

10.2.23

Persentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur di Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Bed Occupancy Rates of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009 ....................................................................................................................

395

10.3 R e s t o r a n R e s t a u r a n t

10.3.1

Banyaknya Restoran dan Rumah Makan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2005 - 2009Number of Restaurant by Regency/Municipality in Bali, 2005 – 2009 ..................................... 396

10.3.2

Banyaknya Tempat Duduk dari Restoran dan Rumah Makan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009

Number of Seats of Restaurant by Regency/Municipality in Bali Province, 2005 – 2009 .......................................................................................................................................................... 397

10.3.3

Banyaknya Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro Perjalanan Wisata, dan Agen Perjalanan Wisata Menurut Lokasi Tahun 2009

Number of Travel Bureau, Branch of Travel Bureau, and Tourism Travel Agents by Location of Travel Bureau, 2009 ................................................................................................................ 398

11 Keuangan dan Harga Finance and Prices

11.1 Keuangan Pemerintah Daerah Finance of Regional Government

11.1.1

Ringkasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali Tahun 2008

Summary of Budgeted Local Government Revenues Realization and Expenditures of Bali Province, 2008 ........................................................................................................................................... 409

11.1.2

Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008

Summary of Local Government Revenues and Expenditures Realization by Regency/ Municipality in Bali, 2008 ................................................................................................................................ 413

11.2 Perbankan dan Koperasi Banking and Cooperatives

11.2.1 Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valas Menurut Kelompok Bank di Provinsi Bali Tahun 2009

Value of Bank Credit in Rupiahs and Foreign Exchange by Group of Bank at Bali Province, 2009 .................................................................................................................................................... 416

11.2.2

Posisi Pinjaman Perbankan Dalam Rupiah dan Valas Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Bali Tahun 2009

Value of Bank Credit in Rupiahs and Foreign Exchange by Economic Sector in Bali Province, 2009 .................................................................................................................................................... 417

xxxvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

11.2.3

Posisi Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valas Menurut Jenis Penggunaan dan Kelompok Bank di Bali Tahun 2009

Value of Bank Credits in Rupiahs and Foreign Exchange by Type of Use and Group of Banks in Bali Province, 2009 .................................................................................................................. 420

11.2.4

Deposito Berjangka Rupiah dan Valuta Asing Menurut Kelompok Bank di Provinsi Bali, 2009

Value of Rupiahs Time Deposit and Foreign Exchange by Group of bank in bali Province, 2009 .................................................................................................................................................... 422

11.2.5

Deposito Berjangka Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jangka Waktu di Provinsi Bali (Termasuk BPR)

Value of Rupiahs Time Deposits and Foreign Exchange by Period in Bali Province, 2009 (Include Rurel Bank) ............................................................................................................................. 423

11.2.6

Banyaknya Uang Pinjaman, Pelunasan, Lelang, dan Sisa Uang Pinjaman pada Pegadaian Tahun 2009

Value of Credits, Debt Paying Off, Auction Selling, and Credits Balance at Pawnshops Services, 2009 ..................................................................................................................................................... 424

11.2.7

Jumlah Barang Jaminan dan Pelunasan pada Daerah Pemeriksaan Perusahaan Umum Pegadaian Tahun 2009

Number of Goods Under Guarantee and Debt Paying Off at Pawnshop Services, 2009 .......................................................................................................................................................................... 425

11.2.8

Banyaknya Koperasi Unit Desa, Anggota, Nilai Simpanan, dan Volume Usaha Menurut Kabupaten/Kota Tingkat Koperasi di Bali Tahun 2009

Number of Village Unit Cooperatives, Number of Members, Deposit, and Turnover by Regency/Municipality and Level of Cooperatives in Bali, 2009 ................................................... 426

11.2.9

Banyaknya Koperasi Non KUD, Anggota, Nilai Simpanan, dan Volume Usaha dan Tingkat Koperasi Tahun 2009

Number of Non Village Unit Cooperatives, Members, Deposits, and Turnover by Region and Level of Cooperatives, 2009 ................................................................................ 427

11.2.10 Banyaknya Koperasi Menurut Tingkat dan Kabupaten/Kota Tahun 2009 Number of Cooperatives by Level and Regency/Municipality, 2009 ......................................... 428

11.2.11

Banyaknya Koperasi, KUD, dan Non KUD Menurut Jenis Usaha Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Koperasi Tahun 2009

Number of Cooperatives, Village Unit Cooperatives, and Non Village Unit Cooperatives by Region and Type of Cooperative, 2009 ............................................................. 429

11.2.12

Pelaksanaan Penyaluran Beras, Gula, dan Tepung Terigu di Bali Tahun 2005 - 2009Distribution of Rice, Sugar, and Wheat Flour in Bali 2005 – 2009 ............................................. 432

11.2.13

Realisasi Pengadaan Beras Per Bulan oleh Perum Bulog Divisi Regional Bali, Tahun 2005 – 2009Actual Rice Stocks by Office of Logistics Bali Province, 2005 – 2009 ..................................... 433

11.2.14

Realisasi Pengadaan Beras di Bali Melalui KUD, Non KUD, dan Lainnya, Tahun 2005 - 2009Actual Rice Stocks in Bali via Vilage Unit Cooperatives and Others, 2005 – 2009 ........... 434

11.2.15 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Bali Tahun 2003 - 2009 The Growth of Domestic Capital Invesment in Bali, 2003 – 2009 .............................................. 435

11.2.16 Perkembangan Penanaman Modal Asing di Bali Tahun 2003 - 2009 The Growth of Foreign Capital Invesment in Bali, 2003 – 2009 .................................................. 436

xxxviii


11.3 Harga P r i c e s

11.3.1 Rata-rata Harga Eceran Bahan Pokok per Bulan di Kota Denpasar Tahun 2009 Average Retail Price of Essential Commodities in Denpasar by Month, 2009 ..................... 437

11.3.2 Rata-rata Harga Eceran Emas Perhiasan di Kota Denpasar Tahun 2009 Average Retail Price of Gold Jewellery in Denpasar by Month, 2009 ...................................... 439

11.3.3 Kurs Rata-rata Valuta Asing per Bulan di Provinsi Bali Tahun 2009 Average of Foreign Exchange Currencies by Month in Bali, 2009 ............................................. 440

11.3.4 Laju Inflasi di Kota Denpasar dari Bulan Januari-Desember Tahun 2009 Inflation Rate in Denpasar, January-December 2009 ...................................................................... 442

11.3.5 Laju Inflasi di Kota Denpasar Tahun 2005 - 2009 Inflation Rate in Denpasar, 2005 – 2009 ................................................................................................ 451

12 Pengeluaran dan Konsumsi Expenditures and Consumption

12.1

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Golongan dan Jenis Pengeluaran Provinsi Bali Tahun 2008 - 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Class and Kind of Expenditure of Bali Province, 2008 – 2009..................................................................................................................................... . 459

12.2

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Pengeluaran Provinsi Bali Tahun 2008 - 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Regency/Municipality and Kind of Expenditure of Bali Province, 2008 – 2009 ........................................................................................... 460

12.3

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bali Tahun 2007 - 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Food Commodity in Bali Province, 2007 – 2009..................................................................................................................................... 461

12.4

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bukan Bahan Makanan Provinsi Bali Tahun 2007 - 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Non-Food in Bali Province, 2007 – 2009 .......................................................................................................................................................... 462

12.5

Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari Menurut Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bali Tahun 2007 - 2009

Daily average Consumption of Calorie and Protein per Capita by Group of Food Commodity in Bali Province 2007 – 2009 .............................................................................................. 464

13 Pendapatan Regional Regional Income

13.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Gross Domestic Regional Product by Industrial Origin

13.1.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Bali Province at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 ............................................................................. 473

xxxix Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

13.1.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Bali Province at Constant 2000 prices by Industrial Origin, 2006 – 2009 ................................................................................................ 477

13.1.3

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha 2006 - 2009

Presentage Distribution of Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Bali Province at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 ........................ 481

13.1.4

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

Percentage Distibution of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................... 485

13.1.5

Indeks Perkembangan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

The Growth of Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................... 489

13.1.6

Indeks Perkembangan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

The Growth of Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................... 493

13.1.7

Indeks Berantai PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

Link Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 497

13.1.8

Indeks Berantai PRDB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

Link Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 501

13.1.9

Indeks Harga Implisit PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009 Implicit Prices Index of GRDP in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 ............. 505

13.1.10

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

The Growth of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 509

13.1.11

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009

The Growth of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 513

13.2 PDRB per Kapita Gross Domestic Regional Product per Capita

13.2

Angka Agregatif PDRB, Jumlah Penduduk dan PDRB Per Kapita Provinsi Bali, Tahun 2006 – 2009

Product Agregate of GRDP, Mid Year Population and per Capita GRDP in BaliProvince, 2006 – 2009 .................................................................................................................................. 517

xl


13.3 PDRB Menurut Penggunaan Gross Domestic Regional Product by Expenditure

13.3.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 ..................................................................................................................... 518

13.3.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2005 - 2009

Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 ..................................................................................................................... 519

13.3.3

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

Percentage Distributions of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 ........................................................................................................................... 520

13.3.4

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

Percentage Distributions of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 ........................................................................................................................... 521

13.3.5

Indeks Perkembangan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

The Growth of Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 - 2009 ........................................................................................................................... 522

13.3.6

Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

The Growth of Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 ........................................................................................................................... 523

13.3.7

Indeks Berantai PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

Link Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 524

13.3.8

Indeks Berantai PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

Link Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 525

13.3.9 Indeks Harga Implisit PDRB Provinsi Bali Menurut Penggunaan 2006 - 2009 Implicit Price Indexes of GRDP in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 ................ 526

13.3.10

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

The Growth of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 527

13.3.11

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

The Growth of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 – 2009 .......................................................................................................................................................... 528

14 Data Terkini Latest Data

14.1 Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Januari - Juli Tahun 2010 Inflation Rate in Denpasar, January - July 2010 ................................................................................. 535

xli Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

14.2 Nilai Tukar Petani Provinsi Bali Bulan Januari - Juli Tahun 2010 Farmers Terms of Trade in Bali Province, January - July 2010 ...................................... 538

14.3

Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan Bulan Januari - Juni Tahun 2010

Number of Foreign Visitors Arriving Directly by Nationality to Bali, January - June 2010 ......................................................................................................................................... 544

14.4.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010

Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 – 2010 ...............................................................................................................

547

14.4.2

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010

Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 – 2010 ............................................................................................................... 551

14.4.3

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010

Percentage Distribution of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 – 2010 ...................................................................................................................... 555

14.4.4

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (q-to-q) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010

Quarterly Growth (q-to-q) of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 – 2010 ......................................................................................................................

559

14.4.5

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (y-o-y) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010

Quarterly Growth (y-to-y) of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 – 2010 ...................................................................................................................... 563

14.4.6

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (Kumulatif) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2010

Quarterly Growth of GRDP (Cummulative) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 – 2010 .............................................................................................................. 567

15 Data Nasional National Data

15.1 Laju Inflasi 66 Kota di Indonesia tahun 2005 – 2009 Inflation Rate of 66 Cities in Indonesia, 2005 – 2009 ...................................................................... . 573

15.2 Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2007 – 2009 Actual Government Revenues, 2007 – 2009 ...................................................................................... 576

15.3 Realisasi Pengeluaran Negara Tahun 2007 - 2009 Actual Government Expenditures, 2007 – 2009 ................................................................................ 577

15.4

Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2006 - 2009Statistic of Domestic Direct Investment Realization by Economic Sector, 2006 – 2009 578

15.5

Perkembangan Realisasi Investasi Luar Negeri Menurut Sektor Ekonomi, Tahun 2006 – 2009Statistic of Foreign Direct Investment Realization by Economic Sector, 2006 – 2009 .. 580

15.6

Produksi Nasional Tanaman Bahan Makanan dan Tanaman Perkebunan, Tahun 2005 - 2009National Production of Food Crops and Estate Crops, 2005 – 2009 ....................................... 582

xlii


15.7 Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2006 - 2009 Export Value of Indonesia by Economic Sector, 2006 – 2009 .................................................... 583

15.8 Volume dan Nilai Ekspor Hasil Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2007 - 2009 Export Volume and Value of Indonesian Agricultural Products, 2007 – 2009 ..................... 584

15.9 Volume dan Nilai Ekspor Hasil Sektor Industri Indonesia Tahun 2007 - 2009 Export Volume and Value of Indonesian Industrial Products, 2007 – 2009 ......................... 585

15.10

Volume dan Nilai Ekspor Hasil Tambang (Tidak Termasuk Migas) Indonesia Tahun 2007 - 2009

Export Volume and Value of Indonesian Mining Products (Excluding Petroleum and Gas), 2007 – 2009 ........................................................................................................................................... 587

15.11 Nilai Impor Indonesia Menurut Golongan Barang Ekonomi Tahun 2007 - 2009 Indonesian Import Value by Broad Economic Categories, 2007 – 2009 ............................... 588

15.12

Jumlah Wisatawan Asing yang datang Melalui 11 Pintu Masuk Utama Tahun 2005 - 2009 Number of Foreign Tourist Arrivals Throught 11 Main Ports of Entry, 2005 – 2009 .......... 590

15.13 Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2009 Gross Domestic Products of Indonesia by Industrial Origin, 2008 – 2009 ............................ 591

15.14 Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Penggunaan Tahun 2008 - 2009 Gross Domestic Products of Indonesia by Expenditure, 2008 – 2009 .................................... . 592

xliii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

DAFTAR GAMBAR LIST OF FIGURES

Gambar Figure

Halaman Pages

1 Keadaan Geografi Geographical Situation

1.1 Persentase Luas Wilayah Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009 Percentage Area of Bali Province by Regency/Municipality, 2009 .................................. 7

1.2 Ketinggian Ibu Kota Kabupaten di Provinsi Bali Latitude of Capital City of Regencies/Municipality in Bali ............................................... 7

2 Keadaan Iklim Climate

2.1 Rata-rata Suhu Udara di Bali per Kabupaten/Kota Tahun 2009 Average Temperature in Bali by Regency/Municipality, 2009 ......................................... 37

2.2 Total Curah Hujan per Kabupaten/Kota Tahun 2009 Total Rainfall by Regency/Municipality, 2009 .................................................................. 37

3 Pemerintahan Government

3.1

Banyaknya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin di Bali, Tahun 2009

Number of Chosen Regency/Municipality Legislatives Membership by Sex in Bali, 2009 .................................................................................................................................. 65

3.2 Banyaknya Produk DPRD Provinsi Bali Tahun 2005 – 2009 Output Number of Legislative of Bali Province, 2005 – 2009 .......................................... 65

4 Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Employment

4.1 Jumlah Penduduk Bali Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Tahun 2009 Population of Bali by Sex and Regency/Municipality, 2009 ............................................. 95

4.2 Kepadatan Penduduk Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009 Population Density of Bali Province by Regency/Municipality, 2009 ............................... 95

4.3

Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2009

Percentage of Population Aged 15 Years and Over Who Work Based on Their Educational Attainment, 2009 .......................................................................................... 97

4.4

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked During Previous Week by Industrial Origin and Sex in Bali Province 2009.......................................................... 97

xliv


5 Sosial Social

5.1 Persentase Jumlah Sekolah Menurut Jenisnya di Bali Tahun 2009/2010 Percentage of School by Type/School Level in Bali, 2009/2010 ..................................... 123

5.2 Jumlah Murid Menurut Jenis Sekolah di Bali Tahun 2009/2010 Number of Pupils by Type/School Level in Bali, 2009/2010 ............................................ 123

6 Pertanian Agriculture

6.1 Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaan Tahun 2009 Percentage of Land Area by Type of Use, 2009 .............................................................. 187

6.2

Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area and Production of Wetland and Dryland Paddy by Regency / Municipality in Bali, 2009.................................................................................................. 187

6.3

Luas Panen dan Jumlah Produksi Palawija Menurut Komoditi di Bali Tahun 2009

Harvested Area and Production of Secondary Food Crops by Commodity in Bali, 2009 .................................................................................................................................. 189

6.4 Luas dan Jumlah Produksi Perkebunan Menurut Komoditi di Bali Tahun 2009

Area and Production of Plantation by Commodity in Bali, 2009 ...................................... 189

6.5 Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Bali Tahun 2009 Livestock Population by Type in Bali, 2009 ..................................................................... 191

6.6 Persentase Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Percentage of Fish Production by Regency/Municipality in Bali, 2009 ........................... 191

7.1 Industri, Energi, dan Air Bersih Manufacturing, Energy, and Water Supply

7.1 Beberapa Indikator Industri Besar dan Sedang di Bali Tahun 2003 – 2008 Some Indicators Large and Medium Scale Industry in Bali, 2003 – 2008 ....................... 269

7.2 Efisiensi Produksi Industri Besar dan Sedang di Bali Tahun 2003 - 2008 Production Efficiency of Large and Medium Scale Industry in Bali, 2003 – 2008 ........... 269

7.3 Banyaknya kWh Terjual Menurut Jenis Klasifikasi Pelanggan Tahun 2009 Number of kWh Sold by Type of Customer, 2009 ........................................................... 271

7.4 Persentase Pengguna Air Minum Menurut Golongan Pemakaian di Bali Tahun 2008 Percentage of Water Supply Consumption By Type of Customer in Bali, 2008 ............. 271

xlv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

8 Perdagangan Trade

8.1 Posisi Neraca Perdagangan Provinsi Bali Tahun 2004 - 2009 Balance of Trade of Bali Province, 2004 – 2009 ............................................................. 313

8.2

Perkembangan Pangsa Ekspor Provinsi Bali Menurut Kawasan Tujuan Tahun 2004 – 2009 Export Segment of Bali Province by Destination, 2004 – 2009 ....................................... 313

8.3 Perkembangan Pangsa Import Provinsi Bali Menurut Kawasan Asal Tahun 2004 - 2009 Import Segment of Bali Province by Origin, 2004 – 2009 ................................................ 315

9 Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication

9.1 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Length of Roads by Regency/Municipality in Bali, 2009 ................................................. 333

9.2 Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Bali Tahun 2005 – 2009 Number of Motorized Vehicles by Type in Bali, 2005 – 2009 .......................................... 333

9.3 Banyaknya Penumpang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali

Tahun 2009 Number of Passenger Arrived and Departing by Ports in Bali, 2009 .............................. 335

9.4 Persentase Surat yang Dikirim Melalui Pos (Dalam dan Luar Negeri) Tahun 2009 Percentage of Mail Sent (Domestic and International Mail) Through Post Office, 2009 . 335

10. Hotel, Restoran, dan Pariwisata Hotel, Restaurant, and Tourism

10.1.1

Banyaknya Orang Asing Pengunjung Singkat yang Datang Langsung ke BaliTahun 2005 - 2009 Number of Foreign Visitors Arriving Directly to Bali, 2005 – 2009 .................................. 367

10.1.2

Banyaknya Tamu Asing dan Domestik yang Datang Pada Hotel Berbintang di Bali Tahun 2005 - 2009 Number of Foreign and Domestic Guests at Classified Hotels in Bali, 2005 – 2009 ...... 367

11 Keuangan dan Harga Finance and Prices

11.1 Laju Infasi Kota Denpasar, Januari – Desember Tahun 2009 Inflation Rate in Denpasar, January – December, 2009 .................................................. 407

11.2 Laju Infasi Kota Denpasar Tahun 2004 - 2009 Inflation Rate in Denpasar, 2004 – 2009 ......................................................................... 407

xlvi


12 Pengeluaran dan Konsumsi Expenditures and Consumption

12.1

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bahan Makanan Tahun 2009

Percentage Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Food Commodity, 2009 .................................................................................................................................. . 457

12.2

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bukan Bahan Makanan Tahun 2009

Percentage Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Non-Food Commodity, 2009 ............................................................................................................. 457

13 Pendapatan Regional Regional Income

13.1

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Percentage Distribution of GDRP of Bali Province at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009 ...................................................................................................... 471

13.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009 Economic Growth of Bali Province, 2005 – 2009 ............................................................ 471

xlvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

PENJELASAN UMUM EXPLANATORY NOTES

1. Tanda-tanda / Symbols:

Angka Sementara / Preliminary Figures ........................ + Angka Sangat Sementara / Very Preliminary Figures .... ++ Angka Sangat-sangat Sementara / Extremely Preliminary Figures ....................................... +++ Angka Diperbaiki / Revised Figures ............................... r Data Tidak Tersedia / Data Not Available ...................... - Catatan / Note .................................................................. *)

2. Satuan / Unit: 1 Ton ................................................................................ 10 Kwintal 1 Ton ................................................................................ 1000 Kilogram 1 Kilometer ...................................................................... 1000 Meter 1 Meter ............................................................................. 1000 Milimeter 1 Km2 ............................................................................... 100 Hektar 1 kWh .............................................................................. 1000 Watt jam 1 M3 ................................................................................. 1000 Liter 1 Liter .............................................................................. 1000 cc 1 Knot .............................................................................. 1 Mil/jam 1 milibar ........................................................................... 100 Pa

3. Singkatan / Glossary:

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Estimated Local Government Revenues and Expenditures

BD Bendungan Dam

BPR Bank Perkreditan Rakyat Community Loan Bank

BPS Badan Pusat Statistik Statistics Indonesia

BT Bujur Timur East Longitude

DI Daerah Irigasi Irrigation Area

DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Local Legislative

FOB Free on Board Free on Board

GPR Guest per Room Guest per Room

IUD Alat Kontrasepsi di Dalam Rahim Intra Uterine Device

KB Keluarga Berencana Family Planning

Kamra Keamanan Rakyat Public Security

KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia

General Framing Investigation Office of Republic of Indonesia

KKB Klinik Keluarga Berencana Family Planning Clinic

KPS Kantor Pusat Statistik Statistics Head Office

KUD Koperasi Unit Desa Village Unit Cooperation

Linmas Perlindungan Masyarakat Public Protection

LS Lintang Selatan South Latitude

xlviii


MOP Medis Operasi Pria Vasectomy

MOW Medis Operasi Wanita Tubectomy

PAD Pendapatan Asli Daerah Local Government Revenue

PBB Pajak Bumi dan Bangunan Land and Building Tax

PDRB Produk Domestik Regional Bruto Gross Domestic Regional Product

PEMILU Pemilihan Umum General Election

PEMPROV Pemerintah Provinsi Province Government

PKBRS Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Hospital Family Planning Program

PMTB Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Gross Domestic Fixed Capital Formation

PUS Pasangan Usia Subur Fertile Age Couples

PUSKESMAS Pusat Kesehatan Masyarakat Public Health Centers

RSU Rumah Sakit Umum Public Hospital

RT Rumah Tangga Household

SAKERNAS Survei Tenaga Kerja Nasional National Labour Force Survey

SARS Sindrom Pernapasan Akut Severe Accute Respiratory Syndrom

SD Sekolah Dasar Primary School

SDA Sumber Daya Alam Natural Resources

SDM Sumber Daya Manusia Human Resources

SLB Sekolah Luar Biasa Extra Ordinary Primary School

SLTP Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Junior High School

SMK Sekolah Menengah Kejuruan Vocational Senior High School

SMU Sekolah Menengah Umum Senior High School

SP 2000 Sensus Penduduk Tahun 2000 2000 Population Census

SSN Sistem Statistik Nasional National Statistics System

SUSENAS Survei Sosial Ekonomi Nasional National Socio - Economic Survey

TBC Tubercolosis Tubercolosis

Tk Tukad (Sungai) River

TK Taman Kanak-kanak Kindergarten

TKBK Tim Keluarga Berencana Keliling Mobile Family Planning Team

TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Labour Force Participation Rate

TPK Tingkat Penghunian Kamar Room Occupancy Rate

TPS Tempat Pemungutan Suara Voting Location

TVL Taking a Vote Location Taking a Vote Location

US Amerika Serikat United State of America

Wanra Perlawanan rakyat Community Defence

xlix Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

SEJARAH PROVINSI BALI

Pada tahun 1945, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari 8 (delapan) provinsi. Pembagian provinsi ini adalah hasil keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Salah satu di antara delapan provinsi tersebut adalah Provinsi Sunda Kecil dengan ibukota Singaraja. Sunda Kecil terdiri dari 6 Daerah kepulauan yaitu Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Berdasarkan Undang-Undang Negara Indonesia Timur (NIT) Nomor 44/1950, tiap-tiap daerah mempunyai otonomi sendiri. Otonomi diperoleh dari penyerahan beberapa urusan rumah tangga swapraja oleh Pemerintah Swapraja kepada Pemerintah Daerah, sesuai dengan zelfbestuurregelan 1938.

Setelah pemilihan umum pertama di Indonesia pada tahun 1955, ketidakpuasan muncul di beberapa daerah. Untuk mengatasi masalah ini, dikeluarkan Undang-Undang nomor 1 tahun 1957 oleh Pemerintah Pusat, yaitu Undang-Undang tentang Pokok-pokok Pemerintah Daerah yang berlaku untuk seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Dengan berlakunya Undang-Undang nomor 1 tahun 1957 maka Undang-Undang nomor 44 tahun 1950 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Indonesia Timur dicabut. Undang-Undang ini mengatur antara lain tentang pembentukan beberapa Daerah Tingkat I.

Pada tanggal 11 Agustus 1958, Presiden RI mengesahkan Undang-Undang nomor 64 tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Undang-Undang ini diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1958. Dengan demikian secara resmi Daerah Tingkat I Bali lahir pada tanggal 14 Agustus 1958 dengan ibukota Singaraja. Selanjutnya dengan keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tanggal 23 Juni 1960 nomor 52/2/36-B6 yang atas dasar Revolusi DPRD Tingkat I Bali, kedudukan ibukota di Singaraja dipindahkan ke kota Denpasar.

l


HISTORY OF BALI PROVINCE

At the time of the Independence Day in 1945, Indonesia comprises of 8 (eight) provinces. This structure was drafted by Indonesian Independence Preparation Committee on August 18th, 1945. One of these new eight provinces was called Sunda Kecil with Singaraja chosen as the capital. Sunda Kecil province included 6 (six) small southeastern islands including Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, and Timor. According to the Constitution of Eastern Part of Indonesia (NIT) number 44/1950, each island has its own autonomy. The autonomy was given in the form of the conduct of swapraja household matter which was autorised by the swapraja government to the local government and was conducted based on zelfbestuurregelan 1938.

After the first Indonesian general election which was held in 1955, there were a few disagreements between central government and local people/government. As a solution to this problem, central government released the UU No. 1/1957 for managing the conduct of local government which was then applied to all provinces. With the release of this UU, the UU No. 44/1950 setup by government of Eastern Part of Indonesia was discarded. One of the item included in this new UU was the forming of local government level 1 (Pemerintah Daerah Tingkat 1).

On August 11th, 1958, Indonesian President released the UU No. 64/1958 regarding the forming of local government level 1 of three provinces including Bali, Nusa Tenggara Barat and Nusa Tenggara Timur. This UU was effectively applied on August 14th, 1958. Based on this, local government level 1 of Bali is said to be born on that day with Singaraja as the capital. Based on the official letter released by the General Affair and Local Autonomy Minister No. 52/2/36-B6 on June 23rd, 1960 and also based on the revolution within the legislative level 1 of Bali Province, the capital of Bali was moved from Singaraja to Denpasar.

Tentang BPS

About BPS

PEN

SAD

NYELENGGA

RESPOND

PENGGU

HaSta

AR STA

ARA Sadateknigunastatiskonswaktudipah

DEN Sadajawabsesuatanpa

UNA Sadametosertastatis

26 Septemb

ariatistik

ATISTIK

ar untuk mengk statistik ya

a dan menyajstik yang dumen secaru, akurat dahami

ar untuk meban apa ai dengan ka ragu-ragu

ar untuk mode, konsep a memanfaatstik secara op

ber

ggunakan ang tepat ikan data

diperlukan ra tepat n mudah

mberikan adanya

kenyataan

emahami / definisi kan data

ptimal

liv


HARI STATISTIK 26 SEPTEMBER

Hari Statistik ditetapkan tanggal 26 September, karena pada tanggal tersebut terjadi peristiwa yang dinilai sangat bersejarah bagi kegiatan statistik di Indonesia, yaitu dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordinnantie 1934 yang merupakan produk kolonial serta materinya dirasakan tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan. Hari Statistik tersebut telah disetujui Bapak Presiden Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam surat Nomor B.259/M.Sesneg/1996 tanggal 12 Agustus 1996.

Hari Statistik dimaksudkan untuk menggugah dan menumbuhkan Sadar Statistik bagi responden, penyelenggara, dan konsumen data menuju terwujudnya Sistem Statistik Nasional (SSN) yang andal, akurat, dan terpercaya. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan statistik merasa terpanggil guna memprakarsai terwujudnya Hari Statistik tersebut serta memperkenalkannya kepada masyarakat.

Kegiatan perstatistikan di Indonesia diawali dengan didirikannya Centraal Kantoor vor de Statistiek (CKS) pada tanggal 24 September 1924. Kemudian pada bulan Juni 1942 pemerintah Jepang mengganti nama CKS menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik dilakukan oleh Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI), sedangkan Pemerintah Pendudukan Belanda mengaktifkan CKS. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS). Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957, KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik. Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, struktur Organisasi Biro Pusat Statistik dikembangkan menjadi Badan Pusat Statistik.

Semoga Hari Statistik 26 September mampu menumbuhkan kesadaran akan arti dan pentingnya statistik dalam era pembangunan nasional dewasa ini dan yang akan datang.

Dirgahayu Hari Statistik 26 September.

Denpasar, Juli 2010

lv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

SEKILAS BPS

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Sesuai dengan UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS adalah lembaga vertikal yang memiliki perwakilan di setiap ibukota provinsi/kabupaten/kota. Sedangkan di setiap kecamatan paling tidak terdapat seorang koordinator statistik yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data statistik di wilayahnya. Menurut UU tentang Statistik, statistik dikelompokkan menjadi 3 jenis: 1. Statistik Dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan

yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS.

2. Statistik Sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

3. Statistik Khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya.

Data BPS BPS, sebagai badan penyedia informasi statistik untuk keperluan pemerintah,

swasta dan masyarakat, selalu berusaha memenuhi kebutuhan data tersebut. Data yang tersedia di BPS meliputi data pertanian, komunikasi, indeks harga konsumen, konstruksi, energi, perdagangan luar negeri, pertambangan, keuangan, penduduk, pariwisata, transportasi, pendapatan dan indeks harga.

Layanan BPS BPS menghasilkan beragam data statistik baik sosial maupun ekonomi, yang

dimanfaatkan baik oleh pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat umum. Informasi dikemas baik dalam bentuk media cetak seperti buku, maupun media elektronik seperti publikasi elektronik dan internet. Untuk memenuhi kebutuhan statistik yang amat beragam, BPS menyediakan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna data. Selain itu, beberapa ragam layanan yang dapat diberikan, antara lain: 1. Perencanaan survei, sampling maupun perencanaan kuesioner. 2. Pelatihan komputer dan statistik. 3. Konsultasi statistik.

Kontak BPS Produk BPS dapat diperoleh baik di BPS maupun perwakilan BPS di setiap

ibukota provinsi/kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

lvi


ABOUT BPS

Badan Pusat Statistik (BPS-Statistics Indonesia) is a non-departmental government institution which is directly responsible to the President. As stated in the law number 16/ 1997 about Statistics, BPS is a vertical institution which has its branch offices at all provinces/regencies/municipalities. In each sub district, there is at least one statistics coordinator who is responsible for collecting and gathering statistical data from the area. Based on the law on Statistics, statistical data are classified into the following types: 1. Basic statistics, are statistics utilized for both government and community purposes,

which has cross-sectoral characteristic, national coverage, macro statistics value, and its collection process is one of BPS’s responsibility.

2. Sectoral statistics, are statistics utilized to satisfy the need of particular institutions for supporting the administration and development tasks, as the primary duty of the related institution.

3. Special statistics, are statistics utilized to fulfil the specific needs of bussines, education, social institution and community interest, undertaken by non-government institutions, organizations, individual and/or other parts of the community.

BPS Data BPS as a statistical based information provider for government, private

institution and community, has been trying to fulfil all related needs. Various statistical data are available at BPS, such as data on agriculture, communication, consumption, expenditure, construction, energy, foreign trade, mining, finance, population, tourism, transportation, income, consumer price index and other price indices.

BPS Service BPS produces various statistical data on social and economic sectors, which

has been used widely by government, private institution and community. The data are presented in both hard copy such as regular publication books, and soft copy such as soft copy publications and internet. In order to fulfil a various range of statistical data requirement, BPS is able to provide information in any types of format (which is not available in the standard publication), as required by data users (as long as the required information is available in the raw data set). Besides, BPS also provides other services, such as undertaking: 1. Survey planning, sampling methodology or questionnaire desaign. 2. Training on computer and statistics. 3. Consultation on statistics.

BPS Contacts All products of BPS can be obtained at BPS central office or BPS branches at

all provinces/regencies/municipitalities in Indonesia.

lvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

Seksi Statistik Harga Konsumen

dan Harga Perdagangan

Basar

Seksi Statistik Keuangan dan

Harga Produsen

Seksi Statistik Niaga dan Jasa

Seksi Statistik Pertanian

Seksi Statistik Industri

Seksi Statistik Pertambangan,

Energi, dan Konstruksi

Seksi Statistik Kependudukan

Seksi Statistik Kesejahtraan

Rakyat

Seksi Statistik Ketahanan

Sosial

Seksi Neraca

Produksi

Seksi Neraca

Konsumsi

Seksi Analisis Statistik

Lintas Sektor

Seksi Integrasi

Pengolahan Data

Seksi Jaringan dan

Rujukan Statistik

Seksi Diseminasi dan

Layanan Statistik

Bidang Integrasi Pengolahan

dan Diseminasi Statistik

Bidang Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Bidang Statistik Sosial Bidang

Statistik Produksi Bidang Statistik Distribusi

KKEEPPAALLAA

Tenaga Fungsional

Sub Bagian Bina Program

Sub Bagian Urusan Dalam

Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum

Sub Bagian Keuangan Sub Bagian

Perlengkapan

Bagian Tata Usaha

SSTTRRUUKKTTUURR OORRGGAANNIISSAASSII BBPPSS PPRROOVVIINNSSII

lix Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

DAFTAR ALAMAT KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SE- INDONESIA ADDRESSES LIST OF BPS PROVINCIAL OFFICE

No. Nama Kantor Office

Alamat Adress

No. Telepon Telephone

(1) (2) (3) (4)

1. BPS PUSAT Jln. dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710 (021) 3810291-4 / 3842508

2. BPS Prov. N A D Jln. Tengku Daud Beureueh No. 50 Banda Aceh 23121

(0651) 23005 / 22862

3. BPS Prov. Sumatera Utara Jln. Asrama No. 179, Medan 20123 (061) 8452343 / 8452773

4. BPS Prov. Sumatera Barat Jln. Khatib Sulaiman No. 48, Padang 25136 (0751) 442158-60 5. BPS Prov. Riau Jln. Pattimura No. 12, Pekanbaru 28131 (0761) 21336 6. BPS Prov. Jambi Jln. A. Yani No. 4 Telanaipura, Jambi 36122 (0741) 60802 7. BPS Prov. Sumatera Selatan Jln. Kapten Anwar Sastro No. 1694 /1131

Palembang 30129 (0711) 318456 / 351665

8. BPS Prov. Bengkulu Jln. Adam Malik Km. 8, Bengkulu 38225 (0736) 349117 / 349118

9. BPS Prov. Lampung Jln. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215

(0721) 482909 / 474326

10. BPS Prov. Bangka Belitung Jln. Kompleks Perkantoran Pemerintahan Prov. Babel Pangkal Pinang

(0717) 439421

11. BPS Prov. Kepulauan Riau Jln. Ir. Sutami No. 34, Tj. Pinang 29100 (0771) 23680 / 312718

12. BPS Prov. DKI Jakarta Jln. Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Blok D lt.3 Jakarta 11010

(021) 38422290

13. BPS Prov. Jawa Barat Jln. Penghulu Mustafa No. 43, Bandung 40124 (022) 7272595 / 7201696

14. BPS Prov. Jawa Tengah Jln. Pahlawan No. 6, Semarang 50241 (024) 8311242 / 8412802

15. BPS Prov. D.I. Yogyakarta Jln. Brigjen Katamso (THR), Yogyakarta 55152 (0274) 387752 16. BPS Prov. Jawa Timur Jln. Kendang Sari Industri No. 43-44

Surabaya 60292(031) 8438873

17. BPS Prov. Banten Jln. Palima Pakupatan Kav. H 1-2 Serang (0254) 7011561 18. BPS Prov. Kalimantan Barat Jln. Sultan Syahrir No. 24/42, Pontianak 78166 (0561) 735345 /

765742 19. BPS Prov. Kalimantan Tengah Jn. Kapten P. Tendean No. 6

Palangkaraya 73112(0536) 3228105

20. BPS Prov. Kalimantan Selatan Jln. K.S. Tubun No. 117, Banjarmasin 70242 (0511) 3262314 / 3261585

21. BPS Prov. Kalimantan Timur Jln. Kemakmuran No. 4, Samarinda 75117 (0541) 743372 / 732793

lx


No. Nama Kantor Office

Alamat Adress

No. Telepon Telephone

(1) (2) (3) (4) 22. BPS Prov. Bali Jln. Puputan No. 1 Renon, Denpasar 80226 (0361) 238159 /

244643 ~ BPS Kabupaten Jembrana Jln. Mayor Sugianyar No. 15, Negara 82217 (0365) 41132 ~ BPS Kabupaten Tabanan Jln. Subali No. 1, Tabanan 82113 (0361) 811571 /

811439 ~ BPS Kabupaten Badung Jln. Mulawarman No. 11, Lumintang 80111 (0361) 437519 /

411887 ~ BPS Kabupaten Gianyar Jln. Erlangga No. 5, Gianyar 80511 (0361) 943075 ~ BPS Kabupaten Klungkung Jln. Gajah Mada, Semarapura 80751 (0366) 21180 /

24242 ~ BPS Kabupaten Bangli Jln. Merdeka, Bangli 80614 (0366) 91633 ~ BPS Kabupaten Karangasem Jln. R.A. Kartini No. 4, Amlapura (0363) 21159 ~ BPS Kabupaten Buleleng Jln. Dewi Sartika No. 19, Singaraja 81116 (0362) 22145 /

29747 ~ BPS Kota Denpasar Jln. Gatot Subroto VI / J, Denpasar 80111 (0361) 418770 /

434326 23. BPS Prov. NTB Jln. Gunung Rinjani No. 2, Mataram 83125 (0370) 641242 /

621385 24. BPS Prov. NTT Jln. R. Suprapto No. 5, Kupang 85111 (0380) 826289 /

821755 25. BPS Prov. Sulawesi Utara Jln. 17 Agustus, Manado 95119 (0431) 847044 /

862204 26. BPS Prov. Sulawesi Tengah Jln. Prof. Moh. Yamin No. 48, Palu 94114 (0451) 483610 /

483611 27. BPS Prov. Sulawesi Selatan Jln. Haji Bau No 6, Makasar 90125 (0411) 872879 /

854838 28. BPS Prov. Sulawesi Tenggara Jln. Made Sabara No. 3, Kendari 93111 (0401) 321751 29. BPS Prov. Gorontalo Jln. Taman Pendidikan No. 117, Gorontalo (0435) 834596 30. BPS Prov. Sulawesi Barat Jln. K.H. Ahad No. 9, Mamuju 91511 (0426) 21116 31. BPS Prov. Maluku Jln. Haruhun, Krg. Panjang, Ambon 97121 (0911) 353306 /

342280 32. BPS Prov. Maluku Utara Jln. Stadion No. 65, Ternate 97712 (0921) 327878 /

326301 33. BPS Prov. Irian Jaya Barat Jln. Trikora Wosi, Manokwari (0986) 211237 /

211241 34. BPS Prov. Papua Jln. Sam Ratulangi Dok II, Jayapura 99112 (0967) 534519 /

533028

lxi Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997

TENTANG STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan

dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;

b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut,

diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien;

c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat dan kebutuhan pembangunan nasional;

d. bahwa berdasarkan pertimabangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-Undang tentang Statistik yang baru.

Mengingat : Pasal ayat (1) dan Pasal 20 (1) Undang-Undang Dasar 1945

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK

lxii


BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai system yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.

3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.

4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada perkembangannya Sistem Statistik Nasional.

5. Statistik Dasar adalah tindakan yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.

6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan dan atau unsur masyarakat lainnya.

8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

9. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara Pengumpulan, Pengolahan, Penyajian dan Analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat.

11. Badan adalah Badan Pusat Statistik.

12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi obyek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun obyek lain.

13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi obyek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi.

lxiii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik.

15. penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan dan atau unsur masyarakat lainnya.

16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap obyek kegiatan statistik.

17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, orang dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai obyek kegiatan statistik.

BAB II

ASAS, ARAH DAN TUJUAN

Pasal 2

Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berlandaskan :

a) Keterpaduan; b) Keakuratan; c) Kemutakhiran

Pasal 3

Kegiatan Statistik diarahkan untuk:

a) Mendukung pembangunan nasional; b) Mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif efisien; c) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d) Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pasal 4

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efetif dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.

lxiv


BAB III

JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA

Bagian pertama

Jenis Statistik

Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemanfaatannya jenis statistik terdiri atas:

a) Statistik dasar; b) Statistik sektoral; dan c) Statistik khusus

Pasal 6

a) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali

ditentukan oleh peraturan per undang-undang yang berlaku.

b) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

Bagian pertama

Cara Pengumpulan Data

Pasal 7

Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:

a. Sensus b. Survei c. Kompilasi produk administrasi; dan d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pasal 8

1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan yang meliputi:

a. Sensus Penduduk b. Sensus Pertanian; dan c. Sensus Ekonomi

lxv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 9

(1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.

(2) Survei antar sensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

Pasal 10

1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.

2) Hasil kompetensi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, perorangan dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

BAB IV

PENYELENGGARAAN STATISTIK

Bagian Pertama

Statistik Dasar

Pasal 11

1) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan 2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan

memperoleh data dengan cara:

a. Sensus b. Survei c. Kompilasi produk administrasi; dan d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

lxvi


Bagian Kedua

Statistik Sektoral

Pasal 12

1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan

2) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara:

a. Survei b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

3) Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut

hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional

4) Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan

Bagian Ketiga

Statistik Khusus

Pasal 13

1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan badan

2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

masyarakat memperoleh data dengan cara:

a. Survei b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 14

1) Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan

lxvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat:

a. Judul b. Wilayah kegiatan statistik c. Obyek populasi d. Jumlah responden e. Waktu pelaksanaan f. Metode statistik g. Nama dan alamat penyelenggara; dan h. Abstrak

3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

4) Kewajiban memberitahukan kegiatan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENYEBARLUASAN

Pasal 15

1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya

2) Pengumpulan hasil statistik dimulai dalam Berita Resmi Statistik

Pasal 16

Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakan

BAB VI

KOORDINASI DAN KERJASAMA

Pasal 17

1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, ditingkat pusat dan daerah.

2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran.

lxviii


3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggara statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan keputusan Presiden.

Pasal 18

1) Kerjasama penyelenggara statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Kerjasama penyelenggara statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat Indonesia.

BAB VII

HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama

Penyelenggara kegiatan Statistik

Pasal 19

Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi obyek.

Pasal 20

Penyelenggara kegiatan wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21

Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden.

lxix Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

Bagian Kedua

Petugas statistik

Pasal 22

Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 23

Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya.

Pasal 24

Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik

Pasal 25

Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, tata karma dan ketertiban umum.

Bagian Ketiga

Responden

Pasal 26

1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.

Pasal 27

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

lxx


BAB VIII

KELEMBAGAAN

Pasal 28

1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di daerah yang merupakan instansi vertikal.

3) Ketentuan mengenai tugas, susunan organisasi, dan tata kerja Badan. Sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan keputusan Presiden.

Pasal 29

1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.

2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat non struktural dan independen yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi dan tokoh masyarakat.

Pasal 30

1) Instansi pemerintah dapat membentuk aturan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral Badan.

2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.

lxxi Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

BAB IX

PEMBINAAN

Pasal 31

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan statistik dan masyarakat agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan mendukung pembangunan nasional.

Pasal 32

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31. Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik.

b. Mengembangkan statistik sebagai ilmu.

c. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik.

d. Mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran dalam rangka semangat kerjasama dengan cara penyelenggaraan kegiatan statistik lainnya.

e. Mengembangkan sistem informasi statistik;

f. Meningkatkan penyebarluasan informasi statistik;

g. Meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional, dan

h. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 33

Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

lxxii


BAB X

KETENTUAN PIDANA

Pasal 34

Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

Pasal 35

Setiap orang yang sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 36

1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) yahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 37

Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Pasal 38

Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

lxxiii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda yang paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah)

Pasal 40

1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2), Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan.

2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 tentang statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku.

lxxiv


Pasal 43 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Ttd

SOEHARTO Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 MENTRI NEGARA SEKRETARIS NEGARA

Ttd

MOERDIONO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum dan perundang-undangan

Ttd

Lambock V. Nahattands

Salinan sesuai salinannya asli

BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian

dan Organisasi

Ttd

Pietojo, MSA

lxxv Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997

TENTANG

STATISTIK

UMUM

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik sudah tidak sesuai lagi dan tidak dapat menampung berbagai perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional. Kondisi kehidupan bangsa dan tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat kedua Undang-undang tersebut diundangkan sangat jauh berbeda dengan keadaan sekarang.

Selain lebih dari tiga puluh tahun ini telah terjadi perubahan mendasar yang mempengaruhi penyelenggaraan statistik. Pertama, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai hasil dari pembangunan nasional menyebabkan data statistik yang dibutuhkan masyarakat semakin beragam. Kedua, ragam data yang pada awal tahun enam puluhan cukup dikumpulkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS), sekarang memerlukan keterlibatan penyelenggara kegiatan statistik lainnya di luar Badan. Ketiga, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak terhadap perkembangan kegiatan statistik. Keempat, perubahan tersebut mengakibatkan penyelenggaraan statistic memerlukan pengaturan yang lebih memadai untuk dapat menjamin terhindarnya duplikasi, kemudahan akses oleh pengguna data, kepastian hukum bagi penyelenggara kegiatan statistik dan perlindungan kepada responden.

Prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam penyelenggaraan statistik adalah asas-asas pembangunan nasional yang meliputi asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, asas manfaat, asas Demokrasi Pancasila, asas adil dan merata, asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam peri kehidupan, asas kemandirian, asas kejuangan, serta asas ilmu pengetahuan dan asas teknologi. Dalam pelaksanaannya, Undang-undang ini juga berasaskan keterpaduan, keakuratan, dan kemungkinan agar dapat menyediakan data statistik yang andal dan terpercaya.

Pengertian statistik dalam Undang-undang ini adalah luas, baik statistik sebagai data atau informasi, maupun sebagai ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data. Ketiga pengertian tentang statistik tersebut menjadi landasan penyelenggaraan statistik dalam mendukung pembangunan nasional.

Undang-undang ini menetapkan jenis berdasarkan tujuan pemanfaatannya serta mengatur lingkup tugas dan fungsi para penyelenggara kegiatan statistik. Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus. Pengaturan lingkup tugas dan fungsi para penyelenggara kegiatan statsitik bertujuan untuk: pertama, menjamin kepastian hukum bagi para penyelenggara kegiatan statistik baik pemerintah maupun masyrakat; kedua, menjamin kepentingan masyarakat pengguna statistik atas nilai

lxxvi


informasi yang diperolehnya; ketiga, mengupayakan koordinasi dan kerjasama agar kegiatan statistik yang dilakukan oleh berbagai pihak bejalan secara efektif dan efisien, tidak terjadi duplikasi, serta saling mengisi dan memperkuat; dan keempat, mengantisispasi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada penyelenggaraan statistik.

Badan sebagai instansi Pemerintah yang mandiri berwenang mengumumkan hasil yang diselenggarakannya secara teratur dan transparan melalui Berita Resmi Statistik. Kesahihan seluruh hasil statistik yang diumumkan tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab Badan.

Koordinasi dan kerjasama yang diatur dalam Undang-undang ini menjadi sangat penting untuk dapat dikembangkan antara Badan dengan Instansi Pemerintahan, lembaga, organisasi, perorangan dan atau unsur masyarakat lainnya, serta kerjasama dengan lembaga asing yang bergerak dalam kegiatan statistik. Makin beraneka ragamnya informasi statistik yang berkembang seirirng dengan kebutuhan dan kemajuan kehidupan bangsa serta ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pembakuan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran perlu memperoleh perhatian secara seksama.

Hak dan kewajiban penyelenggara kegiatan statistik, petugas statistik, responden dan pengguna data statistik diatur secara seimbang. Sejalan dengan hal tersebut, sanksi terhadap pelanggaran norma dalam penyelenggaraan statistik ditetapkan dengan maksud memberikan perlindungan bagi pihak yang dirugikan.

Badan mempunyai perwakilan wilayah di daerah yang merupakan instansi vertikal. Satuan organisasi di lingkungan instanti pemerintah yang melaksanakan statistik sektoral harus mengadakan koordinasi dengan Badan dalam menerapkan keseragaman konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan. Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan statistik. Badan memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Statistik yang keanggotaannya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.

Badan melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kontribusi dalam mendukung pembangunan nasional, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan meningkatkan kesadaran masyarakat baik sebagai responden maupun pengguna data statistik akan arti dan kegunaan statistik. Dalam pelaksanaannya, badan bekerjasama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat.

Materi yang merupakan muatan baru dalam Undang-undang tentang statistik ini, antara lain:

1. Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar, yang sepenuhnya diselenggarakan oleh Badan, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah secara mandiri atau bersama dengan Badan, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan.

2. Hasil statistik yang diselenggarakan oleh Badan diumumkan dalam Berita Resmi Statistik secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan.

3. Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien.

lxxvii Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

4. Dibentuknya forum masyarakat statistik sebagai wadah menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada Badan.

Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-undang ini perlu dimasyarakatkan secara intensif.

Undang-undang ini hanya mengatur hal-hal yang pokok, oleh karena itu ketentuan lebih lanjut akan diatur dalam peraturan pelaksanaannya.

PASAL DEMI PASAL

Geographical Situation

Keadaan Geografi

3 Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010

1.1. Letak Wilayah Bali dikenal sebagai pulau dewata

(paradise island), yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya adalah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km, sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa.

Selain itu, Provinsi Bali juga terdiri dari beberapa pulau, yakni Pulau Bali sebagai pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan (terletak di sekitar kaki Pulau Bali), serta Pulau Menjangan yang terletak di bagian barat Pulau Bali.

Secara astronomis, Provinsi Bali terletak pada posisi titik koordinat 0803’40” – 0850’48” Lintang Selatan dan 11425’53” – 11542’40” Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis layaknya wilayah lain di Indonesia. Adapun batas-batas wilayah Provinsi Bali adalah: Batas utara : Laut Bali. Batas selatan : Samudera Indonesia. Batas barat : Selat Bali. Batas timur : Selat Lombok.

1.2. Luas Wilayah

Luas wilayah Provinsi Bali secara keseluruhan mencapai 5.636,66 km atau 0,29 persen dari luas kepulauan Indonesia. Provinsi Bali terbagi ke dalam delapan kabupaten dan satu kota meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung,

1.1. The Location of Area

Bali is known as Gods island (paradise island), as well as become one of the provinces in Indonesia. Bali lies between Java and Lombok Island. Capital of the province is Denpasar, located in the southern part of the island. Bali Island is part of the Lesser Sunda Islands along the 153 km and 112 km wide, about 3.2 km from the island of Java.

In addition, Bali Province consists of a number of islands including Bali Island it self as the biggest island, Nusa Penida Island, Nusa Ceningan Island, Nusa Lembongan Island, Serangan Island (located at the southern part of Bali Island), and Menjangan Island (located at the west side of Bali island).

Astronomically, Bali Province is located between 0803’40”- 0850’48” south lattitude and 11425’53”– 11542’40” east longitude tropical climate which makes it like other regions in Indonesia. The boundaries of the following areas of Bali Province are:

North Side : Bali Sea South Side : Indian Ocean West Side : Bali Straits East Side : Lombok Straits

1.2. Total Area

The total area of Bali Province is 5,636.66 square kilo metres or 0.29 percent of the total area Indonesian archipelago. The governance of Bali Province is divided into eight regencies and one municipality, namely Jembrana,

4


Gianyar, Klungkung, Bangli, Buleleng, Karangasem, dan Kota Denpasar.

Diantara kesembilan kabupaten/ kota tersebut, Kabupaten Buleleng memiliki luas terbesar 1.365,88 km2 (24,23% dari luas provinsi), diikuti oleh Jembrana 841,80 km2 (14,93%), Karangasem 839,54 km2 (14,89%), dan Tabanan 839,33 km2 (14,89%). Sisanya berturut-turut adalah Bangli 520,81 km2, Badung 418,52 km2, Gianyar 368,00 km2, Klungkung 315,00 km2, dan Kota Denpasar 127,78 km2.

1.3. Topografi Berdasarkan relief dan topografi,

di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi, yakni Gunung Agung yang merupakan titik tertinggi di Bali setinggi 3.142 meter. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur (1.717 meter) yang berlokasi di Bangli juga merupakan salah satu gunung berapi. Sekitar 30.000 tahun lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi.

Sedangkan gunung yang tidak berapi antara lain adalah Gunung Merbuk (1.356 meter) di Jembrana, Gunung Patas (1.414 meter) di Buleleng, dan Gunung Seraya (1.058 meter) di Karangasem, serta beberapa gunung lainnya.

Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng regencies, and Denpasar municipality. The last one is the capital city of Bali Province.

Among the nine district/city, in terms of their areas, Buleleng regency has the widest area among others which is about 1,365.88 square kilo metres (24.23%). Then it is followed by Jembrana with the area of 841.80 km2 (14.93%), Karangasem of 839.54 km2 (14.89%), Tabanan of 839.33 km2 (14.89%), and the rests are as follows: Bangli 520.81 km2, Badung 418.52 km2, Gianyar 368.00 km2, Klungkung 315.00 km2, and Denpasar municipality 127.78 km2.

1.3. Topography

Based on the relief and topography, in the middle of the island of Bali lies the mountains that extend from west to east and between these mountains there are cluster of volcanoes, namely Mount Agung is the highest point in Bali as high as 3,142 meters. The volcano last erupted in March 1963. Mount Batur (1,717 meters) located in Bangli is also one of the volcano. Around 30,000 years ago, Mount Batur erupted and produced a tremendous disaster on earth.

While the mountains are not volcanoes include Mount Merbuk (1,356 meters) in Jembrana, Mount Patas (1,414 meters) in Buleleng, and Mount Seraya (1,058 meters) in Karangasem, as well as some other mountains.


Adanya pegunungan tersebut menyebabkan daerah Bali secara geografis terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama, yakni Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, serta Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali juga memiliki empat buah danau, yakni Danau Beratan, Danau Buyan, Danau Tamblingan, dan Danau Batur.

Berbeda dengan bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai, seperti sungai Tukad Ayung 62.500 meter dan sungai-sungai lainnya. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Pada konteks lain, jenis tanah yang ada di Bali sebagian besar didominasi oleh tanah Regusol dan Latasol serta sebagian kecil saja terdapat jenis tanah Alluvial, Mediteran, dan Andosol. Jenis tanah Latosol yang sangat peka terhadap erosi, tersebar di bagian barat sampai Kalopaksa, Petemon, Ringdikit, dan Pempatan. Tanah jenis ini juga terdapat di sekitar Gunung Penyu, Gunung Pintu, Gunung Juwet, dan Gunung Seraya yang secara keseluruhan meliputi 44,90 persen dari luas Pulau Bali.

Jenis tanah Regusol yang sangat peka terhadap erosi terdapat di bagian timur Amlapura sampai Culik. Jenis tanah ini terdapat juga di Pantai Singaraja

The existence of these mountains cause the area of Bali is geographically divided into two unequal parts, namely North Bali with a narrow lowland and less slope, and lowland South Bali with a wide and sloping. Bali slope consists of flat land (0-2%) of 122,652 ha of land, undulating (2-15%) of 118,339 ha of land, steep (15-40%) of 190,486 ha, and land is very steep (>40%) covering 132,189 ha. Bali province also has four lakes, namely Lake Beratan, Lake Buyan, Lake Tamblingan, and Lake Batur.

Unlike in the north, the southern part of Bali is by flowing lowland rivers, such as river Ayung Tukad 62,500 meters and other rivers. More can be seen in Table 1.4.

In other contexts, the type of soil layers of Bali Island mostly consist of Regusol and Latasol layers, and only a little of them are Mediteran, and Andasol layers. Latasol is extremely sensitive toward erosion. It spreads out in the west side up to Kalopaksa, Petemon, Ringdikit, and Pempatan. This soil layer also exists at Mount Penyu, Mount Pintu, Mount Juwet, and Mount Seraya, and totally covers 44.90 percent of Bali area.

The Regusol soil layer is also extremely sensitive toward erosion and exists around east side of Amlapura up to Culik. This layer can also be found at

6


sampai Seririt, Bubunan, Kekeran di sekitar Danau Tamblingan, Buyan, dan Beratan, sekitar Hutan Batukaru, serta sebagian kecil di Pantai Selatan Desa Kusamba, Sanur, Benoa, dan Kuta. Jenis tanah ini meliputi sekitar 39,93 persen dari luas Pulau Bali.

Jenis tanah Andosol yang juga peka terhadap erosi terdapat di sekitar Baturiti, Candikuning, Banyuatis, Gobleg, Pupuan, dan sebagian kelompok hutan Gunung Batukaru. Jenis tanah Mediteran yang kurang peka terhadap erosi terdapat di Jazirah Bukit Nusa Penida dan kepulauannya, Bukit Kuta, dan Prapat Agung. Jenis tanah yang juga tidak peka terhadap erosi lainnya adalah tanah Alluvial terdapat di dataran Negara, Sumber Kelampok, Manggis, dan Angantelu. Ketiga jenis tanah ini, yakni Andasol, Mediteran, dan Alluvial meliputi sekitar 15,49 persen dari luas Pulau Bali.

Singaraja coast up to Seririt, Bubunan, Kekeran (around Lake Tamblingan, Lake Buyan, and Lake Beratan), around Batukaru forest, and partly at the south coast of Kusamba village, Sanur, Benoa, and Kuta. This soil layer covers around 39.93 percent of Bali area.

The Andosol soil layer is also sensitive toward erosion and can be found at around Baturiti, Candikuning, Banyuatis, Gobleg, Pupuan, and partly around the forest of Mount Batukaru. The Mediteran soil layer is less sensitive toward erosion and exists at Jazirah Nusa Penida Hill and its surounding islands, Kuta Hill, and Prapat Agung. The soil layer that is not sensitive toward erosion is Alluvial and can be found at Negara, Sumber Kelampok, Manggis, and Angantelu. The soil layers of Andasol, Mediteran, and Alluvial cover around 15.49 percent of Bali area.

Grafik / Figure 1.1Persentase Luas Wilayah Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009

Percentage Area of Bali Province by Regency/Municipality, 2009

Grafik / Figure 1.2Ketinggian Ibu Kota Kabupaten di Provinsi Bali

Latitude of Capital City of Regencies/Municipality in Bali

12

124

25

126 93

425

102 60

25

0

100

200

300

400

500

Ketin

ggia

n ( m

dpl

)

Jembrana 14,93 %

Tabanan 14,89 %

Badung 7,42 %

Gianyar 6,53 %

Klungkung 5,59 %

Bangli 9,24 %

Karangasem 14,89 %

Buleleng 24,23 %

Denpasar 2,27 %

Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2010 7

Lintang Selatan Bujur TimurSouth Latitude East Longitude

(1) (2) (3)

1. Jembrana 08º09'58" - 08º28'02" 114º26'28" - 115º51'28"

2. Tabanan 08º14'30" - 08º38'07" 114º59'00" - 115º02'57"

3. Badung 08º14'01" - 08º50'52" 115º05'03" - 115º26'51"

4. Gianyar 08º18'48" - 08º38'58" 115º13'29" - 115º22'23"

5. Klungkung 08º27'37" - 08º49'00" 115º21'28" - 115º37'28"

6. Bangli 08º08'30" - 08º31'07" 115º13'43" - 115º27'24"

7. Karangasem 08º33'07" - 08º10'00" 115º23'22" - 115º42'37"

8. Buleleng 08º03'40" - 08º23'00" 115º25'55" - 115º27'28"

9. Denpasar 08º36'56" - 08º42'01" 115º10'23" - 115º16'27"

B A L I 08º03'40" - 08º50'48" 114º25'53" - 115º42'40"

Sumber : Jawatan Topografi DenpasarSource : Topography Office of Denpasar

Regency/Municipality

Geographic Location of Bali Island And Its Regencies/ Municipalities, 2009

Letak Geografis Pulau Bali dan Kabupaten/Kota, Tahun 2009

Letak GeografisGeographic LocationKabupaten/Kota

TabelTable

1.1 :


Tinggi Tempat Danau Luasnya

Latitude (meter) Lake Area (Ha)

(1) (2) (3) (4)

1. Jembrana 12.00 - -

2. Tabanan 124.00 1. Beratan 370.00

3. Badung 25.00 - -

4. Gianyar 126.00 - -

5. Klungkung 93.00 - -

6. Bangli 425.00 1. Batur 1 607.50

7. Karangasem 102.00 - -

8. Buleleng 60.00 1. Buyan 360.00 2. Tamblingan 110.00

9. Denpasar 25.00 - -

Keterangan : Ketinggian Dihitung di Atas 0 Meter dari Permukaan Laut

Explanation : The Height Was Counted Above 0 Meter From Sea Level

Sumber : Jawatan Topografi DAM IX/Udayana

Source : Topography office of DAM IX/Udayana

Kabupaten/Kota


Ketinggian Ibu Kota Kabupaten, Nama dan Luas Danau di Bali, Tahun 2009Latitude of Capital Cities, Name and Width of Lakes in Bali, 2009

TabelTable

1.2 :


Gunung Tinggi

Mountains Height (m)

(1) (2) (3)

1. Jembrana 1. Kelatakan 6982. Sangiang 1 0043. Merbuk 1 3564. Mesehe 1 3005. Ngandang 6226. Musi 1 215

2. Tabanan 1. Batu Karu 2 2762. Sengjang 2 0873. Pohang 2 0894. Catur 2 098

3. Badung - - 4. Gianyar - - 5. Klungkung 1. Mundi 529 6. Bangli 1. Batur 1 717

2. Penulisan 1 7453. Abang 2 152

7. Karangasem 1. Agung 3 1422. Sidemen 8263. Seraya 1 058

8. Buleleng 1. Prapat Agung 3102. Banyu Wedang 4303. Patas 1 4144. Lok Badung 1 0285. Kutul 8426. Lesong 1 8607. Silang Jana 1 903

9. Denpasar - -

Sumber : Jawatan Topografi Denpasar

Source : Topography Office of Denpasar

Kabupaten/Kota


Nama-Nama Gunung dan Tingginya Dirinci Menurut Kabupaten / Kota di Bali, Tahun 2009Name and Height of Mountains by Regency / Municipality in Bali, 2009

TabelTable

1.3 :


S u n g a i Panjang (m)

R i v e r s Length (m)

(1) (2) (3)

1. Jembrana 1. Yeh Kelatakan 5 500 2. Tukad Nyangkrut 5 200 3. Tukad Melaya 13 300 4. Tukad Sangiang Gede 25 000 5. Tukad Blatung 3 400 6. Tukad Sari Kuning 20 300 7. Tukad Brangbang 10 200 8. Tukad Daya 21 000 9. Tukad Kaliakah 12 00010. Tukad Jogading 19 00011. Tukad Gayung 5 00012. Tukad Titis 9 00013. Tukad Budeng 24 00014. Tukad Susul 8 20015. Tukad Mendoyo 7 50016. P. Lubang 17 00017. Tukad Petapan 18 00018. Tukad Biluk Poh 29 00019. Yeh Buah 10 00020. Yeh Embang 23 00021. Tukad Sekar Kejula 12 00022. Yeh Sumbul 24 00023. Tukad Languan 8 60024. Tukad Satang 18 00025. Tukad Medewi 22 00026. P. Midan 9 00027. Tukad Pulukan 22 00028. Tukad Krang 6 500

berlanjut / continued …..

Kabupaten/Kota


Nama-Nama Sungai dan Panjangnya Menurut Kabupaten / Kota, Tahun 2009Name and Length of Rivers by Regency/ Municipality, 2009

TabelTable

1.4 :




(1) (2) (3)

1. Jembrana 29. Yeh Lebah 10 80030. Tukad Pangiangan 12 40031. Tukad Gumbrih 4 00032. Tukad Penggragoan 12 00033. Yeh Leh 17 20034. P. Slepa 6 00035. P. Teng 9 80036. Tukad Sawan 3 00037. P. Dalem 7 10038. P. Manistutu 5 00039. Tukad Poh Gading - 40. Tukad Perang - 41. Tukad Sebuah -

2. Tabanan 1. Tukad Slabih 9 500 2. Yeh Bakung 9 900 3. Yeh Balian 25 500 4. Yeh Madah 6 500 5. Yeh Otan 24 000 6. Yeh Matan 19 000 7. Tukad Baasan 5 000 8. Yeh Sungi 40 500 9. Yeh Kebikan 6 50010. Tukad Bumbung 17 00011. Tukad Panahan 33 50012. Yeh Nusa 14 60013. Yeh Lating 8 00014. P. Penyetenan 3 500


Kabupaten/Kota


Lanjutan TabelContinued Table

1.4 :




(1) (2) (3)

2. Tabanan 15. Yeh Hoo 35 50016. P. Gayam 4 00017. Tukad Timus 9 50018. Tukad Payan 12 00019. Tukad Meluang 5 00020. Tukad Putek 7 30021. Tukad Peteriman 4 00022. Tukad Pedungan 3 10023. Tukad Kayu 6 50024. Yeh Panahan - 25. Yeh Abe - 26. Tukad Penet 45 300

3. Badung 1. Tukad Pang 46 000 2. Yeh Poh 16 000 3. Tukad Batungambing 6 000 4. Tukad Cangkilung 4 000 5. P. Semah 3 000 6. Tukad Celuk 4 000 7. Tukad Bono 5 000 8. P. Belongempalan 5 000 9. Tukad Mati 12 00010. Tukad Ayung 62 50011. Tukad Siap 24 20012. Tukad Ngenjung 8 00013. Tukad Punggawa 6 50014. Tukad Buji 4 00015. Tukad Badung 17 000


Kabupaten/Kota



1.4 :




(1) (2) (3)

3. Badung 16. Tukad Lolohanlui 9 00017. Tukad Pangi.T.Kapal 17 20018. Tukad Sungi 40 50019. Tukad Penet 45 30020. Tukad Bangkung 12 00021. Tukad Ngongkong 12 000

4. Gianyar 1. Yeh Oos 44 000 2. Tukad Petanu 38 100 3. Tukad Pekerisan 36 500 4. Tukad Sangsang 32 500 5. Tukad Sangku 6 500 6. Tukad Kutul 6 000 7. Tukad Dos 45 500 8. Tukad Nangka 7 000 9. Tukad Beluh 18 50010. Tukad Cangkir 32 50011. Tukad Ayung 45 500

5. Klungkung 1. Tukad Bubungan 7 000 2. Tukad Unda 20 000 3. Tukad Telaga Waja 17 000 4. Tukad Belatuk 6 000 5. Tukad Bangka 7 000 6. Tukad Lantang 13 000 7. Tukad Samu 6 000 8. Tukad Bile 8 600 9. Tukad Anyar 7 000


Kabupaten/Kota



1.4 :




(1) (2) (3)

5. Klungkung 10. Tukad Tingas 14 20011. Yeh Jinah 32 50012. Tukad Bubuh 29 00013. Tukad Belok 7 30014. Tukad Melangit 34 500

6. Bangli 1. Tukad Lampu - 2. Tukad Payangan - 3. Tukad Tuman - 4. Tukad Lantang 32 800 5. Tukad Salingga - 6. Tukad Tatas - 7. Tukad Batumengan - 8. Tukad Dalem - 9. Tukad Belingkang - 10. Tukad Kelawing - 11. Tukad Timah labuhan - 12. Tukad Songan - 13. Tukad Taman - 14. Tukad Bilah 10 00015. Tukad Melangit 31 00016. Tukad Sangsang 20 00017. Tukad Munduk 6 00018. Tukad Cangkir 17 00019. Tukad Barong 16 00020. Tukad Pakerisan 36 50021. Tukad Agung 34 00022. Tukad Jinah 30 000



Kabupaten/Kota


1.4 :




(1) (2) (3)

6. Bangli 23. Tukad Bubuh 30 00024. Tukad Dag 9 000

7. Karangasem 1. Tukad Bumbung 14 100 2. Tukad Deling 6 600 3. Tukad Daya 16 300 4. Tukad Barak 5 200 5. Tukad Dalem 9 000 6. Tukad Musu 6 000 7. Tukad Galiran 4 600 8. Tukad Bakalan 6 500 9. Tukad Linggah 12 00010. Tukad Sakta 7 50011. Tukad Penanggungan 8 00012. Tukad Lebah Celagi 6 80013. Tukad Buluh 10 00014. Tukad Maong 6 00015. Tukad Lamben 8 00016. Tukad Wanang 8 60017. Tukad Klontong 12 00018. Tukad Kates 6 40019. Tukad Base 4 50020. Tukad Katumanak 3 50021. Tukad Ilu 3 80022. Tukad Bunut 4 90023. Tukad Seraya 6 60024. Tukad Nyuling 13 00025. Tukad Luah 15 400


Kabupaten/Kota



1.4 :




(1) (2) (3)

7. Karangasem 26. Tukad Bangka 10 00027. Tukad Buhu 19 00028. Tukad Betel 11 40029. Tukad Kretuk 14 00030. Tukad Selahu 2 00031. Tukad Ngelinti 6 00032. Tukad Deling 6 60033. Tukad santar 4 00034. Tukad Timbul 6 00035. Tukad Mlaka 5 00036. Tukad Baapi 5 00037. Tukad Sayong 10 50038. Tukad Tuntung 7 20039. Tukad Bulakan 5 00040. Tukad Nanang 10 00041. Tukad Tihis 3 20042. Tukad Buah 3 40043. Tukad Banges 4 90044. Tukad Toyo 6 70045. Tukad Mantri 7 60046. Tukad Jangga 9 90047. Tukad Buatan 6 00048. Tukad Mengereng 6 30049. Tukad Hampo 5 80050. Tukad Prapak 4 50051. Tukad Telincicing 2 30052. Tukad Krana - 53. Tukad Telagawaja -


Kabupaten/Kota



1.4 :




(1) (2) (3)

7. Karangasem 54. Tukad Sabah -

8. Buleleng 1. Tukad Anyar 5 200 2. Tukad Mejan 9 000 3. Tukad Pelod 9 000 4. Tukad Bojor 6 200 5. Yeh Kedis 8 900 6. Tukad Daya 23 000 7. Tukad Baas 18 500 8. Tukad Gus 15 400 9. Tukad Klapi 6 00010. Tukad Bayumala 15 40011. Tukad Anakan 3 40012. Tukad Menyusu 5 20013. Yeh Langkeng 5 50014. Tukad Tampekan 17 00015. Tukad Mendaum 14 00016. Yeh Panas 23 20017. Tukad Sabah 28 70018. Tukad Pancuran 13 60019. Tukad Semaga 6 60020. Tukad Tinga 6 60021. Tukad Biu 4 20022. Tukad Grokgak 9 50023. Tukad Teluk Terima 5 00024. Tukad Banyupoh 9 90025. Tukad Musi 5 50026. Tukad Pule 5 500


Kabupaten/Kota



1.4 :




(1) (2) (3)

8. Buleleng 27. Tukad Gemgem 12 00028. Tukad Medaum 23 00029. Tukad Bengkala 9 30030. Tukad Binong 3 10031. Tukad Munduk 8 00032. Tukad Asangan 9 40033. Tukad Srumbung 9 10034. Tukad Pengong 9 00035. Tukad Buleleng 16 50036. Tukad Taluk 7 00037. Tukad Penarukan 14 50038. Tukad Brosokan 6 30039. Tukad Sangsit 13 10040. Tukad Dalem 9 50041. Tukad Buah. 12 00042. Tukad Ejekankebo 3 80043. Tukad Embong 4 10044. Tukad Gelebeg 5 00045. Tukad Kambing 4 00046. Tukad Bayad 11 00047. Tukad Glagah 4 10048. Tukad Julah 8 00049. Tukad Lawan 4 00050. Tukad Dusa 5 80051. Tukad Mejan 9 00052. Tukad Leh 2 50053. Tukad Semah 2 30054. Tukad Luwah 3 200


Kabupaten/Kota



1.4 :




(1) (2) (3)

8. Buleleng 55. Tukad Base 2 60056. Tukad Gelung -

9. Denpasar 1. Tukad Mati 15 000 2. Tukad Ayung 34 000 3. Tukad Badung 10 000

Sumber : Topdam IX/Udayana

Source : Topography Office of IX/Udayana


Kabupaten/Kota


1.4 :


Nama Bendungan / Waduk

Name of Dykes/Dams

Nama Sungai Name of Rivers

Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan

(m3/det) Capacity of

Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

1. Bd. Ekosantoso Tk. Melaya 1973 0.280 2. D.I. Manusagilir Bd. Manusagilir Tk. Melaya 1976 0.300 3. D.I. Palasari Bd. Palasari Tk. Sanghyang 1978 1.920 4. Bd. Berawantangi Tk. Sarikuning 1978 0.370 5. Bd. Banjar Tengah Tk. Jogading 1978 0.672 6. Bd. Pendem/

MertasariTk. Titis 1976 0.175

7. D.I. Jeropengetuh Bd. Jeropengetuh Tk. D a y a 1977 0.300 8. D.I. Pecelengan Bd. Pecelengan Tk. Krang 1975 0.425 9. D.I. Sebuah Bd. Sebuah Tk. Sebual 1980 0.22510. D.I. Telepus Bd. Telepus Tk. Biluk Poh 1976 1.68611. D.I. Yeh Leh Bd. Yeh Leh Tk. Yeh Leh - 1.68612. D.I. Petanahan Bd. Petanahan Tk. D a y a 1978 1.19513. D.I. Semanggong Bd. Semanggong Tk. Krang 1980 0.46014. D.I. Tegalgintungan Bd. Tegalintungan Tk. Biluk Poh 1980 1.48815. D.I. Medewi Bd. Medewi Tk. Medewi 1976 0.42516. D.I. Pangiyangan Bd. Pengiyangan Tk. Pangiyangan 1981 0.42517. D.I. B a y u Bd. Bayu Tk. Perang 1980 0.17318. D.I. Berambang Bd. Berambang Tk. Poh Gading 1976 0.430

Tabanan

1. Bd. Gadungan/ Lambuk

Tk. Yeh Ho 1981 (Rehab)

3.835


Nama Bendungan dan Kapasitasnya Dirinci Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009

D.I. Pendem/ Mertasari

D.I. Ekosantoso

D.I. Gadungan/ Lambuk

Name and Capacity of Dykes/Dams by Regency/ Municipality, 2009

Daerah Irigasi Irrigation Area

Jembrana

D.I. Banjar TengahD.I. Berawantangi

TabelTable

1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Tabanan 2. D.I. Gadon I Bd. Gadon I Tk. Sungi 1974

(Rehab)1.037

3. D.I. Gadon II Bd. Gadon II Tk. Sungi 1965 0.915 4. D.I. Jadi Bd. Jadi Tk. Yeh Panahan 1978 3.400 5. D.I. A y a Bd. A y a Tk. Yeh Ho 1961 1.090 6. Bd. Tinjak Manjangan Tk. Sungi 1961 - 7. D.I. Mundeh Bd. Mundeh Tk. Sungi 1961 0.832 8. Bd. Pama Palean Tk. Sungi 1978

(Rehab)0.845

9. D.I. Peneng Bd. Peneng Tk. Penet 1977 1.25010. D.I. Tungkub Bd. Tungkub Tk. Sungi 1978 2.75511. D.I. Caguh Bd. Caguh Tk. Yeh Ho 1978 2.86712. D.I. Yeh Lating Bd. Yeh Lating Tk. Yeh Lating 1981 0.50713. Bd. Timah Agung Tk. Yeh Aba 1981 0.44514. D.I. Kediri Bd. Kediri Tk. Yeh Panahan 1982 0.46015. Bd. Baru Kedokan Tk. Sungi 1982 0.83516. D.I. Demung Bd. Demung Tk. Yeh Panahan 1983 0.322

Badung

1. D.I. Bunyuh Bd. Bunyuh Tk. Sungi 1956 0.843 2. D.I. Cangi Bd. Cangi Tk. Sungi 1956 2.623 3. Bd. Luwus Carangsari Tk. Penet 1956 2.920 4. D.I. Penarungan Bd. Penarungan Tk. Penet 1979 0.810


D.I. Pama Palean

D.I. Tinjak Menjangan

D.I. Timan Agung

D.I. Baru Kedokan

D.I. Luwus Carangsari



1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Badung

5. D.I. Kapal Bd. Kapal Tk. Penet 1939 2.280 6. D.I. Munggu Bd. Munggu Tk. Penet 1939 2.760 7. D.I. Nungnung Bd. Nungnung Tk. Penet - 0.810 8. D.I. Geraana Bd. Gerana Tk. Ngongkong 1969 3.580 9. D.I. Mambal Bd. Mambal Tk. Ayung 1926 14.90810. Bd. Batan Badung Tk. M.A.Tmn. 1982 0.315

Gianyar 1. D.I. Temesi Bd. Temesi Tk. Sangsang 1979 0.362 2. D.I. Serongga Bd. Serongga Tk. Sangsang 1979

(Rehab)0.564

3. D.I. Badung Bd. Bandung Tk. Pekerisan 1976 (Rehab)

1.318

4. D.I. U b u d Bd. U b u d Tk. Oos 1979 (Rehab)

1.132

5. D.I. Pejeng Bd. Pejeng Tk. Pekerisan 1974 (Rehab)

2.500

6. D.I. Kedewatan Bd. Kedewatan Tk. Ayung 1920 7.500 7. Bd. Tengkulak

MawangTk. Petanu 1968

(Rehab)2.304

8. D.I. Sayan Bd. Sayan Tk. O o s 1976 (Rehab)

1.196

9. D.I. Bona Bd. Bona Tk. Pekerisan 1983 (Rehab)

0.290



D.I. Tengkulak Mawang

D.I. Batan Badung


1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Gianyar10. D.I. Cengcengan Bd. Cengcengan Tk. O o s - -11. D.I. Modahan Bd. Modahan Tk. Pekerisan 1979 0.57612. D.I. Langkih Bd. Langkah Tk. O o s 1976

(Rehab)0.654

13. D.I. Kaulu Bd. Kaulu Tk. Petanu - 0.37814. D.I. Bedulu Bd. Bedulu Tk. Petanu - -15. Bd. Bentehsengkulung Tk. Ayung 1980

(Rehab)0.258

16. D.I. Mas Bd. Mas Tk. Petanu 1975 (Rehab)

0.490

17. D.I. Payal Bd. Payal Tk. Sangsang 1980 (Rehab)

0.900

18. D.I. Gianyar Bd. Gianyar Tk. Cangkir 1983 (Rehab)

0.518

Klungkung

1. D.I. G i r i Bd. G i r i Tk. Bubuh 1979 (Rehab)

0.688

2. D.I. Getakan Bd. Getakan Tk. Bubuh 1974 (Rehab)

0.355

3. D.I. Cai Bd. Cai Tk. Melangit 1975 (Rehab)

0.385

4. D.I. Banjarangkan Bd. Banjarangkan Tk. Melangit 1927 1.254 5. D.I. Banjing Bd. Banjing Tk. Telaga Waja 1979 -



D.I. Bentehsengkulung


1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Klungkung 6. Bd. Consolidation Bd.

Tk. UndaTk. Unda - -

7. D.I. Timuhun Bd. Timuhun Tk. Bubuh 1980 (Rehab)

0.417

8. D.I. Selisihan Bd. Selisihan Tk. Bubuh 1981 (Rehab)

0.462

9. Bd. Aan Dauh Desa Tk. Bubuh 1982 (Rehab)

0.321

10. D.I. Penasan Bd. Penasan Tk. Jinah 1983 (Rehab)

0.432

11. Bd. Aan Dangin Desa Tk. Jinah - - Bangli

1. D.I. Sidembunut Bd. Sidembunut Tk. Melangit 1974 1.243 2. D.I. Tamanbali Bd. Tamanbali Tk. Sangsang 1972 1.018 3. D.I. Apuan Bd. Apuan Tk. D a g 1975 0.473 4. D.I. Tampuangan Bd. Tampuagan Tk. Bubuh 1977 0.745 5. D.I. Umeselat Bd. Umeselat Tk. Barong 1983 0.255 6. D.I. A y a Bd. A y a Tk. Sangsang 1979 0.425 7. D.I. Lagaan Bd. Lagaan Tk. Melangit 1961 0.115 8. D.I. Bekutel Bd. Bekutel Tk. D a g 1979 0.650 9. D.I. Tambahan Bd. Tambahan Tk. Melangit 1981 0.20510. D.I. Penida Bd. Penida Tk. Barong - 0.14311. D.I. Tembuku Bd. Tembuku Tk. Barong 1982 0.393



D.I. Consoldation Tk. Unda

D.I. Aan Dangin Desa

D.I. Aan Dauh Pasar


1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Bangli12. Bd. Tanggahan

TengahTk. Sangsang 1982 0.295

13. Bd. Bangbang Let Tk. Bubuh 1981 0.350 Karangasem

1. D.I. Arca Bd. Arca Tk. Telaga Waja 1971 2.250 2. D.I. Krana Bd. Krana Tk. Krana 1978 0.323 3. D.I. Penabang Bd. Penabang Tk. Nyuling 1977

(Rehab)0.280

4. D.I. Andong Bd. Andong Tk. Nyuling 1909 0.050 5. D.I. Nongan Bd. Nongan Tk. Jinah 1976 0.428 6. D.I. M.A.Ababi Bd. M.A.Abadi Tk. Jangga 1984 1.385 7. Bd. Susuan

KarangasemTk. Jangga 1975 0.405

8. D.I. Cau Jasi Bd. Cau Jasi Tk. Jangga - 88.000 9. Bd. Bangbang

BiaungTk. Sabah - -

10. D.I. Abian Tebu Bd. Abian Tebu Tk. Kerekuk - -11. D.I. Desa Bugbug Bd. Desa Bugbug Tk. Buhu 1983 0.23312. D.I. Naga Sungsang Bd. Naga Sungsang Tk. Buhu 1981 0.32313. D.I. Pesaban Bd. Pesaban Tk. Jinah - 0.750

Buleleng

1. D.I Banyupoh Bd. Banyupoh Tk. Banyupoh 1979 0.363


D.I. Bangbang Let


D.I. Tanggahan Tengah

D.I. Bangbang Biaung

D.I. Susuan Karangasem


1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Buleleng

2. D.I. Grokgak Bd. Grokgak Tk. Grokgak 1978 0.140 3. D.I. Banyuatis Bd. Banyuatis Tk. Eling 1962 0.828 4. Bd. Busung Biu

TunjuTk. Panes 1975 0.945

5. Bd. Petemon Kajanan

Tk. Panes 1965 0.278

6. D.I. Sangsit Bd. Sangsit Tk. Sangsit 1979 0.815 7. D.I. Ambengan Bd. Ambengan Tk. Mendaum 1978 0.765 8. D.I. Banyuriris Bd. Banyuriris Tk. Mendaum 1970 0.200 9. Bd. Gedung Rupuk Tk. Mendaum - -10. D.I. Tegal Bd. Tegal Tk. Banyumala 1984 0.33811. D.I. Banyumala Bd. Banyumala Tk. Buleleng 1984 0.33812. D.I. Gitgit Bd. Gitgit Tk. Buleleng 1972 1.37513. D.I. Kayupas Bd. Kayupas Tk. Buleleng 1958 0.15514. D.I. Galungan Bd. Galungan Tk. Penarukan 1978 -15. D.I. Penarukan Bd. Penarukan (I,II) Tk. Penarukan 1984 (I) 1.898

(II)1.31516. D.I. Ohot Bd. Ohot Tk. D a y a 1979 0.75517. D.I. Bulian Bd. Bulian Tk. D a y a 1979 1.05518. D.I. Bungkulan Bd. Bungkulan Tk. D a y a 1964 0.46019. D.I. Pakisan Bd. Pakisan Tk. Gelung 1978 0.50020. D.I. Pegayaman Bd. Pegayaman Tk. B u u s 1980 0.45521. D.I. Sekumpul Bd. Sekumpul Tk. Gelung 1979 0.703



D.I. Busung Biu TunjuD.I. Petemon Kajanan

D.I. Gedung Rupuk


1.5 :



Name of Dykes/Dams


Tahun Selesai

Finished Year

Kapasitas Bendungan


Dykes

(m 3 /sec)(1) (2) (3) (4) (5)

Buleleng

22. D.I. Poh Asem Bd. Poh Asem Tk. Mendaum 1981 0.60023. D.I. Silangjana I Bd. Silangjana I Tk. - 1980 2.32824. D.I. Silangjana II Bd. Silangjana II Tk. - 1980 1.883

Denpasar

1. D.I. Peraupan Bd. Peraupan Tk. Ayung 1926 0.5752. D.I. Oongan Bd. Oongan Tk. Ayung 1926 4.4533. D.I. Mertagangga Bd. Mertagangga Tk. Badung 1980 0.9504. D.I. Tukad Badung Bd. Tukad Badung Tk. Badung 1972 Bt.1.962

Bg.1.1585. D.I. Tukad Mati Bd. Tukad Mati Tk. Mati 1984 0.718

Daerah IrigasiIrrigation Area

BendunganDam

Tukad (Sungai)Rivers

Sumber : Jawatan Topografi Denpasar Source : Topography Office of Denpasar

Tk. =


D.I. = Catatan / Notes :

Bd. =


1.5 :


Keadaan Iklim

C l i m a t e


2.1. Iklim

Iklim sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Ia memegang peran penting dalam pengelolaan ekonomi pembangunan. Bahkan menjadi salah satu faktor penting dalam aspek kemakmuran ketahanan nasional, karena peningkatan kebutuhan manusia akan meningkatkan aktivitas industri, pembukaan hutan, usaha pertanian, dan rumahtangga yang melepaskan gas rumah kaca.

Dalam berbagai literatur, iklim didefinisikan sebagai keragaman keadaan fisik atmosfer, dan perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer, yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Secara statistik, perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsurnya yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata yang menyertai keragaman harian, musiman, maupun siklus.

Wilayah Bali secara umum beriklim laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musiman. Terdapat musim kemarau dan musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba. Pada bulan Juni hingga September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sedangkan pada bulan Desember hingga Maret, arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik, sehingga terjadi musim penghujan.

2.1. Climate

Climate is closely related with human life. Climate an important role in the management of development economics. Even be one important factor in the prosperity aspect of national security, due to increased human needs will increase industrial activity, forest clearance, agriculture, and household businesses that release greenhouse gases.

In the literatures, climate variability defined as the physical state of the atmosphere, and climate change is defined as the change in climate that is influenced directly or indirectly by human activities are changing atmospheric composition, which would enlarge the observed climate variability at a sufficiently long period. Statistically, climate change is the change in the elements that have a tendency to rise or fall significantly that accompany the daily variability, and seasonal cycles.

Generally, Bali has a tropical marine climate that is influenced by the wind movement. There are two seasons: dry and rainy seasons, which are separated by a transition period. The dry season is between June to September and is influenced by the Australia Continental wind movement which contains not too many moisture. Meanwhile, the rainy season is between December to March and is influenced by the Asia Continental and Pacific Ocean wind movement which contains a lot of moisture. This causes rain fall in the area of Indonesia.

34


Sebagai pulau kecil, Bali di kelilingi wilayah pesisir dengan panjang 430 km. Ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada wilayah pesisir dengan mata pencaharian sebagai nelayan sejak turun-temurun dan petani rumput laut.

