62
Adriana Haswari Pertiwi 41909010163

Metodologi Desain kaos Jogja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penentuan dan pemikiran desain kaos Jogja dengan cara metodologi.

Citation preview

Page 1: Metodologi Desain kaos Jogja

Adriana Haswari Pertiwi

41909010163

Page 2: Metodologi Desain kaos Jogja

Ragam hias tipografi Jogjakarta yang ada saatini menurut saya simpel dan hanya itu-itusaja kurang menggambarkan keadaan Jogja.Beberapa desain kaos tipografi ragam hiasJogja yang pernah saya lihat,kurangmengangkat budaya kesenian Jogja.

Page 3: Metodologi Desain kaos Jogja

Untuk melestarikan kebudayaan jogjakartapada khalayak luas khususnya pada remajasaat ini, yang akan di aplikasikan ke dalambentuk kaos. Tipografi yang akan saya buatlebih berkualitas dan lebih menunjukkan cirikhas Jogja yang menggambarkan keindahanJogjakarta.

Page 4: Metodologi Desain kaos Jogja
Page 5: Metodologi Desain kaos Jogja

Batik

Wayang

Dagadu

Keris

Gamelan

Ragam hias

Kaos

Jenaka

Page 6: Metodologi Desain kaos Jogja

Kata Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehinggamenahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.

Page 7: Metodologi Desain kaos Jogja

Kawung

Batik dengan polaKawung dipakai olehraja dan keluarga. PolaKawungmelambangkankeadilan dankekuasaan.

Jenis-Jenis Batik

Page 8: Metodologi Desain kaos Jogja

Sido Mukti

Batik Sido Muktidipakai padapernikahan olehmempelai wanitadan pengantinpria. Sido berartiterus menerus,Mukti berartimakmur dan penuhkebahagiaan. Diharapkan pengantinyang memakai batikini suatu saat akanbahagia dansejahtera.

Page 9: Metodologi Desain kaos Jogja

Kaos

Terbuat dari bahan kain,di buat pola lalu dijahit.

Ragam Hias

Banyaknya jenis hiasan,seperti motif danornament.

Jenaka

Sifat yang lucu dilihat atau dirasakan.

Page 10: Metodologi Desain kaos Jogja

BatikUntuk menggambarkan karakter khas Jogja dan membuat citrabaru.

JenakaUntuk membuat tipografi di dalam desain kaos ragam hiastipografi Jogja yang akan saya buat dengan font yang jenaka.

KaosMedia untuk desain ragam hias tipografi Jogja yang akan sayabuat.

Ragam HiasRagam hias untuk di aplikasikan di dalam desain kaos ragamhias tipografi Jogja yang akan saya buat.

Page 11: Metodologi Desain kaos Jogja
Page 12: Metodologi Desain kaos Jogja

Kata Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yangberarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk padakain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan“malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain,sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye),atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.

Jenis-Jenis Batik Jogjakarta: Kawung, Sido Mukti,Bledak Sidoluhur Latar Putih, Cakar Ayam, Cuwiri,Grageh Waluh, Grompol, dll.

Page 13: Metodologi Desain kaos Jogja

Apakah anda menyukai batik100% menjawab iya

Motif batik seperti apa yang anda sukaiPerempuan 30% menjawab motif bungalaki-laki 70% menjawab motif rumit

Dalam acara apa biasa menggunakan batikSehari-hari 20%Kondangan 80%

Apakah anda bangga saat menggunakan busana batikiya 90%biasa saja 10%

Apakah batik juga salah satu warisan leluhur yang haruskita lestarikan100% menjawab setuju

Page 14: Metodologi Desain kaos Jogja

Metode pengumpulan data Motif batik yang saya lakukan ke Museum Tekstil Tanah Abang, saya menemukan banyak perbedaanantara motif batik jogja dengan yang lain nya. Ada beberapa foto hasil pengamatan.

Page 15: Metodologi Desain kaos Jogja
Page 16: Metodologi Desain kaos Jogja
Page 17: Metodologi Desain kaos Jogja

Batik Jogja

Kelebihan

a. Warna natural

b. Motif nya yang rumit

c. Mempunyai arti padaornamennya

d. Mudah di jumpai

Kelemahan1. Warna nya agak kuno

Page 18: Metodologi Desain kaos Jogja

Batik Tasik

Kelebihan

a. Warna warni

b. Motifnya flora danfauna

Kelemahan1. Susah di jumpai

Page 19: Metodologi Desain kaos Jogja

Unsur Rupaa. Titik

b. Bidang

c. Garis

d. Bentuk

e. Warna

f. Textur

g. Object

Page 20: Metodologi Desain kaos Jogja

Titik Kawung Picik

Terdapat beberapatitik di dalam bentuk

Page 21: Metodologi Desain kaos Jogja

Warna Kawung Picik

Menggunakanwarna alam cokelattua, cokelat mudadan hitam.

menunjukkan warna hitam

menunjukkan warna cokelat tua

menunjukkan warna cokelat muda

Page 22: Metodologi Desain kaos Jogja

Garis Kawung Picik

Garisnya Lengkungdan Lurus

Page 23: Metodologi Desain kaos Jogja

Bentuk Kawung Picik

BerbentukLingkaran, persegiempat dan oval.

