19
1 MENGETAHUI DAN MEMEHAMI PRINSIP DASAR LATIHAN MOTORIK TUGAS KELOMPOK DI SUSUN OLEH : DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5 1. AJI SETIAWAN (A1D413049) 2. DEO BHAKTI KURNIAWAN (A1D413060) 3. ZULKIFLI (A1D413054) DOSEN PEMBIMBING : ADHE SAPUTRA,S.Pd,M,Pd PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS JAMBI 2014/2015

Tugas kelompok 5 motorik

  • Upload
    porjab

  • View
    132

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas kelompok 5 motorik

1

MENGETAHUI DAN MEMEHAMI

PRINSIP DASAR LATIHAN

MOTORIK

TUGAS KELOMPOK

DI SUSUN OLEH :

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1. AJI SETIAWAN (A1D413049)

2. DEO BHAKTI KURNIAWAN (A1D413060)

3. ZULKIFLI (A1D413054)

DOSEN PEMBIMBING :

ADHE SAPUTRA,S.Pd,M,Pd

PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS JAMBI 2014/2015

Page 2: Tugas kelompok 5 motorik

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya terutama rahmat kesempatan dan kesehatan

sehingga kami dapat menyusun makalah tentang Mengetahui dan memehami

prinsip dasar motorik. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada bapak

dosen pembimbing mata kuliah Belajar motorik.

Layaknya manusia yang tidak memiliki kesempurnaan, mungkin dalam

penyusunan makalah ini terdapat berbagai macam kesalahan, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah

ini.

Jambi, September 2014

Penulis

Page 3: Tugas kelompok 5 motorik

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN. ............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1

B. TUJUAN PENULISAN .................................................................... 1

C. MANFAAT. ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

2.1 PRINSIP DASAR LATIHAN MOTORIK..................................... 2

2.2 PEMILIHAN METODE PENGAJARAN ..................................... 6

2.3 PENGATURAN LATIHAN ............................................................ 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 12

Page 4: Tugas kelompok 5 motorik

4

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar belakang

Manusia dalam tumbuh kembangnya memiliki beberapa tahapan . manusia

tidak semerta-merta langsung menjadi dewasa. Namun berproses dari bayi,anak-

anak , remaja,dewasa dan lansia dan pada akhirnya meningal dunia.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia meliputi beberapa aspek

perkembangan yaitu : kognitif,psikologis,fisik motorik, bahasa dan sosial

emosional. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang mengetahuio dan

memahami prinsip dasar latihan motorik.

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerak

jasmani melalui pusat saraf,urat saraf, dan otot yang terkondiinasi. Pemberian

stimulasi juga dapat mempengaruhi aspek-aspek perkembangan yang lainnya.

B. Tujuan penulisan

1. Mengetahui dan memahami tentang metode bimbingan

2. Mengetahui apa itu latihan padat dan distribusi

3. Memahami latihan dasar motorik

C. Manfaat

Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah diharapkan dapat menambah

pengetahuan secara langsung mahasiswa tentang prinsip dasar latihan motorik,

turun naiknya perkembangan belajar,

Page 5: Tugas kelompok 5 motorik

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prisip dasar latihan motorik

A . Jumlah Latihan

Adalah suatu satu ketentuan bahwa variable yang paling penting dalam belajar

adalah latihan. Dengan keterampilan tingkat tinggi yang ditujukan oleh atlet juara,

lamanya waktu, usaha, serta latihan termasuk dalm persiapan amatlah

mengesankan.

Umumnya para ahli sepakat, bahwa jumlah latihan ditentukam oleh

adanya overlearning (Singer, 1980; Magil 1985; Scmidt, 1991). Maksudnya,

ketika apa yang disebut pembelajaran (terjadi penguasaan yang diinginkan)

tercapai, maka latihan yang dilakukan harus melebihi tahap itu. Dengan kata lain,

harus ada pengulangan yang lebih maksimal.