Di wilayah rural, sebagian besar masyarakat Bali bercorak produksi sebagai petani kecil dengan pola pertanian tradisional. Corak produksi masyarakat Bali ini sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim (siklus alam dan curah hujan). Karena itu, peralihan musim merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi musim kemarau atau musim hujan lebih dini, sehingga perencanaan pertanian terutama periode tanam dan jenis komoditas dapat disusun sesuai kondisi iklim aktual.

2.2. Suhu dan Curah Hujan Meningkatnya rata-rata suhu

udara, naiknya suhu permukaan air laut, perubahan pola dan curah hujan, pergeseran awal musim kemarau, maupun musim hujan merupakan serangkaian dampak dari adanya pemanasan global atau perubahan iklim.

Ada dua akibat dari meningkatnya suhu/temperatur, yakni adanya perubahan tekanan, dimana sirkulasi udara yang menyebabkan kecepatan angin menjadi lebih kencang, serta adanya penguapan, dimana uap air berkumpul di atas menyebabkan atmosfir basah, sehingga intensitas curah hujan menjadi meningkat.

As a small island, Bali is surrounded by coastal areas along the 430 km. There are many people who rely on coastal areas with livelihood as a fisherman since the hereditary and seaweed farmers.

In rural areas, most of the Baliness peoples as a print production of small farmers with traditional agricultural patterns. Production of the Balinese style is highly influenced by climate changes (natural cycles and rainfall). Therefore, the transitional seasons is one indicator that can be used to detect the dry season or early rainy season, so the planning and planting period, mainly agricultural commodities can be prepared according to the actual climate conditions.

2.2. Temperature and Rainfall The increase in average air

temperature, sea surface temperature increases, changes in rainfall patterns, and the shift in the early dry season and rainy season is a series of impact of global warming or climate change.

There are two consequences of rising temperatures, namely the change of pressure, where air circulation which causes the wind speed becomes faster, and the presence of evaporation, which gather water vapor in the atmosphere causing wet, so the rainfall intensity increased.


Catatan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, seperti tersaji pada Tabel 2.1, sepanjang tahun 2009, suhu/temperatur udara tertinggi di wilayah Bali terjadi di Kabupaten Buleleng mencapai 28,00oC dengan kelembaban udara 77 persen. Sebaliknya, suhu terendah terjadi di Kabupaten Tabanan yang mencapai 19,6 oC dengan tingkat kelembaban udara cukup tinggi sebesar 90 persen.

Apabila dilihat dari curah hujan di masing-masing kabupaten/kota se-Bali tercatat Kabupaten Gianyar memiliki curah hujan tertinggi yang mencapai 3.546,0 mm selama tahun 2009. Sebaliknya, curah hujan terendah terjadi di Kabupaten Buleleng yang mencapai 876,2 mm.

Secara umum, rata-rata intensitas curah hujan tertinggi selama tahun 2009 dari empat stasiun pencatatan di Bali (Ngurah Rai, Sanglah, Negara, dan Karangasem) terjadi di bulan Januari. Hal ini dapat disimak pada Tabel 2.3 sampai dengan Tabel 2.6.

Note Central Meteorological, Climatological and Geophysical Agency Region III, Denpasar, as shown in Table 2.1, during the year 2009, the temperature/air temperature is highest in the region occurred in Bali, Buleleng regency reached 28.0°C with 77 percent humidity. Conversely, the lowest temperature occurred in Tabanan regency which reached 19.6°C with high humidity levels of 90 percent.

When viewed from the rainfall in each regency/city in Bali, Gianyar regency has recorded the highest rainfall reaching 3,546.0 mm during the year 2009. Conversely, the lowest rainfall occurs in Buleleng regency which reached 876.2 mm.

In general, the average intensity of the highest rainfall during the year 2009 from four recording stations in Bali (Ngurah Rai, Sanglah, Negara, and Karangasem) occurred in the month of January. This can be seen in Table 2.3 to Table 2.6.

Gambar / Figure 2.1Rata-rata Suhu Udara di Bali per Kabupaten/Kota Tahun 2009

Average Temperature in Bali by Regency/Municipality, 2009

Gambar / Figure 2.2Total Curah Hujan per Kabupaten/Kota Tahun 2009

Total Rainfall by Regency/Municipality, 2009

0

1 000

2 000

3 000

4 000

(mm

)

26.6

19.6

27.2 26.5

27.5

24.3

27.1 28.0 27.7

15

20

25

30

35

Der

ajat

Cel

sius

( 0 C

)


Suhu Temperature

( 0 C)

Kelembaban Udara

Relative Humidity (%)

Curah Hujan Rain Fall (mm)

(2) (3) (4)

1. Jembrana 26.6 83 2 033.3 6

2. Tabanan 19.6 90 3 024.1 6

3. Badung 27.2 83 1 702.4 6

4. Gianyar 26.5 81 3 546.0 6

5. Klungkung 27.5 83 1 815.0 7

6. Bangli 24.3 85 2 573.0 6

7. Karangasem 27.1 75 2 138.0 7

8. Buleleng 28.0 77 876.2 9

9. Denpasar 27.7 79 1 833.0 6

Sumber :

Source :

Keadaan Meteorologi dan Geofisika Pulau Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009

Kecepatan Angin Wind Velocity

(knot)

(5)

Meteorological, Climatological, and Geophysical Office - Region III of Denpasar

Kabupaten/Kota Regency/Municipality

(1)

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar

Meteorological and Geophisical Condition of Bali by Regency/ Municipality, 2009

TabelTable

2.1 :


Meteorologi Ngurah Rai

Geofisika Sanglah

Geofisika Karangasem

(2) (3) (4)

1. Suhu (oC) / T emperature30.7 32.6 30.1

24.5 23.5 23.5

27.2 27.7 27.1

2.

Maksimum / Maximum 90 87 86

Minimum / Minimum 75 71 63

Rata-rata / Average 83 79 75

3. 1 009.5 1 009.9 1 001.9

4. 6 6 7

5. 1 702.4 1 833.0 2 138.0

6. 82 80 56

*) Total curah hujan dalam setahun, tidak setiap hari hujan

Total Rainfall in a year, not every day rain

Sumber : Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar

Source : Meteorological, Climatological, and Geophysical Office - Region III of Denpasar

6

2 033.3

74

Average Values of Meteorological and Geophysical Condition by Station, 2009

Kelembaban Udara (%) Percentage of Relative Humidity

26.6

91

75

83

1 011.6

Stasiun / Station

Klimatologi Negara

(5)

30.4

23.1

Penyinaran Matahari (%) Sunshine

Rata-rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika Menurut Stasiun Tahun 2009

Uraian / Description

(1)

Maksimum / Maximum

Minimum / Minimum

Rata-rata / Average

Tekanan Udara (mb) Air Pressure

Kecepatan Angin (knot) Wind Velocity

Curah Hujan (mm) Rainfall *)

TabelTable

2.2 :


Satuan Unit

Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5) (6)

1. (mm) 531.4 360.3 252.4 60.9

23 21 13 9

2. (°C)

Minimum / Minimum 25.1 24.8 24.3 24.9Maksimum / Maximum 30.3 30.5 31.2 31.4Rata-rata / Average 27.5 27.2 27.2 27.5

3. (%)

Minimum / Minimum 75 68 76 80Maksimum / Maximum 93 95 92 91Rata - Rata / Average 83 84 84 85

4. (%) 64 56 82 92

5. (knot) 8 8 3 4

6. (millibar) 1 007.8 1 006.5 1 008.9 1 008.8


Kelembaban Udara Relative Humidity

Rata-Rata Penyinaran Matahari Average Values of Sunshine

Rata-Rata Kecepatan Angin Average Values of Wind Velocity

Rata-Rata Tekanan Udara Average Values of Air Pressure

Suhu Udara Temperature

Banyaknya Hari Hujan Total Rainday

Jumlah Curah Hujan Total of Rainfall

U r a i a n Description

(1)

Rata-Rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Ngurah Rai Tuban Tahun 2009Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Ngurah Rai Tuban Station, 2009

TabelTable

2.3 :


Satuan Unit

M e i M a y

J u n i J u n e

J u l i J u l y

Agustus August

(2) (7) (8) (9) (10)

1. (mm) 76.8 2.0 24.8 1.0

15 1 10 4

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 85 97 88 96

5. (knot) 5 6 7 7

6. (millibar) 1 008.6 1 010.6 1 011.4 1 011.2




(1)

Jumlah Curah Hujan Total of Rainfall




Banyaknya Hari Hujan Total Rainday



2.3 :


Satuan Unit

September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(2) (11) (12) (13) (14)

1. (mm) 44.3 8.2 27.9 312.4

13 5 7 14

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 70 85 88 83

5. (knot) 5 5 5 6

6. (millibar) 1 011.4 1 011.2 1 008.5 1 008.9

: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar

: Meteorological, Climatological, and Geophysical Office - Region III of DenpasarSource


Jumlah Curah Hujan Total of RainfallBanyaknya Hari Hujan Total Rainday






(1)

Sumber


2.3 :


Satuan Unit

Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5) (6)

1. (mm) 561.8 412.7 261.5 22.6

24 25 17 5

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 52 57 80 92

5. (knot) 6 6 5 5

6. (millibar) 1008.0 1006.9 1009.0 1009.1








(1)


Rata-Rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Sanglah Denpasar Tahun 2009Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Sanglah Denpasar Station, 2009

TabelTable

2.4 :


Satuan Unit

M e i M a y

J u n i J u n e

J u l i J u l y

Agustus August

(2) (7) (8) (9) (10)

1. (mm) 73.1 2.9 9.9 0.0

11 1 4 0

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 75 96 87 94

5. (knot) 5 6 6 6

6. (millibar) 1009.1 1011.0 1011.8 1011.5








(1)



2.4 :


Satuan Unit

September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(2) (11) (12) (13) (14)

1. (mm) 62.6 5.3 174.0 246.6

12 3 8 13

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 75 82 87 81

5. (knot) 6 5 6 6

6. (millibar) 1011.8 1011.6 1009.0 1009.3


: Meteorological, Climatological, and Geophysical Office - Region III of Denpasar


Sumber

Source






(1)



2.4 :


Satuan Unit

Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5) (6)

1. (mm) 268.8 201.6 96.8 110.1

22 19 14 12

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 53 52 71 79

5. (knot) 6 5 6 6

6. (millibar) 1010.0 1008.5 1010.7 1010.8








(1)


Rata-Rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Negara Tahun 2009Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Negara Station, 2009

TabelTable

2.5 :


Satuan Unit

M e i M a y

J u n i J u n e

J u l i J u l y

Agustus August

(2) (7) (8) (9) (10)

1. (mm) 203.6 18.8 48.9 8.5

13 1 8 4

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 72 87 80 92

5. (knot) 6 6 9 9

6. (millibar) 1010.5 1012.6 1013.4 1013.2








(1)



2.5 :


Satuan Unit

September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(2) (11) (12) (13) (14)

1. (mm) 511.7 196.1 28.0 340.4

22 11 10 21

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 68 80 85 73

5. (knot) 5 5 4 4

6. (millibar) 1013.6 1013.6 1010.7 1011.2




Sumber

Source






(1)



2.5 :


Satuan Unit

Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5) (6)

1. (mm) 498.1 517.3 118.8 199.2

28 23 15 14

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 19 35 56 36

5. (knot) 6 5 7 6

6. (millibar) 992.1 991.1 1008.7 1008.7








(1)


Rata-Rata Keadaan Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Karangasem Tahun 2009Average Values of Meteorological and Geophysical Condition at Karangasem Station, 2009

TabelTable

2.6 :


Satuan Unit

M e i M a y

J u n i J u n e

J u l i J u l y

Agustus August

(2) (7) (8) (9) (10)

1. (mm) 98.8 24.0 10.4 3.5

14 1 4 3

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 30 53 72 84

5. (knot) 6 7 10 9

6. (millibar) 1008.6 1010.4 1010.3 1007.4








(1)



2.6 :


Satuan Unit

September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(2) (11) (12) (13) (14)

1. (mm) 84.0 50.7 59.5 473.7

9 6 4 17

2. (°C)


3. (%)


4. (%) 82 78 71 52

5. (knot) 10 8 7 6

6. (millibar) 997.2 997.6 995.5 995.6




Sumber

Source






(1)



2.6 :


Pemerintahan

Government


3.1. Struktur Pemerintahan

Sebagaimana layaknya provinsi lain di Indonesia, Provinsi Bali juga memiliki struktur pemerintahan yang sama, dimulai dari gubernur hingga camat. Secara administratif, pemerintahan hampir sama dengan provinsi lain. Tetapi mulai dari kepala desa hingga struktur terbawah, agak berbeda dengan daerah lain. Jika dalam struktur pemerintahan resmi, strukturnya adalah kepala desa/lurah, kepala dusun/kepala lingkungan, ketua RW kemudian ketua RT.

Di Bali sedikit berbeda. Struktur administratifnya adalah kepala desa/lurah, kepala dusun/kepala lingkungan, dan yang terbawah adalah Kelian Banjar. Banjar mirip dengan kampung, bisa terdiri dari 50-200 KK (kepala keluarga), keanggotaannya biasanya bersifat turun temurun. Untuk struktur pemerintahan adat, tiap desa di Bali dipimpin oleh bendesa adat (kelian desa) yang kedudukan hampir setara dengan kepala desa/lurah, hanya saja bendesa adat adalah pemimpin adat yang bertugas untuk menjalankan awig-awig (undang-undang adat) di desa bersangkutan.

Di bawah bendesa adat, ada kelian adat/kelian banjar. Di beberapa banjar di Bali, jabatan antara kelian banjar dan kelian adat biasanya dirangkap oleh satu orang, namun ada juga yang membedakannya. Dalam satu desa administratif bisa terdapat beberapa desa adat. Maksudnya adalah desa A bisa terdiri dari desa adat B, desa adat C, dan desa adat D. Hal ini kaitannya dengan

3.1. Governance Structure

As like other provinces in Indonesia, Bali Provincial governments also have the same structure, starting from the governor to the district. Administratively, the government is almost the same as other provinces. But starting from the village head to the bottom structure, quite different to other regions. If the formal government structure, its structure is the village head, village chief/head of environment, the chairman of resident and then chairman of neighborhood.

In Bali a bit different. Administrative structure is the village head, village chief/head of environment and the bottom is the “kelian banjar”. Similar to the village of banjar, may consist of 50-200 families (family head), its membership is usually hereditary. For indigenous governance structures, each village in Bali led by indigenous bendesa or “kelian desa” which is almost equivalent to the position of village head, it's just bendesa customary indigenous leader whose job is to run “awig-awig” (customary law) in the respective villages.

Under customary bendesa, there “kelian adat” or “kelian banjar”. In some of banjar in Bali, the position of indigenous “kelian banjar” and usually held by one person, but there is also a difference. In one village there can be administrative several traditional villages. The point is the village of A could consist of traditional villages B, C, and village traditional village customs D. This

56


historis. Desa adat sudah ada sejak zaman kerajaan, setelah berakhirnya era kerajaan, maka pemerintah republik membentuk desa administratif.

Seperti ditampilkan pada Tabel 3.1, berdasarkan kondisi Tahun 2010, Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Kota Denpasar, serta terbagi dalam 57 kecamatan, 715 desa, dan 4.295 SLS (Satuan Lingkungan Setempat). SLS adalah satuan lingkungan setingkat di bawah desa (dusun). Umumnya masyarakat menyebut SLS tersebut sebagai banjar.

3.2. Hasil Pemilu 2009 dan Produk

Hukum yang Dikeluarkan DPRD Salah satu wujud keterlibatan

masyarakat dalam proses politik adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan negara atau daerah dalam periode tertentu. Ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat dunia, penyelenggaraan pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah negara. Pemilu memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kepemimpinan yang benar-benar mendekati kehendak rakyat. Oleh karena itu, pemilu merupakan salah satu sarana legitimasi kekuasaan.

historical relation. Indigenous villages have existed since the time of the kingdom, after the end of the royal era, the republican form of government administrative villages.

As shown in Table 3.1, based on the condition of the year 2010, the province is divided into eight districts and one city, namely, Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, and the city of Denpasar, and is divided into 57 subdistricts, 715 villages, and 4,295 SLS (Local Environmental Unit). SLS is a unit-level environment below the village (hamlet). Most people call the SLS as a banjar.

3.2. The Election Result 2009 and Issued a Legal Product DPRD

One form of community involvement

in the political process is a general election (election). Elections are the means for people to also determine the direction of the leadership figures and the country or region within a certain period. When democracy gets wide attention from the world community, the conduct of democratic elections became an important requirement in the formation of a country's leadership. Elections have a primary function to generate the leadership truly approaching the will of the people. Therefore, the election is one of the means of legitimate power.


Pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, dimaksudkan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mampu mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan dapat menyerap serta memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari hasil Pemilu 2009 telah menetapkan jumlah anggota DPRD kabupaten/kota di Bali sebanyak 335 orang, dengan rincian laki-laki 310 orang dan perempuan 25 orang. Sedangkan jumlah anggota DPRD Provinsi Bali sebanyak 55 orang (laki-laki 51 orang dan perempuan 4 orang). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Selama tahun 2009, DPRD Provinsi Bali telah mengeluarkan sebanyak 53 jenis produk hukum yang meliputi 17 jenis peraturan daerah, 31 jenis keputusan dewan, dan 5 jenis keputusan pimpinan dewan. Banyaknya produk hukum yang dikeluarkan DPRD Provinsi Bali ini mengalami kenaikan 47,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya (lihat Tabel 3.3).

Sementara itu, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali tahun 2009 menetapkan bahwa pasangan Hj. Megawati Sukarno Putri – H. Prabowo Subianto mengantongi jumlah suara terbanyak 992.815 (49,54%) dalam pemilihan presiden dan wakil presiden

Election embodiment of popular sovereignty as means to produce a democratic government of the country based on Pancasila and the Constitution of Republic of Indonesia Year 1945, is intended to elect a president and vice president, members of the DPR, DPD, DPRD, as well as regional head and deputy head of the region that is able to reflect democratic values and can absorb and fight for people's aspirations in accordance with the demands of the development of national and state life.

From the results of elections in 2009 has set a number of legislators districts in Bali, as many as 335 people, with details of 310 males and 25 females. While the number of members of the Bali Provincial Legislative counted 55 people (51 males and 4 females). For details can be seen in Table 3.2.

During the year of 2009, the DPRD Bali Province has issued as many as 53 types of products include 17 types of laws that local legislation, 31 types of board decisions, and 5 types of decision of the house leadership. Number of legal products issued DPRD Bali Province was 47.22 percent increase over the previous year (See Table 3.3).

Meanwhile, according to the Regional General Election Commission (Election Commission) of Bali Province in 2009 ruled that the couple Hj. Megawati Sukarno Putri - H. Prabowo Subianto 992,815 pocketed the highest number of votes (49.54%) in the election of president and vice president in elections in 2009 for

58


pada Pemilu 2009 untuk wilayah Bali. Pesaing terdekatnya, yakni pasangan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono – Prof. Dr. Boediono menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 822.951 (41,07%). Di posisi ketiga ditempati oleh pasangan H.M Jusuf Kalla – H. Wiranto yang memperoleh suara 96.571 (4,82%), sedangkan 91.586 (4,57%) suara dinyatakan tidak sah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Dalam konteks pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, dari hasil Pemilihan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I (Pilkada) Bali tahun 2008, menetapkan bahwa pasangan Made Mangku Pastika – Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali sampai dengan periode lima tahun ke depan. Pasangan Made Mangku Pastika – Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memperoleh suara terbesar 1.087.910 (56,03%), unggul dari pasangan Tjokorde Gede Budi Suryawan – Nyoman Gede Suweta yang memperoleh suara 497.861 (25,64%) dan I Gede Winasa – I Gusti Bagus Alit Putra dengan perolehan suara 320.724 (16,52%). Sedangkan jumlah suara tidak sah sebanyak 35.178 (1,81%). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.5.

3.3. Penerbitan Sertifikat Tanah

Disadari atau tidak, sertifikat hak atas tanah menjadi dambaan dari setiap pemegang hak atas tanah. Rasanya masih ada yang kurang ketika kepemilikan atau penguasaan hak atas tanah tidak disertai

Bali. Its nearest competitor, namely Dr H. Susilo Bambang Yudhoyono - Prof. Dr. Boediono occupies the second position with the acquisition of 822,951 votes (41.07%). In third position is occupied by a pair of HM Jusuf Kalla - H. Wiranto, who obtained 96,571 votes (4.82%), where as 91586 (4.57%) votes were declared invalid. For details can be seen in Table 3.4.

In the context of the election of Governor and Deputy Governor of Bali, from the Provincial Governor Election I (Elections) Bali in 2008, stipulates that couples Made Mangku Pastika - Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga elected as Governor and Deputy Governor of Bali until the next five year period. Couple Made Mangku Pastika - Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga obtain the largest vote 1,087,910 (56.03%), superior of the pair Tjokorde Gede Budi Suryawan - Nyoman Gede Suweta who obtained 497,861 votes (25.64%) and I Gede Winasa - I Gusti Bagus Alit Putra with 320,724 votes (16.52%). While the number of invalid votes as much as 35,178 (1.81%). More can be seen in Table 3.5.

3.3. Issuance of Certificates of Land

Knowingly or not, the certificate of land rights to dream of every holder of land rights. It was still none the less when ownership or control of land rights is not accompanied by valid proof of ownership


bukti sah kepemilikan berupa sertifikat. Hal itu memang benar dan sudah selayaknya setiap orang mengusahakan agar ia memperoleh sertifikat karena Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 tahun 1960 menjamin hal itu bahwa adalah hak dari setiap pemegang hak atas tanah untuk memperoleh sertifikat (pasal 4 ayat 1).

Dalam kaitan itu, penerbitan sertifikat yang dilakukan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bali dikelompokan menjadi hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai. Berdasarkan UUPA Nomor 5 tahun 1960 dinyatakan bahwa hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6 UUPA Nomor 5 tahun 1960, bahwa “semua hak tanah mempunyai fungsi sosial”. Sifat-sifat hak milik yang membedakannya dengan hak-hak lainnya adalah hak yang “terkuat dan terpenuh”, maksudnya untuk menunjukkan bahwa diantara hak-hak atas tanah yang dipunyai orang, hak miliklah yang paling kuat dan penuh.

Masih didasari pada UUPA Nomor 5 tahun 1960, hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. Tidak mengenai tanah pertanian. Karena itu, dapat diberikan atas tanah yang dikuasai langsung oleh negara maupun tanah milik seseorang. Hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam jangka waktu

certificate. This was true and it should see to it that everyone he obtained a certificate for the Basic Agrarian Law (UUPA) Number 5 in 1960 that guarantees it is the right of every holder of land rights to obtain a certificate (Article 4 paragraph 1).

In this regard, the issuance of a

certificate by the Regional Office of the National Land Agency (BPN) of Bali Province are classified into property rights, right to build, the right to cultivate, and use rights. Based UUPA Number 5 in 1960 stated that the property is hereditary rights, the strongest and fullest that could belong to someone on the ground, keeping in mind the provisions in Article 6 UUPA Number 5 in 1960, that "all rights to the land has a social function." The properties that distinguish the property with other rights is the right of the "strongest and fullest", he meant to indicate that among the rights of land belonging to people, the personal right is the most powerful and full.

Still based on UUPA Number 5 in 1960, right to build is the right to establish and mempuyai buildings on land not his own, with a maximum period of 30 years. Not on agricultural land. Therefore, may be granted on land directly controlled by the state as well as land owned by someone. Lease rights is the right to till the land directly controlled by the state in a period of not exceeding 25 years. Right of exploitation is also a special right to till the ground that was not hers alone to enterprise, agriculture, fisheries and

60


paling lama 25 tahun. Hak guna usaha juga merupakan hak khusus untuk mengusahakan tanah yang bukan miliknya sendiri guna perusahaan, pertanian, perikanan, dan peternakan.

Sementara itu, hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan UUPA Nomor 5 tahun 1960. Hak pakai diberikan selama jangka waktu tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu. Hak pakai dapat diberikan dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun. Pemberian hak pakai tidak boleh disertai syarat-syarat yang mengandung unsur-unsur pemerasan.

Sesuai data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bali, seperti tercermin pada Tabel 3.6, penerbitan sertifikat, baik sertifikat hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, maupun hak pakai selama tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Penerbitan sertifikat hak milik mengalami kenaikan sangat tinggi, hampir tiga kali lipat (164,70%) dari 36.560 buah di tahun 2008 menjadi 96.776 buah di tahun 2009. Penerbitan jenis sertifikat lainnya seperti

animal husbandry.

Meanwhile, use rights is the right to use and/or collect the results of land held directly by the state or land owned by others, which gives authority and obligations specified in the decision delivered by the competent authority to give or in agreement with the owner of the land, which not a rental agreement or treaty land preparation, the origin of all things not contrary to the spirit and provisions of the 1960 Agrarian Law Number 5. Use rights granted for a definite period or for the land used for certain purposes. Use rights can be given freely, with payment or any form of service delivery. Granting use rights should not be accompanied by the terms that contain the elements of extortion.

According to data obtained from the Regional Office of the National Land Agency (BPN) of Bali Province, as reflected in Table 3.6, the issuance of certificates, certificates of good property rights, right to build, the right to cultivate and use rights during the year 2009 experienced an increase from the previous year. Issuance of certificate of property rights has increased very high, almost three-fold (164.70%) of 36,560 units in 2008 to 96,776 units in the year 2009. Issuance of other kinds of certificates such


hak guna bangunan, hak guna usaha dan hak pakai juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Barangkali adanya program Larasita (Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah) yang dikembangkan BPN cukup memberi andil kepada masyarakat dalam sertifikasi tanah mereka. Larasita yang memadukan teknologi informasi dan pelayanan petugas BPN dalam bentuk pelayanan bergerak itu diharapkan mampu menghilangkan praktik percaloan tanah. Larasita diharapkan mampu memfasilitasi percepatan program-program pertanahan, diantaranya adalah legalisasi pertanahan, reformasi agraria, pengurusan tanah terlantar, dan penyelesaian sengketa serta konflik pertanahan.

Hingga akhir tahun 2008, Larasita dikembangkan di 124 kabupaten/kota atau seperempat wilayah Indonesia. Pada tahun 2009, BPN menambah jangkauan program Larasita di 134 kabupaten/kota, sehingga pada akhir tahun 2009 diharapkan sekitar 60 persen wilayah Indonesia telah terjangkau program tersebut.

3.4. Struktur Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sipil (PNS) adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PNS terdiri dari PNS pusat dan PNS daerah.

as the right to build, the right to cultivate and use rights also increased from the previous year.

Perhaps the program Larasita (People's Service for Certification of Land) who developed BPN contributed enough to society in the certification of their land. Larasita that combines information technology and services in the form of BPN staff moving service that is expected to eliminate the practice of land percaloan. Larasita expected to facilitate the acceleration of land programs, including the legalization of land, agrarian reform, land administration abandoned, and settlement of disputes and conflict over land.

By the end of 2008, Larasita developed in 124 districts/cities or a quarter of the territory of Indonesia. In 2009, BPN Larasita increase the reach of the program in 134 districts/cities, so that at the end of the year 2009 is expected around 60 percent of Indonesia has an affordable program.

3.4. Structure of Civil Servants

Civil servants (PNS) is every citizen of the Republic of Indonesia which have been determined eligible, be appointed by the competent authority and assigned the task in a country office, or charge of any other country, and are paid based on legislation and regulations. PNS consists of the central and regional civil servants.

62


Pada dasarnya PNS di negara manapun mempunyai tiga peran yang serupa. Pertama, sebagai pelaksana peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk mengemban tugas ini, netralitas PNS sangat diperlukan. Kedua, melakukan fungsi manajemen pelayanan publik. Ukuran yang dipakai untuk mengevaluasi peran ini adalah seberapa jauh masyarakat puas atas pelayanan yang diberikan PNS.

Apabila tujuan utama otonomi daerah adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga desentralisasi dan otonomi terpusat pada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, maka PNS pada daerah-daerah tersebut mengerti benar keinginan dan harapan masyarakat setempat. Ketiga, PNS harus mampu mengelola pemerintahan. Artinya, pelayanan pada pemerintah merupakan fungsi utama PNS.

Setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap PNS, sehingga dapat dilaksanakan dan disosialisasikan sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut. Dalam hubungan ini, maka manajemen dan administrasi PNS harus dilakukan secara terpusat, sekalipun fungsi-fungsi pemerintahan lain telah diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota dalam rangka otonomi daerah yang diberlakukan saat ini.

Dalam konteks Bali, berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2010, jumlah PNS yang berada di lingkungan Pemerintah

Basically any country's civil servants have three similar role. First, as the implementing rules and regulations that have been set by the government. To carry out this task, the neutrality of civil servants are required. Second, do public service management functions. Sizes that are used to evaluate the role of this is how far the community was satisfied with the services provided by civil servants.

If the main purpose of regional autonomy is closer to the public service, so focused on decentralization and autonomy of local governments and city governments, the civil servants in these areas understand the true desires and expectations of local communities. Third, civil servants must be able to manage the government. That is, service in government is the main function of PNS.

Any measures taken by governments should be able to understand and be understood by every civil servant, so that can be implemented and disseminated in accordance with the objectives of the policy. In this connection, the management and administration of civil servants should be done centrally, even though other government functions have been handed over to the district and city governments within the framework of regional autonomy which is applied at this time.

In the context of Bali, according to data Bali Provincial Personnel Agency in 2010, the number of civil servants in the areas surrounding the Bali Provincial


Provinsi Bali telah mencapai sebanyak 7.243 orang, dengan komposisi laki-laki 4.570 orang (63,10%) dan perempuan 2.673 orang (36,90%). Jumlah ini mengalami kenaikan hanya 3,60 persen dari tahun 2009 sebanyak 6.991 orang (laki-laki 4.514 orang dan perempuan 2.477 orang). Distribusi terbanyak dari jumlah PNS pada tahun 2010 ini berada di unit kerja Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga sebanyak 841 orang atau 11,61 persen (lihat Tabel 3.7).

Apabila dilihat dari golongan kepangkatan, maka yang paling dominan adalah PNS dengan golongan III, yakni sebanyak 4.355 orang (60,13%). Namun jumlah PNS pada golongan ini berkurang 27 orang atau menurun 0,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya 4.382 orang (62,68%). Berkurangnya jumlah PNS pada golongan III ini bisa dimungkinkan karena beberapa hal, antara lain karena kenaikan pangkat ke golongan IV, adanya mereka yang pensiun atau karena terjadinya promosi/mutasi ke instansi di luar daerah Bali. Mari kita simak jumlah PNS pada golongan IV, dimana dalam setahun terjadi kenaikan 188 orang (24,70%) dari 761 orang di tahun 2009 menjadi 949 orang di tahun 2010. Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 3.8.

Hal menarik dari kupasan ini adalah jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali ternyata didominasi oleh mereka yang berpendidikan SLTA. Angkanya sebanyak 3.173 orang (43,81%). Padahal di tahun sebelumnya berjumlah 3.099 orang atau bertambah sebanyak 74 orang (2,39%). Sementara jumlah PNS dengan

Government has reached as many as 7,243 people, with the composition of the 4,570 men (63.10%) and women's 2,673 men (36.90 %). This number has increased only 3.60 percent from the year 2009 as many as 6,991 people (4,514 men and women of 2,477 persons). Most distributions of the number of civil servants in 2010 is located in the Department of Education, Youth, and Sports of the working units of 841 persons or 11.61 per cent (see Table 3.7).

When viewed from the class rank, then the most dominant is a civil servant with a category III, i.e. as many as 4,355 people (60.13%). But the number of civil servants in this group decreased 27 persons or 0.62 percent decline compared to previous year 4,382 people (62.68%). The reduced number of civil servants in category III could be possible due to several reasons, among others due to a promotion to group IV, the existence of those who retire or because of promotion/transfer to institutions outside the area of Bali. Let's look at the number of civil servants in group IV, where there is an increase in the year 188 persons (24.70 %) from 761 persons in 2009 to 949 persons in 2010. More can be seen in Table 3.8.

Another interesting feature of this analysis is the number of civil servants in the Provincial Government of Bali apparently dominated by their high school education. Score as many as 3,173 people (43.81%). Whereas in previous years amounted to 3,099 people or increased 74 people (2.39%). While the number of civil servants with the educational background

64


latar belakang pendidikan S1 berjumlah 2.569 orang (35,47%), mengalami kenaikan 178 orang atau meningkat 7,44 persen dari tahun sebelumnya 2.391 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.9.

of S1 amounts 2,569 people (35.47%), but increased by 178 persons or 7.44 per cent increase from the previous year 2,391 people. More can be seen in Table 3.9.

Gambar / Figure 3.1

Banyaknya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin di Bali Tahun 2009

Number of Chosen Regency/Municipality Legislatives by Sex in Bali, 2009

Gambar / Figure 3.2Banyaknya Produk DPRD Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009

Output Number of Legislative of Bali Province, 2005 - 2009

0

15

30

45

60

25

38 39 37

22 26

38 41

44

5 2 1

3 3 4 2

4 1

: Laki/Male : Perempuan/Female

0

9

18

27

36

20092008200720062005

: Peraturan Daerah : Keputusan Dewan : Keputusan Pimpinan Dewan : Usul/Saran


Nama Ibu Kota Kabupaten/Kota

Capital C i t y

Jumlah Kecamatan Number of Districts

Jumlah Desa Number of

Villages

Jumlah Satuan Lingkungan Setempat

Number of Local Area Unit

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Jembrana Negara 5 51 248

2. Tabanan Tabanan 10 132 795

3. Badung Mangupura 6 62 538

4. Gianyar Gianyar 7 70 547

5. Klungkung Semarapura 4 59 244

6. Bangli Bangli 4 72 328

7. Karangasem Amlapura 8 78 581

8. Buleleng Singaraja 9 148 609

9. Denpasar Denpasar 4 43 405

57 715 4 295

57 714 4 307

57 712 4 306

56 703 4 306

56 702 4 306

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali

Source : BPS - Statistics of Bali Province

Jumlah / To t a l :

2009

2008

2007

2006


Nama Ibu Kota/Kabupaten, Jumlah Kecamatan,Desa, dan Satuan Lingkungan Setempat di Bali Tahun 2010Capital Cities, Number of Districts, Villages and Local Area Unit in Bali, 2010

TabelTable

3.1 :


Laki -laki Perempuan Jumlah

Male Female T o t a l

(1) (2) (3) (4)

1. Jembrana 25 5 30

2. Tabanan 38 2 40

3. Badung 39 1 40

4. Gianyar 37 3 40

5. Klungkung 22 3 25

6. Bangli 26 4 30

7. Karangasem 38 2 40

8. Buleleng 41 4 45

9. Denpasar 44 1 45

310 25 335

51 4 55

Sumber : Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Bali

Source : Legislative of Bali Province


Jumlah Anggota DPRD Kab/Kota Number of Regency/ Municipality Legislatives

Jumlah Anggota DPRD Prov. Bali Number of Provincial Legislatives

Kabupaten/Kota

Banyaknya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota dan Provinsi Bali Hasil Pemilihan Umum, Tahun 2009Number of Chosen Regency/Municipality and Provincial Legislatives by Sex in Bali, 2009

TabelTable

3.2 :


Jenis Produk /Legislative Output 2005 2006 2007 2008 2009

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Peraturan Daerah 6 9 11 5 17Local Regulation

2. Keputusan Dewan 13 18 22 20 31Legislative Resolution

3. 6 6 9 11 5

4. Usul/saran 4 4 4 - -Proposal/Suggestion

Jumlah / Total : 29 37 46 36 53

Sumber : Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Bali

Source : Legislative of Bali Province

Banyaknya Produk DPRD Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009Output Number of Legislative of Bali Province 2005 - 2009

Keputusan Pimpinan Dewan

Legislative Chairman Resolution

Tahun / Year

TabelTable

3.3 :


Jumlah Suara Untuk

No. Urut* 2:

Jumlah Suara Untuk

No. Urut* 3:

Suara Tidak Sah Jumlah

Number of Votes for

Number 2:

Number of Votes for

Number 3:

Illegal Votes

Total

(1) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 78 643 8 294 7 537 152 774

2. Tabanan 96 610 8 603 11 352 284 259

3. Badung 107 480 15 882 9 258 237 783

4. Gianyar 99 624 9 673 13 450 263 995

5. Klungkung 36 239 3 695 7 322 98 460

6. Bangli 48 898 6 583 7 091 141 030

7. Karangasem 92 899 15 856 11 091 229 821

8. Buleleng 121 141 15 787 17 300 322 516

9. Denpasar 141 417 12 198 7 185 273 285

822 951 96 571 91 586 2 003 923

*) Keterangan/Note : No. Urut Number

: 1.

2.

3.

Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi Bali

Source : General Election Commission of Bali Province

Dr. H. Susilo Bambang YudhoyonoProf. Dr. Boediono

H.M. Jusuf Kalla H. Wiranto

Hj. Megawati Sukarno PutriH. Prabowo Subianto

(2)

Number of Votes for

Number 1:

58 300

167 694

168 288

112 485

Jumlah / To t a l :

Kabupaten/Kota


Jumlah Suara Untuk

No. Urut* 1:

992 815

Hasil Pemilihan Umum Presiden Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Result of President Election by Regency/Municipality in Bali Province, 2009

105 163

141 248

51 204

78 458

109 975

TabelTable

3.4 :


Jumlah Suara Untuk

No. Urut* 2:

Jumlah Suara Untuk

No. Urut* 3:

Suara Tidak Sah Jumlah

Number of Votes for

Number 2:

Number of Votes for

Number 3:

Illegal Votes

Total

(1) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 15 286 25 261 1 255 153 472

2. Tabanan 42 146 211 977 4 219 298 639

3. Badung 73 334 113 060 4 237 233 379

4. Gianyar 114 249 106 586 6 159 246 403

5. Klungkung 29 567 50 902 3 334 98 158

6. Bangli 32 239 96 726 2 803 143 540

7. Karangasem 95 853 91 785 5 381 225 708

8. Buleleng 40 467 243 205 3 814 325 096

9. Denpasar 54 720 148 408 3 976 217 278

497 861 1 087 910 35 178 1 941 673

*) Keterangan/Note : No. Urut Number

: 1.

2.

3.

Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi Bali

Source : General Election Commission of Bali Province

I Gede WinasaI Gusti Bagus Alit PutraTjokorde Gede Budi SuryawanNyoman Gede Suweta

Made Mangku Pastika Anak Agung Gede Ngurah

Kabupaten/Kota

Jumlah Suara Untuk

No. Urut* 1:

Hasil Pemilihan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Bali Tahun 2008Result of Regional Election of Bali Province's Governor, 2008

32 689

37 610

10 174

14 355

11 772

Regency/Municipality Number of Votes for

Number 1:

(2)

111 670

Jumlah / To t a l : 320 724

40 297

42 748

19 409

TabelTable

3.5 :


Hak Milik Ownership

Hak Guna Bangunan Right for Building Usage

Hak Guna Usaha

Right for Business

Usage

Hak Pakai Use Right

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Jembrana 6 297 27 - 5

2 Tabanan 15 649 43 - 40

3 Badung 8 407 1 063 - 95

4 Gianyar 12 488 155 - -

5 Klungkung 4 353 9 - 13

6 Bangli 4 460 - - -

7 Karangasem 6 071 376 - 80

8 Buleleng 14 317 2 8 -

9 Denpasar 24 734 116 - 17

96 776 1 791 8 250

36 560 1 203 - 217

46 338 4 207 - 403

16 879 642 1 278

24 245 1 706 1 604

Sumber : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali

Source : Regional Office of National Land Agency of Bali Province

Penerbitan Sertifikat di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali Tahun 2009Number of Certificates Issued at Regional Offices of National Land Agency of Bali Province, 2009


2008

2007

2006

2005

Jumlah / To t a l :

TabelTable

3.6 :


(2) (3) (4)

1. Sekretariat Daerah 452 296 748

2. DPRD 97 36 133

3. Inspektorat 52 20 72

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 80 49 129

5. Badan Perpustakaan dan Arsip 70 65 135

6. Badan Penanaman Modal 34 25 59

7. Badan Pemberdayaan Perempuan 24 33 57

8. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 41 42 83

9. Badan Lingkungan Hidup 44 32 76

10. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 81 20 101

11. Badan Kepegawaian Daerah 57 47 104

12. Badan Pendidikan dan Pelatihan 56 34 90

13. Dinas Kebudayaan 168 108 276

14. Dinas Kehutanan 225 39 264

15. Dinas Kelautan & Perikanan 96 50 146

16. Dinas Kesehatan 180 217 397

17. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, & Menengah 41 44 85

18. Dinas Pariwisata 58 61 119

19. Dinas Pekerjaan Umum 471 89 560

20. Dinas Pendapatan 306 184 490

21. Dinas Pendidikan, Pemuda, & Olahraga 465 376 841

berlanjut / continued…..

(1)

Unit Keja Unit

Laki-laki Male

Perempuan Famale

Jumlah Total

Number of Local Government Employees by Unit and Sex, 2010

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Menurut Unit Kerja dan Jenis kelamin Tahun 2010

TabelTable

3.7 :


(2) (3) (4)

22. Dinas Perhubungan, Informasi & Komunikasi 135 58 193

23. Dinas Perindustrian & Perdagangan 120 66 186

24. Dinas Perkebunan 177 48 225

25. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 188 88 276

26. Dinas Peternakan 108 60 168

27. Dinas Sosial 103 83 186 28. 149 75 224

29. Satuan Polisi Pamong Praja 171 11 182

30. Rumah Sakit Indra 61 107 168

31. Rumah Sakit Jiwa 179 164 343

32. Kantor Perwakilan Pemerintah 18 8 26

33. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 18 12 30

34. 31 17 48 35. 11 9 20

36. Gubernur Bali (Staf ahli) 3 0 3

4 570 2 673 7 243

4 514 2 477 6 991

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliSource : Government Official Administration Board of Bali Province

(1)

Jumlah Total

Unit Keja Unit

Laki-laki Male

Perempuan Famale

2009

Jumlah / Total :

Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi & Kependudukan


3.7 :


I II III IV

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Sekretariat Daerah 19 167 493 69 748

2. DPRD 17 43 67 6 133

3. Inspektorat 3 15 46 8 72

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3 35 72 19 129

5. Badan Perpustakaan dan Arsip 5 36 78 16 135

6. Badan Penanaman Modal 3 10 35 11 59

7. Badan Pemberdayaan Perempuan 0 9 39 9 57

8. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 4 15 53 11 83

9. Badan Lingkungan Hidup 1 24 41 10 76

10. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 1 13 76 11 101

11. Badan Kepegawaian Daerah 2 26 70 6 104

12. Badan Pendidikan dan Pelatihan 3 20 45 22 90

13. Dinas Kebudayaan 8 89 161 18 276

14. Dinas Kehutanan 1 103 144 16 264

15. Dinas Kelautan & Perikanan 5 37 94 10 146

16. Dinas Kesehatan 22 81 269 25 397

17. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, & Menengah 1 19 50 15 85

18. Dinas Pariwisata 5 33 69 12 119

19. Dinas Pekerjaan Umum 22 122 382 34 560

20. Dinas Pendapatan 15 165 290 20 490

21. Dinas Pendidikan, Pemuda, & Olahraga 5 82 397 357 841


Unit Keja Unit

(1)

Golongan Kepangkatan Grade Jumlah

Total

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Menurut Unit Kerja dan Golongan Kepangkatan Tahun 2010Number of Local Government Employees by Unit and Grade, 2010

TabelTable

3.8 :


I II III IV

(2) (3) (4) (5) (6)

22. Dinas Perhubungan, Informasi & Komunikasi 9 40 130 14 193

23. Dinas Perindustrian & Perdagangan 0 22 140 24 186

24. Dinas Perkebunan 4 78 121 22 225

25. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 7 50 181 38 276

26. Dinas Peternakan 9 36 100 23 168

27. Dinas Sosial 7 48 119 12 186 28. 0 32 136 56 224

29. Satuan Polisi Pamong Praja 6 94 80 2 182

30. Rumah Sakit Indra 1 53 93 21 168

31. Rumah Sakit Jiwa 0 120 212 11 343

32. Kantor Perwakilan Pemerintah 7 11 7 1 26

33. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 0 5 23 2 30

34. 1 4 29 14 48 35. 0 6 13 1 20

36. Gubernur Bali (Staf ahli) 0 0 0 3 3

196 1 743 4 355 949 7 243

200 1 648 4 382 761 6 991

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliSource : Government Official Administration Board of Bali Province

Golongan Kepangkatan Grade Jumlah

Total


Jumlah / Total :

(1)



Unit Keja Unit

2009


3.8 :


SD Primary School

SMP Junior High

School

SLTA Senior High

School

Sarjana Muda

Diploma Degree

(2) (3) (4) (5)

1. Sekretariat Daerah 14 16 290 342. DPRD 7 15 60 13. Inspektorat 2 5 25 24. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1 3 47 35. Badan Perpustakaan dan Arsip 1 5 70 66. Badan Penanaman Modal 3 1 20 17. Badan Pemberdayaan Perempuan 4 1 18 58. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 1 3 32 79. Badan Lingkungan Hidup 0 1 38 1

10. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 3 2 34 311. Badan Kepegawaian Daerah 2 1 35 712. Badan Pendidikan dan Pelatihan 3 6 31 113. Dinas Kebudayaan 7 5 149 1414. Dinas Kehutanan 6 35 151 415. Dinas Kelautan & Perikanan 8 5 52 416. Dinas Kesehatan 9 13 130 4117. 0 1 38 118. Dinas Pariwisata 3 5 57 519. Dinas Pekerjaan Umum 18 28 290 2320. Dinas Pendapatan 6 12 262 1921. Dinas Pendidikan, Pemuda, & Olahraga 6 5 263 17


Unit Kerja Unit

Pendidikan / Education

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Menurut Unit Kerja dan Pendidikan Tahun 2010Number of Local Government Employees by Unit and Education, 2010

(1)

Dinas Koperasi, Usaha Kecil, & Menengah

TabelTable

3.9 :


SD Primary School

SMP Junior High

School

SLTA Senior High

School

Sarjana Muda

Diploma Degree

(2) (3) (4) (5)

22. 5 7 93 1023. Dinas Perindustrian & Perdagangan 4 2 87 1024. Dinas Perkebunan 5 2 131 225. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 7 9 126 1226. Dinas Peternakan 3 6 88 127. Dinas Sosial 8 9 78 1328. 3 4 80 18

29. Satuan Polisi Pamong Praja 6 6 135 230. Rumah Sakit Indra 2 0 55 5131. Rumah Sakit Jiwa 2 3 164 11532. Kantor Perwakilan Pemerintah 3 8 9 033. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 0 1 11 034. 1 1 14 535. 0 1 10 0

36. Gubernur Bali (Staf ahli) 0 0 0 0

153 227 3 173 438

162 236 3 099 447



Unit Kerja Unit

2009


Jumlah / Total :

(1)

Dinas Perhubungan, Informasi & Komunikasi




3.9 :


S1 Gra- duate

S2 Post- gra-

duate

S3 Doc- toral

Lainnya Other

(6) (7) (8) (9) (10)

1. Sekretariat Daerah 289 101 0 4 7482. DPRD 40 9 0 1 1333. Inspektorat 23 10 0 5 724. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 44 29 0 2 1295. Badan Perpustakaan dan Arsip 46 7 0 0 1356. Badan Penanaman Modal 26 8 0 0 597. Badan Pemberdayaan Perempuan 21 8 0 0 578. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 26 13 0 1 839. Badan Lingkungan Hidup 25 11 0 0 76

10. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 46 13 0 0 10111. Badan Kepegawaian Daerah 41 17 0 1 10412. Badan Pendidikan dan Pelatihan 27 19 0 3 9013. Dinas Kebudayaan 82 18 1 0 27614. Dinas Kehutanan 50 17 0 1 26415. Dinas Kelautan & Perikanan 71 6 0 0 14616. Dinas Kesehatan 143 52 0 9 39717. 37 8 0 0 8518. Dinas Pariwisata 38 11 0 0 11919. Dinas Pekerjaan Umum 133 68 0 0 56020. Dinas Pendapatan 168 21 0 2 49021. Dinas Pendidikan, Pemuda, & Olahraga 497 51 0 2 841


Jumlah Total

Unit Kerja Unit


Dinas Koperasi, Usaha Kecil, & Menengah

(1)


3.9 :


S1 Gra- duate

S2 Post- gra-

duate

S3 Doc- toral

Lainnya Other

(6) (7) (8) (9) (10)

22. 63 14 0 1 19323. Dinas Perindustrian & Perdagangan 71 11 0 1 18624. Dinas Perkebunan 68 17 0 0 22525. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 101 19 0 2 27626. Dinas Peternakan 54 16 0 0 16827. Dinas Sosial 69 9 0 0 18628. 100 17 0 2 224

29. Satuan Polisi Pamong Praja 29 4 0 0 18230. Rumah Sakit Indra 43 14 0 3 16831. Rumah Sakit Jiwa 54 4 0 1 34332. Kantor Perwakilan Pemerintah 5 1 0 0 2633. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 15 3 0 0 3034. 14 13 0 0 4835. 8 1 0 0 20

36. Gubernur Bali (Staf ahli) 2 1 0 0 3

2 569 641 1 41 7 243

2 391 617 2 37 9 000

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali

Source : Government Official Administration Board of Bali Province

Jumlah Total



Unit Kerja Unit

Jumlah / Total :

(1)


2009

Dinas Perhubungan, Informasi & Komunikasi



3.9 :


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

Population and Employment


4.1. Penduduk Penduduk merupakan aset pemba-

ngunan bila mereka dapat diberdayakan secara optimal. Kendati begitu, mereka juga bisa menjadi beban pembangunan jika pemberdayaannya tidak dibarengi dengan kualitas penduduk (SDM) yang memadai pada wilayah/daerah bersang-kutan, demikian pula halnya bagi Provinsi Bali.

Berdasarkan hasil Registrasi Penduduk tahun 2009 tercatat jumlah penduduk di Bali sebanyak 3.471.952 jiwa yang terdiri dari 1.739.526 jiwa (50,10%) penduduk laki-laki dan 1.732.426 jiwa (49,90%) penduduk perempuan. Jumlah penduduk tahun 2009 ini naik 1,82 persen dari sebelumnya 3.409.845 jiwa.

Dengan luas wilayah 5.636,66 km2, maka kepadatan penduduk di Bali telah mencapai 616 jiwa/km2. Di antara kabupaten/kota yang ada di Bali, Kabupaten Buleleng merupakan daerah yang berpenduduk terbesar dengan jumlah penduduk mencapai 654.061 jiwa atau 18,84 persen dari seluruh penduduk Bali.

Kondisi tersebut terbilang wajar mengingat daya dukung wilayahnya yang masih luas dan memungkinkan sebagai tempat permukiman. Dengan luas wilayah yang mencapai 1.365,88 km2, kepadatan penduduk yang masih relatif rendah yakni 479 jiwa/km2 atau masih di bawah kepadatan penduduk Bali, membuat semua potensi tadi bisa menunjang pelaksanaan program pembangunan di Kabupaten Buleleng.

4.1. Population Population is an asset to

development if they can be fully implemented. Even so, they could also be the cost of development if empowerment is not coupled with the quality of the population (HR) adequate to the region/concerned, so is the province of Bali.

Based on the results of Population Registration year 2009 recorded the population of Bali as many as 3,471,952 people consisting of 1,739,526 inhabitants (50.10%) male population and 1,732,426 inhabitants (49.90%) females. Total population in 2009 was up 1.82 percent from the previous 3,409,845 inhabitant.

With an area of 5,636.66 km2, the population density in Bali have reached 616 people/km2. Among the districts in Bali, Buleleng regency is home to the world's most populous with a population reaching 654,061 inhabitants or 18.84 percent of the total population of Bali.

These conditions are very fair considering the carrying capacity of its territory is still wide and still allow a residential place. With an area of 1,365.88 km2 reaching, let alone the population density is relatively low ie 479 people/km2 or still below the population density of Bali in general, all the potential was certainly an important role in the implementation of development programs in Buleleng Regency.

84


Sebaliknya, Kota Denpasar menun-jukkan fenomena lain. Kepadatan pendu-duk di daerah ini adalah yang tertinggi di Bali, angkanya telah mencapai 3.978 jiwa/km2, dengan luas wilayah yang hanya sebesar 127,78 km2. Sehingga cukup masuk akal apabila problem kependudukan menjadi sorotan penting bagi kelangsungan pembangunan Kota Denpasar yang berwawasan budaya. Hal inilah yang menjadi perhatian pihak/instansi kependudukan di Kota Denpasar dengan melakukan program pendataan ulang penduduknya.

Sementara itu, untuk rasio jenis kelamin (perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan) di Bali selama setahun terakhir ini, menunjukkan angka 100 di tahun 2009. Seperti tahun-tahun sebelumnya, rasio jenis kelamin tertinggi masih dicapai Kota Denpasar sebesar 105. Sedangkan rasio jenis kelamin terendah berada di Kabupaten Klungkung sebesar 97.

Pada bagian lain, jumlah penduduk asing (warga negara asing/WNA) yang tinggal di Bali sepanjang tahun 2009 mencapai 854 jiwa atau menurun 13,39 persen dibandingkan tahun lalu 986 jiwa. Hal menarik dari fenomena penduduk asing ini adalah terjadinya pola pergeseran dalam pemetaan penduduk asing.

Kalau pada tahun 2008, jumlah penduduk asing yang tinggal di Bali lebih didominasi warga keturunan Cina, tetapi kini di tahun 2009, justru jumlah warga asing keturunan Cina yang tinggal di Bali ini jauh menurun sebesar 74,04

Conversely, Denpasar shows another phenomenon. Population density in this region is the highest in Bali, the figure had reached 3,978 people/km2, with an area of only 127.78 km2. So it makes sense if the population problem into the spotlight is important for the continuity of development-minded culture of the city of Denpasar. This is of concern to parties/agencies of residence in the city of Denpasar with doing re-populated the data collection program.

Meanwhile, for the sex ratio (the ratio of male population per 100 female population) in Bali over the last year, show number 100 in the year 2009. As in previous years, the highest sex ratio was achieved for 105 Denpasar. Whereas the lowest sex ratios in Klungkung regency of 97.

On the other hand, the number of foreign residents (foreign citizens/ foreigners) who lived in Bali during the year 2009 reached 854 people or 13.39 percent decrease compared to last year's 986 inhabitants. Another interesting feature of this phenomenon is the occurrence of the foreign population shifts in the mapping pattern of foreign residents.

If in the year 2008, the number of foreign residents living in Bali is more dominated by Chinese residents, but now in the year 2009, precisely the number of foreign citizens of Chinese descent who live in Bali is much decreased by 74.04


persen atau menjadi 155 jiwa. Sebaliknya, jumlah warga asing lainnya (di luar Cina) yang tinggal di Bali mengalami kenaikan 79,69 persen dari 389 jiwa menjadi 699 jiwa dalam setahun terakhir ini. Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 4.1.2.

4.2. Tenaga Kerja dan Kesempatan

Kerja Dalam teori ekonomi makro,

pembangunan ekonomi merupakan pertumbuhan ekonomi yang diiringi oleh perubahan pada distribusi output dan struktur ekonomi, peningkatan kontribusi sektor industri dan jasa, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan angkatan kerja. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat bersumber dari peningkatan modal melalui investasi dan tabungan masyarakat, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja melalui pertumbuhan angkatan kerja dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta adanya penyempurnaan teknologi dalam proses produksi.

Peningkatan dari sisi permintaan atas produksi barang dan jasa akan mendorong peningkatan penggunaan input faktor produksi. Salah satu input faktor produksi yang penting adalah tenaga kerja. Dengan peningkatan kapasitas produksi dapat mendorong terciptanya kesempatan kerja dan meningkatkan penggunaan tenaga kerja.

Menurut Todaro (2000:116), secara tradisional pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja dianggap

percent or 155 people. Conversely, the number of other foreign citizens (outside China), who lives in Bali rose 79.69 percent from 389 people to 699 people in the last year. More can be seen in Table 4.1.2.

4.2. Labour and Work Opportunity

In macroeconomic theory,

economic development is economic growth accompanied by changes in the distribution of output and economic structure, increasing the contribution of industrial and services sectors as well as improving education and workforce skills. Regional economic growth can be obtained from the increase in capital through investment and public savings, improved quality and quantity of labor through labor force growth and increased knowledge and skills as well as the technological improvements in production processes.

The increase of the demand side of the production of goods and services will encourage the increased use of input factors of production. One of the important input of production factor is labor. With increased production capacity can encourage the creation of employment opportunities and improve the use of labor.

According to Todaro (2000:116), has traditionally been the growth of population and labor force growth is

86


sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah tenaga kerja produktif, sedangkan pertumbuhan yang lebih besar akan memperbesar ukuran pasar domestiknya. Hal ini bisa terjadi apabila tenaga kerja produktif tersebut dapat terserap pada kesempatan kerja yang tersedia, dan akan menjadi masalah apabila pertumbuhan tenaga kerja jauh melebihi kesempatan kerja yang tersedia, yakni terciptanya pengangguran.

Pembangunan tenaga kerja dapat memiliki dua makna penting, yakni sebagai subyek pembangunan, dimana tenaga kerja sebagai pelaku dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi (input faktor produksi) serta sebagai obyek pembangunan, dimana tenaga kerja sebagai unsur yang diprioritaskan untuk peningkatan kualitas hidup (quality of life) yang mencakup peningkatan pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Jika pembangunan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang cepat dan menggunakan modal (investasi) dan teknologi yang tinggi, maka penggunaan tenaga kerja akan relatif berkurang digantikan oleh mesin, sehingga tenaga kerja dengan kemampuan dan kualitas tertentu dituntut dapat memenuhi kebutuhan dalam proses produksi.

Dalam hal Provinsi Bali, masalah ketenagakerjaan masih merupakan fenomena pelik. Apalagi. Bali merupakan wilayah yang mudah dijangkau dari mana pun juga. Akibatnya jelas, arus migrasi maupun urbanisasi menjadi tak terhindarkan.

considered as one of the positive factors that spur economic growth. The number of workers will add to greater labor productivity, while a larger growth will increase the size of its domestic market. This could occur if workers can be absorbed in productive employment opportunities are available, and will be a problem if the growth of labor far exceeds the available employment opportunities, namely the creation of unemployment

Workforce development can have two meanings, namely as subjects of development, where labor as a principal in increasing economic growth (input factors of production) as well as objects of development, where labor as a priority element for improving quality of life (quality of life) which include an increase in income, health and education. If the development-oriented rapid economic growth and the use of capital (investment) and high technology, the use of labor will be relatively less replaced by machines, so that workers with certain skills and qualities required to meet the needs of the production process.

In the case of Bali Province, labor problems is still a complicated phenomenon. Moreover, Bali is an area easily accessible from anywhere. Clear result, migration flows and urbanization became inevitable.


Dengan situasi sedemikian ini, bagaimanapun akan memberikan pengaruh pada struktur ketenagakerjaan, yakni kemungkinan menggelembungnya penduduk usia produktif (usia kerja). Untuk itu, perluasan kesempatan kerja perlu dioptimalkan secara produktif (productive employment).

Jika dilihat dari struktur ketenagakerjaan Provinsi Bali, sebagaimana tercermin pada Tabel 4.2.1, bahwa jumlah penduduk usia kerja di Bali sebanyak 2.728.747 orang, terdiri dari 1.370.960 laki-laki dan 1.357.787 perempuan selama tahun 2009. Dalam rentang waktu setahun terakhir ini, jumlah penduduk usia kerja mengalami kenaikan hanya 1,21 persen dari tahun sebelumnya 2.696.136 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang besar akan menambah tenaga kerja produktif yang tersedia di Bali, serta persaingan dalam merebut kesempatan kerja juga akan meningkat. Dari sejumlah penduduk usia kerja ini, sebanyak 2.123.588 orang diantaranya merupakan angkatan kerja yang terdiri dari penduduk yang sudah bekerja 2.057.118 orang dan jumlah pengangguran terbuka mencapai 66.470 orang.

Selanjutnya, bahasan menarik tentang ketenagakerjaan adalah persoalan tingkat kesempatan kerja (employment rate) dan tingkat pengangguran terbuka (unemployment rate). Kedua komponen ini sangat penting dalam suatu perencanaan pembangunan ketenagakerjaan. Dalam konteks BPS, tingkat kesempatan kerja merupakan

With this in such a situation, however, will impact on employment structures, namely the possibility increasing of productive age population (working age). To that end, the expansion of employment opportunities should be optimized in a productive (productive employment).

If viewed from the employment structure of Bali Province, as reflected in Table 4.2.1, that the number of working age population of 2,728,747 people in Bali, consisting of 1,370,960 men and 1,357,787 women during the year 2009. Within the last year, the total working age population has increased only 1.21 percent from the previous year 2,696,136 people.

This shows that a large number of workers will increase the available productive labor in Bali, as well as competition in the capture will also increase employment opportunities. From this number of working age population, a total of 2,123,588 people of which the labor force composed of residents who had been with 2,057,118 people and the number of open unemployment reached 66,470 people.

Furthermore, interesting discussion about the level of employment is a matter of employment (employment rate) and the open unemployment rate (unemployment rate). Both of these components is very important in a workforce development planning. In the context of BPS, the employment rate is a measure that indicates the proportion of people working

88


suatu ukuran yang menunjukkan proporsi orang yang bekerja dalam angkatan kerjanya. Sementara yang termasuk penganggguran terbuka adalah mereka yang mencari kerja, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, dan penduduk yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Pada tahun 2009, tingkat kesempatan kerja di Bali mencapai 96,87 persen. Dengan begitu, tingkat pengangguran terbuka di Bali pada tahun 2009 tercatat 3,13 persen. Tingkat pengangguran terbuka penduduk perempuan (2,49%) atau sedikit lebih rendah dari laki-laki (3,66%). Tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari tahun lalu yang mencapai 3,31 persen.

Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang menunjukkan rasio antara banyaknya angkatan kerja dengan penduduk usia kerja di Bali selama tahun 2009 tercatat sebesar 77,82 persen. Dari sini dapat pula dijelaskan bahwa TPAK penduduk laki-lakinya relatif lebih tinggi, yakni 85,11 persen dibandingkan dengan penduduk perempuan sebesar 70,47 persen.

Dengan adanya otonomi daerah, maka daerah dituntut untuk dapat menemukan dan mengembangkan potensi ekonomi unggulannya, sehingga daerah dapat berupaya mengoptimalkan kinerjanya agar potensi ekonomi unggulan tersebut dapat termanfaatkan secara optimal. Pengembangan terhadap sektor-sektor unggulan yang mampu menyerap tenaga kerja tinggi harus

in the workforce. While that includes open unemployment are those who look for work, preparing the business, found it impossible to get a job, and people who already have jobs but have not started working.

In the year 2009, the level of employment opportunities in Bali reached 96.87 percent. That way, the open unemployment rate in Bali in 2009 recorded 3.13 per cent. Open unemployment rate of females (2.49%) or slightly lower than men (3.66%). Open unemployment rate declined from last year which reached 3.31 percent.

Meanwhile, labor force participation rate (TPAK) which indicates the ratio between the number of labor force and working age population in Bali during the year 2009 was recorded at 77.82 percent. From here can also be explained that the male population TPAK relatively higher, ie 85.11 per cent compared with the female population amounted to 70.47 percent.

With regional autonomy, the regions must be able to discover and develop the economic potential of its superior, so the area can attempt to optimize the economic potential of superior performance that can be utilized optimally. Development of leading sectors able to absorb higher labor should be the main focus of the Provincial Government of Bali. However, the development of the


menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Bali. Namun, pengembangan sektor unggulan tersebut hendaknya tidak mengabaikan sektor-sektor ekonomi lainnya yang masih mempunyai kemungkinan untuk berkembang di masa mendatang. Pengembangan tersebut hendaknya dilakukan secara lintas sektoral, terintegrasi dan konsisten.

Sejauh ini, sektor pertanian dan pariwisata, serta sektor pendukung pariwisata lainnya masih menjadi ujung tombak perekonomian Bali. Terlepas dari permasalahan yang ada, sektor pertanian dalam arti luas masih memegang peran strategis bagi ketenagakerjaan di Bali. Berdasarkan data Sakernas 2009, penduduk yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan mencapai 704.282 orang dari 2.057.118 orang penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja seminggu lalu atau 34,24 persen.

Selain sektor pertanian dalam arti luas, pariwisata juga menempati posisi yang tidak kalah pentingnya dalam struktur penyerapan tenaga kerja di Bali. Sebagai daerah tujuan utama pariwisata dunia, Bali dapat memberi peluang bagi penyerapan tenaga kerja formal maupun informal. Sektor pariwisata memiliki mata rantai kegiatan yang sangat panjang.

Hal ini berarti banyak usaha yang dapat digerakkan oleh sektor pariwisata seperti kegiatan biro perjalanan, transportasi, perhotelan, restoran/rumah makan, kesenian dan budaya daerah, industri kerajinan rakyat, pramuwisata (guide), tempat hiburan dan rekreasi, pameran dan olahraga internasional yang

seed sector should not ignore other economic sectors that still have the possibility to grow in the future. That development should be conducted in a cross-sectoral, integrated and consistent.

So far, agriculture and tourism sectors, as well as other tourism support sector is still the spearhead of the economy of Bali. Regardless of existing problems, the agricultural sector in the broader sense still plays a strategic role for manpower in Bali. Based on data Sakernas 2009, residents who work in agriculture, horticulture, forestry, and fishery reached 704,282 people of 2,057,118 inhabitants 15 years and over who worked a week ago, or 34.24 percent.

In addition to the agricultural sector in a broad sense, tourism is also occupy a position of no less importance in the structure of employment in Bali. As a major world tourism destination, Bali can provide employment opportunities for formal and informal. The tourism sector has a chain of activities that are very long.

This means many businesses that can be driven by sectors such as tourism, travel agency activities, transportation, hospitality, restaurant/restaurants, arts and local culture, handicrafts industry, tourist guide (guide), entertainment and recreation, sports and international exhibitions held in these areas, as well as

90


diselenggarakan di daerah-daerah, serta kegiatan informal seperti pedagang acung dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Sektor perdagangan, rumah makan, dan hotel sebagai salah satu industri pariwisata di Bali menempati posisi kedua setelah sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja (padat karya). Dari data Sakernas 2009 menunjukkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor ini mencapai 488.976 orang (23,77%). Penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan, rumah makan, dan hotel cukup menarik untuk diamati berkaitan dengan beberapa aspek didalamnya, yakni komponen yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja, nilai tambah (produktivitas) setiap tenaga kerja, kepekaan daya serap terhadap tenaga kerja, serta tingkat partisipasi tenaga kerja. Perhatian terhadap aspek-aspek ini bermanfaat dalam rangka perhatian terhadap kebijakan ketenagakerjaan, khususnya pembinaan dan pengembangan sektor perdagangan, rumah makan, dan hotel sebagai salah satu bidang strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Bali.

4.3. Jam Kerja dan Status Pekerjaan Utama Menyambung pembahasan tentang

ketenagakerjaan kiranya terdapat hal menarik terkait dengan jam kerja. Seperti dapat dilihat pada Tabel 4.2.3, dari penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di Bali pada tahun 2009, terdapat 750.693 orang (36,49%) diantaranya mempunyai jam kerja seluruhnya dalam satu minggu antara 45 – 59 jam (di atas

informal activities such as merchant acung and other activities.

Trade sector, restaurants, and hotels as one of Bali's tourism industry ranks second after the agricultural sector in absorbing the labor force (labor intensive). Sakernas data from 2009 show that people who worked in this sector reached 488,976 people (23.77%). Employment in trade, restaurants, and hotels is interesting enough to be observed therein relating to several aspects, namely the components that affect employment, value added (productivity) per worker, the sensitivity of absorption of labor and labor force participation rate. Attention to these aspects useful in order to focus on employment policy, especially the maintenance and development of the trade sector, restaurants, and hotels as one strategic area in Bali to support economic growth.

4.3. Working Hours and The Status of Main Occupation

Connecting the discussion of

employment would have interesting things related to working hours. As can be seen in Table 4.2.3, from people aged 15 years and over who worked in Bali in 2009, there were 750,693 people (36.49%) of them have a fully working hours in a week between 45 - 59 hours (over hours normal work), and who work over 60 hours a


jam kerja normal), dan yang bekerja di atas 60 jam dalam seminggu sebanyak 307.887 orang (14,97%). Sedangkan yang bekerja antara 35 – 44 jam dalam seminggu (jam kerja normal) sebanyak 441.785 orang (21,48%).

Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari jam kerja normal (antara 0 – 34 jam dalam seminggu) sebanyak 556.753 orang (27,06%). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Bali sudah bekerja pada jam kerja normal atau di atas jam kerja normal selama tahun 2009. Bila dilihat berdasarkan gender, maka penduduk laki-laki yang bekerja di atas atau sama dengan jam kerja normal lebih dominan (79,45%) daripada penduduk perempuan (65,08%). Barangkali perbedaan ini terjadi, antara lain, karena perempuan bekerja sambil mengurus rumahtangga sehingga waktunya sebagian besar masih digunakan untuk keluarga.

Indikator lain dalam ketenagakerjaan yang juga dipandang penting adalah status pekerjaan utama penduduk. Indikator ini berguna untuk melihat komposisi pekerja berdasarkan status pekerjaannya. Dari komposisi tersebut dapat diciptakan kebijakan ketenagakerjaan yang sesuai. Misalnya, jika mayoritas angkatan kerja berstatus buruh/karyawan/pekerja dibayar, maka seharusnya pemerintah menciptakan kebijakan yang dapat mendorong angkatan kerja untuk mulai berusaha sendiri, dan menciptakan pekerjaan. Disamping itu, kebijakan perburuhan dan hubungan industrial juga harus diperbaiki agar tidak terjadi perselisihan antara buruh dengan majikan.

week as many as 307,887 people (14.97%). While those who work between 35 - 44 hours a week (normal working hours) as many as 441,785 people (21.48%).

Meanwhile, residents who work less than normal working hours (between 0 - 34 hours a week) as much as 556,753 people (27.06%). This shows that the average population of Bali has been working during normal business hours or on top of normal working hours during the year 2009. When viewed by gender, the male population who work in the above or equal to normal working hours is more dominant (79.45%) than females (65.08%). Perhaps this difference occurs, among others, because women were working while taking care of the household so that the time is still largely used for the family.

Other indicators of employment are also considered important about the status of the main job of working population. This indicator is useful to look at the composition of the workers based on job status. From the composition of employment policy can be built accordingly. For example, if a majority of the labor force status of workers /employees/workers were paid, then the government should create policies to encourage the workforce to start trying to own, and create jobs. In addition, labor and industrial relations policy must also be repaired to prevent disputes between workers with employers.

92


Berdasarkan hasil Sakernas 2009, penduduk yang bekerja di Bali lebih banyak terserap ke sektor informal, angkanya mencapai 1.402.229 orang (68,16%). Jumlah ini naik 1,47 persen dari tahun 2008 sebanyak 1.381.857 orang (68,08%). Jumlah pekerja di sektor informal ini lebih didominasi oleh laki-laki (50,71%) daripada perempuan (49,29%). Pekerja sektor informal meliputi: (1) berusaha sendiri, (2) berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, (3) pekerja bebas pertanian, (4) pekerja bebas non pertanian, dan (5) pekerja tak dibayar.

Sebaliknya, sektor formal menyerap tenaga kerja sebanyak 654.889 orang (31,84%). Jumlah ini pun naik 1,08 persen dari tahun 2008 yang mencapai 647.873 orang (31,92%). Pekerja di sektor formal pun lebih dikuasai kaum laki-laki (63,06%) daripada kaum perempuan (36,94%). Pekerja formal meliputi berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, serta buruh/karyawan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.4.

Sebagian orang menyebut sektor informal sebagai sektor penyelamat. Elastisitas sektor informal dalam menyerap tenaga kerja menjadikan sektor ini selalu bergairah meskipun nilai tambah yang diciptakannya tidak sebesar nilai tambah sektor formal. Tuntutan pekerjaan dengan kualifikasi pendidikan dan keterampilan memadai di perkotaan menjadi kendala pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan. Mereka yang pada mulanya berkeinginan bekerja di sektor formal, pada akhirnya bermuara di sektor informal.

Based on the results Sakernas 2009, people who worked in Bali more absorbed into the informal sector, the figure reached 1,402,229 people (68.16%). This amount rose 1.47 percent from the year 2008 as many as 1,381,857 people (68.08%). The number of workers in the informal sector is more dominated by men (50.71%) than women (49.29%). Informal sector workers include: (1) self employed, (2) trying to help workers do not stay/not paid, (3) free agricultural worker, (4) Smoking non-agricultural workers, and (5) unpaid workers.

In contrast, the formal sectors provide employment for 654,889 people (31.84%). This amount was up 1.08 percent from the year 2008 which reached 647,873 people (31.92%). Workers in the formal sector were more controlled by men (63.06%) than women (36.94%). Covers formal sector workers trying to help keep workers / laborers are paid, and workers / employees. More can be seen in Table 4.2.4.

Some people call the informal sector as a sector rescuer. Elasticity of the informal sector in absorbing the labor force is always excited to make this sector despite the added value created may not add value for the formal sector. Demands of work with adequate educational qualifications and skills in urban obstacle in obtaining a job seeker. Those who at first wanted to work in the formal sector, in turn empties into the informal sector.


4.4. Jenis Pekerjaan dan Tingkat

Pendidikan Pekerja

Lebih jauh lagi bila dilihat penduduk yang bekerja didekatkan pada aspek jenis pekerjaan/jabatannya. Jenis pekerjaaan/ jabatan di sini merupakan macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang. Jenis pekerjaan/jabatan ini dapat dikelompokan menjadi tiga.

Pertama, pekerja terampil meliputi tenaga profesional, teknisi, dan tenaga lain, tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan, serta pejabat pelaksana dan tenaga tata usaha. Pekerja terampil jenis ini diasumsikan memiliki produktivitas paling tinggi. Kedua, pekerja setengah terampil meliputi tenaga usaha penjualan dan jasa. Pekerja jenis ini diasumsikan mempunyai produktivitas kerja cukup atau lebih rendah dibandingkan kelompok pekerja terampil. Ketiga, pekerja tidak terampil meliputi tenaga usaha pertanian, tenaga produksi, dan pekerja kasar. Jenis pekerja kelompok ini diasumsikan memiliki produktivitas paling rendah dari dua kelompok sebelumnya.

Dari hasil Sakernas 2009 yang ditampilkan pada Tabel 4.2.5 mencerminkan bahwa penduduk yang bekerja di Bali lebih dominan pada jenis pekerjaan tenaga usaha pertanian, tenaga produksi, dan pekerja kasar (pekerja tidak terampil). Jumlahnya mencapai 1.313.578 orang (63,86%). Mayoritas (58,29%) pekerja tidak terampil ini berjenis kelamin laki-laki, dan 41,71 persen adalah perempuan. Sedangkan jenis

4.4. Type of Work and Workers'

Education Level

Furthermore if you look at people who worked close to the aspect of the job/ position. Type of occupation/position here is the kind of work performed by a person or assigned to someone. Type of job/position can be grouped into three.

First, skilled workers include professionals, technicians and other personnel, labor and management leadership, as well as executive officers and administration staff. This type of skilled worker is assumed to have the highest productivity. Second, semi-skilled workers include sales workers and services. This type of worker productivity is assumed to have sufficient working or lower than the group of skilled workers. Third, unskilled workers include farm workers, production workers, and manual laborers. Type this group of workers is assumed to have the lowest productivity of the two previous groups.

From Sakernas 2009 results shown in Table 4.2.5 reflect that the people who worked in Bali more dominant force on the farm occupations, production workers, and manual laborers (unskilled workers). The number reached 1,313,578 people (63.86%). The majority (58.29%), unskilled workers are male sex, and 41.71 percent are women. While these types of professional jobs, leadership and administration (skilled worker) only

94


pekerjaan tenaga profesional, kepemimpinan dan tata usaha (pekerja terampil) hanya berjumlah 237.573 orang (11,55%), terdiri dari pekerja laki-laki (56,74%) dan perempuan (43,26%).

Sementara itu, pekerja setengah terampil seperti tenaga usaha penjualan dan jasa sebanyak 487.119 orang (23,68%). Khusus pada jenis pekerjaan ini ternyata lebih didominasi kaum perempuan (57,58%) dan laki-laki (42,42%), serta jenis pekerjaan lainnya menyerap sebanyak 18.848 orang (0,92%). Hal menarik lagi, kalau dilihat jumlah penduduk yang bekerja dihubungkan dengan tingkat pendidikan yang ditamatkan, ternyata sebanyak 564.726 orang (27,45%) pekerja berlatar pendidikan SLTA (SMU dan SMK). Hanya 195.973 orang (9,53%) yang berpendidikan perguruan tinggi setingkat diploma, akademi, S1, S2, dan S3. Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 4.2.6.

Dalam konteks lain, jumlah penduduk yang bekerja paling besar tersegmentasi pada kelompok usia 35-39 tahun, yakni sebanyak 299.652 orang (14,57%) terdiri dari pekerja laki-laki (53,51%) dan perempuan (46,49%). Sebaliknya, penduduk yang bekerja pada kelompok umur 15-19 tahun menyerap tenaga kerja paling rendah, angkanya sebesar 104.230 orang (5,07%) dengan rincian laki-laki 55.249 orang (53,01%) dan perempuan 48.981 orang (46,99%). Lebih lengkapnya dapat disimak pada Tabel 4.2.7.

amounted to 237,573 people (11.55%), composed of male workers (56.74%) and females (43.26%).

Meanwhile, semi-skilled workers such as sales workers and service as many as 487,119 people (23.68%). Specific to this type of work proved to be more dominated by women (57.58%) and men (42.42%), as well as other types of jobs to absorb as many as 18,848 people (0.92%). Another interesting thing, judging the total working population is connected with the education level attained, it turns out as many as 564,726 people (27.45%) workers' educational background schools (SMU and SMK). Only 195,973 persons (9.53%) are educated college-level diploma, academy, S1, S2, and S3. More can be seen in Table 4.2.6.

In other contexts, the total working population most segmented in the age group 35-39 years, ie as many as 299,652 people (14.57%) consisted of male workers (53.51%) and females (46.49%). Conversely, the employed population in the age group 15-19 years to absorb the lowest labor force, the figure amounted to 104,230 people (5.07%) with details of 55,249 men (53.01%) and female 48,981 people (46.99%). More details can be seen in Table 4.2.7.

Grafik / Figure 4.1Jumlah Penduduk Bali Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota, Tahun 2009

Population of Bali by Sex and Regency/Municipality, 2009

Grafik / Figure 4.2Kepadatan Penduduk Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009

Population Density of Bali Province by Regency/Municipality, 2009

0

1 000

2 000

3 000

4 000

321 503

928 1 081

584 411 516 479

3 978

(Jiw

a/km

2 )

0

75

150

225

300

375

Dal

am ri

buan

( 00

0 )

: Laki/Male : Perempuan/Female


Grafik / Figure 4.3Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2009Percentage of Population Aged 15 Years and Over Who Work Based on Their Educational

Attainment, 2009

Grafik / Figure 4.4Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut

Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2009Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked During Previous Week by Industrial

Origin and Sex in Bali Province, 2009

0 100 200 300 400

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik dan Air

Bangunan

Perdagangan

Angkutan

Keuangan

Jasa-jasa

Dalam ribuan ( 000 )

: Perempuan/Female : Laki/Male

Tidak/Belum Pernah Sekolah 10,05 %

Tidak/Belum Tamat SD

15,32 %

Sekolah Dasar 21,29 %

SLTP Umum 15,28 %

SLTP Kejuruan 1,08 %

SMU 19,07 % SMK

8,39 %

Diploma I/II 2,72 %

Akademi / D III

1.33 %

S1 / D IV 5,09 %

S2 / S3 0,39 %


Laki-laki Male

Perempuan Female

(1) (2) (3) (4)

1. Jembrana 134 744 135 840 270 584

2. Tabanan 209 434 212 409 421 843

3. Badung 195 206 193 308 388 514

4. Gianyar 199 057 198 920 397 977

5. Klungkung 90 419 93 616 184 035

6. Bangli 106 637 107 171 213 808

7. Karangasem 216 401 216 390 432 791

8. Buleleng 327 309 326 752 654 061

9. Denpasar 260 319 248 020 508 339

Jumlah / Total : 1 739 526 1 732 426 3 471 952

1 709 894 1 699 951 3 409 845

1 692 289 1 680 591 3 372 880

1 658 695 1 651 612 3 310 307

1 623 426 1 624 346 3 247 772

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (Hasil Registrasi Penduduk)

Source : BPS - Statistics of Bali Province (Compilation Result of Population Registration)

2006r


Penduduk Population

2005

J u m l a h T o t a l

Jumlah Penduduk Bali Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Bali Akhir Tahun 2009Population of Bali by Sex and Regency/Municipality at End of Year, 2009

2008

2007

TabelTable

4.1.1 :


Laki- laki Male

Perem- puan

Female

Laki- laki Male

Perem- puan

Female

Laki- laki Male

Perem- puan

Female(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 134 741 135 839 1 0 2 1 270 584

2. Tabanan 209 410 212 390 2 4 22 15 421 843

3. Badung 195 026 193 216 38 42 142 50 388 514

4. Gianyar 199 020 198 877 15 11 22 32 397 977

5. Klungkung 90 414 93 613 5 3 0 0 184 035

6. Bangli 106 637 107 171 0 0 0 0 213 808

7. Karangasem 216 401 216 389 0 1 0 0 432 791

8. Buleleng 327 292 326 734 16 17 1 1 654 061

9. Denpasar 260 092 247 836 0 0 227 184 508 339

1 739 033 1 732 065 77 78 416 283 3 471 952

2008 1 709 278 1 699 581 339 258 277 112 3 409 845

2007 1 691 768 1 680 216 102 97 419 278 3 372 880

2006 1 658 219 1 651 275 98 98 378 239 3 310 307

2005 1 623 001 1 624 010 106 108 319 228 3 247 772

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (Hasil Registrasi Penduduk)

Source : BPS - Statistics of Bali Province (Result of Population Registration)

Kabupaten/Kota Regency/

Municipality

Warga Negara Asing Foreign Citizen

Jumlah / Total :

Jumlah T o t a l

C i n a Chinese

Lainnya O t h e r

Warga Negara Indonesia

Indonesia Citizen

Jumlah Penduduk Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Bali Akhir, Tahun 2009 Number of Population in Bali by Citizenships, Sex, and Regency/ Municipality at The End of Year of 2009

TabelTable

4.1.2 :


Laki-laki Male

Perempuan Female

Jumlah Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 841.80 77 534 134 744 135 840 270 584

2. Tabanan 839.33 114 291 209 434 212 409 421 843

3. Badung 418.52 95 553 195 206 193 308 388 514

4. Gianyar 368.00 90 750 199 057 198 920 397 977

5. Klungkung 315.00 47 168 90 419 93 616 184 035

6. Bangli 520.81 50 691 106 637 107 171 213 808

7. Karangasem 839.54 114 986 216 401 216 390 432 791

8. Buleleng 1 365.88 172 540 327 309 326 752 654 061

9. Denpasar 127.78 116 172 260 319 248 020 508 339

5 636.66 879 685 1 739 526 1 732 426 3 471 952

5 636.66 858 457 1 709 894 1 699 951 3 409 845

5 636.66 833 789 1 692 289 1 680 591 3 372 880

5 636.66 815 074 1 658 695 1 651 612 3 310 307

5 636.66 796 186 1 623 426 1 624 346 3 247 772

Sumber : BPS Provinsi Bali (Hasil Registrasi Penduduk)


Luas Wilayah

Area

(Km 2 )

Rumah Tangga

Number of Households

Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, dan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Area, Number of Households, and Population by Regency/ Municipality in Bali, 2009

Jumlah Penduduk Number of PopulationKabupaten/Kota

Regency/ Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

4.1.3 :


(1) (2) (3) (4)

1. Jembrana 99 321 3

2. Tabanan 99 503 4

3. Badung 101 928 4

4. Gianyar 100 1 081 4

5. Klungkung 97 584 4

6. Bangli 100 411 4

7. Karangasem 100 516 4

8. Buleleng 100 479 4

9. Denpasar 105 3 978 4

Jumlah / Total : 100 616 4

2008 101 605 4

2007 101 598 4

2006 100 587 4

2005 100 576 4

Sumber : BPS Provinsi Bali (Hasil Registrasi Penduduk)



Municipality

Penduduk per Rumah Tangga

Average of Family Size

Rasio Jenis Kelamin, Kepadatan Penduduk, dan Rata-rata Penduduk Per Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Sex Ratio, Density, and Family Size by Regency/Municipality in Bali, 2009

Rasio Jenis Kelamin Sex Ratio

Kepadatan

per km2

Density per Km2

TabelTable

4.1.4 :


(x 1000)

Kelompok

Umur

Age Group Lk/Ml Pr/Fml Lk/Ml Pr/Fml Lk/Ml Pr/Fml Lk/Ml Pr/Fml Lk/Ml Pr/Fml

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

0 - 4 133.0 126.8 133.2 125.7 132.9 125.1 129.6 123.0 127.5 120.8

5 - 9 146.5 138.5 143.6 135.7 140.7 132.8 138.3 130.8 135.0 128.6

10 - 14 145.6 138.0 144.3 137.1 142.1 136.0 143.6 137.4 145.4 137.6

15 - 19 130.3 124.9 133.9 129.0 138.0 131.9 141.2 134.1 143.7 137.2

20 - 24 140.9 131.8 140.3 130.9 139.1 130.8 137.5 129.5 135.2 128.9

25 - 29 152.4 143.7 151.1 141.4 148.4 138.8 146.6 136.5 145.3 135.1

30 - 34 165.9 162.1 162.2 157.6 159.0 154.0 157.4 150.7 155.1 148.2

35 - 39 167.9 168.2 168.9 169.4 168.3 169.2 168.5 167.1 166.9 164.6

40 - 44 151.2 150.2 155.1 155.1 160.3 158.6 163.1 162.4 165.3 166.1

45 - 49 125.3 123.6 130.2 128.6 135.0 133.7 139.5 138.9 144.4 144.7

50 - 54 100.7 99.5 104.6 103.7 109.7 107.6 112.8 112.5 117.9 116.2

55 - 59 79.1 78.4 82.9 81.0 85.5 84.7 89.3 88.4 92.3 92.0

60 - 64 60.0 60.0 61.5 63.5 64.6 65.7 67.5 67.9 70.5 70.8

65 - 69 42.9 46.9 44.2 48.2 46.7 51.0 48.9 52.9 51.0 53.9

70 - 74 32.0 36.8 32.4 37.8 33.1 38.8 34.0 39.9 35.0 40.9

75 + 36.1 45.6 37.2 47.1 37.3 49.2 38.4 50.4 39.6 51.6

1 809.8 1 775.0 1 825.6 1 791.8 1 840.7 1 807.9 1 856.2 1 822.4 1 870.1 1 837.2

Catatan/Note : Lk/Ml = Laki-laki/Male

Pr/Fml = Perempuan/Female

Sumber : Badan Pusat Statistik (Berdasarkan Hasil Supas 2005)Source : Statistics Indonesia (Based on Result of The Intercensal Population Survey 2005)

Proyeksi Penduduk Provinsi Bali Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 - 2014Population Projection of Bali Province by Age Group and Sex, 2010 - 2014

Jumlah Total

2010 2011 2012 2013 2014

T a h u n / Y e a r

TabelTable

4.1.5 :


Laki-Laki Perempuan

M a l e Female

(2) (3) (4)

1. 1 370 960 1 357 787 2 728 747

2. 1 166 769 956 819 2 123 588

3. 1 124 076 933 042 2 057 118

4. 42 693 23 777 66 470

5. 85.11 70.47 77.82

6. 3.66 2.49 3.13

Sumber : BPS Provinsi Bali (berdasarkan hasil Sakernas 2009)

Source : BPS - Statistics of Bali Province (Based on 2009 National Labour Force Survey)

Description

Jumlah

T o t al

Angkatan Kerja (orang) Labour Force (person)

Bekerja (orang) Working (person)

Pengangguran Terbuka (orang) Unemployment (person)

Kondisi Ketenagakerjaan Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Bali, Tahun 2009

Employment Condition by Sex in Bali Province, 2009

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Labour Force Participation Rate (%)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Unemployment Rate (%)

(1)

U r a i a n

Penduduk Usia Kerja (orang) Working Age Population (person)

TabelTable

4.2.1 :


Laki-Laki Perempuan

M a l e Female

(2) (3) (4)

1. 367 636 336 646 704 282

2. 5 478 2 678 8 156

3. 148 133 145 720 293 853

4. 5 500 1 338 6 838

5. 119 324 23 046 142 370

6. 213 708 275 268 488 976

7. 73 872 12 119 85 991

8. 28 632 17 553 46 185

9. 161 793 118 674 280 467

Jumlah / Total : 1 124 076 933 042 2 057 118



Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan Agriculture, Estate Crops, Forestry, and FisheryPertambangan & Penggalian Mining and QuarryingIndustri Pengolahan ManufactureListrik dan Air Electricity and Water SupplyBangunan ConstructionPerdagangan, Rumah Makan, dan Hotel Trade, Restaurants, and Hotels

Jumlah

(1)

Lapangan Usaha

T o t al

Penduduk 15 Tahun Keatas yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Provinsi Bali Tahun 2009 Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked During Previous Week by Industrial Origin and Sex in Bali Province 2009

Industrial Origin

Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Transportations, Storage, and Communication

Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan, dan Bangunan Finance, Insurance, and Real EstateJasa Kemasyarakatan, Sosial, & Perorangan Public Services

TabelTable

4.2.2 :


Laki-Laki Perempuan

M a l e Female

(2) (3) (4)

19 863 13 340 33 203

16 310 21 525 37 835

81 883 139 930 221 813

112 910 150 992 263 902

227 151 214 634 441 785

492 375 258 318 750 693

173 584 134 303 307 887

1 124 076 933 042 2 057 118

Catatan / Note : *) sementara tidak bekerja / temporary not working



T o t alNumber of Working Hours

Jumlah Jam Kerja Jumlah

Banyaknya Penduduk 15 Tahun Keatas yang Bekerja Seminggu yang lalu Menurut Jumlah Jam Kerja dan Jenis Kelamin di Provinsi Bali, 2009Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked During the Previous Week by Working Hours and Sex in Bali Province, 2009

Jumlah / Total :

60 +

(1)

0*

1 - 9

10 - 24

25 - 34

35 - 44

45 - 59

TabelTable

4.2.3 :


Laki-laki Perempuan Jumlah

Male Female Total

(2) (3) (4)

1. 197 210 190 167 387 377

2. 302 014 137 229 439 243

3. 45 055 14 533 59 588

4. 367 923 227 378 595 301

5. 37 972 33 711 71 683

6. 85 003 28 607 113 610

7. 88 899 301 417 390 316

Jumlah / Total : 1 124 076 933 042 2 057 118



Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/ Tidak Dibayar Self Employed Assisted by Temporary/ Unpaid Employer

Berusaha Sendiri Own Account Worker

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Dalam Pekerjaan Utama Tahun 2009Population 15 Years of Age and Over Who Work by Main Employment Status, 2009

(1)

Status Dalam Pekerjaan Utama

Main Employement Status

Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar Self Employed Assisted by Paid Employer

Buruh/Karyawan Regular Employee

Pekerja Bebas Pertanian Casual Employee in Agriculture

Pekerja Bebas Non Pertanian Casual Employee Not in Agriculture

Pekerja Tak Dibayar Unpaid Worker

TabelTable

4.2.4 :



Male Female Total

(2) (3) (4)

1. 51 710 43 572 95 282

2. 20 948 4 080 25 028

3. 62 136 55 127 117 263

4. 122 165 217 571 339 736

5. 84 490 62 893 147 383

6. 364 955 335 583 700 538

7. 400 715 212 325 613 040

8. Lainnya Others

16 957 1 891 18 848

Jumlah / Total : 1 124 076 933 042 2 057 118



(1)

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan/Jabatan Dalam Pekerjaan Utama Tahun 2009 Population 15 Years of Age and Over Who Work by Main Employment Status and Main Occupation, 2009

Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan Administrative and Managerial Workers

Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha, dan Tenaga ybdi / Clerical and Related Workers

Tenaga Usaha Penjualan / Sales Workers

Tenaga Usaha Jasa / Services Workers

Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan / Agriculture, Animal Husbandry, Forestry Workers, Fishermen, and Hunters

Tenaga Profesional, Teknisi, dan Tenaga Lain ybdi / Professional, Technical, and Related Workers

Jenis Pekerjaan/Jabatan

Main Occupation

Tenaga Produksi, Operator Alat-alat Angkutan, dan Pekerja Kasar / Production and Related Workers, Transport Equipment Operators, and Laborers

TabelTable

4.2.5 :



Male Female Total

(2) (3) (4)

1. 69 904 136 780 206 684

2. 147 623 167 505 315 128

3. 227 544 210 395 437 939

4. 181 505 132 889 314 394

5. 11 740 10 534 22 274

6. 263 350 128 872 392 222

7. 106 368 66 136 172 504

8. 31 806 24 250 56 056

9. 13 993 13 329 27 322

10. 64 908 39 740 104 648

11. 5 335 2 612 7 947

Jumlah / Total : 1 124 076 933 042 2 057 118



Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2009Population 15 Years of Age and Over Who Work by Educational Attainment, 2009

Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Educational Attainment

Program S2 / S3 Post Graduate / Doctoral

SMU General Senior High SchoolSMK Vocational Senior High SchoolDiploma I/II Diploma I/IIAkademi / D III Academy/Diploma IIIS1 / D IV Graduate / Diploma IV

Tidak/Belum Pernah Sekolah No SchoolingTidak/Belum Tamat SD Did Not Complete / Not Yet Completed Primary SchoolSekolah Dasar Primary SchoolSLTP Umum General Junior High SchoolSLTP Kejuruan Vocational Junior High School

(1)

TabelTable

4.2.6 :



Male Female Total

(2) (3) (4)

15 - 19 55 249 48 981 104 230

20 - 24 95 533 80 158 175 691

25 - 29 142 115 110 749 252 864

30 - 34 163 894 130 221 294 115

35 - 39 160 332 139 320 299 652

40 - 44 138 809 113 133 251 942

45 - 49 113 524 96 007 209 531

50 - 54 87 343 72 979 160 322

55 - 59 59 852 53 463 113 315

60 + 107 425 88 031 195 456

Jumlah / Total : 1 124 076 933 042 2 057 118



Kelompok Umur

Age Group

(1)

Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur Tahun 2009Population 15 Years of Age and Over Who Work by Age Group, 2009

TabelTable

4.2.7 :


S o c i a l S o s i a l


5.1. Pendidikan Banyak yang beranggapan bahwa

bangsa yang mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas akan lebih mampu bersaing dalam memasarkan barang dan jasa yang dihasilkannya, sehingga dengan sendirinya akan menguasai perekonomian dunia. Dalam kaitan ini, salah satu komponen yang berkaitan langsung dengan peningkatan SDM adalah pendidikan.