Page 24: Metodologi Desain kaos Jogja

Bidang Kawung Picik

Mempunyaibidang yangdatar dansimetris.

Page 25: Metodologi Desain kaos Jogja

Textur

Pada batik KawungPicik ini tidakmemiliki object.

Textur nya terlihatagak kasar

Object

Page 26: Metodologi Desain kaos Jogja

Titik Parang Barong

Terdapat titik yangkecil-kecil danbanyak.

Page 27: Metodologi Desain kaos Jogja

Garis Parang Barong

Terdapat garisLengkung, Lurusdan Spiral.

Page 28: Metodologi Desain kaos Jogja

Bentuk Parang Barong

Berbentuk elips,persegi panjangdan oval.

Page 29: Metodologi Desain kaos Jogja

Warna Parang Barong

Menggunakanwarna merah bata,putih dan hitam.

menunjukkan warna hitam

menunjukkan warna merah bata

menunjukkan warna putih

Page 30: Metodologi Desain kaos Jogja

Bidang Parang Barong

Bidang nya datardan diagonal.

Page 31: Metodologi Desain kaos Jogja

Object Textur

Pada batik ParangBarong ini tidakmemiliki object yangnyata.

Textur nya terlihatkasar.

Page 32: Metodologi Desain kaos Jogja

Prinsip Rupaa. Dimensi

b. Proporsi

c. Skala

d. Keseimbangan

e. Irama

f. Penekanan

g. Pengulangan

h. Harmoni

Page 33: Metodologi Desain kaos Jogja

Dimensi Kawung Picik

Dimensi nyaterdapat padabagian bentukyang berwarnahitam, terlihatlebih dalam dibandingkan yanglain.

Page 34: Metodologi Desain kaos Jogja

Keseimbangan Kawung Picik

Terlihat seimbangsetiap antarbidang dan bentuk.

Page 35: Metodologi Desain kaos Jogja

Irama Kawung Picik

Irama pada batikkawung picikberulang-ulang.

Page 36: Metodologi Desain kaos Jogja

Pengulangan Kawung Picik

Terdapatpengulangan padasetiap bentuk.

Page 37: Metodologi Desain kaos Jogja

a. Proporsi : tidak ada

b. Skala : Tidak ada

c. Penekanan : Kuat kedalam

d. Harmoni : Serasi

Page 38: Metodologi Desain kaos Jogja

Dimensi Parang Barong

Terdapat dimensipada warna hitam.

Page 39: Metodologi Desain kaos Jogja

Irama Parang Barong

Berulang-ulangsetiap dua bentuk.

Page 40: Metodologi Desain kaos Jogja

Penekanan Parang Barong

Lebih kuat padabeberapa garis.

Page 41: Metodologi Desain kaos Jogja

Pengulangan Parang Barong

Terdapatpengulangan padahanya beberapabentuk.

Page 42: Metodologi Desain kaos Jogja

1. Proporsi : tidak ada

2. Skala : tidak ada

3. Keseimbangan : tidak ada

4. Harmoni : serasi antar bentuk

Page 43: Metodologi Desain kaos Jogja

Saya memilih tema estetik karena saya inginmenggabungkan seni budaya dan senimodern pada remaja saat ini agar diterimamasyarakat khususnya remaja saat ini tapinilai budaya tidak dilupakan.

Page 44: Metodologi Desain kaos Jogja

Garis

Garis nya saya akan menggunakan meliuk-liuk

dan kaku karena saya akan membentuk kesan

kesan yang luwes dan tegas pada desain saya

nanti.

Page 45: Metodologi Desain kaos Jogja

Warna

Warna yang saya pilih adalah warna dingin,

lebih fokusnya warna-warna muda agar bila

nantinya digunakan, warna tersebut tidak

terlihat kuno dan akan memberikan kesan yang

cerah dan ceria. Apabila dilihat dari jauh warna

ini akan menarik perhatian.

Page 46: Metodologi Desain kaos Jogja

ObjekSaya memilih batik pada desain saya supayabatik menjadi sesuatu yang baru untuk remaja,dan juga dapat masuk kedalam lingkunganremaja.