B .Kualitas Latihan

Jumlah waktu latihan bukanlah satu-satunya persialan pokok dalam hal

pencapaian keterampilan. Tidak kalah pentingnya dalam hal latihan adalah

kualitas latihan itu sendiri. Oleh kerananya adalah penting bagi kita untuk

mengorganisasikan dan merancangkan kegiatan latihan secara efektif.

C .Pemanasan Tubuh (Warming-up)

Pemanaasan tubuh bertujuan untuk mengadakan perubahan dalam fungsi

organ tubuh kita guna menghadapi kegiatan fisik yang lebih berat. Kegunaan

pemanasan tubuh lainnya adalah :

- Atlet terhindar dari kemungkinan bahaya cidera

- Terjadi koordinasi gerak yang mulus

Page 6: Tugas kelompok 5 motorik

6

- Organ tubuh menyesuaikan diri dengan kerja yang lebih berat

- Kesiapan mental atlet lebih meningkat

Tata cara pemanassan tubuh yang baik yaitu :

- Mula – mula semua sendi dan otot diregangkan dengan memakai metode

latihan peregangan statis

- Melakukan jogging beberapa ratus meter

- Kemudian latihan senam dengan memakai metode latihan peregangan dinamis,

terutama untuk otot dan sendi

- Diakiri dengan wind sprint

Setelah melakukan kegiata latihan inti, maka diakhiri dengan cooling-down yang

bertujuan untuk menghindari otot sakit atau kaku pada keesokan harinya.

D . Metode Latihan

Untuk mempercepat peningkatan prestasi latihan tidak cukup hanya

dengan latihan motorik saja tetapi juga di iringi dengan metode latihan nir-

motorik. Latihan nir-motorik dilakukan dengan cara melihatkan gambar atau film

mengenai gerakan yang akan dilakukan si atlet. Dapat juga dilakukan dengan

memvisualkan atau mencritakan gerakan yang akan dipelajari.

Para ahli mengatakan bahwa, meskipun kita tidak bergerak, kita bisa

memperbaiki prilaku kita. Artinya tanpa bergerak sekalipun kita bisa belajar suatu

keterampilan. Syaratnya adalah kita harus curahkan konsentrasi dan fikiran kita

secara itensif pada pola gerakan yang akan dilakukan.

E . Berfikir Positif

Banyak atlet yang tidak mau ata berani berlatih dengan beban latihan yang

melebihi kemampuannya. Padahal mereka sebenarnya mampu. Persoalannya

terletak pada kata hati (inner speaking). Kalau kita berfikiran negative maka

latihan yang akan dijalani akan terasa berat dan enyiksa, tetapi apabila seorang

atlet tersebut berfikiran pusitif maka seberat apapun program lathan yang

diberikan oleh pelatih akan dijalankan dengan baik dan enjoy. Dan pelatih harus

mempengaruhi pemikiran si atlet dengan dorongan-dorongan semagat yang positif

agar atlet selalu berfikiran positif dan optimis namun realistis.

Page 7: Tugas kelompok 5 motorik

7

F . Prinsip Beban Lebih

Prinsip beban lebih atau overload principle adlah prinsip latihan yang

menekankan pada pembebanan latihan yang semakain berat. Atlet harus selalu

berusaha untuk berlatih dengan beban yang lebih berat dari pada yang mampu

dilakukan pada saat itu. Contohnya :

- Jika seorang atlet sudah mampu berlari sejauh 1000 m, maka pada latihan

berikutnya dia harus mampu berlari lebih dari 1000 m. yang bertujuan agar daya

tahan si atlet lebih meningkat.

- Seorang petenis yang setiap kali berlatih servis bola 50 kali , secara berkala dia

harus meningkatkan jumlah latihan servisnya, agar pukulan dan keterampilan

servisnya matang, kuat dan matap.

Setiap bentuk beban latihan, baik latihan untuk keterampilan teknik, taktik, fisik

dan mental sekalipun harus berpedoman kepada prinsip beban lebih ini. Dan yang

harus diperhatikan adalah meskipun beban lebih harus massih berada dalam batas-

batas kemampuan atlet.