Pembangunan SDM memiliki keterkaitan erat pada akses penyediaan fasilitas pendidikan meliputi gedung sekolah, tenaga pengajar (guru/dosen), kelengkapan literatur (buku-buku), dan sarana penunjang pendidikan lainnya. Hanya saja, segala bentuk upaya peningkatan pendidikan selalu terganjal dengan beragam kendala.

Sarana pendidikan seperti bangunan fisik (gedung sekolah) yang ideal tentunya merupakan dambaan bagi semua lapisan masyarakat untuk dapat menikmatinya. Dalam hal penyediaan prasarana pendidikan pada jenjang SD selama tahun 2009/2010, Pemerintah Provinsi Bali menambah sebanyak 20 unit sekolah dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan untuk jenjang TK mengalami peningkatan sebesar 7,49 persen dari tahun sebelumnya, seperti tersaji pada Tabel 5.1.1.

Pada tahun 2009/2010 misalnya, jumlah SD di Bali tercatat 2.473 unit (2.358 SD Negeri dan 115 SD Swasta). Dari jumlah tersebut sebanyak 508 unit SD (20,54%) berada di Kabupaten

5.1. Education

Many people assume that people who have the human resources (HR) quality will be better able to compete in marketing their goods and services produced, so that by it self will dominate the world economy. In this regard, one of the components that are directly related to improvement of human resources is education.

Human resource development is related closely to the provision of access to educational facilities including school buildings, teaching staff (teachers/lecturers), the completeness of the literature (the books) and other educational support facilities. Only, all forms of educational improvement is always blocked by various obstacles.

Educational facilities such as physical building (the school house), the ideal of course is hungering for all levels of society to be able to enjoy it. In terms of provision of education facilities at elementary level during the year 2009/2010, the provincial government of Bali to add as many as 20 units of school compared to the previous year, while for the kindergarten level increased by 7.49 percent from a year earlier, as shown in Table 5.1.1.

In the year 2009/2010 for example, the number of primary schools in Bali recorded 2,473 units (2,358 public school and 115 private school). Of the total 508 units of SD (20.54%) were at the Buleleng

114


Buleleng, sebaliknya di Kabupaten Klungkung baru terdapat 141 unit SD (5,70%). Pada tingkat SLTP, jumlah sekolah mencapai 407 unit (213 SLTP Negeri dan 194 SLTP Swasta), yang berarti terjadi kenaikan 8,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 376 unit SLTP. Untuk jumlah bangunan sekolah pada tingkat SMU maupun SMK juga terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya.

Dalam konteks lain, rasio murid-guru dan murid-sekolah merupakan indikator penting untuk mengukur daya tampung dan efektifitas proses belajar mengajar. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Bali, jumlah murid SD selama tahun 2009/2010 mencapai 432.041 siswa, sedangkan tenaga guru sebanyak 25.422 orang. Ini berarti rasio murid-guru pada jenjang SD sebesar 16,99. Dengan kata lain, tiap guru SD dapat mendidik/mengajar rata-rata 17 murid.

Pada tingkat SLTP, jumlah murid mengalami peningkatan 2,11 persen, dari 169.613 orang di tahun 2008/2009 menjadi 173.193 orang di tahun 2009/2010. Dengan tenaga guru sebanyak 12.920 orang, yang berarti rasio murid-guru mencapai 13,41. Dengan kata lain, tiap tenaga guru SLTP dapat mendidik/mengajar rata-rata 13 orang murid.

Hal menarik, masih bersumber dari data yang sama, jumlah murid pada jenjang SMU mengalami penurunan 8,50 persen setahun terakhir ini, dari 84.642 orang di tahun 2008/2009 menjadi 77.447

district, opposite the new Klungkung Regency there are 141 units of SD (5.70%). At junior level, the number of schools reached 407 units (213 public school and 194 private school), which means an increase of 8.24 percent over the previous year to reach 376 units of junior high school. For the number of school buildings in senior high school or vocational school level also increased from the previous year.

In other contexts, pupil-teacher ratio and pupil-school is an important indicator to measure the capacity and effectiveness of teaching and learning process. Based on the Education Department of Bali Province data, the number of elementary school pupils during the year 2009/2010 reached 432,041 students, while teachers as much as 25,422 people. This means that the pupil-teacher ratio at primary level amounted to 16.99. In other words, each elementary school teachers can educate/teach an average of 17 pupils

At junior level, the number of students increased 2.11 percent, from 169,613 persons in 2008/2009 to 173,193 people in the year 2009/2010. With teachers as much as 12,920 people, which means student-teacher ratio reached 13.41. In other words, every junior high school teachers can educate/teach an average of 13 pupils.

The interesting thing, is still sourced from the same data, the number of students at the high school level decreased by 8.50 percent last year, from 84,642 persons in 2008/2009 to 77,447 people in


orang di tahun 2009/2010. Sedangkan jumlah tenaga guru yang mengajar di jenjang SMU sebanyak 7.553 orang, sehingga rasio murid-guru sebesar 10,25. Dari sini dapat dikatakan bahwa tiap tenaga pengajar di jenjang SMU dapat mendidik rata-rata 10 orang murid.

Namun sebaliknya, jumlah murid pada jenjang SMK meningkat 32,74 persen dari 42.738 orang di tahun 2008/2009 menjadi 56.732 orang di tahun 2009/2010. Banyaknya murid pada jenjang SMK dididik oleh tenaga guru sebanyak 2.711 orang, yang berarti rasio murid-guru sebesar 20,93. Dengan kata lain, tiap tenaga guru SMK dapat mendidik/mengajar rata-rata 21 orang murid.

5.2. Kesehatan dan KB Pada hakikatnya pembanguan

kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi seluruh rakyat agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Karena itu, untuk menilai pembangunan kesehatan, salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah dengan melihat faktor mana yang lebih ditekankan saat menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Adalah relevan bila perbaikan derajat kesehatan masyarakat dibarengi pula dengan ketersediaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum (RSU) dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Jumlah rumah sakit yang ada di Bali tahun 2009 mencapai 45 unit. Terdiri dari 10 unit RSU pemerintah, 30 unit RSU swasta, 2 RS Khusus dan 3 RS

the year 2009/2010. While the number of teachers who teach in senior high school as much as 7,553 people, so that the pupil-teacher ratio of 10.25. From here we can say that every teacher in high school level can educate people on average 10 pupils.

In contrast, the number of students

at vocational levels increased 32.74 percent from 42,738 persons in 2008/2009 to 56,732 people in the year 2009/2010. Number of students at vocational school level educated by teachers as much as 2,711 people, which means that the student-teacher ratio of 20.93. In other words, every vocational school teachers can educate/teach an average of 21 pupils.

5.2. Health & Family Planning Program

Health Development essentially aims to achieve the ability of healthy life for all people in order to improve community health status optimally. Therefore, to assess the health development, one approach that can be used is to look at which factors are more emphasized when conducting health service.

Is relevant if the improvement of public health degrees are also coupled with the availability of health facilities such as public hospitals (RSU) and community health centers (Puskesmas). There is 45 units hospital at Bali in 2009. It’s consists of 10 units of government hospital, 30 units of private hospital, 2 units of specialised hospital and 3 units of

116


Hankam. Namun demikian jika dilihat dari daya tampungnya, tampak ada perbaikan yaitu dengan meningkatnya jumlah kapasitas tempat tidur yang kini mencapai 4.235 buah, dari sebelumnya yang hanya 4.148 buah.

Selain RSU, Puskesmas juga merupakan prasarana kesehatan yang tak kalah pentingnya di Bali. Seperti tampak pada Tabel 5.2.13, selama tahun 2009 jumlah puskesmas bertambah satu unit menjadi 114 unit. Puskesmas pembantu bertambah 10 unit, dari 516 unit menjadi 526 unit. Sejalan dengan itu, Puskesmas Keliling juga bertambah 2 unit, dari 136 unit menjadi 138 unit. Demikian pula untuk Pos Pelayanan Terpadu yang bertambah sebanyak 27 unit, dari 4.711 unit menjadi 4.738 unit.

Untuk ketersediaan tenaga medis (dokter dan dokter gigi) serta para medis lainnya, tampak juga menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Seperti tampak pada Tabel 5.2.14, jumlah tenaga kesehatan di Bali pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.922 orang, terdiri dari 334 dokter, 191 dokter gigi, dan 2.397 paramedis.

Hal yang cukup membuat kepriha-tinan di bidang kesehatan selama tahun 2009 adalah intensitas penderita yang terjangkit penyakit menular seperti TBC, malaria, kusta, dan demam berdarah. Jumlah penderita penyakit TBC misal-nya, mengalami kenaikan 7,34%, dari 1.431 orang di tahun 2008 menjadi 1.536 orang di tahun 2009. Penderita TBC ini lebih banyak terkonsentrasi di Kota Denpasar, yakni 417 orang (27,15%). Selengkapnya pada Tabel 5.2.15.

army hospital. However, when viewed from the accommodation, look no improvement by increasing the number of beds capacity has now reached 4,235 units, of which only 4,148 units previously.

In addition to General Hospital, Public Health Center is also a health infrastructure that is not less important in Bali. As shown in Table 5.2.13, for the year 2009 the number of health centers increased by one unit to 114 units. Public Health Centers increased 10 units, from 516 units to 526 units. Accordingly, the moving health center was also added 2 units, from 136 units to 138 units. Likewise, for the Coordinated Health Center, increased by 27 units from 4,711 units to 4,738 units.

For availability of medical personnel (doctors and dentists) as well as other medical, seemed also shows an increasing trend from year to year. As shown in Table 5.2.14, the number of health workers in Bali in 2009 there were 2,922 people, consisting of 334 doctors, 191 dentists, and 2,397 paramedics.

It is enough to make the concerns in the health sector during the year 2009 is the intensity of patients infected with communicable diseases such as tuberculo-sis, malaria, leprosy, and dengue fever. Number of patients with TB disease for example, has increased 7.34 percent, from 1,431 people in 2008 to 1,536 persons in 2009. TB patients are more concentrated in Denpasar, ie 417 persons (27.15%). More can be seen in Table 5.2.15.


Upaya lain yang dilakukan pemerintah sejauh ini dalam pelayanan kesehatan masyarakat adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). Program KB merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi secara konsisten dan berkesinambungan. Disamping juga bertujuan membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dalam rangka usaha pembinaan dan peningkatan mutu fisik SDM.

Realisasi jumlah akseptor baru KB pada tahun 2009 mencapai 63.713 peserta dari 642.968 pasangan usia subur (PUS). Jumlah akseptor baru KB ini mengalami peningkatan 15,08 persen dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 55.362 peserta dari 631.510 PUS. Jumlah akseptor baru KB pada tahun 2009 ini telah mencapai 117,15 persen atau melewati target yang ingin dicapai sebanyak 54.384 peserta (lihat Tabel 5.2.3).

Lebih jauh jika ditinjau dari cara pemakaian alat/metode kontrasepsi, dapat disimak pada Tabel 5.2.4. Dari kupasan tabel tersebut, metode kontrasepsi yang paling digemari oleh akseptor baru KB di Bali selama tahun 2009 adalah metode suntikan dan IUD yang masing-masing mencapai 53,38% dan 19,73% dari keseluruhan peserta KB. Selebihnya memakai metode kontrasepsi jenis pil (12,66%), kondom (8,37%), implan (2,84%), MOW (2,69%), dan MOP yang hanya 0,33 %.

Another effort made by the government so far in public health services is through the family planning program (KB). The family planning program is a direct effort aimed at reducing the birth rate primarily through the use of contraceptives consistently and continuously. Besides also aims to build a small family a happy and prosperous in the context of business development and improvement of physical quality of human resources.

Actual number of new acceptors of family planning in the year 2009 reached 63,713 participants from 642,968 eligible couples (EFA). The number of new acceptors of family planning had increased 15.08 percent compared to the year 2008 which reached 55,362 participants from 631,510 EFA. The number of new acceptors of family planning in the year 2009 it has achieved 117.15 percent or over the target to be achieved as many as 54,384 participants (see Table 5.2.3).

Furthermore, if viewed from the way the use of tools/methods of contraception, can be seen in Table 5.2.4. From peeling table, the most popular contraceptive method by the new acceptors of family planning in Bali during the year 2009 is a method of injection and the IUD, each of which reached 53.38% and 19.73% of the total family planning acceptors. The rest kind of pill use contraceptive methods (12.66%), condoms (8.37%), implant (2.84%), MOW (2.69%), and MOP is just 0.33 %.

118


5.3. Kemiskinan Penduduk Kemiskinan telah menjadi masalah

yang kompleks dan kronis baik di tingkat nasional maupun regional, sehingga penanggulangannya memerlukan strategi yang tepat dan berkelanjutan. Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini telah memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan. Kendati begitu, masalah kemiskinan hingga kini masih menjadi problema kependudukan yang berkepanjangan. Bali yang dikenal sebagai destinasi pariwisata juga tak luput dari permasalahan kemiskinan penduduk.

Untuk mengukur kemiskinan penduduk, BPS menggunakan konsep pemenuhan kebutuhan dasar (basic need approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidak-mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yakni garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan pedesaan.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang tercermin pada Tabel 5.3.1, jumlah penduduk miskin di Bali selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada periode 2006 – 2008, jumlah penduduk miskin di Bali masih berada di atas kisaran 200 ribu

5.3 Poverty Poverty has become a complex and

chronic problems both at national and regional level, so that prevention requires appropriate and sustainable strategies. Development programs implemented so far has given great attention to poverty alleviation efforts. Nevertheless, the problem of poverty is still a problem with prolonged residence. Bali is known as a tourism destination is also not spared from problems of poverty population.

To measure the poverty population, BPS using the concept of ability to meet basic needs (basic need approach). With this approach, poverty is seen as the inability of the economy to meet the basic needs of food and non-food as measured from the expenditure side. The method used is to calculate the Poverty Line (GK), which consists of two components namely Food Poverty line (QCC) and Non-Food Poverty Line (GKNM). Poverty Line Calculations were done separately for urban and rural areas.

Based on the results of the National Economic Social Survey which is reflected in Table 5.3.1, the number of poor people in Bali for the last five years continues to decrease. In the period 2006 - 2008, the number of poor people in Bali is still above the range of 200 thousand people


orang tiap tahunnya. Mulai tahun 2009, jumlah penduduk miskin di Bali berada di bawah kisaran 200 ribu yakni 181,7 ribu orang pada tahun 2009 dan 174,9 ribu orang pada tahun 2010.

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 berkurang sampai 68,6 ribu orang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2006. Dibandingkan dengan tahun 2009, jumlah penduduk miskin di Bali pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 6,79 ribu orang. Menurunnya jumlah penduduk miskin di Bali merupakan salah satu cerminan keberhasilan Pemerintah Provinsi Bali dalam menggalakkan program-program penanggulangan kemiskinan.

Dalam kaitan ini, Pemerintah Provinsi Bali memperoleh alokasi dana senilai Rp 32,7 milyar yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat dan APBD setempat untuk menanggulangi masalah kemiskinan penduduk selama tahun 2010. Alokasi dana tadi diperuntukkan bagi pembangunan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri dari pemerintah pusat senilai Rp 22,6 milyar dan APBD Bali senilai Rp 10,1 milyar. PNPM mandiri diarahkan untuk program yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat dengan sasaran peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri menetapkan pengurangan jumlah penduduk miskin sebagai prioritas utama pembangunan dalam RPJMD 2008 – 2013, yang ditargetkan menurunkan jumlah penduduk miskin itu menjadi

every year. Starting in 2009, the number of poor people in Bali are under the range of 200 thousand, which is 181.7 thousand people in the year 2009 and 174.9 thousand people in 2010.

The number of poor in the year 2010 decreased to 68.6 thousand people compared to the number of poor people in the year 2006. Compared with the year 2009, the number of poor people in Bali in 2010 has decreased by 6.79 thousand people. The reduced number of poor people in Bali is one reflection of the success of the Bali Provincial Government in promoting poverty reduction programs.

In this connection, Bali Provincial Government allocated Rp 32.7 billion worth of funds sourced from the central budget and local budgets to address the problem of poverty population for the year 2010. Allocation of funds had been allocated for the development of a national community empowerment program (PNPM) independently from the central government amounting to USD 22.6 billion and Budget Bali worth Rp 10.1 billion. Self-directed to the PNPM programs that touch on various aspects of community life with the goal improving standards of living.

Bali Provincial Government itself set a reduction in the number of poor as a key development priority in RPJMD 2008 - 2013, which targeted reducing the number of poor people had to be 174,510 persons or equal 4.38 percent of the total

120


174.510 orang atau setara 4,38 persen dari total penduduk Bali. Setiap tahun, angka kemiskinan ditargetkan menurun 10 ribu RTM (Rumah Tangga Miskin).

Daerah perkotaan di Bali pada umumnya memiliki jumlah penduduk miskin yang lebih banyak dibandingkan daerah perdesaan. Selisih jumlah penduduk miskin antara daerah perkotaan dan pedesaan cukup tinggi bahkan mencapai dua digit selama periode tahun 2006 – 2008. Selisih jumlah penduduk miskin antara daerah perkotaan dan pedesaan mengalami penurunan pada tahun 2009 yakni hanya 2,4 ribu orang. Pada tahun 2010 terjadi pergeseran jumlah penduduk miskin, dimana jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan mencapai 91,3 ribu orang sedangkan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan hanya 83,6 ribu orang.

Sementara itu, garis kemiskinan pada tahun 2010 di Bali sebesar Rp 208.152, dimana garis kemiskinan perkotaan sebesar Rp 222.868 dan pedesaan Rp 188.071. Selama periode 2009a–a2010, garis kemiskinan tersebut meningkat 5,39 persen di daerah perkotaan dan 6,86 persen di daerah pedesaan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.3.2.

5.4. Agama dan Sarana Ibadah

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk

tahun 2000 (SP2000), sebagian besar penduduk di Provinsi Bali pada tahun 2000 memeluk agama Hindu, yakni mencapai 2.751.828 jiwa atau 87,44 persen dari seluruh penduduk. Kemudian menganut agama Islam sebanyak 323.853

population of Bali. Each year, the poverty rate decreased by 10 thousand RTM targeted (Poor Households)

Urban areas in Bali in general has a number of poor people more than rural areas. The difference between the number of poor people in urban and rural areas is high enough to reach even double digit year over the period 2006 - 2008. The difference between the number of poor people in urban and rural areas experienced a decrease in the year 2009 which is only 2.4 thousand people. In the year 2010 there was a shift number of poor people, where the number of poor people in rural areas reached 91.3 thousand people while the number of poor people in urban areas only 83.6 thousand people.

Meanwhile, the poverty line in 2010

amounted to USD 208,152 in Bali, where the poverty line in urban and rural areas amounted to USD 222,868 and USD 188,071. During the period 2009 - 2010, the poverty line increased by 5.39 percent in urban areas and 6.86 percent in rural area. More can be seen in Table 5.3.2.

5.4 Religion and Religious Facilities

Based on the results of the 2000 Census of Population (SP2000), most residents in the province of Bali in 2000, embraced Hindu religion, which reached 2,751,828 people or 87.44 percent of the total population. Then embraced Islam as much as 323,853 people or 10.29 percent,


jiwa atau 10,29 persen, dan sisanya beragama Kristen Protestan 30.439 jiwa (0,97%), Kristen Katholik 23.834 jiwa (0,76%), Budha 16.569 jiwa (0,53%), dan aliran kepercayaan/lainnya 476 jiwa (0,02%). Informasi ini dapat disimak pada Tabel 5.4.1.

Pada konteks lain, jumlah sarana ibadah (tempat peribadatan) di Bali selama tahun 2009 sebanyak 6.864 buah, meliputi sarana ibadah umat Hindu 6.086 buah, Islam 470 buah, Kristen Protestan 146 buah, Budha 128 buah, dan Kristen Katolik 34 buah (lihat Tabel 5.4.2).

5.5. Pengadilan Pembangunan yang diharapkan

dapat membawa penduduk ke arah yang lebih maju masih sering dibarengi dengan tindak kriminalitas, terutama dari sisi kuantitasnya. Akibatnya, keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi terganggu. Sebagai indikator keamanan, pencatatan statistik kriminal menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Sepanjang tahun 2009, jumlah perkara pidana yang masuk ke pengadilan tinggi Bali sebanyak 3.128 kasus atau meningkat 11,32 persen dari tahun lalu yang mencapai 2.810 kasus. Pada bagian lain, jumlah perkara pidana yang diputuskan mencapai 3.119 kasus atau mengalami kenaikan 11,75 persen dari tahun lalu sebanyak 2.791 kasus (Tabel 5.5.1).

Sementara itu, jumlah perkara perdata yang masuk selama tahun 2009

and the remaining 30,439 inhabitants were Christianity (0.97%), Catholic 23,834 inhabitants (0.76%), Buddhist 16,569 inhabitants (0.53%), and flow trust/other 476 inhabitants (0.02%). This information can be seen in Table 5.4.1.

In other contexts, the number of places of worship (religious place) in Bali during the year 2009 as many as 6,864 units, including Hindu’s temples 6,086 units, 470 units of mosque, 146 units of Christian churches, 128 units of Buddhist temples, and Catholic churches 34 units (see Table 5.4.2).

5.5. Court

Development that is expected to bring the population to a more advanced still often accompanied by acts of criminality, especially in terms of quantity. As a result, security and public order be disturbed. As a safety indicator, recording criminal statistics became an integral part.

During the year 2009, the number of criminal cases that go to Bali as many as 3,128 high court case or increased 11.32 percent from last year which reached 2,810 cases. On the other hand, the number of criminal cases are resolved to reach 3,119 cases or 11.75 percent increase from last year as many as 2,791 cases (Table 5.5.1).

Meanwhile, the number of civil cases that came in during the year 2009

122


sebanyak 1.067 kasus atau mengalami kenaikan 15,23 persen dari tahun lalu sebanyak 926 kasus. Sedangkan perkara perdata yang diputuskan sebanyak 992 kasus atau meningkat 7,83 persen dari tahun sebelumnya 920 kasus (lihat Tabel 5.5.2).

Pada konteks lain, jumlah pelanggaran lalu lintas berdasarkan laporan Kepolisian Daerah Bali sepanjang tahun 2009 mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 20,53 persen atau sebanyak 73.462 kasus. Padahal di tahun sebelumnya mencapai 92.436 kasus. Dari sisi kenakalan remaja/penyalahgunaan narkotika di wilayah Bali terjadi 628 kasus selama tahun 2009. Angka ini turun 21,89 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 804 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.5.4.

were 1,067 cases or 15.23 percent increase from last year as many as 926 cases. Meanwhile, civil cases are decided as much as 992 cases or 7.83 percent increase from the previous year 920 cases (see Table 5.5.2)

In other contexts, the number of traffic violations based on reports of Bali Provincial Police throughout the year 2009 has decreased significantly by 20.53 percent or a total of 73,462 cases. Whereas in the previous year to reach 92,436 cases. In terms of juvenile delinquency/abuse of narcotics in Bali occurred 628 cases during the year 2009. This figure is down 21.89 percent from the previous year which reached 804 cases. More can be seen in Table 5.5.4.

Grafik / Figure 5.1

Persentase Jumlah Sekolah Menurut Jenisnya di Bali Tahun 2009/2010Percentage of School by Type/School Level in Bali, 2009/2010

Grafik / Figure 5.2

Jumlah Murid Menurut Jenis Sekolah di Bali Tahun 2009/2010Number of Pupils by Type/School Level in Bali, 2009/2010

0

100

200

300

400

500

TK SLB SD SLTP SMU SMK

67

1

432

173

77 57

Dal

am r

ibua

n ( 0

00 )

(Siswa)

TK 27.27%

SLB 0.36%

SD 55.98%

SLTP 9.21%

SMU 4.12%

SMK 3.06%


Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 3 109 112 184 9 193

2. Tabanan 1 205 206 323 7 330

3. Badung 3 162 165 247 21 268

4. Gianyar 3 109 112 281 7 288

5. Klungkung 4 75 79 140 1 141

6. Bangli 1 63 64 163 1 164

7. Karangasem 3 75 78 359 5 364

8. Buleleng 3 178 181 488 20 508

9. Denpasar 1 207 208 173 44 217

22 1 183 1 205 2 358 115 2 473

19 1 102 1 121 2 376 77 2 453

10 1 030 1 040 2 351 68 2 419

9 942 951 2 349 51 2 400

9 919 928 2 335 48 2 383

Catatan/ Note : T K = Taman Kanak-Kanak berlanjut / continue ….

S D = Sekolah Dasar

Banyaknya Sekolah Menurut Jenis, Status, dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009/2010

2005/2006

Number of Schools by Level, Status, and Regency/Municipality in Bali, 2009/2010

(1)

Jumlah/Total :

S D Elementary Schools

T K KindergartensKabupaten / Kota

Regency / Municipality

2008/2009

2007/2008

2006/2007

TabelTable

5.1.1 :


Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana 1 0 1 19 13 32

2. Tabanan 1 2 3 34 8 42

3. Badung 1 1 2 19 28 47

4. Gianyar 1 0 1 20 24 44

5. Klungkung 1 0 1 20 4 24

6. Bangli 1 0 1 20 5 25

7. Karangasem 1 0 1 47 7 54

8. Buleleng 2 0 2 22 59 81

9. Denpasar 4 0 4 12 46 58

13 3 16 213 194 407

13 3 16 242 134 376

3 8 11 220 134 354

3 8 11 199 134 333

3r 8r 11 184 132 316

Catatan/ Note : S L B = Sekolah Luar Biasa berlanjut / continue ….

S L T P = Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

2005/2006

(1)

Jumlah/Total :

2008/2009

2007/2008

2006/2007

Kabupaten / Kota Regency / Municipality

S L B Extra Ordinary Schools

S L T P Junior High Schools


5.1.1 :


Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

(14) (15) (16) (17) (18) (19)

1. Jembrana 7 9 16 3 5 8

2. Tabanan 10 11 21 3 10 13

3. Badung 8 12 20 2 14 16

4. Gianyar 7 11 18 7 18 25

5. Klungkung 6 6 12 2 4 6

6. Bangli 5 2 7 8 1 9

7. Karangasem 10 10 20 3 5 8

8. Buleleng 18 19 37 7 15 22

9. Denpasar 8 23 31 5 23 28

79 103 182 40 95 135

72 99 171 38 75 113

71 95 166 35 67 102

70 91 161 33 59 92

68 92 160 34 59 93

Catatan/ Note : S M U = Sekolah Menengah Umum

S M K = Sekolah Menengah Kejuruan

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Bali

Source : Education Department of Bali Province

S M K Vocational Senior High Schools

(1)

Jumlah/Total :

2007/2008

2006/2007

2005/2006


S M U Senior High Schools

2008/2009


5.1.1 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 117 4 269 4 386

2. Tabanan 31 6 538 6 569

3. Badung 202 10 950 11 152

4. Gianyar 199 7 247 7 446

5. Klungkung 186 3 500 3 686

6. Bangli 30 1 902 1 932

7. Karangasem 242 6 073 6 315

8. Buleleng 125 7 465 7 590

9. Denpasar 86 17 941 18 027

1 218 65 885 67 103

812 56 961 57 773

926 55 327 56 253

879 52 622 53 501

829 52 501 53 330



2008/2009

2007/2008

2006/2007

Jumlah/Total :

Banyaknya Murid Taman Kanak-kanak Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010Number of Pupils of Kindergarten by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010


(1)

2005/2006

Negeri State

Swasta Private

Jumlah T o t a l

TabelTable

5.1.2 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 62 - 62

2. Tabanan 40 96 136

3. Badung 213 52 265

4. Gianyar 121 - 121

5. Klungkung 63 - 63

6. Bangli 44 - 44

7. Karangasem 68 - 68

8. Buleleng 127 - 127

9. Denpasar 423 - 423

1 161 148 1 309

488 516 1 004

345 531 876

300 425 725

527 467 994



2008/2009

2007/2008

2006/2007

Jumlah/Total :

Banyaknya Murid Sekolah Luar Biasa Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010Number of Pupils of Extra Ordinary School by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010


(1)

2005/2006

Negeri State

Swasta Private

Jumlah T o t a l

TabelTable

5.1.3 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 26 577 2 936 29 513

2. Tabanan 37 784 2 451 40 235

3. Badung 49 942 9 188 59 130

4. Gianyar 46 220 1 763 47 983

5. Klungkung 18 678 405 19 083

6. Bangli 23 167 556 23 723

7. Karangasem 48 129 856 48 985

8. Buleleng 73 504 5 120 78 624

9. Denpasar 63 778 20 987 84 765

387 779 44 262 432 041

374 254 22 563 396 817

387 779 23 631 411 410

375 036 22 470 397 506

365 791 21 820 387 611



2008/2009

2007/2008

2006/2007

Jumlah/Total :

Banyaknya Murid Sekolah Dasar Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009/2010Number of Pupils of Elementary Schools by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010


(1)

2005/2006

Negeri State

Swasta Private

Jumlah T o t a l

TabelTable

5.1.4 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 11 769 1 083 12 852

2. Tabanan 16 847 1 176 18 023

3. Badung 14 706 9 196 23 902

4. Gianyar 13 207 7 711 20 918

5. Klungkung 7 344 649 7 993

6. Bangli 7 761 2 062 9 823

7. Karangasem 16 878 610 17 488

8. Buleleng 25 799 3 812 29 611

9. Denpasar 9 335 23 248 32 583

123 646 49 547 173 193

116 939 52 674 169 613

113 496 39 100 152 596

107 347 38 025 145 372

102 479 38 383 140 862



Jumlah/Total :

Banyaknya Murid Sekolah Lanjutan Pertama Menurut Kabupaten/ Kota dan Status Tahun 2009/2010Number of Pupils of Junior High Schools by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010

2005/2006


(1)

2007/2008

2006/2007

2008/2009

Negeri State

Swasta Private

Jumlah T o t a l

TabelTable

5.1.5 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 4 519 2 081 6 600

2. Tabanan 6 038 1 431 7 469

3. Badung 5 974 2 317 8 291

4. Gianyar 4 640 3 404 8 044

5. Klungkung 4 203 1 854 6 057

6. Bangli 3 379 107 3 486

7. Karangasem 5 714 2 243 7 957

8. Buleleng 8 911 3 960 12 871

9. Denpasar 8 604 8 068 16 672

51 982 25 465 77 447

55 190 29 452 84 642

48 182 28 126 76 308

47 387 29 051 76 438

45 032 29 942 74 974



Jumlah/Total :

Banyaknya Murid Sekolah Menengah Umum Menurut Kabupaten/ Kota dan Status Tahun 2009/2010Number of Pupils of Senior High Schools by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010


(1)

Negeri State

Swasta Private

Jumlah T o t a l

2008/2009

2007/2008

2006/2007

2005/2006

TabelTable

5.1.6 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 1 985 1 804 3 789

2. Tabanan 2 044 2 887 4 931

3. Badung 835 7 623 8 458

4. Gianyar 4 431 4 597 9 028

5. Klungkung 1 100 750 1 850

6. Bangli 1 933 298 2 231

7. Karangasem 1 603 702 2 305

8. Buleleng 4 902 2 055 6 957

9. Denpasar 7 035 10 148 17 183

25 868 30 864 56 732

18 262 24 476 42 738

17 251 20 795 38 046

13 648 17 985 31 633

13 661 16 441 30 102



2008/2009

2007/2008

2006/2007

Jumlah/Total :

Banyaknya Murid Sekolah Menengah Kejuruan Menurut Kabupaten/Kota dan Status Tahun 2009/2010Number of Pupils of Vocational High Schools by Regency/ Municipality in Bali, 2009/2010


(1)

2005/2006

Negeri State

Swasta Private

Jumlah T o t a l

TabelTable

5.1.7 :


TK* SLB SD SLTP SMU SMK

Kinder garten*

Extra Ordinary Schools

Elementary Schools

Junior High

Schools

Senior High

Schools

Vocational High

Schools

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 389 11 1 487 776 506 177

2. Tabanan 423 45 3 363 1 600 985 269

3. Badung 810 48 2 625 1 569 773 305

4. Gianyar 509 23 3 014 1 645 764 476

5. Klungkung 446 9 1 578 770 583 106

6. Bangli 214 12 1 239 652 311 147

7. Karangasem 299 14 3 853 1 289 833 77

8. Buleleng 652 34 4 558 2 330 1 351 423

9. Denpasar 1 245 79 3 705 2 289 1 447 731

4 987 275 25 422 12 920 7 553 2 711

3 218 234 21 990 11 922 7 022 4 166

3 647 165 23 291 10 719 6 508 2 990

3 099 169 22 912 11 524 6 465 3 147

2 926 213 22 816 10 839 6 364 3 087

*) Keterangan : LPMP = Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan



Banyaknya Guru Menurut Jenis Sekolah dan Kabupaten/ Kota Tahun 2009/2010

2005/2006

(1)


2006/2007

2007/2008

2008/2009

Number of Teachers by Types of Schools and Regency/ Municipality, 2009/2010

Jumlah / Total :

TabelTable

5.1.8 :


TK SLB SD SLTP SMU SMK

Kinder garten

Extra Ordinary Schools

Elementary Schools

Junior High

Schools

Senior High

Schools

Vocational High

Schools

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 11 - 165 196 80 54

2. Tabanan 15 - 252 482 261 109

3. Badung 106 - 280 355 189 148

4. Gianyar 28 - 68 367 167 197

5. Klungkung 15 - 113 153 121 19

6. Bangli 66 - 191 387 183 104

7. Karangasem - - 387 368 191 48

8. Buleleng 37 - 335 587 333 166

9. Denpasar 154 - 267 504 429 335

432 - 2 058 3 399 1 954 1 180

376 - 747 2 524 1 386 1 030

561 32 492 2 807 1 393 883

- - - 2 356 1 436 600

- - - 2 356 1 336 600



2005/2006

Jumlah / Total :

2008/2009

2007/2008

2006/2007

(1)


Banyaknya Tenaga Tata Usaha Menurut Jenis Sekolah dan Kabupaten/Kota Tahun 2009/2010Number of Administration Officers by Types of Schools and Regency/Municipality in Bali, 2009/2010

TabelTable

5.1.9 :


Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

Negeri State

Swasta Private

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana n.a n.a 6 n.a n.a 81

2. Tabanan 42 1 43 44 5 49

3. Badung n.a n.a 37 n.a n.a 7

4. Gianyar n.a n.a 24 n.a n.a 39

5. Klungkung 15 n.a 15 30 23 53

6. Bangli n.a n.a 14 n.a n.a 20

7. Karangasem n.a n.a 70 n.a n.a 38

8. Buleleng 66 68 134 55 111 166

9. Denpasar 1 10 11 n.a 40 40

124 79 354 129 179 493

39 73 112 39 86 125

343 165 508 167 205 372

398 102 500 134 170 304

303 128 431 158 201 359



Number of Drop Out Pupils of Junior and Senior High Schools by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009/2010

Banyaknya Murid SLTP dan SMU yang Putus Sekolah Menurut Kabupaten/ Kota dan Status di Bali Tahun 2009/2010


SMU Senior High Schools

SLTP Junior High Schools

2008/2009

2007/2008

2006/2007

2005/2006

(1)

Jumlah / Total :

TabelTable

5.1.10 :


Negeri State

Kelas I 1st grade

Kelas II 2nd grade

Kelas III 3rd grade

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 3 944 3 888 3 937 11 769

2. Tabanan 5 946 5 490 5 411 16 847

3. Badung 5 316 4 880 4 510 14 706

4. Gianyar 4 551 4 434 4 222 13 207

5. Klungkung 2 585 2 509 2 250 7 344

6. Bangli 2 704 2 666 2 391 7 761

7. Karangasem 5 986 5 597 5 295 16 878

8. Buleleng 9 181 8 427 8 191 25 799

9. Denpasar 3 207 3 103 3 025 9 335

43 420 40 994 39 232 123 646

46 366 40 094 37 517 123 977

40 094 37 517 35 885 113 496

36 552 35 107 35 688 107 347

35 289 34 618 32 572 102 479

berlanjut / continue ….

Banyaknya Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Menurut Kelas, Status, dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009/2010Number of Pupils and Teachers of Junior High Schools by Class, Status, and Regency/Municipality in Bali, 2009/2010

Jumlah Total

Jumlah / Total :

2008/2009

2007/2008


(1)

2006/2007

2005/2006

TabelTable

5.1.11 :


Swasta Private

Kelas I 1st grade

Kelas II 2nd grade

Kelas III 3rd grade

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 352 341 390 1 083

2. Tabanan 259 486 431 1 176

3. Badung 3 114 3 133 2 949 9 196

4. Gianyar 2 657 2 589 2 465 7 711

5. Klungkung 228 225 196 649

6. Bangli 719 708 635 2 062

7. Karangasem 188 207 215 610

8. Buleleng 1 384 1 367 1 061 3 812

9. Denpasar 8 332 7 669 7 247 23 248

17 233 16 725 15 589 49 547

15 217 12 713 13 351 41 281

12 713 13 351 13 036 39 100

12 918 13 146 11 961 38 025

15 702 11 484 11 197 38 383


2008/2009

2007/2008

2006/2007

2005/2006


Jumlah Total

(1)

Jumlah / Total :


5.1.11 :


Kelas I 1st grade

Kelas II 2nd grade

Kelas III 3rd grade

(2) (3) (4) (5) (5) (5)

1. Jembrana 4 296 4 229 4 327 12 852 776 16.56

2. Tabanan 6 205 5 976 5 842 18 023 1 600 11.26

3. Badung 8 430 8 013 7 459 23 902 1 569 15.23

4. Gianyar 7 208 7 023 6 687 20 918 1 645 12.72

5. Klungkung 2 813 2 734 2 446 7 993 770 10.38

6. Bangli 3 423 3 374 3 026 9 823 652 15.07

7. Karangasem 6 174 5 804 5 510 17 488 1 289 13.57

8. Buleleng 10 565 9 794 9 252 29 611 2 330 12.71

9. Denpasar 11 539 10 772 10 272 32 583 2 289 14.23

60 653 57 719 54 821 173 193 12 920 13.41

61 583 52 807 50 868 165 258 11 922 13.86

52 807 50 868 48 921 152 596 10 719 14.24

49 470 48 253 47 649 145 372 11 524 12.61

50 991 46 102 43 769 140 862 10 839 13.00



Guru Teacher

Rasio Murid dg Guru

Pupil Teacher Ratio

Negeri+Swasta State+Private

2007/2008

2006/2007

2005/2006

Jumlah / Total :

2008/2009


Jumlah Total

(1)


5.1.11 :


Bahasa Language

I P A Science

I P S Social

Jumlah T o t a l

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 1 396 1 643 152 720 608 1 480 4 519

2. Tabanan 2 132 1 897 124 1 109 776 2 009 6 038

3. Badung 2 258 1 894 302 1 007 513 1 822 5 974

4. Gianyar 1 486 1 577 482 668 427 1 577 4 640

5. Klungkung 1 545 1 312 538 462 346 1 346 4 203

6. Bangli 1 181 1 163 230 474 331 1 035 3 379

7. Karangasem 2 072 1 779 552 627 684 1 863 5 714

8. Buleleng 3 204 2 859 703 1 169 976 2 848 8 911

9. Denpasar 2 829 2 868 43 2 249 615 2 907 8 604

18 103 16 992 3 126 8 485 5 276 16 887 51 982

n.a n.a n.a n.a n.a n.a 55 190

16 337 16 312 2 627 7 255 5 651 15 533 48 182

16 704 14 343 2 730 6 265 7 345 16 340 47 387

15 621 14 531 2 821 5 518 6 541 14 880 45 032


Number of Pupils by Class and Number of Teachers of Senior High School and Its Ratio in Bali, 2009/2010

Banyaknya Murid Per Kelas dan Jumlah Guru Sekolah Menengah Umum Serta Perbandingannya di Bali Tahun 2009/2010

Jumlah / Total :

2005/2006

2008/2009

2007/2008

2006/2007

Kelas III / 3rd gradeKabupaten/Kota Regency/

Municipality

Kelas I 1st

grade

Kelas II 2nd

grade

Jumlah Total

Negeri / State

TabelTable

5.1.12 :


Bahasa Language

I P A Science

I P S Social

Jumlah T o t a l

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 804 524 0 199 554 753 2 081

2. Tabanan 404 497 133 207 190 530 1 431

3. Badung 810 682 102 305 418 825 2 317

4. Gianyar 1 090 1 157 353 490 314 1 157 3 404

5. Klungkung 681 579 238 204 152 594 1 854

6. Bangli 37 37 7 15 11 33 107

7. Karangasem 753 751 237 96 406 739 2 243

8. Buleleng 1 227 1 231 486 213 803 1 502 3 960

9. Denpasar 2 876 2 542 245 1 255 1 150 2 650 8 068

8 682 8 000 1 801 2 984 3 998 8 783 25 465


8 857 9 504 1 696 2 625 5 444 9 765 28 126

10 416 10 549 1 710 3 036 3 340 8 086 29 051

10 765 10 139 1 960 2 226 4 852 9 038 29 942



Municipality

Swasta / Private

Kelas I 1st

grade

Kelas II 2nd

grade

Kelas III / 3rd gradeJumlah Total

Jumlah / Total :

2005/2006

2008/2009

2007/2008

2006/2007


5.1.12 :


Bahasa Language

I P A Science

I P S Social

Jumlah T o t a l

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 2 200 2 167 152 919 1 162 2 233 6 600

2. Tabanan 2 536 2 394 257 1 316 966 2 539 7 469

3. Badung 3 068 2 576 404 1 312 931 2 647 8 291

4. Gianyar 2 576 2 734 835 1 158 741 2 734 8 044

5. Klungkung 2 226 1 891 776 666 498 1 940 6 057

6. Bangli 1 218 1 200 237 489 342 1 068 3 486

7. Karangasem 2 825 2 530 789 723 1 090 2 602 7 957

8. Buleleng 4 431 4 090 1 189 1 382 1 779 4 350 12 871

9. Denpasar 5 705 5 410 288 3 504 1 765 5 557 16 672

26 785 24 992 4 927 11 469 9 274 25 670 77 447


25 194 25 816 4 323 9 880 11 095 25 298 76 308

27 120 24 892 4 440 9 301 10 685 24 426 76 438

26 386 24 670 4 781 7 744 11 393 23 918 74 974


Jumlah/Total :

Jumlah Total


Municipality

Kelas I 1st

grade

Kelas II 2nd

grade

Kelas III / 3rd grade

Negeri + Swasta / State + Private

2005/2006

2008/2009

2007/2008

2006/2007


5.1.12 :


Murid Pupils

Guru Teacher

(1) (2) (3) (4)

1. Jembrana 6 600 506 13.04

2. Tabanan 7 469 985 7.58

3. Badung 8 291 773 10.73

4. Gianyar 8 044 764 10.53

5. Klungkung 6 057 583 10.39

6. Bangli 3 486 311 11.21

7. Karangasem 7 957 833 9.55

8. Buleleng 12 871 1 351 9.53

9. Denpasar 16 672 1 447 11.52

77 447 7 553 10.25

84 642 7 022 12.05

76 308 6 508 11.73

76 438 6 465 11.82

74 974 6 290 11.92



Jumlah / Total Rasio Murid dengan Guru Pupils Teacher

Ratio


2005/2006

Negeri + Swasta / State + Private

Jumlah/Total :

2008/2009

2007/2008

2006/2007


5.1.12 :


KKB TKBK PKBRS KKB + TKBK + PKBRS

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (7)

1. Jembrana 25 7 2 969 3 389 4 358

2. Tabanan 46 7 3 1 752 3 469 5 221

3. Badung 67 7 2 3 575 4 747 8 322

4. Gianyar 75 7 2 2 508 4 885 7 393

5. Klungkung 64 7 1 1 223 644 1 867

6. Bangli 53 7 1 1 864 1 428 3 292

7. Karangasem 71 7 1 2 993 3 080 6 073

8. Buleleng 54 7 5 6 107 7 946 14 053

9. Denpasar 57 7 12 5 039 8 095 13 134

512 63 29 26 030 37 683 63 713

499 63 29 22 313 33 049 55 362

484 2 013 42 20 657 31 243 51 900

478 1 046 37 19 597 30 527 50 124

444 816 13 19 652 30 893 50 546

Catatan / Note : KKB = Klinik Keluarga Berencana (KB) / Family Planning Clinics

TKBK = Tim KB Keliling / Family Planning Mobile TeamPKBRS = Pelayanan KB Rumah Sakit / Hospital Family Planning Programme

Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Bali

Source : National Family Planing Coordination Agency of Bali Province

2005

(1) (6)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

dr.Swasta dan Bidan Praktek Physician and

Private Midwife

Sarana FacilitiesAkseptor Baru New Acceptors


Municipality

Banyaknya Sarana dan Akseptor Baru Keluarga Berencana Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Sarana di Bali Tahun 2009Number of Facilities Available and New Family Planning Acceptors by Regency/Municipality and Type of Facility in Bali, 2009

TabelTable

5.2.1 :


Pasangan Usia

Subur Fertile Age

Couples

Akseptor Baru New Acceptors

% Peserta KB Baru Terhadap

PUS % New

Acceptor To Fertile

Age Couples

Jumlah Klinik

KB+PKBRS Number of

Family Planning Clinics + PKBRS

Akseptor Baru Per

1000 PUS New

Acceptors per 1000

Fertile Age Couples

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 53 737 4 358 8.11 27 81.10

2. Tabanan 83 744 5 221 6.23 49 62.34

3. Badung 73 906 8 322 11.26 69 112.60

4. Gianyar 80 535 7 393 9.18 77 91.80

5. Klungkung 31 135 1 868 6.00 65 60.00

6. Bangli 43 589 3 291 7.55 54 75.50

7. Karangasem 75 856 6 073 8.01 72 80.06

8. Buleleng 123 049 14 053 11.42 59 114.21

9. Denpasar 77 417 13 134 16.97 69 169.65

642 968 63 713 9.91 541 99.09

631 510 55 362 8.77 528 87.67

619 274 51 900 8.38 524 83.81

506 527 50 124 9.90 515 98.96

586 681 50 546 8.62 457 86.16




Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

Banyaknya Pasangan Usia Subur, Akseptor Baru, dan Klinik Keluarga Berencana Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Number of Fertile Age Couples, New Acceptors, and Family Planning Clinics by Regency/Municipality in Bali Province, 2009

161.41

106.55

Rata-Rata Akseptor Baru

Per KKB+PKBRS New Acceptors

per (FPC + PKBRS)

120.61

96.01

28.74

97.33

60.94

84.35

110.60

238.19

190.35

117.77

99.05

104.85

TabelTable

5.2.2 :


IUD IUD

Pil Tablet

Kondom Condom

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 3 635 4 358 119.89 415 306 595

2. Tabanan 5 120 5 221 101.97 1 377 561 478

3. Badung 6 675 8 322 124.67 1 194 1 404 917

4. Gianyar 7 156 7 393 103.31 2 157 1 316 389

5. Klungkung 2 104 1 868 88.78 419 157 123

6. Bangli 3 022 3 291 108.90 772 253 183

7. Karangasem 5 050 6 073 120.26 1 533 412 358

8. Buleleng 11 958 14 053 117.52 1 845 1 862 2 029

9. Denpasar 9 664 13 134 135.91 2 857 1 795 261

54 384 63 713 117.15 12 569 8 066 5 333

59 350 55 362 93.28 10 658 6 994 1 771

51 000 51 900 101.76 10 520 6 683 1 319

49 500 50 124 101.26 10 061 6 871 1 058

90 370 50 546 55.93 10 631 7 444 1 042


Pencapaian Target Akseptor Baru Peserta Keluarga Berencana dan Jenis Alat Kontrasepsi Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Realization of New Acceptors and Type of Contraceptive by Regency/ Municipality in Bali, 2009

2007


Municipality

Jumlah / Total :

Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi

The New Acceptors by Contraception

2005

2006

2008


Target % of New

Acceptors to Target

Jumlah Peserta KB

Baru New

Acceptors

Target Target

TabelTable

5.2.3 :


(1) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Jembrana - 3 59 2 656 324

2. Tabanan - 18 122 2 619 46

3. Badung - 7 78 4 673 49

4. Gianyar - 11 17 3 356 147

5. Klungkung - 9 59 963 138

6. Bangli - 40 52 1 946 45

7. Karangasem - 4 128 3 294 344

8. Buleleng - 107 221 7 398 591

9. Denpasar - 12 980 7 104 125

- 211 1 716 34 009 1 809

- 113 1 128 33 443 1 255

- 41 1 109 31 368 860

- 30 996 30 455 737

- 16 876 29 784 753




Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi The New Acceptors by Contraception

Obat Vaginal Vaginal

Medicine

MOP Vasectomy

MOW Tubectomy

Suntikan Injection

Implan Implant


5.2.3 :


IUD IUD

Pil Tablet

Kon- dom Con- dom


Medicine

MOP Vasec- tomy

MOW Tubec- tomy

Suntikan Injection

Implan Implant

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1999 31.37 9.30 0.90 0.08 0.11 2.68 54.22 1.34 100.00

2000 30.33 9.58 0.81 0.01 0.10 2.50 55.66 1.01 100.00

2001 28.04 9.33 1.79 0.01 0.04 1.92 57.99 0.88 100.00

2002 22.76 12.66 1.84 0.00 0.04 1.83 60.03 0.84 100.00

2003 22.72 15.18 2.87 0.00 0.11 4.42 52.80 1.90 100.00

2004 22.49 12.91 1.63 0.00 0.02 2.17 59.94 0.84 100.00

2005 21.04 14.73 2.06 0.00 0.03 1.73 58.92 1.49 100.00

2006 20.03 13.69 2.11 - 0.06 1.98 60.66 1.47 100.00

2007 20.26 12.88 2.54 - 0.08 2.14 60.44 1.66 100.00

2008 19.25 12.63 3.20 - 0.20 2.04 60.41 2.27 100.00

2009 19.73 12.66 8.37 - 0.33 2.69 53.38 2.84 100.00



Tahun Year

Persentase Akseptor Baru Menurut Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan di Bali Tahun 1999/2000 - 2009Percentage of New Family Planning Acceptors, by Method of Contraception in Bali 1999/2000 - 2009


Jumlah T o t a l

TabelTable

5.2.4 :


IUD IUD

Pil Tablet

Kon-dom Con-dom

MOP + MOW

Vasec-tomy+ Tubec-tomy

Sun- tikan Injec- tion

Im-plan Im-

plant

Obat Vagi-nal

Vaginal Medi-cine

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1999 529 359 449 512 85 280 062 57 062 5 841 3 587 99 857 2 986 31

2000 541 983 441 208 81 267 976 29 383 4 590 27 960 108 403 2 871 25

2001 548 626 453 845 83 268 266 31 241 5 000 27 027 119 259 3 034 18

2002 556 641 463 126 83 263 771 31 245 5 067 25 507 134 385 3 134 17

2003 572 355 478 988 84 267 017 33 395 5 744 25 395 144 743 2 784 10

2004 583 878 486 970 83 267 675 33 789 5 714 24 868 15 157 3 398 9

2005 586 581 491 184 84 264 010 34 757 5 894 24 310 158 632 3 581 0

2006 607 998 496 900 82 262 583 38 211 6 292 23 458 172 150 3 833 0

2007 619 274 512 986 83 259 229 40 479 6 863 22 898 178 639 4 877 0

2008 635 151 529 827 83 260 836 43 625 7 974 20 522 188 911 5 368 0

2009 642 968 547 348 85 262 083 47 715 13 063 23 469 194 227 6 791 0



Number of Fertile Age Couples and Active Family Planning Programme Members in Bali, 1999 - 2009

Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) dan Peserta KB Aktif di Bali Tahun 1999-2009


Tahun Year

PUS Fertile Age

Couples

Jumlah Peserta KB Aktif Active Mem-bers

% Peserta KB Baru thd. PUS % Active Members

Fertile Couples

TabelTable

5.2.5 :


IUD IUD

Pil Tablet

Kondom Condom

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 53 737 47 756 88.87 13 545 4 700 868

2. Tabanan 83 744 72 243 86.27 45 540 3 100 722

3. Badung 73 906 64 482 87.25 34 991 5 761 898

4. Gianyar 80 535 66 052 82.02 40 809 4 439 506

5. Klungkung 31 135 26 319 84.53 12 291 1 573 326

6. Bangli 43 589 38 505 88.34 20 628 2 442 295

7. Karangasem 75 856 62 381 82.24 29 798 4 379 957

8. Buleleng 123 049 106 091 86.22 37 414 12 551 5 468

9. Denpasar 77 417 63 519 82.05 27 067 8 770 3 023

642 968 547 348 85.13 262 083 47 715 13 063

635 151 529 827 83.42 260 836 43 625 7 974

619 274 512 985 82.84 259 229 40 479 6 863

607 998 496 900 81.73 262 583 38 211 6 292

586 581 491 184 83.74 264 010 34 757 5 894



Municipality

PUS Fertile Age

Couples

Jumlah Peserta KB Aktif Active

Members


PUS % Active Members

Fertile Couples

Banyaknya Peserta KB Aktif Dibandingkan Dengan Pasangan Usia Subur (PUS) Per Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Number of Active Family Planning Programme Members Compared With Fertile Couples by Regency/Municipality in Bali, 2009

2005

2008

2007

2006

Jumlah / Total :

Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi

The New Acceptors by Contraception

TabelTable

5.2.6 :


(1) (8) (10) (11) (12)

1. Jembrana - 1 040 25 477 2 126

2. Tabanan - 2 492 20 184 205

3. Badung - 3 020 19 763 49

4. Gianyar - 2 962 17 043 293

5. Klungkung - 684 10 206 1 239

6. Bangli - 1 292 13 690 158

7. Karangasem - 2 993 22 704 1 550

8. Buleleng - 5 028 44 630 1 000

9. Denpasar - 3 958 20 530 171

- 23 469 194 227 6 791

- 23 113 188 911 5 368

- 22 898 178 639 4 877

- 23 458 172 150 3 833

- 24 310 158 632 3 581




Medicine

MOP + MOW

Vasectomy+ Tubectomy

Suntikan Injection

Implan Implant

2005

2008

2007

2006



Jumlah / Total :


5.2.6 :


Tuna Netra Blind

Tuna Wicara

Deaf

Cacat Anggota Badan

Handicapped Body

Cacat Mental Mentally

Handicapped

Jompo/ Lanjut Usia

Elderly Men/women

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 108 247 968 326 2 544

2. Tabanan 674 672 1 932 709 2 991

3. Badung 573 447 808 526 296

4. Gianyar 368 403 1 185 481 931

5. Klungkung 150 261 421 303 631

6. Bangli 502 497 435 484 1 379

7. Karangasem 503 494 1 780 631 2 399

8. Buleleng 1 593 1 520 1 152 2 154 2 344

9. Denpasar 471 532 530 487 2 900

4 942 5 073 9 211 6 101 16 415

3 745 5 267 11 597 6 107 13 621

3 630 5 267 30 316 4 244 18 873

3 630 5 267 11 872 4 244 18 027

3 630 5 053 10 213 4 621 18 195

Sumber : Dinas Sosial Provinsi Bali

Source : Social Affairs Department of Bali Province

Banyaknya Penderita Cacat Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Cacatnya di Bali Tahun 2009 Number of Handicapped People by Regency / Municipality and Type of Handicap in Bali, 2009

2008

2007

2006

2005

Jumlah / Total :


TabelTable

5.2.7 :


Tahun Year

Penderita Cacat (Orang)

Disabled (People)

Pengemis/ Gelandangan

(Orang) Beggars/Tramps

Homeless (People)

Wanita Tuna Susila (Orang)

Prostitutes (People)

(1) (2) (3) (4)

2000 12 598 602 2 052

2001 12 766 604 2 002

2002 13 150 602 1 586

2003 13 444 850 305

2004 23 517 n.a 290

2005 26 402 1 479 415

2006 27 027 450 250

2007 27 027 48 40

2008 19 253 83 1 878

2009 25 327 945 392



Banyaknya Penderita Cacat, Pengemis/Gelandangan, dan Wanita Tuna Susila yang Disantuni di Bali Tahun 2000 - 2009 Number of Disabled, Beggars, and Protitutes Rehabilitated in Bali, 2000 - 2009

TabelTable

5.2.8 :


Panti Asuhan Orpha-nages

Peng-huni

Members


Peng-huni

Members


Peng-huni

Members

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - 18 691 18 691

2. Tabanan 2 100 5 245 7 345

3. Badung - - 7 505 7 505

4. Gianyar - - 4 230 4 230

5. Klungkung - - 4 270 4 270

6. Bangli - - 4 175 4 175

7. Karangasem - - 4 105 4 105

8. Buleleng 2 96 16 860 18 956

9. Denpasar 1 50 11 595 12 645

Jumlah / Total : 5 246 73 3 676 78 3 922

5 248 73 3 830 78 4 078

2 150 70 3 669 72 3 819

5 274 62 3 574 67 3 711

3 267 62 3 126 67 3 408



2008

2007

2006

2005

Jumlah Total

Pemerintah Government

Swasta Private


Banyaknya Panti Asuhan Menurut Status Pengusahaan dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Number of Orphanages by Regency/Municipality and Status of Operation in Bali Province, 2009

TabelTable

5.2.9 :


Banjir Flood

Angin Topan

Hurricane

Tanah Longsor

Slide Land

Gempa Bumi

Earth Quake

Lain-Lain Others

Jumlah Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 1 - - - - 1

2. Tabanan - - - - - -

3. Badung 1 - - 1 - 2

4. Gianyar 1 - 1 - - 2

5. Klungkung - - - - - -

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem - - - - - -

8. Buleleng - - 1 - - 1

9. Denpasar 1 - - - - 1

4 - 2 1 - 7

5 8 - - 3 16

15 14 11 - 3 43

3 1 - 1 54 59

2 1 - - 53 56



Banyaknya Korban Bencana Alam Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009


2006

2005

Number of Victim of Natural Disasters Occurring by Type of Disaster and Regency/Municipality In Bali Province, 2009

Jumlah / Total :

2008

2007

TabelTable

5.2.10 :


Yang Ada Avai-lable

Kapa-sitas Capa-

city

Yang Ada Avai-lable

Kapa-sitas Capa-

city

Yang Ada Avai-lable

Kapa-sitas Capa-

city

Yang Ada Avai-lable

Kapa-sitas Capa-

city

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Jembrana 1 100 3 65 - - - -

2. Tabanan 1 180 4 142 - - - -

3. Badung 1 104 3 125 - - - -

4. Gianyar 1 185 3 122 - - - -

5. Klungkung 1 106 2 81 - - - -

6. Bangli 1 81 - - 1 310 - -

7. Karangasem 1 100 - - - - - -

8. Buleleng 1 234 3 253 - - 1 60

9. Denpasar 2 952 12 888 1 n.a 2 147

10 2 042 30 1 676 2 310 3 207

10 1 985 30 1 629 2 310 3 224

10 1 972 18 598 2 275 3 305

10 1 972 18 598 2 275 3 305

10 1 782 24 1 089 2 225 3 204

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Source : Health Department of Bali Province

2008

2007

2006

2005

Jumlah / Total :

Khusus Specialised

Hankam Army

Banyaknya Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009 Number of Hospitals and Capacity of Beds by Regency/Municipality and Type of Hospitals in Bali, 2009

(1)


Municipality

Rumah Sakit Umum Central Hospital

Pemerintah Government

Swasta Private

Rumah Sakit Lainnya Another Hospital

TabelTable

5.2.11 :


Puskesmas Public Health

Centers

Puskesmas Pembantu Supporting

Public Health Centers

Puskesmas Keliling

Moving Public Health

Centers(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 5 6 49 5 328

2. Tabanan 10 20 78 19 815

3. Badung 6 12 54 16 571

4. Gianyar 7 13 63 13 566

5. Klungkung 4 9 53 20 289

6. Bangli 4 11 60 11 348

7. Karangasem 8 12 70 23 662

8. Buleleng 9 20 74 21 716

9. Denpasar 4 11 25 10 443

57 114 526 138 4 738

57 113 516 136 4 711

56 112 504 121 4 677

55 112 497 120 4 610

55 110 496 119 4 588



2005


Municipality

Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Menurut Kabupaten / Kota dan Jenisnya di Provinsi Bali Tahun 2009Number of Community Health Service Facilities by Regency/ Municipality and Type of Falicities in Bali Province, 2009

Jumlah Kecamatan Number of Districts

(6)(1)

Pos Pelayanan Terpadu

Coordinated health Centre

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Type of Service Facilities

TabelTable

5.2.12 :


Dokter Doctor

Dokter Gigi

Dentist

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 6 16 9 25 121

2. Tabanan 20 48 28 76 334

3. Badung 12 44 27 71 281

4. Gianyar 13 54 33 87 363

5. Klungkung 9 22 11 33 211

6. Bangli 11 25 22 47 279

7. Karangasem 12 41 15 56 241

8. Buleleng 20 43 22 65 428

9. Denpasar 11 41 24 65 139

114 334 191 525 2 397

113 348 172 520 2 198

112 203 127 330 1 715

112 229 90 319 2 006

110 188 99 287 1 826



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)

Tenaga Medis Health Personnel Jumlah

Paramedis Medical Aide

Jumlah Puskesmas Number of

Public Health Centers

Kabupaten/Kota Regency/ Municipality

Number of Public Health Centres, and Health Personel by Regency/Municipality in Bali Province, 2009

Banyaknya Puskesmas, Tenaga Medis Pada Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Tabel

Table5.2.13 :


TBC, BTA, ACID

Tuberculosis, Fast Baceli

Kolera Cholera

Malaria Malaria

Kusta Leprosy

Demam Berdarah

Fever Dengue

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 105 0 11 10 56

2. Tabanan 91 0 0 8 663

3. Badung 167 0 0 14 1 458

4. Gianyar 129 0 0 5 596

5. Klungkung 113 0 13 8 94

6. Bangli 36 0 0 3 40

7. Karangasem 176 0 4 15 182

8. Buleleng 302 0 1 13 531

9. Denpasar 417 0 0 22 2 190

1 536 0 29 98 5 810

1 431 0 248 94 6 080

1 343 0 1 336 114 6 375

1 340 0 763 139 5 634

1 250 0 102 96 3 594



2006

2005

Kabupaten/Kota Regency/ Municipality

(1)

Banyaknya Penderita Yang Dijangkiti Penyakit Menular Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Number of Patient With Contagious Diseases by Regency/ Municipality in Bali, 2009

Jumlah / Total :

2008

2007

TabelTable

5.2.14 :


Kesehatan Anak

Pediatrician

Ahli Bedah

Surgeon

Kebidanan Obstetrics

Penyakit Dalam Internist

Lain-lain Others

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 1 5 2 3 6 17

2. Tabanan 4 5 5 4 14 32

3. Badung 4 3 8 2 2 19

4. Gianyar 4 3 5 3 13 28

5. Klungkung 2 2 3 2 3 12

6. Bangli 3 2 5 1 2 13

7. Karangasem 3 1 2 1 2 9

8. Buleleng 3 4 5 3 11 26

9. Denpasar 4 3 4 3 16 30

28 28 39 22 69 186

29 26 36 23 83 197

30 22 40 21 72 185

30 22 40 21 72 185

49 41 47 47 179 363



2007

2006

2005

Banyaknya Tenaga Dokter Ahli di Rumah Sakit Umum Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009 Number of Specialists at Public Hospitals by Regency/ Municipality in Bali Province, 2009

Jumlah / Total :

2008

(7)

Jumlah Total

(1)

Jenis Keahlian Type of SpecialistKabupaten/Kota


TabelTable

5.2.15 :


Desa Rural

Kota+Desa Urban+Rural

Kota Urban

Desa Rural


(1) (3) (4) (5) (6) (7)

2000 96.7 176.8 5.49 5.85 5.68

2001 181.3 248.4 4.30 11.35 7.87

2002 122.9 221.8 5.72 8.25 6.89

2003 146.4 246.1 6.14 8.48 7.34

2004 144.9 231.9 5.05 8.71 6.85

2005 122.5 228.4 5.40 8.51 6.72

2006 116.0 243.5 6.40 8.03 7.08

2007 109.3 229.1 6.01 7.47 6.63

2008 100.6 215.7 5.70 6.81 6.17

2009 89.7 181.7 4.50 5.98 5.13

2010 91.3 174.9 4.04 6.02 4.88

Sumber : BPS Provinsi Bali (berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional)

Source : BPS - Statistics of Bali Province (Based on National Socio-Economic Survey)

119.8

115.1

92.1

Tahun Year

83.6

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bali Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2000 - 2010 Number and Percentage of Poor People in Bali by Area Classification, 2000 - 2010

98.9

99.7

87.0

105.9

127.4

Kota Urban

(2)

80.1

67.1

Jumlah Penduduk Miskin ( 000 jiwa ) Number of Poor People (000)

Persentase Penduduk Miskin Percentage of Poor People

TabelTable

5.3.1 :


(Rp)

Kota Urban

Desa Rural


(2) (3) (4)

95 826 82 413 -

105 515 90 745 -

145 650 118 463 130 586

158 415 130 668 141 179

158 639 136 166 -

166 962 136 897 152 519

174 038 142 579 161 763

179 141 147 963 165 954

190 026 158 206 176 569

211 461 176 003 196 466

222 868 188 071 208 152



2001

2002

2003

2004

2000

2010

2009

2005

2006

2007

2008

Garis Kemiskinan di Provinsi Bali Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2000 - 2010

Tahun Year

Garis Kemiskinan Poverty Line

(1)

Poverty Line in Bali by Area Classification, 2000 - 2010TabelTable

5.3.2 :


2006 2007 2008 2006 2007 2008

(2) (3) (4) (5) (1) (6)

1. Jembrana 26.3 25.0 20.4 10.49 9.92 7.97

2. Tabanan 31.8 30.2 28.5 7.84 7.46 6.92

3. Badung 18.2 17.4 13.7 4.57 4.28 3.28

4. Gianyar 27.1 25.8 28.9 6.33 5.98 6.61

5. Klungkung 15.7 15.0 11.7 9.52 9.14 7.03

6. Bangli 16.7 15.9 13.3 7.87 7.48 6.12

7. Karangasem 35.8 34.1 29.5 9.42 8.95 7.67

8. Buleleng 56.1 53.4 46.6 9.18 8.68 7.45

9. Denpasar 15.7 12.3 13.1 2.69 2.10 2.19

B A L I 243.5 229.1 205.7 7.08 6.63 5.85



Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2006 - 2008

(1)

Persentase Penduduk Miskin Percentage of Poor People

Number and Percentage of Poor People in Bali by Regency/ Municipality, 2006 - 2008

Jumlah Penduduk Miskin (000 jiwa) Number of Poor People (000)


Municipality

TabelTable

5.3.3 :


Hindu Islam Budha Protestan Katolik Lainnya Jumlah

Hindu Moslem Buddhist Protestant Catholic Others Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 170 699 56 368 681 2 309 1 730 19 231 806

2. Tabanan 355 985 15 041 1 469 1 256 2 263 16 376 030

3. Badung 297 725 36 097 1 079 5 812 5 089 61 345 863

4. Gianyar 380 997 10 138 700 734 557 29 393 155

5. Klungkung 146 751 7 739 391 157 215 9 155 262

6. Bangli 191 798 1 646 68 144 111 9 193 776

7. Karangasem 346 043 13 747 254 232 203 7 360 486

8. Buleleng 504 256 47 216 3 355 1 975 1 345 34 558 181

9. Denpasar 357 574 135 861 8 572 17 820 12 321 292 532 440

2 751 828 323 853 16 569 30 439 23 834 476 3 146 999

Sumber : Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000

Source : Result of The 2000 Population Census

Banyaknya Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Agama di Bali Tahun 2000Population by Regency/Municipality and Religion in Bali, 2000

Jumlah / Total :

(1)


Municipality

TabelTable

5.4.1 :


Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kabupaten/Kota di Bali, 2009Number of Facilities for Worship by Regency/Municipality in Bali 2009

Sad Kahya-ngan

Temple

Dang Kahya-ngan

Temple

Kahya-ngan Tiga

Temple

Jumlah Total

Masjid Mos- que

Langgar Small

Mosque

Musolla Musolla

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Jembrana - 6 219 225 58 - 28 86

2. Tabanan 1 36 1 490 1 527 10 - 14 24

3. Badung 2 169 501 672 20 - 33 53

4. Gianyar 1 290 969 1 260 34 - 8 42

5. Klungkung 1 82 340 423 6 - 8 14

6. Bangli 1 101 505 607 3 - 5 8

7. Karangasem 4 177 440 621 39 - 22 61

8. Buleleng - 92 551 643 75 - 0 75

9. Denpasar - 3 105 108 26 - 81 107

10 956 5 120 6 086 271 - 199 470

9 693 4 771 5 473 234 134 348 716

9 1 261 6 447 7 717 256 249 283 788

9 1 025 4 583 5 617 224 159 214 597

9 1 025 4 583 5 617 255 155 232 642


Islam Moslem

Hindu Hindu


Municipality

Jumlah / Total :

2008

(1)

2007

2006

2005

TabelTable

5.4.2 :


Wihara Wihara

Cetya Cetya

Jumlah Total

Katedral Cathedral

Gereja Church

Kapel Chapel

Jumlah Total

(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1. Jembrana 6 2 8 0 3 3 6 20

2. Tabanan 5 1 6 0 1 2 3 15

3. Badung 5 0 5 0 5 11 16 30

4. Gianyar 2 20 22 0 1 0 1 6

5. Klungkung 2 15 17 0 0 1 1 2

6. Bangli 3 5 8 0 0 0 0 3

7. Karangasem 1 12 13 0 0 1 1 4

8. Buleleng 14 3 17 0 1 1 2 30

9. Denpasar 12 20 32 1 2 1 4 36

50 78 128 1 13 20 34 146

36 20 56 - 21 11 32 140

36 21 57 - 21 12 33 148

37 45 82 - 14 19 33 53

33 30 63 1 13 18 32 91

Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi Bali

Source : Regional Office of Religion Department of Bali Province

Protestan Protestan

Gereja Church

Katolik Catholic

Budha Buddhist


Municipality

(17)

Jumlah / Total :

(1)

2008

2007

2006

2005


5.4.2 :


Hindu Hinduism

Islam Moslem

Sulinggih Priest

Pemangku Pemangku

Jumlah Total

Ulama Religious Scholars

Mubalig/ Khotib Mubalic/ Chotib

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 62 2 726 2 788 122 179 301

2. Tabanan 128 2 688 2 816 28 107 135

3. Badung 146 4 706 4 852 50 81 131

4. Gianyar 172 2 474 2 646 12 47 59

5. Klungkung 87 2 723 2 810 18 62 80

6. Bangli 66 2 582 2 648 11 70 81

7. Karangasem 120 2 219 2 339 30 83 113

8. Buleleng 66 2 558 2 624 15 176 191

9. Denpasar 136 2 590 2 726 13 133 146

983 25 266 26 249 299 938 1 237

963 23 670 24 633 112 445 557

963 23 670 24 633 69 381 450

963 23 670 24 633 69 381 450

817 18 922 19 739 141 451 592



Municipality

Jumlah / Total :

(1)

Banyaknya Pemuka Agama Menurut Agama dan Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009 Number of Religious Leaders in Bali by Religions and Regency/Municipality, 2009

2008

2007

2006

2005

TabelTable

5.4.3 :


Budha Budhism

Bhiksu Bhiksu

Pandita Priest

Upasaka/ Upasika Upasaka/ Upasika

Sumanera/ Sumaneri Sumanera/ Sumaneri

Jumlah Total

(8) (9) (10) (11) (12)

1. Jembrana - 10 910 - 920

2. Tabanan 2 10 867 - 879

3. Badung 2 18 758 - 778

4. Gianyar - 3 628 - 631

5. Klungkung - 7 835 - 842

6. Bangli - 3 434 - 437

7. Karangasem - 4 565 - 569

8. Buleleng 1 10 1 975 - 1 986

9. Denpasar 3 10 8 626 - 8 639

8 75 15 598 - 15 681

4 57 - - 61

4 57 - - 61

15 68 - - 83

8 46 22 - 76



Municipality

Jumlah / Total :

(1)

2008

2007

2006

2005


5.4.3 :


Protestan Protestan

Pastur Priest

Bruder Home

Suster Nun

Jumlah Total

Pendeta Priest

(13) (14) (15) (16) (17)

1. Jembrana 3 1 8 12 16

2. Tabanan 3 - 6 9 15

3. Badung 10 - 21 31 29

4. Gianyar 1 - 3 4 7

5. Klungkung - - - 0 3

6. Bangli - - - 0 2

7. Karangasem 1 - 5 6 5

8. Buleleng 1 - 5 6 25

9. Denpasar 10 1 11 22 52

29 2 59 90 154

27 2 59 88 29

27 2 59 88 29

26 2 51 79 146

29 2 51 82 163

Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi Bali

Source : Regional Office of Religion Department of Bali Province

Katolik Catholic


Municipality

Jumlah / Total :

2005

(1)

2008

2007

2006


5.4.3 :


(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 28 274 254 48

2. Tabanan 17 252 250 19

3 Gianyar 30 261 253 38

4. Klungkung 7 145 138 14

5. Bangli 20 109 128 8

6. Karangasem 25 277 275 27

7. Buleleng 84 463 491 56

8. 183 1 347 1 330 202

394 3 128 3 119 412

375 2 810 2 791 394

457 2 793 2 820 430

3 518 1 884 1 872 3 530

1 976 1 859 3 807 495

Sumber : Pengadilan Tinggi Provinsi Bali

Source : High Court of Bali Province

Sisa Perkara Bulan Lalu (Akhir Des.

2008) Number of Cases in

December 2008

Perkara yang Masuk 2009

Number of Cases Accepted 2009

Perkara yang Diputus 2009

Number of Cases Verdicts

2009

Sisa Akhir Bulan Desember 2009 Number of Cases

at End of December 2009


Municipality

Banyaknya Perkara Pidana yang Diterima dan Diputus oleh Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Bali Tahun 2009Number of Criminal Law Cases Accepted and Judged by District Courts by Regency/Municipality in Bali, 2009

(1)

2008

2007

2006

2005

Badung dan Denpasar

Jumlah / Total :

TabelTable

5.5.1 :


(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 11 62 53 20

2. Tabanan 17 120 108 29

3 Gianyar 20 87 72 35

4. Klungkung 6 28 24 10

5. Bangli 9 24 29 4

6. Karangasem 14 47 50 11

7. Buleleng 28 146 148 26

8. 163 553 508 209

268 1 067 992 344

262 926 920 268

199 926 861 264

1 764 529 534 1 779

739 762 2 472 591



Sisa Akhir Bulan Desember 2009 Number of Cases

at End of December 2009

Banyaknya Perkara Perdata Yang Diterima Dan Diputus oleh Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Bali, Tahun 2009 / Number of Civil Law Cases Accepted and Judged by District Courts by Regency/Municipality in Bali, 2009


Municipality

Sisa Perkara Bulan Lalu (Akhir Des.

2008) Number of Cases in

December 2008

Perkara yang Masuk 2009

Number of Cases Accepted 2009

Perkara yang Diputus 2009

Number of Cases Verdicts

2009

2006

2005

(1)

Badung dan Denpasar

Jumlah / Total :

2008

2007

TabelTable

5.5.2 :


Perdata Civil

Pidana Criminal

Perdata Civil

Pidana Criminal

Perdata Civil

Pidana Criminal

Perdata Civil

Pidana Criminal

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

49 4 169 55 187 28 31 7

31 7 179 56 171 58 39 5

39 5 235 72 238 72 36 5

36 5 195 90 206 87 25 8

25 8 159 89 165 90 19 7

19 7 144 110 132 108 31 9

344 119 124 108 112 192 238 136

546 146 123 86 120 95 549 137

46 5 146 105 174 96 18 14

18 14 149 132 145 139 22 7

22 7 181 117 157 115 46 9



Sisa Banding Remaining

Appeals

Tunggakan Banding Left Over Appeals

Tambahan Banding Additional Appeals

2009

(1)

2007

2008

Banyaknya Penyelesaian Banding Perkara Perdata dan Pidana oleh Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Bali Tahun 1999 - 2009Number of Appeals in Civil and Criminal Cases at Public High Court in Bali,1999 - 2009

2004

2005

2006

1999

2000

2001

2002

2003

Tahun Year

Banding yang Diputuskan

Appeals Verdicted

TabelTable

5.5.3 :


Tilang Non Tilang Jumlah

(2) (3) (4) (5)

31 815 - 31 815 4 820

46 050 - 46 050 -

63 957 970 64 927 -

52 688 2 148 54 811 221

62 270 644 62 914 167

90 431 - 90 431 298

91 881 - 91 881 445

83 148 - 83 148 571

86 129 1 612 87 741 737

89 680 2 756 92 436 804

66 063 7 399 73 462 628

Sumber : Kepolisian Daerah Bali

Source : State Police of Bali Province

2008

2009

2003

2004

2005

2006

2007

2000

2001

2002

Tahun Y e a r

(1)

Pelanggaran Lalu Lintas Traffic Violations

Banyaknya Pelanggaran Lalu Lintas dan Kenakalan Remaja / Penyalahgunaan Narkotika di Bali Tahun 1999 - 2009Number of Traffic Violations dan Juvenile Deliquencies/ Narcotics Addicts in Bali, 1999 - 2009

Kenakalan remaja/ Penyalahgunaan

Narkotika Juvenile Deliquencies/

Narcotics Addicts

1999

TabelTable

5.5.4 :


Kejadian Accidents

Meninggal Dunia Dead

Luka Berat Seriously Injured

Luka Ringan Slightly Injured

Kerugian Material

Value of Losses (000 Rp)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 147 86 7 180 322 450

2. Tabanan 200 62 133 190 466 350

3. Badung 100 32 79 75 180 125

4. Gianyar 332 76 244 285 315 700

5. Klungkung 117 17 33 173 108 050

6. Bangli 43 22 19 28 36 750

7. Karangasem 106 61 57 109 160 700

8. Buleleng 155 73 85 193 276 245

9. Denpasar 593 140 355 535 1 107 500

1 793 569 1 012 1 768 2 973 870

1 469 545 933 1 177 1 977 505

1 419 589 901 1 153 2 217 260

1 583 570 1 050 1 294 1 973 313

675 514 314 454 2 875 460

Sumber : Kepolisian Daerah Bali

Source : State Police of Bali Province

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Akibat Kecelakaan dan Nilai Kerugian Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Number of Road Accidents Classified by Type of Casuallties and Value of Losses by Regency/Municipality in Bali, 2009

(1)


TabelTable

5.5.5 :


Pertanian Agriculture


6.1. Penggunaan Lahan Saat ini, sektor pertanian Bali

kembali menjadi sorotan. Tidak sedikit kalangan dan praktisi yang beranggapan bahwa pertanian bisa menjadi pilar pendukung bagi perekonomian Bali. Kendati demikian, pertanian Bali juga dihadapkan dengan banyak kendala. Salah satunya adalah mengenai penyesuaian dan penggunaan lahan. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan bukan pertanian mengalami peningkatan.

Secara umum, penggunaan lahan dibedakan atas penggunaan lahan pertanian dan bukan pertanian. Potensi penggunaan lahan dipengaruhi oleh jenis tanah, sumber daya mineral, vegetasi, topografi, iklim, dan lokasi. Pada tahun 2009, lahan pertanian di Bali mencapai 356.023 hektar atau telah terjadi pengurangan sebesar 0,06 persen dari tahun sebelumnya 356.237 hektar. Sedangkan lahan bukan pertanian mencapai 207.643 hektar atau terjadi peningkatan 0,10 persen dari tahun sebelumnya 207.429 hektar.

Pada Tabel 6.1.1 tampak bahwa penggunaan lahan bukan sawah di Bali selama tahun 2009 paling banyak diperuntukkan bagi tegal/kebun sebesar 133.067 hektar atau 48,55 persen dari 274.092 hektar lahan bukan sawah. Penggunaan lahan bukan sawah paling banyak terdapat di Kabupaten Buleleng, di mana pada tahun 2009 sebesar 70.516 hektar, yang berarti mengalami penurunan 0,63 persen dari tahun 2008 sebesar 70.967 hektar.

6.1. Land Use

Currently, Bali's agriculture sector is viewed as one very potential sector. Many observers and practitioners suggest that agriculture can be a supporting backbone for Bali's economy. However, Bali's agriculture faces many problems. One of them is the adaptability and use of land. In several years before, land conversion from agricultural land into non agricultural land increased.

Generally, use of land can be differentiated on agricultural land and non agricultural land. The potential use of land affected by soil types, mineral resources, vegetation, topography, climate, and location. In 2009, agriculture land in Bali was 356,237 ha, it has been 0.06 percent reduction when compared to last year. While non-agricultural land reached 207,643 hectares, it has been increased 0.10 percent from previous year.

