-ASKEP-KOMUNITAS TITY

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disusun untuk memenuhi tugas stase komunitas

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUANKONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

I. Konsep Dasar TeoriA. Definisi Komunitas dan Kesehatan MasyarakatKeperawatan komunitas adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).B. Definisi Keperawatan KomunitasKeperawatan komunitas adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki cabang sdisiplin ilmu lain yaitu keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga (Hudson,1987) dan (Robicschon,1989). Komunitas adalah kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan lainya (WHO, 2005).Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009). Pada praktik keperawatan komunitas itu sendiri rangkaian prosesnya dimulai dari awal tahap pengkajian sampai evaluasi, dimana diharapkan terjadi alih peran sehingga peran perawat yang lebih banyak berangsur-angsur berkurang digantikan meningkatnya kemandirian masyarakat sebagai klien seperti terlihat pada gambar.

Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan dapat dicapai dengan pengorganisasian masyarakat karena peran serta masyarakat didalamnya akan meningkat oleh karena itu, dalam proses keperawatan komunitas ada tahap-tahap yang perlu dilaksanakan perawat (Depkes RI, 1993), yaitu:1. Tahap pesiapanMemilih area atau daerah yang menjadi prioritas, menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari serta bekerjasama dengan masyarakat.2. Tahap pengorganisasianPersiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian pola dalam masyarakat dilanjutkan dengan pemilihan ketua kelompok dan pengurus inti.3. Tahap pendidikan dan pelatihan kelompok masyarakat: kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat, melakukan pengkajian, membuat program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan, melatih kader kesehatan yang akan membina masyarakat dilingkungannya dan pelayanan keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat.4. Tahap formasi kepemimpinan : memberi dukungan latihan dan pengembangan keterampilan kepemimpinan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan kegiatan pemeliharaan kesehatan.5. Tahap koordinasi intersektoral: kerjasama dengan sector terkait dalam upaya memandirikan masyarakat.6. Tahap akhir: supervise bertahap, evaluasi serta umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja berikutnya.Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005).

C. Tujuan Keperawatan KomunitasKeperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat, menanggulangi masalah kesehatan sendiri, kegiatan dilakukan secara berkesinambungan atau berkelanjutan dan menggunakan metode konsep proses keperawatan komunitas yang dilakukan melalui 5 tahap yaitu pengkajian, pelaksanaan, dan evaluasi (Anderson dan Mc. Forience, 1985). Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui :a. Pelayanan keperawatan langsung, terhadap individu, keluarga, kelompok dalam komunitasb.Perlatihan langsung terhadap keseluruhan masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi idividu, keluarga, dan masyarakat.c.Pengaktifan fasilitas kesehatan masyarakat seperti pelatihan kader posyandu.D. Strategi Keperawatan KomunitasStrategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan kesehatan masyarakat adalah :a. Proses Kelompok (Group Process)Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.Menurut Nies dan McEwan (2001), perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat (Palestin, 2007).b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.Menurut Notoatmodjo pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan (Mubarak, 2005).c. Kerjasama (Partnership)Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005). Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi peningkatan kesehatan masyarakat (Palestin, 2007).d. Pemberdayaan (Empowerment)Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Palestin, 2007).Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi masyarakat (Palestin, 2007).

E. Model Keperawatan KomunitasTeori keperawatan berkaitan dengan kesehatan masyarakat menjadi acuan dalam mengembangkan model keperawatan komunitas adalah teori Betty Neuman (1972) dan Model Keperawatan Comunity as Partner (2000). Model Neuman memandang klien sebagai sistem yang terdiri dari berbagai elemen meliputi sebuah struktur dasar, garis kekebalan, garis pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel (Neuman, 1994).Model intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman melibatkan kemampuan masyarakat untuk bertahan atau beradaptasi terhadap stressor yang masuk kedalam garis pertahanan diri masyarakat. Kondisi kesehatan masyarakat ditentukan oleh kemampuan masyarakat dalam menghadapi stressor. Intervensi keperawatan dilakukan bila masyarakat tidak mampu beradaptasi terhadap stressor yang masuk kedalam garis pertahanan (Clark, 1999).Dasar pemikiran dalam keperawatan komunitas adalah komunitas adalah sebuah sistem. Pada awalnya Anderson dan McFarlane(1996) menggunakan model comunity as client. Pada tahun 2000 model disempurnakan menjadi community as partner. Model comunity as partner mempunyai makna sesuai dengan filosofi PHC, yaitu fokus pada pemberdayaan masyarakat. Model tersebut membuktikan ada hubungan yang sinergi dan setara antara perawat dan klien. Pengkajian komunitas mempunyai 2 bagian utama yaitu core dan 8 subsistem.