G . Intensitas Latihan

Sebagai tolak ukur menentukan kadar intensitas latihan, khususnya untuk

perkembangan daya tahan kardiovaskular kita dapat terapkan teori Katch dan

McArdle (1983) adalah :

1. Mula-mula menghitung frekuensi denyut jantung

2. Selanjutnya ukur takaran intensitas latihan

3. Intensitas latihan juga ditentukan lamanya berlatih dalam zona latihan.

Jadi jelas bahwa agar bisa disebut berlatih intensif harus memenuhi syarat latihan

yang tiga tersebut diatas. Latihan tidak akan bermanfaat jika tidak memenuhi

syarat intensitas latihan tersebut diatas.

H . Kualitas Latihan

Beberapa tanda latuhan yang berkualitas adalah sebagai berikut :

1. Latihan atau dril yang diberikan oleh pelatih adalah benar-benar bermanfaat dan

sesuai dengan kebutuhan atlet.

Page 8: Tugas kelompok 5 motorik

8

2. Koreksi yang tepat dan konstruktif selalu diberikan manakala atlet melakukan

kesalahan-kesalahan.

3. Pengawasan pada setiap detail gerakan dilakukan secara teliti

4. Setiap kesalahan gerak segera diperbaiki

Kekeliruan kebanyakan pelatih dan atlet dalam mengartikan kualitas latihan

adalah bahwa mereka lebih menekankan kepada lamanya latihan ketimbang pada

mutu dan penambahan beban latihannya.

I . Prinsip Individualisasi

Seluruh konsep latihan haruslah disusun sesuai dengan kekhasan setiap

individu agar tujuan latihan dapat sejauh mungkin tercapai. Atlet aka memberka

reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu beban latihan yang diberikan oleh

pelatih. Oleh karena itu, latihan kan menjadi maslah pribadi bagi setiap atlet dan

tidak bisa suatu beban latihan begitusaja disamaratakan bagi semua atlet, karena

kemampuan setiap atlt berbeda-beda. Jadi latihan harus direncanakan dan

disesuaikan bagi setiap indiuvidu atlet agar dapat menghasilakan hasil yang baik

bagi setiap individu atlet.

J . Variasi Latihan

Latihan yang dilakukan dengan benar biasanya menuntut banyak waktu,

fikiran dan tenaga atlet. Oleh karena itu latihan yang secara terus menerus akan

menimbulakan rasa bosan pada siatlet. Hal ini juga dapat mempengaruhi prestasi

si atlet. Untuk itu dilakukan cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan

merencanakan dan menyelenggarakan latihan-latihan bervariasi. Oleh sebab itu

pelatih haruf kreatif dalam membuat dan menyusun program latihan.

Page 9: Tugas kelompok 5 motorik

9

2.2 Pemilihan Metode Pengajaran

1. Metode Bimbingan

Teknik atau metode bimbingan adalah metode yang paling umum dalam

latihan, diman sisiwa dituntun dengan berbagai cara melalui persoalan gerak.

Dalam penggunaanya metode ini mempunyai beberapa tujuan, dan ,yang paling

utama adalah mengurangi kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa pola uang

tepat sudah dilakukan.

2. Latihan Padat dan Terdistriusi

Dikaitkan dengan penggiunaan waktu dalam proses latihan, maka metode

latihan yang lain dapt ditentukan, yaitu latihan padat (massed practice) dan latihan

terdistribusi (distributed practice). Latihan padat menunjukan sedikitnya waktu

istirahat diantar ulangan. Misalnya, jika tugas latihan mempunyai waktu 30 detik,

latihan padat menjadwalkan istirahat pada ulangannya hanya sediktu sekali

(misalnya 5 detik) atau tidak istirahat sam sekali. Latihan terdistribusi akan

memerlukan istirahat diantara ulangannya minimal selam waktu pelaksanaannya,

misalnya 30 detik atau lebih lama.