In Table 6.1.1, it was shown that the use of non-rice field in Bali during the year 2009’s most lots intended for the garden of 133,067 hectares or 48.55 percent from 274,092 hectares of non-rice field. The use of non-rice field most numerous in the Buleleng regencies where the year 2009 amounted to 70,516 hectares or 0.63 percent decline compared to last year.

178


Khusus penggunaan lahan sawah, Kabupaten Tabanan masih menempati posisi pertama di tahun 2009 dengan luas lahan sawah mencapai 22.465 hektar. Namun luas areal lahan sawah ini berkurang 0,43 persen dari tahun sebelumnya seluas 22.562 hektar. Hal ini sesuai dengan julukan Tabanan sebagai “lumbung beras” Bali.

Dengan melihat data perubahan luas lahan sawah ke bukan sawah di Bali dapat diperkirakan mempunyai pola yang tidak menentu. Artinya kita tidak dapat menduga secara pasti kapan terjadi peralihan fungsi lahan sawah ke bukan sawah karena perubahan peralihan itu sangat ditentukan oleh banyak faktor, seperti pertumbuhan ekonomi, fenomena industri pariwisata, dan biasanya akan dibarengi dengan pertumbuhan penduduk terutama penduduk pencari kerja.

6.2. Tanaman Pangan Sebagian besar, petani di Bali

mempunyai kegiatan pokok di subsektor pertanian tanaman pangan, yakni padi-padian, palawija, dan hortikultura. Produksi tanaman pangan pada kenyataannya merupakan sektor usaha utama yang dikelola dengan manajemen yang sangat sederhana dan hasil yang diperoleh cukup untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sendiri.

Untuk pengembangan produksi tanaman pangan, maka potensi/sumberdaya alam yang dimiliki berupa tanah dan air sangat terbatas, sehingga upaya pengembangan produksi

Specially for the use of rice field, Tabanan regencies still occupies the first position in the year 2009 with total area reaches 22,465 hectares. However, this rice field area decreased 0.43 percent from the previous year. This is in accordance with the Tabanan’s epithet as the “rice granary”.

Changes in rice field area and non-rice field area cannot be predicted with certainty. It erratic pattern is caused by many factors such as economic growth, the phenomenon of tourism industry and population growth, especially population of job seekers.

6.2. Food Crops

Most farmers in Bali have activities in the sub-sector of food crops such as rice grains, arable crops and horticulture. Production of food crops is the main business sectors that are managed with a simple management. It can be used to supply their own.

Food crops production can be increased with the intensification or increase in yield per unit area of land. Otherwise, through extensification efforts not possible because of the limitations of


tanaman pangan hanya dapat dilakukan dengan cara intensifikasi atau peningkatan hasil per satuan luas tanah. Sebaliknya, upaya melalui ekstensifikasi sudah tidak memungkinkan karena keterbatasan lahan yang ada.

Tanaman pangan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yakni tanaman bahan makanan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Tanaman bahan makanan meliputi jenis padi-padian, jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) BPS Provinsi Bali, seperti tampak pada Tabel 6.1.4, produksi padi selama tahun 2009 tercatat 878.764 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami peningkatan 38.299 ton GKG (4,56%) dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini dominan disebabkan oleh peningkatan luas panen yang mencapai 6.284 hektar (4,36 persen) dari 143.999 hektar di tahun 2008 menjadi 150.283 hektar di tahun 2009.

Sementara itu, tingkat perkembangan produktivitas tidak banyak berubah, hanya meningkat 0,10 kuintal/hektar atau 0,18 persen dari 58,37 kuintal/hektar menjadi 58,47 kuintal/hektar. Kontribusi terbesar dalam peningkatan luas panen dan produksi padi di Provinsi Bali selama tahun 2009 diberikan oleh Kabupaten Tabanan.

Dalam hal tanaman jagung, seperti tampak pada Tabel 6.1.5, produksi jagung selama tahun 2009 mencapai 92.998 ton pipilan kering atau meningkat 15.379 ton pipilan kering (19,81%) dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi

exiting land.

Food crops can be classified into three groups: foodstuff plant, vegetables and fruits. Food crops include rice grains, corn, tubers, and nuts.

Based on fixed rate, as shown in Table 6.1.4, production of rice during the year 2009 carrying 878,764 tons of dry unhusked paddy or increased 4,56 percent over last year. This increase is caused by an increase in harvested area reached 6,284 hectares, up 4.36 percent from the previous year 150,283 hectares.

Meanwhile, the level of productivity has not changed much, only increased by 0.10 quintal per hectare. The biggest contribution to the improvement of the harvested area and rice production in Bali is given by Tabanan.

For corn, as shown in Table 6.1.5, its production during the year 2009 reached 92,998 tons or 19.81 percent increase from previous year. This increase occurred because of an increase in production quite high at 33.64 percent in

180


karena kenaikan produksi yang cukup tinggi di subround I (Januari - April), yakni 33,64 persen yang merupakan akibat peningkatan tanam di akhir tahun 2008 saat musim penghujan, sedangkan tingkat produktivitas jagung juga meningkat meski hanya 0,31 kuintal/hektar (naik 1,09 persen). Peningkatan inilah yang mendongkrak produksi jagung di Provinsi Bali selama tahun 2009.

Untuk tanaman kedelai, setelah terjadinya perkembangan harga kedelai yang terus meningkat realisasi produksi kedelai pada subround I (Januari – April) tahun 2009 mengalami kenaikan cukup besar mencapai 21,76 persen (naik 284 ton biji kring).

Pada subround II (Mei - Agustus) 2009 produksi kedelai masih mengalami peningkatan mencapai 121,37 persen (naik 4.516 ton biji kering), bila dibandingkan subround yang sama tahun 2008. Peningkatan produksi ini bersumber dari adanya peningkatan luas tanaman kedelai pada subround II tahun 2009 sebesar 3.038 hektar (117,57 persen) dibanding luas tanam akhir kedelai bulan yang sama tahun 2008. Namun dari runtun data tiga tahun terakhir, puncak panen kedelai selalu terjadi di subround II, sehingga biasanya panen kedelai di subround III kembali mengalami penurunan.

Pola panen ini kembali terjadi pada subround III tahun 2009, yakni kembali terjadi penurunan produksi kedelai sebesar 14,01 persen. Tapi bila dilihat penghitungan produksi kedelai selama tahun 2009 masih terjadi peningkatan sebesar 45,03 persen (naik 4.198 ton biji

first subround (January - april). Productivity of corn has also increased although only 0.31 quintal per hectare (up 1.09 percent). The increase is the boost corn production in the province of Bali during the year 2009.

Production of soybean increased

21.76 percent (up 284 tons of dry beans) in subround 1 (January - april).

On the second subround, soybean production still reached 121.37 percent increase. This increase was caused by increase in land area of soybean crops. Soybean crop area in second subround reached 3,038 hectares or an increase of 117.57 percent. Peak harvest soybean plants usually occur in second subround.

Decline again occurred in the third subround until 14.01 percent. But when viewed from the total production of soybean during the year 2009 was an increase of 45.03 percent. This condition predominantly due to the increase in harvested area reached 3,033 hectares


kering). Kondisi ini dominan dikarenakan terjadinya peningkatan luas panen mencapai 3.033 hektar (47,80 persen) sebab produktivitas kedelai mengalami penurunan 0,27 kuintal/hektar (turun 1,84 persen). Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 6.1.9.

Pada bagian lain, jeruk masih menjadi salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi masyarakat Bali. Setidaknya hal ini tercermin dari produksinya yang mencapai 161.488 ton selama tahun 2009. Jumlah ini meningkat sangat tajam 126,82 persen dari tahun 2008 yang mencapai 71.196 ton. Penyumbang terbesar komoditas jeruk ini dihasilkan Kabupaten Bangli 146.502,3 ton (90,72%).

Selain jeruk, komoditas pisang juga menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Bali. Karena kedua jenis komoditas tadi banyak dipergunakan untuk kepentingan beribadah (sembahyang). Produksi buah pisang selama tahun 2009 mencapai 153.540 ton atau mengalami kenaikan 10,56 persen dari tahun sebelumnya. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.1.11.

Sedangkan untuk jenis komoditas sayur-sayuran, produksi terbesar pada tahun 2009 didapat pada jenis tomat yang mencapai 30.589 ton atau mengalami kenaikan 1,22 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 30.221 ton. Sebaliknya, komoditas terong adalah yang paling kecil dengan jumlah produksi hanya 751 ton sepanjang tahun 2009. Padahal di tahun 2008, produksi terong mencapai 1.293 ton. Dengan

(47.80 percent). More can be seen in Table 6.1.9.

On the other part, remains one of the orange fruit commodities consumed more people of Bali. At least this is reflected by its production reached 161,488 tons during the year 2009. This number has increased very sharply 126.82 percent from the year 2008 which reached 71,196 tons. The biggest contributor this orange commodities produced Bangli Regency 146,502.3 ton (90.72%).

In addition to orange, banana commodities also become an alternative choice for the people of Bali. Since both types of commodities were mainly used for the benefit of worship (prayer). Banana production during the year 2009 reached 153,540 tons or 10.56 percent increase from the previous year. More can be seen in Table 6.1.11.

While for the type of commodity vegetables, the biggest production in the year 2009 which is obtained on the type of tomatoes reached 30,589 tons or 1.22 percent increase from the previous year which reached 30,221 tons. In contrast, commodities are the most small eggplant with a total production of only 751 tonnes during the year 2009. Whereas in the year 2008, production reached 1,293 tons of eggplant. Thus a decrease in production

182


demikian telah terjadi penurunan produksi sebesar 41,96 persen dalam satu tahun terakhir (Tabel 6.1.12).

6.3. Perkebunan Perkebunan mempunyai kedudukan

strategis dalam pengembangan sektor pertanian di Bali. Apalagi perkebunan di Bali merupakan perkebunan rakyat. Peningkatan kualitas dan produksi hasil-hasil perkebunan adalah salah satu tujuan pembangunan sub sektor perkebunan.

Komoditas hasil perkebunan yang potensial dikembangkan dan memiliki peluang ekspor yang tinggi di Bali adalah kelapa, kopi, cengkeh, vanili, dan jambu mete.

Untuk tanaman kelapa di Bali, berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Bali, secara keseluruhan luas arealnya mencapai 73.059 ha pada tahun 2009 meliputi luas areal tanam kelapa dalam 70.538 ha, kelapa hybrida 315 ha, kelapa genjah 2.048 ha, dan kelapa deres 158 ha. Luas areal tanaman kelapa ini mengalami kenaikan 0,15 persen dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 72.949 ha, yakni untuk jenis kelapa dalam 70.489 ha, kelapa hybrida 316 ha, kelapa genjah 1.986 ha, dan kelapa deres 158 ha.

Namun kenaikan luas areal tanaman kelapa ini ternyata tidak dibarengi dengan jumlah produksi, yang justru menurun dalam setahun terakhir ini sebesar 0,18 persen dari 69.898,09 ton di tahun 2008 menjadi 69.771,07 ton di tahun 2009.

by 41.96 percent in the past year (Table 6.1.12). 6.3. Plantation

Plantation has a strategic position in the agricultural sector development in Bali. Moreover farm in Bali is a popular plantation. Improving the quality and production outcomes is one goal plantation subsector plantation development.

Potential commodity crops developed and has high export opportunities in Bali are coconut, coffee, cloves, vanilla, and cashew nuts.

For the coconut plantations in Bali, according to data from the Plantation Department of Bali Province, on the whole area of their area reaches 73,059 ha in 2009 covering the total area tall coconut in 70,538 ha, 315 ha of hybrid coconut, dwarf coconut 2,048 ha, and 158 ha of tap coconut sugar. This coconut plantation area increased by 0.15 percent compared to the year 2008 which reached 72,949 ha, for the type of tall coconut in the 70,489 ha, 316 ha of hybrid coconut, dwarf coconut 1,986 ha, and 158 ha tap coconut sugar.

But the increase in plantation area of this coconut was not accompanied with the amount of production, which was decreased in the last year amounted to 0.18 percent from 69,898.09 tons in 2008 to 69,771.07 tons in 2009.


Jika dilihat dari produktivitas lahan atau rata-rata produksi per luas areal tanaman kelapa yang menghasilkan selama tahun 2009, maka diperoleh angka produktivitas untuk kelapa dalam 0,96 ton/ha, kelapa hybrida 0,65 ton/ha, kelapa genjah 0,36 ton/ha dan kelapa deres 7,82 ton/ha. Dari sini dapat dilihat bahwa tingkat produktivitas kelapa deres lebih tinggi dari jenis kelapa lainnya. Untuk setiap hektar areal tanaman kelapa deres yang menghasilkan mampu memproduksi rata-rata hampir 8 ton, sedangkan jenis kelapa lainnya hanya memproduksi rata-rata di bawah satu ton saja.

Tanaman perkebunan lain yang cukup potensial di Bali adalah kopi. Ada dua jenis kopi yang dihasilkan di Bali, yakni kopi arabika dan robusta. Untuk kopi arabika, luas areal tanam secara keseluruhan selama tahun 2009 mencapai 8.281 ha atau meningkat 0,92 persen dari tahun sebelumnya sebesar 8.206 ha. Peningkatan luas areal tanam juga diikuti oleh peningkatan produksi sebesar 10,84 persen, dari 3.135,75 ton di tahun 2008 menjadi 3.475,59 ton di tahun 2009.

Sedangkan untuk kopi robusta, luas areal tanamnya juga terjadi peningkatan 0,02 persen dari 23.847 ha menjadi 23.852 ha dalam satu tahun terakhir. Sedangkan jumlah produksinya meningkat 3,93 persen dari 10.996,61 ton menjadi 11.428,98 ton. Sementara itu, untuk tanaman cengkeh, vanili, jambu mete, kapok, kakao, dan tembakau, baik untuk luas areal dan jumlah produksi bervariasi selama periode tahun 2008 – 2009. Lebih rinci dapat disimak pada Tabel 6.2.7 sampai dengan Tabel 6.2.13.

If viewed from land productivity or average production per unit area yield of coconut crop areas during the year 2009, the productivity figures for tall coconut obtained in 0.96 tons/ha, hybrid coconut 0.65 tons/ha, 0.36 tons/ha of dwarf coconut, and tap coconut sugar 7.82 tons/ha. From here we can see that the productivity level of tap coconut sugar higher than other coconut species. For each hectare of tap coconut sugar plantation area capable of producing an average of nearly eight tons, while the other palm species produce only an average of just under one ton.

Another plantation crop potential in Bali is coffee. There are two types of coffee produced in Bali, the arabica and robusta coffee. For arabica coffee, the planting area as a whole during the years 2009 to 8,281 ha, an increase of 0.92 percent from the previous year of 8,206 ha. Improved planting areas also followed by increased production by 10.84 percent, from 3,135.75 tons in 2008 to 3,475.59 tons in 2009.

While for robusta coffee, the cropping area also increased 0.02 percent from 23,847 ha to 23,852 ha in the past year. While the total production raised 3.93 percent to 11,428.98 tons from 10,996.61 tons. Meanwhile, to plant cloves, vanilla, cashew nuts, kapok, cocoa, and tobacco, both for the total area and total production varied during the period 2008 -2009. More details can be seen in Table 6.2.7 to Table 6.2.13.

184


6.4. Kehutanan Hutan menurut fungsinya

dibedakan menjadi hutan lindung, hutan produksi, cagar alam, taman wisata, dan hutan wisata. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Bali, seperti tampak pada Tabel 6.3.3, luas kawasan hutan pada tahun 2009 sebesar 130.686,01 hektar atau 23,20 persen dari luas wilayah Bali, meliputi hutan lindung 95.766,06 hektar, hutan produksi terbatas 6.719,26 hektar, hutan produksi tetap 1.907,10 hektar, cagar alam 1.762,80 hektar, taman nasional 19.002,89 hektar, taman wisata alam 4.154,40 hektar, dan taman hutan raya 1.373,50 hektar.

Khusus untuk luas hutan wisata berdasarkan fungsinya yang terekam di Balai Konservasi dan SDA Provinsi Bali meliputi empat fungsi hutan, yakni taman wisata alam Penelokan, cagar alam Batukau, taman wisata alam Sangeh, dan taman wisata alam danau Buyan - Tamblingan. Seperti dapat dilihat pada Tabel 6.3.1, banyaknya pengunjung ke tempat lokasi hutan wisata tersebut mengalami peningkatan 17,72 persen, dari 44.801 orang di tahun 2008 menjadi 52.739 orang di tahun 2009. Selama tahun 2009, kunjungan ke lokasi hutan wisata ini lebih didominasi pengunjung domestik yang mencapai 42.116 orang (79,86%) dibandingkan pengunjung asing yang berjumlah 10.623 orang (20,14%).

6.4. Forestry

Forests are categorized into protection forests, production forests, nature reserves, forest parks and tourist attractions. Based on data obtained from the Regional Office of Bali Province Forestry Department, as shown in Table 6.3.3, forest area in 2009 amounted to 130,686.01 hectares or 23.20 percent of the total area of Bali, including 95,766.06 hectares of protected forest, 6,719.26 hectares of limited production, permanent production forest 1,907.10 hectares, 1,762.80 hectares of nature reserves, national parks 19,002.89 hectares, 4,154.40 hectares of nature tourism parks, and botanical gardens 1,373.50 hectares of forest.

Especially for tourism forest based on the function is recorded on the Conservation and Natural Resources of Bali Province includes the four functions of forests such as nature tourism park Penelokan, Batukau nature preserve, Sangeh recreation forest nature conservation, nature tourism park lake Buyan - Tamblingan. As can be seen in Table 6.3.1, the number of visitors to the location of the tourist forests has increased 17.72 percent, from 44,801 people in 2008 to 52,739 persons in 2009. During the year 2009, a visit to the location of this tourist forest dominated domestic visitors who reach 42,116 people (79.86%) compared to foreign visitors numbered 10,623 persons (20.14%).


6.5. Peternakan Dalam konteks ini, ternak dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni ternak besar (sapi, kerbau, dan kuda), ternak kecil (kambing, domba, dan babi), serta ternak unggas seperti ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras potong, dan itik.

Dalam kelompok ternak besar, jumlah populasi ternak sapi di Bali mengalami peningkatan 1,10 persen, dari 668.065 ekor menjadi 675.419 ekor selama periode tahun 2008 – 2009. Sebaliknya, jumlah populasi ternak kerbau dan kuda justru mengalami penurunan masing-masing sebesar minus 8,09 persen dan minus 0,62 persen. Sementara itu, perkembangan jumlah populasi untuk kelompok ternak kecil maupun ternak unggas bervariasi selama periode tahun 2008 – 2009. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.4.1 sampai dengan Tabel 6.4.3.

6.6. Perikanan Optimalisasi sektor perikanan

sebagai pendukung perekonomian Bali perlu ditingkatkan karena ekspor hasil perikanan sangat menjanjikan bagi perolehan devisa Bali ke depan.

Berdasarkan data Dinas Perikanan Provinsi Bali, secara keseluruhan jumlah produksi ikan (perikanan laut dan perikanan darat) pada tahun 2009 mencapai 243.318,9 ton atau meningkat 5,83 persen dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 229.908,7 ton.

6.5. Livestock and Poultry

In this context, livestock and poultry can be divided into three groups: large livestocks, small livestocks, and poultry such as native chickens, layer breed chickens, broiler breed chickens, and duck.

In the group of large livestock, the number of cattle population in Bali has increased 1.10 percent, from 668,065 tail into 675,419 tail during the period 2008 - 2009. Conversely, the number of buffalo and horses livestock population has decreased each of minus 8.09 percent and minus 0.62 percent. Meanwhile, population growth for the group of small livestock and poultry vary during the period 2008 - 2009. More can be seen in Table 6.4.1 to Table 6.4.3.

6.6. Fishery

Optimization of fishery sector as a supporting actor of Bali's economy needs to be improved since the export of fish is very promising in the context of increasing revenue for Bali in the future.

Based on data obtained from the Fishery Department of Bali Province, the total production of fish in 2009 reached 243,318.9 ton or increased 12.71 percent compared to the figure of 2008 which was about 229,908.7 ton.

186


Namun kenaikan jumlah produksi ikan tersebut ternyata tidak dibarengi dengan nilai produksi yang justru turun 5,90 persen, dari Rp 1.170.513.619 ribu di tahun 2008 menjadi 1.101.451.860 ribu di tahun 2009. Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 6.5.6 – Tabel 6.5.7.

However, the increase in the amount of fish production was not accompanied with the production value declined 5.90 percent, from Rp 1,170,513,619 thousand in 2008 to 1,101,451,860 thousand in 2009. More can be seen in Table 6.5.6 - Table 6.5.7.

Grafik / Figure 6.1

Persentase Luas Lahan Provinsi Bali Menurut Penggunaannya Tahun 2009Percentage of Land Area by Type of Use in Bali, 2009

Grafik / Figure 6.2

Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009

Harvested Area and Production of Wetland and Dryland Paddy by Regency/Municipality in Bali, 2009

Lahan Sawah 14.54%

Rumah & Bangunan

8.07%

Tegalan 23.61% Rawa,

Tambak, & Kolam 0,16%

Hutan 25.16%

Perkebunan 21.30%

Lainnya 7.17%

0

50

100

150

200

250

Dal

am ri

buan

( 00

0 )

Luas Panen (ha)Produksi (ton)


Grafik / Figure 6.3

Luas Panen dan Jumlah Produksi Palawija Menurut Komoditas di Bali Tahun 2009Harvested Area and Production of Secondary Food Crops by Commodity in Bali, 2009

Grafik / Figure 6.4Luas dan Jumlah Produksi Perkebunan Menurut Komoditas di Bali Tahun 2009

Area and Production of Plantation by Commodity in Bali, 2009

0

50

100

150

200

Dal

am ri

buan

( 00

0 )

Luas Panen (ha)Produksi (ton)

0

30

60

90

Dal

am ri

buan

( 00

0 )

Luas (ha)Produksi (ton)


Grafik / Figure 6.5

Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Bali Tahun 2009Livestock Population by Type in Bali, 2009

Grafik / Figure 6.6

Persentase Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Percentage of Fish Production by Regency/Municipality in Bali, 2009

Jembrana 19.67%

Tabanan 0.43%

Badung 12.74%

Gianyar 0.36% Klungkung

43.36% Bangli 0.22%

Karangasem 6.07%

Buleleng 5.93%

Denpasar 11.22%

0

200

400

600

800

1 000

Sapi Babi Kambing Kerbau Kuda Domba

675

925

75 4 0 0

Dal

am r

ibua

n ( 0

00 )

(Ekor)


(ha)

Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung

(2) (3) (4) (5) (6)

1. 33 241 62 491 28 299 27 337 23 210

1.1. 6 820 22 465 10 237 14 743 3 876

a. - - - - -

b. 6 125 18 126 10 202 14 424 3 876

c. 43 2 493 35 203 -

d. 602 1 846 - 116 -

e. Tadah Hujan Non Irrigation

50 - - - -

f. - - - - -

g. Lebak Lowland

- - - - -

h. - - - - -


Polder dan Lainnya Polder and Others

Pengairan Tradisional Traditional Irrigation

Pasang Surut Tides Rise and Fall Based

(1)

Kabupaten/Kota / Regency/Municipality

Pengairan Teknis Full Technical Irrigation

Pengairan Setengah Teknis Semi Technical Irrigation

Pengairan Sederhana Pekerjaan Umum Simple Irrigation by Public Works Department

Lahan Pertanian Agriculture Land

Lahan Sawah / Paddy Wet Field

Luas Lahan Per Kabupaten/Kota Menurut Penggunaannya, Tahun 2009Area of Land by Regency/Municipality and Type of Use, 2009

Penggunaan Lahan Land Use

TabelTable

6.1.1 :


(ha)

Bangli Karangasem Buleleng Denpasar

(7) (8) (9) (10) (11)

1. 36 370 60 283 81 583 3 209 356 023

1.1. 2 890 7 140 11 067 2 693 81 931

a. - - - - -

b. 2 433 4 445 10 248 2 693 72 572

c. 343 1 393 145 - 4 655

d. 114 1 113 343 - 4 134

e. Tadah Hujan Non Irrigation

- 189 331 - 570

f. - - - - -

g. Lebak Lowland

- - - - -

h. - - - - -


Lahan Pertanian Agriculture Land

Lahan Sawah / Paddy Wet Field

Pengairan Teknis Full Technical Irrigation

Pengairan Setengah Teknis Semi Technical Irrigation

Pengairan Sederhana Pekerjaan Umum Simple Irrigation by Public Works Department

Pengairan Tradisional Traditional Irrigation

Pasang Surut Tides Rise and Fall Based

Polder dan Lainnya Polder and Others

Kabupaten/Kota / Regency/MunicipalityBali

(1)



6.1.1 :


(ha)


(2) (3) (4) (5) (6)

1.2. 26 421 40 026 18 062 12 594 19 334

a. Tegal / Kebun Field

7 321 15 605 8 638 11 297 7 313

b. Ladang Field

- - - - -

c. Perkebunan Estate Crops

17 876 22 597 6 580 7 6 025

d. Hutan Rakyat Wooded Land

- 1 771 1 453 1 117 5 992

e. Tambak Sea Fish Pond

254 - - 10 2

f. Kolam Fish Fond

5 29 31 161 2

g. - - - 2 -

h. - 24 4 - -

i. Lainnya Others

965 - 1 356 - -


Padang Penggembalaan / Rumput / Grassland

Lahan Bukan Sawah Non Paddy Wet Field

(1)



Sementara Tidak Diusahakan Temporary Not Used


6.1.1 :


(ha)


(7) (8) (9) (10) (11)

1.2. 33 480 53 143 70 516 516 274 092

a. Tegal / Kebun Field

22 430 21 425 38 642 396 133 067

b. Ladang Field

- - - - -

c. Perkebunan Estate Crops

7 897 27 927 31 115 35 120 059

d. Hutan Rakyat Wooded Land

3 142 2 489 359 75 16 398

e. Tambak Sea Fish Pond

- 25 302 5 598

f. Kolam Fish Fond

11 40 6 5 290

g. - - - - 2

h. - - 92 - 120

i. Lainnya Others

- 1 237 - - 3 558


Lahan Bukan Sawah Non Paddy Wet Field

Padang Penggembalaan / Rumput / Grassland

Sementara Tidak Diusahakan Temporary Not Used


(1)



6.1.1 :


(ha)


(2) (3) (4) (5) (6)

2. 50 939 21 442 13 553 9 463 8 290

a. 6 112 6 047 7 900 5 189 1 306

b. Hutan Negara State Forest

42 935 10 792 1 490 - 1 048

c. Rawa-rawa Swamp

- - - - 1

d. Lainnya Others

1 892 4 603 4 163 4 274 5 935

84 180 83 933 41 852 36 800 31 500



Rumah, Bangunan, dan Lahan Sekitarnya House, Building, and Land Surroundings

Jumlah / Total :


(1)

Lahan Bukan Pertanian Non Agriculture Land


6.1.1 :


(ha)


(7) (8) (9) (10) (11)

2. 15 711 23 671 55 005 9 569 207 643

a. 3 326 2 283 5 477 7 854 45 494

b. Hutan Negara State Forest

9 341 14 576 44 681 538 125 401

c. Rawa-rawa Swamp

- - 30 - 31

d. Lainnya Others

3 044 6 812 4 817 1 177 36 717

52 081 83 954 136 588 12 778 563 666

Sumber : BPS Provinsi Bali (Hasil Rekapitulasi SP-VA Tahun 2009)

Source : BPS - Statistics of Bali Province (Based on Recapitulation of SP-VA Form, 2009)


Jumlah / Total :


Lahan Bukan Pertanian Non Agriculture Land

Rumah, Bangunan, dan Lahan Sekitarnya House, Building, and Land Surroundings

(1)


6.1.1 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)

Rata-rata Produksi Production

Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 5 228 61.36 32 077 2 909 51.99 15 124

2. Tabanan 10 489 59.16 62 050 17 030 56.03 95 420

3. Badung 6 824 58.20 39 714 4 503 61.03 27 482

4. Gianyar 12 078 60.26 72 778 7 036 53.80 37 853

5. Klungkung 1 788 70.16 12 545 2 119 58.81 12 462

6. Bangli 1 382 53.24 7 358 1 896 51.72 9 806

7. Karangasem 3 663 62.74 22 980 4 152 64.23 26 669

8. Buleleng 8 472 61.50 52 100 8 807 62.84 55 342

9. Denpasar 2 141 61.09 13 079 823 69.09 5 686

52 065 60.44 314 681 49 275 58.01 285 844

50 714 60.03 304 436 46 723 58.00 270 993

46 077 57.86 266 602 49 161 56.47 277 612

55 568 55.23 306 902 46 445 55.92 259 720

52 173 54.95 286 691 44 390 54.26 240 860


M e i - Agustus M a y - August

Januari - April January - April

(1)


Municipality

2005

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Harvested Area, Production Rate, and Production of Wetland Paddy by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.1.2 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana 933 53.15 4 959 9 070 57.51 52 160

2. Tabanan 12 940 53.84 69 674 40 459 56.14 227 144

3. Badung 7 460 68.38 51 008 18 787 62.92 118 204

4. Gianyar 11 344 51.90 58 878 30 458 55.65 169 509

5. Klungkung 1 813 62.01 11 242 5 720 63.37 36 249

6. Bangli 2 026 45.12 9 142 5 304 49.60 26 306

7. Karangasem 4 096 59.38 24 320 11 911 62.10 73 969

8. Buleleng 5 214 65.47 34 136 22 493 62.94 141 578

9. Denpasar 2 103 60.90 12 808 5 067 62.31 31 573

47 929 57.62 276 167 149 269 58.73 876 692

45 369 57.90 262 687 142 806 58.69 838 116

48 928 60.07 293 910 144 166 58.14 838 124

47 377 57.44 272 133 149 390 56.15 838 755

45 014 57.30 257 930 141 577 55.48 785 481




Municipality

September - Desember September - December

Januari - Desember January - December

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)


6.1.2 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - - - - -

2. Tabanan 70 18.00 126 - - -

3. Badung 8 17.50 14 - - -

4. Gianyar 135 17.48 236 - - -

5. Klungkung - - - - - -

6. Bangli 675 22.00 1 485 - - -

7. Karangasem 15 18.67 28 - - -

8. Buleleng - - - - - -

9. Denpasar - - - - - -

903 20.92 1 889 - - -

991 19.52 1 934 10 19.00 19

838 19.24 1 612 - - -

944 19.10 1 803 - - -

759 19.10 1 450 - - -


2008

2007

2006

Jumlah / Total :

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Ladang Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Harvested Area, Production Rate, and Production of Dryland Paddy by Regency/Municipality in Bali, 2009

(1)

2005


Municipality



TabelTable

6.1.3 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana - - - - - -

2. Tabanan - - - 70 18.00 126

3. Badung - - - 8 17.50 14

4. Gianyar 105 16.19 170 240 16.92 406

5. Klungkung - - - - - -

6. Bangli 6 21.67 13 681 22.00 1 498

7. Karangasem - - - 15 18.67 28

8. Buleleng - - - - - -

9. Denpasar - - - - - -

111 16.49 183 1 014 20.43 2 072

192 20.63 396 1 193 19.69 2 349

26 15.00 39 864 19.11 1 651

223 14.93 333 1 167 18.30 2 136

20 15.00 30 779 19.00 1 480



2008

2007

2006

2005

Jumlah / Total :


Municipality



(1)


6.1.3 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 5 228 61.36 32 077 2 909 51.99 15 124

2. Tabanan 10 559 58.88 62 176 17 030 56.03 95 420

3. Badung 6 832 58.15 39 728 4 503 61.03 27 482

4. Gianyar 12 213 59.78 73 014 7 036 53.80 37 853

5. Klungkung 1 788 70.16 12 545 2 119 58.81 12 462

6. Bangli 2 057 42.99 8 843 1 896 51.72 9 806

7. Karangasem 3 678 62.56 23 008 4 152 64.23 26 669

8. Buleleng 8 472 61.50 52 100 8 807 62.84 55 342

9. Denpasar 2 141 61.09 13 079 823 69.09 5 686

52 968 59.77 316 570 49 275 58.01 285 844

51 705 59.25 306 370 46 733 57.99 271 012

46 915 57.17 268 214 49 161 56.47 277 612

56 512 54.63 308 705 46 445 55.92 259 720

52 932 54.44 288 141 44 390 54.26 240 860


2005


Municipality



(1)

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Harvested Area, Production Rate, and Production of Wetland and Dryland Paddy by Regency/Municipality in Bali, 2009

2008

2007

2006

Jumlah / Total :

TabelTable

6.1.4 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana 933 53.15 4 959 9 070 57.51 52 160

2. Tabanan 12 940 53.84 69 674 40 529 56.08 227 270

3. Badung 7 460 68.38 51 008 18 795 62.90 118 218

4. Gianyar 11 449 51.57 59 048 30 698 55.35 169 915

5. Klungkung 1 813 62.01 11 242 5 720 63.37 36 249

6. Bangli 2 032 45.05 9 155 5 985 46.46 27 804

7. Karangasem 4 096 59.38 24 320 11 926 62.05 73 997

8. Buleleng 5 214 65.47 34 136 22 493 62.94 141 578

9. Denpasar 2 103 60.90 12 808 5 067 62.31 31 573

48 040 57.52 276 350 150 283 58.47 878 764

45 561 57.74 263 083 143 999 58.37 840 465

48 954 60.05 293 949 145 030 57.90 839 775

47 600 57.24 272 466 150 557 55.85 840 891

45 034 57.28 257 960 142 356 55.28 786 961



2006

2005


Municipality



(1)

Jumlah / Total :

2008

2007


6.1.4 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 490 38.71 1 897 2 45.00 9

2. Tabanan 82 69.15 567 190 64.05 1 217

3. Badung 306 73.10 2 237 50 44.40 222

4. Gianyar 107 22.80 244 94 44.26 416

5. Klungkung 4 043 29.00 11 723 104 - -

6. Bangli 1 362 45.81 6 240 960 43.29 4 156

7. Karangasem 9 505 17.79 16 905 220 27.82 612

8. Buleleng 11 293 23.75 26 825 223 47.62 1 062

9. Denpasar 21 23.81 50 50 39.80 199

27 209 24.51 66 688 1 893 41.70 7 893

21 993 22.69 49 902 2 038 44.88 9 147

17 256 22.60 38 999 3 068 45.75 14 036

23 195 24.96 57 895 3 020 41.75 12 609

25 811 24.05 62 075 2 212 39.12 8 653




(1)

2005


Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Harvested Area, Production Rate, and Production of Maize by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.1.5 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana - - - 492 38.74 1 906

2. Tabanan 1 064 66.40 7 065 1 336 66.24 8 849

3. Badung 106 50.75 538 462 64.87 2 997

4. Gianyar 220 44.59 981 421 38.98 1 641

5. Klungkung 26 46.54 121 4 173 28.38 11 844

6. Bangli 863 44.43 3 834 3 185 44.68 14 230

7. Karangasem 698 66.43 4 637 10 423 21.25 22 154

8. Buleleng 181 55.25 1 000 11 697 24.70 28 887

9. Denpasar 45 53.56 241 116 42.24 490

3 203 57.50 18 417 32 305 28.79 92 998

3 220 57.67 18 570 27 251 28.48 77 619

3 697 43.75 16 175 24 021 28.81 69 210

1 916 39.67 7 601 28 131 27.76 78 105

2 787 40.03 11 156 30 810 26.58 81 885



(1)



2005

Jumlah / Total :

2008

2007

2006


Municipality


6.1.5 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - - 185 136.05 2 517

2. Tabanan 19 91.05 173 61 164.92 1 006

3. Badung 35 90.86 318 289 246.89 7 135

4. Gianyar 84 175.48 1 474 58 178.79 1 037

5. Klungkung 1 90.00 9 1 075 159.81 17 180

6. Bangli 368 178.23 6 559 267 179.40 4 790

7. Karangasem 713 138.53 9 877 5 666 149.52 84 716

8. Buleleng 37 81.08 300 380 109.68 4 168

9. Denpasar - - - - - -

1 257 148.85 18 710 7 981 153.55 122 549

1 104 135.65 14 976 8 624 138.00 119 011

837 128.95 10 793 7 055 132.16 93 239

1 212 120.96 14 660 9 645 130.08 125 462

900 108.64 9 778 9 708 127.04 123 330


Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005


Municipality

(1)



Harvested Area, Production Rate, and Production of Cassava by Regency/Municipality in Bali, 2009

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Tabel

Table6.1.6 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana - - - 185 136.05 2 517

2. Tabanan 32 194.06 621 112 160.71 1 800

3. Badung 79 277.47 2 192 403 239.33 9 645

4. Gianyar 120 159.83 1 918 262 169.05 4 429

5. Klungkung 945 149.19 14 098 2 021 154.81 31 287

6. Bangli 216 198.84 4 295 851 183.83 15 644

7. Karangasem 241 185.06 4 460 6 620 149.63 99 053

8. Buleleng 217 120.41 2 613 634 111.69 7 081

9. Denpasar - - - - - -

1 850 163.23 30 197 11 088 154.63 171 456

1 871 191.20 35 774 11 599 146.36 169 761

4 525 155.04 70 156 12 417 140.28 174 188

1 578 120.00 18 936 12 435 127.91 159 058

1 685 134.72 22 700 12 293 126.75 155 808



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005


Municipality

(1)




6.1.6 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - - 4 110.00 44

2. Tabanan 20 142.00 284 44 176.82 778

3. Badung 204 158.97 3 243 114 176.93 2 017

4. Gianyar 85 172.82 1 469 100 112.40 1 124

5. Klungkung 58 117.24 680 30 115.33 346

6. Bangli 1 216 107.75 13 102 991 106.44 10 548

7. Karangasem 543 116.81 6 343 674 123.22 8 305

8. Buleleng 36 110.56 398 7 130.00 91

9. Denpasar - - - - - -

2 162 118.03 25 519 1 964 118.40 23 253

2 332 130.28 30 381 2 058 133.00 27 371

2 687 124.96 33 577 2 150 122.08 26 247

2 203 119.20 26 260 2 503 130.08 32 559

2 768 110.88 30 692 1 654 138.56 22 918


Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005


Municipality

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Harvested Area, Production Rate, and Production of Sweet Potatoes by Regency/Municipality in Bali, 2009



(1)

TabelTable

6.1.7 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana - - - 4 110.00 44

2. Tabanan 77 238.96 1 840 141 205.82 2 902

3. Badung 106 198.11 2 100 424 173.58 7 360

4. Gianyar 168 311.96 5 241 353 221.93 7 834

5. Klungkung 38 163.95 623 126 130.87 1 649

6. Bangli 1 159 105.16 12 188 3 366 106.47 35 838

7. Karangasem 597 133.79 7 987 1 814 124.78 22 635

8. Buleleng 14 167.14 234 57 126.84 723

9. Denpasar - - - - - -

2 159 139.94 30 213 6 285 125.67 78 985

2 034 149.70 30 449 6 424 137.30 88 201

2 200 142.56 31 363 7 037 129.58 91 187

2 535 131.20 33 259 7 241 127.16 92 078

2 683 130.08 34 900 7 105 124.57 88 510




Municipality



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)


6.1.7 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 14 17.14 24 39 15.64 61

2. Tabanan 70 10.29 72 19 13.16 25

3. Badung 497 12.98 645 51 22.55 115

4. Gianyar 173 17.11 296 85 18.35 156

5. Klungkung 1 997 15.50 3 096 457 - -

6. Bangli 589 16.13 950 427 14.29 610

7. Karangasem 2 185 9.63 2 104 1 073 14.88 1 597

8. Buleleng 274 12.04 330 71 14.79 105

9. Denpasar - - - - - -

5 799 12.96 7 517 2 222 12.01 2 669

5 629 13.50 7 599 3 005 12.29 3 693

6 752 13.67 9 231 2 827 13.62 3 850

6 862 13.06 8 962 2 985 13.93 4 158

6 124 12.65 7 747 3 331 12.95 4 314


2005



Jumlah / Total :


Municipality

(1)

2008

2007

2006

Harvested Area, Production Rate, and Production of Peanuts by Regency/Municipality in Bali, 2009

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Tabel

Table6.1.8 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana 5 26.00 13 58 16.90 98

2. Tabanan 27 10.74 29 116 10.86 126

3. Badung 177 23.62 418 725 16.25 1 178

4. Gianyar 228 16.89 385 486 17.22 837

5. Klungkung 844 17.10 1 443 3 298 13.76 4 539

6. Bangli 425 19.79 841 1 441 16.66 2 401

7. Karangasem 1 627 11.40 1 855 4 885 11.37 5 556

8. Buleleng 548 7.57 415 893 9.52 850

9. Denpasar - - - - - -

3 881 13.91 5 399 11 902 13.09 15 585

3 613 14.67 5 300 12 247 13.55 16 592

4 153 14.44 5 997 13 732 13.89 19 078

3 586 13.72 4 920 13 433 13.43 18 040

5 728 13.41 7 681 15 183 13.00 19 742



2005



Jumlah / Total :


Municipality

(1)

2008

2007

2006


6.1.8 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 2 10.00 2 2 002 11.72 2 346

2. Tabanan 62 12.58 78 573 13.30 762

3. Badung 431 11.88 512 1 421 17.45 2 480

4. Gianyar 234 15.47 362 797 15.53 1 238

5. Klungkung 375 15.12 567 295 18.00 531

6. Bangli 28 9.64 27 27 12.59 34

7. Karangasem 32 9.69 31 8 12.50 10

8. Buleleng 10 10.00 10 53 14.53 77

9. Denpasar - - - 446 17.02 759

1 174 13.53 1 589 5 622 14.65 8 237

881 14.81 1 305 2 584 14.40 3 721

772 15.00 1 158 1 801 14.35 2 584

895 13.40 1 199 4 952 14.70 7 279

701 13.05 915 4 482 15.06 6 750


2005



Jumlah / Total :


Municipality

(1)

2008

2007

2006

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Harvested Area, Production Rate, and Production of Cassava by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.1.9 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana 418 14.40 602 2 422 12.18 2 950

2. Tabanan 639 14.46 924 1 274 13.85 1 764

3. Badung 121 15.21 184 1 973 16.10 3 176

4. Gianyar 729 14.71 1 072 1 760 15.18 2 672

5. Klungkung 353 14.99 529 1 023 15.90 1 627

6. Bangli 67 11.19 75 122 11.15 136

7. Karangasem 86 11.16 96 126 10.87 137

8. Buleleng 164 12.62 207 227 12.95 294

9. Denpasar 5 12.00 6 451 16.96 765

2 582 14.31 3 695 9 378 14.42 13 521

2 880 14.92 4 297 6 345 14.69 9 323

3 180 14.70 4 675 5 753 14.63 8 417

1 727 13.70 2 367 7 575 14.32 10 845

2 819 12.63 3 560 8 002 14.03 11 225



2005



Jumlah / Total :


Municipality

(1)

2008

2007

2006


6.1.9 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - - 58 17.07 99

2. Tabanan - - - - - -

3. Badung 4 10.00 4 3 10.00 3

4. Gianyar 4 10.00 4 6 11.67 7

5. Klungkung 70 9.71 68 - - -

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem 528 10.04 530 - - -

8. Buleleng 66 10.00 66 202 7.97 161

9. Denpasar - - - - - -

672 10.00 672 269 10.04 270

519 10.00 519 243 10.00 243

625 9.98 624 90 10.00 90

695 9.99 694 281 10.02 282

619 9.97 617 307 10.25 315


(1)

2008

2007

2006

2005



Jumlah / Total :


Municipality

Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Harvested Area, Production Rate, and Production of Mung Beans by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.1.10 :


Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

Luas Panen

Harvested Area (ha)


Rate (kw/ha)

Produksi Production

(ton)

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Jembrana 12 9.17 11 70 15.71 110

2. Tabanan - - - - - -

3. Badung - - - 7 10.00 7

4. Gianyar - - - 10 11.00 11

5. Klungkung - - - 70 9.71 68

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem - - - 528 10.04 530

8. Buleleng 228 7.94 181 496 8.23 408

9. Denpasar - - - - - -

240 8.00 192 1 181 9.60 1 134

168 7.92 133 930 9.62 895

225 7.07 159 940 9.29 873

401 7.08 284 1 378 9.15 1 260

197 7.82 154 1 123 9.67 1 086





(1)

2008

2007

2006

2005

Jumlah / Total :


Municipality


6.1.10 :


(ton)

Alpokat Avocado

Mangga Mango

Ram- butan Ram- butan

Nangka Jack Fruit

Jeruk Orange

Durian Durian

Jambu Biji

Faidium Guava

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 13 6 782 1 254 682 540 507 63

2. Tabanan 54 711 589 527 53 1 996 45

3. Badung 167 1 903 633 2 132 5 238 4 616 183

4. Gianyar 279 1 121 667 1 145 1 640 861 463

5. Klungkung 120 2 103 187 302 78 455 101

6. Bangli 554 2 550 252 3 533 146 502 1 271 161

7. Karangasem 204 15 228 402 9 432 174 2 143 496

8. Buleleng 657 25 155 11 705 2 931 7 263 3 798 151

9. Denpasar 27 4 314 172 328 - 3 166

2 076 59 868 15 859 21 012 161 488 15 650 1 827

1 432 67 521 18 528 15 645 71 196 8 338 1 673

1 126 47 827 14 833 18 000 110 013 8 027 1 677

1 313 45 760 16 696 24 020 83 454 3 704 2 642

1 465 45 561 19 112 32 710 70 679 6 604 2 593


Produksi Buah-buahan Dirinci Menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota di Bali, Tahun 2009Production and Type of Fruit by Regency/Municipality in Bali, 2009

Jenis Buah Kind of Fruit


Municipality

2005

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

TabelTable

6.1.11 :


(ton )

Semang-ka

Water Melon

Melon Melon

Sawo Sepa- dile

Pepaya Papaya

Pisang Banana

Nenas Pine-apple

Salak Salacia

Anggur Grape

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1. Jembrana 9 523 23 217 809 25 618 241 51 -

2. Tabanan 890 - 397 328 6 566 24 558 -

3. Badung 2 164 - 217 1 537 6 389 64 88 -

4. Gianyar 1 167 77 139 1 139 4 830 36 89 2

5. Klungkung 1 - 255 431 3 741 46 20 -

6. Bangli - - 136 1 112 71 347 496 372 -

7. Karangasem 55 - 1 869 1 828 10 449 164 44 623 1

8. Buleleng 128 64 715 1 397 22 283 10 410 9 218

9. Denpasar 1 896 - 47 1 229 2 317 8 - -

15 823 164 3 992 9 808 153 540 1 089 46 213 9 221

21 132 519 3 426 9 727 138 876 1 090 52 551 21 726

19 686 348 3 857 11 620 143 058 1 132 79 364 15 793

12 922 1 398 4 702 17 331 137 361 1 684 38 892 13 594

84 591 935 4 848 10 029 137 928 1 785 37 394 1 164



Jumlah / Total :

2008

2007


Municipality

Jenis Buah Kind of Fruit

2006

2005

(1)


6.1.11 :


(ton )

Bawang Merah

Shallots

Bawang Putih Garlic

Bawang Daun Spring Onions

Kentang Potatoes

Kubis Cabbage

Petsai/ Sawi

Mustard Green

Wortel Carrot

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 7 - - - - - -

2. Tabanan - 14 1 710 2 057 10 448 10 751 1 812

3. Badung - - - - 244 17 -

4. Gianyar - - - 15 542 555 -

5. Klungkung 24 - - - - 1 487 -

6. Bangli 9 829 800 - 864 9 479 1 270 -

7. Karangasem 1 230 100 - - 1 472 4 145 -

8. Buleleng 464 17 224 2 553 3 444 328 1 605

9. Denpasar - - - - - 5 646 -

11 554 931 1 934 5 488 25 628 24 197 3 417

7 759 921 1 301 4 101 24 983 13 960 4 932

14 152 1 344 2 374 7 211 36 492 24 818 12 624

11 106 1 506 2 570 6 929 41 038 35 300 8 497

11 249 798 2 135 7 348 46 139 30 035 11 402


(1)

2005


Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Jenis Sayuran Type of Vegetable

Produksi Sayur-sayuran Dirinci Menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota di Bali, Tahun 2009Production and Type of Vegetable by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.1.12 :


(ton )

Kacang Panjang

String Beans

Cabai Chili

Tomat Tomato

Terong Egg Plant

Buncis Green Beans

Ketimun Cucumber

(9) (10) (11) (12) (13) (14)

1. Jembrana 97 78 - - - 187 5

2. Tabanan 1 589 3 251 17 500 181 3 037 5 310 246

3. Badung 23 672 562 - 592 74 147

4. Gianyar 188 1 210 227 4 215 454 3 306

5. Klungkung 1 280 3 537 0 180 - 705 2

6. Bangli 115 5 603 7 617 14 4 843 - 44

7. Karangasem 3 671 9 450 4 339 239 2 355 30 843

8. Buleleng 173 3 465 345 133 50 21 29

9. Denpasar 11 1 - - - - 5 182

7 148 27 265 30 589 751 11 091 6 781 9 804

8 104 23 578 30 221 1 293 8 642 7 066 10 162

10 852 29 402 23 338 1 006 10 939 5 546 13 480

9 282 39 026 27 158 976 9 499 6 003 10 919

11 430 18 460 27 339 1 066 8 001 15 073 11 032



2005

Kangkung Impomea Reptans

(15)(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Jenis Sayuran Type of Vegetable


Municipality


6.1.12 :


Tanaman Muda Young Plants

Tanaman Mengha- silkan

Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 6 433 62 400 1 488 70 321 67 454.01 201 559

1. Jembrana 669 15 983 72 16 724 18 348.62 16 530 2. Tabanan 1 079 13 841 248 15 168 15 062.66 39 592 3. Badung 242 2 141 145 2 528 1 967.71 23 876 4. Gianyar 191 3 939 19 4 149 3 620.68 40 979 5. Klungkung 333 2 478 35 2 846 2 604.24 8 951 6. Bangli 365 2 433 10 2 808 2 959.25 10 504 7. Karangasem 2 609 14 054 502 17 165 14 975.16 40 077 8. Buleleng 897 7 409 437 8 743 7 875.67 19 779 9. Denpasar 48 122 20 190 40.02 1 271

II. 3 102 111 217 134.08 -

1. Pulukan 0 28 110 138 20.69 - 2. Sangiang 3 75 1 79 113.39 - 3. Sendang - - - - - - 4. Tajun - - - - - -

6 436 62 502 1 599 70 538 67 588.09 201 559

6 683 62 638 1 168 70 489 67 683.13 202 357 6 617 62 327 1 062 70 006 66 741.38 202 811 6 437 62 539 1 058 70 034 65 054.08 202 813 6 390 62 607 1 145 70 142 68 246.24 202 797

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bali Source : Plantation Department of Bali Province

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Dalam Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009 Area, Number of Productions, and Number of Owners Tall Coconut Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009

Jumlah Produksi Produc-

tion (ton)

Banyaknya Pemilik (RT) Number of

Owners (households)


Luas Areal (ha) / Area (hectares)

(1)

Jumlah / Total :

2008 2007 2006 2005

Perkebunan Rakyat Civil Plantation

Perkebunan Besar Large Plantation

TabelTable

6.2.1 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. - 314 1 315 204.65 22 816

1. Jembrana - 140 - 140 95.30 5 381 2. Tabanan - 36 1 37 24.16 3 786 3. Badung - - - - - - 4. Gianyar - 42 - 42 21.52 5 748 5. Klungkung - 3 - 3 1.63 375 6. Bangli - 9 - 9 5.18 1 074 7. Karangasem - 43 - 43 25.09 2 885 8. Buleleng - 41 - 41 31.77 3 567 9. Denpasar - - - - - -

II. - - - - - -

1. Pulukan - - - - - - 2. Sangiang - - - - - - 3. Sendang - - - - - - 4. Tajun - - - - - -

- 314 1 315 204.65 22 816

- 315 1 316 194.01 20 486 - 336 4 340 197.68 26 097 - 350 5 355 205.10 27 667 - 351 6 357 224.09 27 859


Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Hybrida Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Hybrid Coconut Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009


Luas Areal (ha) / Area (hectares) Jumlah

Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

(1)


Jumlah / Total :

2008 2007 2006 2005


TabelTable

6.2.2 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 770 1 276 2 2 048 742.43 50 331

1. Jembrana 69 269 1 339 209.92 8 037 2. Tabanan 198 298 1 497 212.77 9 591 3. Badung 102 136 - 238 88.34 14 551 4. Gianyar 219 104 - 323 48.87 1 184 5. Klungkung 54 89 - 143 64.66 873 6. Bangli 29 41 - 70 22.31 1 219 7. Karangasem 3 88 - 91 - 641 8. Buleleng 74 214 - 288 88.61 9 720 9. Denpasar 22 37 - 59 6.95 4 515

II. - - - - - -


770 1 276 2 2 048 742.43 50 331

794 1 191 2 1 986 738.60 40 899 692 1 123 5 1 820 656.77 51 975 629 1 014 6 1 649 571.93 51 042 646 945 6 1 597 666.67 51 293


Jumlah / Total :

2008 2007 2006 2005

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Genjah Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Productions, and Number of Owners of Dwarf Coconut Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009



Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

(1)



TabelTable

6.2.3 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. - 158 - 158 1 235.90 994

1. Jembrana - 104 - 104 886.16 778 2. Tabanan - - - - - - 3. Badung - - - - - - 4. Gianyar - - - - - - 5. Klungkung - 54 - 54 349.74 216 6. Bangli - - - - - - 7. Karangasem - - - - - - 8. Buleleng - - - - - - 9. Denpasar - - - - - -

II. - - - - - -


- 158 - 158 1 235.90 994

- 158 - 158 1 282.34 994 - 158 - 158 953.16 994 - 158 - 158 1 079.28 994 - 158 - 158 1 155.57 994




Produksi Produc-

tion (ton)

(1)



Jumlah / Total :

2008 2007 2006 2005


Owners (households)

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kelapa Deres Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Productions, and Number of Owners Tap Coconut Sugar Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.2.4 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 1 916 5 960 397 8 273 3 474.97 14 550

1. Jembrana - - - - - - 2. Tabanan 392 140 23 555 94.76 1 405 3. Badung 477 457 87 1 021 259.08 1 928 4. Gianyar 33 131 10 174 70.90 387 5. Klungkung - - - - - - 6. Bangli 717 3 188 19 3 924 1 827.46 7 058 7. Karangasem 56 467 60 583 268.06 1 344 8. Buleleng 241 1 577 198 2 016 954.71 2 428 9. Denpasar - - - - - -

II. 2 2 4 8 - -

1. Pulukan - - - - - - 2. Sangiang - - - - - - 3. Sendang - - - - - - 4. Tajun 2 2 4 8 - -

1 918 5 962 401 8 281 3 474.97 14 550

1 758 5 949 498 8 206 3 135.75 14 134 1 447 5 984 457 7 888 3 296.13 14 061 1 292 5 701 518 7 511 2 679.06 13 767 1 280 5 732 544 7 556 3 279.47 13 895


Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kopi Arabika Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Arabica Coffee Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009


Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

2007 2006 2005


(1)



Jumlah / Total :

2008

TabelTable

6.2.5 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 1 563 20 506 1 769 23 838 11 426.97 70 460

1. Jembrana 110 1 041 142 1 293 278.59 7 938 2. Tabanan 624 8 413 634 9 671 4 349.13 22 104 3. Badung 35 343 77 455 139.11 3 111 4. Gianyar 10 275 19 304 153.07 7 365 5. Klungkung 10 71 1 82 32.83 1 572 6. Bangli 21 308 33 362 143.73 9 667 7. Karangasem 50 821 16 887 296.65 9 877 8. Buleleng 703 9 234 847 10 784 6 033.86 8 826 9. Denpasar - - - - - -

II. 7 4 2 13 2.01 -

1. Pulukan - - - - - - 2. Sangiang - - - - - - 3. Sendang - - - - - - 4. Tajun 7 4 2 13 2.01 -

1 570 20 510 1 771 23 851 11 428.98 70 460

1 555 20 477 1 816 23 847 10 996.61 70 447 1 446 20 518 1 884 23 848 12 351.27 69 611 1 579 20 246 1 996 23 821 11 627.45 69 576 1 639 20 201 2 030 23 870 13 700.93 69 642


2005


Owners (households)

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kopi Robusta Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Robusta Coffee Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009



Produksi Produc-

tion (ton)

(1)



Jumlah / Total :

2008 2007 2006

TabelTable

6.2.6 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 155 14 371 888 15 414 4 312.16 56 211

1. Jembrana 9 3 298 163 3 470 648.37 8 733 2. Tabanan - 3 021 177 3 198 509.33 19 506 3. Badung - 247 37 284 15.91 1 954 4. Gianyar - 151 10 161 44.21 4 213 5. Klungkung 17 288 6 311 90.40 2 049 6. Bangli - 178 16 194 22.14 2 954 7. Karangasem 37 968 4 1 009 53.65 5 628 8. Buleleng 92 6 220 475 6 787 2 928.14 11 174 9. Denpasar - - - - - -

II. 3 76 - 79 5.60 -

1. Pulukan - 76 - 76 5.60 - 2. Sangiang - - - - - - 3. Sendang - - - - - - 4. Tajun 3 - - 3 - -

158 14 447 888 15 493 4 317.76 56 211

133 14 474 918 15 525 3 768.38 57 419 90 14 554 973 15 617 5 110.81 56 618 81 14 669 1 015 15 765 3 208.25 56 612

112 14 881 926 15 919 4 936.97 53 694


Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Cengkeh Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Cloves Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009



Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

(1)



Jumlah / Total :

2008 2007 2006 2005

TabelTable

6.2.7 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 394 350 66 810 28.72 11 955

1. Jembrana 108 149 9 266 10.48 2 577 2. Tabanan 130 78 1 209 7.52 2 709 3. Badung 40 22 14 76 2.00 617 4. Gianyar 24 28 1 53 2.30 1 347 5. Klungkung 1 6 - 7 0.37 154 6. Bangli 16 7 5 28 0.35 580 7. Karangasem 22 20 5 47 0.99 521 8. Buleleng 53 40 31 124 4.72 3 450 9. Denpasar - - - - - -

II. - - - - - -


394 350 66 810 28.72 11 955

398 347 63 809 32.31 12 703 403 388 36 828 22.85 12 428 472 313 33 819 9.63 12 482 476 290 37 803 15.84 12 209


2005

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Panili Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Vanilla Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009


Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

Jumlah / Total :

2008 2007 2006


(1)



TabelTable

6.2.8 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 2 002 8 218 705 10 925 3 869.34 22 642

1. Jembrana - - - - - - 2. Tabanan - - - - - - 3. Badung - 40 7 47 5.38 87 4. Gianyar - - - - - - 5. Klungkung 95 267 16 378 28.63 2 839 6. Bangli - - - - - - 7. Karangasem 1 162 6 411 680 8 253 3 210.55 15 028 8. Buleleng 745 1 500 2 2 247 624.78 4 688 9. Denpasar - - - - - -

II. 6 155 10 171 97.00 -

1. Pulukan - - - - - - 2. Sangiang - - - - - - 3. Sendang - - - - - - 4. Bali Anacardia 6 155 10 171 97.00 -

2 008 8 373 715 11 096 3 966.34 22 642

2 282 8 096 423 10 801 3 943.13 22 826 2 311 7 544 474 10 329 3 203.46 22 492 2 718 6 927 742 10 387 2 976.76 22 503 2 763 7 440 268 10 471 3 410.23 22 604


Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Jambu Mete Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Cashewnut Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009



Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

(1)



Jumlah / Total :

2008 2007 2006 2005

TabelTable

6.2.9 :


Ditanam Planted

Dipanen Harvested

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana - - - -

2. Tabanan - - - -

3. Badung - - - -

4. Gianyar 226 226 186.13 1 148

5. Klungkung - - - -

6. Bangli 32 26 17.64 312

7. Karangasem 12 12 5.98 60

8. Buleleng - - - -

9. Denpasar - - - -

270 264 209.75 1 520

172 172 129.45 932

272 272 215.08 1 238

263 263 190.77 1 202

242 242 184.70 1 973

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bali

Source : Plantation Department of Bali Province

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Tembakau Rakyat Menurut Kabupaten/Kota di Bali, Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Tobacco Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009

Luas Areal (ha) Area (hectares)

Jumlah Produksi Production

(ton)

Banyaknya Pemilik (KK)

Number of Owners

(households)


(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

6.2.10 :


Ditanam Planted

Dipanen Harvested

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana - - - -

2. Tabanan - - - -

3. Badung - - - -

4. Gianyar - - - -


6. Bangli - - - -

7. Karangasem - - - -

8. Buleleng 834 834 1 690.00 254

9. Denpasar - - - -

834 834 1 690.00 254

834 834 1 676.30 254

931 931 1 636.63 262

832 832 1 627.55 233

820 820 1 623.87 270

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bali

Source : Plantation Department of Bali Province

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Tembakau Virginia Menurut Kabupaten/Kota di Bali, Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Virginia Tobacco Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009

Jumlah / Total :


Luas Areal (ha) Area (hectares)

Jumlah Produksi Production

(ton)

Banyaknya Pemilik (KK)

Number of Owners

(households)

2008

2007

2006

2005

(1)

TabelTable

6.2.11 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 172 880 46 1 098 126.95 4 784

1. Jembrana - 5 - 5 1.00 321 2. Tabanan - - - - - - 3. Badung 118 305 11 434 61.00 1 434 4. Gianyar - - - - - - 5. Klungkung 1 - 5 6 - 196 6. Bangli - - - - - - 7. Karangasem 53 326 13 392 41.20 2 128 8. Buleleng - 244 17 261 23.75 705 9. Denpasar - - - - - -

II. - - - - - -


172 880 46 1 098 126.95 4 784

205 864 49 1 118 163.14 4 792 205 882 75 1 162 181.30 5 716 206 903 55 1 164 175.13 5 716 211 929 37 1 177 157.36 6 006


2005

Jumlah / Total :

2008 2007 2006



(1)



Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)

Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kapok Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Capok Plants by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.2.12 :




Produc- tive

Tanaman Tua/Rusak

Old/ Damage Plants

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. 3 911 8 803 82 12 796 6 800.53 55 417

1. Jembrana 932 3 336 - 4 268 2 826.66 9 695 2. Tabanan 1 562 3 430 72 5 064 2 468.94 23 938 3. Badung 256 383 6 645 241.95 5 196 4. Gianyar 155 232 1 388 184.61 1 630 5. Klungkung 8 53 - 61 35.90 231 6. Bangli 114 207 3 324 164.92 5 626 7. Karangasem 441 373 - 814 254.39 3 105 8. Buleleng 443 789 - 1 232 623.17 5 996 9. Denpasar - - - - - -

II. 5 37 10 52 25.44 -

1. Pulukan - 14 - 14 6.94 - 2. Sangiang 5 23 4 32 18.50 - 3. Sendang - - - - - - 4. Tajun - - 6 6 - -

3 916 8 840 92 12 848 6 825.98 55 417

2 338 9 677 577 12 593 6 766.62 54 210 2 828 9 595 18 12 441 7 457.27 54 761 2 320 8 980 12 11 312 5 679.72 54 452 2 543 6 928 29 9 500 7 100.00 54 006


2005

Jumlah / Total :

2008 2007 2006


(1)


Luas Areal, Produksi, dan Banyaknya Pemilik Tanaman Kakao Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Area, Number of Production, and Number of Owners of Cocoa Plants by Regency/municipality in Bali, 2009

Jumlah Produksi Produc-

tion (ton)


Owners (households)


Luas Areal (ha) / Area (hectares)

TabelTable

6.2.13 :


Domestik Domestic

Asing Foreigner

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5)

- 574.28 - - -

- 1 762.80 - - -

- 13.97 36 432 10 623 47 055

- 1 703.00 5 684 - 5 684

4 054.05 42 116 10 623 52 739

2008 4 054.05 n.a n.a 44 801

Sumber : Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Bali

Source : Conservation and Natural Resources Office of Bali Province

Taman Wisata Alam Danau Buyan - Tamblingan Danau Buyan - Tamblingan Recreation Forest Nature Conservation

Jumlah / Total

(1)

Cagar Alam Batukau Batukau Recreation Forest

Taman Wisata Alam Sangeh Sangeh Recreation Forest Nature Conservation

Taman Wisata Alam Penelokan Penelokan Recreation Forest

Banyaknya Pengunjung Number of VisitorsL u a s

Area (ha)Fungsi Hutan

Forest Conservation

Luas Hutan Wisata Menurut Fungsinya dan Banyaknya Pengunjung Kawasan Hutan Konservasi di Provinsi Bali, Tahun 2009 Area, Function and Number of Visitors of Forest Conservation Areas in Bali Province, 2009

TabelTable

6.3.1 :


Kabupaten Regency

(%)

Provinsi Province

(%)

Hutan Provinsi Province Forest

(%)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 84 180.00 42 156.27 50.08 7.48 32.26

2. Tabanan 83 933.00 9 969.15 11.88 1.77 7.63

3. Badung 41 852.00 1 779.87 4.25 0.32 1.36

4. Gianyar 36 800.00 - - - -

5. Klungkung 31 500.00 1 048.50 3.33 0.19 0.80

6. Bangli 52 081.00 9 341.28 17.94 1.66 7.15

7. Karangasem 83 954.00 14 220.23 16.94 2.52 10.88

8. Buleleng 136 588.00 51 436.21 37.66 9.13 39.36

9. Denpasar 12 778.00 734.50 5.75 0.13 0.56

563 666.00 130 686.01 23.19 23.19 100.00

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Bali

Source : Forestry Department of Bali Province

Luas Kawasan Hutan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2009Area of Forest by Regency/Municipality in Bali Province, 2009

Jumlah / Total :

Persentase Luas Hutan Terhadap Luas Percentage of Forest Area to

(1)

Luas Hutan Area of Forest

(ha)

Luas Wilayah Area of

Regency (ha)


Municipality

TabelTable

6.3.2 :


(2) (3) (4)

1. Jembrana 32 974.97 2 610.20 383.10

2. Tabanan 8 668.24 - -

3. Badung 1 126.90 - -

4. Gianyar - - -

5. Klungkung 804.50 244.00 -

6. Bangli 6 239.01 453.00 -

7. Karangasem 14 016.12 204.11 -

8. Buleleng 31 936.32 3 207.95 1 524.00

9. Denpasar - - -

Jumlah / Total : 95 766.06 6 719.26 1 907.10


Fungsi Hutan (ha) / Function of Forest (hectares)

Hutan Produksi Tetap

Fixed Protection Forest

Hutan Produksi Terbatas

Limited Protection Forest

Hutan Lindung Protection Forest

Luas Kawasan Hutan Menurut Kabupaten dan Fungsinya di Provinsi Bali, Tahun 2009


Area of Forest by Regency and Its Function in Bali Province, 2009

(1)

TabelTable

6.3.3 :


Cagar Alam Natural Reserve

Taman Nasional

National Park

Taman Wisata Alam Natural Conservation

Taman Hutan Raya

Natural Conservation

(5) (6) (7) (8) (9)

1. Jembrana - 6 188.00 13.97 - 42 170.24

2. Tabanan 758.40 - 542.51 - 9 969.15

3. Badung - - - 639.00 1 765.90

4. Gianyar - - - - -

5. Klungkung - - - - 1 048.50

6. Bangli - - 2 649.27 - 9 341.28

7. Karangasem - - - - 14 220.23

8. Buleleng 1 004.40 12 814.89 948.65 - 51 436.21

9. Denpasar - - - 734.50 734.50

Jumlah / Total : 1 762.80 19 002.89 4 154.40 1 373.50 130 686.01

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Bali

Source : Forestry Department of Bali Province

Fungsi Hutan (ha) / Function of Forest (hectares)

Hutan Konservasi / Conservation ForestJumlah

TotalKabupaten/Kota


(1)


6.3.3 :


(ekor)

Lokal Local

Saddle Back Saddle Back

Landrace Landrace

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 36 633 8 682 17 339 48 587

2. Tabanan 68 157 5 672 4 074 87 608

3. Badung 65 118 1 604 9 417 94 294

4. Gianyar 59 815 7 241 18 029 107 470

5. Klungkung 44 665 19 225 3 061 10 420

6. Bangli 95 936 13 917 15 111 39 248

7. Karangasem 151 439 80 406 43 036 47 343

8. Buleleng 146 529 150 852 49 783 21 923

9. Denpasar 9 143 41 2 613 18 264

677 435 287 640 162 463 475 157

668 171 278 940 198 749 446 608

633 872 279 298 173 488 879 740

613 293 282 906 175 443 860 336

591 000 290 033 181 997 854 919

berlanjut/continued …

Populasi Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Bali Tahun 2009Population of Livestock by Regency/Municipality and Type of Livestock in Bali, 2009

(1)

Babi / Pig Sapi Cow


Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

6.4.1 :


(ekor)

Kacang G o a t

Ettawa Ettawa

(1) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Jembrana 9 594 2 570 3 246 117 -

2. Tabanan 8 031 527 561 13 -

3. Badung 529 132 - 34 -

4. Gianyar 204 159 - 8 -

5. Klungkung 317 217 24 9 -

6. Bangli 1 081 400 - 1 -

7. Karangasem 5 799 15 211 100 17 -

8. Buleleng 24 162 5 781 181 67 -

9. Denpasar 375 49 - 53 -

50 092 25 046 4 112 319 -

44 443 16 680 4 474 321 62

22 856 51 466 5 988 453 42

22 353 48 432 6 775 468 62

23 400 45 388 7 064 582 23

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Bali

Source : Animal Husbandry Department of Bali Province

K u d a Horse

D o m b a Sheep

Kambing / Goat Kerbau Buffalo


Municipality

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005


6.4.1 :


(ekor)

Jantan Male

Betina Female

Jumlah Total

Induk Mother Cattle

Godel Betina Female

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 6 837 29 796 36 633 - - -

2. Tabanan 29 821 38 336 68 157 - - -

3. Badung 29 187 35 931 65 118 - - -

4. Gianyar 25 753 34 062 59 815 - - -

5. Klungkung 14 399 30 266 44 665 - - -

6. Bangli 61 308 34 510 95 818 97 21 118

7. Karangasem 63 455 87 984 151 439 - - -

8. Buleleng 56 538 89 991 146 529 - - -

9. Denpasar 1 374 7 769 9 143 - - -

288 672 388 645 677 317 97 21 118

282 369 385 696 668 065 82 24 106

268 264 365 525 633 789 62 21 83

257 551 355 690 613 241 38 14 52

254 852 336 097 590 949 38 13 51



Populasi Ternak Sapi Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009Population of Cows of by Regency/Municipality and Type in Bali, 2009

2007

2006

2005

Sapi Potong / Beef Cattle Sapi Perah / Dairy CattleKabupaten/Kota


Jumlah / Total :

2008

(1)

TabelTable

6.4.2 :


(ekor)

Petelur Layer

Pedaging Broiler

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 622 609 15 000 562 000 577 000 64 327

2. Tabanan 620 495 1 713 770 1 221 258 2 935 028 118 810

3. Badung 511 335 112 500 662 700 775 200 102 254

4. Gianyar 499 805 30 000 604 000 634 000 149 288

5. Klungkung 78 050 800 299 000 299 800 107 078

6. Bangli 390 983 666 800 1 253 600 1 920 400 30 554

7. Karangasem 891 271 472 819 350 970 823 789 55 123

8. Buleleng 878 665 25 538 305 117 330 655 93 664

9. Denpasar 84 682 2 500 5 000 7 500 9 139

4 577 895 3 039 727 5 263 645 8 303 372 730 237

4 411 641 3 115 893 4 975 477 8 391 370 676 076

4 281 108 3 156 466 4 846 644 8 003 110 747 636

4 508 254 3 680 527 5 317 163 8 997 690 653 943

4 664 647 3 796 634 5 363 066 9 159 700 687 632



Populasi Unggas Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009 Population of Poultry by Regency/Municipality and Type of Poultries in Bali, 2009

2005

I t i k DuckBuras

Native


Jumlah / Total :

2008

2007

2006

(1)

A y a m / Chicken

Ras / Improved Breed

TabelTable

6.4.3 :


(ekor)

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 2 707 70 942 17 006 2

2. Tabanan 1 992 269 700 26 727 16

3. Badung 8 935 162 300 13 883 -

4. Gianyar 783 64 847 6 539 -

5. Klungkung 637 55 806 10 530 -

6. Bangli 400 204 390 3 360 20

7. Karangasem 3 193 108 924 2 344 13

8. Buleleng 6 139 279 827 20 935 51

9. Denpasar 12 262 321 346 42 304 -

37 048 1 538 082 143 628 102

36 853 1 802 451 122 149 83

34 620 1 341 806 105 504 41

36 462 1 245 113 108 638 66

34 640 1 257 690 134 004 76



S a p i Cow

B a b i Pig

Kambing Goat

Kerbau Buffalo

2008

2007

2006

2005

(1)


Number of Livestock Slaughtered by Regency/Municipality and Type of Livestock in Bali, 2009

Banyaknya Ternak Yang Dipotong Menurut Kabupaten/ Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009

Jumlah / Total :

TabelTable

6.4.4 :


(ton)

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 459.19 3 972.76 191.32 0.31

2. Tabanan 337.86 15 103.20 300.67 2.31

3. Badung 1 515.39 9 088.78 156.18 -

4. Gianyar 132.75 3 631.41 73.56 -

5. Klungkung 108.09 3 125.13 118.46 -

6. Bangli 67.83 11 445.86 37.80 3.15

7. Karangasem 541.52 6 099.76 26.36 2.02

8. Buleleng 1 041.15 15 670.32 235.52 8.08

9. Denpasar 2 079.58 17 995.36 475.92 -

6 283.36 86 132.58 1 615.79 15.87

6 177.43 85 872.23 1 374.18 13.03

5 874.94 75 141.12 1 186.90 6.41

6 183.96 69 726.24 1 222.12 10.45

6 896.86 70 430.57 1 507.56 11.79




S a p i Cow

B a b i Pig

Kambing Goat

Kerbau Buffalo

Produksi Daging Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009Production of Meat by Regency/Municipality and Type of Livestock in Bali, 2009

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

6.4.5 :


(ton)

(2) (3) (4)

1. Jembrana 2 573.22 21.23 -

2. Tabanan 2 637.34 39.21 -

3. Badung 2 915.25 33.74 -

4. Gianyar 2 656.50 49.27 -

5. Klungkung 1 197.12 35.34 -

6. Bangli 5 273.41 10.08 168.84

7. Karangasem 2 219.02 18.19 -

8. Buleleng 1 764.76 30.91 -

9. Denpasar 67.30 3.02 -

21 303.92 240.99 168.84

23 091.15 171.12 158.76

22 427.78 246.73 132.30

24 548.29 171.14 88.20

24 865.78 226.93 78.12



2008

Ayam Chicken

I t i k Duck

D a g i n g / M e a tS u s u

Milk

2006

2005


2007

(1)

Jumlah / Total :

Produksi Daging Unggas dan Susu Menurut Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009Production of Poultry and Milk by Regency/Municipality in Bali, 2009

TabelTable

6.4.6 :


(ton)

(2) (2) (3) (4)

1. Jembrana 126.00 449.77 575.77 401.50

2. Tabanan 14 395.00 448.25 14 843.25 741.56

3. Badung 945.00 369.39 1 314.39 638.23

4. Gianyar 252.00 361.06 613.06 931.80

5. Klungkung 7.00 56.38 63.38 668.34

6. Bangli 5 601.12 282.45 5 883.57 190.71

7. Karangasem 7 331.68 643.85 7 975.53 344.06

8. Buleleng 214.52 634.75 849.27 584.61

9. Denpasar 21.00 61.17 82.17 57.04

28 893.32 3 307.07 32 200.39 4 557.85

28 693.50 3 186.96 31 880.46 3 236.70

26 514.32 3 092.67 29 606.99 4 666.46

30 916.44 3 256.76 34 173.20 3 236.70

31 891.71 3 369.75 35 261.46 4 291.94



2005

Ras Layer

Produksi Telur Ayam dan Telur Itik Menurut Kabupaten/ Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2009Production of Hen and Duck Egg by Regency/Municipality and Type of Poultries in Bali, 2009

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Telur Ayam / Hen EggTelur Itik Duck Egg

Kabupaten/Kota Regency/Municipality Buras

NativeJumlah Total

TabelTable

6.4.7 :


(lembar/Piece)

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 2 707 2 17 006 19 715

2. Tabanan 1 992 16 26 727 28 735

3. Badung 8 935 - 13 883 22 818

4. Gianyar 783 - 6 539 7 322

5. Klungkung 637 - 10 530 11 167

6. Bangli 400 20 3 360 3 780

7. Karangasem 3 193 13 2 344 5 550

8. Buleleng 6 139 15 20 935 27 089

9. Denpasar 12 262 - 42 304 54 566

37 048 66 143 628 180 742

36 853 83 122 149 159 085

34 620 41 105 504 140 165

36 462 66 108 638 145 166

34 640 76 134 004 168 720



2005

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Produksi Kulit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Bali Tahun 2009Skin Production by Regency/Municipality and Kind of Livestock in Bali, 2009


Kulit Sapi Cow Skin

Kulit Kerbau Buffalo Skin

Kulit Kambing/ Domba

Goat / Sheep

Jumlah Total

TabelTable

6.4.8 :


(ekor)

S a p i Cow

Kambing/ Domba

Goat/Sheep

B a b i Pig

S a p i Cow

Kambing/ Domba

Goat/Sheep

B a b i Pig

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 2 345 - - - - -

2. Tabanan 1 377 - 1 619 347 3 187 11 759

3. Badung 8 345 - 9 015 - 2 171 3 968

4. Gianyar 740 - - - 1 621 9 737

5. Klungkung 693 - - - 1 365 3 788

6. Bangli - - - 333 733 11 553

7. Karangasem 2 775 - - 190 - 4 437

8. Buleleng 6 542 - 6 519 - - 4 386

9. Denpasar 10 940 - 23 970 - 8 255 7 900

33 757 - 41 123 870 17 332 57 528

29 958 - 42 076 746 14 541 51 363

30 170 - 45 111 782 14 409 50 561

31 914 - 44 383 909 14 802 47 662

34 374 - 47 740 1 225 14 969 49 232


Number of Livestock Slaughtered by Type of Butchering Status and Regency/Municipality in Bali, 2009

Jumlah Ternak Yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Ternak dan Status Tempat Pemotongan di Bali Tahun 2009

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005


(1)

Rumah Potong / Butchering

Pemerintah / Public Swasta / Private

TabelTable

6.4.9 :


(ekor)

S a p i Cow

Kambing/ Domba

Goat/Sheep

B a b i Pig

S a p i Cow

Kambing/ Domba

Goat/Sheep

B a b i Pig

(7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Jembrana - 4 641 10 987 2 345 4 641 10 987

2. Tabanan 79 4 156 39 085 1 803 7 343 52 463

3. Badung 51 1 426 12 254 8 396 3 597 25 237

4. Gianyar - 185 419 740 1 806 10 156

5. Klungkung - 1 468 5 154 693 2 833 8 942

6. Bangli 50 200 16 689 383 933 28 242

7. Karangasem 20 643 12 663 2 985 643 17 100

8. Buleleng - 5 590 32 229 6 542 5 590 43 134

9. Denpasar 202 3 304 15 436 11 142 11 559 47 306

402 21 613 144 916 35 029 38 945 243 567

147 19 779 149 207 30 851 34 320 242 646

591 16 412 103 826 31 543 30 821 199 498

700 17 340 109 132 33 523 32 142 201 177

567 15 898 95 418 36 166 30 867 192 390



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

Jumlah Total

Rumah Potong / Butchering


(1)

Lainnya / Other


6.4.9 :


(ton)

M a s / Karper Goldfish

T a w e s Pontius

Mujair Tilapia

N i l a N i l a

Lainnya Other

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana - - - - - -

2. Tabanan 113.4 - - 53.6 - 167.0

3. Badung 14.8 - - 2.4 - 17.2

4. Gianyar 38.7 - - 6.7 - 45.4

5. Klungkung - - - - - -

6. Bangli 3.3 - - 13.5 - 16.8


8. Buleleng 4.9 - - - - 4.9

9. Denpasar 2.0 - - 1.0 - 3.0

177.1 - - 77.2 - 254.3

208.3 - - 67.4 0.2 275.9

205.5 - 8.5 75.5 1.8 291.3

272.9 - 20.4 62.6 - 355.9

270.8 - 20.7 63.8 - 355.3

Sumber : Dinas Perikanan Provinsi Bali

Source : Fisheries Department of Bali Province

2005

Jumlah / Total :

2008

2007

(1)

2006

Produksi Ikan Sawah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009Production of Wetland Fishery by Regency/ Municipality and Type of Fish in Bali, 2009


Jenis Ikan / Species

Jumlah Total

TabelTable

6.5.1 :


(ton)

M a s Gold fish

Tawes Pontius

Mujair Tilapia

N i l a N i l a

Lele Fresh water

Catfish

Gabus Snake Head Fish

Sidat Ecis

Ikan lainnya Other Fishes

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Jembrana 1.4 - - 9.1 1.1 - - 4.9

2. Tabanan 16.2 23.9 20.4 30.4 21.6 - - -

3. Badung 5.9 - - 13.2 8.5 - - 7.1

4. Gianyar 14.8 16.0 12.6 19.3 10.0 - - -

5. Klungkung - - - - - - - -

6. Bangli 1.3 0.8 1.9 1.9 2.3 - - 1.9

7. Karangasem - - 1.5 2.6 2.1 - - 1.9

8. Buleleng 0.7 0.4 0.9 0.3 - - - 0.2

9. Denpasar - 2.2 - 6.3 - - - -

40.3 43.3 37.3 83.1 45.6 - - 16.0

23.8 41.6 54.1 70.7 44.5 - 3.6 63.1

41.1 41.1 54.5 70.1 41.3 - 17.8 48.9

40.7 42.5 59.7 66.0 34.2 - 17.1 36.4

34.7 41.8 90.3 60.4 24.8 6.8 5.3 32.2

Produksi Ikan Sungai Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009Production of River Fish by Regency/Municipality and Type of Fish in Bali, 2009

2005


(1)

2006



Jumlah / Total :

2008

2007

TabelTable

6.5.2 :


(ton)

Udang Galah Giant

Shrimp

Udang Tawar Fresh Water Shrimp

Udang lainnya Other

Shrimp

Siput Snail

Kodok Frog legs

Binatang Air

Lainnya Others

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1. Jembrana - - - - - - 16.5

2. Tabanan - 17.0 - - - - 129.5

3. Badung - 0.5 - - - 0.1 35.3

4. Gianyar - 40.2 - - - 11.3 124.2

5. Klungkung - - - - - - -

6. Bangli - 2.3 - - - - 12.4

7. Karangasem - 1.9 - - - 1.3 11.3

8. Buleleng - 1.4 - - - - 3.9

9. Denpasar - - - - - - 8.5

- 63.3 - - - 12.7 341.6

- 57.3 0.7 - - 1.8 361.2

- 42.5 11.6 - - 368.9

- 37.0 6.9 - - 6.0 346.5

- 35.7 15.0 - - 11.6 358.6



Jumlah / Total :

2008

2007

Jumlah Total


(1)


2006

2005


6.5.2 :


(ton)

Bandeng Silver


Udang Windu Sepat Prawn

Udang Putih

Banana Prawn

Udang Vaname

Stics Prawn

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 855.0 0.4 - - 1 422.0 2 277.4

2. Tabanan - - - - - -

3. Badung - - - - - -

4. Gianyar - - - - 40.0 40.0

5. Klungkung - - - - - -

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem - - - - 182.0 182.0

8. Buleleng - - - - 1 002.3 1 002.3

9. Denpasar - - - - - -

855.0 0.4 - - 2 646.3 3 501.7

37.6 - - - 2 764.5 2 802.1

131.0 - - - 2 765.7 2 896.7

67.2 - - 5.0 2 722.9 2 795.1

113.8 100.0 31.3 2 495.6 - 2 740.7



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)



Produksi Ikan Tambak Menurut Jenis Ikan dan Kabupaten/ Kota di Bali Tahun 2009Production of Brackish Pond Fish by Regency/Municipality and Type of Fish in Bali, 2009

Jumlah Total

TabelTable

6.5.3 :


(ton)

Karper/ M a s

Common Carp/

Gold fish

Tawes Pontius

Mujair Tilapia

Nila Nila

Gurami Goura-

my

Lele Fresh water

Catfish

Udang Galah Giant

Shrimp

Lain- nya

Other

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Jembrana 48.5 - - 66.2 49.2 136.8 0.2 - 300.9

2. Tabanan 55.8 - - 41.8 139.9 18.3 - - 255.8

3. Badung 6.1 - 11.4 13.2 1.1 10.2 0.8 - 42.8

4. Gianyar 30.2 - - 13.7 - 11.7 232.1 - 287.7

5. Klungkung - - - - - - - - -

6. Bangli 10.5 - - 31.9 4.1 8.9 1.2 - 56.6

7. Karangasem 8.9 - - 7.2 24.7 3.1 48.4 - 92.3

8. Buleleng 3.8 - - 2.0 0.5 1.7 4.8 - 12.8

9. Denpasar 1.3 - - 1.7 2.0 20.5 0.3 - 25.8

165.1 - 11.4 177.7 221.5 211.2 287.8 - 1 074.7

106.2 1.1 4.4 102.7 151.3 149.4 248.0 10.0 773.1

122.4 - 11.9 93.0 136.4 170.3 245.1 6.8 785.9

149.6 - 24.1 58.2 124.6 47.1 247.7 2.3 653.6

99.7 0.6 25.6 53.2 132.9 44.9 274.0 2.5 633.4



Produksi Ikan Kolam per Kabupaten/Kota Menurut Jenis Ikan Tahun 2009Production of Swamp Fish by Regency/Municipality and Type of Fish, 2009

2005

2007

2006

Jumlah / Total :

2008

Jumlah Total

(1)

Kabupaten/ Kota



TabelTable

6.5.4 :


(ton)

M a s Gold fish

Tawes Pontius

Mujair Tilapia

Gabus Snake Head Fish


(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - - - - -

2. Tabanan 8.0 2.0 2.5 9.0 21.5

3. Badung - - - - - -

4. Gianyar - - - - - -

5. Klungkung - - - - - -

6. Bangli 2.4 33.2 - - 100.7 136.3


8. Buleleng 1.8 55.1 1.3 - 11.0 69.2

9. Denpasar - - - - - -

12.2 90.3 3.8 - 120.7 227.0

15.6 89.3 4.7 - 107.2 216.8

13.8 81.9 7.4 - 102.1 205.2

24.4 88.1 5.8 - 87.1 205.4

14.9 128.3 6.2 - 53.1 202.5



Produksi Ikan Danau Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya Tahun 2005 - 2009Production of Lake Fish by Regency/Municipality and Type, 2005 - 2009

2007

2006

Jumlah / Total :

2008

Jumlah Total

(1)



2005

TabelTable

6.5.5 :


(ton)

Penangkapan Catching

Budidaya Cultivation

Perairan Umum

Catching in Open Water

Tambak Brackist

Water Pond

Kolam Pool

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 45 279.0 0.1 - 2 280.5 313.0

2. Tabanan 566.4 - - - 259.1

3. Badung 2 549.9 28 393.5 - - 44.0

4. Gianyar 480.8 - - 40.0 299.2

5. Klungkung 2 264.7 103 234.5 - - -

6. Bangli - - - - 67.0

7. Karangasem 14 495.0 - - 182.0 94.5

8. Buleleng 11 963.7 1 438.1 - 1 002.3 12.8

9. Denpasar 24 326.3 2 933.7 - - 25.8

101 925.8 135 999.9 - 3 504.8 1 115.4

95 983.7 129 175.4 651.4 2 802.1 773.1

106 211.5 152 306.8 684.4 2 896.7 785.9

77 240.4 164 768.8 610.6 2 795.1 653.6

78 702.5 161 141.2 589.5 2 740.7 634.4



2005

Banyaknya Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009Fish Production by Regency/Municipality and Type of Fish in Bali, 2009

Jumlah / Total :

2008

(1)

Perikanan Darat Inland Fishery

Perikanan Laut Marine Fishery

Sub Sektor Perikanan / Fisheries Subsector

2007

2006

TabelTable

6.5.6 :


(ton)

Irigasi Irrigation

Sawah Paddy Field

Jaring Kantong Apung

Float Net

(7) (8) (9) (10)

1. Jembrana - - - 47 872.6

2. Tabanan 47.7 167.0 15.6 1 055.8

3. Badung 3.2 17.2 - 31 007.8

4. Gianyar - 45.4 - 865.4

5. Klungkung - - - 105 499.2

6. Bangli 11.2 16.8 440.6 535.6

7. Karangasem - - - 14 771.5

8. Buleleng - 4.9 0.4 14 422.2

9. Denpasar - 3.0 - 27 288.8

62.1 254.3 456.6 243 318.9

44.7 275.9 202.4 229 908.7

48.8 291.3 165.1 263 390.5

44.5 357.6 115.0 246 585.6

44.5 357.6 115.0 244 325.4

Sumber : Dinas Perikanan Provinsi Bali Source : Fisheries Department of Bali Province

Kabupaten/Kota Regency/Municipality Jumlah

Total


2007

2006

2005

Jumlah / Total :

2008

(1)



6.5.6 :


(000 Rp)

Penangkapan Catching

Budidaya Cultivation

Perairan Umum

Catching in Open Water

Tambak Brackist

Water Pond

Kolam Pool

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 112 164 350 2 061 800 221 500 51 049 640 4 708 400

2. Tabanan 24 808 100 - 2 960 200 - 6 339 400

3. Badung 30 731 639 31 364 229 517 020 - 609 555

4. Gianyar 11 510 800 - 2 480 500 2 175 000 13 689 600

5. Klungkung 18 317 909 84 751 092 - - -

6. Bangli - - 2 149 187 - 932 050

7. Karangasem 99 193 105 - 165 800 7 644 000 3 728 036

8. Buleleng 161 943 000 5 581 100 568 100 30 874 500 339 900

9. Denpasar 370 389 450 2 071 650 343 300 - 354 600

829 058 353 125 829 871 9 405 607 91 743 140 30 701 541

907 391 715 128 702 662 8 398 750 95 361 600 21 221 802

718 053 920 75 062 891 7 787 360 106 556 500 19 430 209

522 467 670 121 572 985 6 745 422 95 980 250 16 818 050

610 920 959 71 268 004 5 545 577 172 312 100 16 925 607



2006

2005

2008

2007

Jumlah / Total :

(1)

Nilai Produksi Ikan Menurut Kabupaten dan Jenis Ikan di Bali Tahun 2009Value of Fish Production by Regency/Municipality and Type of Fisheries in Bali, 2009


Perikanan Laut Marine Fishery


TabelTable

6.5.7 :


(000 Rp)

Air Deras Run Water

Irigasi Irrigation

Sawah Paddy Field

Jaring Kan-tong Apung

Float Net

(7) (8) (9) (10) (11)

1. Jembrana - - - - 170 205 690

2. Tabanan - 1 139 700 3 853 400 327 000 39 427 800

3. Badung - 65 470 354 530 - 63 642 443

4. Gianyar - - 931 400 - 30 787 300

5. Klungkung - - - - 103 069 001

6. Bangli - 140 100 258 578 7 488 670 10 968 585

7. Karangasem - - - - 110 730 941

8. Buleleng - - 73 500 6 000 199 386 100

9. Denpasar - - 75 000 - 373 234 000

- 1 345 270 5 546 408 7 821 670 1101 451 860

- 940 250 5 341 340 3 555 500 1170 913 619

- 844 400 4 641 085 2 511 800 934 888 165

- 762 550 5 302 800 1 904 250 771 553 977

- 568 450 4 328 594 1 376 850 883 246 141


Jumlah Total




2006

2005

2008

2007

Jumlah / Total :

(1)


6.5.7 :


(unit)

Pukat Pantai Beach

Dragnet

Purse Seine

Jaring Insang Hanyut

Drive Gills Net

Jaring Klitik

Klitik Net

Jaring Insang Tetap

Fixed Gills Net

Serok Round Spatula

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 56 - 1 058 586 741 -

2. Tabanan - - 202 256 197 -

3. Badung - - 328 507 - -

4. Gianyar - - 233 125 - 175

5. Klungkung - - 1 065 - - -

6. Bangli - - - - 347 -

7. Karangasem 17 - 3 587 - - -

8. Buleleng 167 - 953 - 38 -

9. Denpasar - - - 14 25 41

240 - 7 426 1 488 1 348 216

259 - 5 873 701 523 239

248 - 7 648 1 429 1 267 458

301 158 8 316 3 924 2 078 646

253 174 7 922 2 958 1 730 -


Banyaknya Alat Penangkap Ikan Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008 Number of Fishing Equipment by Type and Regency/ Municipality in Bali, 2008

Jenis Alat Penangkapan Ikan / Fish Catching Tools

2006

2005

Jumlah / Total :

2008

2007

(1)


Municipality

TabelTable

6.5.8 :


(unit)

Rawai Tuna Tuna Fishing

Line

Jaring Angkat Lainnya

Other Lift Net

Rawai Hanyut Selain Rawai Tuna

Drive Fishing Line Other Tuna Fishing Line

Rawai Tetap Fixed Fishing

Line

(8) (9) (10) (11)

1. Jembrana - - - 134

2. Tabanan - - - -

3. Badung - - - 15

4. Gianyar - - - -


6. Bangli - - - -

7. Karangasem - - 187 -

8. Buleleng - 144 - -

9. Denpasar 604 - - -

604 144 187 149

629 55 120 158

495 52 222 466

769 25 36 450

769 - 206 314



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)


Municipality


6.5.8 :


(unit)

Pancing Lainnya

Other Fish Hook

Pancing Tonda

Tonda Fish Hook

Bubu Plaited

Rattan Fish Trap

Alat Pengumpul

Rumput Laut Seaweed Collector

Lainnya Others

(12) (13) (14) (15) (16)

1. Jembrana 307 52 - - 86

2. Tabanan 1 439 - 337 - 718

3. Badung 1 604 474 - 190 182

4. Gianyar 647 132 168 - -

5. Klungkung 1 065 - - - -

6. Bangli 678 - - - 61

7. Karangasem 2 780 4 785 545 - 162

8. Buleleng 1 648 1 841 19 - 84

9. Denpasar 197 110 - 20 -

10 365 7 394 1 069 210 1 293

11 510 7 349 849 291 1 316

12 078 9 303 581 552 548

9 454 9 260 1 398 180 3 215

6 770 9 453 2 877 335 7 375



2006

2005


Municipality

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007


6.5.8 :


Motor Tempel

Motor Boat

Kapal Motor Machine

Driver Ship

Sub Jumlah Sub Total

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 1 576 - 1 576 279 1 855

2. Tabanan 210 - 210 49 259

3. Badung 805 - 805 345 1 150

4. Gianyar 218 - 218 173 391

5. Klungkung 1 065 - 1 065 - 1 065

6. Bangli - - - 231 231

7. Karangasem 4 784 - 4 784 176 4 960

8. Buleleng 1 990 13 2 003 356 2 359

9. Denpasar 179 801 980 94 1 074

10 827 814 11 641 1 703 13 344

11 127 678 11 805 2 418 14 223

10 251 673 10 924 2 396 13 320

9 664 821 10 485 3 090 13 575

9 190 826 10 016 3 557 13 573


Jumlah Perahu dan Kapal Penangkap Ikan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya di Bali Tahun 2008Number of Fishing Boats by Regency/Municipality and Type in Bali, 2008

2005

2004

Jumlah Total


Municipality

Jumlah / Total :

2007

2006

(1)

Perahu Kapal Motor Motorized Boatship

Perahu Tanpa Motor

(Jukung) Unmotorized

Boat

TabelTable

6.5.9 :


Industri, Energi, dan Air Minum

Manufacturing, Energy, and Water Supply


7.1. Industri Pengolahan Kendati sektor industri bukan

merupakan sektor yang paling dominan bagi ekonomi Bali, namun peranannya dalam mendukung ekonomi Bali tidak bisa diabaikan begitu saja. Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2005 - 2009) sektor industri telah memberi kontribusi antara 8 sampai 9 persen bagi ekonomi Bali. Pertumbuhan sektor ini pun tidak bisa dibilang rendah. Selama kurun waktu tersebut, sektor industri memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 6,4% (PDRB harga konstan).