KarakteristikKarakter gambar yang jelas, mulai dari garis

dan pewarnaan agar menghasilkan hasil

desain yang memuaskan.

Page 47: Metodologi Desain kaos Jogja

Typografi

Saya akan mengeksplorasi bentuk huruf yangsudah ada agar huruf terlihat beda dari yangbiasa.

TeksturTekstur nya cenderung halus agar hasilnyananti terlihat simple tapi menarik dan jugaditerima dengan mudah oleh remaja-remajasaat ini.

Page 48: Metodologi Desain kaos Jogja

Material

Saya menggunakan beberapa material untuk

membuat desain saya, yaitu : dalam

pembuatan sketsa nya adalah kertas gambar,

pensil, dan penghapus. Lalu saya tracing di

komputer menggunakan software Adobe

Photoshop dan Adobe Illustrator. Dalam

Pencetakan nya saya memilih sablon Agar

hasil nya nanti tidak mngecewakan.

Page 49: Metodologi Desain kaos Jogja

Bentuk

Saya akan membuat bentuk yang dinamis,

menggunakan bentuk lingkaran dan elips yang

saya ekplorasi lagi dan dengan liukan-liukan

batik dan bentuk nya juga tidak terlalu sulit

agar orang yg melihat desain saya mengerti.

Page 50: Metodologi Desain kaos Jogja

Dimensi

Desain saya memiliki 2 dimensi. Saya akan

membuat dimensi di belakang typografi yang

saya buat, dimensi tersebut agar memberikan

kesan yang menonjol dan timbul pada

typografi saya.

Page 51: Metodologi Desain kaos Jogja

SkalaSaya menggunakan skala panjang 20cm padatypografi nya dan lebar 15cm supaya orangyang melihat nya dengan jarak radius 1m bisamembaca nya.

ProporsiTerdapat di tengah tengah kaos agar typografiyang saya buat nanti tidak terlalu kepinggirdan bisa dibaca dengan jelas.

Page 52: Metodologi Desain kaos Jogja

Perletakan

Perletakkan / layout desain ini diletakkan

dibagian depan kaos apabila penggunanya

laki-laki atau pun perempuan berambut

panjang tidak mnutupi hasil desain saya.

Page 53: Metodologi Desain kaos Jogja

Aksen (Penekanan)

Penekanan dilakukan dengan memberikan

warna gelap / warna tua pada garis luar

(outline) typografi, agar typografi terlihat

lebih jelas.

Page 54: Metodologi Desain kaos Jogja

Keseimbangan

Saya meletakan typografi Jogja ditengah kaos

supaya terlihat seimbang dan jelas bila dilihat

dan juga bila digunakan typografi saya bisa

dibaca dengan jelas.

Page 55: Metodologi Desain kaos Jogja

Harmoni

Harmoni / keserasian tampak pada warna yang

diberikan. Pengulangan terhadap motif, ukuran

Motif , jarak maupun warna motif agar terlihat

harmoni satu dengan yang lain.

Page 56: Metodologi Desain kaos Jogja

Setelah saya melakukan pengumpulan data denganteknik metodologi, saya mempunyai konsep yang telah dijelaskan sebelum nya.

Desain nanti akan menggunakan warna-warnadingin yang cerah, dengan typografi yang sayaeksplorasi lagi yang memberikan kesan yang modern dengan sentuhan batik yang tidakmungkin telepas dari desain saya karena konseptema saya dari awal yaitu menggabungkan duabudaya yaitu tradisional dan modern yang dapatmeningkatkan nilai sejarah dan masuk denganera ini.

Page 57: Metodologi Desain kaos Jogja

+ Text terlihatjelas

- Bila si penggunasedang duduktext akan terttup& tidak terlihat

Page 58: Metodologi Desain kaos Jogja

+ Text terlihatklasik

- Bila di lihat darikejauan text kurang terlihatjelas

Page 59: Metodologi Desain kaos Jogja

+ Text terlihat jelasdan rapih

- Bila digunakandengan orangberambut panjangdan rambutnyadikedepankan text akan tertutup.

Page 60: Metodologi Desain kaos Jogja

+ orang bisamelihat typografiJogja dari bagiandepan ataupunbelakang

- Bila digunakandengan orangberambut panjangmaka typografipada bagianbelakang tidakterlihat.

Page 61: Metodologi Desain kaos Jogja

+ text terlihat danjuga terdapatornamen batiknyapun terlihat.

- Typografi susahuntuk di bacakarena miring.

Page 62: Metodologi Desain kaos Jogja