3.Keseluruhan VS Bagian

Beberapa keterampilan terdiri dari beberpa gerakan yang sangat kompleks.

Dari kenyataa tersebut jelas bahwa alangkah sulitnya bagi guru untuk

menampilkan ssemua aspek keterampilann tersebut sekaligus kepada siswa sebab

siswa pun akan merasa dijejali terlalu banyak informasi da tugas dan

Page 10: Tugas kelompok 5 motorik

10

kemungkinan tidak akan mampu mengingatnya sam sekali. Guru akan membagi

tugas kedalam unit-unit yang bermakna yang dapat dipisah-pisahkan.

Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagai berikut :

1. Preview

2. Percobaan

3. Review

4. Retrial

5. Pemantapan

Metode-Metode Pengajaran Dalam Praktek

1. Metode Global

Metode Golabal atau keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar

yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan

gerak atau permainan, maka bentuk yang utuh atau keseluruhan terlebih dahhulu

kemudian dipecah-pecah menjadi bagian-bagian.

Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagau berikut :

1. Preview

2. Percobaan

3. Review

4. Retrial

5. Pemantapan

2. Metode Bagian

Metode bagian atau Part Methode adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari

suatu bagian ke seluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum. Pada

karakternya metode ini dianggap metode yang tradisional, karena meruoakan

metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan

mengajar daro teori behaviourisme.

Tahap pelaksanaanya :

Page 11: Tugas kelompok 5 motorik

11

1. Preview

2. Analisis

3. Melatih unit-unit

4. Sintesis

3. Metode Global-Bagian

Metode global-bagian (whole-part method) adalah campuran dari kedua metode

yang sudah dibahas di atas, dengan maksud mencoba menggabungkan kelebihan-

kelebihan dari keduanya.

Urutan pelaksanaan :

1. Preview

2. Percbaan

3. Review

4. Melatih bagian

5. Sintesis

6. Pemantapan

4. Metode Progresif

Metode progresif (progresif method) adalah cara mengajar dimana bahan latihan

atau keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian. Yan harus dlakukan

disini adalah mencoba menari atau menentukan inti dari keterampilan yang

bersangkutan. Inti itulah yang kemudian dijadikan bagia pertama yag harus

dilakukan. Sebagai contoh, unutk mengajar lompat jauh gaya lenting dengan

metode prigresif adalah dengan menentukan silkap melenting di udara sebagai

intinya.

Page 12: Tugas kelompok 5 motorik

12

2.3 Pengaturan Latihan

a. Latiahan terpusat ( blocked practice)

Latiahn servis 50 x ( tugas A)

Latiahan smash 50 x ( tugas B)

Latiahan chop 50 x (tugas C)

Penatira latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas hingga

selesai sebelum berpindah ke tuga lainnya.

b. Latihan acak

Memukul servis-langsung melakukan smash-kemudian melakukan chop-lalu

melakukan servis lagi.

Latihan acak mengkehendaki atlet melakukan berbagai kegiatan latihannya dalam

satu waktu, tanpa dipisah-pisah oleh jeinis keterampilannya. Siswa seolah

berputar untuk melakukan semua keterampilan dengan acak, sehingga anak tidak

pernah melakuakan tugas lainnya secara berturut-turut.

Page 13: Tugas kelompok 5 motorik

13

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan dan saran

Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan

motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor

gizi, pola pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam perkembangan

motorik anak. Perkembangan motorik anak berlangsung secara bertahap tapi

memiliki alur kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap anak.

Pada umumnya anak usia 3 sampai 4 tahun memiliki kekuatan fisik yang mulai

berkembang, tapi rentang konsentrasinya pendek, cenderung berpindah-pindah

dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Sedangkan pada usia 5 tahun Secara

fisik, pada usia ini fisik anak sangat lentur dan tertarik pada senam dan olah raga

yang teratur. Mereka mengembangkan kemampuan motorik yang lebih baik.

Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju, menggunting, menggambar dan menulis

lebih mudah dilakukan

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik

anak adalah sebagai berikut:

Memberikan kesempatan belajar anak untuk mempelajari kemampuan

motoriknya, agar ia tak mengalami kelambatan perkembangan.

Memberikan kesempatan mencoba seluas-luasnya agar ia bisa menguasai

kemampuan motoriknya.

Memberikan contoh yang baik, karena mempelajari dan mengembangkan

kemampuan motoriknya lewat cara meniru, si kecil perlu mendapat contoh

(model) yang tepat dan baik.

Memberikan bimbingan karena meniru tanpa bimbingan tak akan mendapatkan

hasil optimal. Ini penting agar ia mengenali kesalahannya.

Penggunaan KMS (Kartu Menuju Sehat) yang bisa memantau perkembangan

motorik anak secara praktis, untuk melihat apakah anak berkembang sesuai

dengan tahapannya atau tidak.

Page 14: Tugas kelompok 5 motorik

14

DAFTAR PUSTAKA

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/prinsip-dasar-

latihan.htmlhttp://www.tempo.co.id/medika/arsip/012001/art-2.htm

Page 15: Tugas kelompok 5 motorik

15

DAFTAR LAMPIAN

RUBRIK PENILAIAN

1. KEKOMPAKAN TIM :

2. PEMAHAMAN MATERI :

3. TAMPILAN :

Ketua kelas Dosen

Rio Aprila Adhe Saputra, M.Pd

Page 16: Tugas kelompok 5 motorik

16

POWER POINT

pPXDKJ

Jumlah latihaan

Kualitas latihan

Pemanasan tubuh

Metode latihan

Berfikir positif

Prinsip beban lebih

Intensitas latihan

Kualitas latihan

Prinsip individualis

Variasi latihan

Page 17: Tugas kelompok 5 motorik

17

Jumlah latihaan

Kualitas latihan

Pemanasan tubuh

Metode latihan

Berfikir positif

Prinsip beban lebih

Intensitas latihan

Kualitas latihan

Prinsip individualis

Variasi latihan

•Metode bimbingan

•Latihan padat dan terdistriusi

•Keseluruhan dan bagian

Page 18: Tugas kelompok 5 motorik

18

1. Metode bimbingan

Teknik atau metode bimbinganadalah metode yang paling umum dalamlatihan, dimana siswa dituntun denganberbagai cara melalui persoalan gerak.Dalam penggunaanya metode inimempunyai beberapa tujuan, dan yangpaling utama adalah mengurangikesalahan-kesalahan dan memastikanbahwa pola uang tepat sudah dilakukan.

2. latihan padat dan terdistribusi

Dikaitkan dengan penggiunaan waktudalam proses latihan, maka metode latihanyang lain dapt ditentukan, yaitu latihan padat(massed practice) dan latihan terdistribusi(distributed practice). Latihan padatmenunjukan sedikitnya waktu istirahatdiantar ulangan. Misalnya, jika tugas latihanmempunyai waktu 30 detik, latihan padatmenjadwalkan istirahat pada ulangannyahanya sediktu sekali (misalnya 5 detik) atautidak istirahat sam sekali. Latihanterdistribusi akan memerlukan istirahatdiantara ulangannya minimal selam waktupelaksanaannya, misalnya 30 detik atau lebihlama.

Page 19: Tugas kelompok 5 motorik

19

3. Latihan keseluruhan vs bagian

Beberapa keterampilan terdiri daribeberpa gerakan yang sangat kompleks. Darikenyataa tersebut jelas bahwa alangkahsulitnya bagi guru untuk menampilkanssemua aspek keterampilann tersebutsekaligus kepada siswa sebab siswa pun akanmerasa dijejali terlalu banyak informasi datugas dan kemungkinan tidak akan mampumengingatnya sam sekali. Guru akanmembagi tugas kedalam unit-unit yangbermakna yang dapat dipisah-pisahkan.