Jika dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap, sektor industri pengolahan dapat dibedakan menjadi empat subkelompok, yaitu industri rumahtangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar. Dari keempat subkelompok tersebut, industri besar dan sedang tercatat sebagai kelompok yang menghasilkan nilai tambah terbesar, sehingga dirasa penting untuk melihat perkembangannya dari waktu ke waktu.

Meski diyakini memiliki manajemen/pengelolaan yang jauh lebih baik dibanding industri kecil maupun industri rumahtangga, namun keberadaan industri besar dan sedang tetap tidak terlepas dari berbagai permasalahan baik itu akibat faktor eksternal maupun internal. Hal ini tampak jelas jika melihat fluktuasi jumlah perusahaan industri besar dan sedang maupun jumlah tenaga kerja yang mampu diserap.

Pada tahun 2004, jumlah perusahaan industri besar sedang

7.1 Manufacturing

Although the industrial sector is not the most dominant sector for the economy of Bali, but its role in supporting the economy of Bali can not be ignored. During the last five years (2005 - 2009) the industrial sector have contributed to between 8 to 9 percent for the economy of Bali. The growth of this sector was not exactly low. During this period, the industrial sector have averaged a growth of 6.4% (GDRP at constant prices).

If classified by the amount of labor that can be absorbed, industry sector can be divided into four subgroups, namely household industries, small industries, medium industries, and large industries. Of the four subgroups, large and medium industries are listed as groups that generate the greatest added value, thus considered important to see how this develops over time.

Although believed to have the management/managing a lot better than the small industries and household industries, but the presence of large and medium industries still not free from various problems due to both external and internal factors. This seems obvious if you see fluctuations in the number of large and medium companies as well as the amount of labor that can be absorbed.

In 2004, the number of large industrial companies are reaching 319

266


mencapai 319 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 23.586 orang. Kemudian pada tahun 2005 jumlah perusahaannya berkurang menjadi 318 namun penyerapan tenaga kerjanya justru meningkat menjadi 24.768 orang. Sementara untuk tahun 2007, jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja yang diserap mengalami peningkatan masing-masing menjadi 474 perusahan dan 31.839 orang. Kemudian di tahun 2008, jumlah perusahaan menurun drastis yaitu hanya 409 perusahaan dan hanya mampu menyerap 28.746 orang tenaga kerja. Penurunan jumlah perusahaan maupun tenaga kerja yang terserap ditahun 2008 tampaknya berkaitan erat dengan kenaikan harga BBM yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberatkan pengusaha sehingga banyak yang menutup perusahannya (lihat Tabel 7.1.1).

Dilihat dari jenis barang yang diproduksi, sebagian besar perusahaan industri besar dan sedang di Bali pada tahun 2008 memproduksi pakaian jadi (90 dari 409 perusahaan), dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 7.377 orang. Hal ini dapat dipahami mengingat beberapa tahun terakhir, tekstil dan produk tekstil adalah komoditas ekspor andalan Bali, sehingga keberadaannya memang lebih banyak dibanding industri jenis lainnya.

Pada bagian lain, nilai output yang dihasilkan usaha industri besar dan sedang di Bali meningkat 86,35 persen, yaitu dari Rp 2,46 trilyun di tahun 2007 menjadi Rp 4,58 trilyun di tahun 2008. Sementara biaya input mengalami peningkatan dari Rp 1,26 trilyun menjadi

companies with total employees reaching 23,586 people absorbed. Later in the year 2005 the number was reduced to 318 but the company's absorption of its workforce actually increased to 24,768 people. While for the year 2007, the number of companies and the amount of labor absorbed increased respectively to 474 companies and 31,839 people. Later in the year 2008, the number of firms dropped dramatically which is only 409 companies and 28,746 people are only able to absorb. Decrease the number of companies and workers involved in the year 2008 seems closely related to the rise in fuel prices that directly or indirectly burden the employers have so many who closed the company (see Table 7.1.1).

Viewed from the types of goods produced, most large and medium industrial enterprises in Bali in 2008 producing apparel (90 of 409 firms), with employment reaching 7,377 people. This is understandable considering the last few years, textile and textile product is a commodity export of Bali, that its presence is more compared to other types of industries.

On the other hand, the output value of large and medium industrial enterprises in Bali rose 86.35 percent, from Rp 2.46 trillion in 2007 to Rp 4.58 trillion in 2008. While input costs have increased from Rp 1.26 trillion to Rp 2.85 trillion or reached 125.19%, bringing the total value added


sebesar Rp 2,85 trilyun atau mencapai 125,19%, sehingga total nilai tambah untuk industri besar-sedang mengalami peningkatan sebesar 45,16%, yaitu dari Rp 1,19 trilyun menjadi Rp 1,73 trilyun.

Meski industri pakaian jadi menempati urutan tertinggi dalam hal jumlah perusahaan maupun kemampuan dalam menyerap tenaga kerja, namun nilai tambah tertinggi disumbangkan oleh industri makanan dan minuman. Pada tahun 2009, industri jenis ini menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 989,34 milyar rupiah atau 57,12% dari total nilai tambah yang tercipta. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari apa yang dihasilkan oleh industri pakaian jadi dengan nilai tambah sebesar Rp 185,16 milyar atau 10,69% dari total nilai tambah yang tercipta.

7.2. Listrik dan Air Bersih

Peningkatan kebutuhan listrik dan

air bersih, harus dibarengi oleh pening-katan produksi secara kontinyu. Hal ini penting untuk menghindari krisis listrik maupun air bersih, karena keduanya merupakan sarana vital dalam kehidupan masyarakat. Pada tahun 2009, produksi listrik di Bali mencapai 2.953.591.536 kWh, meningkat sebesar 8,78 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 2.715.210.750 kWh. Hal ini seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan yang mencapai 2,05 persen, yaitu dari 735.939 menjadi 750.994 pelanggan (Tabel 7.2.1 dan Tabel 7.2.3).

Peningkatan produksi, secara otomatis dibarengi oleh meningkatnya penggunaan bahan baku. Untuk bahan

for major industry is experiencing an increase of 45.16%, from Rp 1.19 trillion to Rp 1.73 trillion.

Although the apparel industry ranked highest in terms of number of firms as well as the ability to absorb labor, but the highest added value contributed by the food and beverage industry. In 2009, this type of industry to produce value added amounted to Rp 989.34 billion rupiah, or 57.12% of the total added value created. The figure was far higher than what is produced by the apparel industry with added value amounted to Rp 185.16 billion or 10.69% of the total added value created.

7.2. Electricity and Water Supply Increasing demand for electricity and water supply, must be accompanied by an increase in continuous production. It is important to avoid a power crisis as well as clean water, since they are vital tools in people's lives. In the year 2009, electricity production in Bali reached 2,953,591,536 kWh, or an increase of 8.78 percent from the previous year which only reached 2,715,210,750 kWh. This is in line with the increase in the number of subscribers reached 2.05 percent, from 735,939 to 750,994 subscribers (Table 7.2.1 and Table 7.2.3)

The increase in production, automatically accompanied by the increased use of raw materials. For fuel

268


bakar, pemakaian naik 9,32 persen, yaitu dari 2.410.454 liter di tahun 2008 menjadi 2.635.100 liter di tahun 2009. Hal yang sama juga terjadi pada pelumas, dimana kondisi penggunaannya meningkat 12,86 persen, yaitu dari 14.593 liter di tahun 2008 menjadi 16.470 liter di tahun 2009.

Sementara itu peningkatan kebutuhan air bersih tercermin dari meningkatnya jumlah pelanggan yang mencapai dua kali lipat lebih (dari 304.782 menjadi 612.184). Hal ini membuat jumlah penggunaan/produksi terjual meningkat 5,54%, yaitu dari 121.700.991 m3 menjadi 128.442.336 m3, sehingga membuat total penerimaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 268,14 milyar.

consumption rose 9.32 percent, from 2,410,454 liters in 2008 to 2,635,100 liters in the year 2009. The same thing happened on the lubricant, where the conditions of such use rose 12.86 percent, from 14,593 liters in 2008 to 16,470 liters in the year 2009

Meanwhile, the increase in water supply demand is reflected in the increasing number of subscribers reaching more than doubled (from 304,782 to 612,184). This makes the amount of usage/production sold increased by 5.54%, from 121,700,991 m3 to 128,442,336 m3 making the total receipts also increased to Rp 268.14 billion.

Grafik / Figure 7.1

Beberapa Indikator Industri Besar dan Sedang di Bali Tahun 2003 - 2008Some Indicators of Large and Medium Scale Industry in Bali, 2003 - 2008

Grafik / Figure 7.2

Efisiensi Produksi (Input/Ouput) Industri Besar dan Sedang di Bali, Tahun 2003 - 2008

Production Efficiency (Input/Output) of Large and Medium Scale Industry in Bali, 2003 - 2008

0

20 000

40 000

60 000

80 000

2003 2004 2005 2007 2008

Dal

am ri

buan

rupi

ah (

000

Rp

)

Rata-rata Pengeluaran untuk Pekerja per Orang per TahunRata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja per TahunRata-rata Produktivitas per Tenaga Kerja per Tahun

0.40

0.60

0.80

1.00

2003 2004 2005 2007 2008

Production Efficiency (Input/Output)


Grafik / Figure 7.3

Banyaknya kWh Terjual Menurut Jenis/Klasifikasi Pelanggan, Tahun 2009Number of kWh Sold by Type of Customer, 2009

Grafik / Figure 7.4Persentase Pengguna Air Minum Menurut Golongan Pemakaian di Bali, Tahun 2008

Percentage of Water Supply Consumption by Type of Customer in Bali, 2008

0

3 500

7 000

10 500

14 000

1 651

11 315 12 382

1 097 1 200 260

(Dal

am ju

ta K

wh

)

Perusahaan Niaga 6,64 %

Rumah Tangga 61,76 %

Hotel / Obyek Wisata 4,83 %

Sosial / Umum 2,64 %

Pemerintahan 3,27 % Lainnya

20,87 %


Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

15. 61 2 581 2 316 866 373 6 136 61 981.67

17. 34 611 1 047 186 91 1 935 14 467.72

18. 90 1 702 4 484 500 691 7 377 92 364.03

19. 2 104 16 30 5 155 3 393.18

20. 68 1 726 1 817 398 296 4 237 60 555.63

21. 1 25 16 1 2 44 128.30


Kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman. Wood and products of wood except furniture and plaiting materials.

Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Untuk Tenaga Kerja Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008Number of Large and Medium Scale Industries, Workers, and Employment Cost by Major Industrial Group in Bali, 2008

Pengeluaran Tenaga Kerja Employment

Cost (Juta Rp)

Produksi LainnyaJumlah Total

Kertas dan barang dari kertas / Paper and paper products

Jumlah Tenaga Kerja Dibayar dan Tidak Dibayar Paid and Unpaid Workers

Tekstil / Textiles

Pakaian jadi Wearing apparel

Kulit dan barang dari kulit / Tanning and leather products

Makanan dan minuman Food product and

Jumlah Perusa-haan

Number of Esta-blish-ment

(1)

Klasifikasi Industri Pengolahan

Classification of Manufacturing Industry

TabelTable

7.1.1 :


Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

22. 18 462 143 263 125 993 20 947.06

23. 1 43 1 - - 44 1 458.01

24. 2 15 85 - 2 102 637.30

25. 1 81 5 - - 86 1 320.90




(1)

Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir Coal, refined petroleum products and nuclear fuel

Karet dan barang dari karet / Rubber and plastics products

Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products

Jumlah Total


Cost (Juta Rp)

Jumlah Perusa-haan



Produksi Lainnya

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical products


7.1.1 :


Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

26. 32 879 414 160 105 1 558 32 896.78

27. 1 18 - 5 - 23 250.00

28. 16 270 463 51 30 814 6 181.06

31. 1 26 - 1 1 28 304.20

35. 1 17 1 1 4 23 246.39


Alat angkutan, selain kendaran bermotor roda empat atau lebih Other transport equipment



Barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya Fabricated metal products, except machinery and its equipment

Barang galian bukan logam / Non metallic mineral productsLogam dasar Basic metals

Jumlah Perusa-haan



ProduksiJumlah Total


Cost (Juta Rp)

Lainnya

Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya Electrical machinery and aparatus n.e.c.

(1)


7.1.1 :


Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

Laki-laki

Male

Perem- puan

Female

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

36. 79 2 657 1 414 688 392 5 151 74 056.94

37. 1 23 10 - 7 40 453.60

Jumlah / Total : 409 11 240 12 232 3 150 2 124 28 746 371 642.78

474 12 141 13 532 3 511 2 655 31 839 356 240.86- - - - - - -

318 8 799 11 316 2 821 1 832 24 768 413 105.33 319 8 575 10 024 2 887 2 100 23 586 369 616.76



2007200620052004

Daur ulang / Recycling

Furniture dan industri pengolahan lainnya Furniture and other manufacturing industries

(1)


Cost (Juta Rp)

Produksi Lainnya



Jumlah Perusa-haan



Jumlah Total


7.1.1 :


(Juta rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

15. 3 134 695 3 231 17 058 4 023 3 159 008

17. 54 684 1 134 7 455 15 564 78 838

18. 338 465 9 615 20 687 1 579 370 346

19. 19 857 - - 1 19 858

20. 233 409 968 1 193 1 539 237 108

21. 804 - - - 804



Value of Output by Major Industrial Group in Bali, 2008Nilai Output Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008



Nilai Barang yang

Dihasilkan Value Of Goods

Produced

Kenaikan Nilai Stok Barang

Setengah Jadi Increase in

Stock of Semi Finished Goods

Jumlah Total

(1)

Makanan dan minuman Food product and

Tekstil / Textiles


Kulit dan barang dari kulit / Tanning and leather productsKayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman. Wood and products of wood except furniture and plaiting materials.

Pendapatan Penerimaan

Lain Other

Income Revenua

Jasa Industri

yg Diberikan pd Pihak

Lain Value of Industrial

TabelTable

7.1.2 :


(Juta rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

22. 113 504 1 827 80 490 - 347 195 474

23. 21 628 117 - - 21 744

24. 462 - 540 13 1 015

25. 2 617 - - - 2 617




Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products

Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir Coal, refined petroleum products and nuclear fuelKimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical products





Jumlah Total

(1)


Lain Other

Income Revenua

Jasa Industri



Nilai Barang yang


Produced


7.1.2 :


(Juta rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

26. 102 782 265 4 369 143 107 559

27. 580 1 - - 581

28. 18 916 41 87 - 223 18 821

31. 887 - - 1 888

35. 859 118 - 106 1 084


(1)



Barang galian bukan logam / Non metallic mineral productsLogam dasar Basic metalsBarang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya Fabricated metal products, except machinery and its equipmentMesin listrik lainnya dan perlengkapannya Electrical machinery and aparatus n.e.c.




Jumlah Total


Lain Other

Income Revenua

Jasa Industri



Nilai Barang yang


Produced



7.1.2 :


(Juta rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

36. 332 355 1 307 26 289 1 808 361 759

37. 2 968 64 - 5 3 037

Jumlah / Total : 4 379 473 18 687 158 168 24 212 4 580 540

2 119 259 15 419 165 269 158 145 2 458 091- - - - -

1 228 595 21 808 77 136 42 802 1 370 342 874 774 5 189 45 404 17 182 942 549



2007200620052004


Jumlah Total




(1)



Lain Other

Income Revenua

Jasa Industri





Nilai Barang yang


Produced


7.1.2 :


Banyaknya Quantity (000 kWh)

N i l a I Value

(Juta Rp)

(2) (3) (4)

15 73.26 18 035.86 16 813.37

17 120.76 2 675.01 4 053.64

18 2.20 4 062.26 4 175.73

19 - 24.50 31.00

20 646.09 2 286.81 1 946.03

21 - 28.40 23.00

22 6.95 1 408.10 1 570.61

23 - 4.30 3.42

24 - 11.44 8.58


(1)

Makanan dan minuman Food product and beveragesTekstil / Textiles

Pakaian jadi / Wearing apparel

Kulit dan barang dari kulit Tanning and leather productsKayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman Wood and products of wood except furniture and plaiting materials

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia Chemicals and chemical products

Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir / Coal, refined petroleum products and nuclear fuel

Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products

Tenaga Listrik

Produksi Sendiri

Own Production (000 Kwh)

Kertas dan barang dari kertas Paper and paper products

Tenaga Listrik Industri Besar dan Sedang yang Dibangkitkan Sendiri dan yang Dibeli Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008

Electricity Produced and Purchased by Major Industrial Group in Bali, 2008

Klasifikasi Industri Pengolahan Classification of Manufacturing Industry

Tenaga Listrik yang Dibeli Electricity Purchased

TabelTable

7.1.3 :


Banyaknya Quantity (000 kWh)

N i l a I Value

(Juta Rp)

(2) (3) (4)

25 - 9.50 7.16

26 - 987.02 882.75

27 - 9.00 6.00

28 - 234.15 225.06

31 - 13.75 9.90

35 - 11.07 11.67

36 149.07 3 786.91 3 488.68

37 - 22.40 34.58

998.32 33 610.48 33 291.17

853.51 44 915.63 32 129.89- - -

2 906.07 32 608.12 26 041.18 5 291.60 34 059.20 18 274.41



2007200620052004

Furniture dan industri pengolahan lainnya Furniture and other manufacturing industriesDaur ulang / Recycling

Jumlah / Total :


Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya Electrical machinery and aparatus n.e.c.Alat angkutan, selain kendaran bermotor roda empat atau lebih Other transport equipment

Barang galian bukan logam Other non metallic mineral productsLogam dasar / Basic metals

Karet dan barang dari karet Rubber and plastics products


Tenaga Listrik

Produksi Sendiri

Own Production (000 Kwh)

Tenaga Listrik yang Dibeli Electricity Purchased

(1)


7.1.3 :


Banyaknya Quantity (000 Ltr)

N i l a i Value

(Juta Rp)

Banyaknya Quantity (000 Liter)

N i l a i Value

(Juta Rp)

(3) (4) (3) (4)

15. 390.52 1 848.29 6 479.56 29 695.83

17. 39.86 191.17 174.29 860.08

18. 232.24 1 140.54 202.36 1 126.03

19. 3.89 20.10 2.67 12.00

20. 190.06 886.28 346.25 1 619.32

21. - - 3.33 15.00

22. 347.75 1 601.57 52.50 243.63

23. - - 183.13 1 084.29

24. 1.00 5.00 2.50 12.50

25. 1.29 5.79 7.76 33.42


Banyaknya dan Nilai Pemakaian Bahan Bakar dan Pelumas Tahun 2008Quantity and Value of Fuel and Lubricants, 2008


Premium Premium


Kulit dan barang dari kulit Tanning and leather productsKayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman. Wood and products of wood except furniture and plaiting materials

Minyak Solar Fuel Oil

(1)


Kimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical products

Kertas dan barang dari kertas Paper and paper productsPenerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir / Coal, refined petroleum products and nuclear fuel

Karet dan barang dari karet Rubber and plastics products

TabelTable

7.1.4 :



N i l a i Value

(Juta Rp)


N i l a i Value

(Juta Rp)

(5) (6) (7) (8)

15. 49.03 1 034.94 154.59 428.96

17. 3.41 62.52 5.62 13.90

18. 4.99 98.21 1.68 5.80

19. 0.36 5.50 - -

20. 10.45 215.36 39.05 90.10

21. 0.15 3.00 - -

22. 3.62 71.46 2.66 9.48

23. 14.35 221.18 214.29 623.20

24. 0.20 5.00 - -

25. 0.34 5.11 0.58 1.73



(1)



Kulit dan barang dari kulit Tanning and leather productsKayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman. Wood and products of wood except furniture and plaiting materialsKertas dan barang dari kertas Paper and paper productsPenerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir / Coal, refined petroleum products and nuclear fuel

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical productsKaret dan barang dari karet Rubber and plastics products

Minyak Tanah Kerosene

Pelumas Lubrican Oil


7.1.4 :



N i l a i Value

(Juta Rp)

(9) (10) (11) (12)

15. 15 367.63 6 491.28 86.50 39 585.81

17. - - 0.93 1 128.59

18. - - - 2 370.58

19. - - - 37.60

20. - - 85.60 2 896.66

21. 61.77 24.70 5.00 47.70

22. - - - 1 926.14

23. 1 321.06 462.23 - 2 390.89

24. - - - 22.50

25. - - - 46.06



(1)



Kulit dan barang dari kulit Tanning and leather productsKayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman. Wood and products of wood except furniture and plaiting materialsKertas dan barang dari kertas Paper and paper productsPenerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir / Coal, refined petroleum products and nuclear fuel

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical productsKaret dan barang dari karet Rubber and plastics products

Jumlah Nilai Total Value

(000 Rp)

Nilai Bhn Bakar

lainnya Other Fuel

Value (Juta Rp)

Batubara Coal


7.1.4 :


Banyaknya Quantity (000 Ltr)

N i l a i Value

(Juta Rp)


N i l a i Value

(Juta Rp)

(3) (4) (3) (4)

26. 544.90 2 559.80 193.02 1 024.66

27. 3.00 15.00 - -

28. 35.02 170.87 12.60 56.68

31. 3.10 13.95 - -

35. 2.72 11.23 - -

36. 203.43 966.34 581.85 2 708.32

37. - - 5.50 17.36

1 998.76 9 435.91 8 247.30 38 509.12

9 841.08 23 719.35 5 540.32 25 718.93

- - - -

1 297.60 4 139.50 5 162.92 15 756.97

1 283.20 2 308.69 5 762.27 9 776.24


2007

2006

2005

2004

(1)


Premium Premium

Minyak Solar Fuel Oil


Barang-barang dari logam kecuali mesin / dan peralatannya Fabricated metal products, except machinery and its equipment


Jumlah / Total :

Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya / Electrical machinery and aparatus n.e.c.Alat angkutan, selain kendaran bermotor roda empat atau lebih Other transport equipment

Furniture dan industri pengolahan lainnya / Furniture and other manufacturing industries


7.1.4 :



N i l a i Value

(Juta Rp)


N i l a i Value

(Juta Rp)

(5) (6) (7) (8)

26. 8.90 148.42 51.68 113.78

27. 0.03 0.63 - -

28. 0.64 15.03 36.75 133.50

31. 0.06 1.10 - -

35. - - - -

36. 23.56 241.09 10.39 31.85

37. - - - -

120.08 2 128.54 517.29 1 452.29

62.84 1 181.16 393.53 1 218.33

- - - -

85.87 1 329.94 288.12 653.18

65.71 798.11 196.86 235.86


2007

2006

2005

2004



Jumlah / Total :



(1)

Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya / Electrical machinery and aparatus n.e.c.Alat angkutan, selain kendaran bermotor roda empat atau lebih Other transport equipment


Pelumas Lubrican Oil

Minyak Tanah Kerosene


7.1.4 :



N i l a i Value

(Juta Rp)

(9) (10) (11) (12)

26. - - 962.67 4 809.33

27. - - 5.00 20.63

28. - - 59.30 435.37

31. - - - 15.05

35. - - - 11.23

36. - - 127.58 4 075.17

37. - - 7.20 24.56

16 750.46 6 978.21 1 339.78 59 843.85

4 368.18 3 527.43 1 023.44 56 388.65

- - - -

18.00 48.00 995.46 22 923.05

- - 916.78 14 035.67

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Source : BPS - Statistics of Bali Province

2007

2006

2005

2004




Jumlah / Total :

(1)



Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya / Electrical machinery and aparatus n.e.c.


Nilai Bhn Bakar

lainnya Other Fuel

Value (Juta Rp)

Jumlah Nilai Total Value

(000 Rp)

Batubara Coal


7.1.4 :


(Juta Rp)

Bahan Baku Raw

Materials

BBM Listrik dan Gas

Fuel Electricity and Gas

Sewa Gedung

Mesin dan Alat-alat Rent of Building

Machinery and

Equipment

Lainnya Others

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6)

15. 2 042 990 56 775 3 924 65 983 2 169 672

17. 24 525 5 406 1 714 2 681 34 326

18. 142 797 6 429 3 625 32 338 185 189

19. 9 785 69 29 5 9 888

20. 61 886 4 530 2 217 14 039 82 672

21. 365 71 - - 436


Biaya Input Industri Besar dan Sedang Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008Input Cost of Large and Medium Scale Industry by Major Industry Group in Bali, 2008






(1)

Makanan dan minuman Food product and Tekstil / Textiles


TabelTable

7.1.5 :


(Juta Rp)

Bahan Baku Raw

Materials

BBM Listrik dan Gas


Sewa Gedung


Machinery and

Equipment

Lainnya Others

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6)

22. 36 389 3 433 4 593 22 382 66 798

23. 12 291 2 323 2 395 246 17 256

24. 142 33 8 7 190

25. 60 53 - - 113


(1)

Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir / Coal, refined petroleum productsKimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical products





7.1.5 :


(Juta Rp)

Bahan Baku Raw

Materials

BBM Listrik dan Gas


Sewa Gedung


Machinery and

Equipment

Lainnya Others

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6)

26. 44 631 7 315 585 4 664 57 195

27. 216 27 - 15 258

28. 4 803 691 57 186 5 738

31. 55 25 1 2 82

35. 463 23 - 42 528





(1)

Barang galian bukan logam / Other non metallic mineral products

Logam dasar Basic metals




7.1.5 :


(Juta Rp)

Bahan Baku Raw

Materials

BBM Listrik dan Gas


Sewa Gedung


Machinery and

Equipment

Lainnya Others

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6)

36. 165 745 7 593 9 261 33 436 216 035

37. 2 088 59 36 - 2 183

Jumlah / Total : 2 549 232 94 855 28 444 176 026 2 848 557

998 926 89 133 9 305 167 603 1 264 967- - - - -

570 127 48 964 2 450 104 436 725 977 572 982 40 991 16 002 128 825 758 800



20042005



20072006

(1)




7.1.5 :


(Juta Rp)

Output Value of Output

Input Input Cost

Nilai Tambah

Atas Dasar Harga Pasar Added Value

at Market Cost

Pajak Tak Langsung

Indirect Taxes

Nilai Tambah

Atas Dasar Biaya Faktor Added Value

at Factor Cost

(2) (3) (4) (5) (6)

15. 3 159 008 2 169 672 989 336 4 240 985 096

17. 78 838 34 326 44 512 242 44 269

18. 370 346 185 189 185 157 5 694 179 463

19. 19 858 9 888 9 970 16 9 954

20. 237 108 82 672 154 436 724 153 713

21. 804 436 368 20 349


Nilai Tambah Menurut Golongan Pokok Industri di Bali Tahun 2008Added Value by Mayor Industrial Group in Bali, 2008



(1)

Makanan dan minuman Food product and Tekstil / Textiles





TabelTable

7.1.6 :


(Juta Rp)


Input Input Cost

Nilai Tambah


at Market Cost

Pajak Tak Langsung

Indirect Taxes

Nilai Tambah


at Factor Cost

(2) (3) (4) (5) (6)

22. 195 474 66 798 128 676 15 264 113 412

23. 21 744 17 256 4 488 914 3 574

24. 1 015 190 825 3 822

25. 2 617 113 2 504 222 2 282




(1)

Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman / Publishing, printing and reproduction of recorded media products Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir / Coal, refined petroleum productsKimia dan barang-barang dari bahan kimia / Chemicals and chemical productsKaret dan barang dari karet / Rubber and plastics products


7.1.6 :


(Juta Rp)


Input Input Cost

Nilai Tambah


at Market Cost

Pajak Tak Langsung

Indirect Taxes

Nilai Tambah


at Factor Cost

(2) (3) (4) (5) (6)

26. 107 559 57 195 50 364 259 50 105

27. 581 258 323 2 321

28. 18 821 5 738 13 083 49 13 034

31. 888 82 806 0 805

35. 1 084 528 556 86 470




(1)

Barang galian bukan logam / Other non metallic mineral products

Logam dasar Basic metals





7.1.6 :


(Juta Rp)


Input Input Cost

Nilai Tambah


at Market Cost

Pajak Tak Langsung

Indirect Taxes

Nilai Tambah


at Factor Cost

(2) (3) (4) (5) (6)

36. 361 759 216 035 145 724 4 670 141 055

37. 3 037 2 183 853 7 847

Jumlah / Total : 4 580 540 2 848 557 1 731 983 32 411 1 699 572

2 458 091 1 264 967 1 193 124 29 708 1 163 415- - - - -

1 370 342 725 977 644 365 13 565 630 800 942 549 758 800 505 130 7 241 497 889



2007200620052004



(1)




7.1.6 :


2004 2005 2006 2007 2008

(2) (3) (4) (5) (6)

1. 74 78 - 67 70

2. 15 671 16 679 - 11 189 12 929

3. 21 417 26 016 - 37 474 60 251

4. 39 962 55 327 - 77 204 159 345

5. 0.81 0.53 - 0.51 0.62




Effisiensi Produksi Production Efficiency (Input/Output)

Rata-Rata Banyaknya Tenaga Kerja per Perusahaan Average Number of Employees per Establishment

Rata-Rata Pengeluaran untuk Pekerja per Orang per Tahun Average Employment Cost per Person per Year ( 000 Rp. )

Rata-Rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja per Tahun Average Added Value per Employee per Year (000 Rp.)

Rata-Rata Produktivitas per Tenaga Kerja per Tahun Average Productivity per Employee per Year (000 Rp.)

Indikator Perusahaan Industri Besar dan Sedang di Bali 2004 - 2008Indicators of Large and Medium Scale Industry in Bali, 2004 - 2008

(1)

TabelTable

7.1.7 :


(Juta Rp)

Penambahan Additional

Pengurangan Reduction

(2) (3)

15. 53 020 5 323

17. 10 515 8 957

18. 13 704 1 312

19. 420 -

20. 10 502 5 882

21. - -

22. 7 329 115

23. 1 695 200

24. - -


Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman Publishing, printing and reproduction of recorded media products Batubara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir Coal, refined petroleum products and nuclear fuelKimia dan barang-barang dari bahan kimia Chemicals and chemical products

Kertas dan barang dari kertas Paper and paper products

Penambahan dan Pengurangan Barang Modal Bekas dan Barang Modal Tetap Menurut Kode Industri Tahun 2008Additional and Reduction of Used and Fixed Capital by Industrial Code, 2008

(1)




Kulit dan barang dari kulit Tanning and leather productsKayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang-barang anyaman Wood and products of wood except furniture and plaiting materials

TabelTable

7.1.8 :


(Juta Rp)

Penambahan Additional

Pengurangan Reduction

(3) (4)

25. - -

26. 9 499 93

27. - -

28. 78 1

31. - -

35. 625 -

36. 16 919 1 517

37. - -

124 306 23 399

72 013 9 278- -

92 182 46 881 90 820 13 782



200620052004

Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya Electrical machinery and aparatus n.e.c.Alat angkutan, selain kendaran bermotor roda empat atau lebih Other transport equipment

Furniture dan industri pengolahan lainnya Furniture and other manufacturing industriesDaur ulang / Recycling

Jumlah / Total :

2007



(1)

Karet dan barang dari karet Rubber and plastics productsBarang galian bukan logam Other non metallic mineral productsLogam dasar / Basic metals


7.1.8 :


Bahan Bakar F u e l (liter)

Pelumas Lubricants

(liter)

(2) (3) (4)

1. UPJ Bali Timur 409 428.98 2 635 100 16 470

2. UPJ Bali Utara 314 386.55 - -

3. UPJ Bali Selatan 2 229 776.02 - -

4. Supply Sistem Jawa Bali*) 2 962 849.36 - -

5. Supply Sistem Jawa Bali 2 953 591.54 - -

2 953 591.54 2 635 100 16 470

2 715 210.75 2 410 454 14 593

2 563 503.16 2 234 425 11 049

2 326 424.13 1 942 929 10 360

2 299 700.79 1 749 928 10 143

*) Catatan : Termasuk suplai dari Kitlur Jawa-Bali Note : Including Jawa-Bali distribution supply

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi BaliSource : PT PLN (Persero) Bali Distribution

2008

2007

2006

2005

(1)

Jumlah / Total :

Pemakaian Bahan Bakar dan Pelumas Consumption of Fuel and LubricantsProduksi

Production (000 kWh)

Wilayah Region

Produksi Listrik, Pemakaian Bahan Bakar dan Minyak Pelumas oleh PLN di Bali Tahun 2009Production of Electricity, Consumption of Fuel and Lubricants at State Electricity Company by Region, 2009

TabelTable

7.2.1 :


Denpasar Singaraja K u t a Tabanan

(2) (3) (4) (5)

1. 520 008.10 105 526.95 235 100.50 83 525.74

2.

2.1. 17 851.14 5 449.28 3 133.85 2 185.18

2.2. 564 937.00 117 256.80 163 717.08 83 616.73

2.3. 267 440.41 47 535.73 270 830.19 24 850.71

2.4. 23 031.46 7 281.63 2 441.08 7 093.02

2.5. 35 964.18 17 505.82 4 376.65 7 139.80

2.6. 6 451.97 525.63 13 023.47 860.01

915 676.14 195 554.89 457 522.32 125 745.44

829 836.82 177 391.77 406 158.52 115 174.68

772 227.95 163 096.95 363 134.75 107 560.03

829 836.82 177 391.77 406 158.52 115 174.68

679 087.02 143 558.28 288 956.01 95 897.88

Catatan / Note : berlanjut / continued … APTR : Areal Pelayanan Tegangan Rendah / Low Voltage Service Area

(1)

kVA Tersambung kVA Available

Banyaknya kVA Tersambung, kWh Terjual, dan Jumlah Pelanggan Menurut Golongan per Cabang di Bali Tahun 2009Number of kVA Available, kWh Sold, and Number of Customers by Classification and Branch in Bali, 2009

A P T R

Banyaknya kWh Terjual Menurut Jenis, Klasifikasi Pelanggan / Number of kWh Sold by Type of Customers ( Juta kWh )

Sosial / Social

Multiguna Multifunction

Rumah Tangga Household

Bisnis / Bussines

Industri / Industries

Publik / Public

2006

2005

Jumlah kWh Terjual Total kWh Sold

2008

2007


TabelTable

7.2.2 :


Gianyar Klungkung Negara

(6) (7) (8) (9) (10)

1. 120 588.12 108 325.83 52 105.86 259 038.00 1 484 219.09

2.

2.1. 3 556.65 5 267.20 2 387.91 13 494.80 53 326.01

2.2. 112 428.82 103 844.32 53 326.31 2 097.20 1 201 224.25

2.3. 62 709.14 37 851.36 13 615.51 553 580.80 1 278 413.84

2.4. 4 433.88 4 664.02 11 192.95 49 515.80 109 653.83

2.5. 14 844.35 13 979.34 6 142.47 20 054.20 120 006.81

2.6. 1 733.09 683.88 137.90 2 605.16 26 021.10

199 705.92 166 290.11 86 803.05 641 347.96 2 788 645.83

183 597.42 149 469.08 77 626.98 611 842.43 2 551 097.70

199 705.92 166 290.11 86 803.05 641 347.96 2 500 166.72

154 388.55 126 845.82 68 378.68 524 493.18 2 402 668.03

147 571.00 123 904.31 67 028.97 548 680.21 2 094 683.68

Catatan / Note :

APTR : Areal Pelayanan Tegangan Rendah / Low Voltage Service Area

APTM : Areal Pelayanan Tegangan Menengah / Medium Votage Service Area

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi Bali Source : PT PLN (Persero) Bali Distribution

Banyaknya kWh Terjual Menurut Jenis, Klasifikasi Pelanggan / Number of kWh Sold by Type of Customers ( Juta kWh )

Sosial / Social

Multiguna Multifunction

Rumah Tangga Household

Bisnis / Bussines

Industri / Industries

Publik / Public

kVA Tersambung kVA Available

(1)

Jumlah kWh Terjual Total kWh Sold

2008

2007

2006

2005

A P T RAPTM


Jumlah T o t a l


7.2.2 :


Jumlah Desa Telah Dilistriki Number of

Villages Electrifield

Gardu Transmission

Pelanggan Customer

VA Tersambung VA. Installes

(1000 VA)

(2) (3) (4) (5)

706 5 882 752 149 1 484 219

706 5 791 735 939 1 393 713

706 5 501 717 428 1 291 747

674 5 353 697 375 1 197 638

674 5 260 683 794 1 149 850

674 4 831 660 323 1 072 131

674 4 718 638 944 1 011 518

669 4 172 618 820 964 121

636 3 819 596 517 902 949

636 3 892 573 649 817 226

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi BaliSource : PT PLN (Persero) Bali Distribution

Banyaknya Desa yang Berlistrik, Gardu, VA Terpasang, dan Jumlah Pelanggan Tahun 2000 - 2009Number of Villages Electrified, Transmission, VA Installed, and Customers, 2000 - 2009

2002

2001

2000

T a h u n Y e a r

(1)

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

TabelTable

7.2.3 :


Listrik Desa Urban Electricity

Listrik Perkotaan Rural Electricity

Pelanggan (Rumah Tangga)

Customer (Household)

(2) (3) (4)

1. Jembrana 38 247 9 990 44 172

2. Tabanan 80 663 14 568 86 728

3. Badung 103 957 2 454 86 166

4. Gianyar 80 475 9 311 79 460

5. Klungkung 29 596 3 728 29 372

6. Bangli 29 060 3 550 28 806

7. Karangasem 47 887 8 638 49 686

8. Buleleng 76 064 19 580 86 398

9. Denpasar 38 274 156 107 165 511

524 223 227 926 656 299

514 689 221 250 645 356 503 197 214 231 632 209 492 465 204 910 697 375 485 484 198 310 607 287

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Source : PT PLN (Persero) Bali Distribution

2005


Jumlah / Total :

(1)

Banyaknya Pelanggan Listrik di Pedesaan dan di Perkotaan, 2009Number of Customers by Urban and Rural 2009

200820072006

TabelTable

7.2.4 :


(000 m 3 )

2004 2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. 6 190 7 869 - 7 874 8 533

2. 59 007 68 978 - 69 361 79 323

3. 5 313 8 857 - 5 531 6 201

4. 3 018 3 487 - 2 974 3 388

5. 12 830 4 159 - 4 455 4 198

6. 11 811 11 003 - 31 506 26 800

98 169 104 353 - 121 701 128 442



Consumption of Water Usage Classification in Bali, 2004 - 2008

Lainnya / Others

Jumlah / Total :

Perusahaan Niaga Trade Company

Rumah Tangga Households

Hotel / Obyek Wisata Hotel / Tourist Objects

Sosial / Umum Social / Public

Instansi Pemerintah / Pelabuhan Goverment Institutions / Harbour

Golongan Pemakaian Consumption Classification

Jumlah Penggunaan Air Bersih Menurut Golongan Pemakaian di Bali Tahun 2004 - 2008

TabelTable

7.3.1 :


Satuan Volume

2004 2005 2006 2007 2008

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. unit 265 085 289 662 - 304 782 612 184

2. liter/detik 5 043 6 424 - 5 818 4 357

3. (000 m³) 98 169 104 353 - 121 701 128 442

4. (Juta Rp) 119 318 188 537 - 224 976 268 145



Penggunaan Air Bersih Consumption of Water Supply

Jumlah Penerimaan Total of Revenue

Uraian Description

Banyaknya Pelanggan, Produksi, dan Penggunaan Air Bersih Tahun 2004 - 2008Number of Customers, Production, and Consumption of Water Supply, 2004 - 2008

(1)

Jumlah Pelanggan Total of Customers

Kapasitas Produksi Air Capacity of Water Supply

TabelTable

7.3.2 :


Perdagangan

T r a d e


8.1. Perkembangan Ekspor Sebagai sebuah negara dengan

perekonomian terbuka, ekspor tentu memberi peran penting bagi perekonomian nasional termasuk Bali. Kendati perannya tidak sebesar negara maju seperti Singapura misalnya, namun peran perdagangan luar negeri dalam mendukung perekonomian tidak bisa diabaikan begitu saja.

Seperti diketahui bersama, pada tahun 2009 perdagangan luar negeri hampir semua negara di dunia mengalami hambatan yang cukup besar. Terjadinya krisis telah membuat daya beli mengalami penurunan, yang akhirnya juga berimbas pada penurunan permintaan akan barang dan jasa.

Selama periode Januari - Desember 2009, ekspor barang Provinsi Bali yang diukur berdasarkan free on board (fob) mencapai US$ 255.425 ribu. Nilai ini turun sebesar 4,52 persen dari tahun sebelumnya yang telah mencapai US$ 267.507 ribu. Dengan demikian, sudah dua tahun berturut-turut ekspor kita mengalami penurunan. Hal ini tentu harus disikapi serius oleh pemerintah, terutama dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar baru yang perekonomiannya masih relatif stabil ditengah guncangan krisis. 8.2. Ekspor Menurut Kawasan dan

Negara Tujuan Tabel 8.2 menunjukkan bahwa

kawasan Asia masih menjadi pasar utama tujuan ekspor barang dari Bali. Selama tahun 2009 perolehan devisa dari

8.1. Export Growth

As a country with open economy, exports would provide an important role for the national economy, including Bali. Although its role is not as developed countries like Singapore for example, but the role of foreign trade in supporting the economy can not be ignored.

As known, in 2009 the foreign trade almost all countries in the world experiencing significant barriers. Crisis have made buying power has decreased, which eventually also affected the decrease in demand for goods and services.

During the period January to December 2009, exports of goods measured by the Province of Bali that free on board (fob) reached US$ 255,425 thousand. This value decreased by 4.52 percent from the previous year had reached US$ 267,507 thousand. Thus, after two consecutive years, our exports to decrease. This certainly must be addressed seriously by the government, particularly by penetrating new markets whose economies are still relatively stable amid crisis shocks.

8.2. Export Based on Region and

Destination Countries

Table 8.2 shows that Asia is still the main market for goods exported from Bali. During the year 2009 foreign exchange earnings from the region reached US$

310


kawasan tersebut mencapai US$ 136.049 ribu atau 53,26 persen dari total nilai ekspor Bali. Dibanding tahun sebelumnya, ekspor Bali ke kawasan Asia meningkat sebesar 4,45%, masih kalah jauh dibanding peningkatan ekspor ke kawasan Afrika yang mencapai 62,27%. Namun jika dilihat dari pangsa ekspor, Afrika hanya memiliki pangsa sekitar 1,36% jauh lebih rendah dari Asia yang mencapai 53,26%. Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa pasar Afrika masih terus bisa dikembangkan ditengah penurunan yang terjadi pada kawasan Eropa maupun Amerika.

Jika dilihat berdasarkan sepuluh negara utama tujuan ekspor selama tahun 2009, tampak Jepang masih merupakan sumber utama penghasil devisa dengan nilai ekspor mencapai US$ 62.927 ribu, diikuti oleh Amerika Serikat dan Singapura dengan nilai ekspor masing-masing mencapai US$ 32.084 ribu dan US$ 29.951 ribu. Dari sepuluh negara tersebut, hanya Jepang, Inggris, Prancis, dan Taiwan yang menunjukkan terjadinya peningkatan nilai ekspor dibanding tahun sebelumnya, sementara enam negara lainnya menunjukkan penurunan (Tabel 8.3). 8.3. Impor Menurut Asal Kawasan

dan Negara Berbeda halnya dengan ekspor,

impor Provinsi Bali pada tahun 2009 menunjukkan angka yang meningkat. Bahkan peningkatannya mencapai dua kali lipat lebih (146%). Seperti yang tertera pada Tabel 8.5, nilai impor pada

136,049 thousand or 53.26 percent of the total export value of Bali. Compared to the previous year, exports to Asia rose by 4.45%, still far behind compared to increasing African exports to the region reached 62.27%. But when viewed from the share of exports, Africa has only about 1.36% share is much lower than that reached 53.26% Asian. This is certainly an indication that the African market continues to be developed amid the decline of the regions of Europe and America.

If visits by ten main countries of export destination during the year 2009, it appears Japan is still the main source of foreign exchange by value of exports reached US$ 62,927 thousand, followed by the United States and Singapore with an export value respectively reached US$ 32,084 thousand and US$ 29,951 thousand. Of the ten countries, only Japan, England, France, and Taiwan which show the increase in export value over the previous year, while six other countries showed a decrease (Table 8.3).

8.3. Import by Origin Region and Country Unlike the case with exports, imports of Bali Province in the year 2009 showing the numbers rise. Even the increment reaches more than doubled (146%). As shown in Table 8.5, the value of imports in 2009 reached US$ 254,113 thousand,


tahun 2009 mencapai US$ 254.113 ribu, sementara impor tahun sebelumnya hanya US$ 103.284 ribu.

Meski impor meningkat pesat, sementara ekspor menurun, namun neraca perdagangan Bali masih menunjukkan angka positif. Ini tentu merupakan suatu pencapaian yang cukup baik bagi ekonomi Bali.

Dilihat dari negara asal, sebagian besar impor Bali berasal dari negara-negara Eropa seperti Inggris, Swiss, dan Prancis, diikuti oleh negara-negara Asia seperti Hongkong, Thailand, Singapura, dan Jepang serta negara-negara dari benua Amerika yaitu Amerika Serikat.

Dibanding tahun sebelumnya, terlihat adanya pergeseran negara-negara asal impor. Jika di tahun ini dominasi Eropa tampak dengan jelas, maka di tahun 2008 negara-negara Asia seperti Singapura dan Hongkong merupakan penyuplai barang terbesar (lihat Tabel 8.5 - Tabel 8.7). 8.4. Transaksi Berjalan Sektor

Perdagangan Barang Transaksi berjalan sektor

perdagangan luar negeri merupakan salah satu instrumen terpenting dalam memotret sejauh mana perkembangan aktivitas perdagangan (ekspor-impor) yang dilakukan antar negara di kawasan tertentu.

Seperti diungkap sebelumnya,

transaksi berjalan sektor perdagangan barang luar negeri Provinsi Bali masih menunjukkan angka positif. Namun

while imports of the previous year only US$ 103,284 thousand.

Although imports increased rapidly, while exports declined, but the Bali trade balance still shows a positive number. It certainly is an achievement that was quite good for the economy of Bali.

Viewed from the country of origin, mostly imported from Bali, European countries such as England, Switzerland, and France, followed by Asian countries such as Hongkong, Thailand, Singapore, and Japan as well as countries from the Americas that the United States.

Compared to previous years, we see the shift in the countries of origin of imports. If at this year's European domination, it becomes obvious, then in 2008 the Asian countries like Singapore and Hongkong is the largest supplier of goods (see Table 8.5 - Table 8.7).

8.5. Current Account Trade in Goods Sector

The current account of foreign trade sector is one of the most important instruments in photographing the extent to which the development of trade activity (exports-imports) conducted between countries in specific regions. As previously disclosed, the deal goes overseas merchandise trade sector of Bali Province are still showing positive figures. However, indicated that is equal to US$

312


demikian angka yang ditunjukkan yaitu sebesar US$ 1.312.000, jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$ 164.223.000. Penurunan tersebut sebagian besar dipicu oleh defisit perdagangan dengan kawasan Eropa yang mencapai US$ 97.989.000. Krisis finansial membuat permintaan barang dari Eropa mengalami penurunan drastis, sementara disisi lain kebutuhan kita akan barang-barang Eropa masih cukup besar. Sebaliknya perdagangan dengan Asia dan Amerika masih menunjukkan surplus yang relatif besar sehingga dapat dijadikan acuan bahwa kedua kawasan masih cukup potensial bagi ekonomi Bali, ditengah krisis yang melanda.

1,312 million, much lower than the previous year to reach US$ 164,223 million. The decrease was largely triggered by a trade deficit with the European region which reached US$ 97,989 million. The financial crisis create demand for goods from Europe has decreased dramatically, while the other hand, our need for European goods is still quite large. Instead of trade with Asia and America still shows a relatively large surplus so it can become a reference that the two regions is still enough potential for the economy of Bali, in the midst of the crisis.

Grafik / Figure 8.1

Posisi Neraca Perdagangan Provinsi Bali,Tahun 2004 - 2009

Balance of Trade of Bali Province, 2004 - 2009

Grafik / Figure 8.2

Export Segment of Bali Province by Destination, 2004 - 2009

Perkembangan Pangsa Ekspor Provinsi Bali Menurut Kawasan Tujuan,Tahun 2004 - 2009

-10

0

10

20

30

40

2004 2005 2006 2007 2008 2009

ASEAN Non ASEAN AfrikaAustralia Amerika Eropa

(%)

0

100

200

300

2004 2005 2006 2007 2008 2009

EksporImporSurplus

(000 US$)


Grafik / Figure 8.3

Import Segment of Bali Province by Origin, 2004 - 2009

Perkembangan Pangsa Impor Provinsi Bali Menurut Kawasan Asal, Tahun 2004 - 2009

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

2004 2005 2006 2007 2008 2009

ASEAN Non ASEAN AfrikaAustralia Amerika Eropa

(%)


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

1. 224 442 298 629 287 725 267 507 255 425

2. 33 946 37 388 42 336 49 922 57 579

3. 6.09 7.30 6.23 5.19 4.57

4 9 212 9 141 9 164 9 694 10 305

Sumber : BPS Provinsi Bali


The Growth of Some Export Indicators Goods of Bali Province, 2005 - 2009

Perkembangan Beberapa Indikator Ekspor Barang Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009

PDRB Harga Berlaku (Milyar Rp.) GDRP at Current Market Prices (Billion Rp.)

Andil Ekspor Terhadap PDRB (%) Export Share to GDRP (%)

Kurs Rata-rata US$ Terhadap Rp Average US$ Rate to Rupiahs

Indikator Indicators

(1)

Ekspor Bali (000 US$) Export (000 US$)

TabelTable

8.1 :


Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. 120 581 40.38 127 493 44.31 130 258 48.69 136 049 53.26

- Asean 40 483 13.56 39 526 13.74 40 420 15.11 39 501 15.46

- Non Asean 80 098 26.82 87 966 30.57 89 838 33.58 96 548 37.80

2. 1 635 0.55 2 422 0.84 2 146 0.80 3 482 1.36

3. 25 586 8.57 22 736 7.90 23 987 8.97 19 697 7.71

4. 62 013 20.77 56 510 19.64 51 854 19.38 41 630 16.30

5. 88 815 29.74 78 565 27.31 59 261 22.15 54 567 21.36

298 629 100.00 287 726 100.00 267 507 100.00 255 425 100.00



Nilai dan Pangsa Ekspor Provinsi Bali Menurut Kawasan Tujuan Tahun 2006 - 2009

Jumlah / Total :

Tujuan Destination

(1)

ASIA

AFRIKA

AUSTRALIA & OCEANIA

AMERIKA

EROPA

20092 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8

Value and Export Segment of Bali Province by Destination, 2006 - 2009

TabelTable

8.2 :


Tujuan Destination

Volume Volume (000 kg)

Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

(2) (3) (4)

1. 9 620 62 927 24.64

2. 7 255 32 084 12.56

3. 905 29 951 11.73

4. 649 19 716 7.72

5. 2 136 19 096 7.48

6. 482 13 407 5.25

7. 537 11 318 4.43

8. 1 871 9 332 3.65

9. 2 253 5 937 2.32

10. 482 4 887 1.91

11. 11 221 46 768 18.31

37 411 255 425 100.00



(1)

Exports of Bali Province by Major Country of Destination, 2009

Inggris / England

Perancis / France

Sepuluh Negara Tujuan Ekspor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009

Jumlah / Total :

Jepang / Japan

Taiwan / Taiwan

Jerman / Germany

Lainnya / Others

USA / USA

Singapura / Singapore

Hongkong / Hongkong

Australia / Australia

Italia / Italy

TabelTable

8.3 :



Nilai Ekspor Value of Export

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

(2) (3) (4)

1. 180.71 23 679.95 9.27

2. 4 891.86 23 235.72 9.10

3. 8.69 14 560.79 5.70

4 3 154.37 12 997.52 5.09

5 1 568.80 10 909.83 4.27

6 371.49 10 449.07 4.09

7 2 494.12 6 120.62 2.40

8 178.78 5 998.69 2.35

9. 223.88 5 932.34 2.32

10. 206.99 5 330.14 2.09

11. 24 131.00 136 210.13 53.33

37 410.68 255 424.80 100.00

Sumber : BPS Provinsi BaliSource : BPS - Statistics of Bali Province

Sepuluh Kelompok Komoditas Ekspor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009

Jumlah / Total :

Pakaian berbahan fiber sintetik / Dresses of synthetic fibresKomoditas lainnya / Other commodities

(1)

Kelompok Komoditas Commodity Group

Pakaian berbahan katun / Dresses of cotton

Perhiasan dari perak / Jewellery of silver

Tuna sirip kuning, eksklusif filet, hati dan telur ikan segar atau beku / Yellow fin tunas, excl. fillets, livers and roes fresh or chilledBagian dari perhiasan perak / Parts of jewellery of silverTuna mata besar, eksklusif filet, hati dan telur ikan segar atau beku / Big eye tunas, excl. fillet, livers and roes fresh or chilledTuna lainnya, eksklusif filet, hati dan telur ikan segar atau beku / Other tunas, excl.fillets, livers and roes fresh or chilledPakaian wanita, dengan bahan selain tekstil, selain pakaian renang dari sutera dan rami / Female dresses, of other textile material, other than swimwear of silk and ramieKerapu segar atau beku / Kerapu (cromilepte altivelis, epinephelu, leoparbus) fresh or chilled

Pakaian wanita, dengan bahan selain tekstil, selain dari sutera dan rami / Female's wear, of other textile material, other than silk or ramie

Exports of Bali Province by Major Commodity, 2009

TabelTable

8.4 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

1. 88 745 27 769 44 292 103 284 254 113

2. 33 946 37 388 42 336 49 922 57 579

3. 2.67 0.68 0.96 2.01 4.55

4 9 212 9 141 9 164 9 694 10 305



Perkembangan Beberapa Indikator Impor Barang Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009The Growth of Some Import Indicators Goods of Bali Province, 2005 - 2009

Andil Impor Terhadap PDRB (%) Import Share to GDRP (%)

Kurs Rata-rata US$ Terhadap Rp Average US$ Rate to Rupiahs

Indikator Indicators

(1)

Impor Ekspor Bali (000 US$) Import (000 US$)

PDRB Harga Berlaku (Rp. Milyar) GDRP at Current Market Prices (Billion Rp)

TabelTable

8.5 :


Nilai Value (000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)


Pangsa Export

Segment (%)


Pangsa Export

Segment (%)

Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Export

Segment (%)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. 6 146 22.13 11 628 26.25 63 748 61.72 72 171 28.40

- Asean 1 466 5.28 2 705 6.11 27 506 26.63 28 676 11.28

- Non Asean 4 681 16.86 8 924 20.15 36 243 35.09 43 495 17.12

2. 31 0.11 117 0.26 15 0.01 337 0.13

3. 5 789 20.85 6 261 14.13 10 554 10.22 9 851 3.88

4. 11 013 39.66 11 349 25.62 16 594 16.07 19 198 7.55

5. 4 789 17.25 14 937 33.72 12 372 11.98 152 556 60.03

27 769 100.00 44 292 100.00 103 284 100.00 254 113 100.00



Nilai dan Pangsa Impor Provinsi Bali Menurut Kawasan Asal Tahun 2006 - 2009

EROPA

Jumlah / Total :

Value and Import Segment of Bali Province by Origin, 2006 - 2009

(1)

ASIA

AFRIKA

AUSTRALIA & OCEANIA

AMERIKA

Tujuan Destination

2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2009

TabelTable

8.6 :


Tujuan Destination


Nilai Value

(000 US$)

Pangsa Import

Segment (%)

(2) (3) (4)

1. 909 105 088 41.35

2. 35 23 951 9.43

3. 664 19 850 7.81

4. 612 18 090 7.12

5. 707 14 748 5.80

6. 1 092 12 637 4.97

7. 102 10 549 4.15

8. 1 194 9 496 3.74

9. 4 866 7 646 3.01

10. 1 956 6 775 2.67

11. 3 080 25 282 9.95

15 219 254 113 100.00



Imports of Bali Province by Major Country of Origin, 2009

(1)

Inggris / England

Switzerland / Switzerland

Sepuluh Negara Asal Impor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009

Hongkong / Hongkong

USA / USA

Thailand / Thailand

Singapura / Singapore

Perancis / France

Australia / Australia

Taiwan / Taiwan

Jepang / Japan

Lainnya / Others

Jumlah / Total :

TabelTable

8.7 :



Nilai Impor Value of Import

(000 US$)

Pangsa Import

Segment (%)

(2) (3) (4)

1. 1 123.92 117 538.34 46.25

2. 39.87 26 124.13 10.28

3. 13.86 9 631.76 3.79

4. 55.07 5 993.75 2.36

5. 4.43 4 719.38 1.86

6. 16.34 4 572.38 1.80

7. 21.04 3 930.77 1.55

8. 497.10 3 799.06 1.50

9. 189.69 2 497.93 0.98

10. 352.96 2 245.19 0.88

11. Komoditas lainnya / Other commodities 12 904.65 73 060.47 28.75

15 218.92 254 113.15 100.00



Sepuluh Kelompok Komoditas Impor Terbesar Provinsi Bali Tahun 2009Import of Bali Province by Major Commodity, 2009

Perahu layar, dengan/tanpa motor pendukung Sailboats, with/without auxiliary motor, not inflatableBagian lain dari turbin gas / Other parts of gas turbines

Sekoci penolong selain perahu dayung, selain kapal pemindah / Lifeboats oth than rowing boats, other vessels of displacement

Sound card dan video card / Sound card and video card

Ban pneumatik baru yang lain, terbuat dari karet untuk kendaraan dengan kode awal 87 / Other new pneumatic tyre,of rubber, used on vehicles of chap. 87

(1)

Kelompok Komoditas Commodity Group

Jumlah / Total :

Bagian dari perhiasan perak / Parts of jewellery of silver

Bahan perak setengah jadi / Silver, unwrought

Bagian lain dari pesawat terbang/helikopter dengan kode awal 88.01/88.02 / Other parts of aeroplanes / helicopters heading 88.01/88.02Perlengkapan instrumen dan model untuk tujuan pertunjukan (dalam hal pendidikan/ pameran) / Instrum. app. & models, for demonstranal purp (exam. in education/ exhibitions)Kabel serat optik untuk telpon dan telegrap, kabel radio relay, kabel dasar laut / Optical fibre cables teleph, telegraph, radio relay cables, submarine

TabelTable

8.8 :


(000 US$)

2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9

(2) (3) (4) (5)

1. 114 435 115 864 66 510 63 878

- Asean 39 017 36 821 12 915 10 825

- Non Asean 75 417 79 042 53 595 53 053

2. 1 603 2 305 2 130 3 145

3. 19 797 16 475 13 433 9 846

4. 51 000 45 161 35 261 22 432

5. 84 026 63 628 46 889 - 97 989

270 860 243 433 164 223 1 312



EROPA

Jumlah / Total :

Tujuan Destination

Transaksi Berjalan Perdagangan Luar Negeri Provinsi Bali Menurut Kawasan Tujuan Tahun 2006 - 2009Current Account of Bali Province Overseas Trade by Destination, 2006 - 2009

(1)

ASIA

AFRIKA

AUSTRALIA & OCEANIA

AMERIKA

TabelTable

8.9 :


Transportasi dan Komunikasi

Transportation and Communication


9.1. Sarana Jalan Jalan merupakan sarana vital dalam

mendukung perkembangan suatu wilayah. Kemudahan akses yang ditimbulkan oleh ketersediaan jalan secara otomatis akan memberi dampak positif bagi kelangsungan transaksi perekonomian.

Dari Tabel 9.1.1 diperoleh keterangan bahwa panjang jalan di Provinsi Bali pada tahun 2009 mencapai 7.350,44 km, meliputi jalan negara 501,64 km, jalan provinsi 883,07 km, dan jalan kabupaten 5.965,73 km.

Dilihat dari kondisi permukaan jalan, jalan negara dengan kondisi baik mencapai 312,29 km (62,25%), yang tergolong kondisi sedang mencapai 107,94 km (21,52%), dan kondisi rusak mencapai 81,84 km (16,23%). Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 9.1.1 – Tabel 9.1.5.

9.2. Angkutan Darat Ketersediaan jalan, tentu harus

didukung pula oleh ketersediaan angkutan. Seperti daerah lain di Indonesia, ketersediaan angkutan darat di Bali terus menunjukkan peningkatan seiring perputaran roda perekonomian. Seperti yang ditampilkan pada Tabel 9.2.4, jumlah kendaraan bermotor tahun 2009 mencapai 1.547.645 unit meliputi mobil penumpang 168.863 unit, mobil gerobak (trucks) 58.240 unit, oto bis 3.516 unit, dan sepeda motor 1.317.026 unit. Dibanding tahun sebelumnya, jumlah kendaraan bermotor tercatat

9.1. Road Infrastructure

Roads are a vital instrument in supporting the development of a region. Ease of access posed by the availability of automatic road will provide a positive impact on the continuity of economic transactions.

Information obtained from Table 9.1.1 that the length of roads in the province of Bali in 2009 reached 7,350.44 km, covering 501.64 km state roads, provincial roads 883.07 km, and 5,965.73 km district roads.

Viewed from surface conditions of roads, state roads with better conditions to reach 312.29 km (62.25%), medium condition reached 107.94 km (21.52%), and poor condition reaches 81.84 km (16.23 %) More can be seen in Table 9.1.1 - Table 9.1.5.

9.2. Land Transportation

The availability of roads, of course, must be supported also by the availability of transportation. Like other areas in Indonesia, the availability of land transport in Bali continues to show improvement as the rotation of the wheels of the economy. As shown in Table 9.2.4, the number of motor vehicles in 2009 reached 1,547,645 units covering 168,863 passenger cars units, carts (trucks) 58,240 units, auto bus 3,516 units, and 1,317,026 units motorcycle. Compared to previous years, the number of registered motor vehicles rose by 7.02%. On the other

330


meningkat sebanyak 7,02%. Disisi lain, jumlah perusahaan angkutan darat tidak mengalami perubahan dibanding tahun sebelumnya. Demikian pula dengan jumlah bus yang beroperasi yang masih tetap sebanyak 349 unit.

9.3. Angkutan Laut Untuk lalu lintas angkutan laut,

jumlah penumpang yang datang melalui empat pelabuhan yang ada yaitu pelabuhan Benoa, Padangbai, Celukan Bawang, dan Gilimanuk selama tahun 2009 mencapai 3.248.026 orang, meningkat 20,47% dari tahun sebelumnya yang mencapai 2.696.237 orang.

Sementara jumlah volume bongkar dan muat barang antar pulau keempat pelabuhan tersebut masing-masing sebesar 4.056.365 ton dan 124.157 ton. Dari keempat pelabuhan, bongkar barang paling banyak terjadi di pelabuhan Gilimanuk sementara muat paling banyak terjadi di pelabuhan Benoa.

9.4. Angkutan Udara Perhubungan udara selain dominan

dalam melaksanakan mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat lain, juga merupakan salah satu sektor yang terkait langsung dengan dunia pariwisata dalam mendukung perjalanan wisatawan ke suatu tempat.

Berdasarkan data statistik yang dihimpun Administrator Pelabuhan Udara Ngurah Rai, dijelaskan bahwa

hand, the amount of land transport company did not change over the previous year. Similarly, the number of buses that still operate as many as 349 units.

9.3. Sea Transportation For sea freight traffic, the number

of passengers who come through the existing four port is the port of Benoa, Padangbai, Celukan Bawang, and Gilimanuk during the year 2009 reached 3,248,026, an increase of 20.47% from the previous year to reach 2,696,237 people.

Meanwhile, the total volume load and unload goods between islands is the fourth port of each of 4,056,365 tonnes and 124,157 tonnes. Of the four ports, unloading goods most common in the port while loading Gilimanuk most common in the port of Benoa.

9.4. Air Transportation

Air Transportation of other than dominant in implementing the mobility of people from one place to another, is also one of the sectors directly related to the world of tourism in supporting the travel of tourists to a place.

Based on statistical data collected by The Administrator's Ngurah Rai Airport, explained that during the year


selama tahun 2009 arus keberangkatan pesawat udara mencapai 38.031 kali penerbangan, meningkat 10,80 persen dari tahun sebelumnya. Demikian pula dengan kedatangan yang mencapai 38.001 kali penerbangan atau naik 11,01 persen dibanding tahun sebelumnya.

Untuk tahun 2009, arus penerbangan paling padat (baik kedatangan maupun keberangkatan) terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Hal ini dapat dipahami mengingat pada bulan-bulan tersebut merupakan high season kedatangan wisman.

Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat dan datang tercatat masing-masing sebanyak 4.717.250 orang dan 4.773.780 orang. Pergerakan penumpang ini meningkat masing-masing 13,36 persen dan 13,99 persen dibandingkan tahun 2008 lalu. Kemudian untuk jumlah penumpang yang transit di Bandara Ngurah Rai juga mengalami peningkatan sebesar 7,71 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk kebutuhan surat-menyurat, meski sarana komunikasi seperti telepon genggam kian marak, namun kebutuhan berkirim surat tampaknya masih relatif tinggi. Pada Tabel 9.5.1, ditunjukkan bahwa surat yang dikirim ke dalam negeri mencapai 8.986.622, meningkat sebesar 37,76% dari tahun sebelumnya. Jenis surat terbanyak merupakan surat kilat. Berbeda halnya dengan surat yang dikirim di dalam negeri, surat ke luar negeri menunjukkan kecenderungan menurun. Dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 138.353, pengiriman tahun 2009 tercatat menurun sebesar

2009 the flow of air flight departure times flight reached 38,031, up 10.80 percent from a year earlier. Similarly, the arrival of flights that reach 38,001 or 11.01 percent increase over the previous year.

For the year 2009, the most intensive flight flows (both arrivals and departures) occurred in July and August. This is understandable given that in these months is the arrival of foreign tourist high season.

Meanwhile, the number of passenger departures and came carrying each of 4,717,250 people and 4,773,780 people. Passenger movement increased by 13.36 percent respectively, and 13.99 percent compared to 2008 last year. Then for the number of passengers who transit at Ngurah Rai Airport, also increased by 7.71 percent from a year earlier.

From the side of correspondence, although the means of communication such as mobile phones increasingly prevalent, but it needs still seem to correspond relatively high. In Table 9.5.1, indicated that a letter sent to the country reached 8,986,622, an increase of 37.76% from the previous year. Most types of letter is express mail. By contrast, the letter sent in the country, a letter to overseas shows a declining trend. Compared to the previous year which reached 138,353, sending the year 2009 recorded a decline of 17.26%.

332


17,26%.

Sejalan dengan hal diatas, pada Tabel 9.5.3 diperlihatkan bahwa jumlah pelanggan telepon kabel di Bali sepanjang tahun 2009 mencapai 181.736 SST (satuan sambungan telepon) dengan kapasitas 200.803 unit. Kondisi tersebut menunjukkan terjadinya penurunan dibanding tahun sebelumnya. Bahkan trend penurunan telah terjadi semenjak tiga tahun yang lalu (tahun 2006). Hal ini bisa dipahami mengingat telepon genggam perlahan-lahan telah menggantikan peran telepon kabel.

As mentioned above, are shown in Table 9.5.3 that the number of cable telephone subscribers in Bali during the year 2009 reached 181,736 SST (telephone unit) with a capacity of 200,803 units. Such conditions might reflect a decrease over the previous year. Even the trend decline has occurred since three years ago (in 2006). This can be understood considering the mobile phone has been slowly replace role of cables

telephone.