F. Prinsip perawatan kesehatan masyarakatPada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:a. KemanfaatanSemua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005).b. KerjasamaKerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).c. Secara langsungAsuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).d. KeadilanTindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).

e. OtonomiKlien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).

G. Sasaran praktik keperawatan komunitasSasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari:a. IndividuIndividu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.b. KeluargaKeluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.c. Kelompok khususKelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Yang termasuk kelompok khusus adalah:1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti: Ibu hamil Bayi baru lahir Balita Anak usia sekolah Lansia2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah: Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya. Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, yaitu: Wanita tunasusila Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba Kelompok pekerja-pekerja tertentu, dan lain-lain4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah: Panti werdha Panti asuhan Pusat-pusat rehabilitasi Penitipan balitad. MasyarakatMasyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

H. Falsafah Keperawatan KomunitasBerdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.1. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.1. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.1. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan.1. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.1. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.1. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

Komunitas Dengan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Dasar.

MANUSIA

KEPERAWATAN3 Tingkatan Pencegahan.KESEHATAN (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN (Physic, Biologic, Psychologist, Social, Cultural, Dan Spiritual.

Gambar 2.1 : Paradigma / Falsafah Keperawatan KomunitasBerdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut : Manusia.Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas,Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh. Kesehatan.Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor. Lingkungan.Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual. Keperawatan.Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.

I. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas (Provider of Nursing Care)1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan yang mandiri2. Sebagai organisasi profesi yang memiliki pola asuhan keperawatan yang merupakan bagian integral dari disiplin ilmu keperawatan3. Sebagai fasilitator pelayanan kesehatan masyarakat4.Sebagai advokad dalam membela kepentingan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat5. Sebagai pendidik masyarakat sehubungan dengan kesehatanJ. Ruang Lingkup Perawatan KomunitasDalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.1. Upaya PromotifUpaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:a. Penyuluhan kesehatan masyarakatb. Peningkatan gizic. Pemeliharaan kesehatan perorangand. Pemeliharaan kesehatan lingkungane. Olahraga secara teraturf. Rekreasig. Pendidikan seks2. Upaya PreventifUpaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamilb. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumahc. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumahd. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui3. Upaya KuratifUpaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakitc. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifasd. Perawatan payudarae. Perawatan tali pusat bayi baru lahir4. Upaya RehabilitatifUpaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaanb. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat5. Upaya ResosialitatifUpaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita.Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

K. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas1. Kesehatan LingkunganLingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak langsung serta ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme tersebut (Efendi, 2009).Kesehatan lingkungan dapat dijabarkan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannyauntuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia). Menurut WHO (2005), lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (Efendi, 2009).Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:a. Penyediaan air minumb. Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaranc. Pembuangan sampah padatd. Pengendalian vectore. Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskresi manusiaf. Higiene makanan, termasuk higiene susug. Pengendalian pencemaran udarah. Pengendalian radiasii. Kesehatan kerjaj. Pengendalian kebisingank. Perumahan dan pemukimanl. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udaram. Perencanaan daerah dan perkotaann. Pencegahan kecelakaano. Rekreasi umum dan pariwisatap. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi (wabah), bencana alam dan perpindahan pendudukq. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan2. Perilaku MasyarakatPerilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi (WawanA& Dewi M, 2010).Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua kategori (WawanA& Dewi M, 2010), yaitu:a. Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadarb. Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadarAda perilaku-perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi kesehatan individu atau kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja atau tidak disengaja berdampak merugikan kesehatan (WawanA& Dewi M, 2010).

II. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan KomunitasKeperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan asuhan keperawatan yang memfokuskan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan dasar komunitas yang berkaitan dengan ketidakmampuan masyarakat, ketidakmauan masyarakat dan ketidaktahuan masyarakat.Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu metode atau proses yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat melalui langkah-langkah: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Dalam penerapan proses keperawatan (nursing process), terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatannya(Herawati & Neny FS, 2012).A. PengkajianPengkajian komunitas (community assessment) adalah proses pengumpulan data yang berhubungan dengan status kesehatan komunitas dan merupakan sumber data untuk perumusan diagnosa keperawatan. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan (Herawati & Neny FS, 2012). Jenis data yang dikumpulkan pada pengkajian secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan data obyektif.Sedangkan sumber data dapat diperoleh dari data primer dan sekunder, dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji berdasarkan hasil pengkajian, sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya. Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan yaitu: wawancara informan (informan interview), analisis sekunder, observasi atau pengamatan (windshield survey) (Herawati & Neny FS, 2012). Salah satu model pengkajian yang dapat digunakan adalah Betty Neuman. Pada model ini terdapat 8 komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti dari masyarakat itu sendiri (community core). Community Core(data inti) Histori dari komunitas, kaji sejarah perkembangan komunitas. Data demografi: umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, ras, tipe keluarga, status perkawinan. Vital statistik: angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan. Agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :1) Lingkungan fisik: perumahan yang dihuni oleh penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi dan kepadatan penduduk.2) Pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Status pendidikan (lama sekolah, jenis sekolah, bahasa), fasilitas pendidikan (SD, SMP, dll) baik di dalam maupun di luar komunitas.3) Keamanan dan transportasi: Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. Transportasi apa yang tersedia di komunitas. 4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan, jenjang pemerintahan, kebijakan depkes.5) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi. 6) Sistem komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit. Misalnya televisi, radio, koran atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.7) Sistem ekonomi: Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau diatas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan pada anjuran dapat dilaksanakan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.8) Rekreasi: Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk membantu mengurangi stressor. Status kesehatan komunitasStatus kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.Pengumpulan dataPengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak, 2005).Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Wawancara atau anamnesa Pengamatan Pemeriksaan fisikPengolahan dataSetelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut : Klasifikasi data atau kategori data Penghitungan prosentase cakupan Tabulasi data Interpretasi dataAnalisis dataAnalisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2005).Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatanBerdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah (Mubarak, 2005).Prioritas masalahDalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah (Mubarak, 2005):1) Perhatian masyarakat2) Prevalensi kejadian3) Berat ringannya masalah4) Kemungkinan masalah untuk diatasi5) Tersedianya sumberdaya masyarakat6) Aspek politis

B. Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi (Mubarak, 2009). Diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen: Problem, Etiologi, Simptom(Herawati & Neny FS, 2012).Contoh :Risiko terjadinya peningkatan ISPA pada warga di desa X sehubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap peningkatan status kesehatan ditandai dengan tingginya angka kejadian ISPA pada 6 bulan terakhir yaitu 25% berdasarkan data Puskesmas. Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dapat disampaikan dalam pelaksanaan lokakarya mini atau istilah lainnya Musyawarah Masyarakat Desa/RW(MMRW).

C. Perencanaan KeperawatanPerencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Tahap berikutnya dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :a. Tahap persiapanDengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.b. Tahap pengorganisasianDengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat.Kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan kemampuan masyarakat berperanserta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.c. Tahap pendidikan dan latihan Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat Melakukan pengkajian Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose keperawatan Melatih kader Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakatd. Tahap formasi kepemimpinane. Tahap koordinasi intersektoral f. Tahap akhir Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut: Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium Bekerjasama dengan aparat Pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau komunitas bila stressor dari lingkungan Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

D. PelaksanaanPelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009).Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah:a. InovatifPerawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)b. IntegratedPerawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).c. RasionalPerawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2009).d. Mampu dan mandiriPerawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2009).e. Ugem Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya:a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.E. EvaluasiEvaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian:a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan.b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan.c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap implementasi yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Clark M.J. 1999.Nursing in the community: Dimensions of community health nursing. Standford Connecticut: Appleton & Lange.Efendi F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika: JakartaHerawati, Neni FS. 2012. Buku Panduan Praktikum Keperawatan Komunitas I. PSIK FK UNLAM: Banjarbaru.Hidayat AH. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika: Jakarta.MubarakIW. 2009.Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. CV Sagung Seto: Jakarta.Wawan A, Dewi M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Nuha Medika: Yogyakarta.

23