Grafik / Figure 9.1

Panjang Jalan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Length of Roads by Regency/Municipality in Bali, 2009

Grafik / Figure 9.2

Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Bali, 2005 - 2009Number of Motorized Vehicles by Type in Bali, 2005 - 2009

0

200

400

600

800

1 000

1 200

(km)

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

2005 2006 2007 2008 2009

Dal

am R

ibua

n U

nit (

000

)


Grafik / Figure 9.3Banyaknya Penumpang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali Tahun 2009

Number of Passengers Arrived and Departing by Ports in Bali, 2009

Grafik / Figure 9.4Persentase Surat yang Dikirim Melalui Pos (Dalam dan Luar Negeri), Tahun 2009

Percentage of Mail Sent (Domestic and International Mail) Through Post Office, 2009

Benoa

Padangbai

Gilimanuk

0

500

1 000

1 500

2 000

2 500

3 000

3 500

Tiba Berangkat

( 000 )

Biasa 79,96 %

Kilat 3,38 %

Tercatat 0,44 %

Kilat Khusus 16,21 %

Kilat Khusus Luar Negeri

1,26 %


Jalan Negara Central

Government Roads (Km)

Jalan Provinsi

Provincial Roads (Km)

Jalan Kabupaten Regency Roads (Km)

Panjang Jalan

Length of Roads (Km)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 73.66 28.87 924.59 1 027.12 13.97

2. Tabanan 64.91 130.78 860.95 1 056.64 14.38

3. Badung 41.53 109.62 566.49 717.64 9.76

4. Gianyar 26.80 125.31 555.54 707.65 9.63

5. Klungkung 17.40 19.69 492.92 530.01 7.21

6. Bangli - 149.84 478.56 628.40 8.55

7. Karangasem 76.24 170.22 653.42 899.88 12.24

8. Buleleng 155.56 105.90 878.19 1 139.65 15.50

9. Denpasar 45.54 42.84 555.08 643.46 8.75

501.64 883.07 5 965.73 7 350.44 100.00

501.64 883.07 5 843.19 7 227.90 100.00

501.64 883.07 5 720.64 7 105.35 100.00

501.64 839.88 5 708.86 7 050.38 100.00

501.64 839.88 5 391.43 6 732.95 100.00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

Source : Public Works Department of Bali Province

Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

Regency/MunicipalityPersentase Percentage

(%)

Status Jalan Road Status

J u m l a h T o t a l

Lenght of Roads by Regency/Municipality and Status in Bali, 2009

Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Status di Bali Tahun 2009

2005

Jumlah / Total :

(1)

2008

2007

2006

TabelTable

9.1.1 :


(km)

B a i k Good

Sedang Fair

R u s a k Damaged

Rusak Berat Seriously Damaged

(2) (3) (4) (5) (6)

1. 312.29 107.94 81.41 - 501.64

2. 455.95 318.39 108.73 - 883.07

768.24 426.33 190.14 - 1,384.71

839.51 429.34 115.86 - 1 384.71

786.91 448.41 149.39 - 1 384.71

705.55 485.68 150.29 - 1 341.52

718.31 480.79 142.42 - 1 341.52



Length of Central Government and Provincial Roads in Bali by Condition of Road, 2009

Panjang Jalan Negara dan Provinsi di Bali Menurut Kondisi Jalannya Keadaan Akhir Tahun 2009

2005

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Jalan Negara Central Government Road

Jumlah Total

Jalan Provinsi Provincial Road

Kondisi C o n d i t i o n


(1)

TabelTable

9.1.2 :


L e b a r Perkerasan Width (m)

B a h u Road Shoulder

(m)

(2) (3) (4) (5)

1. Arteri 105.79 7.00 - 11.00 1.50 - 2.802. Arteri 2.52 10.00 -3. Kolektor 1 5.15 7.00 - 10.00 -

4. Kolektor 1 22.80 6.00 - 10.00 1.00 - 3.505. Kolektor 1 79.83 4.50 - 8.50 0.20 - 2.306. Kolektor 1 23.45 5.80 - 7.80 0.70 - 1.807. Arteri 2.75 8.50 -8. Kolektor 1 64.30 6.50 - 8.00 0.40 - 2.909. Kolektor 1 10.15 7.00 -

10. Arteri .53 8.00 -11. Arteri 16.70 8.50 - 10.00 0.70 - 1.0012. Arteri 23.49 7.00 - 17.50 0.80 - 2.4013. Arteri 2.30 6.90 - 9.80 0.90 - 2.1014. Arteri 19.01 14.00 -

15. Kolektor 1 9.82 7.50 - 9.50 0.30 - 2.5016. Arteri 3.02 8.00 -

391.61

391.61

403.92

410.48

290.33



Length of Central Government Roads in Bali by Route and Function of Road, 2009

Sidan - Klungkung - AngenteluAngantelu - PadangbaiTohpati - Sanur - Pesanggaran- Sp. Kuta - Tugu Ngurah Rai

Jumlah / Total :

Tugu Ngurah Rai - Sp. Nusa DuaGianyar - Sidan

Keterangan N o t e s

Sp. Tohpati - Sakah - Blahbatuh

J u r u s a n R o u t e

Fungsi Function

Panjang Length

(km)

Panjang Jalan Negara Menurut Jurusan dan Fungsi Tahun 2009

2005

(1)

Denpasar - GilimanukJl. CokroaminotoJl. Cokroaminoto - Sutomo - Thamrin - Setia BudiSingaraja - SeriritAmlapura - KubutambahanAngentelu - AmlapuraSemebaung - GianyarMengwitani - Bedugul - SingarajaDenpasar - TubanSp. Pesanggaran - Benoa

2007

2006

2008

TabelTable

9.1.3 :


Fungsi Function

Panjang Length (km)

(2) (3)

1. Antosari - Pupuan - Seririt Kolektor 2 50.35

2. Pupuan - Pekutatan Kolektor 3 34.12

3. Denpasar - Sanur Kolektor 2 6.31

4. Sakah - Teges - Bedahulu - Sribatu Kolektor 2 27.71

5. Penelokan - Toyabungkah Kolektor 3 8.70

6. Penelokan - Kubutambahan Kolektor 2 47.00

7. Klungkung - Gelgel Kolektor 3 2.59

8. Klungkung - Besakih Kolektor 2 20.30

9. Komplek Niti Mandala Kolektor 2 9.23

10. Blahbatuh - Bone - Gianyar Kolektor 2 5.41

11. Denpasar - Simpang Tohpati Kolektor 2 5.17

216.89

226.03

218.60

221.80

267.24

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi BaliSource : Public Works Department of Bali Province

Panjang Jalan Provinsi Menurut Jurusan dan Fungsi di Bali Tahun 2009

Jumlah / Total :

2007

2006

2005

(1)

J u r u s a n R o u t e

2008

Length of Provincial Roads by Route and Function of Road in Bali, 2009

TabelTable

9.1.4 :


( km )

Kerikil Gravel

Tanah S o i l

Lainnya Others

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 501.64 - - - 501.64

2. 875.51 - 7.56 - 883.07

3. 5 332.30 175.09 449.88 8.46 5 965.73

6 709.45 175.09 457.44 8.46 7 350.44

6 385.08 76.20 577.54 66.53 7 105.35

6 385.08 76.20 577.54 66.53 7 105.35

6 318.22 86.19 592.53 53.44 7 050.38

5 774.46 231.54 726.95 - 6 732.95

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

Source : Public Works Department

Length of Roads in Bali by Type of Surface and Status of Road, 2009

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan di Bali Tahun 2009

2005

Jalan Negara Central Government Road

Jalan Provinsi Provincial Road

Jalan Kabupaten Regency Road

2006

Jumlah T o t a l

(6)

Jumlah / T o t a l :

2008

2007


Jenis Permukaan Type of Surface

Tidak Beraspal Non AsphaltedBeraspal

Asphalted

TabelTable

9.1.5 :


Jarak Antar Kabupaten/Kota di Provinsi BaliDistance of Regency/Municipality in Bali Province

(km)


Municipality

Jem

bran

a

Tab

anan

Bad

ung

Gia

nyar

Klu

ngku

ng

Ban

gli

Kar

anga

sem

Bul

elen

g

Den

pasa

r

(1)


Municipality

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Jembrana 79 70 127 144 140 179 80 100

2. Tabanan 79 12 48 65 61 100 92 21

3. Badung 70 12 30 47 43 109 92 9

4. Gianyar 127 48 30 17 13 52 66 27

5. Klungkung 144 65 47 17 24 35 80 44

6. Bangli 140 61 43 13 24 59 53 40

7. Karangasem 179 100 109 52 35 59 79 79

8. Buleleng 80 92 92 66 80 53 79 101

9. Denpasar 100 21 9 27 44 40 79 101



(1)

TabelTable

9.1.6 :


Perusahaan Angkutan Companies

B u s B u s e s

O r a n g Passenger

B a r a n g Goods

(kg)

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana - - - -

2. Tabanan 2 31 1 621 -

3. Badung - - - -

4. Gianyar - - - -

5. Klungkung 1 5 217 -

6. Bangli 1 4 146 -

7. Karangasem - - - -

8. Buleleng 2 24 720 -

9. Denpasar 6 83 2 944 -

10. Luar Bali / Outside Bali 27 202 6 060 -

39 349 11 708 -

39 349 11 708 -

39 349 11 708 -

38 525 11 586 -

38 362 11 384 -

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Bali

Source : Transportation Department of Bali Province

Banyaknya Perusahaan Angkutan, Bus Umum, dan Daya Angkutan yang Beroperasi Antar Provinsi Dirinci per Kabupaten/Kota Tahun 2009


(1)

Daya Angkut/ Capacity

Banyaknya Number of

Number of Inter Provincial Transportation Companies, Number of Buses, and Their Capacities by Regency/Municipality, 2009

2008

2007

2006

2005

Jumlah / Total :

TabelTable

9.2.1 :


Perusahaan Bus Umum Companies

B u s B u s e s

O r a n g Passanger

B a r a n g Goods

(kg)

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 1 8 224 2 160

2. Tabanan 7 91 2 548 24 570

3. Badung + Denpasar 6 82 2 296 22 140

4. Gianyar 1 8 224 2 160

5. Klungkung 3 9 252 2 430

6. Bangli 2 39 1 092 10 530

7. Karangasem 3 42 1 176 11 340

8. Buleleng 2 51 1 428 13 770

25 330 9 240 89 100

25 332 7 154 89 640

26 313 8 764 84 510

26 318 8 904 85 860

29 318 8 904 85 860



2007

2006

2005


Banyaknya Number of

(1)

Banyaknya Perusahaan Bus Umum yang Melayani Trayek Antar Kota/Kabupaten di Bali Dirinci per Kabupaten/Kota Tahun 2009Number of Intercity Bus Companies, Buses Operated, and Their Capacities by Regency/Municipality, 2009

Jumlah / Total :

2008

Daya Angkut/ Capacity

TabelTable

9.2.2 :


Pick Up Small Carrier

(0 - 2500 kg)

Truk Sedang Medium Truck (2501 - 7500 kg)

Truk Besar Large Truck (> 7501 kg)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 580 276 275 89 640

2. Tabanan 615 334 175 169 678

3. Badung 469 311 194 58 563

4. Gianyar 567 457 105 51 613

5. Klungkung 107 82 47 76 205

6. Bangli 316 182 87 182 451

7. Karangasem 426 216 156 103 475

8. Buleleng 685 423 281 95 799

9. Denpasar 1 307 690 606 167 1 463

5 072 2 971 1 926 990 5 887

6 088 3 324 2 058 1 114 6 496

5 685 3 503 1 973 888 6 364

7 010 4 424 2 344 860 7 628

- 4 116 2 638 2 486 9 240



2007

2006

2005

Jumlah Berat yang Diperbolehkan (kg) Weight Allowed (kg)Kabupaten/Kota

Regency / Municipality

Jumlah Pemilik

Number of Owners

(1)

Jumlah Pemilik dan Kartu Pengawasan Angkutan Barang Dirinci per Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2009Member of Owners and Goods Transportation Supervision Card in Bali by Regency/Municipality, 2009

Jumlah / Total :

2008

Jumlah Kartu Pengawasan

Number of Supervision

Cards

TabelTable

9.2.3 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

I. 139 586 141 949 148 885 158 743 168 863

1. S e d a n / S e d a n 29 493 28 085 27 615 27 089 26 5472. J e e p / J e e p 28 747 28 811 29 238 28 865 28 5843. - - - - -

4. 81 346 85 053 92 032 102 789 113 732

5. - - - - -

6. - - - - -

II. 53 775 53 981 54 951 56 305 58 240

1. - - 13 044 16 531 17 203

2. - - 41 907 39 774 41 0373. - - - - - 4. - - - - -

5. - - - - -

III. 3 734 3 730 3 564 3 480 3 516

1. - - 983 925 8452. - - 2 581 2 555 2 671

IV. 1 027 136 1 088 627 1 157 205 1 227 617 1 317 026

1 224 231 1 288 287 1 364 605 1 446 145 1 547 645

Sumber : Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Bali

Source : Government Income Department of Bali Province

(1)

Mobil Penumpang Passenggers Cars

Oplet/Suburband Small Passenger Carrier

Jenis Kendaraan Type of Vehicles

Jumlah / Total :

Bis Kecil / Mikro Bus Small Bus

Sepeda Motor Motor Cycles

Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan di Bali Tahun 2005 - 2009Number of Motorized Vehicles by Type of Vehicles in Bali, 2005 - 2009

Mobil Tangki/Tank Car

Oto Bis / Buses

Bis Besar / Big Bus

Mobil Gerobak / Trucks

Mobil Gerobak Biasab / Besar / TrucksPick Up / Small CarrierT r a k t o r / T r a c t o rMobil Pemadam Api Fire Engine

Station Wagon Station WagonBemo / Roda Tiga Three WheelerAmbulans/Mobil Mayat Ambulance

TabelTable

9.2.4 :


D a t a n g Arrivals

Berangkat Departures

(2) (3)

1. B e n o a 50 514 53 981

2. Padangbai 43 814 56 038

3. Celukan Bawang - -

4. Gilimanuk 3 360 236 3 138 007

3 454 564 3 248 026

3 134 097 2 696 237

2 827 819 2 830 989

2 545 992 2 604 019

575 146*) 2 469 910



Number of Passengers Arrived and Departing by Ports in Bali, 2009

Banyaknya Penumpang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali Tahun 2009

Data di Pelabuhan Gilimanuk tidak tersedia Data in Gilimanuk Harbour not available

(1)

Pelabuhan Laut P o r t s

Banyaknya Penumpang (orang) Number of Passengers (person)

*) Keterangan / Note :

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

9.3.1 :


D a t a n g Arrivals


(2) (3)

1. B e n o a 3 301 6 472

2. Padangbai 18 710 23 668

3. Celukan Bawang 492 233 1 326

4. Gilimanuk 2 534 240 1 270 614

3 048 484 1 302 080

2 857 975 5 514 793

3 098 438 1 270 909

4 231 249 1 910 311

- -



Number of Goods Arrived and Departing by Ports in Bali, 2009

Banyaknya Barang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali Tahun 2009

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)


Banyaknya Barang (ton) Number of Goods (ton)

TabelTable

9.3.2 :


(ton)

Bongkar Unloaded

M u a t Loaded

(2) (3)

1. Semen / Cement - -

2. Pupuk / Fertilizer - -

3. Tepung Terigu / Wheat Flour - -

4. Aspal / Asphalt 10 363 -

5. Besi / Iron - -

6. Ikan / Fish 17 554 -

7. Bahan Bakar / Fuels 732 154 25 890

8. 32 527 -

9. Beras / Rice 966 -

10. 149 096 97 319

942 660 123 209

889 703 163 703

722 738 100 552

661 287 81 309

700 720 105 434

Sumber : Administrasi Pelabuhan Laut Provinsi BaliSource : Administration of Benoa Harbour, Bali Province

Loaded and Unloaded Cargo at Benoa Harbour by Type of Commodities, 2009

Bongkar Muat Barang Antar Pulau di Pelabuhan Benoa Dirinci Menurut Jenis Barang Tahun 2009

Bahan Bangunan Construction Materials

Lainnya (Kontainer) Others (Container)

Jenis Barang Type of Commodities

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)

TabelTable

9.3.3 :


(ton)

Bongkar Unloaded

M u a t Loaded

(2) (3)

1. B e n o a 942 660 123 209

2. Padangbai 918 748

3. Celukan Bawang 673 856 200

4. Gilimanuk 2 438 931 -

4 056 365 124 157

2 199 607 862 914

2 030 252 191 061

1 079 018 89 927

1 341 158 114 225

Sumber : Administrasi Pelabuhan Laut Provinsi BaliSource : Administration of Benoa Harbour, Bali Province

Banyaknya Bongkar Muat (Antar Pulau) pada Pelabuhan di Bali Tahun 2009

(1)


Total Loaded and Unloaded Inter Island Cargo at Ports in Bali, 2009

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

9.3.4 :



Datang Arrivals

Sekitar Bali

Arround Bali


Datang Arrivals

Transit Transits

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 3 082 3 081 89 369 848 344 870 16 082

2. Pebruari / February 2 614 2 614 41 289 484 293 628 12 377

3. Maret / March 2 863 2 863 36 336 908 347 592 11 825

4. April / April 2 910 2 909 66 341 450 360 077 11 290

5. Mei / May 3 163 3 174 52 392 418 389 508 7 655

6. Juni / June 3 142 3 142 85 397 314 415 216 10 063

7. Juli / July 3 465 3 459 115 460 256 476 339 11 350

8. Agustus / August 3 466 3 462 65 470 674 441 015 9 155

9. September / September 3 204 3 211 31 404 479 416 254 9 622

10. Oktober / October 3 320 3 303 74 439 539 430 881 9 748

11. Nopember / November 3 354 3 341 42 401 527 394 531 10 624

12. Desember / December 3 448 3 442 70 413 353 463 869 14 612

38 031 38 001 766 4 717 250 4773 780 134 403

34 324 34 231 1 158 4 161 314 4 188 000 124 787

30 769 30 643 1 162 3 735 019 3 732 506 84 773

29 155 28 764 1 099 3 056 633 3 124 660 117 117

29 721 29 633 1 427 3 191 695 3 162 426 151 432

Sumber : Administrator Bandar Udara Ngurah RaiSource : Administrator of Ngurah Rai Airport

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)

Banyaknya Pesawat Terbang, Penumpang yang Datang, dan Berangkat dari/ke Bandara Ngurah Rai Bali serta Transit per Bulan Tahun 2009Number of Flights, Passenger Arrival and Departure at/from Ngurah Rai Airport by Month, 2009

Banyaknya Penumpang Number of Passengers

Banyaknya Pesawat Terbang

Number of FlightsB u l a n M o n t h

TabelTable

9.4.1 :



Datang Arrivals

Transit Transits

(2) (3) (4)

1. Dalam Negeri / Domestic 2 465 633 2 473 648 41 398

2. Luar Negeri / Abroad 2 251 617 2 300 132 93 005

4 717 250 4 773 780 134 403

4 161 314 4 188 000 124 787

3 735 019 3 732 506 84 773

3 056 633 3 124 660 117 117

3 191 695 3 162 426 151 432

Sumber : Administrator Bandar Udara Ngurah Rai

Source : Administrator of Ngurah Rai Airport

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)

Banyaknya Penumpang Number of PassengersAsal / Tujuan

Origin / Destination

Arus Penumpang Melalui Pelabuhan Udara Ngurah Rai Bali Menurut Asal dan Tujuannya Tahun 2009Number of Passengers Arriving, Departing, and in Transit at/from Ngurah Rai Airport in Bali by Origin and Destination, 2009

TabelTable

9.4.2 :


(000 kg)

Bongkar Unloaded

M u a t Loaded

Bongkar Unloaded

M u a t Loaded

Bongkar Unloaded

M u a t Loaded

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 19 308.21 21 903.92 32 301.13 37 764.51 51 609.34 59 668.44

2. 15 954.66 6 437.76 14 007.68 28 547.62 29 962.33 34 985.38

3. 503.19 238.54 73.14 302.30 576.33 540.84

35 766.05 28 580.22 46 381.95 66 614.44 82 148.00 95 194.66

31 821.94 27 587.39 39 613.94 61 545.55 71 435.88 89 132.94

30 893.39 29 463.08 33 456.37 63 559.62 64 349.76 93 022.70

27 822.30 21 278.71 27 440.55 47 910.58 55 262.85 69 189.29

28 763.16 25 314.29 31 407.57 56 813.42 60 170.73 82 127.71

Sumber : Administrator Bandar Udara Ngurah Rai

Source : Administrator of Ngurah Rai Airport

Bagasi / Luggage

Barang / Goods

Pos / Mails

Volume of Cargo Loaded and Unloaded at Ngurah Rai Airport by Type of Origin in Bali, 2009

Banyaknya Bongkar Muat di Pelabuhan Udara Ngurah Rai Bali Tahun 2009

Jumlah TotalJenis Muatan

Kind of Cargoes

(1)

Dalam Negeri Domestic

Luar Negeri Abroad

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

TabelTable

9.4.3 :


(000 kg)

Muat Loaded

Bongkar Unloaded

Muat Loaded

Bongkar Unloaded

Muat Loaded

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 1 855.90 1 430.54 473.41 990.98 16.86 13.94

2. Pebruari / February 1 330.88 1 191.25 454.10 992.12 9.12 14.23

3. Maret / March 1 595.83 1 376.14 417.52 1 136.65 13.05 45.54

4. April / April 1 506.64 1 352.79 461.52 1 103.64 12.98 39.82

5. Mei / May 1 790.58 1 508.93 573.37 1 307.56 18.36 48.02

6. Juni / June 1 868.16 1 672.62 518.52 1 389.38 18.91 45.05

7. Juli / July 2 259.36 1 933.83 584.60 1 536.81 20.41 50.90

8. Agustus / August 2 146.62 1 836.00 589.13 1 636.76 23.18 47.96

9. September / September 1 837.91 1 681.26 505.67 1 274.83 23.00 48.03

10. Oktober / October 1 881.95 1 749.45 589.02 1 560.85 24.85 48.60

11. Nopember / November 1 815.04 1 615.14 616.44 1 569.80 29.85 42.93

12. Desember / December 2 015.05 1 960.25 654.47 1 455.39 27.98 58.18

21 903.92 19 308.21 6 437.76 15 954.76 238.54 503.19

21 060.81 18 434.71 6 360.76 13 158.03 165.82 229.20

21 110.95 18 465.13 8 212.23 12 128.85 139.90 299.41

17 007.26 16 689.89 4 191.64 10 851.40 79.82 281.00

17 873.58 16 405.76 7 336.40 11 986.94 104.30 370.47


2005

Bagasi Luggage

Barang GoodsB u l a n

M o n t h

(1) (7)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

Banyaknya Bongkar Muat Barang Dalam Negeri Menurut Jenisnya di Bandara Ngurah Rai Bali Tahun 2009Volume of Domestic Cargoes Loaded and Unloaded by Type of Cargoes at Ngurah Rai Airport, 2009

Bongkar Unloaded

Pos / Paket Mail / Parcels

TabelTable

9.4.4 :


(000 kg)

Muat Loaded

Bongkar Unloaded

Muat Loaded

Bongkar Unloaded

Muat Loaded

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 3 050.59 2 335.78 2 138.23 505.81 17.84 0.39

2. Pebruari / February 2 376.06 1 949.34 1 613.27 402.05 19.28 0.06

3. Maret / March 2 655.84 2 311.46 2 598.85 837.58 14.23 1.13

4. April / April 2 820.62 2 490.56 2 979.87 1 214.43 17.20 6.30

5. Mei / May 3 127.82 2 646.80 2 636.59 1 377.21 25.86 8.00

6. Juni / June 3 122.38 2 793.60 2 516.65 1 349.50 22.79 6.88

7. Juli / July 3 577.76 3 318.25 2 388.58 1 507.04 22.50 8.34

8. Agustus / August 4 013.30 3 167.82 2 128.37 1 378.74 26.24 4.65

9. September / September 3 493.66 3 087.64 2 241.70 986.35 24.79 6.78

10. Oktober / October 3 681.40 2 938.91 2 279.37 1 417.69 40.56 9.00

11. Nopember / November 3 021.47 2 427.35 2 482.79 1 537.61 40.51 7.29

12. Desember / December 2 823.62 2 833.62 2 543.36 1 493.66 30.51 14.32

37 764.51 32 301.13 28 547.62 14 007.68 302.30 73.14

33 984.23 29 269.04 27 180.97 10 321.00 380.35 23.90

29 764.80 26 256.72 33 546.50 7 182.83 248.33 16.83

22 744.19 22 540.16 24 883.97 4 897.64 282.42 2.74

26 337.54 23 742.75 30 305.48 7 660.64 170.40 4.18


2006

2005

(1) (7)

Jumlah / Total :

2008

2007

Banyaknya Bongkar Muat Barang Luar Negeri Menurut Jenisnya di Bandara Ngurah Rai Bali Tahun 2009Number of International Cargoes Loaded and Unloaded by Type of Cargoes at Ngurah Rai Airport, 2009

B u l a n M o n t h

Bagasi Luggage

Barang Goods


Bongkar Unloaded

TabelTable

9.4.5 :


(000 kg)

Muat Loaded

Bongkar Unloaded

Muat Loaded

Bongkar Unloaded

Muat Loaded

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 4 906.49 3 766.32 2 611.64 1 496.79 34.69 14.33

2. Pebruari / February 3 706.95 3 140.59 2 067.38 1 394.17 28.40 14.29

3. Maret / March 4 251.67 3 687.60 3 016.38 1 974.23 27.27 46.67

4. April / April 4 327.26 3 843.36 3 441.38 2 318.07 30.18 46.12

5. Mei / May 4 918.41 4 155.73 3 209.96 2 684.77 44.22 56.02

6. Juni / June 4 990.53 4 466.23 3 035.17 2 738.88 41.71 51.93

7. Juli / July 5 837.12 5 252.08 2 973.18 3 043.85 42.90 59.24

8. Agustus / August 6 159.92 5 003.82 2 717.49 3 015.50 49.42 52.60

9. September / September 5 331.57 4 768.90 2 747.36 2 261.18 47.78 54.81

10. Oktober / October 5 563.34 4 688.36 2 868.39 2 978.54 65.41 57.60

11. Nopember / November 4 836.51 4 042.49 3 099.22 3 107.41 70.36 50.21

12. Desember / December 4 838.67 4 793.88 3 197.83 2 949.05 58.49 72.50

59 668.44 51 609.34 34 985.38 29 962.43 540.84 576.33

55 045.04 47 703.75 33 541.73 23 479.03 546.17 253.10

50 875.76 44 721.84 41 758.73 19 311.68 388.22 316.24

39 751.45 39 230.06 29 075.61 15 749.04 362.24 283.75

44 211.13 40 148.51 37 641.89 19 647.58 274.69 374.65


2006

2005

(1) (7)

B u l a n M o n t h

Bagasi Luggage

Barang Goods


Bongkar Unloaded

Number of Domestic and International Cargoes Loaded and Unloaded by Type of Cargoes in Ngurah Rai Airport, 2009

Jumlah / Total :

2008

2007

Banyaknya Bongkar Muat Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Menurut Jenisnya di Bandara Ngurah Rai Bali Tahun 2009Tabel

Table9.4.6 :


Biasa Common

Kilat Express

Tercatat Registered

Kilat Khusus Express

Mail Service

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 33 861 46 056 1 597 8 331 149

2. Tabanan 186 285 198 700 3 312 29 203 3 087

3. Badung 327 336 423 289 44 862 468 501 18 028

4. Gianyar 367 624 223 336 10 690 79 526 4 323

5. Klungkung 15 855 4 501 193 5 178 11

6. Bangli 12 389 6 612 197 4 943 13

7. Karangasem 75 926 35 634 3 834 18 959 59

8. Buleleng 108 837 19 657 - 50 164 788

9. Denpasar 1 598 167 2 066 649 219 033 2 287 385 88 020

2 726 280 3 024 434 283 718 2 952 190 114 478

5 326 909 225 349 29 622 941 598 138 353

3 776 010 751 023 8 365 796 741 58 941

4 682 540 695 065 7 648 598 831 36 582

4 905 988 729 414 8 333 599 112 38 899

Sumber : Kantor Wilayah Usaha POS VIII Denpasar

Source : Post Office Region VIII of Denpasar

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

Amount of Mail Sent (Domestic and International Mail) by Post Office by Type of Service and Regency/Municipality, 2009

Banyaknya Surat Pos yang Dikirim (Dalam dan Luar Negeri) Tahun 2009

(1)

Dalam Negeri / Domestic

Kabupaten/ Kota Regency/Municipality

Luar Negeri (Kilat Khusus) International

(Express Mail Service)

(6)

TabelTable

9.5.1 :


Satuan Unit

Sambungan Induk Main Connnection

Kapasitas Capacity

(2) (3) (4)

1. Jembrana SST 4 419 4 527

2. Tabanan SST 10 501 12 222

3. Badung SST 34 528 38 382

4. Gianyar SST 25 769 29 565

5. Klungkung SST 5 949 6 263

6. Bangli SST 2 831 3 032

7. Karangasem SST 3 655 2 344

8. Buleleng SST 11 746 13 448

9. Denpasar SST 82 338 91 020

181 736 200 803

183 553 202 811

196 269 207 780

197 317 207 857

184 408 202 810

Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia Tbk - Kandatel Denpasar

Source : Limited Company of Indonesian Telecommunications Region of Denpasar

Number of Telephone Connections by Type of Connections and Capacity, 2009

Banyaknya Sambungan Telepon Menurut Sambungan Induk, Cabang, Serta Kapasitas Sentral Tahun 2009

2007

2006

2005

(1)

Kantor Cabang Branch office

Jumlah / Total :

2008

TabelTable

9.5.2 :


Kapasitas Sentral Central

Kapasitas Terpasang

Installed

Kapasitas Terpakai

Used

(2) (3) (4)

1. Jembrana 4 527 4 527 4 346 4 345

2. Tabanan 12 222 12 222 10 365 10 364

3. Badung 38 382 38 382 34 181 34 180

4. Gianyar 29 565 29 565 25 551 25 550

5. Klungkung 6 263 6 263 5 884 5 883

6. Bangli 3 032 3 032 2 776 2 775

7. Karangasem 2 344 2 344 3 577 3 576

8. Buleleng 13 448 13 448 11 544 11 543

9. Denpasar 91 020 91 020 81 438 80 836

200 803 200 803 179 662 179 052

207 856 207 856 186 848 181 130

207 856 207 856 196 269 191 149

207 856 207 856 197 317 192 124

202 810 202 810 184 408 179 217




(1)

2005

Banyaknya Kapasitas dan Pelanggan Telepon per Kabupaten/ Kota Tahun 2009Number of Telephone Capacity and Customer by Regency/ Municipality, 2009

Pelanggan Pelanggan Customer

(5)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

TabelTable

9.5.3 :


Telepon Umum Public Phone

Telepon Koin Phone Coin

Telepon Kartu Phone Card

(2) (3) (4)

1. Jembrana 6 6 - 37

2. Tabanan 14 14 - 51

3. Badung 109 109 - 118

4. Gianyar 31 31 - 80

5. Klungkung 15 15 - 19

6. Bangli 1 1 - 14

7. Karangasem 13 13 - 28

8. Buleleng 51 51 - 51

9. Denpasar 259 259 - 300

499 499 - 698

1 250 1 250 - 1 220

1 083 862 221 2 034

1 118 882 236 2 042

1 181 912 269 2 172



Jumlah / Total :

2008

2007


2006

2005

(1) (5)

Jumlah Sarana Telepon Menurut Jenisnya per Kabupaten/ Kota Tahun 2009Number of Telephone Facilities by Type and Regency/ Municipality, 2009

Wartel Telecommunica-

tion Shop

TabelTable

9.5.4 :


Hotel, Restoran, dan Pariwisata

Hotel, Restaurant, and Tourism


10.1 Pariwisata Seperti diketahui, pariwisata

sampai saat ini masih merupakan motor penggerak ekonomi Bali. Sehingga cerah atau muramnya kondisi ekonomi provinsi yang dikenal dengan julukan Pulau Dewata ini akan sangat bergantung dari kinerja pariwisata secara umum.

Sekedar mengingatkan, pariwisata Bali pernah begitu terpuruk setelah terjadinya dua kali Bom yaitu di tahun 2002 dan 2005. Pada rentang tahun 2002 sampai 2006, baik kunjungan maupun kepercayaan wisman ke Bali tampak menurun dengan sangat drastis. Untunglah mulai tahun 2007, kondisi kepariwisataan kita mulai berangsur-angsur pulih. Dua tahun terakhir (2007 - 2008), insan kepariwisataan Bali boleh sedikit bernafas lega mengingat angka kunjungan yang meningkat cukup fantastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Memasuki tahun 2009, kekhawati-ran yang berangkat dari memburuknya ekonomi negara-negara kontributor kepa-riwisataan Bali tampak tidak terbukti. Dari data yang ada, sampai dengan bulan Desember 2009 kunjungan wisman ke Bali mencapai 2.385.122 orang atau meningkat sebesar 14,39% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Seperti yang tampak pada Tabel 10.1.1, pada saat low season jumlah kunjungan wisman ke Bali berkisar antara 140 ribu sampai 190 ribu orang, sementara memasuki high season tingkat kunjungan mencapai 200 ribu orang lebih, dengan tingkat kunjungan tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebanyak 235.198 orang.

10.1. Tourism

As is known, tourism is still an economic engine of Bali. So decreased or increased of economic conditions the province that known as the the Gods Island will be highly dependent of tourism performance in general.

Just to remind, that Bali tourism has slumped after the bombed (Bali Blast) twice which in 2002 and 2005. In the range from 2002 to 2006, both the visit and the trust of foreign tourists to Bali seemed to deteriorate very rapidly. Fortunately, starting in 2007, the condition of our tourism industry began to recover gradually. The last two years (2007 - 2008), Bali tourism personnel should breathe a little considering the number of visits increased just fantastic compared to previous years.

Entering the year 2009, a number of concerns which departed from the worsening economy countries the main contributor to tourism in Bali seemed not proven. From existing data, until December 2009 visit of foreign tourists to Bali reached 2,385,122 people, or an increase of 14.39% from the same period the previous year. As shown in Table 10.1.1, during low season the number of foreign tourists visiting Bali, ranging from 140 thousand to 190 thousand people, while entering the high season rate reached 200 thousand people visit more, with the highest traffic levels in July (peak

season) which were 235,198 people.

364


Kendati jumlah wisman yang datang menunjukkan peningkatan, namun Tingkat Penghunian Kamar (TPK) menunjukan hal yang berlawanan. Pada hotel bintang angka TPK turun dari 62,77% menjadi 59,00%, sementara untuk non bintang, terjadi penurunan dari 38,09% menjadi 32,26%. Hal ini kemungkinan terkait dengan makin banyaknya akomodasi ilegal seperti vila-vila tak berijin yang banyak digunakan wisman sebagai tempat menginap.

Tidak hanya TPK, rata-rata lama menginap juga menunjukkan terjadinya penurunan, terutama untuk wisatawan luar negeri. Untuk hotel bintang, rata-rata lama menginap wisman mencapai 3,76 hari, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,78 hari. Sementara hotel non bintang, rata-rata lama menginap wisman mencapai 3,44 hari. Turun dari tahun sebelumnya yang telah mencapai 3,46 hari. Kejadian ini kemungkinan terkait dengan krisis yang terjadi, sehingga kemampuan finansial wisman untuk berwisata mengalami penurunan. 10.2 Restoran

Perkembangan pariwisata yang

makin menjanjikan membuat sarana pendukungnya pun mengalami pertumbuhan yang tidak kalah pesat. Usaha restoran dan rumah makan diantaranya, menunjukkan penambahan yang cukup berarti dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, usaha jenis ini baru mencapai 954 buah, bertambah menjadi 1.264 buah pada tahun selanjutnya, lalu menjadi 1.364 pada tahun 2007

Although the number of foreign tourists who came to show improvement, but the Room Occupancy Rate (TPK), shows the opposite. At the hotel rates fell from 62.77% TPK to 59.00%, while for non-stars, there is a decrease from 38.09% to 32.26%. This is possibly associated with the increasing number of illegal accommodation such as villas, which are widely used not licensed as a place to stay for foreign tourists.

Not only TPK, the average length of stay also might reflect a decline, especially for overseas tourists. To star hotel, the average length of stay of foreign tourists reached 3.76 days, lower than the previous year to reach 3.78 days. While non-star hotels, the average length of stay of foreign tourists reach 3.44 days. Down from previous years who have achieved 3.46 days. This incident could be linked to the crisis, so the financial ability to make a tour of foreign tourists decreased. 10.2.Restaurant The development of tourism which more and more promising to make the support facilities were experiencing rapid growth are not lost. Businesses including restaurants and eating houses, showing a significant increase from year to year. In 2005, the business of this type has only reached 954 units, increased to 1,264 units in subsequent years, then became 1,364 in 2007 increased again to 1,655 in the year 2008, and in 2009 the number


bertambah lagi menjadi 1.655 pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 jumlahnya telah menjadi 1.698 buah.

Sejalan dengan bertambahnya jumlah restoran, daya tampung/kapasitas tempat duduk yang disediakan pun menunjukkan fenomena serupa. Jika pada tahun 2005 jumlah tempat duduk yang tersedia baru mencapai 69.000 buah, maka pada tahun 2009 jumlahnya telah mencapai 82.397 kursi (lihat Tabel 10.3.1 – 10.3.2).

had to be 1,698 units.

In line with the increasing number of restaurants, capacity/provide seating capacity also showed a similar phenomenon. If in 2005 the number of available seats has only reached 69,000 pieces, then in 2009 the number had reached 82,397 seats (see Table 10.3.1 - 10.3.2).

Grafik / Figure 10.1

Number of Foreign Visitors Arriving Directly to Bali, 2005 - 2009


Number of Foreign and Domestic Guests at Classified Hotels in Bali, 2005 - 2009

Banyaknya Tamu Asing dan Domestik yang Datang Pada Hotel Berbintang di Bali, Tahun 2005 - 2009

Banyaknya Orang Asing Pengunjung Singkat yang Datang Langsung ke Bali, Tahun 2005 - 2009

0

400

800

1 200

1 600

2 000

2 400

2 800

2005 2006 2007 2008 2009

1,38

8.98

1,26

2.54

1,66

8.53

2,08

5.08

2,38

5.12

Dal

am r

ibua

n ( 0

00 )

0

400

800

1200

1600

2000

2400

2005 2006 2007 2008 2009

1,31

2.29

1,39

1.45

1,90

2.54

1,94

2.05

1,96

6.83

Dal

am r

ibua

n ( 0

00 ) : Asing : Domestik


2005 2006 2007 2008 *) 2009 *)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 102 146 80 002 109 875 147 799 174 541

2. Pebruari / February 100 839 73 075 118 483 161 776 147 704

3. Maret / March 117 340 84 262 119 458 160 708 168 205

4. April / April 116 486 104 044 125 393 154 911 188 776

5. Mei / May 116 814 101 951 129 039 167 463 190 803

6. Juni / June 136 544 109 825 145 500 178 404 200 566

7. Juli / July 158 731 122 323 164 972 190 854 235 198

8. Agustus / August 157 456 118 441 167 031 195 549 232 255

9. September / September 162 307 118 551 152 804 189 346 218 443

10. Oktober / October 81 343 112 876 146 385 189 234 221 282

11. Nopember / November 62 894 114 081 142 124 173 077 184 803

12. Desember / December 76 084 123 106 147 467 175 963 222 546

1 388 984 1 262 537 1 668 531 2 085 084 2 385 122

- 4.89 - 9.10 32.16 19.40 14.39

*).



Pertumbuhan Growth Rate (%)

Mulai tahun 2008 jumlah wisman dan mulai tahun 2009 pertumbuhan adalah termasuk crew Since 2008, number of foreign visitors and the growth of 2009 included crew

Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2005 - 2009Number of Foreign Visitors Arriving Directly to Bali by Month, 2005 - 2009

(1)

B u l a n M o n t h

Jumlah / Total :

TabelTable

10.1.1 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

I. ASEAN 119 233 129 539 168 160 205 837 229 168Pertumbuhan / Growth Rate (%) -6.09 8.64 29.81 22.41 11.33

1. Brunai Darussalam / Brunai 617 582 779 661 505 2. Malaysia / Malaysia 66 602 72 817 104 963 129 723 135 190 3. Philipina / Philippines 6 996 6 236 7 838 8 332 7 830 4. Singapura / Singapore 35 193 40 684 40 909 51 725 55 992 5. Thailand / Thailand 7 363 7 593 11 146 11 858 24 030 6. Vietnam / Vietnam 1 199 1 105 1 689 2 570 4 462 7. Myanmar / Myanmar 982 173 275 430 405 8. Asean lainnya / Other Asean 281 349 561 538 754

II. ASIA (Tanpa Asean / Non Asean ) 557 673 562 318 760 371 820 903 853 347Pertumbuhan / Growth Rate (%) -13.40 0.83 35.22 7.96 3.95

1. Hongkong / Hongkong 7 413 9 550 11 949 12 906 9 464 2. India / India 6 814 12 816 21 941 26 933 32 907 3. Jepang / Japan 310 604 256 268 352 038 359 824 333 905 4. Korea Selatan / South Korea 78 259 90 070 134 622 134 909 124 889 5. Pakistan / Pakistan 419 442 730 828 1 527 6. Bangladesh / Bangladesh 976 746 974 897 1 038 7. Srilanka / Srilanka 505 391 552 738 471 8. Taiwan / Taiwan 128 235 142 033 138 880 130 449 120 445 9. RRC / China 17 156 40 710 84 278 131 319 206 15110. Saudi Arabia / UEA 280 288 492 722 2 44011. Bahrain / Bahrain 24 47 131 173 14312. Asia lainnya / Other Asia 6 988 8 957 13 784 21 205 19 967

berlanjut / continued ...

Kebangsaan (Negara Asal) Nationality (Country of Origin)

Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan Tahun 2005 - 2009Number of Foreign Visitors Arriving Directly by Nationality to Bali, 2005 - 2009

(1)

TabelTable

10.1.2 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

III. AMERIKA 75 743 68 769 84 449 100 421 109 155Pertumbuhan / Growth Rate (%) 1.55 -9.21 22.80 18.91 8.70

1. Amerika Serikat / USA 51 978 46 804 56 652 68 934 73 653 2. Kanada / Canada 15 498 13 350 15 768 18 963 22 720 3. Amerika Tengah / Central America 1 990 2 249 3 349 3 145 2 508 4. Amerika Selatan / South America 6 277 6 366 8 680 9 379 10 274

IV. EROPA 361 141 350 340 425 583 523 224 594 282Pertumbuhan / Growth Rate (%) 13.62 -2.99 21.48 22.94 13.58

1. Austria / Austria 7 589 8 444 10 179 10 079 11 218 2. Belgia / Belgium 7 331 8 868 9 351 10 731 13 578 3. Denmark / Denmark 8 729 3 970 6 895 10 521 13 616 4. Perancis / France 45 054 51 032 62 020 77 379 113 453 5. Jerman / Germany 74 086 62 618 68 275 82 355 74 849 6. Italia / Italy 19 451 17 038 19 204 19 892 19 527 7. Belanda / Holland 42 119 40 960 53 014 63 471 77 526 8. Spanyol / Spain 12 310 15 024 17 454 19 091 18 116 9. Portugal / Portugal 4 302 5 638 6 453 8 086 8 81610. Swedia / Sweden 9 461 7 134 9 894 11 040 13 98111. Swiss / Switzerland 17 207 16 306 16 258 17 994 24 99512. Inggris / United Kingdom 76 045 62 957 71 078 82 856 93 68813. Finlandia / Finland 2 071 1 965 3 046 3 929 6 65214. Norwegia / Norway 5 228 4 002 5 370 6 773 8 09715. 7 190 8 391 11 258 12 284 12 750

16. Rusia / Russia 13 092 23 676 36 959 59 188 59 15017. 9 876 12 317 18 875 27 555 24 270

berlanjut / continued ...

(1)


Eropa Barat Lainnya Other West Europe

Eropa Timur Lainnya Other East Europe


10.1.2 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

V. OSEANIA 268 273 145 580 219 700 329 966 470 678Pertumbuhan / Growth Rate (%) -7.03 -45.73 50.91 50.19 42.64

1. Australia / Australia 250 733 132 789 205 205 313 111 446 570 2. Selandia Baru / New Zealand 17 261 12 615 14 181 16 589 23 711 3. Oseania Lainnya / Other Oceania 279 176 314 266 397

VI. AFRIKA 6 921 5 991 10 268 11 887 12 587Pertumbuhan / Growth Rate (%) -18.70 -13.44 71.39 15.77 5.89

1. Afrika Selatan / South Africa 4 957 4 217 6 801 7 216 7 307 2. Mesir / Egypt 305 433 663 689 1 053 3. Afrika Lainnya / Other Africa 1 659 1 341 2 804 3 982 4 227

VII. CREW - - - 92 846 115 905

Jumlah / Total : 1 388 984 1 262 537 1 668 531 2 085 084 2 385 122

Pertumbuhan / Growth Rate (%) -4.89 -9.10 32.16 19.40 14.39



(1)



10.1.2 :


Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - 1 - 1 2

2. Tabanan 1 - 1 - - 2

3. Badung 26 28 19 15 2 90

4. Gianyar 5 5 1 - - 11

5. Klungkung - - 1 1 - 2

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem 1 2 1 1 - 5

8. Buleleng 1 2 2 3 1 9

9. Denpasar 3 4 9 7 5 28

37 41 35 27 9 149

37 28 39 35 11 150

36 28 38 34 9 145

38 30 38 30 11 147

36 29 36 36 9 146



Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

Kelas Hotel / Hotel Class

Banyaknya Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasi dan Kelas Hotel Tahun 2009Number of Classified Hotel in Bali by Location of Hotel and Hotel Class, 2009

Jumlah Total

Lokasi Location

TabelTable

10.2.1 :


Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - 51 - 50 101

2. Tabanan 266 - 35 - - 301

3. Badung 7 365 4 033 1 524 1 277 33 14 232

4. Gianyar 305 137 64 - - 506

5. Klungkung - - 18 12 - 30

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem 24 119 33 14 - 190

8. Buleleng 32 90 97 112 30 361

9. Denpasar 985 970 477 367 164 2 963

8 977 5 349 2 299 1 782 277 18 684

9 880 3 938 3 405 2 449 568 20 240

9 306 3 923 3 354 2 079 283 18 945

10 044 4 218 3 540 1 871 331 20 004

8 224 4 562 3 537 2 352 1 435 20 110



2006

2005

Lokasi Location

Banyaknya Kamar yang Tersedia / Kelas Hotel Number of Rooms Available / Hotel Class

Jumlah / Total :

2008

2007

Jumlah Total

Banyaknya Kamar yang Tersedia pada Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasinya Tahun 2009Number of Rooms Available of Classified Hotels in Bali by Location of Hotel, 2009

TabelTable

10.2.2 :


Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana - - 79 - 66 145

2. Tabanan 383 - 55 - - 438

3. Badung 11 270 6 462 2 394 2 132 42 22 300

4. Gianyar 387 146 64 - - 597

5. Klungkung - - 18 24 - 42

6. Bangli - - - - - -

7. Karangasem 24 162 47 18 - 251

8. Buleleng 35 114 137 144 45 475

9. Denpasar 1 532 1 774 880 654 258 5 098

13 631 8 658 3 674 2 972 411 29 346

15 681 6 355 6 023 4 004 1 115 33 178

14 266 6 148 5 825 3 535 401 30 175

15 321 6 840 5 551 3 365 489 31 566

12 387 7 197 5 618 4 074 2 402 31 678



2006

2005

Jumlah Total

Jumlah / Total :

2008

2007

Lokasi Location

Banyaknya Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasinya Tahun 2009Number of Beds Available of Classified Hotels in Bali by Hotel Location, 2009

Banyaknya Tempat Tidur yang Tersedia / Kelas Hotel Number of Bed Available / Hotel Class

TabelTable

10.2.3 :


A s i n g Foreigner

Domestik Domestic

Jumlah T o t a l

(1) (2) (3) (4)

1. 21 977 10 592 32 569

2. 156 488 44 816 201 304

3. 372 703 120 799 493 502

4. 362 889 151 621 514 510

5. 1 052 776 301 710 1 354 486

1 966 833 629 538 2 596 371

1 942 046 696 305 2 638 351

1 902 543 820 838 2 723 381

1 391 449 675 266 2 066 715

1 312 294 540 824 1 853 119



2007

2006

2005

2008

Bintang 4 4 Stars

Bintang 3 3 Stars

Bintang 2 2 Stars

Bintang 1 1 Stars

Jumlah / Total :

Banyaknya Tamu (orang) Number of Guest (person)Kelas Hotel

Hotel Class

Bintang 5 5 Stars

Banyaknya Tamu Asing dan Domestik yang Datang pada Hotel Berbintang Dirinci Menurut Kelas Hotel Tahun 2009Number of Foreign and Domestic Guests at Classified Hotel by Hotel Class, 2009

TabelTable

10.2.4 :


A s i n g Foreigner

Domestik Domestic

Jumlah Total

(2) (3) (4)

1. Januari / January 140 092 49 802 189 894

2. Pebruari / February 154 795 53 879 208 674

3. Maret / March 129 040 43 808 172 848

4. April / April 141 739 52 340 194 079

5. Mei / May 281 044 78 255 359 299

6. Juni / June 119 245 53 432 172 677

7. Juli / July 103 763 26 589 130 352

8. Agustus / August 392 370 89 735 482 105

9. September / September 183 709 41 248 224 957

10. Oktober / October 105 221 39 753 144 974

11. Nopember / November 100 150 46 445 146 595

12. Desember / December 115 665 54 252 169 917

1 966 833 629 538 2 596 371

1 942 046 696 305 2 638 351

1 902 543 820 838 2 723 381

1 391 449 675 266 2 066 715

1 312 294 540 825 1 853 119


Number of Foreign and Domestic Guests at Classified Hotel by Month, 2009

Banyaknya Tamu Asing dan Domestik yang Datang Pada Hotel Berbintang Dirinci Menurut Bulan Tahun 2009

2006

2005

B u l a n M o n t h

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

TabelTable

10.2.5 :


Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 57.14 54.20 53.75 36.23 34.95 53.37

2. Pebruari / February 53.39 63.46 43.07 34.52 26.61 50.99

3. Maret / March 61.38 52.27 56.28 52.24 19.58 57.72

4. April / April 60.77 51.30 64.57 56.36 34.13 58.95

5. Mei / May 64.79 54.60 61.02 51.20 45.30 60.26

6. Juni / June 67.54 65.50 61.83 44.08 47.92 62.77

7. Juli / July 63.95 58.35 68.77 51.77 44.76 61.50

8. Agustus / August 70.21 61.05 61.12 66.33 62.06 65.54

9. September / September 65.32 58.74 61.60 63.47 60.67 63.02

10. Oktober / October 66.33 65.46 68.19 50.30 45.82 64.26

11. Nopember / November 56.98 56.40 58.58 40.15 35.11 54.90

12. Desember / December 62.28 59.96 61.46 47.65 41.55 59.66

60.92 59.22 59.55 47.41 42.53 59.00

66.94 62.55 61.19 51.08 38.29 62.77

57.31 52.12 48.34 49.57 36.47 53.32

49.14 43.22 36.62 38.08 39.68 44.46

49.80 47.46 42.11 39.46 27.36 46.40


Rata-rata / Average :

2008

2007

2006

2005

(1)

Bulan Month

Seluruh Kelas Hotel

All Classes


Room Occupancy Rates of Hotels in Bali by Month and by Hotel Class, 2009

Persentase Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Tabel

Table10.2.6 :


Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 2.10 2.39 1.96 2.13 1.47 2.11


3. Maret / March 2.08 2.49 2.06 1.97 1.56 2.11

4. April / April 1.96 3.22 1.62 1.70 1.74 1.96

5. Mei / May 1.95 1.81 2.11 2.50 1.87 1.96

6. Juni / June 1.70 2.09 2.06 2.28 1.86 1.86

7. Juli / July 2.00 2.33 1.94 2.05 2.41 2.04

8. Agustus / August 2.13 2.32 2.17 1.97 1.34 2.13


10. Oktober / October 2.48 2.22 2.00 1.99 1.83 2.26



2.09 2.22 2.00 1.99 1.71 2.08

2.26 2.12 1.95 2.05 1.76 2.15

2.21 2.39 2.11 2.06 2.00 2.21

2.14 2.30 2.08 2.18 1.86 2.16

2.03 2.06 1.97 2.14 2.02 2.04



2008

2007

2006

2005

Bulan Month

Kelas Hotel / Hotel ClassSeluruh Kelas Hotel

All Classes

(1)

Average Guests per Room (GPR) of Classified Hotels in Bali by Month and by Hotel Class, 2009

Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Tabel

Table10.2.7 :


( Hari / days)

Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 3.22 4.05 2.64 3.86 1.64 3.60


3. Maret / March 3.85 4.42 3.66 3.38 3.65 3.87

4. April / April 3.48 4.40 3.54 3.42 3.23 3.65

5. Mei / May 3.64 4.24 2.86 3.87 4.89 3.45

6. Juni / June 3.44 3.36 4.11 3.33 3.82 3.54

7. Juli / July 3.19 3.95 3.86 4.04 3.64 3.63

8. Agustus / August 3.61 3.69 4.87 3.91 3.02 3.91


10. Oktober / October 4.68 4.11 4.18 2.78 3.80 4.21



3.67 3.85 3.73 3.70 3.35 3.74

3.70 3.57 4.00 3.71 3.72 3.72

3.40 3.48 3.76 3.89 2.74 3.49

3.65 3.48 3.63 4.09 3.08 3.63

3.51 3.22 3.84 4.04 3.35 3.53


(1)


Bulan Month


All Classes

2005

2008

2007

2006

Rata-Rata Lama Menginap Tamu di Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Average Length of Stay of Guests at Classified Hotels by Month and Hotel Class in Bali, 2009

TabelTable

10.2.8 :


( Hari / days)

Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 3.27 4.15 4.43 3.78 3.62 3.66


3. Maret / March 3.42 4.71 4.07 3.28 4.07 3.75

4. April / April 3.27 5.12 3.75 3.37 4.10 3.64

5. Mei / May 3.59 4.81 3.63 3.81 3.91 3.79

6. Juni / June 3.45 3.84 4.91 3.47 4.16 3.77

7. Juli / July 3.03 4.40 3.93 3.78 4.06 3.64

8. Agustus / August 3.46 3.48 6.28 3.40 2.88 3.88


10. Oktober / October 4.17 4.62 5.19 2.70 3.95 4.20



3.52 4.18 4.48 3.87 3.67 3.76

3.61 3.79 4.55 3.85 3.84 3.78

3.21 3.70 4.18 4.20 3.24 3.50

3.66 3.78 4.36 4.47 4.07 3.83

3.46 3.61 4.20 4.43 3.54 3.67


2006

Seluruh Kelas Hotel

All Classes

(1)


Bulan Month


2005

2008

2007

Average Length of Stay of Foreign Guests at Classified Hotels by Month and Hotel Class in Bali, 2009

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Tabel

Table10.2.9 :


( Hari / days)

Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 4.72 3.30 2.37 3.49 2.49 3.44


3. Maret / March 6.47 3.43 2.93 3.70 1.65 4.29

4. April / April 4.55 3.33 2.76 3.62 1.92 3.67

5. Mei / May 3.90 3.42 1.88 4.08 7.66 2.72

6. Juni / June 3.40 2.51 2.74 3.01 3.55 3.01

7. Juli / July 4.31 2.20 3.59 5.76 3.23 3.59

8. Agustus / August 5.35 4.07 2.80 7.18 4.39 4.01


10. Oktober / October 7.56 2.97 2.63 3.13 3.04 4.24



4.79 3.23 2.69 4.06 3.37 3.63

4.07 3.27 2.99 3.29 3.50 3.54

4.08 3.18 3.10 3.25 2.46 3.48

3.63 3.13 2.73 3.25 2.39 3.23

3.71 2.38 3.27 3.08 3.01 3.19


(1)

Bulan Month


All Classes


2006

2008

2007

2005

Average Lenght of Stay of Domestic Guests at Classified Hotel by Month and Hotel Class in Bali, 2009

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Domestik pada Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009Tabel

Table10.2.10 :


( Hari / days)

Bintang 5 5 Star

Bintang 4 4 Star

Bintang 3 3 Star

Bintang 2 2 Star

Bintang 1 1 Star

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari / January 78.32 73.56 61.35 46.15 41.33 70.27


3. Maret / March 80.92 72.00 63.84 64.61 22.55 73.66

4. April / April 70.27 54.37 70.58 71.02 42.77 68.20

5. Mei / May 88.74 108.86 62.19 36.82 67.24 81.88

6. Juni / June 86.95 78.53 69.01 48.03 54.78 78.43

7. Juli / July 82.67 83.58 75.84 61.97 56.67 79.91

8. Agustus / August 92.81 80.19 72.57 77.92 81.64 85.52


10. Oktober / October 83.23 79.50 83.38 51.20 54.88 79.54



81.17 78.04 68.45 57.49 51.73 75.87

89.19 82.43 70.34 61.95 46.57 80.72

74.96 77.06 59.03 57.94 48.62 70.18

61.61 61.63 43.10 47.80 54.64 56.74

60.39 58.94 46.54 48.66 33.92 55.82



All Classes

(1)

2008

2007

Bulan Month

2006

2005

Bed Occupancy Rates of Classified Hotels by Month and by Hotel Class in Bali, 2009

Persentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2009


TabelTable

10.2.11 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 27 26 3 - - 56

2. Tabanan 41 20 2 - - 63

3. Badung 95 152 59 50 5 361

4. Gianyar 292 81 10 3 - 386

5. Klungkung 19 21 - - - 40

6. Bangli 21 6 2 - - 29

7. Karangasem 115 54 5 2 - 176

8. Buleleng 109 55 14 5 - 183

9. Denpasar 49 102 44 26 - 221

768 517 139 86 5 1 515

793 523 148 94 7 1 565

762 535 164 66 7 1 534

716 530 161 74 7 1 488

711 525 160 74 7 1 477


Jumlah / Total :

2008

2007

2006

2005

(1)


Kelompok Kamar Rooms Available Jumlah

Total

(7)

Banyaknya Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya di Bali Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Kamar Tahun 2009Number of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Regency/ Municipality and Rooms Group, 2009

TabelTable

10.2.12 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 163 367 78 - - 608

2. Tabanan 235 295 57 - - 587

3. Badung 556 2 346 1 907 3 058 719 8 586

4. Gianyar 1 362 1 087 311 157 - 2 917

5. Klungkung 133 280 - - - 413

6. Bangli 107 90 57 - - 254

7. Karangasem 563 759 142 106 - 1 570

8. Buleleng 600 803 414 324 - 2 141

9. Denpasar 307 1 658 1 306 1 428 - 4 699

4 026 7 685 4 272 5 073 719 21 775

3 687 6 732 3 975 4 660 795 19 849

4 010 8 061 5 027 3 664 825 21 587

3 739 8 090 4 964 4 172 926 21 891

3 716 8 009 4 941 4 239 917 21 822




Total

(1) (7)

2007

2006

2005

Jumlah / Total :

2008

Banyaknya Kamar Tersedia pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Kab./Kota dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009 / Number of Rooms Available of Nonclassified Hotels and Other Accommodations by Regency/ municipality and by Rooms Group, in Bali, 2009

TabelTable

10.2.13 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 200 518 140 - - 858

2. Tabanan 288 381 85 - - 754

3. Badung 744 3 281 2 882 4 687 1 400 12 994

4. Gianyar 1 776 1 469 446 203 - 3 894

5. Klungkung 197 405 - - - 602

6. Bangli 145 124 77 - - 346

7. Karangasem 816 1 118 209 173 - 2 316

8. Buleleng 770 1 164 594 510 - 3 038

9. Denpasar 434 2 720 2 158 2 588 - 7 900

5 370 11 180 6 591 8 161 1 400 32 702

5 378 10 473 6 383 7 494 1 457 31 185

5 349 11 715 7 910 5 720 1 300 31 994

5 105 11 797 8 196 6 958 1 573 33 629

5 078 11 684 8 150 7 048 1 558 33 518



2007

2006

2005

(1) (7)

Jumlah / Total :

2008


Total

Number of Beds Available of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Regency and Rooms Group, 2009

Banyaknya Tempat Tidur Tersedia pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009Tabel

Table10.2.14 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 19 300 37 863 24 799 39 197 4 605 125 764

2. Pebruari / February 19 814 36 976 14 623 31 592 - 103 006

3. Maret / March 14 599 38 231 21 259 36 611 9 908 120 609

4. April / April 24 792 50 722 21 254 49 588 5 360 151 716

5. Mei / May 35 165 68 050 21 872 27 278 - 152 365

6. Juni / June 22 643 43 471 21 219 50 872 3 945 142 150

7. Juli / July 24 467 54 610 28 143 41 026 6 027 154 273

8. Agustus / August 41 818 55 468 34 539 58 734 - 190 558

9. September / September 22 066 56 226 25 025 49 573 7 776 160 667

10. Oktober / October 20 341 42 186 27 427 41 768 - 131 722

11. Nopember / November 16 785 36 909 25 189 36 099 6 813 121 795

12. Desember / December 23 984 47 184 35 067 45 509 5 174 156 919

285 774 567 896 300 418 507 847 49 608 1 711 543

541 907 592 846 257 345 377 494 18 654 1788 246

264 012 480 398 319 190 373 334 93 043 1529 977

199 706 493 789 214 115 344 221 94 509 1346 340

409 498 420 065 273 125 272 293 37 664 1412 645


(7)

Jumlah Total

(1)

2008

2007

2006

2005

Bulan Month

Kelompok Kamar / Rooms Available

Jumlah / Total :

Banyaknya Tamu yang Datang pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Number of Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and by Room Group, 2009

TabelTable

10.2.15 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 9 307 18 894 13 038 19 104 4 322 64 664


3. Maret / March 9 476 21 801 13 264 19 460 6 648 70 650

4. April / April 8 131 16 134 12 969 36 993 4 649 78 874

5. Mei / May 11 405 15 872 5 108 19 314 - 51 699

6. Juni / June 5 920 12 204 4 172 22 026 3 900 48 222

7. Juli / July 17 761 28 279 16 305 19 567 5 791 87 702

8. Agustus / August - 25 281 20 424 28 664 - 74 369

9. September / September 10 785 24 052 14 586 19 121 6 865 75 408

10. Oktober / October 10 799 19 696 16 045 23 900 - 70 440


12. Desember / December 8 340 20 716 13 745 20 324 4 563 67 687

110 923 235 260 149 154 264 582 41 021 800 939

174 155 350 623 124 172 171 215 10 389 830 554

94 866 259 122 144 290 171 156 51 786 721 220

60 034 273 106 119 827 125 743 47 394 626 104

226 469 262 997 93 646 181 469 35 336 799 917


2006

2005

Bulan Month

(1) (7)

Jumlah / Total :

2008

2007

Number of Foreign Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

Banyaknya Tamu Asing yang Datang pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009

Jumlah Total


TabelTable

10.2.16 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 9 993 18 969 11 762 20 093 284 61 100


3. Maret / March 5 123 16 430 7 995 17 151 3 260 49 959

4. April / April 16 661 34 589 8 286 12 595 711 72 842

5. Mei / May 23 760 52 178 16 763 7 964 - 100 666

6. Juni / June 16 723 31 267 17 047 28 846 45 93 927

7. Juli / July 6 706 26 331 11 838 21 459 236 66 571

8. Agustus / August 41 818 30 186 14 115 30 070 - 116 189

9. September / September 11 281 32 174 10 439 30 453 911 85 258

10. Oktober / October 9 542 22 491 11 381 17 868 - 61 282


12. Desember / December 15 645 26 468 21 323 25 186 611 89 232

174 851 332 636 151 264 243 266 8 587 910 603

367 752 242 222 133 172 206 280 8 264 957 690

169 146 221 275 174 899 202 177 41 257 808 754

139 672 220 683 94 288 218 478 47 115 720 236

183 029 157 065 179 479 90 825 2 328 612 726


Bulan Month

Kelompok Kamar / Rooms AvailableJumlah Total

2007

2006

2005

(1) (7)

Jumlah / Total :

2008

Number of Domestic Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

Banyaknya Tamu Domestik yang Datang pada Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009Tabel

Table10.2.17 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 20.29 27.62 25.59 32.91 78.88 29.32

2. Pebruari / February 22.28 25.30 15.73 30.29 - 24.35

3. Maret / March 18.35 23.83 29.32 30.98 60.67 32.27

4. April / April 27.25 30.33 25.12 36.48 82.30 33.41

5. Mei / May 24.27 38.98 20.45 44.19 - 33.74

6. Juni / June 21.60 27.20 22.57 37.90 45.20 32.62

7. Juli / July 28.24 34.49 31.75 32.21 89.20 36.66

8. Agustus / August 17.74 43.73 44.10 48.56 - 40.85


10. Oktober / October 21.00 28.42 28.59 36.80 - 32.28



21.80 28.87 27.24 36.23 63.47 32.26

20.35 26.11 28.41 47.16 66.87 38.09

16.70 25.07 26.35 35.06 49.21 31.19

13.66 25.55 24.06 28.43 43.59 27.07

23.71 22.25 22.31 30.75 53.14 25.09


Bulan Month

2007

2006

2005

(1)

Jumlah / Total :

2008

(7)

Seluruh Kelompok

Kamar All Groups


Persentase Tingkat Penghunian Kamar Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya di Bali Dirinci Menurut Bulan dan Kelas Hotel Tahun 2009Room Occupancy Rates of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 1.76 1.67 2.16 2.02 1.21 1.86


3. Maret / March 1.65 1.91 1.61 2.09 1.98 1.93

4. April / April 1.65 1.86 2.00 2.46 1.40 2.04

5. Mei / May 2.00 1.91 2.09 1.48 - 1.73

6. Juni / June 1.62 1.78 1.90 2.21 1.93 1.98

7. Juli / July 1.80 1.88 2.00 2.00 1.43 1.84

8. Agustus / August 2.20 1.60 1.74 1.96 - 1.77


10. Oktober / October 1.74 1.68 2.19 1.93 - 1.88



1.74 1.80 2.06 2.02 1.80 1.91

1.67 1.87 2.05 2.02 - 1.92

1.84 1.85 2.06 1.99 1.92 1.94

1.72 1.90 1.92 2.19 2.11 2.03

1.81 1.88 1.84 1.85 1.84 1.85


(1) (7)

2005

2007

Jumlah / Total :

2008

2006

Bulan Month

Kelompok Kamar / Rooms AvailableSeluruh

Kelompok Kamar

All Groups

Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009Average Guests per Room (GPR) of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

TabelTable

10.2.19 :


( Hari / days)

< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 2.05 3.39 3.04 3.25 3.55 2.82


3. Maret / March 2.68 2.50 2.82 3.37 3.90 3.17

4. April / April 1.88 2.00 3.98 3.92 3.79 2.92

5. Mei / May 2.14 2.13 4.57 3.07 - 2.42

6. Juni / June 1.81 2.02 2.12 1.95 3.15 2.38

7. Juli / July 2.71 2.15 2.94 2.54 3.65 2.54

8. Agustus / August 1.68 3.08 4.15 2.76 - 2.76


10. Oktober / October 2.62 2.09 3.42 2.83 - 2.68



2.27 2.19 3.07 2.87 3.79 2.72

2.25 2.71 3.23 3.24 3.48 2.83

2.29 2.76 2.95 2.97 3.68 3.01

1.85 3.01 3.91 3.12 3.83 3.21

2.14 3.10 2.70 3.38 6.58 2.90


(1)

2005

2007

Jumlah / Total :

2008

2006

(7)

Bulan Month


Kelompok Kamar

All Groups

Rata-Rata Lama Menginap Tamu di Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009Average Length of Stay of Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

TabelTable

10.2.20 :


( Hari / days)

< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 2.77 2.85 4.14 5.45 3.66 3.83


3. Maret / March 2.89 3.02 3.51 4.19 4.89 3.91

4. April / April 2.52 2.41 4.29 4.88 3.57 3.85

5. Mei / May 2.39 3.91 2.27 3.43 - 3.12

6. Juni / June 2.32 2.77 2.90 2.11 3.16 2.80

7. Juli / July 3.15 2.36 3.83 3.02 3.65 2.93

8. Agustus / August - 2.95 4.23 3.96 - 2.91


10. Oktober / October 2.67 2.38 4.36 3.61 - 3.21



2.86 2.67 3.81 3.74 4.32 3.44

3.17 3.02 3.99 3.85 3.71 3.46

3.10 3.41 3.54 3.49 3.96 3.56

3.15 3.64 4.29 4.15 4.16 3.95

2.67 3.65 4.60 3.61 7.00 3.62


Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009 / Average Length of Stay of Foreign Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

2005

2007

Jumlah / Total :

2008

2006

(1) (7)

Bulan Month


Kelompok Kamar

All Groups

TabelTable

10.2.21 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 1.50 1.92 2.09 2.03 1.91 1.95


3. Maret / March 2.23 1.86 1.89 2.55 2.40 2.24

4. April / April 4.67 1.79 3.42 2.06 9.13 1.99

5. Mei / May 1.99 1.76 8.51 2.23 - 1.93

6. Juni / June 1.62 1.75 1.93 1.78 2.00 1.94

7. Juli / July 1.75 1.89 1.99 2.08 3.89 1.96

8. Agustus / August 1.68 3.26 3.97 1.93 - 2.39


10. Oktober / October 2.52 1.80 2.34 1.97 - 2.07



1.73 1.81 2.35 2.10 2.37 2.02

1.57 2.14 2.65 2.48 2.43 2.24

1.74 1.98 2.48 2.54 3.24 2.46

1.26 2.21 3.41 2.51 3.50 2.56

1.48 2.18 1.71 2.94 3.28 1.96


2005

2007

2008

Jumlah / Total :

2006

(1) (7)

Bulan Month


Kelompok Kamar

All Groups

Rata-Rata Lama Menginap Tamu Domestik di Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009 / Average Length of Stay of Domestic Guests at Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

TabelTable

10.2.22 :


< 10 10 - 24 25 - 40 41 - 100 > 100

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 32.63 39.74 33.59 29.21 41.87 35.93


3. Maret / March 30.67 32.97 35.56 25.77 38.27 38.01

4. April / April 42.24 42.17 30.33 28.47 77.14 38.56

5. Mei / May 43.49 50.03 25.95 43.71 - 45.84

6. Juni / June 37.85 38.76 27.60 32.29 27.50 35.43

7. Juli / July 48.37 48.73 39.21 30.77 50.65 44.82

8. Agustus / August 45.41 65.45 54.84 36.86 - 52.58


10. Oktober / October 35.29 40.18 34.97 31.56 - 35.81



38.70 42.89 33.31 32.98 52.06 39.99

36.12 38.79 34.74 42.93 - 39.85

21.02 30.35 31.99 43.52 59.13 38.34

16.03 32.37 27.74 39.35 68.03 35.76

26.45 24.39 23.71 34.22 53.51 27.41


(1) (7)

Jumlah / Total :

2008

Bulan Month

2007

2006

2005


Persentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel Non Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan dan Kelompok Kamar di Bali Tahun 2009 / Bed Occupancy Rates of Nonclassified Hotels and Other Accommodations in Bali by Month and Room Group, 2009

Seluruh Kelompok

Kamar All Groups

TabelTable

10.2.23 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 28 28 28 133 133

2. Tabanan 52 52 45 78 78

3. Badung 425 518 580 635 635

4. Gianyar 101 237 237 243 244

5. Klungkung - - 18 28 28

6. Bangli 64 64 43 43 43

7. Karangasem 24 105 96 99 99

8. Buleleng 24 24 62 63 62

9. Denpasar 236 236 255 333 376

Jumlah / Total : 954 1 264 1 364 1 655 1 698

Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali Source : Tourism Department of Bali Province

Tahun / YearKabupaten/Kota


(1)

Number of Restaurant By Regency/Municipality in Bali, 2005 - 2009

Banyaknya Restoran dan Rumah Makan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2005 - 2009Tabel

Table10.3.1 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana 320 320 1 213 n.a. n.a.

2. Tabanan 4 017 4 017 4 017 n.a. n.a.

3. Badung 32 310 34 345 39 515 42 558 42 558

4. Gianyar 6 616 11 222 9 724 9 848 9 876

5. Klungkung - - 531 960 960

6. Bangli 6 016 5 950 3 811 3 811 3 811

7. Karangasem 1 655 7 315 3 348 3 407 3 407

8. Buleleng 1 290 1 310 2 643 2 670 2 162

9. Denpasar 16 776 24 448 14 282 17 630 19 623

Jumlah / Total : 69 000 88 927 79 084 80 884 82 397


Banyaknya Tempat Duduk dari Restoran dan Rumah Makan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009


Tahun / Year

(1)

Number of Seats of Restaurant by Regency/Municipality in Bali Province, 2005 - 2009

TabelTable

10.3.2 :


Biro Perjalanan

Wisata Travel Bureau

Cabang Biro Perjalanan

Wisata Branch of Travel

Bureau

Agen Perjalanan

Wisata Tourism Travel

Agents(2) (3) (4) (5)

1. S a n u r 48 10 - 58

2. Nusa Dua 23 5 - 28

3. Kuta 146 23 3 172

4. Kuta Selatan 71 4 - 75

5. Denpasar 193 40 2 235

6. Gianyar 24 2 - 26

7. Karangasem 1 - - 1

8. Tabanan 4 - 1 5

9. Kintamani 1 - - 1

10. Buleleng 2 - - 2

513 84 6 603

483 83 6 572

472 82 6 560

437 80 5 522

411 76 5 492


2005

Banyaknya Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro Perjalanan Wisata, dan Agen Perjalanan Wisata Menurut Lokasi Tahun 2009Number of Travel Bureau, Branch of Travel Bureau, and Tourism Travel Agents by Location of Travel Bureau, 2009

Lokasi Location

Klasifikasi / Classification

Jumlah Total

(1)

Jumlah / Total :

2008

2007

2006

TabelTable

10.3.3 :


Keuangan dan Harga-harga

Finance and Prices


11.1. Keuangan Pemerintahan Daerah

Salah satu implikasi dari adanya otonomi daerah adalah daerah memiliki wewenang yang jauh lebih besar dalam mengelola daerahnya baik itu dari sisi pelaksanaan pembangunan maupun pembiayaannya. Atau dengan kata lain, daerah memiliki hak yang lebih besar untuk menentukan arah/kebijakan pembangunan di satu sisi, sementara di sisi lain daerah juga memiliki kewajiban yang lebih besar dalam membiayai pembangunannya tersebut.

Pada Tabel 11.1.1 ditunjukkan bahwa realisasi penerimaan Pemprov Bali selama tahun anggaran 2008 mencapai Rp 1,67 trilyun. Sementara itu, belanja daerah Pemprov Bali pada tahun anggaran yang sama mencapai Rp 1,46 trilyun.

Salah satu sumber pembiayaan pembangunan Pemprov Bali adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun anggaran 2008, PAD masih merupakan sumber penerimaan rutin terbesar pemerintah Provinsi Bali yaitu sebesar Rp 1,05 trilyun, atau memberi kontribusi sekitar 63,30 persen dari total penerimaan.

Untuk belanja daerah, porsi pengeluaran tertinggi digunakan untuk belanja tidak langsung yang mencapai Rp 1,02 trilyun atau sekitar 69,97 persen dari total belanja daerah. Sisanya sebanyak Rp 0,44 trilyun (30,03%) digunakan untuk belanja langsung.

11.1 Finance of Local Government

One implication of the existence of regional autonomy is to have a far greater authority in managing the region both in terms of implementation of development and financing. Or in other words, the regions have a greater right to determine the direction/policy development on the one hand, while the other side the region also have a greater obligation to finance such construction.

In Table 11.1.1 shows that the Bali provincial government revenue during fiscal year 2008 reached Rp 1.67 trillion. Meanwhile, the shopping area of Bali province on the same budget year reached Rp 1.46 trillion.

One source of development financing provincial government of Bali is the original income (PAD). In fiscal year 2008, PAD is still the largest source of revenue for the government routinely Bali province that is equal to Rp 1.05 trillion, or to contribute approximately 63.30 percent of total revenue.

For local expenditure, the highest share of expenditure used for indirect expenditures of Rp 1.02 trillion or about 69.97 percent of total regional expenditures. The rest as much as Rp 0.44 trillion (30.03%) are used for direct expenditures.

402


11.2. Perbankan dan Koperasi Peranan perbankan dalam

perekonomian bisa dibilang tidak terbantahkan. Bank di satu sisi adalah penghimpun dana masyarakat maupun perusahaan (sumber pembiayaan untuk modal/investasi) sementara disisi lain Bank juga menjadi penyalur dana bagi sektor-sektor produksi maupun kebutuhan konsumsi masyarakat.

Secara umum, pola penyimpanan dana jenis simpanan berjangka deposito bank dalam rupiah maupun valuta asing masih merupakan pilihan utama masyarakat. Berdasarkan data Kantor Bank Indonesia, Denpasar, posisi penggalangan dana pada akhir tahun 2009 untuk pola penyimpanan jenis ini mencapai Rp 11.444.285 juta. Jumlah ini naik 15,37 persen dari tahun 2008 senilai Rp 9.919.392 juta. Dari jumlah tersebut, Rp 5.696.646 juta (49,78 persen) tersimpan di bank pemerintah, 4.567.991 Rp juta (39,92 persen) bank swasta nasional, dan Rp 1.179.648 juta (10,31 persen) di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Selengkapnya pada Tabel 11.2.4.

Dari beberapa jenis deposito berjangka yang ada, deposito berjangka dengan tenggang waktu satu bulan masih merupakan pilihan utama dari sebagian besar masyarakat, di mana penggalangan dana pada deposito jenis ini mencapai Rp 6.889.517 juta atau 60,20 persen dari seluruh deposito berjangka yang ada. Data deposito berjangka lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 11.2.4 dan Tabel 11.2.5.

11.2. Banking and Cooperatives

The role of banking in the economy virtually uncontested. Bank on the one side are public funds and corporate collector (the source of financing for capital/ investment) while the other hand, the bank is also a distributor of funds for sectors of production and consumption needs of the community.

In general, the pattern of savings bank deposits of savings deposits in rupiah and foreign currency is still the main choice of the community. Based on data from Bank Indonesia, Denpasar, fundraising position at the end of the year 2009 for this type of storage pattern reaches Rp 11,444,285 million of this amount increased by 15.37 percent from the year 2008 amounting to Rp 9,919,392 million. Of this total, Rp 5,696,646 million (49.78 percent) are stored in a government bank, Rp 4,567,991 million (39.92 percent), national private banks, and Rp 1,179,648 million (10.31 percent) in Bank of Credit (BPR). Read more in Table 11.2.5.

Of the several types of existing deposits, time deposits with a one month grace period is still the main choice of most societies, in which the fund raising on these types of deposits reached Rp 6,889,517 million or 60.20 percent of all existing deposits. More detailed data on time deposits can be seen in Table 11.2.4 and Table 11.2.5.


Dana-dana yang terkumpul dari masyarakat kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pinjaman perbankan. Tabel 11.2.2 memperlihatkan bahwa posisi pinjaman perbankan dalam rupiah dan valas pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 24.146.401 juta.

Menurut jenis penggunaannya, baik itu penggunaan untuk bank pemerintah, bank swasta nasional, maupun BPR, total pinjaman terbesar digunakan untuk pinjaman modal kerja dan konsumsi sementara yang digunakan untuk investasi masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 18,83 persen.

Selain perbankan, koperasi juga merupakan urat nadi perekonomian di Indonesia. Jumlah koperasi yang ada di Provinsi Bali pada tahun 2009 mencapai 3.689 unit atau bertambah sebanyak 185 unit dibanding tahun sebelumnya. Dari total tersebut 91 unit diantaranya adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan 3.598 unit koperasi non KUD dengan jumlah anggota sebanyak 251.425 orang untuk KUD dan 608.203 orang untuk non KUD.

Bila dilihat dari tingkatan koperasi yang ada, sebanyak 3.652 unit merupakan koperasi primer, 36 unit merupakan koperasi pusat, dan satu unit merupakan koperasi gabungan.

Kemudian Tabel 11.2.8, memperlihatkan bahwa volume usaha KUD pada tahun 2009 mencapai Rp 272.836,82 juta dengan modal usaha sendiri sebesar Rp 112.232,96 juta. Untuk non KUD, volume usaha mencapai Rp 3.755.718,96 juta dengan modal usaha sendiri sebesar Rp 1.077.682,15 juta.

Funds collected from the public and then channeled back in the form of bank loans. Table 11.2.2 shows that the position of banking loans in rupiah and foreign currency at the end of the year 2009 reached Rp 24,146,401 million.

According to the type of

application, either for the use of state owned banks, private banks, as well as ODA, the largest loan total borrowings used for working capital and used for consumption while still relatively small investment that is only equal to 18.83 percent.

Besides banking, cooperatives also are lifeblood of the economy in Indonesia. Number of existing cooperatives in the province of Bali in 2009 to reach 3,689 units or increased by 185 units over the previous year. Of the 91 total units such as the Village Unit Cooperatives (KUD) and 3,598 units of non-KUD cooperatives with a total membership of 251,425 people for KUD and 608,203 people for non KUD.

When viewed from the level of cooperation that exists, as many as 3,652 units of a primary cooperative, a cooperative center 36 units, and one unit is a joint cooperative.

Then Table 11.2.8, shows that the business volume in 2009 reached KUD Rp 272,836.82 million in venture capital in the amount of Rp 112,232.96 million. For non-KUD, business volume reached Rp 3,755,718.96 million in venture capital in the amount of Rp 1,077,682.15 million.

404


11.3. Investasi dan Harga-Harga Untuk meningkatkan kinerja

ekonomi Bali, terutama mendorong pertumbuhan sektor riil, peningkatan investasi mutlak diperlukan. Berdasarkan data Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Bali sampai dengan Oktober 2009, realisasi investasi untuk PMDN dan PMA di Bali masing-masing mencapai Rp 35.038.759.440 dan Rp 1.200.580.026.100. Angka selengkapnya dapat disimak pada Tabel 11.2.15 dan Tabel 11.2.16.

Di lain pihak, perkembangan harga eceran bulanan bahan kebutuhan pokok di sepanjang tahun 2009 cukup berfluktuasi pada hampir seluruh bahan kebutuhan seperti yang terlihat pada Tabel 11.3.1.

Sejalan dengan itu, tingkat inflasi Kota Denpasar yang merupakan cerminan keadaan harga Provinsi Bali secara umum, pada tahun 2009 mencapai 4,37 persen. Jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 9,62 persen. Ini berarti, pergerakan harga barang dan jasa di Kota Denpasar pada tahun 2009 jauh lebih stabil dibanding tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari series bulanan, sepanjang tahun 2009 inflasi hanya terjadi sebanyak 9 kali dengan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 1,35 persen. Sebaliknya bulan Januari, April, dan Mei masing-masing terjadi deflasi sebesar 0,21 persen, 0,61 persen, dan 0,17 persen.

Secara umum, inflasi pada tahun 2009 banyak disumbangkan oleh inflasi pada kelompok bahan makanan (7,29%),

11.3. Investment and Prices To improve the economic performance of Bali, especially encouraging the growth of the real sector, increased investment is absolutely necessary. Based on data from the Bali Province Investment Board (BPM) in October 2009, the realization of investment for domestic and foreign in Bali each reach Rp 35,038,759,440 and Rp 1,200,580,026,100. For detail can be seen in Table 11.2.15 and Table 11.2.16.

On the other hand, the development of the monthly retail prices of basic commodities during the year 2009 simply fluctuate in almost all material needs, as seen in Table 11.3.1.

Accordingly, the inflation rate which is a reflection of Denpasar Bali price situation in general, in the year 2009 reached 4.37 percent. Much lower than the previous year that reach of 9.62 percent. This means that the price movement of goods and services in the city of Denpasar on the year 2009 is more stable than the previous year.

If seen from the monthly series, throughout the year 2009 inflation occurs only 9 times with the highest inflation rate in March amounted to 1.35 percent. Instead of January, April, and May of each deflation of 0.21 percent, 0.61 percent and 0.17 percent.

In general, inflation in the year 2009 mostly was donated by the inflation in food group (7.29%), food, beverages,


kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (8,81%), serta kelompok kesehatan (19,16%). Kelompok pengeluaran di luar kelompok tersebut rata-rata mengalami inflasi di bawah 5 persen. Angka selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 11.3.5.

cigarettes, and tobacco (8.81%), and health group (19.16%). Expenditure groups outside these groups experienced an average inflation rate below 5 percent. Figures can be seen in Table 11.3.5


Laju Infasi Kota Denpasar, Januari - Desember Tahun 2009Inflation Rate in Denpasar, January - December 2009


Laju Infasi Kota Denpasar Tahun 2004 - 2009Inflation Rate in Denpasar, 2004 - 2009

-0.21

0.98

1.35

-0.61

-0.17

0.17 0.38

0.50

0.88

0.35

0.10

0.57

-1.0

0.0

1.0

2.0

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Infla

si (

% )

5.97

11.31

4.3

5.91

9.62

4.37

2.0

5.0

8.0

11.0

14.0

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Infla

si (

% )


Besarnya / Amount (Rp)

(2)

I. 1 667 342 649 367

1.1. 1 055 454 263 032

1.1.1. 945 973 962 330

1.1.2 18 948 030 371

1.1.3 45 593 209 069

1.1.4 44 939 061 262

1.2. 576 550 871 373

1.2.1 115 383 052 373

1.2.2. 448 187 419 000

1.2.3. 12 980 400 000

1.3. 35 337 514 962

berlanjut / continued . . .

Ringkasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali Tahun 2008

Summary of Budgeted Local Government Revenues Realization and Expenditures of Bali Province, 2008

Dana Alokasi Umum General Alocation Funds

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Tax Share and Non Tax Share

Dana Alokasi Khusus Special Alocation Funds

Lain-lain Pendapatan yang Sah Other Legal Revenue

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Other Local Government Legal Revenue

Penerimaan Daerah Revenue of Local Government

Dana Perimbangan Balancing Funds


(1)

Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Local Government Coorporate Revenue and Separated Local Wealth Management Revenue

Pajak Daerah Local Tax Revenue

Restribusi Daerah Local Restribution

Pendapatan Asli Daerah Local Government Revenue

TabelTable

11.1.1 :



(2)

II. 1 464 226 342 398

2.1. 1 024 532 462 350

2.1.1 377 193 054 684

2.1.2 -

2.1.3 3 300 000 000

2.1.4 117 265 529 166

2.1.5 152 013 312 500

2.1.6 289 079 348 000

2.1.7 85 650 114 000

2.1.8 31 104 000


Belanja Pegawai Expenditure for Government Official

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa Expense of Sharing holder to Province/ Regency/ Municipality and Village Government

Belanja Bunga Interest Expenditures

Belanja Subsidi Subsidy Expenditures

Belanja Hibah Grants

Belanja Bantuan Sosial Social Expenditures

Belanja Daerah Expenditure of Local Government

Belanja Tidak Langsung Undirect Purchase

(1)

Belanja Tidak Terduga Unpredicted Purchase

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Financial Aid to Province/Regency/ Municipality and Village Government



11.1.1 :



(2)

2.2. 439 693 880 048

2.2.1 40 754 468 251

2.2.2 276 840 973 249

2.2.3 122 098 438 548

III. 266 703 093 276

3.1. 282 503 093 276

3.1.1 273 896 301 292

3.1.2 6 906 791 984

3.1.3 -

3.1.4 -

3.1.5 -

3.1.6 1 700 000 000



(1)

Belanja Modal Capital Expenditure

Pembiayaan Pemerintah Daerah Local Governmental Finance

Penerimaan Pembiayaan Daerah Local Governmental Revenue

Pencairan Dana Cadangan Reverse Fund Liquidity

Penerimaan Pinjaman Daerah Local Loan Revenue

Penerimaan Piutang Daerah Local Return Revenue

Belanja Barang dan Jasa Expenditure for Capital

Belanja Pegawai Expenditure for Government Official

Belanja Langsung Direct Purchase

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya / Surplus of Budgetary calculation in the Previous Year

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Output of Separated Local Governmental Wealthy

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Local Loan Revenue


11.1.1 :



(2)

3.2. 15 800 000 000

3.2.1 -

3.2.2 15 800 000 000

3.2.3 -

3.2.4 -

3.3. 469 819 400 245


Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Surplus of Budgetary Expenditure in Current Year


(1)

Pengeluaran Pembiayaan Daerah Local Governmental Expenditures

Pembentukan Dana Cadangan Formed Reserve Fund

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Local Governmental Capital Sharing

Pembiayaan Pinjaman Daerah Local Loan Expenditures

Pembayaran Pokok Hutang Debt Payment


11.1.1 :


(000 Rp)

Jembrana Tabanan Badung

(2) (3) (4)

I. 454 932 067 663 598 184 881 347 558

1.1. 21 235 505 87 379 829 449 674 873

1.2. 382 397 727 499 870 538 390 928 290

1.3. 51 298 835 76 347 817 40 744 395

II. 445 271 647 644 877 793 1 245 998 203

2.1. 268 786 069 457 775 970 555 740 976

2.2. Belanja Langsung / Direct Purchase 176 485 578 187 101 823 690 257 227

2.2.1 8 629 938 16 903 672 68 934 193

2.2.2 76 342 395 105 448 576 138 855 137

2.2.3 91 513 245 64 749 575 482 467 897

III. 56 245 685 32 123 409 367 262 852

3.1. 60 745 685 36 140 444 378 051 137

3.2. 4 500 000 4 017 035 10 788 285

3.2. 65 906 105 50 843 800 2 612 207


Belanja Barang dan Jasa Goods and Services Expenditure

Belanja Pegawai Personnel Expenditure


(1)

Penerimaan Daerah Local Government Revenue

Pendapatan Asli Daerah Local Government RevenueDana Perimbangan Balancing FundsLain-lain Pendapatan yang Sah Other Legal Revenue


Ringkasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008

Summary of Local Government Revenues and Expenditures Realization by Regency/Municipality in Bali, 2008

Kabupaten/Kota / Regency/MunicipalityUraian / Description

Sisa Lebih Pembiayaan Surplus of Expenditure

Belanja Modal Capital Expenditure

Penerimaan Pembiayaan Daerah Local Government RevenuePengeluaran Pembiayaan Daerah Local Government Expenditure

Pembiayaan / Financing

TabelTable

11.1 .2 :


Gianyar Klungkung Bangli

(5) (6) (7)

I. 652 094 869 422 885 630 432 453 519

1.1. 96 922 244 29 028 565 12 655 751

1.2. 467 248 373 341 226 069 326 355 846

1.3. 87 924 252 52 630 996 93 441 922

II. 629 285 276 404 327 079 409 701 661

2.1. 392 974 790 255 793 130 223 307 214


2.2.1 41 886 978 11 490 478 22 113 833

2.2.2 95 841 388 73 529 382 79 072 645

2.2.3 98 582 120 63 514 089 85 207 968

III. 61 968 826 50 218 910 34 380 260

3.1. 63 651 474 52 718 910 35 755 260

3.2. 1 682 648 2 500 000 1 375 000

3.2. 84 778 419 68 777 462 57 132 118


Belanja Barang dan Jasa Goods and Services ExpenditureBelanja Modal Capital Expenditure

Belanja Pegawai Personnel Expenditure





Pendapatan Asli Daerah Local Government Revenue

Uraian / DescriptionKabupaten/Kota / Regency/Municipality

(1)

Dana Perimbangan Balancing Funds

Penerimaan Pembiayaan Daerah Local Government RevenuePengeluaran Pembiayaan Daerah Local Government ExpenditureSisa Lebih Pembiayaan Surplus of Expenditure



11.1.2 :


Karangasem Buleleng Denpasar

(8) (9) (10)

I. 612 126 713 730 884 219 686 889 798

1.1. 43 005 827 52 662 170 176 072 308

1.2. 430 385 165 596 205 473 458 398 867

1.3. 138 735 721 82 016 576 52 418 623

II. 603 003 958 715 166 644 659 265 824

2.1. 338 938 464 460 869 768 388 379 402


2.2.1 33 598 402 24 142 485 41 111 498

2.2.2 78 025 757 144 956 864 163 669 605

2.2.3 152 441 335 85 197 526 66 105 319

III. 94 899 515 43 816 705 140 563 517

3.1. 101 039 705 44 789 028 146 068 765

3.2. 6 140 190 972 323 5 505 247

3.2. 104 022 270 59 534 281 168 187 492





Belanja Pegawai Personnel Expenditure Belanja Barang dan Jasa Goods and Services ExpenditureBelanja Modal Capital Expenditure

(1)


Pendapatan Asli Daerah Local Government RevenueDana Perimbangan Balancing Funds

Uraian / DescriptionKabupaten/Kota / Regency/Municipality

Sisa Lebih Pembiayaan Surplus of Expenditure


Penerimaan Pembiayaan Daerah Local Government RevenuePengeluaran Pembiayaan Daerah Local Government Expenditure


11.1.2 :


(jutaan rupiah / million rupiahs)

Bank Pemerintah Government

Banks

Bank Swasta Nasional*)

Private National Banks*)

Bank Perkreditan

Rakyat Rural Banks

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5)

1. 11 736 797 7 447 204 1 836 715 21 020 716

2. 12 525 107 7 423 574 1 924 243 21 872 924

3. 13 217 789 7 619 554 2 005 918 22 843 261

4. 14 011 850 8 033 045 2 101 506 24 146 401

14 011 850 8 033 045 2 101 506 24 146 401

11 183 560 7 493 197 1 771 994 20 448 751

8 156 256 6 083 383 1 347 614 15 587 253

6 800 334 5 004 453 1 091 084 12 895 871

5 969 409 4 906 552 943 920 11 819 881

*) Ket : Termasuk Bank Asing dan Bank Campuran

Note : Including Foreign Banks and Joint Banks

Sumber : Kantor Bank Indonesia, Denpasar

Source : Bank of Indonesia Office, Denpasar

2007

2006

2005

(1)

Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valas Menurut Kelompok Bank di Provinsi Bali Tahun 2009Value of Bank Credit in Rupiahs and Foreign Exchange by Group of Bank at Bali Province, 2009

Posisi Akhir Kwartal dan Tahun Position at End of Quarter and Year

2008

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

September September

Desember December

Akhir Tahun End of Year

TabelTable

11.2.1 :



Pertanian Agriculture

Pertambangan dan

Penggalian Mining

/Quarrying

Industri Industry

Listrik, Gas, dan Air

Electricity, Gas, and Water

Supply

(2) (3) (4) (5)

1. 386 610 7 030 535 083 14 164

2. 452 648 7 054 547 133 13 637

3. 492 815 3 739 568 663 12 721

4. 521 417 3 520 623 847 12 996

521 417 3 520 623 847 12 996

373 193 7 306 570 017 14 911

346 500 9 893 487 517 16 267

343 441 9 802 388 880 5 093

341 866 13 191 383 630 6 229


2007

2006

Posisi Pinjaman Perbankan Dalam Rupiah dan Valas Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Bali Tahun 2009Value of Bank Credit in Rupiahs and Foreign Exchange by Economic Sector in Bali Province, 2009


(1)

M a r e t M a r c h

2005

J u n i J u n e

September September

Desember December

2008


TabelTable

11.2.2 :



Konstruksi Construction

Pedagangan, Hotel, dan Restoran

Trade, Hotels, and Restaurants

Angkutan, Pergudangan,

dan Komunikasi Transportation,

Warehousing, and Communication

(6) (7) (8)

1. 443 248 8 442 648 99 572

2. 507 661 8 740 631 127 642

3. 509 623 9 071 746 138 866

4. 538 212 9 820 709 152 421

538 212 9 820 709 152 421

452 963 8 265 958 100 160

411 459 6 531 149 89 715

221 943 5 387 117 146 475

203 156 4 655 153 93 463




(1)

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

September September

Desember December

2008

2007

2006

2005


11.2.2 :



Jasa-Jasa Dunia Usaha

Business Services

Jasa-Jasa Sosial

Masyarakat Public Social

Services

Lain-lain Others

Jumlah Total

(9) (10) (11) (12)

1. 2 020 294 451 794 8 620 273 21 020 716

2. 1 999 288 507 363 8 969 867 21 872 924

3. 2 064 580 609 983 9 370 525 22 843 261

4. 2 022 753 580 766 9 869 760 24 146 401

2 022 753 580 766 9 869 760 24 146 401

1 947 202 414 221 8 302 822 20 448 753

1 218 999 278 361 6 197 393 15 587 253

939 606 162 101 5 291 414 12 895 872

1 008 856 187 856 4 926 483 11 819 883




2005

Desember December

2008

2007

2006


(1)

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

September September


11.2.2 :



Modal Kerja

Working Capital

Investasi Invest- ment

Konsumsi Consump-

tion

Modal Kerja

Working Capital


(2) (3) (4) (5) (6)

1. 4 037 043 1 821 979 5 877 775 3 475 962 1 954 729 2 016 513

2. 4 342 409 1 903 583 6 279 115 3 579 855 1 915 755 1 927 964

3. 4 316 515 2 059 247 6 542 027 3 637 173 1 961 867 2 020 514

4. 4 698 289 2 464 217 6 849 344 3 941 256 1 933 075 2 158 714

4 698 289 2 464 217 6 849 344 3 941 256 1 933 075 2 158 714

3 877 460 1 724 281 5 581 819 3 581 664 1 885 636 2 025 897

2 860 309 1 179 052 4 116 895 3 188 351 1 287 437 1 607 595

2 308 540 1 007 955 3 483 839 2 625 506 935 075 1 443 872

1 905 225 1 010 451 3 053 733 2 478 945 873 956 1 553 651

*) Ket : Termasuk Bank Asing dan Bank Campuran berlanjut / continued …..Note : Including Foreign Banks and Joint Banks

2007

2006

2005


(1)

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

September September

Desember December


2008

Bank Swasta Nasional*) Private National Banks*)

Bank Pemerintah Government Banks

Konsumsi Consump-

tion

(7)

Posisi Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valas Menurut Jenis Penggunaan dan Kelompok Bank di Bali Tahun 2009Value of Bank Credits in Rupiahs and Foreign Exchange by Type of Use and Group of Banks in Bali Province, 2009

TabelTable

11.2.3 :



Modal Kerja

Working Capital


Konsumsi Consump-

tion

Modal Kerja

Working Capital


(8) (9) (10) (11) (12)

1. 1 045 425 130 892 660 398 8 558 430 3 907 600 8 554 686

2. 1 088 514 137 280 698 449 9 010 778 3 956 618 8 905 528

3. 1 113 831 141 417 750 670 9 067 519 4 162 531 9 313 211

4. 1 146 814 148 318 806 375 9 786 359 4 545 610 9 814 433

1 146 814 148 318 806 375 9 786 359 4 545 610 9 814 433

1 020 213 119 511 632 270 8 479 337 3 729 428 8 239 986

847 021 71 849 428 744 6 895 681 2 538 338 6 153 234

704 946 58 468 327 670 5 638 992 2 001 498 5 255 381

608 280 48 030 287 610 4 992 450 1 932 437 4 894 994

Sumber : Kantor Bank Indonesia, Denpasar Source : Bank of Indonesia Office, Denpasar

2006

2005

September September

Desember December


2008

2007

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

Jumlah Total

Bank Perkreditan Rakyat Rural Banks

Konsumsi Consump-

tion

(13)


(1)


11.2.3 :



Bank Pemerintah Government

Banks

Bank Swasta Nasional*)

Private National Banks*)

Bank Perkreditan

Rakyat Rural Banks

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5)

1. 4 963 157 4 502 670 992 330 10 458 157

2. 5 339 948 4 467 213 1 047 495 10 854 656

3. 5 477 659 4 508 414 1 087 011 11 073 084

4. 5 696 646 4 567 991 1 179 648 11 444 285

5 696 646 4 567 991 1 179 648 11 444 285

4 832 506 4 160 570 926 316 9 919 392

4 325 317 3 115 004 752 780 8 193 101

4 070 116 3 084 208 610 791 7 765 115

3 632 716 2 380 636 496 276 6 509 628

*) Ket : Termasuk Bank Asing dan Bank CampuranNote : Including Foreign Banks and Joint Banks

Sumber : Kantor Bank Indonesia, Denpasar Source : Bank of Indonesia Office, Denpasar

2005

2007

2006

2008


Deposito Berjangka Rupiah dan Valuta Asing Menurut Kelompok Bank di Provinsi Bali Tahun 2009Value of Rupiahs Time Deposit and Foreign Exchange by Group of Bank in bali Province, 2009


September September

Desember December

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

(1)

TabelTable

11.2.4 :


1 Bulan 1 Month

3 Bulan 3 Month

6 Bulan 6 Month

12 Bulan 12 Month

Lainnya Others

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 6 382 076 1 590 985 952 264 871 394 661 438 10 458 157

2. 6 480 274 1 699 951 1 017 064 915 713 741 654 10 854 656

3. 6 498 672 1 830 878 1 046 690 922 892 773 953 11 073 085

4. 6 889 517 1 934 787 1 114 991 1 025 405 479 585 11 444 285

6 889 517 1 934 787 1 114 991 1 025 405 479 585 11 444 285

6 064 632 1 466 980 830 380 892 337 665 063 9 919 392

5 143 224 1 178 855 596 709 932 056 342 258 8 193 101

4 676 357 1 145 906 633 131 843 103 466 618 7 765 115

4 274 239 1 021 718 436 985 521 342 255 343 6 509 627



2006



2005

Value of Rupiahs Time Deposits and Foreign Exchange by Period in Bali Province, 2009 (Include Rural Bank)

(1)

M a r e t M a r c h

J u n i J u n e

September September

Desember December


2008

2007

Deposito Berjangka Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jangka Waktu di Provinsi Bali Tahun 2009 (Termasuk BPR)Tabel

Table11.2.5 :


(000 Rupiah / Rupiahs)

Pinjaman Credits

Pelunasan Debt Paying

Off

Lelang Auction

Sisa Pemotongan Akhir Tahun 2008

Balance at End Year 2008

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 51 893 737 47 202 354 81 858 14 354 638

2. Tabanan 93 508 857 85 004 422 580 234 27 892 440

3. Badung 189 138 937 170 749 158 2 462 537 54 440 767

4. Gianyar 134 290 272 121 450 850 55 798 39 634 004

5. Klungkung 44 912 673 40 877 008 100 441 12 058 232

6. Bangli 87 653 244 77 709 472 11 800 25 636 672

7. Karangasem 64 749 699 62 843 315 42 068 14 488 697

8. Buleleng 116 592 892 105 980 229 142 804 32 895 439

9. Denpasar 605 359 878 543 467 117 5 077 541 173 078 290

1 388 100 187 1 255 283 923 8 555 081 394 479 177

1 005 560 801 906 476 998 50 934 646 301 435 567

748 552 479 742 687 772 10 896 480 224 936 823

600 992 470 543 719 839 8 138 873 173 658 363

446 290 603 405 072 771 8 859 765 124 524 605

Sumber : Kantor Daerah XII PERUM Pegadaian DenpasarSource : Pawnshop Office Region XII of Denpasar

2008

2007

2006

2005

Banyaknya Uang Pinjaman, Pelunasan, Lelang, dan Sisa Uang Pinjaman pada Pegadaian Tahun 2009Value of Credits, Debt Paying Off, Auction Selling, and Credits Balance at Pawnshops Services, 2009


Municipality

Jumlah / Total :

(1)

TabelTable

11.2.6 :


(potong/pieces)

Barang Jaminan

Goods Under Guarantee

Pelunasan Debt Paying

Off

Lelang Auction (pieces)

Sisa Pemotongan Akhir Tahun 2008

Balance at End Year 2008

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 32 644 31 428 134 8 660

2. Tabanan 59 395 56 587 589 16 917

3. Badung 89 271 83 441 1 699 24 723

4. Gianyar 74 632 70 898 56 21 319

5. Klungkung 24 572 23 642 74 6 470

6. Bangli 47 334 45 072 6 13 272

7. Karangasem 25 406 25 101 27 6 273

8. Buleleng 60 235 57 847 129 16 272

9. Denpasar 170 093 229 714 3 817 68 593

583 582 623 730 6 531 182 499

504 322 557 451 7 136 155 450

374 162 524 285 11 541 146 607

505 175 476 459 10 564 139 090

443 461 414 582 13 041 120 938

Sumber : Kantor Daerah XII PERUM Pegadaian DenpasarSource : Pawnshop Office Region XII of Denpasar

2008

2007

2006

2005

Jumlah Barang Jaminan dan Pelunasan pada Daerah Pemeriksaan Perusahaan Umum Pegadaian Tahun 2009Number of Goods Under Guarantee and Debt Paying Off at Pawnshop Services, 2009


Municipality

(1)

Jumlah / Total :

TabelTable

11.2.7 :


KUD Village

UnitCooperatives

Anggota Members

Modal Sendiri

Deposits by Its Modals (000 Rp)

Volume Usaha

Turnover (000 Rp)

(3) (4) (5) (6)

1. Jembrana a. Primer / Primary 9 22 376 12 463 630 18 647 230b. Sekunder / Secondary - - - -

2. Tabanan a. Primer / Primary 18 37 919 28 781 890 56 550 110b. Sekunder / Secondary - - - -

3. Badung a. Primer / Primary 11 25 310 6 602 000 19 236 000b. Sekunder / Secondary - - - -

4. Gianyar a. Primer / Primary 12 29 606 7 048 000 18 398 000b. Sekunder / Secondary - - - -

5. Klungkung a. Primer / Primary 7 17 437 4 089 000 7 292 400b. Sekunder / Secondary - - - -

6. Bangli a. Primer / Primary 5 28 780 9 178 000 38 281 000b. Sekunder / Secondary - - - -

7. Karangasem a. Primer / Primary 10 41 629 9 072 970 15 627 220b. Sekunder / Secondary - - - -

8. Buleleng a. Primer / Primary 13 41 265 19 206 400 19 782 320b. Sekunder / Secondary - - - -

9. Denpasar a. Primer / Primary 4 7 014 2 009 360 20 360 000b. Sekunder / Secondary - - - -

10. Provinsi a. Primer / Primary 2 89 13 781 710 58 662 540b. Sekunder / Secondary - - - -

91 251 425 112 232 960 272 836 820

91 250 733 111 694 000 270 073 00091 250 875 110 510 630 251 455 68091 252 023 132 833 130 238 557 16091 248 036 109 401 570 256 258 380

Ket. / Notes : Koperasi Sekunder Anggotanya adalah Koperasi Primer /

The Members of Secondary Cooperatives are Primary Cooperatives

Sumber : Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil, dan Menengah Provinsi BaliSource : Department of Cooperatives, Small, and Medium Establishment Affair of Bali Province

Banyaknya Koperasi Unit Desa, Anggota, Nilai Simpanan, dan Volume Usaha Menurut Kab./Kota dan Tingkat Koperasi di Bali Number of Village Unit Cooperatives, Number of Members, Deposit, and Turnover By Regency/Municipality and Level of Cooperatives in Bali,

2008200720062005

(1) (2)

Tingkat Koperasi Level of

Cooperatives


Municipality

Jumlah / Total :

TabelTable

11.2.8 :


Tingkat Koperasi Level of

Cooperatives

Anggota Members

Modal Sendiri

Deposits by Its Modals (000 Rp)

Volume Usaha

Turnover (000 Rp)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Jembrana a. Primer / Primary 196 28 327 37 353 570 2 988 280b. Sekunder / Secondary - - - -

2. Tabanan a. Primer / Primary 400 47 936 51 757 870 104 057 890b. Sekunder / Secondary - - - -

3. Badung a. Primer / Primary 380 53 653 91 560 000 651 776 000b. Sekunder / Secondary - - - -

4. Gianyar a. Primer / Primary 1 002 138 658 74 459 950 90 415 840b. Sekunder / Secondary - - - -

5. Klungkung a. Primer / Primary 101 17 912 37 491 860 165 309 160b. Sekunder / Secondary - - - -

6. Bangli a. Primer / Primary 193 22 802 48 821 270 160 763 700b. Sekunder / Secondary - - - -

7. Karangasem a. Primer / Primary 199 29 825 335 302 030 354 747 420b. Sekunder / Secondary - - - -

8. Buleleng a. Primer / Primary 291 35 510 64 674 910 153 206 620b. Sekunder / Secondary - - - -

9. Denpasar a. Primer / Primary 731 171 946 172 766 640 1 622 640 000b. Sekunder / Secondary - - - -

10. Provinsi a. Primer / Primary 105 61 634 163 494 050 449 814 050b. Sekunder / Secondary - - - -

3 598 608 203 1 077 682 150 3 755 718 960

3 413 599 048 658 644 000 3 375 947 000 3 127 503 476 505 354 000 2 576 975 000 2 723 502 981 406 645 870 2 268 964 920 2 466 488 435 309 626 530 1 929 669 340


(1)

Non KUD Non Village

Unit Coopera-

tives

Jumlah / Total :

2008200720062005

Banyaknya Koperasi Non KUD, Anggota, Nilai Simpanan, dan Volume Usaha, dan Tingkat Koperasi Tahun 2009Number of Non Village Unit Cooperatives, Members, Deposits, and Turnover by Region and Level of Cooperatives, 2009


Municipality

TabelTable

11.2.9 :


Koperasi Primer Primary

Cooperatives

Koperasi Pusat

Central Cooperatives

Gabungan Joint

Cooperatives

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5)

1. Jembrana 201 4 - 205

2. Tabanan 417 1 - 418

3. Badung 389 2 - 391

4. Gianyar 1 012 2 - 1 014

5. Klungkung 107 1 - 108

6. Bangli 196 2 - 198

7. Karangasem 208 1 - 209

8. Buleleng 301 3 - 304

9. Denpasar 734 1 - 735

10. Provinsi Bali 87 19 1 107

Jumlah / Total : 3 652 36 1 3 689

2008 3 467 36 1 3 504

2007 3 184 33 1 3 218

2006 2 781 32 1 2 814

2005 2 541 32 1 2 545

Sumber : Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil, dan Menengah Provinsi Bali

Source : Department of Cooperatives, Small, and Medium Establishment Affair of Bali Province

Banyaknya Koperasi Menurut Tingkat dan Kabupaten/Kota Tahun 2009

(1)


Number of Cooperatives by Level and Regency/Municipality, 2009

TabelTable

11.2.10 :


KUD Village UnitCooperat

ives

Koperasi Pertanian Agriculture

Cooperatives

Koperasi Perikanan

Fishery Cooperatives

(3) (4) (5)

1. Jembrana a. Primer / Primary 9 15 1b. Sekunder / Secondary - - -

2. Tabanan a. Primer / Primary 18 12 1b. Sekunder / Secondary - - -

3. Badung a. Primer / Primary 11 4 - b. Sekunder / Secondary - - -

4. Gianyar a. Primer / Primary 12 5 - b. Sekunder / Secondary - - -

5. Klungkung a. Primer / Primary 7 5 - b. Sekunder / Secondary - - -

6. Bangli a. Primer / Primary 5 14 - b. Sekunder / Secondary - - -

7. Karangasem a. Primer / Primary 10 21 3b. Sekunder / Secondary - - -

8. Buleleng a. Primer / Primary 13 17 - b. Sekunder / Secondary - - -

9. Denpasar a. Primer / Primary 4 1 1b. Sekunder / Secondary - - -

10. Provinsi a. Primer / Primary 2 - - b. Sekunder / Secondary - - -

91 94 6

91 94 6 91 69 13 91 67 11 91 67 11


(1) (2)


Municipality

Tingkat Koperasi Level of Cooperatives

Banyaknya Koperasi, KUD, dan Non KUD Menurut Jenis Usaha Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Koperasi Tahun 2009Number of Cooperatives, Village Unit Cooperatives, and Non Village Unit Cooperatives by Region and Type of Cooperative, 2009

Jenis Koperasi / Type of Cooperative

Jumlah / Total :

2008200720062005

TabelTable

11.2.11 :


Koperasi Peternakan

Animal Husbandry

Cooperatives

Koperasi Kerajinan Handycraft

Cooperatives

Koperasi Serba Usaha

Bussines Miscellanious Cooperatives

(6) (7) (8)

1. Jembrana a. Primer / Primary 6 - 49b. Sekunder / Secondary - - -

2. Tabanan a. Primer / Primary 2 - 301b. Sekunder / Secondary - - -

3. Badung a. Primer / Primary 2 3 237b. Sekunder / Secondary - - -

4. Gianyar a. Primer / Primary - 7 743b. Sekunder / Secondary - - -

5. Klungkung a. Primer / Primary - - 32b. Sekunder / Secondary - - -

6. Bangli a. Primer / Primary 1 5 72b. Sekunder / Secondary - - -


8. Buleleng a. Primer / Primary - - 127b. Sekunder / Secondary - - -


10. Provinsi a. Primer / Primary - - 22b. Sekunder / Secondary - - -

14 23 1 867

14 23 1 795 13 50 1 249 15 50 912 15 27 845



Municipality



(1) (2)

Jumlah / Total :

2008200720062005


11.2.11 :


Koperasi Simpan Pinjam

Depositsand Credits

Cooperatives

Koperasi Fungsional Functional

Cooperatives

Koperasi Lainnya

Other Cooperatives

(9) (10) (11)

1. Jembrana a. Primer / Primary 13 37 7b. Sekunder / Secondary - - -

2. Tabanan a. Primer / Primary 41 8 2b. Sekunder / Secondary - - -

3. Badung a. Primer / Primary 33 79 - b. Sekunder / Secondary - - -

4. Gianyar a. Primer / Primary 34 51 59b. Sekunder / Secondary - - -

5. Klungkung a. Primer / Primary 17 34 2b. Sekunder / Secondary - - -

6. Bangli a. Primer / Primary 20 30 35b. Sekunder / Secondary - - -


8. Buleleng a. Primer / Primary 48 77 11b. Sekunder / Secondary - - -


10. Provinsi a. Primer / Primary 35 19 - b. Sekunder / Secondary - - -

314 554 250

328 524 240 310 709 706 214 717 728 206 717 541



(1) (2)


Municipality


2008200720062005

Jumlah / Total :


11.2.11 :


(1) (2) (3) (4)

2005 20 269 - -

2006 22 929 - -

2007 20 372 - -

2008 29 517 - -

2009 27 783 - -

Sumber : Perum Bulog Divisi Regional Bali

Source : Public Enterprise of Logistics Division of Bali Province

Pelaksanaan Penyaluran Beras, Gula, dan Tepung Terigu di Bali Tahun 2005 - 2009

T a h u n Y e a r

B e r a s R i c e (ton)

Gula Pasir S u g a r (ton)

Tepung Terigu Wheat Flour (sak)

Distribution of Rice, Sugar, and Wheat Flour in Bali, 2005 - 2009

TabelTable

11.2.12 :


(ton)

B u l a n Month

2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January - - - - -

2. Pebruari / February - - - - -

3. Maret / March - 401 658 - 118 2 576

4. April / April 661 200 677 832 543 1 391 8 493

5. Mei / May 2 925 59 756 2 241 3 355 4 654

6. Juni / June 977 50 000 159 3 443 11 205

7. Juli / July 313 - 6 3 041 1 135

8. Agustus / August - - - 2 748 -

9. September / September - - - 1 078 -

10. Oktober / October - - - 957 -

11. Nopember / November - - - 1 587 -

12. Desember / December - - - 20 -

Jumlah / Total : 665 415 1 189 246 2 949 17 739 28 063



Realisasi Pengadaan Beras Per Bulan oleh Perum Bulog Divisi Regional Bali Tahun 2005 - 2009Actual Rice Stocks in Bali Province, 2005 - 2009

TabelTable

11.2.13 :


(ton)

K U D Village Unit

Cooperatives

Non K U D Non Village

Unit Cooperatives

Lainnya Others

Jumlah Total

(2) (3) (4) (5)

- 550.00 4 326.00 4 876.00

- 1 189.24 - 1 189.24

- 1 345.00 1 604.08 2 949.08

- 15 418.08 2 321.40 17 739.48

- 28 000.00 62.55 28 062.55



Realisasi Pengadaan Beras di Bali Melalui KUD, Non KUD, dan Lainnya Tahun 2005 - 2009Actual Rice Stocks in Bali via Village Unit Cooperatives and Others, 2005 - 2009

2008

2009

(1)

Pelaksana Kegiatan / Kind of Organizer

Tahun Year

2005

2006

2007

TabelTable

11.2.14 :


Rencana Planning

Realisasi Realization

Rencana Planning


(2) (3) (4) (6) (7) (8) (9)

706.15 49.14 6.96 2 507 499 15 -

819.87 66.14 8.07 3 386 269 71 2

3 245.19 46.47 1.43 823 1 128 5 -

8 527.63 40.65 0.48 660 137 - -

665.88 15.65 2.35 1 025 261 - -

1 185.13 28.99 2.45 667 102 - -

10 516.66 35.04 0.33 12 703 162 - -

*) Data sampai Oktober 2009 / Data until October 2009

Sumber : Badan Penanaman Modal Provinsi Bali

Source : Regional Capital Investment Agency of Bali Province

2005

2006

2007

2008

2009*)

Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Bali Tahun 2003 - 2009The Growth of Domestic Capital Invesment in Bali, 2003 - 2009

Tahun Year

2003

2004

(1)

Investasi / Invesment

Rencana Planning

(milyar Rp)

Tenaga Kerja / Employee

Indonesia Indonesian

Asing Foreign

Realisasi Realizatio

n (milyar Rp)

Persen- tase

Percen- tage

TabelTable

11.2.15 :


Rencana Planning


Rencana Planning


(2) (3) (4) (6) (7) (8) (9)

2 103.15 216.93 10.31 5 664 380 327 2

3 392.92 952.12 28.06 7 037 2 390 304 8

1 864.05 995.77 53.42 8 127 3 856 123 28

2 071.93 900.49 43.46 9 622 2 962 29 2

1 669.02 497.40 29.80 5 328 3 271 17 14

9 078.75 735.07 8.10 8 977 2 946 333 8

1 968.61 1 200.58 60.99 8 515 2 340 335 4

*) Data sampai Oktober 2009 / Data until October 2009

Sumber : Badan Penanaman Modal Provinsi Bali

Source : Regional Capital Investment Agency of Bali Province

Perkembangan Penanaman Modal Asing di Bali Tahun 2003 - 2009The Growth of Foreign Capital Invesment in Bali, 2002 - 2009

Tahun Year

Investasi / Invesment Tenaga Kerja / Employee

Rencana Planning

(milyar Rp)

Realisasi Realizatio

n (milyar Rp)

Persen- tase

Percen- tage

Indonesia Indonesian

Asing Foreign

2007

2008

2009*)

(1)

2003

2004

2005

2006

TabelTable

11.2.16 :


Beras IR 64 Rice

(Rp/kg)

Daging Ayam Ras Chicken

Meat (Rp/kg)

Ikan Asin Belah

Salted Fish (Rp/kg)

Minyak Goreng

Kemasan Cooking Oil

(Rp/lt)

Gula Pasir Sugar (Rp/kg)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 5 333 22 792 17 583 12 675 6 292

2. Pebruari / February 5 458 24 250 18 250 12 717 7 063

3. Maret / March 5 500 24 500 18 250 12 717 7 500

4. April / April 5 500 23 042 17 917 12 266 7 625

5. Mei / May 5 400 23 625 17 083 12 467 8 104

6. Juni / June 5 377 22 433 17 083 12 425 8 500

7. Juli / July 5 383 23 458 17 250 12 425 8 000

8. Agustus / August 5 454 25 604 17 250 12 425 8 708

9. September / September 5 528 25 681 17 250 12 497 9 528

10. Oktober / October 5 583 24 896 17 250 12 533 9 500

11. Nopember / November 5 650 23 292 17 500 12 533 9 375

12. Desember / December 5 893 22 333 17 500 12 533 10 067

Rata-rata / Average : 5 505 23 825 17 514 12 518 8 355

2008 5 154 20 968 16 559 13 202 6 284

2007 4 900 15 504 11 230 10 006 6 528

2006 4 221 14 946 10 306 7 761 6 263

2005 3 743 13 831 10 471 7 544 5 562

berlanjut / continued …….

Jenis Bahan Pokok / Type of Essential Commodities

Rata-rata Harga Eceran Bahan Pokok per Bulan di Kota Denpasar Tahun 2009Average Retail Price of Essential Commodities in Denpasar by Month, 2009

Bulan Month

(1)

TabelTable

11.3.1 :


Garam Salt

(Rp/kg)

Minyak Tanah

Kerosene (Rp/liter)

Sabun Cuci Deterjen Cream

Deterjen (Rp/pc)

Tekstil Tetoron KTSM Textile

(Rp/meter)

(7) (8) (9) (10)

1. Januari / January 3 146 5 167 3 000 13 000

2. Pebruari / February 3 208 4 917 3 000 13 000

3. Maret / March 3 208 4 917 3 000 13 000

4. April / April 3 208 5 292 3 000 13 000

5. Mei / May 3 208 5 417 3 250 13 000

6. Juni / June 3 208 5 583 3 500 13 000

7. Juli / July 3 208 5 583 3 500 13 000

8. Agustus / August 3 208 6 125 3 500 13 000

9. September / September 3 292 7 967 3 500 13 333

10. Oktober / October 3 333 8 000 3 500 13 500

11. Nopember / November 3 333 8 167 3 500 13 500

12. Desember / December 3 333 8 167 3 500 13 500

Rata-rata / Average : 3 241 6 275 3 313 13 153

2008 2 816 3 321 3 667 12 333

2007 2 767 2 967 3 500 11 125

2006 2 890 3 009 3 177 10 229

2005 2 000 1 907 2 831 8 916


(1)

Jenis Bahan Pokok / Type of Essential Commodities

Bulan Month


11.3.1 :


(Rp/gr)

18 Karat 18 Carat

22 Karat 22 Carat

24 Karat 24 Carat

(2) (3) (4)

1. Januari / January 233 344 281 694 316 831

2. Pebruari / February 254 469 318 681 356 256

3. Maret / March 260 450 335 570 374 030

4. April / April 241 094 315 594 356 906

5. Mei / May 241 750 301 300 333 575

6. Juni / June 246 775 304 165 338 855

7. Juli / July 242 281 299 931 332 819

8. Agustus / August 240 250 295 944 328 831

9. September / September 244 250 301 050 333 925

10. Oktober / October 246 531 303 606 335 894

11. Nopember / November 258 844 316 906 348 519

12. Desember / December 265 238 328 838 363 753

247 940 308 607 343 349

218 102 256 604 284 393n.a n.a n.a

n.a n.a n.a

n.a n.a n.a



2005

Rata-rata Harga Eceran Emas Perhiasan di Kota Denpasar Tahun 2009Average Retail Price of Gold Jewellery in Denpasar by Month, 2009


2008

2007

2006

Jenis Emas Perhiasan / Type of Gold JewelleryBulan Month

(1)

TabelTable

11.3.2 :


Dolar Amerika (USD)

Dolar Australia

(AUD)

Dolar Canada (CAD)

Dolar Hongkong

(HKD)

Poundsterling Inggris (GBP)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 11 258.33 7 450.83 9 055.00 1 383.17 15 765.00

2. Pebruari / February 11 998.75 7 730.83 9 524.58 1 522.92 17 204.17

3. Maret / March 11 399.58 7 908.33 9 172.92 1 456.50 16 409.17

4. April / April 10 545.00 7 580.83 8 617.50 1 328.17 15 587.50

5. Mei / May 10 291.25 8 001.67 9 028.33 1 310.42 16 273.33

6. Juni / June 10 398.75 8 259.58 9 009.17 1 323.67 16 993.75

7. Juli / July 9 924.58 8 161.67 9 006.67 1 249.00 16 293.33

8. Agustus / August 10 003.17 8 355.42 9 072.92 1 272.17 16 354.17

9. September / September 9 471.67 8 337.92 8 838.75 1 252.00 15 295.83

10. Oktober / October 9 508.75 8 657.50 8 822.50 1 241.00 15 429.17

11. Nopember / November 9 457.33 8 730.42 8 870.83 1 204.42 15 698.33

12. Desember / December 9 397.08 8 387.08 8 940.00 1 214.30 14 916.67

Rata-rata / Average : 10 304.52 8 130.17 8 996.60 1 313.14 16 018.37

2008 9 693.96 8 162.43 8 927.71 1 206.35 17 646.94

2007 n.a n.a n.a n.a n.a




Bulan Month

(1)

Kurs Rata-rata Valuta Asing per Bulan di Provinsi Bali Tahun 2009Average of Foreign Exchange Currencies by Month in Bali, 2009

TabelTable

11.3.3 :


Eropa (EURO)

Yen Jepang (JPY)

Dolar Selandia

Baru (NZD)

Dolar Singapura

(SGD)

Franc Swiss (CHF)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Januari / January 14 817.08 126.89 5 792.08 7 355.00 9 723.33

2. Pebruari / February 15 289.58 127.41 5 908.75 7 745.83 10 192.08

3. Maret / March 15 301.25 118.90 6 467.92 7 683.33 9 982.92

4. April / April 13 825.00 111.27 5 783.33 7 117.50 9 208.33

5. Mei / May 14 324.17 111.94 6 067.08 7 096.25 9 248.33

6. Juni / June 14 496.67 110.45 6 452.50 7 258.33 9 486.25

7. Juli / July 14 115.83 107.34 6 297.08 6 868.33 9 200.00

8. Agustus / August 14 309.17 109.17 6 610.00 6 910.83 9 323.33

9. September / September 13 820.83 109.67 6 745.42 6 823.75 9 155.42

10. Oktober / October 14 004.17 105.79 6 906.67 6 807.50 9 264.17

11. Nopember / November 14 169.00 109.68 6 857.50 6 822.50 9 343.33

12. Desember / December 13 480.83 106.62 6 651.67 6 701.67 9 030.00

Rata-rata / Average : 14 329.47 112.93 6 378.33 7 099.24 9 429.79

2008 14 168.92 102.35 6 707.15 6 734.53 8 820.90






Bulan Month

(1)


11.3.3 :


Januari January

Pebruari February

Maret March

April April

(3) (4) (5) (6)

- 0.21 0.98 1.35 - 0.61

1. BAHAN MAKANAN / FOOD 0.32 3.24 2.52 - 4.17

a. 0.38 2.99 0.68 0.00

b. 0.44 3.73 3.93 - 6.11

c. - 1.35 10.18 1.00 - 4.19

d. 1.86 4.29 3.18 - 3.85

e. - 1.08 - 0.07 0.33 1.54

f. 1.06 0.49 1.44 - 10.19

g. - 0.11 - 0.09 - 0.01 0.04

h. - 1.57 - 1.29 5.55 - 2.92

i. 3.73 11.47 12.11 - 19.19

j. 0.97 1.23 0.94 - 0.69

k. - 0.32 - 0.05 - 0.37 0.14

2. 0.10 1.54 0.16 - 0.03

a. 0.05 1.19 0.11 - 0.07

b. 0.29 1.95 0.38 0.09

c. 0.03 2.47 0.00 0.00

berlanjut / continued ……

Lemak dan Minyak / Fats and Oils

Bahan Makanan lainnya Other Food Items

Ikan Segar / Fresh Fish

Telur, Susu, dan Hasilnya Eggs, Milk, and Their Products

Sayur-sayuran / Vegetables

Ikan Diawetkan / Frozen Fish

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, dan TEMBAKAU / PREPARED FOOD BEVERAGES, CIGARETTE and TOBACCO

Makanan Jadi / Preserved Food

Minuman Tidak Beralkohol / Soft Drink

Tembakau dan Minuman Beralkohol Tobacco and Alkoholic drinks

Kelompok / Sub Kelompok G r o u p / Sub Group

Kacang-kacangan / Beans and Nuts

Buah-buahan / Fruits

Bumbu-bumbuan / Spices

U M U M / GENERAL

(1)

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Januari - Desember Tahun 2009Inflation Rate in Denpasar, January - December 2009

Daging dan Hasilnya Meat and Meat Products

Padi-padian, Umbian, dan Hasilnya Cereals, Cassava, and Their Products

TabelTable

11.3.4 :


Mei May

Juni June

Juli July

Agustus August

(7) (8) (9) (10)

- 0.17 0.17 0.38 0.50

1. BAHAN MAKANAN / FOOD - 0.73 - 0.31 0.74 2.04

a. - 0.91 - 0.47 0.18 0.83

b. - 0.46 - 3.69 2.99 4.81

c. - 2.26 0.21 3.32 - 1.01

d. 1.02 4.07 - 2.17 - 2.32

e. - 0.99 - 1.98 1.11 2.18

f. - 0.38 - 1.88 - 2.93 0.77

g. - 0.04 0.03 0.06 - 0.06

h. - 1.42 1.87 4.55 1.35

i. - 1.27 6.78 0.59 10.92

j. 0.86 - 0.89 - 1.96 0.50

k. 0.00 5.78 5.47 5.30

2. 0.32 1.83 0.26 0.98

a. 0.30 1.51 0.53 0.49

b. 0.64 2.10 - 0.34 3.18

c. 0.00 2.79 0.00 0.00
















(1)

U M U M / GENERAL




11.3.4 :


September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(11) (12) (13) (14)

0.88 0.35 0.10 0.57

1. BAHAN MAKANAN / FOOD 2.11 1.26 - 0.49 0.73

a. 0.98 1.50 1.31 5.48

b. 3.56 - 0.23 - 5.34 - 1.77

c. 2.11 1.03 - 0.96 0.74

d. 0.03 0.05 0.16 1.07

e. - 1.89 - 0.82 - 0.29 - 0.20

f. 7.27 5.49 4.40 - 2.21

g. 0.17 0.01 0.02 0.01

h. 4.61 2.05 - 7.62 - 0.35

i. 4.79 4.28 2.61 - 3.26

j. 0.07 - 0.92 - 0.95 1.30

k. 21.27 0.00 0.22 0.45

2. 0.69 0.13 0.40 2.13

a. 0.51 0.00 0.64 1.08

b. 1.71 - 0.11 - 0.06 1.31

c. 0.00 1.02 0.00 8.01



(1)

U M U M / GENERAL

















11.3.4 :


Januari January

Pebruari February

Maret March

April April

(3) (4) (5) (6)

3. 0.57 0.44 0.14 0.49

a. 0.79 0.58 0.20 0.05

b. 0.00 0.04 0.00 1.99

c. 1.69 0.33 - 0.06 0.22

d. - 0.03 0.42 - 0.16 0.28

4. - 0.42 4.14 - 0.45 0.00

a. - 1.37 4.84 - 3.59 4.24

b. - 0.65 0.64 2.22 1.23

c. - 1.39 3.18 0.80 0.00

d. 1.67 8.46 - 1.23 - 5.69

5. - 0.22 0.04 17.79 0.61

a. 0.00 0.00 52.75 0.00

b. - 2.00 0.51 0.17 2.26

c. 0.00 0.00 0.00 0.00

d. 0.31 - 0.11 0.27 0.74


(1)

Jasa Kesehatan / Medical Service and

Obat-obatan / Pharmacy

Jasa Perawatan Jasmani Personal Health Service

Jasa Perawatan Kosmetik Personal Cosmetic Service

Sandang Laki-Laki Dewasa Clothing for Men

Sandang Wanita Dewasa Clothing for Women

Sandang Anak-Anak / Clothing for Men

Barang Pribadi dan Lainnya Personal Belongings and Others

KESEHATAN / HEALTH

Biaya Tempat Tinggal / Housing Cost

Bahan Bakar, Penerangan, dan Air Fuel, Electricity, and Water

Perlengkapan Rumah Tangga Household Equipment

Penyelenggaraan Rumah Tangga Household Operation

SANDANG / CLOTHING

PERUMAHAN / HOUSING



11.3.4 :


Mei May

Juni June

Juli July

Agustus August

(7) (8) (9) (10)

3. 0.10 0.14 - 0.02 0.84

a. 0.08 - 0.01 0.00 0.64

b. 0.00 0.69 0.00 2.32

c. 0.00 0.00 0.08 - 0.28

d. 0.41 0.03 - 0.20 - 0.45

4. - 1.81 - 0.18 0.01 0.29

a. - 4.15 0.08 1.69 0.11

b. - 0.13 - 0.73 0.45 0.31

c. 0.02 - 2.51 - 1.68 1.95

d. - 2.79 2.13 - 1.04 - 0.80

5. 0.17 - 0.41 0.65 - 0.20

a. 0.00 0.00 0.00 0.00

b. 0.60 0.23 0.79 - 0.12

c. 0.00 0.00 0.00 0.00

d. 0.23 - 1.23 1.45 - 0.50


(1)

KESEHATAN / HEALTH




SANDANG / CLOTHING









PERUMAHAN / HOUSING




11.3.4 :


September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(11) (12) (13) (14)

3. 0.85 0.32 0.48 0.19

a. 0.04 0.50 0.45 0.29

b. 3.45 0.02 0.84 - 0.02

c. 0.30 - 0.19 - 0.20 - 0.09

d. 0.59 0.05 0.14 0.09

4. 0.60 0.31 0.52 0.63

a. - 1.09 0.16 - 0.97 0.00

b. 0.30 0.45 - 0.30 0.00

c. 2.47 0.00 0.00 0.00

d. 1.39 0.53 3.59 2.51

5. 0.17 0.20 - 0.07 0.22

a. 0.00 0.00 0.00 0.00

b. 0.56 0.12 0.04 0.15

c. 0.00 0.00 0.00 0.00

d. 0.24 0.48 - 0.20 0.55



(1)

SANDANG / CLOTHING





KESEHATAN / HEALTH





PERUMAHAN / HOUSING






11.3.4 :


Januari January

Pebruari February

Maret March

April April

(3) (4) (5) (6)

6. 0.35 0.04 0.05 0.18

a. 0.25 0.00 0.00 0.16

b. 0.00 0.00 0.00 0.00

c. 0.71 0.09 0.32 0.47

d. 0.53 0.12 0.09 0.04

e. 0.00 0.41 0.00 0.717. - 2.14 - 1.07 - 0.01 0.64

a. - 3.07 - 1.26 - 0.03 0.76

b. - 0.62 - 1.12 - 0.11 0.57

c. 0.60 - 0.06 0.22 0.23

d. 0.00 0.00 0.00 0.00


Jasa Keuangan / Fund Service

(1)

TRANSPOR dan KOMUNIKASI TRANSPORTATION and COMMUNICATION

Transpor / Transportation

Komunikasi & Pengiriman Communication and Delivery

Sarana dan Penunjang Transpor Tools and Transportation

Jasa Pendidikan / Education Service

Kursus / Courses

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Education Tools

Rekreasi / Recreation

Olahraga / Sport

PENDIDIKAN, REKREASI, dan OLAHRAGA EDUCATION, RECREATION, and SPORTS



11.3.4 :


Mei May

Juni June

Juli July

Agustus August

(7) (8) (9) (10)

6. 0.23 - 0.06 1.45 - 4.14

a. 0.00 0.00 2.79 - 7.09

b. 0.00 0.00 0.00 0.00

c. 0.99 0.26 - 2.25 2.61

d. 0.36 - 0.45 0.27 0.01

e. 2.08 - 1.75 - 1.20 - 0.047. - 0.22 - 0.23 0.26 - 0.01

a. - 0.01 0.01 0.12 0.00

b. - 1.26 - 1.20 - 2.30 0.14

c. 0.31 0.00 5.79 - 0.40

d. 0.00 0.00 0.00 0.51





(1)



Kursus / Courses




Olahraga / Sport




11.3.4 :


September September

Oktober October

Nopember November

Desember December

(11) (12) (13) (14)

6. 0.24 - 0.03 0.07 0.02

a. 0.37 0.00 0.00 0.00

b. 0.00 0.00 0.00 0.00

c. 0.18 0.07 - 0.39 0.38

d. - 0.08 - 0.20 0.70 - 0.10

e. 0.00 0.00 0.00 - 1.387. 0.18 - 0.26 - 0.03 - 0.01

a. 0.32 - 0.31 0.04 - 0.01

b. - 0.22 - 0.25 - 0.35 - 0.05

c. 0.09 0.00 0.15 0.00

d. 0.00 0.00 0.00 0.00





(1)

Kursus / Courses



Olahraga / Sport








11.3.4 :


(persentase /percentage)

2005 2006 2007 2008 2009

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. 11.31 4.30 5.91 9.62 4.37

2.

2.1. 6.47 6.12 13.07 16.40 7.29

2.2. 2.95 5.75 6.22 11.84 8.81

2.2. Perumahan / Housing 7.99 5.34 4.31 8.07 4.63

2.4. Sandang / Clothing 1.21 1.75 0.59 6.41 3.59

2.5. Kesehatan / Health 4.34 0.32 0.69 1.63 19.16

2.6. - 0.34 3.89 4.29 6.80 - 1.69

2.7. 43.69 0.83 2.60 7.15 - 2.89



Kelompok / GroupTahun Kalender / Calendar Year

Laju Inflasi di Kota Denpasar Tahun 2005 - 2009Inflation Rate in Denpasar, 2005 - 2009

Transpor dan Komunikasi Transportation and Communication

Laju Inflasi Inflation Rate

Inflasi Menurut Kelompok Inflation Rate by Group

Bahan Makanan / Food

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Prepared Food, Beverages, Cigarette, and Tobacco

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Education, Recreation, and Sports

TabelTable

11.3.5 :


Expenditure and Consumption

Pengeluaran dan Konsumsi


12.1 Pengeluaran dan Konsumsi

Secara ekonomi, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat digambarkan dengan perbandingan antara pengeluaran dan pendapatan seseorang. Namun demikian, kesulitan untuk mengukur pendapatan membuat tingkat kesejahteraan secara moneter didekati dengan besarnya pengeluaran seseorang.

Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pengeluaran masyarakat Bali secara rata-rata mencapai Rp 562.743 per kapita per bulan atau mengalami peningkatan sebesar 7,29% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar terjadi pada komoditas makanan yaitu dari Rp 230.090 menjadi Rp 265.971 (15,59%), sementara komoditas non makanan hanya meningkat sebesar 0,80%, yaitu dari Rp 294.428 menjadi Rp 296.771.

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, Kota Denpasar dan Kabupaten Badung berturut-turut tercatat sebagai dua daerah yang penduduknya memiliki rata-rata pengeluaran per kapita tertinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari rata-rata provinsi. Hal ini tentu menjadi gambaran bahwa penduduk di kedua wilayah tersebut relatif lebih sejahtera dibanding daerah lainnya.

Di sisi lain, meski terjadi peningkatan pada pengeluaran makanan (secara nominal), namun konsumsi kalori dan protein penduduk Bali tercatat mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Konsumsi kalori per kapita per hari pada tahun 2009 hanya sebesar

12.1 Expenditures and Consumtion Economically, the measurement of

welfare levels can be illustrated by the comparison between the expenditure and income person. However, the difficulty in measuring income make a monetary level of welfare expenditure was used approached by personal expenditure.

From the results of the National Socioeconomic Survey (SUSENAS), Balinese spending an average of Rp 562,743 per capita per month or an increase of 7.29% over the previous year. This increase largely occurred in food commodities, namely from Rp 230,090 to Rp 265,971 (15.59%), while non-food commodities increased by 0.80%, from Rp 294,428 to Rp 296,711.

If viewed on its territory, the city of

Denpasar and Badung regency consecutive noted as two areas where the population had an average of the highest per capita expenditure, even much higher than the provincial average. This is certainly a description that residents in both regions are relatively more prosperous than other regions.

On the other hand, despite an increase in food expenditures (in nominal terms), but the consumption of calories and protein of Bali carrying decreased compared to previous years. Calorie consumption per capita per day in the year 2009 only amounted to 2,192.84 kcal

456


2.192,84 kkal sementara protein hanya 64,09 gr, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang masing-masing mencapai 2.385,22 kkal dan 68,82 gr.

while only 64.09 grams of protein, lower than previous years, each of which reached 2,385.22 kcal and 68.82 gr.


Percentage Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Food Commodity, 2009


Percentage Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Non-Food Commodity, 2009

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bukan Bahan Makanan, Tahun 2009

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bahan Makanan, Tahun 2009

19.82%

0.72%

6.60% 6.34%

6.82%

7.30%

3.50%

3.78%

3.51%

3.71%

1.96%

2.69%

24.42%

8.82%

Padi-padian Umbi-umbian IkanDaging Telur & Susu SayurKacang-kacangan Buah Minyak & LemakBahan Minuman Bumbu-bumbuan Konsumsi LainnyaMakanan & Minuman Jadi Tembakau & Sirih

24.37%

2.21%

12.14%

6.04% 4.29%

5.57% 7.46% 10.93%

1.24%

3.34%

7.30% 2.49%

1.20%

0.90%

0.74% 9.78%

Sewa, kontrak rumah… Perbaikan rumah… Listrik, air, gas… Rekening telp, pulsa, pos… Sabun mandi, kosmetik… Biaya kesehatanBiaya pendidikan Transportasi, minyak pelumas… Jasa lainnyaPakaian, alas kaki, tutup kepala Barang tahan lama Pajak (PBB & Kendaraan)Pungutan Asuransi kesehatan Asuransi lainnya


(Rupiah)

Makanan Food

Bukan Makanan Non Food

Jumlah Total

Makanan Food


Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

64 350 25 815 90 165 61 283 29 462 90 745

75 941 55 587 131 528 87 328 46 414 133 742

96 035 77 380 173 415 115 011 65 214 180 225

164 304 97 387 261 691 152 401 105 168 257 569

198 398 150 749 349 147 194 709 155 250 349 959

223 618 220 129 443 747 239 013 209 874 448 886

304 119 542 065 846 184 353 637 469 844 823 481

230 090 294 428 524 518 265 971 296 771 562 743

Sumber : BPS Provinsi Bali (berdasarkan hasil Susenas)

Source : BPS - Statistics of Bali Province (based on National Socio-Economic Survey)

Rata-rata / Average:

100 000 - 149 999

(1)

2008

> 500 000

400 000 - 499 999

300 000 - 399 999

150 000 - 199 999

200 000 - 299 999

Golongan Pengeluaran

Expenditure Class

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Golongan dan Jenis Pengeluaran Provinsi Bali Tahun 2008 - 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Class and Kind of Expenditure of Bali Province, 2008 - 2009

80 000 - 99 999

2009

TabelTable

12.1 :


(Rupiah)

Makanan Food


Jumlah Total

Makanan Food


Jumlah Total

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jembrana 231 075 274 434 505 509 261 039 225 059 486 098

2. Tabanan 229 991 237 429 467 420 230 134 258 730 488 864

3. Badung 284 559 370 292 654 851 336 052 370 679 706 732

4. Gianyar 197 169 277 940 475 109 244 939 270 958 515 897

5. Klungkung 242 358 198 819 441 177 252 748 226 803 479 552

6. Bangli 175 132 158 766 333 898 211 836 202 661 414 497

7. Karangasem 179 432 160 964 340 396 195 049 167 755 362 805

8. Buleleng 197 658 210 197 407 855 242 385 239 150 481 535

9. Denpasar 298 833 551 120 849 953 352 055 516 554 868 609

B A L I 230 090 294 428 524 518 265 971 296 771 562 743



(1)

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kabupaten/ Kota dan Jenis Pengeluaran Provinsi Bali Tahun 2008 - 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Regency/Municipality and Kind of Expenditure of Bali Province, 2008 - 2009


Municipality

2008 2009

TabelTable

12.2 :


Rupiah Rupiahs

%Rupiah Rupiahs

%Rupiah Rupiahs

%

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 46 495 23.39 46 165 20.06 52 704 19.82

2. 1 616 0.81 1 983 0.86 1 910 0.72

3. 10 670 5.37 12 466 5.42 17 562 6.60

4. 17 770 8.94 12 434 5.40 16 861 6.34

5. 11 304 5.69 13 621 5.92 18 152 6.82

6. 14 466 7.28 18 126 7.88 19 416 7.30

7. 5 589 2.81 7 006 3.04 9 302 3.50

8. 8 622 4.34 9 252 4.02 10 066 3.78

9. 7 809 3.93 9 162 3.98 9 342 3.51

10. 8 060 4.05 8 263 3.59 9 872 3.71

11. 4 220 2.12 3 881 1.69 5 226 1.96

12. 4 784 2.41 4 728 2.05 7 159 2.69

13. 39 961 20.10 65 920 28.65 64 949 24.42

14. 17 457 8.78 17 082 7.42 23 452 8.82

Jumlah / Total : 198 823 100.00 230 089 100.00 265 971 100.00



(1)

Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Food Commodity in Bali Province, 2007 - 2009

Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bali Tahun 2007 - 2009

20092007 2008Kelompok Bahan Makanan

Food Commodity Group

Sayur-sayuran Vegetables

Kacang-kacangan Legumes

Telur dan Susu Eggs and Milk

Umbi-umbian / Tubers

Padi-padian / Cereals

Ikan / Fish

Daging / Meat

Makanan dan Minuman Jadi / Prepared food and Beverages Stuffs

Tembakau dan Sirih Tobacco and Betel


Minyak dan Lemak Oil and Fats

Bahan Minuman Beverages Stuffs


Konsumsi Lainnya Miscellaneous Food

TabelTable

12.3 :


Rupiah Rupiahs

%Rupiah Rupiahs

%Rupiah Rupiahs

%

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 54 730 25.84 64 666 21.96 72 322 24.37

2. 1 141 0.54 5 292 1.80 6 557 2.21

3. 27 634 13.05 36 655 12.45 36 017 12.14

4. 13 648 6.44 16 599 5.64 17 925 6.04

5. 9 168 4.33 16 798 5.71 12 745 4.29

6. 11 531 5.44 19 518 6.63 16 535 5.57

7. 13 800 6.52 18 172 6.17 22 152 7.46


Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Bukan Bahan Makanan Provinsi Bali Tahun 2007 - 2009

Sewa, kontrak, perkiraan sewa rumah House rent and contract, imputed housed rent

Pemeliharaan dan perbaikan ringan rumah House maintenance and service

Listrik, air, gas, minyak tanah, kayu bakar Electricity, water, gas, kerosene, firewood

Rekening telepon rumah, pulsa HP, telepon umum, wartel, benda pos Phone bill (home), mobile phone bill, public phone, post stuff

Sabun mandi/cuci, kosmetik, perawatan rambut/muka, tisu Toilet soap, cosmetic, face/hair care tissue

Biaya kesehatan / Healthy cost

Biaya pendidikan / Education cost

Kelompok Bahan Makanan Food Commodity Group

2007 2008 2009

Monthly Average Expenditure per Capita by Group of Non-Food in Bali Province, 2007 - 2009

(1)

TabelTable

12.4 :


Rupiah Rupiahs

%Rupiah Rupiahs

%Rupiah Rupiahs

%

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

8. 24 723 11.67 39 686 13.48 32 427 10.93

9. 2 702 1.28 4 868 1.65 3 675 1.24

10. 7 349 3.47 13 728 4.66 9 919 3.34

11. 14 344 6.77 45 145 15.33 21 660 7.30

12. 4 942 2.33 6 451 2.19 7 378 2.49

13. 2 331 1.10 3 111 1.06 3 556 1.20

14. 955 0.45 3 738 1.27 2 671 0.90

15. 1 185 0.56 - - 2 207 0.74

16. 21 623 10.21 - - 29 025 9.78

Jumlah / Total : 211 806 100.00 294 427 100.00 296 771 100.00



Transportasi, bensin, solar, minyak pelumas Transportation, gasoline, diesel oil, lubricant

Jasa lainnya / Other services

2007 2008 2009

Keperluan pesta dan upacara Parties and ceremonies

Barang tahan lama / Durable goods

Pajak (PBB & Kendaraan) / Taxes

Pungutan / Retributions

Asuransi kesehatan Health insurance

Asuransi lainnya / Other insurance

Pakaian, alas kaki, tutup kepala Clothing, footwear, headgear


(1)


12.4 :


2007 2008 2009 2007 2008 2009

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 1 121.97 1 090.28 1 069.24 26.25 25.52 25.04

2. 40.46 39.90 29.67 0.37 0.36 0.27

3. 35.01 43.11 35.83 6.04 7.46 6.22

4. 121.04 88.70 61.58 6.38 4.70 3.37

5. 55.04 64.16 56.18 3.47 3.86 3.56

6. 55.87 63.30 51.45 3.77 4.33 3.54

7. 61.00 66.32 63.46 5.38 5.88 5.57

8. 87.94 75.01 57.63 0.91 0.70 0.54

9. 230.72 304.41 219.21 0.39 0.29 0.22

10. 92.57 93.02 85.43 1.35 1.35 1.22

11. 19.31 17.46 12.49 0.95 0.88 0.69

12. 57.33 53.02 46.19 1.18 1.14 1.00

13. 307.03 386.53 404.48 9.05 12.35 12.85

Jumlah / Total : 2 285.29 2 385.22 2 192.84 65.49 68.82 64.09



Daging / Meat

Telur dan Susu Eggs and Milk

Sayur-sayuran Vegetables


Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari Menurut Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bali Tahun 2007 - 2009

Daily Average Consumption of Calorie and Protein per Capita by Group of Food Commodity in Bali Province 2007 - 2009

Makanan dan Minuman Jadi / Prepared food and Beverages Stuffs

Kalori / Calorie (Kcal) Protein / Protein (gr)

Bahan Minuman Beverages Stuffs


Konsumsi Lainnya Miscellaneous Food

Kacang-kacangan Legumes


Minyak dan Lemak Oil and Fats

Padi-padian / Cereals

Umbi-umbian / Tubers

Ikan / Fish

TabelTable

12.5 :


Pendapatan Regional

Regional Income


13.1. Pertumbuhan PDRB

Pada tahun 2009 ekonomi Bali tumbuh sebesar 5,33 persen. Angka ini cenderung melambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,97 persen. Ketergantungan Bali terhadap kondisi eksternal boleh dibilang menjadi pemicu hal tersebut.

Seperti diketahui, pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi Bali sangat tergantung pada ekonomi dunia terutama negara-negara pemasok wisman ke Bali. Sementara pada tahun bersangkutan dapat dikatakan sebagai puncak dari krisis finansial yang melanda sebagian besar negara di dunia. Masih beruntung daya beli domestik menunjukkan peningkatan berarti, seiring dengan terjaganya inflasi serta tingginya permintaan akan barang dan jasa akibat diselenggarakannya beberapa perhelatan akbar seperti pemilu legislatif dan pemilu presiden sehingga kinerja ekonomi Bali masih tumbuh positif.

Pertumbuhan sebesar 5,33 persen tersebut, didorong oleh semua sektor ekonomi, dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 6,5 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah tercatat pada sektor bangunan sebesar 0,91 persen. 13.2. Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha

Berkembangnya pariwisata di Bali, membuat struktur perekonomian Bali mengalami pergeseran dari primer ke tersier. Hal ini tampak jelas dari

13.1 Growth of GDRP

In 2009 the economy grew by 5.33 percent Bali. This number tends to slow down compared to previous year which reached 5.97 percent. Bali dependence on external conditions arguably can be the trigger.

As is known, tourism as an economic motor of Bali is very dependent on the world economy, especially the countries suppliers of foreign tourists to Bali. While it can be said for the current year, as the culmination of the financial crisis that hit most countries in the world. Domestic purchasing power is still fortunate to show significant improvement, in line with inflation and sustained high demand for goods and services due to be held some great events such as legislative and presidential elections so that the economic performance of Bali is still positive growth.

The growth rate was 5.33 percent, driven by all sectors of the economy, with the highest growth rate occurred in trade, hotels, and restaurants by 6.5 percent, while the lowest growth was recorded in the construction sector amounted to 0.91 percent. 13.2 GDRP Share by Industrial Origin

The development of tourism in Bali, Bali's economy experienced a structural shift from primary to tertiary. This was evident from the contribution of each

468


kontribusi masing-masing sektor dalam membentuk PDRB Bali. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) yang merupakan sektor dengan keterkaitan paling besar terhadap pariwisata memberi share paling dominan bagi PDRB Bali bahkan menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebaliknya, sektor pertanian meski masih menempati urutan kedua dalam memberi kontribusi terhadap PDRB Bali, namun perannya berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada tahun 2009 misalnya, share sektor PHR mencapai 30 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 28,96 persen. Sementara sektor pertanian memberi share sebesar 18,21 persen atau menurun dari tahun sebelumnya yang telah mencapai 18,33 persen. Selengkapnya dapat disimak pada Tabel 13.1.3.

13.3. PDRB Perkapita

Selisih antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk merupakan cerminan dari kenaikan taraf kehidupan masyarakat. Namun angka ini masih merupakan angka kasar karena tidak sepenuhnya mampu mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut didasari, antara lain karena: PDRB hanya mengacu pada aspek ekonomi, sedangkan kesejahteraan mencakup aspek ekonomi maupun non ekonomi. Selain itu, pertumbuhan PDRB yang tinggi belum tentu menjamin bahwa distribusi pendapatan relatif merata di kalangan penerima pendapatan. Karena dalam prakteknya tidak semua faktor produksi,

sector in the GDRP form Bali. Trade, hotels, and restaurants (PHR), which is the sector with the greatest relevance to tourism provide the dominant share of GDRP in Bali and even showed a tendency of increasing from year to year. In contrast, although the agricultural sector still ranks second in GDRP contribution of Bali, but his role gradually decreased. In the year 2009 for example, share PHR sector reached 30 percent, an increase from the previous year which is only 28.96 percent. While the share of agriculture sector provides 18.21 percent or decreased from previous years which has reached 18.33 percent. More can be seen in Table 13.1.3.

13.3. GDRP Per Capita

The difference between economic growth with population growth is a reflection of society's standard of living increases. However, this figure is still a rough figure because it does not fully able to reflect the people's welfare. It is based on, among other reasons: GDRP refers only to economic aspects, while the welfare aspects of economic and non economic. Moreover, high GDRP growth does not necessarily guarantee that a relatively equitable distribution of income among income recipients. The real condition is not all production factors, especially human resources, have equal access to get involved directly in


khususnya SDM, memiliki akses yang sama untuk terlibat langsung dalam aktivitas produksi.

Merujuk pada Tabel 13.2, terlihat bahwa perkembangan PDRB per kapita harga berlaku menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 14,20 persen, yaitu dari Rp 14.198.733,34 di tahun 2008 menjadi Rp 16.214.940,66 pada tahun 2009. Sementara untuk PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000, peningkatan yang terjadi relatif lebih kecil yaitu sebesar 4,29 persen, dari Rp 7.082.094,09 di tahun 2008 menjadi Rp 7.386.165,98 di tahun 2009. 13.4. Distribusi PDRB Menurut

Komponen Penggunaan

PDRB Provinsi Bali menurut komponen penggunaan menjelaskan bagaimana PDRB digunakan atau dimanfaatkan, baik untuk memenuhi kebutuhan permintaan di dalam wilayah Bali maupun untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah Bali.

Permintaan di dalam wilayah Bali dapat berupa konsumsi rumahtangga, konsumsi lembaga swasta nirlaba, konsumsi pemerintah, serta pembentukan modal tetap domestik bruto/PMTDB (investasi), sedangkan permintaan dari luar wilayah Bali berupa ekspor.

Seperti daerah lain di Indonesia, PDRB yang tercipta dari sisi produksi sebagian besar penggunaannya adalah pada konsumsi rumahtangga. Seperti tampak pada Tabel 13.3.3, sekitar setengah dari PDRB Bali digunakan

production activities.

Referring to Table 13.2, shows that the development of regional GDRP per capita at current prices shows a significant increase of 14.20 percent, from Rp 14,198,733.34 in 2008 to Rp 16,214,940.66 in the year 2009. While for GDRP per capita at 2000 constant prices, an increase is relatively smaller in the amount of 4.29 percent, from Rp 7,082,094.09 in 2008 to Rp 7,386,165.98 in 2009.

13.4 GDRP Share by Expenditure

Bali Provincial GDRP by component usage to explain how GDRP is used or exploited, either to meet demand in the region to meet the needs of Bali and outside the territory of Bali.

Demand in the region of Bali can be a household consumption, the consumption of private non-profit institutions, government consumption, and gross fixed capital formation/PMTDB (investment), while demand from outside the area of Bali in the form of exports.

Like other areas in Indonesia, GDRP is created from the production side of the majority of its use is on household consumption. As shown in Table 13.3.3, about half of GDRP in Bali is used for this component. Although there is fluctuations,

470


untuk komponen ini. Meski menunjukkan fluktuasi, namun peranan komponen ini dalam PDRB Bali boleh dibilang selalu dominan.

Sementara itu peranan PMTDB (investasi riil) meski masih kalah dari konsumsi, namun memperlihatkan grafik yang terus menanjak. Pada tahun 2005, perannya baru mencapai 11 persen lebih, kemudian terus meningkat hingga akhirnya mencapai 23,32 persen pada tahun 2009.

Sementara jika dilihat dari laju

pertumbuhan masing-masing komponen, pada tahun 2009 semua komponen tercatat mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen impor sebesar 18,84 persen diikuti oleh konsumsi rumahtangga sebesar 18,38 persen.

but the role of this component in arguably Bali GDRP is always dominant.

Meanwhile PMTDB role (real investment), although still less than consumption, but the graph shows that continue to climb. In 2005, his role has only reached more than 11 percent, continue to increase until it reached 23.32 percent in 2009.

Meanwhile, if seen from the growth rate of each component, in the year 2009 all the components registered positive growth, with the highest growth in imports of components for 18.84 percent followed by household consumption amounted to 18.38 percent.



Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali Tahun 2005 - 2009Economic Growth of Bali Province, 2005 - 2009

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Percentage Distribution of GDRP of Bali Province at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009

18.21%

0.65%

9.16%

2.00%

4.40%

30.00%

13.76%

7.11% 14.72%

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air BersihBangunan Perdagangan, Hotel, dan RestoranAngkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa PerusahaanJasa-jasa

5.56

5.28

5.92 5.97

5.33

5.0

5.4

5.8

6.2

2005 2006 2007 2008 2009

Pers

enta

se (

% )


(Triliun rupiah / Trillion rupiahs)

2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 7 463.26 8 216.47 9 152.61 10 487.15

a. 3 608.72 3 944.28 4 354.90 4 770.33

b. 651.84 707.44 788.10 946.23

c. 1 988.97 2 182.55 2 441.38 2 957.51

d. 1.95 2.28 2.61 2.88

e. 1 211.79 1 379.92 1 565.63 1 810.20

2. 257.16 281.09 337.26 374.96

a. - - - -

b. - - - -

c. Penggalian / Quarrying 257.16 281.09 337.26 374.96

3. 3 254.65 3 804.93 4 661.92 5 272.10

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009

Lapangan Usaha / Industrial Origin

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan / Agriculture, Livestock, Forestry, and Fishery

Tanaman Bahan Makanan / Food Crops

Tanaman Perkebunan / Estate CropsPeternakan dan Hasil-hasilnya Livestock and its ProductKehutanan / Forestry

Perikanan / Fishery

Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying

Minyak dan Gas Bumi Oil and Gas MiningPertambangan Tanpa Migas Non-oil and Gas Mining

Industri Pengolahan Manufacturing Industry

Industri Migas Oil and Gas Manufacturing Industry

Pengilangan Minyak Bumi Petroleum RefineryGas Alam Cair Liquefied Natural Gas (LNG)

TabelTable

13.1.1 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 3 254.65 3 804.93 4 661.92 5 272.10

1. 626.67 737.72 939.83 1 074.26

2. 1 346.53 1 591.56 1 942.11 2 199.09

3. 682.03 774.24 935.80 1 079.65

4. 51.45 63.57 73.82 90.40

5. 334.58 383.43 462.94 501.09

6. 35.71 39.85 53.09 58.56

7. - - - -

8. 121.53 142.70 162.24 171.85

9. Barang lainnya / Other Manufacturing 56.15 71.86 92.10 97.20

4. 725.86 846.07 1 048.60 1 152.26

a. Listrik / Electricity 585.46 678.73 820.07 898.23

b. Gas Kota / City Gas - - - -

c. Air Bersih / Water Supply 140.40 167.33 228.53 254.03


Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Chemical Fertilizers, and Rubber goodsSemen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and Apparatus

Listrik, Gas, & Air Bersih Electricity, Gas, & Water Supply

Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki Textile, Leather Products, and Footwear

Industri tanpa Migas / Non-oil and Gas Manufacturing Industry



13.1.1 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

5. Bangunan / Construction 1 600.86 1 877.52 2 346.55 2 532.20

6. 10 797.66 12 269.74 14 458.73 17 271.57

a. 4 152.51 4 546.99 5 163.34 6 159.35

b. Hotel / Hotels 3 544.98 4 174.23 5 023.51 5 978.88

c. Restoran / Restaurant 3 100.17 3 548.52 4 271.89 5 133.34

7. 4 435.85 5 219.10 6 449.26 7 920.90

a. Pengangkutan / Transport 3 668.57 4 291.25 5 366.21 6 730.04

1. - - - -

2. 951.12 1 077.61 1 331.55 1 636.95

3. 167.85 206.72 263.40 298.71

4. 65.82 74.78 99.64 113.15

5. 1 803.50 2 145.05 2 778.40 3 714.05

6. 680.27 787.10 893.22 967.18

b. Komunikasi / Communication 767.28 927.85 1 083.05 1 190.86

1. 731.26 887.27 1 031.87 1 135.57

2. 36.02 40.58 51.18 55.29


Perdagangan, Hotel, & Restoran Trade, Hotel, & Restaurant

Perdagangan Besar & Eceran Wholesale and Retail Trade

Pengangkutan dan Komunikasi Transport and Communication

Angkutan Rel / Railways Transport

Angkutan Jalan Raya / Road Transport

Angkutan Laut / Sea TransportAngkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan / River Lake and Ferry Transport

Pos Giro dan Telekomunikasi Pos and TelecommunicationJasa Penunjang Komunikasi Services Allied to Communication

Angkutan Udara / Air Transport


Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport


13.1.1 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 2 788.35 3 108.10 3 803.83 4 092.59

a. 778.11 904.50 1 096.07 1 216.89

b. 245.31 278.89 344.77 370.19

c. 111.65 131.54 183.38 203.84

d. 1 425.59 1 533.10 1 868.85 1 977.53

e. 227.69 260.08 310.75 324.14 9. Jasa - Jasa / Services 6 064.82 6 713.39 7 663.84 8 475.53

a. Pemerintahan Umum / General Government 3 456.53 3 729.25 4 244.88 4 704.38

1. 2 564.56 2 744.63 3 098.65 3 470.72

2. 891.97 984.62 1 146.23 1 233.66

b. S w a s t a / P r i v a t e 2 608.29 2 984.15 3 418.96 3 771.14

1. 116.94 122.15 151.80 161.98

2. 130.20 161.93 192.84 206.93

3. 2 361.16 2 700.07 3 074.32 3 402.23

37 388.48 42 336.42 49 922.60 57 579.25



Hiburan dan Rekreasi Entertainner and Recreation ServicesPerorangan dan Rumahtangga Personal and Household Services

Lembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial InstitutionsJasa Penunjang Keuangan Services Allied to FinancialSewa Bangunan / Real Estate

Jasa Perusahaan / Business Services

Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan / Government Administration Jasa Pemerintahan Lainnya Other Government Services

Sosial Kemasyarakatan Social and Community Services

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan / Financial, Ownership, and

Bank / Bank


PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Gross Regional Domestic Products


13.1.1 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 4 779.42 4 898.45 4 947.83 5 208.02

a. 2 496.66 2 560.22 2 575.36 2 593.27

b. 228.32 236.70 234.88 264.42

c. 1 128.05 1 145.15 1 163.92 1 319.93

d. 1.31 1.38 1.43 1.46

e. 925.08 955.01 972.24 1 028.94

2. 137.57 141.66 146.64 154.37

a. - - - -

b. - - - -


3. 2 097.82 2 289.79 2 476.90 2 610.48

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.2 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 2 097.82 2 289.79 2 476.90 2 610.48

1. 392.51 437.85 474.22 504.96

2. 864.68 963.61 1 053.32 1 118.66

3. 493.11 521.49 557.61 587.08

4. 29.28 33.57 36.86 42.10

5. 199.75 211.71 225.34 226.51

6. 20.29 20.97 24.19 24.80

7. - - - -

8. 68.48 70.32 72.56 73.53


4. 330.02 356.04 388.03 406.31





Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki Textile, Leather Products, and FootwearBarang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Chemical Fertilizers, and Rubber goods



Semen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and Apparatus



13.1.2 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

5. Bangunan / Construction 857.21 909.44 970.46 979.29

6. 6 830.20 7 348.13 7 962.25 8 479.55

a. 2 686.43 2 783.69 2 934.12 3 117.90

b. Hotel / Hotels 2 400.87 2 652.14 2 909.26 3 119.00

c. Restoran / Restaurant 1 742.90 1 912.30 2 118.88 2 242.65

7. 2 323.29 2 575.56 2 805.25 2 948.13

a. Pengangkutan / Transport 1 917.37 2 111.52 2 304.98 2 423.52

1. - - - -

2. 460.12 494.72 524.62 552.38

3. 109.15 121.65 130.42 135.09

4. 37.19 37.35 39.05 41.13

5. 843.54 954.72 1 083.27 1 147.98

6. 467.37 503.08 527.63 546.95

b. Komunikasi / Communication 405.92 464.05 500.26 524.61

1. 388.27 444.90 479.24 502.72

2. 17.65 19.15 21.03 21.89


Angkutan Laut / Sea TransportAngkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan / River Lake and Ferry TransportAngkutan Udara / Air Transport

Pos Giro dan Telekomunikasi Pos and Telecommunication







Jasa Penunjang Komunikasi Services Allied to Communication



13.1.2 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 1 673.78 1 734.27 1 808.49 1 855.98

a. 472.08 499.19 520.42 538.63

b. 146.89 150.40 158.48 162.29

c. 54.48 55.83 63.71 67.50

d. 863.24 883.30 910.50 931.55

e. 137.10 145.54 155.38 156.01 9. Jasa - Jasa / Services 3 155.36 3 243.70 3 394.72 3 586.14

a. Pemerintahan Umum / General Government 1 666.62 1 686.91 1 796.25 1 913.23

1. 1 253.36 1 272.51 1 344.35 1 444.51

2. 413.26 414.40 451.90 468.72

b. S w a s t a / P r i v a t e 1 488.74 1 556.79 1 598.47 1 672.91

1. 70.05 71.57 75.95 76.58

2. 85.35 95.08 99.16 102.51

3. 1 333.34 1 390.14 1 423.36 1 493.82

22 184.68 23 497.05 24 900.57 26 228.28



Sosial Kemasyarakatan Social and Community ServicesHiburan dan Rekreasi Entertainner and Recreation ServicesPerorangan dan Rumahtangga Personal and Household Services

Jasa Penunjang Keuangan Services Allied to FinancialSewa Bangunan / Real Estate


Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan / Government Jasa Pemerintahan Lainnya Other Government Services



Bank / BankLembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial Institutions



13.1.2 :


(persentase / percentage)

2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 19.96 19.41 18.33 18.21

a. 9.65 9.32 8.72 8.28

b. 1.74 1.67 1.58 1.64

c. 5.32 5.16 4.89 5.14

d. 0.01 0.01 0.01 0.00

e. 3.24 3.26 3.14 3.14

2. 0.69 0.66 0.68 0.65

a. - - - -

b. - - - -


3. 8.70 8.99 9.34 9.16

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Gas Alam Cair Liquefied Natural Gas (LNG)




Pengilangan Minyak Bumi Petroleum Refinery


Perikanan / Fishery


Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009Percentage Distribution of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009




TabelTable

13.1.3 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 8.70 8.99 9.34 9.16

1. 1.68 1.74 1.88 1.87

2. 3.60 3.76 3.89 3.82

3. 1.82 1.83 1.87 1.88

4. 0.14 0.15 0.15 0.16

5. 0.89 0.91 0.93 0.87

6. 0.10 0.09 0.11 0.10

7. - - - -

8. 0.33 0.34 0.32 0.30


4. 1.94 2.00 2.10 2.00





Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and Apparatus


Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Chemical Fertilizers, and Rubber goodsSemen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic Metal





13.1.3 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

5. Bangunan / Construction 4.28 4.43 4.70 4.40 6. 28.88 28.98 28.96 30.00

a. 11.11 10.74 10.34 10.70

b. Hotel / Hotels 9.48 9.86 10.06 10.38

c. Restoran / Restaurant 8.29 8.38 8.56 8.92

7. 11.86 12.33 12.92 13.76

a. Pengangkutan / Transport 9.81 10.14 10.75 11.69

1. - - - -

2. 2.54 2.55 2.67 2.84

3. 0.45 0.49 0.53 0.52

4. 0.18 0.18 0.20 0.20

5. 4.82 5.07 5.57 6.45

6. 1.82 1.86 1.79 1.68


1. 1.96 2.10 2.07 1.97

2. 0.10 0.10 0.10 0.10













13.1.3 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 7.46 7.34 7.62 7.11

a. 2.08 2.14 2.20 2.11

b. 0.66 0.66 0.69 0.64

c. 0.30 0.31 0.37 0.35

d. 3.81 3.62 3.74 3.43

e. 0.61 0.61 0.62 0.56 9. Jasa - Jasa / Services 16.22 15.86 15.35 14.72

a. Pemerintahan Umum / General Government 9.24 8.81 8.50 8.17

1. 6.86 6.48 6.21 6.03

2. 2.39 2.33 2.30 2.14

b. S w a s t a / P r i v a t e 6.98 7.05 6.85 6.55

1. 0.31 0.29 0.30 0.28

2. 0.35 0.38 0.39 0.36

3. 6.32 6.38 6.16 5.91

100.00 100.00 100.00 100.00



Bank / BankLembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial InstitutionsJasa Penunjang Keuangan Services Allied to FinancialSewa Bangunan / Real Estate

Perorangan dan Rumahtangga Personal and Household Services



Sosial Kemasyarakatan Social and Community ServicesHiburan dan Rekreasi Entertainner and Recreation Services





13.1.3 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 21.54 20.85 19.87 19.86

a. 11.25 10.90 10.34 9.89

b. 1.03 1.01 0.94 1.01

c. 5.08 4.87 4.67 5.03

d. 0.01 0.01 0.01 0.01

e. 4.17 4.06 3.90 3.92

2. 0.62 0.60 0.59 0.59

a. - - - -

b. - - - -


3. 9.46 9.75 9.95 9.95

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Gas Alam Cair Liquefied Natural Gas (LNG)




Pengilangan Minyak Bumi Petroleum Refinery


Perikanan / Fishery


Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009Percentage Distibution of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009




TabelTable

13.1.4 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 9.46 9.75 9.95 9.95

1. 1.77 1.86 1.90 1.93

2. 3.90 4.10 4.23 4.27

3. 2.22 2.22 2.24 2.24

4. 0.13 0.14 0.15 0.16

5. 0.90 0.90 0.90 0.86

6. 0.09 0.09 0.10 0.09

7. - - - -

8. 0.31 0.30 0.29 0.28


4. 1.49 1.52 1.56 1.55





Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and Apparatus


Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Chemical Fertilizers, and Rubber goodsSemen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic Metal





13.1.4 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

5. Bangunan / Construction 3.86 3.87 3.90 3.73 6. 30.79 31.27 31.98 32.33

a. 12.11 11.85 11.78 11.89

b. Hotel / Hotels 10.82 11.29 11.68 11.89


7. 10.47 10.96 11.27 11.24


1. - - - -

2. 2.07 2.11 2.11 2.11

3. 0.49 0.52 0.52 0.52

4. 0.17 0.16 0.16 0.16

5. 3.80 4.06 4.35 4.38

6. 2.11 2.14 2.12 2.09


1. 1.75 1.89 1.92 1.92

2. 0.08 0.08 0.08 0.08













13.1.4 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 7.54 7.38 7.26 7.08

a. 2.13 2.12 2.09 2.05

b. 0.66 0.64 0.64 0.62

c. 0.25 0.24 0.26 0.26

d. 3.89 3.76 3.66 3.55



1. 5.65 5.42 5.40 5.51

2. 1.86 1.76 1.81 1.79

b. S w a s t a / P r i v a t e 6.71 6.63 6.42 6.38

1. 0.32 0.30 0.31 0.29

2. 0.38 0.40 0.40 0.39

3. 6.01 5.92 5.72 5.70

100.00 100.00 100.00 100.00












13.1.4 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 199.32 219.44 244.44 280.08

a. 172.79 188.86 208.52 228.41

b. 380.07 412.49 459.52 551.72

c. 206.21 226.27 253.11 306.62

d. 170.63 199.23 227.92 251.29

e. 233.63 266.05 301.85 349.01

2. 223.83 244.66 293.54 326.35

a. - - - -

b. - - - -


3. 204.23 238.76 292.53 330.82

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Indeks Perkembangan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009The Growth of Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.5 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 204.23 238.76 292.53 330.82

1. 213.97 251.89 320.90 366.80

2. 205.95 243.43 297.04 336.35

3. 179.06 203.27 245.68 283.45

4. 203.65 251.62 292.22 357.83

5. 215.57 247.04 298.27 322.85

6. 240.66 268.59 357.82 394.70

7. - - - -

8. 253.70 297.88 338.66 358.73


4. 351.71 409.96 508.09 558.32







Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki Textile, Leather Products, and FootwearBarang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Chemical Fertilizers, and Rubber goodsSemen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and Apparatus



13.1.5 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 197.05 223.91 263.86 315.19

a. 207.67 227.40 258.22 308.03

b. Hotel / Hotels 165.99 195.46 235.23 279.96


7. 237.47 279.40 345.26 424.05


1. - - - -

2. 248.40 281.44 347.76 427.52

3. 193.92 238.82 304.31 345.11

4. 257.84 292.93 390.30 443.23

5. 243.44 289.54 375.03 501.32

6. 183.48 212.30 240.92 260.87


1. 291.24 353.38 410.97 452.27

2. 350.62 394.96 498.19 538.20













13.1.5 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 222.81 248.36 303.95 327.03

a. 250.22 290.86 352.46 391.31

b. 266.95 303.48 375.17 402.83

c. 295.76 348.43 485.75 539.95

d. 200.16 215.25 262.39 277.65



1. 276.11 295.50 333.62 373.68

2. 298.51 329.52 383.61 412.87

b. S w a s t a / P r i v a t e 238.27 272.60 312.32 344.49

1. 234.33 244.77 304.18 324.57

2. 219.47 272.96 325.07 348.82

3. 239.60 273.99 311.97 345.24

216.52 245.17 289.10 333.44












13.1.5 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 127.64 130.82 132.14 139.09

a. 119.55 122.59 123.31 124.17

b. 133.13 138.01 136.95 154.18

c. 116.95 118.72 120.67 136.84

d. 114.31 120.56 124.62 127.12

e. 178.36 184.13 187.45 198.38

2. 119.74 123.30 127.64 134.36

a. - - - -

b. - - - -


3. 131.64 143.68 155.42 163.81

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Indeks Perkembangan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009The Growth of Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.6 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 131.64 143.68 155.42 163.81

1. 134.02 149.50 161.92 172.41

2. 132.25 147.38 161.10 171.10

3. 129.46 136.91 146.39 154.13

4. 115.92 132.87 145.91 166.65

5. 128.70 136.40 145.18 145.94

6. 136.78 141.32 163.05 167.17

7. - - - -

8. 142.94 146.80 151.46 153.49


4. 159.91 172.52 188.02 196.87










13.1.6 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 124.64 134.09 145.30 154.74

a. 134.35 139.21 146.74 155.93

b. Hotel / Hotels 112.42 124.19 136.23 146.05


7. 124.38 137.88 150.18 157.83


1. - - - -

2. 120.17 129.21 137.02 144.26

3. 126.10 140.55 150.67 156.07

4. 145.69 146.30 152.96 161.10

5. 113.86 128.87 146.22 154.95

6. 126.06 135.69 142.31 147.53


1. 154.64 177.19 190.87 200.22

2. 171.79 186.37 204.67 213.07













13.1.6 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 133.75 138.58 144.51 148.31

a. 151.81 160.52 167.35 173.21

b. 159.84 163.67 172.46 176.61

c. 144.32 147.90 168.75 178.81

d. 121.20 124.02 127.84 130.79



1. 134.94 137.01 144.74 155.52

2. 138.30 138.69 151.24 156.87

b. S w a s t a / P r i v a t e 136.00 142.21 146.02 152.82

1. 140.37 143.42 152.20 153.46

2. 143.88 160.27 167.15 172.79

3. 135.30 141.07 144.44 151.59

128.47 136.07 144.20 151.89












13.1.6 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 108.36 110.09 111.39 114.58

a. 106.41 109.30 110.41 109.54

b. 110.09 108.53 111.40 120.06

c. 110.95 109.73 111.86 121.14

d. 110.72 116.76 114.40 110.25

e. 109.24 113.87 113.46 115.62

2. 114.05 109.31 119.98 111.18

a. - - - -

b. - - - -


3. 110.30 116.91 122.52 113.09

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Indeks Berantai PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009Link Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.7 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 110.30 116.91 122.52 113.09

1. 112.45 117.72 127.40 114.30

2. 108.10 118.20 122.03 113.23

3. 109.55 113.52 120.87 115.37

4. 112.64 123.55 116.13 122.45

5. 110.19 114.60 120.73 108.24

6. 121.50 111.60 133.22 110.31

7. - - - -

8. 119.90 117.41 113.69 105.92


4. 115.59 116.56 123.94 109.88










13.1.7 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 108.32 113.63 117.84 119.45

a. 109.57 109.50 113.56 119.29

b. Hotel / Hotels 105.62 117.75 120.35 119.02


7. 110.27 117.66 123.57 122.82


1. - - - -

2. 108.45 113.30 123.57 122.94

3. 108.13 123.15 127.42 113.41

4. 118.55 113.61 133.24 113.56

5. 109.59 118.94 129.53 133.68

6. 107.58 115.70 113.48 108.28


1. 116.52 121.33 116.30 110.05

2. 123.40 112.65 126.14 108.03













13.1.7 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 116.22 111.47 122.38 107.59

a. 116.25 116.24 121.18 111.02

b. 116.08 113.69 123.62 107.37

c. 120.63 117.81 139.41 111.16

d. 116.16 107.54 121.90 105.82



1. 109.67 107.02 112.90 112.01

2. 111.11 110.39 116.41 107.63

b. S w a s t a / P r i v a t e 110.76 114.41 114.57 110.30

1. 119.67 104.46 124.27 106.70

2. 113.29 124.37 119.09 107.31

3. 110.22 114.35 113.86 110.67

110.14 113.23 117.92 115.34




Jasa Pemerintahan Lainnya Other Government Services







Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan / Government


13.1.7 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 104.10 102.49 101.01 105.26

a. 102.92 102.55 100.59 100.70

b. 104.58 103.67 99.23 112.58

c. 105.72 101.52 101.64 113.40

d. 104.47 105.47 103.37 102.01

e. 105.29 103.24 101.80 105.83

2. 102.54 102.97 103.52 105.27

a. - - - -

b. - - - -


3. 104.36 109.15 108.17 105.39

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Indeks Berantai PRDB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009 Link Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.8 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 104.36 109.15 108.17 105.39

1. 103.24 111.55 108.31 106.48

2. 105.12 111.44 109.31 106.20

3. 103.80 105.76 106.93 105.29

4. 103.40 114.62 109.81 114.21

5. 103.75 105.99 106.43 100.52

6. 106.07 103.32 115.38 102.53

7. - - - -

8. 107.20 102.70 103.18 101.34


4. 106.57 107.89 108.98 104.71










13.1.8 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 105.11 107.58 108.36 106.50

a. 107.00 103.62 105.40 106.26

b. Hotel / Hotels 102.50 110.47 109.69 107.21


7. 106.06 110.86 108.92 105.09


1. - - - -

2. 103.09 107.52 106.04 105.29

3. 107.38 111.46 107.21 103.58

4. 107.98 100.42 104.55 105.32

5. 105.97 113.18 113.46 105.97

6. 105.58 107.64 104.88 103.66


1. 109.79 114.58 107.72 104.90

2. 112.32 108.49 109.82 104.10













13.1.8 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 106.72 103.61 104.28 102.63

a. 108.75 105.74 104.25 103.50

b. 106.74 102.40 105.37 102.41

c. 106.64 102.48 114.10 105.96

d. 105.50 102.32 103.08 102.31



1. 106.84 101.53 105.64 107.45

2. 108.65 100.28 109.05 103.72

b. S w a s t a / P r i v a t e 106.57 104.57 102.68 104.66

1. 108.26 102.18 106.12 100.83

2. 104.26 111.39 104.29 103.38

3. 106.63 104.26 102.39 104.95

105.28 105.92 105.97 105.33












13.1.8 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 156.15 167.74 184.98 201.37

a. 144.54 154.06 169.10 183.95

b. 285.49 298.87 335.54 357.84

c. 176.32 190.59 209.76 224.06

d. 149.27 165.26 182.89 197.68

e. 130.99 144.49 161.03 175.93

2. 186.93 198.43 229.98 242.89

a. - - - -

b. - - - -


3. 155.14 166.17 188.22 201.96

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -







Indeks Harga Implisit PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006 - 2009Implicit Prices Index of GRDP in Bali Province by Industrial Origin, 2006 - 2009





Perikanan / Fishery

TabelTable

13.1.9 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 155.14 166.17 188.22 201.96

1. 159.66 168.49 198.18 212.74

2. 155.73 165.17 184.38 196.58

3. 138.31 148.47 167.82 183.90

4. 175.68 189.37 200.28 214.73

5. 167.50 181.11 205.44 221.22

6. 175.95 190.06 219.45 236.10

7. - - - -

8. 177.49 202.92 223.59 233.71


4. 219.95 237.63 270.23 283.59










13.1.9 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 158.09 166.98 181.59 203.68

a. 154.57 163.34 175.98 197.55

b. Hotel / Hotels 147.65 157.39 172.67 191.69


7. 190.93 202.64 229.90 268.68


1. - - - -

2. 206.71 217.82 253.81 296.35

3. 153.79 169.92 201.97 221.12

4. 176.98 200.23 255.16 275.13

5. 213.80 224.68 256.48 323.53

6. 145.55 156.46 169.29 176.83


1. 188.34 199.43 215.31 225.89

2. 204.10 211.92 243.41 252.59












13.1.9 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 166.59 179.22 210.33 220.51

a. 164.83 181.19 210.61 225.92

b. 167.01 185.43 217.54 228.10

c. 204.93 235.58 287.86 301.98

d. 165.14 173.56 205.26 212.28



1. 204.61 215.69 230.49 240.27

2. 215.84 237.60 253.65 263.20

b. S w a s t a / P r i v a t e 175.20 191.69 213.89 225.42

1. 166.94 170.67 199.86 211.50

2. 152.54 170.31 194.48 201.87

3. 177.09 194.23 215.99 227.75

168.53 180.18 200.49 219.53











13.1.9 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 8.36 10.09 11.39 14.58

a. 6.41 9.30 10.41 9.54

b. 10.09 8.53 11.40 20.06

c. 10.95 9.73 11.86 21.14

d. 10.72 16.76 14.40 10.25

e. 9.24 13.87 13.46 15.62

2. 14.05 9.31 19.98 11.18

a. - - - -

b. - - - -


3. 10.30 16.91 22.52 13.09

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009The Growth of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.10 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 10.30 16.91 22.52 13.09

1. 12.45 17.72 27.40 14.30

2. 8.10 18.20 22.03 13.23

3. 9.55 13.52 20.87 15.37

4. 12.64 23.55 16.13 22.45

5. 10.19 14.60 20.73 8.24

6. 21.50 11.60 33.22 10.31

7. - - - -

8. 19.90 17.41 13.69 5.92


4. 15.59 16.56 23.94 9.88










13.1.10 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 8.32 13.63 17.84 19.45

a. 9.57 9.50 13.56 19.29

b. Hotel / Hotels 5.62 17.75 20.35 19.02


7. 10.27 17.66 23.57 22.82


1. - - - -

2. 8.45 13.30 23.57 22.94

3. 8.13 23.15 27.42 13.41

4. 18.55 13.61 33.24 13.56

5. 9.59 18.94 29.53 33.68

6. 7.58 15.70 13.48 8.28


1. 16.52 21.33 16.30 10.05

2. 23.40 12.65 26.14 8.03












13.1.10 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 16.22 11.47 22.38 7.59

a. 16.25 16.24 21.18 11.02

b. 16.08 13.69 23.62 7.37

c. 20.63 17.81 39.41 11.16

d. 16.16 7.54 21.90 5.82



1. 9.67 7.02 12.90 12.01

2. 11.11 10.39 16.41 7.63

b. S w a s t a / P r i v a t e 10.76 14.41 14.57 10.30

1. 19.67 4.46 24.27 6.70

2. 13.29 24.37 19.09 7.31

3. 10.22 14.35 13.86 10.67

10.14 13.23 17.92 15.34











13.1.10 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 4.10 2.49 1.01 5.26

a. 2.92 2.55 0.59 0.70

b. 4.58 3.67 -0.77 12.58

c. 5.72 1.52 1.64 13.40

d. 4.47 5.47 3.37 2.01

e. 5.29 3.24 1.80 5.83

2. 2.54 2.97 3.52 5.27

a. - - - -

b. - - - -


3. 4.36 9.15 8.17 5.39

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2009The Growth of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin 2006 - 2009





Perikanan / Fishery






TabelTable

13.1.11 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

b. 4.36 9.15 8.17 5.39

1. 3.24 11.55 8.31 6.48

2. 5.12 11.44 9.31 6.20

3. 3.80 5.76 6.93 5.29

4. 3.40 14.62 9.81 14.21

5. 3.75 5.99 6.43 0.52

6. 6.07 3.32 15.38 2.53

7. - - - -

8. 7.20 2.70 3.18 1.34


4. 6.57 7.89 8.98 4.71










13.1.11 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)


6. 5.11 7.58 8.36 6.50

a. 7.00 3.62 5.40 6.26

b. Hotel / Hotels 2.50 10.47 9.69 7.21


7. 6.06 10.86 8.92 5.09


1. - - - -

2. 3.09 7.52 6.04 5.29

3. 7.38 11.46 7.21 3.58

4. 7.98 0.42 4.55 5.32

5. 5.97 13.18 13.46 5.97

6. 5.58 7.64 4.88 3.66


1. 9.79 14.58 7.72 4.90

2. 12.32 8.49 9.82 4.10












13.1.11 :



2006 2007 2008+ 2009++

(1) (2) (3) (4) (5)

8. 6.72 3.61 4.28 2.63

a. 8.75 5.74 4.25 3.50

b. 6.74 2.40 5.37 2.41

c. 6.64 2.48 14.10 5.96

d. 5.50 2.32 3.08 2.31



1. 6.84 1.53 5.64 7.45

2. 8.65 0.28 9.05 3.72

b. S w a s t a / P r i v a t e 6.57 4.57 2.68 4.66

1. 8.26 2.18 6.12 0.83

2. 4.26 11.39 4.29 3.38

3. 6.63 4.26 2.39 4.95

5.28 5.92 5.97 5.33











13.1.11 :


2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

NILAI ABSOLUT

37 388.48 42 336.42 49 922.60 57 579.25

22 184.68 23 497.05 24 900.57 26 228.28

3 431 585 3 479 785 3 515 990 3 551 000

10.90 12.17 14.20 16.21

6.46 6.75 7.08 7.39

INDEKS / INDEX (2000 = 100)

216.52 245.17 289.10 333.44

128.47 136.07 144.20 151.89

INDEKS BERANTAI / LINK INDEXED

110.14 113.23 117.92 115.34

105.28 105.92 105.97 105.33

INDEKS IMPLISIT / IMPLICIT PRICE INDEXED

168.53 180.18 200.49 219.53



Rincian / Item

Angka Agregatif PDRB, Jumlah Penduduk, dan PDRB Per Kapita Provinsi Bali Tahun 2006 - 2009Product Agregate of GRDP, Mid Year Population, and Per Capita GRDP in Bali Province, 2006 - 2009


PDRB - Harga Berlaku (Milyar Rp ) GRDP at Current Marker Prices (billion

PDRB - Harga Konstan (Milyar Rp ) GRDP at Constant 2000 Prices (billion rupiahs)

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun Mid Year Population

PDRB/kapita Harga Berlaku (Jutaan Rp ) GRDP/Capita at Current Market Prices

PDRB/kapita Harga Konstan (Jutaan Rp ) GRDP/Capita at Constant 2000 Prices

(1)

PDRB - Harga Berlaku GRDP at Current Marker Prices

PDRB - Harga Konstan GRDP at Constant 2000 Prices

PDRB - Harga Berlaku GRDP at Current Marker Prices

PDRB - Harga Konstan GRDP at Constant 2000 Prices

TabelTable

13.2 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 19 301.05 21 912.94 23 874.38 30 237.79

a. Makanan / Food 11 467.59 13 365.32 14 643.08 17 213.06 b. Bukan Makanan / Non Food 7 833.46 8 547.62 9 231.30 13 024.72

2. 308.95 386.94 442.42 737.61

3. 4 031.07 4 355.22 5 153.66 6 338.70

4. 4 648.65 7 605.96 10 879.97 13 427.56

5. 83.40 115.16 150.06 191.33 - 786.45 - 525.47 - 286.30 1 324.23

6. 27 864.40 31 131.77 39 026.75 51 389.85 21 196.87 23 745.94 29 087.92 36 578.29 6 667.54 7 385.83 9 938.83 14 811.56

7. 18 062.59 22 646.10 29 318.34 46 067.80 13 493.09 15 026.47 18 121.21 28 552.59 4 569.50 7 619.63 11 197.13 17 515.21

37 388.48 42 336.42 49 922.60 57 579.25



b. Antar Provinsi / To Other Provincies

Impor / Importa. Antar Negara / From Other Countriesb. Antar Provinsi / From Other Provincies

Ekspor / Exporta. Antar Negara / To Other Countries

Komponen Penggunaan Type of Expenditure

(1)

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Private Consumption Expenditure

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba / Private Non Provite Institutions Consumption ExpenditurePengeluaran Konsumsi Pemerintah General Government Consumption Expenditure

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 - 2009

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Gross Domestic Fixed Capital Formation

a. Perubahan Inventori / Change in Stockb. Diskrepansi Statistik / Stat. discrepantion


TabelTable

13.3.1 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 11 251.55 12 421.26 12 787.45 15 138.25

a. Makanan / Food 6 594.57 7 380.31 7 461.50 8 089.96b. Bukan Makanan / Non Food 4 656.98 5 040.96 5 325.95 7 048.29

2. 167.59 201.99 218.68 251.15

3. 1 804.92 1 887.71 2 038.28 2 251.15

4. 2 887.75 4 560.36 5 616.49 6 062.07

5. 48.96 57.95 67.34 76.35 1 782.73 1 068.13 2 307.40 1 402.90

6. 12 431.95 13 550.28 15 850.72 17 667.17 9 191.45 10 017.26 11 946.76 12 830.19 3 240.50 3 533.03 3 903.96 4 836.98

7. 8 190.77 10 250.64 13 985.78 16 620.77 4 836.19 4 911.85 6 217.91 7 903.03 3 354.58 5 338.80 7 767.87 8 717.74

22 184.68 23 497.05 24 900.57 26 228.28



Impor / Import

b. Antar Provinsi / From Other Provincies


Ekspor / Exporta. Antar Negara / To Other Countriesb. Antar Provinsi / To Other Provincies

a. Antar Negara / From Other Countries


Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba / Private Non Provite Institutions Consumption ExpenditurePengeluaran Konsumsi Pemerintah General Government Consumption ExpenditurePembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Gross Domestic Fixed Capital Formation

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures, 2006 - 2009


(1)


TabelTable

13.3.2 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 51.62 51.76 47.82 52.52

a. Makanan / Food 30.67 31.57 29.33 29.89 b. Bukan Makanan / Non Food 20.95 20.19 18.49 22.62

2. 0.83 0.91 0.89 1.28

3. 10.78 10.29 10.32 11.01

4. 12.43 17.97 21.79 23.32

5. 0.22 0.27 0.30 0.33 - 2.10 - 1.24 - 0.57 2.30

6. 74.53 73.53 78.17 89.25 56.69 56.09 58.27 63.53 17.83 17.45 19.91 25.72

7. 48.31 53.49 58.73 80.01 36.09 35.49 36.30 49.59 12.22 18.00 22.43 30.42

100.00 100.00 100.00 100.00



a. Antar Negara / To Other Countriesb. Antar Provinsi / To Other Provincies


Ekspor / Export


Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba / Private Non Provite Institutions Consumption Expenditure

Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009 Percentage Distributions of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009


Pengeluaran Konsumsi Pemerintah General Government Consumption ExpenditurePembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Gross Domestic Fixed Capital Formation


(1)


TabelTable

13.3.3 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 50.72 52.86 51.35 57.72


2. 0.76 0.86 0.88 0.96

3. 8.14 8.03 8.19 8.58

4. 13.02 19.41 22.56 23.11

5. 0.22 0.25 0.27 0.29 8.04 4.55 9.27 5.35

6. 56.04 57.67 63.66 67.36 41.43 42.63 47.98 48.92 14.61 15.04 15.68 18.44

7. 36.92 43.63 56.17 63.37 21.80 20.90 24.97 30.13 15.12 22.72 31.20 33.24

100.00 100.00 100.00 100.00








Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009 Percentage Distributions of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009


(1)


TabelTable

13.3.4 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 200.30 227.40 247.76 313.79

a. Makanan / Food 198.45 231.30 253.41 297.88b. Bukan Makanan / Non Food 203.06 221.57 239.29 337.63

2. 190.62 238.75 272.97 455.10

3. 266.92 288.38 341.25 419.72

4. 186.00 304.33 435.33 537.26

6. 307.35 343.39 430.48 566.84 314.24 352.03 431.23 542.27 287.32 318.28 428.29 638.27

7. 291.19 365.08 472.65 742.67 486.62 541.92 653.53 1 029.73 133.22 222.14 326.43 510.62

216.52 245.17 289.10 333.44






Perubahan Inventori / Change in Stock 205.00 283.06 368.85 470.28

Indeks Perkembangan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009The Growth of Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba / Private Non Provite Institutions Consumption Expenditure


(1)


5.


Pengeluaran Konsumsi Pemerintah General Government Consumption Expenditure


TabelTable

13.3.5 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 116.76 128.90 132.70 157.10


2. 103.41 124.63 134.92 154.96

3. 119.51 125.00 134.97 149.06

4. 115.54 182.47 224.73 242.56

6. 137.13 149.46 174.84 194.87 136.26 148.51 177.11 190.21 139.64 152.25 168.23 208.44

7. 132.05 165.25 225.47 267.95 174.41 177.14 224.24 285.02 97.80 155.64 226.46 254.15

128.47 136.07 144.20 151.89





120.33 142.43 165.51 187.66


5. Perubahan Inventori / Change in Stock


Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009The Growth of Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009


(1)



TabelTable

13.3.6 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 111.04 113.53 108.95 126.65


2. 108.18 125.24 114.34 166.72

3. 112.64 108.04 118.33 122.99

4. 114.90 163.62 143.05 123.42

6. 112.39 111.73 125.36 131.68 112.42 112.03 122.50 125.75 112.32 110.77 134.57 149.03

7. 102.87 125.38 129.46 157.13 112.74 111.36 120.60 157.56 81.75 166.75 146.95 156.43

110.14 113.23 117.92 115.34






a. Antar Negara / To Other Countriesb. Antar Provinsi / To Other Provincies

Impor / Import

Ekspor / Export

a. Antar Negara / From Other Countriesb. Antar Provinsi / From Other Provincies

111.04 138.08 130.31 127.50

(1)

Indeks Berantai PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009Link Index of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009



TabelTable

13.3.7 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 103.20 110.40 102.95 118.38


2. 100.77 120.53 108.26 114.85

3. 103.61 104.59 107.98 110.44

4. 101.97 157.92 123.16 107.93

6. 112.27 109.00 116.98 111.46 113.75 108.98 119.26 107.39 108.29 109.03 110.50 123.90

7. 89.63 125.15 136.44 118.84 106.07 101.56 126.59 127.10 73.25 159.15 145.50 112.23

105.28 105.92 105.97 105.33




(1)




103.20 118.36 116.21 113.38



Link Index of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009


Indeks Berantai PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009


TabelTable

13.3.8 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 171.54 176.41 186.70 199.74


2. 184.35 191.56 202.31 293.69

3. 223.34 230.71 252.84 281.58

4. 160.98 166.78 193.71 221.50

6. 224.14 229.75 246.21 290.88 230.62 237.05 243.48 285.10 205.76 209.05 254.58 306.21

7. 220.52 220.92 209.63 277.17 279.00 305.92 291.44 361.29 136.22 142.72 144.15 200.91

168.53 180.18 200.49 219.53



170.37 198.74 222.85 250.60








Implicit Price Indexes of GRDP in Bali Province by Expenditures, 2006 - 2009

Indeks Harga Implisit PDRB Provinsi Bali Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009

(1)


TabelTable

13.3.9 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 11.04 13.53 8.95 26.65


2. 8.18 25.24 14.34 66.72

3. 12.64 8.04 18.33 22.99

4. 14.90 63.62 43.05 23.42

6. 12.39 11.73 25.36 31.68 12.42 12.03 22.50 25.75 12.32 10.77 34.57 49.03

7. 2.87 25.38 29.46 57.13 12.74 11.36 20.60 57.56

- 18.25 66.75 46.95 56.43

10.14 13.23 17.92 15.34



11.04 38.08 30.31 27.50



5.





Impor / Import

Perubahan Inventori / Change in Stock

(1)



Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009 The Growth of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009

TabelTable

13.3.10 :



2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 3.20 10.40 2.95 18.38


2. 0.77 20.53 8.26 14.85

3. 3.61 4.59 7.98 10.44

4. 1.97 57.92 23.16 7.93

6. 12.27 9.00 16.98 11.46 13.75 8.98 19.26 7.39 8.29 9.03 10.50 23.90

7. - 10.37 25.15 36.44 18.84 6.07 1.56 26.59 27.10

- 26.75 59.15 45.50 12.23

5.28 5.92 5.97 5.33




18.36 16.21 13.38 3.20





5.



Perubahan Inventori / Change in Stock


Impor / Import

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan Tahun 2006 - 2009The Growth of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Expenditures 2006 - 2009

(1)

TabelTable

13.3.11 :


Data Terkini Latest Data


14.1. Inflasi

Sampai dengan pertengahan tahun 2010, pergerakan harga di Kota Denpasar boleh dibilang cukup fluktuatif. Seperti biasanya awal tahun terjadi inflasi yang relatif tinggi, yaitu mencapai 0,95 persen. Selanjutnya bulan Pebruari inflasi relatif rendah yaitu hanya 0,55 persen, kemudian terjadi deflasi di dua bulan berikutnya yaitu masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,19 persen. Pada bulan Juni dan Juli, angka inflasi kembali menanjak masing-masing mencapai 0,74 persen dan 2,33 persen. Bahkan inflasi Juli tersebut merupakan inflasi bulanan tertinggi sejak Pebruari 2008.

Terjadinya deflasi pada bulan Maret dan April besar dipengaruhi oleh penurunan harga bahan makanan terutama beras. Sementara kenaikan yang cukup fantastis pada bulan Juni dan Juli, diantaranya juga dipengaruhi oleh harga beras, disamping harga bumbu-bumbuan, dan biaya pendidikan karena memasuki tahun ajaran baru.

Fluktuasi harga beras, tentu tidak bisa terlepas dari pengaruh musim. Hujan yang terjadi hampir sepanjang tahun, tidak saja membuat distribusi terganggu tapi juga menyebabkan terjadinya gagal panen dan serangan hama yang akhirnya menurunkan produksi. Tidak saja beras, bumbu-bumbuan diantaranya cabe juga mengalami penurunan produksi akibat pengaruh cuaca yang tidak mendukung.

14.1. Inflation

Until the mid-year 2010, the price trend in Denpasar had fluctuated. In usually high inflation is reached until 0.95 percent in the beginning of the year. Furthermore, inflation rate on February was relatively low is only 0.55 percent, followed by deflation in two months later is 0.08 percent and 0.19 percent. On June and July, the inflation rate each 0.74 percent and 2.33 percent. Moreover the July inflation was the highest monthly inflation rate since February 2008.

Deflation in March and April most influenced by food prices, especially rice. Otherwise the rice prices make a fantastic increase of inflation in June and July, besides the price of spices, and education costs in the new school year.

Fluctuations of rice prices is caused by influence of season. Rains that occurred almost along of the year, not just create a distribution disturbed, but also causes the occurrence of pests, crop failure and ultimately reducing production. Not only rice, spices like chili has influenced by weather.

532


14.2. Nilai Tukar Petani

Meski bukan lagi menjadi sektor yang paling dominan dalam membentuk ekonomi Bali, namun peranan pertanian dalam kesejahteraan penduduk Bali masih dapat dikatakan dominan. Hal ini berangkat dari kenyataan dimana sebagian besar pekerja di Bali masih mengandalkan pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Untuk itu, Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan salah satu indikator dalam melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di daerah pedesaan, menjadi indikator penting untuk diperhatikan.

Selama tahun 2010 NTP Bali terlihat berfluktuasi. Namun demikian, besarnya nilai NTP yang selalu diatas 100 menjadi indikasi bahwa daya tukar/kesejahteraan petani Bali masih relatif lebih baik dibanding tahun dasar karena harga barang produksi petani masih lebih tinggi dibanding harga barang yang dikeluarkan petani baik untuk konsumsi rumahtangga maupun biaya produksinya.

Meski demikian, jika dilihat dari lima jenis lapangan usaha pertanian, hanya petani perkebunan dan hortikultura yang menunjukkan nilai indeks selalu diatas 100. Sementara disisi lain, petani tanaman bahan makanan, perikanan, dan peternakan tidak pernah merasakan hal tersebut. Ini artinya, terjadi kesenjangan di tingkat petani terkait tingkat kesejahteraannya atau dengan kata lain diperlukan perhatian yang lebih besar pada ketiga jenis petani yang bisa dikatakan memiliki daya tukar lemah.

14.2. Farmers Term of Trade

Although not again become the most dominant sector in shaping the economy of Bali, but the role of agriculture in the prosperity of the inhabitants of Bali are still dominant. This is based on the reality in which most workers in Bali are remains dependent on agriculture as a source livelihood. Therefore, Bali Farmers Term of Trade which is one indicator to see the level of ability/purchasing power of farmers in rural areas, become an important indicator to consider.

Bali farmers term of trade during the year 2010 was fluctuated. However, the value of the NTP is always above 100 an indication that the power exchange/welfare of farmers is still relatively better than the base year. It because the price of farmers production of goods is still higher than the price of the goods incurred by the farmers both for domestic consumption and production costs.

However, if viewed from the five types of business fields of agriculture, horticulture farmers who only showed an index value above 100. In the other hand, the farmers of food crops, fisheries, and livestock do not even feel it. This means a gap in the level of farmers related to the level of prosperity or in other words, greater attention is needed on all three types of farmers that could be said to have weak power exchange.


14.3 Pariwisata

Memasuki tahun 2010, dunia kepariwisataan Bali menunjukkan kondisi yang makin baik. Salah satu indikatornya adalah dengan terus meningkatnya jumlah wisman yang datang langsung ke Bali. Selama semester pertama ini, jumlah wisman yang datang telah mencapai 1.180.118 orang atau meningkat sebesar 10,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari perjalanan pada setiap bulannya, hanya bulan April yang menunjukkan penurunan baik dari bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun sebelumnya, dan selebihnya menunjukkan peningkatan. Hal ini tentu tidak terlepas dari kondisi eksternal maupun internal yang memberi dampak positif bagi datangnya wisman ke Bali. Kondisi eksternal diantaranya adalah perbaikan ekonomi global, sementara pada sisi internal keamanan yang masih cukup kondusif disamping berbagai promosi dan terobosan pemerintah merupakan pendorong peningkatan tersebut.

Dilihat dari asal wisman, tampak ada sedikit perbedaan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya Jepang merupakan kontributor utama, maka pada tahun ini posisinya sebagai penyuplai utama wisman ke Bali telah tergantikan oleh Australia. Tekanan ekonomi di negeri matahari terbit tampaknya menjadi pemicu kondisi tersebut. Selain Australia, negara-negara yang juga menunjukan penambahan cukup signifikan secara absolut diantaranya adalah Singapura

14.3 Tourism

Entering 2010, Bali tourism has showed a better condition. One indicator is the increase number of foreign visitors arriving directly to Bali. During this first semester, the number of foreign visitors arriving directly to bali were 1,180,118 people or increase 10.23 percent than previous year.

If viewed from a trip every month, a declining was showed only in April. The number of foreign visitors arriving attached by internal and external conditions. External conditions such as global economic recovery. In other side internal condition such as conducive security, tourist promotion, and government support.

By nationality of foregn tourist, there is little different compare the previous years. if in the previous year the Japanese as a major contributor, in this year was replaced by Australia's position. Economic pressures in Japan was the trigger that condition. Besides Australia, countries that showed a significant increase are Singapore (added 14,781 people), Netherlands (added 10,406 persons), Taiwan (added 7,595 people), and India added 4,217 people.

534


(bertambah 14.781 orang), Belanda (bertambah 10.406 orang), Taiwan (bertambah 7.595 orang), dan India bertambah sebanyak 4.217 orang.

14.4. Pertumbuhan Ekonomi

Selama semester I 2010, ekonomi Bali menunjukkan kinerja yang relatif baik. Pada triwulan I 2010, ekonomi Bali tumbuh 4,55 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Lalu pada triwulan II 2010 ekonomi Bali kembali tumbuh, bahkan mengalami percepatan hingga mencapai 5,64 persen (y-on-y). Kondisi tersebut tentu terkait dengan motor utama penggerak ekonomi Bali yaitu pariwisata yang juga menunjukkan kinerja memuaskan.

Pada triwulan I 2010, kinerja pariwisata tampak jelas dari peningkatan yang cukup dominan pada sektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel, dan restoran. Selain kedua sektor tersebut, beberapa sektor diluar pertanian dan penggalian juga merasakan imbas akibat membaiknya kinerja pariwisata.

Sementara untuk triwulan II 2010, selain pariwisata pertumbuhan ekonomi yang terjadi juga didorong oleh puncak panen pada subsektor tabama terutama padi. Ditambah lagi dengan penyerapan anggaran pemerintah yang tidak saja menopang kinerja jasa pemerintahan tetapi juga mendorong sektor konstruksi/bangunan untuk tumbuh positif sehingga permintaan akan barang galian meningkat, dan memberi pengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor penggalian.

14.4. Economic Growth

During the first semester of 2010, Bali economy is in a good performance. In the first quarter 2010, bali economy grew 4.55 percent over the same quarter the previous year (y-on-y). Then in second quarter 2010, bali economy accelerates until it reaches 5.64 percent (y-on-y). This conditions are certainly related to the main motor of bali economy is tourism which also showed satisfactory performance.

In the first quarter of 2010, tourism performance improvement was caused by an increase in the manufacturing sector and trade, hotels, and restaurants. Beside that two sector, several sectors outside of agriculture and excavation also feel the impact of tourism improved performance.

For the second quarter of 2010, besides tourism, economic growth was also support by the peak harvest on farm food crops subsector especially rice. Added to the absorption of the government budget which not only sustain the performance of government services but also encourage the construction/building sector for the positive growth that increases demand for mineral products, and provide a positive influence on the growth sectors of the excavation.

Jan. Jan.

Pebr. Febr.

Maret March

April April

Mei May

Juni June

Juli July

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

0.95 0.55 -0.08 -0.19 0.70 0.74 2.33

1. BAHAN MAKANAN / Food 1.67 2.10 -1.22 -0.94 2.66 3.01 6.92a. 3.07 3.74 -4.38 -2.52 0.95 6.22 11.14

b. -1.19 3.21 0.31 -1.36 7.74 -1.88 5.67

c. Ikan Segar / Fresh Fish 0.13 -1.94 -3.14 -4.24 2.98 1.94 -6.16d. Ikan Diawetkan / Frozen Fish -1.56 -3.88 -5.30 0.00 0.42 -0.43 -0.74e. -0.06 0.22 2.13 0.29 0.42 0.16 4.67

f. Sayur-sayuran / Vegetables 7.07 3.65 -0.72 -3.79 5.93 3.29 2.60g. 0.10 0.15 0.41 0.06 -0.05 -0.16 -0.14

h. Buah-buahan / Fruits -5.92 -0.02 16.16 -1.47 2.95 -0.79 -2.22i. Bumbu-bumbuan / Spices 7.92 6.80 -7.19 7.76 2.81 12.53 28.42j. Lemak dan Minyak / Fats and Oils 1.15 -0.43 0.47 -1.01 0.26 0.25 -0.92k. Bahan Makanan lainnya / 0.00 4.78 -0.03 0.00 0.00 -0.24 0.73

Other Food Items2. 1.15 0.45 0.78 -0.05 0.60 0.35 1.96

a. Makanan Jadi / Preserved Food 0.79 0.72 0.69 0.15 1.03 0.00 2.27b. 1.26 0.00 1.59 -0.67 -0.21 0.77 1.31

c. 2.52 0.01 0.00 0.00 0.00 1.20 1.59


Minuman Tidak Beralkohol Soft Drink

UMUM / General

Kelompok / Sub Kelompok Group / Sub Group

Padi-padian, Umbian, dan Hasilnya / Cereals, Cassava, and Their ProductsDaging dan Hasilnya Meat and Meat Products


Kacang-kacangan Beans and Nuts


MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, dan TEMBAKAU Prepared Food Beverages, Cigarette and Tobacco

(1)

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Januari - Juli Tahun 2010Inflation Rate in Denpasar, January - July 2010

TabelTable

14.1 :


Jan. Jan.

Pebr. Febr.

Maret March

April April

Mei May

Juni June

Juli July

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

3. PERUMAHAN / Housing 1.23 0.34 0.22 0.01 0.08 0.09 0.51a. 1.78 0.51 0.34 0.06 0.07 0.13 0.73

b. 0.14 -0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 -0.03

c. 0.00 0.16 0.06 -1.65 -0.11 0.13 1.50

d. 0.59 0.06 0.03 0.34 0.35 -0.02 -0.07

4. SANDANG / Clothing -0.41 -0.47 -0.36 1.11 0.18 -0.68 0.41a. 0.00 0.62 0.39 0.63 0.00 0.15 -0.74

b. -0.41 0.00 -1.29 2.20 -1.43 -2.81 2.84

c. 0.00 0.00 0.06 2.07 0.00 -1.33 -1.26

d. -1.09 -2.51 -0.27 -0.49 2.60 1.56 -0.04

5. KESEHATAN / Health 0.06 -0.98 0.99 0.13 0.02 0.10 -0.10a. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. Obat-obatan / Drugs 0.12 -0.18 0.07 0.12 0.24 0.16 0.36c. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

d. 0.11 -2.61 2.72 0.31 -0.05 0.21 -0.43


Perlengkapan Rumah Tangga Household EquipmentPenyelenggaraan Rumah Tangga Household Operation

(1)



Jasa Perawatan Jasmani Personal Health Service Jasa Perawatan Kosmetik Personal Cosmetic Service

Jasa Kesehatan Medical Service

Sandang Laki-Laki Dewasa Clothing for MenSandang Wanita Dewasa Clothing for WomenSandang Anak-Anak Clothing for Children

Biaya Tempat Tinggal Housing CostBahan Bakar, Penerangan, & Air Fuel, Electricity, and Water


14.1 :


Jan. Jan.

Pebr. Febr.

Maret March

April April

Mei May

Juni June

Juli July

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

6. -0.10 -0.27 0.02 0.06 0.00 -0.01 4.45

a. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7.12

b. Kursus / Courses 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00c. -0.01 0.20 0.00 0.62 0.00 -0.17 0.18

d. Rekreasi / Recreation -0.49 -1.67 0.00 -0.21 0.00 0.10 0.35e. Olahraga / Sport -1.95 0 1.09 0.00 0.00 0.00 -1.60

7. 0.43 0.09 -0.16 -0.12 0.01 0.13 0.01

a. Transpor / Transportation 0.55 0.06 0.02 0.00 0.01 0.19 0.04b. 0.00 -0.20 -1.04 -0.66 0.00 0.00 -0.35

c. 0.53 0.68 0.25 0.00 0.00 0.00 0.49

d. Jasa Keuangan / Fund Service 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00




(1)

Komunikasi & Pengiriman Communication and DeliverySarana dan Penunjang Transpor Tools and Transportation


PENDIDIKAN, REKREASI, dan OLAHRAGA Education, Recreation, and Sports

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan / Education Tools

TRANSPOR dan KOMUNIKASI Transportation and Communication


14.1 :


Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5)

1.a. 115.29 116.04 115.59 116.62

- 109.92 109.92 108.97 110.26- 127.82 130.33 131.06 131.49

b. 120.99 122.08 122.47 122.34

- 121.38 122.51 122.93 122.55

- 119.32 120.25 120.49 121.47

95.29 95.05 94.39 95.33

2.a. 150.58 148.02 152.37 154.90

- 110.04 113.76 116.68 116.47

- 157.02 153.47 158.04 161.00b. 120.02 121.06 121.42 121.10

- 120.97 122.10 122.51 122.13

- 115.30 115.87 115.96 115.99

125.46 122.28 125.50 127.91


Subsektor / Kelompok Sub Sector / Group

Tanaman Pangan / Food Crops

Padi / PaddiesPalawija / Secondary Crops

Konsumsi Rumahtangga Household Consumption

Biaya Produksi dan Penambahan Modal Cost of Production and Capital Increase

Indeks Diterima Petani Producer Price Indices Received by Farmer

Nilai Tukar Petani Provinsi Bali, Januari - Juli 2010Farmers Terms of Trade in Bali Province, January - July 2010


Buah-buahan / FruitsIndeks Dibayar Petani Consumer Price Indices Paid by Farmer


Indeks Dibayar Petani Consumer Price Indices Paid by Farmer

Hortikultura / Horticulture


Nilai Tukar Petani Farmers Terms of Trade

(1)



TabelTable

14.2 :


Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5)

3.

a. 133.68 134.96 136.32 134.38

- 133.68 134.96 136.32 134.38

b. 120.73 121.45 121.74 121.53

- 124.30 125.24 125.61 125.34

- 108.06 107.97 107.97 107.97

110.72 111.12 111.98 110.57

4.a. 115.84 115.83 115.68 115.57

- 105.25 103.82 103.04 103.04

- 128.41 128.55 129.34 130.77

- 121.92 123.56 123.56 122.44- 135.96 136.40 140.52 143.57

b. 123.49 124.31 124.50 124.41

- 123.14 124.21 124.57 124.36


Ternak Kecil / Small Livestock

Unggas / Poultry

Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) Smallhollder Plantation Estate Crops




Tanaman Perkebunan Rakyat Smallhollder Plantation Estate Crops




(1)

Hasil Ternak / The Other Products Of Livestock




Peternakan / Livestock

Ternak Besar / Large Livestock


14.2 :


Januari January

Februari February

Maret March

April April

(2) (3) (4) (5)

- 124.11 124.49 124.39 124.50

93.81 93.18 92.91 92.90

5.a. 112.61 113.07 113.42 113.60

- 113.30 113.55 114.07 114.26

- 111.06 111.99 111.99 112.14b. 121.13 121.86 122.23 122.26

- 125.56 126.61 127.12 127.17

- 111.59 111.61 111.69 111.67

92.96 92.79 92.79 92.92

6.

a. 125.59 125.48 126.46 127.04

b. 121.42 122.36 122.67 122.51

103.43 102.56 103.09 103.70






(1)

NTP Gabungan / Combined Farmers Terms of Trade



Budidaya / AquacultureIndeks Dibayar Petani Consumer Price Indices Paid by Farmer



Perikanan / Fishery


Penangkapan / Capture Fishery



14.2 :


Mei May

Juni June

Juli July

(6) (7) (8)

1.a. 116.55 115.75 117.74

- 109.30 107.37 109.99- 133.48 135.33 135.86

b. 122.59 123.65 125.88

- 122.78 123.92 126.53

- 121.78 122.48 123.10

95.07 93.62 93.54

2.a. 158.33 157.98 166.18

- 118.99 119.34 138.98

- 164.59 164.12 170.51b. 121.38 122.38 124.62

- 122.36 123.49 126.11

- 116.48 116.83 117.21

130.45 129.09 133.36


Palawija / Secondary CropsIndeks Dibayar Petani Consumer Price Indices Paid by Farmer





(1)

Tanaman Pangan / Food Crops


Padi / Paddies




Hortikultura / Horticulture



Buah-buahan / FruitsIndeks Dibayar Petani Consumer Price Indices Paid by Farmer


14.2 :


Mei May

Juni June

Juli July

(6) (7) (8)

3.

a. 135.72 134.54 135.00

- 135.72 134.54 135.00

b. 121.86 122.66 124.89

- 125.77 126.79 129.65

- 107.97 107.97 107.97

111.37 109.69 108.10

4.a. 118.47 117.77 118.46

- 103.41 101.95 101.34

- 135.15 133.14 132.09

- 127.72 128.61 131.77- 146.17 144.87 144.87

b. 124.71 125.43 127.30

- 124.85 126.03 128.97



(1)



Peternakan / LivestockIndeks Diterima Petani Producer Price Indices Received by Farmer

Ternak Besar / Large Livestock

Tanaman Perkebunan Rakyat Smallhollder Plantation Estate Crops


Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) Smallhollder Plantation Estate Crops



Ternak Kecil / Small Livestock

Unggas / Poultry

Hasil Ternak / The Other Products Of Livestock




14.2 :


Mei May

Juni June

Juli July

(6) (7) (8)

- 124.48 124.35 124.32

94.99 93.90 93.06

5.a. 113.80 113.52 113.67

- 114.58 114.19 114.42

- 112.06 112.06 111.98b. 122.75 123.61 125.82

- 127.84 129.00 132.16

- 111.77 111.99 112.14

92.70 91.84 90.34

6.

a. 128.73 128.03 130.70

b. 122.80 123.71 125.85

104.83 103.49 103.86




(1)



Perikanan / Fishery




NTP Gabungan / Combined Farmers Terms of Trade




Penangkapan / Capture Fishery

Budidaya / AquacultureIndeks Dibayar Petani Consumer Price Indices Paid by Farmer



14.2 :


Januari January

Pebr. Febr.

Maret March

April April

Mei May

Juni June

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

I. A s e a n 12 372 14 150 23 774 22 324 26 359 30 707Pertumbuhan / Growth Rate (%) -53.38 14.37 68.01 -6.10 18.07 16.50 1. Brunei Darussalam / Brunai 20 31 35 37 29 44 2. Malaysia / Malaysia 7 336 8 072 12 140 11 947 13 888 15 868 3. Philipina / Philippines 385 385 921 963 1 099 850 4. Singapura / Singapore 3 113 3 950 7 999 6 236 8 564 11 621 5. Thailand / Thailand 1 305 1 433 2 279 2 544 2 001 1 800 6. Vietnam / Vietnam 150 220 313 381 403 357 7. Myanmar / Myanmar 20 15 40 133 28 65 8. Asean lainnya / Other Asean 43 44 47 83 347 102

II. Asia (Tanpa Asean / Non Asean ) 60 568 81 547 60 256 56 615 58 931 65 019Pertumbuhan / Growth Rate (%) -18.36 34.64 -26.11 -6.04 4.09 10.33 1. Hongkong / Hongkong 336 108 1 335 1 523 1 359 1 380 2. India / India 2 354 2 820 2 282 2 565 4 061 4 269 3. Jepang / Japan 19 308 23 689 22 062 17 377 17 037 20 258 4. Korea Selatan / South Korea 10 252 8 131 10 013 9 391 10 844 10 753 5. Pakistan / Pakistan 42 65 55 93 152 119 6. Bangladesh / Bangladesh 114 47 116 94 67 166 7. Srilanka / Srilanka 48 29 35 66 40 63 8. Taiwan / Taiwan 10 493 13 444 9 777 10 371 10 743 10 761 9. RRC / China 15 849 31 441 10 935 12 827 12 483 14 72310. Saudi Arabia / UEA 78 154 101 260 12111. Bahrain / Bahrain 3 28 5 11 812. Asia lainnya / Other Asia 1 691 1 591 3 641 2 196 1 885 2 398


Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan Bulan Januari-Juni, Tahun 2010Number of Foreign Visitors Arriving Directly by Nationality to Bali, January-June 2010

(1)


TabelTable

14.3 :


Januari January

Pebr. Febr.

Maret March

April April

Mei May

Juni June

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

III. Amerika / America 7 469 8 543 8 351 9 575 8 901 10 750Pertumbuhan / Growth Rate (%) -28.84 14.38 -2.25 14.66 -7.04 20.77 1. Amerika Serikat / USA 4 504 5 086 5 024 6 275 5 588 6 792 2. Kanada / Canada 2 055 2 525 2 334 1 978 1 872 1 608 3. 116 182 247 214 306 1 563

4. 794 750 746 1 108 1 135 787

IV. Eropa / Europe 41 533 41 674 46 373 43 659 47 399 43 374Pertumbuhan / Growth Rate (%) -14.96 0.34 11.28 -5.85 8.57 -8.49 1. Austria / Austria 492 599 627 721 961 654 2. Belgia / Belgium 491 513 720 1 018 983 932 3. Denmark / Denmark 783 939 1 028 705 932 962 4. Perancis / France 4 807 6 412 5 638 8 238 10 169 6 947 5. Jerman / Germany 3 749 4 581 7 325 6 178 7 906 6 212 6. Italia / Italy 1 306 1 180 1 272 1 119 112 1 359 7. Belanda / Holland 6 226 5 642 6 435 5 171 6 914 5 694 8. Spanyol / Spain 926 1 147 1 507 1 714 1 360 1 832 9. Portugal / Portugal 704 537 650 631 641 58510. Swedia / Sweden 1 474 1 627 1 738 1 439 915 1 01711. Swiss / Switzerland 938 1 154 1 497 1 781 1 686 1 45012. Inggris / United Kingdom 417 6 141 7 523 7 778 8 476 8 19113. Finlandia / Finland 829 683 696 460 313 35614. Norwegia / Norway 459 1 098 1 123 571 408 809


Amerika Selatan South America


(1)

Amerika Tengah Central America


14.3 :


Januari January

Pebr. Febr.

Maret March

April April

Mei May

Juni June

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

15. 6 422 867 962 859 872 1 016

16. Rusia / Russia 9 124 6 392 5 734 3 720 3 548 3 78017. 2 384 2 159 1 894 1 551 1 197 1 571

V. Oseania / Oceanea 45 980 34 860 42 742 44 739 52 752 64 801Pertumbuhan / Growth Rate (%) -7.67 -24.18 22.61 4.67 17.91 22.84 1. Australia / Australia 44 412 33 190 42 726 42 654 50 379 64 688 2. Selandia Baru / New Zealand 1 549 1 641 4 2 046 2 328 62 3. Oseania Lainnya/Other Oceania 19 29 12 39 45 51

VI. A f r i k a 796 585 1 042 1 152 1 198 4 562Pertumbuhan / Growth Rate (%) -37.96 -26.51 78.12 10.56 3.99 280.80 1. Afrika Selatan / South Africa 467 311 577 700 788 837 2. Mesir / Egypt 81 39 71 69 69 101 3. Afrika Lainnya / Other Africa 248 235 394 383 341 3 624

VII. Crew 10557 10570 10 045 6 848 7 854 8 839

Jumlah / Total : 179 275 191 929 192 583 184 912 203 394 228 052

Pertumbuhan / Growth Rate (%) -19.44 7.06 0.34 -3.98 10.00 12.12



Eropa Barat Lainnya Other West Europe

Eropa Timur Lainnya Other East Europe


(1)


14.3 :



Triw. I Triw. II Triw. I Triw. II

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 2 574.09 2 647.16 2 692.95 2 877.71

a. 1 198.79 1 249.34 1 111.45 1 322.51 b. 221.56 225.72 235.33 234.82 c. 725.66 733.07 834.60 842.75

d. 0.69 0.70 0.76 0.78 e. 427.40 438.32 510.81 476.86

2. 91.70 93.50 100.52 108.71

a. - - - -

b. - - - -


3. 1 262.24 1 297.52 1 389.05 1 419.24

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -




Peternakan dan Hasil-hasilnya Livestock and its ProductKehutanan / ForestryPerikanan / Fishery



Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 - 2010


Tanaman Bahan Makanan / Food CropsTanaman Perkebunan / Estate Crops

2009 2010 **Lapangan Usaha / Industrial Origin


TabelTable

14.4.1 :




(1) (2) (3) (4) (5)

b. 1 262.24 1 297.52 1 389.05 1 419.24

1. 257.10 266.20 283.15 290.08

2. 531.50 541.94 575.03 588.58

3. 260.23 266.79 280.52 285.57

4. 22.50 21.74 22.36 22.68

5. 115.81 123.24 137.32 140.96

6. 13.41 13.66 16.62 17.06

7. - - - -

8. 39.52 40.65 47.48 47.72


4. 280.33 287.68 302.18 307.94

a. Listrik / Electricity 218.29 224.13 235.31 239.51 b. Gas Kota / City Gas - - - - c. Air Bersih / Water Supply 62.03 63.54 66.88 68.43


Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki / Textile, Leather Products, and FootwearBarang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Fertilizers, Chemichals and Rubber Semen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Products


Lapangan Usaha / Industrial Origin2009 2010 **

Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and



14.4.1 :




(1) (2) (3) (4) (5)


6. 4 136.88 4 161.65 4 643.19 4 793.17

a. 1 465.88 1 478.00 1 702.99 1 785.36

b. Hotel / Hotels 1 444.21 1 448.20 1 548.24 1 581.42 c. Restoran / Restaurant 1 226.79 1 235.45 1 391.96 1 426.39

7. 1 842.31 1 865.88 2 239.37 2 293.06

a. Pengangkutan / Transport 1 549.80 1 570.07 1 924.88 1 976.14 1. - - - - 2. 398.96 403.04 442.43 458.57 3. 73.15 72.91 79.78 80.46 4. 27.89 28.05 29.25 29.79

5. 809.88 824.87 1 128.57 1 157.55 6. 239.91 241.20 244.84 249.78

b. Komunikasi / Communication 292.50 295.81 314.49 316.92 1. 278.79 282.03 300.51 302.79

2. 13.72 13.78 13.98 14.13


Pos Giro dan Telekomunikasi Pos and TelecommunicationJasa Penunjang Komunikasi Services Allied to


Angkutan Rel / Railways TransportAngkutan Jalan Raya / Road TransportAngkutan Laut / Sea TransportAngkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan / River Lake and Ferry TransportAngkutan Udara / Air TransportJasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport





14.4.1 :




(1) (2) (3) (4) (5)

8. 984.09 989.53 1 085.95 1 097.69

a. 287.36 288.82 335.89 337.50 b. 90.46 91.20 95.63 97.46

c. 45.31 45.66 54.41 54.53

d. 483.48 484.90 513.35 520.91 e. 77.48 78.95 86.68 87.29

9. Jasa - Jasa / Services 2 012.94 2 057.65 2 231.65 2 276.39 a. 1 083.88 1 121.65 1 245.78 1 274.45

1. 792.39 822.53 925.43 948.76

2. 291.49 299.11 320.35 325.69

b. S w a s t a / P r i v a t e 929.06 936.00 985.87 1 001.94 1. 37.61 37.17 47.36 49.07

2. 50.43 50.97 55.75 57.05

3. 841.02 847.86 882.76 895.81

13 806.80 14 031.28 15 348.71 15 864.13




Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan / Financial, Ownership, and Business Services

Bank / Bank


Sosial Kemasyarakatan Social and Community ServicesHiburan dan Rekreasi Amusement and Recreation ServicesPerorangan dan Rumahtangga Personal and Household Services

Lembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial InstitutionsJasa Penunjang Keuangan Services Allied to FinancialSewa Bangunan / Real EstateJasa Perusahaan / Business Services

Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan / Government Administration and DefenceJasa Pemerintahan Lainnya Other Government Services

Pemerintahan Umum General Government

2009 2010 **


14.4.1 :




(1) (2) (3) (4) (5)

1. 1 291.62 1 323.04 1 293.16 1 361.03

a. 652.29 680.92 593.77 683.68 b. 62.63 63.03 64.73 63.71 c. 327.09 327.63 359.32 362.19

d. 0.35 0.36 0.38 0.38 e. 249.27 251.10 274.96 251.07

2. 38.08 38.50 40.97 44.25

a. - - - -

b. - - - -


3. 635.61 644.24 675.42 684.43

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Perikanan / Fishery






Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010Gross Regional Domestic Products (GRDP) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 - 2010


Tanaman Bahan Makanan / Food CropsTanaman Perkebunan / Estate CropsPeternakan dan Hasil-hasilnya Livestock and its ProductKehutanan / Forestry


TabelTable

14.4.2 :




(1) (2) (3) (4) (5)

b. 635.61 644.24 675.42 684.43

1. 122.49 125.31 130.45 129.10

2. 273.14 276.03 288.74 294.61

3. 145.30 146.02 148.72 151.23

4. 10.60 10.15 10.23 10.37

5. 53.88 55.66 61.16 62.77

6. 5.74 5.79 6.97 7.16

7. - - - -

8. 16.94 17.41 20.22 20.26


4. 99.98 101.17 106.04 108.00



2009 2010 **


Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki / Textile, Leather Products, and Footwear



Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Fertilizers, Chemichals and Rubber Semen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Products Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and


14.4.2 :




(1) (2) (3) (4) (5)


6. 2 093.26 2 107.36 2 178.07 2 213.68

a. 762.46 771.81 825.18 845.47

b. Hotel / Hotels 775.38 776.87 780.69 789.04 c. Restoran / Restaurant 555.42 558.68 572.20 579.17

7. 733.90 735.36 753.05 763.90

a. Pengangkutan / Transport 604.13 604.85 616.16 626.27 1. - - - - 2. 138.05 138.08 141.47 144.40 3. 33.32 33.14 35.42 35.71 4. 10.29 10.24 10.46 10.62

5. 286.56 286.92 290.79 294.92 6. 135.92 136.47 138.02 140.61


2. 5.43 5.45 5.52 5.57



Jasa Penunjang Komunikasi Services Allied to

Angkutan Jalan Raya / Road TransportAngkutan Laut / Sea TransportAngkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan / River Lake and Ferry TransportAngkutan Udara / Air Transport








14.4.2 :




(1) (2) (3) (4) (5)

8. 447.81 449.72 489.77 493.84

a. 127.74 128.23 146.74 146.82 b. 39.71 40.00 41.78 42.50

c. 15.03 15.12 17.99 18.01

d. 227.98 228.38 241.66 244.89 e. 37.35 38.00 41.59 41.62

9. Jasa - Jasa / Services 856.67 871.32 941.18 953.15 a. 442.33 455.96 505.31 513.80

1. 330.11 342.67 384.41 391.33

2. 112.22 113.29 120.90 122.47

b. S w a s t a / P r i v a t e 414.35 415.36 435.87 439.35 1. 18.14 17.54 22.15 22.30

2. 25.14 25.21 27.54 27.88

3. 371.06 372.61 386.17 389.17

6 439.61 6 514.29 6 732.67 6 881.95




Bank / Bank



Sewa Bangunan / Real EstateJasa Perusahaan / Business Services


Sosial Kemasyarakatan Social and Community ServicesHiburan dan Rekreasi Amusement and Recreation Services



Lembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial InstitutionsJasa Penunjang Keuangan Services Allied to Financial


14.4.2 :




(1) (2) (3) (4) (5)

1. 18.64 18.87 17.55 18.14

a. 8.68 8.90 7.24 8.34b. 1.60 1.61 1.53 1.48c. 5.26 5.22 5.44 5.31

d. 0.00 0.01 0.00 0.00e. 3.10 3.12 3.33 3.01

2. 0.66 0.67 0.65 0.69

a. - - - -

b. - - - -


3. 9.14 9.25 9.05 8.95

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010Percentage Distribution of GRDP at Current Market Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 - 2010



Tanaman Bahan Makanan / Food CropsTanaman Perkebunan / Estate CropsPeternakan dan Hasil-hasilnya Livestock and its ProductKehutanan / ForestryPerikanan / Fishery






TabelTable

14.4.3 :




(1) (2) (3) (4) (5)

b. 9.14 9.25 9.05 8.95

1. 1.86 1.90 1.84 1.83

2. 3.85 3.86 3.75 3.71

3. 1.88 1.90 1.83 1.80

4. 0.16 0.15 0.15 0.14

5. 0.84 0.88 0.89 0.89

6. 0.10 0.10 0.11 0.11

7. - - - -

8. 0.29 0.29 0.31 0.30


4. 2.03 2.05 1.97 1.94

a. Listrik / Electricity 1.58 1.60 1.53 1.51b. Gas Kota / City Gas - - - - c. Air Bersih / Water Supply 0.45 0.45 0.44 0.43


2009 2010 **







14.4.3 :




(1) (2) (3) (4) (5)


6. 29.96 29.66 30.25 30.21

a. 10.62 10.53 11.10 11.25

b. Hotel / Hotels 10.46 10.32 10.09 9.97c. Restoran / Restaurant 8.89 8.80 9.07 8.99

7. 13.34 13.30 14.59 14.45

a. Pengangkutan / Transport 11.22 11.19 12.54 12.461. - - - - 2. 2.89 2.87 2.88 2.893. 0.53 0.52 0.52 0.514. 0.20 0.20 0.19 0.19

5. 5.87 5.88 7.35 7.306. 1.74 1.72 1.60 1.57

b. Komunikasi / Communication 2.12 2.11 2.05 2.001. 2.02 2.01 1.96 1.91

2. 0.10 0.10 0.09 0.09







Angkutan Rel / Railways TransportAngkutan Jalan Raya / Road TransportAngkutan Laut / Sea TransportAngkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan / River Lake and Ferry TransportAngkutan Udara / Air Transport



14.4.3 :




(1) (2) (3) (4) (5)

8. 7.13 7.05 7.08 6.92

a. 2.08 2.06 2.19 2.13b. 0.66 0.65 0.62 0.61

c. 0.33 0.33 0.35 0.34

d. 3.50 3.46 3.34 3.28e. 0.56 0.56 0.56 0.55

9. Jasa - Jasa / Services 14.58 14.66 14.54 14.35a. 7.85 7.99 8.12 8.03

1. 5.74 5.86 6.03 5.98

2. 2.11 2.13 2.09 2.05

b. S w a s t a / P r i v a t e 6.73 6.67 6.42 6.321. 0.27 0.26 0.31 0.31

2. 0.37 0.36 0.36 0.36

3. 6.09 6.04 5.75 5.65

100.00 100.00 100.00 100.00






Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan / Government Administration and Defence


2010 **


Bank / BankLembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial InstitutionsJasa Penunjang Keuangan Services Allied to FinancialSewa Bangunan / Real EstateJasa Perusahaan / Business Services

Lapangan Usaha / Industrial Origin2009


14.4.3 :




(1) (2) (3) (4) (5)

1. 3.23 2.43 1.30 5.25

a. 10.54 4.39 - 0.57 15.14 b. - 3.71 0.65 - 1.78 - 1.58 c. 0.53 0.16 6.52 0.80

d. - 2.59 1.21 0.02 1.81 e. - 7.79 0.74 - 0.28 - 8.69

2. - 5.85 1.10 5.14 8.02

a. - - - -

b. - - - -

c. Penggalian / Quarrying - 5.85 1.10 5.14 8.02

3. - 0.56 1.36 0.93 1.33

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (q-to-q) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010Quarterly Growth (q-to-q) of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin, 2009 - 2010









TabelTable

14.4.4 :




(1) (2) (3) (4) (5)

b. - 0.56 1.36 0.93 1.33

1. 1.14 2.30 1.16 - 1.03

2. 1.13 1.06 1.03 2.03

3. 0.25 0.50 0.31 1.69

4. 11.38 - 4.27 - 8.29 1.35

5. - 10.02 3.31 3.13 2.63

6. - 5.11 0.96 1.78 2.61

7. - - - -

8. - 14.76 2.77 1.28 0.21

9. Barang lainnya / Other Manufacturing - 2.38 4.45 0.32 0.06

4. 1.33 1.19 3.22 1.85





Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki / Textile, Leather Products, and FootwearBarang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Fertilizers, Chemichals and Rubber Semen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Products Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and



14.4.4 :




(1) (2) (3) (4) (5)

5. Bangunan / Construction - 1.20 0.37 3.02 1.83

6. 0.43 0.67 1.88 1.63

a. 0.65 1.23 3.92 2.46

b. Hotel / Hotels 0.07 0.19 - 0.03 1.07 c. Restoran / Restaurant 0.63 0.59 1.64 1.22

7. 0.13 0.20 1.69 1.44

a. Pengangkutan / Transport 0.07 0.12 1.41 1.64 1. - - - - 2. 0.11 0.02 2.42 2.07 3. - 1.76 - 0.55 2.77 0.83 4. 1.55 - 0.41 1.47 1.54

5. 0.13 0.13 1.22 1.42 6. 0.22 0.40 0.44 1.87


2. 1.29 0.40 0.23 0.80










14.4.4 :




(1) (2) (3) (4) (5)

8. - 2.83 0.43 0.69 0.83

a. - 5.50 0.39 1.53 0.05 b. - 0.77 0.72 0.67 1.73

c. - 6.64 0.62 - 11.75 0.12

d. - 0.55 0.17 0.95 1.33 e. - 7.32 1.71 2.49 0.05

9. Jasa - Jasa / Services - 2.23 1.71 - 1.07 1.27 a. - 4.32 3.08 - 4.21 1.68

1. - 5.07 3.80 - 4.42 1.80

2. - 2.05 0.96 - 3.53 1.29

b. S w a s t a / P r i v a t e 0.11 0.24 2.83 0.80 1. - 5.29 - 3.30 0.52 0.64

2. 0.41 0.26 5.06 1.24

3. 0.37 0.42 2.81 0.78

0.16 1.16 1.22 2.22



2009 2010 **


Hiburan dan Rekreasi Amusement and Recreation ServicesPerorangan dan Rumahtangga Personal and Household Services


Sosial Kemasyarakatan Social and Community Services



Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan / Government Administration and Defence




14.4.4 :




(1) (2) (3) (4) (5)

1. 7.75 9.58 0.12 2.87

a. - 0.48 2.94 - 8.97 0.40 b. 25.24 24.21 3.36 1.07 c. 21.76 20.80 9.85 10.55

d. 0.68 0.19 6.70 7.32 e. 11.16 12.31 10.31 - 0.01

2. 12.00 11.60 7.58 14.94

a. - - - -

b. - - - -


3. 9.20 3.31 6.26 6.24

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Kehutanan / ForestryPerikanan / Fishery






Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (y-o-y) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010Quarterly Growth (y-to-y) of GRDP at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin 2009 - 2010



Tanaman Bahan Makanan / Food CropsTanaman Perkebunan / Estate CropsPeternakan dan Hasil-hasilnya Livestock and its Product

TabelTable

14.4.5 :




(1) (2) (3) (4) (5)

b. 9.20 3.31 6.26 6.24

1. 7.45 5.67 6.50 3.03

2. 9.37 3.95 5.71 6.73

3. 8.59 6.28 2.35 3.57

4. 32.38 2.22 - 3.49 2.17

5. 16.91 - 6.60 13.52 12.77

6. - 5.86 - 3.66 21.51 23.50

7. - - - -

8. 15.92 - 7.63 19.35 16.38

9. Barang lainnya / Other Manufacturing - 22.42 2.46 18.61 13.62

4. 4.61 5.05 6.06 6.75









14.4.5 :




(1) (2) (3) (4) (5)


6. 10.05 7.32 4.05 5.05

a. 7.75 6.47 8.23 9.54


7. 11.95 5.81 2.61 3.88


5. 14.47 7.41 1.48 2.79 6. 10.11 2.07 1.55 3.04


2. 7.06 3.78 1.67 2.08











14.4.5 :




(1) (2) (3) (4) (5)

8. 2.58 - 0.45 9.37 9.81

a. 5.96 - 1.22 14.88 14.50 b. 1.20 1.24 5.20 6.25

c. - 4.95 - 4.85 19.73 19.14

d. 1.34 0.36 6.00 7.23 e. 3.88 - 2.59 11.35 9.53


1. 0.30 3.29 16.45 14.20

2. 0.07 0.78 7.74 8.10

b. S w a s t a / P r i v a t e 6.42 5.89 5.19 5.77 1. - 3.82 - 7.47 22.10 27.08

2. 1.83 2.04 9.53 10.61

3. 7.31 6.89 4.07 4.44

7.77 5.92 4.55 5.64



2009 2010 **









14.4.5 :




(1) (2) (3) (4) (5)

1. 7.75 8.67 0.12 1.51

a. - 0.48 1.24 - 8.97 - 4.18 b. 25.24 24.72 3.36 2.21 c. 21.76 21.28 9.85 10.20

d. 0.68 0.43 6.70 7.01 e. 11.16 11.74 10.31 5.13

2. 12.00 11.80 7.58 11.28

a. - - - -

b. - - - -


3. 9.20 6.16 6.26 6.25

a. - - - -

1. - - - -

2. - - - -


Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (Kumulatif) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010Quarterly Growth of GRDP (Cummulative) at Constant 2000 Prices in Bali Province by Industrial Origin 2009 - 2010









TabelTable

14.4.6 :




(1) (2) (3) (4) (5)

b. 9.20 6.16 6.26 6.25

1. 7.45 6.54 6.50 4.74

2. 9.37 6.58 5.71 6.23

3. 8.59 7.42 2.35 2.96

4. 32.38 15.68 - 3.49 - 0.72

5. 16.91 3.65 13.52 13.14

6. - 5.86 - 4.77 21.51 22.51

7. - - - -

8. 15.92 2.65 19.35 17.85

9. Barang lainnya / Other Manufacturing - 22.42 - 11.43 18.61 16.06

4. 4.61 4.83 6.06 6.41



2009 2010 **


Makanan, Minuman, dan Tembakau Food, Beverages, and TobaccoTekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki / Textile, Leather Products, and FootwearBarang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Wood Products and Other Wood ProductsKertas dan Barang Cetakan Paper and Printing ProductsPupuk, Kimia dan Barang dari Karet Fertilizers, Chemichals and Rubber Semen dan Barang Galian Bukan Logam / Cement and Non Metalic Quarrying Products


Logam Dasar Besi dan Baja Iron and Steel Basic MetalAlat Angkutan, Mesin dan Peralatannya Transport Equipment, Machinery and



14.4.6 :




(1) (2) (3) (4) (5)


6. 10.05 8.66 4.05 4.55

a. 7.75 7.10 8.23 8.89


7. 11.95 8.79 2.61 3.25


5. 14.47 10.83 1.48 2.13 6. 10.11 5.93 1.55 2.29


2. 7.06 5.39 1.67 1.87




2009 2010 **




Angkutan Rel / Railways TransportAngkutan Jalan Raya / Road TransportAngkutan Laut / Sea TransportAngkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan / River Lake and Ferry Transport





14.4.6 :




(1) (2) (3) (4) (5)

8. 2.58 1.04 9.37 9.59

a. 5.96 2.24 14.88 14.69 b. 1.20 1.22 5.20 5.73

c. - 4.95 - 4.90 19.73 19.44

d. 1.34 0.85 6.00 6.62 e. 3.88 0.51 11.35 10.43


1. 0.30 1.80 16.45 15.30

2. 0.07 0.43 7.74 7.92

b. S w a s t a / P r i v a t e 6.42 6.15 5.19 5.48 1. - 3.82 - 5.65 22.10 24.55

2. 1.83 1.94 9.53 10.07

3. 7.31 7.10 4.07 4.26

7.77 6.83 4.55 5.10



Sewa Bangunan / Real EstateJasa Perusahaan / Business Services





2009 2010 **


Bank / BankLembaga Keuangan Bukan Bank Non Bank Financial InstitutionsJasa Penunjang Keuangan Services Allied to Financial



14.4.6 :


Data Nasional

National Data

2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Banda Aceh 41.11 9.54 11.00 10.27 3.50

2. Lhokseumawe 17.57 11.47 4.18 13.78 3.96

3. Sibolga 22.39 5.03 7.13 12.36 1.59

4. Pematang Siantar 19.67 6.06 8.37 10.16 2.72

5. Medan 22.91 5.97 6.42 10.63 2.69

6. Padang Sidempuan 18.47 10.02 5.87 12.34 1.87

7. Padang 20.47 8.05 6.90 12.68 2.05

8. Pekanbaru 17.10 6.32 7.53 9.02 1.94

9. Dumai - - - 14.30 0.80

10. Jambi 16.50 10.66 7.42 11.57 2.49

11. Palembang 19.92 8.44 8.21 11.15 1.85

12. Bengkulu 25.22 6.52 5.00 13.44 2.88

13. Bandar Lampung 21.17 6.03 6.58 14.82 4.18

14. Pangkal Pinang 17.44 6.42 2.64 18.40 2.17

15. Batam 14.79 4.58 4.84 8.39 1.88

16. Tanjung Pinang - - - 11.90 1.43

17. Jakarta 16.06 6.03 6.04 11.11 2.34

18. Bogor - - - 14.20 2.16

19. Sukabumi - - - 11.39 3.49

20. Bandung 19.56 5.33 5.25 10.23 2.11

21. Cirebon 16.82 6.31 7.87 14.14 4.11

22. Bekasi - - - 10.10 1.93

23. Depok - - - 11.70 1.30

24. Tasikmalaya 20.83 8.44 7.72 12.07 4.17


Laju Inflasi 66 Kota di Indonesia Tahun 2005 - 2009Inflation Rate of 66 Cities in Indonesia, 2005 - 2009

Kota / Cities

(1)

TabelTable

15.1 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

25. Purwokerto 14.54 8.45 6.15 12.06 2.83

26. Surakarta 13.88 6.18 3.28 6.96 2.63

27. Semarang 16.46 6.08 6.75 10.34 3.19

28. Tegal 18.39 7.73 8.89 8.52 5.83

29. Yogyakarta 14.98 10.40 7.99 9.88 2.93

30. Jember 16.86 6.84 7.25 10.63 3.66

31. Sumenep - - - 10.20 2.73

32. Kediri 16.84 7.77 6.85 9.52 3.60

33. Malang 15.74 5.92 5.93 10.49 3.39

34. Probolinggo - - - 10.89 3.55

35. Madiun - - - 13.27 3.40

36. Surabaya 14.12 6.71 6.27 8.73 3.39

37. Serang 16.11 7.67 6.31 13.91 4.57

38. Tangerang - - - 10.75 2.49

39. Cilegon - - - 12.96 3.11

40. Denpasar 11.31 4.30 5.91 9.62 4.37

41. Mataram 17.72 4.17 8.76 13.01 3.14

42. Bima - - - 14.36 4.09

43. Maumere - - - 16.17 5.22

44. Kupang 15.16 9.72 8.44 10.90 6.49

45. Pontianak 14.43 6.32 8.56 11.19 4.91

46. Singkawang - - - 12.66 1.15

47. Sampit 11.90 7.75 7.57 8.89 2.85

48. Palangkaraya 12.12 7.72 7.96 11.65 1.39


Kota / Cities

(1)


15.1 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

49. Banjarmasin 12.94 11.03 7.78 11.62 3.86

50. Balikpapan 17.28 5.52 7.27 11.30 3.60

51. Samarinda 16.64 6.50 9.18 12.69 4.06

52. Tarakan - - - 19.85 7.21

53. Manado 18.73 5.09 10.13 9.71 2.31

54. Palu 16.33 8.69 8.13 10.40 5.73

55. Watampone - - - 14.22 6.84

56. Makasar 15.20 7.21 5.71 11.79 3.24

57. Parepare - - - 13.34 1.40

58. Palopo - - - 17.58 4.18

59. Kendari 21.45 10.57 7.53 15.28 4.60

60. Gorontalo 18.56 7.54 7.02 9.20 4.35

61. Mamuju - - - 11.66 1.78

62. Ambon 16.67 4.80 5.85 9.34 6.48

63. Ternate 19.42 5.12 10.43 11.25 3.88

64. Manokwari - - - 20.51 7.52

65. Sorong - - - 19.56 2.61

66. Jayapura 14.15 9.52 10.35 12.55 1.92

17.11 6.60 7.36 11.06 2.78

*) Sebelum tahun 2008 merupakan laju inflasi 45 kota (2002=100)

*) Prior to 2008, the inflation rate in 45 cities (2002=100)



Kota / Cities

(1)

Nasional / National


15.1 :


Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2007 - 2009Actual Government Revenues, 2007 - 2009

(Miliar / Billion Rupiah)

2007 2008 2009*

(2) (3) (4)

A. Penerimaan Dalam Negeri / Domestic Revenues 690 265 959 517 984 788

I. Penerimaan Pajak / Tax Revenues 492 011 633 819 725 844

a. Pajak Dalam Negeri / Domestic Taxes 474 551 599 161 697 348

1. 251 748 318 028 357 401

2. Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax 152 057 199 785 249 509

3. Pajak Bumi dan Bangunan / Land and Building Tax 22 026 25 526 28 916

4. 3 965 5 529 7 754

5. Cukai / Excises Duties 42 035 46 968 49 495

6. Pajak Lainnya / Others Domestic Taxes 2 720 3 325 4 273

b. 17 460 34 658 28 496

1. Bea Masuk / Import Duties 14 418 19 800 19 160

2. Pajak Ekspor / Export Tax 3 042 14 858 9 336

II. Penerimaan Bukan Pajak / Non Taxes Revenues 198 254 325 698 258 944

a. 115 053 228 961 173 497

b. Bagian Laba BUMN / Profit Transfers from SOE's 21 800 35 044 30 794

c. 61 401 61 693 54 653

B. Hibah / Grants 3 823 2 965 939

694 088 962 482 985 727

*) APBN / State Budget

Sumber / Source : Departemen Keuangan / Ministry of Finance

Penerimaan Sumber Daya Alam Natural Resources Revenues

Penerimaan Bukan Pajak Lainnya Other Non tax Revenues

Penerimaan Negara & Hibah Government Revenues & Grants

(1)

Tahun / Year

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Duties on Land and Building Transfer

Pajak Penghasilan (Migas/NonMigas) Income Tax

Pajak Perdagangan Internasional International Trade Taxes

Jenis Penerimaan Kind of Revenues

TabelTable

15.2 :


Realisasi Pengeluaran Negara Tahun 2007 - 2009Actual Government Expenditures, 2007 - 2009

(Miliar / Billion Rupiah)

2007 2008 2009*

(2) (3) (4)

A. 498 172 729 066 716 378

1. Belanja Pegawai / Personel Expenditure 97 983 122 924 140 198

2. Belanja Barang / Goods and Services Expenditure 61 824 57 422 91 731

3. Pembayaran Bunga Hutang / Interest Payment 83 555 95 457 101 658

4. Subsidi / Subsidies 105 073 281 706 166 702

5. Belanja Modal / Capital Expenditures 69 216 71 213 71 992

6. Bantuan Sosial / Social Expenditures 49 663 54 032 78 973

7. Pengeluaran Pembangunan / Development Expenditures - - -

8. Pengeluaran Lainnya / Other Expenditures 30 858 46 312 65 124

B. 254 201 293 555 320 692

1. Dana Perimbangan / Balanced Budget 244 608 279 568 296 953

a. Dana Bagi Hasil / Revenues Sharing Fund 62 726 78 859 85 719

b. Dana Alokasi Umum / General Allocation Fund 164 788 179 507 186 414

c. Dana Alokasi Khusus / Special Allocation Fund 17 094 21 202 24 820

2. 9 593 13 987 23 739

752 373 1 022 621 1 037 070

*) APBN / State Budget

Sumber / Source : Departemen Keuangan / Ministry of Finance

Pengeluaran Negara Government Expenditures

Jenis Pengeluaran Kind of Expenditures

Tahun / Year

(1)

Pengeluaran Pemerintah Pusat Government Expenditures

Anggaran Belanja Untuk Daerah Regional Budget Expenditures

Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang Special Autonomy

TabelTable

15.3 :


(Miliar / Billion Rp)

Proyek Project

Investasi Investment

Proyek Project


(2) (3) (4) (5)

1. 25 8 767.80 43 21 798.90

a. Pertanian / Agriculture 24 8 712.50 42 20 968.70

b. Kehutanan / Forestry 1 53.30

c. Perikanan / Fisheries 2.00 1 830.20

2. 6 437.40 11 3 345.90

3. 138 131 753.30 135 144 233.80

4. 12 7 232.40 21 13 316.30

5. 6 3 028.40 6 1 223.20

6. 22 9 413.20 34 2 028.80

7. 12 1 930.30 11 1 231.20

8. 1.00 3 481.50

9. 4 203.40 8 1 216.10

225 162 767.20 272 188 875.70


Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2006 - 2009

Statistic of Domestic Direct Investment Realization by Economic Sector, 2006 - 2009

20072006Sektor Ekonomi Economic Sector

Listrik, Gas, & Air / Electricity, Gas, & Water

Konstruksi / ConstructionPerdagangan, Hotel, & Restoran Trade, Hotel, & RestoranTranspor, Pergudangan, & Komunikasi Transport, Storages, & Communication

(1)

Jumlah / Total :

Pertanian, Perburuan, Kehutanan, & Perikanan Agriculture, Livestock, Forestry, & Fisheries

Pertambangan & Penggalian Mining & Quarrying

Perindustrian / Manufacturing

Jasa Masyarakat, Sosial, & Perorangan Community, Social, & Personal Services

Keuangan, Perasuransian, Real Estate dan Jasa Perusahaan / Financial, Insurance,Real estate, Business Services

TabelTable

15.4 :


(Miliar / Billion Rp)

Proyek Project


Proyek Project


(6) (7) (8) (9)

1. 7 1 238.50 25 2 622.00

a. Pertanian / Agriculture 6 1 234.50 23 2 597.30

b. Kehutanan / Forestry 1 4.00

c. Perikanan / Fisheries 2 24.70

2. 6 519.20 7 1 793.90

3. 189 15 914.80 158 19 434.30

4. 3 519.80 4 3 442.70

5. 8 881.30 8 2 765.80

6. 17 833.40 26 1 799.10

7. 4 429.20 10 809.20

8. 1 0.80 1 122.80

9. 4 26.40 9 5 010.10

239 20 363.40 248 37 799.90

#

#

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal

Source : Capital Investment Coordinating Board

Jika ada angka proyek tanpa investasi berarti proyek pertambangan (kontrak karya), sebaliknya jika ada angka investasi tanpa proyek berarti proyek perluasan A number of projects without investment means contract of work; otherwise it would mean expansion if there is investment without a project




Konstruksi / ConstructionPerdagangan, Hotel, & Restoran Trade, Hotel, & Restoran

Angka tahunan adalah jumlah proyek baru serta nilai investasi proyek baru dan perluasan Annual figures are number of new project only and expansion

Sektor Ekonomi Economic Sector

(1)

Pertanian, Perburuan, Kehutanan, & Perikanan Agriculture, Livestock, Forestry, & Fisheries

Transpor, Pergudangan, & Komunikasi Transport, Storages, & CommunicationKeuangan, Perasuransian, Real Estate dan Jasa Perusahaan / Financial, Insurance,Real estate, Business Services


Jumlah / Total :

2008 2009


15.4 :


(Juta / Million US$)

Proyek Project


Proyek Project


(2) (3) (4) (5)

1. 70 963.50 64 1 476.20

a. Pertanian / Agriculture 60 845.20 57 1 246.50

b. Kehutanan / Forestry 5 13.60 3 17.30

c. Perikanan / Fisheries 5 104.70 4 212.40

2. 92 325.70 227 817.60

3. 422 8 312.00 449 27 225.50

4. 16 1 180.10 8 1 447.20

5. 46 2 562.10 48 1 728.30

6. 715 1 438.80 834 1 136.70

7. 82 296.00 62 4 806.50

8. 24 73.50 64 1 104.40

9. 251 507.40 220 403.40

1 718 15 659.10 1 976 40 145.80


Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Luar Negeri Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2006 - 2009

Statistic of Foreign Direct Investment Realization by Economic Sector, 2006 - 2009

2006Sektor Ekonomi Economic Sector

Pertanian, Perburuan, Kehutanan, & Perikanan Agriculture, Hunting, Forestry, & Fisheries




Konstruksi / ConstructionPerdagangan, Hotel, & Restoran Trade, Hotel, & RestoranTranspor, Pergudangan, & Komunikasi Transport, Storages, & CommunicationKeuangan, Perasuransian, Real Estate dan Jasa Perusahaan / Financial, Insurance,Real estate, Business Services


(1)

Jumlah / Total :

2007

TabelTable

15.5 :



Proyek Project


Proyek Project


(6) (7) (8) (9)

1. 14 154.20 22 156.50

a. Pertanian / Agriculture 11 151.90 11 123.70

b. Kehutanan / Forestry 1 1.00 8 27.70

c. Perikanan / Fisheries 2 1.30 3 5.10

2. 41 181.30 27 304.50

3. 495 4 515.30 474 3 831.10

4. 4 27.00 6 349.20

5. 21 426.60 15 520.40

6. 397 739.00 466 1 012.50

7. 35 8 530.00 50 4 170.40

8. 19 175.00 33 309.50

9. 112 123.00 128 161.20

1 138 14 871.40 1 221 10 815.30

#

#

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal

Source : Capital Investment Coordinating Board

Jumlah / Total :

Angka tahunan adalah jumlah proyek baru serta nilai investasi proyek baru dan perluasan Annual figures are number of new project only and expansion

Jika ada angka proyek tanpa investasi berarti proyek pertambangan (kontrak karya), sebaliknya jika ada angka investasi tanpa proyek berarti proyek perluasan A number of projects without investment means contract of work; otherwise it would mean expansion if there is investment without a project

Konstruksi / ConstructionPerdagangan, Hotel, & Restoran Trade, Hotel, & RestoranTranspor, Pergudangan, & Komunikasi Transport, Storages, & CommunicationKeuangan, Perasuransian, Real Estate dan Jasa Perusahaan / Financial, Insurance,Real estate, Business Services


(1)

Pertanian, Perburuan, Kehutanan, & Perikanan Agriculture, Hunting, Forestry, & Fisheries




2008 2009Sektor Ekonomi Economic Sector


15.5 :


(000 ton)

2005 2006 2007 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Padi / Paddy 54 151.00 54 455.00 57 158.00 60 326.00 64 329.33

- Padi Sawah / Wetland Paddy 51 318.00 51 648.00 54 200.00 57 170.00 61 108.45

- Padi Ladang / Dryland Paddy 2 833.00 2 807.00 2 958.00 3 156.00 3 220.88

2. Jagung / Maize 12 524.00 11 609.00 13 288.00 16 317.00 17 592.00

3. Ubi Kayu / Cassava 19 321.00 19 987.00 19 988.00 21 757.00 22 028.00

4. Ubi Jalar / Sweet Pottatoes 1 857.00 1 854.00 1 887.00 1 882.00 2 044.00

5. Kacang Tanah / Peanuts 836.00 838.00 789.00 770.00 777.00

6. Kedelai / Soybeans 808.00 748.00 593.00 776.00 972.95

7. Karet Kering / Dry Rubber 432.00 554.60 578.50 614.00 513.60

8. Minyak sawit / Palm Oil 10 119.00 10 961.80 11 438.00 11 624.00 12 618.90

9. Biji Sawit / Palm Kernel 2 156.00 2 363.00 2 593.00 2 647.00 2 784.90

10. Coklat / Cocoa 55.00 67.20 69.00 71.00 67.10

11. Kopi / Coffee 25.00 28.90 24.00 26.00 26.60

12. Teh / Tea 128.00 115.40 117.00 115.00 121.80

13. Kulit Kina / Cinchona Bark 0.80 0.80 0.50 0.40 0.60

14. Gula Tebu / Cane Sugar 2 241.00 2 307.00 2 624.00 2 801.00 2 590.50

15. Tembakau / Tobacco 4.00 4.20 3.10 3.20 3.20

Bentuk produksi / form of production : Padi / paddy = gabah kering giling (GKG) / dry unhusked Paddy Jagung / maize = pipilan kering / dry shelled Kacang tanah / peanuts = biji kering / dry shelled Kedelai / soybeans = biji kering / dry shelled Ubi kayu / cassava = umbi basah / fresh roots Ubi jalar / sweet potatoes = umbi basah / fresh roots



(1)

Komoditas / Komodity

Produksi Nasional Tanaman Bahan Makanan dan Tanaman Perkebunan Tahun 2005 - 2009

National Production of Food Crops and Estate Crops, 2005 - 2009

TabelTable

15.6 :



2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5)

A. 79 589.10 92 012.40 107 894.10 97 491.70

1. 3 364.90 3 657.80 4 584.60 4 352.80

2. 65 023.90 76 460.80 88 393.40 73 435.80

3. 11 191.40 11 885.00 14 906.20 19 692.30

4. 8.90 8.80 9.90 10.80

B. 21 209.50 22 088.60 29 126.30 19 018.30

1. Minyak Mentah / Crude Petroleum 8 168.80 9 226.00 12 418.80 7 820.30

2. Hasil Minyak / Petroleum Products 2 843.70 2 878.80 3 547.00 2 262.30

3. Gas / Gas *) 10 197.00 9 983.80 13 160.50 8 935.70

100 798.60 114 101.00 137 020.40 116 510.00

*) Gas termasuk gas alam (LNG) dan LPG

Gas includes natural gas (LNG) and LPG



Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2006 - 2009

Export Value of Indonesia by Economic Sector, 2006 - 2009


(1)

Jumlah / Total :

Tidak Termasuk Minyak Bumi dan Gas Excluding Petroleum and Gas

Hasil Sektor Pertanian Products of the Agricultural Sector

Hasil Sektor Industri Products of The Industrial Sector

Hasil Sektor Tambang Products of The Mining Sector

Hasil Sektor Lainnya Products of The Other Sector

Minyak Bumi dan Gas Petroleum and Gas

TabelTable

15.7 :


2007 2008 2009 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Getah Karet / Rubber 8.70 9.60 10.00 12.30 16.30 12.80

2. Kopi / Coffee 315.50 467.90 510.10 633.70 989.00 822.10

3. Udang Segar / Shrimps Fresh 134.80 140.80 117.20 920.50 979.80 790.90

4. Teh / Tea 55.60 83.80 82.90 73.20 125.10 144.30

5. Rempah-rempah / Spices 114.10 114.80 110.40 258.50 283.70 239.60

6. Tembakau / Tobacco 25.60 30.00 32.80 56.60 73.70 93.70

7. Biji Coklat / Cocoa Beans 381.90 382.50 440.30 623.10 856.20 1 088.20

8. Ikan / Fish 390.90 418.10 413.70 578.00 703.70 636.10

9. Biji-bijian / Seeds 82.30 122.50 152.30 35.80 26.90 26.00

10. Mutiara*) / Pearl*) 2 022.00 1 632.00 5 021.00 13.20 14.20 22.30

11. Damar / Damar 51.40 38.20 50.90 37.20 32.10 42.40

12. Sayur-sayuran / Vegetables 111.80 106.00 129.80 40.10 45.40 67.90

13. Buah-buahan / Fruits 207.30 213.90 216.00 113.10 125.30 104.10

14. Lainnya / Other 556.40 488.00 423.50 262.60 313.20 262.40

2 436.30 2 616.10 2 694.90 3 657.90 4 584.60 4 352.80

*) Berat bersih mutiara dalam kg

Pearl net weight in kgs



Export Volume and Value of Indonesian Agricultural Products, 2007 - 2009

Volume dan Nilai Ekspor Hasil Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2007 - 2009

(1)

Jumlah / Total :

Komoditas Commodity

Volume (Ribu / thousands ton)

Nilai / Value (Juta / Million US$)

TabelTable

15.8 :


2007 2008 2009 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 1 754.20 1 659.30 1 430.40 1 524.70 1 527.20 1 189.50

2. 151.00 51.10 36.40 144.10 55.60 36.70

3. 1 713.00 1 059.30 1 201.40 1 409.00 1 238.20 1 048.80

4. Timah / T i n 78.90 112.90 101.30 1 034.20 1 993.50 1 268.00

5. Aluminium / Aluminium 293.40 282.50 257.90 868.20 865.30 527.00

6. Nikel / Nickel 119.00 104.70 69.30 2 355.40 1 429.50 584.00

7. Pakaian Jadi / Garment 399.80 417.60 393.40 5 712.90 6 092.20 5 735.60

8. 1 473.60 1 312.20 1 369.60 4 178.00 4 127.90 3 602.80

9. 2 867.90 2 730.70 2 494.30 6 179.70 7 579.60 4 870.50

10. 2 806.60 3 158.10 3 282.20 322.60 432.20 247.10

11. 59.70 66.00 72.80 284.80 367.50 340.30

12. 11 875.40 14 290.70 16 829.00 7 868.70 12 375.30 10 367.70

13. 719.30 897.10 889.40 496.30 734.50 545.40

14. 549.10 546.00 463.20 4 835.90 5 253.80 4 580.20


Export Volume and Value of Indonesian Industrial Products, 2007 - 2009

Volume dan Nilai Ekspor Hasil Sektor Industri Indonesia Tahun 2007 - 2009

Alat Listrik Electrical Apparatus

Komoditas Commodity

(1)

Kayu Gergajian Sawnwood

Kayu Lapis Plywood

Tekstil Lain Other Textile

Minyak Atsiri Essential Oil

Asam Berlemak Fatty acids



Kayu Olahan Lainnya Others Wood Processed

Karet Olahan Processed RubberMakanan Ternak Cattle Fodder

Minyak Kelapa Sawit Palm Oil

TabelTable

15.9 :


2007 2008 2009 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

15. 1 652.60 2 387.60 1 856.30 2 263.90 2 997.30 2 960.80

16. Semen / Cement 6 403.50 4 253.20 4 103.50 195.40 155.70 153.60

17. 30.50 20.40 15.00 66.20 56.70 41.20

18. 5 659.70 6 715.90 3 902.90 3 402.50 2 754.40 2 155.40

19. Pupuk / Fertilizer 747.40 274.50 662.40 219.30 162.70 222.60

20. 12.10 11.40 10.80 226.90 226.80 174.70

21. 4 119.00 4 085.50 4 286.80 3 374.80 3 796.90 3 404.90

22. Lainnya / Others 20 892.70 16 971.30 14 137.70 29 497.30 34 170.60 29 379.00

64 378.40 61 408.00 57 866.00 76 460.80 88 393.40 73 435.80



Bahan Kimia Chemicals

Komoditas Commodity



(1)

Jumlah / Total :

Kulit dan Barang dari Kulit / Leather and Leather Goods

Kertas dan Barang dari Kertas / Paper and Paper Goods

Barang Anyaman Plained Articles

Makanan Olahan Processed Food


15.9 :


2007 2008 2009 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 1 726.60 1 626.90 2 330.30 4 212.80 3 344.60 5 100.20

2. 9 027.00 10 592.80 10 437.20 608.70 524.30 277.60

3. 11 663.20 16 791.40 14 720.30 105.50 216.30 249.70

4. 195 785.80 201 021.70 234 793.10 6 681.50 10 485.10 13 817.30

5. 12 042.60 16 193.50 10 081.80 276.50 335.90 247.50

230 245.20 246 226.30 272 362.70 11 885.00 14 906.20 19 692.30



Lainnya Others

Volume dan Nilai Ekspor Hasil Tambang (Tidak Termasuk Migas) Indonesia Tahun 2007 - 2009

Export Volume and Value of Indonesian Mining Products (Excluding Petroleum and Gas), 2007 - 2009

Jumlah / Total :

(1)

Komoditas Commodity



Bijih Tembaga Copper Ore

Bijih Nikel Nickel Ore

Bauksit Bauxite

Batu bara Coal

TabelTable

15.10 :



2007 2008 2009

(2) (3) (4)

A. 6 539.10 8 303.70 6 752.60

1. 2 715.20 2 700.50 2 322.90

a. 764.70 797.40 955.60

b. 1 950.50 1 903.10 1 367.30

2. 1 197.80 1 617.20 591.20

3. 484.50 727.70 679.50

4. 2 005.80 3 186.00 2 948.70

a. 463.80 822.10 818.30

b. 677.50 1 134.70 941.00

c. 864.50 1 229.20 1 189.40

5. 135.80 72.30 210.30

B. 56 484.70 99 492.70 69 638.10

1. 3 616.20 4 516.10 4 222.90

a. 2 079.10 3 244.50 2 640.90

b. 1 537.10 1 271.60 1 582.00


Nilai Impor Indonesia Menurut Golongan Barang Ekonomi Tahun 2007 - 2009

Makanan & minuman untuk industri Food and beverages mainly for industry

Golongan Barang Ekonomi Broad Economic Categories

Indonesian Imports Value by Broad Economic Categories, 2007 - 2009

Utama / Primary

Olahan / Processed

Tahan lama / Durable

Setengah tahan lama / Semi durable

Tidak tahan lama / Non durable

(1)

Tahun / Year

Bahan baku & bahan penolong Raw materials & auxiliary goods

Makanan & minuman untuk rumahtangga Food and beverages mainly for household

Bahan bakar & pelumas olahan Processed fuel & lubricants

Alat angkutan bukan untuk industri Transport equipment not for industri

Barang konsumsi yang tidak diklasifikasikan Unclassified consumption goods

Lainnya / Others

Barang konsumsi / Consumption goods

Utama / Primary

Olahan / Processed

TabelTable

15.11 :



2007 2008 2009

(2) (3) (4)

2. 24 586.50 45 035.20 32 150.40

a. 2 827.40 4 722.30 2 901.70

b. 21 759.10 40 312.90 29 248.70

3. 20 734.30 28 911.80 18 272.90

a. 9 067.80 10 086.60 7 387.30

b. 11 666.50 18 825.20 10 885.60

4. 7 547.70 21 029.60 14 991.90

a. 4 623.70 14 542.50 11 000.00

b. 2 924.00 6 487.10 3 991.90

C. 11 449.60 21 400.90 20 438.50

1. 8 414.60 16 249.90 13 311.80

2. 390.90 574.80 451.20

3. 2 644.10 4 576.20 6 675.50

74 473.40 129 197.30 96 829.20



Golongan Barang Ekonomi Broad Economic Categories

Tahun / Year

Mobil penumpang / Passenger car

Alat angkutan untuk industri Transportation equipment for industry

Suku cadang & perlengkapannya Spare parts & accessories

Untuk barang modal / for capital goods

Untuk alat angkutan For transportation equipment

Barang modal / Capital goods

Barang modal kecuali alat angkutan Capital goods excluding transport

Utama / Primary

Olahan / Processed

Utama / Primary

Jumlah / Total :

(1)

Olahan / Processed

Bahan bakar & pelumas / Fuel & lubricants

Bahan baku untuk industri Raw materials for industri


15.11 :


2005 2006 2007 2008 2009

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Soekarno-Hatta 1 105 202 1 147 250 1 153 006 1 464 717 1 390 440

2. Ngurah Rai 1 454 804 1 328 929 1 741 935 2 081 786 2 384 819

3. Polonia 109 034 110 405 116 614 130 211 148 193

4. Batam 1 024 758 1 012 711 1 077 306 1 061 390 951 384

5. Sam Ratulangi 15 839 17 745 27 179 21 795 29 715

6. Juanda 81 409 83 439 132 533 156 726 158 076

7. Entikong 21 301 14 540 18 220 19 989 21 190

8. Adi Sumarmo 4 736 13 834 18 628 19 022 16 489

9. Minangkabau 17 708 24 910 26 974 40 911 51 002

10. Tanjung Priok 62 743 66 679 68 735 67 886 59 212

11. Tanjung Pinang 143 587 129 769 119 574 123 505 102 487

12. Lainnya 960 980 921 140 1 005 055 1 046 559 1 010 723

INDONESIA 5 002 101 4 871 351 5 505 759 6 234 497 6 323 730

*) Sebelum Januari 2006, wisatawan asing datang melalui 13 pintu masuk utamaBefore January 2006, foreign tourist arrivals through 13 main ports of entry



Jumlah Wisatawan Asing yang Datang Melalui 11 Pintu Masuk Utama Tahun 2005 - 2009

Number of Foreign Tourist Arrivals Through 11 Main Ports of Entry, 2005 - 2009

(1)

Tahun / YearPintu Masuk Utama Main Ports of Entry

TabelTable

15.12 :


Gross Domestic Product by Industrial Origin, 2008 - 2009(Triliun rupiah / Trillion rupiahs)

2008+ 2009++ 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 716.07 858.25 284.62 296.37

2. 540.61 591.53 172.44 179.97

3. 1 380.71 1 480.91 557.76 569.55

4. 40.85 46.82 14.99 17.06

5. 419.64 554.98 130.95 140.18

6. 691.49 750.61 363.81 367.96

7. 312.19 352.41 165.91 191.67

8. 368.13 404.12 198.80 208.83

9. 481.67 573.82 193.02 205.37

4 951.36 5 613.44 2 082.32 2 176.98

4 427.19 5 146.51 1 939.48 2 035.13

*) Keterangan : Dihitung berdasarkan tabel Input Output tahun 2000

Note : Calculated base on the 2000 Input Output table



Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2009

Harga Berlaku Market Prices

Harga Konstan 2000 2000 Constant Prices

Perdagangan, Hotel, dan Restoran Trade, Hotel,and Restoran

Pengangkutan dan Komukasi Transportation and Communication

PDB Tanpa Migas GDP Excluding Petroleum & Gas

PRODUK DOMESTIK BRUTO Gross Domestic Product

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan / Financial, Rental, and Business Services

Jasa-jasa / Services

Lapangan Usaha Industrial Origin

Pertanian / Agriculture

Pertambangan / Mining


Listrik, Gas, dan Air bersih Electricity, Gas, and Water

Bangunan / Construction

(1)

TabelTable

15.13 :



2008+ 2009++ 2008+ 2009++

(2) (3) (4) (5)

1. 2 999.96 3 290.84 1 191.19 1 249.01

2. 416.87 539.76 169.30 195.91

3. 1 370.63 1 743.73 493.72 510.12

4. a. Perubahan Inventori / Change in Inventories 5.82 - 5.49 2.17 - 0.47

b. Diskrepansi Stat.*) / Statistical Discrepancy* 105.86 - 112.42 27.01 - 1.12

5. 1 475.12 1 354.22 1 032.28 932.12

6. 1 422.90 1 197.19 833.34 708.59

7. 4 951.36 5 613.44 2 082.32 2 176.98

8. - 175.87 - 196.22 - 96.60 - 109.82

9. 4 775.49 5 417.22 1 985.72 2 067.16

10. 69.65 166.04 31.41 64.78

11. 247.57 280.67 104.12 108.85

12. 4 458.28 4 970.51 1 850.20 1 893.53

*) Selisih antara PDB Lapangan Usaha dan Penggunaan

Different between GDP by industrial origin and expenditure

Keterangan : Dihitung berdasarkan tabel Input Output tahun 2000

Note : Calculated base on the 2000 Input Output table



PENDAPATAN NASIONAL National Income

PRODUK DOMESTIK BRUTO Gross Domestic ProductPendapatan Neto thdp Luar Negeri atas Faktor Produksi / Net Factor Income from PRODUK NASIONAL BRUTO Gross National ProductDikurangi: Pajak Tak Langsung Neto Less: Net Indirect TaxesDikurangi: Penyusutan / Less: Depreciation

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Private Consumption ExpenditurePengeluaran Konsumsi Pemerintah / General Government Consumption ExpenditurePembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Gross Domestic Fixed Capital Formation

Ekspor Barang-barang dan Jasa-jasa Export of Goods and ServicesDikurangi: Impor Barang dan Jasa Less: Import of Goods and Services

Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan Tahun 2008 - 2009Gross Domestic Product by Expenditure, 2008 - 2009

Harga Berlaku Market Prices

Harga Konstan 2000 2000 Constant Prices

(1)

Jenis Pengeluaran Type of Expenditure

TabelTable

15.14 :


Documents

bulelengkab.go.id · BALI DALAM ANGKA 2010 BALI IN FIGURES 2010 ISSN : 0215 - 2207 No. Publikasi / Publication Number : 51560.1001 Katalog BPS / BPS Catalogue : 1102001.51 Tahun Terbit